Top Banner
[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management] 1
52

Pengobatan Kanker Serviks

Apr 09, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

1

Page 2: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

2

Rundown Acara Simposium

Focus Update on Cervical Cancer Management

“Empowering Primary Care for Cervical Cancer Management”

Waktu Durasi Acara

07.00 –

08.00

60’ Registrasi Simposium

08.00 –

08.30

3’ Pembukaan

5’ Sambutan Ketua Panitia

5’ Sambutan Ketua TBM Vertex FK Universitas Jember

5’ Sambutan Presiden BEM FK Universitas Jember

5’ Sambutan Dekan FK Universitas Jember

5’ Sambutan Rektor Universitas Jember

2’ Pembacaan Doa

08.30 –

08.45

15’ Tari Tanoker Jember

Session 1

08.45 –

08.50

5’ Pembukaan Sesi 1

Moderator: dr. Aditha Satria Maulana

08.50 –

09.10

20’ Materi 1: The Challenges of Cervical Cancer in Indonesia

Oleh: dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K).Onk

(SMF Onkologi RS dr. Soetomo, Surabaya)

09.10 –

09.30

20’ Materi 2: Early Detection of Cervical Precancerous Lesions

Oleh: dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K).Onk

(SMF Onkologi RS dr. Soetomo, Surabaya)

09.30 –

10.00

30’ Diskusi Ilmiah

10.00 –

10.05

5’ Penyerahan Vandel

10.05 –

10.15

10’ Presentasi Sponsor

10.15 – 30’ Coffee Break

Page 3: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

3

10.45

Session II

10.45 –

10.50

5’ Pembukaan Sesi 2

Moderator: dr. Elly Nurus Sakinah, M. Si.

10.50 –

11.10

20’ Materi 3: The Code of Ethics in Cervical Cancer Management

Oleh: dr. Hendro Soelistijono, MM, M.ARS

(Ketua IDI Cabang Jember)

11.10 –

11.30

20’ Materi 4: Importance of Vaccination in HPV Prevention

Oleh: dr. Kadek Dharma Widhiarta, M.Gizi, Sp.GK, Sp.OG

11.30 –

12.00

30’ Diskusi Ilmiah

12.00 –

12.05

5’ Penyerahan Vandel

12.05 –

13.35

90’ ISHOMA

Session III

13.35 –

13.40

5’ Pembukaan Sesi 3

Moderator: dr. M. Ihwan Narwanto, M. Sc.

13.40 –

14.20

40’ Materi 5: Palliative Management of Cervical Cancer Improving

Life Quality

Oleh: dr. Agus Ali Fauzi, PGD.Pall.Med(ECU)

(Kepala Instalansi Paliatif dan Bebas Nyeri RS dr. Soetomo,

Surabaya)

14.20 –

14.50

30’ Diskusi Ilmiah

14.50 –

14.55

5’ Penyerahan Vandel

14.55 –

15.05

10’ Pembagian doorprize

15.05 –

15.10

5’ Penutupan

Page 4: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

4

Curriculum Vitae

Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks

Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Nama Lengkap : dr. HENDRO SOELISTIJONO, MM, MARS

Jabatan / Unit Kerja: KETUA IDI CABANG JEMBER

Tempat/Tgl Lahir : SURABAYA, 18 APRIL 1966

Alamat : PERUM DEMANG MULIA K 11

Riwayat Pendidikan :

S1 Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

S2 MM Univ. Wijayaputra

S2 MARS Univ. Airlangga

Riwayat Pekerjaan :

Kepala Puskesmas

Kasi Kesga Dinkes Jember

Kasi P3 Sdm Dinkes Jember

Kasi Yanmed Rsd Dr. Soebandi Jember

Riwayat Organisasi :

Ketua Idi Cabang Jember 2013-2016

Pengurus Pb Idi 2012-2015

Dewan Penasehat Pdui 2012-2015

Wakil Ketua Ii Pmi Cabang Jember 2014-2019

Ketua Ppm Tb Kab. Jember.

Ketua Satgas Jkn

Ketua Tim Kendali Mutu Biaya Bpjs.

Pengalaman :

Sosialisasi Bpjs Dan Ina Cbg’s

Implementasi Soft Ware Ina 4.0

Clinical Pathway

Page 5: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

5

Resiko Medis Versus Malpraktek

Manajemen Mutu Kamar Operasi

Manajemen Risiko Kamar Operasi

Sosialisasi Akreditasi 2012

Workshop Assessor Akreditasi 2012

Penyusunan Draft Pergub Sistem Rujukan Jatim

Penyusunan Modul Piagam Hak Dan Kewajiban Pasien Tb.

Dll.

Page 6: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

6

BIOETIK DALAM PENATALAKSANAAN KANKER SERVIK

dr. HENDRO SOELISTIJONO, MM, M. ARS

A. ETIKA, ETIKA KEDOKTERAN, BIOETIK

- Etika :

i. Nilai-nilai atau norma-norma moral yg menjadi pedoman seseorang

untuk bersikap dan bertindak

ii. Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dg akhlak dan moral (kode

etik)

iii. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk

- Etika kedokteran mempelajari sikap dan prilaku yg benar dan menjauhi

tingkah laku yang salah sebagai dokter berdasarkan sumpah dokter dan

kode etik kedokteran

- Bioetik adalah disiplin yg berkaitan dengan moralitas pelayanan

kesehatan dalam segala aspek

B. PRINSIP MORAL PROFESI KEDOKTERAN DALAM PELAYANAN KEDOKTERAN

4 prinsip moral utama :

1. Prinsip beneficience, prinsip moral yg mengutamakan tindakan yg

ditujukan untuk kebaikan pasien

2. Prinsip non maleficence, prinsip moral yg melarang tindakan yg

memperburuk keadaan pasien. dikenal juga dg prinsip primum non nocere

atau above all do no harm

3. Prinsip justice, prinsip moral yg mementingkan fairness dan keadilan

4. Prinsip otonomi, prinsip moral yg menghormati hak-hak pasien, terutama

the rights to get information dan the rights to self determination

C. KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA TAHUN 2012

1. Kewajiban Umum

a. 13 Pasal (Pasal 1 – 13)

- Pasal 1 Sumpah Dokter

- Pasal 2 Standar Pelayanan Kedokteran Yang Baik

Page 7: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

7

- Pasal 3 Kemandirian Profesi

- Pasal 4 Memuji Diri

- Pasal 5 Perbuatan Melemahkan Psikis Maupun Fisik

- Pasal 6 Bijak Dalam Penemuan Baru

- Pasal 7 Keterangan Dan Pendapat Yang Valid

- Pasal 8 Menghargai martabat Pasien

- Pasal 9 Kejujuran Dan Kebajikan Sejawat

- Pasal 10 Penghormatan Hak-hak Pasien Dan Sejawat

- Pasal 11 Pelindung Kehidupan

- Pasal 12 Pelayanan Kesehatan Holistik

- Pasal 13 Kerjasama linsek kesehatan dll

2. Kewajiban Dokter Terhadap Pasien

a. 4 Pasal ( Pasal 14 - 17)

- Pasal 14 Konsul Dan Rujukan

- Pasal 15 Kebebasan Beribadat Dan Lain-lain.

- Pasal 16 Rahasia Jabatan

- Pasal 17 Pertolongan Darurat

3. Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat

a. 2 Pasal (Pasal 18 - 19)

- Pasal 18 Menjunjung Tinggi Kesejawatan

- Pasal 19 Ambil alih pasien sejawat kec dgn persetujuan

4. Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri

a. 2 Pasal (Pasal 20 – 21)

- Pasal 20 Menjaga Kesehatan

- Pasal 21 Perkembangan Ilmu Dan Teknologi Kedokteran

D. BENTUK DUGAAN PELANGGARAN ETIK YANG SERING BERULANG

1. Miskomunikasi, kurang mendengarkan keluhan pasien/HP, (terburu-

buru).

2. Bertengkar dengan pasien yang merasa haknya tidak terpenuhi.

3. Surat keterangan sehat/ sakit tanpa pemeriksaan dokter.

4. Ucapan tak baik, menggunjingkan terapi sejawat lain di depan pasien.

5. Iklan diri, memuji diri.

Page 8: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

8

6. Menjual obat/alat/dispensing, jadi agen MLM.

7. Kompetensi kurang memadai.

8. Memakai gelar bukan haknya, gelar tak berhubungan dengan praktik

dokter.

9. Menarik hororariun di luar kewajaran.

10. Tidak melakukan informed consent yang cukup.

11. Rujukan atau konsul yang belum berbalas.

12. Tidak membuat rekam medis.

13. Aborsi tanpa indikasi medis.

14. Praktik dokter bergaya dukun.

15. Pelecehan seksual (terhadap pasien/lainnya)

16. Dan semua perilaku dokter yang tidak patut lainnya, yang berakibat

menurunnya martabat profesi.

E. DASAR SUMBER KONFLIK DALAM PELAYANAN KEDOKTERAN

1. Komunikasi

Konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi. Hal ini

dimaksudkan apabila kita ingin mengetahui konflik berarti kita harus

mengetahui kemampuan dan perilaku komunikasi. Semua konflik

mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik berakar pada komunikasi

yang buruk. Prinsip komunikasi adalah terciptanya pengertian yang sama

antara yang menyampaikan pesan dan yang menerima pesan.

2. Pelayanan

Dasar: kesepakatan dokter-pasien. Bila berhalangan: pemberitahuan

atau tunjuk pengganti, yg juga punya SIP. Wajib pasang papan praktik,

atau bila di rs: daftar dokter. Sarkes dilarang mempekerjakan dokter

tanpa SIP. Selanjutnya peraturan menteri

Standar pelayanan

Wajib mengikuti standar yan. Standar yandok: dibedakan menurut

jenis & strata sarkes. Standar yandok: ditetapkan peraturan menteri

kesehatan.

Persetujuan Tindakan Medik

- Tindik harus disetujui “pasien”, setelah diberi penjelasan:

Page 9: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

9

o Diagnosis dan tata cara tindik

o Tujuan tindik

o Alternatif dan risiko

o Risiko dan komplikasi yg mungkin

o Prognosis tindik

- Persetujuan : lisan/ tertulis

- Tindik risiko tinggi: tertulis

- Selanjutnya: peraturan menteri

Rekam Medis

- Wajib membuat rekam medis

- Harus segera dibuat, dibubuhi nama, waktu, ttd petugas

- Rekam medis milik sarkes, isinya milik pasien

- Harus disimpan sbg rahasia

- Selanjutnya peraturan menteri

Rekam Medis

- Wajib simpan rahasia kedokteran

- Dapat dibuka:

o Kepentingan kesehatan pasien

o Permintaan penegak hukum

o Permintaan pasien

o Perundang-undangan

- Lebih lanjut: peraturan menteri

3. Hasil Pengobatan

- Tindakan Dokter

Tindakan Dokter pd hakikatnya adalah Perbuatan Melawan Hukum,

karena melukai orang lain (terutama : pembiusan & pembedahan)

Syarat agar tindakan dokter tidak melawan hukum :

1. Ada Izin dr yg berwenang (STR, SIP).

2. Dilakukan sesuai std.profesi /std.prosedur operasional:

a. tepat indikasi & tepat terapi

b. sesuai kebutuhan medis pasien

3. Antisipasi / penghati-hati/penduga-duga thd risiko :

a. lakukan pencegahan terjadinya risiko

Page 10: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

10

b. siapkan penanggulangan bila terjadi risiko

4. Patuhi UU Pradok (papan nama, rekam medis, Persetujuan

Tindakan Kedokteran sesuai pasal 45 UU Praktik Kedokteran, dsb)

- Resiko Medis

Kalau terhadap pasien telah dilakukan prosedur sesuai STANDAR

PROFESI dan SPO , tetapi pasien akhirnya luka berat atau mati, ini

merupakan RESIKO MEDIS. sedangkan bagi pasien yang mengalami luka

berat maupun kematian sebagai akibat dokter melakukan pelayanan

dibawah STANDAR PROFESI dan SPO, maka hal ini berarti terjadi

MALPRAKTEK MEDIK

- UUPK. Ketentuan Pidana untuk beberapa Pelanggaran Administratif

- Pidana denda 100 juta

o Wni, praktik tanpa str

o Wna, praktik tanpa str sementara/ bersyarat

o Praktik tanpa sip

- Pidana 5 th / denda 150 juta

o Bertindak seolah-olah dokter

- Pidana denda 50 juta:

o Tidak pasang papan praktek

o Tidak buat rekam medis

o Tidak penuhi kewajiban dokter

Page 11: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

11

- Pidana 10 th / denda 300 jut a

o Mempekerjakan dokter tanpa SIP

o Bila korporasi: tambah 1/3 + cabut ijin

4. Komplikasi

5. Efek Samping

6. Keuangan

- Biaya Kesehatan

1. BPJS

o Kapitasi

o Pembagian peserta

o Fraud

o Kendali mutu dan biaya

- Konflik Medik

Konflik medik adalah ketidak -sepahaman antar pihak dalam hal

pelayanan medic. Sengketa medik adalah ketidak-sepahaman dalam

pelayanan medik yang sudah menimbulkan pengaduan

- Penyelesaian Sengketa Medik

o Mediasi

o Mkek

o Mkdki

o Pengadilan

- Perlindungan Hukum

o Mata kuliah etik dan hukum di FK

o Menjalankan praktek dokter sesuai standar etik, standar pelayanan

dan sop

o Pembelaan hukum oleh idi (bhp2a)

o Asuransi proteksi profesi / tabungan proteksi profesi

- Sanksi Disiplin

o Pemberian peringatan tertulis

o Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin

praktik;

o Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi

pendidikan kedokteran/ kedokteran gigi.

Page 12: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

12

7. Rujukan yang tidak sesuai

Page 13: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

13

Curriculum Vitae

Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks

Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Nama : dr. Kadek Dharma Widhiarta, M. Gizi, Sp. OG, Sp. GK.

Tempat & Tgl Lahir : Tuban, 30 November 1975

Alamat : Jl Singosari 29 Jember 68122

Riwayat Pendidikan :

SD I Saraswati, Denpasar, 1982 –

1988

SMP Negeri 3, Jember, 1988 – 1991

SMA Negeri 1, Jember, 1991 – 1994

FK Universitas Airlangga Surabaya, 1994 – 2001

Magister Ilmu Gizi Klinik Program Pasca Sarjana Dan Spesialis Gizi Klinik (SpGK)

FK Universitas Indonesia Jakarta Jakarta, 2003 – 2007

Program Pendidikan Spesialis Obstetri dan Ginekologi,

FK Universitas Airlangga Surabaya Surabaya, 2008 – 2013

Riwayat Pekerjaan :

2001 : PTT Sebagai Staf Pengajar di Fakultas Kedokteran

Universitas Jember

2002 - sekarang : PNS Unit Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Karya Ilmiah/Penelitian :

1. Status Imunitas Sebagai Faktor Resiko Demam Pada Bayi (Surabaya, 2000)

2. Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil terhadap

Respon Imun Penderita HIV (Jakarta, 2006)

3. Perbandingan Anti Mullerian Hormone, Follicle Stimulating

Hormone, Jumlah Folikel Antral dan Estradiol Basal Sebagai

Prediktor Respon Stimulasi Ovarium pada Program Fertilisasi

In Vitro (Surabaya, 2013)

Riwayat Organisasi :

Page 14: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

14

1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : Anggota

2. Working Group on Metabolism and Clinical Nutrition : Anggota

3. Indonesian Society for Parenteral and Enteral Nutrition : Anggota

4. POGI : Anggota

Page 15: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

15

VAKSIN HPV SEBAGAI PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

dr.Kadek Dharma W, Sp.GK,Sp.OG

Insidens Kanker Serviks

Di dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks

Natural History Kanker Serviks

Page 16: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

16

Penyebab Kanker Seviks

Beberapa faktor mempermudah infeksi HPV

Usia muda (puncak infeksi usia 20–29 )

Berganti pasangan

Memulai hubungan di usia muda

Merokok

dll

Cara Penularan HPV

Page 17: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

17

Jenis Intervensi Vaksin Hpv

1. Sebelum terjadi infeksi HPV

Vaksin profilaksis

( mencegah masuknya HPV pada mukosa)

2. Selama replikasi virus di sel basal

Vaksin terapeutik

( Eliminasi infeksi)

3. Setelah terjadinya integrasi virus pada host, Vaksin terapeutik

( Mengontrol sel tumor yang terinfeksi HPV)

Vaksin Profilaksis Yang Tersedia :

Imunisasi kanker mulut rahim

1. Belum pernah berhubungan

→ langsung suntik

2. Sudah pernah

→Tes HPV high risk

Page 18: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

18

Bila negatif → suntik

Bila positif : LEEP/LETZ dulu , → 1 minggu kemudian SUNTIK

Rekomendasi (ACOG)

Diberikan pada usia muda (9-26 th)

Skrining sitologi serviks tetap harus dilaksanakan (Vaksin bukan pengganti

skrining)

Tidak perlu melakukan tes HPV sebelum vaksinasi

Dapat diberikan pada penderita dengan riwayat CIN, namun manajemen

terhadap CIN dan follow up tetap harus dilakukan

Pemberian bukan bertujuan untuk pengobatan, penderita dengan genital

warts atau sitologi abnormal tetap harus mendapat pengobatan yang sesuai

Pemberian vaksinasi pada usia >26 th sedang dalam penelitian

Cara Pemberian

Injeksi 0,5 ml IM

Dosis Pertama : Saat pertama suntik

Dosis Kedua : 2 bulan setelah dosis I

Dosis Ketiga : 6 bulan setelah dosis II

PENTING UNTUK DIINGAT

Kanker serviks adalah kanker yang banyak menyebabkan kematian pada

perempuan

Kanker serviks dapat dicegah :

Deteksi sedini mungkin dengan PAP SMEAR

Edukasi mengenai kanker serviks

Vaksinasi HPV VAKSIN

Page 19: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

19

Curriculum Vitae

Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks

Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Nama : Brahmana Askandar (14 Mei 1973)

Pendidikan :

S1 Kedokteran : :FK Unair (1997)

Spesialis Obsgyn : FK Unair (2003)

Konsultan Onkologi : FK UI (2006)

S3 : FK Unair (2015)

Pekerjaan / Jabatan :

Sekretaris program studi Obstetri Ginekologi FK Unair / RSU Dr. Sutomo Surabaya

Ketua Divisi Onkologi, Dept Obgyn FK Unair / RSUD Dr. Sutomo Surabaya

Pendidikan Tambahan

- Fellowship Gynecologic Surgery – St Stephen Hospital – Budapest – Hungaria -

2007

- Fellowship Gynecologic Endoscopy – New Delhi - India – 2008

- Fellowship Gyn Oncology – Univesitar Medisch Centrum – Utrecht - Belanda - 2011

Page 20: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

20

THE CHALLENGES OF CERVICAL CANCER IN INDONESIA

dr. Brahmana Askandar, Sp.OG K(Onk)

INSIDEN KANKER SERVIKS

Annual number of new cases of cervical cancer by age group in Indonesia and South- Eastern Asia (estimations for 2012)

Data Kanker Serviks di RSUD Dr. Sutomo Tahun 2014

Skrining Kanker Serviks di Indonesia

Kesadaran melakukan skrining rendah

Angka cakupan skrining : sekitar 5%

Page 21: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

21

Cakupan skrining di negara maju

Australia : 88%, Belanda : 88%, Korea : 60%

Sumber masalah :

- Kesadaran masyarakat?

- Komitmen tenaga kesehatan ?

- Fasilitas dan infrastruktur ?

Skrining Kanker Serviks di Indonesia

Jumlah dokter spesialis patologi : 400-500 / Indonesia (2013)

Jumlah SpOG : 3000 / Indonesia (2013)

Jumlah SpOG – Onkologi : 72 / Indonesia (2014)

Jumlah Dokter Umum : 41.841 / Indonesia (2013)

Jumlah Bidan : 137.110 / Indonesia (2013)

Jumlah Puskesmas : 9671 / Indonesia (2013)

Jumlah penduduk Indonesia :

260 juta, usia 20-60tahun : 48 juta

Angka cakupan pap smear 5% !!!

Pap smear sulit / mahal Inspeksi Visual dengan asam asetat (IVA)

Hanya dilalukan di negara berkembang

Bukan standar skrining dunia terbaik yang bisa dilakukan di Indonesia

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan utama

- Operasi (Stadium Dini)

- Radiasi (Stadium Lanjut)

Pengobatan tambahan

- Kemoterapi

Page 22: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

22

OPERASI KANKER SERVIKS

Operasi paling rumit di bidang ginekologi yang dilakukan di RS yang lengkap

- Lengkap SDM : SpOG-Onkologi, Urologi, Vaskular, Anestesi dll

Persiapan penanganan komplikasi :

Cedera ureter, cedera buli, cedera usus, cedera pembuluh darah dll

Pasca operasi perlu ajuvan kemoterapi atau radiasi

Pusat Radioterapi di Indonesia

Terdapat 28 pusat radioterapi di Indonesia

Sebagian besar punya pemerintah

Berbagai jenis alat tapi tidak mencukupi untuk seluruh pasien kanker

American Society for Radiation Oncology : 60% pasien kanker perlu radiasi

Permasalahan Radiasi

Alat yang ada sering rusak

Daftar antrian

- Surabaya : 8 Bulan

- Semarang : 1 tahun

- Jogyakarta : 1 tahun

- Jakarta : 2 bulan

Radiasi Pada Kanker Serviks

Stadium Kanker Serviks : IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB

Stadium dini : IA- IIA

Stadium lanjut : IIB - IVB

Pengobatan kanker serviks

Stadium dini : Operasi + radiasi

Stadium lanjut : Radiasi + kemoterapi

Peran Radiasi Pada Kanker Serviks

Page 23: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

23

1. Terapi utama pada kanker stadium lanjut

2. Terapi tambahan pada stadium dini

Terapi paliatif

- mengatasi nyeri

- mengatasi perdarahan

KANKER SERVIKS merupakan kanker yang paling bisa dicegah

Bila sudah menderita kanker

- Biaya mahal

- Kualitas hidup

Deteksi dini sangat penting

Page 24: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

24

EARLY DETECTION OF CERVICAL CANCER

dr. Brahmana Askandar, Sp.OG K(Onk)

Fakta Kanker Serviks

Kanker yang paling bisa dicegah

Alasan :

- Natural History jelas

- Natural history berlangsung lama

Serviks Normal

Pemeriksaan Dasar Ginekologi

Sistem Cervical Intraepithelial Neoplasia

Page 25: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

25

NIS / CIN 1 sesuai displasia ringan

NIS / CIN 2 sesuai displasia sedang

NIS / CIN 3 sesuai displasia berat dan karsinoma insitu

Low grade squamous intraepithelial lesion (LSIL) :

- CIN I

- HPV Infection

High grade squamous intraepithelial lesion (HSIL)

- CIN II

- CIN III

- Ca In situ

Padanan Klasifikasi

Page 26: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

26

Perjalanan Klinis Kanker

Diagnosis Lesi Prakanker

Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA)

Pemeriksaan paling sederhana

Dilakukan di daerah tanpa fasilitas pap smear

Pap smear :

Dilakukan pada setiap wanita yang

sudah menikah (paling lambat 3 tahun)

Dilakukan 1x/tahun atau sesuai hasil

Tes HPV (Hybrid Capture II)

Bila hasil pap smear ASCUS

Kombinasi dengan pap smear

Page 27: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

27

Kolposkopi

Semua pap smear abnormal harus dilakukan kolposkopi

Pap Smear

The mainstay of cervical cancer screening for the last 60 years has been the

Papanicolaou test.

Developed in the 1940 by Georgios Papanikolaou.

It involves exfoliating cells from the transformation zone of the cervix to

enable examination of these cells microscopically for detection of cancerous

or precancerous lesions.

Peralatan Pap Smear

Tehnik

Denganspatula

Page 28: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

28

Accuracy of Pap Smear

Sensitivity = 51% for CIN I or higher

Range of 37% to 84%

Specificity = 98% for CIN I or higher

Range of 86% to 100%

These results are from a meta-analyses of crosssectional studies (AHCPR 1999).

Several ACCP studies have also found Pap test

sensitivity in the range of 50% at best.

Keterbatasan Pap Smear Konvensional

False Negative Rate of up to 55%1

Sampling and interpretive errors

Ambiguous reports of 6.4%2

70% are truly negative

Page 29: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

29

30% represent more severe abnormality

Inadequate specimens of 9.7% 2

Sources Of False Negatives

Sampling issues (70%)

cells not collected on the sampling device

cells collected, but not transferred to the slide

Interpretive issues (30%)

abnormal cells present on slide but either not seen or misinterpreted

Liquid Based Cytology (LBC)

What is liquid based cytology?

Collection of cellular material into a vial of preservative fluid

Keuntungan LBC

Sensitivitas lebih tinggi

Mengurangi negatif palsu

Page 30: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

30

Spesimen yang diambil bisa sekalian dijadikan bahan pemeriksaan tes virus HPV

I V A

(Inspeksi Visual Asam Asetat)

Sankaranarayanan dkk (Thailand)

Page 31: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

31

Efektif, aman, praktis, murah

Tidak invasif

Oleh dokter – bidan - paramedis

Cara pemeriksaan untuk Tes IVA :

Pasien dalam posisi litotomi.

Spekulum dipasang.

Serviks ditampakkan dan dibersihkan dari lendir.

Serviks dibasahi permukaannya dengan asam asetat 5%, selanjutnya diamati

dengan penerangan lampu 100 watt.

Setelah 1-2 menit dilihat perubahan yang terjadi pada serviks:

Hasil :

- Negatif gambaran putih –

- Positif gambaran putih +

Page 32: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

32

Alur Penatalaksanan

Gambar Lesi Pra Kanker

Gambar Lesi Pra Kanker

Page 33: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

33

Kanker Serviks

See and Treat

Pemeriksaan IVA

Bila positif langsung dilakukan Cryotherapy

Kalo ragu-ragu hasil IVA nya konsul, jangan langsung dilakukan cryotherapy

Cryotherapy

Tes HPV

Hybrid Capture

menentukan ada virus HPV risiko tinggi ? Tidak bisa mengetahui jenis

virus

Page 34: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

34

HPV Genotyping

Menentukan tipe virus yang positif.

misal : HPV 16 dan 18 positif

99.7% kanker serviks berhubungan dengan infeksi HPV

Hybrid Capture

Hybrid Capture 2 (hc2) System HPV DNA Test

Approved by FDA

Membedakan yang positif HPV risiko rendah atau risiko tinggi

HPV risiko rendah : 6, 11, 42, 43, 44

HPV risiko tinggi : 16, 18, 31, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68

TIDAK MENENTUKAN JENIS VIRUS

Accuracy of HC2

Sensitivity in detecting high grade lesion : 92,8%

Specifity in detecting high grade lesion : 66,7%

HPV GENOTYPING

Menentukan jenis virus yang positif

Misal hasil menyatakan HPV16 dan 18 positif

Dikerjakan bila HPV risiko tinggi positif

Kolposkopi

Kolposkopi

Biopsi

Pemeriksaan Biopsi

Terapi Lesi Prakanker Serviks

Page 35: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

35

Pengobatan Tahap Pra Kanker

Pengobatan pada tahap pra kanker memberikan hasil yang sangat memuaskan

(Oleh karena itu penting melakukan deteksi dini)

LSIL (CIN I) :

Masih bisa dilakukan hanya pengamatan ulang

Pengamatan pap smear ulang 6 bulan

Krioterapi/Kauter / LEEP

HSIL (CIN II – III) :

Harus dilakukan tindakan

Cauter / LEEP

Konisasi(pengambilan sebagian cervix dg pisau)

Histerektomi (Bila usia cukup dan anak cukup)

Krioterapi

Page 36: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

36

Low grade High Grade

Page 37: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

37

Bila ditemukan benjolan di serviks

LEEP

KONISASI

Page 38: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

38

KESIMPULAN

Kanker serviks sangat bisa dicegah

Deteksi dini kanker serviks dilakukan secara rutin pada perempuan yang sudah

berhubungan seks / menikah

Deteksi dini kanker serviks dapat mencegah kanker serviks

Deteksi dini dilakukan oleh bidan / dokter umum / SpOG

Pengobatan pada tahap pra kanker sembuh sempurna

Page 39: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

39

Curriculum Vitae

Pemateri Simposium Update Terbaru tentang Kanker Serviks

Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Nama Lengkap :dr. H. AGUS ALI FAUZI, PGD.Pall.Med (ECU)

Jabatan / Unit Kerja:Kepala Instalasi Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo

Riwayat Pendidikan :

Lulus Fakultas Kedokteran UNAIR tahun 1988

Lulus Ahli Paliatif Kanker dari Edith Cowah University, Perth Australia tahun

1999

Riwayat Pekerjaan :

Kepala Instalasi Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo, 2009 – sekarang

Wakil Ketua Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri (PPPBN) RSUD Dr.

Soetomo – FK Unair, 2006 – sekarang

Riwayat Organisasi :

Ketua Tim meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dan Bina Rohani Islam

RSUD Dr. Soetomo

Ketua Masyarakat Paliatif Indonesia (MPI) Cabang Jatim sampai sekarang

Ketua III Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Cabang Surabaya

Pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Jatim

Instruktur Layanan Sepenuh Hati (LSH) RSUD Dr. Soetomo

Pengurus “PASTI” (Perkumpulan Awet Sehat Indonesia) Cabang Surabaya

Pengasuh Ngaji Sehat JTV

Acara TVRI SENSASI (Sehat Semangat Inovasi)

Page 40: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

40

PERAWATAN PALIATIF PADA KANKER SERVIK

dr. H. AGUS ALI FAUZI, PGD.Pall.Med (ECU)

Menikmati Hidup:

Selalu bersyukur ( ingat terus

pada Allah )

Ingin membahagiakan orang lain

Tidak ada musuh dalam hidup

Banyak sedekah

Tidak merasa susah atau tertekan

bila disakiti orang lain

Tidak “ Silau “ dg gemerlap dunia

krn hanya “ Titipan “

Suka humor & punya “ JOKE “

Bergaul dengan siapa saja

Penuh Inspirasi & Inovasi

Aktivitas tinggi tapi dilakukan dg

senang dan gembira

Selalu semangat tapi ikhlas

Cita – Cita Hidup:

Selalu sehat

Panjang umur

Sukses

Bahagia

Menikmati hidup

Masuk surga !

DEFINISI PROFESIONAL

Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi data suatu

pekerjaan tertentu (Kusnanto). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profesional

bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya.

Profesional adalah orang berdisiplin dan menjadi “ kerasan“ dalam

pekerjaannya (Aholiab Watloly). Profesional merupakan sikap yang mengacu pada

peningkatan kualitas profesi (Oerip S Poerwopoespito).

Page 41: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

41

Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara

mendalam, mampu melakukan kreativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya

serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas

profesi

Profesional meliputi : kompetensi, integritas tinggi, jujur, disiplin, tanggung

jawab, sikap positif, beretika, kreatif, inovatif, komunikasi efektif dll

GLOBAL STRESS

krisis global & multidimensi

tidak bersyukur & bertengkar

“ malas “

Keluhan yang muncul :

Cemas gelisah sulit tidur

tidak tenang, tidak tentram

tersinggung

suka marah-marah

“ takut “, “ galau “

Dll.

Pemicu Stress:

Masalah keluarga

Masalah ekonomi

Masalah pergaulan

Masalah pekerjaan

Masalah kesehatan ( penyakit )

Tanpa disadari, hidup kita :

Terlalu serius

Terlalu tegang

Terlalu capek

Terlalu stress

Kerugian “Stress Kronik”

1. Hormon Adrenalin meningkat

Jantung berdebar

Keringat dingin, dll

2. Hormon Cortisol Meningkat

6. Lemak jahat (LDL) meningkat

Bahaya PJK

7. Zat kimia radikal bebas

Memicu kanker

Page 42: Pengobatan Kanker Serviks

[Tim Bantuan Medis Vertex] | [Focus Update on Cervical Cancer Management]

42

Tekanan darah meningkat

3. T-Lymphosit sel mati

Sistem kekebalan menurun

4. Asam Lambung meningkat

Stress Ulcer

5. Menguras vitamin & mineral

Keadaan umum lemah

8. Memicu cemas

Insomnia, dll

9. IL-6 meningkat

Pemicu stroke, DM., dll

10. Impotensi

Global Success:

Syukuri & Nikmati hidup ini

Suka menolong ( Helpful )

Semangat bekerja & berkarya

Selalu berdoa & Introspeksi diri

Jeli melihat peluang & Inovasi

Penyakit Kanker :

Tidak mengenal usia

Tidak mengenal gender

Tidak mengenal jabatan

Tidak mengenal status sosial dll

Page 43: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

43

TUMOR :

Semua benjolan abnormal dalam tubuhMisal : benjolan krn

kebentur, abses ( udun ), andeng2 dll.

NEOPLASMA:

Pertumbuhan abnormal dari suatu bagian dalam tubuh yang tidak

dapat dikendalikan oleh tubuh sendiri. Contoh : Uci-Uci

Neoplasma ada 2 :

1. Jinak

2. Ganas -> disebut Kanker

KANKER:

Kelainan sel ( Tingkat DNA ) yang disebabkan oleh suatu hal atau

rangsangan yang menyebabkan pertumbuhan sel tersebut sulit

dikendalikan oleh tubuh & mempunyai ciri-ciri cepat berkembang serta

mempunyai anak sebar.

STADIUM KANKER, CIRI-CIRINYA :

DINI : - Tanpa gejala / keluhan

- Benjolan belum nampak

- Sulit terdeteksi

- Belum ada anak sebar ( berakar )

LANJUT : - Timbul keluhan / gejala

- Benjolan sudah ada

- Sudah berakar

- Ada anak sebar

PENYEBAB KANKER :

Page 44: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

44

Belum diketahui dengan pasti ( Multifaktorial )

Ada 2 hal yang mempengaruhi :

1. Genetik ( keturunan / herediter )

2. Paparan ( endogen & eksogen )

KANKER TERBANYAK :

1. Kanker leher rahim ( Cervix )

2. Kanker payudara ( Mamma )

3. Kanker paru

4. Kanker hati

5. Kanker kelenjar getah bening

6. Dll

Kanker Serviks adalah suatu kondisi dimana serviks atau mulut

rahim mengalami suatu gangguan. Gangguan ini bisa berupa luka, borok,

tukak, dungkul atau benjolan yang berasal dari serviks/ mulut rahim dan

memiliki kemampuan untuk menyebar atau bermetastase ke organ

sekitar serviks maupun organ yang jauh.

GEJALA :

Stadium awal biasanya tidak ada keluhan

keputihan

perdarahan pasca senggama/ spontan

nyeri

gangguan berkemih dan berdefekasi

keluhan lain tergantung metastasenya

PENYEBAB :

Terbanyak oleh HPV tipe 16 & 18

Page 45: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

45

MENCEGAH TERKENA KANKER :

3 JAGA 1 WASPADA

1. Jaga stamina :

- Olahraga teratur, makan cukup dan gizi seimbang

- Tidur 6-8 jam per hari

2. Jaga dari bahan karsinogenik

- Radiasi, sinar terik matahari

- Polusi industri, asap kendaraan bermotor dan asap rokok

3. Jaga dari bahan-bahan pemicu kanker

- Bahan insektisida, bahan pengawet

- Bahan makanan berlemak, terlalu asin dan makanan yang dibakar

4. Waspada terhadap stress

DETEKSI DINI KANKER :

Pap Smear

See And Treat

Sadari / Sarari

Dll

TIPS SEMBUH DARI KANKER :

1. Pengobatan sedini mungkin & benar

2. Atasi keluhan fisik dan non fisik

3. Semangat hidup tinggi, berfikiran positif dan menghindari stress

4. Jaga sistem kekebalan tubuh dan nutrisi

5. Dukungan keluarga harus baik

6. Isi kegiatan menyenangkan dan bermanfaat

7. Mendekatkan diri pada Tuhan

PENGOBATAN KANKER

Page 46: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

46

1. Kemoterapi

2. Radio terapi

3. Operasi

4. Hormonal

5. Imuno terapi

6. Komplementer terapi

TUJUAN PENGOBATAN :

1. Kuratif ( penyembuhan )

2. Paliatif ( mengurangi penderitaan dengan meningkatkan kualitas

hidup )

DULU : “ Kanker sulit disembuhkan “

SEKARANG : “ Kanker bisa disembuhkan “

PENTING : Kualitas hidup yang optimal lebih utama bagi penderita

kanker dan keluarganya.

Perawatan Paliatif & Bebas Nyeri merupakan perawatan yang realistis,

manusiawi dan bermanfaat.

Perawatan Paliatif di Indonesia:

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

804/Menkes/SK/IX/1989 : Buku Pokok2 kegiatan Penanggulangan

Penyakit Kanker di Indonesia

Komite Nasional Penanggulangan Kanker ada empat sub Komite :

1. Pencegahan

2. Deteksi dini

3. Terapi

4. Perawatan paliatif & bebas nyeri

Falsafah Perawatan Paliatif

Page 47: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

47

Menjadi hak semua pasien untuk mendapatkan perawatan yang

terbaik sampai akhir hayatnya. Penderita kanker yang dalam stadium

lanjut atau tidak berangsur-angsur sembuh perlu mendapatkan

pelayanan kesehatan sehingga penderitaannya dapat dikurangi.

Pelayanan yang diberikan harus dapat meningkatkan kualitas hidup yang

optimal sehingga dapat meninggal dengan tenang dan dalam iman.

Definisi Perawatan Paliatif menurut Badan Kesehatan Dunia

(World Health Organization - WHO, 2005), Perawatan Paliatif adalah

sistem perawatan terpadu yang meningkatkan kualitas hidup, dengan

meringan-kan nyeri serta penderitaan yang lain, memberikan dukungan

spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir

hidup dan dukungan terhadap keluarga dalam masa duka cita.

Pola Dasar Pemikiran Perawatan Paliatif

a. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap bahwa kematian

adalah proses yang normal

b. Tidak mempercepat atau menunda kematian

c. Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu

d. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual

e. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.

f. Berusaha membantu duka cita pada keluarga

Tujuan Perawatan Paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup yang

seoptimal mungkin bagi penderita dan keluarganya.

Manusia merupakan mahluk hidup yang terbentuk atas unsur-unsur

: bio-psiko-sosio-kulturo & spiritual. Kualitas hidup dikatakan baik

apabila unsur-unsur tersebut diatas dapat berfungsi dengan optimal.

Pengobatan “Treat the Patient” bukan “Treat the Disease”

Holistik (bio-psiko-sosio-kulturo-spiritual)

Page 48: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

48

Sikap “empathy”

Peduli “care”

Komunikasi efektif “mendengarkan”

Tulus ikhlas (sepenuh hati)

Prinsip penanganan :

Holistik ( Biopsikosociokulturospiritual ) dan Simultan

Konsep Total Pain & Total Suffering

Interdisipiner & Multiprofesional

Stepp Ladder WHO

Multimodalitas

Service Champion = Layanan Juara

Obat-obatan yg sesuai kebutuhan

Tim work yg solid & komunikatif

Monitoring & Evaluasi terus-menerus

Service Champion = Pelayanan Juara

Page 49: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

49

C = Cepat

H = Handal

A = Akurat

M = Mampu dipercaya

P = Perhatian

Dasar Kebijakan :

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

812/Menkes/SK/ VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif di

Indonesia tanggal 19 Juli 2007.

Tempat untuk melakukan perawatan paliatif adalah :

1. Rumah Sakit : untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan

yang memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau

peralatan khusus.

2. Puskesmas : untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat

jalan.

3. Rumah Singgah / panti ( hospis ) : untuk pasien yang tidak

memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan

khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih

memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.

4. Rumah pasien : untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan

ketat, tindakan khusus atau peralatan atau ketrampilan

perawatan yang tidak mungkin dilakukan oleh keluarga.

Organisasi perawatan paliatif, menurut tempat pelayanan / sarana

kesehatannya adalah :

1. Kelompok Perawatan Paliatif dibentuk di tingkat puskesmas

2. Unit Perawatan Paliatif dibentuk dirumah sakit kelas D, kelas C

dan kelas B non pendidikan

3. Instalasi Perawatan Paliatif dibentuk dirumah sakit B Pendidikan

dan kelas A

Page 50: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

50

4. Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat koordinatif dan

melibatkan semua unsur terkait

Untuk membentuk suatu “Organisasi” perawatan paliatif maka perlu

persiapan :

1. Wadah ( Kelompok, Unit dll. )

2. Sumber daya manusia (SDM )

3. Ilmunya

4. “Hati”

5. Team work (interdisiplin & multiprofesional)

Aplikasi Perawatan Paliatif di RSU Dr. Soetomo:

1. Perawatan Paliatif Rawat Jalan (Poliklinik)

2. Perawatan Paliatif Rawat Inap

3. Perawatan Paliatif Rawat Rumah (Home Care)

4. Day Care

5. Respite Care

Page 51: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

51

CATATAN

Page 52: Pengobatan Kanker Serviks

Tim Bantuan Medis Vertex | Focus Update On Cervical Cancer Management

52