Top Banner
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DI SDN DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Ega Gressia Victoria NIM: 161134207 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

Feb 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

V MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

DI SDN DERESAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ega Gressia Victoria

NIM: 161134207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

i

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

V MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

DI SDN DERESAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ega Gressia Victoria

NIM: 161134207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta, Bapak dan Mamak yang selalu memberikan doa,

dukungan dan semangat. Terima kasih untuk cinta dan kasih sayang

kalian.

2. Adikku tersayang, terima kasih sudah bersabar untuk berjuang bersama

dalam setiap situasi dan kondisi.

3. Keluarga besar di Sintang dan di Singkawang, yang selalu memberikan

doa dan dukungan.

4. Orang-orang terdekatku selama berada di Jogja yang selalu menemani,

mendengarkan keluh-kesahku dan memberikan dukungan yang sangat

berarti. Terima kasih sahabat-sahabatku, senang sekali mengenal kalian.

5. Semua orang yang sudah mendoakan dan mendukungku. Terima kasih.

6. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

v

MOTTO “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku.”

(Filipi 4:13)

“Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka

meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam

kemurahan.”

(2 Korintus 8:2)

“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu

Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung

kamu terus. Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”

(Yesaya 46:4)

“Hidup bukanlah perihal mengambil yang kau tebar, sedikit air yang

kupunya milikmu juga, bersama. Cukup besar tuk mengampuni, tuk

mengasihi, tanpa memperhitungkan masa yang lalu. Walau kering bisakah

kita tetap membasuh?”

(Membasuh, Hindia Ft. Rara Sekar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

V MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

DI SDN DERESAN

Ega Gressia Victoria

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian dilatarbelakangi oleh kesadaran peneliti akan pentingnya

kreativitas dan hasil belajar siswa dalam pendidikan. Dari hasil wawancara dan

observasi diperoleh data bahwa kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri Deresan masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan

upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Deresan

pada materi suhu dan kalor dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM); (2) Meningkatkan kreativitas siswa kelas V SDN Deresan dalam

materi suhu dan kalor menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM); (3) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Deresan dalam materi

suhu dan kalor menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SD

Negeri Deresan yang berjumlah 28 siswa. Objek penelitian adalah kreativitas dan

hasil belajar melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan tes.

Analisis data penelitian menggunakan analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) peningkatan kreativitas dan hasil belajar

siswa kelas V materi suhu dan kalor di SD Negeri Deresan dapat diupayakan

melalui lima langkah dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM); (2)

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas

siswa kelas V di SD Negeri Deresan. Siklus I diperoleh nilai rata-rata kreativitas

sebesar 77,50. Hasil tersebut meningkat pada siklus II menjadi 85,80; (3) model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V di SD Negeri Deresan. Siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar

sebesar 70,90 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 75%. Hasil

tersebut meningkat pada siklus II menjadi 84,20 dengan persentase siswa yang

mencapai KKM sebesar 93%.

Kata kunci: Kreativitas, hasil belajar, model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

ix

ABSTRACT

IMPROVEMENT OF CREATIVITY AND STUDENT LEARNING

OUTCOMES FOR FIFTH GRADE ON TEMPERATURE AND CALOR

MATERIAL USING PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODELS

IN SDN DERESAN

Ega Gressia Victoria

Sanata Dharma University

2020

The research is motivated by researchers' awareness of the importance of

creativity and student learning outcomes in education. from the results of

interviews and observations obtained data that creativity and learning outcomes

of fifth grade students at SD Negeri Deresan are still low. This study aims to (1)

Describe efforts to increase creativity and IPA learning outcomes for fifth grade

students of SDN Deresan in the temperature and heat material by using the

Problem Based Learning (PBL) model; (2) Increase the creativity for fifth grade

students of SDN Deresan in the temperature and heat material using the Problem

Based Learning (PBL) model; (3) Improving student learning outcomes for fifth

grade students of SDN Deresan in temperature and heat material using the

Problem Based Learning (PBL) model.

This type of research is Classroom Action Research (CAR). The study was

conducted in two cycles. The research subjects were 28 students of SDN Deresan.

The object of research is creativity and learning outcomes through the application

of the Problem Based Learning (PBL) model. Data collection techniques were

obtained by interview, observation and test. Research data analysis used

descriptive and quantitative qualitative analysis.

The results showed: (1) improvement in creativity and learning outcomes of

fifth grade students in the temperature and heat material in SDN Deresan could

be pursued through the five steps in the Problem Based Learning (PBL) model;

(2) Problem Based Learning (PBL) model can increase the creativity for fifth

grade students in SDN Deresan. Cycle I obtained an average value of creativity of

77.50. The results increased in cycle II to 85.80; (3) Problem Based Learning

(PBL) model can improve the learning outcomes for fifth grade students in SDN

Deresan. Cycle I obtained an average value of learning outcomes of 70.90 with

the percentage of students who reached the KKM of 75%. The results increased in

cycle II to 84.20 with the percentage of students reaching KKM of 93%.

Keywords: Creativity, learning outcomes, Problem Based Learning (PBL) models

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT.................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8

E. Definisi Operasional ...................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ............................................................................ 10

1. Kreativitas .............................................................................. 10

2. Hasil Belajar Kognitif ............................................................. 15

3. Model Pembelajaran PBM ...................................................... 19

4. Hakikat Pembelajaran IPA ...................................................... 24

5. Pengertian Materi IPA mengenai Suhu dan Kalor ................... 28

6. Siswa Sekolah Dasar ............................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xiii

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 34

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 36

D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian......................................................................... 40

B. Setting Penelitian ...................................................................... 42

1. Subjek Penelitian .................................................................. 42

2. Objek Penelitian ................................................................... 42

3. Tempat Penelitian ................................................................. 42

4. Waktu Penelitian .................................................................. 42

C. Persiapan Penelitian.................................................................. 43

D. Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................... 44

1. Siklus I ................................................................................. 44

2. Siklus II ................................................................................ 51

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 58

1. Tes ....................................................................................... 58

2. Non Tes ................................................................................ 59

F. Instrumen Penelitian ................................................................. 60

G. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................... 63

1. Validitas ............................................................................... 63

2. Reliabilitas ........................................................................... 68

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 69

I. Indikator Keberhasilan ............................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal ....................................................................... 72

2. Deskripsi Per Siklus.............................................................. 75

3. Data Hasil Penelitian ............................................................ 84

B. Pembahasan .............................................................................. 91

1. Upaya Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar ................. 91

2. Peningkatan Kreativitas ........................................................ 94

3. Peningkatan Hasil Belajar ..................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xiv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 99

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 100

C. Saran .......................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 101

LAMPIRAN ................................................................................................ .104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Indikator Kreativitas yang Peneliti Gunakan dalam PBM ....... 12

Tabel 2.2 Peran Guru dalam Mengembangkan Kreativitas ..................... 14

Tabel 2.3 Langkah Pembelajaran dalam PBM ........................................ 21

Tabel 2.4 Peran Guru dan Peran Siswa dalam PBM ............................... 22

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .............................................. 61

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................. 61

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Kreativitas Siswa ..................................... 62

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ............................................................. 62

Tabel 3.5 Konversi Nilai Instrumen ....................................................... 64

Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Penelitian ........................................ 64

Tabel 3.7 Indikator Validitas RPP .......................................................... 65

Tabel 3.8 Indikator Validitas Observasi Kreativitas ............................... 65

Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I ..................................... 66

Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II ................................... 67

Tabel 3.11 Kualifikasi Reliabilitas ........................................................... 68

Tabel 3.12 Kualifikasi Reliabilitas Soal Validitas Siklus I........................ 69

Tabel 3.13 Kualifikasi Reliabilitas Soal Validitas Siklus II ...................... 69

Tabel 3.14 Skala Penilaian Kreativitas ..................................................... 70

Tabel 3.15 Indikator Keberhasilan ........................................................... 71

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Observasi Kreativitas Siswa..................... 73

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Hasil Belajar IPA..................................... 74

Tabel 4.3 Data Kreativitas Siswa Siklus I .............................................. 84

Tabel 4.4 Data Kreativitas Siswa Siklus II ............................................. 86

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar IPA Siklus I .............................................. 87

Tabel 4.6 Data Hasil Belajar IPA Siklus II ............................................. 89

Tabel 4.7 Rangkuman Capaian Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus I dan Siklus II .............................................................. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ......................................................... 36

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir .................................................................. 38

Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Peningkatan Kreativitas Siswa ........................................... 87

Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ........................................ 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ................................................................ 105

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................... 106

Lampiran 3. Hasil Validitas Perangkat Pembelajara Siklus I

Pertemuan 1…… .................................................................... 107

Lampiran 4. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I

Pertemuan 2…... ..................................................................... 119

Lampiran 5. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II

Pertemuan 1…… .................................................................... 130

Lampiran 6. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II

Pertemuan 2…… ............................................................... …. 142

Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Observasi ........................................ 154

Lampiran 8. Hasil Validitas Soal Siklus I ................................................... 156

Lampiran 9. Hasil Validitas Soal Siklus II .................................................. 158

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Penelitian ................... 160

Lampiran 11. Lembar Pedoman Observasi Kreativitas .................................. 161

Lampiran 12. Lembar Pengisian Observasi ................................................... 163

Lampiran 13. Hasil Observasi Kreativitas ..................................................... 164

Lampiran 14. Lembar Pedoman Wawancara ................................................. 168

Lampiran 15. Hasil Wawancara .................................................................... 169

Lampiran 16. Hasil Soal Evaluasi Siklus I ................................................... 170

Lampiran 17. Hasil Soal Evaluasi Siklus II ................................................... 173

Lampiran 18. Hasil Percobaan Siswa ............................................................ 176

Lampiran 19. Hasil Karya Kreativitas Siswa Siklus I .................................... 182

Lampiran 20. Hasil Karya Kreativitas Siswa Siklus II .................................. 183

Lampiran 21. RPPTH Siklus I Pembelajaran 1 ............................................. 184

Lampiran 22. RPPTH Siklus I Pembelajaran 2 ............................................. 203

Lampiran 23. RPPTH Siklus II Pembelajaran 1 ............................................ 217

Lampiran 24. RPPTH Siklus II Pembelajaran 2 ............................................ 234

Lampiran 25. Kondisi Awal Kreativitas Siswa.............................................. 247

Lampiran 26. Foto-foto Penelitian ................................................................ 249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Pasal 3 No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan yaitu membentuk

siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari

pernyataan ini salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu siswa

menguasai keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan hidupnya. Salah

satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa adalah kreativitas, yang

merupakan salah satu keterampilan di abad 21.

Sani (2019: 53) menyatakan bahwa pada abad 21 generasi muda

dipersiapkan menjadi generasi yang kreatif, luwes, mampu berpikir kritis,

dapat mengambil keputusan dengan tepat, serta terampil memecahkan

masalah. Selain itu kemampuan sosial juga sangat diperlukan diantaranya,

mampu bermusyawarah, dapat mengkomunikasikan gagasan secara efektif,

handal dalam bekerja sama, dan mampu bekerja secara efisien baik secara

individu maupun dalam kelompok. Keterampilan abad 21 yang dimaksud

adalah 4C yang terdiri dari keterampilan communication, collaboration,

critical thinking, dan creative. Keterampilan yang pertama adalah

komunikasi/ communication. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan

dari komunikator kepada penerima pesan (komunikan) sehingga tercapainya

kesamaan pengertian atas pesan yang disampaikan (Kurniawan, 2014: 31).

Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi harus

terdapat dua orang atau lebih yang ada dalam kegiatan komunikasi dan pesan

yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh

komunikan. Keterampilan yang kedua adalah kolaborasi/ collaboration.

Dalam keterampilan kolaborasi siswa tidak hanya bekerja sama disatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

2

kelompok namun juga harus menciptakan kerja kelompok yang kohersif

didalam kelas dengan memberikan masukan dan saling menghargai pendapat

antar individu (Yuniar, Sunardi & Kurniati, 2017: 177). Dari pengertian ini

dapat disimpulkan bahwa dalam kolaborasi siswa harus bisa berpartisipasi

selama bekerja dalam kelompok. Misalnya dengan memberikan saran atau

masukan sehingga kolaborasi bisa berjalan dengan efektif. Keterampilan abad

21 yang ketiga adalah berpikir kritis/ critical thinking. Menurut Dewey

(dalam Yuniar, Sunardi, & Kurniati 2017: 199) menyatakan bahwa berpikir

kritis/ critical thinking adalah proses berpikir yang teliti dan tidak terburu-

buru dalam mengambil sebuah keputusan atau kesimpulan atau biasa disebut

dengan berpikir aktif, jadi tidak hanya menerima begitu saja informasi atau

gagasan yang didapat dari orang. Keterampilan abad 21 yang keempat adalah

kreativitas, menurut Downing (dalam Sani, 2019: 98) berpendapat bahwa

kreativitas adalah proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari susunan

yang ada dengan menyusun kembali susunan tersebut. Jadi kreativitas adalah

kegiatan untuk menghasilkan suatu produk baru atau ide-ide yang baru dari

susuan yang sudah ada sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti hanya fokus

pada salah satu keterampilan saja yaitu keterampilan kreativitas/ creative.

Di masa abad 21 kompetensi untuk hidup layak bergantung pada

kreativitas dan kemampuan melakukan inovasi. Hal ini menyebabkan negara

yang memiliki sumber daya manusia yang unggul akan lebih maju daripada

negara dengan sumber daya alam yang banyak, namun tidak memiliki sumber

daya manusia yang handal. Dalam hal ini kreativitas sangat dibutuhkan

supaya sumber daya manusia dapat menghasilkan sesuatu yang baru dari

elemen-elemen yang sudah ada (dalam Sani, 2019: 54). Berdasarkan hal ini

maka peneliti menyadari pentingnya untuk mengembangkan kreativitas

siswa, supaya mampu bersaing pada abad 21. Guru dapat membantu

mengembangkan kreativitas siswa dengan pemilihan model pembelajaran

yang tepat.

Selain peningkatan kreativitas, pemilihan model pembelajaran yang

tepat juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Juliah

(dalam Jihad & Haris 2012: 15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

3

menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.

Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara melakukan evaluasi atau penilaian

yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan

siswa. Apabila siswa mampu mendapatkan hasil belajar yang baik setelah

melewati proses pembelajaran itu artinya siswa telah mencapai tujuan

pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh guru.

Salah satu muatan pelajaran yang ada di SD adalah Ilmu Pengetahuan

Alam atau yang biasanya disingkat dengan IPA. Menurut Susanto (dalam

Murfiah, 2017: 106) sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami

alam semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan. Jadi muatan pelajaran IPA mempelajari tentang hal-hal yang

berkaitan dengan alam, yang dilakukan melalui pengamatan atau percobaan,

dan dapat dijelaskan berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan sehingga

diperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti memilih muatan

pelajaran IPA sebagai fokus pembelajaran karena dalam IPA terdapat

keterampilan proses yang memiliki manfaat bagi siswa, yaitu: membantu

siswa belajar mengemukakan pendapatnya, memberi kesempatan kepada

siswa untuk melakukan penemuan, meningkatkan daya ingat, memberikan

kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu, dan membantu

siswa mempelajari konsep-konsep sains (dalam Trianto, 2012: 144). Materi

IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor. Dengan

mempelajari pengaruh kalor terhadap benda siswa bisa belajar bahwa apabila

benda menerima atau melepaskan kalor, maka akan terjadi perubahan suhu

atau wujud pada benda tersebut. Siswa diajak untuk mengamati perubahan

suhu dari air yang dipanaskan, mengamati es yang mencair karena dibiarkan

berada di bawah sinar matahari, mengamati jumlah air yang berkurang setelah

didihkan dan mengamati proses pengembunan yang terjadi pada gelas kaca

yang berisi air es. Dengan melakukan kegiatan ini dapat melatih keterampilan

proses pada siswa, selain itu kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan yang

dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa bisa mengetahui

alasan dari terjadinya hal tersebut disebabkan oleh suhu dan kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

4

Pengetahuan terkait yang diperoleh diharapkan dapat membantu

menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan siswa.

Kegiatan pembelajaran IPA seharusnya memfokuskan pengembangan

keterampilan proses sains pada anak (dalam Trianto, 2012: 144). Hal ini dapat

dilakukan dengan latihan-latihan dan praktik-praktik di laboratorium atau

praktik-praktik yang terjadi dalam fakta-fakta kehidupan. Dengan praktik

langsung, diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan alamiah.

Siswa dapat bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke

siswa. Trianto (dalam Murfiah, 2017: 106) menyatakan bahwa pada

hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap

ilmiah. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Dewey (dalam

Tung, 2015: 4) bahwa pengetahuan siswa didapatkan dengan pengalaman dan

bukan pengajaran yang ditransfer guru, pandangan ini mengikuti penekanan

pragmatis pada pengalaman dan berfokus pada pemecahan masalah. Dalam

hal ini dapat disimpulkan bahwa guru juga dapat mengajak siswa untuk

melakukan banyak percobaan/eksperimen yang menarik, sehingga siswa

dapat mengalami langsung proses belajar, siswa dapat mengolah sendiri

informasi yang siswa dapatkan dari kegiatan/percobaan, tidak hanya

menerima transfer materi yang disampaikan guru.

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Deresan. Berdasarkan

observasi pembelajaran IPA yang peneliti lakukan pada tanggal 16 November

2019 diperoleh data sebagai berikut. Pada saat peneliti melakukan observasi

diperoleh data bahwa di kelas sedang berlangsung pembelajaran IPA dengan

materi pokok ekosistem. Guru sudah memanfaatkan fasilitas sekolah dengan

baik, dalam hal ini guru menggunakan LCD yang tersedia untuk

menampilkan gambar jenis-jenis ekosistem. Namun dalam proses

pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

mengenai materi. Setelah guru selesai menyampaikan materi dan melakukan

tanya jawab dengan siswa, maka proses pembelajaran mengenai materi pokok

ekosistem ini dinyatakan selesai. Akhirnya guru memberikan soal evaluasi

kepada siswa. Hal ini yang membuat hasil belajar IPA siswa tidak tercapai,

karena seharusnya siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

5

pembelajaran bukan hanya transfer ilmu dari guru. Proses pembelajaran

seperti ini kurang ideal untuk pembelajaran IPA yang menuntut adanya

proses ilmiah dan sikap ilmiah sehingga menghasilkan fakta dan dapat

diambil kesimpulannya.

Idealnya guru bisa lebih kreatif memilih model pembelajaran yang tepat

untuk digunakan supaya pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

Misalnya siswa diajak untuk mengamati ekosistem lingkungan sekolah.

Dengan melakukan pengamatan mandiri bersama kelompok dapat

meningkatkan rasa ingin tahu siswa mengenai objek yang sedang diamati.

Selain itu guru juga dapat meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya yang dapat meningkatkan kelancaran siswa dalam

menyampaikan pendapatnya atau hasil kerja kelompoknya. Model

pembelajaran yang guru gunakan ini juga berdampak pada kreativitas siswa

yang rendah, sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan observasi

khusus untuk keterampilan kreativitas.

Pada tanggal 18 November 2019 peneliti melakukan observasi untuk

keterampilan kreativitas. Dari hasil pengamatan yang dilakukan siswa sedang

membuat papan kehadiran yang akan ditempelkan di dinding kelas. Hasil

karya siswa ini terbuat dari kertas origami yang dilipat. Guru mempersilahkan

siswa untuk membuat apa yang diinstruksikan. Hasil karya yang dibuat siswa

ini sama persis dengan apa yang dicontohkan oleh guru. Siswa tidak

menambahkan hiasan ataupun gambar-gambar pada papan kehadiran tersebut,

sehingga menurut peneliti hasilnya tidak menarik. Menurut peneliti hal ini

terjadi karena siswa tidak dituntut untuk melakukan kegiatan yang dapat

meningkatkan kreativitas, sehingga hasil karya yang dibuat oleh siswa juga

seragam satu kelas.

Hasil observasi kreativitas yang peneliti peroleh sebesar 56,40 yang

masuk dalam kategori rendah. Hasil belajar siswa kelas V SDN Deresan

angatan 2018/2019 untuk mata pelajaran IPA dengan nilai KKM sebesar 70,

diperoleh data 7 siswa sudah mencapai nilai KKM dan 18 siswa belum

mencapai KKM. Dari hasil observasi dan data yang diperoleh peneliti ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

6

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dan kreativitas siswa kelas V

SDN Deresan tergolong rendah.

Berdasarkan kondisi tersebut guru dapat menggunakan model

pembelajaran yang lebih efektif untuk mengembangkan kreativitas dan hasil

belajar siswa. Guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat dan bisa

menarik perhatian anak untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran bisa

tercapai. Model pembelajaran yang guru gunakan menjadi sangat penting

dalam sebuah pembelajaran karena model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh

Santrock (dalam Tung, 2015: 6) yang menyatakan bahwa guru yang efektif

memahami dan menerapkan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti berupaya untuk meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar, dan model pembelajaran yang digunakan yaitu model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Model pembelajaran ini menyajikan masalah kontekstual untuk siswa

belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merangsang siswa untuk

belajar dan memecahkan masalah bersama kelompok (Mulyasa, Iskandar, dan

Aryani, 2016: 132). Model pembelajaran ini sangat sesuai dengan hakikat

pembelajaran IPA yang didalamnya terdapat metode ilmiah dan sikap ilmiah,

sehingga ditemukan fakta dan didapatkan kesimpulan. Dalam model ini siswa

disajikan sebuah masalah, kemudian melakukan sebuah pengamatan atau

eksperimen. Setelah itu siswa dapat memperoleh hasil dari kegiatan yang

dilakukan, kemudian siswa diminta untuk menuangkan hasil pengamatannya

dalam bentuk hasil karya yang nantinya bisa dipresentasikan oleh siswa.

Model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya,

pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi

terhadap pembelajaran dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan belajar

siswa dapat diharapkan. Kedua, PBM diyakini pula dapat

menumbuhkembangkan kemampuan kreativitas siswa, baik secara individual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

7

maupun kelompok, karena hampir di setiap langkah menuntut adanya

keaktifan siswa (Putra, 2013: 82). Berdasarkan beberapa kelebihan yang

disebutkan di atas peneliti merasa yakin untuk memilih model pembelajaran

PBM ini untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar dalam muatan

pembelajaran IPA.

Di dalam model ini terdapat tahapan-tahapan yang harus diterapkan

guru dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran. Tahap-tahap dalam model PBM

menurut Mulyasa, Iskandar, dan Aryani, (2016:134) yaitu: Fase 1. orientasi

siswa pada masalah. Pada langkah pertama ini siswa disajikan sebuah

masalah, setelah itu siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai

masalah tersebut. Fase 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar. Untuk

langkah kedua siswa disiapkan untuk melakukan pengamatan, dalam hal ini

siswa dibentuk kedalam beberapa kelompok dan mendapatkan modul

percobaan. Fase 3. membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Pada

langkah ketiga siswa melakukan percobaan bersama kelompok dan

menganalisis penyebab dari suatu hal dapat terjadi. Fase 4. mengembangkan

dan menyajikan hasil karya. Pada langkah keempat siswa merancang karya

seni yang akan dibuat, setelah itu siswa menuangkan hasil pengamatannya

dalam bentuk buklet dan gambar, siswa juga menambahkan hiasan pada hasil

karyanya. Fase 5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Pada tahap kelima siswa diminta untuk mempresentasikan pengamatannya

dalam bentuk hasil karya.

Berdasarkan kondisi ideal dan fakta yang peneliti temukan maka

peneliti akan melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan

kreativitas siswa menggunakan model PBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA siswa

kelas V SDN Deresan dalam materi suhu dan kalor menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)?

2. Apakah penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan kreativitas siswa kelas V SDN Deresan dalam materi suhu

dan kalor?

3. Apakah penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Deresan dalam

materi suhu dan kalor?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA

siswa kelas V SDN Deresan dalam materi suhu dan kalor dengan

menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

2. Meningkatkan kreativitas siswa kelas V SDN Deresan dalam materi suhu

dan kalor menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Deresan dalam materi

suhu dan kalor menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM).

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Siswa mampu meningkatkan pemahaman mereka mengenai materi

suhu dan kalor pada mata pelajaran IPA. Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) dapat memberikan gambaran mengenai materi suhu dan

kalor pada mata pelajaran IPA. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.

2. Bagi Guru

Guru mendapat inspirasi dapat mengajar dan memecahkan

persoalan yang dihadapi siswa terutama pada materi suhu dan kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

9

Guru dapat menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada materi suhu dan kalor.

3. Bagi Sekolah

Sekolah mendapat sumbangan berupa perbaikan proses

pembelajaran pada guru. Sekolah dapat meningkatkan mutu sekolah

dengan adanya peningkatan prestasi siswa dan guru dalam proses belajar

mengajar.

4. Bagi Peneliti

Peneliti mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam

menerapkan pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) untuk menangani masalah pemahaman materi suhu dan

kalor.

E. Definisi Operasional

1. Kreativitas adalah proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari

susunan yang ada dengan menyusun kembali susunan tersebut sebelumnya

yang dapat diterapkan untuk memecahkan suatu masalah.

2. Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang didapatkan siswa dari proses

belajar yang diantaranya mencakup aspek kognitif.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model pembelajaran

yang menyajikan suatu permasalahan kontekstual untuk diselidiki oleh

siswa bersama kelompok.

4. IPA adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari alam semesta melalui

pengamatan menggunakan prosedur sehingga diperoleh suatu kesimpulan,

dalam kegiatan eksperimen dan observasi yang dilakukan dituntut sikap

ilmiah seperti rasa ingin tau, terbuka dan jujur.

5. Suhu adalah ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda. Benda yang

panas memiliki suhu yang tinggi dan benda yang dingin memiliki suhu

yang rendah dan kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari

benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.

6. Siswa SD adalah anak-anak yang berusia (6 – 11 atau 6 – 12) tahun yang

sudah matang untuk belajar atau matang untuk sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II dalam penelitian ini membahas mengenai kajian pustaka,

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Pustaka

1. Kreativitas

a) Pengertian Kreativitas

Menurut Santrock (dalam Sujiono & Sujiono, 2010: 38),

kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan

cara-cara yang baru dan tidak biasa serta melahirkan suatu solusi

yang unik terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Sejalan dengan

hal itu Downing (dalam Sani, 2019: 98) berpendapat bahwa

kreativitas adalah proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari

susunan yang ada dengan menyusun kembali susunan tersebut. Dari

kedua tokoh tersebut terdapat persamaan dalam mendefinisikan

kreativitas yaitu kreativitas merupakan kemampuan untuk

menghasilkan sesuatu yang baru baik berupa ide-ide maupun

menghasilkan sebuah produk.

Drevdahl (dalam Ngalimun, Fadillah, dan Ariani, 2013: 45)

mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi

komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud

kreativitas imajenatif atau sintesis yang mungkin melibatkan

pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa

lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.

Adapun Munandar (2014: 25) berpendapat bahwa kreativitas sebagai

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat

diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan

untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang

sudah ada sebelumya. Jadi kesimpulannya kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

11

sesuatu yang telah ada sebelumnya yang dapat diterapkan untuk

memecahkan suatu masalah.

b) Karakteristik Kreativitas

Jamaris (dalam Sujiono & Sujiono, 2010: 38) mengemukakan

bahwa secara umum karakteristik dari suatu bentuk kreativitas dapat

dilihat dalam proses berpikir saat seseorang memecahkan masalah

yang berhubungan dengan:

1) Kelancaran, dalam memberikan jawaban dan atau

mengemukakan pendapat atau ide-ide.

2) Kelenturan, berupa kemampuan untuk mengemukakan berbagai

alternatif dalam memecahkan masalah.

3) Keaslian, berupa kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide

atau karya yang asli hasil pemikiran sendiri.

4) Elaborasi, berupa kemampuan untuk memperluas ide dan aspek-

aspek yang mungkin tidak terpikirkan atau terlihat oleh orang

lain.

5) Keuletan dan Kesabaran, dalam menghadapi suatu situasi yang

tak menentu.

Sedangkan Torrance (dalam Ngalimun, Fadillah, dan Ariani,

2013: 55) mengemukakan karakteristik kreativitas sebagai berikut:

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

2) Tekun dan tidak mudah bosan.

3) Percaya diri dan mandiri.

4) Merasa tertantang oleh kemajukan atau kompleksitas.

5) Berani mengambil risiko.

6) Berpikir divergen.

Munandar (2014: 71) menyatakan bahwa kreativitas

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

2) Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

4) Bebas dalam menyatakan pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

12

5) Mempunyai rasa keindahan yang dalam

6) Menonjol dalam salah satu bidang seni

7) Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi atau sudut

pandang

8) Mempunyai rasa humor yang luas

9) Mempunyai daya imajinasi

10) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan

masalah

Berikut adalah indikator kreativitas yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini:

Tabel 2.1 Indikator Kreativitas yang Peneliti Gunakan dalam PBM

No Ahli Indikator Alasan Indikator digunakan

1

Sujiono &

Sujiono (2010: 38)

Kelancaran, dalam

memberikan jawaban dan atau

mengemukakan

pendapat atau ide-ide.

Indikator kelancaran dapat

diamati dalam tahap pembelajaran PBM yaitu pada

tahap ke-5 “menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah”. Pada

tahap ini siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil

pengamatann/ percobaanya dalam bentuk karya buklet dan

gambar.

Keaslian, berupa kemampuan untuk

menghasilkan

bergbagai ide atau

karya yang asli hasil pemikiran sendiri.

Indikator keaslian dapat diamati dalam tahap pembelajaran PBM

yaitu pada tahap ke-4

“mengembangkan dan

menyajikan hasil karya” pada tahap ini hasil karya buklet dan

gambar yang dibuat siswa bisa

dinilai keasliannya.

Elaborasi, berupa

kemampuan untuk memperluas ide dan

aspek-aspek yang

mungkin tidak

terpikirkan atau terlihat oleh orang lain.

Indikator elaborasi dapat

diamati pada tahap pembelajaran PBM yaitu pada

tahap ke-4 “mengembangkan

dan menyajikan hasil karya”.

Indikator ini dapat dinilai dengan melihat hasil karya

siswa.

2 Ngalimun, Fadillah

dan Ariani

(2013: 55)

Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Indikator elaborasi dapat diamati pada tahap

pembelajaran PBM yaitu pada

tahap ke-3 “membimbing

pengalaman individual/ kelompok” pada tahap ini siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

13

No Ahli Indikator Alasan Indikator digunakan

melakukan pengamatan/

percobaan. selain itu, indikator

ini juga bisa diamati pada keaktifan siswa dalam hal

bertanya.

3 Munandar,

(2014: 71)

Mempunyai rasa

keindahan yang dalam

Indikator keaslian dapat diamati

dalam tahap pembelajaran PBM yaitu pada tahap ke-4

“mengembangkan dan

menyajikan hasil karya”. Indikator ini dapat diamati dari

bentuk, warna, dan hiasan yang

digunakan siswa dalam membuat hasil karya.

Berdasarkan tabel di atas maka indikator kreativitas yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini adalah kelancaran, keaslian, elaborasi,

memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan mempunyai rasa keindahan

yang dalam. Semua indikator ini dapat dilihat atau diteliti pada langkah-

langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

c) Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas.

Munandar (2014: 45-46) mengemukakan strategi 4P dalam

pengembangan kreativitas. 4P yang dimaksud adalah Pribadi,

Pendorong, Proses, dan Produk. Berikut adalah penjelasan setiap

strategi.

1) Pribadi

Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan

individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari pribadi

yang unik ini diharapkan dapat timbul ide-ide baru dan produk-

produk yang inovatif. Oleh karena itu seorang guru diharapkan

dapat menghargai keunikan pribadi dan membantu siswa

menemukan bakat-bakatnya.

2) Pendorong

Bakat kreatif seorang siswa akan terwujud jika ada

dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada

dorongan kuat dalam dirinya sendiri untuk menghasilkan

sesuatu. Lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

14

mendukung ialah lingkungan yang memberikan penghargaan

dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau

kelompok individu.

3) Proses

Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi

kesempatan untuk melakukan kegiatan kreatif. Guru berperan

merangsang anak dengan membantu mengusahakan sarana

prasarana yang diperlukan. Anak akan menghasilkan produk-

produk kreatif dalam iklim yang menunjang, menerima, dan

menghargai. Biasanya kurikulum sekolah yang terlalu padat

membuat tidak tersedianya peluang untuk kegiatan kreatif, dan

jenis pekerjaan yang monoton, tidak menunjang siswa untuk

mengungkapkan dirinya secara kreatif.

4) Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan

produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi

lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang

untuk melibatkan dirinya dalam proses kreatif. Dengan memiliki

bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dan dengan dorongan internal

maupun eksternal untuk melakukan kegiatan kreatif, maka

produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan

tercipta. Guru hendaknya menghargai produk kreativitas anak

dan mengkomunikasikannya kepada orang lain, misalnya

dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya anak. ini

akan lebih mengugah minat anak untuk berkreasi.

d) Peran Guru dalam Mengembangkan Kreativitas

Menurut Drapeau (Sani, 2019: 109), guru harus membimbing

siswa dalam mengembangkan kreativitasnya, sehingga harus

memainkan beberapa peran sebagai berikut:

Tabel 2.2 Peran Guru dalam Mengembangkan Kreativitas

Peran Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa

Memfasilitasi siswa dalam: Melakukan kerja yang menarik

Melakukan tugas yang menantang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

15

Peran Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa

Menentukan tujuan realistik dan kerangka waktunya

Menolong siswa dalam: Memahami bahwa kreativitas dapat

menghasilkan perasaan tak seimbang Menghilangkan kekhawatiran ketika

mengembangkan sesuatu yang berbeda

Mendukung siswa dalam: Mengintegrasikan keterampilan berpikir

kreatif Menyokong dalam belajar, dan bukan

membantu

Melatih dan memfasilitasi diskusi

Menerapkan pembelajaran yang berbeda untuk setiap siswa

Memantapkan lingkungan

yang:

Menghargai perbedaan jenis kreativitas

Menghargai kerja kelompok Aman dan positif secara emosional

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru

dalam mengembangkan kreativitas siswa sangat besar, sehingga guru

diharapkan dapat mengoptimalkan setiap perannya dalam membantu

siswa mengembangkan kreativitasnya.

Jadi kreativitas adalah suatu kemampuan seseorang untuk

menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ada

sebelumnya. Berdasarkan beberapa indikator kreativitas yang

peneliti gunakan yaitu kelancaran dan memiliki rasa ingin tahu yang

besar, maka kreativitas diyakini dapat membantu meningkatkan hasil

belajar.

2. Hasil Belajar Kognitif

a) Pengertian Belajar

Baharuddin dan Wahyudi (2015: 13) mengemukakan hakikat

belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Proses belajar dimulai

sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Berbagai macam

kompetensi, keterampilan, dan sikap yang dipelajari manusia

dimulai dari tingkat yang sederhana ketika masih bayi dan sampai

tingkat yang kompleks. pada saat dewasa untuk membantu ia dapat

bertahan hidup. Belajar dilakukan seseorang untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

16

perubahan bagi dirinya yang diperoleh dari pengalaman, baik itu

perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Melalui

perubahan-perubahan tersebut, diharapkan seseorang dapat

memecahkan masalah yang dihadapi dan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Hilgart (dalam Susanto, 2013: 3) mengemukakan bahwa

belajar suatu proses muncul atau berubahnya suatu perilaku karena

adanya respon terhadap situasi. Belajar merupakan proses proses

mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,

pembelajaran, dan lainnya sehingga terjadi perubahan dalam dirinya.

Jadi belajar merupakan kegiatan manusia untuk mecapai berbagai

macam keterampilan,sikap dan kompetensi.

Dari pernyataan kedua ahli ini dapat diambil kesimpulan

bahwa belajar adalah proses seseorang untuk mendapatkan ilmu.

Belajar diperoleh melalui pengalaman untuk mendapatkan

perubahan dalam aspek kompetensi, sikap, dan keterampilan.

b) Pengertian Hasil Belajar

Menurut Juliah (dalam Jihad & Haris 2012: 15) hasil belajar

adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari

kegiatan belajar yang dilakukannya. Belajar merupakan suatu proses

yang dilakukan seseoarang yang berusaha untuk memperoleh

perubahan perilaku yang relatif menetap. Hal ini sejalan dengan apa

yang disampaikan oleh Sudjana (2016: 3) bahwa hasil belajar siswa

pada hakikatnya adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar merupakan segala sesuatu yang didapatkan siswa dari

proses belajar yang diantaranya mencakup aspek kognitif. Dalam

kegiatan belajar guru sudah menetapkan tujuan belajar. siswa yang

berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran yang sudah ditetapkan. Hasil belajar siswa diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

17

dengan cara melakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan

tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

c) Domain Hasil Belajar Kognitif

Ratnawulan & Rusdiana (2015: 54) menyebutkan bahwa dari aspek

kognitif ini terdapat enam jenjang kemampuan, yaitu sebagai

berikut.

1) Pengetahuan (knowledge), adalah suatu jenjang kemampuan

yang mengharuskan siswa agar mampu mengenali dan

mengetahui berbagai konsep, fakta, atau istilah. Siswa tidak

diharuskan untuk dapat memahami atau mengerti dalam

penggunaannya.

2) Pemahaman (comprehension), adalah suatu jenjang kemampuan

yang mengharuskan siswa agar mampu memahami dan mengerti

perihal materi pelajaran yang diajarkan guru dan mampu

menggunakannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal

lain. kemampuan ini terdiri dari tiga hal yaitu menerjemahkan,

menafsirkan, dan mengekstrapolasi (memperluas data).

3) Penerapan (application), adalah suatu jenjang kemampuan yang

mengharuskan siswa untuk memakai berbagai ide umum, tata

cara, metode, prinsip, maupun berbagai teori dalam situasi baru

dan juga konkret.

4) Analisis (analysis), adalah suatu jenjang kemampuan yang

mengharuskan siswa untuk dapat menjelaskan suatu situasi

maupun keadaan tertentu ke dalam berbagi unsur dan komponen

pembentuknya. Kemampuan analisis dapat dibagi menjadi tiga,

yakni analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-

prinsip yang terorganisasi.

5) Sintesis (synthesis), adalah suatu jenjang kemampuan yang

mengharuskan siswa untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang

baru. Hal itu dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa

faktor. Hasil yang diperoleh pada tahap ini nantinya berupa

tulisan, rencana, maupun mekanisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

18

6) Evaluasi (evaluation), adalah suatu jenjang kemampuan yang

mengahruskan siswa untuk mampu melakukan evaluasi pada

suatu situasi, keadaan, pernyataan, maupun konsep berdasarkan

kriteria tertentu. Hal yang penting dalam tahap ini yaitu

menciptakan suatu kondisi sehingga siswa dapat

mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi

sesuatu.

Berdasarkan Taksonomi Bloom kemampuan siswa dapat

dibagi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah. Kemampuan

pada tingkat rendah adalah berupa pengetahuan, pemahaman, dan

juga pengaplikasian, sedangkan kemampuan tingkat tinggi berupa

menganalisis, sintesis, mengevaluasi, dan juga kreativitas.

d) Peran Guru Berkaitan Langsung dengan Pelaksanaan Kegiatan

Penilaian dalam Pembelajaran (dalam Ratnawulan & Rusdiana,

2015: 49)

Peran guru dalam penilaian akan efektif jika mampu

memanfaatkan informasi hasil penilaian melalui umpan balik.

Umpan balik merupakan sarana bagi guru dan siswa untuk

mengetahui kemajuan pembelajaran yang telah dilakukan.

Boud memberikan panduan bagi guru dalam memberikan

umpan balik kepada siswa, yaitu realistik, spesifik, sensitif

terhadap tujuan yang bersangkutan, tepat waktu, jelas, tidak

menghakimi,tidak membanding-bandingkan, tekun, terus terang,

positif, dan hati-hati.

Untuk dapat memaksimalkan perannya, guru dituntut

memiliki profesional yang tinggi. Ada lima hal yang harus dimiliki

oleh guru agar dapat dikatakan profesional, yaitu:

1) Guru mempunyai komitmen kepada siswa dan proses belajarnya

2) Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang

diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa

3) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui

berbagai cara evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

19

4) Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya

dan belajar dari pengalamannya

5) Guru sejatinya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam

lingkungan profesi

Jadi hasil hasil belajar merupakan segala sesuatu yang

didapatkan siswa dari proses belajar yang diantaranya mencakup

aspek kognitif. Salah satu hal yang mempengaruhi hasil belajar

adalah peran guru berkaitan langsung dengan proses penilaian dan

pembelajaran. Untuk memaksiamalkan perannya salah satu

tuntutan yang harus dipenuhi guru adalah dapat menguasai materi

yang akan diajarkan dan cara mengajarkannya. Cara mengajarkan

materi ini terkait dengan model pembelajaran yang digunakan oleh

guru dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti memilih

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan

kreativitas dan hasil belajar.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

a) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan model

pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk siswa

belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merangsang siswa

untuk belajar dan memecahkan masalah bersama kelompok

(Mulyasa, Iskandar dan Aryani, 2016: 132). Hal ini sejalan dengan

apa yang dikemukakan oleh Suprijono (2016: 202) bahwa esensi dari

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah pembelajaran yang

menyuguhkan masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa

supaya menyelidikinya menggunakan kelompok. Dari pendapat

kedua ahli ini dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) adalah model pembelajaran yang

menyajikan suatu permasalahan kontekstual untuk diselidiki oleh

siswa bersama kelompok.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) tidak dirancang

supaya guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

20

siswa. Namun, dengan model pembelajaran ini guru dapat membantu

siswa mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah,

keterampilan intelektual, dan menjadi pembelajar mandiri. Jadi,

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan model

pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Basis model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah

belajar diawali dengan disajikannya masalah kontekstual yang ada di

sekitar kehidupan siswa, memberikan tanggung jawab kepada siswa

menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri,

menggunakan kelompok kecil, dan menuntut siswa

mendemonstrasikan hal yang telah dipelajarinya dalam bentuk

produk maupun kinerja.

b) Karakteristik PBM

Menurut Rusman (2011: 232) karakteristik Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) adalah sebagai berikut:

1) Permasalahan kontekstual menjadi basis dalam pembelajaran.

2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di

dunia nyata yang tidak terstruktur.

3) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda.

4) Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,

sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan

identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.

5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.

6) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam,

penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan

proses yang esensial dalam PBM.

7) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.

8) Pengembangan keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah

sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

mencari solusi dari sebuah permasalahan.

9) Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi

dari sebuah proses belajar, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

21

10) PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan

proses belajar.

c) Desain Masalah dalam PBM

Berikut merupakan desain masalah yang digunakan dalam PBM

1) Karakteristik: masalah nyata dalam kehidupan, adanya relevansi

dengan kurikulum, tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas

masalah, masalah memiliki kaitan dengan berbagai disiplin

ilmu, keterbukaan masalah, sebagai produk akhir.

2) Konteks: masalah tidak terstruktur, menantang, memotivasi,

memiliki elemen baru.

3) Sumber dan lingkungan belajar: masalah dapat memberikan

dorongan untuk dipecahkan secara kolaboratif, independen

untuk bekerja sama, adanya bimbingan dalam proses

memecahkan masalah dan menggunakan sumber, adanya

sumber informasi, dan hal-hal yang diperlukan dalam proses

pemecahan masalah.

4) Presentasi: penggunaan skenario masalah, penggunaan video

klip, audio, jurnal, majalah, dan web site.

d) Langkah-langkah dalam PBM

Berikut merupakan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) menurut Mulyasa, Iskandar dan Aryani, (2016:

134):

Tabel 2.3 Langkah Pembelajaran dalam PBM

No Fase-fase Perilaku Guru

1 Fase 1: orientasi siswa

pada masalah.

Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan Memotivasi siswa untuk terlibat aktif

dalam aktivitas pemecahan masalah.

2 Fase 2: mengorganisasikan

siswa untuk belajar.

Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

3 Fase 3: membimbing

penyelidikan individu dan kelompok.

Mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

4 Fase 4:

mengembangkan dan

menyajikan hasil

Membantu siswa dalam

merencanakandan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan, model, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

22

No Fase-fase Perilaku Guru

karya. berbagai tugas dengan teman.

5 Fase 5: menganaisis

dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah.

Mengevaluasi hasil belajar dari

penyelidikan yang mereka lakukan dan proses yang mereka gunakan dan

meminta mempresentasikan hasil kerja.

Berdasarkan tabel di atas maka peneliti akan membuat

rancangan kerangka pembelajaran menggunakan langkah-langkah

model PBM yaitu, orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan

siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu dan

kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

menganalisis, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

e) Peran Guru dan Siswa dalam PBM

Mulyasa, Iskandar, dan Aryani, (2016: 138) mengemukakan

peran guru dan siswa dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

dapat digambarkan dalam tabel berikut.

Tabel 2.4 Peran Guru dan Peran Siswa dalam PBM

Guru sebagai Pelatih Siswa sebagai

Problem Solver

Masalah sebagai

Awal Tantangan dan

Motivasi

Bertanya mengenai

pemikiran siswa.

Memonitor pembelajaran.

Menantang siswa

untuk berpikir. Mendorong supaya

siswa terlibat.

Mengatur dinamika kelompok,

Menjaga

berlangsungnya

proses pembelajaran.

Siswa aktif dan

menjadi pusat

dalam pembelajaran.

Terlibat langsung

dalam pembelajaran.

Membangun

pembelajaran.

Menarik untuk

dipecahkan.

Menyediakan kebuutuhan yang

dekat

hubungannya dengan kehidupan

siswa.

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru

dan siswa memiliki masing-masing peran yang sangat penting dalam

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), yaitu guru bertindak

sebagai pelatih dan siswa sebagai problem solver.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

23

f) Keuntungan Menggunakan Model Pembelajaran PBM

Berikut merupakan kelebihan model pembelajaran PBM

menurut Putra (2013: 82-84) yang menyatakan bahwa:

1) Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan lantarkan ia yang

menemukan konsep tersebut.

2) Melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah dan

menuntut keterampilan berpikir kritis siswa yang lebih tinggi.

3) Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh

siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

4) Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran, karena masalah-

masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan

kehidupan nyata. Hal ini bisa meningkatkan motivasi dan

ketertarikan siswa terhadap bahan yang dipelajarinya.

5) Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi

aspirasi dan menerima pendapat orang lain, serta menanamkan

sikap sosial yang positif dengan siswa lainnya.

6) Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling

berinteraksi terhadap pembelajaran dan temannya, sehingga

pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat diharapkan.

7) PBM diyakini pula dapat menumbuhkembangkan kemampuan

kreativitas siswa, baik secara individual maupun kelompok,

karena hampir di setiap langkah menuntut adanya keaktifan

siswa.

g) Teori Belajar yang Melandasi Model Pembelajaran PBM

Berikut beberapa teori belajar yang melandasi model

pembelajaran PBM yang terdapat dalam Rusman (2011: 244- 245):

1) Teori Belajar Vigotsky

Vigotsky meyakini bahwa interaksi sosial dengan teman

lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya

perkembangan intelektual siswa. Dalam perkembangan

intelektual, untuk mendapatkan pemahaman individu berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

24

mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang

telah dimilikinya kemudian membangun pengertian baru.

2) Teori Belajar Jerome S. Bruner

Teori ini menyatakan bahwa metode penemuan

merupakan metode dimana siswa menemukan kembali, bukan

menemukan yang sama sekali benar-benar baru. Belajar

penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif

oleh manusia, dengan sendirinya memberikan hasil yang lebih

baik, berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta

didukung oleh pengetahuan yang menyertainya, serta

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Jadi model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah

model pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan

kontekstual untuk diselidiki oleh siswa bersama kelompok.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dan kelebihan yang

terdapat dalam PBM peneliti meyakini bahwa model ini tepat

digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar

dalam muatan pelajaran IPA

4. Hakekat Pembelajaran IPA

a) Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Susanto (dalam Murfiah, 2017: 106) sains atau IPA

adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan. Adapun Wahyana (dalam Trianto, 2012: 136)

menyatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum

dan terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode

ilmiah dan sikap ilmiah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa IPA adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari alam

semesta melalui pengamatan menggunakan prosedur sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

25

diperoleh suatu kesimpulan, dalam kegiatan eksperimen dan

observasi yang dilakukan dituntut sikap ilmiah seperti rasa ingin

tahu, terbuka, dan jujur.

b) Tujuan Pembelajaran IPA

Menurut Trianto (dalam Murfiah, 2017: 107) berpendapat

bahwa ada beberapa tujuan pembelajaran IPA antara lain sebagai

berikut:

1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan

konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling

kebergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi.

3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

menyelesaikan masalah, dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah antara lain skeptis, kritis, sensitif, objektif, jujur,

terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.

5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analisis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip

sains untuk menjelaskan berbagai persitiwa alam.

6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari

keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam

teknologi

c) Empat Unsur Utama dalam IPA

Carin dan Sund (dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:

24) menyatakan bahwa IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,

fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur

yang bersifat open ended.

2) Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan

adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode

ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

26

perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,

dan penarikan kesimpulan.

3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori,

dan hukum.

4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

d) Cara Berpikir IPA

Wisudawati dan Sulistyowati, (2014:24-25) menyebutkan

bahwa cara berpikir IPA meliputi beberapa hal, yakni sebagai

berikut.

1) Percaya (Believe)

Kecenderungan para ilmuwan melakukan penelitian

terhadap masalah gejala alam dimotivasi oleh kepercayaan

bahwa hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan

diterangkan dengan pemikiran dan penalaran.

2) Rasa ingin tahu (Curiosity)

Kepercayaan bahwa alam dapat dimengerti didorong oleh

rasa ingin tahu untuk menemukannya.

3) Imajinasi (Imagination)

Para ilmuan sangat mengandalkan pada kemampuan

imajinasinya dalam memecahkan masalah gejala alam.

4) Penalaran (Reasoning)

Penalaran setingkat dengan imajinasi. Para ilmuwan juga

mengandalkan penalaran dalam memecahkan masalah gejala

alam.

5) Koreksi diri (Self examination)

Pemikiran ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi

daripada sekedar suatu usaha untuk mengerti tentang alam.

Pemikiran ilmiah juga merupakan sarana untuk memahami

dirinya, untuk melihat seberapa jauh para ahli sampai pada

kesimpulan tentang alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

27

e) Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA

Indrawati (dalam Trianto, 2012: 144) mengemukakan bahwa

keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah

yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat

digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori,

untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun

untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Dengan

kata lain melalui keterampilan proses ini dapat digunakan sebagai

tempat penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori.

Keterampilan proses perlu dilatihkan/dikembangkan dalam

pengajaran IPA karena keterampilan proses mempunyai peran-peran

sebagai berikut:

1) Membantu siswa belajar mengemukakan pikirannya.

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan.

3) Meningkatkan daya ingat.

4) Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil

melakukan sesuatu.

5) Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.

Melatih keterampilan proses merupakan salah satu upaya yang

penting untuk memperoleh keberhasilan belajar siswa yang optimal.

Materi pelajaran akan mudah dipelajari, dipahami, dihayati, dan

diingat dalam waktu yang relatif lama bila siswa sendiri memperoleh

pengalaman langsung dari peristiwa belajar tersebut melalui

pengamatan atau eksperimen. Menurut Muhammad (dalam Trianto,

2012: 150) tujuan dari melatihkan keterampilan proses pada

pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam

melatihkan ini siswa dipicu untuk berpartisipasi secara aktif dan

efisien dalam belajar.

2) Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik

keterampilan produk, proses, maupun keterampilan kinerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

28

3) Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat

mendefinisikan secara benar untuk mencegah terjadinya

miskonsepsi.

4) Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang

dipelajarinya karena dengan keterampilan proses, siswa sendiri

yang berusaha mencari dan menemukan konsep tersebut.

5) Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan

kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat.

6) Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan

hidup didalam masyarakat, karena siswa telah dilatih

keterampilan dan berpikir logis dalam memecahkan berbagai

masalah dalam kehidupan.

IPA adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari alam semesta

melalui pengamatan menggunakan prosedur sehingga diperoleh suatu

kesimpulan. Salah satu materi IPA yang dipelajari di sekolah dasar

adalah suhu dan kalor.

5. Pengertian Materi IPA mengenai Suhu dan Kalor

Berikut merupakan pengertian materi IPA mengenai suhu dan kalor

menurut Prasodjo, Naryoko, dan Djanah (2007: 110-146) dan Sally,

Aggarwal, dan Poerwaningsih (2013: 35-49):

Panas dan dinginnya suatu benda dapat dirasakan lewat indra

peraba. Tetapi indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat ukur suhu

yang baik karena tidak dapat menyatakan tingkat derajat panas dan

dinginnya suatu benda. Untuk dapat mengukur suhu suatu benda dengan

tepat, kita menggunakan alat ukur yang disebut termometer. Ukuran atau

derajat panas dinginnya suatu benda disebut suhu. Benda yang panas

memiliki suhu yang tinggi dan benda yang dingin memiliki suhu yang

rendah.

a) Pengertian Kalor

Apabila kamu mencelupkan besi panas ke dalam gelas berisi

air dingin, maka setelah beberapa saat suhu air di dalam gelas akan

naik. Sementara itu, suhu besi akan turun. Hal ini terjadi karena ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

29

suatu bentuk energi yang berpindah dari besi (benda bersuhu lebih

tinggi) ke air (benda bersuhu lebih rendah) yang disebut kalor.

Dengan demikian, kalor adalah salah satu bentuk energi yang

berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih

rendah.

Secara alamiah, kalor hanya berpindah dari benda bersuhu

lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Dengan demikian, tidak

terjadi perpindahan kalor dari benda yang suhunya lebih rendah ke

benda yang suhunya lebih tinggi, kecuali ada perlakuan khusus

dengan menggunakan bantuan mesin atau alat khusus. Misalnya,

pada proses pembuatan es dan proses pendinginan ruangan. Cara

kerja alat pembuat es dan pendingin ruangan adalah sama, yaitu

mengambil kalor dari air atau ruangan untuk dilepaskan ke

lingkungan luarnya sehingga suhu air atau ruangan menjadi lebih

rendah dibandingkan suhu lingkungannya.

Apabila benda menerima atau melepaskan kalor, maka akan

terjadi perubahan suhu atau wujud pada benda tersebut. Apabila kita

memasak air, maka setelah beberapa saat air akan menjadi panas dan

akhirnya mendidih. Air menjadi panas karena pada saat memasak,

air menerima kalor. Dengan demikian, apabila suatu benda

menerima kalor, maka suhu benda tersebut akan naik. Suatu benda

tidak hanya menerima kalor, tetapi juga dapat melepaskan kalor.

Apabila suatu benda melepaskan kalor, maka suhu benda tersebut

akan turun.

Untuk jenis benda yang sama tetapi massanya berbeda, kalor

yang diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya

berbeda. Artinya, makin besar massa benda, semakin besar pula

kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut. Dengan

demikian, jumlah kalor yang diperlukan sebanding dengan massa

bendanya. Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama,

kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu yang sama ternyata

besarnya berbeda. Dengan demikian, jumlah kalor yang diperlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

30

bergantung pada jenis bendanya. Untuk jenis dan massa benda yang

sama, jumlah kalor yang diberikan besarnya mempengaruhi

kenaikan (perubahan) suhu benda. Artinya, makin banyak kalor yang

diberikan kepada benda, semakin besar pula kenaikan suhu benda

tersebut. Dengan demikian, jumlah kalor yang diberikan sebanding

dengan kenaikan (perubahan) suhu benda.

b) Akibat Kalor terhadap Benda

1) Kalor Menyebabkan Perubahan Suhu

Jika suatu benda (padat, cair, atau gas) diberi kalor, maka

suhunya akan naik. Sebaliknya, jika suatu benda membuang

panasnya, maka suhunya akan turun.

2) Kalor Menyebabkan Perubahan Wujud Benda

Jika suatu benda padat dipanaskan, maka mula-mula

suhunya naik. Namun, pada suhu tertentu, kenaikan suhu itu

akan berhenti. Kalor yang diberikan pada benda berwujud padat

tadi mengubahnya menjadi wujud cair. Perubahan wujud dari

padat ke cair disebut mencair. Semua perubahan wujud

merupakan akibat dari kalor.

Ketika kalor diserap atau dilepaskan oleh suatu zat, selain

terjadi kenaikan atau penurunan suhu atau perubahan ukuran,

wujud zat juga berubah. Contohnya, ketika es dipanaskan, es

berubah menjadi air, jika lebih banyak kalor diberikan, maka air

berubah menjadi uap.

Sebaliknya, jika uap air melepaskan kalor, maka uap

berubah menjadi air. Demikian juga, jika air didinginkan lebih

lanjut, maka air kehilangan kalor dan berubah menjadi zat

padat. Berikut hubungan antara perubahan wujud dan

penyerapan kalor atau pelepasan kalor:

1) Melebur atau meleleh adalah proses zat padat berubah

wujud menjadi zat cair pada suhu tetap tertentu dengan

menyerap kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

31

2) Memadat atau membeku adalah proses zat cair berubah

wujud menjadi zat padat pada suhu tetap tertentu dengan

melepas kalor.

3) Mendidih atau menguap adalah proses ketika zat cair

dengan cepat berubah wujud menjadi gas pada suhu tetap

tertentu karena penyerapan kalor.

4) Mengembun adalah proses ketika suatu gas berubah wujud

menjadi gas dengan cepat.

Berikut merupakan penjelasan dari perubahan wujud benda

yang disebabkan oleh kalor:

1) Menguap

Menguap adalah perubahan wujud zat dari air

menjadi gas. Pada saat menguap, zat memerlukan

sejumlah kalor. Akan tetapi, proses penguapan tidak selalu

melalui pemanasan, seperti halnya spiritus yang diteteskan

di permukaan kulit setelah beberapa saat akan lenyap.

Meskipun spiritus tidak melalui proses pemanasan, tetapi

spiritus tetap menguap. Penguapan terjadi pada semua

suhu.

2) Mengembun

Mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas

menjadi cair. Apabila air panas dalam panci ditutup, maka

setelah beberapa saat ketika tutup panci dibuka, pada tutup

panci akan terlihat titik-titik air. Titik-titik air tersebut

terjadi karena suhu tutup panci lebih rendah daripada suhu

uap air. Uap air yang berada di sekitar tutup panci

melepaskan kalor pada tutup panci sehingga tutup panci

menjadi lebih panas. Akibatnya, uap air mengembun

menjadi tetes-tetes air dan menempel pada tutup panci.

Jadi, pada saat mengembun, zat melepaskan kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

32

3) Melebur dan Membeku

Pada saat menyalakan lilin, maka lilin yang terdapat

disekitar api akan berubah menjadi cair. Panas (kalor) dari

api menyebabkan lilin meleleh atau berubah menjadi cair.

Lilin yangberwujud cair itu apabila jatuh ke lantai akan

berubah kembali menjadi lilin padat. Ternyata, zat padat

dapat berubah menjadi zat cair atau sebaliknya. Perubahan

wujud zat dari padat menjadi cair disebut melebur.

Peristiwa sebaliknya, perubahan wujud zat dari air

menjadi padat disebut membeku.

Materi suhu dan kalor ini mulai dipelajari siswa pada saat

di sekolah dasar. Materi ini didapatkan pada masa kelas tinggi,

dimana saat itu siswa memasuki usia operasinal konkret.

6. Siswa Sekolah Dasar

a) Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar

Menurut Nasution (dalam Djamarah 2011: 125) masa usia

sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung

dari usia enam tahun hingga sebelas atau dua belas tahun. Masa usia

sekolah adalah masa matang untuk belajar maupun masa matang

untuk sekolah. Pada usia ini anak sudah siap untuk menjelajahi

lingkungannya. Ia tidak akan puas bila menjadi penonton saja, ia

ingin mengetahui lingkungannya, tata kerjanya, bagaimana

perasaannya, dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari

lingkungannya. Jadi siswa SD adalah anak-anak yang berusia (6 – 11

atau 6 – 12) tahun yang sudah matang untuk belajar atau matang

untuk sekolah.

b) Masa Kelas-kelas Tinggi Sekolah Dasar

Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut:

1) Memiliki minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang

konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk

membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

33

2) Sangat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan

mata pelajaran khusus.

4) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau

orang-orang dewasa lainnya.

5) Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,

biasanya untuk dapat bermain bersama-sama.

c) Operasi Konkret (6 - 11 atau 6 – 12)

1) Anak mulai memandang dunia secara obyektif bergeser dari satu

aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang

unsur-unsur kesatuan secara serempak.

2) Anak mulai berpikir secara operasional, misalnya kelompok

elemen menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat melihat

hubungan elemen-elemen dengan kesatuan/keseluruhan secara

bolak-balik.

3) Anak mempergunakan cara berpikir operasional untuk

mengklasifikasikan benda-benda.

4) Anak membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-

aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan

sebab akibat.

5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar,

luas, dan berat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

34

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada tiga penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini.

1. Penelitian 1

Penelitian ini ditulis oleh Nopiyanita, Haryono dan Ashadi. pada

tahun 2013. Judul dari penelitian ini adalah Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia dan Kreativitas Siswa pada Materi

Reaksi Redoks Kelas X Semester Genap SMA Negeri 3 Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah

penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian

ini adalah siswa kelas X-10 SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2012/ 2013. Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan

menunjukkan: 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) pada materi reaksi redoks dapat

meningkatkan kreativitas siswa. Pada siklus I persentase siswa dengan

kreativitas tinggi 51,51 % pada siklus II meningkat menjadi 81,82%. 2)

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif pada

materi reaksi redoks. Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari

42,42% pada siklus I menjadi 81,82 % pada siklus II. Untuk prestasi

belajar afektif menunjukkan peningkatan ketercapaian rata-rata indikator

dari 72,31 % pada siklus I menjadi 79,01 % pada siklus II.

2. Penelitian 2

Penelitian ini ditulis oleh Asriningtyas, Kristin & Anugraheni, pada

tahun 2018. Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar dalam menyelesaikan soal cerita pada mata pelajaran matematika

di kelas 4 SD Negeri Suruh 01. Hal tersebut dapat dibuktikan dari

meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa dari kondisi awal (pra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

35

siklus) yaitu 60,82 (tidak kritis) menjadi 74,21 (cukup kritis) pada

kondisi akhir siklus II. Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar siswa

dari nilai rata-rata hasil belajar pada kondisi awal 61,85 meningkat pada

siklus I menjadi 69 dan pada siklus II menjadi 80. Persentase jumlah

siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal 44,84%,

meningkat menjadi 69,44% pada evaluasi siklus I dan menjadi 88,89%

pada evaluasi siklus II.

3. Penelitian 3

Penelitian ini ditulis oleh Santosa, pada tahun 2018. Skripsi ini

berjudul Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV A

SD Negeri Nogopuro Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL). Hasil penelitian menunjukkan (1) upaya

peningkatan keaktifan dan hasil belajar dengan menggunakan model

PBM melalui langkah-langkah: orientasi siswa pada masalah,

mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah;

(2) model pembelajaran PBL dapat meningkatkan keaktifan belajar. hal

ini tampak pada peningkatan skor keaktifan belajar dari kondisi awal 61

(cukup aktif), siklus I 70 (aktif), kemudian siklus II menjadi 72 (aktif);

(3) model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini

tampak pada peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 69,5,

siklus I 76,7, kemudian siklus II meningkat menjadi 81. Persentase

jumlah siswa yang mencapai KKM (75) dari kondisi awal sebesar 33,3

%, siklus I 63,3 %, dan siklus II menjadi 82,7%.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan diatas, peneliti akan

berusaha untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA siswa

kelas V SDN Deresan menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM). Adapun bagan penelitian yang relevan dapat dilihat

pada bagan 2.1 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

36

C. Kerangka Berpikir

Di masa abad 21 kompetensi untuk hidup layak bergantung pada

kreativitas dan kemampuan melakukan inovasi. Dalam hal ini kreativitas

sangat dibutuhkan supaya sumber daya manusia dapat mengahasilkan

sesuatu yang baru dari elemen-elemen yang sudah ada. Berdasarkan hal ini

maka peneliti menyadari pentingnya untuk mengembangkan kreativitas

siswa, supaya mampu besaing pada abad 21. Guru dapat membantu

mengembangkan kreativitas siswa dengan pemilihan model pembelajaran

yang tepat.

Selain peningkatan kreativitas, pemilihan model pembelajaran yang

tepat juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut

Juliah (dalam Jihad & Haris 2012:15) hasil belajar adalah segala sesuatu

yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang

dilakukannya. Apabila siswa mampu mendapatkan hasil belajar yang baik

setelah melewati proses pembelajaran itu artinya siswa telah mencapai

tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh guru.

Nopiyanita, Haryono dan

Ashad (2013)

Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament

(TGT) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia dan

Kreativitas Siswa pada Materi

Reaksi Redoks Kelas X Semester Genap SMA Negeri

3 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2012/2013.

Asriningtyas,

Kristin &

Anugraheni (2018)

Model Pembelajaran

Problem Based Learning untuk

Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan

Hasil Belajar

Matematika Siswa

Kelas 4 SD.

Santosa (2018)

Peningkatan Keaktifan

dan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas IV A SD Negeri Nogopuro

Melalui Penerapan

Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL).

Yang akan diteliti:

Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas V SDN Deresan Materi Pokok Suhu

dan Kalor melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) di SDN Deresan.

cc c

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

37

Dalam penelitian ini peneliti memilih muatan pelajaran IPA sebagai

fokus pembelajaran. Menurut Susanto (dalam Murfiah, 2017:106) sains

atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Jadi

muatan pelajaran IPA mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan

alam, yang dilakukan melalui pengamatan atau percobaan, dan dapat

dijelaskan berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan sehingga diperoleh

suatu kesimpulan.

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Deresan. Hasil observasi

kreativitas yang peneliti peroleh sebesar 56% yang masuk dalam kategori

rendah. Hasil belajar siswa kelas V SDN Deresan tahun pelajaran

2018/2019 untuk mata pelajaran IPA dengan nilai KKM sebesar 70,

diperoleh data 7 siswa sudah mencapai nilai KKM dan 18 siswa belum

mencapai KKM. Dari hasil observasi dan data yang diperoleh peneliti ini,

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dan kreativitas siswa kelas V

SDN Deresan tergolong rendah.

Berdasarkan kondisi tersebut guru dapat menggunakan model

pembelajaran yang lebih efektif untuk mengembangkan kreativitas dan

hasil belajar siswa. Guru seharusnya menggunakan model pembelajaran

yang tepat dan bisa menarik perhatian anak untuk belajar sehingga tujuan

pembelajaran bisa tercapai. Model pembelajaran yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Dalam model ini terdapat tahapan-tahapan yang harus diterapkan guru

dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran. Tahap-tahap dalam model PBM

yaitu, Fase 1: orientasi siswa pada masalah. Fase 2: mengorganisasikan

siswa untuk belajar. Fase 3: membimbing penyelidikan individu dan

kelompok. Fase 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Fase 5:

menganaisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya,

pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

38

terhadap pembelajaran dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan

belajar siswa dapat diharapkan. Kedua, PBM diyakini pula dapat

menumbuhkembangkan kemampuan kreativitas siswa, baik secara

individual maupun kelompok, karena hampir di setiap langkah menuntut

adanya keaktifan siswa (Putra, 2013:82-84). Berdasarkan beberapa

kelebihan yang disebutkan di atas peneliti merasa yakin untuk memilih

model pembelajaran PBM ini untuk meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar dalam muatan pembelajaran IPA.

Berdasarkan penelitian yang relevan model PBM dapat

meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini

saya berharap model PBM dapat meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar siswa kelas V pada materi suhu dan kalor.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hipotesis tersebut saya akan merumuskan hipotesis tindakan

sebagai berikut.

1. Upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN

Deresan dalam materi suhu dan kalor menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM).

Guru tidak

menggunakan model

pembelajaran yang sesuai dengan hakikat

pembelajaran IPA

Pentingnya

peran

kreativitas dan hasil

belajar bagi

siswa.

Kreativitas dan

hasil belajar siswa

rendah

Penggunaan model

Pembelajaran

Berbasis Masalah

(PBM) dalam

pembelajaran

Kreativitas dan hasil

belajar siswa

mengalami

peningkatan

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

39

2. Ada peningkatan kreativitas pada penggunaan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) siswa kelas V B SDN Deresan dalam materi

pokok suhu dan kalor.

3. Ada peningkatan hasil belajar IPA pada penggunaan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) siswa kelas V B SDN Deresan dalam materi

pokok suhu dan kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab III ini peneliti akan membahas metode penelitian yang terdiri dari

jenis penelitian, setting penelitian, persiapan, rencana tiap siklus, dan teknik

pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Suharjono (dalam Arikunto, 2010: 2) menyatakan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas

dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Sejalan dengan hal ini Kunandar (2008: 45) mengemukakan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas yaitu kegiatan mencermati sekelompok siswa dalam waktu

bersamaan yang bertujuan untuk memperbaiki masalah dalam belajar

mengajar. Dari pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan pada

sekelompok siswa untuk memperbaiki masalah dalam proses pembelajaran

dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan

Mc.Taggart. Arikunto (2010: 13) mengemukakan model ini terdiri dari empat

langkah atau tahapan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu: (1)

perencanaan (planning), (2) pelaksanaan/tindakan (action), (3) pengamatan/

observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Bagan pelaksanaan

penelitian tindakan kelas (PTK) tersaji sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

41

Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto, 2010:17)

1. Perencanaan

Setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran, perencanaan

yang matang perlu dilakukan untuk meningkatkan sesuatu yang dinilai

kurang. Hal yang direncanakan berkaitan dengan model pembelajaran,

teknik atau strategi pembelajaran, media pembelajaran dan sebagainya.

Perencanaan kurang lebih hampir sama dengan menyiapkan segala

sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran.

2. Tindakan

Tahap pelaksanaan merupakan impelementasi dari tahap

perencanaan tindakan yang sudah dibuat. Dalam penelitian ini

menggunakan 2 siklus pembelajaran yang digunakan dan berpedoman

pada peningkatan kreativitas dan hasil belajar.

3. Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan tahap

tindakan berlangsung. Dalam penelitian ini kegiatan observasi yang

dilakukan berpedoman pada instrumen observasi yang sudah dibuat

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

SIKLUS I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

42

sebelumnya. Pengamatan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan data kreativitas yang dimiliki oleh siswa selama proses

kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan evaluasi mengenai kegiatan

pembelajaran yang sudah berlangsung, kendala yang dialami, hal-hal

yang perlu dilakukan perubahan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui

apakah tindakan yang dilakukan menunjukan keberhasilan atau tidak,

mengambil keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau berhenti, dan

mencari tahu sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki

dan meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V B.

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: subyek penelitian, obyek

penelitian, tempat penelitian dan waktu penelitian.

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Deresan tahun

pelajaran 2019/2020 dengan jumlah 28 siswa.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah kreativitas dan hasil belajar IPA

siswa kelas V SDN Deresan pada materi suhu dan kalor menggunakan

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

3. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Deresan yang

beralamat di Jl. Cempaka Blok CT10, Manggung, Caturtunggal, Kec.

Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2019/2020, tepatnya pada bulan November 2019 – Juni 2020. Rincian

kegiatan dan waktu sebagai berikut:

a) Meminta izin observasi kelas pada bulan Desember minggu pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

43

b) Melakukan observasi, wawancara dengan guru kelas, meminta nilai

IPA siswa, dan mengidentifikasi masalah pada bulan Desember

minggu kedua.

c) Melakukan hipotesis penelitian pada bulan Desember minggu ketiga.

d) Menyiapkan instrumen penelitian pada akhir bulan Desember-

Januari.

e) Melakukan Tindakan, Observasi, dan Refleksi pada bulan Februari

minggu kedua dan ketiga.

f) Pengolahan data dan penyusunan skripsi dilakukan pada bulan

Maret-Juni.

g) Persiapan ujian dilakukan pada bulan Juli minggu kedua.

h) Ujian skripsi pada bulan Juli.

C. Persiapan Penelitian

1. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Negeri Deresan yaitu Ibu Indah

Lestari S.Pd.SD.

2. Meminta izin kepada guru wali kelas VB yaitu ibu Yusrina, S.Pd.

3. Melakukan observasi pembelajaran IPA di kelas VB SD Negeri Deresan.

4. Meminta daftar nilai ulangan siswa kelas VI pada mata pelajaran IPA

untuk materi kalor dapat merubah wujud benda.

5. Mewawancarai guru kelas mengenai proses pembelajaran IPA yang

selama ini berlangsung.

6. Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada siswa kelas VB.

7. Merumuskan masalah.

8. Merumuskan hipotesis.

9. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.

10. Mengkaji kompetensi dasar dan indikator dari masalah yang ditemui.

11. Membuat perangkat pembelajaran dan instrumen seperti: RPP, soal

evaluasi, lembar kerja siswa (LKPD), lembar observasi dan kuesioner.

12. Melakukan validitas perangkat pembelajaran dan instrumen kepada ahli.

13. Melaksanakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

44

D. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Dalam penelitian tindakan kelas ini dillaksanakan 2 siklus. Disetiap

siklus masing-masing terdapat dua kegiatan pembelajaran. Model penelitian

tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis

dan Mc Taggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting).

Rencana tindakan ini membahas tindakan apa saja yang akan dilakukan

disetiap siklus. Berikut adalah tindakan kelas yang akan peneliti lakukan

disetiap siklus:

1. Siklus I

Siklus I ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi

waktu 4 x 35 menit untuk 2 pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35

menit. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses penelitian.

Perangkat pembelajaran ini berupa Rencana pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), materi

ajar, media pembelajaran, dan soal prestasi. Untuk mengukur

ketercapaian keterampilan kreativitas, peneliti menyiapkan

instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar kuesioner

mengenai kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti berperan sebagai guru kelas yang

mengajar dengan menggunakan panduan pembelajaran yang sudah

dibuat. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam

pembelajaran sebagai sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan Awal

(a) Salam pembuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

45

(b) Motivasi: Siswa diajak melakukan tepuk semangat.

(c) Apersepsi: Guru melakukan tanya jawab tentang

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari melalui kegiatan mencampurkan air panas

dengan air dingin sehingga menjadi air hangat.

Pernahkah kalian mencampurkan air panas dengan air

dingin?

Apa yang kalian dapatkan dari kegiatan tersebut?

Kenapa hal tersebut dapat terjadi?

Apa manfaat yang kalian dapatkan dari kegiatan

tersebut?

(d) Orientasi: Guru menyampaikan bahwa hari ini akan

mempelajari tema 7. Peristiwa dalam kehidupan. Subtema

2. Peristiwa kebangsaan seputar proklamasi. Pada

pembelajaran pertama.

Kegiatan Inti

Langkah 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah

(a) Siswa diberi masalah melalui video mengenai “Bagian

tubuh orang yang melepuh karena terkena seluncuran besi

yang panas”.

(b) Siswa bersama guru berdiskusi dengan melakukan tanya

jawab mengenai video yang sudah dilihat.

Apa isi dari video yang sudah kalian lihat?

Kira-kira apa yang dirasakan oleh orang yang kulitnya

melepuh karena terkena seluncuran besi?

Apakah saja hal yang mempengaruhi hal tersebut

sehingga kulitnya bisa melepuh?

Jika ia bermain seluncuran pada malam hari, apakah hal

yang sama akan terjadi?

Langkah 2: Mengorganisasikan Kegiatan Belajar

(a) Siswa membentuk kelompok secara heterogen (4-5

kelompok).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

46

(b) Siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang

sudah terbentuk.

(c) Siswa bersama guru menentukan topik yang akan dibahas

pada pembelajaran hari ini yaitu mengenai “Kalor dapat

mengubah suhu benda”

(d) Siswa diberi Modul dan LKPD percobaan “Kalor dapat

mengubah suhu benda, dengan mendidihkan air” oleh guru.

Langkah 3: Memandu Menyelidiki secara Mandiri atau

Kelompok

(a) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah-

langkah kegiatan percobaan “Kalor dapat mengubah suhu

benda, dengan mendidihkan air”.

(b) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan untuk percobaan.

(c) Siswa melakukan percobaan mengenai kalor dapat

mengubah suhu benda.

(d) Siswa mengamati perubahan suhu yang terjadi pada air

yang digunakan dalam percobaan.

(e) Siswa menganalisis penyebab suhu pada air tersebut bisa

meningkat.

(f) Siswa diberi waktu bertanya mengenai hal yang belum

dipaami kepada guru atau teman sebagai sumber belajar

lain.

Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

(a) Siswa menuliskan hasil pengamataanya pada lembar LKPD

yang disediakan guru.

(b) Siswa bersama kelompok mencatat informasi penting yang

terkait dengan perubahan suhu yang terjadi pada air yang

disebabkan oleh kalor.

(c) Siswa merancang buklet sesuai dengan hasil percobaan

yang dilakukan bersama kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

47

(d) Siswa menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk

hasil karya buklet.

(e) Siswa menambahkan hiasan dan mewarnai buklet sesuai

dengan kreativitasnya.

Langkah 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil Pemecahan

Masalah

(a) Siswa mempresentasikan laporan kelompok di depan kelas.

(b) Siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil

kerja kelompok.

(c) Guru mengakumulasi nilai evaluasi dan kelompok.

(d) Kelompok yang memperoleh nilai terbaik mendapatkan

penghargaan berupa tepuk salut dan reward bintang.

Kegiatan Penutup

(a) Kesimpulan: Siswa menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah dipelajari.

(b) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami.

(c) Evaluasi: Dalam kegiatan penutup siswa diberikan beberapa

soal oleh guru untuk mengevaluasi hasil pembelajaran yang

sudah dilakukan.

(d) Refleksi: Siswa merefleksikan pembelajaran yang telah

berlangsung dengan bimbingan guru.

(e) Tindak lanjut: Siswa diingatkan untuk melaksanakan pesan

moral yang diperoleh selama pembelajaran dan mempelajari

kembali materi yang sudah dipelajari hari ini.

(f) Siswa dipersilahkan untuk istirahat.

2) Pertemuan Kedua

Kegiatan awal

(a) Salam pembuka, doa dan presensi

(b) Literasi: siswa membaca buku di pojok baca.

(c) Motivasi: siswa melakukan tepuk “semangat”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

48

(e) Apersepsi: Guru melakukan tanya jawab tentang

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari mengenai video es krim mencair.

Apa yang akan terjadi pada es krim bila diletakan saja

diatas meja?

Apakah es krim tersebut akan tetap membeku?

Kira-kira apa yang menyebabkan hal tersebut bisa

terjadi?

(d) Orientasi: Guru menyampaikan bahwa hari ini akan

mempelajari tema 7. Peristiwa dalam kehidupan. Subtema

2. Peristiwa kebangsaan seputar proklamasi. Pada

pembelajaran kedua.

Kegiatan Inti

Langkah 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah

(a) Siswa diberi masalah melalui video mengenai: es krim yang

mencair karena dibiarkan diudara yang terbuka.

(b) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai video:

Apa yang terjadi pada es krim tersebut?

Bagaimana perubahan bentuk yang terjadi pada es

tersebut?

Apa yang menyebabkan es krim tersebut mencair?

Langkah 2: Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar

(a) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok secara heterogen

(4-5 orang).

(b) Siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang

sudah terbentuk.

(c) Siswa bersama guru menentukan topik yang akan dibahas

pada pembelajaran hari ini yaitu mengenai “Kalor dapat

menyebabkan perubahan wujud benda yaitu mencair”

(d) Siswa diberi Modul dan LKPD percobaan “Kalor dapat

mengubah wujud benda, dengan mengamati es mencair”

oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

49

Langkah 3: Memandu Menyelidiki secara Mandiri atau

Kelompok

(a) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah-

langkah percobaan yang akan dilakukan.

(b) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan untuk percobaan.

(c) Siswa melakukan percobaan mengenai perubahan wujud

benda yang disebabkan oleh kalor. (mencoba → bekerja

sama)

(d) Siswa mengamati perubahan wujud yang terjadi pada es

yang digunakan dalam percobaan (mengamati → berpikir

kritis)

(e) Siswa menganalisis penyebab es tersebut mencair. (menalar

→ kreativitas) (keluwesan)

(f) Siswa menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru

maupun teman sebagai sumber belajar lain (menanya →

kreativitas) (rasa ingin tahu)

Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

(a) Siswa menuliskan hasil pengamataanya pada lembar LKPD

yang disediakan guru.

(b) Siswa bersama kelompok mencatat informasi penting yang

terkait dengan perubahan wujud yang terjadi pada es yang

disebabkan oleh kalor.

(c) Siswa merancang buklet yang akan disajikan mengenai

perubahan wujud yang terjadi pada es yang disebabkan oleh

kalor. (menalar → Kreativitas) (keaslian)

(d) Siswa menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk

hasil karya buklet. (Mencoba → Kreativitas) (elaborasi)

(e) Siswa membuat buklet semenarik mungkin. (Mencoba →

Kreativitas) (mempunyai rasa keindahan yang dalam)

Langkah 5: Menganalisi dan Mengevaluasi Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

50

(a) Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil

percobaan dan hasil karya berupa poster.

(Mengkomunikasikan→ Komunikatif)

(b) Siswa dan kelompok menjawab pertanyaan dari siswa lain

(Mencoba → Komunikatif) (kelancaran)

(c) Bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja

kelompoknya.

Kegiatan Akhir

(a) Kesimpulan: Siswa bersama guru merangkum kegiatan

yang sudah dilakukan.

(b) Refleksi: Siswa bersama guru melakukan refleksi atas

kegiatan yang baru saja mereka lakukan (bagaimana

perasaan siswa, apa manfaat pelajaran hari ini, dan kesulitan

yang dialami siswa)

(c) Guru memberikan soal evaluasi siklus 1 untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi.

(d) Tindak lanjut: Guru memberikan tugas kepada siswa

diberikan untuk mencari contoh lain dari perubahan wujud

benda yang disebabkan oleh kalor.

(e) Guru mempersilahkan siswa untuk istirahat.

c) Observasi

Pada penelitian siklus I peneliti dibantu oleh guru kelas yang

bertindak sebagai pengamat selama pembelajaran berlangsung.

pengamat menggunakan pedoman observasi yang sudah peneliti

sediakan. Peneliti mengamati proses pembelajaran dan hasil belajar

pembelajaran IPA menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM).

d) Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi mengenai tahap-

tahap yang sudah dilakukan mulai dari tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap pengamatan. Refleksi dilakukan pada saat

akhir siklus dengan mengidentifikasi kesulitan dan hambatan selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

51

proses pembelajaran berlangsung. Peneliti akan mengevaluasi

keberhasilan yang telah dicapai serta kesulitan dan hambatan yang

dihadapi. Peneliti juga membandingkan hasil rata-rata kreativitas dan

hasil belajar sebelum menggunakan model PBM maupun sesudah

menggunakan model PBM. Selanjutnya peneliti melihat peningkatan

rata-rata kreativitas dan hasil belajar siswa pada siklus I.

2. Siklus II

Siklus II ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan

alokasi waktu 4 x 35 menit untuk 2 pertemuan dan setiap pertemuan 2 x

35 menit. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses penelitian. Siklus II

ini dipersiapkan dengan menyertakan hasil refleksi dari kegiatan

pembelajaran pada siklus I. Perangkat pembelajaran ini berupa

Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD), materi ajar, media pembelajaran, dan soal prestasi.

Untuk mengukur ketercapaian keterampilan kreativitas, peneliti

menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan

lembar kuesioner mengenai kreativitas siswa dalam pembelajaran

IPA.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti berperan sebagai guru kelas yang

mengajar dengan menggunakan panduan pembelajaran yang sudah

dibuat. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam

pembelajaran sebagai sebagai berikut:

1) Pertemuan I

Kegiatan Awal

(a) Salam pembuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

52

(b) Motivasi: Siswa bernyanyi “Perubahan wujud benda” nada

dasar: pelangi-pelangi

(mencair, menguap, menyublim mengkristal

ada juga tentang membeku, mengembun

perubahan wujud terjadi disitu

kalorlah-kalorlah mengubah wujud)

(c) Apersepsi: guru melakukan tanya jawab tentang

pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi

yang akan dipelajari melalui gambar pakaian yang dijemur.

Bagaimana bentuk pakaian tersebut sebelum dijemur ?

Bagaimana bentuk pakaian tersebut sesudah dijemur?

Apa yang mengakibatkan perubahan bentuk pada pada

pakaian tersebut ?

Hal apa saja yang dapat mempengaruhi proses

pengeringan pakaian ?

(d) Orientasi: Guru menyampaikan bahwa hari ini akan mempelajari

tema 7. Peristiwa dalam kehidupan. Subtema 2. Peristiwa

kebangsaan seputar proklamasi. Pada pembelajaran kelima.

Kegiatan Inti

Langkah 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah

(a) Siswa diberi masalah mengenai: Olahraga di lapangan yang

berumput pada pagi hari menyebabkan sepatu menjadi

basah. Dalam bentuk video/gambar. (mengamati→

komunikatif)

(b) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai:

Apa yang menempel di rumput dipagi hari?

Mengapa sepatu menjadi basah ketika menyentuh

rumput dipagi hari?

Bagaimana proses pembuatan embun? (menanya →

komunikatif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

53

Langkah 2: Mengorganisasikan Siswa agar Belajar

(a) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok secara heterogen

(4-5 orang).

(b) Siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang

sudah terbentuk.

(c) Siswa bersama guru menentukan topik yang akan dibahas

pada pembelajaran hari ini yaitu mengenai “Kalor dapat

menyebabkan perubahan wujud benda yaitu mengembun”.

(d) Siswa dibagikan Modul dan LKPD percobaan “Kalor dapat

mengubah wujud benda yaitu mengembun, dengan

mengamati proses pengembunan”

Langkah 3: Membantu Menyelidiki Secara Individu Maupun

Kelompok

(a) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah-

langkah percobaan yang akan dilakukan.

(b) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan untuk percobaan.

(c) Siswa melakukan percobaan mengenai perubahan wujud

benda yang disebabkan oleh kalor. (mencoba → bekerja

sama)

(d) Siswa mengamati perubahan wujud yang terjadi pada

permukaan luar gelas yang berisi air es. (mengamati →

berpikir kritis)

(e) Siswa menganalisis perubahan wujud benda yang terjadi

dalam proses pengembunan. (menalar → kreativitas)

(keluwesan)

(f) Siswa menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru

maupun teman sebagai sumber belajar. (menanya→

kreativitas) (rasa ingin tahu)

Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

(a) Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada lembar LKPD

yang disediakan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

54

(b) Siswa bersama kelompok mencatat informasi penting yang

terkait dengan perubahan wujud yang terjadi pada es yang

disebabkan oleh kalor.

(c) Siswa merancang poster yang akan disajikan mengenai

perubahan wujud yang terjadi pada es yang disebabkan oleh

kalor. (menalar → Kreativitas) (keaslian)

(d) Siswa menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk

hasil karya poster. (Mencoba → Kreativitas) (elaborasi)

(e) Siswa membuat poster semenarik mungkin. (Mencoba →

Kreativitas) (mempunyai rasa keindahan yang dalam)

Langkah 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil

(a) Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil

percobaan dan hasil karya berupa buklet.

(Mengkomunikasikan → Komunikatif)

(b) Siswa dan kelompok menjawab pertanyaan dari guru dan

siswa lain. (Mencoba → Komunikatif) (kelancaran)

(c) Siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil

kerja kelompoknya.

(d) Kelompok yang memperoleh nilai terbaik mendapatkan

penghargaan berupa tepuk salut dan reward bintang.

Kegiatan Penutup

(a) Kesimpulan: Siswa menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah dipelajari. (Menalar- Kreativitas → Kelancaran).

(b) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami. (Menanya-komunikatif).

(c) Refleksi: Siswa merefleksikan pembelajaran yang telah

berlangsung dengan bimbingan guru.

(d) Tindak lanjut: Siswa diingatkan untuk melaksanakan pesan

moral yang diperoleh selama pembelajaran dan mempelajari

kembali materi yang sudah dipelajari hari ini.

(e) Siswa dipersilahkan untuk istirahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

55

2) Pertemuan 2

Kegiatan Awal

(a) Salam pembuka

(b) Motivasi: siswa diajak untuk tepuk “Anak Rapi”

(c) Apersepsi: guru melakukan tanya jawab tentang

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari.

Pernahkah kalian melihat titik-titik air yang

menempel pada daun dipagi hari?

Darimana asalnya air tersebut?

(e) Orientasi: Guru menyampaikan bahwa hari ini akan mempelajari

tema 7. Peristiwa dalam kehidupan. Subtema 2. Peristiwa

mengisi kemerdekaan. Pada pembelajaran kedua.

Kegiatan Inti

Langkah 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah

(a) Siswa disajikan masalah melalui video mengenai: akibat

yang ditimbulkan dari air danau yang kering karena musim

kemarau.

(b) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai

video:

Apa yang terjadi pada air danau dalam video tersebut?

Bagaimana perubahan yang terjadi pada danau tersebut?

Apa yang mengakibatkan air di danau tersebut

berkurang?

Kerugian apa saja yang diakibatkan mengeringnya air

danau tersebut?

Langkah 2: Mengorganisasi Siswa untuk Belajar

(a) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (4-5 kelompok).

(b) Siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang

sudah terbentuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

56

(c) Siswa bersama guru menentukan topik yang akan dibahas

pada pembelajaran hari ini yaitu mengenai “Kalor dapat

menyebabkan perubahan wujud benda yaitu menguap”

(d) Siswa dalam kelompok dibagikan modul praktikum

mengenai kalor dapat mengubah wujud benda yaitu

menguap beserta LKPD

Langkah 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok.

(a) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah-

langkah percobaan yang akan dilakukan. (Menalar-Berpikir

Kritis).

(b) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai

penjelasan langkah percobaan dari guru yang belum

dipahami. (Menanya-Kreativitas → Rasa ingin tahu)

(c) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan untuk percobaan.

(d) Siswa melakukan percobaan mengenai perubahan wujud

benda yang disebabkan oleh kalor yaitu menguap.

(Mencoba-bekerja sama)

(e) Siswa mengamati perubahan wujud yang terjadi pada air

yang didihkan. (Mengamati-berpikir kritis)

(f) Siswa menganalisis penyebab jumlah air tersebut

berkurang. (Menalar-Kreativitas → Keluwesan)

Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.

(a) Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada lembar LKPD

yang disediakan guru.

(b) Siswa bersama kelompok mencatat informasi penting yang

terkait dengan perubahan wujud yang terjadi pada air yang

disebabkan oleh kalor.

(c) Siswa merancang poster yang akan disajikan mengenai

perubahan wujud yang terjadi pada air yang disebabkan

oleh kalor. (Menalar-Kreativitas → Keaslian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

57

(d) Siswa menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk

hasil karya poster. (Mencoba-Kreativitas → Elaborasi)

(e) Siswa menambahkan hiasan dan mewarnai poster sesuai

dengan kreativitasnya. (Mencoba-Kreativitas →

Mempunyai rasa keindahan yang dalam)

Langkah 5: Menganaisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan

Masalah.

(a) Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil

percobaan dan hasil karya berupa poster.

(Mengkomunikasikan- Kreativitas → Kelancaran).

(b) Siswa dan kelompok menjawab pertanyaan dari guru dan

siswa lain. (Mencoba → Komunikatif) (kelancaran)

(c) Siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil

kerja kelompoknya. (Mencoba- Berpikir Kritis).

(d) Kelompok yang memperoleh nilai terbaik mendapatkan

penghargaan berupa tepuk salut dan reward bintang

Kegiatan Penutup:

(a) Kesimpulan: Siswa menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah dipelajari selama satu pertemuan (menalar

berpikir kreatif)

(b) Evaluasai: dalam kegiatan penutup siswa diberikan soal

evaluasi siklus II. (Soal Terlampir).

(c) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami. (menanya komunikatif)

(d) Refleksi: Siswa merefleksikan pembelajaran yang telah

berlangsung dengan bimbingan guru. (menalar

komunikatif).

(e) Siswa bersama guru merayakan keberhasilan pembelajaran

dengan melakukan seruan “Aku Anak Hebat”

(f) Guru mengucapkan salam penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

58

c) Observasi

Pada penelitian siklus II peneliti dibantu oleh guru kelas yang

bertindak sebagai pengamat selama pembelajaran berlangsung.

pengamat menggunakan pedoman observasi yang sudah peneliti

sediakan. Peneliti mengamati proses pembelajaran dan hasil belajar

pembelajaran IPA menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM).

d) Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi mengenai tahap-

tahap yang sudah dilakukan mulai dari tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap pengamatan. Refleksi dilakukan pada saat

akhir siklus dengan mengidentifikasi kesulitan dan hambatan selama

proses pembelajaran berlangsung. Peneliti akan mengevaluasi

keberhasilan yang telah dicapai serta kesulitan dan hambatan yang

dihadapi, setelah mendapatkan hasil evaluasi peneliti bisa melakukan

perbaikan untuk pertemuan yang akan datang. Hal ini bertujuan

untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan judul penelitian yaitu penigkatan kreativitas dan hasil

belajar menggunakan model PBM pada mata pelajaran IPA materi kalor

dapat merubah suhu benda siswa kelas V SD Negeri Deresan, maka

pengumpulan data yang digunakan dengan dua teknik yaitu tes dan non tes.

Alat pengumpulan data dapat dibedakan menjadi wawancara, observasi, tes

dan dokumentasi.

1. Tes

Tes merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan

pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan (Arifin,

2016:118). Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh

Sanjaya (2011: 99) bahwa tes adalah instrumen pengumpulan data untuk

mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat

penguasaan materi pembelajaran. Dari kedua pendapat ahli ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

59

disimpulkan bahwa tes berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur tingkat kemampuan siswa dalam bidang kognitif.

Arifin (2016: 135-145) mengungkapkan bahwa tes dibedakan

menjadi beberapa tipe yaitu: a) pilihan ganda (multiple choice), b) benar

salah (true-flase), c) menjodohkan (matching), d) jawaban singkat (short

answer). Dalam penelitian ini digunakan tes pilihan ganda berjumlah 30

soal untuk setiap siklus. Tes dilakukan di setiap akhir siklus atau pada

pertemuan kedua disetiap siklus.

2. Non Tes

Pengumpulan data dengan teknik non tes digunakan untuk

mengetahui kualitas proses dan produk dari suatu pekerjaan yang

berkenaan dengan ranah sikap, minat, dan bakat (Arifin, 2016: 152).

Teknik non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dan kuesioner.

a) Observasi

Kusmah (2010: 66) menyatakan bahwa observasi adalah

proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau

pengamat melihat situasi penelitian. Tipe dalam pengamatan dibagi

menjadi dua yaitu pengamatan terstruktur (menggunakan pedoman)

dan pengamatan tidak terstruktur (tidak menggunakan pedoman).

Supaya pencapaian indikator dapat diukur dalam penelitian ini

digunakan pengamatan terstruktur. Observasi bertujuan untuk

mendapatkan data kreativitas yang dimiliki siswa dalam kegiatan

pembelajaran IPA menggunakan model PBM yang dilakukan.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh peneliti dibantu oleh

guru.

b) Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti

(Kusmah, 2010: 77). Jenis wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Pada wawancara

ini peneliti diberi kebebasan dalam bertanya dan memiliki kebebasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

60

dalam mengatur alur wawancara (Edi, 2016: 23). Pada penelitian ini

wawancara dilakukan oleh peneliti dengan narasumber yaitu guru

kelas. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses

pembelajaran IPA selama ini dilakukan, kesulitan apa saja yang

dialami dan bagaimana hasil belajarnya.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu

dengan melihat catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen,

yang berhubungan dengan orang yang diselidiki (Djamarah, 2011:

247). Pada penelitian ini peneliti mengambil foto sebagai bukti

konkert dari dokumentasi. Peneliti dibantu oleh teman untuk

mengambil foto-foto selama pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam suatu penelitian

untuk mengumpulkan data dengan cara pengukuran. Instrumen penelitian

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara, lembar

observasi, lembar kuesioner, dan tes pilihan ganda.

1. Kisi-kisi Soal

Instrumen soal yang digunakan adalah jenis soal pilihan ganda.

Soal pilihan ganda adalah soal yang memiliki konstruksi pokok soal

(item) dan alternatif jawaban (option) (Latip, 2018: 161). Tes ini

digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam ranah kognitif

dalam pembelajaran. Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada akhir

pembelajaran siklus I dan siklus II. Dalam penelitian ini digunakan 14

soal disetiap siklusnya. Pemberian skor pada soal pilihan ganda

dilakukan dengan ketentuan jika benar maka memperoleh skor 1 dan jika

salah memperoleh skor 0. Berikut adalah kisi-kisi dari soal evaluasi

siklus I yang diberikan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

61

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Siklus I

Kompetensi Dasar 3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda

dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Item Soal

3.7.1 Menganalisis kalor dapat mengubah suhu benda.

1, 2, 3, 4

3.7.2 Membuktikan pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda.

5, 6, 7

3.7.3 Menganalisis pengaruh kalor terhadap

perubahan wujud benda melalui proses

pencairan.

8, 9, 10, 11

3.7.4 Membuktikan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda melalui proses

pencairan.

12, 13, 14

Jumlah soal 14

Jadi soal evaluasi yang diberikan pada siklus I ini berjumlah 14

soal dengan 4 indikator. Di bawah ini akan dijabarkan kisi-kisi dari soal

evaluasi siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus II

Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Item Soal

3.7.5 Menganalisis kalor dapat mengubah wujud

benda melalui proses penguapan.

1, 2, 3, 4

3.7.6 Membuktikan pengaruh kalor terhadap

perubahan wujud benda melalui proses

penguapan.

5, 6, 7

3.7.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda melalui peristiwa

pengembunan.

8, 9, 10, 11

3.7.8 Membuktikan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda melalui peristiwa

pengembunan.

12, 13, 14

Jumlah soal 14

Jadi soal evaluasi yang diberikan pada siklus II ini berjumlah 14

soal dengan 4 indikator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

62

2. Instrumen Perangkat Pembelajaran (terlampir)

Instrumen perangkat pembelajaran pada penelitian ini berupa 2

RPP yang digunakan selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II.

Disetiap siklus terdapat masing-masing 2 pertemuan.

3. Pedoman observasi

Lembar observasi disusun untuk memperoleh data kreativitas siswa

pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Pada lembar observasi, observer

memberikan rentang nilai 4-1 pada ke-5 indikator kreativitas yang

diamati.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Kreativitas Siswa

Variabel No Aspek Indikator

Kreativitas

1 Kelancaran Memberikan jawaban dan atau mengemukakan pendapat atau ide-ide

2 Keaslian Kemampuan untuk menghasilkan

berbagai ide atau karya yang asli hasil

pemikiran sendiri

3 Mempunyai

rasa keindahan

yang dalam

Mampu menghasilkan suatu karya yang

menarik, baik dari segi komposisi,

warna, bentuk, dan susunan.

4 Keluwesan/ kelenturan

Kemampuan untuk mengemukakan berbagai alternatif dalam memecahkan

masalah

5 Rasa ingin tahu

Tertarik untuk mempelajari lebih dalam sesuatu yang sedang dipelajari

Jadi indikator kreativitas yang digunakan dalam observasi ini ada

lima yaitu, kelancaran, keaslian, mempunyai rasa keindahan yang dalam,

keluwesan/ kelenturan, dan rasa ingin tahu.

4. Pedoman Wawancara

Dalam penelitian ini pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan

kreativitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Berikut

adalah pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti:

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas ?

2 Apakah guru menggunakan sumber belajar lain

selain buku guru dan buku peserta didik?

3 Apakah siswa aktif mengajukan pertanyaan saat pembelajaran IPA berlangsung?

4 Apakah Ibu menggunakan model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

63

No Pertanyaan Jawaban

Inovatif dalam pembelajaran IPA?

5 Apakah ada siswa yang merasa kesulitan dalam

memahami materi pembalajaran IPA? bagaimana Ibu mengatasinya?

6 Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V?

7 Bagaimana kreativitas siswa kelas V secara

umum?

8 Apakah dalam pembelajaran IPA pernah dirancang khusus untuk meningkatkan

kreativitas siswa?

9 Apa contoh kegiatan yang pernah dilakukan untuk menumbuhkan kreativitas siswa?

10 Apakah siswa mampu menciptakan ide-ide atau

hasil karya yang berbeda dan baru ?

11 Apakah siswa mampu menghasilkan suatu karya yang menarik, baik dari segi komposisi warna,

bentuk, dan susunan.?

12 Apakah Ibu ikut serta berperan dalam

mengembangkan kreativitas siswa?

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pembelajaran IPA dan kreatvitas

siswa.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Arikunto (dalam Prijowuntato, 2016:130) berpendapat bahwa

validitas adalah tingkat suatu tes mampu mengukur apa yang hendak

diukur. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Azwar

(2018:8) yang menyatakan bahwa validitas memiliki arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu tes atau alat ukur dalam menjalankan

fungsi pengukurannya pada sebuah proses penelitian. Dari pendapat

kedua ahli ini dapat disimpulkan bahwa validitas berkaitan dengan

kelayakan suatu alat ukur dapat digunakan dalam suatu penelitian. Dalam

penelitian ini digunakan tiga validitas untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan yaitu: validitas isi, validitas konstruk, dan

validitas empiris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

64

a. Validitas Isi

Menurut Suryani dan Hendryadi (2015:145) validitas isi

merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap

kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional yang

dilakukan oleh penilaian ahli. Peneliti melakukan validitas ini

sebelum melakukan penelitian. Instrumen yang diujikan dalam

validitas isi adalah instrumen RPP, instrumen tes berupa soal

evaluasi siklus I dan siklus II, dan instrumen non tes berupa lembar

observasi mengenai kreativitas siswa. Validitas isi dilakukan dengan

cara memberikan instrumen pembelajaran, instrumen tes dan non tes

beserta lembar penilaian kepada expert. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan uji validitas isi kepada dosen dan guru. Dosen

dan guru diminta memberi nilai dan komentar mengenai instrumen

yang dibuat oleh peneliti. Apabila nilai yang diperoleh dari dosen

atau guru masuk dalam kriteria layak maka instrumen tersebut layak

digunakan dalam penelitian. Peneliti menggunakan acuan penilaian

instrumen penelitian menurut Suwandi (2009: 128) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Konversi Nilai Instrumen

Nilai Konversi Kategori

Angka Huruf

81 – 100 A Sangat Baik

61 – 80 B Baik

41 – 60 C Cukup

20 – 40 D Kurang

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kategori konversi

nilai dibagi ke dalam 4 bagian yaitu A (sangat baik) B (Baik) C

(cukup) dan D (kurang). Berikut merupakan hasil validasi instrumen

RPP, instrumen tes, dan non tes yang diperoleh dari dosen dan guru:

Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Penelitian

No Instrumen Validator

Hasil

Penilaian

rata-rata

Rata-

rata Kategori

1 Observasi

Kreativitas

Dosen 1 75 75

Baik

Dosen 2 75

2 Kuesioner

Kreativitas

Dosen 1 82 84

Sangat

baik Dosen 2 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

65

No Instrumen Validator

Hasil

Penilaian

rata-rata

Rata-

rata Kategori

3 RPP Dosen 1 88

87

Sangat baik Dosen 2 77

Guru 97

4 Soal evaluasi

siklus I

Dosen 1 75 83

Sangat

baik Dosen 2 90

5 Soal evaluasi siklus II

Dosen 1 75 88

Sangat baik Dosen 2 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian ini layak untuk digunakan. Di bawah ini akan dijabarkan

indikator validitas RPP yang yang peneliti gunakan:

Tabel 3.7 Indikator Validitas RPP

No Komponen Penilaian Skor

1 2 3 4

1 Komponen kelengkapan RPP

2 Kesesuaian antara tujuan pembelajaran

dengan indikator

3 Kesesuaian antara materi dengan tujuan

pembelajaran

4 Urutan komponen RPP

5 Kesesuaian antara penilaian dengan indikator

Total Skor

Jadi dalam validitas RPP ini digunakan 5 komponen penilaian

yang masing-masing komponen memiliki rentang skor 1-4. Di

bawah ini akan dijabarkan indikator validitas lembar observasi yang

peneliti gunakan:

Tabel 3.8 Indikator Validitas Observasi Kreativitas

No Komponen Penilaian Skor

1 2 3 4

1 Kesesuaian indikator dengan item yang

diamati

2 Item mudah diamati

3 Tidak terjadi tumpang tindih antar item satu

dengan yang lainnya

4 Bahasa mudah dimengerti

5 Penggunaan bahasa jelas, baku, dan sederhana

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

66

Jadi dalam validitas observasi ini digunakan 5 komponen

penilaian yang masing-masing komponen memiliki rentang skor 1-4.

b. Validitas Empiris

Amirono dan Daryanto (2016: 191) menyatakan bahwa kata

empiris memiliki arti pengalaman. Suatu instrumen dikatakan

memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dengan pengalaman.

Pengujian itu dilakukan dengan membandingkan kondisi instrumen

yang bersangkutan dengan suatu ukuran. Validitas empiris diujikan

kepada peserta didik kelas VI yang sudah pernah mempelajari materi

suhu dan kalor.

c. Validitas Konstruk

Amirono dan Daryanto (2016: 191) menyampaikan bahwa

validitas konstruk sebuah instrumen menunjukan suatu kondisi

sebuah instrumen yang disusun berdasarkan konstruk-konstruk aspek

kejiwaan yang seharusnya dievaluasi. Dari pendapat ahli ini dapat

disimpulkan bahwa validitas konstruk adalah validitas yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut sesuai

dengan aspek yang seharunya dievaluasi.

Validitas ini dilakukan oleh siswa kelas VI dengan

mengerjakan 60 soal mengenai materi kalor dapat mengubah wujud

benda. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian soal yang

diberikan dengan tingkat pemahaman siswa. Setelah itu peneliti

melakukan analisis data menggunakan SPSS 17.0. Dari analisis ini

diperoleh data mengenai soal yang valid dan yang tidak valid,

caranya adalah dengan membaca hasil r hitung dan dibandingkan

dengan r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka soal dapat dikatakan valid,

namun apabila r hitung < r tabel maka soal tersebut dinyatakan tidak

valid. Berikut adalah data hasil uji validitas soal siklus I dan siklus II

yang telah dianalisis:

Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I

No Soal R Tabel R Hitung Keterangan

1 0,388 0,224 Tidak valid

2 0,388 -0,021 Tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

67

No Soal R Tabel R Hitung Keterangan

3 0,388 0,165 Tidak valid

4 0,388 0,456 Valid

5 0,388 0,165 Tidak valid

6 0,388 - Tidak valid

7 0,388 0,103 Tidak valid

8 0,388 -0,075 Tidak valid

9 0,388 0,534 Valid

10 0,388 0,317 Tidak valid

11 0,388 0,412 Valid

12 0,388 0,685 Valid

13 0,388 0,716 Valid

14 0,388 0,221 Tidak valid

15 0,388 0,585 Valid

16 0,388 0,507 Valid

17 0,388 0,551 Valid

18 0,388 - Tidak valid

19 0,388 - Tidak valid

20 0,388 0,552 Valid

21 0,388 0,589 Valid

22 0,388 0,656 Valid

23 0,388 0,149 Tidak valid

24 0,388 - Tidak valid

25 0,388 0,417 Valid

26 0,388 0,718 Valid

27 0,388 -0,074 Tidak valid

28 0,388 0,535 Valid

29 0,388 0,142 Tidak valid

30 0,388 - Tidak valid

Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa dari 30 soal

evaluasi siklus I yang diujikan pada siswa kelas VI SDN Deresan

terdapat 14 soal yang valid dan 16 soal yang tidak valid. Soal yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 14 soal yang valid.

Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II

No Soal R Tabel R Hitung Keterangan

1 0,388 - Tidak valid

2 0,388 0,330 Tidak valid

3 0,388 0,291 Tidak valid

4 0,388 0,422 Valid

5 0,388 0,479 Valid

6 0,388 0,076 Tidak valid

7 0,388 0,482 Valid

8 0,388 0,295 Tidak valid

9 0,388 0,358 Tidak valid

10 0,388 0,310 Tidak valid

11 0,388 0,637 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

68

No Soal R Tabel R Hitung Keterangan

12 0,388 0,479 Valid

13 0,388 0,280 Tidak valid

14 0,388 0,731 Valid

15 0,388 0,337 Tidak valid

16 0,388 0,414 Valid

17 0,388 0,456 Valid

18 0,388 0,387 Tidak valid

19 0,388 - Tidak valid

20 0,388 0,422 Valid

21 0,388 0,266 Tidak valid

22 0,388 0,626 Valid

23 0,388 0,295 Tidak valid

24 0,388 0,466 Valid

25 0,388 0,559 Valid

26 0,388 0,475 Valid

27 0,388 0,534 Valid

28 0,388 0,393 Tidak valid

29 0,388 0,326 Tidak valid

30 0,388 0,449 Valid

Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui bahwa dari 30 soal

evaluasi siklus II yang diujikan pada siswa kelas VI SDN Deresan

terdapat 14 soal yang valid dan 16 soal yang tidak valid. Soal yang

digunakan pada siklus I ini adalah 14 soal yang valid.

2. Reliabilitas

Menurut Azwar (2018: 4), reliabilitas adalah kunci pokok sejauh

mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan memiliki

keterpercayaan tinggi jika tes tersebut mendapatkan hasil yang tetap. Hal

ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dari

pendapat kedua ahli ini dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah

keterpercayaan, konsistensi atau kestabilan suatu instrumen.

Tabel 3.11 Kualifikasi Reliabilitas

Interval Koefisien Kualifikasi

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

Negatif – 0,19 Sangat rendah

Sumber: Sudijono, 2011: 280

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

69

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5

kualifikasi kreativitas yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan

sangat rendah.

Berikut merupakan hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I.

Tabel 3.12 Kualifikasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,852 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada tabel 3.12,

reliabilitas soal pilihan ganda pada siklus I bernilai 0,852 menyatakan

bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I berada dalam kategori

“tinggi”. Untuk hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus II

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.13 Kualifikasi Reliabilitas Soal Evaluasi siklus II

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,795 Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada tabel 3.13,

reliabilitas soal pilihan ganda pada siklus II bernilai 0,795 menyatakan

bahwa realibilitas soal evaluasi siklus II berkategori sangat tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Bogdan (dalam Sugiyono 2017: 332-333) menyampaikan bahwa

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Dalam penelitian ini analisis data digunakan untuk mengetahui

kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V di SDN Deresan pada pembelajaran

IPA materi suhu dan kalor.

1. Perhitungan hasil belajar IPA yang peneliti lakukan sebagai berikut:

a) Menghitung jumlah skor pada soal pilihan ganda dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Skor 1 untuk jawaban benar

b. Skor 0 untuk jawaban salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

70

b) Menghitung nilai yang diperoleh siswa.

Nilai siswa =

c) Menghitung nilai rata-rata kelas.

Nilai rata-rata =

d) Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa.

Persentase =

2. Perhitungan kreativitas siswa

Peneliti menggunakan instrumen observasi untuk mendapatkan

data kreativitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II.

Peneliti menggunakan suatu kriteria atau patokan PAP tipe 1 sebagai

dasar acuan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.14 Skala Penilaian Kreativitas

Persentase Kriteria

90-100 Sangat baik

80-89 Baik

65-79 Cukup baik

55-64 Kurang baik

< 55 Sangat kurang baik

Tabel 3.14 merupakan penilaian acuan patokan tipe 1 dengan skala

skor 1-100% (Prijowuntato, 2016: 184) yang digunakan peneliti untuk

melakukan patokan nilai dari hasil observasi keterampilan kreativitas.

Analisis kemampuan berpikir kreatif dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Melakukan penghitungan nilai kreativitas tiap siswa dengan

menggunakan rumus =

b) Mengkategori kreativitas siswa dengan pedoman klasifikasi

kreativitas.

c) Menghitung nilai rata-rata kreativitas siswa secara keseluruhan

dengan menggunakan rumus =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

71

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan bisa dikatakan berhasil jika mampu memenuhi

atau melebihi kriteria yang sudah ditetapkan. Dalam penelitian ini diharapkan

adanya peningkatan kreativitas dan hasil belajar pada setiap siklusnya.

Berikut adalah indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian ini:

Tabel 3.15 Indikator Keberhasilan

Variabel Indikator Kondisi Awal Target

Siklus I Siklus II

Kreativitas Nilai rata-rata

kreativitas siswa 56,40 70 80

Hasil Belajar

IPA

Nilai rata-rata

hasil belajar IPA 57,60 70 80

Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM

58% 70% 80%

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti sudah

menentukan target pencapaian kreativitas dan hasil belajar untuk siklus I

dan siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV penelitian membahas mengenai kondisi awal, deskripsi per

siklus, data hasil penelitian, dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Sebelum menentukan judul penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan observasi pada proses pembelajaran dan siswa kelas V di SDN

Deresan. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data kondisi awal siswa.

Setelah itu peneliti melakukan analisis masalah yang dihadapi siswa dalam

pembelajaran. Dari observasi ini diperoleh data bahwa guru hanya

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab mengenai materi. Setelah

guru selesai menyampaikan materi dan melakukan tanya jawab dengan siswa,

maka proses pembelajaran mengenai materi pokok ekosistem ini dianggap

selesai. Akhirnya guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Hal ini yang

membuat hasil belajar IPA siswa tidak tercapai, karena seharusnya mereka

mendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajaran bukan hanya transfer

ilmu dari guru. Proses pembelajaran seperti ini kurang ideal untuk

pembelajaran IPA yang menuntut adanya proses ilmiah dan sikap ilmiah

sehingga menghasilkan fakta dan dapat diambil kesimpulannya.

Selain itu peneliti juga melakukan observasi saat siswa sedang

membuat hasil karya dari kertas origami. Dalam kegiatan ini guru

menginstruksi siswa untuk melipat kertas origami tersebut dan

menempelkannya. Peneliti menemukan data bahwa kreativitas siswa kelas V

sangat rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil karya siswa melipat kertas

origami yang bentuknya satu kelas sama dan tidak ditambahi hiasan yang

sebenarnya dapat membuat hasil karya semakin bagus.

Hasil observasi ini diperkuat dengan wawancara yang dilakukan kepada

guru kelas V SDN Deresan. Dari hasil wawancara beliau mengatakan bahwa

masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM untuk muatan

pelajaran IPA. Beliau mengatakan bahwa selama ini kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

73

IPA berlangsung tanpa dilakukan percobaan dan pengamatan. Menurut

peneliti hal ini yang membuat hasil belajar IPA siswa menjadi rendah karena

siswa hanya menerima transfer ilmu dari guru dan membuat siswa hanya

menghapal materi yang selama ini diterimanya. Guru kelas juga mengatakan

bahwa dalam pembelajaran tidak pernah dilakukan kegiatan membuat hasil

belajar dalam bentuk karya seni. Berdasarkan hal ini menurut peneliti, guru

tidak membantu siswa untuk mengembangkan kreativitasnya, sehingga

kreativitas siswa kelas V SDN Deresan menjadi rendah.

Berikut data hasil observasi awal kreativitas siswa kelas V SDN

Deresan pada tahun pelajaran 2018/2019.

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Observasi Kreativitas Siswa

No Nama

Siswa

Indikator Keterampilan

Kreativitas Jumlah

skor Nilai Kategori

1 2 3 4 5

1 Is 3 2 3 2 3 13 65 Cukup

2 Dni 2 1 1 2 2 8 40 Sangat rendah

3 Csy 3 3 3 2 2 13 65 Cukup

4 Mrn 2 3 3 3 3 14 70 Cukup

5 Adr 2 1 2 2 2 9 45 Sangat rendah

6 Nbl 2 2 3 2 2 11 55 Rendah

7 Dhn 3 3 2 3 3 14 70 Cukup

8 Jla 1 1 2 2 2 8 40 Sangat rendah

9 Erg 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

10 Kay 2 2 2 2 3 11 55 Rendah

11 Rif 3 2 3 3 3 14 70 Cukup

12 And 3 2 2 2 3 13 65 Cukup

13 Tya 2 2 3 2 2 11 55 Rendah

14 Rev 3 2 2 2 3 12 60 Rendah

15 Alb 3 2 2 2 2 11 55 Rendah

16 Ras 1 1 2 2 2 8 40 Sangat rendah

17 Hdy 3 2 2 2 3 13 65 Cukup

18 Rjl 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

19 Mla 3 3 3 2 2 13 65 Cukup

20 Ale 3 2 2 2 3 12 60 Rendah

21 Hzq 1 2 2 2 1 8 40 Sangat rendah

22 Ay 1 2 2 2 2 9 45 Sangat rendah

23 Rza 3 2 2 2 2 11 55 Rendah

24 Kyn 2 2 2 2 3 11 55 Rendah

25 Ang 2 2 1 2 2 9 45 Sangat rendah

26 Zas 2 1 2 2 2 9 45 Sangat rendah

27 Sal 1 2 2 2 2 9 45 Sangat rendah

28 Glh 3 2 2 2 3 12 60 Rendah

Nilai rata-rata kelas 1580: 2800 = 56,40

Kualifikasi Kreativitas Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

74

Tabel 4.1 merupakan data awal kreativitas siswa, pada tabel tersebut

dapat diketahui bahwa terdapat 9 siswa dengan kriteria kreativitas sangat

rendah, 10 siswa dengan kriteria kreativitas cukup, 9 siswa dengan kriteria

rendah. Keterampilan kreativitas seluruh indikator siswa mendapatkan nilai

rata-rata 56,4 masuk dalam kategori kreativitas rendah.

Peneliti juga meminta data hasil belajar IPA siswa kelas V SDN

Deresan materi suhu dan kalor pada tahun ajaran 2018/2019. Data tersebut

diperlukan untuk melihat kondisi awal hasil belajar siswa.

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Hasil Belajar IPA

No Nama KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 GLH

70

70 √

2 RFI 45 √

3 AB 35 √

4 ALKA 50 √

5 AMR 85 √

6 AKA 65 √

7 ASY 90 √

8 AJG 55 √

9 RNA 30 √

10 EG 30 √

11 FRH 80 √

12 HNF 65 √

13 INR 45 √

14 TSB 55 √

15 KZA 95 √

16 RKY 45 √

17 YQD 45 √

18 IBN 50 √

19 ROC 50 √

20 OXA 85 √

21 RNZ 40 √

22 KI 85 √

23 PUT 35 √

24 ID 60 √

25 ARS 50 √

Nilai Rata-rata Kelas 57,60

Jumlah Siswa Tuntas 7

Persentase Siswa Tuntas 28%

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 18

Persentase Siswa Tidak Tuntas 72%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui persentase rata-rata kreativitas

siswa sebesar 56 yang termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan tabel 4.2

dapat diketahui bahwa kondisi awal rata-rata hasil belajar IPA materi suhu

dan kalor adalah 57,60 dengan standar KKM 70. Jumlah siswa yang tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

75

sebanyak 7 siswa dengan persentase 28%. Masih ada 18 siswa yang tidak

tuntas atau tidak memenuhi KKM dengan persentase 72% dalam mata

pelajaran IPA ini.

Hasil dari kondisi awal kreativitas dan hasil belajar tersebut dapat

disimpulkan bahwa kreativitas dan hasil belajar siswa masih rendah. Jadi

peneliti memiliki target pencapaian untuk kreativitas dan hasil belajar siswa

dengan melakukan penerapan pembelajaran IPA menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang akan berlangsung selama 2

siklus.

2. Deskripsi Per Siklus

a) Pelaksanaan Siklus I

Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Alokasi disetiap

pertemuan selama 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Selasa, 4 Februari 2020 yang dimulai pukul 10.30-12.30.

Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 5

Februari 2020 yang dimulai pukul 11.30-13.30.

1) Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu

mempersiapakan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP,

LKPD, soal evaluasi siklus I, alat dan bahan yang diperlukan

dalam percobaan yang akan dilakukan, dan media pembelajaran.

Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk

mendapatkan data kreativitas yang dimiliki siswa kelas V SDN

Deresan.

2) Pelaksanaan

Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan sebanyak dua kali

pertemuan. Pelaksanaan penelitian siklus I diuraikan sebagai

berikut:

(a) Pertemuan 1

Peneliti bertindak sebagai guru Ilmu Pengetahuan

Alam dengan materi yang dipelajari adalah kalor dapat

mengubah suhu benda. Dikegiatan awal, guru mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

76

siswa untuk melakukan tepuk semangat, setelah itu guru

melakukan tanya jawab tentang pengalaman siswa yang

dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari yaitu

kegiatan mencamurkan air panas dan air dingin.

Memasuki kegiatan inti peneliti menggunakan

langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dalam pembelajaran, langkah pertama yakni

orientasi siswa pada masalah, siswa diminta untuk

menyaksikan video mengenai bagian tubuh manusia yang

terbakar karena seluncuran besi yang panas. Setelah itu

siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai

video. Langkah kedua yaitu mengorganisasikan siswa untuk

belajar, siswa dibentuk ke dalam beberapa kelompok secara

heterogen untuk melakukan percobaan. Siswa dibagikan

modul percobaan dan LKPD yang akan digunakan. Setelah

mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan kelompok

dalam percobaaan, selanjutnya adalah langkah ketiga yaitu

membimbing penyelidikan individu dan kelompok, siswa

mengamati kegiatan memasak air yang dilakukan bersama

kelompok dan masing-masing siswa mencatat hasil

pengamtannya pada lembar LKPD yang sudah disediakan.

Setelah diperoleh data hasil percobaan, memasuki

tahap keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, siswa merancang hasil karya buklet yang akan

dibuatnya secara mandiri. Dalam kegiatan membuat buklet

ini siswa diperbolehkan untuk berdiskusi bersama

kelompoknya. Siswa menuliskan materi pembelajaran hari

ini dan hasil dari percobaan yang sudah dilakukannya dalam

buklet tersebut. Siswa juga menambahkan hiasan pada

buklet tersebut menggunakan alat dan bahan yang tersedia.

Setelah pembuatan buklet ini selesai selanjutnya adalah

tahap kelima yaitu menganaisis dan mengevaluasi proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

77

pemecahan masalah, siswa mempresentasikan hasil karya

bukletnya bersama kelompok, kemudian siswa bersama

guru mengevaluasi hasil belajar dari penyelidikan yang

mereka lakukan dan proses yang mereka gunakan.

Dalam kegiatan penutup siswa membuat kesimpulan

bersama guru, setelah itu siswa diberikan soal evaluasi dan

melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang sudah

dilakukan hari ini. Setelah itu siswa dipersilahkan untuk

istirahat.

(b) Pertemuan 2

Pada pertemuan ke dua ini peneliti bertindak sebagai

guru Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi yang dipelajari

adalah kalor dapat mengubah wujud benda yaitu mencair.

Dikegiatan awal, guru mengajak siswa untuk melakukan

tepuk semangat. Setelah itu siswa melakukan tanya jawab

bersama guru mengenai pengalaman siswa yang

dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari hari ini.

Memasuki kegiatan inti peneliti menggunakan

langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dalam pembelajaran, langkah pertama yakni

orientasi siswa pada masalah, siswa disajikan video

mengenai es krim yang mencair. Setelah itu siswa

melakukan tanya jawab mengenai video tersebut. Langkah

kedua yaitu mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa

dibentuk ke dalam beberapa kelompok secara heterogen

untuk melakukan percobaan. Siswa dibagikan modul

percobaan dan LKPD yang akan digunakan. Setelah

mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan kelompok

dalam percobaaan. Selanjutnya adalah langkah ketiga yaitu

membimbing penyelidikan individu dan kelompok, siswa

mengamati proses mencairnya es batu yang dilakukan di

lapangan sekolah. Kegiatan ini dilakukan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

78

kelompok dan masing-masing siswa mencatat hasil

pengamtannya pada lembar LKPD yang sudah disediakan.

Setelah diperoleh data hasil percobaan selanjutnya

memasuki tahap keempat yaitu mengembangkan dan

menyajikan hasil karya, siswa diminta untuk menuangkan

hasilnya dan materi yang sudah dipelajari hari ini dalam

bentuk sebuah buklet. Buklet ini dibuat secara mandiri

tetapi siswa diperbolehkan untuk berdiskusi dalam

kelompok yang sudah dibuat. Siswa juga menambahkan

hiasan pada buklet tersebut menggunakan alat dan bahan

yang tersedia. Setelah pembuatan buklet ini selesai

selanjutnya adalah tahap kelima yaitu menganaisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah, siswa

mempresentasikan hasil karya bukletnya bersama

kelompok, kemudian siswa bersama guru mengevaluasi

hasil belajar dari penyelidikan yang mereka lakukan dan

proses yang mereka gunakan.

Di kegiatan penutup siswa membuat kesimpulan

bersama guru, setelah itu siswa diberikan soal evaluasi

siklus I siswa juga melakukan refleksi mengenai

pembelajaran yang sudah dilakukan hari ini. Setelah itu

siswa dipersilahkan untuk istirahat.

3) Observasi

Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh guru kelas.

Observasi ini dilakukan berdasarkan lembar observasi yang

sudah peneliti sediakan. Observasi ini dilakukan untuk

mendapatkan data kreativitas siswa. Dalam lembar observasi ini

terdapat indikator-indikator kreativitas yang sudah peneliti

tentukan. Observer memberikan nilai yang sesuai dengan apa

yan diamatinya mengenai ketercapaian kreativitas siswa. Selain

itu peneliti juga dibantu oleh teman peneliti untuk mengambil

foto sebagai dokumentasi selama pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

79

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dengan

materi pembelajaran kalor dapat mengubah suhu benda dan

peubahan wujud benda karena kalor yaitu mencair. Hasil yang

diperoleh pada siklus I menjadi pertimbangan peneliti untuk

melaksanakan siklus II atau tidak. Kendala yang dihadapi ketika

proses pembelajaran siklus I berlangsung diantaranya ada

beberapa kelompok yang kesulitan untuk membuat tungku

karena lilin yang digunakan sulit untuk didirikan, proses

pengamatan berlangsung cukup lama sehingga waktu untuk

mengisi LKPD kurang dan hasilnya tidak maksimal. Saat proses

pembuatan buklet siswa duduk melingkar dilantai bersama

kelompok, banyak siswa yang memainkan kertas dan hiasan

dengan tidak semestinya, misalnya dengan menggunting kertas

dan menumpahkan gliter terlalu banyak, hal ini membuat lantai

kelas menjadi kotor. Pada pelaksanaan siklus I ini sudah ada

peningkatan untuk hasil belajar IPA dan kreativitas siswa. Untuk

rata-rata hasil belajar IPA yang dimiliki siswa mencapai 70,90

dan kreativitas siswa mencapai 77,50 masuk ke dalam kategori

cukup. Tetapi hasil belajar IPA dan kreativitas siswa pada siklus

I ini belum mencapai target akhir dalam penelitian ini, maka

peneliti selanjutnya akan melakukan siklus II. Pada siklus II ini

materi yang akan dibahas adalah kalor dapat mengubah suhu

benda yaitu menguap dan mengembun. Pada siklus II peneliti

akan melaksanakan pembelajaran sebanyak 2 pertemuan dengan

alokasi waktu 2 JP (2 x 35) untuk masing-masing pertemuannya.

b) Pelaksanaan siklus II

Siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Alokasi disetiap

pertemuan selama 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Selasa, 11 Februari 2020 yang dimulai pukul 10.30-12.30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

80

Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 13

Februari 2020 yang dimulai pukul 11.30-13.30.

1) Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu

mempersiapakan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP,

LKPD, soal evaluasi siklus II, alat dan bahan yang diperlukan

dalam percobaan yang akan dilakukan, dan media pembelajaran.

Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk

mendapatkan data kreativitas yang dimiliki siswa kelas V SDN

Deresan.

2) Pelaksanaan

Penelitian pada siklus II ini dilaksanakan sebanyak dua

kali pertemuan. Pelaksanaan penelitian siklus II diuraikan

sebagai berikut:

(a) Pertemuan 1

Peneliti bertindak sebagai guru Ilmu Pengetahuan

Alam dengan materi yang dipelajari adalah kalor dapat

mengubah wujud benda yaitu mengembun. Dikegiatan

awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

“perubahan Wujud Benda” dengan nada dasar pelangi-

pelangi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab tentang

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari.

Memasuki kegiatan inti peneliti menggunakan

langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dalam pembelajaran. Langkah pertama yakni

orientasi siswa pada masalah, siswa diminta untuk

menyaksikan video mengenai sepatu yang basah bila

terkena rumput dipagi hari. Setelah itu siswa melakukan

tanya jawab bersama guru mengenai video. Langkah kedua

yaitu mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa dibentuk

ke dalam beberapa kelompok secara heterogen untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

81

melakukan percobaan. Siswa dibagikan modul percobaan

dan LKPD yang akan digunakan. Setelah mempersiapkan

alat dan bahan yang diperlukan kelompok dalam

percobaaan, Selanjutnya adalah langkah ketiga yaitu

membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Siswa

mengamati perubahan wujud benda yang terjadi pada

permukaan luar gelas kaca yang berisi air es. Masing-

masing siswa mencatat hasil pengamtannya pada lembar

LKPD yang sudah disediakan.

Setelah diperoleh data hasil percobaan selanjutnya

memasuki tahap keempat yaitu mengembangkan dan

menyajikan hasil karya. Siswa merancang hasil karya buklet

yang akan dibuatnya secara mandiri. Dalam kegiatan

membuat poster ini siswa diperbolehkan untuk berdiskusi

bersama kelompoknya. Siswa menuliskan materi

pembelajaran hari ini dan hasil dari percobaan yang sudah

dilakukannya dalam poster tersebut. Siswa juga

menambahkan hiasan pada poster tersebut menggunakan

alat dan bahan yang tersedia. Setelah pembuatan poster ini

selesai selanjutnya adalah tahap kelima yaitu menganalisis

dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa

mempresentasikan hasil karya posternya bersama

kelompok. Setelah selesai melakukan presentasi siswa

bersama guru mengevaluasi hasil belajar dari penyelidikan

yang mereka lakukan dan proses yang mereka gunakan.

Kelompok yang mendapatkan nilai terbaik dari hasil karya

dan presentasi mendapatkan penghargaan berupa tepuk

salut dan reward bintang.

Dalam kegiatan penutup siswa membuat kesimpulan

bersama guru, setelah itu siswa diberikan soal evaluasi dan

melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

82

dilakukan hari ini. Setelah itu siswa dipersilahkan untuk

istirahat.

(b) Pertemuan 2

Peneliti bertindak sebagai guru Ilmu Pengetahuan

Alam dengan materi yang dipelajari adalah kalor dapat

mengubah wujud benda yaitu menguap. Dikegiatan awal,

guru mengajak siswa untuk melakukan tepuk “Anak Rapi”.

Setelah itu guru melakukan tanya jawab tentang

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari melalui gambar pakaian yang dijemur.

Memasuki kegiatan inti peneliti menggunakan

langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dalam pembelajaran. Langkah pertama yakni

orientasi siswa pada masalah, siswa diminta untuk

menyaksikan video mengenai danau yang kering karena

musim kemarau. Setelah itu siswa melakukan tanya jawab

bersama guru mengenai video. Langkah kedua yaitu

mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa dibentuk ke

dalam beberapa kelompok secara heterogen untuk

melakukan percobaan. Siswa dibagikan modul percobaan

dan LKPD yang akan digunakan. Setelah mempersiapkan

alat dan bahan yang diperlukan kelompok dalam

percobaaan selanjutnya adalah langkah ketiga yaitu

membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Siswa

mengamati perubahan wujud benda yang terjadi pada air

yang menguap. Masing-masing siswa mencatat hasil

pengamtannya pada lembar LKPD yang sudah disediakan.

Setelah diperoleh data hasil percobaan selanjutnya

memasuki tahap keempat yaitu mengembangkan dan

menyajikan hasil karya. Siswa merancang hasil karya poster

yang akan dibuatnya secara mandiri. Dalam kegiatan

membuat poster ini siswa diperbolehkan untuk berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

83

bersama kelompoknya. Siswa menuliskan materi

pembelajaran hari ini dan hasil dari percobaan yang sudah

dilakukannya dalam poster tersebut. Siswa juga

menambahkan hiasan pada poster tersebut menggunakan

alat dan bahan yang tersedia. Setelah pembuatan poster ini

selesai selanjutnya adalah tahap kelima yaitu menganaisis

dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa

mempresentasikan hasil karya posternya bersama

kelompok. Kemudian siswa bersama guru mengevaluasi

hasil belajar dari penyelidikan yang mereka lakukan dan

proses yang mereka gunakan. Kelompok yang mendapatkan

nilai terbaik dari hasil karya dan presentasi mendapatkan

penghargaan berupa tepuk salut dan reward bintang.

Dalam kegiatan penutup siswa membuat kesimpulan

bersama guru, setelah itu siswa diberikan soal evaluasi

siklus II. Setelah itu siswa melakukan refleksi mengenai

pembelajaran yang sudah dilakukan hari ini. Setelah itu

siswa dipersilahkan untuk istirahat.

3) Observasi

Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh guru kelas.

Observasi ini dilakukan berdasarkan lembar observasi yang

sudah peneliti sediakan. Observasi ini dilakukan untuk

mendapatkan data kreativitas siswa. Dalam lembar observasi ini

terdapat indikator-indikator kreativitas yang sudah peneliti

tentukan. Observer memberikan nilai yang sesuai dengan apa

yang diamatinya mengenai ketercapaian kreativitas siswa. Selain

itu peneliti juga dibantu oleh teman peneliti untuk mengambil

foto sebagai dokumentasi selama pembelajaran berlangsung.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II dengan

materi pembelajaran kalor dapat mengubah wujud benda yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

84

mengembun dan menguap. Kendala yang dihadapi ketika proses

pembelajaran siklus I sudah berkurang pada pembelajaran di

siklus II. Peneliti dapat mengatur alokasi waktu dengan tepat

sehingga waktu yang diperlukan untuk percobaan dan mengisi

LKPD menjadi efektif. Saat pembuatan poster siswa duduk

dikursi masing-masing, hal ini membuat kelas tenang dan

kondusif. Ketika kelas dapat terkontrol dengan baik maka tidak

ada lagi siswa yang memainkan hiasan dan kertas origami

dengan tidak semestinya. Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi

secara mandiri dan duduk dengan tenang. Perolehan rata-rata

hasil belajar IPA siswa pada siklus II ini sangat baik menjadi

84,20 dan perolehan rata-rata kreativitas yang dimiliki siswa

pada siklus II ini adalah 85,80 dengan kategori baik.

Berdasarkan rata-rata hasil belajar IPA dan rata-rata kreativitas

siswa pada siklus II ini maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) berhasil

meningkatkan hasil belajar IPA dan kreativitas siswa kelas V

SDN Deresan dalam materi suhu dan kalor, maka dari itu

penelitian ini dihentikan pada siklus II.

3. Data Hasil Penelitian

Berikut ini peneliti sajikan data mengenai pembelajaran yang

sudah dilakukan meliputi data kreativitas dan hasil belajar IPA siklus I

dan siklus II siswa kelas V SDN Deresan:

a) Data Hasil Kreativitas Siswa

1) Data Kreativitas Siklus I

Data kreativitas siswa siklus I diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan oleh teman peneliti pada saat

pelaksanaan siklus I. Skor kreativitas siswa pada siklus I dapat

dilihat melalui tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.3 Data Kreativitas Siswa Siklus I

No Nama

Siswa

Indikator Keterampilan

Kreativitas Jumlah

Skor Nilai Kategori

1 2 3 4 5

1 Is 3 4 4 4 3 18 90 Sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

85

No Nama

Siswa

Indikator Keterampilan

Kreativitas Jumlah

Skor Nilai Kategori

1 2 3 4 5

2 Dni 3 2 2 2 3 12 60 Rendah

3 Csy 3 3 4 4 4 18 90 Sangat tinggi

4 Mrn 3 4 4 4 3 18 90 Sangat tinggi

5 Adr 2 3 3 3 3 14 70 Cukup

6 Nbl 3 4 3 3 3 16 80 Tinggi

7 Dhn 4 3 4 3 4 18 90 Sangat tinggi

8 Jla 3 2 3 3 3 14 70 Cukup

9 Erg 3 3 4 4 4 18 90 Sangat tinggi

10 Kay 3 3 2 3 3 14 70 Cukup

11 Rif 3 4 4 4 3 18 90 Sangat tinggi

12 And 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

13 Tya 3 3 4 3 3 16 80 Tinggi

14 Rev 3 3 4 3 3 16 80 Tinggi

15 Alb 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

16 Ras 2 2 3 2 3 12 60 Rendah

17 Hdy 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

18 Rjl 4 4 3 3 4 18 90 Sangat tinggi

19 Mla 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi

20 Ale 3 3 4 3 3 16 80 Tinggi

21 Hzq 2 3 2 3 2 12 60 Rendah

22 Ay 2 3 2 3 3 13 65 Cukup

23 Rza 2 3 3 3 3 14 70 Cukup

24 Kyn 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

25 Ang 2 2 3 3 3 13 65 Cukup

26 Zas 2 3 3 3 3 14 70 Cukup

27 Sal 3 3 2 3 3 14 70 Cukup

28 Glh 3 3 3 4 3 16 80 Tinggi

Nilai rata-rata Kreativitas 77,50

Kualifikasi Kreativitas Cukup

Tabel 4.3 merupakan data siklus I kreativitas siswa, pada

tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 3 siswa dengan

kriteria kreativitas rendah, 8 siswa dengan kriteria kreativitas

cukup, 10 siswa dengan kriteria kreativitas tinggi, dan 7 siswa

dengan kriteria kreativitas sangat tinggi. Keterampilan

kreativitas seluruh indikator siswa mendapatkan nilai rata-rata

77,50 sudah mencapai target untuk siklus I yakni 70 dengan

kualifikasi kreativitas cukup. Untuk siklus II akan diberi

penekanan yang lebih pada indikator-indikator yang masih

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

86

2) Data Kreativitas Siklus II

Data kreativitas siswa siklus II diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan oleh teman peneliti pada saat

pelaksanaan siklus II. Skor kreativitas siswa pada siklus II dapat

dilihat melalui tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Data Kreativitas Siswa Siklus II

No Nama

Siswa

Indikator Keterampilan

Kreativitas Jumlah

Skor Nilai Kategori

1 2 3 4 5

1 Is 3 4 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

2 Dni 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

3 Csy 4 3 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

4 Mrn 3 4 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

5 Adr 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

6 Nbl 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi

7 Dhn 4 3 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

8 Jla 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

9 Erg 3 4 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

10 Kay 3 4 3 3 4 17 85 Tinggi

11 Rif 3 4 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

12 And 4 3 3 3 4 18 90 Sangat tinggi

13 Tya 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi

14 Rev 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi

15 Alb 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi

16 Ras 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

17 Hdy 4 3 3 3 4 17 85 Tinggi

18 Rjl 4 4 3 4 4 19 95 Sangat tinggi

19 Mla 3 4 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

20 Ale 4 3 4 4 4 19 95 Sangat tinggi

21 Hzq 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

22 Ay 3 3 3 3 3 15 75 Cukup

23 Rza 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

24 Kyn 3 4 3 3 4 17 85 Tinggi

25 Ang 3 4 3 3 3 16 80 Tinggi

26 Zas 3 3 3 3 4 16 80 Tinggi

27 Sal 3 4 3 3 4 17 85 Tinggi

28 Glh 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi

Nilai Rata-rata Kelas 85,80

Kualifikasi Kreativitas Tinggi

Tabel 4.4 merupakan data siklus II kreativitas siswa, pada

tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 5 siswa dengan

kriteria kreativitas cukup, 13 siswa dengan kriteria kreativitas

tinggi, dan 10 siswa dengan kriteria kreativitas sangat tinggi.

Keterampilan kreativitas seluruh indikator siswa mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

87

nilai rata-rata 85,80 sudah mencapai target untuk siklus II yakni

80 dengan kualifikasi kreativitas tinggi.

Berikut adalah gambar diagram peningkatan kreativitas

siswa pada siklus I dan siklus II yang dapat dilihat melalui

diagram 4.1 di bawah ini:

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa kreativitas

siswa meningkat setelah menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM). Dengan data kondisi awal kreativitas

siswa sebesar 54,60. Kreativitas siswa meningkat pada siklus I

sebesar 77, 50 kemudian meningkat lagi pada siklus II sebesar

85, 80.

b) Data Hasil Belajar Siswa

1) Hasil Belajar IPA Siklus I

Data hasil belajar IPA siklus I diperoleh dari hasil

penilaian soal evaluasi siklus I. Nilai hasil belajar IPA pada

siklus I dapat dilihat melalui tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar IPA siklus I

No Nama KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 Is

70

78 √

2 Dni 71 √

3 Csy 78 √

56

70

80 77

85

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Data Awal Siklus I Siklus II

Data awal

Target Siklus I dan II

Pencapaian Siklus I dan

II

Peningkatan Kreativitas

Diagram 4.1 Peningkatan Kreativitas Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

88

No Nama KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas

4 Mrn 78 √

5 Adr 42 √

6 Nbl 50 √

7 Dhn 92 √

8 Jla 71 √

9 Erg 78 √

10 Kay 71 √

11 Rif 71 √

12 And 78 √

13 Tya 92 √

14 Rev 71 √

15 Alb 71 √

16 Ras 71 √

17 Hdy 85 √

18 Rjl 92 √

19 Mla 64 √

20 Ale 50 √

21 Hzq 78 √

22 Ay 57 √

23 Rza 71 √

24 Kyn 50 √

25 Ang 71 √

26 Zas 78 √

27 Sal 50 √

28 Glh 78 √

Nilai Rata-rata Kelas 70,90

Jumlah Siswa Tuntas 21

Persentase Siswa Tuntas 75%

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 7

Persentase Siswa Tidak Tuntas 25%

Pada tabel 4.5 adalah hasil belajar IPA siklus I, terdapat 21

siswa yang mendapat nilai sama dengan atau lebih dari standar

KKM 70 dengan persentase 75%. Terdapat 7 siswa yang belum

mencapai standar KKM 70 dengan persentase 25%. Jumlah

nilai rata-rata kelas yaitu 70,90. Pada siklus I peneliti

menentukan target hasil belajar 70, tetapi pencapaian ini belum

sesuai dengan target akhir dalam penelitian ini, maka peneliti

melanjutkan siklus II.

2) Hasil Belajar IPA Siklus II

Data hasil belajar IPA siklus II diperoleh dari hasil

penilaian soal evaluasi siklus II. Nilai hasil belajar IPA pada

siklus I dapat dilihat melalui tabel 4.6 dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

89

Tabel 4.6 Data Hasil Belajar IPA siklus II

No Nama KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 Is

70

92 √

2 Dni 78 √

3 Csy 92 √

4 Mrn 85 √

5 Adr 64 √

6 Nbl 71 √

7 Dhn 92 √

8 Jla 92 √

9 Erg 92 √

10 Kay 85 √

11 Rif 92 √

12 And 92 √

13 Tya 92 √

14 Rev 92 √

15 Alb 85 √

16 Ras 78 √

17 Hdy 92 √

18 Rjl 92 √

19 Mla 85 √

20 Ale 78 √

21 Hzq 78 √

22 Ay 57 √

23 Rza 78 √

24 Kyn 78 √

25 Ang 92 √

26 Zas 92 √

27 Sal 78 √

28 Glh 85 √

Nilai Rata-rata Kelas 84,20

Jumlah Siswa Tuntas 26

Persentase 93%

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 2

Persentase 7%

Pada tabel 4.6 adalah hasil belajar IPA siklus II, terdapat

26 siswa yang mendapat nilai sama dengan atau lebih dari

standar KKM 70 dengan persentase 93%. Terdapat 2 siswa yang

belum mencapai standar KKM 70 dengan persentase 7%.

Jumlah nilai rata-rata kelas yaitu 84,20. Pada siklus II peneliti

menentukan target hasil belajar 80, maka dari itu penelitian

hanya sampai siklus II saja. Berikut adalah gambar diagram

peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat melalui

diagram 4.2 di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

90

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar

siswa meningkat setelah menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM). Dengan data kondisi awal hasil

belajar siswa sebesar 57,60. Hasil belajar siswa meningkat pada

siklus I sebesar 70, 90 kemudian meningkat lagi pada siklus II

sebesar 84, 20.

c) Rangkuman Capaian Kreativitas dan Hasil Belajar

Rangkuman capaian kreativitas dan hasil belajar siswa siklus I

dan siklus II tersaji pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Rangkuman Capaian Kreativitas dan Hasil

Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Variabel Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Target Hasil Target Hasil

Kreativitas Nilai rata-rata

kreativitas siswa 56,4 70 77,50 80 85,80

Hasil Belajar

IPA

Nilai rata-rata

hasil belajar

IPA

57,6 70 70,90 80 84,20

Persentase

jumlah siswa

yang mencapai

KKM

28% 70% 75% 80% 93%

57,6

70

80

70,9

84,2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Data Awal Siklus I Siklus II

Data Awal

Target Siklus I dan II

Pencapaian Siklus I dan II

Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

91

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa capaian kreativitas dan hasil

belajar siswa dalam penelitian ini sudah mencapai target penelitian.

B. Pembahasan

1. Upaya Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar dalam penelitian ini menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM). Suprijono (2016: 202) menyatakan bahwa esensi dari

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah pembelajaran yang

menyuguhkan masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa supaya

menyelidikinya menggunakan kelompok. Model pembelajaran ini terdiri

dari lima langkah, yaitu: (a) orientasi siswa pada masalah, (b)

mengorganisasikan siswa untuk belajar, (c) membimbing pengalaman

individual/ kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

(e) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kelima

langkah-langkah tersebut peneliti jelaskan, sebagai berikut:

a) Orientasi Siswa pada Masalah

Mengorientasikan siswa pada masalah diperlukan supaya guru

dapat menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang

diperlukan dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam aktivitas

pemecahan masalah (Mulyasa, Iskandar dan Aryani, 2016: 134).

Orientasi siswa pada masalah yang dilakukan guru adalah

menyajikan sebuah masalah yang kontekstual dalam bentuk video.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terlibat dalam

aktivitas pemecahan masalah. Langkah penyajian masalah oleh guru

sangat penting untuk dilakukan karena dalam model pembelajaran

ini masalah yang disajikan menjadi dasar dalam pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan

oleh Suprijono (2016: 202) bahwa esensi dari Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) adalah pembelajaran yang menyuguhkan masalah

yang autentik dan bermakna kepada siswa supaya menyelidikinya

menggunakan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

92

b) Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar

Mengorganisasikan siswa untuk belajar dilakukan supaya guru

dapat membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (Mulyasa,

Iskandar dan Aryani, 2016: 134). Pada tahap ini guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok secara heterogen. Setelah itu guru

membagikan modul yang akan digunakan dalam percobaan. Tujuan

dibagikan modul ini adalah supaya siswa mengetahui tahap-tahap

yang harus ia lakukan bersama teman kelompok selama percobaan

berlangsung. Pembentukan siswa dalam kelompok bertujuan agar

siswa dapat saling membantu dalam hal memecahkan masalah. Hal

ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Vigotsky bahwa

interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru

dan memperkaya perkembangan intelektual siswa (Rusman, 2011:

244).

c) Membimbing Pengalaman Individual/ Kelompok

Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan

individu dan kelompok guru berperan untuk mendorong siswa

mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (Mulyasa, Iskandar

dan Aryani, 2016: 134). Pada tahap ini siswa diberi kesempatan

untuk melakukan pengamatan atau percobaan yang berkaitan dengan

masalah yang sudah disajikan sebelumnya. Siswa mengumpulkan

informasi dan masing-masing mencatatnya pada lembar LKPD yang

sudah disediakan oleh guru. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa

dapat memecahkan masalah atau menemukan jawaban terjadinya

suatu fenomena atau kejadian. Penemuan jawaban atau informasi

yang dimaksud bukan menemukan yang sama sekali benar-benar

baru, melainkan menemukan kembali. Hal ini sesuai dengan teori

Jerome S. Burner yang menyatakan bahwa belajar penemuan sesuai

dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa, berusaha

sendiri mencari pemecahan masalah yang didukung oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

93

pengetahuan yang menyertainya, sehingga diharapkan dapat

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna (Rusman,

2011: 245).

d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.

Pada tahap keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan

hasil karya guru berperan untuk membantu siswa dalam merencanakan

dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model, dan berbagai

tugas dengan teman (Mulyasa, Iskandar dan Aryani, 2016: 134). Pada

tahap ini siswa diminta untuk merancang hasil karya seni yang

didalamnya berisi materi dan hasil percobaan yang sudah dilakukan.

Dalam kegiatan ini siswa juga diminta untuk menghias hasil karya

yang sudah dibuat supaya terlihat semakin indah. Kegiatan ini dapat

membantu siswa mengembangkan kreativitasnya melalui hasil karya

seni yang dibuat. Hal ini sesuai dengan strategi dari pengembangan

kreativitas pada bagian strategi proses (dalam Munandar, 2014: 45-

46). Pada strategi proses dijelaskan bahwa Untuk mengembangkan

kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan

kreatif. Guru berperan merangsang anak dengan membantu

mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Anak akan

menghasilkan produk-produk kreatif dalam iklim yang menunjang,

menerima, dan menghargai.

e) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

diperlukan supaya siswa dapat mengevaluasi hasil belajar dari

penyelidikan yang mereka lakukan dan proses yang mereka gunakan

dan meminta mempresentasikan hasil kerja (Mulyasa, Iskandar dan

Aryani, 2016: 134). Pada tahap ini siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas. Tahap ini dilakukan

supaya siswa dan guru dapat melakukan evaluasi terhadap percobaan

yang sudah mereka lakukan dan proses yang mereka gunakan. Hal

ini sejalan dengan keuntungan dari penggunaan model PBM yaitu

pembelajaran akan berlangsung bermakna, karena dalam model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

94

PBM ini siswa yang akan belajar memecahkan suatu masalah yang

disuguhkan maka mereka harus menerapkan pegetahuan yang

dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan

untuk pemecahan masalah (Mulyasa, Iskandar dan Aryani, 2016:

138). Selain itu kegiatan pada tahap ini juga sesuai dengan strategi

dalam pengembangan kreativitas yaitu pendorong. Dalam hal ini

dijelaskan bahwa lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah

yang mendukung ialah lingkungan yang memberikan penghargaan

dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau

kelompok individu Munandar (2014:46)

Dengan menggunakan model PBM maka pembelajaran akan

berlangsung bermakna karena siswa akan belajar memecahkan suatu

masalah sehingga mereka harus menerapkan pengetahuan yang

dimilikinya atau berusaha untuk mengetahui pengetahuan yang

diperlukan untuk pemecahan masalah. Melalui kegiatan ini siswa

akan terlibat aktif dalam pemecahan masalah sehingga pembelajaran

tidak sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa. Menurut Rusman

(2011: 324) pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman

langsung akan lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam

mengakses informasi di kelas. Hal ini membuat siswa dapat

meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.

2. Peningkatan Kreativitas

Peningkatan kreativitas siswa didapatkan dengan penggunaan

model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Downing

(dalam Sani, 2019: 98) berpendapat bahwa kreativitas adalah proses

untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari susunan yang ada dengan

menyusun kembali susunan tersebut. Indikator kreativitas yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa indikator kreativitas

yang dikemukakan oleh Sujiono dan Sujiono (2010: 38), Ngalimun,

Fadillah dan Ariani. (2013: 55), dan Munandar, (2009: 71) yaitu kelancaran,

keaslian, elaborasi, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan mempunyai

rasa keindahan yang dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

95

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nopiyanita,

Haryono dan Ashadi (2013) penelitian tindakan kelas menggunakan

model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kreativitas

siswa. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pembelajaran bermakna

membuat siswa dapat menemukan sendiri fakta dan konsep,

menumbuhkembangkan nilai-nilai yang dituntut serta merangsang

kreativitas siswa. Dipilihnya model PBM ini untuk meningkatkan

kreativitas karena salah satu keuntungan lainnya yang menyatakan bahwa

PBM diyakini dapat menumbuhkembangkan kemampuan kreativitas

siswa, baik secara individual maupun kelompok, karena hampir di setiap

langkah menuntut adanya keaktifan siswa (dalam Putra,2013:82-84).

Guru turut memegang peran penting untuk meningkatkan

kreativitas siswanya. Menurut Munandar (2014: 45-46) mengenai strategi

pengembangan kreativitas bagian strategi proses dikatakan bahwa Untuk

mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk

melakukan kegiatan kreatif. Guru berperan merangsang anak dengan

membantu mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Dalam

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) guru dapat

mengembangkan kreativitas anak dengan menyediakan sarana dan

prasarana yang diperlukan dalam kegiatan melakukan percobaan dan

membuat hasil karya. Selain itu pada bagian strategi pendorong yang

mengatakan bahwa bakat kreatif seorang siswa akan terwujud jika ada

dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan

kuat dalam dirinya sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Lingkungan

keluarga maupun lingkungan sekolah yang mendukung ialah lingkungan

yang memberikan penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan

perilaku kreatif individu atau kelompok individu Munandar (2014: 45-

46). Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) guru dapat

melakukan strategi pendorong, aktivitas ini muncul pada tahap

pemberian reward pada anak yang mempunyai hasil karya seni yang

indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

96

Berdasarkan hasil perhitungan data observasi siklus I dan siklus II

yang sudah peneliti lakukan mengenai kreativitas siswa maka dapat

diketahui bahwa ada peningkatan kreativitas menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Pada siklus I data kreativitas

siswa sebesar 77,50 masuk dalam kriteria kreativitas cukup dan pada

siklus II data kreativitas siswa sebesar 85,80 masuk dalam kriteria tinggi.

Didalam model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terdapat langkah-

langkah yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Siswa diajak

untuk memecahkan masalah melalui sebuah percobaan, kemudian siswa

dapat menyajikan hasil percobaannya dalam bentuk karya seni dan

mempresentasikannya. Berdasarkan tabel 4.6 dan 4.7 dapat dilihat

peningkatan kreativitas siswa pada siklus I dan siklus II. Jadi dapat

disimpulkan kreativitas siswa meningkat di setiap siklus.

Didalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terdapat tahap-

tahap pembelajaran yang dapat dioptimalkan untuk mengembangkan

kreativitas siswa, sehingga model ini sangat tepat untuk digunakan

apabila ingin meningkatkan kreativitas siswa.

3. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dengan penggunaan

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Berdasarkan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Santosa (2018) penelitian tindakan kelas

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Juliah (dalam Jihad & Haris,

2012:15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa

sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Dalam penelitian

ini peneliti akan fokus pada hasil belajar kognitif pada muatan pelajaran

IPA.

Menurut Susanto (dalam Murfiah, 2017: 106) sains atau IPA adalah

usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang

tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan

penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan definisi

ini maka model PBM diyakini dapat menjadi pilihan yang tepat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

97

pembelajaran IPA karena didalamnya terdapat tahapan-tahapan yang

dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran dalam IPA. Beberapa

tujuan dari pembelajaran IPA menurut Trianto (dalam Murfiah, 2017:

107) diantaranya adalah (1) keterampilan dan kemampuan untuk

menangani peralatan, menyelesaikan masalah, dan melakukan observasi,

(2) Sikap ilmiah antara lain skeptis, kritis, sensitif, objektif, jujur,

terbuka, benar, dan dapat bekerja sama. Dengan menggunakan

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) hal ini dapat dioptimalkan pada

langkah ketiga yaitu, membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

Kegiatan percobaan ini sejalan dengan cara penyelidikan IPA.

Trianto (2012: 150) menyatakan bahwa eksperimen merupakan hal

sangat penting dalam metode ilmiah untuk menguak rahasia gejala alam.

Eksperimen harus diikuti observasi yang teliti dan cermat agar diperoleh

data yang akurat. Saat melakukan percobaan ini perilaku yang dapat

dilakukan adalah mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah (dalam Mulyasa, Iskandar dan Aryani. 2016: 134).

Kegiatan eksperimen seperti yang telah dijelaskan di atas

merupakan salah satu empat unsur utama dalam IPA yang menyatakan

bahwa proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya

prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode

ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau

percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan (dalam

Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 24). Dalam pembelajaran IPA

kegiatan eksperimen ini dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai

dengan salah satu tujuan dari melatihkan keterampilan proses

pembelajaran IPA yaitu, meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa,

karena dalam melatihkan ini siswa dipicu untuk berpartisipasi secara

aktif dan efisien dalam belajar (Trianto, 2012: 150).

Berdasarkan rekapitulasi data hasil belajar dapat diketahui bahwa

ada peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM). Indikator keberhasilan hasil belajar siswa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

98

siklus I adalah 70 dan siklus II adalah 80. Data awal rata-rata hasil

belajar IPA mengenai suhu dan kalor sebesar 57,60 yang masuk dalam

kategori rendah. Pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar

IPA dengan perolehan nilai sebesar 70,90 dengan presentase jumlah

siswa yang mencapai KKM sebesar 75%. Kemudian pada siklus ke II

kembali terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar IPA dengan

pemerolehan nilai sebesar 84,20 dengan presentase jumlah siswa yang

mencapai KKM sebesar 93%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

99

BAB V

PENUTUP

Pada bab V dalam penelitian ini membahas mengenai kesimpulan,

keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan menggunakan

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang dilakukan pada siswa

kelas V SDN Deresan, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan hasil belajar IPA dan kreativitas siswa kelas V SDN

Deresan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

telah dilakukan dengan penerapan langkah-langkah sebagai berikut a)

orientasi siswa pada masalah, b) mengorganisasikan siswa untuk belajar,

c) membimbing pengalaman individual/ kelompok, d) mengembangkan

dan menyajikan hasil karya, e) menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah.

2. Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan kreativitas siswa kelas V SDN Deresan pada materi suhu

dan kalor. Pada data awal rata-rata kreativitas siswa sebesar 54,6 yang

masuk dalam kategori rendah. Pada siklus I mengalami peningkatan

sebesar 77,50 masuk dalam kategori cukup dan pada siklus II meningkat

lagi menjadi 85,80 masuk dalam kategori tinggi.

3. Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Deresan pada materi

suhu dan kalor. Hasil belajar siswa memiliki peningkatan dimana data

awal rata-rata hasil belajar IPA siswa sebesar 57,60 dengan persentase

jumlah siswa yang mencapai KKM 70 sebesar 28%. Pada siklus I

mengalami peningkatan rata-rata sebesar 70,90 dengan persentase jumlah

siswa yang mencapai KKM sebesar 75% dan meningkat lagi pada siklus

II dengan rata-rata mencapai 84,20 dan persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM sebesar 93%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

100

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan diantaranya:

1. Peneliti berperan sebagai guru kelas sehingga peneliti bertugas untuk

membimbing jalannya proses pembelajaran dari awal sampai akhir.

Karena hal ini peneliti cukup kesulitan dalam mengkondisikan siswa

sehingga harus ditemani oleh guru kelas.

2. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan dan pengamatan sehingga

diperlukan persiapan alat dan bahan yang memadai. Dalam salah satu

percobaan peneliti hanya melakukan demo di kelas dan meminta anak-

anak untuk memperhatikan dan mencatat hasil dari percobaan yang

dilakukan, hal ini terjadi karena kurang tersedianya alat berupa kompor

untuk memasak air.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, saran yang dapat

diberikan kepada peneliti selanjutnya, diantaranya sebagai berikut:

1. Sangat penting bagi peneliti untuk menguasai cara mengkondisikan kelas

sehingga proses penelitian bisa berjalan dengan lancar.

2. Sebaiknya alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian dapat

disiapkan lebih dari satu supaya siswa dapat mencoba sendiri proses

percobaan bukan hanya sebatas mengamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

101

DAFTAR PUSTAKA

Amirono & Daryanto. (2016). Evaluasi dan penilaian pembelajaran kurikulum

2013. Yogyakarta: Gava Media.

Arifin, Z. (2016). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Arikunto, S. (2010). Penelitian tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.

Asriningtyas, A. N. Kristin, F & Anugraheni, I. (2018). “Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD”. Jurnal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana, 5(1).

Diunduh di

https://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+uksw+problem+based+learnin

g+anastasia&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart pada tanggal 09

Maret 2020 pukul 13.35.

Azwar, S. (2018). Reabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baharuddin & Wahyuni, E. N. (2015). Teori belajar dan pembelajaran.

Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Edi, F. R. S. (2016). Teori Wawancara Psikodignostik. Yogyakarta: Leutikaprio.

Jihad, A. & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kunandar. (2008). Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai

pengembangan profesi guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kurniawan. (2014). Pembelajaran terpadu tematik (teori, praktik, dan penilaian).

Bandung: Alfabeta.

Kusmah, W. (2010). Mengenal penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT Indeks.

Latip, A. E. (2018). Evaluasi pembelajaran di SD dan MI: perencanaan dan

pelaksanaan penilaian hasil belajar autentik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. I.D. & Aryani, W. D. (2016). Revolusi dan inovasi pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Munandar, U. (2014). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Murfiah, U. (2017). Pembelajaran terpadu. Bandung: Refieka Aditama.

Ngalimun. Fadillah, H. & Ariani, A. 2013. Perkembangan dan pengembangan

kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

102

Nopiyanita, T.H. & Ashadi. (2013). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Kimia dan Kreativitas Siswa pada Materi Reaksi Redoks Kelas X

Semester Genap SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 2(4). Diunduh di

https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/2863/1965 pada

tanggal 09 Maret 2020 pukul 12.29.

Prasodjo, Naryoko, & Djanah, P. (2007). IPA terpadu. Jakarta: Yudhistira.

Prijowuntato, W. (2016). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Putra, S. R. 2013. Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta:

DIVA Press.

Ratnawulan, E. & Rusdiana. (2015). Evaluasi pembelajaran. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sally, A. & Poerwaningsih, A. (2013). IPA terpadu. Jakarta: Perpustakaan

Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Sani, R. A. (2019). Pembelajaran berbasis HOTS (higher order thinking skills).

Tangerang: Tira Smart.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian tindakan kelas. Bandung: Prenada Media Group.

Santosa, A. W. (2018). “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas IV A SD Negeri Nogopuro melalui Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)”. Skripsi: Tidak diterbitkan. Universitas

Sanata Dharma. Diunduh di

http://repository.usd.ac.id/cgi/search/simple?q=141134111&_action_search

=Search&_action_search=Search&_order=bytitle&basic_srchtype=ALL&_

satisfyall=ALL pada tanggal 14 Februari 2020 pukul 13.09.

Santrock, J. W. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Sudijono, A. (2011). Evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. (2016). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Y. N. dan Sujiono, Bambang. (2010). Bermain kreatif berbasis

kecerdasan jamak. Jakarta : PT Indeks.

Suprijono, A. (2016). Model-model pembelajaran emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suryani & Hedryadi. (2015). Metode riset kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia

group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

103

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Suwandi, S. (2009). Model assesmen dalam pembelajaran. Semarang: Yuma

Pustaka dan FKIP UNS.

Trianto. (2012). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tung, K. Y. (2015). Pembelajaran dan perkembangan belajar. Jakarta: Permata

Puri Media.

Walid, A. (2017). Strategi pembelajaran IPA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wisudawati, A. W. dan Sulistyowati, Eka. (2014). Metodologi pembelajaran IPA.

Jakarta: Bumi Aksara.

Yuniar, Sunardi, & Kurniati. (2017). “Pengembangan Indikator 4C’s yang Selaras

dengan Kurikulum 2013 SMA Kelas X pada Materi Trigonometri”. Jurnal

Pendidikan Matematika Universitas Jember, 7 (2). Diunduh di

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/6974 pada tanggal

25 November 2019 pukul 14.00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

104

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

105

Lampiran 1. Surat izin penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

106

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

107

Lampiran 3. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I pertemuan 1

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

111

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

115

c. Validator 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

119

Lampiran 4. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus I pertemuan 2

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

123

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

126

c. Validator 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

130

Lampiran 5. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II

pertemuan 1

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

134

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

138

c. Validator 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

142

Lampiran 6. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Siklus II

pertemuan 2

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

146

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

150

c. Validator 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

154

Lampiran 7. Hasil Validasi instrumen Observasi

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

155

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

156

Lampiran 8. Hasil Validitas Soal Siklus I

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

157

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

158

Lampiran 9. Hasil Validitas Soal Siklus II

a. Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

159

b. Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

160

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Penelitian

No Instrumen Validator

Hasil

Penilaian

rata-rata

Rata-

rata Kategori

1 Observasi

Kreativitas

Dosen 1 75 75

Baik

Dosen 2 75

2 Kuesioner

Kreativitas

Dosen 1 82 84

Sangat

baik Dosen 2 85

3 RPP Dosen 1 88

87,5

Sangat

baik Dosen 2 77

Guru 97

4 Soal evaluasi

siklus I

Dosen 1 75 83

Sangat

baik Dosen 2 90

5 Soal evaluasi

siklus II

Dosen 1 75 88

Sangat

baik Dosen 2 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

161

Lampiran 11. Lembar Pedoman Observasi Kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

163

Lampiran 12. Lembar Pengisisan Observasi

No Nama siswa Indikator keterampilan

Kreativitas

Jumlah

skor

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Dst..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

164

Lampiran 13. Hasil Observasi Kreativitas

a. Hasil Observasi Kreativitas Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

166

b. Hasil Observasi Kreativitas Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

168

Lampiran 14. Lembar Pedoman Wawancara

Hari/tanggal :

Narasumber :

SD :

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana proses pembelajaran IPA di

kelas ?

2 Apakah guru menggunakan sumber

belajar lain selain buku guru dan buku peserta didik?

3 Apakah siswa aktif mengajukan

pertanyaan saat pembelajaran IPA

berlangsung?

4 Apakah Ibu menggunakan model

pembelajaran Inovatif dalam

pembelajaran IPA?

5 Apakah ada siswa yang merasa kesulitan dalam memahami materi pembalajaran

IPA? bagaimana Ibu mengatasinya?

6 Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V?

7 Bagaimana kreativitas siswa kelas V

secara umum?

8 Apakah dalam pembelajaran IPA pernah

dirancang khusus untuk meningkatkan

kreativitas siswa?

9 Apa contoh kegiatan yang pernah

dilakukan untuk menumbuhkan

kreativitas siswa?

10 Apakah siswa mampu menciptakan ide-ide atau hasil karya yang berbeda dan

baru ?

11 Apakah siswa mampu menghasilkan

suatu karya yang menarik, baik dari segi komposisi warna, bentuk, dan susunan.?

12 Apakah Ibu ikut serta berperan dalam

mengembangkan kreativitas siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

169

Lampiran 15. Hasil Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

170

Lampiran 16. Hasil Soal Evaluasi Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

173

Lampiran 17. Hasil Soal Evaluasi Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

176

Lampiran 18. Hasil Percobaan Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

182

Lampiran 19. Hasil Karya Kreativitas Siswa SIklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

183

Lampiran 20. Hasil Karya Kreativitas Siswa SIklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

184

Lampiran 21. RPPTH Siklus I Pembelajaran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

185

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan pendidikan : SD Negeri Deresan

Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan

Sub Tema : 2. Peristiwa Kebangsaan Seputar

Proklamasi

Pembelajaran Ke : 1

Kelas/ Semester : V / 2 (dua)

Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, IPS

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

Hari/tanggal :

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

IPS

3.4.1.1 Melalui pengamatan gambar “Pembacaan Teks Proklamasi” dan

membaca teks bacaan, siswa mampu mengidentifikasi minimal 3

faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan

upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.

(Menganalisis- C4)

4.4.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menulis minimal 3 hasil

identifikasi mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan

bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya. (Menerapkan- C4)

Bahasa Indonesia

3.5.1.1 Melalui kegiatan membaca teks bacaan, siswa mampu

menganalisis informasi penting dari teks “Peristiwa Pembacaan

Teks Proklamasi” yang disajikan secara lisan dan tulis

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana dengan tepat. (Menganalisis-C4)

3.5.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menulis informasi

penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di

mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

186

baku dan kalimat efektif dengan tepat. (Menerapkan-C4)

IPA

3.7.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis kalor

dapat mengubah suhu benda. (Menganalisis-C4)

3.7.1.2 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu membuktikan kalor

dapat mengubah suhu suatu benda dengan tepat.

(Membuktikan-C5)

4.7.1.1 Melalui hasil percobaan dan diskusi kelompok, siswa dapat

membuat poster tentang kalor dapat mengubah suhu secara

mandiri dengan rapi (Naturalisasi-P5)

II. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda

yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis

dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator

IPS

Kompetensi Spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai dampak pengiring.

(nurturant effect)

Kompetensi Sosial berupa kerja sama dan tanggung jawab dicapai secara tidak

langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

187

Kompetensi Dasar Indikator

IPS

3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor

penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya

bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya.

3.4.1 Mengidentifikasi faktor-faktor

penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya

bangsa Indonesia dalam

mempertahankan

kedaulatannya. (Menganalisis-

C4)

4.4 Menyajikan hasil identifikasi

mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa

Indonesia dan upaya bangsa

Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya.

4.4.1Menulis hasil identifikasi

mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa

Indonesia dan upaya bangsa

Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya.

(Menerapkan- C4)

Kompetensi Dasar Indikator

Bahasa Indonesia

Kompetensi Spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

Kompetensi Sosial berupa kerja sama dan tanggung jawab dicapai secara tidak

langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan

secara lisan dan tulis

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana.

3.5.1 Menganalisis informasi penting dari teks “Peristiwa Pembacaan

Teks Proklamasi” yang

disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di

mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana. (Menganalisis-

C4)

. 4.5 Memaparkan informasi penting

dari teks narasi sejarah

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana serta kosakata baku

dan kalimat efektif.

4.5.1 Mempresentasikan informasi

penting dari teks narasi sejarah

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana serta kosakata

baku dan kalimat efektif.

(Naturalisasi- P5)

Kompetensi Dasar Indikator

IPA Kompetensi Spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

Kompetensi Sosial berupa kerja sama dan tanggung jawab dicapai secara tidak

langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan

wujud benda dalam kehidupan

seharihari

3.7.3 Membuktikan kalor dapat mengubah suhu suatu benda

(Membuktikan-C5)

3.7.1 Menganalisis kalor dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

188

Kompetensi Dasar Indikator

IPS

mengubah suhu benda

(Menganalisis-C4)

4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda

4.7.1 Membuat poster tentang kalor dapat mengubah suhu

(Naturalisasi-P5)

IV. MATERI PEMBELAJARAN

IPA : Kalor dapat mengubah suhu benda.

Bahasa Indonesia : Menjawab pertanyaan dalam teks dengan aspek : apa, di

mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.

IPS : Peristiwa pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan.

V. PENDEKATAN, MODEL, METODE

1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifk

2. Model Pembelajaran : TPS, Talking Stick dan Problem Based

Learning (PBM)

3. Metode Pembelajaran : Pengamatan gambar dan video, tanya

jawab, diskusi dalam kelompok,

penugasan, dan ceramah.

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN (Fokus pada Penggalan 3 untuk

Keperluan PTK)

Penggalan 1 (3 x 35 menit)

Kegiatan

Pembelajaran

Model pembelajaran

inovatif TPS (Think

Pair Share)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembukaan

1. Salam pembuka, doa, dan

absensi.

2. Siswa menyanyikan lagu Indonesia raya.

3. Literasi : siswa membaca

buku yang tersedia di sudut baca kelas.

4. Motivasi : siswa diajak

untuk tepuk anak pintar

5. Apersepsi : guru melakukan tanya jawab tentang

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

189

Kegiatan

Pembelajaran

Model pembelajaran

inovatif TPS (Think

Pair Share)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi

yang akan dipelajari melalui

gambar pembacaan teks Proklamasi.

Peristiwa apakah yang

terjadi pada gambar?

Adakah hubungan peristiwa pada gambar dan

kemerdekaan bangsa

Indonesia ?

(Mengamati-Komunikatif)

6. Orientasi : Guru

menyampaikan tema/sub

tema, tujuan pembelajaran, dan skenario pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

Kegiatan inti (langkah-langkah

pembelajaran

TPS)

Langkah 1: Think 1. Siswa diminta untuk membaca teks bacaan

mengenai “Peristiwa

Pembacaan Teks

Proklamasi” 2. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai teks bacaan a. Apakah tujuan dari

pembacaan teks

Proklamasi ? b. Mengapa kita perlu

untuk memperingati hari

pembacaan teks

proklamasi kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus

?

c. Apa yang menarik dari bacaan tersebut ?

d. Kegiatan Apa yang dapat

kamu lakukan untuk menambah rasa cinta

tanah air ?

(Menanya- Komunikatif)

Menit

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

190

Kegiatan

Pembelajaran

Model pembelajaran

inovatif TPS (Think

Pair Share)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Langkah 2: Pair 3. Siswa diminta untuk bekerja sama secara berpasangan.

4. Siswa dalam kelompok

menganalisis kembali gambar untuk menjawab

pertanyaan dengan tepat.

(Menalar-Berpikir Kritis)

5. Siswa dalam kelompok diminta untuk menjawab

pertanyaan yang ada dibuku

siswa,berkaitan dengan peristiwa pembacaan teks

proklamasi. (Mencoba-

Bekerjasama)

Langkah 3: Share 6. Siswa dibagikan nomor

undian untuk membacakan

hasil kerja kelompoknya. 7. Siswa bersama kelompoknya

membacakan hasil kerja

kelompoknya di depan kelas sesuai nomor undian yang

didapatkan.

(Mengkomunikasikan- Komunikatif)

Evaluasi 1. Kesimpulan :Siswa bersama

guru merangkum kegiatan

yang sudah dilakukan.

2. Refleksi : Siswa bersama

guru melakukan refleksi atas

kegiatan yang baru saja mereka lakukan (bagaimana

perasaan siswa, apa manfaat

pelajaran hari ini, dan kesulitan yang dialami

siswa)

3. Tindak lanjut :Guru memberikan tindak lanjut,

siswa diberikan tugas untuk

menuliskan kegiatan apa yang sudah ia lakukan untuk

menambah rasa cinta tanah

air.

4. Guru mempersilahkan siswa untuk istirahat.

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

191

Penggalan 2

3 x 35 menit

Kegiatan

Pembelajaran

Model

pembelajaran Talking Stick

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembukaan

1. Salam pembuka

2. Motivasi : siswa diajak untuk

tepuk anak pintar 3. Apersepsi : guru melakukan

tanya jawab tentang

pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi

yang akan dipelajari melalui

gambar pengibaran Bendera Merah Putih .

Peristiwa apakah yang

terjadi pada gambar

diatas ? Adakah hubungan

peristiwa pada gambar

dan kemerdekaan bangsa Indonesia ?

Apakah dengan adanya

peristiwa pada gambar,

bangsa dan negara Indonesia terbebas dari

penjajahan ?

(Menanya-Komunikatif) 4. Orientasi: Guru

menyampaikan tema/sub tema,

tujuan pembelajaran, dan skenario pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

15

Menit

Kegiatan inti

(langkah-langkah

pembelajaran

Talking Stick)

Langkah 1:

Pembentukan

Kelompok

1. Siswa dibentuk menjadi

beberapa kelompok secara heterogen.

2. Setiap kelompok menentukan

ketua kelompoknya masing-masing.

40

menit

Langkah 2:

Pembagian tugas

3. Siswa mendengar penjelasan

guru mengenai tugas yang

harus dikerjakan, yaitu menjawab pertanyaan-

pertanyaan berdasarkan

bacaan “Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi”

(Mengamati-Komunikatif)

Langkah 3:

Siswa bekerja

dalam kelompok

4. Siswa bersama kelompok

menganalisis jawaban yang tepat untuk pertanyaan apa, di

mana, kapan, siapa, mengapa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

192

Kegiatan

Pembelajaran

Model

pembelajaran

Talking Stick

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

dan bagaimana. (Menalar-

Berpikir Kritis)

5. Siswa menuliskan jawabannya

pada lembar LKPD yang sudah disediakan oleh guru.

(Mencoba-Bekerjasama)

Langkah 4:

Setiap Kelompok

menyampaikan

hasil kerja

kelompoknya

6. Siswa diajak untuk berdiri

membentuk lingkaran. 7. Siswa menyanyikan lagu

“Balonku” sambil

menggilirkan sebuah tongkat. 8. Siswa yan memegang tongkat

dilirik terakhir lagu wajib

untuk menjawab pertanyaan.

(Mengkomunikasikan-

Komunikatif)

9. Siswa bernyanyi beberapa kali

hingga pertanyaan yang ada terjawab semuanya.

Penutup Evaluasi 1. Kesimpulan :Siswa bersama

guru merangkum kegiatan

yang sudah dilakukan. 2. Refleksi : Siswa bersama guru

melakukan refleksi atas

kegiatan yang baru saja mereka lakukan (bagaimana

perasaan siswa, apa manfaat

pelajaran hari ini, dan

kesulitan yang dialami siswa) 3. Tindak lanjut : Guru

memberikan tindak lanjut,

siswa diberikan tugas untuk membuat pertanyaan yang

berkaitan dengan aspek : apa,

siapa,dimana, kapan, bagaimana.

4. Guru mempersilahkan siswa

untuk istirahat.

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

193

Penggalan 3

(3 x 35 menit)

Tahapan

Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

awal

1. Salam pembuka.

2. Motivasi: Siswa diajak tepuk semangat.

3. Apersepsi: Guru melakukan tanya

jawab tentang pengalaman siswa yang dihubungkan dengan materi

yang akan dipelajari melalui

kegiatan mencampurkan air panas

dengan air dingin sehingga menjadi air hangat.

Pernahkah kalian

mencampurkan air panas dengan air dingin?

Apa yang kalian dapatkan dari

kegiatan tersebut? Kenapa hal tersebut dapat

terjadi?

Apa manfaat yang kalian

dapatkan dari kegiatan tersebut?

4. Orientasi: Guru menyampaikan

tema/sub tema, tujuan pembelajaran dan skenario

pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

15

Menit

Kegiatan

Inti

Langkah 1:

Mengorientasikan

masalah

5. Siswa disajikan masalah melalui

video mengenai “Bagian tubuh

orang yang melepuh karena terkena seluncuran besi yang panas”.

(Mengamati-Komunikatif)

6. Siswa bersama guru berdiskusi dengan melakukan tanya jawab

mengenai video yang sudah dilihat.

Apa isi dari video yang sudah

kalian lihat?

Kira-kira apa yang dirasakan

oleh orang yang kulitnya

melepuh karena terkena seluncuran besi?

Apakah saja hal yang

mempengaruhi hal tersebut sehingga kulitnya bisa

melepuh ?

45

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

194

Tahapan

Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Jika ia bermain seluncuran

pada malam hari, apakah hal

yang sama akan terjadi?

(Menyampaikan-

Komunikatif)

Langkah 2:

Mengorganisasika

n kegiatan belajar

7. Siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok secara heterogen (4-5 kelompok).

8. Siswa menempatkan diri sesuai

dengan kelompok yang sudah

terbentuk. 9. Siswa bersama guru menentukan

topik yang akan dibahas pada

pembelajaran hari ini yaitu mengenai “Kalor dapat mengubah

suhu benda, dengan mendidihkan

air” 10. Siswa dibagikan Modul percobaan

“Kalor dapat mengubah suhu

benda, dengan mendidihkan air”

oleh guru.

(Menalar-Berpikir Kritis).

Langkah 3:

Memandu

menyelidiki secara

mandiri atau

kelompok

11. Siswa mendengarkan penjelasan

guru mengenai langkah-langkah kegiatan percobaan “Kalor dapat

mengubah suhu benda, dengan

mendidihkan air”.

12. Siswa diberi waktu bertanya mengenai penjelasan langkah

percobaan dari guru yang belum

dipahami. (Menanya-

Kreativitas→Rasa ingin tau). 13. Masing-masing kelompok

menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan untuk percobaan. 14. Siswa melakukan percobaan

mengenai kalor dapat mengubah

suhu benda. (Mencoba-

Bekerjasama) 15. Siswa mengamati perubahan

suhu yang terjadi pada air yang digunakan dalam percobaan

(Mengamati-Berpikir Kritis)

16. Siswa menganalisis penyebab

suhu pada air tersebut bisa meningkat. (Menalar-

Kreativitas→kelancaran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

195

Tahapan

Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

17. Siswa menuliskan hasil

pengamataanya pada lembar

LKPD yang disediakan guru.

(Kelancaran, Kreativitas) 18. Siswa menanyakan hal yang

belum dipahami kepada guru

maupun teman sebagai sumber belajar lain (menanya →

kreativitas) (rasa ingin tahu)

Langkah 4:

Mengembangkan

dan menyajikan

hasil kerja

19. Siswa bersama kelompok

mencatat informasi penting yang terkait dengan perubahan suhu

yang terjadi pada air yang

disebabkan oleh kalor. 20. Siswa merancang buklet sesuai

dengan hasil percobaan yang

dilakukan bersama kelompok. (Menalar-Kreativitas →

Keaslian)

21. Siswa menuangkan hasil

pengamatannya dalam bentuk hasil karya buklet dan

mengembangkannya. (Mencoba-

Kreativitas → Elaborasi) 22. Siswa menambahkan hiasan dan

mewarnai poster sesuai dengan

kreativitasnya. (Mencoba-

Kreativitas → Mempunyai rasa

keindahan yang dalam)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi hasil

pemecahan

masalah

23. Siswa mempresentasikan laporan

kelompok berupa buklet di depan kelas. (Mengkomunikasikan-

Kreativitas → Kelancaran) 24. Siswa dan kelompok menjawab

pertanyaan dari siswa lain (Mencoba → Komunikatif)

(kelancaran) 25. Siswa bersama guru menganalisis

dan mengevaluasi hasil kerja

kelompok.

(Mencoba- Berpikir Kritis) 26. Guru mengakumulasi nilai

evaluasi dan kelompok.

27. Kelompok yang memperoleh

nilai terbaik mendapatkan penghargaan berupa tepuk salut

dan reward bintang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

196

Tahapan

Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Penutup 28. Kesimpulan: Siswa

menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.(Menalar- Kreativitas

→ Kelancaran).

29. Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan materi yang belum dipahami.

(Menanya-komunikatif).

30. Evaluasi: Dalam kegiatan penutup siswa diberikan beberapa

soal oleh guru untuk

mengevaluasi hasil pembelajaran

yang sudah dilakukan (soal

terlampir). 31. Refleksi; Siswa merefleksikan

pembelajaran yang telah berlangsung dengan bimbingan

guru.

32. Tindak lanjut: Siswa diingatkan untuk melaksanakan pesan moral

yang diperoleh selama

pembelajaran dan mempelajari

kembali materi yang sudah dipelajari hari ini.

33. Siswa dipersilahkan untuk

istirahat. 34. Guru mengucapkan salam

penutup.

Catatan: untuk siswa yang belum

memenuhi KKM dilakukan remidi yaitu pendalaman materi.

Kemudian, mengerjakan soal

remedial. 35. Untuk siswa yang sudah

memenuhi KKM mengerjakan

soal pengayaan (terlampir).

10

Menit

VII. MEDIA, ALAT DAN BAHAN

1. Media

- Power point pembelajaran

- Gambar pembacaan teks Proklamasi dan gambar pengibaran

Bendera Merah Putih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

197

- Video kulit orang yang melepuh karena panasnya terik matahari.

2. Alat dan Bahan

- LCD

- Laptop

- Spidol

- Double tip

- Gunting

- Lem

- Pembolong kertas

- Pita

- Kertas origami

- Alat tulis

- Kompor

- Cerek

- Termometer

- Air

- Gelas

VIII. SUMBER BELAJAR

- Guru

- Diri Siswa

- Teman sejawat

- Lingkungan sekitar kelas

- Lingkungan sekitar sekolah

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Edisi Revisi

2017: Peristiwa dalam Kehidupan .Tema 7. Kelas V.Jakarta :

Kemendikbud. (Halaman 67-74 ).

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Edisi Revisi

2017: Peristiwa dalam Kehidupan. Tema 7. Kelas V.Jakarta :

Kemendikbud. (Halaman 77-86 )

Bacaan berkaitan dengan peristiwa pembacaan teks Proklamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

198

https://www.kompasiana.com/mufana/5c997317cc5283710c19c2f4/sejarah-

kemerdekaan-mengenang-peristiwa-proklamasi-17-agustus-1945

Video pembelajaran

https://www.youtube.com/watch?v=Y9yj_wHvynE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

199

IX. PENILAIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

203

Lampiran 22. RPPTH Siklus I Pembelajaran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

204

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Deresan

Kelas/ Semester : V / 2

Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan

Subtema : 2. Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi

Pembelajaran ke : 2

Muatan Pembelajaran : IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP

Alokasi Waktu : 7 x 35 Menit

Hari, Tanggal :

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Ilmu Pengetahuan Alam

3.7.1.1 Dengan melakukan percobaan, siswa mampu membuktikan

pengaruh kalor terhadap perubahan benda melalui pemanasan

dengan tepat. (C5). (menganalisis → metakognitif)(C4)

3.7.2.1 Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis

pengaruh kalor terhadap perubahan wujud minimal 3 benda melalui

pemanasan dengan tepat (C4)

4.7.1.1 Melalui hasil analisis percobaan kelompok, siswa mampu

membuat poster hasil percobaan pengaruh kalor pada es dengan

kreatif.

Bahasa Indonesia

3.4.1.1 Melalui kegiatan membaca teks bacaan ,siswa mampu menemukan

kosa kata penting dalam teks narasi upaya bangsa Indonesia

mempertahankan kedaulatannya dengan tepat. (menerapkan →

prosedural)(C3)

4.4.1.1 Melalui kegiatan menyimak informasi yang diperoleh, siswa

mampu Menceritakan kembali upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya berbentuk narasi(naturalisasi

→keterampilan)(P5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

205

Seni Budaya dan Prakarya

3.2.1.1. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu memperagakan

pola lantai dalam tari kreasi daerah dengan menarik. (menganalisis

→konseptual)(C4)

4.2.1.1. Melalui kegaiatan penugasan, siswa mampu mempraktikkan pola

lantai pada gerak tari kreasi daerah dengan iringan musik. (presisi →

keterampilan)(P3)

II. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

III. KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR

No Muatan

Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator

1 IPA

Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu

dampak pengiring.

Kompetensi sosial dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.7 Menganalisis pengaruh

kalor terhadap

perubahan suhu dan wujud benda dalam

kehidupan sehari-hari

3.7.1 Membuktikan pengaruh

kalor terhadap perubahan

wujud benda melalui proses pencairan (C5)

3.7.2 Menganalisis pengaruh

kalor terhadap perubahan wujud benda melalui

pencairan (C4)

4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh

4.7.1 membuat poster hasil percobaan pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

206

No Muatan

Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator

kalor pada benda

kalor pada wujud benda

(naturalisasi →

keterampilan)(P5)

2 Bahasa Indonesia

Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu

dampak pengiring.

Kompetensi sosial dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

3.4 Mengidentifikasi faktor-

faktor penting

penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan

upaya bangsa Indonesia

dalam mempertahankan

kedaulatannya.

3.4.1 Menemukan kosa kata

baru dalamteks narasi

upaya bangsa Indonesia mempertahankan

kedaulatannya

4.4 Menyajikan hasil

identifikasi mengenai faktor-faktor penting

penyebab penjajahan

bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia

dalam mempertahankan

kedaulatannya.

4.7.1. Menceritakan kembali

upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan

kedaulatannya berbentuk

narasi

3 SBdP

Kompetensi spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai suatu dampak pengiring.

Kompetensi sosial dicapai secara tidak langsung sebagai suatu

dampak pengiring.

3.3 Memahami pola lantai

dalam tari kreasi daerah

3.3.1 Memperagakan pola lantai dalam tari kreasi

daerah

4.3 Mempraktikkan

polalantai pada gerak tari

kreasi daerah

4.3.1 Mempraktikkan pola

lantai pada gerak tari

kreasi daerah

IV. MATERI PEMBELAJARAN

1. Ilmu Pengetahuan Alam : Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu

dan wujud benda (pengetahuan

konseptual)

2. Bahasa Indonesia : Kosa kata baku dan tidak baku

(pengetahuan faktual)

3. SBdP : Pola lantai pada gerakan tari

(pengetahuan konseptual)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

207

V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik

2. Model : Problem Based Learning (PBM) dan Think Pair and

Share (TPS)

3. Metode : Pengamatan, tanya jawab, penugasan, diskusi, dan

ceramah.

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fokus pada penggalan 1 untuk Penelitian Tindakan Kelas

Penggalan 1 (2 x 35 menit)

Kegiatan

Sintaks

Problem Based

Learning

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan Pembuka

1. Salam pembuka, doa dan presensi

2. Literasi: siswa membaca buku di pojok baca.

3. Motivasi: siswa melakukan tepuk

“semangat”

4. Apersepsi: siswa menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh guru

mengenai materi yang telah diajarkan

sebelumnya. (mencoba komunikatif)

5. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan skenario

pembelajaran yang akan dilaksanakan

Langkah 1: Mengorientasikan

siswa pada

masalah

6. Siswa disajikan masalah melalui video mengenai : es krim yang mencair

karena dibiarkan diudara yang terbuka

(mengamati → komunikatif)

7. Siswa melakukan tanya jawab dengan

guru mengenai video : Apa yang terjadi pada es krim

tersebut ?

Bagaimana perubahan bentuk yang

terjadi pada es tersebut ? Apa yang menyebabkan es krim

tersebut mencair ?

(menanya → komunikatif)

15

menit

Kegiatan

Inti

Langkah 2:

Mengorganisasi-

kan siswa agar

belajar

8. Siswa dibentuk dalam beberapa

kelompok secara heterogen. (4-5

kelompok)

9. Siswa menempatkan diri sesuai dengan

kelompok yang sudah terbentuk.

10. Siswa bersama guru menentukan topik

60

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

208

Kegiatan

Sintaks

Problem Based

Learning

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

yang akan dibahas pada pembelajaran hari ini yaitu mengenai “Kalor dapat

menyebabkan perubahan wujud benda

yaitu mencair”

11. Siswa dibagikan Modul percobaan “Kalor

dapat menyebabkan perubahan wujud

benda yaitu mencair” oleh guru.

(Menalar-Berpikir Kritis)

Langkah 3:

Membantu

menyelidiki secara individu

maupun

kelompok

12. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan.

13. Siswa diberi waktu bertanya mengenai

penjelasan langkah percobaan dari guru yang belum dipahami. (Menanya-

Kreativitas→Rasa ingin tau).

14. Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk

percobaan.

15. Siswa melakukan percobaan mengenai perubahan wujud benda yang

disebabkan oleh kalor. (mencoba →

bekerja sama)

16. Siswa mengamati perubahan wujud

yang terjadi pada es yang digunakan

dalam percobaan (mengamati → berpikir kritis)

17. Siswa menganalisis penyebab es

tersebut mencair. (menalar →

kreativitas)(keluwesan)

18. Siswa menuliskan hasil pengamataanya

pada lembar LKPD yang disediakan guru.

19. Siswa menanyakan hal yang belum

dipahami kepada guru maupun teman sebagai sumber belajar lain (menanya

→ kreativitas) (rasa ingin tahu)

25 menit

Langkah 4:

Mengembangkan dan menyajikan

hasil kerja

20. Siswa bersama kelompok mencatat informasi penting yang terkait dengan

perubahan wujud yang terjadi pada es

yang disebabkan oleh kalor.

21. Siswa merancang buklet yang akan

disajikan mengenai perubahan wujud

yang terjadi pada es yang disebabkan oleh kalor. (menalar → Kreativitas)

(keaslian)

22. Siswa menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk hasil

karya buklet. (Mencoba → Kreativitas)

(elaborasi)

35

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

209

Kegiatan

Sintaks

Problem Based

Learning

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

23. Siswa membuat buklet semenarik mungkin. (Mencoba →

Kreativitas)(mempunyai rasa

keindahan yang dalam)

Kegiatan Penutup

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi

hasil

24. Siswa bersama kelompok

mempresentasikan hasil percobaan dan

hasil karya berupa buklet. (Mengkomunikasikan→ Komunikatif)

25. Siswa dan kelompok menjawab

pertanyaan dari siswa lain (Mencoba →

Komunikatif) (kelancaran)

26. Siswa bersama guru menganalisis dan

mengevaluasi hasil kerja kelompoknya.

27. Guru mengakumulasi nilai evaluasi dan

kelompok.

28. Kelompok yang memperoleh nilai terbaik mendapatkan penghargaan

berupa tepuk salut dan reward bintang.

10 menit

Evaluasi 29. Siswa bersama guru merangkum kegiatan yang sudah dilakukan.

(kesimpulan)

30. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum

dipahami.

(Menanya-komunikatif).

31. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus

I (soal terlampir)

32. Siswa bersama guru melakukan refleksi

atas kegiatan yang baru saja mereka

lakukan (bagaimana perasaan siswa, apa manfaat pelajaran hari ini, dan kesulitan

yang dialami siswa)

33. Guru memberikan tindak lanjut, siswa diberikan tugas untuk mencari contoh

lain dari perubahan wujud benda yang

disebabkan oleh kalor .

34. Guru mempersilahkan siswa untuk istirahat.

35. Guru mengucapkan salam penutup. Catatan: untuk siswa yang belum

memenuhi KKM dilakukan remidi yaitu

pendalaman materi. Kemudian, mengerjakan soal remedial.

36. Untuk siswa yang sudah memenuhi

KKM mengerjakan soal pengayaan (terlampir).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

210

Penggalan 2

(2 x 35 menit)

Kegiatan

Sintaks

pembelajaran

TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan Pembuka

1. Siswa menjawab salam dari guru

2. Siswa menyanyikan lagu “BINGO”

(Motivasi) 3. Apersepsi: siswa menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh guru

mengenai materi yang telah diajarkan

sebelumnya. (mencoba komunikatif)

4. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan skenario

pembelajaran yang akan dilaksanakan

10 menit

Kegiatan

Inti

Langkah 1: Think (berpikir)

5. Siswa mengamati bacaan yang diberikan guru. (mengamati → berpikir kritis)

6. Siswa bersama guru mencari kosa kata

baru yang terdapat pada bacaan. (menalar → berpikir kritis)

7. Siswa diminta menuliskan kosa kata baku

dan tidak baku yang terdapat pada

bacaan. (mencoba → berpikir kritis) 8. Siswa mendengarkan guru menjelaskan

arti dari kosa kata baru dan penjelasan

mengenai kosa kata baku dan tidak baku. 9. Siswa diberikan beberapa kata yang

terdapat pada sebuah tabel(mengamati →

berpikir kritis)

20

menit

Langkah 2: Pair

(berpasangan)

10. Siswa berkelompok berpasang-pasangan. (mencoba → kerja sama)

11. Siswa bersama pasangannya

mengelompokkan kosa kata baku dan tidak baku (menalar → kerja sama)

12. Siswa menuliskan pembenaran pada

kosa kata yang tidak baku menjadi baku

(mencoba → kerja sama) 13. Setelah menuliskan kosa kata baku dan

tidak baku, siswa menceritakan kembali

bacaan yang telah dibaca menggunakan kata-kata sendiri.

15

menit

Langkah 3:

Share

(berbagi)

14. Siswa bersama dengan kelompoknya

akan mempresentasikan hasil kerjanya di

depan kelas. (mengkomunikasikan → komunikasi)

15. Kelompok yang lainnya memperhatikan

dan saling memberikan tanggapan.

15 menit

Kegiatan

Penutup

1. Kesimpulan: siswa bersama guru

menyimpulkan tentang materi yang telah

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

211

Kegiatan

Sintaks

pembelajaran

TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

dipelajari. 2. Siswa melakukan tanya jawab dengan

guru mengenai kesulitan yang dihadapi

dalam memahami materi tersebut. 3. Siswamendapat penguatan dari guru

terkait materi yang telah dipelajari.

4. Siswa mengerjakan soal evaluasi

5. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat

ISTIRAHAT

Penggalan 3

(2 x 35 menit)

Kegiatan

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembuka

1. Siswa menjawab salam dari guru

2. Siswa menyanyikan lagu “ hari kemerdekaan” (Motivasi)

3. Apersepsi: siswa menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh guru mengenai materi yang telah diajarkan

sebelumnya. (mencoba komunikatif) 4. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan skenario

pembelajaran yang akan dilaksanakan

5 menit

Kegiatan

Inti

Langkah 1: Think ( berpikir )

5. Siswa mengamativideo gerak tari

daerah. (mengamati → berpikir kritis)

6. Siswa menyebutkan anggota tari

tunggal, berpasangan, maupun kelompok. (mencoba → berpikir

kritis)

7. Siswa diminta menuliskan pola lantai apa saja yang terdapat pada video.

(mencoba → berpikir kritis)

8. Siswa mendengarkan guru menjelaskan mengenai pola lantai dalam tarian.

9. Siswa diberikan beberapa gambar

orang dan sebuah kertas

kosong(mengamati → berpikir kritis) 10. Siswa dijelaskan mengenai tugas yang

diberikan

15 menit

Langkah 2: Pair (berpasangan)

11. Siswa berkelompok berpasang-pasangan. (mencoba → kerja sama)

12. Siswa bersama pasangannya membuat

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

212

Kegiatan

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

pola lantai dari gambar orang yang telah dibagikan guru (mencoba →

kerja sama)

13. Siswa bersama pasangannya membuat gerakan dengan iringan hari

kemerdekaan beserta pola lantai yang

telah dibuat

Langkah 3: Share

(berbagi)

14. Siswa bersama dengan kelompoknya akan mempresentasikan hasil kerjanya

di depan kelas. (mengkomunikasikan

→ komunikasi) 1. Kelompok yang lainnya

memperhatikan dan saling memberikan

tanggapan.

20 menit

Kegiatan Penutup

6. Kesimpulan: siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang

telah dipelajari.

7. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi

dalam memahami materi tersebut.

8. Siswamendapat penguatan dari guru

terkait materi yang telah dipelajari. 9. Siswa mengerjakan soal evaluasi

10. Guru mempersilahkan siswa untuk

berkemas 11. Siswa berdoa dan mengucapkan salam

12. Siswa dipersilahkan pulang

15 menit

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : 1. Gambar es krim mencair

2. Tayangan video es di kutub mencair

3. Tayangan video pola lantai tari

4. Iringan lagu kemerdekaan

b. Alat/ Bahan : 1. Laptop, LCD, Proyektor, speaker,

2. Mangkuk

3. Es batu

4. Palu/martil

5. Kertas manila

6. Alat tulis

7. Pewarna (spidol, krayon, atau pensil warna)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

213

8. Lem, double tape

9. Gunting/ cutter

c. Sumber Belajar :

1) Guru

2) Diri siswa

3) Teman sejawat

4) Lingkungan sekitar siswa

5) Kemdikbud. 2017. Buku Guru Buku Tematik Terpadu Kurikulum

2013 Kelas 5 Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan. Jakarta:

Kemdikbud.

6) Kemdikbud. 2017. Buku Siswa Buku Tematik Terpadu Kurikulum

2013 Kelas 5 Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan. Jakarta:

Kemdikbud.

7) Literasi:

https://nationalgeographic.grid.id/read/13962009/pemanasan-global-

terjadi-lebih-cepat-ini-bahaya-yang-menghantui-bumi?page=all pada

tanggal 1 Desember 2019 pukul 13.49

8) Video mencairnya es di kutub diakses dari

https://www.youtube.com/watch?v=w5mifU7kzTwpada tanggal 1

Desember 2019 pukul 14.04

9) Lagu “Hari Kemerdekaan”diakses dari

https://www.youtube.com/watch?v=gqhLfCHop04pada tanggal 1

Desember 2019 pukul 14.14

10) Video “Materi Pola Lantai” diakses dari

https://www.youtube.com/watch?v=qS0475MyH9opada tanggal 1

Desember 2019 pukul 14.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

214

VIII. TEKNIK PENILAIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

217

Lampiran 23. RPPTH Siklus II Pembelajaran I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

218

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD

Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan

Subtema : 2

Pembelajaran Ke : 5

Kelas/Semester : 5/1 (Satu)

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

Hari/tanggal :

I. Tujuan pembelajaran

Bahasa Indoesia

3.5.1.1 Melalui kegiatan membaca teks narasi sejarah, Peserta didik

mampu mengidentifikasi perjuangan dalam mempertahakan

kemerdekaan dengan penuh kepedulian. (Menganalisis C4 )

3.5.2.1 Melalui kegiatan berdiskusi dalam kelompok Peserta didik mampu

menganalisis informasi penting dari teks narasi sejarah yang

disajikan secara lisan dan tulis (Menganalisis C4 )

4.5.1.1 Melalui kegiatan berdiskusi dalam kelompok, Peserta didik mampu

menuliskan informasi penting dari teks narasi sejarah

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif (Menganalisis

C4 )

IPA

3.7.1.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu membuktikan

pengaruh kalor terhadap perubahan wujud air yang didihkan dengan

tepat. (C5)

3.7.2.1 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis

pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud air yang

didihkan dengan tepat (Menganalisis C4)

4.7.1.1 Melalui hasil analisis percobaan kelompok, peserta didik mampu

membuat Buklet dari hasil percobaan pengaruh kalor pada wujud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

219

air yang didihkan dengan kreatif. (Naturalisasi P5)

SBdp

3.3.1.1

Melalui kegiatan bernyanyi lagu “Maju Tak Gentar Peserta didik mampu

menyanyikan lagu dengan memperhatikan ketepatan nada dan tempo.

(Menganalisis – C4).

3.3.2.1 Melalui kegiatan mengamati gambar berdiskuis dalam kelompok , Peserta didik

mampu mengidentifikasi gerak tari. (Menganalisis – C4)

4.3.1.1 Melalui latihan dan kerjasama, Peserta didik mampu Mempraktikkan tarian

dengan menggunakan iringan lagu (Naturalisasi-P5)

II. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargau ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga, dan negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,

dan tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak

sesuai dengan tahap perkembangannya.

III. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Mupel Kompetensi Dasar Indikator

1. Bahasa

indonesia

Kompetensi Spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai dampak

pengiring. (nurturant effect)

Kompetensi Sosial berupa kerja sama dan tanggung jawab dicapai

secara tidak langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah

3.5.1 Mengidentifikasi perjuangan dalam mempertahankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

220

No Mupel Kompetensi Dasar Indikator

yang disajikan secara lisan

dan tulis menggunakan

aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana.

kemerdekaan dengan penuh

kepedulian

( Menganalisis C4 ) 3.5.2 menganalisis informasi penting

dari teks narasi sejarah yang

disajikan secara lisan dan tulis (Menganalisis C4 )

4.5 Memaparkan informasi

penting dari teks narasi

sejarah menggunakan aspek: apa, di mana,

kapan,siapa, mengapa, dan

bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif

4.5.1 Menuliskan informasi penting

dari teks narasi sejarah

menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa,

mengapa, dan bagaimana

serta kosakata baku dan kalimat efektif (

Menganalisis C4 )

2.

IPA Kompetensi Spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai dampak

pengiring. (nurturant effect)

Kompetensi Sosial berupa kerja sama dan tanggung jawab dicapai

secara tidak langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

3.7 Menganalisis pengaruh

kalor terhadap perubahan

suhu dan wujud benda dalam kehidupan seharihari

3.7. 1 Membuktikan pengaruh kalor

terhadap perubahan wujud

air yang didihkan (C5) 3.7.2 Menganalisis pengaruh kalor

terhadap perubahan wujud air

yang didihkan (C4)

4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda

4.7.1 Membuat buklet hasil percobaan pengaruh kalor

pada wujud benda. (P5)

3. SBdP Kompetensi Spiritual dicapai secara tidak langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

Kompetensi Sosial berupa kerja sama dan tanggung jawab dicapai

secara tidak langsung sebagai dampak pengiring. (nurturant effect)

3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah.

3.3.1 Menyanyikan lagu dengan memperhatikan ketepatan nada

dan tempo. (Menganalisis –

C4).

3.3.2 Mengidentifikasi gerak tari.

(Menganalisis – C4)

4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi

daerah.

4.3.1 Mempraktikkan tarian dengan menggunakan iringan lagu

(Naturalisasi-P5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

221

IV. Materi pembelajaran

1 IPA : Teks, menjelaskan perubahan wujud benda padat,

cair, dan gas.

2 Bahasa Indonesia : Teks Penjelasan peristiwa penting pada masa

pemerintahan kolonial Inggris dan Beland

3 SBdp : pola lantai pada gerak tari kreasi daerah.

V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran

1 Pendekatan : : Tematik Integratif, Saintifik

2 Model : Problem Based Learning (PBM) dan Think

Pair Share (TPS)

3 Metode :Pengamatan video, pengamatan gambar,

pemahaman bacaan. diskusi dalam kelompok,

tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran (Fokus pada Pengalan 3 Untuk

Kepentingan Penelitian tindakan Kelas)

Penggalan I

3 x 35 menit

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

1. Kelas dimulai dengan dengan memberi

salam. 2. Motivasi : Guru mengajak peserta didik

untuk melakukan tepuk “

SEMANGAT”

3. Apersepsi : Guru melakukan tanya – jawab tentang pengalaman peserta didik

yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari. 4. Orientasi : Guru menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan

pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Think

(Berpikir)

1. Peserta didik secara mandiri menjawab pertanyaan.

- Apakah kamu mnyanyikan lagu

maju tak gentar? - Pernakah kamu mencoba tarian

dengan menggunakan lagu maju tak

40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

222

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

gentar? 2. Peserta didik dibimbing oleh guru

untuk mengingat kembali gerakan tari

dengan pola lantai yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian, Guru

menjelaskan mengenai pola lantai gerak

tari pada buku siswa.

Langkah 2 : Pair

(berbagi)

3. Peserta didik diajak untuk mengamati gerak tari.

4. Peserta didik menghafalkan gerak dan pola lantai tari yang terdapat pada Buku

Siswa. Guru dapat mengajak siswa ke

aula atau ruangan luar untuk

mempraktikkan gerak tari. 5. Guru meminta siswa menggabungkan

gerak dengan iringan lagu “Maju Tak

Gentar”. 6. Guru juga memotivasi siswa untuk

membuat gerak lain yang diiringi lagu

“Maju Tak Gentar”. Kegiatan ini untuk menumbuhkan kreativitas siswa dalam

membuat gerak tari sesuai

keinginannya.

Langkah 3 : Share

(Berbagi)

7. Peserta didik diminta untuk bekerja sama secara berpasangan.

8. Peserta didik dalam kelompok memilih

properti tarian yang akan digunakan untuk menari.

9. Peserta didik dalam kelompok mencoba

memperagakan tarian kelompoknya

Kegiatan

Penutup

1. Kesimpulan: Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari selama satu pertemuan

(menalar berpikir kreatif) 1. Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan materi yang belum

dipahami. (menanya komunikatif) 2. Siswa merefleksikan pembelajaran

yang telah berlangsung dengan

bimbingan guru. (menalar

komunikatif).

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

223

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Guru mengucapkan salam penutup.

Penggalan 2

3 x 35 menit

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

1. Kelas dimulai dengan dengan memberi

salam.

2. Motivasi : Guru mengajak peserta didik

untuk melakukan tepuk “ SEMANGAT”

3. Apersepsi : Guru melakukan tanya –

jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan materi yang

akan dipelajari.

4. Orientasi : Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan

kegiatan pembelajaran.

15 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Think

(Berpikir)

5. Peserta didik diminta untuk membaca

dan megamati gambar tentang bentuk perjuangan dalam mempertahankan

kemerdekaan.

(mengamati komunikatif) 6. Peserta didik menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. (mencoba komunikatif)

a. Mengapa bangsa Indonesia masih harus berjuang lagi

mempertahankan kemerdekaannya?

b. Apa yang dimaksud perjuangan fisik dan diplomasi?

c. Apa yang melatarbelakangi

peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya?

d. Apa isi perjanjian Roem Royen?

e. Apa yang dimaksud Agresi Militer

Belanda? Kapan terjadinya? 7. Peserta didik dmeminta oleh guru untuk

memikirkan jawaban dari pertanyaan

tersebut secara mandiri dengan menuliskan hasil pemikirannya masing-

masing. (menalar berpikir kreatif)

40 menit

Langkah 2 :

Pair (berbagi)

8. Guru membagikan LKS dan media yang

akan diamati kepada peserta didik sebagai bahan dalam kegiatan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

224

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

TPS

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

9. Guru memberikan petunjuk cara mengerjakan LKS kepada peserta didik.

10. Peserta didik secara berpasangan dengan

peserta didik lainnya dalam kelompok mengamati gambar dan bacaannya lalu

mendiskusikan.

(mengamati komunikatif) 11. Peserta didik membandingkan bentuk

perlawanan fisik dan Bentuk Perjuangan

Diplomasi ke dalam tabel. (mencoba

kerjasama, komunikatif)

Langkah 3 :

Share

(Berbagi)

12. Setiap pasangan perwakilan masing-

masing kelompok yang ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok

(mencoba komunikatif)

13. Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan

atas hasil kerja kelompok yan sedang

presentasi. (menanya komunikatif) 14. Guru memberikaan tanggapan dan

penguatn pada peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan oleh

guru untuk bertanya tentang hal - hal

yang belum dimengerti. (menanya komunikatif)

Kegiatan

Penutup

15. Kesimpulan: Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari selama satu pertemuan

(menalar berpikir kreatif) 16. Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan materi yang belum

dipahami. (menanya komunikatif) 17. Siswa merefleksikan pembelajaran

yang telah berlangsung dengan

bimbingan guru. (menalar

komunikatif). 18. Guru mengucapkan salam penutup.

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

225

Penggalan 3

(3 x 35 menit)

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

1. Salam pembuka

2. Motivasi : peserta didik diajak untuk tepuk “Anak Rapi”

3. Apersepsi : guru melakukan tanya

jawab tentang pengalaman peserta didik yang dihubungkan dengan

materi yang akan dipelajari melalui

gambar pakaian yang dijemur. Bagaimana bentuk pakaian

tersebut sebelum dijemur ?

Bagaimana bentuk pakaian

tersebut sesudah dijemur? Apa yang mengakibatkan

perubahan bentuk pada pada

pakaian tersebut ? Hal apa saja yang dapat

mempengaruhi proses pengeringan

pakaian ?

4. Orientasi : Guru menyampaikan tema/sub tema, tujuan pembelajaran,

dan skenario pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

15 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1 :

Orientasi siswa

pada masalah

1. Peserta didik disajikan masalah

melalui video mengenai : akibat yang

terjadi karena air danau yang kering

karena musim kemarau.

(Mengamati-komuikatif)

2. Peserta didik melakukan tanya jawab

dengan guru mengenai video : Apa yang terjadi pada air danau

dalam video tersebut ?

Bagaimana perubahan yang terjadi pada danau tersebut?

Apa yang mengakibatkan air di

danau tersebut bekurang ?

Kerugian apa saja yang diakibatkan mengeringnya air

danau tersebut ? (Menanya-

Komunikatif)

45 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

226

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Langkah 2 :

Mengorganisasi

Siswa untuk Belajar

3. Pesrta didik dibagi menjadi beberapa

kelompok (4-5).

4. Peserta didik menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang sudah

terbentuk.

5. Peserta didik bersama guru

menentukan topik yang akan dibahas pada pembelajaran hari ini yaitu

mengenai “Kalor dapat menyebabkan

perubahan wujud benda” 6. Peserta didik didalam kelompok

dibagikan modul praktikum mengenai

kalor dapat mengubah wujud benda

yaitu menguap dan LKPD

Langkah 3 :

Membimbing

pengalaman individual atau

kelompok

7. Peserta didik mendengarkan

penjelasan guru mengenai langkah-

langkah percobaan yang akan dilakukan. (Menalar-Berpikir

Kritis). 8. Peserta didik diberikan kesempatan

untuk bertanya mengenai penjelasan langkah percobaan dari guru yang

belum dipahami.(Menanya-

Kreativitas→Rasa ingin tau). 9. Masing-masing kelompok

menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan untuk percobaan. 10. Peserta didik melakukan percobaan

mengenai perubahan wujud benda

yang disebabkan oleh kalor.

(Mencoba-bekerja sama) 11. Peserta didik mengamati perubahan

wujud yang terjadi pada air yang

didihkan (Mengamati-berpikir

kritis)

12. Peserta didik menganalisis

penyebab jumlah air tersebut berkurang. (Menalar-

Kreativitas→ Keluwesan)

Langkah 4 :

Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

13. Peserta didik menuliskan hasil

pengamataanya pada lembar LKPD yang disediakan guru.

14. Peserta didik bersama kelompok

mencatat informasi penting yang terkait dengan perubahan wujud

yang terjadi pada air yang

disebabkan oleh kalor.

15. Peserta didik merancang poster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

227

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

yang akan disajikan mengenai

perubahan wujud yang terjadi pada

air yang disebabkan oleh kalor. (Menalar-Kreativitas → Keaslian)

16. Peserta didik menuangkan hasil

pengamatannya dalam bentuk hasil

karya poster. (Mencoba-Kreativitas

→ Elaborasi) 17. Peserta didik menambahkan hiasan

dan mewarnai poster sesuai dengan kreativitasnya.

(Mencoba-Kreativitas→

Mempunyai rasa keindahan yang

dalam)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan

masalah

18. Pesrta didik bersama kelompok

mempresentasikan hasil percobaan

dan hasil karya berupa poster.

(Mengkomunikasikan- Kreativitas

→ Kelancaran).

19. Peserta didik dan kelompok

menjawab pertanyaan dari guru dan peserta didik lain. (Mencoba →

Komunikatif) (kelancaran)

20. Peserta didik bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil

kerja kelompoknya. (Mencoba-

Berpikir Kritis). 21. Kelompok yang memperoleh nilai

terbaik mendapatkan penghargaan

berupa tepuk salut dan reward

bintang.

Kegiatan

Penutup

1. Kesimpulan: Siswa menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah

dipelajari selama satu pertemuan

(menalar berpikir kreatif) 2. Evaluasai : dalam kegiatan penutup

peserta didik diberikan soal evaluasi

siklus II. (Soal Terlampir).

3. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum

dipahami. (menanya

komunikatif) 4. Refleksi : Peserta didik merefleksikan

pembelajaran yang telah berlangsung

dengan bimbingan guru. (menalar

komunikatif). 5. Peserta didik bersama guru merayakan

keberhasilan pembelajaran dengan

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

228

Tahapan

Pembelajaran

Sintaks

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

melakukan seruan “Aku Anak Hebat”

6. Tindak lanjut : Sebagai penutup guru

mengajak peserta didik untuk bersyukur atas ilmu dan semua

kegembiraan yang telah mereka

rasakan di hari ini dengan berdoa

bersama. Guru juga mengingatkan tentang sikap berdo yang baik.

Catatan : Untuk peserta didik yang

belum memenuhi kriteria ketuntasan Minimal dilakukan Remidi, dengan

dilakukan pendalaman materi terlebih

dahulu yang kemudian diberikan soal

remidial. Untuk yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal diberiakan Soal pengayaan

(Terlampir). 7. Guru mengucapkan salam penutup.

VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a. Media

1. Video tentang

2. Bacaan tentang

3. Gambar gerakan tari

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1 ,2 dan 3

5. Power point

b. Alat

1. LCD, laptop, speaker atau pengeras suara

2. Kertas manila

3. Pewarna (spidol, krayon atau pensil warna)

4. Lem atau double tape, gunting

c. Sumber Belajar

1. Guru

2. Diri Peserta didik

3. Teman sejawat

4. Lingkungan sekitar kelas

5. Lingkungan sekitar sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

229

6. Buku paket pegangan guru dan siswa

6.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Edisi

Revisi 2018: Peristiwa dalam Kehidupan. Tema 7, Kelas V.

Jakarta: Kemendikbud.

6.2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa

Edisi Revisi 2018: Peristiwa dalam Kehidupan. Tema 7. Kelas V.

Jakarta: Kemendikbud.

7. Internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

230

VIII. Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

234

Lampiran 24. RPPTH Siklus II Pembjaran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

235

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Deresan

Kelas / Semester : V/2

Tema : 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan)

Subtema : 3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan)

Pembelajaran ke : 2 ( Dua)

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA, dan SBdP

Hari / Tanggal :

Alokasi Waktu : 7 JP (7 x 35 menit)

I. Tujuan Pembelajaran

IPA

3.7.1.1 Dengan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis

pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda pada

peristiwa pengembunan dengan benar. (Menganalisis-C4)

3.7.2.1 Dengan diskusi kelompok, peserta didik mampu membuktikan

pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda pada peristiwa

pengembunan dengan benar. (Membuktikan-C5)

4.7.2.1 Dengan diskusi kelompok, peserta didik mampu membuat

buklet tentang peristiwa pengembunan dengan kreatif.

(Naturalisasi-P5)

Bahasa Indonesia

3.9.1.1 Melalui kegiatan membaca bacaan” Peran pelajar dalam mengisi

kemerdekaan”, peserta didik mampu mengidentifikasi kosakata

baku dalam bacaan. (Memahami-C2)

4.9.1.1 Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu membuat daftar

kegiatan positif di kehidupan sehari-hari menggunakan kalimat

efektif dan ejaan yang benar. (Artikulasi-P4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

236

SBdP

3.4.1.1 Dengan mencermati teks bacaan, peserta didik mampu

mengidentifikasi karya seni rupa daerah. (Memahami-C2)

4.4.1.1 Dengan melihat contoh di buku, peserta didik mampu membuat

karya seni rupa Daerah. (Naturalisasi-P5)

II. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga, dan negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,

dan tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak

sesuai dengan tahap perkembangannya.

III. Kompetensi Dasar

No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator

1. IPA 3.7 Menganalisis pengaruh

kalor terhadap perubahan

suhu dan wujud benda dalam kehidupan sehari-

hari.

3.7.1 Menganalisis pengaruh

kalor terhadap perubahan

wujud benda pada peristiwa pengembunan.

(Menganalisis-C4) 3.7.2 Membuktikan pengaruh

kalor terhadap perubahan

wujud benda pada

peristiwa pengembunan.

(Membuktikan-C5)

4.7 Melaporkan hasil 4.7.1 Membuat buklet tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

237

No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator

percobaan pengaruh kalor

pada benda

peristiwa pengembunan.

(Naturalisasi-P5)

2. Bahasa

Indonesia

3.9 Mencermati penggunaan

kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan

(ulang tahun, kegiatan

sekolah, kenaikan kelas,dll.).

3.9.1 Mengidentifikasi Kosakata

baku dalam bacaan.

(Memahami-C2)

4.9 Membuat surat undangan

(ulang tahun, kegiatan

sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan kalimat efektif

dan memperhatikan

penggunaan ejaan.

4.9.1 Membuat daftar kegiatan

positif di kehidupan sehari-

hari menggunakan kalimat efektif dan ejaan yang

benar. (Artikulasi-P4)

3. SBdP 3.4 Memahami karya seni rupa daerah.

3.4.1 Mengidentifikasi karya seni rupa yang ada di daerah.

(Memahami-C2)

4.4 Membuat karya seni rupa daerah.

4.4.1 Membuat karya seni rupa daerah. (Naturalisasi-P5)

IV. Materi Pembelajaran

IPA : Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda

Bahasa Indonesia : Penggunaan kalimat baku

SBdP : Memahami karya seni

V. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran

Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifk

Model : Problem Based Learning (PBM) dan Cooperative Learning

Metode : Pengamatan gambar dan video, tanyajawab, diskusi dalam

kelompok, penugasan, dan ceramah.

Tipe : TPS (Think, Pair, Share)

VI. Langkah – langkah pembelajaran

Fokus pada penggalan 3 untuk Penelitian Tindakan Kelas

Penggalan 1

(2 x 35 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

238

Kegiatan Model

pembelajaran

inofatif TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan Pembukaan

1. Salam, doa, dan presensi.

2. Literasi

Kegiatan literasi peserta didik membaca

teks cerita berjudul “Peran Pelajar Mengisi kemerdekaan”.

3.Motivasi 1. Peserta didik melakukan tepuk

“Semangat ”.

4.Apersepsi Guru melakukan tanya jawab tentang

materi pertemuan sebelumnya.

5. Orientasi Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

15 menit

Kegiatan inti (langkah-

langkah

pembelajaran TPS)

Langkah 1: Think

1. Peserta didik mencermati teks bacaan literasi (mengamati → berpikir kritis)

2. Peserta didik dan guru melakukan

tanyajawab terkait kalimat baku dalam teks tersebut. (menanya→ berpikir

kritis)

3. Peserta didik diminta untuk menentukan

kalimat baku dan kalimat tidak baku. (menalar→ berpikir kritis)

Menit 40

Langkah 2:

Pair

4. Peserta didik diminta berpasangan

mengerjakan LKPD. (mencoba) 5. Peserta didik dalam kelompok diminta

untuk membuat kalimat baku

berdasarkan kegiatan positif di rumah, di

sekolah dan di masyarakat. 6. Setiap kelompok masing membuat 2

contoh kalimat baku. (mencoba)

Langkah 3:

Share

7. Setiap kelompok diberi kesempatan

untuk membacakan hasil diskusi kepada

kelompok lain. Kelompok yang lain memperhatikan.

(mengkomunikasikan → kerja sama)

Kegiatan

Penutup Evaluasi 1. Kesimpulan: Peserta didik bersama

guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

2. Peserta didik melakukan tanyajawab

dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi

tersebut.

3. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang telah dipelajari.

4. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

5. Peserta didik bersama guru melakukan

refleksi kegiatan pembelajaran. 6. Peserta didik dipersilahkan istirahat.

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

239

Penggalan 2

(2 x 35 menit)

Kegiatan Model

pembelajaran

inofatif TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembukaan

1. Salam untuk membuka.

Motivasi

Peserta didik melakukan tepuk “Angin” Wus…wus

Wus…wus

Wus…

Apersepsi 2. Guru melakukan tanya jawab tentang

materi pertemuan sebelumnya

Orientasi 3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

15

menit

Kegiatan inti

(langkah-langkah

pembelajara

n TPS)

Langkah 1:

Think

1. Peserta didik mencermati bacaan

tentang karya seni daerah (mengamati → berpikir kritis)

2. Peserta didik dan guru melakukan

tanyajawab terkait karya seni rupa daerah. (menanya → berpikir kritis)

3. Peserta didik diminta untuk menuliskan

karya seni rupa yang ada di daerah

tempat tinggal. (menalar → berpikir

kritis)

Menit

45

Langkah 2:

Pair

4. Peserta didik berpasangan dengan teman

sebangku untuk mengerjakan LKPD. Yaitu: mengidentifikasi karya seni rupa

daerah sesuai dengan ciri-cirinya.

(mencoba → berpikir kritis)

5. Setiap kelompok mencatat hasil identifikasi yang telah mereka amati.

(mencoba)

Langkah 3:

Share

6. Setiap kelompok diberi kesempatan

untuk membacakan hasil diskusi kepada

kelompok lain. 7. Kelompok yang maju untuk presentasi

berdasarkan undian.

(mengkomunikasikan→kerja sama)

8. Kelompok yang lain memperhatikan.

Kegiatan Evaluasi 1. Kesimpulan: Peserta didik bersama guru 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

240

Kegiatan Model

pembelajaran

inofatif TPS

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Penutup menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

2. Peserta didik melakukan tanya jawab

dengan guru mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi

tersebut.

3. Peserta didik mendapat penguatan dari

guru terkait materi yang telah dipelajari. 4. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi

5. Peserta didik bersama guru melakukan

refleksi. 6. Peserta didik diminta untuk istirahat.

menit

Penggalan 3 (3 x 35 menit)

Kegiatan

Pembelajaran

Sintaks dari

model Problem Based Learning

(PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan awal

1. Salam pembuka. 2. Motivasi: Peserta didik bernyanyi

“Perubahan wujud benda” nada dasar:

pelangi-pelangi :

mencair, menguap, menyublim mengkristal

ada juga tentang membeku, mengembun

perubahan wujud terjadi disitu kalorlah-kalorlah mengubah wujud

3. Apersepsi: peserta didik menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh guru mengenai materi yang telah diajarkan

sebelumnya. (mencoba komunikatif) 4. Orientasi:

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan.

10 menit

Kegiatan Inti Langkah 1:

Mengorientasikan

peserta didik pada masalah

1. Peserta didik disajikan masalah

mengenai: Olahraga di lapangan yang

berumput pada pagi hari. Dalam bentuk video/gambar.

(mengamati→ komunikatif)

2. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai :

Apa yang menempel di rumput?

Mengapa sepatu menjadi basah?

Bagaimana proses pembuatan embun?

(menanya → komunikatif)

85

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

241

Kegiatan

Pembelajaran

Sintaks dari

model Problem

Based Learning

(PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Langkah 2:

Mengorganisasi-

kan peserta didik agar belajar

1. Peserta didik dibentuk dalam beberapa

kelompok secara heterogen (4-5 orang).

2. Peserta didik bersama guru menentukan topik yang akan dibahas pada

pembelajaran hari ini yaitu mengenai

“Kalor dapat menyebabkan perubahan

wujud benda”.

Langkah 3:

Membantu

menyelidiki secara individu

maupun

kelompok

3. Peserta didik di dalam kelompok

dibagikan modul praktikum.

4. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah-langkah

percobaan yang akan dilakukan.

5. Masing-masing kelompok menyiapkan

alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.

6. Peserta didik melakukan percobaan

mengenai perubahan wujud benda yang disebabkan oleh kalor. (mencoba →

bekerja sama) 7. Peserta didik mengamati perubahan

wujud yang terjadi pada air es dalam gelas kaca yang digunakan dalam

percobaan. (mengamati → berpikir

kritis) 8. Peserta didik menganalisis perubahan

wujud benda. (menalar→kreativitas)

(keluwesan) 9. peserta didik menanyakan hal yang

belum dipahami kepada guru maupun

teman sebagai sumber belajar.

(menanya→ kreativitas) (rasa ingin

tahu)

Langkah 4:

Mengembangkan dan menyajikan

hasil kerja

10. Peserta didik menuliskan hasil

pengamataanya pada lembar LKPD yang disediakan guru.

11. Peserta didik bersama kelompok

mencatat informasi penting yang terkait

dengan perubahan wujud yang terjadi pada es yang disebabkan oleh kalor.

12. Peserta didik merancang buklet yang

akan disajikan mengenai perubahan wujud yang terjadi pada es yang

disebabkan oleh kalor. (menalar→

Kreativitas) (keaslian) 13. Peserta didik menuangkan hasil

pengamatannya dalam bentuk hasil

karya buklet. (Mencoba→ Kreativitas)

(elaborasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

242

Kegiatan

Pembelajaran

Sintaks dari

model Problem

Based Learning

(PBM)

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

14. Peserta didik membuat buklet

semenarik mungkin. (Mencoba→

Kreativitas) (mempunyai rasa

keindahan yang dalam)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi hasil

17. Peserta didik bersama kelompok

mempresentasikan hasil percobaan dan

hasil karya berupa buklet.

(Mengkomunikasikan→ Komunikatif)

18. Peserta didik dan kelompok menjawab

pertanyaan dari peserta didik lain.

(Mencoba → Komunikatif)

(kelancaran)

19. Peserta didik bersama guru

menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompoknya.

Kegiatan

Penutup

1. Kesimpulan: Peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

(Menalar- Kreativitas→

Kelancaran).

2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum

dipahami.

(Menanya-komunikatif). 3. Evaluasi: Dalam kegiatan penutup

peserta didik diberikan beberapa soal

oleh guru untuk mengevaluasi hasil

pembelajaran yang sudah dilakukan

(soal terlampir). 4. Refleksi: Peserta didik merefleksikan

pembelajaran yang telah berlangsung dengan bimbingan guru.

5. Tindak lanjut: Peserta didik diingatkan

untuk melaksanakan pesan moral yang diperoleh selama pembelajaran dan

mempelajari kembali materi yang sudah

dipelajari hari ini.

6. Peserta didik dipersilahkan untuk istirahat.

7. Guru mengucapkan salam penutup.

Catatan: untuk peserta didik yang belum memenuhi KKM dilakukan remidi yaitu

pendalaman materi. Kemudian,

mengerjakan soal remedial. 8. Untuk peserta didik yang sudah

memenuhi KKM mengerjakan soal

pengayaan (terlampir).

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

243

VII. Media, Alat, bahan dan Sumber Belajar

a. Media :

1. Potongan-potongan kain

2. Gambar-gambar seni rupa daerah

3. bacaan literasi

4. Media percobaan ( air panas, gelas, tutu gelas)

5. Tanyangan video/gambar tentang embun pada rumput

b. Alat

1. Laptop

2. LCD proyektor

3. Spiker

4. Kertas LKPD

5. Bolpoin

c. Sumber Belajar:

1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru

Kelas V Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Tema 7: Peristiwa

Dalam Kehidupan. Jakarta: Kemendikbud.

2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Siswa

Kelas V Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Tema 7: Peristiwa

Dalam Kehidupan. Jakarta: Kemendikbud.

3. Kalimat baku

https://hot.liputan6.com/read/4061383/pengertian-kata-baku-

dan-tidak-baku-dilengkapi-ciri-ciri-dan-contohnya

4. Dari guru

5. Peserta didik

6. Lingkungan sekitar sekolah

7. Lingkungan kelas

8. Teman sejawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

244

VIII. Teknik Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

247

Lampiran 25. Kondisi Awal Kreativitas Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

249

Lampiran 26. Foto-foto Penelitian

1. Pengamatan perubahan suhu pada air yang dipanaskan

2. Pengamatan es yang mencair

3. Pengamatan jumlah air yang berkurang karena didihkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

250

4. Pengamatan proses pengembunan

5. Kegiatan pembuatan hasil karya

6. Siswa mempresentasikan hasil karyanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ...repository.usd.ac.id/37864/2/161134207_full.pdfmodel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas V di

251

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ega Gressia Victoria lahir di Singkawang, Kalimantan

Barat pada 04 Juli 1997. Anak pertama dari Bapak

Mulyadi dan Ibu Ayang, tinggal di Jl. Sagatani,

Singkawang, Kalimantan Barat. Pendidikan dasar

ditempuh di SDN 03 Singkawang dan lulus pada

tahun 2010. Tahun 2010 melanjutkan studi di SMPN

10 Singkawang. Setelah menyelesaikan Sekolah

Menengah Pertama tahun 2013, kemudian

melanjutkan studi di SMAN 08 Singkawang dan lulus tahun 2016. Sejak tahun

2016 terdaftar sebagai mahasiswi di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Tugas akhir studi dilakukan peneliti

dengan menyusun skripsi berjudul “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar

Siswa Kelas V Materi Suhu dan Kalor Menggunakan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) di SDN Deresan”.

Beberapa kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti peneliti selama

kuliah di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma antara lain: peserta

inisiasi Universitas Sanata Dharma tahun 2016, peserta inisiasi FKIP Universitas

Sanata Dharma tahun 2016, peserta inisiasi Program Studi PGSD tahun 2016,

kuliah umum setiap semester ganjil, seksi acara parade gamelan anak ke IX se-

Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2016, peserta pendampingan pengembangan

kepribadian dan metode belajar I tahun 2016, peserta English club program for 4

semesters tahun 2016-2018, peserta kursus pembinaan pramuka mahir tingkat

dasar tahun 2017, peserta pendampingan pengembangan kepribadian dan metode

belajar II tahun 2017, dan peserta kuliah kerja nyata regular LVII tahun2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI