Company LOGO Taufik Hadi Prabowo 2308100530 Asri Alfiana 2308100532 “PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SECARA AEROBIC DAN ANOXIC DENGAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR)” Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Tontowi Ismail, Ms Ir. Mulyanto, MT Laboratorium Teknologi Biokimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
21
Embed
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SECARA AEROBIC …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15720-2308100532... · Pada proses aerobik juga terjadi proses oksidasi biologis dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Company LOGO
Taufik Hadi Prabowo 2308100530
Asri Alfiana 2308100532
“PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SECARA AEROBIC DAN
ANOXIC DENGAN MEMBRANEBIOREACTOR (MBR)”
Dosen Pembimbing:
Dr.Ir. Tontowi Ismail, Ms
Ir. Mulyanto, MT
Laboratorium Teknologi BiokimiaJurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi IndustriINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Contents
Senyawa Organik
dan Nitrogen
Dampak Negatif pada
Lingkungan
Pengolahan secara
konvensional
Mempuyai beberapa kendala
Solusinya dengan
Teknologi MBR
LATAR BELAKANG
Proses biologis untuk pengolahan air limbah organik dengan aerobic
activated sludge merupakan pilihan yang baik. Kelemahan proses ini terletak
pada sering terjadinya ‘bulking sludge’ yang mengakibatkan gagalnya proses
pemisahan lumpur di tangki sedimentasi..
Komposisi polutan organik, N dan P perlu dikondisikan menurut komposisi
limbah yang ada untuk menjaga agar mutu dari lumpur tetap baik.
MBR sebagai pengembangan proses untuk mengatasi kelemahan proses
activated sludge, menunjukkan kemajuan yang menarik dimana kegagalan
pemisahan lumpur di sedimentasi dapat diatasi oleh membran. Namun
hambatan terjadi pada seringnya pembersihan membran yang harus
dilakukan.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
1
• Meneliti kinerja MBR dalam mendegradasi polutan organikdalam air limbah industri danpemisahan lumpur yang terjadi.
2
• Meneliti pengaruh kondisianoxic terhadap pengurangankandungan N dalam air limbahindustri.
1
• Dapat mengetahui efektivitas proses degradasipolutan organik dalam air limbah industri danpemisahan lumpur dengan menggunakan MBR.
2
• mengetahui pengaruh kondisi anoxic terhadappengurangan kandungan N dalam air limbahindustri.
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium untuk
mengolah limbah cair industri yang berasal dari tangki
aerasi pengolahan limbah pada Surabaya Industrial
Estate Rungkut (SIER) dan pengolahan limbah
dilakukan dengan menggunakan Membrane Bioreactor
(MBR)
Reaksi yang terjadi pada proses aerob :
Organik terlarut + O2 + N + P cell + CO2 + H2O
+ sisa organik terlarut yang tak terurai
cell + O2 N + P + CO2 + H2O + sisa organik terlarut yang
tak terurai
Proses Biologis
Pada proses aerobik juga terjadi proses oksidasi biologis dari
amonia menjadi nitrit kemudian membentuk nitrat yang disebut
dengan proses nitrifikasi.
Reaksi :
2NH4+ + 3O2 2NO2
- + 4H+ + 2H2O (Nitrosomonas)
2NO2- + O2 2NO3
- (Nitrobacter)
Denitrifikasi
Reaksi :
NO3- + substrate N2 + CO2 + H2O + OH- + cell
Nitrifikasi dan Denitrifikasi
Variabel Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
1.BOD :
900 mg/lt, 1400 mg/lt dan 1800 mg/lt
2. MLSS :
2000 – 5000 mg/lt
Kondisi Penelitian
•Suhu operasi : 30oC
•pH : 6,5 – 7,5
•Volume reaktor anoxic : 10 L
•Volume reaktor aerobic : 30 L
•DO : DO > 2
PROSEDUR PENELITIAN
Membiarkan lumpur aktif sampai mengendap dan mengambil lumpur aktif yang telah mengendap.
Mengambil Lumpur aktifdari P.T. SIER Rungkut Surabaya
Melakukan pengamatan dan menganalisa awal Lumpur aktif untuk
mengetahui COD, MLSS, MLVSS, DO, Bioassay
Melakukan tahap aklimatisasi dengan menggunakan
limbah sintetis di tangki aerasi
Melakukan pengamatan dan menganalisa COD, MLSS,
MLVSS, DO, Bioassay.
Menghentikan tahap aklimatisasi apabila dari hasil
pengamatan COD dan MLSS menunjukan kondisi yang
stabil
Melanjutkan kedalam tahap percobaan
PROSEDUR PENELITIAN
Menambahkan limbah sintesis dengan rate sebesar 1,25
lt/jam ke dalam tangki anoxic.
Melakukan pengamatan dan enganalisa COD, MLSS, MLVSS, DO, Bioassay
setiap hari pada tangki aerasi.
Bila di tangki aerasi permukaan liquid limbah mengalami overflow ke sisi bagian
filtrasi yang terdapat membran ultrafiltrasi sampai terisi penuh, maka pompa
membran ultrafiltrasi dijalankan.
Melakukan pengamatan dan menganalisa DO kadar amonia pada tangki
anoxic.
Mengalirkan limbah dari tangki aerasi ke tangki anoxic dengan
menjalankan recycle.
Melakukan operasi seperti langkah-langkah diatas dengan
mengganti variabel yang telah ditetapkan
Melakukan pencucian balik atau backwashing pada membran
5 hari sekali
Melakukan pengamatan dan analisa BOD/COD, kadar amonia dan