i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI YUSUF ABDUSSATAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh Umi Rahmatul Andini NIM. 151.149.105 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN (FTK) UNUVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2018
98
Embed
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT …etheses.uinmataram.ac.id/1359/1/Umi Rahmatul Andini... · 2019-02-08 · i peningkatan kemampuan menghafal surat-surat pendek melalui
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS SISWA KELAS V MI YUSUF ABDUSSATAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
Umi Rahmatul Andini
NIM. 151.149.105
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNUVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2018
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS SISWA KELAS V MI YUSUF ABDUSSATAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan S1 (S.Pd)
Oleh
Umi Rahmatul Andini NIM. 151.149.105
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNUVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2018
iii
iv
vi
vii
MOTTO:
جات ين أوتوا العلم د ين امنوا منكم وال فع اه ال ي
”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Mujadalah:11)1
1 Al-Qur’a da Terje ah ya Mushaf Ar Rasyid, (Depok: Departemen Agama, PT
Cahaya Qur’a ), hl . .
viii
PERSEMBAHAN
Pengharapan semoga orang-orang yang telah berjasa
dalam hidup penulis diberikan balasan oleh Allah SWT dengan
balasan yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu Ku persembahkan
buah karya ini kepada; Allah yang maha esa dan maha segalanya,
pencipta alam raya dan yang menguasai seluruh makhluk
ciptaannya. Yah dan Ibundaku tercinta, serta seluruh keluargaku
yang senantiasa mendorongku untuk meraih prestasi dan
menjunjung tinggi budi pekerti, semoga hasil karya ini bermanfaat
untuk semua.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
semesta alam karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat
menyusun skripsi ini dan dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga,
sahabat, dan semua pengikutnya. Aamiin.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
mencapai gelar kesarjanaan strata 1 (S-1) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah yang telah membantu, yaitu mereka antara
lain adalah:
1. Bapak Drs.H. Ridwan, M. Pd. sebagai pembimbing I dan Ibu Nani Husnaini,
M. Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan,
motivasi dan koreksi yang mendetail, terus menerus dan tanpa bosan di
tengah kesibukannya.
2. Bapak Hery Rahmat M,Hum. Selaku Dosen Wali Kelas PGMI C, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan masukan secara terus menerus.
3. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‘iyah (PGMI)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
x
yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dalam mengenyam
pendidikan Strata 1 (S-1).
4. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M. Pd.I. selaku ketua jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida‘iyah (PGMI).
5. Ibu Dr. Hj. Lubna, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
6. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M. Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut
ilmu.
7. Ibu Hj. Miskiyah, S. Pd.i. selaku kepala Madrasah MI Yusuf Abdussatar
Kediri yang telah memberikan izin dan kemudahan selama proses penelitian.
8. Rekan-rekan mahasiswa di jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
9. Serta semua pihak yang yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu yang
telah banyak memberikan bantuan baik moril ataupun materil selama
penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut
mendapatkan pahala yang berlipat-ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Mataram, 06 Juli 2018 Penulis,
Umi Rahmatul Andini
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .......................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............... 7
A. Kajian Teori .......................................................................................... 7
Lampiran 12 Surat Keterangan atau Berita acara Seminar Proposal
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian dari Kemenag
Lampiran 14 Surat Keterangan balasan Penelitian di Madrasah Ibtidaiyyah
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 16 Foto Penelitian
xvii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADITS MI YUSUF ABDUSSATAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 201/2018
Oleh
Umi Rahmatul Andini NIM: 15.1.14.9.105
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek melalui metode Drill kelas V MI Yusuf Abdussatar Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis peneilitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, satu siklus terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari penemuan masalah, tahapan yang pertama, yaitu perencanaan tindakan, kedua pelaksanaan tindakan, ketiga observasi tindakan, dan yang keempat refleksi. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif untuk menentukan ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual siswa dan data kualitatif untuk mengukur keaktifan siswa, antusias siswa, dan kemampuan menghafal siswa. Dari hasil penelitian ini, dengan metode Drill mampu meningkatkan kemampuan menghafal siswa pada surat-surat pendek pada mata pelajaran al-Qur‘an Hadits.
Hal ini terlihat dari ketuntasan klasikal meningkat dari 64% pada siklus pertama menjadi 81% di siklus kedua, aktifitas siswa dari rata-rata skor 62,5% di siklus pertama dengan kategori yang ‖cukup‖ meningkat menjadi 80% di siklus kedua dengan kategori ‖Baik sekali‖, dan aktifitas guru dari rata-rata skor 70% disiklus pertama dengan kategori ‖cukup‖ meningkat menjadi 86,36% di siklus kedua dengan kategori :Baik sekali‖.
Pada siklus I dan II terjadi peningkatan rata-rata hasil kemampuan menghafal dari 22 siswa yang diperoleh adalah 70% sedangkan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa 64% dan yang tuntas sebanyak 14 orang dengan nilai tertinggi 75 dan yang belum tuntas sebanyak 8 orang dengan nilai terendah 50 dengan kriteria ‖cukup‖. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata kemampuan menghafal surat pendek siswa meningkat lagi menjadi 77,18 sedangkan ketuntasan klasikal 81% dan yang tuntas sebanyak 18 orang dengan nilai tertinggi 83 dan yang belum tuntas sebanyak 4 orang dengan nilai terendah 58 dengan kriteria‖ baik sekali‖.
Kata Kunci:Kemampuan menghafal, surat-surat pendek, metode Drill
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai rahmat dan
petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya, Membaca dan
menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an termasuk ibadah dan sebagai upaya untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah berfirman
Artinya. ―Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepadanya secara diam-diam dan terang terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi.‖ (QS.Faathir /35:29).2
Begitu tinggi dan luhurnya nilai membaca dan menghafal Al-Qur‟an,
sehingga kemauan membaca dan menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an sudah
harus dimulai sejak usia dini. Hal ini dapat dimulai dari membaca dan
menghafal surat-surat pendek yang terdapat didalam Al-Qur‟an. Demikian
pula hadits Riwayat Usman bin affan yang mengungkapkan keutamaan
mempelajari Al-aqur‘an dengan ungkapan, ―sebaik-baik kalian adalah orang
yang mempelajari al qur‘an dan mengamalkannya‖.3
2 .Al-Qur‟an dan terjemahnya. Jakarta : Deprtemen Agama 3 Muhiddin bin zakaria ― Riadussolihin : CV Pustaka assalam
1
2
Selain mempelajari Al-Qur‘an dan mengamalkannya, umat manusia
juga disarankan untuk menghafal Al-Qur‘an. Sebab, menghafal Al-Qur‘an
merupakan salah satu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia. Karena
sesungguhnya, orang-orang yang mempelajari, membaca, dan menghafal Al -
Qur‘an ialah mereka yang memang dipilih oleh Allah Swt. Untuk menerima
warisan, yaitu berupa kitab suci Al-Qur‘an.
Salah satu materi pada mata pelajaran Al-Qur‘an Hadits adalah
menghafal Surat-surat Pendek seperti surat Al-Qadar‘, akan tetapi dalam
proses menghafal Al-Qur‘an seringkali ditemukan berbagai kendala. Salah
satu faktor kesulitan dalam menghafal Al-Qur‘an baik itu secara umum atau
khususnya ialah karena bacaan yang tidak bagus, baik dari segi makharijul
huruf, kelancaran membacanya, tidak sabar,tidak sungguh-sungguh, ataupun
tajwidnya. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, untuk menguasai al-Qur‘an
dengaan baik dan benar kita harus menguasai Makharijul huruf dan
memahami tajwid dengan baik. Walaupun pada dasarnya menghafal Al-
Qur‘an tidak pernah lepas dari kendala dan beberapa problem yang
menyulitkan, namun jika tidak mempunyai modal tersebut maka ia akan
mengalami banyak kesulitan.jika kesulitan dalam menghafal akan benar-
benar terasa, dan masa menghafal juga akan semakin lama. Padahal orang
yang hendak menghafal al-Qur‘an bacaannya terlebih dahulu harus lancar dan
benar sehingga memudahkan dalam menjalani proses menghafal Al-Qur‘an. 4
4 Alawiyah, Cara Cepat bisa Menghafal Al-Qur‟an Buku Cara Cepat Bisa Menghafal Al-
Qur‟an, (Jakarta: Diva Press, 2014), hlm. 140.
3
Kendala terbesar dalam menghafal suatu ayat dalam Al-Qur‘an di
madrasah kelas V MI Yusuf Abdussatar yaitu bila siswa (penghafal Al-
Qur‘an) yang belum fasih dalam membaca Al-Qur‘an. Agar dapat fasih
dalam membaca Al-Qur‘an, maka haruslah menguasai ilmu tajwid, yang
mana ilmu tersebut harus dipelajari dengan cara tatap muka. Jika dengan cara
tatap muka dirinya belum menguasai ilmu tajwid dengan baik, maka
diharuskan kepadanya untuk mendengarkan bacaan Al-Qur‘an dari seseorang
murfi (orang yang diakui kefasihannya dan hafalan Al-Qur‘annya) yang baik
atau dengan mendengar murotal Al-Qur‘an melalui kaset.
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus
dipelajari oleh peserta didik di madrasah MI Yusuf Abdussatar adalah
Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‘an Hadits bertujuan
4
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.5
Di antara problematika yang selama ini terjadi dalam proses
menghafal Surat-surat Pendek di MI Yusuf Abdusssatar adalah metode yang
digunakan belum maksimal. Hal ini terlihat dalam proses pembelajaran
hafalan Surat-surat Pendek pada siswa kelas V MI Yusuf Abdussatar
nampak masih rendahnya semangat peserta didik untuk menghafal Surat-
surat Pendek, sehingga banyak peserta didik yang belum mampu memenuhi
target hafalannya setiap akhir semesternya. Pada sisi lain strategi atau
metode penyampaian materi pembelajaran bertumpu pada metode tertentu
yang monoton sehingga berdampak pada kegiatan pembelajaran hafalan
Surat-surat Pendek tidak interaktif dan kurang menarik. 6
Berdasarkan keadaan di atas, perlu penanganan serius agar
peningkatan kualitas pembelajaran dapat tercapai. Dengan harapan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan
sebagai berikut. ―Untuk mengetahui bagaimana penerapan Metode Drill
dalam meningkatan kemampuan menghafal Surat-surat Pendek siswa kelas V
MI Yusuf Abdussatar di dalam menghafal‖.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat bagi Sekolah
Bagi sekolah atau lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi tentang cara peningkatan kemampuan
menghafal Surat-surat Pendek pada mata pelajaran Al-qur‘an hadis bagi
peserta didik.
2. Manfaat bagi Guru
Hasil penelitian dapat menjadi masukan yang berharga bagi
pengampu materi hafalan Surat-surat Pendek untuk menerapkan cara yang
lebih efektif dan efisien dalam pengajaran sehingga materi yang disajikan
dapat cepat terserap oleh siswa atau peserta didik.
3. Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa
di dalam mengafal Surat-surat Pendek pada mata pelajaran al-qur‘an
hadits.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Menghafal
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menghafal adalah berusaha
menerapkan kedalam pikiran agar selalu diingat.9 Kesehatan yang
diperlukan oleh orang yang menghafal al-Qur‘an tidak hanya dari segi
kesehatan lahiriah, tetapi juga dari segi psikologisnya sebab, jika secara
psikologis dapat terganggu, maka akan sangat menghambat proses
menghafal.10
Bagi orang yang memiliki kemauan yang kuat dan daya hafalan
yang besar, tentunya ia akan mewajibkan kepada dirinya sendiri untuk
menghafalkan (Al-Qur‘an) sesuai jadwal yang ditentukan, misalnya jadwal
dalam dua hari akan dihafalkan menjadi satu hari dengan tetap
memperhatikan tanggal agar tidak terjadi tumpang tindih.
Pribadi manusia beserta aktivitasnya tidak semata-mata ditentukan
oleh pengaruh dan proses-proses yang berlangsung saat ini, tapi juga oleh
pengaruh-pengaruh dan proses-proses di masa yang lampau: pengaruh-
pengaruh dan proses-proses yang lampau ikut menentukan. Pribadi
berkembang didalam suatu sejarah dimana hal yang lampau dalam cara
tertentu selalu ada dan dapat diaktifkan kembali.
9 Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta : Balai Pustaka) 10 Wiwi, Alawiyah. Keutamaan Menghafal Al-Qur‟an Buku Cara Cepat Menghafal Al-
Qur‟an. (Jakarta: Diva Press, 2014), hlm. 113.
7
8
Mengingat merupakan aktivitas kognitif dimana orang menyadari
pengetahuan yang berasal dari kesan-kesan yang diperoleh dari masa
lampau. Bentuk mengingat yang penting adalah reproduksi pengetahuan,
misalnya seorang anak diminta untuk menjelaskan kembali suatu
pengetahuan atau peristiwa yang telah diperolehnya selama belajar.11
Secara teori dapat kita bedakan adanya tiga aspek dalam
berfungsinya ingatan itu, yaitu:
a. Mencamkan, yaitu menerima kesan-kesan.
b. Menyimpan kesan-kesan, dan
c. Mereproduksikan kesan-kesan.
Atas dasar inilah, maka biasanya ingatan didefinisikan sebagai
kecakapan untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-
kesan.
Pensifatan yang diberikan kepada ingatan juga lalu diberikan
kepada masing-masing aspek itu. Ingatan yang baik mempunyai sifat-sifat:
Cepat atau mudah mencamkan, setia teguh, luas dalam menyimpan, dan
siap atau sedia dalam mereproduksikan kesan-kesan.
Ingatan cepat artinya mudah dalam mencamkan sesuatu hal tanpa
menjumpai kesukaran. Ingatan setia artinya apa yang telah diterima
(dicamkan) itu akan disimpan sebaik-baiknya, tak akan berubah-ubah, jadi
tetap cocok dengan keadaan waktu menerimanya. Ingatan teguh artinya
dapat menyimpan kesan dalam waktu yang lama, tidak mudah lupa.
11 Sumanto. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: PT Buku Seru, 2014), hlm,25.
9
Ingatan luas artinya dapat menyimpan banyak kesan-kesan. Ingatan siap
artinya mudah dapat mereproduksikan kesan yang telah disimpannya.12
2. Kemampuan Menghafal al-Qur’an
Kemampuan adalah : kapasitas seorang individu untuk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan.13
Menurut Soelaiman kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir
atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan
pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu
organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tdak semua memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan baik. Robert Kreitner menyebutkan
yang dimaksud dengan kemampuan adalah karakteristik stabil yang
berkaitan dengan kemampuan maksimum phisik mental seseorang.14
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan, bahwasannya kemampuan adalah daya mental ataupun fisik
yang dimiliki seorang individu dalam melakukan aktifitas yang pada setiap
individu memiliki perbedaan.
Dalam kamus bahasa arab kata menghafal berasal dari kata‖
hafiza- yahfazu- hifzhan yang berarti memelihara, menjaga, menghafal.15
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, menghafal adalah berusaha
12 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakrta: Raja Grafindo Persada, 2001),
hlm.43. 13 Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Prilaku Organisasi Buku 1, Jakarta:
Salemba Empat. H. 56-66. 14http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-kemampuan-ability-
menurut.html diakses pada 18 januari 2017 pukul 08.30 15 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indoneia, (Cipatut: Mahmud Yunus WA Dzurriyyah,
Ada beberapa hal yang dianggap penting sebagai pendukung
tercapainya menghafal Al-Qur‘an. Adapun faktor-faktor tersebut antara
lain.
1) Usia
Sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu secara mutlak
untuk menghafal Al-Qur‟an. Tetapi karena kurikulum yang ada
disekolah. Pelaksanaannya sesuai dengan target maka target
hafalan juz ‗amma disesuaikan dengan usia anak dan kelas masing
-masing.
2) Manajemen Waktu
Hafalan Al-Qur‟an sebaiknya dilaksanakan pada jam-jam
pertama pada proses kegiatan belajar mengajar.
3) Tempat Menghafal
Tempat yang ideal untuk menghafal Al-Qur‟an sebagai
berikut.
a) Jauh dari kebisingan
b) Bersih dan suci dari kotoran dan najis
c) Cukup ventilasi
d) Cukup penerangan
e) Mempunyai temperatur yang cukup dengan kebutuhan
f) Tidak meningkatkan timbulnya gangguan yakni jauh dari
telpon atau ruang tamu atau tempat biasa untuk ngobrol. Jika
21
proses kegiatan belajar mengajar hafalan Al-Qur‟an dilakukan
di sekolah maka tempat yang ideal dilakukan di mushola
sekolah.25
f. Faedah menghafal Al-Qur‟an
Banyak sekali faedah yang muncul dari menghafal Al-Qur‟an.
Faedah-faedah tersebut diantaranya:
1) Kebahagiaan di Dunia di Akhirat
Faedah menghafal Al-Qur‟an mendapat kebahagiaan dunia
akhirat didasarkan atas Sabda Nabi yang artinya ―Barangsiapa
membaca Al-qur‘an dan zikir kepadaku sehingga ia tidak sempat
memohon apa-apa kepadaku, maka ia akan kuberi anugrah yang
paling baik, yang diberikan kepada orang-orang yang memohon
kepadaku.‖
2) Sakinah (Tenteram jiwanya)
Ketentraman jiwa akan diperoleh bagi orang-orang yang
menghafal Al-Qur‟an. Sebagaimana Hadits Nabi yang artinya :
―Tidak ada orang yang berkumpul di dalam satu rumah Allah untuk
membaca dan mempelajari Al-Qur‟an melainkan mereka akan
memperoleh ketenteraman diliputi rahmat dikitari oleh Malaikat dan
nama mereka disebut–sebut Allah di kalangan para malaikat.‖
25 Alawiyah, Wiwi, Cara Cepat Menghafal Al-Qur‟an Buku Cara Cepat bisa Menghafal
Al-Qur‟AN, (Jakarta: Diva Press, 2014), hlm. 140.
22
3) Tajam Ingatan dan Bersih Intuisinya
Ketajaman ingatan dan kebersihan intuisinya itu muncul
karena seorang penghafal Al-Qur‟an selalu berupaya mencocokkan
ayat–ayat yang dihafalnya dan membandingkan ayat-ayat tersebut ke
porosnya, baik dari segi lafal (teks ayat) maupun dari segi
pengertiannya. Sedangkan bersihnya intuisi itu muncul karena
seorang penghafal Al-Qur‟an senantiasa berada dalam lingkungan
Zikrullah dan selalu dalam kondisi keinsafan yang selalu meningkat,
karena ia selalu mendapat peringatan dari ayat-ayat yang dibacanya.
Allah berfirman:
Artinya ―Dan kami turunkan da ri Al -qur‟an suatu yang menjadi penawar rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur‟an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selalu kerugian (QS.Al-Isra‟/17:82).
4) Fasih dalam Berbicara
Orang yang banyak membaca, atau menghafal Al-Qur‟an
akan membentuk ucapannya tepat dan dapat mengeluarkan fonetik
Arab pada landasannya secara alami. Allah berfirman:
Artinya :―ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi status
seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa arab yang jelas.”(QS.As-Syu‟ara/26:194-195)
23
5) Memiliki Do‘a yang Mustajab
Orang yang hafal Al-Qur‟an yang selalu konsekuen dengan
predikatnya sebagai Hamalatul Qur‟an merupakan orang yang
dikasihi Allah. Dan orang-orang kekasih Allah ini diantaranya
adalah orang yang hafal Al-Qur‘an. Orang- orang inilah yang
doanya Mustajab. Hal ini sesuai dengan hadis nabi yang artinya
sesungguhnya orang yang hafal Al-Qur‟an itu setiap khatam Al-
Qur‟an mempunyai Doa‘ yang Mustajab, dan sebuah pohon disurga
seandainya ada burung gagak terbang dari pangkal pohon itu menuju
cabangnya, maka hingga pikun ia tidak akan sampai ke tempat yang
dituju.
4. Indikator Kemampuan Menghafal al-Qur’an
Kemampuan menghafal al-Qur‘an seseorang dapat dilihat dari tiga
aspek, yaitu: kelancaran, kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid dan
fashahah.
a. Kelancaran dalam menghafal al-Qur‘an.
Salah satu ingatan yang baik yaitu siap, biasa memproduksi
hafalan dengan mudah saat dibutuhkan.26 Dan diantara syarat
menghafal Al-Qur‘an yaitu, teliti serta menjaga hafalan dari lupa.
Sehingga, kemampuan menghafal al-Qur‘an seseorang dapat
dikategorikan baik apabila orang yang menghafal al-Qur‘an bisa
26 Saiful, Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran, hlm. 128.
24
menghafalnya dengan benar, sedikit kesalahannya, walaupun ada yang
salah, kalau diingatkan langsung bisa.
b. Kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid, diantaranya:
1) Makharijul huruf (tempat keluarnya huruf)
Gambar 01. Makharijul Huruf 27
2) Shifatul huruf (sifat atau keadaan ketika membaca huruf
3) Ahkamul huruf (hukum atau kaidah bacaan)
4) Ahkamul mad wa Qashr (hukum panjang dan pendeknya bacaan).28
c. Fashahah
1) Al-Wafu wa al-ibtida‟ (kecepatan berhenti dan memulai bacaan al-
Qur‘an)
2) Mura‟atul huruf wa al-harakat (menjaga keberadaan huruf dan
harakat)
3) Mur‟atul kalimah wa al-ayat (menjaga dan memelihara keberadaan
kata dan ayat).29
27 Al-Qur‘an dan terjemahnya Mushaf Ar Rasyid (Depok: Departemen Agama, PT. Cahaya
Qur‘an) 28 Misbahul Munir, Ilmu dan seni Qira‟atul Qur‟an, Pedoman bagi Qori‘-Qori‘ah hafidh-
hafidhoh dan hakim dalam MTQ (Semarang: Binawan, 2005), hlm. 356-357. 29 Ibid.,h. 198.
25
5. Surat-surat Pendek dalam al-Qur’an
Surat-surat pendek adalah surat-surat terakhir dari Juz tiga puluh
dalam Al-Qur‘an. Ciri utama surah-surahnya adalah singkat-singkat,
dengan bahasa yang indah mempesona, menyentuh hati atau
menghardiknya disertai dengan argumentasi-argumentasi rasional yang
mampu meyakinkan nalar yang belum dikeruhkan oleh kerancauan berfikir
atau subjektifitas pandangan.30
Pengertian menghafal Surat-surat Pendek adalah menerapkan
kedalam pikiran (mengingat) surat surat pendek dari 30 Juz terakhir dalam
Al -Qur‘an. Menghafal bukan pekerjaan yang sulit, namun juga tidak
semudah membalikkan telapak tangan.31
Juz „Amma yang merupakan Juz ketiga puluh dari kitab suci Al-
Qur‟an dan bagian yang paling sering didengar dan paling sering dibaca.
Ketika pertama kali belajar membaca Al-Qur‟an dimasa kecil, hal pertama
yang dipelajari adalah membaca dan menghafal surat- surat pendek yang
terdapat dalam Juz „Amma di tambah lagi kebanyakan para imam di masjid
lebih sering membaca surat-surat pendek yang terdapat dalam Juz „Amma
dari pada membaca surst-surat dalam juz lainnya, baik secara lengkap
maupun berupa penggalan surat. Sehingga dengan demikian surat-surat
tersebut terasa begitu akrab dan tidak asing lagi di telinga, bahkan banyak
yang hafal tersebut diluar kepala.
30 Ahsin, W. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an. (Jakarta: Bumi Aksara, 2000) 31Badwilan, Ahmad Salim. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur‟an. (Jakarta:Diva Press,
2009), hlm. 35.
26
Juz Amma merupakan Juz dengan jumlah surat terbanyak.
Didalamnya terdapat 37 surat dimulai dengan surat An-Naba dan di akhiri
surat An-nas. Sebagian besar dari suarat-surat tersebut yaitu sebanyak 34
surat merupakan surat makiyah yaitu surat yang turun sebelum Rasul
hijrah ke madinah. Sedangkan tiga surat sebelumya yakni Al-Bayinah Al-
Zalzalah dan An-Nashr merupakan surat madaniyah yaitu surat yang turun
setelah Rosul hijrah kemadinah.32
Berikut urutan- urutan surat-surat dalam Juz ‗Amma : surat An-
melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Hal ini berarti
bahwa metode latihan (Drill) berhubungan dengan pembentukan
kemahiran motoris (Fisik) ataukah kemahiran yang bersifat penyesuaian
seperti kemahiran untuk memecahkan suatu masalah atau kecakapan
dalam penyelesaian diri terhadap suatu situasi.34
Metode Drill atau latihan ialah suatu metode dalam pendidikan dan
pengajaran dengan cara melatih peserta didik terhadap bahan pelajaran
yang sudah diberikan. Adapun pengertian lain diantaranya:
a. Menurut (Surachmad, 1979:76) dimaksudkan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan latihan dari apa yang telah dipelajari karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap-siagakan.
b. Menurut metode pengajaran Herbart, yaitu metode assosiasi dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada peserta didik.
c. Menurut Roestiyah (2007:80), etode ini merupakan suatu cara mengajar, dimana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan atau ingatannya itu disampaikan dikelas dan dievaluasi oleh pendidik.
d. Menurut Sumantri (1999) mengatakan bahwa metode Drill diartikan sebagai cara belajar-mengajar yang melibatkan peserta didik dengan meengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan.35
Penggunaan istilah ―Latihan‖ sering disamakan artinya dengan
istilah ―ulangan‖. Padahal maksudnya berbeda. Latihan bermaksud agar
pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan
34 Zainal Aqib, dkk, Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif & Inovatif. (Bandung: PT.
dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar menguku
sejauh mana dia telah menyerap pengajaran atau hafalan tersebut.36
Dalam pelaksanaannya perlu dipersiapkan mental anak untuk
menerima pelajaran yang akan disajikan kepadanya, pada langkah
pelajaran inti berikut: hal-hal yang harus dilakukan ialah memberikan
penjelasan seperlunya tentang suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan
dengan menggunakan metode latihan. Tujuannya adalah untuk
memberikan gambaran perbuatan yang perlu dicapai dengan menggunakan
metode tersebut, sehingga anak memahaminya. Penggambaran itu disertai
contoh-contoh perbuatan yang perlu dilaksaanakan.
Jika keterangan-keterangan yang diberikan telah cukup, perlu
kiranya diberi latihan pendahuluan sebagai persiapan untuk melaksanakan
latihan yang sesungguhnya. Guru memberi contoh-contoh, dan anak
menirukannya.
Setelah hal-hal tersebut diatas dapat dilaksanakan, maka guru dapat
melanjutkannya dengan:
a. Anak melaksanakan latihan yang mempunyai kesukaran-kesukaran
yang masih dapat diatasi oleh murid. Latihan ini diulang-ulang sampai
anak benar-benar telah dapat melaksanakannya tanpa mengalami
kesukaran.
b. Mengadakan kontrol atau mengadakan koreksi terhadap latihan dengan
tujuan mengadakan diagnosa kesalahan-kesalahan pada waktu
36 Daradjat, Zakiah, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hlm.302.
29
melaksanakan tugas latihan. Bila ditemukan kesalahan langsung
dianalisa, dibicarakan seperlunya, kemudian dilatih lagi sampai benar-
benar terlatih.37
Dalam mempelajari Al-Qur‘an prinsip yang dilakukan, Metode
Drill sangat efektif, sebab anak dapat terlatih sebutan dan penguasaannya,
dari itu berilah anak latihan-latihan seperti menyebutkan huruf berulang
kali sampai anak menjadi fasih bacaannya, diulang-ulang lagi dengan
perinsif 5,4,3,2,1 yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga anak tidak
hanya sekedar benar dan fasih dalam bacaannya sehingga dapat
menghafalnya. Untuk mengajarkannya dapat diperhatikan prinsip-prinsip
berikut:
a. Suruh anak mengulangi sebutan huruf, potongan ayat/hadits sampai
anak bisa.
b. Adakan perbandingan sebutan huruf yang hampir berdekatan, misalnya,
sin dengan syin, ta dengan tha dengan dzo, dan sebagainya dilakukan
berulang kali sampai dianggap bisa.
c. Lafalkan ayat/hadits diikuti oleh anak, suruh mengulang beerkali-kali.
Cek kembali bacaannya secara individu agar mudah dikoeksi
kebenarannya.
d. Minta kepada siswa mencari potongan-potongan ayat/hadits/tarjamah
yang telah dipersiapkanguru. Suruh siswa membacanya dan
37 Ridwan, Pembelajran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah. (Jakarta: Lombok,
2015), hlm. 112.
30
memberikan kepada siswa lain untuk membaca ulang. Lakukan terus
sampai siswa dinilai bisa menurut kreterium standar.38
Berikut ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam Metode
Drill, antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Latihan (Drill) Metode Drill memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai
berikut: 1) Pengertian peserta didik lebih luas melalui latihan berulang-ulang. 2) Peseta didik siap menggunakan keterampilannya karena sudah
dibiasakan. 3) Dalam waktu yang tidak lama peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. 4) Peserta didik memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai,
mahir, dan lancara. 5) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinu, disiplin diri,
melatih diri, dan belajar mandiri. b. Kelemahan Metode latihan (Drill)
Disamping memiliki kelebihan, metode latihan juga memiliki beberapa kelemahan dalam penggunaannya, antara lain sebagai berikut: 1) Peserta didik cenderung belajar secara mekanis. 2) Dapat menyebabkan kebosanan. 3) Mematikan kreasi peserta didik. 4) Menimbulkan verbalisme (tahu kata-kata, tetapi tidak tahu arti). 5) Dapat menjadi pembakat dan inisiatip peserta didik sebab melalui
cara/ metode ini, para peserta didik dibawa pada konformitas dan diarahkan pada uniformitas.
6) Peserta didik dapat statis dalam penyesuaian dengan situasi lingkungan yang terpaku dalam petunjuk-petunjuk praktis tertentu, serta inisiatif peserta didik untuk mengembangkan sesuatu yang baru menjadi terikat. Hal ini berarti bertentangan dengan prinsip-prinsip teori beelajar.
7) Membentuk kebiasaan yang kaku serta bersifat mekanis dan rutinitas. Disamping itu, kurang memerhatikan aspek intelektual peserta didik.
8) Pengajaran cenderung bersifat verbalisme. 9) Dalam pelaksanaannya, metode ini memerlukan waktu dan proses
yang cukup lama.39
38 Ibid., hlm. 114 39 Aqib,Z dkk, Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, (Bandung: PT.Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera, 2016), hlm. 127.
31
Dalam proses menghafal, metode Drill‟ sangat diperlukan, karena
metode Drill‘ mempunyai peranan besar yang berpengaruh terhadap
hafalan peserta didik dan tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan pada
saat menghafal tidak selamanya siswa termotivasi, tetapi dapat juga
mengalami kebosanan dan malas. Oleh sesbab itu di perlukan metode yang
di gunakan untuk mengatasi kebosanan tersebut yaitu melalui metode
Drill‟.
Pengajaran yang diberikan melalui metode Drill dengan baik
selalu akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut: Pertama Anak didik
dapat mempergunakan daya berfikir yang makin lama makin bertambah
baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi
lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya. Ini berarti
daya ingat bertambah. Kedua, Pengetahuan anak didik bertambah dari
berbagai segi, dan anak didik tersebut akan memperoleh paham yang lebih
baik dan lebih mendalam.40
Jadi dapat disimpulkan bahwa Metode Drill (Latihan) ialah sebagai
sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang telah nyata diterima.
Selain itu metode latihan siap juga digunakan untuk memperoleh sesuatu
ketangkasan, ketepatan, kesempurnaan, dan keterampilan latihan tentang
sesuatu yang dipelajari. Dengan melakukan secara praktis, pengetahuan
tersebut dapat disempurnakan dan dikembangkan.
40 Badwilan, Ahmad Salim. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur‟an. (Jakarta: Diva ress,
2009), hlm. 35.
32
Dengan demikian metode latihan bukan hanya asal mengulang,
tetapi melaksanakan latihan dengan pengertian yang mempunyai tujuan
tertentu dan dapat menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode
Drill‟ akan membuat siswa lebih aktif dengan keterlibatannya dalam
menghafal. Dalam hal ini aspek ingatan siswa lebih mendominasi karena
dengan ingatan yang kuat hafalan siswa semakin meningkat. Sehingga
menghasilkan hafalan yang lebih baik pada mata pelajaran al-qur‘an
hadits.
33
BAB III
RENCANA PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif
terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap
tindakan nyata didalam kelas berupa kegiatan belajar mengajar. Untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan
dilaksanakannya PTK di antaranya meningkatkan kualitas pendidik atau
pengajaran yang diselenggarakan oleh guru atau pengajar peneliti itu sendiri
sehingga tidak lagi permasalahan di kelas.41
Jadi penelitian tindakan kelas adalah suatu pengamatan yang
menerapkan tindakan di dalam kelas yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu yang menggunakan aturan sesuai dengan
metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode agar dapat
memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas secara profesional
sehingga memperoleh peningkatan pemahaman atau kualitas yang telah
ditentukan.
Setting penelitian menjelaskan lokasi dan gambaran tentang kelompok
siswa atau objek yang dikenai tindakan. Tidak ada sampel populasi dalam
41 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 201-202
33
34
PTK. Jadi, subjek penelitian adalah satu isi kelas secara keseluruhan.42
Adapun lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah MI Yusuf
Abdussatar Kediri, subyek dalam penelitian ini adalah kelas V.
B. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subyek
yang akan dikenai tindakan, yakni target yang diharapkan. Berdasarkan
pengertian diatas, maka sasaran penelitian ini adalah dapat meningkatkan
kemampuan menghafal surat-surat pendek melalui metode Drill‘ pada mata
pelajaran Al Qur‘an Hadits pada siswa kelas V tahun pelajaran 2017/2018.
Dengan jumlah siswa 22 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 9 orang
perempuan.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas (PTK), yang
direncanakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Jika siklus 1 tidak tuntas akan
dilanjutkan dengan siklus selanjutnya. Dan dilakukan secara berulang-ulang,
setiap siklus terdiri dari empat tahapa, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmes dan Mc.
Taggart, yaitu model spiral. Dimana dalam model spiral ini terdiri dari dua
siklus dan dari setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
Sarana dan prasarana merupakan komponen pokok yang sangat
penting guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Tanpa sarana dan prasarana yang memadai pendidikan tidak akan
memberikan hasil yang maksimal, secara garis besar sarana prasarana
yang ada di MI Yusuf Abdussatar Kediri adalah sebagai berikut:
Tabel 4.357 Keadaan Sarana dan Prasarana
No
Jenisnya
Banyak
Keadaan Baik Sedang Rusak
1 Meja Guru 12 12 2 Kursi guru 12 12 3 Kursi kamad 1 1 4 Meja kamad 1 1 5 Meja waka 1 1 6 Kursi waka 1 1 7 Kursi tamu 4 4 8 Meja murid 42 40 2 9 Bagku murid 42 42 10 Sofa 4 4 11 Lemari 4 3 1 12 Rak buku 8 7 1 1 13 Papan tulis 6 6 14 Papan data 16 16 15 Meja komputer 1 1
57 Data MI YAS 2018
53
Tabel 4.4. 58 Perlengkapan MI Yususf Abdussatar Kediri
No Jenisnya Banyak Keadaan
baik Sedang berat
Rusak Ringan
1 KIT.IPA 6 1 2 KIT.IPS 5 3 KIT. MTK 1 4 KIT.B.indonesia 1 5 KIT. B.Indonesia 1 6 Alat peraga pembelajaran 8 7 Lan tenis meja 1 1 8 Perlkp. Penjas 1 9 Komputer 1 10 Pengeras suara 1 11 Tape recorder 1 12 Kipas angin 2 1 13 Jam diding 2 14 Alat kasidah 1 set 15 Plank madrasah 1 16 KIT.IPA 6 1
5. Visi dan Misi Madrasah MI Yusuf Abdussatar Kediri59
a. Visi
Terwujudnya warga madrasah yang berprestasi, kreatif, dan
berakhlak mulia serta menghafal Al-Qur‘an.
1) Berprestasi dalam bidang keagamaan
2) Berprestasi dalam bidang MIPA
3) Berprestasi dalam bidang olahraga
4) Kreatif dalam berkarya
5) Membiasakan bersikap sopan dan santun dalam bergaul
58 Data MI YAS 2018 59 Sejarah MI Yusuf Abdussatar Kediri
54
b. Misi
1) Membimbing siswa-siswi dalam membaca dan menghafal Al-
Qur‘an
2) Membimbing dan membiaakan siswa shalat wajib dan shalat
sunnah
3) Melaksanakan bimbingan dalam bidang mipa dan olah raga
4) Menumbuhkan dan membiasakan sikap kreatif, sopan dan santun
dalam pergaulan.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Siklus I
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti melakukan penelitian
pembelajaran sebanyak dua siklus untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada pra siklus. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian
yang terdiri atas pemaparan peningkatan kemampuan menghafal surat-
surat pendek melalui metode Drill pada mata pelajaran Al-Qur‘an Hadits
sisw kelas V MI Yusuf Abdussatar Kediri tahun pelajaran 2017/2018.
Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan pada diskripsi pelaksanaan
pembelajaran persiklus berikut.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I untuk pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 17 maret 2018 untuk menyampaikan materi
pembelajaran dan pertemuan kedua pada tanggal 24 maret 2018 jam
pelajaran kedua digunakan untuk evaluasi. Jadwal penelitian ini sesuai
dengan jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan dikelas V pada mata
55
pelajaran Al Qur‘an Hadits Madrasah Ibtidaiyah, yang mana dalam satu
minggu terdapat 1 kali pertemuan, yang terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35
menit). Pelaksanaan siklus I diawali dengan tahap perencanaan,
dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan tindakan, kemudian observasi dan
evaluasi, dan refleksi. Uraian masing-masing tahapan, adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung terlebih dahulu
peneliti menyiapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap ini Pokok bahasan yang dibahas pada siklus
kedua adalah surah Al-Qadr, dengan standar kompetensi
kemampuan menghafal dan melafalkan surah pendek dalam Al -
Qur‘an sedangkan kompetensi dasar yang akan dicapai adalah
siswa mampu membaca dan menghafal surah Al-Qadr dengan
lancar . Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertama
yang menjadi indikator adalah melafalkan surat-surat Al-Qadr
dengan makhraj yang benar dan membedakan panjang pendek
dalam bacaan surat Al-Qadr. Langkah-langkah pelaksanaan
tindakan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: (1) kegiatan awal, (2)
kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir.
56
2) Lembar Observasi aktifitas guru
Pada tahap ini Aktifitas guru yang diamati terdiri dari 11
aspek. Observasi dilakukan oleh observer atau teman sejawat.
Berhubung siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, maka observasi
terhadap aktifitas guru pada siklus I dilakukan dua kali.
3) Lembar observasi aktifitas Siswa
Pada tahap ini aktifitas siswa yang diamati terdiri dari 10
aspek. Observasi dilakukan oleh observer atau teman sejawat.
Berhubung siklus I terdiri dari dua kali pertemua, maka observer
terhadap aktivitas siswa pada siklus I dilakukan dua kali.
4) Menyiapkan metode yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran
Pada tahap ini Menghafal al-Qur'an dengan metode Drill
adalah proses membaca dan mencamkan al-Qur'an tanpa melihat
tulisan al-Qur'an (di luar kepala) secara berulang-ulang dan terlatih
agar senantiasa ingat dalam rangka memperoleh ilmunya atau suatu
proses berusaha untuk mengingat sesuatu, dalam hal ini al-Qur'an
tanpa meliha mushaf secara berulang-ulang agar senantiasa ingat
dengan berlandaskan kaidah tilawah dan asas tajwid yang benar.
5) Membuat lembar observasi tingkat kemampuan menghafal siswa
Selama pembelajaran, guru melakukan pencatatan aktifitas
kemampuan menghafal siswa, kemudian hasil observasi ini dapat
dilihat pada lampiran, sedang kan guru diobserver diawasi oleh
teman sejawat untuk mendiagnosis kesesuaian, kelemahan dan
57
kekurangan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
selama pembelajaran dengan menggunakan metode Drill. Hasil
observasi ini dapat dilihat pada lampiran.
6) Evaluasi
Selama pembelajaran, guru melakukan evaluasi guna untuk
melihat kemampuan-kemampuan yang sudah tercapai oleh siswa,
hasil evaluasi dapat dilihat pada lampiran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Proses pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 Maret 2018 dan pertemuan
kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 24 Maret
2018 melanjutkan materi pertemuan sebelumnya kemudian Tes Lisan
yang diikuti oleh 22 siswa.
Proses pembelajaran pada siklus I petemuan pertama
dilaksanakan berdasarkan scenario pembelajaran. Kegiatan pada siklus
I diawali dengan persiapan penyelenggaraan pembelajaran berupa
pembukaan, menyampaikan apersepsi, tujuan dan langkah-langkah
pembelajaran, serta mengkondisikan kelas untuk mendukung kegiatan
pembelajaran yang efektif.
Ketika proses pembelajaran berlangsung, kegiatan awal yang
dilakukan oleh guru yakni Guru memulai proses pembelajaran dengan
memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa tentang materi
pelajaran.kemudian di kegiatan inti Guru mengajak siswa untuk
58
membaca surah-surah pendek dalam al-Qur‘an surah al Qadr‘, yang
berhubungan dengan materi pelajaran. Guru menjelaskan cara
menghafal dengan metode Dril dengan bahasa yang mudah dan dapat
dipahami siswa. Guru memberikan pengantar pembelajaran dengan
membaca surah al-Qadr dengan makraj yang benar sesuai dengan
hokum bacaan. Guru memberikan materi tentang surah al Qadr ayat 1-
5 dan melafalkannya, kemudian guru memberikan latihan membaca
secara berulang-ulang kepada siswa sesuai dengan materi surah al
Qadr‘,kemudian guru meminta siswa untuk memahami dulu urutan
perayat dalam Q.S Al-Qadr ayat 1-5, kemudian guru mempersilahkan
siswa untuk menghafal Q.S Al-Qadr ayat 1-5 secara berulang-ulang,
setelah itu dilakukan evaluasi dari masing-masing siswa untuk melihat
kemampuan menghafal yang sudah di pelajari. Kegiatan yang
dilakukan untuk mengakhiri pembelajaran adalah pada bagian akhir
proses pembelajaran tersebut adalah guru kembali mengajak siswa
untuk membaca bersama-sama surat-surat pendek yang berhubungan
dengan materi pelajaran tadi, selanjutnya guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum dipahami, kemudian
memberikan pengarahan kepada siswa untuk mempelajari materi yang
akan dibahas dipertemuan selanjutnya.
Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan berdasarkan hasil
refleksi. Kegiatan pembelajaran diawali dengan persiapan pelaksanaan
pembelajaran, menyampaikan tujuan dan langkah-langkah
59
pembelajaran yang efektif. Ketika proses pembelajaran langsung,
kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dengan melakukan pendekatan
kepada siswa untuk menciptakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan, langkah selanjutnya, yaitu guru mengulangi penjelasan
secara ringkas mengenai materi yang sudah dibahas pada pertemuan
sebelumnya. Mengkondisikan siswa dengan Guru kembali
memberikan pengantar pelajaran dengan membaca surah al- Qadr‘ ayat
1-5 dengan makhraj yang benar sesuai dengan hukum bacaan. Guru
meminta siswa untuk membaca dan melancarkan bacaan surah al-Qadr
secara bersama-sama, kemudian guru meminta siswa untuk
mengulang-ulang kembali surat Al-Qadr ayat 1-5 agar lebih
meningkatkan kemampuan dan ingatan siswa dalam meghafal surah al-
Qadr, kemudian guru kembali meminta siswa untuk menghafal surah
al-Qadr secara bersama-sama. Setelah kegiatan pembelajaran selesai,
guru melanjutkan kegiatan evaluasi dengan mengetes siswa secara
individu, untuk mengetahui sejauh mana ingatan dan kemampuan
menghafal siswa dengan menggunakan metode Drill tersebut sesuai
dengan petunjuk dan batasan waktu yang telah disediakan.
Kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri pembelajaran,
adalah guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengulang kembali
pembelajaran yang sudh dipelajari pada pertemuan tersebut, serta
meluruskan kesalah pahaman siswa terkait dengan materi yang telah
60
disampaikan. Memberikan pengarahan kepada siswa untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.
c. Observasi dan evaluasi
Dalam tahap observasi, diperoleh dua buah data hasil observasi
tentang aktivitas belajar siswa dan hasil observasi aktivitas mengajar
guru.
1) Hasil observasi aktivitas siswa
Berdasarkan analisis hasil observasi aktivitas siswa pada
siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Tabel hasil observasi aktivitas siswa siklus I
Siklus Total Skor Rata-rata Kategori
I 25 62% Cukup
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata aktivitas siswa siklus I, adalah 62% atau dalam kategori cukup.
N =� �� �ℎ� � � � �
X 100
= 25
40 X 100
=25
40
= 62% (Cukup)
Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa terdapat
kekurangan-kekurangan pada saat proses pembelajaran, antara lain:
a) Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru mengenai
metode Drill
61
b) Siswa kurang fokus dalam memahami surat al-Qadr dari
masing-masing ayat.
c) Siswa kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru.
d) Siswa kurang mengikuti guru untuk membaca surat al-Qadr
perayat dari ayat 1-5.
e) Siswa tidak serius dalam membaca surat Al-Qadr.
2) Hasil observasi aktivitas guru
Tabel 4.6 Tabel hasil observasi aktivitas guru siklus I
Siklus Total Skor Rata-rata Kategori
I 29 66% Cukup
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa data hasil observasi
aktivitas guru diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan
observer, yaitu teman sejawat Zulfiana Romdhani, selama proses
pembelajaran di dalam kelas. Adapun hasil observasi dapat
digambarkan pada tabel berikut.
N =� �� �ℎ� � � � �
X 100
=29
44 X 100
=2900
44
= 66% (Ckup)
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I
dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas guru, adalah 70% atau
62
dalam kategori cukup. Pada siklus ini terdapat beberapa
kekurangan pada saat proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a) Bahasa Guru kurang jelas ketika menjelaskan cara kerja
menghafal dengan metode Drill.
b) Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memahami urutan setiap ayat dari surat al-Qadr ayat 1-5.
3) Evaluasi kemampuan menghafal
Evaluasi kemampuan menghafal siswa dilaksanakan pada
akhir pertemuan ke dua di siklus I. Evaluasi dilakukan dengan
memberikan tes dalam bentuk tes lisan. Dalam soal tes lisan
terdapat tiga aspek penilaian yaitu, pelafalan lancar, makhraj
hurufnya bagus, dan bacaan yang sesuai dengan hukum bacaan.
Dari masing-masing aspek memiliki skor nilai dengan kategori
masing-masing diantaranya: 4= baik sekali, 3= baik, 2= cukup, 1=
kurang. Berdasarkan hasil analisis evaluasi diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Hasil evaluasi siklus I
No Nama Nilai Keterangan Tuntas Tidak tuntas
1 Abdul Fatir al-Hafiz 75 √ 2 Ahmad Zain 75 √ 3 Ahmad Musyari 75 √
Jumlah Rata-rata Jumlah siswa yang hadir Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Ketuntasan klasikal
1693 204 22 83 58 18 4 81%
72
Berdasarkan data evaluasi hasil kemampuan menghafal siswa
pada siklus II dapat diperoleh sebuah data hasil kemampuan menghafal
siswa kelas V MI Yusuf Abdussatar Kediri dengan rata-rata hasil
kemampuan menghafal surat-surat Pendek melalui metode Drill
dengan nilai 77 dimana nilai tertinggi yang diperoleh adalah 10 dan
nilai terendah 7, dengan ketuntasan klasikal sebesar 81% (18 siswa)
yang tuntas dan siswa masih belum tuntas sebanyak (4 orang). Hal ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Drill dapat
meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek bagi siswa.
e. Tahap refleksi
Pada tahap refleksi ini baik guru maupun observer telah
menemukan suatu perubahan yang meningkat baik itu dari segi
aktivitas maupun kemampuan menghafal siswa. Hal ini terbukti
dengan terjadinya peningkatan aktivitas guru dan siswa serta
kemampuan menghafal siswa pada setiap siklusnya.
C. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan untuk
mengetahui penerapan metode Drill pada mata pelajaran Al-Qur‘an Hadits
pokok bahasan surat-surat pendek yaitu surat al-Qadr‘ dapat meningkatkan
kemampuan menghafal siswa dalam meningkatkan kemampuan menghafal
siswa kelas V MI Yusuf Abdussatar Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018
dengan prosedur atau langkah-langkah yang ada pada penelitian tindakan
kelas yang sudah diterapkan dan diawali dengan membuat perencanaan,
73
pelaksanaan tindakan kelas, observasi, dan refleksi. Prosedur tersebut telah
dipaparkan pada hasil penelitian.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Observasi Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas V MI Yusuf
Abdussatar Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018.
Siklus Nilai rata-rata siswa
Ketuntasan klasikal
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Skor
Rata-rata Kriteia
Skor rata-rata
Kiteria
I 66,9 64% 66% Cukup 62% Cukup II 77,18 81% 86% Baik sekali 80% Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada siklus I persentase
aktivitas belajar siswa adalah 62% dengan kategori cukup berarti aktivitas
siswa belum tercapai, ketuntasan klasikal masih dibawah 85% yaitu 60%.
Walaupun demikian secara umum proses pembelajaran siswa kelas V MI
Yusuf Abdussatar Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018 sudah berjalan dengan
cukup baik. Hanya saja dilakukan penyempurnaan dalam proses pembelajaran
yang belum maksimal tergolong masih rendah, rendahnya kemampuan
menghafal disebabkan oleh siswa yang masih belum terbiasa dengan metode
pembelajaran yang digunakan, terutama saat proses mendengarkan tujuan dan
cara menghafal surat-surat pendek dengan menggunakan metode Drill
sehingga penggunaan waktu kurang optimal, lemahnya bimbingan guru,
terhadap siswa saat proses menghafal membuat siswa masih sulit memahami
langkah-langkah dari metode yang digunakan dan membuat kemampuan
menghafal menjadi kurang efektif disebabkan oleh kekurangan-kekuragan
yang ada pada aktivitas guru dan siswa yang telah disampaikan, juga
disebabkan masih terdapat beberapa siswa yang terlihat kurang antusias dalam
kegiatan menghafal.
74
Pada siklus II, persentase aktivitas belajar siswa adalah 80% dengan
kategori baik sekali, dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 81%
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode Drill pada mata
pelajaran al-Qur‘an Hadits pokok bahasan surat-surat pendek dengan metode
Drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa kelas V MI Yusuf
Abdussatar Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018 yang terbukti dari peningkatan
hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran
adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan
siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi
menyenangkan dan terlihat lebih hidup, dimana masing-masing siswa dapat
melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari
siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa.
Meningkatnya aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dengan
menerapkan metode Drill akan menghasilkan pembelajaran yang bermakna,
dengan demikian berdasarkan pembahasan diatas maka penerapan metode
Drill pada mmata pelajaran Al-Qur‘an Hadits pokok bahasan surat-surat
pendek melalui metode Drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal
siswa pada surat-surat pendek kelas V MI Yusuf Abdussatar Kediri Tahun
Pelajaran 2017/2018.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa: penerapan metode Drill dapat meningkatkan kemampuan
menghafal surat-surat pendek pada mata pelajaran al-Qur‘an Hadits kelas V
MI Yusuf Abdussatar Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini terlihat dari
ketuntasan klasikal meningkat dari 64% pada siklus pertama menjadi 81% di
siklus kedua, aktivitas siswa dari rata-rata skor 62,5% di siklus pertama
dengan kategori ―cukup‖ meningkat menjadi 80% di siklus kedua dengan
kategori ―baik sekli‖, dan aktivitas guru dari rata-rata skor 70% di siklus
pertama dengan kategori ―cukup‖ meningkat menjadi 86,36 disiklus kedua
dengan kategori ―baik sekali‖.
B. Saran
Bertolak dari kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian di atas,
berkaitann kemampuan menghafal melalui metode Drill yang telah
dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Kepada Madrasah MI Yusuf Abdussatar Kediri agar lebih sering mencoba
menerapkan metode-metode lain, sehingga pelaksanaan dalam
pembelajaran tidak monoton kemudian itu nantinya menjadi kebanggaan
tersendiri bagi siswa disamping itu juga siswa memiliki pengetahuan yang
bertambah dan wawasan yang luas tentang banyak metode. Dan pada
akhirnya kemampuan menghafal siswa akan meningkat.
75
76
2. Kepada Madrasah MI Yusuf Abdussatar Kediri agar lebih meningkatkan
lagi khazanah pengetahuan, agar kemampuan siswa pada mata pelajaran
Al - Qur‘an Hadits lebih dapat ditingkatkan lagi pada masa yang akan
datang.
3. Guru harus mengadakan pengaturan waktu yang lebih baik dan sistematis,
sehingga ketika siswa menghafal surat-surat pendek dapat terlaksana
dengan baik dan akhir pembelajaran guru berkesempatan untuk
memberikan catatan-catatan penting yang berkaitan dengan pembelajaran.
4. Kepada Guru agar meningkatkan lagi pengawasan terhadap siswa dalam
proses pembelajaran. Agar aktifitas siswa selama proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dan pada akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek.
Dan sebagai penutup, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini
belum mencapai tingkat yang sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki, namun demikian penulis sudah berusaha
sekuat tenaga, kemampuan dan ilmu yang penulis miliki. Hanya kepada Allah
Swt, penulis berserah diri dan memohon ampun. Semoga apa yang penulis
lakukan ada manfaatnya bagi kita semua. Amin ya Robbal ‗Alamin
77
DAFTAR PUSTAKA
Ahsin. W. 2000. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an. Jakarta : Bumi Aksara. AriKunto, Suharsini, Suhardjono, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara. Badwilan, Ahmad Salim 2009. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur‟an. Jakarta:
Diva Pres. Daradjat Zakiah, 2014. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi
Aksara. Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM. Semarang :
RaSAll Muhammad, Zuhri. 2006.Terjemah Juz‟Amma. Jakarta : Pustaka Amani. Ridwan. 2015. Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah. (Al-
Kautsar Pers. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakrta: Raja Grafindo Persada, 2001) Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Prilaku Organisasi Buku 1,
menurut.html diakses pada 18 januari 2017 pukul 08.30 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indoneia, (Cipatut: Mahmud Yunus WA
Dzurriyyah, 2007) Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media Press,tt,) Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfa Bta, 2003) Kadar M.Yusuf, Study Al-Qur‟an (Jakata: Amzah, 2009) Shabur Syahin, Saat Al-Qur‟an butuh Pembelajaran,(Jakarta: Erlangga, 2006) Rohison Anwar, Ulumul Qur‟an, (Bandung: Pustaka Setia, 2010) Qasim, Amjad. Hafal Al-Qur‟an dalam Sebulan, (Solo: Qiblat Press, 2008)
Muzahim Thalib dkk, Munginkah Hafal Al-Qur‟an dalam Sebulan, (Surakarta:
Navida, 2012) Misbahul Munir, Ilmu dan seni Qira‟atul Qur‟an, Pedoman bagi Qori‟-Qori‟ah
Hafidz-Hafidzah dan Hakim dalam MTQ (Semarang: Binawan, 2005) Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: PT Buku Seru) Sugianto Agus Ilham, 2004 Kiat Praktis Menghafal Juz‟Amma. Bandung:
Mujahid Pres. Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta: Rineka Cipta. Zainal Aqib dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. (Bandung: CV.
Yrama Widya. Alawiyah wiwi Wahid, 2014. Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur‟an. Jogjakarta: DIVA Press. Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta, 2014. Jalaludin. 2005. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Riyanto, Yatim. 2009. Pradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: PT Kencana
Prenada Media Sukidin, et, al. (ed.). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan