Page 1
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
MATERI BENUA-BENUA DI DUNIA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN
STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VI
SEMESTER I SDN KARANGJATI 02 KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Indria Permanasari
NIM. 23040150041
PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2019
Page 3
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
MATERI BENUA-BENUA DI DUNIA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN
STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VI
SEMESTER I SDN KARANGJATI 02 KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Indria Permanasari
NIM. 23040150041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
Page 7
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Cintailah alam seperti mencintai dirimu sendiri”
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi
ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orangtua yang sangat saya cintai Bapak Aklis Saputro dan Ibu Sutarsih
yang memberikan semangat dan doa.
2. Bapak Sutrisna, M.Pd yang telah membimbing dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Fajar Zunan Bintoro yang selalu memberikan semangat.
4. Kedua sahabatku yang luar biasa Aerla Ayustata Dias dan Oktafericha
Islachiyatin sebagai penyemangat.
5. Ponakanku tersayang Elvio D Rival sebagai penyemangat.
6. Teman-teman PPL SD PTQ Annida yang senantiasa memberikan semangat
dan pengalaman baru dalam mengajar.
7. Teman-teman KKN Posko 143 Dusun Kamongan Desa Tembelang
Candimulyo Magelang yang tak lupa memberikan semangat dan pengalaman
baru dalam bermasyarakat.
Page 8
viii
8. Teman-teman PGMI angkatan 2015 IAIN Salatiga.
9. Pembaca yang budiman.
Page 9
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohm
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Materi Benua-Benua di Dunia
Menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining dengan
Media Audio Visual pada Siswa Kelas VI Semester 1 SD Negeri Karangjati 02
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW, kepada kelaurga, sahabat serta para pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-
satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak aka terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga,
3. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
Page 11
xi
ABSTRAK
Permanasari, Indria. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Materi
Benua-Benua Di Dunia Menggunakan Model Pembelajaran Student
Facilitator And Explaining Dengan Media Audio Visual Pada Siswa
Kelas VI Semester 1 SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurusan PGMI.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
Kata kunci: hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining media Audio Visual
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Benua-Benua di Dunia menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan media audio
visual pada siswa kelas VI semester 1 SDN Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 39 siswa.
Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
Langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan
dua siklus. Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) materi Benua-Benua di Dunia pada siswa kelas VI semester 1 SDN
Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VI semester 1 SDN Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang. Dapat dibuktikan dari data yang per siklusnya, hasil pra
siklus hanya 5 siswa (12,82%) yang tuntas KKM, sedangkan 34 siswa (87,18%)
belum tuntas KKM. Selanjutnya pada siklus I 17 siswa (43,59%) yang tuntas
KKM, sedangkan 22 siswa (56,41%) belum tuntas KKM dengan nilai rata-rata
67,17. Diperoleh peningkatan hasil belajar pra siklus ke siklus 1 30,77%.Pada
siklus II 36 siswa 92,31%≥ 85% yang tuntas KKM, sedangkan 3 siswa (7,69%)
belum tuntas KKM dengan nilai rata-rata 77,17. Diperoleh peningkatan hasil
belajar siklus I ke siklus II 48,72%. Hal ini membuktikan bahwa model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI semester 1 SDN Karangjati 02 Kec.
Bergas Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Page 12
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
Page 13
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 7
2. Manfaat Praktis .................................................................................. 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 8
F. Metode Penelitian ..................................................................................... 9
1. Rancangan Penelitian ......................................................................... 9
2. Subjek Penelitian ............................................................................... 10
3. Langkah-langkah Penelitian............................................................... 11
4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 15
6. Analisis Data ...................................................................................... 16
G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 17
Page 14
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS .................................. 19
a. Belajar ......................................................................................... 19
1) Pengertian Belajar ................................................................ 19
b. Hasil Belajar ............................................................................... 20
1) Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 20
2) Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .......... 20
c. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................... 28
1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .................................... 28
2) Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ................. 29
3) Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ................... 30
4) Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ..... 31
5) SK dan KD Pembelajaran IPS kelas VI Semester I ............. 32
6) Materi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI Semester I .......... 32
2. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan Media
Audio Visual ..................................................................................... 54
a. Pengertian ................................................................................... 54
1) Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ... 54
2) Media Audio Visual ............................................................. 55
b. Langkah-langkah ........................................................................ 56
1) Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ... 56
2) Media Audio Visual ............................................................. 57
Page 15
xv
c. Kelemahan dan Kelebihan ......................................................... 59
1) Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining .... 59
2) Media Audio Visual ............................................................. 60
B. Kajian Pustaka .......................................................................................... 62
BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolahan .................................................................... 66
1. Profil Sekolah..................................................................................... 66
2. Personalia SDN Karangjati 02 ........................................................... 68
3. Prestasi yang Pernah Diraih ............................................................... 69
B. Penyajian Data .......................................................................................... 70
1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 74
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 74
a. Perencanaan Pelaksanaan ........................................................... 74
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................. 75
c. Pengamatan/observasi ................................................................. 75
d. Refleksi ....................................................................................... 76
3. Deksripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 77
a. Perencanaan Pelaksanaan ........................................................... 77
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................. 77
c. Pengamatan/observasi ................................................................. 78
d. Refleksi ....................................................................................... 78
Page 16
xvi
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal ......................................................................................... 80
1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 80
2. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 83
3. Deskripsi Siklus II.............................................................................. 88
B. Pembahasan ............................................................................................... 92
1. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .............................. 97
2. Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ................................................... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 103
B. Saran ......................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 106
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Page 17
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD Pembelajaran IPS Kelas VI Semester I ....................... 32
Tabel 2.2Negara-negara di Eropa Barat .......................................................... 38
Tabel 2.3Negara-negara di Eropa Tengah ...................................................... 39
Tabel 2.4Negara-negara di Eropa Utara .......................................................... 40
Tabel 2.5Negara-negara di Eropa Timur ........................................................ 40
Tabel 2.6Negara-negara di Eropa Selatan ....................................................... 41
Tabel 2.7Negara-negara di Amerika Utara ..................................................... 45
Tabel 2.8Negara-negara di Amerika Tengah .................................................. 46
Tabel 2.9Negara-negara di Amerika Selatan .................................................. 47
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan SDN Karangjati 02 .............................. 68
Tabel 3.2Daftar Prestasi Sekolah SDN Karangjati 02 ..................................... 69
Tabel 3.3Daftar Prestasi Guru SDN Karangjati 02 .......................................... 70
Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas VI ..................................................................... 71
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas VI Pra Siklus .......................................... 81
Tabel 4.2 Daftar Nilai Siswa Kelas VI Siklus I .............................................. 85
Page 18
xviii
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa Kelas VI Siklus II ............................................. 89
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas VI ................................. 97
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ................................. 99
Page 19
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Diagram ProsentaseKetuntasan Pra Siklus ................................. 94
Diagram 4.2 Diagram Prosentase Ketuntasan Siklus I ................................... 95
Diagram 4.3 Diagram Prosentase Ketuntasan Siklus II .................................. 96
Diagram 4.4 Diagram Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II ............................................................................................. 98
Page 20
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4 Lembar Evaluasi Siklus I
Lampiran 5 Lembar Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Tugas Kelompok Siswa
Lampiran 7 Lembar Observasi
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 11 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 12 Lembar Konsultasi
Lampiran 13 Daftar Nilai SKK
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup
Page 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu ilmu yang mengkaji
tentang masyarakat yaitu hubungan antara manusia dengan
lingkungannya. Materi yang mencakup Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan
yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan (Somantri dalam Rasimin
2012:38). sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu
pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam
masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo
dalam Rasimin 2012:38). Sebagaimana yang telah dijelaskan
dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 56-58 :
ول تفسدوا في الرض بعد إصلحها وادعوه خوفا وطمعا إن
رحمت الل قريب من المحسنين
Yang artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
Page 23
2
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.”
Kandungan dari ayat diatas adalah larangan berbuat
kerusakan dimuka bumi. Perintah agar manusia menjadi umat yang
muhsinin yakni umat yang berbuat kebaikan-kebaikan bukan
sebaliknya, Allah mengazab kaum mufsidin yakni umat yang
berbuat kerusakan dimuka bumi. Yaitu larangan bagi siapapun
untuk merusak apapun yang ada dibumi yang sudah diciptakan
Allah. Sebagai manusia yang sempurna alangkah baiknya kita
bersyukur terhadap apa yang telah diberikan Allah kepada kita
tanpa mengeluh dalam hal apapun. Karena sesuatu yang diciptakan
Allah pasti ada manfaatnya masing-masing.
Selain untuk membentuk manusia yang selalu bersyukur
atas nikmatNya, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan
membentuk warga Negara yang berkemampuan sosial dan yakin
akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan
sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga Negara yang baik
dan bertanggung jawab, sedangkan ilmu sosial bertujuan
menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial (Rudy
Gunawan, 2013:48).
Selain memiliki tujuan, pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial juga memililiki fungsi untuk mewariskan nilai-moral dalam
masyarakat agar dapat menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan
Page 24
3
derajat manusia. Suatu masyarakat yang melanggar aturan agama
dan hak – hak asasi manusia akan menanggung akibat yang telah
diperbuatnya. Inilah yang menjadi tugas utama guru ilmu
pengetahuan sosial di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, mengajar
ilmu pengetahuan sosial dengan ikhlas juga dapat dikatakan
sebagai dakwah islamiyah, karena di dalamnya terkandung cara-
cara menyampaikan nilai – moral agama Islam (Rasimin, 2012:41).
Tugas seorang guru pada hakikatnya bukan sekedar
menstransfer ilmu pada peserta didik saja. Melainkan juga harus
mampu merubah kepribadiannya. Karena tugas seorang guru bukan
hanya mengajar tapi juga mendidik. Dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial guru mempunyai peranan penting dalam proses
kegiatan belajar mengajar, karena guru yang memegang
managemen kelas, guru yang mengatur jalannya pembelajaran di
kelas. Sebenarnya guru disini hanya sebagai jembatan atau
fasilitator dalam proses belajar mengajar, tetapi walaupun hanya
sebagai fasilitator guru juga harus mengawasi, mendampingi,
mengarahkan peserta didik. Agar guru dapat mengoptimalkan
perannya sebagai fasilitator, maka guru perlu memahami hal-hal
yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan
sumber belajar (Wina Senjaya, 2008 dalam Rasimin, 2012:108).
Dalam hal mengajar atau mendidik guru harus mempunyai kriteria-
kriteria yang harus dipenuhi. Seperti halnya dalam kompetensi
Page 25
4
yang ia miliki, penguasaan materi, penggunaan media, penggunaan
model dan metode saat pembelajaran berlangsung. Semua kriteria
tersebut harus ada dalam diri seorang guru atau pendidik. Karena
apabila salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi maka bisa
dikatakan guru itu belum berhasil dalam mengemban tugasnya
sebagai soerang pendidik.
Adapun kendala-kendala yang sering ditemui guru disaat
proses belajar mengajar. Kendala tersebut bisa berasal dari guru
maupun siswa, Dari guru yang mungkin kurang dalam penguasaan
materi, kurang dalam penguasaan kelas, penggunaan model dan
metode yang monoton dan tidak sesuai dengan materi yang
diajarkan, penggunaan media yang kurang menarik. Ketika guru
mengalami kendala tersebut maka dampaknya akan ke siswa yakni
siswa bosan dengan pembelajaran tersebut, siswa kurang
konsentrasi, siswa malas memperhatikan guru karena pembelajaran
yang tidak menarik dan berkesan baginya.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi, untuk mengatasi
kendala-kendala yang sering ditemui oleh guru, maka guru perlu
menginovasi model dan media yang digunakan saat proses belajar
mengajar. Guru dituntut harus menjadi kreatif agar bisa mengelola
kelas dengan sebaik mungkin dan mendidik siswa dengan
pembelajaran yang menarik dan berkesan bagi siswa.
Page 26
5
Berdasarkan survey pada siswa kelas 6 SD Negeri
Karangjati 02, peneliti menemukan permasalahan yang
berhubungan dengan mata pelajaran IPS dalam materi Benua-
Benua di Dunia. Siswa memiliki minat dan motivasi yang kurang
dalam pembelajaran IPS yang disebabkan karena adanya faktor
dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Siswa merasa bosan
dan malas untuk mengikuti pembelajaran IPS karena guru dalam
membawakan suatu materi itu cenderung monoton yang hanya
menggunakan 1 metode saja dan tidak menggunakan media yang
menarik. Akibatnya hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kurang
memuaskan. Sekolah yang masih menggunakan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) tersebut menetapkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) individu di sekolah untuk mata pelajaran IPS
adalah 70. Hasil prasiklus dengan menggunakan patokan KKM
sekolah 70 dari 39 siswa hanya 5 siswa yang tuntas atau ≥ 70 atau
hanya 12,82% siswa yang tuntas dalam pelajaran IPS.
Page 27
6
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
IPS MATERI BENUA-BENUA DI DUNIA MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA
SISWA KELAS VI SEMESTER 1 SD NEGERI
KARANGJATI 02 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah penggunaan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dengan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi Benua-
Benua di Dunia pada siswa kelas VI semester I SD Negeri
Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi Benua-
Page 28
7
Benua di Dunia pada siswa kelas VI semester I SD Negeri
Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diberikan oleh penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan berguna bagi
penulis untuk menambah keilmuannya tentang peningkatan
penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan media audio visual dalam pembelajaran
IPS.
b. Hasil dari kegiatan penelitian ini dapat digunakan untuk
menambah khasanah keilmuan pendidikan Sekolah Dasar
(SD) atau Madrasah Ibtidaiyah ( MI) khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini akan memberikan pengalaman yang
bermanfaat dalam merancang pembelajaran, dengan
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Expalining dan media audio visual bisa menjadi rujukan
dalam pembelajaran IPS dan guru bisa mengembangkan
model tersebut dengan berbagai variasi model yang lain
Page 29
8
yang lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
b. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan peran aktif, partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar serta menumbuhkan minat siswa
dalam belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan mneggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dan media audio visual.
c. Bagi Sekolah
Dapat menambah wawasan sekolah dalam mewujudkan visi
dan misi sekolah SD Negeri Karangjati 02 serta dapat
memberikan masukan bagi sekolah terutama bagi guru agar
lebih efektif lagi dalam mengajar serta dapat meningkatkan
kualitas pendidikan dan prestasi sekolahan.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
penggunaan model dan media pembelajaran yang praktis
dan menyenangkan bagi siswa.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkn kajian teori dan kerangka berfikir serta
mempertimbangkan konsep yang ada, maka “Melalui
penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and
Page 30
9
Explaining dengan media audio visual dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran IPS materi Benua-Benua di Dunia
pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Karangjati 02
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019.”
2. Indikator Keberhasilan
Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Secara Individual
Adanya peningkatan hasil belajar IPS materi Benua- Benua
di Dunia mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
yaitu ≥ 70.
b. Secara Klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam IPS materi Benua-
Benua di Dunia mencapai presentase ≥ 85% siswa dikelas
dapat mencapai KKM (Trianto, 2010:241)
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas,
yaitu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama (Arikunto, 2007: 3).
Page 31
10
Penelitian Tindakan Kelas merupakan satu daur atau siklus
yang terdiri dari merencanakan perbaikan, melaksanakan
tindakan, mengamati dan melakukan refleksi (Zainal, 2014:7).
Adapun manfaat dalam menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas ini yaitu :
a. Membantu guru dalam memperbaiki pembelajaran yang
telah berlangsung.
b. Membantu guru dalam mengembangkan model dan
media pembelajaran.
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangjati 02
sebuah lembaga pendidikan yang menyelanggarakan jenjang
pendidikan tingkat dasar. SD Negeri Karangjati 02 berlokasi
di desa Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
b. Subjek
Untuk subjek yang dilakukan penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VI yang berjumlah 39 siswa. Siswa kelas VI SD
Negeri Karangjati 02 dipilih sebagai subjek penelitian
karena dinilai perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan
pembelajaran agar siswa lebih aktif dan berpatisipasi dalam
proses pembelajaran. Penelitian ini di khususkan untuk mata
pelajaran IPS materi Benua-Benua di Dunia yang menurut
Page 32
11
peneliti hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Karangjati
02 ini kurang memuaskan. Di dalam penelitian ini peneliti
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dan media audio visual.
c. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan dibulan
November 2018 dengan alasan materi yang dijadikan
penelitian bertepatan pada semester 1/gasal tahun pelajaran
2018/2019.
3. Langkah - Langkah Penelitian
Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai
dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi
yang akan ditingkatkan. Rencana dan prosedur PTK
menguraikan berbagai metode dan prosedur yang akan
ditempuh, sifatnya operasional dan menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan dalam penelitian (Mulyasa, 2011:67 ).
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian
tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap
adalah sebagai berikut. (dikemukakan oleh Arikunto, 2008:16)
Page 33
12
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Keterangan dari gambar tentang siklus PTK di atas adalah:
a. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya
dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya
tindakan. Tahap menyusun rancangan ini peneliti
menentukan titik atau focus peristiwa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu
peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan
berlangsung.
Page 34
13
b. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,
yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat
adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus
ingat dan berusaha menaati apa yang seharusnya
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku
wajar, tidak dibuat-dibuat.
c. Tahap 3 : Pengamatan (Observing)
Kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini
dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya
pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang
sama.
d. Tahap 4 : Refleksi (Reflecting)
Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan
ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan.
Page 35
14
4. Instrumen Penelitian
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan (Mulyasa,
2010:190).
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan
diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Muslich,
2007:53). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat
oleh guru sebagai acuan dalam proses pembelajaran yang
berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, metode pembelajaran, dan soal evaluasi
pembelajaran serta kunci jawabannya.
c. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini dilakukan observasi yang mengarah
pada aktivitas siswa di dalam kelas, observasi guru dalam
mengelola kelas serta kegiatan guru dalam proses belajar
mengajar.
Page 36
15
d. Lembar Soal Evaluasi
Lembar soal evaluasi menggunakan dua macam jenis soal
yaitu soal pilihan ganda dan soal uraian. Tes evaluasi yang
dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat hasil belajar
siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
dengan media audio visual.
5. Pengumpulan Data
Data adalah informasi-informasi tentang obyek penelitian.
Data yang digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang
telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
a. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu dan dengan
wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan
situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa
ditemukan melalui observasi (Sugiono, 2009:317).
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu alat untuk pengumpulan
data. Dokumentasi digunakan untuk membantu peneliti
Page 37
16
dalam penelitian untuk mendapatkan gambaran umum
sekolah dan keadaan siswa beserta guru disaat proses
pembelajaran.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan berati setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi disini
diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan
menggunakan indera penglihatan yang berati tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan (Soehartono, 2008:69).
d. Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban
yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan angka.
Persyaratan pokok bagi tes adalah validitas dan reabilitas (S.
Margono (1997: 170-175) dalam Zuriah, 2009: 184). Dalam
pengumpulan data melalui tes ini peneliti menggunakan tes
dalam bentuk tes pilihan ganda dan tes jawaban singkat.
6. Analisis Data
Pada penelitian ini penulis menganalisa data atau menarik
kesimpulan melalui hasil berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan setiap siklusnya. Adapun penilaian untuk ranah
kognitif:
Page 38
17
1. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P= ∑siswayangtuntasbelajar
∑siswax 100 %
Keterangan:
P: Jumlah nilai dalam persen
∑siswa yang tuntas belajar: jumlah siswa yang tuntas
belajar
∑siswa: jumlah siswa dalam kelas
2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
X: ∑𝑥
∑𝑁
Keterangan:
X: nilai rata-rata
∑X: jumlah semua nilai siswa
∑N: Jumlah siswa
(Aqib, dkk. 2010:40).
G. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan meliputi: Latar belakang masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator
Keberhasilan, Metode Penelitian, Sistematika
Penulisan.
BAB II Landasan Teori meliputi: Hasil Belajar, Pembelajaran
IPS, Materi Benua-Benia di Dunia, Model
Page 39
18
pembelajaran Student Facilitator and Explaining,
Media Audio Visual
BAB III Pelaksanaan Penelitian meliputi: Gambaran Umum
SD Negeri Karangjati 02, Penyajian Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi: Deskripsi
Hasil, Pembahasan.
BAB V Penutup meliputi: Kesimpulan dan Saran
Page 40
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Materi Benua-Benua di Dunia
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk
mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang
didapatkan itu bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa
dengan sebab masuknya kesan-kesan yang baru. Dengan
demikian, maka perubahan fisik akibat sengatan serangga,
patah tangan, patah kaki, buta mata, tuli telinga, penyakit
bisul, dan sebagainya bukanlah termasuk perubahan akibat
belajar. Oleh karenanya, perubahan sebagai hasil dari proses
belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah
laku seseorang.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
Page 41
20
yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor
(Djamarah, 2015:13).
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang
dilakukan setiap manusia dalam memperbaiki diri baik jiwa
maupun raga yang menyangkut unsur kognitif, afektif, dan
psikomotor didalamnya.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan
dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan
proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil
yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar
dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses
belajar yang dilakukan.
(http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengertian-
faktor-dan-indikator-hasil.html diakses tanggal 12-01-19
pukul 02:46 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku yang di alami setiap manusia yang
telah mengalami proses belajar. Perubahan yang dimaksud
meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Page 42
21
Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari
kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu.
Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses
belajar. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk
“perubahan” harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi
oleh faktor dari dalam diri individu dan diluar individu
(Djamarah, 2015:175).
Menurut Noehi Nasution dkk (1993:3) dalam
Djamarah (2015:175) faktor faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut.
1. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak
didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan
berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut
ekosistem. Dan saling ketergantungan antara lingkungan
biotik dan abiotic tidak dapat dihindari. Lingkungan
dibagi menjadi dua yaitu lingkungan alami dan
lingkungan sosial budaya
a. Lingkungan Alami
Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat
tinggal anak didik, hidup, dan berusaha didalamnya
pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka
bagi anak didik yang hidup didalamnya. Udara yang
Page 43
22
tercermar merupakan polusi yang dapat mengganggu
pernapasan. Udara yang terlalu dingin menyebabkan
anak didik kedinginan. Suhu udara yang terlalu panas
menyebabkan anak didik kepanasan, pengap dan
tidak betah tinggal di dalamnya.
Lingkungan sekolah yang baik adalah
lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan
pepohonan/ tanaman yang dipelihara dengan baik.
Oleh karena itu, pembangunan sekolah sebaiknya
berwawasan lingkungan, bukan memusuhi
lingkungan.
b. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya diluar sekolah
ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem
tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah.
Pembangunan gedung yang tak jauh dari hiruk-pikuk
lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas.
Pabrik-pabrik yang didirikan di sekitar sekolah dapat
menimbulkan kebisingan di dalam kelas.keramaian
sayup-sayup terdengar oleh anak didik di dalam
kelas. Bagaimana anak didik dapat berkonsentrasi
dengan baik apabila berbagai gangguan itu selalu
terjadi disekitar anak didik. Mengingat pengaruh
Page 44
23
yang kurang menguntungkan dari lingkungan pabrik,
pasar, dan arus lalu lintas tentu akan sangat bijaksana
bila pembangunan gedung sekolah di tempat yang
jauh dari lingkungan pabrik, pasar, arus lalu lintas,
dan sebagainya.
2. Faktor Instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai .
tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan. Dalam
rangka melicinkan ke arah itu diperlukan seperangkat
kelengkapan dalam berbagai bentukdan jenisnya. Semua
dapat diberdayakan menurut fungsi masing-masing
kelengkapan sekolah.
a. Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang
merupakan unsur substansial dalam pendidikan.
Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak
dapat berlangsung, sebab materi apa yang harus guru
sampaikan dalam suatu pertemuan kelas, belum guru
programkan sebelumnya. Jadi, kurikulum diakui
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak
didik di sekolah.
b. Program
Page 45
24
Setiap sekolah mempunyai program
pendidikan. Program pendidikan disusun untuk
dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan
pendidikan disekolah tergantung dari baik tidaknya
program pendidikan yang dirancang. Program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang
tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana.
c. Sarana dan Fasilitas
Sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Anak didik tentu dapat
belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu
sekolah dapat memenuhi segalah kebutuhan belajar
anak didik. Masalah yang anak didik hadapi dalam
belajar relatif kecil. Hasil belajar anak didik tentu
akan lebih baik.
d. Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam
pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan
didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru
tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Jangankan ketiadaan guru
kekurangan guru saja sudah merupakan masalah.
Page 46
25
Sebagai tenaga professional yang sangat
menentukan jatuh bangunnya suatu bangsa dan
Negara, guru seharusnya menyadari bahwa tugas
mereka sangat berat, bukan hanya sekedar menerima
gaji setiap bulan atau mengumpulkan kelengkapan
administrasi demi memenuhi angka kredit kenaikan
pangkat atau golongan dengan mengabaikan tugas
utama mengajar. dengan kesadaran itu diharapkan
terlahir motivasi untuk meningkatkan kompetensi
melalui self study.
e. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umunya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.
Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan
berlairan belajarnya dari orang yang dalam keadaan
kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata
kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang
tidak kekurangan gizi, mereka lekas lelah, mudah
mengantuk, dan sukar menerima pelajaran (Noehi
Nasution, dkk 1993: 6 dalam Djamarah, 2015: 189).
f. Kondisi Psikologis
Faktor psiologis sebagai faktor dari dalam tentu
saja merupakan hal yang utama dalam menentukan
Page 47
26
intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar
mendukung, tetapi faktor psikologis tidak
mendukung, maka faktor luar itu akan kurang
signifikan.
1) Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat
mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk
menghasilkan prestasi belajar yang baik dari
seorang anak yang tidak berminat untuk
mempelajari sesuatu.
2) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor
dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah.
3) Bakat
Disamping intelegensi (kecerdasan), bakat
merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan hasil belajar seseorang.
Hampir tidak ada yang membantah, bahwa belajar
Page 48
27
dalam bidang yang sesuai dengan bakat
memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.
Akan tetapi, banyak sekali hal-hal yang
menghalangi untuk terciptanya kondisi yang
sangat diinginkan oleh setiap orang.
4) Motivasi
Menurut Noehi Nasution, 1993:8 dalam
(Djamarah 2015:200) motivasi adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar
adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar.
5) Kemampuan Kognitif
Perkembangan berpikir seorang anak
bergerak dari kegiatan berpikir konkret menuju
berpikir abstrak. Perubahan berpikir ini bergerak
sesuai dengan meningkatnya usia seorang anak.
Seorang guru perlu memahami kemampuan
berpikir anak sehingga tidak memaksakan materi-
materi pelajaran yang tingkat kesukarannya tidak
sesuai dengan usia anak untuk diterima dan
dicerna oleh anak. Bila hal ini terjadi, maka anak
mengalami kesukaran untuk mencerna gagasan-
Page 49
28
gagasan dari materi pelajaran yang di berikan.
Materi pelajaran jelas tak dapat dikuasai anak
didik dengan baik. Maka gagalah usaha guru
untuk membelajarkan anak didik.
Dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar ada banyak baik dari
dalam maupun dari luar diri manusia tersebut.
3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pengalaman
hidup manusia yang dialami sejak lahir. Hubungan manusia
sejak lahir, yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi
sejak dalam keluarga, walaupun hubungan tersebut terjadi
secara sepihak. Secara umum dapat dikatakan bahwa
kehidupan sosial manusia di masyarakat dapat berakibat
secara majemuk, yang meliputi berbagai aspek kehidupan,
misalnya hubungan sosial, ekonomi, sosial budaya, politik,
psikologi, sejarah, dan geografi serta berbagai aspek lain
yang berhubungan dengan kehidupan manusia dalam
masyarakat (Rasimin, 2012:35).
Ilmu Pengetahuan Sosial juga membahas hubungan
antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan
masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang
Page 50
29
sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai
permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya
(Solihatin, 2012:14).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah hubungan atau interaksi antara
manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya.
Dimana manusia sebagai peran utama dalam bermasyarakat
dan diharapkan manusia itu sendiri dapat menyelesaikan
berbagai masalah dalam bermasyarakat.
b. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Beragam kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak
akan lepas dari kehidupan masyarakat atau bersumber dari
masyarakat. Dengan demikian, materi ilmu pengetahuan
sosial yang dapat di pelajari dan menjadi sumber
pembelajaran, tidak hanya sebatas pada kehidupan nyata
sesaat di masyarakat, melainkan juga cerita-cerita, novel,
kisah-kisah tokoh terkenal juga dapat dijadikan sebagai
sumber belajar.
Dengan bacaan tersebut dapat diperoleh
pengetahuan, baik berupa pengetahuan sosial maupun nilai-
nilai yang bermakna dalam kehidupan. Jadi bacaan tersebut
merupakan sumber pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
Page 51
30
yang berharga serta memiliki nilai praktis dalam membina
kepribadian bagi siswa (Rasimin, 2012:44)
Secara prinsip pembelajaran tidaklah dapat diartikan
secara sederhana, yaitu sebagai proses pengalihan ilmu
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik saja.
Namun lebih dari itu, yakni berusaha membantu peserta
didik dalam menempatkan diri dalam situasi untuk
melakukan konstruksi pikirannya dalam situasi yang wajar,
alami dan mampu mengekspresikan dirinya secara tepat apa
yang mereka rasakan dialami sendiri. Dengan demikian
pembelajaran harus mampu memberikan motivasi kepada
peserta didik bersifat aktif, kreatif dan inovatif, yang
disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan perkembangan
peserta didik (Rasimin, 2012:45)
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan
dan membentuk warga Negara yang baik, dengan memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
kehidupan di masyarakat. Apabila dikaitkan dengan tujuan
mempelajari ilmu pengetahuan sosial di sekolah, maka ilmu
pengetahuan sosial harus dikaitkan dengan problematika
yang dihadapi seseorang di masyarakat, terutama tantangan
yang harus dihadapi siswa di masa depan. Hal ini didasarkan
Page 52
31
pada tujuan utama mempelajari ilmu pengetahuan sosial,
yaitu untuk membina siswa menjadi warga Negara yang
baik (Rasimin, 2012:40-41). Warga Negara yang baik
adalah warga yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kepedulian sosial, yang berguna bagi diri,
bagi masyarakat, bangsa dan Negara (Soemantri dalam
Rasimin, 2012:41).
d. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan
tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata,
melainkan juga harus diarahkan membina siswa menjadi
warga masyarakat dan warga Negara yang memiliki
tanggung jawab atas kesejahteraan bersama. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa ruang lingkup ilmu
pengetahuan sosial adalah manusia dalam konteks sosial
(Rasimin, 2012:38).
Karena ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial
berkaitan dengan masalah-masalah nyata kehidupan
bermasyarakat, maka pemantapan ilmu pengetahuan sosial
dalam pendidikan secara langsung dapat dikembangkan
pada beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang secara
langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial
maupun Pendidikan Kewarganegaraan (Rasimin, 2012:39)
Page 53
32
e. SK dan KD Pembelajaran IPS kelas VI semester I
Kelas VI Semester I
Tabel 2.1
Standar kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami perkembangan
wilayah Indonesia, kenampakkan
alam dan keaadaan sosial negara-
negara di Asia Tenggara serta
benua-benua
1.1 Mendeskripsikan
perkembangan sistem
administrasi wilayah Indonesia
1.2 Membandingkan
kenampakkan alam dan keadaan
sosial negara-negara tetangga
1.3 Mengidentifikasi benua-
benua
f. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Benua Eropa
1. Letak dan Batas Wilayah
Benua Eropa pada dasarnya merupakan daratan yang
menyatu dengan Benua Asia yang sering disebut Eurasia.
Antara Benua Eropa dan Asia dipisahkan oleh
Pegunungan Ural. Secara Astronomis, Benua Eropa
terletak di antara 35° LU-71° LU dan 9° BB-60° BT.
Adapun batas-batas wilayah Benua Eropa adalah sebagai
berikut :
Page 54
33
a) Sebelah utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
b) Sebelah timur berbatasan dengan Benua Asia.
c) Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Hitam
dan Laut Tengah.
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra
Atlantik.
2. Ketampakan Alam dan Iklim
Letak Benua Eropa menyatu dengan Benua Asia
dipisahkan oleh pegunungan Ural dan Laut Kaspia.
Sesuai ketampakan alamnya, Benua Eropa dibagi
menjadi empat bagian yaitu sebagai berikut.
a. Dataran rendah yang terdapat di wilayah Eropa
bagian tengah. Wilayah dataran rendah yang paling
luas terdapat di bagian utara membentang dari
Benelux, Jerman Utara, Polandia, sampai ke Rusia.
b. Dataran Tinggi Skandinavia terletak diwilayah bagian
utara.
c. Tanah pegunungan di Eropa Barat tidak berhubungan
dengan beberapa pegunungan lainnya. Sebagai
contoh, bukit di Eropa Tengah dan Pegunungan di
Inggris.
Page 55
34
d. Tanah pengunungan Eropa selatan merupakan
rangkaian Pegunungan Alpen, Kaukasus dan lain-
lain.
Di Benua Eropa juga terdapat ketampakan alam yaitu
sebagai berikut.
a. Pegunungan
1) Pegunungan Alpen (pegunungan terpanjang di
Eropa) membentang dari Perancis sampai ke
Semenanjung Balkan.
2) Pegunungan Pyrenia membentang antara Spanyol
dan Perancis.
3) Pegunungan Mount Blane membentang antara
Perancis sampai Italia.
4) Pegunungan Alpenia (Italia).
5) Pegunungan Kaukasus di Eropa bagian tenggara
dengan puncaknya Elbrus.
b. Gunung
1) Gunung Elbrus yaitu gunung tertinggi di Eropa
yang terdapat di Rusia.
2) Gunung Olympus terletak di negara Yunani.
Page 56
35
c. Sungai
1) Sungai Volga adalah sungai terpanjang di Eropa
melintasi negara Rusia dan bermuara ke Laut
Kaspia.
2) Sungai Ebro melintasi negara Spanyol dan
bermuara ke Laut Tengah.
3) Sungai Rhein merupakan sungai tersibuk di Eropa
melintasi negara Perancis, Jerman, Belanda, dan
bermuara ke Laut Utara.
d. Danau
1) Danau Saimaa merupakan danau terbesar di Eropa
yang terdapat di Finlandia.
2) Danau Onega dan Danau Balaton.
e. Gurun
Di Eropa atau tepatnya di Rusia terdapat Gurun
Karakorum dengan luas sekitar 284.900 km2.
Sementara itu iklim Benua Eropa secara umum
dipengaruhi oleh iklim subtropis. Hal tersebut
dikarenakan Benua Eropa secara astronomis terletak
pada daerah lintang tinggi. Namun, berdasarkan
pengaruh keadaan alamnya, iklim Benua Eropa
dikelompokkan menjadi berikut.
Page 57
36
a) Iklim Laut, terdapat di Eropa Barat Laut, seperti
negara Inggris, Skandinavia bagian barat,
Perancis, Belgia, Belanda, Denmark, dan Spanyol
bagian utara.
b) Iklim kontinential, terdapat di Eropa bagian timur.
c) Iklim mediteran, terdapat di Eropa bagian selatan.
d) Iklim tundra, terdapat di Eropa bagian tengah.
e) Iklim dingin (kutub), terdapat di Eropa bagian
utara (Swedia bagian utara, Finlandia, Norwegia,
dan Rusia).
3. Keadaan Penduduk dan Kegiatan Penduduk Eropa
Secara umum, penduduk Eropa berkulit putih
termasuk ras Kaukasoid dengan berbagai jenis suku
bangsa. Beberapa suku bangsa di Benua Eropa antara
lain suku bangsa Nordik yang banyak mendiami wilayah
Semenanjung Skandinavia, Jerman dan Belanda. Suku
bangsa Alpen yang menghuni wilayah di sekitar
Pegunungan Alpen (Perancis dan Swiss). Suku bangsa
Mediterania yang mendiami wilayah Eropa Selatan.
Suku bangsa Slavia yang mendiami wilayah Eropa
Timur.
Kegiatan-kegiatan penduduk di Benua Eropa
adalahsebagai berikut.
Page 58
37
a) Perikanan, yaitu terdapat di negara Rusia, Islandia
dan Norwegia. Islandia adalah salah satu contoh
negara Eropa dengan pendapatan negara yang utama
berasal dari sektor perikanan.
b) Industri, meliputi industri berat dan ringan, antara
lain industri mesin, peralatan transportasi, elektronik,
logam, tekstil, makanan dan minuman. Eropa
merupakan kawasan industri terbesar di dunia.
c) Kehutanan, dengan hutan-hutan produktif yang masih
tersisa terdapat di Finlandia, Swedia, Perancis, dan
Rusia.
d) Pertanian, seperti tanaman anggur, jeruk, dan sayur-
sayuran banyak dihasilkan oleh sejumlah negara yang
terletak di sekitar Laut Tengah.
e) Transportasi, terdapat pelabuhan dan jalur kereta api.
Pelabuhan-pelabuhan tersibuk di Eropa adalah
Rotterdam, London, dan Antwerpen.perusahaan
kereta api dengan jaringan terluas dan termegah
adalah Prancis, Jerman, dan Polandia. Sungai tersibuk
sebagai arus lalu lintas adalag Sungai Rhein.
f) Pertambangan, memiliki potensi batu bara dan bijih
besi yang cukup melimpah. Eropa merupakan
penghasil bauksit terbesar (1/5 dari total produksi
Page 59
38
dunia), baja besar (3/5 dari total produksi dunia), dan
bijih besi (1/2 dari total produksi dunia).
g) Pariwisata, Eropa menyimpan potensi wisata yang
begitu besar, tidak hanya pemandangan alamnya saja
yang menarik, tetapi juga peninggalan sejarah masa
lampau yang tersebar.
Eropa sendiri merupakan pusat peradaban dunia.
Kebudayaan Eropa dan peninggalan-peninggalan seperti
Stone Henge di Inggris, Menara Pisa di Italia, Coloseum
di Roma, Lauvre di Prancis dan Kasino di Monte Carlo.
4. Negara-negara di Benua Eropa
Tabel 2.2
Negara-Negara di Eropa Barat
No Negara Ibu Kota
1 Inggris London
2 Belanda Amsterdam
3 Irlandia Dublin
4 Perancis Paris
5 Belgia Brussel
6 Luxemburg Luxemburg
Page 60
39
Tabel 2.3
Negara-Negara di Eropa Tengah
No Negara Ibu Kota
1 Jerman Berlin
2 Polandia Warsawa
3 Swiss Bern
4 Austria Wina
5 Cheska Praha
6 Slovakia Bratislava
7 Hungaria Budapest
8 Rumania Bukares
9 Albania Tirana
10 Bulgaria Sofia
11 Bosnia Sarajevo
12 Kroasia Zagreb
13 Slovenia Ljubljana
14 Makedonia Skopie
15 Serbia Beograd
16 Montenegro Titograd
Page 61
40
Tabel 2.4
Negara-Negara di Eropa Utara
No Negara Ibu Kota
1 Denmark Kopenhagen
2 Norwegia Oslo
3 Swedia Stokholm
4 Finlandia Helsinki
5 Islandia Reykjavik
Tabel 2.5
Negara-Negara di Eropa Timur
No Negara Ibu Kota
1 Rusia Moskwa
2 Estonia Tallinn
3 Latvia Riga
4 Lituania Vilnius
5 Ukraina Kiev
6 Moldova Kishinev
Page 62
41
Tabel 2.6
Negara-negara di Eropa Selatan
No Negara Ibu Kota
1 Yunani Athena
2 Italia Roma
3 Spanyol Madrid
4 Portugal Lisabon
5 Malta Valletta
5. Informasi Beberapa Negara di Benua Eropa
a) Inggris
Inggris merupakan negara industri terkemuka
di Eropa selain Jerman. Salah satu kota di Inggris
yang merupakan kota industri yaitu Birmingham.
Birmingham dikenal dengan sebutan The Black
Country. Hal ini disebabkan oleh lapisan udara di
Birmingham selalu gelap karena dipengaruhi oleh
banyaknya asap hitam yang berasal dari cerobong
pabrik yang terdapat di kota tersebut. Bentuk
pemerintahan negara Inggris adalah kerajaan
konstitusional. Kepala negaranya adalah ratu dan
kepala pemerintahannya adalah seorang perdana
Page 63
42
menteri. Perdana menteri bersama menteri sebagai
kabinet. Lembaga tertingginya adalah parlemen.
b) Belanda
Belanda dikenals ebagai ahli bendungan air.
Oleh karena itu, Belanda terkenal sebagai Negara
Dam. Di samping itu, belanda juga terkenal sebagai
Negara Kincir Angin. Ibu kota Belanda
adalahAmsterdam. Kepala negara Belanda adalah
ratu dan kepala pemerintahannya adalah perdana
menteri. Bahasa kebangsaannyaadalah bahasa
Belanda. Lagu kebangsaan adalah Willhelmus van
Nassouwe. Mata uang Belanda adalah euro.
c) Perancis
Luas wilayah Perancis adalah 543.965 km2.
Ibu kota negara Perancis adalah Paris. Kota Paris
terkanl sebagai pusat mode pakaian, serta pusat
keindahan dan kesenia.
Kepala negara Perancis adalah presiden dan
kepala pemerintahannya adalah perdana menteri.
Bahasa kebangsaannya adalah bahasa Perancis. Lagu
kebangsaannya adalah La Marseillaise. Perancis
terkenal dengan anngurnya. Mata uang Perancis
adalah euro.
Page 64
43
d) Jerman
Jerman merupakan negara republik. Kepala
negaranya adalah seorang presiden dan kepala
pemerintahannya seorang kanselir atau perdana
menteri yang memiliki kekuasaan pribadi yang besar.
Tempat pelanggan tembakau Indonesia di Jerman
terdapat di kota Bremen. Bahasa resminya adalah
bahasa Jerman. Jerman merupakan negara industri.
Jerman merupakan begara produsen mobil dengan
merek-merek terkenal di dunia.
A. Benua Amerika
Benua Amerika ditemukan oleh Christophus
Colombus dari spanyol pada tahun 1492. Colombus
mendarat di Kepulauan Colombus pada tahun 1500. Nama
tersebut dipakai sebagai penghargaan kepada Amerigo
Vespucci.
1. Letak Benua Amerika
Wilayah Benua Amerika memanjang dari utara
sampai selatan dan dikelilingi samudra. Ada yang
menyebutnya sebagai dunia baru. Secara astronomis,
Benua Amerika terletak antara 83°07 LU-56° LS dan
34°45 BB-172°27 BT. Batas-batas wilayah Benua
Amerika adalah sebagai berikut.
Page 65
44
a. Sebelah Utara : Laut es dan Selat Davis
b. Sebelah Timur : Samudra Atlantik dan Laut Karibia
c. Sebelah Selatan : Laut kutub selatan
d. Sebelah Barat : Samudra Pasifik dan laut Bening
2. Pembagian Benua Amerika
Benua Amerika dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai
berikut.
a. Amerika Utara
Amerika Utara terdiri dari Kanada dan
Amerika Serikat. Amerika Utara merupakan wilayah
di dunia yang paling maju dan kaya. Negara-negara
di Amerika Utara memiliki kekayaan alam dan tanah
yang subur. Sumber daya manusianya mampu
menciptakan teknologi yang canggih. Penduduk yang
menempati Amerika Utara antara lain Indian
Amerika, Eropa, Eskimo, Asia, dan Afrika Hitam.
Indian merupakan penduduk asli benua Amerika,
terutama tinggal di Meksiko.
Bahasa yang digunakan di Amerika Utara
antara lain bahasa Inggris, Spanyol, dan Perancis.
Agama yang dianut penduduk Amerika Utara adalah
agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, Kristen
Ortodoks Timur, dan Yahudi.
Page 66
45
Negara-negara yang berada di wilayah Amerika Utara
sebagai berikut.
Tabel 2.7
No Negara Ibu Kota
1 Amerika Serikat Washington
2 Meksiko Meksiko
3 Kanada Ottawa
Tumbuhan di daerah kutub berupa tumbuhan
tundra dan bergeser ke arah selatan berupa hutan
konifera atau hutan berdaun jarum dan padang rumput
(prain).
b. Amerika Tengah
Amerika Tengah merupakan daratan sempit
yang menghubungkan Amerika Utara dan Amerika
Selatan. Amerika Tengah terdiri dari El savador,
Guatemala, Kosta Rika, Meksiko, Panama,
Nikaragua, Honduras, Kuba, Haiti, Dominika, Puerto
Riko dan Jamaika.
Penduduk asli Amerika Tengah adalah orang
Indian. Pendatang yang kemudian berkembang adalah
bangsa Spanyol. Agama yang dianut penduduk
Amerika Tengah antara lain Katolik, dan kepercayaan
Page 67
46
tradisional. Pertanian merupakan sektor terpenting
bagi kehidupan ekonomi Amerika Tengah.
Negara-negara di wilayah Amerika Tengah yaitu
sebagai berikut.
Tabel 2.8
No Negara Ibu Kota
1 El Savador San Savador
2 Guatemala Guatemala
3 Nikaragua Managua
4 Kosta Rika San Jose
5 Panama Panama
6 Kuba Havana
7 Honduras Tegucigalpa
8 Haiti Port-au-prince
9 Dominika Roseau
10 Puerto Riko San Juan
11 Jamaika Kingston
Perbedaan iklim antara pantai barat dan pantai
timur mengakibatkan terjadinya perbedaan jenis
tumbuhan. Tumbuhan yang ada di Amerika Tengah
bagian barat umumnya berupa hutan hujan tropis,
Page 68
47
sedangkan bagian timur berupa hutan campuran dan
hutan musim.
c. Amerika Selatan
Amerika Selatan disebut juga Amerika Latin
karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Spanyol
dan Portugis yang tumbuh dari bahasa Latin. Amerika
Selatan memiliki banyak kekayaan alam, tetapi
pembangunan di negara Amerika Selatan berjalan
lambat.
Sebagian besar mata pencaharian penduduk di
Amerika Selatan di bidang pertanian, perkebunan,
dan peternakan. Hasil utamanya adalah hasil
pertanian. Pengelompokkan penduduk dan
diskriminasi masih terasa di Amerika Selatan.
Negara-negara yang berada di wilayah Amerika
Selatan yaitu sebagai berikut.
Tabel 2.9
No Negara Ibu Kota
1 Kolombia Bogota
2 Venezuela Karakas
3 Ekuador Quito
4 Peru Lima
5 Bolivia La Paz
Page 69
48
6 Cile Santiago
7 Argentina Beunos Aires
8 Uruguay Montevideo
9 Paraguay Asuncion
10 Brasil Brasilia
11 Suriname Paramaribo
12 Guyana Goergetown
3. Ketampakan Alam Benua Amerika
Ketampakan alam di Benua Amerika adalah sebagai
berikut.
a. Gunung dan Pegunungan
Sebagian besar wilayah Benua Amerika
tertutup barisan pegunungan dengan puncak yang
sering diselimuti salju. Beberapa pegunungan yang
terdapat di Benua Amerika antara lain sebagai
berikut.
1) Pegunungan Rocky yang membujur dari Alaska
sampai Meksiko, terletak di bagian barat wilayah
Amerika Utara.
2) Pegunungan di bagian barat yang membujur dari
utara sampai selatan adalah Pegunungan Alaska,
Calkade, Sierra Nevada dan Sierra Madre.
Page 70
49
Adapun Pegunungan Andes membujur dari
Venezuela sampai Argentina dengan puncak
tertinggi bernama gunung Aconcagua (6.960 m).
3) Pegunungan yang terdapat di bagian timur yaitu
Pegunungan Alleghany dan Pegunungan
Appalacia.
4) Gunung Mitchele (2.037 m) merupakan puncak
tertinggi di Pegunungan Appalacia. Gunung
tertinggi di Amerika Utara adalah Mc Kinley
(6.194 m).
b. Dataran Tinggi
1) Dataran Tinggi Colorado, terletak di bagian barat
atau daerah dekat Pegunungan Rocky.
2) Dataran Tinggi Labrador terletak di bagian utara
Amerika Utara.
3) Dataran Tinggi Meksiko menjadi hulu beberapa
sungai di Meksiko.
4) Dataran Tinggi Venezuela dan Guyana di bagian
Amerika Selatan.
c. Dataran rendah
1) Di Amerika Selatan terdapat dataran rendah
Panama, Dataran rendah Orincoco dan dataran
rendah Amazon.
Page 71
50
2) Di Amerika Tengah, tepinya di semenanjung
Yucatan.
3) Di Amerika Utara terdapat dataran rendah
Mississipi.
d. Air terjun atau Jeram
1) The Angel Falls (979 m) terletak di Venezuela.
2) Air terjun Yosemite (739 m). terletak di Taman
Nasional Yosemite, Amerika Serikat.
3) Air terjun Niagarra (792 m) terletak di perbatasan
Amerika Serikat dan Kanada, tepatnya di Danau
Erie dan Ontario.
4) Air terjun St. Anthony terletak di aliran Sungai
Mississpi.
e. Sungai
1) Sungai Amazon, sungai ini panjangnya mencapai
sekitar 6.516 m
2) Sungai Yardu, sungai Arkansas, sungai Misouri,
sungai Ohio, sungai Tennese yang mengalir dan
bermuara ke Teluk Meksiko.
3) Sungai Orincoco dan sungai Parana Paraguay di
Amerika Selatan.
Page 72
51
f. Danau
1) Danau Titicaca merupakan danu terluas diwilayah
Amerika Selatan.
2) Danau Superior merupakan danau terluas di
wilayah Amerika Utara.
3) Danau Ontario dan Danau Erie di perbatasan
Amerika Serikat dan kanada.
g. Teluk
Seperti Benua lainnya, di Benua Amerika juga
terdapat teluk, diantaranya Teluk Meksiko, Teluk
California, Teluk Alaska, Teluk Hudson.
4. Keadaan Iklim
Berikut iklim di Benua Amerika berdasarkan
letak astronomis dan keadaan alamnya.
a. Iklim dingin (kutub) di Alaska dan Kanada Utara.
b. Iklim tropis meliputi Amerika Tengah dan sebagian
besar Amerika Selatan.
c. Iklim subtropis atau sedang meliputi Amerika Serikat
dan Amerika Selatan bagian Selatan.
d. Iklim gurun terdapat di bagian barat Amerika.
5. Keadaan Penduduk
Penduduk asli Benua Amerika terdiri dari orang
Indian dan Eskimo. Dahulu banyak suku bangsa yang
Page 73
52
mendiami Benua Amerika, seperti suku bangsa Aztek,
Maya, Olmet, Toltek, Chavin, Moche, Chimu, dan Inka.
Saat ini, sebagian besar penduduk Benua Amerika adalah
bangsa pendatang. mereka datang dari Eropa, Afrika, dan
Asia.
Di kawasan Amerika Utara, aktivitas ekonomi
bertumpu pada industri. Amerika Serikat dan di Kanada
utara merupakan negara-negara industri maju. Jenis
industri di Amerika Utara sangat beragam, yang paling
utama ialah pengolahan makanan, pakaian, pembuatan
kendaraan, alat elektronik, dan pengolahan minyak.
Berbeda dengan kawasan utara, di kawasan selatan,
pertanian lebih berkembang secara dominan. Janis
tanaman yang ditanam meliputi kopi, the, lada, kapas,
gandum, jagung, kentang, sayuran, dan buah-buahan.
Selain pertanian, peternakan juga digiatkan untuk
memperolah hasil dalam bentuk daging, kulit, susu, keju,
mentega dan benang wol.
Amerika juga merupakan kawasan yang kaya
akan cadangan bahan tambang. Pertambangan
berkembang pesat terutama di kawasan Amerika Utara.
Beberapa hasil tambang Amerika meliputi minyak,
Page 74
53
timah, batu bara, bijih besi, perunggu, mangan, nikel dan
uranium.
Adapun ayat Al-Qur’an yang mendukung
pembelajaran IPS materi Benua-benua di Dunia :
ال ذي خلق الس ماوات والرض في ست ة أي ام ثم إن رب كم الله
استوى على العرش يغشي الل يل الن هار يطلبه حثيثا والش مس
والقمر والنجوم مسخ رات بأمره أل له الخلق والمر تبارك الله
رب العالمين﴿٥٤﴾
Artinya : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam.”
Ayat diatas Allah menegaskan bahwa Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari
(masa).
Dialah Pemilik, Penguasa dan Pengaturnya, Dialah
Page 75
54
Tuhan yang berhak disembah dan kepada-Nyalah
manusia harus meminta pertolongan.
Walaupun yang disebutkan dalam ayat ini hanya
langit dan bumi saja, tetapi yang dimaksud ialah semua
yang ada di alam ini karena yang dimaksud dengan
langit ialah semua alam yang di atas, dan yang dimaksud
dengan bumi ialah semua alam yang di bawah, dan
termasuk pula alam yang ada di antara langit dan bumi.
Jadi ayat diatas apabila dikaitkan dengan
pembelajaran IPS materi Benua-benua di Dunia yaitu
Allah telah menciptakan langit dan bumi beserta seisinya
agar supaya kita mensyukuri dan menjaga apa yang telah
diciptakan oleh Allah.
B. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan
Media Audio Visual
a. Pengertian
1. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Model pembelajaran kooperatif adalah
merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri
dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja
Page 76
55
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota
kelompok itu sendiri (Solihatin, 2012:4).
Model pembelajaran Student Facilitator and
Explainingmerupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekan pada struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta
didik dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan materi (Shoimin, 2016:183-184).
Penerapan model pembelajaran harus bisa
memperbanyak pengalaman serta meningkatkan motivasi
belajar yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta
didik, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining. Dengan
menggunakan model pembelajaran ini dapat
meningkatkan antusias, motivasi, keaktifan, dan rasa
senang. Oleh sebab itu, sangat cocok dipilih guru untuk
digunakan karena mendorong peserta didik menguasai
beberapa keterampilan di antaranya berbicara,
menyimak, dan pemahaman pada materi Benua-Benua di
Dunia.
2. Media Audio Visual
Media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
Page 77
56
perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan
audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai (Usman, 2002:11).
Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah
media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera
pendengaran dan penglihatan. Secara umum media
audio-visual menurut teori kerucut pengalaman Edgar
Dale memiliki efektivitas yang tinggi daripada media
audio atau visual. Di antara jenis media audio-visual ini
adalah media film, video dan televisi (Sukiman,
2012:184).
a. Langkah-Langkah
1. Model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining
a) Guru menyampaikan materi dan
kompetensi yang ingin dicapai.
b) Guru mendemonstrasikan atau menyajikan
garis-garis besar materi pembelajaran.
c) Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjelaskan kepada siswa lainnya,
Page 78
57
misalnya melalui bagan atau peta konsep.
Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran.
d) Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari
siswa.
e) Guru menerangkan semua materi yang
disajikan saat ini.
f) Penutup. (Shoimin, 2016:184)
2. Media Audio Visual
a. Persiapan
Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat
persiapan yaitu :
1) Membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran
2) Mempelajari buku petunjuk
penggunaan media
3) Menyiapkan dan mengatur peralatan
media yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan/Penyajian
Pada saat melaksanakan pembelajaran
menggunakan media audio visual, guru
perlu mempertimbangkan seperti:
Page 79
58
1) Memastikan media dan semua
peralatan telah lengkap dan siap
digunakan
2) Menjelaskan tujuan yang akan
dicapai
3) Menjelaskan materi pelajaran kepada
siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
4) Menghindari kejadian-kejadian yang
dapat mengganggu konsentrasi
siswa.
c. Tindak Lanjut
Aktivitas ini dilakukan untuk
memantapkan pemahaman siswa tentang
materi yang telah disampaikan
menggunakan media audio visual.
Disamping itu aktivitas ini bertujuan untuk
mengukur efektivitas pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Kegiatan yang bisa
dilakukan diantaranya diskusi, observasi,
eksperimen, latihan dan tes adaptasi.
(http://fajar96artikel.blogspot.com/2016/12/
Page 80
59
media-audio-visual.html diakses tanggal
12-01-19 pukul 02:29 WIB)
b. Kelebihan dan Kelemahan
1. Model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining
Beberapa kelebihan model ini adalah sebagai
berikut.
a) Materi yang disampaikan lebih jelas dan
konkret.
b) Dapat meningkatkan daya serap siswa
karena pembelajaran dilakukan dengan
demonstrasi.
c) Melatih siswa untuk menjadi guru karena
siswa diberikan kesempatan untuk
mengulangi penjelasan guru yang telah dia
dengar.
d) Memacu motivasi siswa untuk menjadi
yang terbaik dalam menjelaskan materi
ajar.
e) Mengetahui kemampuan siswa dalam
menyampaikan ide atau gagasan.
Page 81
60
Adapun kelemahan dari model ini adalah
sebagai berikut.
a) Siswa yang malu tidak mau
mendemonstrasikan apa yang diperintahkan
oleh guru kepadanya atau banyak siswa
yang kurang aktif.
b) Tidak semua siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk melakukannya atau
menjelaskan kembali kepada teman-
temannya karena keterbatasan waktu
pembelajaran.
c) Adanya pendapat yang sama sehingga
hanya sebagian saja yang terampil.
d) Tidak mudah bagi siswa untuk membuat
peta konsep atau menerangkan materi ajar
secara ringkas.
2. Media Audio Visual
Beberapa kelebihan atau kegunaan video
sebagai media audio visual pembelajaran yaitu :
a) Dapat menari perhatian untuk periode-
periode yang singkat dari rangsangan
lainnya.
Page 82
61
b) Dengan alat perekam pita video sejumlah
besar penonton dapat memperoleh
informasi dari ahli-ahli/spesialis.
c) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan
dan direkam sebelumnya, sehingga dalam
waktu mengajar guru dapat memusatkan
perhatian dan penyajiannya.
d) Menghemat waktu dan rekaman dapat
diputar berulang-ulang.
e) Keras lemah suara dapat duatur dan
disesuaikan bila akan disisipi komentar
yang akan didengar.
f) Guru bisa mengatur dimana dia akan
menghentikan gerakan gambar tersebut,
artinya control sepenuhnya ditangan guru.
g) Ruangan tidak perlu di gelapkan waktu
menyajikannya.
Adapun kelemahan video sebagai media audio
visual pembelajaran yaitu :
a) Perhatian penonton sulit dikuasai,
partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
Page 83
62
b) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah
haruslah diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain.
c) Kurang mampu menampilkan detail dari
objek yang disajikan secara sempurna.
d) Memerlukan peralatan yang mahal dan
kompleks
(http://fajar96artikel.blogspot.com/2016/12/
media-audio-visual.html diakses tanggal
12-01-19 pukul 02:29 WIB).
4. Kajian Pustaka
a. Penelitian oleh Yuni Pratiwi tahun 2013
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi
yang dilakukan oleh (Yuni Pratiwi 2013) bahwa dengan
menggunakan media gambar berbentuk puzzle pada siswa
kelas IV SD Bangunharjo Sewon Bantul dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Bangunharjo Sewon
Bantul yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan daa
yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
media gambar berbentuk puzzle, dapat meningkatkan hasil
Page 84
63
belajar IPS siswa kelas IV SD Bangunharjo Sewon Bantul.
Peningkatan hasil belajar tersebut sebesar 7, 43. Hal ini
dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa sebelum
dilakukan tindakan nilai rata-rata 72,55 dengan persentase
ketuntasan sebesar 45,00 % meningkat menjadi 73,98
dengan persentase ketuntasan sebesar 60,00 % dan pada
siklus II nilai ratarata meningkat menjadi 79,58 dengan
persentase ketuntasan sebesar 85,00 %.
b. Penelitian oleh I Gusti Ayu Dwi Ariyanti tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi
yang dilakukan oleh (I Gusti 2016) bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas V SDN 11 Cakranegara. Hal ini
dapat diketahui dari peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus selanjutnya. Indicator keberhasilan dalam
penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa dikatakan
meningkat jika skor aktivitas minimal berkategori “aktif”
dan hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika ≥ 85%
siswa mendapatkan nilai ≥ 70. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa skor aktivitas belajar siswa dalam 2
siklus mengalami peningkatan yaitu siklus I adalah 67%
dengan kategori aktif dan siklus II menjadi 83% dengan
Page 85
64
kategori sangat aktif. Sementara itu terjadi peningkatan hasil
belajar siswa secara klasikal yang mendapatkan nilai ≥70
siklus I adalah 65,63% menjadi 94% siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
Penggunaan Metode Pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan Media Peta Konsep dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 11 Cakranegara Tahun
Pelajaran 2015/2016.
c. Penelitian oleh Eunike Kristina tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi
yang dilakukan oleh (Kristina 2016) bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran cooperative Script
dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SD Negeri Kumpulrejo
Argomulyo Salatiga. Dapat dilihat dari hasil penelitian
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative
script dengan menggunakan media audio-visual ketuntasan
pada siklus 1 sebesar 65% atau 13 siswa dan siklus 2 sebesar
90% atau 18 siswa. Frekuensi kenaikan ketuntasan belajar
yaitu dari prasiklus 6 siswa, siklus 1 menjadi 13 siswa,
siklus 2 menjadi 18 siswa dengan presentase 30%, 65%,
90%. Nilai rata-rata kelas sebelum menggunakan model
pembelajaran cooperative script dengan media audio-
Page 86
65
visualsebesar 64,1 saja, namun setelah model pembelajaran
cooperative script dengan menggunakan media audio-visual
pada siklus 1 naik sebesar 68 dan siklus 2 sebesar 83,4.
Maka dapat disimpulkan menggunakan model pembelajaran
cooperative script dengan media audio-visual dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD N
Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga
Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016.
Page 87
66
BAB III
PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Karangjati 02
1. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SDN Karangjati 02
b. Nomor Statistik Sekolah ( N S S ) : 101032213066
c. Nomor Akte Pendirian / Kelembagaan: 421.2/002/11/53/87
d. Tahun Berdiri Sekolah : 1987
e. Status Sekolah : Negeri
f. Alamat Sekolah : Jl. Merak No. 07
Karangjati, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
g. Ukuran Tanah : 1980m2
h. Status Tanah : Hak pakai
Visi dan misi yang dicanangkan oleh SD Negeri Karangjati
02adalah sebagai berikut:
Visi :Terciptanya generasi penerus bangsa yang berkarakter,
berprestasi, mandiri didasari iman dan taqwa.
Misi :
1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi
luhur melalui pendidikan agama.
2) Memberdayakan pembelajaran yang efektif, kreatif,
aktif, dan menyenangkan untuk mencapai prestasi.
Page 88
67
3) Mengintensifkan pengembangan keterampilan hidup
untuk kemandirian peserta didik.
4) Menciptakan suasana kondusif dalam membantuk
pribadi peserta didik yang berlandaskan iman dan taqwa.
5) Memperkenalkan sarana teknologi modern untuk menuju
era globalisasi.
6) Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dalam
rangka mencapai itu tujuan sekolah.
Tujuan Sekolah :
1) Memberikan pengetahuan akademik serta umum kepada
peserta didik guna melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi.
2) Memberikan keterampilan/kecakapan hidup untuk
kemandirian diri dan lingkungan.
3) Membentuk pribadi peserta didik yang berbudi pekerti
luhur.
4) Mewujudkan pribadi yang beriman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
5) Mendorong peserta didik untuk belajar mengenal dan
menerapkan kemajuan teknologi.
6) Proporsi lulusan yang diterima di SMP/MTs mencapai
100%.
Page 89
68
7) Setiap kegiatan lomba dapat masuk 10 besar di tingkat
Kecamatan.
8) Kegiatan keagamaan, kepramukaan, dan sikap
kedisiplinan sekolah semakin meningkat.
9) Hubungan antara sekolah dan masyarakat semakin
kondusif.
10) Mencetak peserta didik mengacu pada pendidikan
Berkarakter Bangsa.
2. Personalia SD Negeri Karangjati 02
Tabel 3.1
Daftar Guru Dan Karyawan SD Negeri Karangjati 02
NO NAMA NIP JABATAN
1 Susiyanto, S.Pd.SD 19620605 198201 1 005 KS
2 Siswo, A.Ma.Pd 19581015 197911 1 001 Guru
3 Siti Rubiyah A.Ma.Pd 19600626 198201 2 006 Guru
4 Suwanto, S.Pd - Guru
5 Suwiyarti, S.Pd 19671112 199103 2 007 Guru
6 Fajar Kurnianingsih,
S.Pd
19691118 200212 2 002 Guru
7 Sri Sulistyowati, S.Pd 19691016 201406 2 001 Guru
8 Reni Sularsih, S.Pd - Guru
Mapel
9 Umi Zulfatunni’mah,
S.Pd
- Guru
Agama
Page 90
69
10 Buyung Agrinadewa,
S.Pd
- Guru PJOK
11 Kharisma Pratama
Putri, S.Pd
- Guru
(Bantu)
12 Erna Sulistyowati, S.E - PTT
3. Prestasi yang Pernah Diraih
Tabel 3.2
Daftar Prestasi SekolahSD Negeri Karangjati 02
NO NAMA LOMBA TAHUN LOMBA PRESTASI
1 Lomba Polcil 31-10-2015
Juara Harapan I/
Tingkat Kabupaten
2 Lomba Pesta Siaga 05-03-2016
Juara II Barung
Putra
3
Lomba
Perpustakaan
07-09-2016
Juara I Tingkat
Kecamatan
4
Lomba
Perpustakaan
08-08-2017
Juara I Tingkat
Kecamatan
Page 91
70
Table 3.3
Daftar Prestasi Guru SD Negeri Karangjati 02
NO NAMA TAHUN LOMBA PRESTASI
1 Siswo, A.Ma.Pd
2
Fajar Kurniangsih,
S.Pd SD
2014
3
Fajar
Kurnianingsih,
S.Pd. SD
2016
Juara 1 tingkat
Kecamatan Bergas
4 Reni Sularsih, S.Pd 2018
B. Penyajian Data
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelasVI SD negeri
Karangjati 02 yang berjumlah 39 siswa dengan keterangan 22
siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Selama proses
penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin
sakit atau tanpa alasan. Berikut nama siswa kelas VI :
Page 92
71
Tabel 3.4
Daftar Siswa Kelas VI
No Nama Jenis Kelamin
1 Bayu Satria Laki-laki
2 Chairunisa Aulia Yufadha Perempuan
3 Havis Alfreda Laki-laki
4 Jeny Jelita Perempuan
5 Mustafidzatun Aysah Perempuan
6 Saifudin Naufal Muzaki Laki-laki
7 Violeta Asti Ramadhani Perempuan
8 Yogi Pramudia Susanto Laki-laki
9 Ahmad Ajmal Wafa Laki-laki
10 Akira Putra Abyantaro Laki-laki
11 Andin Anindia Paranandi Perempuan
12 Andrea Mialana Mediana Perempuan
13 Aprilia Afanda Perempuan
14 Arzad Afif Laki-laki
15 Azhiim Al Maaliki Laki-laki
16 Chasey Aswin Aditya Laki-laki
17 Chelsea Three Firjatullah Perempuan
18 Erliana Rosita Dewi Perempuan
19 Fathir Hibrizi Laki-laki
20 Gaida Husna Nafisah Perempuan
Page 93
72
21 Liya Nujbatun Nisa Perempuan
22 Muh. Tegar Aswangga Banu Laki-laki
23 Meilya Windi Pangesti Perempuan
24 Natasya Octavia K Perempuan
25 Navisya Octavia Ramadhani Perempuan
26 Noor Fajar Rizki Saputra Laki-laki
27 Pelita Pinenggar Penggalih Laki-laki
28 Raditya Saputra Laki-laki
29
Rahmasari Uswatun
Khasanah
Perempuan
30 Ratih Dinar Yulistya Perempuan
31 Raya Ramadhandiarso Laki-laki
32 Risky Darya Kumara P Laki-laki
33 Sahara Meiria Bethrix Perempuan
34 Salma Fitri Ramadhani Perempuan
35 Syifa Nailal Marom Perempuan
36 Zahra Safira Yuriska R Perempuan
37 Zyahwa Novia Sukma P Perempuan
38 Attarik Rasendriya Gesanda Laki-laki
39 Sabilla Ega Ajeng Balqis Perempuan
Page 94
73
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VI melalui 2
siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian.
Keempat tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah langkah-langkah
penelitian:
A. Secara singkat
1) Tahap Perencanaan
a) Membuat RPP.
b) Mempersiapkan sumber belajar.
c) Mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai bahan
tanya jawab.
d) Mempersiapan lembar pengamatan untuk penilaian.
e) Menentuan target keberhasilan berdasarkan KKM.
2) Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanaan berdasarkan RPP yang terdiri
dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
3) Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung.
4) Tahap Refleksi
a) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan
pembelajaran.
Page 95
74
b) Evaluasi.
c) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki
kekurangan pada siklus sebelumnya.
B. Secara Runtut
1) Pra Siklus
Pada tahap ini peneliti mengadakan penelitian terhadap
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada
tanpa menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dengan media audio visual.
Oleh karena itu peneliti akan mengadakan penelitian
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining dengan media audio visual. Guna
membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining dengan media audio visual pada siklus I
dan siklus II.
2) Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a) Perencanaan
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran maple
IPS yang berkaitan dengan materi Benua-Benua di
Dunia, mempersiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk pembelajaran.
Page 96
75
b) Pelaksanaan Tindakan
a. Pada awal pembelajaran, peneliti menjelaskan
secara singkat metode pembelajaran yang akan
digunakan saat pembelajaran.
b. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
c. Siswa ditunjukkan media lcd dan peta oleh guru.
d. Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai
media yang sudah di tunjukkan guru.
e. Siswa dan guru bertanya jawab yang berkaitan
dengan materi tersebut.
f. Siswa ditunjuk oleh guru untuk maju
menyampaikan materi yang sudah dijelaskan oleh
guru.
g. Pada akhir siklus siswa diberi lembar kertas
evaluasi tes tertulis untuk mengetahui
perkembangan siswa selama mengikuti
pembelajaran.
c) Observasi (Pengamatan)
Selama proses pembelajaran berlangsung,
peneliti secara langsung melakukan pengamatan atau
observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam
Page 97
76
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan mendia audio visual dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri
Karangjati 02.
d) Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaram dalam penerapan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan media
audio visual. Pada siklus I ini terdapat peningkatan
hasil belajar. Siswa terlihat lebih antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dengan media audio
visual.
Selama proses pembelajaran berlangsung
masih ada beberapa permasalahan, antara lain
beberapa siswa masih banyak yang tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan, siswa
berbicara dengan teman sebangkunya, siswa sering
ijin keluar masuk kelas saat proses pembelajaran
berlangsung, hal tersebut membuat suasana kelas
Page 98
77
menjadi tidak kondusif. Dengan adanya permasalahan
tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan
pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar siklus
I.
3) Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat
tahapan yang di mulai perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut:
a) Perencanaan
Materi yang dipelajari pada siklus II masih sama
dengan siklus I. Tahap perencanaan tindakan pada
siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I dan
merupakan hasil perbaikan pelaksanaan siklus
I.Kegiatan perencanaan adalah membuat RPP dan
menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan
selama pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan
a. Siswa ditunjukkan media lcd dan peta oleh
guru.
b. Siswa mendengarkan penjelaskan guru
mengenai media yang sudah di tunjukkan
guru.
Page 99
78
c. Siswa dan guru bertanya jawab yang berkaitan
dengan materi tersebut.
d. Siswa ditunjuk oleh guru untuk maju
menyampaikan materi yang sudah dijelaskan
oleh guru.
e. Guru membagi beberapa kelompok yang
terdiri dari 5 siswa.
f. Siswa di minta menggambarkan Benua Eropa
atau Benua Amerika secara berkelompok.
g. Pada akhir siklus siswa diberi lembar kertas
evaluasi tes tertulis untuk mengetahui
perkembangan siswa selama mengikuti
pembelajaran.
c) Observasi (Pengamatan)
Mengamati aktivitas guru dan siswa ketika
melakukan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan media audio visual baik dalam
diskusi maupun dalam mengerjakan tugas.
d) Refleksi
Pada siklus II peneliti menemukan cukup
banyak peningkatan dari siklus I pada mata
Page 100
79
pelajaran IPS materi Benua-Benua di Dunia,
peningkatan tersebut meliputi:
a. Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran
meskipun ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan.
b. Siswa lebih serius dalam pembelajaran dengan
model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan media audio visual. Dan
denganadanya peningkatan hasil tes tertulis
pada lembar soal yang dikerjakan.
c. Siswa rajin menulis apa yang telah
disampaikan oleh guru terkait materi yang
sudah disampaikan.
d. Adanya peningkatan ketuntasan klasikal. Pada
siklus II adalah hampir semua aspek keaktifan
meningkat sehingga hasil belajar siswa dan
ketuntasan kriteria minimal pun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini
tidak lepas dari model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dengan media
audio visual yang digunakan untuk proses
pembelajaran.
Page 101
80
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI SD
Negeri Karangjati 02, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dengan
media audio visual melalui 2 siklus untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi Benua-Benua di
Dunia. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari
pemeriksaan tahap studi awal sampai pada siklus kedua diperoleh
data sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal
Data yang diperoleh dari observasi dengan guru mapel IPS
diperoleh penjelasan bahwa masih ada beberapa siswa
mendapat nilai IPS yang belum tuntas atau belum memenuhi
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPS yang
ditetapkan di SD Negeri Karangjati 02 yaitu 70. Berdasarkan
pengamatan singkat terhadap siswa sebelum penelitian,
menunjukan bahwa kemampuan siswa masih rendah terhadap
mata pelajaran IPS. Hal tersebut berakibat terhadap nilai
ulangan harian yang diperoleh siswa.
Page 102
81
Tabel 4.1
Data Nilai Siswa Kelas VI SD Negeri Karangjati 02 Pra Siklus
No Nama Nilai Ketuntasan
1. B S 65 Tidak Tuntas
2. C A Y 65 Tidak Tuntas
3. H A 60 Tidak Tuntas
4. J J 50 Tidak Tuntas
5. M A 50 Tidak Tuntas
6. S N M 55 Tidak Tuntas
7. V A R 55 Tidak Tuntas
8. Y P S 55 Tidak Tuntas
9. A A W 50 Tidak Tuntas
10. A P A 55 Tidak Tuntas
11. A A P 60 Tidak Tuntas
12. A M M 65 Tidak Tuntas
13. A A 65 Tidak Tuntas
14. A A 45 Tidak Tuntas
15. A A M 70 Tuntas
16. C A A 50 Tidak Tuntas
17. C T F 55 Tidak Tuntas
18. E R D 60 Tidak Tuntas
19. F H 60 Tidak Tuntas
20. G H N 65 Tidak Tuntas
Page 103
82
21. L N N 65 Tidak Tuntas
22. M T A B 70 Tuntas
23. M W P 75 Tuntas
24. N O K 85 Tuntas
25. N O R 55 Tidak Tuntas
26. N F R S 60 Tidak Tuntas
27. P P P 65 Tidak Tuntas
28. R S 55 Tidak Tuntas
29. R U K 45 Tidak Tuntas
30. R D Y 65 Tidak Tuntas
31. R R 75 Tuntas
32. R D K P 55 Tidak Tuntas
33. S M B 60 Tidak Tuntas
34. S F R 65 Tidak Tuntas
35. S N M 55 Tidak Tuntas
36. Z S Y R 50 Tidak Tuntas
37. Z N S P 55 Tidak Tuntas
38. A R G 55 Tidak Tuntas
39. S E A B 60 Tidak Tuntas
Jumlah 2325
Nilai Rata-rata 59,61
Tuntas (%) 12,82%
Page 104
83
Tidak Tuntas (%) 87,18%
Nilai rata-rata siswa kelas VI menunjukan bahwa hasil
belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 34 siswa belum
mecapai batas KKM. Batas KKM di SD Negeri Karangjati 02
untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Siswa yang telah mencapai
KKM sebanyak 12,82% (5 siswa) dan 87,18% (34 siswa) belum
mencapai KKM. Berdasarkan hal ini peneliti mencoba
melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator And Expalining dengan media audiovisual untuk
meningkatkan hasil belajar siswa materi Benua-Benua di Dunia.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I, mencakup
performansi guru/siswa dan hasil belajar siswa. Pada deskripsi
performansi guru/siswa didapatkan data kemampuan guru dan
keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah disesuaikan dengan model
pembelajaran Student Facilitator And Explaining dengan media
audio visual.
Pada siklus I pengumpulan data performansi guru/siswa dan
hasil belajar peserta didik menggunakan test dan lembar
observasi. Berdasarkan instrumen tersebut dapat diperoleh data
tentang hasil performansi guru/siswa dan nilai hasil belajar
Page 105
84
siswa dalam pembelajaran. Deskripsi pada penelitian tindakan
siklus I antara lain sebagai berikut:
a. Performansi Guru dan Siswa
Pengambilan data digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru dan siswa pada siklus I menggunakan lembar observasi
performansi guru/siswa. Aspek yang dinilai saat observasi
aktivitas guru adalah kesesuaian guru dengan langkah-
langkah pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan
model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
dengan media audio visual dan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Data ini diambil untuk mengetahui
seberapa besar aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran
IPS materi Benua-Benua di Dunia dengan menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
dengan media audio visual.
Page 106
85
Table 4.2
Nilai Evaluasi Siklus I
Data Nilai Siswa Kelas VI SD Negeri Karangjati 02
No Nama Nilai Ketuntasan
1 B S 55 Tidak Tuntas
2 C A Y 55 Tidak Tuntas
3 H A 60 Tidak Tuntas
4 J J 50 Tidak Tuntas
5 M A 60 Tidak Tuntas
6 S N M 70 Tuntas
7 V A R 55 Tidak Tuntas
8 Y P S 75 Tuntas
9 A A W 65 Tidak Tuntas
10 A P A 85 Tuntas
11 A A P 85 Tuntas
12 A M M 50 Tidak Tuntas
13 A A 65 Tidak Tuntas
14 A A 65 Tidak Tuntas
15 A A M 60 Tidak Tuntas
16 C A A 55 Tidak Tuntas
17 C T F 90 Tuntas
18 E R D 55 Tidak Tuntas
Page 107
86
19 F H 75 Tuntas
20 G H N 80 Tuntas
21 L N N 60 Tidak Tuntas
22 M T A B 85 Tuntas
23 M W P 80 Tuntas
24 N O K 70 Tuntas
25 N O R 55 Tidak Tuntas
26 N F R S 75 Tuntas
27 P P P 85 Tuntas
28 R S 65 Tidak Tuntas
29 R U K 70 Tuntas
30 R D Y 50 Tidak Tuntas
31 R R 55 Tidak Tuntas
32 R D K P 55 Tidak Tuntas
33 S M B 70 Tuntas
34 S F R 65 Tidak Tuntas
35 S N M 85 Tuntas
36 Z S Y R 80 Tuntas
37 Z N S P 65 Tidak Tuntas
38 A R G 60 Tidak Tuntas
39 S E A B 80 Tuntas
Jumlah 2620
Page 108
87
Nilai Rata-rata 67,17
Tuntas (%) 43,59%
Tidak Tuntas (%) 56,41%
Hasil tes evaluasi pada siklus I yang telah dilakukan
pada siswa kelas VI SD Negeri Karangjati 02 telah
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan
perolehan ulangan harian sebelum menerapkan model
pembelajaran Student Facilitator And Explaining dengan
media audio visual. Pada siklus 1 dari 39 siswa terdapat 17
siswa (43,59%) yang sudah tuntas dan ada 22 siswa
(56,41%) yang belum tuntas, dengan demikian 43,59% dari
jumlah seluruh siswa yang mencapai KKM yang telah
ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
pada siklus I belum memenuhi target penelitian
menggunakan ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu
85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM.
b. Refleksi
Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa nilai
hasil evaluasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat
dibandingkan pra siklus, namun hasil tersebut masih di
bawah ketuntasan klasikal. Kurang berhasilnya proses
pembelajaran yang terjadi pada siklus I membuat peneliti
Page 109
88
perlu melaksanakan tindakan pada siklus II sebagai
rangkaian dari penelitian kelas ini.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Hasil penelitian siklus I masih belum mencapai indikator
keberhasilan. Oleh karena itu, peneliti melakukan pada siklus
II. Tindakan yang dilakukan pada siklus II sama seperti pada
siklus I , yang mana perolehan data berupa hasil tes dan non tes.
Data tes berupa hasil belajar siswa pada saat mengerjakan tes
evaluasi. Data non tes diperoleh dari hasil observasi
performansi guru/siswa, dan dokumentasi. Deskripsi pada
penelitian tindakan siklus II antara lain sebagai berikut:
a. Performansi Guru dan Siswa
Observasi proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus
II tampak banyak perubahan yang signifikan terhadap
performansi guru dan siswa dalam penerapan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan
media audio visual.
Page 110
89
Tabel 4.3
Nilai Evaluasi Siklus II
Data Nilai Siswa Kelas VI SD Negeri Karangjati 02
No Nama Nilai Ketuntasan
1 B S 70 Tuntas
2 C A Y 80 Tuntas
3 H A 75 Tuntas
4 J J 80 Tuntas
5 M A 70 Tuntas
6 S N M 90 Tuntas
7 V A R 85 Tuntas
8 Y P S 70 Tuntas
9 A A W 65 Tidak Tuntas
10 A P A 70 Tuntas
11 A A P 75 Tuntas
12 A M M 80 Tuntas
13 A A 70 Tuntas
14 A A 75 Tuntas
15 A A M 80 Tuntas
16 C A A 80 Tuntas
17 C T F 85 Tuntas
18 E R D 90 Tuntas
Page 111
90
19 F H 75 Tuntas
20 G H N 70 Tuntas
21 L N N 80 Tuntas
22 M T A B 75 Tuntas
23 M W P 85 Tuntas
24 N O K 85 Tuntas
25 N O R 70 Tuntas
26 N F R S 75 Tuntas
27 P P P 80 Tuntas
28 R S 80 Tuntas
29 R U K 85 Tuntas
30 R D Y 60 Tidak Tuntas
31 R R 85 Tuntas
32 R D K P 80 Tuntas
33 S M B 75 Tuntas
34 S F R 65 Tidak Tuntas
35 S N M 75 Tuntas
36 Z S Y R 80 Tuntas
37 Z N S P 80 Tuntas
38 A R G 85 Tuntas
39 S E A B 75 Tuntas
Jumlah 3010
Page 112
91
Nilai Rata-rata 77,17
Tuntas (%) 92,31%
Tidak Tuntas (%) 7,69%
Berdasarkan data di atas, didapatkan data bahwa
hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
dan perkembangan dibandingkan pada siklus I. Pencapaian
nilai rata-rata pada siklus I mencapai 67,17 dan pada siklus
II meningkat menjadi 77,17. Pada pelaksanan siklus II siswa
yang telah mencapai KKM sebanyak 92,31% (36 siswa)
dan 7,69% (3 siswa) belum mencapai KKM. Pada siklus II
masih ada siswa yang belum mencapai KKM tetapi dari data
yang didapatkan sudah menunjukkan peningkatan dan sudah
menunjukkan hasil yang termasuk sangat memuaskan,
karena sudah mencapai indikator keberhasilan klasikal yang
telah ditetapkan yaitu ketuntasan belajar siswa minimal
85%.
b. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas siklus II,
diperoleh hasil bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran
materi Benua-Benua di Dunia dengan menggunakan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan
Page 113
92
media audio visualtelah berjalan dengan baik dibandingkan
dengan pelaksanaaan kegiatan pembelajaran pada siklus I.
Selama proses pembelajaran, terlihat bahwa hampir semua
siswa terlibat aktif dan antusias dalam segala kegiatan
pembelajaran. Siswa terlihat aktif dan bersemangat selama
melakukan kegiatan pembelajaran materi Benua-Benua di
Dunia dengan menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Explainingdengan media audio visual.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas VI
SD Negeri Karangjati 02 menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan media audio visual
terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Bedasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, dengan
menggunakan modelpembelajaranStudent Facilitator and
Explaining dengan media audio visualmenunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
rekapitulasi hasil belajar mata pelajaran IPS materi Benua-Benua
di Dunia.
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwasannya guru
jarang menggunakan model dan media pembelajaran yang
bervariasi sehingga pembelajaran cenderung monoton dan
membosankan. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah
Page 114
93
tanpa mengikut sertakan partisipasi siswa pada saat proses
pembelajaran.
Terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa.
Sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan
model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan
media audio visual hasil ulangan harian siswa menunjukan bahwa
hasil belajar belum memuaskan. Sebanyak 34 siswa (87,18%)
belum mencapai batas KKM. Batas KKM di SD Negeri Karangjati
02 untuk mata pelajaran IPS kelas VI adalah 70. Siswa yang telah
mencapai KKM di kelas VI hanya sebanyak 5 siswa (12,82%).
Pada siklus I rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat
menjadi atau sebanyak 17 siswa(43,59%) yang telah mencapai
KKM dan 22 siswa (56,41%) yang belum mencapai KKM dengan
rata-rata 67,17. Peningkatan hasil pra siklus dan siklus I sebesar
30,77%. Pada siklus II di kelas VI rata-rata perolehan nilai hasil
belajar siswa meningkat menjadi atau sebanyak 36 siswa(92,31%)
dan 3 siswa (7,69%) yang belum mencapai KKM dengan rata-rata
77,17. Jadi peningkatan hasil siklus I dan siklus II sebesar 48,72%.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan tindakan kelas menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan media audio visual
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI. Berikut
rekapitulasi ketuntasan gabungan dari hasil belajar dengan
Page 115
94
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan media audio visual.
Prosentase Ketuntasan siswa pada pra siklus dapat
dicermati pada diagram di bawah ini :
Diagram 4.1
Diagram Prosentase Ketuntasan Pra Siklus
12,82%
87,18%
Prosentase Ketuntasan Pra Siklus
Tuntas Tidak Tuntas
Page 116
95
Prosentase Ketuntasan siswa pada siklus I dapat dicermati
pada diagram di bawah ini :
Diagram 4.2
Diagram Prosentase Ketuntasan Siklus I
Pada siklus II di kelas VI rata-rata perolehan nilai hasil
belajar siswa meningkat menjadi 77,17 atau sebanyak 36 siswa
dengan prosentase 92,31% siswa yang telah mencapai indikator
keberhasilan secara klasikal. Selisih antara hasil belajar siswa pada
siklus I dan siklus II sebesar 48,72%.
Prosentase Ketuntasan siswa pada siklus II dapat dicermati pada
diagram di bawah ini:
43,59%
56,41%
Prosentase Ketuntasan Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
Page 117
96
Gambar 4.3
Diagram Prosentase Ketuntasan Siklus II
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui
bahwa pelaksanaan tindakan kelas menggunakan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan media
audio visual dapat dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas VI. Berikut rekapitulasi ketuntasan gabungan dari
hasil belajar dengan menggunakan model Student Facilitator and
Explaining dengan media audio visual.
92,31%
7,69%
Prosentase Ketuntasan Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
Page 118
97
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas VI (Model Pembelajaran Explaining
Student Facilitator dengan Media Audio Visual)
Instrumen Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata 59,61 67,17 77,17
Ketuntasan 12,82% 43,59% 92,31%
Tuntas 5 siswa 17 siswa 36 siswa
Tindak Tuntas 34 siswa 22 siswa 3 siswa
Jumlah Siswa 39 siswa 39 siswa 39 siswa
Berikut presentase kelulusan siswa kelas VI jika disajikan
dalam bentuk diagram batang:
Page 119
98
Diagram 4.4
Diagram Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan PTK dnegan menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan media audio visual
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
dalam materi Benua-benua di Dunia. Penerapan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan media
audio visual tampak memberikan perubahan yang positif dalam
kegiatan belajar mengajar. Dampak positif tersebut terlihat dari
peserta didik yang aktif, semangat, dan focus dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
30,77% 48,72%
Tuntas
Tidak Tuntas
Rata-rata
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
12,82%
43,59%
92,31%
87,18%
56,41%
7,69%
59,6167,17
77,17
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas VI
Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata
30,77%48,72%
Page 120
99
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil
belajar siswa di kelas VI SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 materi
Benua-benua di Dunia meningkat setelah menggunakan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan media
audio visual.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus
No Nama
Hasil Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 B S
65 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 70 Tuntas
2 C A Y
65 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
3 H A
60 Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 75 Tuntas
4 J J
50 Tidak
Tuntas 50
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
5 M A
50 Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 70 Tuntas
6 S N M
55 Tidak
Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
7 V A R
55 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 85 Tuntas
8 Y P S
55 Tidak
Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas
Page 121
100
9 A A W
50 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas
10 A P A
55 Tidak
Tuntas 85 Tuntas 70 Tuntas
11 A A P
60 Tidak
Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas
12 A M M
65 Tidak
Tuntas 50
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
13 A A
65 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 70 Tuntas
14 A A
45 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 75 Tuntas
15 A A M
70 Tuntas 60 Tidak
Tuntas 80 Tuntas
16 C A A
50 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
17 C T F
55 Tidak
Tuntas 90 Tuntas 85 Tuntas
18 E R D
60 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 90 Tuntas
19 F H
60 Tidak
Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas
20 G H N
65 Tidak
Tuntas 80 Tuntas 70 Tuntas
21 L N N
65 Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
22 M T A B 70 Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas
23 M W P 75 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
24 N O K 85 Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas
Page 122
101
25 N O R
55 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 70 Tuntas
26 N F R S
60 Tidak
Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas
27 P P P
65 Tidak
Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
28 R S
55 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
29 R U K
45 Tidak
Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas
30 R D Y
65 Tidak
Tuntas 50
Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas
31 R R
75 Tuntas 55 Tidak
Tuntas 85 Tuntas
32 R D K P
55 Tidak
Tuntas 55
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
33 S M B
60 Tidak
Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas
34 S F R
65 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas
35 S N M
55 Tidak
Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas
36 Z S Y R
50 Tidak
Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
37 Z N S P
55 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
38 A R G
55 Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 85 Tuntas
39 S E A B
60 Tidak
Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas
Page 123
102
Jumlah 2325 2620 3010
Nilai Rata-rata 59,61 67,17 77,17
Tuntas (%) 12,82% 43,59% 92,31%
Tidak Tuntas (%) 87,18% 56,41% 7,69%
Berdasarkan dari data diatas, dilihat dari hasil belajar pra
siklus masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan KKM,
hasil belajar siswa yang tuntas dari pra siklus hanya 5 siswa
(12,82%) dan 34 siswa (87,18%) belum tuntas dengan nilai rata-
rata kelas 59,61. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar mencapai 17
siswa (43,59%) dan 22 siswa (56,41%) belum tuntas dengan nilai
rata-rata kelas 67,17. Jadi dari pra siklus ke siklus I mengalami
peningkatan hasil belajar sebanyak 30,77 %.
Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II
mengalami peningkatan lagi menjadi 36 siswa (92,31%) siswa
yang tuntas dan 3 siswa (7,69%) yang belum tuntas dengan nilai
rata-rata kelas 77,17. Jadi peningkatan hasil siklus I dan siklus II
sebesar 48,72%.
Page 124
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri
Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun
2018, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaranStudent Facilitator and Explaining dengan media
audio visualdapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Benua-
Benua di Dunia di kelas VI SD Negeri Karangjati 02. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar IPS pada tiap
siklusnya. Sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan media audio visual hasil ulangan harian siswa
menunjukan bahwa hasil belajar belum memuaskan. Sebanyak 34
siswa (87,18%) belum mencapai batas KKM. Batas KKM di SD
Negeri Karangjati 02 untuk mata pelajaran IPS kelas VI adalah 70.
Siswa yang telah mencapai KKM di kelas VI hanya sebanyak 5
siswa (12,82%). Pada siklus I rata-rata perolehan nilai hasil belajar
siswa meningkat menjadi atau sebanyak 17 siswa (43,59%) yang
telah mencapai KKM dan 22 siswa (56,41%) yang belum mencapai
KKM dengan rata-rata 67,17. Peningkatan hasil pra siklus dan
siklus I sebesar 30,77%. Pada siklus II di kelas VI rata-rata
Page 125
104
perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi atau
sebanyak 36 siswa (92,31%) dan 3 siswa (7,69%) yang belum
mencapai KKM dengan rata-rata 77,17. Jadi peningkatan hasil
siklus I dan siklus II sebesar 48,72%. Maka siklus dihentikan pada
siklus II karena Indikator Keberhasilan individual dan klasikal
sudah tercapai.
B. Saran
Terkait hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang telah
disajikan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan
media audio visual dapat dijadikan alternatif metode
pembelajaran yang dapat digunakan guru. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa model dan
media ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena
itu, guru dapat mencoba untuk menerapkan model Student
Facilitator and Explaining dengan media audio visual dalam
proses pembelajaran dikelas. Guru sebaiknya juga berusaha
lebih kreatif dan melakukan inovasi dalam pembelajaran agar
siswa tidak bosan dalam pelajaran.
2. Bagi siswa
Diharapkan siswa lebih menghargai guru dan tidak membeda-
bedakan teman. Siswa juga harus lebih aktif dan produktif
Page 126
105
dalam mengikuti pembelajaran serta tidak malu dan ragu saat
berpendapat dan bertanya.
3. Bagi sekolah
Hendaknya kepala sekolah memberikan dukungan guru dalam
mengajar dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru
untuk mengajar. Juga, memberikan kesempatan kepada guru
untuk dapat berinovasi dan berkreativitas dalam melakukan
pembelajaran, agar guru dapat meningkatkan kualitas dan mutu
baik untuk siswa maupun sekolah.
Page 127
106
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
_____________. 2014. PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK GURU, SMP,
SMA, SMK.Bandung : CV. YRAMA WIDYA.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian tindakan kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Ayu, I Gusti. 2016. Penggunaan Metode Pembelajaran Student Facilitator And
Explaining Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Ips Siswa Kelas V Sdn 11 Cakranegara Tahun Ajaran 2015/2016.
Mataram. Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.(Online).
http://eprints.unram.ac.id/10355/1/JURNAL%20I%20Gusti%20Ayu%20D
wi%20Ariyanti%20%28E1E212084%29.pdf (Diakses pada tanggal 14
Maret 2019 pukul 15:55 WIB)
Depatemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya (Al-A’raf). Bandung
: CV Penerbit Diponegoro
Djamarah. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Gunawan, Rudy. 2013. Pendidikan ips Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung :
ALFABETA, cv.
http://fajar96artikel.blogspot.com/2016/12/media-audio-visual.html (Diakses pada
tanggal 12 Januari 2019 pukul 02:29 WIB)
http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengertian-faktor-dan-indikator-
hasil.html (Diakses pada tanggal 12 Januari 2019 pukul 02:46 WIB)
Kristina, Eunike. 2016. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Cooperative Script Dengan Menggunakan Media Audio-
Visual Pada Mata Pelajaran Ips Kelas V Sd N Kumpulrejo 02 Kota
Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Salatiga. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana.
(Online).
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10301/7/T1_292012024_
Judul.pdf (Diakses pada tanggal 14 Maret 2019 pukul 16:22 WIB)
Mulyasa. 2010. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi.Bandung : Remaja Rosda Karya.
Page 128
107
_______. 2011. Menjadi guru professional : menciptakan pembelajaran kreatif
dan menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Muslich Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Pratiwi, Yuni. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Melalui Media Gambar Berbentuk Puzzle Pada Siswa Kelas Iv Sd
Bangunharjo Sewon Bantul. Bantul. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan
Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta. (Online).
http://eprints.uny.ac.id/15354/1/SKRIPSI%20YUNI%20PRATIWI-
NIM%2009108247041.pdf (Diakses pada tanggal 14 Maret 2019 pukul
15:43 WIB)
Rasimin. 2012. Pembelajaran ips; Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga :Stain
Salatiga Press.
Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Soehartono, Irawan. 2008. Metodologi penelitian sosial “Suatu teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung :Pt
Remaja Rosdakarya.
Solihatin, Etin. 2012. Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfa Beta. http://sakalvin.blogspot.com/2013/04/metode-
pengumpulan-data-dan-daftar-pustaka.html (Online). (Diakses pada
tanggal 15 November 2018 pukul 14:56 WIB)
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : PT Pustaka
Insan Madani.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP).Jakarta : Rencana Prenada Media Group.
Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Page 129
1
Lampiran 1 : Silabus IPS kelas VI semester I
Page 131
3
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangjati 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan
keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengidentifikasi benua-benua.
C. INDIKATOR
1. Menyebutkan benua-benua di dunia.
2. Mendiskripsikan wilayah Benua Eropa.
3. Mengidentifikasi ciri utama kenampakan alam, iklim dan penduduk di
Benua Eropa.
4. Menjelaskan wilayah Benua Amerika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode ceramah siswa dapat menyebutkan benua-benua di
dunia dengan benar.
2. Melalui model student facilitator and explaining siswa dapat
mendiskripsikan wilayah Benua Eropa dengan benar.
3. Melalui model student facilitator and explaining siswa dapat
mengidentifikasi ciri utama kenampakan alam dan buatan dan iklim di
Benua Eropa.
Page 132
4
4. Melalui media audio visual siswa dapat menjelaskan wilayah Benua
Amerika dengan benar.
E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
1. Disiplin
2. Rasa Ingin Tahu
3. Ketelitian
4. Tanggung Jawab
5. Keberanian
F. MATERI PEMBELAJARAN
Benua-Benua di Dunia. (Terlampir)
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Student Facilitator and Explaining
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan.
H. MEDIA, ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
Media : Lcd, Peta.
Sumber Belajar : 1. Kirana, Candra, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan
Sosial SD/MI Kelas VI Semester Gasal. Viva Pakarindo.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
▪ Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti
pembelajaran.
▪ Siswa menjawab sapaan guru dengan salam.
▪ Siswa dan guru membaca berdoa bersama-sama.
▪ Siswa menjawab kabar dan kehadiran yang ditanyakan
oleh guru.
▪ Siswa diberi apersepsi oleh guru.
▪ Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan
10 menit
Page 133
5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
hari ini.
▪ Siswa diberi motivasi oleh guru agar lebih bersemangat
dalam pembelajaran.
Inti Eksplorasi
Siswa membaca materi pembelajaran kurang lebih 5
menit
Siswa ditunjukkan media lcd dan peta oleh guru.
Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai media
yang sudah di tunjukkan guru.
Siswa dan guru bertanya jawab yang berkaitan dengan
materi tersebut.
Elaborasi
Siswa ditunjuk oleh guru untuk maju menyampaikan
materi yang sudah dijelaskan oleh guru.
Siswa diberi lembar kertas evaluasi untuk dikerjakan.
Konfirmasi
Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya ke guru.
Guru menilai hasil pekerjaan siswa dan membagikannya.
Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui
siswa.
55 menit
Penutup Siswa dan guru membaca do’a bersama-sama.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
5 menit
Page 135
7
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangjati 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan
keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengidentifikasi benua-benua.
C. INDIKATOR
1. Menunjukkan Benua Eropa dan Benua Amerika.
2. Mengidentifikasi ciri utama kenampakan alam dan buatan dan iklim di
Benua Amerika.
3. Membedakan Benua Eropa dan Benua Amerika.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode ceramah siswa dapat menunjukkan Benua Eropa dan
Benua Amerika.
dengan benar.
2. Melalui model student facilitator and explaining siswa dapat
mengidentifikasi ciri utama kenampakan alam dan buatan dan iklim di
Benua Amerika dengan benar.
Page 136
8
3. Melalui media audio visual siswa dapat membedakan Benua Eropa dan
Benua Amerika dengan benar.
4. Melalui metode kerjasama siswa dapat menggambarkan Benua Eropa
atau Benua Amerika dengan benar.
E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
6. Disiplin
7. Rasa Ingin Tahu
8. Ketelitian
9. Tanggung Jawab
10. Keberanian
F. MATERI PEMBELAJARAN
Benua-Benua di Dunia. (Terlampir)
G. METODE PEMBELAJARAN
4. Pendekatan : Scientific
5. Model : Student Facilitator and Explaining
6. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan,
Kerjasama.
H. MEDIA, ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
Media : Lcd, Peta.
Sumber Belajar : 1. Kirana, Candra, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan
Sosial SD/MI Kelas VI Semester Gasal. Viva Pakarindo.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulu
an
▪ Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran.
▪ Siswa menjawab sapaan guru dengan salam.
▪ Siswa dan guru membaca berdoa bersama-sama.
▪ Siswa menjawab kabar dan kehadiran yang ditanyakan oleh
guru.
10 menit
Page 137
9
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
▪ Siswa diberi apersepsi oleh guru.
▪ Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan hari
ini.
▪ Siswa diberi motivasi oleh guru agar lebih bersemangat
dalam pembelajaran.
Inti Eksplorasi
Siswa membaca materi pembelajaran kurang lebih 5 menit
Siswa ditunjukkan media lcd dan peta oleh guru.
Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai media
yang sudah di tunjukkan guru.
Siswa dan guru bertanya jawab yang berkaitan dengan
materi tersebut.
Elaborasi
Siswa ditunjuk oleh guru untuk maju menyampaikan materi
yang sudah dijelaskan oleh guru.
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 siswa.
Siswa di minta menggambarkan Benua Eropa atau Benua
Amerika secara berkelompok.
Siswa diberi lembar kertas evaluasi untuk dikerjakan.
Konfirmasi
Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya ke guru.
Guru menilai hasil pekerjaan siswa dan membagikannya.
Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui
siswa.
55 menit
Page 138
10
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup Siswa dan guru membaca do’a bersama-sama.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
5 menit
Page 140
12
Lampiran 4 : Lembar Jawaban Siswa Siklus I
Page 143
15
Lampiran 5 : Lembar Jawaban Siswa Siklus II
Page 146
18
Lampiran 6 : Tugas Kelompok Siswa
Page 147
19
Lampiran 7 : Lembar Observasi
A. Lembar Observasi Siklus I
1. Lembar Observasi Guru
Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Persiapan guru dalam mengajar
1 Menyiapkan RPP √
2 Menyiapkan Absensi √
3 Penguasaan materi √
Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
1 Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
√
2 Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
√
Kemampuan guru dalam apersepsi
1 Salam pembuka √
2 Memotivasi siswa √
3 Menarik perhatian siswa √
4 Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
√
Page 148
20
Ketepatan guru dalam menggunakan model pembelajaran dengan
media pembelajaran
1 Guru dapat mempraktikkan model
pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan baik
√
2 Guru dapat mempraktikkan media audio
visual dengan baik
√
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
1 Kesimpulan √
2 Melakukan Evaluasi √
3 Memberikan tindak lanjut √
4 Salam penutup √
Keterangan :
Skor Nilai
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Page 149
21
2. Lembar Observasi Siswa
Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Kriteria Penilaian terhadap siswa
Skor
A B C D
1 Siswa mengikuti proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Expalining
√
2 Siswa mengikuti proses pembelajaran
menggunakan media audio visual
√
3 Siswa mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama
√
4 Siswa semangat dalam menjawab apersepsi
yang disampaikan oleh guru materi Benua-
Benua di Dunia
√
5 Antusias dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan
media audio visual
√
6 Siswa aktif bertanya jika ada materi yang
belum dipahami dan berani menyampaikan
pendapat
√
Page 150
22
7 Siswa dapat menghargai pendapat
temannya
√
8 Tepat waktu dalam mengerjakan tugas dari
guru
√
9 Siswa bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru
√
Keterangan :
Skor Nilai
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
B. Lembar Observasi Siklus II
1. Lembar Observasi Guru
Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Persiapan guru dalam mengajar
1 Menyiapkan RPP √
2 Menyiapkan Absensi √
Page 151
23
3 Penguasaan materi √
Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
1 Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
√
2 Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
√
Kemampuan guru dalam apersepsi
1 Salam pembuka √
2 Memotivasi siswa √
3 Menarik perhatian siswa √
4 Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
√
Ketepatan guru dalam menggunakan model pembelajaran dengan
media pembelajaran
1 Guru dapat mempraktikkan model
pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dengan baik
√
2 Guru dapat mempraktikkan media audio
visual dengan baik
√
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
1 Kesimpulan √
2 Melakukan Evaluasi √
Page 152
24
3 Memberikan tindak lanjut √
4 Salam penutup √
Keterangan :
Skor Nilai
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
2. Lembar Observasi Siswa
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Kriteria Penilaian terhadap siswa
Skor
A B C D
1 Siswa mengikuti proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Expalining
√
2 Siswa mengikuti proses pembelajaran
menggunakan media audio visual
√
3 Siswa mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama
√
4 Siswa semangat dalam menjawab apersepsi
yang disampaikan oleh guru materi Benua-
√
Page 153
25
Benua di Dunia
5 Antusias dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining dengan
media audio visual
√
6 Siswa aktif bertanya jika ada materi yang
belum dipahami dan berani menyampaikan
pendapat
√
7 Siswa dapat menghargai pendapat
temannya
√
8 Tepat waktu dalam mengerjakan tugas dari
guru
√
9 Siswa bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru
√
Keterangan :
Skor Nilai
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (kurang)
Page 154
26
Lampiran 8 : Dokumentasi
DOKUMENTASI
Guru menjelaskan materi menggunakan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining dengan media Audio Visual
Siswa menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
dan siswa memperhatikan apa yang sudah dijelaskan temannya
Page 155
27
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas kelompok yang sudah
diberikan guru
Page 156
28
Foto bersama guru dan siswa kelas VI SDN Karangjati 02
Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan
media audio visual
Page 157
29
Lampiran 9 : Surat Ijin Penelitian
Page 158
30
Lampiran 10 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Page 159
31
Lampiran 11 : Surat Tugas Pembimbing
Page 160
32
Lampiran 12 : Lembar Konsultasi
Page 161
33
Lampiran 13 : Daftar Nilai SKK
Page 162
34
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Indria Permanasari Jurusan : PGMI
NIM : 23040-15-0041 Dosen P.A : Jaka Siswanta,
M.Pd.
No. Nama Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Keikutsertaan Skor
1. Seminar Nasional, “Tata Kelola & Tren
Audit Teknologi Informatika” oleh Audit
Sistem Informasi Universitas Satya
Wacana (UKSW) tahun 2015.
22 September
2015
Peserta
8
2. Seminar Nasional dengan tema “Peran
Sistem Ekonomi Islam dalam
Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Global
dengan Mensinergikan Sektor Riil dan
Sekotor Keuangan” oleh UKM KSEI
IAIN Salatiga tahun 2015.
13 Oktober
2015.
Peserta
8
3. Seminar Nasional dengan tema
“Pendidikan Karakter Unik Melahirkan
Pemimpin Masa Depan” oleh Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI IAIN
Salatiga tahun 2015.
17 November
2015
Peseta
8
Page 163
35
4. Seminar Nasional dengan tema “Musik,
Islam, & Nusantara” oleh Seni Mucik
Club (SMC) IAIN Salatiga.
05 Desember
2015
Peserta
8
5. Seminar Nasional dengan tema
“Nasionalisme sebagai Benteng dalam
Menghadapi Proxy War di Indonesia”
oleh MENWA Yon 953 IAIN Salatiga
tahun 2016.
18 Mei 2016
8
6. Seminar Nasional dengan tema “Esensi
Dakwah Kontemporer” oleh LDK IAIN
Salatiga tahun 2016.
21 Mei 2016. Peserta
8
7. Seminar Nasional dengan tema
“Pendidikan Agama Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional di Era Modern”
oleh HMJ PAI IAIN Salatiga tahun 2016.
21 Mei 2016. Peserta
8
8. Seminar Nasional dengan tema
“Metodologi Penafsiran Kontemporer;
Al-Qur’an dalam Problematika
Kemanusiaan” oleh HMJ Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsir IAIN Salatiga tahun 2016.
23 Mei 2016. Peserta
8
9. Seminar Nasional dengan tema “The Use 28 Mei 2016 Peserta 8
Page 164
36
of English a Medium of Islamic
Preaching” oleh Communication English
Club (CEC) IAIN Salatiga.
10. Seminar Nasional dengan tema
“Menciptakan Peluang Ekonomi Kreatif
Berbasis Bahasa Arab Melalui
Implementasi Edupreneurship” oleh
ITTAQO IAIN Salatiga tahun 2016.
30 Mei 2016. Peserta
8
11. Seminar Nasional dengan tema
“Indonesia Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota Pustaka) oleh
HMJ PGMI IAIN Salatiga tahun 2016.
02 Juni 2016. Peserta
8
12. Seminar Internasional “Petani Untuk
Negeri” oleh Krida Taruna “Bumi
Persada” Tahun 2016.
24 September
2016.
Peserta
8
13. Seminar Nasional Edupreneurship dengan
tema “Strategi Marketing Kunci Sukses
Wirausaha” IAIN Salatiga Tahun 2016.
13 November
2016.
Peserta.
8
14. Seminar Nasional dengan tema
“Membangun Jiwa Pendidik yang
Berenterpreneurship” oleh HMJ PGMI
IAIN Salatiga Tahun 2018.
19 Oktober
2018.
Peserta.
8
Page 165
37
15. Intensive English Languge Program oleh
Unit Pelaksana Teknis Pengembangan
Bahasa (UPTPB) IAIN Salatiga Tahun
2016.
22-10 Juni
2016.
Peserta.
6
oleh اشتركت فىدراسة اللغة العربية المكثفة المعقودة .16
Unit Pelaksana Teknis Pengembangan
Bahasa (UPTPB) IAIN Salatiga Tahun
2016.
22-10 Juni
2016.
Peserta
6
17. Latihan Gabungan Perguruan Tinggi ke
XI (LATGAB PERTI XI) Se Jawa dan
Madura oleh Brigade Khusus (Brigsus)
Naga Sandhi Racana Kusuma Dilaga –
Woro Srikandhi IAIN Salatiga Bersama
Brigade Khusus Nogo Sosro-Sabuk Inten
Raca Sunan Kudus – Robi’ah Al
Adawiyah STAIN Kudus Tahun 2016.
16-18
September
2016.
Peserta.
4
18. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan Faktultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan dengan tema “Integrasi
Pendidikan Karakter Mahasiswa Melalui
Kampus Edukatif Humanis dan Religius”
oleh DEMA IAIN Salatiga tahun 2015.
13 Agustus
2015
Peserta
3
19. OPAK IAIN Sakatiga tahun 2015 dengan 14 Agustus Peserta 3
Page 166
38
tema “Penguatan Nilai-nilai Islam
Indonesia Menuju Negara yang Aman dan
Damai” oleh DEMA IAIN Salatiga tahun
2015.
2015
20. Library User Education (Pendidikan
Pemustaka) oleh UPT Perpustakaan IAIN
Salatiga tahun 2015.
21 Agustus
2015.
Peserta
3
21. Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka
Pandega XXV dengan tema “Racana
sebagai garda Terdepan Pelaku
Perubahan” oleh Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi IAIN Salatiga tahun
2015.
25-26
September
2015
Peserta
3
22. Pengakraban Mahasiswa Baru Jurusan
PGMI IAIN Salatiga dengan tema “One
Soul, One Fight, One Goal Memebentuk
Mahasiswa PGMI yang Unggul dan
Berkarakter” oleh Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) PGMI IAIN Salatiga
tahun 2015.
05 September
2015
Peserta
2
23. Acara Edukasi Literasi Keuangan
Bersama OJK dengan tema “Literasi
12 Oktober
2015.
Peserta
2
Page 167
39
Keuangan Syariah dan Kebijakan
Mikroprudensial dalam Stabilitas
Ekonomi” oleh UKM KSEI IAIN Salatiga
tahun 2015.
24. IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan dengan tema “Menyemai
Nilai-nilai Islma Indonesia untuk
Memperkokoh NKRI dalam Mewujudkan
Baldatun Toyyiban Warobbun Ghofur”
oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN
Salatiga tahun 2015.
03 November
2015.
Peserta
2
25. Piagam Penghargaan “Seminar Tertib
Berlalu Lintas dan Pelatihan Safety
Riding Kepada Anggota Pramuka Tingkat
Perguruan Tinggi Se-Jawa dan Madura
Guna Mengurangi Pelanggaran dan
Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Raya”
oleh IAIN SALATIGA – KEPOLISIAN
RESOR SALATIGA Tahun 2016.
16 September
2016.
Peserta
2
26. Praktikum Mata Kuliah Kewirausahaan
(Mahasiswa Jurusan PAI, PGMI, dan
PGRA) dengan tema
14 Desember
2016.
Peserta
2
Page 169
41
Lampiran 14 : Daftar Riwayat Hidup