Page 1
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PMRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK SISWA KELAS II SDN PLAOSAN 2
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Vani Novianto
NIM: 121134184
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Allah SWT yang senantiasa membimbing, melindungi dan mendampingiku dalam
setiap kegiatanku.
Kedua orang tuaku:
Bapak Supani dan Ibu Juminah yang selalu memberi dukungan, semangat dan
mendoakanku.
Kakakku tersayang Vani Wirawan yang telah menyemangati dan mendoakanku.
Sahabat-sahabatku
Terimakasih atas semangat, dukungan dan bantuan kalian.
Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
v
MOTTO
“Hendaklah kau menjadi orang yang rendah hati tanpa harus menjadi hina,
rendah, dan lemah.
Dan hendaklah kamu menuntut posisi yang lebih rendah dari martabatmu agar kau
dapat mencapai martabatmu yang sesungguhnya”
(Hassan Al Banna)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Vani Novianto
NIM : 121134184
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PMRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK SISWA KELAS II SDN PLAOSAN 2”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Yang Menyatakan,
Vani Novianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Penulis,
Vani Novianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
viii
Abstrak
Novianto, Vani. 2016. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar
Menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran Matematika untuk
Siswa Kelas II SDN Plaosan 2. PGSD. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sanata Dharma
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat dan prestasi belajar
siswa kelas II SDN Plaosan 2 pada ulangan harian materi pengukuran waktu,
panjang, dan berat mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan: 1)
menjelaskan pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa, 2) meningkatkan dan mengetahui peningkatkan minat
siswa melalui penerapan pendekatan PMRI, 3) meningkatkan dan mengetahui
peningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan pendekatan PMRI.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 yang
berjumlah 19 siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Ada
empat kegiatan utama dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Pada tahap pelaksanaan peneliti membagi penelitian
dalam 2 siklus.
Peningkatan minat siswa dapat dilihat pada kondisi awal persentase
jumlah siswa yang termasuk dalam katagori minimal berminat 42,11% dengan
rata-rata nilai minat siswa 46,74 dalam katagori kurang berminat meningkat pada
siklus I yaitu 78,95% dengan rata-rata nilai minat siswa 71,53 dalam katagori
berminat dan pada siklus II mencapai 89,47% dengan rata-rata nilai minat siswa
90,13 dalam katagori sangat berminat. Persentase siswa lulus KKM pada kondisi
awal sebesar 47,06% dengan nilai rata-rata 62,94 meningkat pada siklus I menjadi
57,89% dengan nilai rata-rata 69,42, dan pada siklus II meningkat menjadi
94,74% dengan nilai rata-rata 78,63. Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan
pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang
digunakan pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 tahun ajaran 2015/2016.
Kata kunci: minat, prestasi belajar, dan Pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
ix
Abstract
Novianto, Vani. 2016. The improvement of students’ interest and learning
achievement using PMRI Approximation in Mathematics Subject for second
grade student of SDN Plaosan 2. PGSD. Thesis. Elementary School Education
Study Program. Teacher and Education Faculty. Sanata Dharma University.
The research background is the lack of students’ interest and learning
achievement in second grade student of Plaosan 2 State Elementary School in
daily test of measurement time, length, and wide Mathematics subject. The aims of
this research are: 1) to explain the accomplishment of PMRI approximation in
order to increase students’ interest and learning achievement, 2) to increase and
to know the increasing students’ interest by the implementation of PMRI
approximation, 3) to increase and to know the increasing of students’ learning
achievement by the implementation of PMRI approximation.
The participants of this research were 19 students of second grade student
in Plaosan 2 State Elementary School. This research employed Classroom Action
Research. There are four main activities in this research, there are planning,
accomplishment, observation, and reflection. In accomplishment stage, the
researcher divided the research in 2 cycles.
The increasing of students’ interest can be seen in first percentage
conditionof the students included in minimal categorized 42,11% with value’s
average 46,74 in not interesting category. In first cycle, the students’ interest
increase become 78,95% with value’s average 71,53 in interesting category and
in second cycle reach 89,47% with value’s average 90,13 in very interesting
category. The percentage of students who can pass the examination in first
condition were 47,06% with value’s average 62,94 can increase in first cycle
become 57,89% with value average 69,42. In second cycle increase become
94,74% with value’s average 78,63. The researcher conclude that the use of
PMRI approximation in learning process can increase students’ interest and
learning achievement use measurement length tool that used in second grade
students of Plaosan 2 State Elementary School 2015/2016 year.
Key words: interest, learning achievement, PMRI approximation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menggunakan
Pendekatan PMRI Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas II SDN
Plaosan 2” Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Selama masa studi dan penyusunan skripsi, penulis mendapat dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Andri Anugrahana S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf PGSD, terima kasih atas bantuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xi
7. Ibu Sudarini, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Plaosan 2 yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
8. Ibu Diah Ismayati, S.Pd., selaku guru kelas 2 SDN Plaosan 2 yang telah
membantu dalam melaksanakan penelitian dan kerjasamanya.
9. Teman-teman PPL yang telah membantu dalam melaksanakan dalam
melaksanakan penelitian.
10. Siswa-siswi SDN Plaosan 2 yang telah menyambut dengan baik dan dapat
bekerja sama.
11. Orang tuaku yang tercinta, yang telah memberikan dukungan, cinta
kasih, dan menunjang segala kebutuhan.
12. Kakakku yang tersayang yang telah memberikan semangat dan bantuannya.
13. Sahabat-sahabatku: Yosafat, Dika, Deni, Ade, Didit, Christo, Debora,
Defirra, Eni, Epri, Mira, dan semua teman-teman kelas D angkatan 2012
terima kasih atas dorongan, semangat dan bantuannya.
14. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna
bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, bahasa, dan penyusunannya, untuk
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan tulisan ini.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Penulis
Vani Novianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xii
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................. Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... vii
ABSTRAK ......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah......................................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 7
1.4 Batasan Pengertian ..................................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 8
1.6 Pemecahan Masalah ................................................................................................... 9
1.7 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 10
2.1 Kajian Teori ............................................................................................................. 10
2.1.1 Minat Belajar ................................................................................................ 10
2.1.1.1 Pengertian Minat Belajar .................................................................. 10
2.1.1.2 Indikator Mengukur Minat Belajar ................................................... 11
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar....................................... 14
2.1.2 Prestasi Belajar ............................................................................................. 15
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ............................................................... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiii
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......................... 16
2.1.3 Pengertian Matematika................................................................................. 17
2.1.4 Pengukuran Panjang ..................................................................................... 18
2.1.4.1 Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku ........................................ 18
2.1.4.2 Pengukuran Panjang Satuan Baku ................................................... 20
2.1.5 Pendidkan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) .................................... 20
2.1.5.1 Pengertian PMRI .............................................................................. 20
2.1.5.2 Prinsip-prinsip PMRI........................................................................ 21
2.1.5.3 Karakteristik PMRI .......................................................................... 23
2.1.5.4 Kelebihan PMRI ............................................................................... 24
2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .............................................................. 24
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 25
2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 27
2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................................................... 29
BAB III Metode Penelitian .................................................................................................. 30
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................................... 30
3.1.1 Perencanaan.................................................................................................. 31
3.1.2 Pelaksanaan .................................................................................................. 32
3.1.3 Pengamatan .................................................................................................. 32
3.1.4 Refleksi ........................................................................................................ 32
3.2 Setting Penelitian ..................................................................................................... 33
3.2.1 Tempat Penelitian......................................................................................... 33
3.2.2 Subjek Penelitian .......................................................................................... 33
3.2.3 Objek Penelitian ........................................................................................... 33
3.2.4 Waktu Penelitian dan Tahun Ajaran ............................................................ 33
3.3 Persiapan .................................................................................................................. 33
3.4 Desain Penelitian ...................................................................................................... 35
3.4.1 Siklus I .......................................................................................................... 35
3.4.2 Siklus II ......................................................................................................... 39
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 43
3.5.1 Tes ................................................................................................................. 43
3.5.2 Non Tes ......................................................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiv
3.5.2.1 Wawancara ........................................................................................ 43
3.5.2.2 Kuisioner ........................................................................................... 44
3.5.2.3 Dokumentasi ..................................................................................... 45
3.6 Instrumen Penelitian................................................................................................. 46
3.6.1 Tes ................................................................................................................. 46
3.6.1.1 Kisi-kisi Soal Siklus I ....................................................................... 46
3.6.1.2 Kisi-kisi Soal Siklus II ...................................................................... 47
3.6.2 Non Tes ......................................................................................................... 48
3.6.2.1 Lembar Kuisioner.............................................................................. 48
3.6.2.2 Pedoman Wawancara ........................................................................ 50
3.6.3 Tabel Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 51
3.7 Validitas, reabilitas, dan IK Soal.............................................................................. 51
3.7.1 Validitas ........................................................................................................ 51
3.7.1.1 Validitas Isi ....................................................................................... 52
1. Validasi Silabus ............................................................................. 53
2. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................... 54
3. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................ 55
4. Validasi Materi Ajar ...................................................................... 56
5. Validasi Soal Evaluasi................................................................... 57
6. Validasi Kuisioner ......................................................................... 58
3.6.1.2 Validitas Konstruk ............................................................................ 59
3.7.2 Reliabilitas .................................................................................................... 62
3.7.3 Indeks Kesukaran Soal .................................................................................. 64
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................................ 67
3.8.1 Analisis Minat Siswa ..................................................................................... 67
3.8.2 Analisis Prestasi siswa .................................................................................. 69
3.9 Indikator Keberhasilan .............................................................................................. 70
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................................................... 73
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 73
4.1.1 Siklus I ............................................................................................................ 73
4.1.2 Siklus II ........................................................................................................... 75
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xv
4.2.1 Minat Siswa .................................................................................................. 77
4.2.2 Prestasi Belajar Siswa .................................................................................. 84
4.3 Pembahasan .............................................................................................................. 90
4.3.1 Minat dan Prestasi Belajar ........................................................................... 91
4.3.2 Penerapan Pendekatan PMRI ....................................................................... 92
4.3.2.1 Pelaksanaan Siklus I ......................................................................... 92
4.3.2.2 Pelaksanaan Siklus II ....................................................................... 99
BAB V ................................................................................................................................ 107
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 107
5.2 Keterbatasan .......................................................................................................... 110
5.3 Saran ....................................................................................................................... 111
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 112
Riwayat Hidup ................................................................................................................... 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ............................................................................ 47
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II .......................................................................... 48
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner ............................................................................................... 49
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ........................................................................................... 50
Tabel 3.5 Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data ........................................................ 51
Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus .......................................................................................... 53
Tabel 3.7 Hasil Validasi RPP ............................................................................................... 54
Tabel 3.8 Hasil Validasi LKS .............................................................................................. 55
Tabel 3.9 Hasil Validasi Materi Ajar ................................................................................... 56
Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Evaluasi .............................................................................. 57
Tabel 3.11 Hasil validasi Kuisioner ..................................................................................... 58
Tabel 3.12 Hasi validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 60
Tabel 3.13 Hasil validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus II ...................................................... 61
Tabel 3.14 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................................... 63
Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus I .................................................................................... 63
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Siklus II ................................................................................... 64
Tabel 3.17 Klasifikasi indeks kesukaran .............................................................................. 65
Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I ........................................................... 65
Tabel 3.19 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 66
Tabel 3.20 Kriteria Penilaian PAP II ................................................................................... 68
Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Minat Siswa .......................................................................... 68
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Siswa ................................. 71
Tabel 3.23 Jadwal Penelitian................................................................................................ 71
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Kondisi Awal .................................................. 78
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus I ................................................. 79
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus II ................................................ 80
Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siswa siklus I dan siklus II ............................................ 81
Tabel 4.5 Nilai Kondisi Awal Prestasi Belajar .................................................................... 84
Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ....................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvii
Tabel 4.7 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................... 86
Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ..................................................................... 87
Tabel 4.9 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................... 88
Tabel 4.10 Perbandingan Capaian Peubah Penelitian .......................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Mengukur menggunakan satuan tidak baku .................................................. 19
Gambar 2.2 Mengukur menggunakan satuan baku ........................................................... 20
Gambar 2.3 Literature Map penelitian-penelitian Relevan ............................................... 27
Gambar 3.1 Model penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart ................................... 31
Gambar 4.1 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa tergolong kriteria
minimal berminat pada siklus I dan siklus II .................................................................... 82
Gambar 4.2 Grafik peningkatan rata-rata nilai minat siswa siklus I dan siklus II ............. 83
Gambar 4.3 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM
siklus I dan siklus II ........................................................................................................... 89
Gambar 4.4 Grafik peningkatan nilai rata-rata siswa siklus I dan siklus II ....................... 90
Gambar 4.5 Interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran ............................................ 93
Gambar 4.6 Penggunaan model ........................................................................................ 97
Gambar 4.7 Pemanfaatan hasil konstruksi siswa ............................................................ 102
Gambar 4.8 Penggunaan konteks “dunia nyata” sehari-hari ........................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin
Lampiran Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 117
Lampiran Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ............................................. 118
Lampiran 2 Silabus
Lampiran Silabus ............................................................................................................ 120
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran RPP Siklus 1 pertemuan 1 .............................................................................. 126
Lampiran RPP Siklus 1 pertemuan 2 .............................................................................. 135
Lampiran RPP Siklus 2 pertemuan 1 .............................................................................. 144
Lampiran RPP Siklus 2 pertemuan 2 .............................................................................. 154
Lampiran 4 Lembar Kuisioner
Lampiran Lembar Kuisioner Siap Disebar ..................................................................... 166
Lampiran 5 Daftar Kondisi Awal Prestasi Belajar
Lampiran Nilai Ulangan Harian Materi Pengukuran ...................................................... 169
Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran Validasi Perangkat Pembelajaran Validator I ................................................. 171
Lampiran Validasi Perangkat Pembelajaran Validator II ............................................... 177
Lampiran Validasi Perangkat Pembelajaran Validator III .............................................. 183
Lampiran Validasi Kuisioner .......................................................................................... 189
Lampiran 7 Validitas Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
Lampiran Nilai r Product Moment .................................................................................. 197
Lampiran Validitas Soal Evaluasi Siklus I ..................................................................... 198
Lampiran Validitas Soal Evaluasi Siklus II .................................................................... 199
Lampiran 8 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
Lampiran Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 201
Lampiran Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 201
Lampiran 9 Contoh Hasil Pekerjaan Lembar Kerja Siswa
Lampiran LKS Siklus I Pertemuan I ............................................................................... 203
Lampiran LKS Siklus I Pertemuan II ............................................................................. 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
xx
Lampiran LKS Siklus II Pertemuan I.............................................................................. 205
Lampiran LKS Siklus II Pertemuan II ............................................................................ 206
Lampiran 10 Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
Lampiran Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ........................................................... 208
Lampiran Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 211
Lampiran 11 Contoh Hasil Kuisioner Minat Awal, Siklus I,, dan Siklus II
Lampiran Hasil Kuisioner Minat Awal ........................................................................... 214
Lampiran Hasil Kuisioner Minat Siklus I ....................................................................... 216
Lampiran Hasil Kuisioner Minat Siklus II ...................................................................... 218
Lampiran 12 Data Minat Kondisi Awal
Lampiran Tabel Daftar Skor Minat Kondisi Awal Siswa ............................................... 221
Lampiran Observasi Minat Kondisi Awal ...................................................................... 222
Lampiran 13 Data Hasil Kuisioner Minat Siklus I dan Siklus II
Lampiran Tabel Daftar Skor Minat Siklus I ................................................................... 224
Lampiran Tabel Daftar Skor Minat Siklus II .................................................................. 225
Lampiran 14 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II
Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................................................................... 227
Lampiran 15 Hasil Wawancara Kondisi Awal
Lampiran Tabel Hasil Wawancara .................................................................................. 229
Lampiran 16 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian
Foto-foto Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana, dan berlangsung
secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina siswa menjadi manusia
yang dewasa dan berbudaya. Upaya ini berorientasi pada asas pendidikan yang
mengembangkan seluruh aspek potensi siswa, diantaranya aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik (Susanto, 2013: 85).
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting di sekolah
dasar. Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-
ide abstrak yang berisi simbol-simbol yang terdapat aktivitas berhitung dan
mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari (Susanto, 2013: 185).
Matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Salah satunya pada jenjang
sekolah dasar. Mata pelajaran matematika pada jenjang Sekolah Dasar merupakan
modal atau dasar bagi siswa untuk melanjutkan pengetahuan ke tingkat
berikutnya. Mata pelajaran matematika mengajarkan kita untuk dapat mengenal
angka dan mengoperasikannya. Disamping itu, mata pelajaran matematika
berkaitan dengan dunia sekitar kita. Kita mampu mengukur benda yang ada di
sekitar kita dengan matematika.
Menurut Cockroft (dalam Abdulrahman, 2009: 253) matematika perlu
diajarkan kepada siswa karena mempunyai peran; 1) selalu digunakan dalam
segala segi kehidupan; 2) semua bidang studi memerlukan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
2
matematika yang sesuai; 3) merupakan sarana komunikasi kuat, singkat, dan
jelas; 4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai
cara; 5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran
keruangan, dan; 6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
masalah yang menantang. Berdasarkan hal tersebut maka matematika perlu
diajarkan kepada setiap siswa sejak dini.
Guru dan siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan
pembelajaran matematika di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran akan mencapai
hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan dengan efektif. Pembelajaran
efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif
(Susanto, 2013: 187-188). Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir
siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru
sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika
(Susanto, 2013: 186). Pembelajaran matematika tidak hanya cukup dengan
membaca, tetapi kita harus menyediakan tenaga yang lebih untuk memahami
definisi, rumus, berlatih soal, berlatih kemampuan analisis, dan sebagainya
(Nurhidayati, 2013: 42). Sanjaya (2006: 1) juga mengungkapkan bahwa siswa
dalam proses pembelajaran di dalam kelas perlu diarahkan pada kemampuan
memahami informasi yang diperolehnya lalu dihubungkan dengan kehidupan
nyata sehari-hari. Siswa dapat menggunakan pengalaman yang didapat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk belajar. Salah satu cara untuk
menumbuhkan minat dan prestasi belajar matematika disini adalah dengan
menghadapkan siswa pada realitas dunia nyata sebagai titik awal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
3
pembelajaran. Pembelajaran realistik yaitu penggunaan lingkungan dunia nyata
yang ada di lingkungan sekitar agar lebih mudah dipahami siswa guna
memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika. Banyak siswa
yang kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu hal
yang mempengaruhi semangat siswa adalah minat siswa pada penyajian materi
yang disampaikan.
Hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas II SDN Plaosan 2,
Mlati, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 5 Juni 2015 mengatakan bahwa
rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dikarenakan
oleh siswa yang sering bermalas-malasan, ribut sendiri ketika guru sedang
menerangkan dan siswa kurang berminat terhadap pelajaran yang diberikan guru.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan juga lebih banyak menggunakan metode
ceramah tanpa di dukung metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga
pembelajaran tampak monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Siswa
tidak dihadapkan pada realitas yang memuat masalah matematika atau hitungan dalam
pembelajaran matematika. Guru enggan melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga maupun metode yang lebih menyenangkan atau
membantu siswa menemukan proses belajarnya.
Menurut guru kelas II SDN Plaosan 2 salah satu materi pada pembelajaran
Matematika kelas II SDN Plaosan 2 adalah pengukuran. Pengukuran dalam hal ini
mengukur menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku. Pemahaman
siswa pada materi pengukuran menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan
baku pada siswa kelas II masih kurang, di lain sisi pelajaran matematika
dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari khususnya pada materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
4
mengukur menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku. Hasil observasi
dokumen yang dilakukan oleh peneliti di SDN Plaosan 2 Mlati, Sleman,
Yogyakarta pada tanggal 5 Juni 2015 yaitu hasil rata-rata nilai ulangan harian
SDN Plaosan 2 kelas II tahun 2013/2014 sebagai kondisi awal adalah 62,94.
Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 8 siswa dari 17 siswa (47,06%),
sedang KKM nilai matematika yang ditetapkan adalah 65.
Hasil observasi kelas yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30 Juli
2015, peneliti menemukan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran
matematika yang sedang berlangsung di kelas. Dari 19 orang siswa di kelas II
SDN Plaosan 2 yang diamati, terdapat 6 orang anak atau sebanyak 31,59% anak
yang mau atau berani bertanya kepada guru. Siswa yang berani mengangkat
tangan ada 9 orang anak atau sekitar 47,37% siswa. Adapun siswa yang berani
menjawab pertanyaan dari guru hanya 9 orang anak atau bila hitung dalam persen
sekitar 47,37% siswa. Hanya 21,1% atau 4 orang siswa yang berani menuliskan
jawaban mereka pada papan tulis di depan kelas. Siswa yang tidak memperhatikan
ini mencapai 15 siswa, atau sekitar 78,95% dari keseluruhan jumlah siswa. Ini
menunjukkan sangat rendahnya minat yang ada pada siswa kelas II SDN Plaosan
2 Tahun Ajaran 2015/2016.
Selain melakukan wawancara, pengambilan data dokumen hasil belajar
siswa, dan observasi kelas, peneliti juga melakukan penyebaran kuisioner pada
tanggal 3 Agustus 2015 untuk memperkuat data kondisi awal siswa. Berdasarkan
kuisioner yang telah disebar, diperoleh data rata-rata semua siswa yang
berdasarkan ciri-ciri minat siswa yang dijadikan sebagai indikator yang
mempengaruhi minat siswa. Indikator pertama yang menunjukkan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
5
senang siswa berada pada rata-rata 1,53 dari skala angka 1 sampai 5, hal ini
menunjukkan bahwa siswa kurang senang pada pembelajaran matematika.
Indikator yang kedua yaitu siswa terfokus dalam proses pembelajaran berada pada
rata-rata 1,48, hal ini menunjukkan siswa tidak terfokus dalam proses
pembelajaran matematika. Indikator yang ketiga yaitu siswa tertarik pada materi
pembelajaran berada pada rata-rata 1,74, hal ini menunjukkan siswa tidak tertarik
pada materi pembelajaran matematika. Indikator yang terakhir adalah siswa yang
menunjukkan keikutsertaan dalam pembelajaran, rata-ratanya adalah 1,68, hal ini
menunjukkan siswa kurang aktif pada keikutsertaannya dalam pembelajaran
matematika. Berdasarkan data keempat indikator minat tersebut, dapat
disimpulakan bahwa siswa tidak berminat terhadap pembelajaran matematika.
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan suatu
pendidikan matematika yang dihasilkan dari adaptasi Realistic Mathematic
Education (RME) yang disesuaikan dengan kondisi budaya, geografi dan
kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari (Suryanto, 2010: 37). Menurut
Supinah (2008: 14) RME adalah landasan filosofi PMRI. RME merupakan
teori pembelajaran matematika yang dikembangkan di Belanda. Teori
ini berangkat dari pendapat Fruedenthal bahwa matematika merupakan
aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas. Menurut Wijaya (2012: 20)
Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan mata pelajaran
matematika yang selalu menggunakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti memilih menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) untuk mengatasi rendahnya minat siswa terhadap
pembelajaran matematika. Pendekatan ini dipilih karena pendektan PMRI adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
6
suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep
PMRI sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di
Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman
siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar (Daryanto dan Tasrial,
2012: 151). Pendekatan PMRI belum pernah diterapkan dalam pembelajaran
matematika di kelas II SDN Plaosan 2. Untuk pembelajaran selanjutnya peneliti
akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI, karena
dengan pembelajaran yang lebih bervariasi dapat meningkatkan peran serta siswa
dan minat siswa dalam pembelajaran matematika di kelas. Oleh karena itu peneliti
akan melaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan minat dan prestasi
belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk
siswa kelas II SDN Plaosan 2”.
1.2 Batasan Masalah
Penerapan pendekatan PMRI dibatasi pada standar kompetensi
menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
kompetensi dasar menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm,m)
yang sering digunakan pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 Tahun Pelajaran
2015/2016. Pendekatan ini menggunakan media alat ukur yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pendekatan PMRI digunakan untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
7
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Bagaimana pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2?
1.3.2 Apakah penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat pada
siswa kelas II SDN Plaosan 2?
1.3.3 Apakah penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar
pada siswa kelas II SDN Plaosan 2?
1.4 Batasan Pengertian
Agar terhindar dari penafsiran-penafsiran yang keliru, maka
peneliti memberikan batasan-batasan pengertian dalam penelitian ini
sebagai berikut.
1.4.1 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan atau kemampuan untuk menguasai
pelajaran yang diterima oleh seseorang. Dalam penelitian ini dibatasi pada
aspek kognitif.
1.4.2 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ( PMRI )
PMRI merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang menyajikan
masalah secara kontekstual/realistik, melibatkan peserta didik untuk
memecahkan masalah dengan caranya sendiri, atau dalam kelompok.
P M R I menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
8
1.4.3 Minat
Minat merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang memiliki
ketertarikan pada suatu hal yang ditunjukan pada dirinya. Minat dapat
dipengaruhi atau dirangsang oleh faktor-faktor lain yang berasal dari luar
diri seseorang tersebut.
1.4.4 Alat Ukur
Alat ukur merupakan media yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yang digunakan oleh guru dan siswa untuk membantu pemahaman dan
penguasaan materi siswa terkait dengan materi pembelajaran alat ukur
panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan. Alat ukur panjang
tidak baku seperti jengkal, depa, hasta, dan langkah, sedangkan alat ukur
panjang baku seperti penggaris dan meteran.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut:
1.5.1 Menjelaskan pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2.
1.5.2 Meningkatkan dan mengetahui peningkatkan minat pada siswa kelas II
SDN Plaosan 2 melalui penerapan pendekatan PMRI.
1.5.3 Meningkatkan dan mengetahui peningkatkan prestasi belajar pada siswa
kelas II SDN Plaosan 2 melalui penerapan pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
9
1.6 Pemecahan Masalah
Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 pada
kompetensi dasar menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm,m)
yang sering digunakan akan diatasi dengan menggunakan Pendekatan PMRI.
1.7 Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat baik untuk :
1.7.1 Bagi Siswa
a. Siswa memiliki pengalaman baru dalam kegiatan belajar, sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar.
b. Siswa dapat mengembangkan potensi mereka dengan terlibat aktif
dalam pembelajaran.
1.7.2 Bagi Guru
Dapat memperoleh inspirasi melakukan PTK dengan pendekatan
PMRI. Pendekatan PMRI juga dapat digunakan guru agar dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
1.7.3 Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan
pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa.
1.7.4 Bagi Peneliti
a. Merupakan pengalaman yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran
b. Menambah wawasan baru bagi peneliti tentang pendekatan PMRI
yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Minat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Minat Belajar
Menurut Sukardi (dalam Susanto, 2013: 57) menjelaskan bahwa
minat dapat diartikan sebagai suatu kegemaran, kesukaan atau
kesenangan pada sesuatu hal yang dijumpai. Minat merupakan sifat
yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat adalah suatu rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas yang berasal dari hubungan
antara diri sendiri dengan dengan sesuatu diluar diri tanpa ada yang
memerintah ( Slameto, 2010: 180). Minat adalah dorongan dalam diri
seseorang yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif,
yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang
menguntungkan, menyenangkan, dan lama-kelamaan akan
mendatangkan kepuasan dalam dirinya (Susanto, 2013: 58). Minat
berpengaruh terhadap kegiatan seseorang yang akan dilakukan,
sebaliknya tanpa minat seseorang tidak akan melakukan sesuatu.
Minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari
perpaduan gerak dan campuran dari perasaan, kecemasan, dan
kecenderungan lainnya yang mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu (Sukardi, 1987: 25). Minat belajar membentuk sikap
akademik yang sangat pribadi pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
11
Dari pengertian keempat tokoh tersebut, maka peneliti
menyimpulkan bahwa minat belajar adalah perpaduan gerak dan
campuran perasaan dalam suatu ketertarikan atau kesukaan pada suatu
objek atau aktivitas yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau
aktivitas menarik yang bersifat menetap pada diri seseorang.
2.1.1.2 Indikator Mengukur Minat Belajar
Menurut Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) mengungkapkan
beberapa ciri-ciri minat yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.
Pada dasarnya minat dapat berubah-berubah selama masih terjadi
perubahan fisik dan perubahan mental. Oleh karena itu maka
perkembangan fisik dan mental pada setiap siswa akan tumbuh secara
bersamaan dengan minatnya.
2. Minat tergantung pada kesiapan belajar.
Ada atau tidak adanya minat siswa dalam pembelajaran tergantung
pada kesiapan belajar. Fisik dan mental siswa berpengaruh pada
kesiapan belajar siswa. Jadi perlu persiapan fisik dan mental yang baik
sebelum mengikuti pembelajaran.
3. Minat bergantung pada kesempatan belajar
Lingkungan dan minat memiliki pengaruh yang besar pada
kesempatan siswa untuk belajar. Dengan bertambah luasnya interaksi
sosial yang mereka lakukan, maka akan tertarik pada minat orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
12
yang baru di kenal. Jadi bisa disampaikan bahwa minat bergantung
pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.
4. Perkembangan minat mungkin terbatas
Kurang baiknya fisik dan mental akan membatasi minat anak.
Anak yang mempunyai fisik yang normal memiliki perbedaan minat
dengan anak yang memiliki cacat fisik.
5. Minat dipengaruhi pengaruh budaya
Minat akan tergantung pada lingkup budaya yang mereka tekuni
dengan baik. Budaya lingkungan sekitar merupakan pengaruh yang
paling besar terhadap kepribadian yang berimbas pada minat siswa.
6. Minat berbobot emosional
Emosi yang tidak menyenangkan akan menghambat atau
melemahkan minat siswa. Pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan tidak akan memimbulkan siswa emosi.
7. Minat itu egosentrism
Minat akan menuntun seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Minat memiliki sifat sangat pribadi.
Dari tujuh ciri-ciri minat menurut tokoh Hurlock tersebut, peneliti
dan validator ahli bersepakat membuat menjadi empat indikator yang
mewakili tujuh ciri-ciri minat belajar tersebut, berikut empat ciri-ciri
minat adalah sebagai berikut:
1. Timbul perasaan senang dalam pembelajaran
Setiap orang yang berminat akan menumbuhkan perasaan
senangya terlebih dahulu. Ketika siswa senang akan hal yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
13
ataupun diterimanya, maka minat belajar siswa tersebut akan tumbuh
dan akan memunculkan hal-hal baru yang dapat dihasilkan dari
perasaan senangnya tersebut.
2. Sangat terfokus dalam proses pembelajaran.
Orang yang dikatakan berminat akan menjadi terfokus pada satu
hal, bukan hanya pada pelajaran. Orang yang berminat akan
memberikan perhatian yang penuh kepada apa yang diamatinya, seolah
orang tersebut ingin mengetahui tentang keseluruhan yang ada pada hal
yang diamatinya tersebut.
3. Tertarik pada materi pembelajaran.
Ketika orang telah berminat pada suatu hal, orang tersebut akan
memberikan seluruh perhatiannya pada hal yang diamatinya, meskipun
hal yang diamatinya tersebut adalah hal yang sulit, termasuk pada
materi pembelajaran yang sulit. Seorang individu akan menunjukkan
minatnya pada hal yang sulit ketika individu menemukan hal yang
menarik yang diperolehnya.
4. Keikutsertaan dalam pembelajaran.
Minat mendorong seorang individu akan menjadi aktif pada saat
mengikuti proses pembelajaran. Mulai dari aktif dalam bertanya,
menjawab, melakukan aktivitas gerak. Keaktifan ini berunjuk pada rasa
ingin tahu akan hal apa yang dipelajarinya selama mengikuti proses
pembelajaran.
Dari ciri-ciri tersebut dapat dibuat indikator untuk mengukur minat
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
14
1. Timbul perasaan senang
2. Terfokus dalam proses pembelajaran.
3. Tertarik pada materi pembelajaran
4. Keikutsertaan dalam pembelajaran.
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Menurut Abdul (2006: 45) minat belajar siswa dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yaitu :
a. Objek belajar.
Obyek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar pada siswa
kelas II SDN Plaosan 2 mata pelajaran matematika Kompetensi
Dasar Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m)
yang sering digunakan menggunakan pendekatan PMRI.
b. Metode, strategi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
Pendekatan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
pendekatan PMRI.
c. Sikap dan perilaku guru.
Perilaku guru dalam pembelajaran sangat berpengaruh pada minat
siswa untuk mengikuti pembelajaran di kelas.
d. Media pembelajaran.
Media pembelajarn pada penelitian ini menggunakan beberapa alat
ukur. Alat ukur merupakan media yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yang digunakan oleh guru dan siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
15
membantu pemahaman dan penguasaan materi siswa terkait dengan
materi pembelajaran alat ukur panjang tidak baku dan baku yang
sering digunakan. Alat ukur panjang tidak baku seperti jengkal,
depa, hasta, dan langkah, sedangkan alat ukur panjang baku seperti
penggaris dan meteran.
e. Lingkungan belajar.
Seorang anak membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik. Siswa dapat menggunakan
pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sarana untuk belajar. Penggunaan lingkungan dunia nyata yang ada di
lingkungan sekitar agar lebih mudah dipahami siswa guna
memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika,
sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang lebih baik
f. Suara guru
Suara guru atau peneliti saat pembelajaran di dalam kelas
berlangsung harus lantang dan jelas karena suara guru berpengaruh
pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang
diajarkan.
2.1.2 Prestasi Belajar
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap
sesorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar merupakan suatu
masalah yang bersifat berkelanjutan dalam sejarah manusia, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
16
sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut
bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 1988: 3).
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang telah dicapai siswa merupakan hasil dari
interaksi antara faktor dalam diri (faktor internal) dan faktor luar diri (faktor
eksternal) Ahmadi dan Supriyono (1991: 130-131).
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang
bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya
penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh. Kedua adalah faktor
psikologis seperti prestasi, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,
emosi, penyesuaian diri.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, budaya, dan lingkungan.
Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, kelompok, dan
masyarakat. Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian. Faktor lingkungan meliputi keadaan rumah,
fasilitas rumah dan fasilitas belajar, iklim dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat tokoh tersebut, maka peneliti menemukan
beberapa faktor dalam penelitian ini yang kiranya dianggap berpengaruh
pada prestasi belajar siswa. Faktor tersebut yaitu minat, motivasi, keluarga,
dan lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
17
2.1.3 Pengertian Matematika
Matematika adalah bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik,
penalaran yang jelas dan sistematis, dan terstruktur antar konsep yang berkaitan,
Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 184). Matematika adalah salah satu disiplin
ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol yang
terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan
berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-
hari (Susanto, 2013: 185). Matematika adalah sesuatu yang berkaitan dengan ide-
ide/ konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarki melalui penalaran yang
bersifat deduktif (Triharso, 2013: 46).
Berikut beberapa prinsip penerapan pembelajaran matematika di usia
sekolah menurut Triharso (2013: 47), yaitu :
1. Matematika diajarkan secara bertahap dalam bentuk permainan, diawali
dengan menghitung benda-benda atau hasil pengalaman peristiwa konkret
yang dialami siswa melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar.
2. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan matematika diberikan secara
bertahap menurut tingkat kesulitannya, misal dari konkret ke abstrak, mudah
ke sukar, dan dari tingkat sederhana ke yang lebih kompleks.
3. Bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung sebaiknya
menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami siswa.
4. Proses evaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai
akhir kegiatan pembelajaran.
Menurut ketiga tokoh tersebut, matematika merupakan salah satu ilmu pasti
yang diajarkan secara bertahap menggunakan bahasa simbolis yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
18
aktivitas berhitung dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir induktif dan
deduktif dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.4 Pengukuran Panjang
2.1.4.1 Pengukuran Panjang Menggunakan Satuan Tidak Baku
Pengukuran panjang menggunakan satuan tidak baku
(Purnomosidi, 2008: 49-51) yaitu:
1. Konsep Panjang
Ukuran panjang suatu obyek adalah banyaknya satuan panjang
yang digunakan untuk menyusun secara berjajar dan berkesinambungan
dari ujung obyek ke ujung berikutnya. Pengalaman belajar siswa tentang
pengukuran panjang dimulai untuk mengukur panjang dengan
menggunakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku yang digunakan harus
sesuai dengan benda yang diukur panjangnya. Contoh satuan tidak baku
jengkal digunakan untuk mengukur tepi suatu meja, klip digunakan untuk
mengukur panjang suatu pensil.
2. Pada kegiatan pengukuran panjang ini penekanan yang harus
diperhatikan adalah:
a. Benda yang diukur
b. Satuan ukuran tidak baku yang tepat digunakan untuk mengukur
panjang benda.
c. Cara mengukur
d. Hasil dari pengukuran tergantung satuan yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
19
3. Pada awal kegiatan untuk penanaman konsep, yang perlu diperhatikan
adalah:
a. Tersedianya satuan ukuran yang digunakan sesuai dengan panjang
obyek.
b. Hasil pengukuran ditunjukkan dengan banyaknya satuan ukuran
yang berjejer pada obyek yang diukur.
c. Pensil yang sama panjang diukur dengan 2 satuan panjang tidak
baku yang tidak sama panjang.
d. Pada tahap berikutnya satuan yang digunakan untuk mengukur
cukup 1 saja, yaitu dengan cara memberi tanda setiap kali habis
mengukur.
Gambar 2.1 Mengukur menggunakan satuan tidak baku
4.Pada akhir kegiatan siswa memperoleh pemahaman sebagai berikut.
a. Suatu benda diukur dengan menggunakan satuan ukuran yang berbeda
akan diperoleh hasil yang berbeda. Oleh karena itu apabila kita
menghendaki hasil pengukuran yang sama untuk suatu obyek, maka
satuan yang digunakan harus sama panjang. Hal ini akan menuju pada
penggunaan satuan baku.
b. Banyaknya satuan ukuran yang digunakan cukup 1 saja. Untuk setiap
kali melakukan pengukuran, kemudian obyek yang diukur diberi tanda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
20
2.1.4.2 Pengukuran Panjang Menggunakan Satuan Baku
Pengukuran panjang menggunakan satuan baku (Purnomosidi,
2008: 52-54) yaitu:
1. Penekanan yang harus diperhatikan adalah: Benda yang diukur
a. Satuan ukuran baku berupa penggaris dan meteran plastik
b. Cara mengukur
c. Hasil dari pengukuran
d. Pembacaan/pengucapan satuan ukuran yang digunakan misalnya cm
(sentimeter), m (meter)
Gambar 2.2 Mengukur menggunakan satuan baku
2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
2.1.5.1 Pengertian PMRI
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan
suatu pendidikan matematika yang dihasilkan dari adaptasi Realistic
Mathematic Education (RME) yang disesuaikan dengan kondisi budaya,
geografi dan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari (Suryanto, 2010:
37). Menurut Supinah (2008: 14) RME adalah landasan filosofi PMRI. RME
merupakan teori pembelajaran matematika yang dikembangkan di
Belanda. Teori ini berangkat dari pendapat Fruedenthal bahwa
matematika merupakan aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
21
Menurut Supinah (2008: 14) pembelajaran matematika tidak dapat
dipisahkan dari sifat matematika seseorang memecahkan masalah,
mencari masalah, dan mengorganisasi atau matematisasi materi pelajaran.
Menurut Wijaya (2012: 20) Pendidikan Matematika Realistik
adalah suatu pendekatan mata pelajaran Matematika yang yang selalu
menggunakan permasalahan sehari-hari. Menurut Soedjadi (2001: 2)
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik pada
dasarnya adalah penggunaan lingkungan alam nyata yang ada di sekitar untuk
dipahami siswa guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran
matematika, sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik.
Soedjadi juga menjelaskan bahwa realita atau kenyataan adalah hal-hal nyata
yang bersifat konkret yang dapat diamati dan dapat dipahami oleh siswa
dengan cara membayangkannya.
Dari pengertian keempat tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa
PMRI adalah pendekatan pada pembelajaran matematika yang mendorong
siswa untuk menerapkan hubungan antara materi dengan permasalahan
kehidupan sehari-hari. PMRI mengutamakan keaktifan siswa untuk
menemukan materi yang berhubungan dengan permasalahan kehidupan
nyata.
2.1.5.2 Prinsip-prinsip PMRI
Menurut Suryanto (2010: 41-43) prinsip PMRI adalah sebagai
berikut:
a. Prinsip penemuan kembali secara terbimbing dan prinsip matematika
progresif. Prinsip penemuan kembali secara terbimbing yaitu prinsip yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
22
menekankan pada “penemuan kembali” secara terbimbing. Penemuan
kembali permasalahan yang realistik, yang mengandung topik-topik materi
matematika dan memberi kesempatan pada siswa untuk membangun dan
menemukan ide-ide gagasan pada konteks matematika. Prinsip matematika
progresif adalah prinsip yang menekankan “matematisasi” diartikan
sebagai upaya yang mengarahkan pada pemikiran matematis. Dikatakan
progresif karena terdiri atas dua langkah yang berurutan, yaitu (i)
matematisasi horizontal (berawal dari masalah realistik yang diberikan dan
berakhir pada matematika formal), (ii) matematika vertikal (dari
matematika formal ke matematika formal yang lebih luas).
b. Prinsip fenomologi didaktis, prinsip ini menekankan pada fenomena
pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah
kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa.
Masalah kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan aspek kecocokan
aplikasi yang harus diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan
dengan proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, dan cara
model matematis tidak disediakan atau diberitahukan oleh guru, tetapi
siswa yang berusaha sendiri untuk menemukan permasalahan kontekstual
yang diberikan oleh guru.
c. Prinsip membangun sendiri model, yaitu prinsip yang menunjukkan fungsi
“jembatan” yang berupa model. Prinsip ini berpangkal pada masalah
kontekstual lalu menuju ke matematika formal, serta ada kebebasan pada
siswa, maka tidak mustahil siswa mengembangkan model sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
23
2.1.5.3 Karakteristik PMRI
Menurut Suryanto (2010: 44) terdapat 5 karakteristik pendekatan
matematika realistik yaitu:
1. Menggunakan Konteks
Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual, terutama pada taraf
penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-prinsip baru.
2. Menggunakan Model
Istilah model berkaitan dengan masalah situasi dan model matematika
yang dikembangkan sendiri oleh siswa, mengaktualisasikan masalah
kebentuk visual sebagai sarana untuk memudahkan pengajaran.
3. Menggunakan Kontribusi Siswa
Kontribusi yang besar diharapkan pada proses belajar mengajar datang
dari siswa artinya semua pikiran (kontruksi dan produksi) dihasilkan oleh
siswa itu sendiri.
4. Menggunakan Format Interaktif
Mengoptimalkan proses pembelajaran melalui interaksi siswa dengan guru
dan siswa dengan sarana dan prasarana merupakan hal terpenting dalam
pembelajaran matematika realistik.
5. Memanfaatkan Keterkaitan
Struktur dan konsep matematika saling berkaitan maka dari itu keterkaitan
antar topik (unit pelajaran) tersebut harus dieksplorasi agar proses
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
24
2.1.5.4 Kelebihan PMRI
Menurut Traffers (dalam Susanto, 2013: 207) kelebihan pembelajaran
matematika realistik antara lain:
1. Siswa diperkenalkan untuk masuk ke dalam matematika secara alamiah
dan termotivasi.
2. Pembelajaran mengangkat masalah-masalah yang kontekstual bagi siswa
(fakta).
3. Siswa mengalami langsung pengalaman belajar.
2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru adalah hendaknya
memahami karakretistik siswa yang akan diajarnya. Anak yang berada di sekolah
dasar memiliki potensi yang perlu didorong sehingga dapat berkembang dengan
optimal, maka dari itu guru perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan
(Susanto, 2013: 70). Menurut Havighurst (dalam Susanto, 2013: 72) masa kanak-
kanak akhir dan anak sekolah, yaitu usia 6-12 tahun memiliki tugas-tugas
perkembangan sebagai berikut :
1. Belajar keterampilan fisik untuk olahraga sehari-hari.
2. Membentuk sikap tetap sehat terhadap dirinya sebagai anak yang sedang
pada masa pertumbuhan.
3. Belajar berinteraksi dengan teman sebaya.
4. Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita.
5. Mengembangkan konsep yang diperlukan bagi kehidupan sehari-hari.
6. Mengembangkan kata hati, moralitas, dan skala nilai-nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
25
7. Mencapai kebebasan pribadi.
8. Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok belajar ataupun
bermaian.
2.2 Penelitian yang Relevan
Baskoro (2013) meneliti Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar
Matematika tentang Penjumlahan Pecahan dengan Pendekatan PMRI Siswa
Kelas V SD N Glagahombo I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa di
kelas VA SDN Glagahombo I pada materi penjumlahan pecahan. Hal ini
ditunjukkan pada hasil evaluasi siklus I 45% dari 20 dan meningkat pada
siklus II yaitu 85% dari 20 siswa sudah menguasai materi penjumlahan pecahan.
Kurnianto (2012) meneliti Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar
Matematika dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V Semester
Genap SD Kanisius Minggir Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan
minat balajar siswa kelas V SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2011/2012
hal ini ditunjukkan dengan kondisi awal minat belajar sebanyak 11 siswa atau
42,31%, pada siklus I mengalami peningkatan yaitu sebanyak 13 siswa atau
50% dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 15 siswa atau
sebesar 57,69%. Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas kelas V SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012
dengan rata-rata kondisi awal sebesar 46,27, rata-rata siklus I sebesar 73,56 dan
pada rata-rata siklus II sebesar 74,52.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
26
Kumalasari (2014) meneliti Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi
Belajar Kelas V SDN Adisucipto I Mata Pelajaran Matematika Menggunakan
Pendekatan PMRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan meningkat
dalam proses belajar matematika di kelas V dengan menerapkan karakteristik
PMRI yang di dalamnya sudah dimodifikasi dengan adanya kearifan lokal
berupa kedisiplinan. Kemudian hal lain yang digunakan untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa adalah dengan menetapkan peraturan kelas diawal sebelum
pembelajran dimulai. Prestasi belajar siswa kelas V SDN Adisucipto pada
mata pelajaran Matematika menggunkan PMRI dapat meningkat. Peningkatan
ini terjadi oleh karena peneliti menyusun pembelajaran dengan
menerapkan karakteristik-karakteristik PMRI. Pada RPP peneliti memulai
dengan karakteristik PMRI yang pertama yaitu “Penggunaan Konteks”.
Penggunaan konteks disini dilakukan dengan memberikan sebuah masalah
realistik yang dekat dengan kehidupan siswa. Masalah realistik yang diberikan
kepada siswa di disusun oleh peneliti agar terdapat keterkaitan dengan materi
yang lain terutama materi yang telah dipelajari oleh siswa.
Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti karena menggunakan variabel dan pendekatan PMRI dalam
pembelajaran matematika. Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel
minat dan prestasi belajar pada materi mengukur menggunakan alat ukur tidak
baku dan baku, dimana minat belajar siswa didorong menggunakan pendekatan
PMRI yang berpengaruh pada hasil prestasi belajar siswa. Berdasarkan ketiga
penelitian tersebut pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
27
Gambar 2.3 Literature Map penelitian-penelitian Relevan
Gambar 2.3 menunjukkan skema penelitian-penelitian yang relevan
dengan penelitian ini. Merujuk pada penelitian relevan yang terdahulu milik
Baskoro (2013), Kurnianto (2012), dan Kumalasari (2014) peneliti melakukan
penelitian dengan judul:
“Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada
mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2”
2.3 Kerangka Berpikir
Setiap anak memiliki bakat dan minat yang tidak sama, baik secara
intelektual maupun perilaku. Maka dari itu, penyelenggaraan pendidikan harus
Baskoro (2013)
“Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar
Matematika tentang
Penjumlahan
Pecahan dengan
Pendekatan PMRI
Siswa Kelas V SD
N Glagahombo I”.
Kurnianto (2012)
“ Peningkatan
Minat dan Prestasi
Belajar Matematika
dengan
Menggunakan
Pendekatan PMRI
Siswa Kelas V
Semester Genap SD
Kanisius Minggir
Tahun Pelajaran
2011/2012”.
Kumalasari (2014)
“Peningkatan
Kedisiplinan dan
Prestasi Belajar
Kelas V SDN
Adisucipto I Mata
Pelajaran
Matematika
Menggunakan
Pendekatan PMRI”.
Penelitian yang dilakukan:
“Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI
pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
28
diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang
berdasarkan pada minat, kebutuhan anak, dan kemampuan sang anak. Seorang
anak membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik. Siswa dapat menggunakan pengalaman yang didapat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk belajar.
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai kekuatan yang
mendorong siswa untuk belajar. Untuk memperoleh hasil yang baik
dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran
sehingga akan mendorong siswa untuk terus belajar. Melihat hal tersebut maka
peran guru di dalam kelas adalah untuk menumbuhkan minat belajar dalam diri
siswa. Tumbuhnya minat dalam diri siswa terhadap mata pelajaran
Matematika khususnya materi menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan
baku dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah satu cara untuk menumbuhkan
minat dan prestasi belajar matematika disini adalah dengan menggunakan
dunia nyata sebagai titik awal. Pembelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan realistik yaitu penggunaan lingkungan dunia nyata yang ada di
lingkungan sekitar agar lebih mudah dipahami siswa guna memperlancar dan
mempermudah proses pembelajaran matematika, sehingga dapat tercapai tujuan
pendidikan yang lebih baik.
Pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
karena pembelajaran dengan pendekatan PMRI ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk pengembangan ide dan konsep
matematika dengan menggunakan masalah berdasarkan dunia nyata dengan
tahap pengalaman dan pengetahuaannya. Dari uraian diatas dapat diduga bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
29
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI meningkatkan minat
belajar dan prestasi belajar matematika dibandingkan dengan menggunakan
metode ceramah.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan PMRI untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika untuk
siswa kelas II SDN Plaosan 2. Materi pembelajaran pada penelitian ini yaitu
mengukur menggunakan alat ukur tidak baku dan baku.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:
2.4.1 Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 dengan menggunaan 5 karakteristik
PMRI yaitu Penggunaan konteks, Penggunaan model, Pemanfaatan hasil
konstruksi siswa, Interaktivitas, dan Keterkaitan.
2.4.2 Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat siswa pada Mata
Pelajaran Matematika kelas II SDN Plaosan 2.
2.4.3 Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada Mata Pelajaran Matematika kelas II SDN Plaosan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
30
Bab III
Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan wahana bagi guru untuk melakukan
refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki
proses dan hasil belajar peserta didik, Prendergast (dalam Arifin, 2011: 96).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan cara guru untuk mengorganisasikan
pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalamannya
berkolaborasi dengan guru lain, Lewin (dalam Arifin, 2011: 96). Peneliti
Tindakan kelas adalah suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri
yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan
memperbaiki pemahaman situasi atau praktik pendidikan (Arifin, 2011: 98). Jadi
dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif (Mereview
apa yang telah dilakukan), yang dilakukan oleh guru berdasarkan pengalamannya
sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain dalam pembelajaran
yang bertujuan untuk memperbaiki praktik pendidikan.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan M. Taggart.
Model penelitian ini terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
dalam satu sistem siklus yang saling terkait antara satu langkah dengan langkah
berikutnya (Sukardi, 2003: 214). Pada model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart
terdapat pembagian siklus di setiap pemberian di kelas. Jika rancangan kegiatan
pada siklus I belum berhasil, maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
31
dengan pertimbangan perbaikan atau peningkatan tindakan dari siklus
sebelumnya.
Gambar 3.1 Model penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart
(Sumber: Arikunto, 2010: 17)
Gambar 3.1 menjelaskan PTK yang diawali dengan perencanaan tindakan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluai
proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan refleksi
(reflection), dan seterusnya sampai dicapai kualitas pembelajaran yang diinginkan
(Wiriaatmadja: 2007: 66-67). Sukardi (2003: 212-214) menjelaskan langkah-
langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:
3.1.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan suatu tindakan
yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Perencana harus menyadari
sejak awal bahwa tindakan sosial pada kondisi tertentu tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
32
diprediksi dan mempunyai resiko. Perencanaan yang dikembangkan harus
sesuai dan mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan
yang tersembunyi.
3.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan
mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan
yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan tindakan, maka langkah berikutnya
adalah mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan perencanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
3.1.3 Pengamatan
Pengamatan pada penelitian tindakan mempunyai fungsi
dokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang
baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat
gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.
3.1.4 Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengadakan
upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan
kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang
muncul didalam kelas. Berdasarkan masalah yang muncul pada refleksi hasil
perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan peneliti apakah
tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi,
peneliti dapat menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah
berhenti karena target sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
33
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Plaosan 2. SD ini terletak di
dusun Plaosan, desa Sinduadi, kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolahyang terletak di
desa dan bangunan sekolah berada dekat dengan pemukiman warga.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 Tahun Pelajaran
2015/2016.
3.2.3 Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II
SDN Plaosan 2 mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar Menggunakan
alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan
menggunakan pendekatan PMRI.
3.2.4 Waktu Penelitian dan Tahun Ajaran
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-29 September 2015 Tahun Ajaran
2015/2016. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 3
minggu.
3.3 Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala SDN Plaosan 2.
Permintaan izin kepada Kepala Sekolah agar kegiatan penelitian
dapat berjalan dengan lancar dan mendapat persetujuan pihak sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
34
b. Wawancara.
Wawancara di sini dimaksudkan untuk mencari informasi
tentang kondisi awal minat belajar dan prestasi siswa kelas II
SDN Plaosan 2.
c. Identifikasi masalah.
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat
mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak
lanjut. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa minat siswa
dalam belajar matematika masih rendah dan nilai ulangan harian
matematika kelas I I semester I masih rendah.
d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya.
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari
kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator. Kompetensi dasarnya
yaitu Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m)
yang sering digunakan.
e. Menyusun Silabus
Silabus disusun dengan mengambil salah satu kompetensi dasar yang
ada di dalam kurikulum kelas II semester I yang akan diteliti.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus.
g. Menyiapkan media pembelajaran
Media yang akan digunakan untuk pelaksanaan pendekatan PMRI
yaitu media pembelajaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
35
pembejaran dan perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan penelitian.
3.4 Desaian Penelitian
Pada pelaksanaannya penelitian ini dibagi dalam siklus-siklus.
Setelah dilakukan observasi awal, berikut ini tindakan-tindakan
penelitian yang dirangkum dalam siklus-siklus:
3.4.1 Siklus I
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah melakukan pembelajaran sesuai
pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama:
1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu
siswa
b. Guru menanyakan kabar siswa
c. Guru melakukan presensi
d. Guru memberikan kontrak belajar
e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai perbedaan
ukuran panjang dan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
36
b. Guru memperlihatkan dua buah benda dengan panjang dan
tinggi yang berbeda.
c. Siswa memperhatikan dan mengamati benda tersebut.
d. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada
materimembandingkan panjang dua benda dengan menuliskan
istilah panjang dan tinggi dari, lebih pendek dari, sama panjang
dengan.
e. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang
disampaikan
Elaborasi
f. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
g. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan
secara kelompok mengenai benda sekitar dengan
membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan
menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, lebih tinggi
dari, sama panjang dengan dan menuliskannya dalam lembar
kerja siswa.
h. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada
teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi
i. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah
diberikan
j. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan
perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
37
k. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari.
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
c. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan
dilakukan siswa setelah pembelajaran ini.
d. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan
materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk
dipelajari di rumah.
e. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
f. Guru dan siswa memberikan salam.
Pertemuan kedua:
1. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan kabar siswa
b. Guru melakukan presensi
c. Guru memberikan kontrak belajar
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
e. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai apa yang
diajarkan dari pertemuan sebelumnya tentang pengukuran
panjang menggunakan satuan tidak baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
38
f. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda
dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa,
dan langkah.
g. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi
yang telah dijelaskan.
h. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang
disampaikan.
Elaborasi
i. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan
secara kelompok mengukur panjang benda dengan
menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah dan
menuliskannya dalam lembar kerja siswa.
j. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada
teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi
k. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang
telah diberikan.
l. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
m. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari.
n. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
c. Pengamatan
1. Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
39
2. Analisis dari hasil yang diperoleh siswa
d. Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian
khusus.
2. Merancang dan memodifikasi siklus berikutnya
3.4.2 Siklus II
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah melakukan pembelajaran sesuai
pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu
siswa
b. Guru menanyakan kabar siswa
c. Guru melakukan presensi
d. Guru memberikan kontrak belajar
e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
f. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur
suatu panjang benda dengan satuan baku.
g. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda
dengan menggunakan ukuran baku (mistar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
40
h. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan.
i. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah
dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa.
j. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan
Elaborasi
k. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
l. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan
secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan
ukuran baku (mistar) lalu menulis dalam lembar kerja siswa.
m. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi
individu.
n. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada
teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi
o. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah
diberikan.
p. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
q. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
r. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
41
Pertemuan Keempat:
1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu
siswa.
b. Guru menanyakan kabar siswa.
c. Guru melakukan presensi
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
d. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa pada pertemuan
sebelumnya tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan
baku.
e. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan
menggunakan ukuran baku (meteran).
f. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan.
g. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan
untuk menggali pemahaman siswa
h. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan
Elaborasi
i. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara
kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran
baku (meteran) dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa.
j. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-
temannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
42
Konfirmasi
k. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah
diberikan.
3. Kegiatan Penutup
l. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
m. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati kegiatan siswa
dan mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan
tahap tindakan di setiap pertemuan. Hal yang dilakukan peneliti
seperti mengamati interaksi siswa dalam kegiatan belajar dan juga
memfoto menggunakan kamera dibantu oleh rekan peneliti lainnya,
mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran, dan
menganalisis dari hasil yang diperoleh siswa.
d. Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini peneliti melakukan analisis dan
penyimpulan hasil kuisioner dan hasil pembelajaran. Refleksi digunakan
untuk mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan keberhasilan siswa
dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Refleksi mengacu pada hasil
evaluasi siklus I dan siklus II. Peneliti lalu membuat kesimpulan
tentang minat dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
43
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Tes dan non Tes (wawancara, kuisioner, dan dokumentasi). Uraian teknik
pengumpulan data yaitu:
3.5.1 Tes
Tes adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar dan pencapaian prestasi. Tes untuk mengukur prestasi belajar siswa yang
biasa digunakan di sekolah terdapat dua macam ,yaitu tes buatan guru dan tes
terstandar (Arikunto, 2010: 266). Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar Matematika materi menggunakan alat ukur panjang
tidak baku dan baku (cm,m) pada siklus 1 dan siklus 2. Pemberian tes yang berupa
butir soal pilihan ganda dilakukan pada setiap akhir siklus.
3.5.2 Non Tes
3.5.2.1 Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung atau melalui
media tertentu (Sanjaya, 2009: 96). Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data oleh peneliti untuk melakukan studi pendahuluan guna
menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2011: 188)
Wawancara dilihat dari pelaksanaannya dibedakan menjadi dua
yaitu wawancara insidental dan wawancara terencana. Wawancara
insidental adalah jenis wawancara yang dilaksanakan kapan saja jika
dianggap perlu. Wawancara terencana adalah jenis wawancara yang
dilaksanakan secara formal dan terencana baik mengenai waktu, tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
44
pelaksanaan, dan topik yang akan dibicarakan (Sanjaya, 2009: 97).
Wawancara dilihat dari bentuk pertanyaan dan bentuk jawabannya,
wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu wawancara tertutup dan
wawancara terbuka. Wawancara tertutup yaitu narasumber hanya
menjawab dengan kata “ya” atau “tidak”, sedangkan pada wawancara
terbuka narasumber dapat menjawab sesuai pendapatnya sendiri berupa
uraian kata (Sanjaya, 2009: 97-98). Penelitian ini menggunakan jenis
wawancara terencana dan wawancara terbuka, karena wawancara yang
dilakukan secara langsung antara pewawancara dan narasumber tanpa
melalui perantara dengan jawaban sesuai pendapat narasumber sendiri.
3.5.2.2 Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis
kepada siswa untuk dijawab (Sugiyono, 2011: 192). Dilihat dari
penjawab kuisioner, kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner
langsung dan kuisioner tidak langsung. Kuisioner langsung yaitu
kuisioner yang dikirim dan langsung dijawab oleh responden, sedangkan
kuesioner tidak langsung adalah kuisioner yang dikirimkan melalui pos
atau internet (Sudjana, 2009: 71). Dilihat dari bentuk jawaban kuisioner,
kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner
terbuka. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang disusun dengan
menyediakan alternatif pilihan jawaban lengkap sehingga responden
hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Kuisioner terbuka
merupakan kuisioner yang dibuat dengan tidak memberikan pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
45
jawaban sehingga siswa bebas mengisi dengan kata atau jawaban
menurut siswa sendiri (Sugiyono, 2011: 193).
Penelitian ini menggunakan jenis kuisioner tertutup yakni
kuisioner berupa pernyataan-pernyataan yang bentuknya tertutup, di
mana siswa tinggal memilih jawaban dari alternatif-alternatif jawaban
yang telah disediakan berupa skala angka. Lembar kuisioner ini
memuat pernyataan-pernyataan positif dan negatif untuk mengetahui
minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Lembar kuisioner
sebelumnya telah divalidasi oleh dosen ahli yang bertujuan untuk
menguji kevalidan kuisioner yang dijadikan sebagai alat pengumpulan
data. Kuesioner ini terdapat 40 pernyataan yang harus dipilih oleh siswa
sesuai dengan apa yang siswa alami dengan cara melingkari skala angka
pada kolom jawaban.
3.5.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, dokumen, transkip, agenda, dan lain sebagainya.
Dibandingkan dengan teknik lainnya, teknik ini tidak begitu sulit karena
jika ada kekeliruan sumber datanya masih tetap (Arikunto, 2010: 274).
Dokumentasi pada penelitian ini berupa memperoleh foto-foto selama
proses pembelajaran. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
berupa dokumen untuk memperoleh data tentang prestasi siswa di
pembelajaran atau kelas sebelumnya. Hasil penelitian lebih akurat jika
diperkuat dengan foto-foto selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
46
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan non tes.
Instrumen penelitian jenis tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa
dalam bentuk soal objektif, sedangkan instrumen penelitian jenis non tes
digunakan untuk mengukur minat siswa dalam bentuk lembar kuisioner.
3.6.1 Tes
Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif
untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran (Sanjaya, 2009: 99).
Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai
angka. Data prestasi belajar siswa diperoleh menggunakan tes tertulis pada akhir
siklus I dan akhir siklus II.
Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda yang masing-masing siklus
divalidasi oleh dosen ahli dan 2 guru sebelum dapat digunakan sebagai alat ukur
peningkatan prestasi belajar siswa. Setelah divalidasi, peneliti akan memilih 15
butir soal disetiap siklusnya yang mewakili komponen indikator sebagai soal yang
siap untuk diujikan. Berikut akan disajikan kisi-kisi soal akhir dari setiap siklus
sebelum dilakukan validasi.
Berikut ditampilkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II :
3.6.1.1 Kisi-kisi Soal Siklus I
Kisi-kisi soal evaluasi siklus I terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. 30
soal ini merupakan soal yang dibuat berdasarkan komponen indikator materi.
Indikator materi pada siklus I pertemuan pertama yaitu membandingkan panjang
dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
47
sama panjang dengan dan indikator pada siklus I pertemuan kedua yaitu
mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Satuan : SD Negeri Plaosan 2
Mapel : Matematika
Semester : I
SK : 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan
masalah
KD : 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang
sering digunakan.
No Komponen Indikator Nomer Soal Jumlah soal
1
Membandingkan panjang
dan tinggi dua benda
dengan menuliskan istilah
panjang dari, lebih pendek
dari, dan samapanjang
dengan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12. 12
2
Mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat
ukur tidak baku
13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30
18
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus I adalah 15 soal yang
sudah tervalidasi. Apabila siswa menjawab dengan benar mendapat poin 1,
sedangkan menjawab dengan salah mendapat poin 0. Jawaban yang benar
dikalikan 2 lalu dibagi 3 ditulis dengan rumus N = (Jumlah benar x 2) : 3.
Keterangan: N= Nilai
3.6.1.2 Kisi-kisi Soal Siklus II
Kisi-kisi soal evaluasi siklus II terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. 30
soal ini merupakan soal yang dibuat berdasarkan komponen indikator materi pada
pembelajaran siklus II. Indikator materi pada siklus II pertemuan pertama yaitu
pada mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
48
dan pada siklus II pertemuan kedua mengukur suatu panjang benda dengan
menggunakan alat ukur baku (meteran).
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Satuan : SD Negeri Plaosan 2
Mapel : Matematika
Semester : I
SK : 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan
masalah
KD : 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang
sering digunakan.
No Komponen Indikator Nomer Soal Jumlah soal
1
Mengukur suatu panjang
benda dengan
menggunakan alat ukur
baku (mistar).
1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22,
18
2
Mengukur suatu panjang
benda dengan
menggunakan alat ukur
baku (meteran)
2, 4, 7, 9, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30 12
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus II adalah 15 soal yang
sudah tervalidasi. Apabila siswa menjawab dengan benar mendapat poin 1,
sedangkan menjawab dengan salah mendapat poin 0. Jawaban yang benar
dikalikan 2 lalu dibagi 3 ditulis dengan rumus N = (Jumlah benar x 2) : 3.
Keterangan: N= Nilai
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1 Lembar Kuisioner
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lembar kuisioner
tertutup untuk mengukur minat siswa. Peneliti sudah menyediakan
pilihan jawaban yang yang sesuai dengan pilihan siswa dengan skal 1
sampai 5 yang diberikan pada akhir pembelajaran siklus I dan
pembelajaran siklus II.
Berikut kisi-kisi kuisioner mengacu dari Hurlock :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner
No. Peubah Indikator Pernyataan
Favorabel Unfavorabel
1 Minat Menunjukkan
perasaan
senang
Saya semangat mengikuti pelajaran. Saya malas mengikuti
pelajaran
Saya mengerjakan tugas dari guru
dengan perasaan senang
Saya mengeluh ketika diberi
tugas dari guru
Saya ingin segera mengikuti
pelajaran.
Saya menghindari segera
mengikuti pelajaran.
Saya menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran
Saya malas menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran
Saya merasa senang ketika
pelajaran akan dimulai.
Saya merasa sebal ketika
pelajaran akan dimulai.
Menunjukkan
terfokus dalam
proses
pembelajaran.
Saya bertanya pada guru ketika
saya tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya malas bertanya pada
guru ketika saya tidak
mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya menjawab pertanyaan guru
ketika saya memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya malas menjawab
pertanyaan guru ketika saya
memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya menyimak penjelasan guru Saya gaduh saat guru
menjelaskan
Saya memperhatikan penjelasan
yang disampaikan guru dari awal
hingga akhir pembelajaran.
Saya mengabaikan penjelasan
yang disampaikan guru dari
awal hingga akhir
pembelajaran.
Saya tidak menganggu teman ketika
belajar.
Saya menggangu teman ketika
belajar.
Menunjukkan
kertarikan
pada materi
pembelajaran
Saya tertarik membaca buku
pelajaran.
Saya malas membaca buku
pelajaran.
Saya bertanya ketika merasa
kesulitan.
Saya malas bertanya ketika
merasa kesulitan.
Saya membuat catatan mengenai
materi yang disampaikan oleh guru
Saya malas membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
Saya mengerjakan tugas(PR) dari
guru
Saya malas mengerjakan tugas
dari guru
Saya ingin mendalami materi
pelajaran yang disampaikan.
Saya malas mendalami materi
pelajaran yang disampaikan.
Menunjukkan
keikutsertaan
dalam
pembelajaran.
Saya menyampaikan pendapat
dalam diskusi kelompok
Saya malas menyampaikan
pendapat dalam diskusi
kelompok
Saya membantu teman yang
mengalami kesulitan belajar
Saya malas membantu teman
yang mengalami kesulitan
belajar
Saya bekerjasama dengan
kelompok untuk menyelesaikan
tugas kelompok.
Saya malas bekerjasama
dengan kelompok.
Saya maju ke depan jika diperintah
guru untuk menunjukkan hasil
pekerjaan saya.
Saya menolak maju ke depan
jika di perintah guru.
Saya mencatat hal-hal penting pada
saat pelajaran tanpa disuruh guru.
Saya mengabaikan hal-hal
penting pada saat pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
50
3.6.2.2 Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk melengkapi hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti sehingga mendapat infromasi yang lebih akurat mengenai minat dan
prestasi belajar siswa. Berikut pedoman wawancara diperoleh indikator mengacu
dari Hurlock :
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara
No Indikator
Minat Pertanyaan Wawancara
1 Perasaan senang 1. Apakah siswa mengikuti pelajaran dengan
antusias?
2. Apakah siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas
dari guru?
3. Apakah siswa datang tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai?
4. Apakah siswa menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran dimulai?
5. Apakah siswa duduk dengan tenang siap untuk
belajar?
2 Terfokus atau
memiliki perhatian
dalam pembelajaran
1. Bagaima keaktivan siswa ketika bertanya didalam
kelas?
2. Apakah siswa aktif menjawab pertanyaan?
3. Bagaimanakan fokus siswa ketika menyimak
penjelasan guru?
4. Apakah siswa tidak melamun di dalam kelas?
5. Apakah siswa tidak mengobrol atau tidak
menganggu teman lain ketika belajar?
3 Tertarik pada materi
pembelajaran
1. Bagaimanakah siswa ketika membaca buku
pelajaran?
2. Apakah siswa aktiv menayakan kesulitan yang
dialami kepada guru?
3. Apakah siswa membuat catatan mengenai materi
yang disampaikan oleh guru?
4. Bagaimanakah ketika siswa mengerjakan tugas
dari guru?
5. Apakah siswa membawa buku atau sumber lain
dalam belajar?
4 Keaktifan dari siswa
sangat baik
1. Bagaimana siswa dalam menyampaikan pendapat
dalam diskusi?
2. Apakah siswa mau membantu teman lain yang
mengalami kesulitan belajar?
3. Bagaimana siswa bekerjasama dengan kelompok?
4. Bagaimanakah ketika siswa maju ke depan
mengerjakan tugas?
5. Bagaimana siswa dalam mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan dari guru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
51
3.6.3 Tabel Instrumen Pengumpulan Data
Berikut tabel variabel dan instrumen pengumpulan data penelitian:
Tabel 3.5 Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data
No Peubah Indikator Jenis
Penilaian
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
Penilaian
1 Minat Siswa Minat siswa yang akan
diukur mengacu dari
pendapat Hurlock yaitu :
1. Perasaan senang.
2. Terfokus atau
memiliki perhatian
dalam pembelajaran
3. Tertarik pada materi
pembelajaran
4. Keaktifan dari siswa
sangat baik
Non Tes Analisa data
kuisioner dan
Wawancara
Lembar
Kuisioner
2 Prestasi
Belajar
Siswa
Soal evaluasi Tes Dokumentasi
berupa hasil
tes evaluasi
Tes tertulis
pilihan
ganda
Pada tabel 3.5, peneliti melakukan penelitian terhadap minat dan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan
PMRI. Peneliti menggunakan lembar kuisioner untuk melihat peningkatan minat
siswa dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan soal tes pilihan ganda di
gunakan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa yang dilakukan pada
siklus I dan siklus II.
3.7 Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran Soal
3.7.1 Validitas
Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi.
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran
dengan tujuan kriteria belajar siswa (Purwanto, 2009: 137). Validitas merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
52
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang
dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang
tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011: 361). Suatu
instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen tes itu dapat
mengukur apa yang sebenarnya akan diukur (Purwanto, 2009: 137-138). Uji
validitas terhadap intrumen tes yaitu untuk mengetahui apakah instrumen tes
tersebut dapat menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukuroleh tes tersebut. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan 2 jenis validitas menurut (Supratiknya, 2012: 29-33), yaitu:
3.7.1.1 Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur
ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sesuai yang
dimaksud . Sebuah tes dinyatakan memiliki validitas isi yang baik jika item-item
dalam tes tersebut mewakili secara memadai aspek-aspek yang penting yang
terkait dengan materi pelajaran. Pengujian validitas isi dilakukan oleh validator
yang ahli dalam bidangnya atau berkompeten. Validitas isi digunakan oleh
peneliti untuk seluruh instrumen pembelajaran dan penelitian. Instrumen
pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi.
Instrumen penelitian minat berupa pedoman wawancara dan lembar kuisioner.
Kriteria untuk penskoran pada instrumen dapat dilihat pada tabel dibawah.
Validitas isi digunakan oleh beberapa validator ahli dalam memvalidasi
Instrumen pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal
evaluasi, serta instrumen penelitian berupa lembar kuisioner. Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
53
pembelajaran divalidasi oleh validator ahli yaitu dosen ahli sebagai validator 1,
kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3.
1. Validasi Silabus
Validasi silabus dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai
validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator
3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 5 komponen. Komponen-
komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan komponen silabus; 2) kesesuaian SK,
KD, dan indikator; 3) kesesuaian pemilihan metode pembelajaran; 4)
penggunaan bahasa dan tata tulis baku; 5) kesesuaian antara penilaian dengan
indikator yang dirumuskan. Hasil validasi silabus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus
Validator Komponen
Rata-rata 1 2 3 4 5
1 5 4 4 4 4 4,2
2 4 2 4 4 4 3,6
3 4 4 4 4 4 4
Rata-rata keseluruhan 3,93
BerdasarkanTabel 3.6 hasil dari validasi silabus diperoleh rata-rata nilai
yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,2: dari validator 2 adalah 3,6; dari validator 3 adalah 4. Rata-rata
keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,93. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai
rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan silabus sudah dianggap cukup layak digunakan
dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan
kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata
keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti
tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
54
2. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penialain pada RPP dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli
sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai
validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen.
Komponen-komponen tersebut adalah; 1) perumusan indikator keberhasilan
belajar; 2) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran; 3) pemilihan
sumber belajar/metode pembelajaran; 4) kegiatan pembelajaran; 5) penilaian
hasil belajar; 6) penggunaan bahasa tulis. Hasil validasi RPP dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.7 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Validator Komponen
Rata-rata 1 2 3 4 5 6
1 4.33 4,25 4 4,67 4 4,25 4,25
2 3,33 3,75 4,33 3,33 4 3,5 3,71
3 3,33 3,75 4,33 4 3,33 3,5 3,71
Rata-rata keseluruhan 3,89
Berdasarkan tabel 3.7 hasil dari validasi RPP diperoleh rata-rata nilai yang
diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,25; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata
keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai
rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan RPP sudah dianggap cukup layak digunakan
dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan
kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata
keseluruhan diatas 3 jadi peneliti tidak melakukan revisi dan validator I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
55
memberikan komentar untuk memperbaiki rubrik penilaian maka peneliti
melakukan perbaikan pada instrumen rubrik penilaian RPP.
3.Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Penilaian lembar kerja siswa (LKS) dilakukan oleh tiga validator, yaitu
dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II
sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 7
komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan unsur LKS; 2)
kesesuaian indikator/tujuan pembelajaran dengan LKS; 3) rumusan petunjuk
pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa; 4) LKS membantu siswa
dalam memahami materi ajar; 5) LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar;
6) tampilan LKS menarik dan indah; 7) penggunaan bahasa dan tata tulis baku.
Hasil validasi LKS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Hasil Validasi LKS
Validator Komponen
Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 4 4 4 4 4 4,29
2 4 4 4 4 2 4 4 3,71
3 4 2 4 4 4 4 4 3,71
Rata-rata keseluruhan 3,9
Berdasarkan tabel 3.8 hasil dari validasi LKS diperoleh rata-rata nilai
yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,29; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata
keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,9. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai
rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan LKS sudah dianggap cukup layak digunakan
dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan
kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
56
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata
keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti
tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen LKS.
4. Validasi Materi Ajar
Penilaian materi ajar dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli
sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai
validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen.
Komponen-komponen tersebut adalah; 1) materi ajar dengan kompetensi yang
akan dicapai; 2) kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik; 3)
materi ajar cakupannya luas;dan memadai 4) pengorganisasian materi ajar runtut
dan sistematik; 5) kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar; 6)
penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi materi ajar dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.9 Hasil Validasi Materi Ajar
Validator Komponen
Rata-rata 1 2 3 4 5 6
1 5 4 4 4 5 4 4,33
2 4 4 2 4 4 4 3,67
3 4 4 4 2 4 4 3,67
Rata-rata keseluruhan 3,89
Berdasarkan tabel 3.9 hasil dari validasi materi ajar diperoleh rata-rata
nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari
validator 1 adalah 4,33; dari validator 2 adalah 3,67; dari validator 3 adalah
3,67. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari
tiga validator yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat
menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan materi ajar sudah
dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
57
diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi,
namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan
revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan
komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen materi
ajar.
5. Validasi Soal Evaluasi
Penilaian soal evaluasi dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli
sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai
validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 8 komponen.
Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kesesuaian indikator dengan butir soal;
2) kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan; 3) bahasa jelas, baku,
dan sederhana; 4) keluasan cakupan soal; 5) pilihan jawaban tidak mengandung
ambiguitas; 6) urutan alternatif jawaban logis; 7) soal tidak berisi jebakan yang
tidak ada jawabannya; 8) pertanyaan mengandung kunci jawaban. Hasil validasi
soal evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Evaluasi
Validator Komponen
Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 4 4 4 5 5 4 5 4,5
2 4 4 4 4 4 2 4 4 3,75
3 2 4 4 4 4 2 4 4 3,5
Rata-rata keseluruhan 3,92
Tabel 3.10 hasil dari validasi soal evaluasi diperoleh rata-rata nilai yang
diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,5; dari validator 2 adalah 3,75; dari validator 3 adalah 3,5.Rata-rata
keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,92. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
58
rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan soal evaluasi sudah dianggap cukup layak
digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator
mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata
yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata
keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti
tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen soal evaluasi.
6. Validasi Kuisioner
Penilaian kuisioner dilakukan oleh satu validator yaitu dosen ahli di
bidang psikologi sebagai validator 1. Aspek yang dinilai pada validitas silabus
terdiri dari 5 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan
lembar kuisioner; 2) kesesuaian antara indikator dengan deskripsi; 3) kalimat
tidak bermakna ganda; 4) Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator
mencerminkan keutuhan perkembangan minat; 5) penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku. Kriteria instrumen disepakati oleh dosen ahli dan peneliti.
Kriteria intrumen kuisioner dan hasil validasi kuisioner dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.11 Hasil Validasi Kuisioner
Validator Komponen Rata-rata
1 2 3 4 5
1 3 3 3 4 3 3,2
Tabel 3.11 hasil dari validasi kuisioner diperoleh nilai dari validator ahli
dengan nilai rata-rata yaitu 3,2. Peneliti dan kelompok studi bersepakat
menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan kuisioner sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
59
dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang
diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi,
namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan
revisi. Nilai rata-rata diatas 3 dan peneliti mendapat masukan untuk lebih
memperhatikan penggunaan kalimat negatif, maka peneliti akan melakukan revisi
pada kalimat negatif pada lembar kuisioner.
3.7.1.2 Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes
mengukur suatu konstruk tertentu berupa kemampuan kognitif. Sebuah tes
dinyatakan memiliki validitas konstruk yang baik jika tes terbukti memiliki hasil
yang sejalan dengan imajinasi masyarakat luas yang dapat dinalar. Peneliti
melakukan validitas konstruk secara empiris karena data yang didapat dari data
lapangan. Validitas ini digunakan untuk instrumen pembelajaran, yaitu soal
evaluasi.
Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi pada siswa kelas 3 di salah
satu Sekolah Dasar Negeri di daerah Kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono
(2011: 613), nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%.
Untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus I dengan jumlah siswa 45
adalah 0,294. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS
20. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Hasil
validasi SPSS 20 untuk soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
60
Tabel 3.12 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus I
No r tabel r hitung Keterangan Tindak Lanjut
1 0,294 0,101 Tidak Valid Tidak digunakan
2 0,294 0,400** Valid Digunakan soal no. 1
3 0,294 0,148 Tidak Valid Tidak digunakan
4 0,294 0,252 Tidak Valid Tidak digunakan
5 0,294 0,139 Tidak Valid Tidak digunakan
6 0,294 0,456** Valid Digunakan soal no. 2
7 0,294 0,454** Valid Digunakan soal no. 3
8 0,294 0,101 Tidak Valid Tidak digunakan
9 0,294 0,441** Valid Digunakan soal no. 4
10 0,294 0,375* Valid Tidak digunakan
11 0,294 0,399** Valid Digunakan soal no. 5
12 0,294 0,260 Tidak Valid Tidak digunakan
13 0,294 0,093 Tidak Valid Tidak digunakan
14 0,294 0,330* Valid Digunakan soal no. 6
15 0,294 0,139 Tidak Valid Tidak digunakan
16 0,294 0,310* Valid Tidak digunakan
17 0,294 0,328* Valid Digunakan soal no. 7
18 0,294 0,341* Valid Digunakan soal no. 8
19 0,294 0,285 Tidak Valid Tidak digunakan
20 0,294 0,202 Tidak Valid Tidak digunakan
21 0,294 0,481** Valid Digunakan soal no. 9
22 0,294 0,409** Valid Digunakan soal no. 10
23 0,294 0,546** Valid Digunakan soal no. 11
24 0,294 0,651** Valid Digunakan soal no. 12
25 0,294 0,189 Tidak Valid Tidak digunakan
26 0,294 0,319* Valid Digunakan soal no. 13
27 0,294 0,218 Tidak Valid Tidak digunakan
28 0,294 0,627** Valid Digunakan soal no. 14
29 0,294 0,559** Valid Digunakan soal no. 15
30 0,294 0,684** Valid Tidak digunakan
Dari data tabel 3.12 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan
validitas soal evaluasi siklus I. Peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk
menghitungnya. Pada SPSS 20 terdapat tanda yang menandakan soal tersebut
valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik (*). Simbol asterik satu
(*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05.
Sedangkan pada simbol asterik (**) soal tersebut valid namun pada taraf
signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 18
soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus I peneliti mengambil 15
soal saja dari 18 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili
komponen indikator materi siklus I dan dalam penilaian akhir agar dapat
diperoleh nilai angka bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
61
Setelah uji validasi soal evaluasi siklus I, peneliti kemudian melakukan uji
validasi soal evaluasi siklus II. Peneliti melakukan uji soal di salah satu sekolah
dasar negeri di kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono (2011: 613), nilai produck
moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%. Untuk r tabel pada uji validitas
soal evaluasi siklus II dengan jumlah siswa 44 adalah 0,297. Sedangkan r hitung
diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20. Soal dikatakan valid bila r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Berikut hasil dari uji validasi siklus II
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.13 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus II
No r table r hitung Keterangan Tindak Lanjut
1 0,297 0,494** Valid Digunakan soal no. 1
2 0,297 0,182 Tidak Valid Tidak digunakan
3 0,297 0,334* Valid Tidak digunakan
4 0,297 0,161 Tidak Valid Tidak digunakan
5 0,297 0,025 Tidak Valid Tidak digunakan
6 0,297 0,349* Valid Digunakan soal no. 2
7 0,297 0,153 Tidak Valid Tidak digunakan
8 0,297 0,170 Tidak Valid Tidak digunakan
9 0,297 0,069 Tidak Valid Tidak digunakan
10 0,297 0,474** Valid Digunakan soal no. 3
11 0,297 0,489** Valid Digunakan soal no. 4
12 0,297 0,289 Tidak Valid Tidak digunakan
13 0,297 0,426** Valid Tidak digunakan
14 0,297 0,429** Valid Digunakan soal no. 5
15 0,297 0,581** Valid Digunakan soal no. 6
16 0,297 0,552** Valid Tidak digunakan
17 0,297 0,567** Valid Digunakan soal no. 7
18 0,297 0,552** Valid Digunakan soal no. 8
19 0,297 0,543** Valid Tidak digunakan
20 0,297 0,564** Valid Digunakan soal no. 9
21 0,297 0,178 Tidak Valid Tidak digunakan
22 0,297 0,415** Valid Digunakan soal no. 10
23 0,297 0,413** Valid Tidak digunakan
24 0,297 0,522** Valid Digunakan soal no. 11
25 0,297 0,551** Valid Digunakan soal no. 12
26 0,297 0,311* Valid Tidak digunakan
27 0,297 0,408** Valid Digunakan soal no. 13
28 0,297 0,267 Tidak Valid Tidak digunakan
29 0,297 0,538** Valid Digunakan soal no. 14
30 0,297 0,543** Valid Digunakan soal no. 15
Berdasarkan data tabel 3.13 uji validitas menunjukkan data hasil
perhitungan validitas soal evaluasi siklus II. Peneliti menggunakan program SPSS
20 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
62
tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik (*). Simbol
asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf
signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik (**) soal tersebut valid namun
pada taraf signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan,
terdapat 21 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus II peneliti
mengambil 15 soal saja dari 21 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah
mewakili komponen indikator materi siklus II dan dalam penilaian akhir agar
dapat diperoleh nilai angka bulat.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu tes evaluasi (Purwanto,
2009: 139). Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian
pada hasil pengukuran tes. Taraf reabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reabilitas (r11) atau reliabilitas instrumen
(Masidjo, 1995: 209). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui reliabilitas
instrumen pembelajaran berupa soal evalusi. Cara mencari reliabilitas soal
evaluasi dapat menggunakan metode Alpha Cronbach (Purwanto, 2009: 175).
Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
2
2
11 11 t
b
Vk
kr
,
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = jumlah varian butir/item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
63
2
tV = varian total
Penentuan kriteria koefisien relabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini
(Masidjo, 1995: 209) :
Tabel 3.14 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0.91 - 1,00 Sangat Tinggi
0,71 - 0,90 Tinggi
0,41 - 0,70 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Reliabilitas soal dihitung dengan rumus Cronbach’s Alpha. Soal-soal yang
telah di uji empiris dan dihitung validitas akan dilihat soal-soal yang valid.
Setelah itu dapat dihitung reliabilitasnya dari soal siklus 1 dan siklus 2.
Penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer SPSS 20. Berikut
adalah hasil reliabilitas dari siklus I:
Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.787 18
Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus
I menunjukkan angka 0,787. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 18 soal
siklus I termasuk dalam katagori tinggi. Peneliti juga melakukan uji realibilitas
soal siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
64
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.813 21
Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus
II menunjukkan angka 0,813. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 21 soal
siklus II termasuk dalam katagori tinggi.
3.7.3 Indeks Kesukaran Soal
Indeks kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitan,
sehingga diperoleh soal-soal mana yang termasuk soal, mudah, sedang, dan sukar
(Sudjana, 2009: 135). Tingkat kesukaran soal diperoleh dari kemampuan siswa
menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru yang sebagai pembuat soal. Rumus
yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana (2009: 137)
sebagai berikut :
Keterangan :
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada butir soal
Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut
dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal
I =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
65
tersebut dapat dikategorikan semakin mudah. Kriteria indeks kesukaran menurut
Sudjana (2009:137) sebagai berikut :
Tabel 3.17 Klasifikasi indeks kesukaran
Indeks Kesukaran Kategori
0 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Berdasarkan tabel 3.17 tersebut kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga
kriteria tersebut adalah sukar, sedang dan mudah. Soal evaluasi siklus I yang
dihitung indeks kesukarannya adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian
yang berjumlah 15 soal. Diperoleh perhitungan kriteria kesukaran soal siklus I
dapat dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut :
Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I
No B N I Tingkat
kesukaran
1 23 45 0,51 Sedang
2 33 45 0,73 Mudah
3 38 45 0,84 Mudah
4 38 45 0,84 Mudah
5 33 45 0,73 Mudah
6 19 45 0,42 Sedang
7 25 45 0,56 Sedang
8 31 45 0,69 Sedang
9 35 45 0,78 Mudah
10 28 45 0,62 Sedang
11 30 45 0,67 Sedang
12 35 45 0,78 Mudah
13 18 45 0,4 Sedang
14 35 45 0,78 Mudah
15 33 45 0,73 Mudah
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal
N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Hasil perhitungan tabel 3.18 dari data indeks kesukaran siklus I diatas dapat
dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal sukar. Dari
15 butir soal sebanyak 53% atau 8 butir soal masuk kategori mudah dan 7 butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
66
soal atau 47% masuk kategori sedang. Soal yang termasuk dalam kategori mudah
yaitu soal pada nomor 2, 3, 4, 5, 9, 12, 14, 15. Sedangkan soal-soal dalam kategori
sedang yaitu pada nomor 1, 6, 7, 8, 10, 11, 13. Soal yang dihitung indeks
kesukaran pada siklus II adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang
berjumlah 15 soal. Berikut hasil siklus II dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran
berikut :
Tabel 3.19 Indeks kesukaran Soal Evaluasi Siklus II
No B N I Tingkat
kesukaran
1 30 44 0,68 Sedang
2 16 44 0,36 Sedang
3 30 44 0,68 Sedang
4 34 44 0,77 Mudah
5 38 44 0,86 Mudah
6 27 44 0,61 Sedang
7 26 44 0,59 Sedang
8 22 44 0,5 Sedang
9 30 44 0,68 Sedang
10 9 44 0,2 Sukar
11 14 44 0,32 Sedang
12 15 44 0,34 Sedang
13 20 44 0,45 Sedang
14 20 44 0,45 Sedang
15 22 44 0,5 Sedang
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal
N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Berdasarkan tabel 3.19 hasil perhitungan dari data indeks kesukaran diatas
dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal
sukar. Dari 15 butir soal sebanyak 13,3% atau 2 butir soal masuk kategori mudah,
12 butir soal atau 80% masuk kategori sedang dan 1 soal atau 6,7% masuk dalam
kategori sukar. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal bernomor 4
dan 5. Sedangkan soal-soal dalam kategori sedang yaitu pada nomor 1, 2, 3, 6, 7,
8, 9, 11, 12, 13, 14, 15. Adapun soal yang masuk kategori sukar yaitu pada soal
nomor 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
67
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan
dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif (Sanjaya, 2009: 106). Analisis
data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa
sebagai pengaruh dari tindakan yang dilakukan oleh guru, sedangkan analisis data
kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar mengajar yaitu
berbagai tindakan yang dilakuan guru. (Sugiyono, 2010: 333) juga menjelaskan
bahwa dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada 2 jenis data yang dikumpulkan oleh
peneliti yaitu data kuantitatif merupakan teknik analisis data menggunakan
metode statistik yang sudah tersedia. Sedangkan data kualitatif merupakan data
yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan penggunaan data yang
bermacam-macam yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
3.8.1 Analisis Minat Siswa
Pada analisis minat siswa, hasil kuisioner dianalisis dengan menggunakan
cara diskriptif untuk mengetahui peningkaran minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur satuan
tidak baku dan baku (cm,m) di dalam kelas dengan menggunakan rumus Penilaian
Acuan Patokan (PAP) menurut Arifin (2011: 236). Menurut Arifin (2011: 235)
tujuan dari penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan
atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas minat siswa, dilakukan dengan cara
membandingkan nilai pada keadaan awal sebelum tindakan dengan sesudah
mendapatkan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
68
Penghitungan nilai akhir minat belajar siswa dilakukan peneliti dengan
cara menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa yang kemudian dibagi dengan
skor maksimal yaitu 200 dan dikalikan 100 supaya memperoleh skor akhir
maksimal 100. Berikut rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menilai minat
belajar siswa.
Skor akhir yang diperoleh siswa selanjutnya dianalisis oleh peneliti menggunakan
PAP II. Berikut pedoman kriteria skor minat siswa:
Tabel 3.20 Kriteria Penilaian PAP II
Rentang Persentase Penilaian Kriteria
81% - 100% Sangat Berminat
66% - 80% Berminat
56% - 65% Cukup Berminat
46% - 55% Kurang Berminat
< 46% Sangat Kurang Berminat
Dalam menentukan kriteria penilaian minat siswa membutuhkan dasar
yang tepat yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan minat siswa.
Adapun penskoran yang digunakan adalah penskoran PAP II menurut Arifin
(2011: 236). Analisis minat pada kuisioner penelitian ini menggunakan skala
angka 1 sampai 5, maka peneliti melakukan penyetaraan rentang presentase nilai
menjadi rentang nilai 20 – 100 sebagai berikut:
Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Minat Siswa
Rentang Persentase Nilai Rentang Nilai Kriteria
81% - 100% 81 – 100 Sangat Berminat
66% - 80% 66 – 80 Berminat
56% - 65% 56 – 65 Cukup Berminat
46% - 55% 46 – 55 Kurang Berminat
< 46% 20 – 45 Sangat Kurang Berminat
N = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
69
Pada tabel 3.21 kriteria penskoran minat siswa menunjukkan bahwa rata-
rata skor 0 – 45 terdapat pada kriteria tidak berminat. Rata-rata skor 46 – 55
terdapat pada kriteria kurang berminat. Rata-rata skor 56 – 65 terdapat pada
kriteria cukup berminat. Rata-rata skor 66 – 80 terdapat pada kriteria berminat.
Rata-rata skor 81 - 100 terdapat pada kriteria sangat berminat. Persentase minat
belajar siswa diperoleh dengan cara membagi jumlah siswa yang termasuk dalam
kriteria minimal berminat dengan jumlah seluruh siswa lalu dikalikan 100%.
Berikut rumus penghitungan presentase jumlah siswa yang tergolong kriteria
minimal berminat :
Untuk menghitung nilai rata-rata minat siswa dengan rumus :
3.8.2 Analisis Prestasi Siswa
Data prestasi belajar didapat dari hasil tes yang dilakukan peneliti.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SDN Plaosan 2 pada
mata pelajaran matematika adalah 65. Adapun indikator yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah siswa yang mencapai nilai mencapai KKM
dan rata-rata kelas yang ditargetkan oleh peneliti. Berikut perhitungan prestasi
belajar siswa :
3.8.2.1 Penskoran
Tes yang digunakan peneliti berupa pilihan ganda sehingga penyekoran
dilakukan dengan cara jawaban benar mendapatkan skor satu sedangkan jawaban
salah mendapatkan skor nol.
x100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
70
3.8.2.2 Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
3.8.2.3 Menghitung nilai rata–rata kelas dengan rumus :
3.8.2.4 Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
x 100 %
3.7.2.5 Membandingkan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan
siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini dilakukan untuk
mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau tidak.
3.9 Indikator keberhasilan
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang berdasarkan judul yaitu
minat dan prestasi belajar. Suatu siklus dapat dinyatakan berhasil apabila telah
tercapainya indikator-indikator yang telah ditentukan berdasarkan data yang
dikumpulkan. Disamping itu, keberhasilan ini juga dapat dilihat berdasarkan
ketuntasan siswa dalam belajar. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata
pelajaran matematika di SDN Plaosan 2 adalah 65. Kriteria keberhasilan minat
dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan alat ukur
satuan panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan pada kelas II SDN
Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
71
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Kondisi
Awal
Kondisi akhir setiap
siklus Deskriptor
Siklus I Siklus II
Prestasi
Belajar
62,94 72
75
Nilai rata-rata kelas diperoleh dari jumlah nilai siswa
dibagi jumlah siswa
47,06% 63,16% 78,95%
Persentase siswa yang mencapai KKM diperoleh dari
jumlah siswa yang mencapai target dibagi jumlah
siswa dikali 100%
Minat
46,74 66 75 Nilai rata-rata minat siswa didapat dari jumlah nilai
minat siswa dibagi dengan jumlah siswa
42,11% 65% 80%
Persentase siswa yang tergolong dalam kriteria
berminat diperoleh dari jumlah siswa yang mencapai
kriteria berminat dibagi jumlah siswa dikali 100%
Tabel 3.22 menunjukkan target yang ingin dicapai peneliti dengan melihat
kondisi awal siswa dari prestasi belajar dan minat yang ingin ditingkatkan. Data
minat pada kondisi awal adalah 42,11%, target keberhasilan variabel minat siklus
I adalah 65% dan siklus II adalah 80%. Sementara variabel prestasi belajar, siswa
tuntas KKM pada kondisi awal adalah 47,06%, target keberhasilan siklus I
63,16% dan siklus II 78,95%. Sedangkan rata-rata nilai kelas II pada kondisi awal
adalah 62,94. Target rata-rata yang ingin dicapai pada siklus I yaitu 72 dan pada
siklus II yaitu 75. Peneliti menentukan target persentase indikator keberhasilan
siklus I dan siklus II berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas II
dengan melihat kondisi kelas dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran.
Siklus dihentikan jika target akhir siklus II sudah tercapai.
Tabel 3.23 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Berikut
ini jadwal penelitian yang akan dilaksanakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
72
No. Kegiatan Tahun Ajaran 2015/2016
Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
1. Penyusunan
proposal skripsi
2. Pengajuan
proposal skripsi
3.
Pengajuan
rancangan
penelitian
4. Pelaksanaan
penelitian
5.
Penyusunan
laporan hasil
penelitian
6. Ujian skripsi
7. Revisi
8.
Pengesahan
dokumen skripsi
oleh dosen
pembimbing dan
dekan dan
penggandaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang deskripsi kondisi awal, hasil penelitian,
dan pembahasan dari penelitian.
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 dengan jumlah
siswa 19 anak yang terdiri dari 10 siswa putra dan 9 siswa putri. Penelitian ini
dilaksanakan selama dua siklus dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
sama, namun indikator di setiap pembelajaran dan tindakan yang berbeda.
Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian diawali dari
perencanaan tindakan, pelaksanaan, hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 15 sampai 29 September 2015.
4.1.1 Siklus I
4.1.1.1 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan
dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang
menggunakan alat ukut panjang tidak baku, menyiapkan silabus, RPP dan
LKS, menyiapkan lembar kuisioner, soal evaluasi siklus 1 yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
4.1.1.2 Pelaksanaan
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 15 September 2015 materi membandingkan panjang dan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
74
dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, sama
panjang dengan, pertemuan kedua pada hari selasa, 22 September 2015
materi mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak
baku. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencanaan
pelaksaan pembelajaran. Peran siswa pada siklus I yaitu siswa
berdiskusi di dalam kelompok untuk mengerjakan lembar kerja siswa
secara kelompok. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal evaluasi
pembelajaran. Peneliti juga menyebarkan kuisioner minat pada siswa untuk
melihat peningkatan minat siswa selama mengikuti pembelajaran.
4.1.1.3 Pengamatan/Observasi
Pelaksanaan pengamatan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Adapun hal yang didapat oleh peneliti dalam pengamatan
selama pembelajaran berlangsung adalah respon atau tanggapan siswa serta
minat siswa yang terlihat pada diri siswa dalam menerima pembelajaran
matematika ini dengan menggunakan pendekatan PMRI. Peneliti telah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI. Namun, peneliti
mengamati pada sikap setiap siswa, pada siklus I ini peneliti mengamati
minat siswa belum terlalu terlihat terutama pada kegiatan kelompok.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada dua pertemuan di siklus I ini,
kelompok terlihat kurang berdinamika dengan baik karena siswa
berkelompok sesuai dengan keinginan masing-masing.
4.1.1.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, ternyata siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
75
belum mencapai dengan indikator keberhasilan, maka peneliti akan
melanjutkan pada siklus II. Hal ini dikarenakan bahwa siswa belum
berminat mengikuti pembelajaran, serta masih banyak siswa yang belum
mencapai KKM. Oleh karena itu, sebelum peneliti melanjutkan pada
siklus II peneliti merevisi perangkat pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian yang meliputi RPP, bahan ajar, dan LKS. Peneliti akan
berkonsultasi dengan guru untuk melaksanaan pembelajaran pada
siklus II dengan menggunakan pendekatan PMRI. Upaya perbaikan pada
siklus ke II nanti adalah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
yang berlangsung dengan mampu berinteraksi dengan baik dengan teman
satu kelompoknya.
4.1.2 Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan
dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang
menggunakan alat ukut panjang tidak baku, menyiapkan silabus, RPP dan
LKS, menyiapkan lembar kuisioner, soal evaluasi siklus II yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
4.1.2.2 Pelaksanaan
Siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 24
September 2015 membahas materi mengukur panjang benda dengan
menggunakan alat ukur baku penggaris (cm), selanjutnya pertemuan
keempat dilaksanakan pada hari Selasa, 24 September 2015 membahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
76
materi mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku
meteran (m) dengan jumlah siswa sebanyak 19. Pembelajaran
berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan media alat ukur penggaris dan meteran yang berasal dari
sekolah dan juga dari siswa masing-masing. Buku sumber yang digunakan
adalah buku paket yang dimiliki siswa. Pada akhir siklus II dilakukan
evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah
mengikuti pembelajaran.
4.1.2.3 Pengamatan/Observasi
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran
adalah siswa terlihat aktif dan bersemangat serta merasa senang dalam
megikuti pembelajaran. Hal ini terlihat pada kegiatan pembelajaran dimana
kelompok diskusi siswa ditentukan oleh peneliti selaku guru. Kegiatan
diskusi dalam kelompok menjadi lebih berdinamika karena siswa yang
kemampuannya kurang menunjukkan semangat dan menunjukkan rasa ingin
tahu dengan bertanya kepada tema kelompok yang dirasa mampu. Ini
menunjukkan siswa sudah terlihat berminat dalam pembelajaran.
4.1.2.4 Refleksi
Pada tindakan siklus II siswa dalam proses pembelajaran sudah
mampu menunjukkan minat mereka dalam pembelajaran matematika. Siswa
sudah berinteraksi secara aktif dalam bekerja kelompok dan tidak gaduh serta
memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran. Dengan
demikian minat siswa sudah mencapai kriteria indikator keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
77
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada dua variabel
peneliti yaitu minat dan prestasi belajar siswa yang berjudul “Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran
Matematika untuk Siswa Kelas II SDN Plaosan 2”. Berikut hasil penelitian yang
diperoleh peneliti :
4.2.1 Minat Siswa
Data minat siswa didapat peneliti melalui penyebaran kuisioner pada
waktu sebelum dan sesudah penelitian. Penyebaran kuisioner dilakukan sebelum
pembelajaran siklus I, setelah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I, dan
setelah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II.
Berikut ini hasil perhitungan siswa untuk memperoleh skor minat siswa dari
kondisi awal, siklus I, dan siklus II:
4.2.1.1 Kondisi Awal Minat
Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui kondisi awal minat
siswa. Penyebaran kuisioner minat awal siswa ini dilakukan sebelum siklus I
pertemuan pertama dilakukan. Ada empat indikator pada kuisioner ini yaitu;
1)Timbul perasaan senang; 2)Terfokus dalam proses pembelajaran; 3)Tertarik
pada materi pembelajaran; 4)Keikutsertaan dalam pembelajaran. Kuisioner
diberikan pada akhir siklus I yaitu pada akhir pertemuan kedua. Berikut hasil
perhitungan kuisioner kondisi awal minat siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
78
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Kondisi Awal
Keterangan:
Berdasarkan tabel 4.1 menyebutkan bahwa dari 19 siswa terdapat 11
(57,89%) siswa tergolong sangat kurang berminat dan 8 (42,11%) siswa
tergolong berminat pada pembelajaran matematika. Jadi, hasil dari kuisoner
kondisi awal yang tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 8
(42,11%) siswa.
4.2.1.2 Siklus I
Siklus I ini peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui
peningkatan minat siswa berdasarkan dari hasil pengedaran kuisioner pada
kondisi awal siswa. Ada empat indikator pada kuisioner ini yaitu; 1)Timbul
perasaan senang; 2)Terfokus dalam proses pembelajaran; 3)Tertarik pada materi
pembelajaran; 4)Keikutsertaan dalam pembelajaran. Kuisioner diberikan pada
No. Nama Nilai Keterangan
1. PDA 31,5 Sangat Kurang Berminat
2. RA 33 Sangat Kurang Berminat
3. RPK 30,5 Sangat Kurang Berminat
4. ATA 32 Sangat Kurang Berminat
5. APR 31 Sangat Kurang Berminat
6. BET 67,5 Berminat
7. DKR 69,5 Berminat
8. GND 30,5 Sangat Kurang Berminat
9. GPK 32 Sangat Kurang Berminat
10. HTK 69 Berminat
11. KM 68,5 Berminat
12. NW 68 Berminat
13. NS 22,5 Sangat Kurang Berminat
14. OF 32 Sangat Kurang Berminat
15. ODF 69,5 Berminat
16. PN 29,5 Sangat Kurang Berminat
17. RDW 69,5 Berminat
18. RDS 68 Berminat
19. RAP 34 Sangat Kurang Berminat
= Belum mencapai kriteria berminat
= Sudah mencapai kriteria berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
79
akhir siklus I yaitu pada akhir pertemuan kedua.
Berikut hasil perhitungan kuisioner minat pada siklus I berdasarkan kriteria minat
PAP II :
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus I
No. Nama Nilai Keterangan
1. PDA 72,5 Berminat
2. RA 79 Berminat
3. RPK 63,5 Cukup Berminat
4. ATA 69 Berminat
5. APR 75,5 Berminat
6. BET 75 Berminat
7. DKR 75,5 Berminat
8. GND 75,5 Berminat
9. GPK 77,5 Berminat
10. HTK 65 Cukup Berminat
11. KM 67 Berminat
12. NW 77,5 Berminat
13. NS 67,5 Berminat
14. OF 78,5 Berminat
15. ODF 72 Berminat
16. PN 78 Berminat
17. RDW 78 Berminat
18. RDS 56,5 Cukup Berminat
19. RAP 56 Cukup Berminat
Keterangan:
Berdasarkan tabel 4.2 didapat hasil minat siswa yaitu skor yang diperoleh
siswa pada pengisian kuisioner. Berdasarkan kriteria minat PAP II siswa yang
mendapat skor ≤ 45 tergolong dalam kategori siswa tidak berminat. Siswa yang
mendapat skor antara rentang 46 – 55 tergolong pada siswa kurang berminat. Skor
56 – 65 adalah golongan siswa yang memiliki cukup minat. Siswa yang mendapat
skor 66 – 80 tergolong siswa yang berminat, dan siswa yang memiliki skor antara
81 - 100 adalah tergolong siswa yang sangat berminat. Tabel 4.1 menyebutkan
bahwa dari 19 siswa terdapat 4 (21,05%) siswa tergolong cukup berminat pada
pembelajaran matematika dan 15 (78,95%) siswa tergolong berminat pada
pembelajaran matematika.
= Belum mencapai kriteria berminat
= Sudah mencapai kriteria berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
80
4.2.1.1 Siklus II
Pada siklus II ini peneliti melakukan penyebaran kuisoner untuk
mengetahui minat siswa, kuisoner yang digunakan sama seperti yang diujikan
pada siswa untuk mengetahui kondisi awal dan pada siklus I. Ada empat
indikator pada kuisioner ini yang sama seperti siklus I yaitu; 1) Timbul perasaan
senang; 2) Terfokus dalam proses pembelajaran; 3) Tertarik pada materi
pembelajaran; 4) Keikutsertaan dalam pembelajaran. Berikut hasil perhitungan
kuisioner siklus II berdasarkan kriteria minat PAP II :
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kuisioner Minat Siswa Siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
1. PDA 84 Berminat
2. RA 100 Sangat Berminat
3. RPK 95 Sangat Berminat
4. ATA 98 Sangat Berminat
5. APR 100 Sangat Berminat
6. BET 95 Sangat Berminat
7. DKR 91,5 Sangat Berminat
8. GND 100 Sangat Berminat
9. GPK 99,5 Sangat Berminat
10. HTK 66 Cukup Berminat
11. KM 80,5 Berminat
12. NW 93 Sangat Berminat
13. NS 83,5 Berminat
14. OF 93 Sangat Berminat
15. ODF 100 Sangat Berminat
16. PN 90,5 Sangat Berminat
17. RDW 93,5 Sangat Berminat
18. RDS 65,5 Cukup Berminat
19. RAP 84 Berminat
Keterangan:
Berdasarkan tabel 4.3 menyebutkan bahwa dari 19 siswa terdapat 2
(10,53%) siswa tergolong cukup berminat, 4 (21,05%) siswa tergolong berminat
pada pembelajaran matematika, dan 13 (68,42%) siswa tergolong sangat
= Belum mencapai kriteria berminat
= Sudah mencapai kriteria berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
81
berminat pada pembelajaran matematika. Jadi, hasil dari kuisoner siklus II yang
tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 17(89,47%) siswa.
Berdasarkan data tabel hasil kuisioner minat siklus I dan siklus II diperoleh hasil
peningkatan minat siswa pada siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siswa siklus I dan siklus II
SIKLUS I Peubah Indikator Kondisi awal Target Capaian Deskriptor
Minat Presentase
jumlah siswa
yang tergolong
dalam kriteria
berminat.
42,11% 65% 78,95% Siswa yang mencapai
kriteria berminat
dibagi jumlah siswa
dikali 100%
Nilai rata-rata
minat siswa.
46,74 66 71,53 Jumlah nilai minat
siswa dibagi dengan
jumlah siswa
SIKLUS II Minat Presentase
jumlah siswa
yang tergolong
dalam kriteria
berminat.
42,11% 80% 89,47 % Siswa yang mencapai
kriteria berminat
dibagi jumlah siswa
dikali 100%
Nilai rata-rata
minat siswa.
46,74 75 90,13 Jumlah nilai minat
siswa dibagi dengan
jumlah siswa
Pada tabel 4.4, siklus I kondisi awal dalam jumlah presentase tentang
minat siswa melalui kuisoner yaitu 42,11% siswa yang tergolong dalam kriteria
minimal berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar
65%. Dari hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat bahwa target sudah
tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari kuisoner siklus I yang
tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 78,95% atau dalam
jumlah siswa sebanyak 15 siswa dari 19 siswa keseluruhan dalam satu kelas.
Pencapaian minat pada siklus I tersebut sudah mencapai target yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
82
ditetapkan oleh peneliti. Akan tetapi peneliti melanjutkan penyebaran kuisioner
pada siklus II untuk mengetahui minat siswa dapat ditingkatkan lagi atau tidak
berdasarkan hasil minat pada siklus I.
Pada tabel 4.4 siklus II kondisi awal dalam jumlah presentase tentang
minat siswa melalui kuisoner yaitu 42,11% siswa yang tergolong dalam kriteria
minimal berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar
85%. Dari hasil yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat bahwa target sudah
tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari kuisoner siklus II yang
tergolong siswa dalam kriteria minimal berminat sebanyak 89,47%. Hal ini berarti
terdapat peningkatan yang signifikan minat belajar siswa yang pada kondisi
awalnya sebanyak 42,11% atau dalam jumlah siswa sebanyak 8 siswa menjadi
89,47% atau dalam jumlah siswa sebanyak 17 siswa. Peningkatan berdasarkan
minat siswa dari kondisi awal sampai hasil minat siklus II sebesar 47,36%.
Berikut grafik dibawah ini disajikan oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan
minat yang dicapai siswa pada siklus I dan siklus II :
Gambar 4.1 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa tergolong kriteria
minimal berminat pada siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.1 tersebut terlihat peningkatan jumlah siswa
42,11%
65% 80% 78,95%
89,47%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Kondisi awal
Target
Capaian siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
83
tergolong kriteria minimal berminat pada siklus II ditunjukkan dengan jumlah
siswa yang termasuk kriteria berminat pada siklus II mencapai 89,47% yaitu
berarti mengalami peningkatan sebesar 47,36% dari kondisi awal 42,11%.
Berdasarkan hasil minat pada siklus II dapat diketahui bahwa jumlah siswa
tergolong kriteria minimal berminat siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan
hasil minat pada siklus I yang mencapai 78,95%. Dari grafik diatas juga
membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan presentase siswa
yang tergolong dalam kriteria minimal berminat siswa terhadap pembelajaran
matematika.
Gambar 4.2 Grafik peningkatan rata-rata nilai minat siswa siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.2 tersebut terlihat peningkatan rata-rata nilai minat
pada siklus II ditunjukkan dengan rata-rata nilai siswa yang termasuk kriteria
berminat pada siklus II mencapai 90,13 berarti mengalami peningkatan sebesar
43,39 dari kondisi awal 46,74. Berdasarkan hasil minat pada siklus II dapat
diketahui bahwa rata-rata nilai minat siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan
hasil rata-rata nilai minat pada siklus I yang mencapai 71,53. Dari grafik diatas
juga membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan rata-rata nilai
minat siswa terhadap pembelajaran matematika.
46,74
66 75 71,53
90,13
0
20
40
60
80
100
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kondisi Awal
Target
Capaian Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
84
4.2.2 Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa didapat peneliti melalui pengujian soal
evaluasi pada akhir pertemuan siklus I dan akhir pertemuan siklus II. Berikut ini
hasil perhitungan soal evaluasi siswa untuk memperoleh skor prestasi belajar
siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II:
4.2.2.1 Kondisi Awal Prestasi Belajar
Peneliti menggunakan hasil ulangan harian siswa kelas II semester 1 tahun
ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika dengan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yaitu 65 sebagai kondisi awal prestasi belajar siswa. hasil
ulangan harian siswa kelas II semester 1 tahun ajaran 2013/2014 pada mata
pelajaran matematika dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas II Semester 1 Tahun
Pelajaran 2013/2014.
No KKM Nilai
Lulus
KKM
Tuntas
1 65 30
2 65 80 √
3 65 50
4 65 60
5 65 70 √
6 65 40
7 65 60
8 65 90 √
9 65 55
10 65 70 √
11 65 55
12 65 85 √
13 65 50
14 65 80 √
15 65 70 √
16 65 75 √
17 65 50
Rata-rata 62,94
Jumlah siswa
yang lulus KKM
8
Persentase siswa
yang lulus KKM
47,06%
Tabel 4.5 menunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas II pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
85
pelajaran matematika tahun ajaran 2013/2014 yang dijadikan sebagai kondisi awal
oleh peneliti. Rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran matematika adalah 62,94.
Presentase siswa yang mencapai KKM hanya 47,06% yaitu 8 siswa dari 17 siswa
kelas II SDN Plaosan 2, sedangkan presentase siswa yang belum tuntas atau
belum mencapai KKM ada 52,94% yaitu 9 siswa.
4.2.2.2 Siklus I
Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I diukur dengan soal evaluasi
yang berbentuk pilihan ganda 15 soal dikerjakan selama 20 menit. Nilai rata-rata
yang ingin dicapai adalah 70 dengan nilai KKM 65. Indikator ketercapaian
pada prestasi belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM. Berikut
ini adalah hasil presentasi belajar siswa siklus I :
Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
No. Nama KKM Nilai
Lulus
KKM
Tuntas
1. PDA 65 60
2. RA 65 73 √
3. RPK 65 87 √
4. ATA 65 8 √
5. APR 65 93 √
6. BET 65 6
7. DKR 65 47
8. GND 65 6
9. GPK 65 8 √
10. HTK 65 73 √
11. KM 65 87 √
12. NW 65 8 √
13. NS 65 73 √
14. OF 65 4
15. ODF 65 60
16. PN 65 73 √
17. RDW 65 60
18. RDS 65 6
19. RAP 65 73 √
Rata-rata 69,42
Jumlah siswa yang lulus KKM 11
Persentase siswa yang lulus KKM 57,89%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
86
Berdasar tabel 4.6 yaitu hasil tes belajar siswa diatas dapat dilihat rata-rata
nilai kelas 2 adalah 69.42. Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 11
siswa, sedangkan dalam persentase yaitu 57,89% siswa yang lulus KKM.
Berdasarkan data tabel diatas diperoleh analisis data ketuntasan belajar siswa
siklus I sebagai berikut :
Tabel 4.7 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Variabel
SIKLUS I
Kondisi
awal Target Capaian Keterangan Deskriptor
Prestasi
belajar 62,94 72 69,42
Tidak
tercapai
Skor seluruh siswa
dibagi jumlah
siswa
Persentase 47,06% 63,16% 57,89%
Siswa yang
memenuhi KKM
dibagi jumlah
siswa dikali 100%
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa yang mencapai
KKM dari kondisi awal 47,06% dan peningkatan siswa yang telah mencapai
KKM pada siklus I adalah 57,89%, namun target yang ingin dicapai adalah
63,16%. Dengan demikian pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan, maka perlu diadakan Siklus II. Nilai rata-rata kelas juga belum
mencapai target yang diharapkan. Kondisi awal rata-rata kelas adalah 62,94.
Capaian rata-rata siklus I yaitu 69,42, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu
72. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan siswa yang sudah mencapai
KKM dibandingkan dengan kondisi awal siswa, namun target yang ditetapkan
oleh peneliti belum terpenuhi dengan hasil pada siklus I. Pada siklus I ini belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, jadi peningkatan prestasi siswa
belum berhasil karena belum mencapai target yang sudah ditetapkan. Untuk itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
87
peneliti perlu melanjutkan pada siklus II untuk mencapai target yang ditetapkan
yaitu pensentase pencapaian KKM.
4.2.2.2 Siklus II
Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II diukur dengan soal evaluasi
yang berbentuk pilihan ganda 15 soal dikerjakan selama 20 menit. Soal prestasi
belajar siswa ini diberikan pada akhir pertemuan kedua siklus II. Nilai rata-rata
yang ingin dicapai adalah 70 dengan nilai KKM 65. Indikator ketercapaian
pada prestasi belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM (Kriteria
ketuntasan minimal). Berikut ini adalah hasil persentase belajar siswa pada
siklus II :
Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
No. Nama KKM Nilai
Lulus
KKM
Tuntas
1. PDA 65 60
2. RA 65 80 √
3. RPK 65 93 √
4. ATA 65 67 √
5. APR 65 100 √
6. BET 65 87 √
7. DKR 65 80 √
8. GND 65 67 √
9. GPK 65 87 √
10. HTK 65 87 √
11. KM 65 93 √
12. NW 65 80 √
13. NS 65 67 √
14. OF 65 67 √
15. ODF 65 73 √
16. PN 65 80 √
17. RDW 65 73 √
18. RDS 65 73 √
19. RAP 65 80 √
Rata-rata 78,63
Jumlah siswa yang lulus KKM 18
Persentase siswa yang lulus KKM 94,74%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
88
Berdasar tabel 4.8 hasil belajar siswa dapat dilihat rata-rata nilai kelas 2
adalah 69.42 Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 18 siswa dalam
jumlah persentase yaitu 94.74% siswa yang lulus KKM. Sehingga diperoleh
analisis data sebagai berikut :
Tabel 4.9 Rata-rata dan Persentase Prestasi Belajar Siswa siklus II
Variabel
SIKLUS II
Kondisi
awal Target Capaian Keterangan Deskriptor
Prestasi
belajar 62,94 75 78,63
Tercapai
Skor seluruh siswa
dibagi jumlah siswa
Persentase 47,06% 78,95% 94,74%
Siswa yang
memenuhi KKM
dibagi jumlah siswa
dikali 100%
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa yang mencapai
KKM dari kondisi awal 47,06% dan peningkatan siswa yang telah mencapai
KKM pada siklus II adalah 94,74%, dan target yang ingin dicapai adalah 78,95%.
Pada siklus II ini presentase pencapaian KKM sudah tercapai maka tidak
perlu diadakan penelitian pada siklus selanjutnya. Dengan demikian pendekatan
PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang telah mencapai KKM
terhadap pembelajaran Matematika. Untuk dapat melihat peningkatan prestasi
belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan jelas maka peneliti menyajikan
dalam bentuk grafik dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
89
Gambar. 4.3 Grafik persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM
siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.3 terlihat peningkatan persentase peningkatan jumlah
siswa yang mencapai KKM pada siklus II ditunjukkan dengan jumlah siswa yang
mencapai KKM pada siklus II mencapai 94,74% yaitu berarti mengalami
peningkatan sebesar 47,68% dari kondisi awal 47,06%. Berdasarkan peningkatan
persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II dapat
diketahui bahwa peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa yang mencapai
KKM siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil prestasi belajar pada siklus I
yang mencapai 57,89%. Hasil peningkatan persentase peningkatan jumlah siswa
yang mencapai KKM pada siklus II ini sudah mencapai target yang sudah
diharapkan, maka peneliti tidak melanjutkan penelitian lagi pada siklus
berikutnya. Dari grafik diatas juga membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada peningkatan persentase peningkatan
jumlah siswa yang mencapai KKM terhadap pembelajaran Matematika.
47,06%
63,16%
78,95%
57,89%
94,74%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kondidi Awal
Target
Capaian Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
90
Gambar. 4.4 Grafik peningkatan nilai rata-rata siswa siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik 4.4 tersebut terlihat peningkatan nilai rata-rata siswa
pada siklus II mencapai 78,63 berarti mengalami peningkatan sebesar 15,69 dari
kondisi awal 62,94. Berdasarkan hasil nilai rata-rata siswa pada siklus II dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata siswa dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil
nilai rata-rata siswa pada siklus I yang mencapai 69,42. Dari grafik diatas juga
membuktikan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa
terhadap pembelajaran matematika.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran dan masing-
masing siklus ada dua pertemuan. Pembelajaran kedua siklus ini menggunakan
Kompetensi Dasar (KD) 2.2 Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m)
yang sering digunakan. Peneliti memilih kompetensi dasar ini dikarenakan
berdasarkan nilai siswa terdahulu, prestasi belajar siswa dalam dalam
62,94
72 75 69,42
78,63
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kondisi Awal
Target
Capaian Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
91
kompetensi dasar ini sangat rendah. Selain itu, peneliti juga melihat
permasalahan pada minat siswa yang rendah. Kurangnya minat siswa terhadap
pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu, selain melakukan penelitian terhadap prestasi
belajar siswa, peneliti juga melakukan penelitian terhadap minat siswa.
4.3.1 Minat dan Prestasi Belajar
Berikut perbandingan capaian peubah pada kondisi awal, siklus I dan
siklus II pada variabel minat dan prestasi belajar siswa :
Tabel 4.10 Perbandingan Capaian Peubah Penelitian
Peubah Indikator
keberhasilan
Kondisi
awal Siklus I Siklus II
Deskriptor
Minat
Presentase
jumlah siswa
yang mencapai
target berminat
42,11% 78,95% 89,47 %
Siswa mencapai kriteria
berminat dibagi jumlah
siswa dikali 100%
Nilai rata-rata
minat siswa 46,74 71,53 90,13
Jumlah nilai minat siswa
dibagi dengan jumlah
siswa
Prestasi
Belajar
Presentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
47,06% 57,89% 94,74%
Siswa memenuhi KKM
dibagi jumlah siswa
dikali 100%
Nilai rata-rata
kelas 62,94 69,42 78,63
Jumlah nilai siswa dibagi
jumlah siswa
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian jumlah
siswa yang termasuk kriteria berminat pada siklus I mencapai 78,95%, yaitu
mengalami peningkatan sebesar 36,84% dari kondisi awal 42,11%, sedangkan
pada sikus II mencapai 89,47 % yaitu berarti mengalami peningkatan sebesar
47,36% dengan kondisi awal 42,11%. Dapat dilihat pula peningkatan prestasi
belajar siswa yang mencapai KKM pada siklus I mencapai 57,89%, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
92
mengalami peningkatan sebesar 10,83% dari kondisi awal 47,06%, sedangkan
pada siklus II mencapai 94,74% meningkat 47,68% dari kondisi awal 47,06%.
Seluruh data yang telah terkumpul, peningkatan minat dan prestasi belajar
siswa kelas II SDN Plaosan 2 dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat siswa pada
pembelajaran matematika kelas II SDN Plaosan 2.
b. Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi siswa yang
telah mencapai KKM pada pembelajaran matematika kelas II SDN
Plaosan 2.
4.3.2 Penerapan Pendekatan PMRI
Pada permasalahan ini peneliti memilih menggunakan pendekatan PMRI
yang berdasarkan teori-teori dan berdasarkan penelitian-penelitian relevan
sebelumnya yang menunjukkan bahwa pendekatan PMRI ini mampu
meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika siswa. Pendekatan PMRI
memiliki 5 karakteristik yang diterapkan pada penelitian ini oleh peneliti. 5
karakteristik PMRI tersebut yaitu : Penggunaan konteks, Penggunaan model,
Pemanfaatan hasil konstruksi siswa, Interaktivitas, dan keterkaitan.
4.3.2.1 Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I peneliti telah melakukan perencanaan pelaksanaan
tindakan dengan menyiapkan segala perangkat pembelajaran seperti Silabus,
RPP, Bahan Ajar, Media, dan LKS. Selain itu peneliti juga telah
mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar kuisioner dan juga soal
evaluasi. Setelah melakukan perencanaan dan telah disetujui oleh Dosen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
93
Guru ahli untuk mengadakan tindakan penelitian, peneliti kemudian melakukan
tindakan di kelas II SDN Plaosan 2 dengan pelaksana pembelajaran yaitu
peneliti sendiri. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan
dengan alokasi waktu 4 JP. Materi pada siklus I ini adalah menggunakan alat
ukur tidak baku yang sering digunakan. Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti
menyebar kuisioner minat siswa di setiap akhir siklus.
1. Siklus I Pertemuan I
Pada pertemuan pertama siklus I ini peneliti mengajarkan siswa cara
membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah lebih
panjang dari, lebih pendek dari, dan sama panjang dengan. Pada pertemuan ini
peneliti menggunakan media sekitar kelas diantaranya alat tulis, buku, dan
penghapus. Pada kegiatan awal pembelajaran siswa dan peneliti berdoa bersama.
Peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti melakukan presensi. Peneliti dan siswa
melakukan kesepakatan kontrak belajar. Peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran. Sebelum masuk ke pembelajaran, peneliti menggali pengetahuan
awal siswa tentang materi membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan
menuliskan istilah lebih panjang dari, lebih pendek dari, dan sama panjang dengan
(Pemanfaatan hasil kontruksi), pemanfaatan hasil konstruksi siswa dengan
menggali pendapat siswa apa yang mereka peroleh yaitu seperti membandingkan
lebih panjang mana antara dua benda seperti pensil dan pengapus dari
pengetahuan sehari-hari dan mengungkapkannya dalam diskusi kelas.
Siswa diberi perintah untuk memperlihatkan dua buah benda dengan
panjang dan tinggi yang berbeda (Penggunaan Konteks), penggunaan konteks
pada media yang dperlihatkan oleh peneliti yaitu pensil dan penghapus. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
94
memerintahkan salah satu siswa menunjukkan dua buah benda seperti penghapus
dan pensil (Penggunaan model), penggunaan model pada kegiatan ini yaitu media
penghapus dan pensil. Peneliti lalu memberi pertanyaan siswa lainnya untuk
manjawab dan menumbuhkan minat siswa dengan aktif menjawab panjang mana
antara pensil dan penghapus. Dalam kerja kelompok yang terdiri tiga sampai
empat anggota, siswa membandingkan beberapa benda sekitar kelas dengan
membandingkan panjang, tinggi, dan sama panjang. Siswa melakukan tanya
jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi),
pemanfaatan hasil konstruksi pada kegiatan ini dengan mengungkapkan pendapat
antar sesama anggota kelompok menurut pemahamannya sendiri terhadap materi
yang disampaiakan.
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Peneliti mengarahkan siswa
untuk kembali berada dalam posisi individu. Setiap kelompok lalu melakukan
presentasi di depan kelas hasil diskusi kelompok dan apabila ada kesalahan dalam
menjawab soal, peneliti dan anggota kelompok lainnya membenarkannya secara
bersama-sama (Interaktivitas), apabila ada salah satu kelompok mempresentasikan
di depan kelas dengan membandingkan dua buah benda antara penggaris tiga
puluh cm dengan pensil dan hasil kerja kelompok menunjukkan pensil lebih
panjang dari pada penggaris, maka pernyataan ini salah dan siswa yang tidak
presentasi serta peneliti membenarkannya bahwa penggaris lebih panjang dari
pada pensil. Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah
diberikan (Keterkaitan), keterkaitan pada kegiatan ini peneliti membahas kembali
secara singkat tentang materi yang sudah disampaikan dengan hasil kerja diskusi
kelompok dan mempresentasikannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
95
Peneliti dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan
mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. Pada kegiatan penutup siswa
bersama peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
(Keterkaitan), keterkaitan pada kegiatan ini yaitu penyimpulan persamaan
pendapat materi membandingkan dua buah benda seperti pada kegiatan sehari-hari
yaitu membandingkan dua buah benda pensil dan penggaris dengan pemahaman
materi yang disampaiakan oleh peneliti. Siswa bersama peneliti melakukan
refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dan guru
secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah
pembelajaran ini. Peneliti memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan
materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
5 karakteristik PMRI telah disebutkan pada kegiatan tersebut, berikut
perwakilan 5 karakteristik PMRI yang pertama interaktivitas. Interaktivitas yang
dimaksud adalah interaksi guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa saat
pembelajaran berlangsung. Interaksi serimg dilakukan adalah saat kerja kelompok
berlangsung seperti saling berpendapat antar anggota kelompok, siswa
menanyakan pemahaman soal pada guru, siswa berpendapat saat pembelajaran
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
96
Gambar 4.5 Interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran
Selain interaktivitas, penggunaan model juga terlihat pada pertemuan ini
diantaranya penggunaan media sekitar dalam pembelajaran, media tersebut
diantaranya alat tulis, buku tulis, dan buku cetak. Karakteristik yang ketiga yaitu
penggunaan konteks, penggunaan lingkungan sekitar dalam menemukan dan
menyebutkan media sekitar yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran.
Karakteristik yang keempat yaitu pemanfaatan konstruksi siswa dintaranya saat
siswa berdikusi kelompok siswa saling bertukar pikiran saat menjawab soal
lembar kerja siswa. Karakteristik yang kelima adalah keterkaitan, keterkaitan pada
pertemuan ini tentang penyamaan pemahaman konsep materi yang diajarkan
dalam kegiatan penyimpulan pembelajaran.
2. Siklus I Pertemuan II
Pada pertemuan kedua siklus I ini peneliti mengajarkan siswa mengenai
mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku. Pada
pertemuan ini peneliti menggunakan media sekitar kelas diantaranya sapu,
penggaris, buku, pintu, papan tulis, dan lain sebagainya. Pada awal pertemuan ini
peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti memberikan kontrak belajar. Peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum masuk ke pembelajaran, peneliti
menggali pengetahuan awal siswa tentang materi mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur tidak baku (Pemanfaatan hasil konstruksi), siswa
berpendapat hasil dari pengetahuan mereka pada kesehariannya yang dijumpai
sehari-hari lalu dikomunikasikan dengan guru dan juga siswa lainnya dalam satu
kelas. Peneliti menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan
menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah (Penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
97
Konteks), penggunaan konteks dunia nyata dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu
siswa mengukur panjang meja dalam kelas dengan jengkal tangannya sendiri.
Peneliti memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi mengukur
menggunakan satuan tidak baku (Pemanfaatan hasil konstruksi), pada kegiatan ini
siswa diberi pertanyaan oleh peneliti apa yang diketahui siswa pada materi
mengukur menggunakan satuan tidak baku. Seperti peneliti bertanya pada siswa
apa yang telah diketahui siswa tentang mengukur menggunakan alat ukur tidak
baku, lalu salah satu siswa berpendapat hasil konstruksinya yaitu mengukur
menggunakan alat yang ditemui di depannya seperti tangan. Siswa melakukan
tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil konstruksi).
Ada beberapa siswa berpendapat tentang mengukur menggunakan alat ukur
satuan tidak, siswa tersebut berpendapat bahwa mengukur dengan alat-alat
seadanya, peneliti lalu memberi umpan balik bahwa alat ukur seperti apakah yang
ditemui, siswa menjawab yaitu alat ukur menggunakan pensil, lalu peneliti
mengkomunikasikan hasil konstruksi Rendi pada siswa seluruh kelas apakah
benar pensil dapat digunakan sebagai alat ukur satuan tidak baku, lalu ada
beberapa siswa menjawab benar bahwa pensil dapan digunakan sebagai alat ukur
satuan tidak baku. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Siswa
mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan
kelas (Interaktivitas), siswa dibagi kedalam beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-4 siswa, siswa lalu berinteraktivitas dengan anggota kelompok
dalam satu kelompok untuk memecahkan soal lembar kerja siswa yang diberikan
oleh peneliti.
Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
98
(Keterkaitan), keterkaitan pada kegiatan pembelajaran ini yaitu peneliti
menguatkan pemahaman siswa tentang materi menggunakan alat ukur tidak baku
seperti jengkal yang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang meja dan
papan tulis pada kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Peneliti dan siswa
bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah
dikerjakan siswa. Siswa diberi kesempatan bertanya. Pada kegiatan penutup Siswa
bersama peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
(Keterkaitan), terkait materi yang sudah diajarkan siswa diberi kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang sudah disampaiakan. Siswa bersama peneliti
melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa
dan peneliti secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa
setelah pembelajaran ini dengan setiap siswa mengeluarkan pendapatnya kepada
teman sekelasnya. Peneliti memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan
materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
Peneliti dan siswa memberikan salam.
5 karakteristik PMRI telah disebutkan pada kegiatan tersebut, berikut 5
karakteristik yang dapat diwakili oleh 5 kegiatan berikut yaitu yang pertama
adalah penggunaan model seperti gambar di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
99
Gambar 4.6 Penggunaan model
Penggunaan model yang dimaksud adalah penggunaan media dari sekitar
lingkungan kelas yaitu sapu yang diukur menggunakan media jengkal tangan yang
bertujuan untuk memudahkan dalam mengukur panjang benda-benda yang
dijumpai menggunakan alat ukur tidak baku seperti jengkal tangan. Krakteristik
yang kedua yaitu penggunaan konteks, penggunaan lingkungan sekitar dalam
menemukan dan menyebutkan media sekitar yang dapat dijadikan media dalam
pembelajaran. Karakteristik yang ketiga yaitu pemanfaatan konstruksi siswa
dintaranya saat siswa memahami materi yang disampaikan dan
mengungkapkannya kepada temannya serta peneliti. Karakteristik yang keempat
adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini tentang penyamaan
pemahaman antara peneliti dan siswa dalam penyimpulan pembelajaran.
Karakteristik yang terakhir adalah interaktivitas, interaktivitas pada pertemuan ini
seperti pada kegiatan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok pada kelompok
lainnya untuk mencapai pemahaman yang sama.
4.3.2.2 Pelaksanaan Siklus II
Pada penelitian tahap siklus II sama dengan tahap pada siklus I. Hanya
saja pada siklus II perencanaan dalam penyusunan perangkat pembelajaran
disesuaikan dengan refleksi pada siklus I, dalam arti lain memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam siklus I. Materi yang digunakan dalam siklus II
ini yaitu menggunakan alat ukur baku (sentimeter dan meter) yang sering
digunakan. Pelaksanaan tindakan dalam siklus ini dilakukan dalam 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 4 JP. Pada pelaksanaan tindakan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
100
peneliti melakukan penyebaran kuisioner pada siswa di akhir siklus.
1. Siklus II Pertemuan I
Pada pertemuan pertama siklus II ini peneliti mengajarkan cara mengukur
panjang suatu benda dengan menggunakan alat ukur baku satuan sentimeter yaitu
dengan menggunakan mistar. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan media
lingkungan sekitar yaitu mistar atau penggaris. Diawal pertemuan siswa dan
peneliti berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Peneliti
menanyakan kabar siswa. Peneliti melakukan presensi. Peneliti memberikan
kontrak belajar. Peneliti menyampaikan tujuan pelajaran. Pada kegiatan inti
peneliti menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur suatu panjang
benda dengan satuan baku (Pemanfaatan hasil konstruksi), pemanfaatan hasil
konstruksi siswa pada kegiatan ini yaitu menggali pengetahuan siswa apa yang
diperoleh dari kegiatan sehari-hari, salah satu siswa berpendapat bahwa mengukur
menggunakan satuan alat baku yaitu dengan melihat bapaknya membuat meja
dengan diukur terlebih dahulu dengan meteran.
Peneliti menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan
menggunakan alat ukur baku yaitu penggaris (Penggunaan model), peneliti
menggunakan pemodelan alat ukur yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-
hari untuk mengukur yaitu berupa penggaris 30 sentimeter yang sering digunakan
oleh siswa guna mempermudah pemahaman siswa karena alat ini setiap hari siswa
melihatnya. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. Peneliti memberikan
pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman
siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi), siswa diberi pertanyaan yang dapat
menggali konstruksi pemahan siswa, seperti pada kegiatan peneliti mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
101
panjang buku tulis menggunakan penggaris, lalu siswa disuruh mengukur benda
selain buku tulis seperti siswa disuruh mengukur pensil atau penghapus. Siswa
melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil
konstruksi). Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Guru memberi
pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang
benda dengan menggunakan penggaris dan menuliskannya dalam lembar kerja
siswa (Penggunaan model), peneliti menggunakan pemodelan media alat ukur
mistar dalam menjawab soal diskusi dalam bentuk lembar kerja siswa.
Peneliti mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu.
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di
depan kelas (Interaktivitas), dalam mempresentasikan lembar kerja siswa hasil
diskusi secara berkelompok, kelompok yang mempresentasikannya di depan kelas
melakukan interaktivitas dengan saling bertukar pendapat tentang apa yang telah
di presentasikan dengan kelompok lain yang tidak presentasi, seperti saat
menjawab panjang buku paket matematika yang panjangnya 25 sentimeter, lalu
apakah kelompok lain juga panjangnya 25 sentimeter, apabila semua kelompok
sepakat bahwa panjang buku paket adalah 25 sentimeter lalu dibuktikan oleh
peneliti bahwa panjangnya adalah 25 sentimeter maka dapat disimpulkan bahwa
panjang buku paket matematika adalah 25 sentimeter.
Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan
(Keterkaitan), terkait materi yang sudah disampaikan maka peneliti melakukan
penguatan materi mengukur dengan menggunakan penggaris dengan satuan
sentimeter dari pendapat siswa yang diperoleh pada kehidupan sehari-hari dengan
materi yang disampaikan peneliti dalam kelas. Peneliti dan siswa bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
102
melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan
siswa. Siswa diberi kesempatan bertanya. Pada kegiatan penutup siswa bersama
peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Siswa bersama
peneliti melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah
berlangsung. Siswa dan peneliti secara bersama-sama menetukan aksi yang akan
dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. Peneliti memberikan tugas kepada
siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk
dipelajari di rumah. Salah satu siswa memimpin doa untuk pulang.
5 karakteristik PMRI telah disebutkan pada kegiatan tersebut, berikut
perwakilan masing-masing satu karakteristik PMRI pada pertemuan ini
diantaranya adalah Pemanfaatan hasil konstruksi siswa. Foto di bawah ini adalah
pemanfaatan hasil konstruksi siswa yaitu siswa menggunakan pemahamannya
sendiri dari penjelasan guru cara mengukur buku dengan penggaris dan guru
menyuruh mempraktekkannya langsung lalu mengungkapkan pendapatnya
kepada guru.
Gambar 4.7 Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Karakteristik yang kedua yaitu penggunaan konteks, penggunaan konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
103
yaitu penggunaan media penggaris dalam kegiatan sehari-hari. Karakteristik yang
ketiga yaitu penggunaan model, pada pertemuaan ini penggunaan media penggaris
sebagai model alat ukur untuk mengukur satuan sentimeter. Karakteristik yang
keempat adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini tentang pemahaman
materi yang diajarkan dikelas dengan pemahan yang dijumpai pada kegiatan
sehari-hari. Karakteristik yang terakhir yaitu interaktivitas, interaktivitas pada
pertemuan ini yaitu pada saat siswa melakuakan presentasi di depan kelas. Siswa
harus mampu mengkomunikasikan hasil presentasinya kepada warga kelas.
2. Siklus II Pertemuan II
Pada pertemuan kedua siklus II ini peneliti mengajarkan cara mengukur
panjang suatu benda dengan menggunakan alat ukur baku satuan meter yaitu
dengan menggunakan meteran dan alat penukur tinggi badan. Pada pertemuan ini
peneliti menggunakan media meteran dan pengukur tinggi badan. Pada kegiatan
awal pertemuan ini peneliti menanyakan kabar siswa. Peneliti melakukan
presensi. Peneliti memberikan kontrak belajar. Peneliti menyampaikan tujuan
pelajaran Sebelum masuk ke pembelajaran. peneliti menggali pengetahuan awal
siswa tentang menggunakan alat ukur baku satuan meter yaitu dengan
menggunakan meteran dan alat penukur tinggi badan (Pemanfaatan hasil
konstruksi), peneliti menggali pengetahuan awal siswa dengan siswa
mengungkapkan hasil konstruksi pemikirannya apa yang telah siswa diketahui
siswa pada kehidupan sehari-harinya mengenai materi menggunakan alat ukur
baku meteran, seperti salah satu siswa berpendapat bahwa mengukur
menggunakan meteran adalah mengukur jalan dengan alat meteran yang ia
ketahui saat bapaknya sedang mengukur jalan di depan rumahnya untuk diaspal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
104
Peneliti menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan
menggunakan meteran (Penggunaan model), peneliti menggunakan pemodelan
media alat ukur meteran untuk menumbuhkan pemahaman siswa mengukur
menggunakan satuan meter tentang materi mengukur menggunakan alat ukur
baku meter. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan. Peneliti memberikan
pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman
siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi), setelah peneliti menjelaskan materi
mengukur menggunakan alat ukur meteran merupakan alat ukur satuan meter,
siswa berpendapat bahwa mengukur menggunakan alat ukur meteran merupan
satuan alat ukur meter.
Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan
(Pemanfaatan hasil konstruksi), siswa dan peneliti melakukan tanya jawab bahwa
apa saja kegunaan alat ukur meteran, salah satu siswa lalu menjawab bahwa
kegunaan meteran adalah untuk mengukur jalan dan untuk mengukur panjang
sawah. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. Peneliti memberi pengarahan
pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur panjang benda
dengan menggunakan meteran dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa
(Penggunaan model), penggunaan model pada kegiatan ini adalah media siswa
dalam menggunakan alat ukur peninggi badan untuk mengukur tinggi badan
anggota kelompok. Peneliti mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam
posisi individu. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-
temannya di depan kelas (Interaktivitas), kelompok yang mempresentasikannya di
depan melakukan interaksi dengan kelompok lain yang tidak presentasi untuk
menyatukan pemahaman mereka. Peneliti dan siswa melakukan penguatan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
105
materi yang telah diberikan (Keterkaitan), berdasarkan hasil presentasi dan
pembahasan materi yang telah dilakukan, peneliti melakukan pengutan materi
bahwa meteran menggunakan satuan meter dan apa saja kegunaan meteran
tersebut. Peneliti dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan
mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa. Siswa diberi kesempatan
bertanya.
Pada kegiatan penutup siswa bersama peneliti menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari (Keterkaitan), berdasarka materi yang telah
disampiakan di kelas dengan hasil pemahaman siswa dalam kesehariannya
tentang mengukur menggunakan alat ukur meteran dan alat ukur untuk mengukur
tinggi badan, maka peneliti besetra siswa melakukan penyimpulan dan penyatuan
pemahaman materi yang sudah disampaikan selama pembelajaran. Siswa bersama
peneliti melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah
berlangsung. Siswa dan peneliti secara bersama-sama menetukan aksi yang akan
dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. Peneliti memberikan tugas kepada
siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk
dipelajari di rumah. Salah satu siswa memimpin doa penutup. Siswa memberikan
salam.
5 Karakteristik PMRI yang telah disebutkan pada kegiatan pertemuan
keduan siklus II ini diantaranya masing-masing satu karakteristiknya yaitu
penggunaan konteks. Pada gambar di bawah berikut siswa dilibatkan dalam
pencarian dan pemecahan permasalahan sehari-hari dalam konteks dunia nyata
yang sering dijumpai seperti “berapa tinggi badan saya, bangaimana cara
mengukur tinggi badan saya”. Permulaan pemahaman awal siswa dihadapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
106
pada permasalahan sehari-hari yang dijumpainya. Karakteristik yang kedua pada
pertemuan ini adalah penggunaan model pada pertemuan ini diantaranya
penggunaan media sekitar dalam pembelajaran, media tersebut adalah media
meteran dan pengukur tinggi badan.
Gambar 4.8 Penggunaan konteks “dunia nyata” sehari-hari
Karakteristik yang ketiga yaitu interaktivitas, interaktivitas pada pertemuan
terakhir ini yaitu kegiatan penggunaan media yang telah disediakan yaitu meteran
dan pengukur tinggi badan. Pada saat kegiatan kelompok seluruh anggota
kelompok diharapkan mencoba media yang disediakan dan dapan
menggunakannya dengan benar. Karakteristik yang keempat yaitu pemanfaatan
konstruksi siswa dintaranya saat siswa berdikusi kelompok siswa saling bertukar
pikiran saat menjawab soal lembar kerja siswa. Siswa harus mampu
mengungkapkan pendapatnya kepada semua anggota kelompok diskusi.
Karakteristik yang kelima adalah keterkaitan, keterkaitan pada pertemuan ini yaitu
penyamaan pemahaman konsep materi yang diajarkan dalam kegiatan
penyimpulan pembelajaran antara siswa dan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
BAB V
PENUTUP
Bab V ini akan membahas bagian terakhir dari penelitian yaitu
kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Berikut ini adalah uraian kesimpulan,
keterbatasan, dan saran :
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri
Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 19. Dengan
menggunakan 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan yang
dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1 Pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2 tahun pelajaran
2015/2016 dilaksanakan dengan menerapkan karakteristik-karakteristik PMRI
yaitu (1) Penggunaan Konteks, (2) Penggunaan Model, (3) Penggunaan Kontruksi
Siswa, (4) Interaktivitas dan (5) Keterkaitan. Minat siswa meningkat dengan
diterapkannya karakteristik-karakteristik PMRI. Karakteristik-karakteristik
berperan dalam meningkatkan minat siswa antara lain adalah interaktivitas.
Interaktivitas yang dilakukan siswa baik interaksi antara siswa dengan siswa
maupun antara siswa dengan guru memperlihatkan bahwa minat siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
108
memahami dan mengikuti pembelajaran dilakukan dengan adanya aktivitas yang
menunjukkan ketertarikan dengan pembelajaran. Prestasi belajar siswa meningkat
dengan diterapkannya pendekatan PMRI. Karakteristik-karakteristik PMRI yang
dominan dalam peningkatan prestasi belajar siswa adalah penggunaan konteks,
penggunaan model dan keterkaitan. Penggunaan konteks membuat siswa lebih
memahami materi pembelajaran karena menggunakan masalah pada konteks yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran dengan
mengangkat masalah-masalah realistik yang sering dijumpai siswa sangat tepat
guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
5.1.2 Penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran matematika kelas II SDN
Plaosan 2. Meningkatnya minat siswa dikarenakan penerapan karakteristik PMRI
ke dalam pelaksanaan pembelajaran. Data minat siswa diperoleh dari lembar
kuisioner yang dibuat peneliti dan telah divalidasi oleh ahli. Adapun data minat
pada kondisi awal sebelum dilakukan penelitian sebesar 42,11% siswa dari total
siswa yang berjumlah 19 siswa masuk kategori minimal berminat. Setelah
diberikan tindakan menggunakan pendekatan PMRI, pada siklus I diperoleh data
minat siswa yaitu 78,95%. Minat siswa meningkat sebesar 36,84% dari kondisi
awal dan sudah memenuhi target capaian untuk siklus I yaitu 65%. Tetapi peneliti
ingin melanjutkan ke siklus II untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau
tidak dari hasil siklus I. Maka penelitian tetap berlanjut ke siklus II. Pada siklus II
diperoleh data minat siswa yaitu 89,47%. Minat siswa meningkat sebesar 47,36%
dari kondisi awal dan 10,52% dari hasil siklus I. Pada siklus II ini sudah
memenuhi target capaian untuk siklus II yaitu 80%.. Dengan demikian minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
109
siswa pada siklus II dapat ditingkatkan lagi berdasarkan hasil dari siklus I yang
sudah mencapai target capaian.
5.1.3 Penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas
II SDN Plaosan 2. Dengan menerapkan karakteristik-karakteristik PMRI yaitu
penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan
dalam pembelajaran, siswa dapat menemukan pemahamannya sendiri. Beraneka
kegiatan siswa dalam pembelajaran seperti diskusi kelas dengan cara melakukan
tanya jawab, demonstrasi melakukan pengukuran dan penghitungan di depan
kelas, berkelompok mengerjakan tugas LKS, dan presentasi di depan kelas
menyampaikan hasil pekerjaannya dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
menarik. Soal-soal latihan yang terdapat pada LKS, media-media konkret yang
terdapat di lingkungan sekitar, dan kegiatan pembelajaran PMRI yang menarik
dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan Data awal rata-
rata nilai kelas pada pelajaran matematika siswa kelas II adalah 62,94. Peneliti
menetapkan target capaian nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 72 dan target
capaian pada siklus II sebersar 75. Setelah dilakukan penelitian, data rata-rata nilai
kelas siklus I adalah 69,42 atau meningkat sebesar 6,48 dari kondisi awal.
Perolehan nilai tersebut belum mencapai target capaian yaitu 72, maka dari itu
peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata kelas
mencapai 78,63 atau meningkat sebesar 15,69 dari data kondisi awal data dan
9,21 dari data siklus I. Perolehan nilai rata-rata tersebut sudah mencapai target
KKM pada siklus II yaitu 75. Persentase siswa yang mencapai nilai 65 atau setara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
110
dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kondisi awal menunjukkan
sebesar 47,06%. Target capaian untuk jumlah siswa yang memiliki nilai mencapai
KKM pada siklus I sebesar 63,16% dan siklus II sebesar 78,95%. Setelah
dilakukan tindakan penelitian, didapat data siklus I sebesar 57,89 % atau
meningkat sebesar 10,83% dari kondisi awal. Sedangkan data pada siklus II
menunjukkan hasil 94,74% atau meningkat sebesar 47,68% dari data kondisi awal
dan 36,85 dari data siklus I. Hasil nilai siswa yang sudah mencapai KKM pada
siklus II sudah mencapai target capaian yaitu sebesar 78,95%. Maka dari itu
peneliti tidak melanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
5.2 Keterbatasan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas II
SDN Plaosan 2 tahun pelajaran 2015/2016 ini memiliki beberapa keterbatasan
yaitu :
5.2.1 Peningkatan prestasi belajar siswa hanya dilihat berdasarkan soal evaluasi
akhir siklus saja, tidak melihat peningkatan berdasarkan soal pada lembar kerja
siswa.
5.2.2 Siswa cenderung sulit untuk dikondisikan saat kegiatan kelompok
berlangsung.
5.2.3 Peningkatan minat siswa hanya dilihat berdasarkan hasil pengisian lembar
kuisioner dan tanpa menggunakan teknik pengumpulan data lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
111
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, peneliti memberikan
saran semoga dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya. Berikut beberapa
saran yang diberikan oleh peneliti :
5.3.1 Peningkatan prestasi belajar siswa sebaiknya dinilai bukan hanya dari soal
evaluasi akhir siklus saja, melainkan juga dari latihan soal dan LKS yang di
berikan pada setiap pertemuan.
5.3.2 Guru harus mampu mengatasi segala bentuk tindakan siswa agar
pembelajaran di kelas berlangsung secara kondusif.
5.3.3 Peningkatan minat siswa sebaiknya dinilai bukan hanya dari hasil lembar
kuisioner saja, melainkan dengan menggunakan observasi pengamatan secara
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
112
Daftar Referensi
Abdul, Wahid. 1998. Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ahmadi dkk. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional Prinsip – Teknik – Prosedur.
Bandung: CV. Remadja Karya.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan , Metode, dan Paradigma Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ariyadi, Wijaya. 2012. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Baskoro, Y. A. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika
tentang Penjumlahan Pecahan dengan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V
SD N Glagahombo I. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Hadis, Abdul. 2006. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Karso. 1995. Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kumalasari, M. E. 2014. Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Kelas V
SDN Adisucipto I Mata Pelajaran Matematika Menggunakan
Pendekatan PMRI. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Kurnianto, D. W. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika
dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas V Semester Genap
SD Kanisius Minggir Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi tidak
diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Masidjo, Ign. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
113
Muhibin, Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan. Jakarta:
Rineka Cipta
Pasaribu, I.L dan Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Purnomosidi dkk. 2008. Matematika untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat
Perbukuan DepDikNas.
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Sardiman, A. M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali.
Siregar, Evalina. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Supinah. 2008. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual
dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
114
Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Surya, Mohammad. 2003. Psikolagi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani quraisy.
Suryanto. 2000. Pendidikan Realistik Suatu Inovasi Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan.
Suryanto. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Yogyakarta: Tim PMRI.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovaatif Progresif: Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
Wiriaatmadja, R. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
115
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
116
Lampiran 1
Surat Ijin
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
119
Lampiran 2
Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 144
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 145
125
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 146
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/Ganjil
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
C. Indikator
Competence
1. Membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah lebih panjang
dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan
Conscience
1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok membandingkan
panjang dan tinggi dua benda
Compassion
1. Terlibat dalam kelompok menentukan panjang dan tinggi antar dua benda.
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
1. Siswa mampu membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah
lebih panjang dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan.
Conscience
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 147
127
1. Siswa mampu menyatakan sikap ktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok
membandingkan panjang dan tinggi dua benda
Compassion
2. Siswa mampu terlibat dalam kelompok menentukan panjang dan tinggi antar dua benda.
E. Materi Pembelajaran
Mengukur benda tidak baku
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)
Model :
Metode :
Strategi : Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
G. Kegiatan Pembelajaran
4. Kegiatan Awal
o. Guru memasuki kelas dan memberi salam
p. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
q. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
r. Guru menanyakan kabar siswa
s. Guru melakukan presensi
t. Guru memberikan kontrak belajar
u. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
5. Kegiatan Inti
Eksplorasi
l. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai perbedaan ukuran panjang dan tinggi.
(Pemanfaatan hasil konstruksi)
m. Guru memperlihatkan dua buah benda dengan panjang dan tinggi yang berbeda.
(Penggunaan Konteks) (Penggunaan model)
n. Siswa memperhatikan dan mengamati benda tersebut.
o. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi membandingkan panjang dua
benda dengan menuliskan istilah panjang dan tinggi dari, lebih pendek dari, sama
panjang dengan. (Pemanfaatan hasil konstruksi)
p. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil
konstruksi)
Elaborasi
d. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 148
128
e. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengenai
benda sekitar dengan membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan
istilah panjang dari, lebih pendek dari, lebih tinggi dari, sama panjang dengan dan
menuliskannya dalam lembar kerja siswa. (Penggunaan model) (Pemanfaatan hasil
konstruksi)
f. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu.
g. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan
kelas. (Interaktivitas)
h. Konfirmasi
i. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan)
j. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban
yang telah dikerjakan siswa.
k. Siswa diberi kesempatan bertanya
6. Kegiatan Penutup
g. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
(Keterkaitan)
h. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
i. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah
pembelajaran ini.
j. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
k. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
l. Guru dan siswa memberikan salam.
H. Refleksi
e. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini?
f. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok?
g. Apakah kamu sudah memahami materi yang sudah diajarkan?
h. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran?
i. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini?
I. Aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 149
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 150
130
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion
RUBRIK PENILAIAN
Competence
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Membandingkan
panjang dan tinggi
dua benda.
Siswa mampu
membandingkan
panjang dan tinggi dua
benda tanpa bantuan
teman dan guru
Siswa mampu
membandingkan
panjang dan tinggi
dua benda dengan
bantuan teman.
Siswa tidak mampu
membandingkan
panjang dan tinggi dua
benda meski
mendapatkan bantuan
dari teman.
Conscience
Kriteria
Skor
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup
3
Aktif dan
tanggung
jawab
Terlibat aktif dan
bertanggung jawab
terhadap kerja
kelompok
Terlibat dan
bertanggung
jawab tetapi
tidak aktif
Tidak terlibat
dalam kerja
kelompok
Compassion
Skor
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Terlibat dalam
kelompok.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
dengan semangat.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
tetapi tidak semangat.
Tidak terlibat aktif
dalam kelompok dan
tidak semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 151
131
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5
Nilai = (20 + 5 + 5) X 5
Nilai = 100
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 - 100 Sangat baik
B 61 - 80 Baik
C 41 - 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 - 20 Sangat kurang
Lampiran Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 152
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 153
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 154
134
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama :
Kelas :
1. Bandingkan panjang benda berikut dengan “lebih panjang dari”, “lebih
pendek dari”, atau “sama panjang dengan”!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 155
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/Ganjil
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
C. Indikator
Competence
1. Mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku
Conscience
1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok mengukur
panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku
Compassion
1. Terlibat dalam kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur
tidak baku
.
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
1. Siswa mampu mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku
Conscience
1. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam bekerja kelompok
mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku
Compassion
1. Siswa mampu terlibat dalam kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan
alat ukur tidak baku
E. Materi Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 156
136
Mengukur benda tidak baku
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)
Model :
Metode :
Strategi : Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
c. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
d. Guru menanyakan kabar siswa
e. Guru melakukan presensi
j. Guru memberikan kontrak belajar
k. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
l. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai apa yang diajarkan dari pertemuan
sebelumnya tentang pengukuran panjang menggunakan satuan tidak baku. (Pemanfaatan
hasil konstruksi)
m. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran
tidak baku atau jengkal, depa, langkah. (Penggunaan Konteks) (Penggunaan model)
n. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi yang telah dijelaskan.
(Pemanfaatan hasil konstruksi)
o. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan. (Pemanfaatan hasil
konstruksi)
Elaborasi
a. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur
panjang benda dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah dan
menuliskannya dalam lembar kerja siswa. (Penggunaan model) (Pemanfaatan hasil
konstruksi)
b. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 157
137
c. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan
kelas. (Interaktivitas)
Konfirmasi
p. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan)
q. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban
yang telah dikerjakan siswa.
r. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
m. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
(Keterkaitan)
n. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
o. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah
pembelajaran ini.
p. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
q. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
r. Guru dan siswa memberikan salam.
H. Refleksi
s. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini?
t. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok?
u. Apakah kamu sudah memahami materi bangun ruang yang sudah diajarkan?
v. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran?
w. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini?
I. Aksi
a. Dapat membedakan panjang antar duan benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 158
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 159
139
Lampiran Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion
RUBRIK PENILAIAN
Competence
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur tidak baku
Siswa mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur tidak baku tanpa
bantuan teman dan
guru
Siswa mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur tidak baku
dengan bantuan
teman.
Siswa tidak mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur tidak baku
meski mendapatkan
bantuan dari teman.
Conscience
Kriteria
Skor
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup
3
Aktif dan
tanggung
jawab
Terlibat aktif dan
bertanggung jawab
terhadap kerja
kelompok
Terlibat dan
bertanggung
jawab tetapi
tidak aktif
Tidak terlibat
dalam kerja
kelompok
Compassion
Skor
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Terlibat dalam
kelompok.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
dengan semangat.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
tetapi tidak semangat.
Tidak terlibat aktif
dalam kelompok dan
tidak semangat
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5
Nilai = (20 + 5 + 5) X 5
Nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 160
140
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 – 100 Sangat baik
B 61 – 80 Baik
C 41 – 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 - 20 Sangat kurang
Lampiran Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 161
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 162
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 163
143
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama :
Kelas :
Ukurlah benda-benda sekitar kelasmu dengan jengkal!
No. Benda Jengkal
1 Panjang meja siswa
2 Lebar meja siswa
3 Lebar almari
4 Lebar jendela
5 Lebar pintu
6 Panjang papan tulis
7 Panjang penghapus
8 Panjang keramik lantai
9 Panjang sapu lidi
10 Tinggi kursi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 164
144
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/Ganjil
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
C. Indikator
Competence
a. Mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
Conscience
1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu panjang benda dengan
menggunakan alat ukur baku (mistar).
Compassion
3. Terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku
(mistar).
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
a. Siswa mampu mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
Conscience
1. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu
panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (mistar).
Compassion
1. Siswa mampu terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan
alat ukur baku (mistar).
E. Materi Pembelajaran
Mengukur benda dengan alat ukur baku (mistar)
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)
Model :
Metode :
Strategi : Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
G. Kegiatan Pembelajaran
7. Kegiatan Awal
v. Guru memasuki kelas dan memberi salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 165
145
w. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
x. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
y. Guru menanyakan kabar siswa
z. Guru melakukan presensi
aa. Guru memberikan kontrak belajar
bb. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
8. Kegiatan Inti
Eksplorasi
q. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur suatu panjang benda dengan
satuan baku. (Pemanfaatan hasil konstruksi)
r. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku
(mistar). (Penggunaan model)
s. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan.
t. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali pemahaman
siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi)
u. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil
konstruksi)
Elaborasi
l. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
m. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok mengukur
panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (mistar) dan menuliskannya dalam lembar
kerja siswa (Penggunaan model)) (Pemanfaatan hasil konstruksi)
n. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu.
o. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan
kelas. Interaktivitas)
Konfirmasi
p. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan)
q. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban
yang telah dikerjakan siswa.
r. Siswa diberi kesempatan bertanya
9. Kegiatan Penutup
s. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
(Keterkaitan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 166
146
t. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
u. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa setelah
pembelajaran ini.
v. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
w. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
x. Guru dan siswa memberikan salam.
H. Refleksi
x. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini?
y. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok?
z. Apakah kamu sudah memahami materi bangun ruang yang sudah diajarkan?
aa. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran?
bb. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini?
I. Aksi
a. Dapat mengukur benda menggunakan mistar.
b.
J. Alat dan Sumber
Media : Benda-benda sekitar
Alat/ Bahan : Papan tulis, lembar HVS
Sumber belajar : Buku BSE Permana, Dian. 2009. Matematika untuk SD dan MI Kelas
2. Jakarta: DepDikNas.
K. Penilaian
1. Teknik : Tes dan Nontes
2. Jenis : Tertulis dan Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 167
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 168
148
Lampiran Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion
RUBRIK PENILAIAN
Competence
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur baku (mistar)
Siswa mampu mengukur
panjang benda dengan
menggunakan alat ukur
baku (mistar) teman dan
guru
Siswa mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur baku (mistar)
dengan bantuan teman.
Siswa tidak mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat ukur
baku (mistar) meski
mendapatkan bantuan
dari teman.
Conscience
Kriteria
Skor
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup
3
Aktif dan
tanggung
jawab
Terlibat aktif dan
bertanggung jawab
terhadap kerja
kelompok
Terlibat dan
bertanggung
jawab tetapi
tidak aktif
Tidak terlibat
dalam kerja
kelompok
Compassion
Skor
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Terlibat dalam
kelompok.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
dengan semangat.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
tetapi tidak semangat.
Tidak terlibat aktif
dalam kelompok dan
tidak semangat
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5
Nilai = (20 + 5 + 5) X 5
Nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 169
149
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 – 100 Sangat baik
B 61 – 80 Baik
C 41 – 60 Cukup
D 21 – 40 Kurang
E 0 – 20 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 170
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 171
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 172
152
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama :
Kelas :
1. Ukurlah 5 benda yang ada dalam tasmu dan catat panjangnya dalam sentimeter!
No. Benda Panjang
1 Pensil
. . . cm
2 Pulpen
. . . cm
3 Buku paket matematika
. . . cm
4 Penghapus
. . . cm
5 Buku tulis
. . . cm
2. Buatlah garis menggunakan penggaris!
No Ukuran Garis
1 10 cm
2 3 cm
3 12 cm
4 5 cm
5 7 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 173
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SDN Plaosan 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/Ganjil
Pertemuan : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan.
C. Indikator
Competence
1. Mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
Conscience
1. Menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu panjang benda dengan
menggunakan alat ukur baku (meteran).
Compassion
1. Terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku
(meteran).
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
1. Siswa mampu mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
Conscience
1. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan tanggung jawab dalam mengukur suatu
panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku (meteran).
Compassion
1. Siswa mampu terlibat dalam kelompok menentukan panjang benda dengan menggunakan
alat ukur baku (meteran).
E. Materi Pembelajaran
Mengukur benda dengan alat ukur baku (meteran)
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan : PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)
Model :
Metode :
Strategi : Pengamatan, diskusi kelompok, tanya awab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 174
154
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
c. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
d. Guru menanyakan kabar siswa
e. Guru melakukan presensi
f. Guru memberikan kontrak belajar
g. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
4. Kegiatan Inti
Eksplorasi
h. Guru menanyakan pengetahuan awal siswa pada pertemuan sebelumnya tentang
mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku. (Pemanfaatan hasil konstruksi)
i. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku
(meteran). (Penggunaan Konteks) (Penggunaan model)
j. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan.
k. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan untuk menggali
pemahaman siswa (Pemanfaatan hasil konstruksi)
l. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan (Pemanfaatan hasil
konstruksi)
Elaborasi
m. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
n. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara kelompok
mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku (meteran) dan menuliskannya
dalam lembar kerja siswa. (Penggunaan model) (Pemanfaatan hasil konstruksi)
o. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi individu.
p. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan
kelas. (Interaktivitas)
Konfirmasi
q. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan. (Keterkaitan)
r. Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai
jawaban yang telah dikerjakan siswa.
s. Siswa diberi kesempatan bertanya
4. Kegiatan Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 175
155
t. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
(Keterkaitan)
u. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
v. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan dilakukan siswa
setelah pembelajaran ini.
w. Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
x. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
y. Guru dan siswa memberikan salam.
H. Refleksi
a. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran matematika hari ini?
b. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok?
c. Apakah kamu sudah memahami materi bangun ruang yang sudah diajarkan?
d. Apakah kamu sudah terlibat aktif dalam diskusi saat pelajaran?
e. Kesulitan apa yang kamu temui selama mengikuti pembelajaran kali ini?
I. Aksi
a. Dapat mengukur benda menggunakan meteran.
J. Alat dan Sumber
Media : Benda-benda sekitar
Alat/ Bahan : Papan tulis, lembar HVS
Sumber belajar : Buku BSE Permana, Dian. 2009. Matematika untuk SD dan MI Kelas
2. Jakarta: DepDikNas.
K. Penilaian
1. Teknik : Tes dan Nontes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 176
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 177
157
Lampiran Rubrik Penilaian Competence, Conscience, Compassion
RUBRIK PENILAIAN
Competence
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur baku (meteran)
Siswa mampu mengukur
panjang benda dengan
menggunakan alat ukur
baku (meteran) teman
dan guru
Siswa mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat
ukur baku (meteran)
dengan bantuan teman.
Siswa tidak mampu
mengukur panjang
benda dengan
menggunakan alat ukur
baku (meteran) meski
mendapatkan bantuan
dari teman.
Conscience
Kriteria
Skor
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup
3
Aktif dan
tanggung
jawab
Terlibat aktif dan
bertanggung jawab
terhadap kerja
kelompok
Terlibat dan
bertanggung
jawab tetapi
tidak aktif
Tidak terlibat
dalam kerja
kelompok
Compassion
Skor
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang baik (1)
Terlibat dalam
kelompok.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
dengan semangat.
Siswa mampu terlibat
aktif dalam kelompok
tetapi tidak semangat.
Tidak terlibat aktif
dalam kelompok dan
tidak semangat
Penilaian Total = (Skor Competence + Skor Conscience Skor + Compassion) X 5
Nilai = (20 + 5 + 5) X 5
Nilai = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 178
158
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 - 100 Sangat baik
B 61 - 80 Baik
C 41 - 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 - 20 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 179
159
Lampiran Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 180
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 181
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 182
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 183
163
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama :
Kelas :
1. Ukurlah tinggi teman-teman sekelasmu dan catat hasilnya pada tabel di
bawah ini!
No. Nama cm m
Contoh Alvi 110 1 m lebih 10 cm
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 184
164
Lampiran 4
Lembar Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 185
165
LEMBAR KUISIONER
Nama :
Kelas / Nomor Presensi :
Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor sesuai dengan sikapmu, dengan kriteria sebagai
berikut :
Keterangan :
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Kuisioner ini tidak mempengaruhi nilai. Oleh karena itu jawablah sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya.
No Pernyataan Skor
1 Saya semangat mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
2 Saya mengerjakan tugas dari guru dengan perasaan senang 1 2 3 4 5
3 Saya ingin segera mengikuti pembelajaran 1 2 3 4 5
4 Saya menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran 1 2 3 4 5
5 Saya merasa senang ketika pelajaran akan dimulai 1 2 3 4 5
6 Saya bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
1 2 3 4 5
7 Saya menjawab pertanyaan guru ketika saya memahami materi yang
disampaikan oleh guru
1 2 3 4 5
8 Saya menyimak penjelasan guru 1 2 3 4 5
9 Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dari awal
hingga akhir pembelajaran.
1 2 3 4 5
10 Saya tidak menganggu teman ketika belajar 1 2 3 4 5
11 Saya malas mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
12 Saya mengeluh ketika diberi tugas dari guru 1 2 3 4 5
13 Saya menghindari segera mengikuti pelajaran. 1 2 3 4 5
14 Saya malas menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran 1 2 3 4 5
15 Saya merasa sebal ketika pelajaran akan dimulai. 1 2 3 4 5
16 Saya malas bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
1 2 3 4 5
17 Saya malas menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 186
166
18 Saya gaduh saat guru menjelaskan 1 2 3 4 5
19 Saya mengabaikan penjelasan yang disampaikan guru dari awal hingga
akhir pembelajaran.
1 2 3 4 5
20 Saya menggangu teman ketika belajar 1 2 3 4 5
21 Saya tertarik membaca buku pelajaran 1 2 3 4 5
22 Saya bertanya ketika merasa kesulitan 1 2 3 4 5
23 Saya membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4 5
24 Saya mengerjakan tugas(PR) dari guru 1 2 3 4 5
25 Saya ingin mendalami materi pelajaran yang disampaikan 1 2 3 4 5
26 Saya menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok 1 2 3 4 5
27 Saya membantu teman yang mengalami kesulitan belajar 1 2 3 4 5
28 Saya bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas
kelompok
1 2 3 4 5
29 Saya maju ke depan jika diperintah guru untuk menunjukan hasil
pekerjaan saya
1 2 3 4 5
30 Saya mencatat hal-hal penting pada saat pelajaran tanpa disuruh guru 1 2 3 4 5
31 Saya malas membaca buku pelajaran 1 2 3 4 5
32 Saya malas bertanya ketika merasa kesulitan 1 2 3 4 5
33 Saya malas membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh
guru
1 2 3 4 5
34 Saya malas mengerjakan tugas dari guru 1 2 3 4 5
35 Saya malas mendalami materi pelajaran yang disampaikan 1 2 3 4 5
36 Saya malas menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok 1 2 3 4 5
37 Saya malas membantu teman yang mengalami kesulitan belajar 1 2 3 4 5
38 Saya malas bekerjasama dengan kelompok 1 2 3 4 5
39 Saya menolak maju ke depan jika di perintah guru 1 2 3 4 5
40 Saya mengabaikan hal-hal penting pada saat pelajaran 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 187
167
Lampiran 5
Daftar Kondisi Awal
Prestasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 188
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 189
169
Lampiran 6
Hasil Validasi
Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 190
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 191
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 192
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 193
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 194
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 195
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 196
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 197
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 198
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 199
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 200
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 201
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 202
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 203
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 204
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 205
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 206
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 207
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 208
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 209
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 210
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 211
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 212
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 213
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 214
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 215
195
Lampiran 7
Validitas Soal
Evaluasi Siklus I dan
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 216
196
Daftar nilai r Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 217
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 218
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 219
199
Lampiran 8
Reliabilitas Soal
Evaluasi Siklus I dan
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 220
200
Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.787 18
Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.813 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 221
201
Lampiran 9
Contoh Hasil
Pekerjaan Lembar
Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 222
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 223
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 224
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 225
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 226
206
Lampiran 10
Contoh Hasil
Pekerjaan Soal
Evaluasi I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 227
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 228
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 229
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 230
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 231
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 232
212
Lampiran 11
Contoh Hasil
Kuisioner Minat
Awal, Silkus I,
dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 233
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 234
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 235
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 236
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 237
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 238
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 239
219
Lampiran 12
Data Minat
Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 240
220
Tabel Daftar Skor Minat Kondisi Awal Siswa
Siswa
Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Item 1 1 1 1 1 1 3 4 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 4 1
Item 2 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 3 4 2 1 3 1 4 3 1
Item 3 1 1 1 1 1 3 4 1 1 4 3 4 1 2 1 1 4 3 1
Item 4 1 1 1 1 1 3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 1 4 3 1
Item 5 1 1 1 1 1 3 4 1 1 3 3 4 1 1 1 1 4 1 1
Item 6 1 1 1 1 1 3 4 1 1 4 3 3 1 2 3 1 4 4 1
Item 7 1 1 1 1 1 3 4 2 1 2 4 3 2 1 1 1 4 1 1
Item 8 1 1 1 1 1 3 4 1 1 3 4 4 1 1 3 2 4 3 1
Item 9 1 1 1 1 1 3 4 1 1 4 4 4 1 1 4 1 4 4 1
Item 10 1 1 1 1 1 3 3 1 1 3 4 1 1 2 4 1 4 3 1
Item 11 2 1 2 2 1 4 4 1 2 3 4 4 1 1 4 2 3 3 2
Item 12 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 1 1 4 2 4 3 2
Item 13 1 2 2 1 2 3 4 3 2 4 3 4 1 2 4 2 3 3 2
Item 14 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 1 2 4 1 4 3 2
Item 15 2 3 1 1 3 2 4 1 1 4 3 3 1 2 4 2 3 3 2
Item 16 2 2 2 2 1 3 3 2 1 4 3 3 1 2 4 2 4 3 3
Item 17 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 3 3 1 2 4 2 3 3 1
Item 18 2 1 2 2 2 3 3 1 2 4 4 3 1 1 4 3 4 3 2
Item 19 2 2 2 1 2 3 4 2 1 4 4 3 1 3 2 1 3 3 2
Item 20 2 2 2 2 1 3 3 2 3 4 3 4 1 2 3 1 4 3 2
Item 21 2 2 2 3 1 4 4 1 2 3 4 3 2 2 4 2 3 4 2
Item 22 2 2 1 2 2 4 4 2 1 3 3 4 1 2 4 2 4 3 2
Item 23 2 1 2 2 2 4 4 1 2 4 4 4 1 1 4 1 3 4 3
Item 24 1 2 1 2 2 4 4 2 2 3 1 4 1 1 4 1 4 3 1
Item 25 2 2 1 1 1 4 4 1 1 3 3 3 1 1 4 1 3 4 3
Item 26 2 3 1 1 1 3 4 2 2 4 4 4 1 1 4 1 4 4 1
Item 27 2 1 1 2 2 4 4 2 1 4 4 4 1 2 4 1 3 4 2
Item 28 1 3 1 2 1 4 4 1 2 3 3 4 1 1 4 2 4 4 2
Item 29 2 3 1 2 2 4 4 2 2 3 4 4 1 1 4 1 3 4 1
Item 30 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 4 3 1 1 4 2 4 4 2
Item 31 3 2 2 3 1 4 3 1 1 3 4 4 2 2 4 2 3 4 1
Item 32 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 4 2 4 4 2
Item 33 2 1 2 2 2 4 3 3 2 4 4 3 1 3 4 2 4 3 2
Item 34 2 1 2 2 3 4 3 2 3 4 4 3 1 1 3 1 3 4 3
Item 35 1 1 2 1 1 3 2 2 2 4 4 4 1 1 4 1 3 4 1
Item 36 1 2 2 2 3 4 2 1 1 4 3 3 1 2 4 1 3 4 3
Item 37 2 2 2 2 1 3 2 1 2 4 3 3 2 2 3 2 4 4 2
Item 38 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 3 1 3 4 1 2 4 2
Item 39 2 2 2 2 2 4 3 1 1 4 3 3 1 2 4 2 3 4 1
Item 40 1 2 1 1 2 4 4 2 2 4 4 3 1 1 4 1 3 4 2
Jumlah 63 66 61 64 62 135 139 61 64 138 137 136 45 64 139 59 139 136 68
Nilai 31,5 33 30,5 32 31 67,5 69,5 30,5 32 69 68,5 68 22,5 32 69,5 29,5 69,5 68 34
Rata-rata 46,74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 241
221
LEMBAR OBSERVASI MINAT KONDISI AWAL
No Ciri-ciri minat Jumlah siswa Persentase
1 Berani bertanya pada guru 6 31,59%
2 Berani mengangkat tangan 9 47,37%
3 Berani menjawab
pertanyaan guru 9 47,37%
4 Berani menuliskan
jawaban di papan tulis 4 21,1%
5 Tidak memperhatikan,
bermain, dan ribut 15 78,95%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 242
222
Lampiran 13
Data Hasil
Kuisioner Minat
Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 243
223
Tabel Daftar Skor Minat Siswa Siklus I
Siswa
Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Item 1 4 5 2 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
Item 2 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3
Item 3 3 5 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 2
Item 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 2 4 3 4 4 4 3 2 3
Item 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3
Item 6 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3
Item 7 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2
Item 8 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 5 3 4
Item 9 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3
Item 10 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3
Item 11 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2
Item 12 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2
Item 13 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 2 3
Item 14 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 3
Item 15 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 2 3 2 4 5 4 4 3 2
Item 16 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3
Item 17 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3
Item 18 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3
Item 19 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3
Item 20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3
Item 21 4 3 4 4 3 3 5 4 3 3 4 3 3 3 5 3 4 3 3
Item 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
Item 23 3 5 3 3 4 4 3 5 4 3 3 5 4 5 3 4 5 2 2
Item 24 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3
Item 25 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2
Item 26 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 3 5 4 3 3
Item 27 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 3
Item 28 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
Item 29 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2
Item 30 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
Item 31 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3
Item 32 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2
Item 33 4 3 4 3 4 5 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 3 3 3
Item 34 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2
Item 35 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2
Item 36 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 5 2 3
Item 37 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
Item 38 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 2 3
Item 39 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
Item 40 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
Jumlah 145 158 127 138 151 150 151 151 155 130 134 155 135 157 144 156 156 113 112
Nilai 72,5 79 63,5 69 75,5 75 75,5 75,5 77,5 65 67 77,5 67,5 78,5 72 78 78 56,5 56
Rata-rata 71,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 244
224
Tabel Daftar Skor Minat Siswa Siklus II
Siswa
Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Item 1 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5
Item 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 3 4
Item 3 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4
Item 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4
Item 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4
Item 6 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 2 4
Item 7 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4
Item 8 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 2 5
Item 9 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 5
Item 10 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 2 5
Item 11 4 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5
Item 12 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5
Item 13 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 2 5
Item 14 3 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 2 5 5 5 4 4 5
Item 15 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4
Item 16 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4
Item 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4
Item 18 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4
Item 19 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 2 4
Item 20 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4
Item 21 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4
Item 22 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 2 4
Item 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 3
Item 24 5 5 4 5 5 4 3 5 5 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4
Item 25 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
Item 26 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4
Item 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4
Item 28 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4
Item 29 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 2 4
Item 30 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4
Item 31 4 5 4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3
Item 32 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
Item 33 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 4 4 2 4
Item 34 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 4 2 4
Item 35 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 3 4
Item 36 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 2 4
Item 37 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 5 4 5
Item 38 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 2 4
Item 39 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 4 5 2 4
Item 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5
Jumlah 168 200 190 196 200 190 183 200 199 132 161 186 167 186 200 181 187 131 168
Nilai 84 100 95 98 100 95 91,5 100 99,5 66 80,5 93 83,5 93 100 90,5 93,5 65,5 84
Rata-rata 90,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 245
225
Lampiran 14
Daftar Nilai
Evaluasi Siklus I
dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 246
226
Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II
No. Nama Nilai
Siklus I
Keterangan(KKM) Nilai Siklus
II
Keterangan(KKM)
1 PDA 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
2 RA 73 Tuntas 80 Tuntas
3 RPK 87 Tuntas 93 Tuntas
4 ATA 80 Tuntas 67 Tuntas
5 APR 93 Tuntas 100 Tuntas
6 BETP 60 Tidak Tuntas 87 Tuntas
7 DKR 47 Tidak Tuntas 80 Tuntas
8 GNDA 60 Tidak Tuntas 67 Tuntas
9 GPKW 80 Tuntas 87 Tuntas
10 HTK 73 Tuntas 87 Tuntas
11 KM 87 Tuntas 93 Tuntas
12 NW 80 Tuntas 80 Tuntas
13 NS 73 Tuntas 67 Tuntas
14 OF 40 Tidak Tuntas 67 Tuntas
15 ODF 60 Tidak Tuntas 73 Tuntas
16 PN 73 Tuntas 80 Tuntas
17 RDW 60 Tidak Tuntas 73 Tuntas
18 RDS 60 Tidak Tuntas 73 Tuntas
19 RAP 73 Tuntas 80 Tuntas
Jumlah 1319 1494
Rata-rata 69,42 78,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 247
227
Lampiran 15
Hasil Wawancara
Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 248
228
TABEL HASIL WAWANCARA
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah siswa mengikuti
pembelajaran dengan
antusias?
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika dikelas sangatlah rendah. Siswa
cenderung ramai sendiri dan tidak
memperhatikan guru mengajar
2 Apakah siswa tidak
mengeluh ketika diberi
tugas?
Siswa cenderung mengeluh saat akan diberi
tugas. Baanyak siswa yang mengeluh
dibandingkan siswa yang tidak mengeluh
3 Apakah siswa datang
tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai?
Sebagian besar siswa datang tepat waktu, namun
ada juga beberapa siswa yang datang terlambat
4 Apakah siswa
menyiapkan buku
pelajaran sebelum
pelajaran dimulai?
Sebelum pelajran dimulai siswa menyiapkan
buku pelajran namun dengan perintah dari guru
5 Apakah siswa duduk
dengan tenang dan siap
untuk belajar?
Ada beberapa siswa yang kurang tenang
mengikuti pembelajaran dalam kelas dan sering
menggangu teman-temannya
6 Bagaimana keaktifan
siswa ketika bertanya di
dalam kelas?
Saat pembelajaran berlangsung siswa cenderung
pasif dan tidak mau bertanya
7 Apakah siswa aktif
menjawab pertanyaan?
Ada beberapa siswa yang aktif bertanya saat
pembelajaran berlangsung.
8 Bagaimana fokus siswa
ketika menyimak
penjelasan guru?
Siswa kurang fokus saat guru sedang
menjelaskan materi pembelajaran
9 Apakah siswa tidak
melamun di dalam kelas?
Pada pagi hari siswa cenderung masi segar,
namun pada siang hari siswa cenderung sudah
lelah dan suka melamun.
10 Apakah siswa tidak
mengobrol atau tidak
mengganggu teman lain
ketika balajar?
Iya, kebanyak siswa mengobrol dengan
temannya, jika tidak mereka juga mengganggu
teman lain yang sedang memperhatikan guru
saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 249
229
11 Bagaimanakah siswa
ketika membaca buku
pelajaran?
Minat siswa untuk membaca buku-buku materi
pembelajaran cenderung rendah
12 Apakah siswa aktif
menanyakan kesulitan
yang dialami kepada
guru?
Siswa kurang aktif untuk bertanya mengenai
materi-materi yang diajarkan.
13 Apakah siswa membuat
catatan mengenai materi
yang disampaikan oleh
guru?
Siswa mau mencatat materi yang disampaikan
jika guru menyuruhnya untuk mencatat
14 Bagaimanakah ketika
siswa mengerjakan tugas
dari guru?
Ada beberapa siswa yang tidak atau mengumpul
tugas tidak tepat waktu.
15 Apakah siswa membawa
buku atau sumber ketika
belajar?
Ya, mereka membawa sumber belajara sesuai
mata pelajaran yang diajarkan pada hari itu.
16 Bagaimanakah siswa
dalam menyampaikan
pendapat dalam diskusi?
Dalam setiap diskusi kelompok hanya satu atau
dua siswa per kelompok yang mau
menyampaikan pendapatnya.
17 Apakah siswa mau
membantu teman lain
yang mengalami
kesulitan belajar?
Siswa mau membantu teman lain hanya yang
cocok dengan dia.
18 Bagaimanakah siswa
bekerjasama dengan
kelompok?
Kerjasama siswa dalam kelompok sangat
kurang, hanya satu atau dua siswa yang
mengerjakan tugas kelompok
19 Bagaimanakah ketika
siswa maju kedepan
mengerjakan tugas?
Siswa mau maju kedepan mengerjakan soal
tugas dari guru dengan sedikit dipaksa oleh
guru, jika tidak dipaksa siswa tidak mau dan
cenderung malu.
20 Bagaimana siswa dalam
mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan
spontan dari guru?
Dalam satu kelas hanya ada sekitar dua siswa
yang mau menjawab pertanyaan guru dengan
spontan, siswa lainnya cenderung pemalu dan
pasif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 250
230
Lampiran 16
Foto-foto
Pelaksanaan
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 251
231
Foto-foto Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 252
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 253
233
Riwayat Hidup
Vani Novianto merupakan anak kedua dari pasangan
Bapak Supani dan Ibu Juminah. Lahir di Sri Busono pada
tanggal 23 November 1994. Alamat di Sri Busono, Way
Seputih, Lampung Tengah, Lampung. Pendidikan awal
dimulai di SD N 3 Sri Busono, Way Seputih, Lampung
Tengah pada tahun 2000-2006. Kemudian penulis
melanjutkan ke SMP N 2 Way Seputih pada tahun 2006-
2009. Setelah menyelesaikan pendidikan SMP penulis
melanjutkan ke SMA N Seputih Banyak mengambil jurusan IPA pada tahun
2009-2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikanya di Universitas
Sanata Dharma. Selama mengikutu perkuliahan di Universitas Dharma penulis
mengikuti berbagai kegiatan kampus, seminar, dan kepanitiaan. Penulis mengikuti
seminar Kursus Mahir Dasar (KMD) sesuai dengan jurusan. Seminar yang diikuti
penulis diantaranya seminar Diseminasi Hasil Magang Dosen : Pendidikan Luar
Biasa, Curiculum Cambridge. Kuliah umum dengan tema Mental Health in
Children: Theory and Research”,“Family Problems and children’s motivation to
learn”. Penulis juga berperan aktif dalam kepanitiaan maupun mengikuti lomba
dalam acara kampus. Kegiatan kepanitiaan yang diikuti penulis dalam acara yang
diselenggarakan kampus diantaranya menjadi sie. usaha dana pada kegiatan
Malam Kreativitas 2014. Lomba yang diikuti penulis yaitu mendapatkan juara
pertama stand up comedy, story writting PGSD se-jawa, musikalisasi puisi dalam
acara Malam Kreativitas 2013 yang diselenggarakan oleh prodi PGSD Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI