1 PENGGUNAAN MEDIA BOTOL PLASTIK BEKAS EDUKATIF DAN INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI IKLIM DAN ANOMALI CUACA UNTUK SISWA KELAS X SMA INSAN CENDEKIA AL KAUSAR KABUPATEN SUKABUMI “Laporan Hasil Inovasi Pembelajaran Geografi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015” Disusun Oleh : Arif Budiyanto S.Pd SMA INSAN CENDEKIA AL-KAUSAR Jl Habib Desa Babakan Jaya Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat 2014
39
Embed
PENGGUNAAN MEDIA BOTOL PLASTIK BEKAS EDUKATIF … fileinovatif untuk meningkatkan hasil belajar geografi ... x sma insan cendekia al kausar kabupaten sukabumi ... dibawah kkm 74.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENGGUNAAN MEDIA BOTOL PLASTIK BEKAS EDUKATIF DAN
INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI
PADA MATERI IKLIM DAN ANOMALI CUACA UNTUK SISWA KELAS
X SMA INSAN CENDEKIA AL KAUSAR KABUPATEN SUKABUMI
“Laporan Hasil Inovasi Pembelajaran Geografi Semester Ganjil Tahun Ajaran
2014/2015”
Disusun Oleh :
Arif Budiyanto S.Pd
SMA INSAN CENDEKIA AL-KAUSAR
Jl Habib Desa Babakan Jaya Kecamatan Parungkuda
Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat
2014
2
DAFTAR ISI
Cover 1
Daftar Isi 2
BAB I : PENDAHULUAN 3
1.1.Latar Belakang Masalah 3
1.2.Ruang Lingkup 4
1.3.Tujuan Inovasi 4
1.4.Manfaat Inovasi 5
1.5.Sajian Definisi/ Penjelasan Istilah 5
BAB II LAPORAN KEGIATAN 19
2.2. Perencanaan Pembelajaran 19
2.3. Pelaksanaan Pembelajaran 22
2.3. Hasil pembelajaran 25
BAB III PENUTUP 27
3.1. Kesimpulan 27
3.2. Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28
Lampiran-lampiran 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
SMA Insan Cendekia Al Kausar merupakan sekolah berasrama dimana
para siswa tidak hanya belajar tetapi juga bertempat tinggal di lingkungan
sekolah selama bebarapa waktu. Dapat disebut juga boarding school yang
artinya sekolah yang memiliki asrama, dimana para siswa hidup, belajar
secara total di lingkungan sekolah. Karena itu segala jenis kebutuhan hidup
dan kebutuhan belajar disediakan oleh sekolah (Maksudin, 2006, hlm.8).
Siswa Al Kausar memiliki latar belakang pola hidup keseharian yang
berbeda dengan sekolah pada umumnya. Para siswa tinggal dalam asrama,
terpisah dari orangtuanya, harus menjalani pola hidup yang penuh aturan
kedisiplinan dan beban belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah
bukan boarding, tentu kondisi yang demikian akan menimbulkan efek pada
proses pembelajaran di kelas, sehingga siswa mudah bosan, mengantuk, tidak
fokus, dan cenderung mengalami hambatan dalam belajar bila tidak
mendapatkan perhatian yang serius dari lingkungan terutama gurunya.
Kesulitan dalam belajar ataupun hambatan dalam belajar akan sangat
terlihat jika dalam proses pembelajaran, guru masih terpaku dengan metode
pengajaran konvensional berupa ceramah dan segala informasi masih
berpusat pada guru, ditambah dengan kondisi peserta didik yang kurang aktif
dan malas untuk bertanya. Sehingga hasil belajar siswa Al Kausar terutama
dalam mata pelajaran Geografi terdapat 45% siswa yang mendapatkan nilai
dibawah KKM 74.
Dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa agar tujuan
dan sasaran pembelajaran tercapai perlu menggunakan variasi metode
pembelajaran yang tepat dengan tetap mempertimbangkan berbagai macam
gaya belajar siswa yang dominan yaitu, auditory, visual, dan kinestetik.
Pengembangan untuk pembelajaran Geografi bagi siswa SMA dalam hal ini
4
dapat dijadikan salah satu alternatifnya. Penggunaan media botol bekas
edukatif dan inovatif merupakan kombinasi dari beberapa bentuk model
pembelajaran. Dengan mengkombinasikan beberapa komponen model
pembelajaran diharapkan dapat menjadi stimulan dalam upaya meningkatkan
minat belajar dan hasil belajar yang lebih optimal.
Penggunaan media botol bekas edukatif dan inovatif merupakan salah satu
solusi yang sejalan dengan semangat pembelajaran yang aktif, inovatif, dan
menyenangkan. Dengan penggunaan media botol bekas edukatif dan
bermakna diharapkan akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi
pelajaran dan proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, dengan
suasana pembelajaran yang lebih kondusif dan bermakna.
1.2.Ruang lingkup
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi dalam ruang
lingkup sebagai berikut :
1) Penggunaan media botol bekas edukatif dan inovatif untuk
meningkatkan hasil belajar Geografi pada materi iklim dan anomali
cuaca pada siswa kelas X SMA Insan Cendekia Al Kausar Kabupaten
Sukabumi.
2) Membuktikan media botol bekas edukatif dan inovatif sebagai media
pembelajaran yang mudah dimengerti dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi iklim dan anomali cuaca.
1.3.Tujuan
Penulisan karya inovasi ini, penulis bagi menjadi dua kategori yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus, yaitu sebagai berikut :
5
1.3.1. Tujuan Umum
1) Inovasi ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan media
sederhana dalam penerapan inovasi pembelajaran oleh guru di
sekolah.
2) Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa-siswi.
1.3.2. Tujuan khusus
1) Inovasi ini dapat meningkatkan nilai Geografi siswa SMA Insan
Cendekia Al-Kausar khususnya kelas X pada materi iklim dan
anomali cuaca.
2) Mememenuhi tugas dari kegiataan sang inovator yang
mengharuskan membuat laporan karya inovasi yang sudah
dipersentasikan.
1.4.Manfaat.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan media botol
bekas edukatif dan inovatif dalam pembelajaran geografi, sebagai berikut :
1) Memahamkan materi dan meningkatkan hasil belajar siswa
2) Memberi manfaat menyenangkan dalam proses belajar siswa
3) Media pembelajaran yang bermanfaat bagi guru-guru untuk membantu
dalam penyampaian materi iklim dan anomali cuaca yang
dipelajarinya.
1.5. Sajian Definisi/ Penjelasan istilah
Untukmenguatkan konsep dalam pembahasan ilmiah, penulis memaparkan
teori-teori yang relevan dan mendukung tentang masalah yang ditetapkan
dalam sajian definisi/penjelasan ilmiah yakni meningkatkan hasil belajar
melalui media botol bekas edukatif dan inovatif dalam pembelajaran pada
6
siswa kelas X SMA Insan Cendekia Al-Kausar. Adapun teori-teori
pendukung sebagai berikut :
1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi
dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan
keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6) :
1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar;
2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
3) Seluk-beluk proses belajar;
4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
9) Usaha inovasi dalam media pendidikan.
7
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah
pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
1.5.2 Manfaat Media dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat
penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu
akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun
masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi,
dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Secara umum, manfaat media dalam proses
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara
8
lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan
Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media
dalam pembelajaran yaitu :
1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi
dan proses belajar
8) Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh
Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan
banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,
dan waktu
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,
9
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.
Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
1.5.3 Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai
yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih
dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri,
ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di
lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media
yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak
banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah
memanfaatkan adalah media cetak (buku). Selain itu banyak juga
sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model,
dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan
media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai),
program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran
I Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar
III Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
IV Proyeksi visual Overhead transparansi (OHT), Film
10
diam bingkai (slide)
V Proyeksi Audio
visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI Visual gerak Film bisu
VII Audio Visual gerak, film gerak
bersuara, video/VCD, televisi
VIII Obyek fisik Benda nyata, model, specimen
IX Manusia dan
lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X Komputer CAI (Pembelajaran berbantuan
komputer), CBI (Pembelajaran
berbasis komputer).[7]
1.5.4 Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa dasar pemilihan botol bekas sebagai media
pembelajaran geografi materi iklim dan anomali cuaca antara lain
adalah :
1) bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah
tentang media;
2) merasa sudah akrab dengan media tersebut,
3) ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit;
dan
4) merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa
dilakukannya.
Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah
sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) mengatakan bila media
itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!”
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip
psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah sebagai berikut :
11
1) Motivasi
2) Perbedaan individual
3) Tujuan pembelajaran
4) Organisasi isi
5) Persiapan sebelum belajar
6) Emosi
7) Partisipasi Umpan balik
8) Penguatan (reinforcement)
9) Latihan dan pengulangan
10) Latihan dan pengulangan
11) Penerapan.
1.5.5. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam
pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati
dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Dalam Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi
Anderson dan Krathwohl (2001:66-88) yakni: mengingat