KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5 PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004 (P2BGGN/KLIK/05/2004 ) Oleh : Bambang Purwanto ABSTRAK PENGUKURAN RAD10AKTIVIT AS DEBU RAD10AKT1F D1 UDARA PADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004. Telah dilakukan pengukuran radioaktvitas debu radioaktif di udara pada ruang dan lingkungan kerja preparasi bijih. Ruangan yang diukur adalah ruanganlgudang untuk menyimpan bijih, ruang kerja preparasi bijih yaitu ruang pemecahan, penggerusan dan pengayakan. Sedangkan lingkungan yang diukur adalah lingkungan di sekitar ruang kerja preparasi bijih tersebut. Tujuannya adalah untuk pemantauan kadar debu radioaktif di udara dan metode yang digunakan adalah membandingkan antara hasil pengukuran dengan kadar tertinggi yang diijinkan (KTD). Peralatan yang digunakan adalah personal air sampler, detektor ex SPA-I, alat pencacah scaler model-1000. Pemantauan ini sesuai dengan Surat keputusan BAPETEN Nomor 01/Ka- BAPETENN-99, tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, dan Surat Keputusan BAPETEN Nomor 02/Ka-BAPETENN -99 tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan. Hasil pengukuran radioaktivitas ruangan tertinggi adalah ruang gudang penyimpanan bijih yaitu 12,127.10-7 Bq/l, ruang pemecahan, penggerusan dan pengayakan yaitu 4,618.10-7 Bqll dan 4,903.10-7 Bq/l, radioaktivitas lingkungan berkisar antara (2,628- 3,544).10-7 Bqll. Hasil pengukuran radioaktivitas ruangan maupun lingkungan masih di bawah Kadar Tertinggi yang Diijinkan (KTD), maka ruang dan lingkungan tersebut aman bagi pekerja radiasi dan lingkungan-P2BGGN. ABSTRACT RADIOMETRIC MEASUREMENT ON RADIOACTIVE DUST IN AIR IN P2BGGN'S ORES PREPARATION ROOM IN YEAR OF 2004. Radiometric measurement for radioactive dust monitoring has been conducted during 2004 at P2BGGN's ores preparation working rooms and its surroundings area. The measurement was carried out in the crushing, grinding, and sieving rooms. The measurement goal is to obtain the value of radioactivity content of ore dust in air. The method used is comparing data of radioactive dust content in air to the highest permissible limit value (KTD) for a working rooms. Instruments used in this measurement are personal air sampler, SPA-l,a detector, and 1000- model scales. This monitoring activity conform with Bapeten Act no. 01/Ka BapetenN -99, that is about radiation safety for radiation worker and Bapeten Act no 02? Ka BapetenN-99 that is about the radioactivity standard in environment. Result of the radiometric measurement: the highest value is about 12,127.x 10-7 BQIl located in rooms, where the uranium ore be storage, crushing, grinding, and sieving rooms is about 4,618 x 10 -7 Bqll and 4,903xlO-7 Bqll., and the surrounding environment in the range of (2,628 to 3,544) x 10-7 Bq/l. Those result are still much lower than highest permissible limit value (KTD), so those rooms and surrounding environment are safe for radiation worker and environment. 416 PUSA T PENGEMBANGAN GEOWGI NUKLIR-BA TAN
8
Embed
PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Geologi/Laporan_Pen... · sudah ditentukan dengan personal air sampler. Penentuan volume
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5
PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PADARUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004
(P2BGGN/KLIK/05/2004 )
Oleh : Bambang Purwanto
ABSTRAK
PENGUKURAN RAD10AKTIVIT AS DEBU RAD10AKT1F D1 UDARAPADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004. Telah dilakukan pengukuranradioaktvitas debu radioaktif di udara pada ruang dan lingkungan kerja preparasi bijih.Ruangan yang diukur adalah ruanganlgudang untuk menyimpan bijih, ruang kerja preparasibijih yaitu ruang pemecahan, penggerusan dan pengayakan. Sedangkan lingkungan yangdiukur adalah lingkungan di sekitar ruang kerja preparasi bijih tersebut. Tujuannya adalahuntuk pemantauan kadar debu radioaktif di udara dan metode yang digunakan adalahmembandingkan antara hasil pengukuran dengan kadar tertinggi yang diijinkan (KTD).Peralatan yang digunakan adalah personal air sampler, detektor ex SPA-I, alat pencacahscaler model-1000. Pemantauan ini sesuai dengan Surat keputusan BAPETEN Nomor 01/KaBAPETENN-99, tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, dan SuratKeputusan BAPETEN Nomor 02/Ka-BAPETENN -99 tentang Baku Tingkat Radioaktivitasdi Lingkungan. Hasil pengukuran radioaktivitas ruangan tertinggi adalah ruang gudangpenyimpanan bijih yaitu 12,127.10-7 Bq/l, ruang pemecahan, penggerusan dan pengayakanyaitu 4,618.10-7 Bqll dan 4,903.10-7 Bq/l, radioaktivitas lingkungan berkisar antara (2,6283,544).10-7 Bqll. Hasil pengukuran radioaktivitas ruangan maupun lingkungan masih dibawah Kadar Tertinggi yang Diijinkan (KTD), maka ruang dan lingkungan tersebut amanbagi pekerja radiasi dan lingkungan-P2BGGN.
ABSTRACT
RADIOMETRIC MEASUREMENT ON RADIOACTIVE DUST IN AIR INP2BGGN'S ORES PREPARATION ROOM IN YEAR OF 2004. Radiometric
measurement for radioactive dust monitoring has been conducted during 2004 at P2BGGN'sores preparation working rooms and its surroundings area. The measurement was carried outin the crushing, grinding, and sieving rooms. The measurement goal is to obtain the value ofradioactivity content of ore dust in air. The method used is comparing data of radioactivedust content in air to the highest permissible limit value (KTD) for a working rooms.Instruments used in this measurement are personal air sampler, SPA-l,a detector, and 1000model scales. This monitoring activity conform with Bapeten Act no. 01/Ka BapetenN -99,that is about radiation safety for radiation worker and Bapeten Act no 02? Ka BapetenN-99that is about the radioactivity standard in environment. Result of the radiometricmeasurement: the highest value is about 12,127.x 10-7 BQIl located in rooms, where theuranium ore be storage, crushing, grinding, and sieving rooms is about 4,618 x 10 -7 Bqll and4,903xlO-7 Bqll., and the surrounding environment in the range of (2,628 to 3,544) x 10-7Bq/l. Those result are still much lower than highest permissible limit value (KTD), so thoserooms and surrounding environment are safe for radiation worker and environment.
416 PUSA T PENGEMBANGAN GEOWGI NUKLIR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2004
PENDAHULUAN
ISBN. 978-979-99141-2-5
Kegiatan labomtorium Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir, antara
lain berupa kegiatan pengolahan bijih uranium dari Kalimantan Barat oleh Bidang
Pengembangan Geologi Nuklir dan Teknologi Pertambangan Bahan Galian Nuklir terutama
pada kegiatan preparasi bijih (pemecahan, penggerusan dan pengayakan). Kegiatan tersebut
menimbulkan debu radioaktif di ruang kerja dan lingkungan yang dapat membahayakan bagi
pekerja radiasi dan lingkungan kerja.
Kemungkinan bahaya yang akan terjadi adalah "bahaya radiasi intema" yaitu
masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh melalui pemapasan/inhalasi, permukaan kulit (luka,
mata) dan mulut. 1)
Apabila bahaya radiasi intema ini terjadi, maka debu radioaktif dari bijih uranium alam
(nU238) yang memancarkan a masuk ke dalam tubuh dan mengionisasi organ yang dikenai.
Proses ionisasi secara langsung dan terus-menerus yang dilakukan oleh pemancar a yang
daya ionisasinya sangat besar serta waktu paronya yang sangat panjang (4,5.109 tahoo)
selayaknya mendapat upaya pencegahan.2)
Sebagai upaya untuk mencegah terhadap kemungkinan timbulnya bahaya tersebut,
maka di samping tersedianya ventilasi ruang kerja yang baik juga dilakukan pengukuran
radioaktivitas debu radioaktif di ruang dan lingkungan kerja.3) Ruang kerja yang diukur
adalah ruanganlgudang untuk menyimpan bijih, ruang kerja preparasi bijih yaitu ruang
pemecahan, penggerusan dan pengayakan. Sedangkan lingkungan yang diukur adalah
lingkungan di sekitar ruang kerja preparasi bijih tersebut. Tujuannya adalah untuk
pemantauan kadar debu radioaktif di udara dan metode yang digunakan adalah dengan
membandingkan dengan kadar tertinggi yang diijinkan (KID) yaitu 2.10-6 Bq/l.4) Apabila
kadarnya melampaui KID dapat diupayakan tindakan pengamanan terhadap pekerja radiasi,
ruang kerja dan lingkungan.
Sesuai dengan Surat keputusan BAPETEN Nomor 01/Ka-BAPETENN-99,
tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, dan Surat Keputusan BAPETEN
Nomor 02/Ka-BAPETENN -99 tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan,
maka perlu dilakukan pemantauan.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLffi-BATAN 417
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004
PERALA TAN DAN TATA KERJA
Peralatan
ISBN. 978-979-99141-2-5
Peralatan yang digunakan adalah personal air sampler, detektor a SPA-I, alat
pencacah scaler model-lOOO, ruang cacah contoh, roll kabel, sedangkan yang diukur
cacahannya adalah debu radioaktifyang menempel pada kertas filter.
Tata Kerja
Pengambilan contoh debu radioaktif di udara dilakukan di titik pengambilan yang
sudah ditentukan dengan personal air sampler. Penentuan volume udara yang disedot
dilakukan dengan cara mengatur kecepatan dan waktu penyedotan udara. Kemudian
dilakukan pencacahan debu radioaktif yang menempel pada kertas filter di ruang cacah
contoh dengan detektor a SPA-l yang dihubungkan dengan alat pencacah scaler
model-lOOO. 5) Berdasarkan hasil pencacahan, maka dapat ditentukan radioaktivitasnya.
BASIL DAN PEMBAHASAN
Basil
Hasil pengukuran radioaktivitas (total a) debu radioaktif di udara pada ruang dan
lingkungan kerja preparasi bijih seperti pada Tabell dan Gambar 1.
418 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5
Tabel 1 : Radioaktivitas ruang dan lingkungan kerja