Top Banner
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE VIDEO CRITIC PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh Dewi Nurzanah NIM 1110018300002 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
173

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Mar 14, 2019

Download

Documents

vuanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN METODE VIDEO CRITIC

PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh

Dewi Nurzanah

NIM 1110018300002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN METODE VIDEO CRITIC

PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh

Dewi Nurzanah

NIM 1110018300002

Menyetujui,

PEMBIMBING

Dindin Ridwanudin, M.Pd.

NIP 19771121 201101 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan

Metode Video Critic pada siswa Kelas V MI Nurul Islam disusun oleh Dewi

Nurzanah, NIM. 1110018300002, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 29 September 2014

Yang mengesahkan

Dosen Pembimbing

Dindin Ridwanudin, M.Pd

NIP. 19771121 201101 1 001

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan

Metode Video Critic pada siswa Kelas V MI Nurul Islam disusun oleh Dewi

Nurzanah. NIM. 1110018300002, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqasah pada tanggal 17 November 2014 di hadapan dewan penguji. Karena

itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta, 19 November 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PGMI) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Fauzan, M.A ………….. ………………..

NIP. 19761107 200701 1 003

Sekretaris (Sekretaris Jurusan PGMI)

Asep Ediana Latip, M.Pd ………….. ………………..

NIP. 19810623 200912 1 003

Penguji I

Drs. E. Kusnadi ………….. ………………..

NIP. 19460201 196510 1 001

Penguji II

Nafia Wafiqni, M.Pd ………….. ………………..

NIP. 19811003 200912 2 004

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dra. Nurlena Rifa’I, MA., Ph.D

NIP. 19591020 198603 2 001

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dewi Nurzanah

Tempat/Tgl. Lahir : Bogor, 09 April 1993

NIM : 1110018300002

Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi :“Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui

Penerapan Metode Video Critic Pada Siswa Kelas

V MI Nurul Islam”.

Dosen Pembimbing : Dindin Ridwanudin, M.Pd.

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1) di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya, saya

bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 September 2014

Dewi Nurzanah

NIM. 1110018300002

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

i

ABSTRAK

Dewi Nurzanah (1110018300002). Peningkatan Keterampilan Berbicara

melalui Metode Video Critic Pada Siswa Kelas V MI Nurul Islam. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan

berbicara melalui metode video critic pada siswa kelas V MI Nurul Islam pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya

untuk mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan

dengan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, penelitian dan refleksi.

Keempat tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan

dilakukan dengan langkah-langkah yang sama, serta difokuskan pada metode

video critic yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa melalui

metode video critic mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat

melalui siklus atau pertemuan yang telah dilakukan. Pada siklus I diketahui dari

24 orang siswa, hanya ada dua siswa yang mencapai nilai KKM dengan rata-rata

nilai sebesar 51.67. Sedangkan pada siklus II seluruh siswa mencapai nilai KKM

70.00 dengan rata-rata nilai sebesar 79.33.

Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Metode Video Critic.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

ii

ABSTRACT

Dewi Nurzanah (1110018300002). Increasing Speaking Skills through

Video Critic Methods On Student Class V of MI Nurul Islam. Thesis.

Elementary School Teacher Education Department, Faculty of Tarbiyah and

Teaching Science, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

This study aims to determine the improvement of speaking skills through

video critic method in class V of MI Nurul Islam on Indonesian subjects. The

method used in this study is action research method. This method is implemented

as an attempt to overcome the problems that arise in the classroom. This method

involves four stages, namely planning, implementation, research and reflection.

The fourth stage of the cycle that takes place repeatedly and performed with the

same steps, and focused on video critic method that aims to improve students

speaking skills.

The result showed that the students speaking skills through video critic

methods have increased. This increase can be seen through a cycle or meetings

that have been conducted. In the first cycle of the 24 people known two of the

students who reached the KKM with an average value of 51.67. While all of

students in the second cycle reached the KKM 70.00 with an average value of

79.33.

Keyword : Speaking Skills, Video Critic Method.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan

Metode Video Critic Pada Siswa Kelas V MI Nurul Islam”. Shalawat serta

salam semoga selalu Allah curahkan kepada junjungan besar Nabi kita

Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya hingga insya Allah sampai kepada

kita selaku umatnya yang selalu berusaha mengikuti ajarannya serta selalu

berusaha taat kepada Allah SWT. Amin ya Robbal’alamin.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Nurlena Rifai, MA Ph,D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

jakarta.

2. Dr. Fauzan, MA., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan waktunya untuk

memotivasi, dan membimbing selama menyusun skripsi.

3. Dindin Ridwanudin M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk

membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan.

5. Abdul Ghofur, MA., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberi saran dan nasihat yang berguna bagi penulis selama

perkuliahan.

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

iv

6. H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I., selaku Kepala Madrasah Nurul Islam yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian dalam pembuatan skripsi ini.

7. Ibunda tercinta Sumiyati dan Ayahanda tercinta Hasyim yang selalu

memberikan doa, selalu mendidik, memberi motivasi dan dukungannya

baik moril maupun materil.

8. Rahma Setianingsih, selaku adikku yang selalu menjadi semangat dan

motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan dkripsi

9. Kedua sahabatku Septiani dan Siti Sukriyah yang selalu menjadi

semangat selama perkuliahan dan selalu memberikan saran selama

penulis menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan dalam kelompok bimbingan skripsi Alfiyah

Nurul Azizah, Irfan Sidiq, Gadies Farhana Pratitis, Rahmi Mulyati, Nur

Azizah, Siti Nurkhoyah Pelatun, dan Yeti Puspitasari yang selalu

menjadi tempat berbagi ilmu selama bimbingan skripsi.

11. Teman-teman PGMI angkatan 2010 dan khususnya kelas A yang telah

memberikan semangat dan pengaruh positif selama penulis

menyelesaikan skripsi.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi, yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan penulis di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan

bagi para pembaca umumnya. Amin ya Rabbal’alamin

Jakarta, 29 September 2014

Penulis

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GRAFIK x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 2

C. Pembatasan Fokus Penelitian 3

D. Rumusan Masalah 3

E. Tujuan Penelitian 3

F. Manfaat penelitian 3

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN TINDAKAN

A. Kajian Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Keterampilan 5

b. Pengertian Berbicara 6

c. Tujuan Berbicara 7

d. Jenis Berbicara 9

e. Teknik Berbicara 10

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Berbicara 10

g. Pengertian Keterampilan Berbicara 11

h. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara 12

i. Teknik-teknik Pembelajaran Keterampilan Berbicara 12

j. Penilaian Keterampilan Berbicara 13

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

vi

k. Kaitan Keterampilan Berbicara dengan

Keterampilan Berbahasa Lainnya 13

2. Metode

a. Pengertian Metode 14

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode 16

c. Macam-macam Metode Mengajar 17

3. Metode Video Critic

a. Pengertian Metode Video Critic 19

b. Tujuan Metode Video Critic 20

c. Prosedur Metode Video Critic 21

d. Kelebihan Metode Video Critic 21

e. Kelemahan Metode Video Critic 22

B. Hasil Penelitian Relevan 22

C. Kerangka Berpikir 23

D. Hipotesis Tindakan 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 26

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 26

C. Subjek Penelitian 29

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian 29

E. Tahapan Intervensi Tindakan 29

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan 32

G. Data dan Sumber Data 33

H. Instrumen Pengumpulan Data 33

I. Teknik Pengumpulan Data 34

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan 36

K. Analisis Data dan Interpretasi Data 37

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan 39

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

vii

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I 40

a. Tahapan Perencanaan 40

b. Tahapan Pelaksanaan 41

c. Tahapan Pengamatan 45

d. Tahapan Refleksi 52

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II 53

a. Tahapan Perencanaan 54

b. Tahapan Pelaksanaan 54

c. Tahapan Pengamatan 58

d. Tahapan Refleksi 66

B. Analisis Data 66

C. Pembahasan 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 70

B. Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 72

DAFTAR LAMPIRAN 74

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Kerangka Berpikir 23

Gambar 3.1 Gambar siklus PTK Model Kurt Lewin, hasil modifikasi

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 26

Gambar 3.2 Alur dalam Penelitian Tindakan 27

Gambar 4.1 Aktivitas Guru dalam menerapkan metode video critic 42

Gambar 4.2 Aktivitas Siswa Ketika Sedang Berdiskusi

dengan Teman Kelompoknya 43

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa Ketika Sedang Mempresentasikan

Hasil Diskusinya di Depan Kelas 43

Gambar 4.4 Aktivitas Guru Ketika Menerapkan Metode Video Critic 56

Gambar 4.5 Aktivitas Siswa Ketika Sedang Berdiskusi

dengan Teman Kelompoknya 56

Gambar 4.6 Aktivitas Siswa Ketika Sedang Mempresentasikan

Hasil Diskusinya di Depan Kelas 57

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan dalam Penelitian 28

Tabel 3.2 Contoh Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru 33

Tabel 3.3 Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 34

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Berbicara

Berdasarkan Rangsang Visual dan Gambar 35

Tabel 3.5 Analisis Data 37

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Pertama 44

Tabel 4.2 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama 45

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Kedua 46

Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua 47

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Ketiga 48

Tabel 4.6 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Ketiga 49

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus I 51

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Keempat 58

Tabel 4.9 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Keempat 58

Tabel 4.10Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Kelima 59

Tabel 4.11 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kelima 60

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Keenam 61

Tabel 4.13 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Keenam 62

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Siklus II 63

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa 66

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I 51

Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II 64

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya. Proses

pendidikan berlangsung sejak dalam kandungan sampai ke liang lahat dan

pendidikan perlu dilakukan sedini mungkin. Proses perolehan ilmu pengetahuan

dapat diperoleh seseorang kapan saja dan dari mana saja, salah satunya melalui

pendidikan formal, yaitu di sekolah.

Upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan

yang memberikan berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah pelajaran bahasa

Indonesia. Bahasa Indonesia adalah Bahasa Negara, demikian tertera dalam

Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai Bahasa Nasional, bahasa Indonesia menjadi

lambang kebanggaan bangsa, lambang identitas nasional, alat pemersatu bangsa

dan alat komunikasi antar warga masyarakat.

Ditinjau dari segi keberhasilan pembelajarannya, pembelajaran mata

pelajaran bahasa Indonesia seharusnya mampu membekali siswa dalam empat

keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan

membaca, dan keterampilan menulis.

Salah satu keterampilan berbahasa adalah berbicara. Berbicara adalah alat

komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbicara,

seseorang dapat bertukar pikiran, perasaan, dan gagasan. Dengan demikian

kegiatan berbicara dapat membangun hubungan antara individu dengan individu

lainnya.

Namun, pada kenyataannya dalam proses kegiatan belajar mengajar, sedikit

siswa yang terampil dalam berbicara. Adapun beberapa masalah yang sering

dijumpai di kelas, seperti siswa kurang tertarik dengan metode yang digunakan

oleh guru, siswa kurang terlibat aktif saat proses pembelajaran, keterampilan

berbicara untuk lingkup belajar siswa masih rendah, siswa tidak percaya diri saat

berbicara di depan kelas, siswa lebih banyak bermain, dan siswa kurang

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

2

mengembangkan kosa kata saat berbicara, sehingga mempengaruhi mutu

bicaranya.

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Siswa membutuhkan guru yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-

metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari

materi pelajaran, sehingga menghasilkan lingkungan belajar yang baik dan

menyenangkan. Guru harus menggunakan metode yang sesuai dengan

karakteristik anak. Salah satu metode pembelajaran aktif (active learning) adalah

metode video critic. Metode ini merupakan suatu cara penguasaan bahan pelajaran

melalui video yang ditampilkan oleh guru, yang dalam prosesnya siswa diminta

untuk memberi tanggapan dari apa yang ia lihat.

Metode video critic dapat mendorong siswa untuk berbicara. Tujuan

penerapan metode video critic untuk membantu terjadinya komunikasi dan

menciptakan suasana yang tidak monoton dan menjenuhkan. Dengan demikian,

pembelajaran bahasa tidak hanya mendengarkan guru menerangkan saja, tetapi

diperlukan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar. Sehingga terjalin

interaksi baik antara siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Peningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan

Metode Video Critic pada siswa Kelas V MI Nurul Islam”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan, maka ditemukan beberapa

masalah di antaranya:

1. Siswa kurang tertarik dengan metode yang digunakan oleh guru.

2. Siswa kurang terlibat aktif saat proses pembelajaran.

3. Keterampilan berbicara untuk lingkup belajar siswa masih rendah.

4. Siswa tidak percaya diri saat berbicara di depan kelas.

5. Siswa lebih banyak bermain.

6. Siswa kurang mengembangkan kosa kata saat berbicara.

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

3

7. Guru belum menggunakan metode yang menarik dan tepat untuk

memotivasi siswa agar terbiasa berbicara di depan kelas.

8. Sarana dan prasarana yang menunjang keterampilan berbicara siswa

masih terbatas.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar pembatasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka

dari identifikasi masalah di atas penulis membatasi masalah ini pada dua hal,

yaitu: pertama, peningkatan keterampilan berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi untuk mengekspresikan, menyatakan, mengungkapkan ide,

gagasan, pikiran dan persaan. Kedua, video critic adalah video yang ditampilkan

oleh guru dan siswa melihat serta mendengar, kemudian siswa diminta untuk

memberi tanggapan terhadap video yang telah ditampilkan.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

“Bagaimanakah upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V

dengan menggunakan metode video critic?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan

berbicara melalui penerapan metode video critic pada siswa kelas V MI Nurul Islam.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi

pembelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

berbicara siswa dan proses belajar menjadi menyenangkan.

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

4

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam metode

pembelajaran di sekolah, sehingga dapat menambah metode yang

variatif dan dapat menjadikan sekolah yang produktif serta berkualitas.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

5

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN TINDAKAN

A. Kajian Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat

pokok. Dalam pembelajaran, keterampilan dirancang sebagai proses

komunikasi belajar untuk mengubah prilaku siswa menjadi cekat dan tepat

dalam melakukan atau menghadapi sesuatu.

Secara sederhana, keterampilan (skill) dapat diartikan sebagai

kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu yang baik. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, “keterampilan berasal dari kata terampil yang

berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, sedangkan keterampilan adalah

kecakapan untuk menyelesaikan tugas.”1 Menurut Reber, “keterampilan

adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan

tersusun rapi secara mulus dan sesuai keadaan untuk mencapai hasil

tertentu.”2

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan

keterampilan menulis. Menurut Tarigan “Setiap keterampilan selalu

berhubungan erat dengan proses berpikir. Keterampilan hanya dapat

diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih

keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.”3 Sedang

menurut Dunette, “keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk

1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2012), Hlm. 1447 2Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm.117

3Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), Hlm. 1

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

6

melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil

training dan pengalaman yang didapat.”4

Dari pendapat di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan yang membutuhkan dasar

pemikiran dan latihan untuk mencapai hasil tertentu.

b. Pengertian Berbicara

Berbicara adalah salah satu kegiatan berbahasa yang setiap hari

dilakukan oleh masyarakat untuk berkomunikasi, sehingga hubungan sosial

dapat terus dijaga. “Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-

bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta

menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.”5

“Dalam kegiatan berbicara diperlukan penguasaan terhadap lambang

bunyi baik untuk keperluan menyampaikan maupun menerima gagasan.”6

Menurut Jauharoti Alfin, dkk “berbicara secara umum dapat diartikan suatu

penyampaian maksud (ide, pikiran, dan isi hati) seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat

dipahami oleh orang lain.”7

“Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-

gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan sang pendengar dan penyimak.”8 Berbicara merupakan

4http://rapendik.com/program/pengayaan-pembelajaran/keterampilan/2118-pengertian-

ketrampilan-dan-jenisnya.html diakses tanggal 12 agustus 2014, pukul 14:21 WIB 5Jauharoti Alfin, Muhammad Thohri, Sri Wahyuni, Bahasa Indonesia I, (Surabaya: Learning

Assistance Program for Islamic School-Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008), Paket.5-10 6Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis kompetensi. (Yogyakarta:

UNY), Hlm. 399 7Jauharoti Alfin, Muhammad Thohri, Sri Wahyuni, op.cit., Paket.4-9

8Henry Guntur Tarigan, op.cit., Hlm. 16

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

7

keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. “Kaitan antara

pesan dan bahasa lisan sebagai media penyampaian sangat erat.”9

Menurut Alek dan Achmad dalam buku Bahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi, “berbicara ialah kemampuan yang kompleks yang

sekaligus melibatkan beberapa aspek.”10

Adapun dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia “berbicara berasal dari kata bicara yang berarti

pertimbangan pikiran, sedangkan berbicara adalah bercakap.”11

Sedangkan

menurut Novi Resmini dan Dadan Juanda dalam buku pendidikan bahasa

dan sastra di kelas tinggi “melalui kegiatan berbicara, siswa belajar tentang

apa yang mereka lihat atau pikirkan yang menyangkut berbagai topik.”12

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara dapat

diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati)

seseorang kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu proses komunikasi,

yaitu pemindahan pesan dari pembicara kepada lawan bicara dengan

menggunakan bahasa lisan.

c. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat

menyampaikan pikiran secara efektif, maka hendaknya pembicara

memahami makna segala sesuatu yang ingin disampaikan.

Menurut Djago Tarigan, tujuan umum berbicara terdapat beberapa

golongan, yaitu:

9Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI PRESS,

2007), Hlm. 60 10

Alek dan Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011), Cet. II, Hlm. 28 11

Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., Hlm. 188 12

Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung:

UPI PRESS, 2007), Cet. I, Hlm.58

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

8

1) Menghibur

Berbicara untuk menghibur, berarti pembicara menarik perhatian

pendengar dengan berbagai cara, seperti humor, spontanitas,

menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan dan sebagainya

untuk menimbulkan suasana gembira pada pendengarnya.

2) Menginformasikan

Berbicara bertujuan untuk menginformasikan atau melaporkan

dilakukan bila seseorang ingin: a.menjelaskan suatu proses;

b.menguraikan, menafsirkan atau menginterpretasikan suatu hal;

c.memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan;

d.menjelaskan kaitan.

3) Menstimulasi

Berbicara untuk menstimulasi pendengar jauh lebih kompleks dari

tujuan berbicara lainnya, sebab berbicara itu harus pintar merayu,

mempengaruhi atau meyakinkan pendengarnya.

4) Menggerakkan

Dalam berbicara untuk menggerakkan, diperlukan pembicara yang

berwibawa, panutan atau tokoh idola masyarakat. Melalui

kepintarannya dalam berbicara, kecakapan memanfaatkan situasi,

ditambah perasaannya terhadap ilmu jiwa massa, pembicara dapat

menggerakkan pendengarnya.13

Menurut Kundharu, berbicara mempunyai tujuan yaitu alat

berkomunikasi agar dapat menyampaikan gagasan, perasan, serta

kemauan secara efektif, seyogyanya pembicara memahami makna

segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan: dia harus mampu

mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengarnya.; dan lain

sebagainya dapat dimanfaatkan untuk mengontrol diri, mempunyai

kesanggupan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan tepat,

mengungkapkan fakta-fakta dengan spontan, dan menerapkan kaidah

bahasa dengan benar secara otomatis.14

Dapat diambil kesimpulan, bahwa tujuan berbicara adalah untuk

menghibur, melaporkan, menstimulasikan dan menggerakkan. Namun

penulis akan lebih fokus pada tujuan untuk menginformasikan atau

melaporkan, sebab pada proses pembelajaran, siswa akan diminta untuk

memberi tanggapan dari apa yang telah guru tampilkan melalui video.

13

Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit., Hlm. 60-61 14

Kundharu Sadhono dan Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Bandung:

Karya Putra Darwati, 2012), Hlm. 37

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

9

d. Jenis Berbicara

Berbicara adalah alat untuk berkomunikasi, agar hubungan sosial tetap

terjaga. Berbicara memiliki banyak jenis, seperti diskusi, ceramah, tukar

pikiran dan menghibur. Berikut adalah macam-macam jenis berbicara:

1) Berdasarkan situasinya, berbicara terbagi menjadi dua bagian yaitu

berbicara formal dan informal. Berbicara formal seperti ceramah dan

intervieuw. Sedang berbicara informal seperti bercakap-cakap

dengan teman sebaya.

2) Berdasarkan tujuannya, berbicara untuk menghibur,

menginformasikan, menstimulasi, meyakinkan dan menggerakkan.

3) Berdasarkan metode penyampaiannya, berbicara dapat

diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu berbicara mendadak,

berbicara berdasarkan catatan kecil, berbicara berdasarkan hafalan,

dan berbicara berdasarkan naskah.

4) Berbicara berdasarkan peristiwa khusus yang melatarbelakangi,

seperti pidato presentasi, pidato penyambutan, pidato perpisahan,

dan pidato perkenalan.15

Secara garis besar, berbicara terbagi menjadi dua jenis, yaitu berbicara

di muka umum dan berbicara pada konferensi. Menurut Guntur Tarigan,

jenis berbicara di muka umum meliputi:

1) Berbicara dalam situasi yang bersifat memberitahukan atau

melaporkan (informative speaking).

2) Berbicara dalam situasi yang bersifat membujuk dan mengajak

(persuasive speaking).

3) Berbicara dalam situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang

(deliberate speaking).16

Dilihat dari beberapa pendapat mengenai jenis berbicara di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa jenis berbicara terbagi menjadi beberapa

golongan, yaitu berbicara berdasarkan situasi, berbicara berdasarkan tujuan,

berbicara berdasarkan metode, dan berbicara berdasarkan peristiwa.

Berbicara dapat bersifat melaporkan, membujuk dan merundingkan.

15

Jauharoti Alfin, Muhammad Thohri , Sri Wahyuni, op.cit., Paket.5-7 – 5-9 16

Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit., Hlm. 61

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

10

e. Teknik Berbicara

Dalam berbicara, diperlukan beberapa teknik agar pendengar tidak

merasa jenuh dan bosan saat sang pembicara sedang berbicara. Berikut ini

adalah teknik dalam berbicara yang disampaikan oleh Jauharoti Alfin,

Muhammad Thohri dan Sri Wahyuni:

1) Kemampuan menggunakan bahasa lisan yang baik. Dalam hal ini,

pembicara hendaknya memiliki kemampuan tata bahasa yang baik,

artikulasi yang jelas dan intonasi yang menarik.

2) Ekspresi yang menarik. Ekspresi dalam berbicara sangat penting

untuk memikat minat dengar atau rasa ingin tahu dari pendengar.

3) Kemampuan memberikan penyegaran, yaitu dengan menyelipkan

hal-hal yang lucu agar tidak mengurangi nilai pembicaraan.17

Teknik yang telah dipaparkan di atas, dapat diajarkan oleh guru

kepada siswa untuk mengarahkan siswa kepada tujuan yang hendak

dicapai, yaitu siswa terampil dalam berbicara dan tidak membuat

pendengar bosan untuk mendengarkan.

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Berbicara

Untuk menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara harus

menguasai masalah yang harus dibicarakan dan harus berbicara dengan baik

dan jelas. Faktor kebahasaan dan faktor non kebahasaan harus diperhatikan

oleh sang pembicara karena kedua faktor tersebut mempengaruhi efektivitas

dalam berbicara.

Faktor kebahasaan yang menunjang keefektifan berbicara, meliputi;

ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada sandi, dan durasi yang

sesuai, pilihan kata, dan ketepatan sasaran kebahasaan. Faktor-faktor

non kebahasaan meliputi; sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku,

pandangan harus diarahkan pada lawan bicara, kesediaan menghargai

pendapat orang lain, gerak-gerik dan mimik yang tepat, kenyaringan

suara, kelancaran, relevansi atau penalaran, dan penguasaan topik.18

17

Jauharoti Alfin, Muhammad Thohri , Sri Wahyuni,, op.cit., Paket 4-16 18

Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit., Hlm. 62

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

11

Faktor kebahasaan dan non kebahasaan adalah faktor yang menunjang

keefektifan berbicara. Jika ingin terampil berbicara, maka kedua faktor

tersebut tidak boleh diabaikan dan harus diimbangi dengan sering berlatih.

Pembicara yang baik akan meninggalkan kesan yang baik bagi

pendengarnya. Oleh karena itu berikanlah sikap positif ketika sedang

berbicara.

g. Pengertian Keterampilan Berbicara

Agar terampil berbicara, seseorang harus memiliki kompetensi

komunikatif. Menurut Guntur Tarigan yang dikutip oleh Isah Cahyani dan

Hodijah mengemukakan bahwa “keterampilan berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,

mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.”19

Menurut

Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, “keterampilan berbicara pada

hakikatnya merupakan keterampilan memproduksi arus sistem bunyi

artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan

keinginan kepada orang lain.”20

Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistis.

Semakin banyak berlatih, semakin dikuasai dan terampil seseorang

dalam berbicara. Tidak ada orang yang langsung terampil berbicara

tanpa melalui proses berlatih. Dalam belajar dan berlatih berbicara,

seseorang perlu dilatih: pelafalan, pengucapan, pengontrolan suara,

pengendalian diri, pengontrolan gerak-gerik tubuh, pemilihan kata,

kalimat dan intonasinya, penggunaan bahasa yang baik dan benar, dan

pengaturan atau pengorganisasian ide.21

Dari beberapa pengertian yang dijelaskan oleh para ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi untuk mengekspresikan, menyatakan, mengungkapkan

19

Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit., Hlm.60 20

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. III, Hlm.241 21

Kundharu Sadhono, Slamet, op.cit., Hlm. 36

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

12

ide, gagasan, pikiran dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui

rangkaian nada dan tekanan. Jika berbicara secara langsung, pendengar juga

dapat melihat gerakan tangan dan mimik pembicara.

h. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Dalam buku strategi pembelajaran bahasa dijelaskan tujuan

pembelajaran keterampilan berbicara untuk tingkat pemula, agar siswa dapat

“(1)melafalkan bunyi-bunyi bahasa, (2)menyampaikan informasi,

(3)menyatakan setuju atau tidak setuju, (4)menjelaskan identitas diri,

(5)menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan, (5)menyatakan

ungkapan rasa hormat, dan (6)bermain peran.”22

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa tujuan keterampilan berbicara adalah

agar pembicara mampu berbicara dengan jelas dan tepat.

i. Teknik-teknik Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Teknik-teknik pembelajaran keterampilan berbicara untuk tingkat

pemula dijelaskan dalam buku strategi pembelajaran bahasa adalah sebagai

berikut: “(1)ulang ucap, (2)lihat ucap, (3)permainan kartu kata,

(4)wawancara, (5)permainan memori, (6)reka cerita gambar, (7)biografi,

(8)manajemen kelas, (9)bermain peran, (10)permainan telepon, dan

(11)permainan alfabet”23

Teknik-teknik tersebut dapat melatih keterampilan berbicara siswa.

Seperti pada teknik kedua, yaitu lihat ucap. Contohnya guru dapat melatih

siswa dengan cara meminta siswa untuk menceritakan kembali dari apa

yang siswa lihat.

22

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. III, Hlm.286 23

Ibid., Hlm. 287

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

13

j. Penilaian Keterampilan Berbicara

Keberhasilan sebuah pengajaran dapat diketahui hasilnya melalui

penilaian pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur kemampuan siswa

setelah dilakasanakan proses pembelajaran itu. Penilaian pembelajaran

Bahasa Indonesia dilaksanakan melalui berbagi cara. Menurut Suhendar

yang dikutip oleh Isah Cahyani dan Hodijah, ada enam hal yang harus

diperhatikan dalam menilai keterampilan berbicara, yaitu “(1) lafal, (2)

struktur, (3) kosakata, (4) kefasihan, (5) isi pembicaraan, dan (6)

pemahaman.”24

Penilaian merupakan proses merencanakan, memperoleh, dan

menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. Dengan

demikian, proses penilaian ini direncanakan dengan sengaja untuk

memperoleh informasi atau data-data tertentu.

k. Kaitan Keterampilan Berbicara dengan Keterampilan Berbahasa

Lainnya

“Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada

kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan

pada masa tersebutlah kemampuan berbicara dipelajari.”25

Menurut aliran

komunikatif dan pragmatik, “keterampilan berbicara dan keterampilan

menyimak berhubungan secara kuat.”26

Keterampilan berbicara bukan keterampilan yang berdiri sendiri,

melainkan suatu keterampilan yang berkaitan dengan komponen bahasa

lainnya. Keterampilan berbicara dapat dikaitkan dengan keterampilan

menyimak, membaca dan menulis.

24

Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit., Hlm.64 25

Henry Guntur Tarigan, op.cit., Hlm. 3 26

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, op.cit., Hlm.239

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

14

2. Metode

a. Pengertian Metode

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru

dengan siswa dalam suatu proses pengajaran untuk mewujudkan tujuan

yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode

pembelajaran yang menarik agar siswa tidak merasa jenuh dengan materi

yang diajarkan oleh guru. “Metode adalah upaya mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah

disusun tercapai secara optimal.”27

Menurut Eveline Siregar dan Hartini

Nara, “metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Metode merupakan alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran.”28

Menurut Abuddin Nata, “metode diartikan sebagai cara-cara atau

langkah-langkah yang digunakan dalam menyampaikan sesuatu gagasan,

pemikiran atau wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta

didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu.”29

Menurut Pupuh

Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, “metode diartikan sebagai suatu cara

atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.”30

Menurut

Syaiful Bahri Djamarah, “metode adalah suatu cara yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”31

Sedang meunurut Abdul

Majid “Bagi segala sesuatu itu ada metodenya, dan metode masuk surga

27

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup, 2006), Hlm.126 28

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2010), Cet. II, Hlm. 80 29

Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009), Cet. I, Hlm. 176 30

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar – Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami,

(Bandung: PT Refika Aditama, 2009), Cet. III, Hlm.55 31

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet. IV, Hlm.46

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

15

adalah ilmu (HR. Dailami). Hadits tersebut menegaskan bahwa untuk

mencapai sesuatu itu harus menggunakan metode atau cara yang

ditempuh.”32

Dari pengertian metode yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa metode adalah suatu strategi atau cara yang digunakan

oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun

langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian

yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai

sesuatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang

teratur untuk melakukan pembelajaran.33

Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara, “metode pembelajaran

didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, metode pembelajaran lebih

bersifat prosedural yang berisi tahapan-tahapan tertentu.”34

Menurut

Masitoh dan Laksmi Dewi, “metode pembelajaran merupakan cara yang

digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam

proses pembelajaran.”35

Dalam penerapan diperlukan kreativitas dan variasi untuk menggunakan

metode-metode pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran dan

karakteristik siswa, agar menciptakan suasana yang menyenangkan serta

siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Metode apapun dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran,

yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh terhadap prinsip-

32

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

Hlm.135 33

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

Cet. II, Hlm. 19 34

Eveline Siregar dan Hartini Nara, op.cit., Hlm. 80 35

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam, 2009), Hlm. 116

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

16

prinsip kegiatan belajar mengajar sebagaimana yang dikatakan oleh Abdul

Majid:

1) Berpusat kepada anak didik (student oriented). Guru harus

memandang anak didik sebagai sesuatu yang unik, tidak ada dua

orang anak didik yang sama, sekalipun mereka kembar.

2) Belajar dengan melakukan (learning by doing), guru harus

menyediakan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan apa

yang dipelajarinya, sehingga ia memperoleh pengalaman nyata.

3) Mengembangkan kemampuan sosial. Proses pembelajaran dan

pendidikan selain sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan.

Juga sebagai sarana untuk berinteraksi sosial (learning to live

together).

4) Mengembangkan keingintahuan dengan imajinasi untuk memompa

daya imajinatif anak didik untuk berpikir kritis dan kreatif.

5) Mengembangkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah

bagaimana merangsang kreativitas dan daya imajinasi anak untuk

menemukan jawaban setiap masalah yang dihadapi anak didik.36

Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, maka

semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Pada prinsipnya, tidak satupun metode mengajar yang dapat dipandang

sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap

bidang studi. Oleh karena itu, guru tidak boleh sembarangan memilih serta

menggunakan metode.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode

menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno:

1) Tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar.

2) Materi pelajaran

Sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa

dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.

36

Abdul Majid, op.cit., Hlm. 136-137

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

17

3) Peserta didik

Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan

akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.

4) Situasi

Guru harus teliti dalam melihat situasi. Pada waktu tertentu, guru

bisa melakukan proses pembelajaran di alam terbuka.

5) Fasilitas

Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode

mengajar.

6) Guru

Untuk menjadi seorang guru, harus memiliki jiwa yang profesional.

Dengan memiliki jiwa keprofesionalan dalam menyampaikan

pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.37

Agar metode yang digunakan oleh guru sesuai dengan pembelajaran,

maka sebelum menentukan metode pembelajaran, guru harus menentukan

tujuan yang hendak dicapai, guru harus mengetahui materi yang akan

dipelajarkan, guru harus mengetahui karakteristik dan situasi siswa, serta

guru juga harus mengetahui apakah fasilitas di sekolah memadai.

c. Macam-macam Metode Mengajar

Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno dalam buku

strategi belajar mengajar, beberapa metode yang dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran, diantaranya:

1) Metode ceramah

Sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan

pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada

umumnya mengikuti secara pasif.

2) Metode tanya jawab

Cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus

dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari

siswa ke guru.

37

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, op.cit., Hlm. 60-61

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

18

3) Metode diskusi

Tujuannya adalah untuk memotivasi dan memberi stimulasi kepada

siswa agar berpikir dan membimbing peserta didik dalam mencapai

kebenaran.

4) Metode kisah atau cerita

Dalam kisah, harus tersimpan nilai-nilai pedagogis-religius yang

memungkinkan anak didik mampu meresapinya.

5) Metode demonstrasi

Metode mengajar dengan cara memperagakan kejadian. Tujuannya

untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara

melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.

6) Metode karyawisata

Metode dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar

sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang

mengandung sejarah.

7) Metode tutorial

Diberikan dengan bantuan tutor. Siswa diberikan bahan ajar dan

diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut. Jika ada bagian yang

merasakan sulit, siswa dapat bertanya pada tutor.

8) Metode perumpamaan

Digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari

realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan

menggambarkan sesuatu yang serupa.

9) Metode pemahaman dan penalaran

Metode ini dilakukan dengan membangkitkan akal dan kemampuan

berpikir anak didik secara logis.

10) Metode suri teladan

Metode yang dapat diartikan sebagai “keteladanan yang baik.”

Dengan adanya teladan yang baik, maka akan menumbuhkan hasrat

bagi orang lain untuk mengikutinya.

11) Metode peringatan dan pemberian motivasi

Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu

untuk melakukan suatu kegiatan agar mencapai tujuan.

12) Metode praktek

Agar anak didik menjadi mudah dan jelas, sehingga dapat

mempraktikkan materi yang dimaksud.

13) Metode pemberian ampunan dan bimbingan

Dilakukan dalam rangka memberi kesempatan kepada anak didik

untuk memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya.

14) Metode kerja sama

Agar individu satu dengan individu yang lain saling membantu guna

mewujudkan kesejahteraan bersama.

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

19

15) Metode tulisan

Metode mendidik dengan huruf atau simbol apapun, ini merupakan

suatu hal yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk

mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

16) Metode penugasan

Metode penugasan untuk merangsang anak aktif belajar, baik secara

individual maupun kelompok.38

Beberapa metode yang sudah dikemukakan di atas, diantaranya adalah

metode ceramah, metode praktek, dan metode kerja sama. Metode-metode

tersebut dapat digunakan dalam proses pembelajaran agar menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, sehingga materi yang diajarkan oleh

guru dapat diterima siswa dengan baik. Salah satu metode yang dapat

digunakan oleh guru agar mengetahui keterampilan bebicara siswa, maka

dalam pembelajaran, guru menggunakan metode praktek.

3. Metode Video Critic

a. Pengertian Metode Video Critic

Dalam buku Melvin L. Silberman dijelaskan bahwa “seringkali melihat

video-video pendidikan merupakan persoalan pasif. Para peserta didik

duduk di tempat-tempat duduknya, dengan menunggu untuk dihibur. Ini

adalah suatu cara aktif untuk membuat para peserta didik menyaksikan suatu

video.”39

Video pembelajaran dapat disesuaikan sedemikian rupa agar tidak

menjadi pembelajaran yang pasif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

“video adalah bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi.”40

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa “kritik

adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian

dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat dan

38

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, op.cit., Hlm.61-64 39

Melvin L. Silberman. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka

Insan Madani, 2009), Cet. VI, Hlm.124 40

Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., Hlm. 1547

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

20

sebagainya.”41

Kritik bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang

lain, menunjukkan kelebihan dan kekurangan, memberi saran perbaikan dan

bertujuan menjembatani pemahaman pembaca maupun penonton dengan

karya yang bersangkutan.

Video juga bisa dikatakan sebagai media audio visual. Media audio

visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan

penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga

membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.42

Video termasuk media audio visual, karena video menampilkan suara

dan gambar. Dalam buku strategi belajar mengajar, “media audio visual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.”43

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa video critic adalah video

yang ditampilkan oleh guru dan siswa melihat serta mendengar. Kemudian

setelah video tersebut selesai ditampilkan, guru meminta siswa untuk

memberi tanggapan, berupa: komentar, saran, menyebutkan kekurangan dan

kelebihan dari video yang telah ditampilkan tersebut.

b. Tujuan Metode Video Critic

Dilihat dari pengalaman sebelumnya, siswa lebih aktif berbicara di

lingkup bermain, daripada di lingkup belajar. Tidak sedikit siswa yang

masih belum percaya diri berbicara di depan teman-temannya, sehingga

siswa yang lain tidak dapat mendengar pembicaraan dengan jelas. Oleh

karena itu, tujuan diadakannya metode video critic pada proses

pembelajaran agar metode ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara

siswa.

41

Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., Hlm. 742 42

http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html?m=1 diakses pada tanggal 7

September 2014, pukul 23:04 43

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1996), Cet. I, Hlm. 141

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

21

c. Prosedur Metode Video Critic

Pada prinsipnya guru tidak boleh sembarangan memilih serta

menggunakan metode, dalam pemilihan metode pun perlu disesuaikan

dengan karakteristik siswa. Berikut adalah penjelasan cara penggunaan

metode video critic yang dikemukakan oleh Melvin L. Silbermen:

1) Pilihlah video yang ingin anda pertunjukkan kepada siswa.

2) Katakan kepada siswa, sebelum menonton video, bahwa anda ingin

mereka kritisi apa yang akan ditayangkan.

Perintahkan mereka untuk meninjau beberapa faktor, termasuk:

a) Realisme (dari para pelakunya)

b) Relevansi

c) Saat-saat tak terlupakan

d) Penataan isi

e) Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka

3) Putarlah video.

4) Laksanakan diskusi yang dapat anda sebut “pojok kritikus”.

5) Lakukan jajak pendapat terhadap siswa (opsional), dengan

menggunakan semaccam sistem penilaian keseluruhan, semisal:

a) Bintang satu sampai lima

b) Jempol ke atas (bagus), jempol ke bawah (jelek)

VARIASI

1) Buatlah panel pemirsa video

2) Putar kembali video itu. Lantaran adakalanya kritikus berubah

pendirian ketika mereka menyaksikan sesuatu untuk kedua kalinya.44

d. Kelebihan Metode Video Critic

Pembelajaran dengan menggunakan metode video critic ini atau dapat

disebut dengan media audio-visual ini, selain dapat memotivasi siswa agar

siswa aktif dalam pembelajaran. Metode video critic ini juga mempunyai

beberapa kelebihan, diantaranya:

1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari

rangsangan lainnya.

2) Dengan alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat

memperoleh informasi dari ahli atau spesialis.

44

Melvin L. Silberman. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka

Insan Madani, 2012), Cet. VI, Edisi Revisi, Hlm.138-139

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

22

3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

4) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipkan

komentar yang akan didengar.

5) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar

tersebut jika diperlukan.45

e. Kelemahan Metode Video Critic

Pembelajaran dengan menggunakan metode video critic ini juga

memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang

dipraktikkan.

2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi

dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.

3) Kurang mampu menampilkan detil dari objek yang disajikan secara

sempurna.

4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.46

Dilihat dari kelemahan yang ada, maka jika guru memilih menggunakan

media video, harus disesuaikan pula dengan sarana dan prasarana yang ada

di sekolah tersebut, agar metode dan media yang dipilih oleh guru akan

sesuai dengan mata pelajaran di sekolah pada hari itu.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dilaksanakan oleh Rokhis Rukhiyanto. Program Strata

satu, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang dalam skripsi yang berjudul “peningkatan keterampilan menulis

puisi menggunakan media audio visual dengan metode video critic pada peserta didik

kelas VII D SMPN 2 Welahan, kabupaten Jepara.” Penelitian tersebut menunjukkan

bahwa metode video critic dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.

Penelitian yang relevan dilaksanakan oleh Rizqy Rahmat Hani. Program Strata

45

http://sakinahunpak.blogspot.com/2013/07/a_9.html?m=1 diakses pada tanggal 5 September

2014, pukul 09:24 46

http://sakinahunpak.blogspot.com/2013/07/a_9.html?m=1 diakses pada tanggal 5 September

2014, pukul 09:24

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

23

satu, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang dalam skripsi yang berjudul “peningkatan keterampilan

memerankan drama menggunakan metode video critic dan media musik instrumental

pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri Sragi Kabupaten Pekalongan tahun ajaran

2010/2011.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode video critic dapat

meningkatkan keterampilan memerankan drama siswa.

Penelitian yang relevan dilaksanakan oleh Mayuli. Program Strata satu, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Jakarta dengan judul “peningkatan keterampilan berbicara

melalui metode bermain peran pada siswa kelas V MI Daarul Hikmah Cipondoh Kota

Tangerang tahun pelajaran 2012-2013.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

keterampilan berbicara siswa dapat meningkat melalui metode bermain peran.

C. Kerangka Berpikir

Setelah mempelajari masalah pada BAB I dan mengkaji teori-teori pada BAB II

dapat dikembangkan menjadi kerangka berpikir. Maka dapat diidentifikasi siswa

kurang tertarik dengan metode yang digunakan oleh guru, siswa kurang terlibat aktif

saat proses pembelajaran, keterampilan berbicara untuk lingkup belajar siswa masih

rendah, siswa tidak percaya diri saat berbicara di depan kelas, siswa lebih banyak

bermain, dan siswa kurang mengembangkan kosa kata saat berbicara.

Penulis berharap agar keterampilan berbicara siswa meningkat, karena terampil

berbicara itu sangat penting untuk berkomunikasi antara individu satu dengan

individu yang lain, serta pembelajaran harus menciptakan suasana yang aktif dan

menyenangkan, agar siswa dapat maksimal meningkatkan keterampilan berbicara

mereka.

Melihat dari kenyataan dan apa yang diharapkan terjadi ketidaksesuaian maka

terjadi masalah-masalah di antaranya: belum meningkatnya keterampilan berbicara

siswa, belum diterapkannya metode yang menarik pada pembelajaran, kepercayaan

diri siswa belum terlihat.

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

24

Agar tidak ada kesenjangan antara kenyataan dan tujuan yang diharapkan maka

penulis memberikan perlakuan menggunakan strategi PTK dengan tahapan

perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta refleksi. Yang kemudian menggunakan

metode yang menarik seperti metode video critic agar keterampilan berbicara siswa

meningkat.

Penjelasan lebih lanjut mengenai kerangka berpikir, akan dijelaskan di bawah

ini:

Gambar 2.1: Siklus Kerangka Berpikir

Kondisi Nyata

1. Siswa kurang tertarik dengan metode

yang digunakan oleh guru.

2. Siswa kurang terlibat aktif saat proses

pembelajaran.

3. Keterampilan berbicara untuk lingkup

belajar siswa masih rendah.

4. Siswa tidak percaya diri saat berbicara

di depan kelas.

5. Siswa lebih banyak bermain.

6. Siswa kurang mengembangkan kosa

kata saat berbicara.

7. Guru belum menggunakan metode

yang menarik dan tepat untuk

memotivasi siswa agar terbiasa

berbicara di depan kelas.

8. Sarana dan prasarana yang menunjang

keterampilan berbicara siswa masih

terbatas.

Input Output Proses

Hasil

Keterampilan

berbicara

siswa

meningkat,

siswa

menjadi

percaya diri

dan

mendapatkan

pengalaman

belajar yang

menyenang-

kan.

Strategi

Dalam

penelitian ini

menggunakan

PTK dengan

langkah-

langkah

perencanaan,

pelaksanaan,

evaluasi dan

refleksi.

Dalam proses

pembelajaran,

menggunakan

metode video

critic.

Masalah

Siswa masih

belum percaya

diri ketika

diminta untuk

berbicara di

depan kelas

dan

keterampilan

berbicara

siswa masih

rendah.

Feed Back

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

25

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Metode video critic dapat

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V MI Nurul Islam.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Nurul Islam, yang beralamat di Jalan

Raya Grogol No.48 Rt 01/ 07 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota

Depok.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015. Waktu

penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, dimulai dari bulan Agustus

sampai bulan September 2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian ini merupakan penelitian yang paling efektif yang

digunakan oleh peneliti agar dapat memperbaiki atau meningkatkan proses

pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas.

Dengan metode ini, peneliti akan mengkaji atau merefleksi penerapan

metode video critic dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara

siswa melalui video yang telah ditampilkan oleh guru. Dalam penelitian tindakan

kelas ini, peneliti menggunakan dua siklus. Siklus ini dapat dikatakan selesai dan

berhenti jika telah mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Ahmad Hp yang dikutip oleh Abdul Rozak dan Maifalinda Fatra,

“secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup empat tahap yaitu:

perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi

(reflecting).”1 Kerangka dari setiap tahapan yang akan menjadi gambaran dari

proses penelitian ini meliputi:

1Abd Rozak dan Maifalinda Fatra, Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010), Cet. I, Hlm. 27-28

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

27

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti membuat rancangan yang akan dilakukan pada

tahapan tindakan. Mulai dari membuat rancangan pelaksanaan tindakan,

lembar observasi serta tes.

2. Tindakan (acting)

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan proses

pembelajaran di dalam kelas menggunakan rancangan metode dan RPP yang

telah dirancang pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, peneliti bekerjasama

dengan teman sejawat yang bertindak sebagai observer.

3. Pengamatan (observing)

Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh pengamat. Pelaksanaan

pengamatan ini dilakukan pada waktu proses tindakan sedang berlangsung.

Selain dilakukan oleh pengamat, guru pelaksana juga mencatat sedikit demi

sedikit yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan

siklus berikutnya.

4. Refleksi (reflecting)

Pada tahap refleksi ini, akan dikaji terhadap keberhasilan atau kegagalan

pencapai tujuan.

Tahap I Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Gambar 3.1: Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin, hasil modifikasi

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama2

2Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Edisi

Kedua, (Jakarta: PT Indeks, 2010), Hlm. 28

PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

28

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas diawali dengan kesadaran adanya

masalah yang dirasakan mengganggu proses pembelajaran. Bertolak dari

adanya permasalahan guru, baik sendiri maupun berkolaborasi dengan

teman sejawat yang menjadi mitranya kemudian menetapkan fokus

permaslahan secara lebih tajam dengan data lapangan ataupun kajian

pustaka yang relevan.3

Gambar 3.2: Alur dalam Penelitian Tindakan

3Abd Rozak dan Maifalinda Fatra, op.cit., Hlm. 27

Permasalahan Alternatif

pemecahan Pelaksanaan

tindakan I

Permasalahan

Observasi I Analisis data Refleksi I

Alternatif

pemecahan

Pelaksanaan

tindakan II

Observasi II Analisis data Refleksi II

Belum

terselesaikan Siklus Selanjutnya

SIK-

LUS

I

SIK-

LUS

II

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

29

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 11

siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih kelas V karena

masih banyak siswa yang kurang percaya diri untuk berbicara di depan kelas serta

metode yang digunakan oleh guru kurang variatif.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru sekaligus

perancang. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang

bertindak sebagai observer atau pengamat. Peneliti merencanakan kegiatan,

melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan

hasil penelitian.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Perencanaan tindakan ini diawali dengan identifikasi persoalan di kelas dan

direncanakan alternatif penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dilaksanakan

dalam siklus penelitian yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan atau observasi, evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah

dilakukan evaluasi dan refleksi pada siklus I maka peneliti akan melanjutkan pada

perencanaan dan tindakan siklus II. Jika tujuan penelitian belum tercapai, maka

akan diadakan remedial bagi siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan

tersebut.

1. Siklus I, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

No Tahap Perencanaan

1. Menyiapkan kelas tempat penelitian

2. Membuat RPP dengan menggunakan metode video critic

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

30

3. Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator

4. Menyiapkan materi ajar setiap pertemuan dan menyiapkan video

untuk setiap pertemuan

5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru

No Tahap Pelaksanaan

1. Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran

2. Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat dengan

menggunakan metode video critic

3. Mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas

No Tahap Pengamatan

1. Mengamati dan mencatat secara cermat proses yang terjadi selama

pembelajaran siklus I berlangsung, pengamatan dilakukan oleh

peneliti dan dibantu oleh kolaborator

2. Mendokumentasikan semua kegiatan (foto dan rekaman) yang

diperoleh pada setiap pembelajaran selama siklus I

3. Memberikan penilaian dan komentar

No Tahap Refleksi

1. Peneliti merefleksikan hasil pengamatan untuk menentukan

keberhasilan serta dilakukan perbaikan-perbaikan dari tindakan

tersebut

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

31

2. Melakukan pre test dengan cara tes performance mengacu pada

kriteria tes berbicara

3. Melakukan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul dari

hasil observasi, hasil tes dan menentukan keberhasilan dan

kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada

sikus II

2. Siklus II, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

No Tahap Perencanaan

1. Memperbaiki kekurangan pada siklus I

2. Membuat RPP dengan menggunakan metode video critic

3. Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator

4. Menyusun rancangan tes penugasan dan pedoman penilaian yang

pada dasarnya sama pada siklus I

5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru

No Tahap Pelaksanaan

1. Menjelaskan kembali tentang keterampilan berbicara dan hal-hal

yang belum dipahami pada siklus I

2. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan keterampilan berbicara

3. Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat dengan

menggunakan metode video critic

4. Mencatat hal-hal penting dan mengevaluasi yang terjadi di kelas.

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

32

No Tahap Pengamatan

1. Mengamati dan mencatat secara cermat proses yang terjadi selama

pembelajaran siklus II berlangsung, terhadap kekurangan yang

terjadi pada siklus I

2. Mendokumentasikan semua kegiatan (foto dan rekaman) yang

diperoleh pada setiap pembelajaran selama siklus II

3. Memberikan penilaian dan komentar seperti pada siklus I

No Tahap Refleksi

1. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan

untuk dilakukan perbaikan- perbaikan dari tindakan tersebut

2. Melakukan pre test dengan cara tes performance mengacu pada

kriteria tes berbicara.

3. Setelah proses analisis dan evaluasi, peneliti dan guru membuat

kesimpulan dari hasil penelitian

4. Apabila pada siklus 2 masih belum mencapai intervensi yang

diharapkan kemudian dilakukan remedial.

Tabel 3.1: Tahapan dalam Penelitian

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat meningkatkan

keterampilan berbicara dengan menggunakan metode video critic. Penelitian ini

akan dihentikan apabila telah memenuhi standar yang ditentukan, yaitu:

1. Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran keterampilan berbicara

diperoleh rata-rata kemampuan berbicara siswa mencapai kategori baik.

2. Hasil pengukuran keterampilan berbicara siswa melalui tes pada

pelajaran bahasa Indonesia pada akhir siklus menunjukkan bahwa dalam

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

33

pembelajaran keterampilan berbicara mencapai nilai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal), yaitu sebesar 70.00.

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan

data kuantitatif.

1. Data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi proses pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru dan siswa, dan diperoleh dari hasil dokumentasi

dalam bentuk rekaman serta foto jalannya proses pembelajaran.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes keterampilan berbicara pada awal

dan akhir siklus.

Sumber data penelitian ini diperoleh dari peneliti, siswa kelas V, dan guru

mata pelajaran yang sekaligus sebagai observer.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat penilaian yang digunakan untuk

memperoleh data atau informasi tentang aktivitas mengajar guru dan

aktivitas belajar siswa.

2. Dokumentasi (Rekaman dan Foto)

Pengambilan dokumentasi dalam bentuk rekaman dan foto untuk

mempermudah jalannya proses pembelajaran, agar guru mengetahui

keterampilan berbicara dari masing-masing siswa.

3. Tes Berbicara

Tes berbicara digunakan untuk mengetahui keterampilan berbicara

siswa. Untuk memperoleh data, tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada

siklus I dan siklus II. Bentuk tes yang dilakukan berupa perintah untuk

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

34

menceritakan kembali cerita melalui video yang telah siswa lihat dan

dengar. Bentuk tes dan kriteria penilaian yang digunakan dalam siklus I dan

siklus II sama, yaitu berbentuk tes performance dengan metode video critic.

Tes diberikan kepada seluruh siswa kelas V MI Nurul Islam.

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen

antara lain:

1. Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari

langkah-langkah metode video critic, aktivitas mengajar guru dan aktivitas

belajar siswa dengan cara memberikan tanda chek list (√) pada kolom SB

(Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (kurang) = 2, dan SK

(Sangat Kurang) = 1, yang menurut observer paling sesuai dengan proses

jalannya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke dalam beberapa

kelompok.

2 Sebelum video ditayangkan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video.

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

35

5 Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian secara langsung terhadap

siswa.

Tabel 3.2: Contoh Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke dalam beberapa kelompok.

2 Siswa akan mengomentari atau mengkritisi video

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video yang ditayangkan.

4 Siswa melihat video yang ditayangkan oleh guru.

5 Siswa berdiskusi bersama teman kelompoknya.

6 Siswa menerima penilaian secara langsung dari

guru.

Tabel 3.3: Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

2. Teknik Performance

Teknik performance ini menggunakan alat berupa daftar soal pedoman

penelitian, lembar penilaian, rekaman dan foto. Adapun daftar soal

digunakan untuk mengambil data, pedoman penilaian digunakan untuk

memperoleh data, sedangkan rekaman dan foto digunakan sebagai

menyimpan data.

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

36

Teknik performance ini digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa kelas V MI Nurul Islam dalam penguasaan keterampilan

berbicara. Hal-hal yang dinilai dalam tes keterampilan berbicara melalui

media audio visual meliputi aspek kesesuaian isi pembicara, ketepatan

logika isi pembicara, ketepatan detil peristiwa, ketepatan makna keseluruhan

bicara, ketepatan kata, ketepatan kalimat dan kelancaran.

No Aspek yang dinilai Tingkat Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian isi pembicara

2. Ketepatan logika urutan bicara

3. Ketepatan detil peristiwa

4. Ketepatan makna keseluruhan bicara

5. Ketepatan kata

6. Ketepatan kalimat

7. Kelancaran

Jumlah skor:

Tabel 3.4: Rubrik Penilaian Berbicara Berdasarkan Rangsang

Visual dan Suara4

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Pemeriksaan keterpercayaan studi dilakukan untuk menjamin keabsahan

data. Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu

dilakukan pemeriksaan. Teknik pemeriksaan keterpercayaan studi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tim ahli atau keputusan ahli. Tim ahli dalam penelitian

ini adalah dosen pembimbing yang akan melakukan pemeriksaan pada instrumen

4Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis kompetensi. (Yogyakarta:

UNY), Hlm. 409

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

37

berbicara. Apakah instrumen itu sudah sesuai atau valid untuk tes keterampilan

berbicara.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Data yang berupa

skor keterampilan berbicara dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif persentase dan mencari nilai rata-rata. Dalam analisis ini hasil

kemampuan berbicara diberi skor angka dan dimasukan pada tabel statistik,

kemudian dicari skor rata-rata dalam satu kelas yang digunakan sebagai objek

penelitian. Rumus perhitungan untuk mencapai prosentase sebagai berikut :

P = x 100%

Keterangan:

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Number of Casses (jumlah frekuensi/ banyaknya individu).

P = angka persentase.5

Data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi. Hasil

observasi dari tindakan awal, siklus I dan siklus II diberi perbandingan. Dari hasil

perbandingan tersebut akan diketahui peningkatan keterampilan berbicara. Data

kualitatif ini akan memberikan gambaran mengenai siswa yang mengalami

kesulitan dalam berbicara. Analisis data tes kemampuan berbicara disajikan

dengan tabel seperti berikut ini :

5Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012),

Cet. XXIV, Hlm. 43

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

38

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Kesesuai

an isi

pembi-

cara

Ketepa-

tan

logika

urutan

bicara

Ketepa-

tan detil

peristiwa

Ketepatan

makna

keseluru-

han

bicara

Ketepa-

tan kata

Ketepa-

tan

kalimat

Kelan-

caran

Jum-

lah

Skor Nilai

Jumlah

Rata-rata

Tabel 3.5: Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik

presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini menempatkan indikator keberhasilan sebagai

berikut:

1) Keterampilan berbicara: Dengan menganalisis tes berbicara siswa.

Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang.

2) Implementasi pembelajaran aktif dengan metode video critic: Telah

terjadi perubahan perilaku setelah mengikuti pembelajaran yang dilihat dari

data melalui observasi atau pengamatan siswa ke arah perubahan yang

positif.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

39

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang

diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan keterampilan

berbicara pada bahasa Indonesia, maka akan ditindaklanjuti dengan melakukan

tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri

dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan

refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator

keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II.

Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah

berhasil menguji penerapan metode video critic dalam meningkatkan

keterampilan berbicara siswa.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

40

BAB IV

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan yang sangat

penting, karena analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan dijadikan

sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan, setiap

pertemuannya 2x35 menit (2 jam pelajaran). Adapun tahap-tahap pada siklus

I adalah:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran bahasa Indonesia pada kelas

V, dengan Kompetensi Dasar (KD) menanggapi persoalan atau peristiwa

dan memberikan saran pemecahannya dengan memperhatikan pilihan

kata dan santun berbahasa. Instrumen pembelajaran dibuat sendiri oleh

peneliti yang terdiri dari lembar pengamatan aktivitas belajar siswa,

lembar pengamatan aktivitas mengajar guru, lembar penilaian dan

lembar soal akhir siklus. Perangkat lainnya yang disiapkan adalah media

pembelajaran yang berjudul diantaranya: peristiwa Tanah Longsor, cerita

Bawang Merah dan Bawang Putih, legenda Sangkuriang yang dijadikan

bahan untuk penelitian di MI Nurul Islam.

Lembar soal tes akhir siklus I dibuat untuk mengetahui keterampilan

berbicara pada siswa kelas V di MI Nurul Islam dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia. Lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru

digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru saat proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode video critic.

Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran

dengan menggunakan metode video critic dapat meningkatkan

keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia. Target

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

41

yang ingin dicapai peneliti pada siklus I ini yaitu siswa mampu

menceritakan kembali peristiwa yang terjadi pada legenda Sangkuriang

dengan menggunakan bahasa sendiri.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan

dengan alokasi waktu (2x35 menit) pada setiap pertemuan. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2x35 menit (2 jam

pelajaran) yang dimulai pukul 11:20 WIB sampai dengan 12:20

WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah mengusulkan

tanggapan mengenai persoalan atau peristiwa melalui video “tanah

longsor” dengan menggunakan bahasa sendiri. Pada pertemuan

pertama ini siswa yang hadir berjumlah 20 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Pembelajaran

selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran,

memberikan penjelasan kembali mengenai penerapan metode video

critic, yaitu guru menjelaskan materi pelajaran hari ini, yaitu

peristiwa “Tanah Longsor” dan cara menanggulanginya. Setelah

tahap pertama dikerjakan, selanjutnya guru memperlihatkan video

tanah longsor, guru meminta siswa untuk melihat dan mendengar

video tersebut, kemudian setelah selesai, guru meminta siswa untuk

berdiskusi dengan temannya dan memberikan tanggapan dari

peristiwa tanah longsor dengan menggunakan bahasa sendiri. Selesai

berdiskusi dengan teman kelompoknya, guru meminta perwakilan

dari setiap kelompok untuk maju ke depan kelas dan menceritakan

hasil diskusi bersama teman kelompoknya. Kemudian guru memberi

penilaian secara langsung kepada siswa.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

42

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Agustus

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2x35 menit) yang dimulai pada pukul 08:50 WIB sampai dengan

09:50 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menyebutkan

masalah yang terjadi dan memberi kritik terhadap video “Bawang

Merah dan Bawang Putih”. Pada pertemuan kedua ini seluruh siswa

hadir berjumlah 22 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Pembelajaran

selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran,

memberikan penjelasan kembali mengenai penerapan metode video

critic, yaitu guru menjelaskan materi pelajaran hari ini. Setelah tahap

pertama dikerjakan, selanjutnya guru memperlihatkan video

“Bawang Merah dan Bawang Putih”, guru meminta siswa untuk

melihat dan mendengar video tersebut, kemudian setelah selesai,

guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan temannya dan

menyebutkan masalah yang terjadi serta memberi kritik terhadap

video dengan menggunakan bahasa sendiri. Selesai berdiskusi

dengan teman kelompoknya, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk maju ke depan kelas dan menceritakan hasil diskusi

bersama teman kelompoknya. Kemudian guru memberi penilaian

secara langsung kepada siswa.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Agustus 2014.

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35

menit) yang dimulai pada pukul 11:20 WIB sampai dengan 12:20

WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menceritakan

kembali dan memberi saran dari legenda “Sangkuriang” yang ia lihat

dan dengar. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir dengan jumlah

24 siswa.

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

43

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Pembelajaran

selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran,

memberikan penjelasan kembali mengenai penerapan metode video

critic, yaitu guru menjelaskan materi pelajaran hari ini. Setelah tahap

pertama dikerjakan, selanjutnya guru memperlihatkan video

“Sangkuriang”, guru meminta siswa untuk melihat dan mendengar

video tersebut, kemudian setelah selesai, guru meminta siswa

berdiskusi dengan temannya untuk menceritakan kembali dan

memberi saran terhadap legenda “Sangkuriang” yang telah siswa

lihat dan dengar melalui video dengan menggunakan bahasa sendiri.

Selesai berdiskusi dengan teman kelompoknya, guru meminta

perwakilan dari setiap kelompok untuk maju ke depan kelas dan

menceritakan hasil diskusi bersama teman kelompoknya. Kemudian

guru memberi penilaian secara langsung kepada siswa.

Dokumentasi selama kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan

dijelaskan oleh gambar-gambar berikut:

Gambar 4.1

Aktivitas guru dalam menerapkan metode video critic dan siswa

memperhatikan dengan seksama.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

44

Gambar 4.2

Aktivitas siswa ketika sedang berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

Gambar 4.3

Aktivitas siswa ketika sedang mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

45

c. Tahap Pengamatan

1) Observasi Aktivitas Pembelajaran

Tahap pengamatan pada siklus I ini dilakukan bersamaan dengan

tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan di

setiap pertemuan oleh observer yang merupakan teman sejawat

peneliti.

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus

2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada

pertemuan selanjutnya.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Sebelum video ditayang-

kan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau

mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video. √

5 Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian

secara langsung terhadap √

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

46

siswa.

Tabel 4.1: Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Pertama

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada beberapa aspek

sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek guru dalam

meminta siswa untuk mengomentari atau mengkritisi video dan

memberi penilaian secara langsung terhadap siswa perlu

ditingkatkan lagi.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video

yang ditayangkan. √

4 Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru. √

5 Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya. √

6 Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru. √

Tabel 4.2: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Pertama

Berdasarkan tabel observasi aktivitas belajar siswa di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek

sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek siswa akan

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

47

mengomentari atau mengkritisi video dan siswa menerima

penilaian secara langsung dari guru perlu ditingkatkan lagi.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Agustus

2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada

pertemuan selanjutnya.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Sebelum video ditayang-

kan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau

mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video. √

5 Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian

secara langsung terhadap

siswa.

Tabel 4.3: Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Kedua

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

48

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada beberapa aspek

sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek guru dalam

membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok perlu

ditingkatkan lagi.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video

yang ditayangkan. √

4 Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru. √

5 Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya. √

6 Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru. √

Tabel 4.4: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Kedua

Berdasarkan tabel observasi aktivitas belajar siswa di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek

sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek siswa

membentuk dalam beberapa kelompok dan siswa akan

mengomentari dan mengkritisi video yang telah ditampilkan

perlu ditingkatkan lagi.

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

49

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Agustus

2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada

pertemuan selanjutnya.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Sebelum video ditayang-

kan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau

mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video. √

5 Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian

secara langsung terhadap

siswa.

Tabel 4.5: Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Ketiga

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan

ketiga ini sudah menunjukkan kategori baik terutama pada aspek

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

50

meminta siswa dalam membentuk beberapa kelompok dan

memutar video.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video

yang ditayangkan. √

4 Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru. √

5 Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya. √

6 Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru. √

Tabel 4.6: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Ketiga

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di

atas, pada pertemuan ketiga ini aktivitas belajar siswa sudah

menunjukkan kategori baik terutama pada aspek membentuk

kelompok dan melihat video yang ditayangkan oleh guru.

2) Penilaian Pembelajaran Siklus I

Penilaian pembelajaran siklus I dilaksanakan untuk mengukur

keterampilan berbicara siswa setelah diberikan perlakuan dengan

metode video critic. Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Kamis,

28 Agustus 2014. Pada tes akhir siklus I ini seluruh siswa kelas V

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

51

hadir dengan jumlah 24 siswa. Hasil penilaian pembelajaran pada

siklus I dapat dilihat pada table berikut:

No Nama

Kesesuai-

an isi

pembicara

Ketepatan

logika

urutan

berbicara

Ketepatan

detil

peristiwa

Ketepatan

kata

Ketepatan

kalimat

Jum-

lah

Skor

Nilai

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 A √ √ √ √ √ 12 48

2 B √ √ √ √ √ 10 40

3 C √ √ √ √ √ 11 44

4 D √ √ √ √ √ 16 64

5 E √ √ √ √ √ 14 56

6 F √ √ √ √ √ 12 48

7 G √ √ √ √ √ 15 60

8 H √ √ √ √ √ 11 44

9 I √ √ √ √ √ 13 52

10 J √ √ √ √ √ 11 44

11 K √ √ √ √ √ 12 48

12 L √ √ √ √ √ 10 40

13 M √ √ √ √ √ 18 72

14 N √ √ √ √ √ 13 52

15 O √ √ √ √ √ 10 40

16 P √ √ √ √ √ 10 40

17 Q √ √ √ √ √ 12 48

18 R √ √ √ √ √ 16 64

19 S √ √ √ √ √ 12 48

20 T √ √ √ √ √ 11 44

21 U √ √ √ √ √ 15 60

22 V √ √ √ √ √ 20 80

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

52

23 W √ √ √ √ √ 14 56

24 X √ √ √ √ √ 12 48

Jumlah 310 1240

Rata-rata 12.91 51.67

Tabel 4.7: Hasil Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus I

Berdasarkan tabel penilaian pembelajaran keterampilan berbicara

siklus I di atas diperoleh rata-rata nilai siswa 51.67. Selanjutnya akan

dijelaskan pada grafik perolehan nilai siswa berikut ini:

0

2

4

6

8

10

12

14

40-50 51-60 61-70 71-80

Grafik 4.1: Perolehan Nilai Siswa Siklus I

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 24 siswa yang

mengikuti tes akhir siklus I ada 14 orang siswa yang mendapatkan

nilai dari 40 sampai 50, 6 orang siswa mendapatkan nilai dari 51

sampai 60, 2 orang siswa mendapatkan nilai 61 sampai 70, dan 2

orang siswa mendapatkan nilai dari 71 sampai 80.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas

mengajar guru dan aktivitas belajar siswa, serta hasil penilaian

keterampilan berbicara pada siklus I, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

53

1) Guru

a) belum maksimal dalam menggunakan meetode video critic.

b) belum maksimal dalam memfokuskan siswa untuk melihat

dan mendengar video.

c) belum menguasai kelas.

2) Siswa

a) belum terlibat dalam penggunaan metode dan media

pembelajaran.

b) belum cepat tanggap yang disampaikan oleh guru.

c) belum percaya diri untuk berbicara di depan teman-temannya.

Berdasarkan hasil penilaian keterampilan berbicara, dari 24 siswa

yang mengikuti tes akhir siklus I, baru dua orang siswa yang sudah

mencapai nilai KKM, ini menunjukkan bahwa pembelajaran siklus I

belum maksimal dan masih perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan temuan kegiatan pembelajaran dan penilaian pada siklus

I, maka peneliti berencana melakukan perbaikan-perbaikan pada

kegiatan pembelajaran siklus II. Rencana perbaikan tersebut antara lain:

1) Memaksimalkan penggunaan metode dan media pembelajaran.

2) Menerapkan langkah-langkah metode video critic dengan baik.

3) Memfokuskan perhatian siswa dalam melihat dan mendengar

video yang ditampilkan oleh guru.

4) Memberikan reward kepada siswa yang berani berbicara di

depan kelas.

5) Mengatur siswa yang gaduh dan tidak disiplin saat proses

pembelajaran.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tindakan pembelajaran siklus II merupakan tindakan lanjutan

berdasarkan hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Kegiatan

penelitian pada siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan, setiap

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

54

pertemuannya 2x35 menit (2 jam pembelajaran). Adapun tahap tindakan

pembelajaran pada siklus II adalah:

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan

instrumen pembelajaran yang dibuat sendiri oleh peneliti, seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi ajar,

membuat soal akhir tes keterampilan berbicara siswa, menyiapkan

metode dan media pembelajaran, serta menyiapkan lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa dan lembar pengamatan aktivitas mengajar guru,

serta keperluan lainnya.

Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah menceritakan

kembali, memberi tanggapan, menyebutkan masalah, memberi saran

yang terjadi dari peristiwa dongeng “Keong Mas, Timun Mas” dan

hikayat “Semut dan Belalang” yang didengar dan dilihat melalui video

yang ditampilkan oleh guru. Target yang ingin dicapai pada siklus II ini

adalah siswa mampu menceritakan kembali hikayat “Semut dan

Belalang” dengan menggunakan bahasa sendiri berdasarkan apa yang

dilihat dan didengar.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat pada siklus II ini dilaksanakan pada hari

Rabu, 03 September 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung

selama 2 jam pelajaran (2x35menit) yang dimulai pukul 11:20 WIB

sampai dengan 12:20 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah

menceritakan peristiwa dan memberi tanggapan dari dongeng

“Keong Mas” dari apa yang dilihat dan didengar melalui video yang

ditampilkan oleh guru. Pada pertemuan keempat ini, siswa yang

hadir berjumlah 23 siswa.

Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini sama halnya dengan

kegiatan pembelajaran pada siklus I diawali dengan membuka

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

55

pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa.

Pembelajaran selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran, memberikan penjelasan kembali mengenai penerapan

metode video critic, yaitu guru menjelaskan materi pelajaran hari ini

tentang peristiwa dari dongeng “Keong Mas”. Setelah tahap pertama

dikerjakan, selanjutnya guru memperlihatkan video, guru meminta

siswa untuk melihat dan mendengar video tersebut, kemudian setelah

selesai, guru meminta siswa untuk menceritakan kembali dan

memberi tanggapan dengan menggunakan bahasa sendiri. Selesai

berdiskusi dengan teman kelompoknya, guru meminta perwakilan

dari setiap kelompok untuk maju ke depan kelas dan menceritakan

hasil diskusi bersama teman kelompoknya. Kemudian guru memberi

penilaian secara langsung kepada siswa.

2) Peretemuan Kelima

Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada hari Kamis, 04

September 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam

pelajaran (2x35menit) yang dimulai pukul 08:50 WIB sampai

dengan 09:50 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah

menyebutkan masalah yang terjadi dan menceritakan kembali

dongeng “Timun Mas” dari apa yang dilihat dan didengar melalui

video yang ditampilkan oleh guru. Pada pertemuan kelima ini,

seluruh siswa hadir dengan jumlah 24 siswa.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kelima ini diawali

dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan

mengkondisikan siswa. Pembelajaran selanjutnya, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan penjelasan

kembali mengenai penerapan metode video critic, yaitu guru

menjelaskan materi pelajaran hari ini tentang peristiwa dari dongeng

“Timun Mas”. Setelah tahap pertama dikerjakan, selanjutnya guru

memperlihatkan video, guru meminta siswa untuk melihat dan

mendengar video tersebut, kemudian setelah selesai, guru meminta

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

56

siswa untuk menyebutkan masalah yang terjadi dan menceritakan

kembali dengan menggunakan bahasa sendiri. Selesai berdiskusi

dengan teman kelompoknya, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk maju ke depan kelas dan menceritakan hasil diskusi

bersama teman kelompoknya. Kemudian guru memberi penilaian

secara langsung kepada siswa.

3) Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10

September 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam

pelajaran (2x35menit) yang dimulai pukul 11:20 WIB sampai

dengan 12:20 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah

menyebutkan masalah yang terjadi dan menceritakan kembali

dongeng “Timun Mas” dari apa yang dilihat dan didengar melalui

video yang ditampilkan oleh guru. Pada pertemuan kelima ini,

seluruh siswa hadir dengan jumlah 24 siswa.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan keenam ini diawali

dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan

mengkondisikan siswa. Pembelajaran selanjutnya, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan penjelasan

kembali mengenai penerapan metode video critic, yaitu guru

menjelaskan materi pelajaran hari ini tentang peristiwa dari hikayat

“Semut dan Belalang”. Setelah tahap pertama dikerjakan, selanjutnya

guru memperlihatkan video, guru meminta siswa untuk melihat dan

mendengar video tersebut, kemudian setelah selesai, guru meminta

siswa untuk menceritakan kembali dan memberi saran dengan

menggunakan bahasa sendiri. Selesai berdiskusi dengan teman

kelompoknya, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk

maju ke depan kelas dan menceritakan hasil diskusi bersama teman

kelompoknya. Kemudian guru memberi penilaian secara langsung

kepada siswa.

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

57

Dokumentasi selama kegiatan pembelajaran pada siklus II akan

dijelaskan oleh gambar-gambar berikut ini:

Gambar 4.4

Aktivitas guru ketika menerapkan metode video critic tanpa

proyektor, namun siswa tetap memperhatikan dengan seksama.

Gambar 4.5

Aktivitas siswa ketika berdiskusi dengan teman kelompoknya.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

58

Gambar 4.6

Kegiatan siswa ketika sedang mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas.

c. Tahap Pengamatan

1) Observasi Aktivitas Pembelajaran

Tahap pengamatan pada siklus II ini dilakukan bersamaan

dengan tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini

dilakukan pada setiap pertemuan oleh observer yang merupakan

teman sejawat peneliti.

a) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 03

September 2014, observer memberikan penilaian terhadap

aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok. √

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

59

2 Sebelum video ditayang-

kan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau

mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video. √

5 Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian

secara langsung terhadap

siswa.

Tabel 4.8: Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Keempat

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan

keempat dalam siklus II ini semua aspek yang diamati sudah

menunjukkan kategori baik. Terutama untuk aspek guru meminta

siswa untuk menyimak video yang ditayangkan dan guru

memutar video.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video √

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

60

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video

yang ditayangkan. √

4 Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru. √

5 Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya. √

6 Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru. √

Tabel 4.9: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Keempat

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di

atas, dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pertemuan

ini sudah menunjukkan kategori baik terutama pada aspek

menyimak dan melihat video yang ditayangkan.

b) Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Kamis, 04

September 2014, observer memberikan penilaian terhadap

aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Sebelum video ditayang-

kan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

61

mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video. √

5 Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian

secara langsung terhadap

siswa.

Tabel 4.10: Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Kelima

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas,

pada pertemuan ini aktivitas mengajar guru sudah menunjukkan

kategori baik untuk semua aspek yang diamati.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video

yang ditayangkan. √

4 Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru. √

5 Siswa berdiskusi bersama √

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

62

teman kelompoknya.

6 Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru. √

Tabel 4.11: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Kelima

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di

atas, pada pertemuan ini aktivitas belajar siswa sudah

menunjukkan kategori baik untuk semua aspek yang diamati.

c) Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Rabu, 10

September 2014, observer memberikan penilaian terhadap

aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Sebelum video ditayang-

kan, guru meminta siswa

untuk mengomentari atau

mengkritisi video yang

akan ditayangkan.

3 Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

4 Guru memutar video. √

5 Guru meminta siswa untuk √

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

63

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

6 Guru memberi penilaian

secara langsung terhadap

siswa.

Tabel 4.12: Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Keenam

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan

terakhir dalam siklus II ini untuk semua aspek yang diamati

sudah menunjukkan kategori baik.

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Siswa membentuk ke

dalam beberapa kelompok. √

2 Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video

yang telah ditayangkan.

3 Siswa menyimak video

yang ditayangkan. √

4 Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru. √

5 Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya. √

6 Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru. √

Tabel 4.13: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Keenam

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

64

Berdasarkan tabel observasi aktivitas belajar siswa di atas,

dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan

terakhir dalam siklus II ini untuk semua aspek yang diamati

sudah menunjukkan kategori baik.

2) PenilaianPembelajaran Siklus II

Penilaian pembelajaran pada siklus II dilakukan untuk mengukur

keterampilan berbicara siswa setelah diberikan perlakuan dengan

metode video critic. Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari

Kamis, 11 September 2014. Pada tes akhir siklus II ini seluruh siswa

kelas V hadir dengan jumlah 24 siswa. Hasil penilaian pada siklus II

dapat dilihat pada tabel berikut:

No Nama

Kesesuai-

an isi

pembicara

Ketepatan

logika

urutan

berbicara

Ketepatan

detil

peristiwa

Ketepatan

kata

Ketepatan

kalimat

Jum-

lah

Skor

Nilai

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 A √ √ √ √ √ 19 76

2 B √ √ √ √ √ 18 72

3 C √ √ √ √ √ 18 72

4 D √ √ √ √ √ 19 76

5 E √ √ √ √ √ 22 88

6 F √ √ √ √ √ 21 84

7 G √ √ √ √ √ 20 80

8 H √ √ √ √ √ 19 76

9 I √ √ √ √ √ 20 80

10 J √ √ √ √ √ 23 92

11 K √ √ √ √ √ 18 72

12 L √ √ √ √ √ 18 72

13 M √ √ √ √ √ 21 84

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

65

14 N √ √ √ √ √ 20 80

15 O √ √ √ √ √ 19 76

16 P √ √ √ √ √ 20 80

17 Q √ √ √ √ √ 19 76

18 R √ √ √ √ √ 18 72

19 S √ √ √ √ √ 19 76

20 T √ √ √ √ √ 22 88

21 U √ √ √ √ √ 21 84

22 V √ √ √ √ √ 23 92

23 W √ √ √ √ √ 19 76

24 X √ √ √ √ √ 20 80

Jumlah 476 1904

Rata-rata 19.83 79.33

Tabel 4.14: Hasil Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus II

Berdasarkan tabel hasil penilaian pembelajaran keterampilan

berbicara siswa di siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa 79.33.

Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan nilai siswa

berikut ini:

0

2

4

6

8

10

12

70-75 76-80 81-85 86-90 91-95

Grafik 4.2: Perolehan Nilai Siswa Siklus II

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

66

Berdasarkan grafik perolehan nilai siswa di atas dapat dilihat

bahwa dari 24 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II ada 5

orang siswa mendapat nilai dari 70 sampai 75, 12 orang siswa

mendapat nilai dari 76 sampai 80, 3 orang siswa mendapat nilai

dari 81 sampai 85, 2 orang siswa mendapat nilai dari 86 sampai

90, dan 2 orang siswa mendapat nilai dari 91 sampai 95.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan

siswa pada siklus II, maka dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran

selama siklus II ini sudah berjalan dengan baik, penerapan metode video

critic pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah

dilaksanakan dengan baik. Hasil tes keterampilan berbicara siswa pada

siklus II sudah menunjukkan peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai

hasil tes akhir siklus II yang menunjukkan semua siswa kelas V telah

mencapai nilai KKM 70.00.

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari

berbagai sumber, baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut:

1. Data Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran

Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti didampingi oleh teman

sejawat yang bertindak sebagai observer. Observer tersebut diberikan lembar

observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan

mengukur keterampilan peneliti sebagai guru yang menerapkan inovasi

pembelajaran. Pengamatan juga dilakukan untuk mengukur keterampilan

siswa dalam berbicara. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dalam setiap

pertemuan pada siklus I dan siklus II.

Indikator ketercapaian keterampilan berbicara siswa dalam penelitian ini

adalah apabila lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar

siswa selama dua siklus telah menunjukkan kategori baik pada setiap aspek

yang diamati.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

67

2. Data Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa

Dari hasil penilaian keterampilan berbicara siswa pada siklus I dan siklus

II diperoleh rata-rata nilai siswa yang digambarkan dalam table sebagai

berikut:

Tingkat Keterampilan

Berbicara Siswa

Hasil Tes Keterampilan Berbicara Siswa

Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 80 92

Nilai terendah 40 72

Rata-rata nilai 51.67 79.33

Tabel 4.15: Rekapitulasi Hasil Penilaian

Keterampilan Berbicara Siswa

Indikator ketercapaian keterampilan berbicara siswa dalam penelitian ini

adalah jika seluruh siswa telah mencapai nilai KKM 70 maka penelitian

dihentikan. Dilihat dari tabel di atas bahwa rata-rata nilai tes akhir pada

siklus I sebesar 51.67 dan rata-rata nilai tes akhir pada siklus II sebesar

79.33, hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa

selama dua siklus ini mengalami peningkatan sebesar 27.66.

C. Pembahasan

Pada siklus I yang terdiri dari 3 pertemuan diperoleh data hasil observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada

pertemuan pertama beberapa aspek aktivitas mengajar guru sudah menunjukkan

kategori baik, tetapi pada aspek meminta siswa untuk mengomentari atau

mengkritisi dan memberi penilaian secara langsung terhadap siswa perlu

ditingkatkan lagi. Begitupun aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama

sudah menunjukkan kategori baik, namun ada dua aspek yang perlu ditingkatkan

lagi yaitu siswa mengomentari atau mengkritisi video yang telah ditayangkan dan

siswa menerima penialaian secara langsung dari guru. Pada pertemuan kedua

aspek aktivitas mengajar guru yang belum mencapai kategori baik adalah aspek

membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok, sedangkan aktivitas belajar siswa

pada pertemuan kedua ini aspek yang belum menunjukkan kategori baik adalah

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

68

membentuk ke dalam beberapa kelompok dan mengomentari serta mengkritisi

video yang telah ditayangkan. Selanjutnya pada pertemuan ketiga yang

merupakan pertemuan terakhir pada siklus I ini dapat dilihat bahwa aktivitas

mengajar guru untuk semua aspek sudah menunjukkan kategori baik. Demikian

halnya dengan aktivitas belajar siswa pada semua aspek sudah menunjukkan

kategori baik terutama untuk aspek membentuk ke dalam beberapa kelompok dan

melihat video yang ditayangkan oleh guru.

Pada akhir siklus I dilakukan tes untuk mengukur keterampilan berbicara

siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode video critic.

Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 51.67.

Dari 24 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I hanya dua orang siswa yang

mencapai nilai KKM 70. Hal tersebut berarti masih perlu ditingkatkan lagi proses

pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Pada siklus II tindakan pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan,

selama tindakan pembelajaran siklus II ini diperoleh data hasil observasi aktivitas

mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Pada pertemuan keempat aktivitas

mengajar guru dan aktivitas belajar siswa pada semua aspek yang diamati sudah

menunjukkan kategori baik terutama untuk aspek menyimak dan melihat video.

Pada pertemuan kelima, diperoleh data observasi aktivitas mengajar guru sudah

menunjukkan kategori baik. Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa pada

pertemuan ini dapat dilihat bahwa semua aspek yang diamati sudah menunjukkan

kategori baik. Pada pertemuan keenam yang merupakan pertemuan terakhir dalam

tindakan pembelajaran siklus II diperoleh data observasi aktivitas mengajar guru

sudah menunjukkan kategori baik untuk semua aspek yang diamati. Demikian

halnya untuk data observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan ini pada semua

aspek yang diamati juga sudah menunjukkan kategori baik.

Selanjutnya, pada akhir siklus II dilakukan tes untuk mengukur peningkatan

keterampilan berbicara siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan

metode video critic. Dari 24 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II seluruh siswa

sudah mencapai nilai KKM. Rata-rata nilai keterampilan menyimak siswa pada

siklus II adalah 79.33, jika dibandingkan dengan rata-rata nilai keterampilan

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

69

berbicara siswa pada siklus I sebesar 51.67, maka pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 27.66. Hal tersebut menunjukkan tindakan penelitian berhenti

di siklus II, karena tindakan pembelajaran pada siklus II berhasil meningkatkan

keterampilan berbicara siswa.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar

siswa pada siklus I masih memerlukan peningkatan lagi, khususnya pada aspek

guru meminta siswa untuk mengomentari atau mengkritisi dan memberi penilaian

secara langsung terhadap siswa, serta membentuk siswa ke dalam beberapa

kelompok. Sedangkan pada siklus II hasil observasi aktivitas mengajar guru dan

aktivitas belajar siswa sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada beberapa

aspek yang menunjukkan kategori sangat baik. Dari data hasil observasi, telah

menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian,

maka metode video critic dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Selanjutnya, pembelajaran dengan menggunakan metode video critic dapat

meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V MI Nurul Islam. Hal ini

dapat dibuktikan bahwa analisis yang diperoleh dari hasil pada siklus I dan siklus

II. Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 51.67 dari 24 siswa yang

mengikuti tes akhir siklus I terdapat dua orang siswa yang nilainya mencapai

KKM. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 79.33, pada siklus II

ini mengalami peningkatan sebesar 27.66 dan nilai seluruh siswa sudah mencapai

KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan penelitian berhenti di siklus II,

karena tindakan pembelajaran pada siklus II berhasil meningkatkan keterampilan

berbicara siswa.

B. Saran

Dari simpulan yang telah dipaparkan di atas bahwa metode video critic

dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dengan demikian, peneliti

ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Metode video critic sebagai sumber referensi dalam upaya memperbaiki

dan menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan khususnya

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

71

dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Bagi Siswa

Dengan metode video critic ini mampu meningkatkan keterampilan

berbahasa siswa khususnya keterampilan berbicara. Kemudian siswa

menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, berani

dalam mengungkapkan pendapat, tanggapan, saran dan kritik, sehingga

siswa mendapatkan pengalaman yang lebih berkesan dalam belajarnya.

3. Bagi Sekolah

Metode video critic ini merupakan salah satu metode yang dapat menjadi

rujukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

72

DAFTAR PUSTAKA

Alek dan Achmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2011.

Alfin, Jauharoti, Muhammad Thohri, dkk. Bahasa Indonesia I. Surabaya:

Learning Assistance Program for Islamic School-Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. 2008.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung:

UPI PRESS. 2007.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 2012.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta. 2010.

Fathurrohman, Pupuh. dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar –

Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna melalui Penanaman Konsep

Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama. 2009.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya. 2011.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks. 2010.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2011.

Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam. 2009.

Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2009.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis kompetensi.

Yogyakarta: UNY.

Resmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi.

Bandung: UPI PRESS. 2007.

Rozak, Abd dan Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

2010.

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

73

Sadhono, Kundharu dan Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati. 2012.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 2006.

Silberman, Melvin L. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2009.

Silberman, Melvin L. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2012.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia. 2010.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada. 2012.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2011.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. 2008.

http://rapendik.com/program/pengayaan-pembelajaran/keterampilan/2118-

pengertian-ketrampilan-dan-jenisnya.html

http://sakinahunpak.blogspot.com/2013/07/a_9.html?m=1

http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html?m=1

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

74

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah

Lampiran 3 : Permohonan Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lampiran 7 : Instrumen Soal Keterampilan Berbicara Siklus I

Lampiran 8 : Instrumen Soal Keterampilan Berbicara Siklus II

Lampiran 9 : Transkrip Hasil Rekaman Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I

Lampiran 10 : Transkrip Hasil Rekaman Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II

Lampiran 11 : Hasil Penilaian Siklus I

Lampiran 12 : Hasil Penilaian Siklus II

Lampiran 13 : Foto-foto Kegiatan Penelitian

Lampiran 14 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 15 : Profil Madrasah

Lampiran 16 : Biografi Penulis

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

75

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

76

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

77

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/ Ganjil

Pertemuan Ke - : I (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi :

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau

wawancara.

Kompetensi Dasar :

2.1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran

pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.

Indikator :

Menjelaskan pengertian persoalan atau peristiwa.

Menyebutkan beberapa persoalan atau peristiwa.

Mengusulkan tanggapan mengenai persoalan atau peristiwa melalui video

tanah longsor.

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menjelaskan pengertian persoalan atau peristiwa.

Siswa dapat menyebutkan beberapa persoalan atau peristiwa.

Siswa dapat mengusulkan tanggapan mengenai persoalan atau peristiwa

melalui video tanah longsor.

Materi Ajar : Memberi tanggapan terhadap peristiwa melalui

video yang ditayangkan.

Metode Pembelajaran : Diskusi , Tanya Jawab, dan video critic (memberi

kritik terhadap video yang ditayangkan).

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Nilai Karakter :

Aktif

Kerjasama

Kreatif

Disiplin

Percaya Diri

Tanggap

Langkah-langkah Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Kegiatan

Awal

Guru memulai pelajaran dengan

mengucap salam.

Guru menanyakan kabar siswa,

kemudian memerintahkan ketua

kelas untuk memimpin doa

sebelum belajar.

Guru melakukan kegiatan

motivasi melalui Ice Breaking.

Guru menanyakan kepada siswa

materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi yang

akan dibahas pada pertemuan

ini.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Siswa berdoa bersama-sama.

Siswa melakukan intruksi yang

diberikan oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan

dan menyimak penjelasan dari

guru.

Siswa mendengarkan apa yang

guru sampaikan.

Disiplin

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan Inti Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa:

Siswa menjawab sesuai

Disiplin

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

“apa yang kamu ketahui tentang

peristiwa?”.

Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok.

Sebelum video ditayangkan,

guru meminta siswa untuk

mengomentari atau mengkritisi

video yang akan ditayangkan.

Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

Guru memutar video.

pengetahuan mereka.

Siswa membentuk ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video yang

telah ditayangkan.

Siswa menyimak video yang

ditayangkan oleh guru.

Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru.

Aktif

Berani

Tanggap

Percaya

diri

Kerjasama

Kreatif

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa berdiskusi dengan

teman kelompoknya, guru

bertanya kepada siswa

“sebutkan beberapa peristiwa

yang pernah kalian alami!,

sebutkan beberapa peristiwa

yang kalian ketahui!”

Guru meminta perwakilan dari

kelompok untuk menceritakan

hasil diskusi yang telah dibahas

bersama kelompoknya.

Guru memperhatikan siswa

pada saat siswa menceritakan

Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

Siswa menjawab sesuai

dengan kemampuannya.

Perwakilan dari kelompok

menceritakan hasil diskusi di

depan teman-temannya.

Siswa menceritakan hasil

diskusi dengan diperhatikan

Aktif

Berani

Percaya

diri

Tanggap

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

peristiwa “tanah longsor”

melalui video yang telah

ditampilkan.

Guru meminta kelompok lain

untuk mengusulkan tanggapan

terhadap kelompok yang

berbicara.

Guru memberi penilaian secara

langsung terhadap siswa..

oleh guru.

Kelompok lain mengusulkan

tanggapan sesuai dengan

kemampuannya.

Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru.

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum

dimengerti.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi hari ini dan

melakukan pelurusan apabila

terjadi salah pemahaman siswa.

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti.

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh perhatian,

serta mencatat hal-hal penting

yang disampaikan guru.

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa bersama-

sama memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru dan siswa menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Siswa menyimak kesimpulan

dari guru.

Siswa dan guru menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Aktif

Objektif

Percaya

diri

Berani

Religius

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Alat dan Sumber Belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V Pegangan Guru.

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V untuk Siswa.

3. Video mengenai “Tanah Longsor”.

,

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Dewi Nurzanah

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Lampiran

Uraian Materi

Peristiwa

Peristiwa adalah kejadian-kejadian luar biasa atau menarik perhatian yang

benar-benar terjadi. Misalkan bencana alam dan pertandingan olah raga.

Adapun peristiwa fiktif adalah peristiwa khayalan hasil rekaan manusia,

karangan berupa peristiwa fiktif termasuk karya non ilmiah. Seperti cerpen, novel,

drama, legenda dan dongeng.

Macam-macam peristiwa yang kita ketahui:

1. Gunung meletus

2. Tsunami

3. Tanah longsor

4. Hutan gundul

5. Kebakaran

6. Banjir

Cara Menanggulangi Tanah Longsor:

1. Menjaga kelestarian pepohonan yang berada di lereng bagian atas pemukiman.

2. Membuat drainase (gorong-gorong/ saluran air di permukaan atau bawah

tanah) untuk penyerapan air hujan, sehingga tanah tidak cepat cembung.

3. Segera menutup retakan dengan tanah lembung, agar air tidak masuk ke dalam

tanah melalui retakan.

4. Jangan menebang pepohonan di lereng, agar tanah tidak longsor.

5. Jangan mencetak sawah baru dan membuat kolam pada lereng bagian atas

pemukiman.

6. Jangan mendirikan bangunan atau pemukiman di daerah tebing yang terjal.

7. Jangan melakukan penggalian di bawah tebing yang terjal.

8. Segera mengungsi ke daerah yang aman.

9. Laporkan segera ke kepala desa atau kelurahan setempat jika terjadi bencana

tanah longsor.

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/ Ganjil

Pertemuan Ke - : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi :

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau

wawancara.

Kompetensi Dasar :

2.1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran

pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.

Indikator :

Membandingkan cerita fiksi dan cerita non fiksi.

Menyebutkan masalah yang terjadi pada cerita bawang merah dan bawang

putih yang sudah ditampilkan melalui video.

Memberi kritik untuk cerita bawang merah dan bawang putih yang sudah

ditampilkan melalui video.

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat membandingkan cerita fiksi dan cerita non fiksi.

Siswa dapat menyebutkan masalah yang terjadi pada cerita bawang merah

dan bawang putih yang sudah ditampilkan melalui video.

Siswa dapat memberi kritik untuk cerita bawang merah dan bawang putih

yang sudah ditampilkan melalui video.

Materi Ajar : Memberi tanggapan pemecahan terhadap peristiwa

yang ia lihat.

Metode Pembelajaran : Diskusi , Tanya Jawab, dan video critic (memberi

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

kritik terhadap video yang ditayangkan).

Nilai Karakter Siswa :

Aktif

Kerjasama

Kreatif

Disiplin

Percaya Diri

Tanggap

Langkah-langkah Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Kegiatan

Awal

Guru memulai pelajaran dengan

mengucap salam.

Guru menanyakan kabar siswa,

kemudian memerintahkan ketua

kelas untuk memimpin doa

sebelum belajar.

Guru melakukan kegiatan

motivasi melalui Ice Breaking.

Guru menanyakan kepada siswa

materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi yang

akan dibahas pada pertemuan

ini.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Siswa berdoa bersama-sama.

Siswa melakukan intruksi yang

diberikan oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan

dan menyimak penjelasan dari

guru.

Siswa mendengarkan apa yang

guru sampaikan.

Disiplin

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Kegiatan Inti Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa:

“masih ingatkah kalian tentang

bencana yang kemarin

ditampilkan melalui video?”

”bagaimana cara menanggula-

nginya?”.

Guru menjelaskan perbandingan

cerita fiksi dan non fiksi.

Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok.

Sebelum video ditayangkan,

guru meminta siswa untuk

mengomentari atau mengkritisi

video yang akan ditayangkan.

Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

Guru memutar video.

Siswa menjawab sesuai

pengetahuan mereka.

Siswa memperhatikan

perbandingan cerita fiksi dan

non fiksi yang disampaikan

oleh guru.

Siswa membentuk ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video yang

telah ditayangkan.

Siswa menyimak video yang

ditayangkan oleh guru.

Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru.

Disiplin

Aktif

Berani

Tanggap

Percaya

diri

Kerjasama

Kreatif

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa berdiskusi dengan

teman kelompoknya, guru

meminta perwakilan dari

kelompok untuk menyebutkan

Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

Perwakilan dari kelompok

menyebutkan masalah yang

terjadi pada cerita bawang

merah dan bawang putih.

Aktif

Berani

Percaya

diri

Tanggap

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

masalah yang terjadi pada cerita

bawang merah dan bawang

putih.

Guru meminta kelompok lain

untuk memberi kritik mengenai

cerita bawang merah dan

bawang putih yang sudah

ditampilkan melalui video.

Guru memperhatikan siswa

pada saat siswa

mendemonstrasikan hasil

diskusi bersama teman

kelompoknya.

Guru memberi penilaian secara

langsung terhadap siswa..

Kelompok lain memberi

kritik mengenai cerita

bawang merah dan bawang

putih yang sudah ditampilkan

melalui video.

Siswa mendemonstrasikan

hasil diskusi dengan

diperhatikan oleh guru.

Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru.

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum

dimengerti.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi hari ini dan

melakukan pelurusan apabila

terjadi salah pemahaman siswa.

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti.

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh perhatian,

serta mencatat hal-hal penting

yang disampaikan guru.

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa bersama-

sama memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru dan siswa menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Siswa menyimak kesimpulan

dari guru.

Siswa dan guru menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Aktif

Objektif

Percaya

diri

Berani

Religius

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Alat dan Sumber Belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V Pegangan Guru.

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V untuk Siswa.

3. Video mengenai cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

,

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Dewi Nurzanah

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Lampiran

Uraian Materi

A. Cerita

Cerita adalah susunan dari beberapa kalimat yang mengisahkan atau

menjelaskan sesuatu. Cerita ada dua macam yakni, cerita fiksi dan cerita nonfiksi.

Cerita fiksi adalah cerita yang isinya berdasarkan imajinasi atau khayalan

pengarang. Contonya; Abu Nawas, Si Kancil dan Aladin. Sedang cerita nonfiksi

adalah cerita yang isinya berdasarkan kejadian nyata. Contohnya adalah sejarah,

laporan penelitian dan karangan ilmiah.

B. Memahami Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua kalimat atau

lebih. Contoh: Dian anak orang kaya tetapi bodoh.

Kalimat di atas terdiri atas dua kalimat, yakni:

- Dian anak orang kaya

- Dian anak yang bodoh

Kedua kalimat di atas digabung dengan kata tetapi, membentuk kalimat majemuk

setara.

C. Kritik

Kritik adalah komentar, tanggapan atau kecaman. Aspek yang dikritik,

meliputi tiga hal, yaitu:

a. Kebenaran isi suatu informasi.

b. Penggunaan bahasa.

c. Cara penyajian atau struktur diskusi.

Teknik menyampaikan kritik yang baik adalah:

a. Jika berdiskusi, perhatikanlah dengan baik.

b. Catatlah pokok-pokok yang penting.

Dalam menyampaikan kritikan, kamu harus menggunakan bahasa yang

sopan. Hal ini dilakukan agar tidak menyinggung perasaan orang yang dikritik.

Contoh: “Maaf, saya kurang setuju dengan pendapatmu. Sebaiknya, ….”

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Atau,

"Maaf, bukankah jadwal piket kelas seharusnya sudah ditempel, tapi mengapa

sampai sekarang belum ditempel?"

Bawang Merah dan Bawang Putih

Jaman dahulu kala di sebuah desa

tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari

Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang

cantik bernama Bawang putih. Mereka

adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah

Bawang putih hanya pedagang biasa, namun

mereka hidup rukun dan damai. Namun

suatu hari ibu bawang putih sakit keras.

Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang

Merah. Ketika Bawang putih bersama kucing kesayangannya pergi mencuci baju

ke sungai, maka datanglah ibu Bawang merah ke rumah Bawang putih dan

memaksa ibu Bawang putih untuk meminum racun yang telah dibuatnya.

Kemudian ibu Bawang putih meningggal dunia.

Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering

berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia membuatkan minuman untuk ayah

Bawang putih atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol.

Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia

menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian

lagi.

Dengan pertimbangan dari Bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah

dengan ibu Bawang merah. Awalnya ibu Bawang merah dan Bawang merah

sangat baik kepada Bawang putih. Namun ketika ayah Bawang putih pergi

meninggalkan rumah untuk berdagang, sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka

kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat. Bawang putih

harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya,

karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.

Suatu hari ketika Bawang putih sedang bernyanyi untuk menghibur ikan

mas ajaib yang ada di sungai, ada seorang pangeran tampan datang menghampiri

Bawang putih, namun belum sempat berkenalan, Bawang putih segera pulang

karena takut dimarahi oleh Bawang merah dan ibunya.

Bawang merah mengetahui persahabatan Bawang putih dengan ikan mas

ajaib, Bawang merah pun marah dan memasak ikan mas tersebut. Bawang merah

memberi ikan mas yang sudah mati dan hanya tersisa tulang kepada Bawang

putih. Bawang putih pun menangis dan mengubur ikan mas tersebut di halaman

rumahnya.

Tidak lama kemudian, pangeran datang ke rumah Bawang putih untuk

mencari daun mas yang disuruh oleh ayahnya. Ketika itu, ikan mas yang tadi

dikubur oleh Bawang putih, tumbuh menjadi pohon mas yang dicari oleh

pangeran tersebut. Ayah pangeran memberi wangsit kepada pangeran “bahwa

yang dapat mencabut pohon mas, hanyalah pemiliknya”.

Setelah pohon mas sudah tercabut, pangeran membawa Bawang putih ke

istana kerajaan. Ayah pangeran sudah sembuh, pada akhirnya Bawang putih dan

pangeran menikah, dan mereka hidup bahagia.

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/ Ganjil

Pertemuan Ke - : 3 (Tiga)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi :

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau

wawancara.

Kompetensi Dasar :

2.1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran

pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.

Indikator :

Menceritakan kembali isi legenda sangkuriang yang dilihat dan didengar

dengan menggunakan bahasa sendiri.

Memberi saran terhadap isi legenda sangkuriang yang sudah dilihat dan

didengar.

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menceritakan kembali isi legenda sangkuriang yang dilihat

dan didengar dengan menggunakan bahasa sendiri.

Siswa dapat memberi saran terhadap isi legenda sangkuriang yang sudah

dilihat dan didengar.

Materi Ajar : Memberi tanggapan pemecahan terhadap peristiwa

yang ia lihat.

Metode Pembelajaran : Diskusi , Tanya Jawab, dan video critic (memberi

kritik terhadap video yang ditayangkan).

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Nilai Karakter Siswa :

Aktif

Kerjasama

Kreatif

Disiplin

Percaya Diri

Tanggap

Langkah-langkah Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Kegiatan

Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam.

Guru menanyakan kabar siswa,

kemudian memerintahkan

ketua kelas untuk memimpin

doa sebelum belajar.

Guru melakukan kegiatan

motivasi melalui Ice Breaking.

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah dibahas

pada pertemuan sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Siswa berdoa bersama-sama.

Siswa melakukan intruksi

yang diberikan oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan

dan menyimak penjelasan

dari guru.

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan.

Disiplin

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Kegiatan Inti Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa:

“masih ingatkah kalian tentang

cerita bawang merah dan

bawang putih?” ”siapakah yang

bisa menceritakan dengan

runtut?”.

Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok.

Sebelum video ditayangkan,

guru meminta siswa untuk

mengomentari atau mengkritisi

video yang akan ditayangkan.

Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

Guru memutar video.

Siswa menjawab sesuai

pengetahuan mereka.

Siswa membentuk ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video yang

telah ditayangkan.

Siswa menyimak video yang

ditayangkan oleh guru.

Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru.

Disiplin

Aktif

Berani

Tanggap

Percaya

diri

Kerjasama

Kreatif

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa berdiskusi

dengan teman kelompoknya,

guru menunjuk beberapa siswa

untuk menceritakan kembali isi

legenda sangkuriang yang

dilihat dan didengar dengan

menggunakan bahasa sendiri.

Guru meminta siswa lain untuk

Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

Siswa yang ditunjuk,

menceritakan kembali isi

legenda yang dilihat dan

didengar dengan meng-

gunakan bahasa sendiri.

Siswa lain memberi saran

Aktif

Berani

Percaya

diri

Tanggap

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

memberi saran terhadap isi

legenda sangkuriang yang

sudah dilihat dan didengar.

Guru memperhatikan siswa

pada saat siswa menceritakan

kembali dan memberi saran

terhadap isi legenda

sangkuriang yang sudah dilihat

dan didengar.

Guru memberi penilaian secara

langsung terhadap siswa..

terhadap isi legenda

sangkuriang yang sudah

dilihat dan didengar.

Siswa menceritakan kembali

dan memberi saran terhadap

isi legenda sangkuriang yang

sudah dilihat dan didengar

dengan diperhatikan oleh

guru.

Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru.

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang

belum dimengerti.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi hari ini dan

melakukan pelurusan apabila

terjadi salah pemahaman siswa.

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti.

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat hal-

hal penting yang

disampaikan guru.

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa bersama-

sama memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru dan siswa menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Siswa menyimak kesimpulan

dari guru.

Siswa dan guru menutup

pembelajaran dengan doa

dan salam.

Aktif

Objektif

Percaya

diri

Berani

Religius

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Alat dan Sumber Belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V Pegangan Guru.

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V untuk Siswa.

3. Video mengenai legenda “Sangkuriang”.

Evaluasi (Penilaian)

Indikator Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Contoh Instrumen/Soal

Menceritakan kembali

isi legenda

sangkuriang yang

dilihat dan didengar

dengan menggunakan

bahasa sendiri.

Tes Performance Siswa diperintahkan maju

ke depan kelas untuk

menceritakan kembali

legenda sangkuriang yang

dilihat dan didengar dengan

menggunakan bahasa

sendiri!

Memberi saran ter-

hadap isi legenda

sangkuriang yang

sudah dilihat dan

didengar.

Tes Performance Siswa diperintahkan maju

ke depan kelas untuk

memberi saran terhadap isi

legenda sangkuriang yang

sudah dilihat dan didengar!

Kunci Jawaban dan Skoring

No Butir-Butir Soal Kunci Jawaban Skor

1. Menceritakan kembali isi legenda

sangkuriang yang didengar dengan

bahasa sendiri.

Sesuai dengan

kemampuan siswa.

5

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

2. Memberi saran terhadap isi legenda

sangkuriang yang sudah dilihat dan

didengar

Sesuai dengan

kemampuan siswa.

5

Jumlah Skor Maksimal 10

,

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Dewi Nurzanah

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Lampiran

Uraian Materi

Sangkuriang

Pada jaman dahulu kala, terdengarlah

kisah dari salah satu putri di Jawa Barat

bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi

mempunyai anak bernama Sangkuriang.

Pada suatu hari Sangkuriang pergi untuk

berburu kijang ditemani oleh seekor anjing

bernama Tumang.

Pada saat berburu, Sangkuriang tidak

bertemu dangan seekor kijang, Sangkuriang

teringat bahwa Ibunya sangat senang hati kijang. Karena Sangkuriang sangat ingin

memberikan hati kijang kepada ibunya maka Sangkuriang membunuh Tumang

untuk mengambil hatinya. Sangkuriang tidak tahu bahwa Tumang adalah titisan

dewa dan juga sekaligus Bapaknya. Sesampainya Sangkuriang di rumah ia

memberikan hati kepada Ibunya untuk dimasak. Saat memakanya Dayang Sumbi

teringat pada Tumang dan menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang

menjawab dengan wajah ketakutan "Tumang mati" Dayang Sumbi marah dan

memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.

Setelah kejadian itu Dayang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa

agar suatu saat nanti ia akan bertemu oleh Sangkuriang, dan sangat tekun bertapa

hingga suatu hari sang dewata meberikan anugerah kepada Dayang Sumbi yaitu

berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Setelah diusir Ibunya, Sangkuriang

berkelana ke berbagai tempat, akhirnya Sangkuriang menjadi laki-laki yang

tampan dan kembali lagi ke tempat Dayang Sumbi, tetapi Sangkuriang tidak

mengetahui bahwa Dayang Sumbi adalah ibu kandungnya sendiri.

Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun

melamar Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya. Pada saat sedang

berduaan, Dayang Sumbi mengencangkan ikat kepala Sangkuriang dan melihat

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

bekas luka di kepala Sangkuriang dan bertanya kepada Sangkuriang, Sangkuriang

menjawab "ini bekas luka akibat dipukul dengan sendok nasi oleh Ibunya".

Mendengar pernyataan tersebut Dayang Sumbi kaget dan memberi tahu

Sangkuriang bahwa dia adalah Ibunya, Namun sangkuriang tidak percaya dan

tetap berniat menikahinya.

Dayang Sumbi mengajukan permintaan, dia minta dibuatkan perahu layar

dalam sehari dan tidak boleh lebih. Sangkuriang menyanggupinya dan

Sangkuriang membendung sungai Citarum untuk tempat perahunya. Dalam

pembuatanya, Sangkuriang mendapatkan bantuan dari jin hasil taklukanya dalam

perantauanya, karena bantuan dari jin perahu itupun hampir selesai. Dayang

Sumbi memohon kepada Dewa agar matahari terbit lebih awal dari biasanya, dan

akhirnya berhasil. Jin yang membantu Sangkuriang lari ketakutan dan

meninggalkan Sangkuriang sendirian. Karena kesal, perahu itu ditendangnya,

perahu itu terjatuh di atas gunung dan menyatu dengan gunung dan bernama

Gunung Tangkuban Perahu, Sangkuriang akhirnya meninggal karena terjatuh ke

dalam sungai Citarum.

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/ Ganjil

Pertemuan Ke - : 4 (Empat)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi :

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau

wawancara.

Kompetensi Dasar :

2.1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran

pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.

Indikator :

Menceritakan peristiwa yang terjadi dalam dongeng keong mas.

Memberi tanggapan terhadap isi dongeng keong mas.

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menceritakan peristiwa yang terjadi dalam dongeng keong

mas.

Siswa dapat memberi tanggapan terhadap isi dongeng keong mas.

Materi Ajar : Memberi tanggapan pemecahan terhadap peristiwa

yang ia lihat.

Metode Pembelajaran : Diskusi , Tanya Jawab, dan video critic (memberi

kritik terhadap video yang ditayangkan).

Nilai Karakter Siswa :

Aktif

Kerjasama

Kreatif

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Disiplin

Percaya Diri

Tanggap

Langkah-langkah Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Kegiatan

Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam.

Guru menanyakan kabar siswa,

kemudian memerintahkan

ketua kelas untuk memimpin

doa sebelum belajar.

Guru melakukan kegiatan

motivasi melalui Ice Breaking.

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah dibahas

pada pertemuan sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Siswa berdoa bersama-sama.

Siswa melakukan intruksi

yang diberikan oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan

dan menyimak penjelasan

dari guru.

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan.

Disiplin

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan Inti Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa:

“masih ingatkah kalian tentang

peristiwa yang ada pada pada

legenda Sangkuriang yang ibu

guru sampaikan minggu lalu?”

siapakah yang bisa

Siswa menjawab sesuai

pengetahuan mereka.

Disiplin

Aktif

Berani

Tanggap

Percaya

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

mencerikatan dengan runtut?”

Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok.

Sebelum video ditayangkan,

guru meminta siswa untuk

mengomentari atau mengkritisi

video yang akan ditayangkan.

Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

Guru memutar video.

Siswa membentuk ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video yang

telah ditayangkan.

Siswa menyimak video yang

ditayangkan oleh guru.

Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru.

diri

Kerjasama

Kreatif

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa berdiskusi

dengan teman kelompoknya,

guru menunjuk beberapa siswa

untuk menceritakan peristiwa

yang terjadi dalam dongeng

keong mas dan meminta siswa

untuk memberi tanggapan

terhadap isi dongeng keong

mas.

Guru memperhatikan siswa

pada saat siswa menceritakan

kembali dan memberi

tanggapan terhadap isi

dongeng keong mas.

Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

Siswa yang ditunjuk,

menceritakan kembali isi

peristiwa yang terjadi dalam

dongeng keong mas dan

memberi tanggapan terhadap

isi dongeng keong mas.

Siswa menceritakan kembali

dan memberi tanggapan

terhadap isi dongeng keong

mas. dengan diperhatikan

oleh guru.

Aktif

Berani

Percaya

diri

Tanggap

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Guru memberi penilaian secara

langsung terhadap siswa..

Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru.

Konfirmasi

Guru memerintahkan siswa

menceritakan dongeng keong

mas dengan bahasa mereka

sendiri.

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang

belum dimengerti.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi hari ini dan

melakukan pelurusan apabila

terjadi salah pemahaman siswa.

Siswa maju ke depan kelas.

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti.

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat hal-

hal penting yang

disampaikan guru.

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa bersama-

sama memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru dan siswa menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Siswa menyimak kesimpulan

dari guru.

Siswa dan guru menutup

pembelajaran dengan doa

dan salam.

Aktif

Objektif

Percaya

diri

Berani

Religius

Alat dan Sumber Belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V Pegangan Guru.

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V untuk Siswa.

3. Video mengenai dongeng “Keong Mas”.

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

,

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Dewi Nurzanah

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Lampiran

Uraian Materi

Keong Mas

Di sebuah istana, akan

dilaksanakan pertunangan antara

putri Candra Kirana dengan putra

mahkota kerajaan Kahuripan, yaitu

Raden Inu. Kemudian adik putri

Candra Kirana mendengar kabar

tersebut dan mengadu kepada tukang

sihir; “Tukang sihir, mengapa

kakakku yang bertunangan dengan

Raden Inu?, kenapa bukan aku?.

Aku harus merencanakan sesuatu”. Kemudian tukang sihir menjawab, “apa

rencana tuan putri?” “Aku ingin kakakku menerima akibatnya, aku ingin kakakku

diusir dari istana, tapi bagaimana caranya tukang sihir?”, jawab adik putri Candra

Kirana. Tukang sihir berkata “begini tuan putri, aku punya ide, bagaimana jika

kita merancang Putri Candra Kirana mencuri pusaka milik ibu tuan putri. Itu

adalah pusaka kesayangan raja setelah permaisuri meninggal dunia. Dengan

begitu, pasti raja akan marah dan mengusir Candra Kirana dari istana”. “Kau

memang seorang tukang sihir yang pintar”, jawab adik Candra Kirana.

Ayahanda mengetahui hal tersebut, ayahanda pun marah kepada putri. Putri

Candra Kirana mencoba menjelaskan kepada ayah, “tidak ayahanda, aku tidak

mengambil emas itu.” Sudahlah, aku tidak mau dengar alasanmu, keluar dari

istana ini!!!. Pengawal, bawa anak tidak tahu berbalas budi ini keluar dari istana!.”

Putri Candra Kirana pun pergi dari istana, sesampainya di bawah pohon yang

sedang dihinggapi oleh burung-burung, putri itu berkata: “Kenapa nasibku begitu

buruk seperti ini wahai burung?, kenapa ayahanda begitu mudah percaya pada

mereka?”. Muncullah si tukang sihir dihadapan Putri Candra Kirana dan berkata

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

“hehehehe, kasian sekali kau Candra Kirana menerima hukuman atas perbuatan

saudara kandungmu sendiri”. “apakah benar yang kau katakan itu?, putri Dewi

Galuh? Adik kandungku sendiri yang memfitnahku?”. Jawab putri Candra Kirana.

“Hehehe memang benar, adikmu sendiri yang berniat jahat kepadamu, tetapi putri

Dewi Galuh belum merasa puas selama kau belum menerima akibatnya. Sekarang

terimalah ini sebagai balasan (tukang sihir merubah putri Candra Kirana menjadi

keong mas) dan kutukan ini akan hilang jika kau bertemu dengan tunanganmu.”

Jawab tukang sihir. Kemudian keong mas tersebut dibuang ke laut oleh tukang

sihir.

Matahari telah terbit, seorang nenek sedang menjaring di laut dan

didapatkannyalah keong mas di dalam jaring nenek itu dan nenek tersebut

menyimpan keong mas di rumahnya. Ia taruh keong mas tersebut di dalam kendi

tanah liat. Pada malam hari saat nenek itu tidur, keong mas keluar dari kendi dan

berubah menjadi seorang putri yang cantik, keong mas menuju dapur dan

membuat makanan untuk sang nenek. Ketika matahari terbit dan nenek pun

terbangun, sang nenek terkejut karena di meja makan sudah banyak makanan

yang keong mas masak. Tiga hari berturut-turut selalu terulang seperti itu. Sang

nenek sangat penasaran, sang nenek ingin mengetahui siapa yang selama ini

menghidangkan makanan sebanyak itu di meja makan. Suatu ketika, nenek itu

berpura-pura tidur, ketika keong mas keluar dari kendi dan berubah menjadi putri

yang sangat cantik, nenek itupun berkata “ya ampun, apa aku tidak salah liat,

keong mas itu berubah menjadi gadis yang sangat cantik”. Nenek itu langsung

bertanya kepada putri Candra Kirana “maafkan aku, kalau aku boleh tahu,

siapakah tuan putri yang cantik ini?” Putri menjawab “aku adalah putri dari

kerajaan Dahan, namaku adalah Candra Kirana, aku sebenaranya telah dikutuk

oleh si tukang sihir yang disuruh oleh saudara kandungku sendiri, dia memfitnah

aku sampai aku diusir keluar istana”. Putri itu berubah menjadi keong mas

kembali.

Raden Inu mengkhawatirkan keadaan tunangannya itu dan ingin mencarinya

sampai pelosok desa hingga dapat bertemu dengan tunangannya. Dewi Galuh

yang mengetahui tujuan Raden Inu, segera menyuruh tukang sihir untuk

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

mencegahnya, tetapi Raden Inu ditolong oleh seorang kakek dan kakek itu

menunjukkan arah kemana Raden Inu harus bertemu dengan tunangannya. Sedang

dalam perjalanan menuju untuk menemui putri Candra Kirana, Raden Inu merasa

haus. Ketika Raden Inu melihat rumah, ia segera memutuskan untuk meminta

segelas air kepada tuan rumah. Raden Inu terkejut ketika melihat Candra Kirana

dan berkata “benarkah itu kau Adinda Candra Kirana?”. Candra Kirana pun

terkejut “kanda Inu (kutukan itu hilang)”. Raden Inu berkata “akhirnya aku dapat

menemuimu dinda, bagaimana keadaanmu dinda?, apakah baik-baik saja?” “aku

baik-baik saja kanda, selama dinda di sini dinda diperlakukan sangat baik oleh

seorang nenek, dia sangat baik hati kanda”, jawab Candra Kirana. Putri Candra

Kirana memperkenalkan Raden Inu sebagai tunangannya dan memberitahu bahwa

kutukannya telah berakhir dan tidak akan berubah lagi menjadi keong mas. Nenek

pun menjawab “syukurlah kalau kalian bisa bertemu lagi, nenek sangat gembira”.

Raden Inu segera mengajak Putri Candra Kirana ke istana dan meminta agar

Putri Candra Kirana menceritakan kejadian ini ke ayahanda dan Dewi Galuh harus

mendapat hukuman akibat perbuatan jahatnya. Sesampainya di istana dan Candra

Kirana sudah menjelaskan ke ayahanda mengenai semua kejadian yang terjadi,

ayahanda sangat marah kepada Dewi Galuh dan meminta pengawal untuk

membawa Dewi Galuh keluar dari istana. Ayahanda meminta maaf kepada Putri

Candra Kirana dan Putri Candra Kirana merasa senang karena bisa bersama lagi

dengan ayah dan tunangannya.

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/ Ganjil

Pertemuan Ke - : 5 (Lima)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi :

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau

wawancara.

Kompetensi Dasar :

2.1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran

pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.

Indikator :

Menyebutkan masalah yang terjadi pada cerita timun mas yang sudah

ditampilkan melalui video.

Menceritakan kembali isi dongeng timun mas yang dilihat dan didengar

dengan menggunakan bahasa sendiri.

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menyebutkan masalah yang terjadi pada cerita timun mas

yang sudah ditampilkan melalui video.

Siswa dapat menceritakan kembali isi dongeng timun mas yang dilihat dan

didengar dengan menggunakan bahasa sendiri.

Materi Ajar : menceritakan kembali terhadap peristiwa

yang ia lihat.

Metode Pembelajaran : Diskusi , Tanya Jawab, dan video critic (memberi

kritik terhadap video yang ditayangkan).

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Nilai Karakter Siswa :

Aktif

Kerjasama

Kreatif

Disiplin

Percaya Diri

Tanggap

Langkah-langkah Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Kegiatan

Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam.

Guru menanyakan kabar siswa,

kemudian memerintahkan

ketua kelas untuk memimpin

doa sebelum belajar.

Guru melakukan kegiatan

motivasi melalui Ice Breaking.

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah dibahas

pada pertemuan sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Siswa berdoa bersama-sama.

Siswa melakukan intruksi

yang diberikan oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan

dan menyimak penjelasan

dari guru.

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan.

Disiplin

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan Inti Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa:

Siswa menjawab sesuai

Disiplin

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

“masih ingatkah kalian tentang

peristiwa yang ada pada pada

dongeng keong mas yang ibu

guru sampaikan pada

pertemuan sebelumnya?”

siapakah yang bisa

mencerikatan dengan runtut?”

Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok.

Sebelum video ditayangkan,

guru meminta siswa untuk

mengomentari atau mengkritisi

video yang akan ditayangkan.

Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

Guru memutar video.

pengetahuan mereka.

Siswa membentuk ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video yang

telah ditayangkan.

Siswa menyimak video yang

ditayangkan oleh guru.

Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru.

Aktif

Berani

Tanggap

Percaya

diri

Kerjasama

Kreatif

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa berdiskusi

dengan teman kelompoknya,

guru menunjuk beberapa siswa

untuk menyebutkan masalah

yang terjadi dalam dongeng

timun mas dan meminta siswa

untuk menceritakan kembali

cerita tersebut.

Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

Siswa yang ditunjuk,

menyebutkan masalah yang

terjadi dalam dongeng timun

mas dan meminta siswa

untuk menceritakan kembali

cerita tersebut.

Aktif

Berani

Percaya

diri

Tanggap

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Guru memperhatikan siswa

pada saat siswa menyebutkan

masalah dan menceritakan

kembali isi dongeng timun

mas.

Guru memberi penilaian secara

langsung terhadap siswa..

Siswa menyebutkan masalah

dan menceritakan kembali

isi dongeng timun mas

dengan diperhatikan oleh

guru.

Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru.

Konfirmasi

Guru memerintahkan siswa

menceritakan dongeng timun

mas dengan bahasa mereka

sendiri.

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang

belum dimengerti.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi hari ini dan

melakukan pelurusan apabila

terjadi salah pemahaman siswa.

Siswa maju ke depan kelas.

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti.

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat hal-

hal penting yang

disampaikan guru.

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa bersama-

sama memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru dan siswa menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Siswa menyimak kesimpulan

dari guru.

Siswa dan guru menutup

pembelajaran dengan doa

dan salam.

Aktif

Objektif

Percaya

diri

Berani

Religius

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Alat dan Sumber Belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V Pegangan Guru.

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V untuk Siswa.

3. Video mengenai dongeng “Timun Mas”.

,

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Dewi Nurzanah

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Lampiran

Uraian Materi

Timun Mas

Pada zaman dahulu, tinggallah seorang

perempuan yang berada di sebuah desa

di dekat hutan. Ia sangat menginginkan

seorang anak agar tidak kesepian.

Setiap hari ia berdoa pada Yang Maha

Kuasa agar segera diberi seorang anak.

Doa tersebut didengar oleh

raksasa. Suatu hari raksasa datang ke

rumah menemui perempuan itu.

Kemudian raksasa memberi biji mentimun kepada perempuan tersebut, dan terjadi

percakapan:

Raksasa : Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak

perempuan

Perempuan : Terima kasih, Raksasa

Raksasa : Tapi ada syaratnya. Pada usia 12 tahun anak itu harus kamu

serahkan padaku.

Tanpa berpikir panjang permpuan tersebut setuju, karena ia sangat merindukan

seorang anak.

Perempuan itu kemudian menanam biji mentimun di halaman rumahnya.

Setiap hari ia merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin.

Setelah berbulan-bulan, tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan. Buah

mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, ia

memetiknya. Dengan hati-hati, ia memotong buah itu. Betapa terkejutnya ia,

bahwa ucapan raksasa itu benar, di dalam buah timun yang berwarna keemasan

itu, ia menemukan bayi perempuan yang sangat cantik dan lucu. Perempuan

tersebut sangat bahagia. Ia memberi nama bayi itu dengan nama Timun Mas.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik.

Perempuan itu sangat bangga pada Timun Mas. Tapi ia menjadi sangat takut.

Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-12, sang raksasa datang kembali.

Raksasa itu menagih janji untuk mengambil Timun Mas. Permpuan itu mencoba

tenang dan berkata kepada raksasa “tolong aku wahai raksasa, jangan ambil

anakku ini. Lihat keadaan anakku ini, ia masih belum enak untuk dimakan karena

daging dan tulangnya masih kecil. Apa tidak sebaiknya kau datang dua tahun

lagi?. Saat itu pasti badan anakku sudah tumbuh besar dan lebih enak untuk

dimakan”. Kemudian raksasa menjawab “baiklah aku turuti kata-katamu, aku

akan kembali lagi nanti. Tapi jika ini tipu muslihatmu, bersiap-siaplah menerima

akibatnya nanti!!”

Kemudian setelah raksasa pergi, datanglah seorang kakek dan berkata pada

perempuan itu “jangan bersedih hati, aku akan membantumu. Datanglah ke

gunung, temui aku!”. Kemudian kakek tersebut menghilang. Keesokan harinya,

perempuan itu pergi ke gunung untuk menemui kakek itu. Sesampainya di sana,

kakek itu berkata “dengar baik-baik, aku tahu anakmu ada dalam bahaya, ambillah

empat bungkusan kecil ini dan berikan pada anakmu (memberikan bungkusan

tersebut kepada perempuan itu). Bungkusan-bungkusan tersebut, akan membantu

anakmu”. Kemudian perempuan tersebut menjawab “Terima kasih kakek, terima

kasih sudah membantuku”

Setelah dua tahun, raksasa itu datang lagi untuk menagih janjinya.

Kemudian perempuan itu meminta Timun Mas untuk pergi. Perempuan itu sedih

atas kepergian Timun Mas. Tapi ia tidak rela kalau anaknya menjadi santapan

raksasa. Raksasa menunggu cukup lama, ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah

dibohongi perempuan itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.

Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun

Mas segera mengambil biji-biji mentimun dari kantung kainnya. Lalu biji-biji

mentimun dilemparkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba raksasa terjatuh dan memakan

mentimun-mentimun itu.

Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil

menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

mengambil jarum-jarum. Jarum-jarum itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika

pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa

berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.

Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas.

Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia melemparkan garam

ke arah raksasa, berharap raksasa akan binasa

Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama

kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa tetap mengejar

Timun Mas. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat

ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang.

Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa

merasa kepanasan. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur

itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.

Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang

tuanya. Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Ia

menyambutnya. Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama ibunya.

Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/ Ganjil

Pertemuan Ke - : 6 (Enam)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi :

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau

wawancara.

Kompetensi Dasar :

2.1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran

pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.

Indikator :

Menceritakan kembali isi hikayat semut dan belalang yang dilihat dan

didengar dengan bahasa sendiri.

Menjelaskan amanah yang ada dalam hikayat belalang yang dilihat dan

didengar dengan bahasa sendiri.

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menceritakan kembali isi hikayat semut dan belalang yang

dilihat dan didengar dengan bahasa sendiri.

Siswa dapat menjelaskan amanah yang ada dalam hikayat belalang yang

dilihat dan didengar dengan bahasa sendiri.

Materi Ajar : Memberi tanggapan pemecahan terhadap peristiwa

yang ia lihat.

Metode Pembelajaran : Diskusi , Tanya Jawab, dan video critic (memberi

kritik terhadap video yang ditayangkan).

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Nilai Karakter Siswa :

Aktif

Kerjasama

Kreatif

Disiplin

Percaya Diri

Tanggap

Langkah-langkah Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Kegiatan

Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam.

Guru menanyakan kabar siswa,

kemudian memerintahkan

ketua kelas untuk memimpin

doa sebelum belajar.

Guru melakukan kegiatan

motivasi melalui Ice Breaking.

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah dibahas

pada pertemuan sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Siswa berdoa bersama-sama.

Siswa melakukan intruksi

yang diberikan oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan

dan menyimak penjelasan

dari guru.

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan.

Disiplin

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan Inti Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa:

Siswa menjawab sesuai

Disiplin

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

“masih ingatkah kalian tentang

cerita timun mas?” ”siapakah

yang bisa menceritakan dengan

runtut?”.

Guru membentuk siswa ke

dalam beberapa kelompok.

Sebelum video ditayangkan,

guru meminta siswa untuk

mengomentari atau mengkritisi

video yang akan ditayangkan.

Guru meminta siswa untuk

menyimak video yang

ditayangkan.

Guru memutar video.

pengetahuan mereka.

Siswa membentuk ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa akan mengomentari

atau mengkritisi video yang

telah ditayangkan.

Siswa menyimak video yang

ditayangkan oleh guru.

Siswa melihat video yang

ditayangkan oleh guru.

Aktif

Berani

Tanggap

Percaya

diri

Kerjasama

Kreatif

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa berdiskusi

dengan teman kelompoknya,

guru menunjuk beberapa siswa

untuk menceritakan kembali

dan amanah apa yang dapat

diambil dari isi hikayat semut

dan belalang yang dilihat dan

didengar dengan menggunakan

bahasa sendiri.

Guru memperhatikan siswa

pada saat siswa menceritakan

Siswa berdiskusi bersama

teman kelompoknya.

Siswa yang ditunjuk,

menceritakan kembali dan

memberi amanah tentang

hikayat yang dilihat dan

didengar dengan meng-

gunakan bahasa sendiri.

Siswa menceritakan kembali

dan menjelaskan amanah

Aktif

Berani

Percaya

diri

Tanggap

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

kembali dan menjelaskan

amanah yang dapat diambil

terhadap isi hikayat semut dan

belalang yang sudah dilihat

dan didengar.

Guru memberi penilaian secara

langsung terhadap siswa..

yang dapat diambil dari

hikayat semut dan belalang

yang sudah dilihat dan

didengar dengan

diperhatikan oleh guru.

Siswa menerima penilaian

secara langsung dari guru.

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang

belum dimengerti.

Guru memberikan penjelasan

mengenai materi hari ini dan

melakukan pelurusan apabila

terjadi salah pemahaman siswa.

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti.

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat hal-

hal penting yang

disampaikan guru.

Aktif

Percaya

diri

Tanggap

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa bersama-

sama memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru dan siswa menutup

pembelajaran dengan doa dan

salam.

Siswa menyimak kesimpulan

dari guru.

Siswa dan guru menutup

pembelajaran dengan doa

dan salam.

Aktif

Objektif

Percaya

diri

Berani

Religius

Alat dan Sumber Belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V Pegangan Guru.

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas V untuk Siswa.

3. Video mengenai hikayat “Semut dan Belalang”.

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Evaluasi (Penilaian)

Indikator Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Contoh Instrumen/Soal

Menceritakan kembali

isi hikayat semut dan

belalang yang dilihat

dan didengar dengan

bahasa sendiri.

Tes Performance Siswa diperintahkan maju

ke depan kelas untuk

menceritakan kembali isi

hikayat semut dan belalang

yang dilihat dan didengar

dengan menggunakan

bahasa sendiri!

Menjelaskan amanah

yang ada dalam

hikayat belalang yang

dilihat dan didengar

dengan bahasa sendiri.

Tes Performance Siswa diperintahkan maju

ke depan kelas untuk

meenjelaskan amanah yang

ada dalam hikayat belalang

yang yang sudah dilihat dan

didengar!

Kunci Jawaban dan Skoring

No Butir-Butir Soal Kunci Jawaban Skor

1. Menceritakan kembali isi hikayat

semut dan belalang yang dilihat dan

didengar dengan bahasa sendiri.

Sesuai dengan

kemampuan siswa.

5

2. Menjelaskan amanah yang ada

dalam hikayat belalang yang dilihat

dan didengar dengan bahasa sendiri.

Sesuai dengan

kemampuan siswa.

5

Jumlah Skor Maksimal 10

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

,

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Dewi Nurzanah

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Lampiran

Uraian Materi

Semut dan Belalang

Pada siang hari, satu

keluarga semut bekerja keras untuk

mengumpulkan makanan, menge-

ringkan butiran-butiran gandum,

mengumpulkan persediaan air

untuk musim kemarau tiba.

Kemudian sedang asik-

asiknya keluarga semut bekerja

keras mengumpulkan persediaan

untuk musim panas. Tiba-tiba salah

satu anggota semut pergi

menghampiri merdunya lagu yang dibawakan oleh belalang melalui biola

miliknya. Pada saat itu, ketua semutpun menghampiri satu anggotanya dan

meminta untuk tetap kembali bekerja. Belalang pun merasa terganggu karena

seekor semut sudah mengganggu dirinya dari kesenangannya. Seekor semut

Nampak kesal melihat sikap belalang yang terlalu santai menghadapi datangnya

musim kemarau.

Musim kemarau pun tiba dan belalang merasa haus dan lapar karena tidak

ada persediaan yang ia miliki. Sedangkan keuarga semut sudah merasa aman

karena mereka memiliki persediaan makanan dan minuman yang sangat banyak.

Saat itu belalang yang kelaparan dan kehausan, dengan sebuah biola di tangannya

datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit

makan untuk dirinya.

"Apa?!" teriak sang semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah

mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim kemarau yang akan

datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan?. Belalang pun menjawab:

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan, saya sangat sibuk

membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim kemarau pun tiba."

Semut tersebut kemudian berkata, "Membuat lagu katamu ya?, baiklah,

sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan, sekarang saatnya kamu

menari!". Semut berkata seperti itu, semut ingin agar belalang tidak mengulangi

kesalahannya lagi yang terlalu menggampangkan sesuatu. Kemudian belalang

meminta maaf kepada keluarga semut dan berjanji untuk memulai hari ini dengan

lebih rajin lagi seperti kalian para semut.

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

TRANSKRIP REKAMAN

KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

SIKLUS I

Soal : Ceritakanlah kembali peristiwa pada cerita legenda “Sangkuriang” yang

kalian lihat dan dengar dengan menggunakan bahasa sendiri!

Nama Transkrip Rekaman

A Hehe pada suatu hari hehe hiduplah seorang yang bernama Sangkuriang

hehe yang bernama sangkuriang (diam), tau ah, hehe.

B

Pada zaman dahulu hiduplah seorang putra raja yang bernama Dayang

Sumbi (diam) lalu dia memiliki anak yang bernama Sangkuriang, lalu

Dayang Sumbi menyuruh Sangkuriang memburu hati rusa, lalu (diam)

hehe tanpa sengaja mengenai Tumang, hehe lupa lagi hehe.

C

Pada zaman dahulu tinggalah seorang wanita yang bernama Dayang

Sumbi, ia hidup bersama anak laki-lakinya yang bernama Sangkuriang.

Peliharaannya bernama Tumang, suatu hari Sangkuriang disuruh oleh

ibunya ke hutan untuk berburu rusa. Pada sampai di hutan Sangkuriang

tidak menemukan rusa dan dia membunuh peliharaannya (nyengir)

hehe.

D

(diam) mmmm pada zaman dahulu hiduplah (diam) anak, ibunya

bernama Duyung, Dayang Sumbi, anaknya bernama Sangkuriang. Suatu

hari Sangkuriang disuruh oleh ibunya berburu rusa, Sangkuriang tidak

bertemu rusa, Sangkuriang membunuh Tumang.

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

TRANSKRIP REKAMAN

KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

SIKLUS II

Soal : Ceritakanlah kembali isi hikayat semut dan belalang yang kalian lihat dan

dengar dengan menggunakan bahasa sendiri!

Nama Transkrip Rekaman

A

Pada siang hari ada seekor semut yang sedang mempersiapkan makanan

dan minuman untuk musim kemarau dan ada satu anggota semut, ia

menghampiri belalang dengan merdunya suara biola miliknya dan

belalangpun kesel pada semut karena sudah merusak kesenangannya dan

keluarga semutpun tampak kesal karena keluarga belalang santai dalam

menghadapi musim kemarau, dan belalangpun akhirnya musim kemarau

tiba dan belalang merasa haus dan lapar dan belalang memohon-mohon

kepada semut untuk memberikan sedikit makanan. Keluarga semut pun

berkata “apakah kamu tidak mempersiapkan makanan dan minuman

untuk musim kemarau?.” “Tidak, karena aku tidak ada waktu, karena aku

sibuk membuat lagu.” Jawab belalang. Tanya semut, “sudahkah kamu

membuat lagu?, sekarang saatnya kamu menari!”. Si keluarga semut pun

tidak suka pada belalang karena suka menggampangkan sesuatu dan

belalang berjanji agar tidak membuat kesalahan lagi dan berjanji untuk

rajin.

B

Pada suatu hari ada seekor ada keluarga semut sedang mengumpulkan

makanan dan minuman untuk persediaan musim kemarau. Tiba-tiba lagi

asik bekerja satu ekor smeut menghampiri lagu yang dibawakan oleh

belalang, lalu ketua semut menjemput temannya dan meminta untuk tetap

kembali bekerja. Belalangpun merasa terganggu karena semut itu sudah

mengganggu kesenangannya. Musim kemarau pun tiba, belalang merasa

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

kelaparan dan kehausan , belalang minta makan dan minum tersebut dan

berjanji untuk lebih rajin lagi.

C

Pada siang hari keluarga semut bekerja keras untuk mengumpulkan

makanan dan untuk mengumpulkan butiran-butiran gandum dan

mengumpulkan persediaan air. Tiba-tiba seekor semut, salah satu anggota

semut pergi menghampiri suara merdunya yang dimainkan oleh belalang.

Ketua semutpun menghampiri anggota semut dan untuk kembali kerja

keras lagi. Belalang merasa terganggu, semut merasa kesal karena

belalang terlalu santai. Kemarau musim kemarau pun tiba, belalang

merasa kehausan dan kelaparan kehausan dan kelaparan. Belalang

meminta mohon kepada semut karena belalang merasa kehausan.

“Apa?!”, semut terkejut, belalang (diam) untuk tidak mengulangi tidak

mengulangi kesalahan lagi. Belalang berjanji untuk tidak mengulangi

kesalahan lagi.

D

Pada siang hari satu keluarga semut mengumpulkan dan bekerja keras

untuk mengumpulkan butiran-butiran makanan, eh butiran-butiran

gandum dan mengumpulkan persediaan air untuk musim kemarau tiba

dan sedang asik-asiknya keluarga semut bekerja keras untuk

mengumpulkan persediaan untuk musim panas, tiba-tiba salah satu

keluarga semut pergi mengikuti merdunya lagu yang dibawakan oleh

ketua belalang melalui biola miliknya. Pada saat itu, ketua semut

menghampiri salah satu anggotanya dan untuk meminta tetap bekerra.

E

Pada siang hari satu keluarga semut bekerja keras untuk emngumpulkan

makanan dan mengeringkan butiran-butiran gandum, me me

mengumpulkan persediaan air untuk musim kemarau tiba. Kemudian

sedang asyik-asyiknya keluarga semut bekerjas keras untuk

mengumpulkan makanan tiba-tiba satu ekor semut menghampiri

merdunya lagu yang dibawakan oleh belalang. Ketua semutpun

menghampiri salah satu anggotanya dan meminta untuk kembali bekerja.

Belalangpun merasa terganggu karena seekor semut sudah mengganggu

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

dirinya dan kesenangannya. Semutpun merasa kesal karena melihat

belalang yang terlalu santai (diam). Musim kemarau pun tiba dan

belalang merasa kehausan dan kelaparan karena ia tidak memiliki

persediaan, sedangkan keluarga semut sedang merasa santai karena ia

memiliki persediaan yang sangat banyak. Belalangpun meminta dengan

sangat agar diberikan makanan sedikit saja, semutpun berkata “apa?!”

dengan terkejut “apakah kamu tidak mengumpulkan makanan?, apa saja

yang kamu lakukan waktu itu?” eeeeh eeeeh eeeeh kemudian belalang

berjanji lebih rajin seperti kalian para semut.

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Hasil Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus I

No Nama

Kesesuai-

an isi

pembicara

Ketepatan

logika

urutan

berbicara

Ketepatan

detil

peristiwa

Ketepatan

kata

Ketepatan

kalimat

Jum-

lah

Skor

Nilai

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 A √ √ √ √ √ 12 48

2 B √ √ √ √ √ 10 40

3 C √ √ √ √ √ 11 44

4 D √ √ √ √ √ 16 64

5 E √ √ √ √ √ 14 56

6 F √ √ √ √ √ 12 48

7 G √ √ √ √ √ 15 60

8 H √ √ √ √ √ 11 44

9 I √ √ √ √ √ 13 52

10 J √ √ √ √ √ 11 44

11 K √ √ √ √ √ 12 48

12 L √ √ √ √ √ 10 40

13 M √ √ √ √ √ 18 72

14 N √ √ √ √ √ 13 52

15 O √ √ √ √ √ 10 40

16 P √ √ √ √ √ 10 40

17 Q √ √ √ √ √ 12 48

18 R √ √ √ √ √ 16 64

19 S √ √ √ √ √ 12 48

20 T √ √ √ √ √ 11 44

21 U √ √ √ √ √ 15 60

22 V √ √ √ √ √ 20 80

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

23 W √ √ √ √ √ 14 56

24 X √ √ √ √ √ 12 48

Jumlah 310 1240

Rata-rata 12.91 51.67

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Hasil Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus II

No Nama

Kesesuai-

an isi

pembicara

Ketepatan

logika

urutan

berbicara

Ketepatan

detil

peristiwa

Ketepatan

kata

Ketepatan

kalimat

Jum-

lah

Skor

Nilai

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 A √ √ √ √ √ 19 76

2 B √ √ √ √ √ 18 72

3 C √ √ √ √ √ 18 72

4 D √ √ √ √ √ 19 76

5 E √ √ √ √ √ 22 88

6 F √ √ √ √ √ 21 84

7 G √ √ √ √ √ 20 80

8 H √ √ √ √ √ 19 76

9 I √ √ √ √ √ 20 80

10 J √ √ √ √ √ 23 92

11 K √ √ √ √ √ 18 72

12 L √ √ √ √ √ 18 72

13 M √ √ √ √ √ 21 84

14 N √ √ √ √ √ 20 80

15 O √ √ √ √ √ 19 76

16 P √ √ √ √ √ 20 80

17 Q √ √ √ √ √ 19 76

18 R √ √ √ √ √ 18 72

19 S √ √ √ √ √ 19 76

20 T √ √ √ √ √ 22 88

21 U √ √ √ √ √ 21 84

22 V √ √ √ √ √ 23 92

23 W √ √ √ √ √ 19 76

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

24 X √ √ √ √ √ 20 80

Jumlah 476 1904

Rata-rata 19.83 79.33

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

FOTO-FOTO

Aktivitas Siswa Ketika Melihat dan Mendengar Video

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Aktivitas Siswa Ketika Berdiskusi dengan Teman Kelompoknya

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Aktivitas Siswa Ketika Berbicara di Depan Kelas

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

Aktivitas Siswa Ketika Berbicara di Depan Kelas

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...
Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

PROFIL MADRASAH

1. Nama Madrasah : MI Nurul Islam

2. Nomor Statistik Madrasah : 111.2.32.76.0064

3. Akreditasi Madrasah : Terakreditasi B

4. Alamat Lengkap Madrasah :

Jalan : Raya Grogol No. 48 Rt. 01/07

Kelurahan : Grogol

Kecamatan : Limo

Kota : Depok

Provinsi : Jawa Barat

No. Telp/HP : 021-98287411

5. NPWP Madrasah : 02.461.904.1-412.000

6. Nama Kepala Madrasah : H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I

7. No. Telp/ HP : 087878744563

8. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan dan Yatim Nurul

Islam

9. Alamat Yayasan : Jl. Raya Grogol No.48 Rt. 01/07

Kel.Grogol Kec. Limo Kota Depok 16512

10. No. Telp Yayasan : 021-77201078

11. No. Akte Pendirian Yayasan : Ny. Endang Irawati, SH

Tanggal 18 Maret 1996 Nomor: 71

12. Kepemilikan Tanah : Milik Yayasan

a. Status tanah : Wakaf

b. Luas Tanah : 1.290 m2

13. Status Bangunan : Milik Yayasan

14. Luas Seluruhnya Bangunan : 560 m2

15. Nomor Rekening Sekolah : 0809-01-022427-53-5

BRI. Sawangan Depok

a. Pemegang Rekening : H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I

b. Jabatan : Kepala Madrasah

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

16. Data Siswa dalam 4 (empat) tahun terakhir MI. Nurul Islam

No Jumlah Siswa Pada

Tahun Pelajaran

Jenis kelamin Jumlah

siswa

Jumlah

Rombel Laki-laki Perempuan

1 2012/2013 97 Orang 96 Orang 193 Orang 6

2 2013/2014 99 Orang 101 Orang 200 Orang 7

3 2014/2015 120 Orang 130 Orang 240 Orang 8

17. Guru dan Tenaga Kependidikan

No Nama Jabatan

1 H. Taufiq Hidayat, S.Pd.I Kepala Sekolah

2 Siti Maryam, S.Pd.I Wali Kelas I

3 Solihah, S.Pd.I Wali Kelas II

4 Siti Rohmah, S.Pd.I Wali Kelas III

5 Nurmaliyah Agustina, SE Wali Kelas IV

6 Wawan, S.Ag Wali Kelas V

7 Nuraini Malik, S.Pd.I Wali Kelas VI

8 Dadang Sulaeman, S.Pd Waka.Bid.Kurikulum

9 Sukirman, S.Pd.I Waka.Bid.Kesiswaan

10 Yati, S.Pd.I Bendahara

11 Dede Kurnia Rhomadlona, S.Pd Tata Usaha

12 Fatin Syafdalia Unit Perpustakaan

13 Mursin Staf

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

18. Sarana dan Prasarana

No

Jenis

Prasarana

Jumlah

Ruang

Jumlah

Ruang

Kondisi

Baik

Kategori Kerusakan

Ket

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 6 6 - - - -

2 Perpustakaan 1 1 - - - -

3 R. Lab IPA - - - - - -

4 R.Lab

Komputer

1 1 - - - -

5 Koperasi 1 1 - - - -

6 Mushola 1 1 - - - -

7 Ruang Guru 1 1 - - - -

8 Ruang Kepala

Sekolah

1 1 - - - -

9 Toilet Guru 1 1 - - - -

10 Toilet siswa 2 2 - - - -

11 R. UKS 1 1 - - - -

12 Lap. Olah Raga 1 1 - - - -

13 Lap. Upacara 1 1 - - - -

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

VISI DAN MISI MADRASAH NURUL ISLAM

1. Visi MI Nurul Islam

“Terwujudnya generasi yang mencintai IPTEK dan berkarakter Islami.”

2. Misi MI Nurul Islam

a. Menyelengarakan pendidikan berbasis PAKEM serta mewujudkan suasana

madrasah yang mendukung pada pengembangan potensi peserta didik.

b. Mewujudkan penghayatan terhadap nilai-nilai islami.

c. Mengembangkan manajemen berbasis madrasah.

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25386/1/ DEWI... · Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh ...

BIOGRAFI PENULIS

Dewi Nurzanah, lahir di Bogor, 09

April 1993. Merupakan putri pertama

dari dua bersaudara dari pasangan

Hasyim dan Sumiyati yang

beralamatkan di Jalan Jatijajar II Rt 06/

05 Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Penulis memiliki seorang adik yang

bernama Rahma Setianingsih. Penulis

memulai Pendidikan di SDN RRI

Nasional pada tahun 1998 dan selesai

pada tahun 2004. Kemudian penulis

melanjutkan ke MTs Al-Hamidiyah

lulus pada tahun 2007. Selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikannya ke SMA Plus Daarul Fudlola dan lulus tepat

waktu pada tahun 2010. Tamat dari SMA penulis mendaftarkan diri untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada tahun 2010, melalui jalur PMDK penulis

berhasil lulus di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Proses belajar mengajar di kelas harus mengalami peningkatan dari waktu

ke waktu. Melalui skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara

Melalui Penerapan Metode Video Critic Pada Siswa Kelas V MI Nurul Islam” di

bawah bimbingan Bapak Dindin Ridwanudin, M.Pd. Penulis berupaya

mengembangkan metode pembelajaran yang ada menjadi menarik dan mampu

meningkatkan keterampilan berbicara siswa khususnya pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran inti di setiap jenjang pendidikan.

Semoga bermanfaat, Aamiin…..