LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 1003 ISBN.978-979-99 141-2-5 PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS RUANG KERJA DAN LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR 2003 (P2BGGN1KKLIKI02/2003) Oleh: Ngatino, Djody RM., Amir Djuhara, Bambang P. ABSTRAK PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS RUANG KERJA DAN LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR 2003. Pemantauan radioaktivitas dilakukan secara berkala maupun sewaktu -waktu agar resiko bahaya radiasi dapat dikendalikan dengan baik. Pelaksanaan pemantauan terutama di daerah kerja radiasi dan lingkungan, serta tempat-tempat penyimpanan sumber radiasi dan zat radioaktif. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran debu radioaktif, tingkat kontaminasi, paparan radiasi ekstema dan dosis radiasi personil. Metode yang digunakan dalam pemantauan radioaktivitas adalah dengan pengukuran langstmg dan pencuplikan kualitas contoh udara pada lokasi yang telah ditentukan. Hasil pengukuran debu rndioaktifberkisar antara 1.48 . l(}.} pCill - 4,44 . lo.-J pCil1, basil pengukuran tingkat kontaminasi berkisar antara 0,088 Bq/Cm2 - 3,08 Bq/Cm2 dan basil pengukuran paparan radiasi lingkungan berlcisar antara 72 nSv~am -3150 nSv/jam. Untuk hasil pengukuran akumulasi dosis radiasi personil berkisar antara 0,69 roSv/tabun - 2,63 mSv/tabun. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa kondisi tempat penyimpanan contoh perlu dilengkapi ventilasi yang mem. mengingat konsentrasi tersebut sudah berada diatas Nilai Batas Turunan untuk Kadar Radioaktivitas Udara Kerja (NBT-KRUK) yang ditetapkan untuk debu bijih uranium sebesar 1,9 . 10,,2 pCi/. Sedang paparan radiasi ekstema dan tingkat kontaminasi kondisinya cukup aman, walau demik:ian, keselamatan dalam pemanfaatan zat radioaktif tetap harns dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip proteksi radiasi yang benar (Nilai Batas Dosis radiasi ekstema untuk p~ seluruh tubuh 50 roSv/tabun dan batas tertinggi tingkat kontaminasi permukaan 4 Bq/Cm ). ABSTRACf RADIOACfIVITY MONITORING ON WORKING PLACE AND ITS SURROUDING ENVIRONMENT OF P2BGGN YEAR 2003. Radioactivity monitoring on working place and its SUlTOunding environment are periodically carried out or by time to time for managing the potential radiation risk of of P2BGGN's working place. The activity has been done for the radioactive working place, source and radioactive material storage including radioactive dust measurement, contamination stages, external radiation exposure and personal dose. Method used was direct measure and air sampling at the certain location. Measurement result is for radioactive dust content (1.48-4.44) x 10-2 pCilC~ , contamination measurement is (0.088-3.08) Bq/Cm2 , and radiation exposure measurement is about (72-3150) n Sv/hour. Personal dose of P2BGGNs radiation worker is (0,69-2,63) mSv/hour. Monitoring Data PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN 509
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS RUANG KERJA DAN LINGKUNGAN
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR 2003
(P2BGGN1KKLIKI02/2003)
Oleh: Ngatino, Djody RM., Amir Djuhara, Bambang P.
ABSTRAK
PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS RUANG KERJA DAN LINGKUNGANPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR 2003.
Pemantauan radioaktivitas dilakukan secara berkala maupun sewaktu -waktu agar resikobahaya radiasi dapat dikendalikan dengan baik. Pelaksanaan pemantauan terutama di daerah kerjaradiasi dan lingkungan, serta tempat-tempat penyimpanan sumber radiasi dan zat radioaktif.Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran debu radioaktif, tingkat kontaminasi, paparanradiasi ekstema dan dosis radiasi personil. Metode yang digunakan dalam pemantauanradioaktivitas adalah dengan pengukuran langstmg dan pencuplikan kualitas contoh udara pada lokasiyang telah ditentukan. Hasil pengukuran debu rndioaktifberkisar antara 1.48 . l(}.} pCill - 4,44 . lo.-J
pCil1, basil pengukuran tingkat kontaminasi berkisar antara 0,088 Bq/Cm2 - 3,08 Bq/Cm2 dan basilpengukuran paparan radiasi lingkungan berlcisar antara 72 nSv~am -3150 nSv/jam. Untuk hasilpengukuran akumulasi dosis radiasi personil berkisar antara 0,69 roSv/tabun - 2,63 mSv/tabun.Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa kondisi tempat penyimpanan contoh perludilengkapi ventilasi yang mem. mengingat konsentrasi tersebut sudah berada diatas NilaiBatas Turunan untuk Kadar Radioaktivitas Udara Kerja (NBT-KRUK) yang ditetapkan untukdebu bijih uranium sebesar 1,9 . 10,,2 pCi/. Sedang paparan radiasi ekstema dan tingkatkontaminasi kondisinya cukup aman, walau demik:ian, keselamatan dalam pemanfaatan zatradioaktif tetap harns dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip proteksi radiasi yang benar (Nilai
Batas Dosis radiasi ekstema untuk p~ seluruh tubuh 50 roSv/tabun dan batas tertinggitingkat kontaminasi permukaan 4 Bq/Cm ).
ABSTRACf
RADIOACfIVITY MONITORING ON WORKING PLACE AND ITS
SURROUDING ENVIRONMENT OF P2BGGN YEAR 2003. Radioactivity monitoring onworking place and its SUlTOundingenvironment are periodically carried out or by time to time formanaging the potential radiation risk of of P2BGGN's working place. The activity has beendone for the radioactive working place, source and radioactive material storage includingradioactive dust measurement, contamination stages, external radiation exposure and personaldose. Method used was direct measure and air sampling at the certain location. Measurementresult is for radioactive dust content (1.48-4.44) x 10-2pCilC~ , contamination measurement is(0.088-3.08) Bq/Cm2 , and radiation exposure measurement is about (72-3150) n Sv/hour.Personal dose of P2BGGNs radiation worker is (0,69-2,63) mSv/hour. Monitoring Data
PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN 509
LAPORAN BASIL PENEUTIAN TAHUN 2003 ISBN.978-979-99141-2-5
evaluation shows that the ores storage need to be completed by an ad~uate ventilation,because of the radioactivity is higher than the permissible value 1.9 x xlO- pCi/Cm2 (NBTKRUK). Therefore the external radiation exposure and contamination stages of P2BGN areconcluded safe, because the measurement data still lower than permissible value 50 mSv/year forexternal radiation exposure and 4 BqlCm2 for surface contamination.
Key word.: Monitoring, radioactivity, working place, environment, P2BGGN
510 PUSAT PENGEMBANGAN GEOWGI NUKLIR-BAT AN
LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003
PENDAHULUAN
ISBN.978-979-99141-2-5
Pemanfaatan zat radioaktif dan/atau sumber radiasi selain memberikan berbagai
keuntungan bagi masyarakat juga mengandung bahaya radiasi. Oleh karena itu dalarn bekerja
dengan radiasi pengion perlu dilakukan upaya untuk menciptakan kondisi kerja yang aman agar
efek radiasi pengion terhadap manusia dan lingkungan hidup tidak melampaui nilai batas yang
ditentukan.01)
Potensi bahaya radiasi di P2BGGN disebabkan adanya kegiatan pengolahan bijih
uranium, pengelolaan limbah, penyimpanan batuan bijih uranium, sumber radiasi dan zat
radioaktif Akibat adanya kegiatan tersebut menyebabkan peningkatan konsentrasi debu
radioaktif dan radionuklida hasil peluruhan U-238 dan hal ini akan meningkatkan paparan radiasi
ekstema di daerah kerja dan lingkungan P2BGGN. Terhisapnya radionuklida berumur
panjang dan turunan radonlthoron akan menyebabkan paparan radiasi yang tinggi di dalarn
tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan sel organ tubuh dan dalarn kondisi yang cukup
serius hal tersebut dapat menjadijaringan ganas (kanker)02).
Potensi bahaya radiasi intema di P2BGGN disebabkan adanya kegiatan pengolahan bijih
uranium, penyimpanan contoh dan pengelolaan lirnbah sehingga meningkatkan konsentrasi
debu radioaktif, radionuklida pernancar alpha berurnur panjang di udara kerja. Hal ini dapat
menyebabkan unsur radioaktif di udara kerja berpeluang masuk ke dalarn tubuh melalui jalur
pemapasan, pencemaan dan luka pada organ tubuh, menjadi radiasi intema. Masuknya
radionuklida pemancar alpha berumur panjang akan menyebabkan penyinaran radiasi terhadap
organ tubuh bagian dalarn sehingga terjadi proses ionisasi yang pada tingkat tertentu dapat
mengakibatkan kerusakan / perubahan struktur sebagian sel tubuh. Bila kerusakan /
perubahan struktur sel cukup banyak dan berupa sel somatip, setelah melalui masa laten yang
panjang dapat membentuk jaringan ganas bempa kanker.
Resiko bahaya penyinaran radiasi intema dapat dikurangi dengan pengaturan sistem ventilasi,
pengendalian debu dan menerapkan eara pengepakan / penyimpanan contoh hasil pengolahan
dengan wadah yang memenuhi persyaratan serta menerapkan metoda kerja yang sesuai
dengan prinsip-prinsip proteksi radiasi.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 511
LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003 ISBN. 978-979-99141-2-5
Pemantauan radioaktivitas dilakukan di laboratorium yang ada di P2BGGN, tempat
penyimpanan zat dan/atau sumber radiasi dan lingkungan sekitar halaman kantor. Untuk
mengetahui daya guna sistem pengendalian keselamatan radiasi, perlu dilakukan pemantauan
turunan kadar radioaktivitas udara kerja dan tingkat kontaminasi permukaan secara berkala
maupun sewaktu-waktu.
Sesuai ketentuan keselamatan radiasi, sekecil apapun paparan radiasi yang timbu1 di dalam
instalasi radiasi pengion, perlu dilakukan pemonitoran secara berkala maupun sewaktu
waktu. Pemantauan dosis radiasi dimaksudkan ootuk evaluasi penyinaran terhadap pekerja
dan memperoleh data yang diperlukan guna menentukan metoda pengendalianl pengawasan
keselamatan radiasi. Kegiatan pemantauan dilakukan pada daerah kerja tetap dan/atau daerah lain
dimana para pekerja berada selama sebagian besar waktu kerja serta lingkoogan sekitar tempat
kegiatan dan di tempat-tempat penyimpanan zat radioaktif
Manajemen keselamatan radiasi menegaskan, pengusaha instalasi harus menerapkan system
manajemen keselamatan radiasi yang meliputi pembentukan organisasi proteksi radiasi,
pemantauan dosis radiasi dan radioaktivitas, menyediakan alat proteksi, menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan, penyimpanan dokumen dan menerapkan sistem jaminan kualitas 01).
Sehuboogan dengan hal tersebut sesuai UKPP No. P2BGGNIK&Ll002/2003 maka pemantauan
dosis radiasi dan radioaktivitas daerah kerja dan lingkungan serta pemantauan dosis radiasi
personil harus dilaksanakan secara rutin sebagai realisasi pelaksanaan tugas dan fimgsi dari Sub
Bidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja. Dari hasil kegiatan tersebut akan diperoleh
suatu nilai laju dosis radiasi di daerah kerja, laju dosis radiasi lingkungan, akumulasi dosis
radiasi personil dan konsentrasi radioaktivitas udara daerah kerja serta tingkat kontaminasi
permukaan. Tujuan pemantauan dosis radiasi dan radioaktivitas daerah kerja dan lingkungan serta
pemantauan dosis radiasi personil adalah ootuk keamanan bagi pekerja maupoo lingkungan ..
Data hasil pemonitoran harns disimpan sekurang-kurangnya 30 tahoo sejak kegiatan berhenti
atau sejak peketja mdiasi berhenti bekerja dengan mdiasi.