Pengukuran Besaran Antena 1. Pendahuluan Dalam Perancangan antena ada tiga langkah yang dilakukan: 1. Perhitungan 2. Pembuatan (fabrikasi secara mekanis) 3. Pengukuran (validasi) Seringkali langkah-langkah ini diulang-ulang secara iteratif sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Teknik pengukuran besaran antena adalah proses mengukur besaran-besaran karakteristik dari antena, seperti; Diagram arah medan dan Diagram arah fasa Gain, direktivitas dan efisiensi Impedansi input VSWR Bandwith Di dalam prakteknya, sebuah antena selain harus memenuhi besaran- besaran elektris yang digariskan dalam perancangannya, antena itu juga harus memenuhi beberapa tuntutan lainnya yang non-elektris, seperti antena yang dimontasikan pada pesawat terbang harus memiliki suatu ketahanan mekanis dan termis tertentu, atau antenna radio/TV yang dipasang pada gunung harus tahan, sampai beban atau tenggang waktu tertentu, terhadap pengaruh cuaca yang ada di sana. Jadi selain pengukuran secara elektris di atas, yang tidak dibahas di modul ini adalah testing antena akan ketahanan mekanis, ketahanan terhadap vibrasi, terhadap korosi dan terhadap hentakan mekanis, dan lain sebagainya. 1. Diagram arah medan dan diagram arah fasa. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengukuran Besaran Antena
1. Pendahuluan
Dalam Perancangan antena ada tiga langkah yang dilakukan:1. Perhitungan2. Pembuatan (fabrikasi secara mekanis)3. Pengukuran (validasi)
Seringkali langkah-langkah ini diulang-ulang secara iteratif sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Teknik pengukuran besaran antena adalah proses mengukur besaran-besaran karakteristik dari antena, seperti;
Diagram arah medan dan Diagram arah fasa Gain, direktivitas dan efisiensi Impedansi input VSWR Bandwith
Di dalam prakteknya, sebuah antena selain harus memenuhi besaran-besaran elektris yang digariskan dalam perancangannya, antena itu juga harus memenuhi beberapa tuntutan lainnya yang non-elektris, seperti antena yang dimontasikan pada pesawat terbang harus memiliki suatu ketahanan mekanis dan termis tertentu, atau antenna radio/TV yang dipasang pada gunung harus tahan, sampai beban atau tenggang waktu tertentu, terhadap pengaruh cuaca yang ada di sana. Jadi selain pengukuran secara elektris di atas, yang tidak dibahas di modul ini adalah testing antena akan ketahanan mekanis, ketahanan terhadap vibrasi, terhadap korosi dan terhadap hentakan mekanis, dan lain sebagainya.
1. Diagram arah medan dan diagram arah fasa.Pengukuran diagram arah dilakukan pada suatu permukaan bola dengan radius konstan.
Sedemikian, bahwa diagram arah dapat kita duga adalah 3 dimensi. Namun akuisi 3D adalah tidak praktis, sehingga potongan orthogonal diagram arah 2D lebih sering di tampilkan.
1
Pada pengukuran diagram fasa, ada 2 macam sistem dasar yaitu : (1) sistem dengan sinyal refensi yang didapat dari sumber melalui saluran transmisi. (2) sistem yang memakai referensi berupa sinyal yang diterima dari antena yang tetap dan didekatkan antena yang diukur.
Pada sistem pertama, dipakai untuk pengukuran medan yang berjarak tidak jauh dari sumber. Sedangkan sistem kedua dipakai untuk pengukuran medan jauh.
Pengukuran diagram fasa dilakukan dengan memutar antena yang diukur, sedangkan antena yang tetap bertindak sebagai referensi. Rangkaian pengukur fasa dapat berbentuk sistem heteodyne 2 kanal.
2. Pengukuran gain , direktifitas dan effisiensiPengkuran gain
Metoda Pengukuran Gain :
Metoda yang dipakai untuk mengukur Gain sebuah antena ada beberapa macam antara lain :
a) Metoda Pengukuran Absolut
b) Metoda Pengukuran banding / relatif
2
Berikut diagram : a) Pengukuran Gain Absolut frekuensi Tunggal
b) Pengukuran Gain Absolut frekuensi Sapu
3
Pengukuran Gain menggunakan 2 Antena :
( Two Antena Method ) Sering disebut juga metoda resiprositas ( reciprocity method )
Pengukuran Gain menggunakan 3 Antena :
( Three Antena Method)
4
Sehingga akan didapat persamaan sebagai berikut
Pengukuran Gain dengan menggunakan Medan Refleksi Tanah :(Gtround Reflection Method)
5
Pengukuran Gain dengan menggunakan Metoda Extrapolasi :
Metoda Perbandingan Gain ( Gain Comparison Method )
Direktifitas
6
Efisiensi
3. Pengukuran SWR dan dan kalibrasi SWR Meter
Skema Rangkaian SWR Meter dan Cara Kalibrasi. Pada Transmisi Daya RF, apabila Impedansi
Saluran Transmisi tidak sesuai dengan Impedansi Beban (antenna), maka akan muncul Daya
Pantul (Reflected Power) pada saluran transmisi menuju sumber (transmitter). Daya pantul ini
7
akan berinterferensi dengan daya dari pemancar (Forward Power) dan menghasilkan Gelombang
Tegangan Berdiri pada saluran (Volt Standing Wave).
Nilai SWR dapat dihitung melalui perbandingan Impedansi Beban terhadapImpedansi Saluran
Transmisi, yaitu :
Pengukuran Nilai VSWR dapat
dilakukan dengan mengukur
perbandingan tegangan maju (forward)
dan tegangan pantul (reverse). Kita
dapat membuat SWR Meter dengan
skema seperti di bawah ini :
Bagian utama dalam Membuat SWR
Meter adalah potongan kabel coaxial
50 Ohm sepanjang 12 cm. Dapat
digunakan RG-58 A/U atau RG-8
untuk dapat melewatkan daya yang
lebih besar. Bagian tepi dikupas dan
dibuang serabut luarnya sehingga
tinggal tersisa 10 cm yang memiliki
serabut luar. Selanjutnya bagian tengah
dikerat sekitar 2 cm sehingga terlihat
serabut luarnya. Kemudian dirangkai
seperti skema di atas.
Pemilihan VU Meter sangat kritis, pengertiannya adalah kualitas dari VU Meter harus
diperhatikan khususnya arus nominalnya. Standar VU untuk SWR Meter adalah 0 – 100 uA.