Top Banner
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP HEWAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DiajukanUntukMemperolehGelar SarjanaPendidikan Disusun Oleh : NurulHikmah 115-12-036 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
130

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

Apr 13, 2018

Download

Documents

dangthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP HEWAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I

MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DiajukanUntukMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

Disusun Oleh :

NurulHikmah

115-12-036

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

iii

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

vi

ABSTRAK

Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk

Hidup Hewan Melalui Metode Jigsaw pada Siswa Kelas VI MI Ma’arif

Dukuh Sidomukti Salatiga tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Kelas MI. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M. Pd

Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Metode Jigsaw.

Pembelajaran IPA di tingkat SD/MI masih cenderung menggunakan metode

ceramah, penugasan dan latihan-latihan dari guru.Materi pelajaran disampaikan

langsung kepada siswa dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat penjelasan dari

guru.Praktikum IPA jarang sekali dilaksanakan. Guru

hanyamenginformasikanfaktadankonsepmelaluimetodeceramahdanmeminimalkanketerl

ibatansiswa. Siswadiberipertanyaan yang lebihcenderungberupahafalan.Pertanyaan yang

berkaitandengankemampuanberpikir yang

lebihtinggisepertimelakukansuatupercobaankemudianmenyimpulkansendirihasilpercoba

anjarangdilakukanoleh guru.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hidup hewandengan metode jigsaw pada siswa

kelas VI MI Ma’arif Dukuh Sidomukti Salatiga, Tahun Pelajaran 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subyek

penelitian adalah siswa kelas VI MI Ma’arif Dukuh Sidomukti, Salatiga yang berjumlah

16 siswa terdiri dari 6 laki-laki dan 10 perempuan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian,peneliti menyimpulkan bahwa metode

jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelasVI materi ciri-ciri khusus

makhluk hidup hewan di MI Ma’arif Dukuh Sidomukti Tahun Pelajaran 2016/2017.

Peningkatannilai rata-rata kelasnaikdari 65(prasiklus)menjadi85dan PTK

inidianggapberhasil.

Kepada semua guru di MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota

Salatiga dalam usaha meningkatkan pemahaman belajar siswa dapat menggunakan

metode jigsawv dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning dalam proses

belajar mengajar.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

يآيُهاَ الِذ يَنَءامنىااستعينُىا بِا الصبرواالصلىِة، اَن هللا مَع الَصبِِرين

“Hai orang-orang yang beriman, mintalahpertolongan (kepada Allah)

dengansabardan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar”

Usaha, kerjakerasdandoaadalahkuncisuksesdarikeberhasilan.

Persembahan:

1. KepadaAyahandaRustamindanIbundaKarni yang

telahmemberikandoadansemangatnyauntukku.

2. Untukadik-adikkutercinta, NiswatulFaizah, M. NurulFalahdan Ahmad Maulida

M. Hasan yang telahmenemanikudalammengerjakanskripsi.

3. TerimakasihkepadaBapak Dr. BudiyonoSaputro M. Pd

yangtelahbanyakmemberikanbimbingannyadalampenulisanskripsiini.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirahmanirrahim

Segalapujibagi Allah penguasasegalaalamdansumberdarisegalahukum,

tidakadaTuhanselain Allah.SholawatsertasalamsemogatetaptercurahkanpadaNabi

Muhammad SAW yang membawarisalah Allah

terakhirdansebagaipenyempurnarisalahsebelumnya.

Padaakhirnyapenulisanskripsiinibisaselesei,

penulissadarbahwaselesainyapenulisaniniberkatbantuan orang-orang disekitarnya,

tidakada kata yang patutdiucapkanuntukbeliau-beliauinikecualiterimakasih.

Terimakasihinipenulishaturkankepada:

1. Dr. RahmatHariyadi M. PdselakuRektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi M. PdselakuDekanFakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan (FTIK).

3. PeniSusapti M. Si selakuKetuaJurusanPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Dr. BudiyonoSaputro M. PdselakuDosenPembimbingSkripsi.

5. EniTitikusumawati, M. PdselakuDosenPembimbingAkademik.

6. KepalaSekolah, guru, dansiswakelas VI MI Ma’arifDukuhSidomukti, Salatiga.

7. Kedua orang tuaku yang sangatkusayangidankujadikanpanutanbagiku.

8. Adik-adikku yang selalusetiamenemanidalampengerjaanskripsiini.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

ix

9. Teman-temankuRacana KDWS, terimakasihtelahmenyediakansanggar yang

begituindahdannyamansehinggakitabisaberkumpuldanmencariilmubersamasamp

aisaatini.

10. Teman-temanku JQH AL-Furqon, terimakasihtelahmenyediakantempatyang

begituindahdannyamansehinggakitabisaberkumpuldanmencariilmubersama.

11. My best friend, IsmiHidayati, NurulChamidah, Bang Eko, Bang Imam, Bang

Top, Rudi, Arief, Toni.

12. Teman-temanseperjuangan PGMI A Tahun 2012 yang

sayasangatsayangidanbanggakan.

13. Rosi, Elyn, Luluk, Retnasahabatku PGMI,

terimakasihtelahmengisiduniakumenjadi ceria danramai.

14. Teman-temanpendidik TK ABA 5 Salatiga,

terimakasihtelahmenjaditempatsayamencaripengalamanmengajar.

15. Teman-temanpendidikbesertasiswa SMK Al-FalahSalatiga, terimakasih yang

telahbersediamenyediakantempatuntukmengembangkanilmukepramukaanku.

16. Mb. Motiq, WBU, Mas Ocim, Mudasir,

yangtelahbersediamendengarkeluhkesahdariku.

Dan semua yang telahmembantudalampenyelesaianpenulisanskripsiini,

maaftidakbisadisebutkansecara detail

karenakekuranganpenulis.Semogaskripsiinidapatbermanfaatbagipembaca.

Salatiga, 25 Agustus 2016

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

x

NurulHikmah

115-12-036

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………….…………………………...i

HALAMAN LOGO……………………………………………………………………..ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………….……………………….....iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..……iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………………………v

ABSTRAK…………………………………………………………….………………..vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………..……vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………........viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..…xiv

DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………………….xv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah……………………………………………………...1

B. RumusanMasalah…………………………………………………………....7

C. TujuanPenelitian………………………………………….………………….8

D. HipotesisTindakan……………………………………………………..…….8

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

xii

E. ManfaatPenelitian……………………………………………………………9

F. DefinisiOperasional……………………………………………….………..10

G. MetodologiPenelitian………………………………………………………13

H. SistematikaPenulisan…………………………………………………….…18

BAB II LANDASAN TEORI

A. PeningkatanHasilBelajar

1. PengertianBelajar………………………………………………….…..20

2. PengertianHasilBelajar…………………………………………….….24

3. Faktor yang MempengaruhiHasilBelajar………………………….….25

B. IlmuPengetahuanAlam (IPA)

1. Pengertian IPA…………………………………………………..……...27

2. TujuanPengajaran IPA ………………………………………….….....29

3. MateriCiri-ciriKhususMakhlukHidupHewan……………………....30

C. Model PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw

1. PengertianMetode Jigsaw…………………………………….……......36

2. KelebihanMetode Jigsaw…………………………………… ………...37

3. KekuranganMetode Jigsaw…………………………………….………38

4. ProsedurMetode Jigsaw ……………………………………….………38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. SejarahSingkat Madrasah……………………………….…….……….40

B. SubjekPenelitian……………………………………………………….53

1. LokasiPenelitian…………………………………………………..40

2. WaktuPenelitian………………………………………….. ……....41

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

xiii

3. KarakteristikSiswa………………………………….…………….41

C. ProsedurTiap-tiapSiklus……………………………………………...42

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian

1. HasilPenelitianPra Siklus ……………………………………………..50

2. HasilPenelitianSiklus I……………………………………..………….54

B. Pembahasan………………………………………………………….…….59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………….…….62

B. Saran………………………………………………………………….……63

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….…………………….63

LAMPIRAN

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel1.1 :SkemaPenelitianTindakanKelas…………………..…………………….17

Tabel1.2 :Daftar Guru di Madrasah………………………………………………….40

Tabel1.3 :DaftarSiswaKelas VI……………………………………………………..41

Tabel1.4 :HasilEvaluasi Pre Tesdan Post Test Pra Siklus………………………….51

Tabel1.5 :HasilEvaluasi Pre Tesdan Post Test Siklus I…………………………….68

Tabel1.8: Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran.........................................................69

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 : Nilai Rata-rata KelasPra Siklus……………………………….……....52

Diagram 1.2 : NilaiKetuntasanBelajarSiswaPra Siklus ………………………...…..52

Diagram1.3 : Hasil Observasi Siswa Pra Siklus......…………………..………….…....53

Diagram 1.4 : NilaiRata-rata Kelas Siklus I..............………………….………………56

Diagram 1.5 : Nilai Ketuntasan Belajar Siswa....……………..……….………………57

Diagram 1.6 :Hasil Observasi Siswa Siklus I......................……………..…………......57

Diagram 1.7: Statistik Nilai Pra Siklus dan Siklus I........................................................60

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

16

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peneliti melakukan penelitian di MI Ma’arif Dukuh Salatiga dilatarbelakangi karena tingkat

ketuntasan siswa menurun. Dikarenakan pada saat pembelajaran siswa kebanyakan tidak

memperhatikan guru, dapat mengakibatkan nilai siswa menjadi menurun. Pengondisian kelas

masih tidak beraturan sehingga siswa lebih senang bermain dengan temannya daripada belajar.

Berkaca dari tahun sebelum-sebelumnya nilai siswa terutama IPA mengalami penurunan

drastis dikarenakan siswa belajarnya kurang, kondisi kelas sangat kurang mendukung, nilai

ketuntasan menjadi menurun. Dari peristiwa tersebut peneliti sangat tertarik untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang sering disebut juga dengan istilah Pendidikan Sains,

disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum

pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar.Mata pelajaran IPA merupakan

mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari

jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah.Anggapan sebagian besar peserta didik

menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir

Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang

diharapkan.Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai

UAS pendidikan IPA ini menjadi semakin rendah. Dibuktikan dengan penurunan nilai mata

pelajaran IPA pada tahun ajaran 2015/2016, justru semakin tinggi pendidikan khususnya lulusan

SMP ataupun SMA mengalami penurunan pada perolehan nilai UAS.

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

18

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya

pelaksanan proses pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses pembelajaran yang

terjadi selama ini kurang mampu, mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.

Pelaksanaan di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak

siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkan dengan situasi dalam kehidupan

sehari-hari.

Kondisi ini juga menimpa pada pembelajaran IPA, yang memperlihatkan bahwa selama ini

proses pembelajaran sains disekolah dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional.

Para guru sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara katif dan krestif dalam melibatkan

siswa serta belum menggunakan berbagai pendekatan/strategi pembelajaran yang bervariasi

berdasarkan karakter materi pelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, kebanyakan guru hanya terpaku pada buku teks sebagai

satu-satunya sember belajar mengajar. Hal lain yang menjadi kelemahan dalam pembelajaran

IPA adalah masalah teknik penilaian pembelajaran yang tidak akurat dan menyeluruh. Proses

penilaian yang dilakukan selama ini semata-mata hanya melakukan pada penguasaan konsep

yang dijaring dengan tes tulis objektif dan subjektif sebagai alat ukurnya. Dengan cara penilaian

seperti ini, berarti pengujian yang dilakukan oleh guru baru mengukur penguasaaan materi saja

dan itupun hanya meliputi ranah kognitif tingkat rendah. Keadaan semacam ini merupakan salah

satu indikasi adanya kelemahan pembelajaran di sekolah.

Penyebab utama kelemahan pembelajaran tersebut adalah karena kebanyakan guru tidak

melakukan kegiatan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan ketrampilan proses

sains pada anak. Pada akhirnya, keadaan semacam ini yang menyebabkan kegiatan pembelajaran

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

19

dilakukan hanya berpusat pada penyampaian materi dalam buku teks saja. Keadaan seperti ini

juga mendorong siswa untuk berusaha mengahafal pada setiap kali akan diadakan tes atsu

ulsngan harian atau hasil belajar, baik ulangan tengah semester (UTS), maupun ulangan akhir

semester (UAS).

Menurut Marjono (1996), hal yang harus diutamakan adalah bagaimana mengembangkan

rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis mereka terhadap suatu masalah.Sains atau IPA adalah

usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,

serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan. Dalam hal ini para guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar,

diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran

IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Siswa yang

melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains.

Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa

Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikna menjadi tiga bagian

yaitu:ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap. Dari ketiga komponen IPA ini,

Sutrisno (2007) menambahkan bahwa IPA juga sebagai prosedur dan IPA sebagai teknologi.

Akan tetapi, penambahan ini bersifat pengembangan prosedur dari proses, sedangkan teknologi

dari aplikasi konsep dan prinsip-prinsip IPA sebagai produk.

Sikap dalam pembelajaran IPA yang dimaksud ialah sikap ilmiah.Jadi, dengan pembelajaran IPA

di sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan sikap ilmiah seperti seorang ilmuan. Adapun

jenis-jenis sikap yang dimaksud, yaitu: sikap ingin tahu, percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa,

dan objektif terhadap fakta.

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

20

Pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah

ilmuan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan

kegiatan analitus. Bentuk IPA sebagai produk, antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-

teori IPA. Jadi ada beberapa istilah yang dapat diambil dari pengertian IPA sebagai produk,

yaitu:

1. Fakta dalam IPA, pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau

peristiwa-peristiwa yang benar terjadi dan mudah dikonfirmasi secara objektif.

2. Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep

merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya.

3. Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA.

4. Hukum-hukum alam (IPA), prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat

tentative (sementara, akan tetapi karena mengalami pengujian yang berulang-ulang maka

hokum alam bersifat kekal selama belum ada pembuktian yang lebih akurat dan logis).

5. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep, prinsip yang

saling berhubungan.

Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami

pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA

membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuan.

Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan ketrampilan proses sains (science process

skills) adalah ketrampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, seperti mengamati, mengukur,

mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. Mengamati (observasi) adalah mengumpulkan semua

informasi dengan pancaindra.Adapun penarikankesimpulan setelah melakukan observasi dan

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.Di samping kedua komponen ini sebagai

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

21

investigasi dan eksperimen. Akan tetapi, yang menjadi dasar ketrampilan proses ialah

merumuskan hipotesis dan menginterpretasikan data melalui prosedur-prosedur tertentu seperti

melakukan pengukuran dan percobaan.

Ketiga, ilmu pengetahuan alam sebagai sikap.Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam

pembelajaran sains.Hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan dalam

melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitiannya. Menurut Sulistyorini (2006),

ada sembilan aspekyang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu: sikap

ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak puttus asa, tidak

berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan diri.

Sikap ilmiah itu dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA

pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di

lapangan.Pengembangan sikap ilmiah di sekolah dasar memiliki kesesuaian dengan tingkat

perkembangan kognitifnya. Menurut Piaget, anak usia sekolah dasar yang berkisar antara 6 atau

7 tahun sampai 11 atau 12 tahun masuk dalam kategori fase operasional konkret. Fase yang

menunjukan adanya sikap keingintahuannya cukup yinggi untuk mengenali

lingkungannya.Dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan sains, maka pada anak sekolah dasar

siswa harus diberikan pengalaman serta kemampuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir dan bersikap terhadap alam, sehingga dapat mengetahui rahasia dan gejala-gejala alam.

Lebih lanjut, IPA sebagai juga memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya.

Karakteristik tersebut menurut Jacobson & Bergman (1980), meliputi:

1. IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori.

2. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam, termasuk

juga penerapannya.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

22

3. Sikap keteguhan hati, kenigintahuan, dan ketekunan dalam menyikapi rahasia alam.

4. IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian atau beberapa saja.

5. Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif.

Dari uraian hakikat IPA di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran sains merupakan

pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap

ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar

dilakukan dengan penyelidikan sderhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA.

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut pembelajaran IPA akan mendapat pengalaman, diskusi, dan

penyelidikan sederhana. Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa

yang diindikasikan dengan merumuskan masalah, menarik kesimpulan, sehingga mampu

berpikir kritis melalui pembelajaran IPA.

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal pembelajaran ilmu pengetahuan alam

(IPA).Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum

dipindahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.Dengan proses

pembelajaran IPA yang menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung,

diharapkan agar siswa dapat mengembangkan potensinya dalam menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah. Untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa perlu dibiasakan

untuk memecahkan masalah menemukan sesuatu bagi dirinya sendiri dan bergelut dengan ide-

ide.

Pembelajaran IPA di tingkat SD/MI masih cenderung menggunakan metode ceramah,

penugasan dan latihan - latihan dari guru.Materi pelajaran disampaikan langsung kepada siswa

dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat penjelasan dari guru.Praktikum IPA jarang sekali

dilaksanakan. Guru hanya menginformasikan fakta dan konsep melalui metode ceramah dan

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

23

minimalnya keterlibatan siswa. Siswa diberi pertanyaan yang lebih cenderung berupa hafalan.

Pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir yang lebih tinggi seperti melakukan

suatu percobaan kemudian menyimpulkan sendiri hasil percobaan jarang dilakukan oleh

guru.Siswa lebih banyak mendengarkan dan menunggu sajian guru dari pada mencari dan

menemukan sendiri pengetahuan serta keterampilan yang mereka butuhkan. Permasalahan ini

juga dijumpai dalam pembelajaran IPA di MI Ma’arif Dukuh Salatiga.

Dengan demikian guru harus pandai dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai dan

menarik dalam proses pembelajaran IPA dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA. Adapun penggunaan metode jigsaw dengan

pendekatan CTL diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemahaman mengenai

metode jigsaw dengan pendekatan CTL ini diharapkan dapat membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta serta memfasilitasi pembelajaran siswa

dengan lebih bermakna.

Untuk memahami persoalan di atas, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS

MAKHLUK HIDUP HEWAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA

SISWA KELAS VI SEMESTER I MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah metode

jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

24

menggunakan metode jigsaw pada siswa kelas VI semester I MI Ma’arif Dukuh Kecamatan

Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran2016/2017 ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan menggunakan metode pembelajaran

jigsaw pada siswa kelas VI MI Ma’arif Dukuh Sidomukti Salatiga, Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. HIPOTESIS TINDAKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai

alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah

dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011: 63). Hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah ―Penerapan metode jigsaw dengan pendekatan CTL dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VI MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti

Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indicator keberhasilan

Penggunaan metode pembelajaran jigsaw ini dikatakan berhasil apabila indicator yang

diharapkan dapat tercapai. Indicator pencapain hasil belajar dibuat untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik. Indicator pencapaian hasil belajar merupakan

acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian (Direktorat Pendidikan Madrasah,

2010: 43). Adapun indicator yang dirumuskan adalah :

a. Secara individu

Siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM yang telah ditemukan dari

sekolah pada materi ciri-ciri makhluk hidup hewan.

b. Secara klasikal

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

25

Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai

≥ 70.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritik

a. Ditemukannya pendekatan dan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi.

b. Pemahaman siswa menggunakan pendekatan CTL dengan metode jigsaw pada mata

pelajaran IPA dapat meningkat.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Peneliti

Dapat menambah keilmuan dan pengalaman dalam dunia pendidikan untuk menjadi

seorang pendidik yang profesional.

b. Manfaat bagi Guru

1. Menambah pengetahuan tentang pendekatan CTL model pembelajaran jigsaw.

2. Memperoleh gambaran tentang dampak penggunaan CTL terhadap hasil belajar

siswa.

3. Memberikan kontribusi pada guru untuk memilih model pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa.

4. Memotivasi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran menggunakan CTL .

c. Manfaat bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu :

Memberikan pemikiran baru sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, tidak hanya pelajaran IPA saja, tetapi juga pada pelajaran yang lain.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

26

F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar

tidak terjadi kesalahpahaman mengenai judul di atas, maka dijelaskan di bawah ini :

1. Metode Jigsaw

Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekan, 1978 (dalam Arend,

2010).Jigsaw ini baik digunakan untuk materi-materi yang berbentuk narasi tertulis, misalnya

IPS, literature, sebagian IPA dan bidang-bidang yang menekankan pada penguasaan konsep

daripada penguasaan kemampuan.Dalam menerapkan model ini, dibentuk suatu kelompok yang

heterogen.Berikut ini persiapan dan langkah-langkah pembelajaran Slavin (2010).

a. Persiapan yang dilakukan untuk pembelajaran jigsaw

1) Materi, langkah-langkah dalam menyusun materi, yaitu memilih topic materi yang

berupa uraian atau cerita, membuat lembar ahli untuk tiap unit materi, bautlah kuis,

gunakan skema diskusi (sebagai opsi)

2) Membagi peserta didik ke dalam tim.

3) Membagi peserta didik ke dalam kelompok ahli.

4) Penentuan skor awal pertama.

b. Langkah-langkah pembelajaran jigsaw

1) Membaca: para peserta didik diberikan tugas untuk membaca beberapa bab dan unit,

kemudian diberikan ―lembar ahli‖ yang terdiri atas topic-topik ahli yang berbeda di

setiap kelompok untuk menemukan informasi yang berhubungan dengan topic mereka.

Materi yang dibutuhkan adalah sebuah lembar ahli untuk tiap peserta didik, yang

terdiri dari empat topic ahli. Sebuah teks atau materi bacaan yang akan menjadi dasar

dari topic ahli untuk tiap peserta didik.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

27

2) Diskusi kelompok ahli: setelah semua peserta membaca topic ahli masing-masing

kemudian mereka mendiskusikan bersama-sama dengan topic ahli yang sama. Materi

yang dibutuhkan adalah lembar dan teks ahli untuk tiap peserta didik, skema diskusi

(sebagai opsi) untuk tiap topic, satu untuk tiap peserta didik dengan topic tersebut.

Peserta didik dengan topic ahli I berkumpul bersama dalam satu meja dan berlaku

topic ahli yang lain.

3) Laporan tim: para peserta didik yang mempelajari satu topic ahli disebut ―ahli‖

kembali ke timnya masing-masing untuk mangajari topic mereka pada teman satu

timnya.

4) Tes, para peserta didik mengerjakan kuis dan diperiksa sendiri atau oleh kelompok

lain.

5) Rekognisi tim, seperti pada STAD.

c. Prinsip reaksi dan system social

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu mengoptimalkan interaksi antara

peserta didik satu dengan yang lain, interaksi dengan guru, dan peserta didik dengan sumber

belajar yang ada. Sistem social yang dibangun dari tipe jigsaw adalah tanggung jawab penuh

dalam menyampaiakan materi kepada temannya.Hal ini disebabkan tipe jigsaw, seorang harus

mampu memahami materi yang menjadi bagiannya dan mampu menyampaikan kepada

temannya.

d. Efek pembelajaran dan efek pengiring

Hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor dari model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw akan lebih baik daripada proses pembelajaran klasikal jika dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh oleh peserta didik, guru selalu mengontrol materi yang disampaikan peserta didik,

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

28

adanya kesadaran diri peserta didik yang tinggi, dan lingkungan yang mendukung. Efek

pengiring dari semua tipe dari model pembelajaran kooperatif hampir sama, yaitu meningkatkan

relasi sosial dalam bentuk kerjasama yang baik serta sikap saling menghargai orang lain dan

tanggung jawab. Tipe jigsaw memilki efek pengiring yang berciri khusus, yaitu memupuk rasa

tanggung jawab peserta didik lebih besar. Hal ini disebabkan dalam jigsaw, berhasil tidaknya

proses pembelajaran sangat bergantung pada peserta didik memahami dan menyampaikan materi

pada temannya (Metodologi Pembelajaran IPA, 2014).

2. Meningkatkan Hasil Belajar

Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa lndonesianya, hasil adalah

sesuatu yang diadakan oleh usaha (2006: 408). Sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih)

supaya mendapat suatu kepandaian(2006: 121).

Sedangkan menurut Nawawi (2013: 5) dalam bukunya Susanto mengatakan bahwa hasil

belajar dapat diartikan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi tertentu.

Jadi dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah usaha

yang diadakan dan dilakukan untuk mendapatkan sesuatu berupa kepandaian dan lain

sebagainya.

3. IPA

Menurut Saputro, Budiyono (2010) ―Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan

pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah

ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang

bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan. Hakikat pembelajaran IPA dibagi menjadi 2

yaitu, secara absolutisme dan konstruktifisme. Secara absolutisme yaitu perubahan tingkah laku

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

29

dari belum tahu ke keadaan sudah tahu, ibarat mengisi botol kosong. Sedangkan secara

konstruktivisme yaitu siswa diakui telah memiliki pengetahuan, dengan cara percobaan dan

pengamatan.

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Istilah proposal atau rancangan penelitian yang lebih popular digunakan oleh penulis

adalah research design seperti yang terdapat dalam buku-buku penelitian, research design

diartikan sebagai suatu tahapan dalam melakukan sebelum dan sesudah eksperimen Campbell

dan Stanley (1966).Rancangan pada dasaranya merencanakan suatu kegiatan sebelum

dilaksanakan.Kegiatan merencanakan itu mencangkup komponen-komponen penelitian yang

diperlukan. Untuk penelitian kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih

bersifat kemungkinan ataus sesuatu yang masih tentative.

Lincoln dan Guba (1985: 226) mendefinisikan proposal atau rancangan penelitian sebagai

usaha merancang kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara

pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan umsurnya masing-masing. Sehubungan

dengan hal itu Moleong, (2005: 385) menyatakan bahwa rancangan penelitian diartikan sebagai

usaha merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan

dalam suatu penelitian kualitatif.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan proses pengkajian susatu masalah pada

suatu kelas melalui system daur ulang dari berbagai kegiatan, seperti yang ditunjukkan pada

tahapan-tahapan berikut ini: mengamati dan melakukan tindakan, merencanakan, kemudian

merefleksikan, mengamati dan menilai, kemudian tindakan dan seterusnya. Daur tersebut dapat

dilaksanakan bertolak dari hasil reflesi diri tentang adanya unsure ketidakpuasan diri sendiri

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

30

terhadap kinerja yang dilakukan dan yang dilalui sebelumnya.Misalnya, guru sadar bahwa hasil

belajar siswa pada bidang studi yang diasuh selalu terpuruk. Guru saat itu berpikir tentang

strategi pembelajaran yang terapkan selama ini, fasilitas yang mendukung pelajaran, lalu mencari

kelemahan-kelemahan kinerja yang telah dilakukan yang diduga sebagai penyebab terpuruknnya

hasil belajar siswa.

2. Subjek Penelitian

a) Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada seluruh siswa kelas VI di MI Ma’arif Dukuh Kec.

Sidomukti Salatiga. Dasar pertimbangan pemilihan subjek ini, pada mata pelajaran

IPA kelas VI terdapat materi tentang Ciri-ciri Khusus Makhluk Hidup Hewan .

b) Lokasi penelitian

Tempat penelitian dilakukan di MI Ma’arif Dukuh Kec. Sidomukti Salatiga Tahun

Pelajaran 2016/2017.

3. Langkah-langkah Penelitian / Siklus Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu Penelitian Tindakan

Kelas (PTK), maka penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui metode jigsaw. Setiap siklus

meliputi empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Antara siklus satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Hubungan tersebut bila

digambarkan seperti pada gambar berikut :

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

31

Tabel. 1.1

Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(Arikunto dalam Suyadi, 2013: 50)

a. Perencanaan

PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian ilmiah yang lain yang selalu

dipersiapkan secara matang. Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan

teliti. Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah

merumuskan masalah dan pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan terdapat sub-sub

kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.

b. Pelaksanaan

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang

telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

32

pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencangan tetapi harus terkesan alamiah dan tidak

rekayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar

hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.

c. Observation (pengamatan)

Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing). Prof. Supardi dalam bukunya

Suyadi (2010: 63) menyatakan bahwa observasi yag dimaksud pada tahap III adalah

pengumpulan data. Dengan kata lain observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan telah mencapai sasaran.

d. Refleksi

Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi. Refleksi adalah kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi sering disebut dengan istilah

"memantul".Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya, baik kelemahan dan

kekurangannya.

e. Siklus-siklus Dalam PTK

Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan persiapan,

pelaksanaan hingga pada evaluasi.Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-siklus dalam PTK adalah

suatu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK sebagaimana disebutkan di atas.Jadi, satu

siklus adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi.Namun sebelum diadakan siklus, hendaknya menggunakan penelitian pra siklus untuk

mengetahui tolak ukur kemampuan dan kelemahan siswa.

4. Instrument Penelitian

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah:

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

33

a. Peneliti sendiri (participant observation), dengan membuat desain tindakan,

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengamati proses

pembelajaran bersama kolabolator.

b. Tes, dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang telah disampaikan

(lembar soal) untuk mendapatkan informasi atau data tentang pemahaman siswa

terhadap materi yang telah disampaikan dengan metode jigsaw.

c. Lembar evaluasi, digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang

materi cirri-ciri khusus makhluk hidup hewan, pada mata pelajaran IPA yang diajarkan

dengan menggunakan metode jigsaw.Lembar evaluasi yang digunakan berupa

soal/pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi Ilmu Pengetahuan Alam

yang telah diajarkan.

d. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam mengobservasi yaitu pedoman

observasi. Pedoman observasi berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus

penelitian. Disamping itu observer mendokumentasikan dengan foto-foto serta

mencatat proses pembelajaran sebagai bahan dalam melakukan perbaikan atau

refleksi.

5. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti nantinya akan dibantu oleh guru kelas.

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, tes, dan observasi.

Lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut:

a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemantik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian (Nawawi,1990: 100). Observasi dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

34

b. Tes, bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Teknik ini digunakan untuk mengukur efektivitas strategi

turnamen belajar yang dikembangkan. Instrument yang digunakan berupa soal tes hasil

belajar.

c. Dokumentasi, diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

berupa foto.

6. Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya

berdasarkan hasil observasi dan hasil prestasi belajar siswa.Analisis reflektif dilakukan peneliti

bersama dengan kolabolator sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus

selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya.

Penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif berupa persentase yaitu sebagai

berikut:

P = 𝑋

𝑋𝑖× 100%

Ket: P = Persentase

X = Jumlah siswa yang tuntas

Xi = Jumlah seluruh siswa

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan dibahas dalam laporan

penelitian ini yang terdiri dari 5 bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I yaitu pendahuluan, yang didalamnya berisi delapan sub pokok bahasan, antara lain:

latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, hipotesis

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

35

tindakan dan indicator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori, berisi tentang peningkatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus

makhluk hidup hewan dengan metode jigsaw yang terdiri dari empat sub bab. Subbab pertama

berisi berisi tentangpeningkatan hasil belajar terdiri dari pengertian belajar, pengertian hasil

belajar, dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar.Subbab kedua membahas tentang IPA,

terdiri dari pengertian IPA, tujuan pengajaran IPA, dan matericiri-ciri khusus makhluk hidup

hewan. Subbab ketiga berisi tentang metode jigsaw yang meliputi : pengertian metode jigsaw,

kelebihan dan kekurangan metode jigsaw, dan prosedur metode jigsaw. Dan subbab ke empat

berisi tentang pendekatan CTL, kelebihan dan kekurangan CTL, dan prosedur CTL.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, yang terdiri dari dua sub bab. Sub bab pertama tentang

sejarah singkat madrasah, sub kedua tentang subjek penelitian yang meliputi tempat (di mana

penelitian dilakukan, sekolah, kelas), waktu (jadwal perbaikan per siklus), mata pelajaran , dan

karakteristik siswa (jumlah, usia, dan jenis kelamin, kemampuan, latar belakang). Sub bab ketiga

berisi tentang prosedur tiap-tiap siklus perbaikan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pengumpulan data, dan refleksi.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari dua sub bab. Sub bab pertama

tentang deskripsi per siklus yang meliputi data hasil pengamatan (observasi) dan wawancara,

refleksi keberhasilan dan kegagalan. Subbab kedua tentang pembahasan.

BAB V Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

36

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peningkatan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Sebagian orang awam berasumsi bahwa dinamakan belajar apabila pembelajar (siswa)

berhasil menghafal fakta-fakta yang tersimpan dalam buku teks atau ajaran guru. Orang tua

merasa bangga apabila anaknya berhasil mengungkap secara verbal (lisan) sebagian atau seluruh

isi buku teks tersebut, meskipun mereka tidak memahami nilai-nilai kebaikan yang tersimpan di

dalamnya. Target orang tuanya biasanya membidik pada aspek symbol nilai angka yang bersifat

kuantitatif saja. Sehingga bila anak memperoleh symbol angka lebih angka lebih tinggi dari

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka anak dianggap berhasil dalam belajar, tetapi bila

masih di bawah KKM, berarti mereka dianggap gagal.

Sebagian orang juga berpendapat bahwa yang disebut belajar apabila anak (siswa) telah

menguasai keterampilan jasmaniah tertentu, meski mereka tidak mengerti atau memahami

hakikat dan tujuan penguasaan keterampilan yang sudah dikuasai tidak mampu dikembangkan

menjadi keahlian atau bekal hidup dalam menyejahterakan kehidupannya.

Untuk itu, sepertinya perlu ditunjukkan beberapa definisi yang dikemukakan beberapa

ahli sebagai usaha menjembatani berbagai pendapat yang kurang sesuai dalam memaknai konsep

belajar agar diperoleh formulasi konsep belajar yang relevvan dengan kebutuhan zaman, yang

tidak terbatas dalam ruang lingkup dan waktu tertentu saja alias berlaku sepanjang zaman.

Banyak kita jumpai kenakaragaman define belajar yang dikemukakan para ahli

psikologi. Hal ini disebabkan karena point of view, mileu (lingkungan sekitar mereka) dan

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

37

pendekatan antara satu dengan lainnya terdapat perbedaan. Untuk mengetahui beragam definisi

tentang belajar, maka akan penulis kutip pendapat beberapa ahli psikologi.

a. S. Nasution (1995: 35) mendefinisikan belajar sebagai perubahan-perubahan dalam system

saraf, penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.

b. Chaplin (Syah, 2001: 60) mengungkapkan definisi belajar menjadi dus rumusan.Pertama,

belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan

dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat

adanya latihan khusus.

c. Wittig (Syah, 2001: 61) menggap belajar sebagai perubahan yang relative menetap yang

terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organism sebagai hasil

pengalaman.

d. Raber (Syah, 2001: 62) membatasi definisi belajar dengan dua macam. Pertama, sebagai

proses memperoleh pengetahuan. Kedua, sebagai suatu perubahan kemampuan bereaksi yang

relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.

e. James O. Wittaker (soemanto, 1998: 104) mendefinisikan belajar, yaitu “Learning may be

defined as the process by which behavior originates or is altered through training or

experience” (Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktik atau latihan).

f. Winarno Surakhamad (1980: 58) mengartikan belajar menjadi tiga bagian:

1. Belajar sebagai hasil, yaitu guru memperhatikan penampakan sifat dan tanda-tanda tingkah

laku yang dipelajari. Dari situ ada klasifikasi hasil yang perlu dimilki oleh siswa seperti

hasil dalam bentuk keterampilan, konsep-konsep dan sikap.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

38

2. Belajar sebagai proses, yaitu guru melihat apa yang terjadi selama murid (siswa) menjalani

pengalaman-pengalaman edukatif untuk mendapat sesuatu tujuan, berupa pola-pola

perubahan tingkah laku selama pengalaman belajar tersebut berlangsung.

3. Belajar sebagai sebuah fungsi, yaitu guru memprhatikan aspek-aspek yang menetukan atau

memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku manusia di dalam pengalaman edukatif.

Dalam hal ini, aspek yang diutamakan adalah motivasi yang fungsional dalam menjelaskan

sifat-sifat tertentu yang dinamis dan yang memberi arah dalam belajar.

g. Cronbach (Abror, 1993: 66) mengungkapkan bahwa “Learning is shown by a change in

behavior as result of experience” (Belajar adalah ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam

perilaku sebagai hasil pengalaman).

h. Kimble dan Germany (Abror, 1993: 67) menyatakn bahwa ―Learning is relatively permanent

change in behavioral tendency as the result of reinforced practice‖ (Belajar adalah perubahan

yang relative permanen dalam kecenderungan berperilake sebagai hasil dan praktik yang

diperkuat).

Keanekaragaman pendapat tentang definisi belajar adalah wajar, mengingat adanya perbedaan

ruang lingkup,setting social, situasi belajar, dan sudut pandang. Namun demikian, ada kesamaan

dalam penggunaan istilah yang mencerminkan kesamaan konsep belajar, yaitu ―adanya

perubahan‖ dan ―tingkah laku‖. Sedangkan perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkah

laku yang relative menetap dan tidak bersifat sementara, seperti jenuh, lelah, gemetar, dan

lainnya.

Merujuk padaberbagai definisi yang diungkap para ahli psikologi belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar didefinisikan sebagai tahapan perubahan perilaku individu yang

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

39

relative mentap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya di sekitarnya

dan latihan yang diperkuatnya.

Untuk lebih mudahnya dalam memahami perubahan perilaku, perlu diperhatikan beberapa

gambaran tentang perubahan berikut:

a. Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif,

afektif, konatif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja.

b. Sifat perubahannya relative permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa

diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit,

mabuk, dan sebagainya.

c. Perubahan tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang segera terjadi

umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk

berperilaku.

d. Perubahan terjadi akibatnya adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan

perubahan serta-merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naluriah.

e. Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang

diterima – reward atau punishment – sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku

tersebut.

Jadi, dari pengertian belajar di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Bahwa belajar menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relative menetap.

b. Bahwa perubahan itu membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi

belajar dan sesudah melakukan aktivitas belajar.

c. Bahwa perubahan itu dilakukan lewat kegiatan atau usaha atau praktik secara disengaja

dan diperkuat.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

40

2. Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil

belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar

sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang

menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu

bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan

instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah

yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang

dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993: 94),

bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa

efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya

evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk

mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dan

tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian,

penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu

menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang

diberikan kepada siswa.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

41

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa

secara kodrati jiwa raga anak sesuatu bak yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh

lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu

sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku

intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani amaupun rohani. Kedua,

lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber

belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (2007: 158), hasil belajar yang

dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhi,

baik factor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan

eksternal, sebagai berikut:

1. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam peserta didik,

yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat

dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

2. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil

belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,

perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku

yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar

peserta didik.

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

42

Selanjutnya, dikemukakan oleh Wasliman (2007:159) bahwa sekolah merupakan salah

satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka

semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan

oleh Wina Sanjaya (2006:50), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam

implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini ditegaskan bahwa salah satu

faktor eksternal yang sangat berperan memeperanguhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru

dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk

siswa pada usia sekolah dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi,

radio, dan computer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan

bimbingan dan bantuan orang dewasa.

Menurut Dunkin dalam Wina Sanjaya (2006:51), terdapat sejumlah aspek yang dapat

mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu:

1. Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru

yang menjadi latar belakang social mereka. Yang termasuk ke dalam aspek ini diantaranya

tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar belakang, budaya, dan adat istiadat.

2. Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan

aktivitas dan latar belakang pendidikan guru misalnya pengalaman latihan professional,

tingkatan pendidikan, pengalaman jabatan.

3. Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru

misalnya sikap guru terhadap siswa, kemampuan atau intelegensii guru, motivasi dan

kemampuan dalam pengusaan materi pelajar.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

43

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian IPA

Dahulu, saat ini dan saat yang akan datang IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

memegang peranan sangat penting dan alam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena

kehidupan kita sangat tergantung dari alam, zat terkandung di alam, dan segala jenis gejala yang

terjadi di alam.

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena

alam yang factual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan

sebab akibatnya. Cabang yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika,

IPA, Astronomi,/Astrofisika, dan Geologi.

IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

percobaan (induktif) namun pada perkembangan berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal

berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA , yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang

berupa pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai proses,

yaitu kerja ilmiah.

Saat ini objek kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan

sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas (Kemendiknas, 2011).

Belajar IPA berarti belajar kelima objek atau bidang kajian tersebut.

Apakah yang dimaksud dengan IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam? Ada tiga isitilah yang

terlibat dalam hal ini, yaitu ―ilmu‖, ―pengetahuan‖ ―alam‖. Pengetahuan adalah segala sesuatu

yang diketahui manusia. Dalam hidupnya, banyak sekali pengetahuan yang dimilki manusia.

Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, social, dan alam sekitar

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

44

adalah contoh pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan

tentang alam semesta beserta isinya.

Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya

diperoleh dengan metode ilmiah. Dua sifat utama ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis,

atau dapat diterima akal sehat, dan obkjektif. Artinya, sesuai dengan objeknya, sesuai dengan

kenyataannya, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan

sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini

(Sukarno, 1973).

IPA sebagai “Body of Knowledge”

Definisi di atas adalah salah satu definisi IPA dan bersifat sederhana. Dalam hal ini yang

dimaksud dengan IPA adalah body of knowledge (Tabel 1.2). Berikut beberapa definisi yang

senada (Subiyanto, 1988).

a. Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan

menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum.

b. Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik.

Pengetahuan

Seni

IPA

Literatur Filsafat

Sejarah

musik

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

45

c. Suatu cabang ilmu yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta,

terutama dengan disusunnya hokum umum dengan induksi dan hipotesis.

Oleh karena itu, peserta didik dapat menemukan banyak definisi dari berbagai sumber.

Salah satu definisi yang lengkap diberikan oleh Gagne (2010), IPA harus dipandang sebagai cara

berpikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia alam, sebagai cara peneyelidikan terhadap

gejala alam, dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri.

Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai ―pengetahuan yang sistematis dan

tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan

eksperimen‖. Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memilki empat unsure

utama, yaitu:

a. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,

serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur

yang bersifat open ended.

b. Proses: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hokum.

c. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsure itu diharapkan dapat muncul sehingga

peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin

tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang

menerapkan langkah-langkah metode ilmiah. Oleh karena itu, IPA sering kali disamakan dengan

the way of thinking.

2. Tujuan Pengajaran IPA

Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa:

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

46

1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan

masyarakat.

2) Mengembangkan keterampilan proses untuk meyelidiki alam sekitar, memecahkan

masalah dan membuat keputusan.

3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan

sehari-hari.

5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.

6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini umtuk

dipelajari.

3. Materi Ciri-ciri Khusus Makhluk Hidup Hewan

Penulis condong mengambil materi pada buku yang berjudul Sains (Haryanto, 2004).

Hewan dan tumbuhan biasanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini

berguna untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya, betuk paruh burung sesuai dengan jenis

makanannya atau bentuk kaki burung sesuai dengan kegunaannya. Namun demikian, ada

beberapa hewan atau tumbuhan yang memilki ciri-ciri khusus yang tidak dimilki oleh hewan

atau tumbuhan lainnya. Misalnya, kelelawar mempunyai alat pendeteksi benda-benda di

sekitarnya. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas ciri-ciri khusus bebrapa hewan atau tumbuhan

tersebut.

1. Alat Pendeteksi Benda pada Kelelawar

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

47

Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Sayapnya terbuat dari kulit

tipis. Kulit tipis ini membentang antara tulang-tulang jari dan tulang lengannya. Pada bagian atas

tiap-tiap sayap terdapat cakar yang digunakan untuk melekat pada batuan saat merangkak dalam

gua tempat tinggalnya. Kelelawar mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari hewan ini

tidur. Kebanyakan kelelawar memakan serangga. Beberapa kelelawar memakan buah-buahan,

madu, ikan, mamalia kecil, dan reptile. Untuk mencari jalan dan makanan dalam kegelapan

malam, kelelawar memilki system deteksi dalam tubuhnya. Bagaimanakah cara kerja system

tersebut?

Kelelawar memancarkan bunyi berfrekuensi tinggi melalui mulutnya. Bunyi tersebut akan

dipantulkan oleh benda-benda di sekitarnya seperti cabang pohon atau serangga. Dengan

mendengar gemanya, kelelawar dapat diperkirakan jatuhnya rintangan atau makanan.

Kemampuan kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi. Dengan kemampuan ekolokasi dapat

terbang di kegelapan malam mencari makanannya tanpa menabrak apapun.

2. Kaki Lengket pada Cecak dan Tokek

Cecak dan tokek senang merayap di dinding-dinding rumah, makanan cecak dan tokek berupa

serangga-serangga kecil dapat terbang. Sehingga untuk mendapatkannya, cecak dan tokek harus

merayap di dinding atau langit-langit ruma. Agar tidak terjatuh saat merayap di dinding atau

langit-langit rumah, cecak atau tokekmemiliki perekat di telapak kakinya.

Telapak kaki tokek bila diperbesar dengan bantuan mikroskop akan tampak besar. Pada

telapak kaki tokek dan cicak terdapat lapisan berupa struktur seperti rambut yang lengket.

Lapisan ini memungkinkan cecak dan tokek memanjat didinding yang tegak lurus atau berjalan

tebalik di atas langit-langit rumah. Hal ini memudahkannya dalam menangkap serangga

makananya.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

48

3. Lidah yang paling Panjang dan Lengket pada Bunglon

Bunglon merupakan hewan yang gerakkannya lambat. Makanan bunglon berupa serangga-

serangga kecil, seperti belalang, capung, jangkrik. Serangga-serangga tersebut bergerak amat

cepat. Tahukah kamu bagaimana cara bunglon mendapatkan makanannya tersebut?

Bunglon dapat mengubah warna kulit tubuhnya menyamai sekelilingnya, sehingga sukar

dikenali. Selain itu, tiap matanya daapt melihat seekor serangga, bunglon mengendap-endap

menuju mangsanya. Dengan menggunakan matanya, bunglon mengukur jarak mangsanya. Jika

mangsa mungkin dapat dicapainya, bunglon akan melontarkan lidahnya yang lengket. Lidah

yang panjangnyahampir sepanjang tubuhnya itu akan menarik serangga tersebut ke dalam

mulutnya.

Landak semut juga memilki lidah yang panjang dan lengket. Makanan landak semut berupa

serangga kecil, seperti semut atau rayap. Dengan cakar besar pada jari-jari kakinya, landak semut

dapat dengan mudah menggali sarang semut atau rayap. Kemudian, landak semut menggunakan

lidahnya yang panjang dan lengket untuk mejilat semut dan rayap di dalam gundukan tanah

tersebut. Panjang lidah landak semut dapat mencapai 60 cm.

4. Punuk pada Unta

Unta hidup di padang pasir yang kering dan gersang. Di lingkungannya tersebut, unta mampu

melakukan perjalanan panjang tanpa makan atau minum. Bagaimanakah caranya?

Punuk dana ada juga yang memiliki dua punuk. Punuk unta berisi lemak sebagai tempat

penyimpanan cairaan. Saat melakukan perjalanan jauh, unta menggunakan lemak pada punuknya

sebagai sumber energy dan air. Sehingga bila lemak itu habis terpakai, punuk menjadi mengkerut

dan lemas.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

49

Selain itu, unta tidak berkeringat dan hanya mengeuarkan sedikit sekali kotoran. Bahkan

cairan yang keluar dari lubang hidungnya pun disalurkan kembali ke mulutnya. Jika makanan

berlimpah, perut unta yang sangat besar dapat menyimpan rumput dan air dalam jumlah yang

sangat banyak. Unta dapat minum sampai 57 liter tanpa berhenti.

5. Mata dan Pendengaran yang Tajam pada Burung Hantu

Burung hantu umumnya mencari makanan pada malam hari dan tidur pada siang hari .

makanan burung hantu antara lain berupa tikus, serangga, burung kecil, kadal, dan ikan.

Bagaimana burung hantu memcari makanannya dalam kegelapan malam?

Burung hantu menggunakan mata dan telinganya yang sangat tajam dan peka untuk

menemukan mangsanya. Penglihatan burung hantu di dalam gelap sangat baik karena matanya

sangat lentur. Burung hantu dapat dengan cepat memusatkan bola matanya pada berbagai objek

dalam kegelapan. Pupil mata burung hantu dapat membuka cukup lebar untuk menyerap seluruh

cahaya yang ada pada malam hari. Sehingga burung hantu masih dapat melihat walaupun dengan

cahaya yag sedikit.

Tidak seperti kebanyakan burung yang matanya terletak pada tiap sisi kepalanya, mata burung

hantu terletak di bagian depan kepala. Sehingga, burung hantu dapat melihat ke depan dengan

kedua matanya. Burung hantu juga memiliki leher yang sangat lentur, sehingga dapat memutar

kepalanya untuk melihat ke belakang.

Selain itu, disekitar mata burung hantu terdapat bagian yang menyerupai plat. Bagian itu

membantunya untuk mengarahkan suara agar langsung masuk ke dalam telinganya yang besar.

Oleh karena itu, pendengaran burung hantu sangat tajam untuk menentukan lokasi mangsanya,

walaupun dalam keadaan gelap total.

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

50

Burung hantu yang sedang berburu akan mengeluarkan teriakan-teriakan. Tikus, serangga,

atau mangsa lain yang mendengarnya menjadi takut, sehingga membuat suara atau gerakan

ketakutan. Pendengaran burung hantu yang tajam dengan cepat mendengar suara tersebut.

Kemudian, burung hantu terbang menuju mangsanya. Bulu-bulu burung hantu yang begitu halus

dan lembut menyebabkan mereka dapat terbang tanpa suara. Hal ini memungkinkan burung

hantu untuk menyambar mangsanya dengan diam-diam.

6. Semburan Air ikan Pemanah

Ikan pemanah hidup di air tawar. Akan tetapi, makanan ikan pemanah berupa serangga-

serangga keci, seperti laba-laba, lalat dan capung. Bagaimana cara ikan pemanah mendapatkan

makanannya?

Serangga-serangga kecil sering bergantung pada ranting atau daun tenaman yang berada dekat

permukaan air. Meskipun dekat permukaan air, ikan pemanah tidak dapat mencapainya. Untuk

mendapatkannya, ikan pemanah menyemburkan tetes-tetes air tepat pada serangga yang sedang

bergantung tersebut. Ketika serangga jatuh dari renting dan merosot ke air, ikan pemanah

langsung menyambar lalu menelannya.

7. Bentuk Sederhana Bunga Karang (Koral)

Bunga karang merupakan binatang yang hidup di laut. Bila kebanyakan hewan bergerak

mencari makan, bunga karang hidup menempel di dasar laut dan menunggu datangnya makanan.

Bentuk tubuhnya sangat sederhana. Tidak punya kepal, mulut, dan anggota tubuh. Bagaimana

cara makan bunga karang?

Pada sisi tubuh terdapat lubang-lubang halus tempat masuknya air. Bersama air, turut pula

masuk makanan dan oksigen. Sel-sel yang bercambuk mengayuh air melewati rongga tubuh.

Sel-sel dalam rongga tubuh bekerja untuk meyerap oksigen dan makanan yang terlarut dalam air.

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

51

Air yang telah terpakai dikeluarkan melalui lubang pada puncak tubuh. Bersama air, turut juga

keluar ampas makanan. Kadang-kadang juga ikut keluar larva (anak bunga karang). Larva itu

berenang sebentar sebelum melekat ke dasar perairan dan tumbuh menjadi dewasa.

Bila kumpulan bunga karang mati, maka tinggalah kerangka kapur yang lazim disebut karang,

jutaan karang membentuk terumbu karang. Terumbu karang merupakan rumah dari banyak

hewan laut. Teripang laut, bintang laut, cumi-cumi, gurita dan banyak hewan laut lainnya

mencari makan di terumbu karang. Hewan lain, seperti kepiting, udang, timun laut, dan kerang,

hidup dan tumbuh dalam celah-celah terumbu. Hewan-hewan tersebut menyaring makanannya

dari air laut.

8. Bebek

Bebek atau itik termasuk jenis unggas. Bebek dan angsa merupakan jenis unggas air, yang

diternakkan untuk diambil telur dan dagingnya. Selain menghasilkan telur dan daging, jenis

unggas ini juga menghasilkan bulu-bulu halus (bulu-bulu bagian bawah) yang disebut Bulu-bulu

ini dapat digunakan sebagai bahan pembuat kasur, selimut, kemucing, dan pakaian. Unggas

bebek (itik) adalah unggas air petelur yang banyak kita jumpai. Tahukah kamu ciri-ciri khusus

yang dimiliki bebek? Coba sebutkan!

Bebek umunya hidup ditempat yang berair seperti sungai, danau atau rawa-rawa. Bebek

memilki leher panjang dan sungai luas sehingga memungkingkan untuk dapat menunduk ke

dalam air guna mencari makanan.

Sebagian besar waktunya dugunakan untuk merapikan serta meminyaki bulunya dengan

paruhnya. Minyak berasal dari dari kelenjar khusus, berfungsi untyk menjaga agar bulu tetap

kedap air dan menjaga kehangatan tubuh. Bebek hidup berkoloni.

Ada dua kelomppok utama bebek, yaitu bebek penyelam dan bebek perenang.

a. Bebek Penyelam

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

52

Bebek penyelam adalah jenis bebek yang dalam hidupnya mencari makanan selalu

menyelam ke bawah permukaan air. Makanannya berupa tumbuhan air, caing, kerang, dan

hewan air lainnya. Pada umumnya jenis bebek penyelam adalah bebek betina.

b. Bebek Perenang

Adalah bebek jenis bebek yang dalam hidupnya mencari makanan hanya di permukaan

air atau sedikit di bawah permukaan air dengan menunggingkan ekornya ke atas dan

menceburkan tubuhnya. Bebek perenang akan menggerak-gerakkan paruhnya dalam air ke kanan

dan ke kiri untuk menjaring atau menangkap makanannya.

Pada umumnya, jenis bebek perenang adalah bebek jantan. Ciri khusus bebek jantan

adalah kaya akan warna dan corak yang cerah pada kedua sayapnya dibandingkan dengan betina.

Di samping itu, bebek jantan memilki bulu berwarna biru cerah pada bagian kepalanya dan

lehernya bercincin putih.

Pada umumnya, bebek mempunyai tungkai yang pendek dan berselaput. Selaput tungkai

berfungsi untuk berenang. Jari-jari tungkai yang berselaput memiliki cakar untuk mencengkeram

tanah. Namun, bebek mendapat sedikit kesulitan berjalan di darat atau lumpur karena tungkainya

yang berselaput, sehingga tidak dapat berjalan dengan cepat (Kusnin, 2007).

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Pengertian Metode Jigsaw

Adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki

tanggungjawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran.Model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok

kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara hetrogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang

positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi tersebut kepada anggota kelompok

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

53

yang lain. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar

kooperatif dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila

mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian.

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-

teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di

Universitas John Hopkins (Arends, 2001: 78).Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh

Aronson sebagai metode pembelajaran kooperatif.Teknik ini dapat diguanakn dalam pengajaran

membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.Dalam teknik ini, guru memperhatikan

schemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini

agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesame

siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah

informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

Jhonson (dalam Isjoni, 2007: 17) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

sebagai upaya mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa

dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu

sama lain dalam kelompok tersebut.

2. Kelebihan Metode Jigsaw

a. Cocok untuk semua kelas/tingkatan.

b. Bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, atau berbicara.

c. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar

d. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

54

e. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyeleseikan masalah, menerapkan

bimbingan sesame teman, rasa harga diri siswa yang lebih tinggi dan memperbaiki

kehadiran.

f. Juga dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran.

Belajar dalam suasana gotong—royong mempunyai banyak kesenpatan untuk

mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi

3. Kekurangan Metode Jigsaw

a. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol.jalannya

diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan

jalannya diskusi.

b. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami

kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.

c. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.

d. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses

pembelajaran.

e. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum

terkondisikan dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga

menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan (Arends, 2001: 25).

4. Prosedur Metode Jigsaw

a. Pilih materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian).

b. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang

ada. Jika jumlah peserta 25 sedang jumlah segmen ysng ada 5 maka masing-masing

kelompok terdiri dari 5 orang.

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

55

c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta

membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda.

d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan

apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.

e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada

persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelomppok.

f. Berilah peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap

materi yang dipelajari.

g. Guru melakukan kesimpulan, klasifikasi, dan tindak lanjut (PLPG PSG, 2009).

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

56

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Dukuh berlokasi di Jalan Wisnu No. 04 RT 04 RW 01

Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.MI Ma’arif Dukuh termasuk Yayasan Lembaga

Pendidikan Ma’arif NU Kota Salatiga. MI Ma’arif Dukuh ini yang dipimpin oleh Bapak H. M.

Muzaqi, S. Pd.I kerap menjuarai lomba, seperti Lomba Calistung tahun 2014 kemarin, MI

Ma’arif Dukuh menyabet Juara Umum se-kota Salatiga. Adapun daftar pendidik sebagai berikut:

Tabel 1.2

Daftar Guru di MI Ma’arif Dukuh

B. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian : MI Ma’arif Dukuh Kec, Sidomukti, Salatiga.

No Guru Mengampu

1. Eko Purno Aminoto, S. Pd. I Kelas 1A

2. Suliyatun, S. Ag Kelas 1B

3. Endang Wahyuningsih, S. Pd. I Kelas IIA

4. Siti Nok Chalimah, S. Pd. I Kelas IIB

5. Basiroh, S. Pd. I Kelas III

6 Aris Supriyadi, S. Ag Kelas IV

7. Durrotun Nashihah, S. Pd.I Kelas V

8. Setia Naim, S. Ag Kelas VI

9. Sulkhani Maemun, S. Pd. I PAI

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

57

Alamat Penelitian : Jalan Wisnu No. 04 RT 04 RW 01 Dukuh Kecamatan

Sidomukti, Salatiga.

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi Pokok : Ciri-ciri Khusus Makhluk Hidup Hewan

Kelas/Semester : VI/1

2. Waktu Penelitian

Pra Siklus, tanggal 3 Agustus 2016

Siklus I, tanggal 5 Agustus 2016

3. Karakteristik Siswa

Siswa yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 16 siswa,

terdiri dari 6 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun nama-nama siswa kelas VI sebagai

berikut

Tabel 1.3

Daftar Siswa Kelas VI

NO Nama Siswa Jenis Kelamin

L P

1. Wisnu Dwi Wicaksono E.

2. Tasya Alifia

3. Apria Riski Nugroho

4. Sabrina Farah Nasila

5. M. Nur Wahid

6. M. Keysa Riski Valeriyanto

7. Kurnia Khoirun Nisa

8. Nadya Rahma Basuki

9. Jihan Dwi Eliza

10. M. Hilda Al-Azizi

11. Kamal Mustofa Al-Jaba

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

58

12. Primanda Olivia

13. Zahra Nabila Mutiarani

14 Sarah Rahmawati

15. Meylan Dhara Sandria

16. Arimbi Nurhidayati Febriana

C. Prosedur Tiap-tiap Siklus

Pembelajaran awal dilakukan pada hari Rabu, 3 Agustus 2016.Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, direncanakan hanya 2 siklus. Setiap siklus 2 jam pelajaran (1 jam 35 menit). Setiap

siklus terdiri dari 4 tahap yaitu planning (perencanaan), acting (pelaksanaan), observing

(pengamatan), reflecting (refleksi).

1. Deskripsi Siklus Pra Siklus

a. Planning (Perencanaan)

Rencana perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam pra siklus adalah melakukan pre

tes untuk siswa. Setelah mengetahui hasilnya, guru mengadakan perbaikan pembelajaran.

Perbaikan yang dilakukan adalah menjelaskan kembali materi tentang ciri-ciri khusus makhluk

hidup hewan (bagian pertama).Ternyata memeng sebagian besar siswa belum mengusai.Materi

disajikan semenarik mungkin sehingga dapat menarik siswa membangkitkan keaktifannya dalam

pembelajaran IPA.

Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pra siklus.

2. Menyiapkan alat peraga.

3. Menyiapkan sumber belajar.

4. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

59

5. Menyiapkan lembar post tes.

b. Acting (Pelaksanaan)

Tindakan perbaikan pembelajaran pra siklus dilakukan pada hari Rabu tanggal 3 Agustus

2016 pukul 07.30 – 09.00 WIB, sesuai jadwal pelajran kelas VI MI Ma’arif dukuh Kecamatan

Sidomukti Salatiga.

Focus tindakan perbaikan pembelajaran adalah melakukan pre test untuk siswa. Setelah

melihat hasil dari test tersebut, ternyata sebagian besar siswa belum menguasai pembelajaran

tentang ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan. Penulis berkolaborasi dengan guru kelas,

kemudian meknjelaskan kembali materi tentang ciri-ciri makhluk hidup hewan. Adapun

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan dengan menggunakan buku paket tentang ciri-ciri makhluk hidup.

2) Membagi kelas menjadi 4 kelompok.

3) Tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mencatat ciri-ciri khusus mahkluk hidup hewan

sesuai dengan kelompoknya, misalnya kelompok 1 mendapat tugas mencatat tentang ciri-

ciri khusus makhluk hidup hewan kelelawar.

4) Kelompok 1 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan kelelawar yang telah ada

dibuku paket.

5) Kelompok 2 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan cicak/tokek yang telah ada

dibuku paket.

6) Kelompok 3 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan bunglon yang telah ada

dibuku paket.

7) Kelompok 4 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan unta yang telah ada dibuku

paket.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

60

8) Guru memberikan waktu 30 menit untuk melaksanakan tugas kelompok masing-masing.

9) Semua anggota kelompok mencatat materi masing-masing

10) Kelompok yang lain pun juga demikian.

11) Guru mengarahkan kepada siswa untuk menginformasikan materi yang sudah dicatat

kepada tiap anggota kelompok lain.

12) Semua anggota kelompok bertugas mencari informasi dan menginformasikan serta

mencatat informasi yang didapatkan.

13) Guru memberikan waktu 30 menit kepada siswa untuk meyelesaikan tugasnya.

14) Siswa kembali ke kelompoknya masing-masing dengan membawa informasi yang ia

dapatkan.

15) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok.

16) Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.

17) Guru memberikan post tes untuk mengukur pemahaman siswa.

18) Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes.

19) Guru mengadakan tindak lanjut.

c. Observing (Pengamatan)

Pada kegiatan pemgamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, penulis memberian

pengamataannya terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung (lembar

pengamatan terlampir).

Adapun pengamatan yang dilakukan dalam sikkus ini sebagai berikut:

1. Aspek Guru, yaitu:

1) Guru dalam menggunakan alat peraga cukup maksimal.

2) Guru dalam pengelolaan kelas cukup maksimal.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

61

3) Guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa cukup jelas dan menyeluruh.

4) Guru dalam mengorganisir waktu kuarang baik.

2. Aspek Siswa, yaitu:

1) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan pelajaran.

2) Siswa banyak tidak merespon pertanyaan dari guru.

3) Siswa masih banyak yang tidak aktif dalam diskusi kelompok.

4) Jumlah anggota yang terlalu sedikit membuat siswa kurang berkonsentrasi dengan

tugasnya.

5) Siswa kurang mampu berkonsentrasi secara penuh.

d. Reflecting (Refleksi)

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada pra siklus dan menganalisa hasil

pengamatan dan hasil dari nilai tes formatif, penulis mengadakan refleksi diri dan mengadakan

pertemuan dengan guru kelas V untuk merencanakan tindak lanjut perbaikan yang akan

dilaksanakan pada siklus I.

Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pertanyaan kepada siswa dengan jelas sehingga siswa merespons pertanyaan

dengan baik.

2) Memaksimalkan pengelolaan kelas.

3) Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok dengan baik.

4) Mengaktifkan siswa dalam diskusi kelompok.

5) Meminimalkan jumlah anggota kelompok.

6) Mengorganisir waktu.

Hasil dari tes formatif pra siklus belum sesuai dengan indikator kinerja.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

62

2. Deskripsi Siklus I

a. Planning (Perencanaan)

Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus I ini, penulis mengadakan pre tes untuk

mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan. Setelah mengetahui hasilnya,

penulis mengadakan pembelajaran dalam siklus I. Materi yang dibahas dalam siklus ini, adalah

ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan.. Adapun perencanaan dalam silus I ini, sebagai berikut:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus I.

2. Menyiapkan alat peraga.

3. Menyiapkan sumber belajar.

4. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa.

5. Menyiapkan lembar post test.

b. Acting (Pelaksanaan)

Tindakan perbaikan pembelajaran siklus I dilakukan pada hari jumat, tanggal 5 Agustus

2016 pukul 07.30-09.00 WIB., sesuai jadwal pelajaran kelas V MI Ma’arif Dukuh Kec.

Sidomukti, Salatiga.

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan materi tentang ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan.

2) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

3) Tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mencatat ciri-ciri khusus mahkluk hidup

hewan sesuai dengan kelompoknya, misalnya kelompok 1 mendapat tugas mencatat

tentang ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan kelelawar.

4) Kelompok 1 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan burung hantu yang telah

ada dibuku paket.

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

63

5) Kelompok 2 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan ikan pemanah yang telah

ada dibuku paket.

6) Kelompok 3 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan bunga koral yang telah

ada dibuku paket.

7) Kelompok 4 mencatat ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan bebek yang telah ada

dibuku paket.

8) Guru memberikan waktu 30 menit untuk melaksanakan tugas kelompok masing-

masing.

9) Semua anggota kelompok mencatat materi masing-masing

10) Kelompok yang lain pun juga demikian.

11) Guru mengarahkan kepada siswa untuk menginformasikan materi yang sudah dicatat

kepada tiap anggota kelompok lain.

12) Semua anggota kelompok bertugas mencari informasi dan menginformasikan serta

mencatat informasi yang didapatkan.

13) Guru memberikan waktu 30 menit kepada siswa untuk meyelesaikan tugasnya.

14) Siswa kembali ke kelompoknya masing-masing dengan membawa informasi yang ia

dapatkan.

15) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok.

16) Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.

17) Guru memberikan post tes untuk mengukur pemahaman siswa.

18) Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes.

19) Guru mengadakan tindak lanjut.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

64

c. Observing (Pengamatan)

Pada kegiatan pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini, penulis

memberikan pengamatannya terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung

(lembar pengamatan terlampir).

Adapun pengamatan yang dilakukan dalam siklus ini sebagia berikut:

1. Aspek Guru, yaitu:

1) Guru dalam menggunakan alat peraga baik.

2) Guru dalam pengelolaan kelas baik.

3) Guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa cukup jelas dan meyeluruh.

4) Guru dalam mengorganisir waktu baik.

2. Aspek Siswa, yaitu:

1) Siswa banyak yang memperhatikan pelajaran.

2) Siswa banyak merespon pertanyaan dari guru.

3) Siswa banyak yang aktif dalam diskusi kelompok.

4) Siswa mampu berkonsentrasi secara penuh.

e. Reflecting (Refleksi)

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan menganalisa hasil

pengamatan dan hasil dari nilai tes formatif, penulis mengadakan refleksi diri dan mengadakan

pertemuan dengan guru kelas V untuk merencanakan tindak lanjut perbaikan dalam mengajar.

Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pertanyaan kepada siswa dengan jelas sehingga siswa merespons pertanyaan

dengan baik.

2) Memaksimalkan pengelolaan kelas dan mengorganisir waktu.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

65

3) Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok dengan baik.

4) Mengaktifkan siswa dalam diskusi kelompok.

5) Meminimalkan jumlah anggota kelompok.

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam pra siklus

dan siklus I, penulis melakukan analisa data dan refleksi diri. Adapun hasil yang diperoleh

sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Pra Siklus

a. Hasil Tes

Sebelum penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran pra siklus, penulis

melaksanakan pre tes untuk mengetahui kemampuan siswa tentang materi ciri-ciri khusus

makhluk hidup hewan yang diajarkan dikelas.

Berdasarkan dari hasil nilai yang diperoleh dari pre tes, penulis berupaya melaksanakan

perbaikan pembelajaran dalam pra siklus. Kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan

pembelajaran kontekstual. Adapun metode yang digunakan adalah jigsaw. Siswa mengelompok

sesuai materi kemudian memberi informasi kepada kelompok lainnya.

Perbaikan pembelajaran pra siklus ini diakhiri dengan melakukan post tes. Soal yang

digunakan sama dengan pre tes. Tujuannya untuk membandingkan hasil antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Adapun perolehan nilai pre test dan post tes dapat

dilihat.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

67

Tabel 1.4

Hasil Evaluasi Pre Tes dan Pos Tes Pra Siklus

Interval nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Nilai ≤ 50 : Kurang Baik

Nilai 55 sampai 70 : Cukup Baik

Nilai 75 sampai 100 : Baik

Dari hasil evaluasi pre tes siswa, banyak yang mengalami ketuntasan dari 16 siswa

hanya 8 siswa dengan rata-rata 45. Hasil evaluasi post test seluruh siswa mengalami ketuntasan

belajar 14 siswa (55%) dengan rata-rata 65.Hal ini menunjukkan bahwa dalam pra siklus ini

belum mengalami keberhasilan karena nilai siswa mengalami kenaikan.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang nilai rata-rata dan ketercapaian ketuntasan klasikal

pada pre tes dan post tes pra siklus dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Interval Nilai Nilai Pre Tes Nilai Post Tes

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Nilai ≤ 50 8 50% 3 15%

Nilai 55 sampai

70

8 50% 6 40%

Nilai 75 sampai

100

- 7 45%

Jumlah 16 16

Rata-rata 45 65

Ketuntasan 30% 55%

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

68

Diagram 1.1

Nilai Rata-rata Kelas

b. Hasil Observasi Siswa

Setelah penulis mengamati dan mencatat seluruh kegiatan siswa dalamperbaikan

pembelajaran siklus I ini, dieproleh hasil sebagai berikut

Diagram Pie 1.2

Nilai Ketuntasan Belajar Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

Pre Tes Post Tes

Pre Tes

Post Tes

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

69

Diagram 1.3

Hasil Observasi Siswa Pra Siklus

Keterangan :

F = Frekuensi

P = Persentase

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pra siklus sudah banyak yang aktif dalam

pembelajaran. Keaktifan siswa dinilai dari kegiatan siswa yang dilakukan didalam kelas yaitu

diskusi kelompok. Siswa dalam menjawab pertanyaan guru sudah banyak yang mersepon.

Pemahaman siswa di ukur dari ketuntasan belajar siswa dalam kegiatan perbaikan pembelajaran

siklus I. Pemahaman siswa dalam siklus I ini tergolong cukup baik.

c. Hasil Observasi Guru

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

Keaktifan Siswa Kemampuan Menjawab 75

Pemahaman siswa

Series 3

Series 2

Series 1

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

70

Pengamatan yang dilakukan kolabolator pada kegiatan guru dalam pra siklus ini, ternyata

masih banyak kelemahan dan kekurangan pada kemampuan dan kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran. Adapun lembar pengamatan guru terlampir, ternyata berdasarkan pengamatan

diperoleh hasil dalam kategori cukup.

d. Refleksi

Setelah melakukan pengematan terhadap kegiatan pembelajaran dalam siklus I, selanjutnya

penulis melakukan refleksi atas segala tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Adapun hasil

yang diperoleh dari keseluruhan kegiatan pembelajaran dalam siklus I sebagai berikut:

1. Pada saat pelaksanaan metode jigsaw yang dilakukan didalam kelas, siswa berdiskusi dengan

kelompoknya dan menginformasikan kepada teman lainnya yang beda kelompok.

2. Pada saat guru mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah dipelajari, siswa sudah banyak

yang merespon pertanyaan dari guru.

3. Pemahaman siswa dalam siklus ini, diperoleh dari hasil post tes yang dilaksanakan di akhir

pembelajaran. Hasilnya cukup lumayan dengan rata-rata 45 dengan tingkat ketuntasannya 65

%.

2. Hasil Penelitian Siklus I

Dikarenakan penulis merasa kurang puas atas hasil yang diperoleh pada kegiatan

pemebelajaran pra siklus, penulis merencanakan kembali perbaikan pembelajaran untuk siklus I

yang disesuaikan kelemahan dan kekurangan pada pra siklus. Pada siklus I ini diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. Hasil Tes

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

71

Pada siklus I ini kembali penulis melakukan pre tes untuk mengetahui kemampuan siswa

sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pokok bahasan dalam siklus I ini, adalah ciri-ciri khusus

makhluk hidup hewan. Pada siklus I ini, digunakan metode yang sama yaitu metode jigsaw.

Akhir pembelajaran dalam siklus I ini penulis mengadakan post tes. Adapun hasil yang diperoleh

pada pre tes dan post tes sebagai berikut:

Tabel 1.5

Hasil Evaluasi Pre Tes dan Pos Tes Siklus I

Interval nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Nilai ≤ 50 : Kurang Baik

Nilai 55 sampai 70 : Cukup Baik

Nilai 75 sampai 100 : Baik

Dari hasil evaluasi pre tes siswa yang mengalami ketuntasan hanya 9 siswa (85%) saja dari

16 siswa yang dengan rata-rata 75. Sedangkan hasil evaluasi post tes yang mengalami

ketuntasan 13 siswa (95%) dengan rata-rata 90. Hal ini menunjukkan bahwa dalam siklus II ini

Interval Nilai Nilai Pre Tes Nilai Post Tes

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Nilai ≤ 50 5 15% 3 5%

Nilai 55 sampai

70

11 85% - -

Nilai 75 sampai

100

- - 13 95%

Jumlah 16 16

Rata-rata 75 90

Ketuntasan 85% 95%

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

72

mengalami keberhasilan karena nilai siswa mengalami kenaikan.Untuk mengetahui lebih jelas

tentang nilai rata-rata siswa dan ketercapaian ketuntasan klasikal pada pre tes dan post tes siklus

I dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Diagram 1.

Nilai Rata-rata Kelas

65

70

75

80

85

90

95

pre tes post tes

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

73

Diagram Pie 1.5

Nilai Ketuntasan Belajar Siswa

b. Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan pengamatan dari seluruh kegiatan siswa dalam perbaikan pembelajaran siklus

I ini, diperoleh sebagai berikut:

Diagram 1.6

Hasil Observasi Siswa Siklus I

pre tes

post tes

72

73

74

75

76

77

78

79

80

keaktifan siswa kemampuan menjawab pemahaman

siswa

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

74

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I siswa sudah tergolong aktifa dalam

pembelajaran. Keaktifan siswa dimulai dari kegiatan siswa melakukan diskusi kelompok di

kelas. Pada saat kelompok lain membacakan hasil diskusinya antar kelompok, banyak siswa

yang aktif menanggapi, walaupun masih dengan suasana santai tetapi siswa cukup tertarik.

Hanya terkadang sulit terkontrol karena siswa tidak mau kalah dengan siswa yang lain.

Siswa dalam menjawab pertanyaan guru sudah aktif. Hal ini karena guru dalam

memberikan pertanyaan jelas dan tidak terfokus dengan satu siswa saja, akan tetapi menyeluruh

terhadap siswa yang lain. Jadi, siswa merasa lebih dihargai.

Pemahaman siswa diukur dari ketuntasan belajar siswa dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran siklus I. Pemahaman siswa dalam siklus I ini tergolong baik dan telah mencapai

ketuntasan belajar yang ditetapkan sebelumnya.

c. Hasil Observasi Guru

Pengamatan yang dilakukan penulis pada kegiatan guru dalam siklus I ini, sangat baik.

Adapun lembar pengamatan guru terlampir. Namun demikian masih perlu dilakukan perbaikan

dalam hal-hal tertentu. Oleh karena itu, penulis akan berupaya lebih memaksimalkan untuk

memperbaikinya dalam siklus I.

d. Refleksi

Berdsarkan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dalam siklus I, selanjutnya penulis

melakukan refleksi atas segala tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Adapun hasil yang

diperoleh dari keseluruhan kegiatan pembelajaran dalam siklus I sebagai berikut:

1. Pada saat pelaksanaan metode jigsaw yang dilakukan di dalam kelas, siswa terlibat aktif.

Siswa tertarik untuk mengungkapkan pendapat mereka. Akhirnya siswa tidak mau kalah

dengan siswa yang lain, karena hal inilah terkadang siswa jadi sulit terkontrol.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

75

2. Pada saat guru mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah dipelajari, siswa banyak

merespon pertanyaan guru.

3. Pemahaman siswa dalam siklus ini, diperoleh dari hasil post tes yang dilaksanakan diakhir

pembelajaran. Hasilnya cukup lumayan dengan rata-rata 90 dengan tingkat ketuntasannya

95%.

B. Pembahasan

Focus pada perbaikan pembelajaran siklus I ini adalah menjelaskan materi ciri-ciri

khusus makhluk hidup bagian yang pertama. Siswa dibagi per kelompok sesuai nama kelompok

hewan masing-masing. Banyak siswa yang belum aktif dalam kegiatan ini. Sebagian siswa

hanya mengandalkan ketua kelompoknya saja. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus I

ini mencapai 80%.

Pada siklus I siswa disuruh untuk mendiskusikan ciri-ciri khusus makhluk hidup hewan

bagian kedua. Siswa dibagi dalam kelompok yang jumlah anggota cenderung lebih kecil

daripada pembagian kelompok pada siklus I. Sebagian siswa sudah tergolong aktif. Hanya saja

masih ada yang diam waktu diskusi kelompok berlagsung. Hasil yang diperoleh dalam

pengamatan keaktifan siswa siklus II ini naik menjadi 90%.

Pokok permasalahan yang kedua dalam penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman

siswa. Pengamatan yang dilakukan adalah dengan menilaia hasil dari diskusi siswa. Yaitu berupa

laporan tertulis atau pada saat siswa mempresentasikan hasil dari kerja kelompoknya. Hasil dari

pengamatan pemahaman siklus I ini adalah 65%. Pada siklus II ini naik menjadi 90%.Pokok

permasalahan yang ketiga adalah prestasi belajar siswa. Ini dinilai dari tes yang dilakukan guru

dalam post tes. Untuk melihat hasil dari sebelum perbaikan pembelajaran berlangsung dari

siklus I dan siklus II sebagai berikut

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

76

Diagram Pie 1.7

Statistic Nilai Siklus I dan Siklus II

Hasil dari data diatas menunjukkan bahwa perolehan nilai rata-rata kelas pada pra siklus

yaitu 55 dengan tingkat ketuntasan 65%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 90 dengan tingkat

ketuntasannya 91%. Ini berarti menunjukkan bahwa hasil per siklusnya, mengalami peningkatan

yang tergolong baik dan penelitian ini telah memenuhi indicator keberhasilan yaitu ketuntasan

belajar siswa yang telah ditetapkan sebanyak ≥85%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pra siklus dan siklus I maka dapat disimpulkan

bahwa dengan metode jigsaw dapat meningkatkan keaktifan, pemahaman, dan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berdasarkan hasil peneliti bahwa di MI Ma’arif Dukuh mengalami peningkatan hasil

belajar siswa yang tergolong baik terutama kelas VI melalui metode jigsaw materi ciri-ciri

khusus makhluk hidup hewan. Dari siklus I dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat.

Adapun alokasi waktu perbaikan pembelajaran yaitu

Pra Siklus

Siklus I

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

77

Tabel 1.6

Alokasi waktu perbaikan pembelajaran

NO Kegiatan

Waktu

Juni Juli Agustus

3 4 1 2 3 4 1 2

1. Perencanaan

2. Pra Siklus

Pelaksanaan

Pra Siklus

Refleksi

3. Siklus I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa metode jigsaw

dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelasVI materi ciri-ciri khusus makhluk hidup

hewan di MI Ma’arif Dukuh Sidomukti Tahun Pelajaran 2016/2017. Peningkatan nilai rata-rata

kelas naik dari 65 (pra siklus) menjadi 85 dan PTK ini dianggap berhasil..

B. Saran

a. Terhadap Sekolah

Sebaiknya Kepala Sekolah menerapkan metode jigsaw agar hasil belajar siswa meningkat

karenaakan mempengaruhi hasil kelulusan maupun kenaikan kelas siswa.

b. Terhadap Guru

Sebaiknya pendidik atau guru MI MA’arif Dukuh Salatiga menerapkan metode jigsaw ini

agar hasil belajar siswa meningkat dengan baik. Siswa yang belum mencapai KKM mendapat

tambahan waktu belajar. Siswa dibimbing dan diberi motivasi agar nilai ketuntasan menjadilebih

baik.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

79

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur, 2011. 7 Tips Aplikasi Pakem. Yogyakarta: 2011

Daryanto, Drs, 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung : Yrama Widya

Haryanto, 2004.Sains.Yogyakarta: Erlangga

Hosnan, M, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor:

Ghalia Indonesia

Idrus, Ali, 2009. Manajemen Pendidikan Global. Jakarta: Gaung Persada (GP Press)

Jamal Ma’mur Asmani, 2011.7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

menyenangkan.Yogjakarta : Diva Press

Johnson, Elaine, 2006.CTL Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan

Bermakna. Bandung: MLC

Kastolani, M. Ag, 2014. Model Pembelajaran Inovatif : Teori dan Aplikasi. Salatiga : STAIN

Salatiga Press

Kusnin, 2007.IPA untuk SD dan MI Kelas 6. Jakarta: PT. Piranti Darma Kalokatama

Mulyasa, E. 2011.Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Somadayo, Samsu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK.). Yogyakarta: Graha Ilmu

Sumadayo, Samsu, 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu

Susanto Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta : Kencana

Prenada Group

Suyadi, 2010.Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press

Widi, Asih dkk, 2014.Metodologi Pembelajaran IPA.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

80

LAMPIRAN

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

81

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

82

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

83

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

84

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

85

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

86

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

87

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

88

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

89

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

90

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

91

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

92

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

93

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

94

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

95

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

96

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

97

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

98

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

99

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

100

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

101

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

102

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

103

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

104

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

105

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

106

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

107

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

108

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

109

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

110

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

111

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

112

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

113

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

114

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

115

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

116

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

117

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

118

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

119

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

120

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

121

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

122

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

123

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

124

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

125

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

126

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

127

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

128

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

129

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1140/1/cover, BAB I, BAB II... · vi ABSTRAK Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar

130