perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011 SKRIPSI Disusun Oleh : PERDANA DIKA ANJAYA X7107059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
83
Embed
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT …core.ac.uk/download/pdf/16507775.pdfbilangan bulat yang berwujud abstrak yaitu bilangan positif dan negatif ke dalam wujud nyata yaitu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA
SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN
KARANGANYAR TAHUN 2011
SKRIPSI
Disusun Oleh :
PERDANA DIKA ANJAYA
X7107059
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA
SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN
KARANGANYAR TAHUN 2011
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapat
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
OLEH :
PERDANA DIKA ANJAYA
X7107059
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN
BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH
DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 02 NGRINGO KECAMATAN JATEN KABUPATEN
KARANGANYAR TAHUN 2011
NAMA : PERDANA DIKA ANJAYA
NIM : X7107059
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari : Selasa
Tanggal : 10 Mei 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Hadi Mulyono, M.Pd NIP. 19561009 198012 1 001
Pembimbing II
Hadiyah, M.Pd. NIP. 19580727 198503 2 003
Ketua Program PGSD
Drs. Kartono, M.Pd NIP. 19540102 197703 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN
BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH
DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 02 NGRINGO KECAMATAN JATEN KABUPATEN
KARANGANYAR TAHUN 2011
NAMA : PERDANA DIKA ANJAYA NIM : X7107059
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Selasa
Tanggal : 24, Mei 2011
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda tangan
Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd
Sekretaris : Drs. Kartono, M.Pd
Anggota I : Hadi Mulyono, M.Pd
Anggota II : Hadiyah, M.Pd
………………….
………………….
………………….
………………….
Disahkan oleh
Fakultas dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK Perdana Dika Anjaya. PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) Untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dengan media audio visual bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Jaten Karanganyar, (2) Untuk mengkonkritkan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berwujud abstrak yaitu bilangan positif dan negatif ke dalam wujud nyata yaitu koin-koin bilangan bulat positif dan negatif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat setelah diadakan tindakan kelas dengan media audio visual bilangan bulat. Hal ini dapat ditunjukan dengan meningkatnya keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dari sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan mencapai 65%, nilai rerata kelas adalah 66, tetapi 35% siswa nilainya belum mencapai KKM, sedangkan kondisi awalnya rerata kelas hanya sebesar 58, ketuntasan hanya mencapai 42,5%. Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 57,5%. Pada siklus I ada peningkatan namun masih banyak siswa yang belum mencapai KKM, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ketuntasan mencapai 75%, nilai rerata kelas adalah 71,5, Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 25%. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan media audio visual bilangan bulat dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Perdana Dika Anjaya. THE USE OF AUDIO VISUAL MEDIA TO IMPROVE THE SKILL IN THE ADDITION AND SUBTRACTION OF ROUND NUMBERS OF THE STUDENTS IN GRADE IV OF STATE PRIMARY SCHOOL 02 OF JATEN, KARANGANYAR IN THE YEAR OF 2011. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta April 2011. The objectives of the research are: (1) to improve skill in the addition and subtraction of round numbers of the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar; and (2) to make an abstract learning material of the addition and subtraction of round numbers a concrete one, that is, the positive and negative numbers materialized in coins with positive and negative numbers. This research form classroom action research method with two cyles. Each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of the research were the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar. The data of the research were gathered through observation, in-depth interview, and documentation. The data of the research were analyzed by using an interactive model of analysis comprising three components, namely: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. The results of the analysis are as follows. The skill in the addition and subtraction of round numbers of the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar improve following the classroom action with audio visual media for the learning of round numbers, which is indicated by the comparable improvement of the skill prior to and following the treatment. Following the treatment in in Cycle I, the skill of 65% of the students improves, and the average class score is 66. The scores of 35% of the students have not fulfilled the minimum completeness criteria. Prior to the treatment, the average class score is 58, and the percentage of minimum completeness criteria is 42.5%. The percentage of the students who have not fulfilled the minimum completeness criteria is 57.5%. Thus, following the treatment in Cycle I, there has been an improvement of the skill in the addition and subtraction of round numbers, but there are many students who have not fulfilled the minimum completeness criteria. Therefore, the treatment is continued in Cycle II. Following the treatment in Cycle II, the number of the students who have fulfilled the minimum completeness criteria is 75%, and the average class score is 71.5%. The number of the students who have not fulfilled the minimum completeness criteria is 25%.
Based on the results of the research, a conclusion is drawn that the use of the use of audio visual media for the learning of round numbers can improve the skills in the addition and subtraction of round numbers of the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar in the year of 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Keberhasilan tidak akan pernah terwujud tanpa adanya doa dan usaha.
Pengalaman bagaikan sinar sebuah lampu yang terang. Pengalaman menerangi
apa yang mungkin sudah ada dalam pikiran tetapi sebelumnya nampak redup’
(Sastrawan Inggris)
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
(Lessing)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
berkat dan rahmat-Nya.
Universitas Sebelas Maret yang selalu kubanggakan
Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan,
membiyayai sekolah, memberi motivasi belajar,
dan membimbing setiap langkahku.
Keluarga besar dan teman-teman tercinta,
terimakasih atas motivasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan
dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat rahmat-Nya akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan. Penulisan Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi telah melibatkan berbagai
pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Hadi Mulyono, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar
mengarahkan dan membimbing selama penyelesaian penelitian ini.
5. Ibu Hadiyah, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan
dan membimbing selama penyelesaian penelitian ini.
6. Ibu Hj. Wahyuni S. R, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN 02 Ngringo Jaten
Karangayar beserta guru-guru yang telah membantu kelancaran penelitian ini.
7. Berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
Indikator Menjumlah dan Mengurangkan Bilangan Bulat ...
Panduan Wawancara untuk Guru .........................................
Lembar Observasi
Pengamatan Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan
Bilangan Bulat Pembelajaran Siklus I ..................................
Lembar Observasi
Pengamatan Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan
Bilangan Bulat Pembelajaran Siklus II ................................
Aktivitas Guru Dalam Mengajar Siklus I .............................
Aktivitas Guru Dalam Mengajar Siklus II ...........................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................
Media Audio Visual Bilangan Bulat
Daftar Nilai Kondisi Awal Sebelum Penelitian ...................
Daftar Nilai Siklus I ............................................................
Daftar Nilai Siklus II ...........................................................
Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...............................................
Hasil Evaluasi Siswa Siklus II .............................................
Foto-foto Kegiatan
a. Foto Kegiatan Siklus I ..................................................
b. Foto Kegiatan Siklus II .................................................
67
68
69
70
71
72
73
78
94
109
111
113
115
117
119
121
122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan
Rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara demokratis
serta bertanggung jawab.
Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang berlangsung di sekolah
meliputi semua aktivitas guru dan siswa, guru mentransfer materi pelajaran
kepada siswa dengan alat bantu “media” pembelajaran agar siswa mempunyai
kecakapan, pengetahuan kognitif dan psikomotor yang memadai sehingga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan siswa. Pengetahuan kognitif, sikap afektif
dan perilaku psikomotor adalah suatu kesatuan menjadi modal utama siswa untuk
berfikir secara kreatif dan mengasah keterampilan dalam belajar. Dalam proses
belajar mengajar materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat seringkali
siswa sulit untuk mendapatkan gambaran bilangan bulat secara konkrit. Masalah
ini membuat guru kesulitan dalam mencari cara untuk menyampaikan materi
pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan bulat kepada siswa agar tujuan
pembelajaran dapat berhasil dan tercapai dengan baik. Dalam proses
pembelajaran saat guru menyampaikan materi pelajaran sebagian besar siswa
diam, kemudian saat guru menanyakan bagian mana yang siswa belum mengerti,
seringkali siswa hanya diam dan terlihat pasif, setelah guru memberikan soal
latihan siswa terlihat tenang mengerjakan walaupun ada beberapa siswa yang
terlihat gelisah dan ragu-ragu dalam mengerjakan. Saat guru mengoreksi
pekerjaan siswa barulah guru mengerti bahwa sebenarnya sebagian besar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
belum cakap dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Hal ini dikarenakan siswa belum mempunyai gambaran secara
konkrit tentang bilangan-biangan bulat positif dan negatif.
Berbagai cara ditempuh guru dalam menyampaikan materi pelajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Metode yang sering digunakan
guru dalam menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan
bulat ini adalah menggunakan garis bilangan yang ditulis di papan tulis dengan
menggunakan bantuan mistar. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran di
kelas dengan mengajak siswa untuk aktif maju ke depan kelas mengerjakan soal
dengan menghitung langkah titik ke titik bilangan yang terdapat dalam garis
bilangan. Tetapi cara ini tidak terlalu efektif dan beberapa siswa masih salah
dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat walaupun
guru sudah berusaha membimbing dan memberikan penjelasan bagi siswa.
Anitah (2009: 5) mengemukakan bahwa media adalah setiap orang,
bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian dalam
pembelajaran matematika materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat
diperlukan alat bantu yang disebut media pembelajaran. Pemanfaatan media
pembelajaran sangat diperlukan karena dengan menggunakan media
pembelajaran dimungkinkan dapat membantu siswa berpikir abstrak dan
mempunyai gambaran konkrit tentang bilangan bulat sehingga penggunaan
media pembelajaran sangat diperlukan dalam menjelaskan serta menanamkan
konsep pembelajaran matematika materi penjumlahan pengurangan bilangan
bulat. Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio visual
sound slide koin bilangan bulat. Seperti pengertian dari media audio visual, yaitu
media atau alat bantu mengajar yang digunakan guru menyampaikan materi
pembelajaran yang dipersentasikan dalam wujud audio yaitu dapat didengar
dengan suara serta bentuk visual yang dapat dilihat dengan efek animasinya dan
pergerakan gambar. Peran dan kontribusi media ini sangat besar sekali, media ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mampu membantu siswa untuk mendapatkan bayangan secara konkrit, lebih
tepatnya lagi semi konkrit tentang bilangan bulat bak positif maupun negatif.
Melalu efek gerak, bentuk animasi 3 dimensi dan suara pendukung membuat
siswa seolah-olah seperti benar-benar melihat koin secara nyata, sehingga siswa
lebih dapat mengkonkritkan bilangan bulat walaupun hanya lewat display saja.
Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek fakta, konsep, dan
operasi. Kesemua objek baik penjumlahan maupun pengurangan harus dipahami
secara benar oleh siswa sekolah dasar, karena terdapat beberapa materi tertentu
dalam matematika dapat digunakan untuk dasar materi lanjutan seperti perkalian
dan pembagian.
Bilangan bulat biasanya banyak digunakan dalam pengukuran-
pengukuran dan perhitungan tentang perhitungan uang. Terdapat beberapa
aplikasi-aplikasi digunakan untuk menghitung perhitungan bilangan bulat yang
dapat langsung dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bilangan bulat juga
merupakan pengetahuan prasyarat dalam perhitungan prosentase hitung satuan,
perhitungan luas, perhitungan tentang uang, dan lain-lain.
Masalah penyebab peneliti melakukan tindakan karena adanya
keterampilan menjumlah dan mengurangkasn siswa kelas IV SD N 02 Ngringo
Jaten yang rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya siswa sulit untuk
mengkonkritkan materi bilangan bulat. Maka dari itu peneliti berupaya untuk
meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat.
Apabila keterampilan menjumlah dan mengurangkan tidak ditingkatkan dan akan
tetap rendah akan berdampak pada materi selanjutnya seperti perkalian dan
pembagian juga akan mengalami hal yang sama. Untuk itu peneliti lampirkan
distribusi nilai pada Tabel 1. sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan Matematika Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten
Karanganyar.
Dari data yang ada menunjukkan bahwa hasil evaluasi setelah pembelajaran
hanya 32,5 % atau sebanyak 13 siswa mendapat nilai 70 ke atas, 10 % atau
sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60, sedang 57,5 % atau sebanyak 23 siswa
mendapat nilai 50 ke bawah. Rerata kelas adalah 58, perolehan dari jumlah nilai
total kelas 2320 dibagi jumlah siswa 40. Selain itu dari ulangan 1 dan ulangan 2
tidak menunjukan perubahan yang berarti, nilai siswa stabil. Mengingat banyak
sekali aplikasi bilangan bulat yang langsung dipakai dalam kehidupan sehari-
hari, maka penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa harus
mendapat perhatian khusus.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian
dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN
BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN
No Rentang Nilai Frekuensi
I II
1 91 - 100 0 4
2 81 - 900 1 4
3 71 - 800 4 2
4 61 - 700 4 3
5 51 - 600 2 4
6 41 - 500 8 9
7 31 - 400 5 10
8 21 - 300 8 3
9 11 - 200 4 0
10 10 - 100 4 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD N 02
NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011”
B. Identifikasi Masalah
Dari materi latar belakang masalah yang disampaikan di atas,
permasalahan dalam penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Dalam proses belajar mengajar materi penjumlahan pengurangan bilangan
bulat seringkali sulit untuk siswa mendapatkan gambaran bilangan bulat
secara konkrit. Selain ini adalah materi baru pada kelas IV semester 2 materi
bilangan bulat juga memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, karena siswa
dituntut untuk mengenal bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang
sifatnya abstrak sehingga siswa tidak dapat mengkonkritkan wujud bilangan-
bilangan bulat tersebut. Hal ini menunjukkan kemampuan menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten
Karanganyar rendah.
2. Model, Metode, dan cara guru mengajar.
Guru mengalami kesulitan dalam mencari cara/ metode untuk menyampaikan
materi pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan bulat kepada siswa agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pada saat guru
menyampaikan materi pelajaran sebagian besar siswa diam, kemudian saat
guru menanyakan bagian mana yang siswa belum mengerti, seringkali siswa
hanya diam dan terlihat pasif, setelah guru memberikan soal latihan siswa
terlihat tenang mengerjakan walaupun ada beberapa siswa yang terlihat
gelisah dan ragu-ragu dalam mengerjakan. Saat guru mengoreksi pekerjaan
siswa barulah guru mengerti bahwa sebenarnya sebagian besar siswa memiliki
keterampilan yang rendah dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dikarenakan siswa belum mempunyai
gambaran secara konkrit tentang bilangan-biangan bulat positif dan negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar.
Berbagai cara ditempuh guru dalam menyampaikan materi pelajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Metode yang sering digunakan
guru dalam menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan
bilangan bulat ini adalah menggunakan garis bilangan yang ditulis di papan
tulis dengan menggunakan bantuan mistar. Guru melibatkan siswa dalam
pembelajaran di kelas dengan mengajak siswa untuk aktif maju ke depan kelas
mengerjakan soal dengan menghitung langkah titik ke titik bilangan yang
terdapat dalam garis bilangan. Tetapi cara ini tidak terlalu efektif dan
beberapa siswa masih salah dalam mengerjakan soal penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat walaupun guru sudah berusaha membimbing dan
memberikan penjelasan bagi siswa. Waktu yang diperlukan juga banyak
antara lain membuat garis bilangan dan menentukan interval jarak antara
bilangan-bilangan dalam garis bilangan.
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian tersebut terarah, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Hal ini penting agar penelitian dapat terfokus pada masalah yang akan
diteliti. Peneliti hanya meneliti masalah:
1. Materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Materi
pelajaran yang dimaksud adalah materi pelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat yang bersifat abstrak dan sulit bagi siswa untuk
mendapatkan gambaran bilangan bulat secara konkrit sehingga seringkali
siswa didapati salah dalam menjawab dan menyelesaikan soal perhitungan
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
2. Media pembelajaran bilangan bulat. Media yang dimaksud adalah penggunaan
media garis bilangan yang ditulis di papan tulis yang kurang efisien, memakan
banyak waktu untuk pelaksanaannya, dan daya tarik siswa kurang sehingga
tidak terpacu semangat belajar siswa dan keterampilan menghitung siswa juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
tidak akan terlatih dengan baik. Untuk itu diperlukan media bilangan bulat
yang efisien, menarik, dan dapat digunakan untuk membantu mengkonkritkan
bilangan-bilangan bulat positif dan negatif.
D. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan media audio visual bilangan bulat dapat
meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada
siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Tahun 2011?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan pada
siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar dengan menggunakan media
audio visual bilangan bulat (sound slide koin bilangan).
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat:
a. Memperkaya khasanah pengetahuan yang berhubugan dengan proses
pembelajaran Matematika.
b. Memberikan informasi dan manfaat pada kualitas pembelajaran
matematika secara nyata di kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan
Jaten Kabupaten Karanganyar semakin meningkat.
c. Sebagai bahan kajian bagi guru untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya bagi
siswa Sekolah Dasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis kepada
siswa, guru, dan sekolah yang kaitanya dengan pembelajaran matematika
tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sehingga hasilnya dapat
kita harapkan bersama. Berikut ini uraian manfaat praktis yang diharapkan
pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1) Siswa dapat mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat baik positif
maupun negatif.
2) Sebagai keaktifan siswa dalam belajar untuk meningkatkan
keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat.
b. Bagi guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan guru dapat mencari,
menemukan, dan mengembangkan media-media pembelajaran yang
menarik sehingga siswa memiliki keantusiasan serta semangat belajar yang
luar biasa. Dan selalu peka terhadap situasi dan kondisi perkembangan
pendidikan di era globalisasi pada jaman modern dewasa ini, yaitu:
1) Guru mendapatkan hasil yang maksimal dari perkembangan peserta
didiknya yaitu berupa nilai ulangan matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan rerata kelas lebih dari 75.
2) Guru mengembangkan media pembelajaran audia visual bilangan bulat
khususnya pada mata pelajaran matematika agar lebih menarik serta
memberikan motivasi bagi siswa untuk belajar.
c. Bagi Sekolah
Sekolah yang dalam pembelajaran guru-gurunya selalu lebih kreatif
dan inovatif, akan berdampak positif bagi siswanya, hal itu dapat terlihat:
1) Dengan diterapkannya media pembelajaran audio visual, maka akan
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini khususnya mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
2) Secara langsung maupun tidak langsung akan menambah nilai lebih
bagi siswa, guru dan sekolah yang secara bersama-sama mempunyai
peran dalam meningkatkan kualitas, media pembelajaran audio visual
secara maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Media Audio Visual Bilangan Bulat
a. Media
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang
berarti tengah, perantara atau penghantar (Arsyad 2005:3). Hamidjojo
dalam Latuheru menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara
yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,
gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang
dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju (Arsyad 2005:4).
Bovee dalam Media Pembelajaran menyatakan bahwa media adalah alat
yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Hujair A. S. 2009:3).
Menurut Gagne (dalam Arief S. Sadiman, 2009:6) media adalah bebrbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Menurut Romiszowski (dalam Oemar Hamalik, 2003:202)
menyatakan “...as the carrics of message, from some transmitting source
(wich may be a human or an intimate object), to the receiver of the
message wich is our case is the learner”. Media adalah pembawa pesan
yang berasal dari sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda)
kepada penerima pesan. Sementara itu Briggs (dalam Arief S. Sadiman,
2009:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi
(Arief S. Sadiman, 2009:7).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah
segala sesuatu yang telah diprogram dan digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim (guru) kepada penerima (siswa) sehingga dapat
merangsang siswa menangkap informasi yang dapat memberikan
pengalaman konkrit serta memungkinkan siswa untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa dan pembelajaran menjadi
berhasil.
b. Media Audio
Media audio adalah media yang menyampaikan pesannya hanya dapat
diterina oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif yang berupa
kata-kata, musik, dan sound effect. Jenis media audio antara lain: media
radio, media alat perekam pita magnetic, dan sebagainya (Rudi Susilana
2007:18). Media audio adalah jenis media yang berisi suara saja sehingga
untuk dapat memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran guru
harus dapat memperhatikan mengenai aspek kemampuan menyimak yang
dimiliki oleh siswa karena dalam media audio terdapat pesan yang
disampaikan dalam lambang-lambang auditif verbal, nonverbal maupun
kombinasinya yang berkaitan erat dengan indera pendengaran, contoh
media audio: radio, telepon, tape recorder, piringan audio, dan lain-lain
(Basuki Wibawa dan Farida 2001:35).
Kelebihan penggunaan media audio, antara lain: (1) meningkatkan
kemampuan komunikasi audio, (2) materi pembelajaran dapat dipersiapkan
sehingga guru dapat mengontrolnya, (3) merangsang dan mengembangkan
kemampuan imajinasi terhadap hal-hal yang sedang disajikan, (4) perhatian
siswa terpusat pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan arti.
Kelemahan penggunaan media audio, antara lain: (1) sifat komunikasi satu
arah, (2) stimulus secara suara saja dalam waktu yang cukup lama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
menimbulkan kebosanan pada siswa, (3) siswa yang memiliki kelemahan
dalam indera pendengaran akan merasa kesulitan menerima pelajaran.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media audio
adalah suatu perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
yang dapat diterima oleh siswa melalui satu arah yaitu melalui pendengaran
yang dapat dilakukan secara cepat dan hanya melibatkan indera
pendengaran saja.
c. Media Audio Visual
Media audio visual yaitu jenis media yang menggabungkan unsur
suara dan gambar. Penggunaan media audio visual akan lebih baik, apabila
menggunakan unsur gambar gerak dan dilengkapi dengan karakteristik
gerak. Salah satu contoh dari media audio visual adalah media sound slide
(slide bersuara), dalam media ini terdapat karakteristik animasi gerakan
yang terdapat pada custom animation, efek gerakan benda dengan sound
effect pendukung pergerakannya (Basuki Wibawa 2001:67). Media sudio
visual dakam pembelajaran memberikan kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan penggunaan media audio visual, antara lain: (1) memusatkan
perhatian dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran, (2) mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, (3)
menampilkan gambar, suara, dan gerak, (4) menghindari pembelajaran
yang verbalistik. Kelemahan penggunaan media audio visual, antara lain:
(1) biayanya relatif mahal, (2) memerlukan peralatan yang kompleks dan
(3) memerlukan keahlian khusus.
Sedangkan menurut Hujair A. S. (2009:102-103) menyatakan bahwa
media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan
gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara
membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Salah satu media yang
termasuk dalam kategori media audio visual adalah sound slide.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Media sound slide, sound slide atau slide bersuara merupakan gambar
tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan
bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat menyajikan gambar yang
tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan
gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik
pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program sound slide melalui
soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point (Sanaky, Hujair
AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Perss.
Halaman 107-108)
Kelebihan media sound slide:
1) Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun belakang.
2) Portable, beukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga mudah
penggunaannya.
3) Dapat dikontrol sesuai keinginan pengguna, sehingga memungkinkan
untuk dihentikan secara spontan dan dapat diselingi dengan tanya
jawab dan diskusi singkat.
4) Memberikan visualisasi tentang obyek belajar seperti apa adanya,
sehingga dapat mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat baik positif
maupun negatif bagi pelajar.
Kelemahan media sound slide:
1) Pengadaannya memerlukan biaya yang mahal.
2) Untuk memproyeksikan slide proyektor memerlukan penggelapan
ruang agar memeroleh tayangan slide yang baik.
3) Cukup rumit pembuatannya, karena harus mengatur benda-benda yang
akan digerakan, slide, mengatur effect suara, hyperlink, dan durasi
waktu kegerakan benda.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual
yaitu alat bantu yang digunakan oleh guru dalam mengajar, mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
bentuk gambar, mengeluarkan suara secara simultan, dan menampilkan
gerakan-gerakan animasi yang dapat memberikan gambaran secara konkrit
terhadap obyek yang dikaji. Media audio visual yang digunakan dalam
penelitian ini berupa sound slide microsoft power point yang berisi sound
animation koin bilangan bulat beserta materi pelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
d. Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang
bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif,
bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan, di akses 14 Januari 2011). Bilangan
adalah idea yang mempunyai sifat abstrak dan bukan merupakan symbol
atau lambang bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan
keterangan mengenai banyaknya anggota suatu himpunan (Negoro
2003:32). Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia
menyatakan bahwa bilangan adalah banyaknya benda dalam satuan
tertentu, jumlah suatu benda dalam satuan jumlah (Nurhasanah 2007:67).
Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa bilangan adalah suatu
simbol atau tanda yang sifatnya abstrak digunakan untuk menyatakan
jumlah, bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya jumlah
anggota pada suatu himpunan.
e. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah (0, 1,
2, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 dan tidak
dimasukkan lagi secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa
komponen desimal atau pecahan. Himpunan semua bilangan bulat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
matematika dilambangkan dengan Z atau , berasal dari Zahlen bahasa
Jerman untuk bilangan (http://id.wikipedia.org/wiki/BilanganBulat, di
akses 14 Januari 2011). Menurut Negoro dalam Ensiklopedia Matematika
menyatakan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangn
asli atau bilangan positif, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli atau
bilangan negatif. Himpunan bilangan bulat bisanya dilambangkan dengan
huruf B (Negoro 2003 : 36). Sedangkan menurut Nurhasanah dalam Kamus
Besar Bergambar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bilangan bulat
adalah bilangan yang sifatnya utuh, bukan merupakan pecahan yaitu 1, 2,
3, 4, dst. Bilangan desimal bilangan pecahan yang ditulis dengan angka
lipatan persepuluhan, seperti: 0,25 ; 0,75. Bilangan pecahan bilangan yang
jumlahnya kurang atau lebih dari bilangan utuh (Nurhasanah 2007:67).
Dalam buku referensi Pendidikan Matematik 2 (1991 : 268) Bilangan bulat
adalah merupakan gabungan antara bilangan asli dengan bilangan-bilangan
negatifnya serta bilangan nol. Bila ditulis dalam suatu bentuk himpunan
bilangan bulat akan didapatkan B = ( . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, . . .).
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah bilangan
yang terdiri dari bilangan positif, netral yaitu nol, dan bilangan negatif.
Bilangan bulat positif yaitu bilangan asli, meliputi: 1, 2, 3, dst. Bilangan
bulat negatif adalah lawan dari bilangan asli, meliputi: -1, -2, -3, -4, dst.
2. Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan
a. Keterampilan
Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti kecekatan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan dapat diartikan sebagai
kepandaian yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan
dengan cepat dan benar (Soemarjadi, dkk 2001:2). Menurut Nurhasanah
dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia juga menyatakan bahwa
keterampilan adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dalam mengerjakan sesuatu, bila melakukan sesuatu hal hasilnya akan baik
(Nurhasanah 2007:795). Menurut TIM PPPB dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia I menyatakan bahwa keterampilan adalah kecakapan, kecakapan
seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan dapat diselesaikan dengan
cepat, tepat, serta benar (TIM PPPB. 1996. Kamus Besar Bhasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Halaman 935)
Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa keterampilan adalah
keahlian yang dimiliki seseorang yang meliputi kecekatan, kecepatan, dan
ketepatan untuk menghadapi suatu permasalahan, yang dimaksudkan dalam
hal ini adalah permasalahan dalam pembelajaran khususnya Matematika
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. b. Keterampilan Menjumlah
Keterampilan menjumlah dapat diartikan dari pengertian keterampilan
dan menjumlah. Keterampilan berarti kecakapan, kecepatan, dan ketepatan.
Sedangkan menjumlah adalah hasil dari penambahan dua atau lebih bilangan
atau besaran. Maka keterampilan menjumlah memiliki arti kecepatan,
ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung
penambahan dari dua bilangan atau lebih (Hollands 1984:55). Dalam Seri
Ensiklopedia Anak A-Z Matematika, David Glover menyatakan addition is
finding the total of two or more numbers the plus (+) in an addition sum show
that number are being added together. Menjumlah adalah cara menemukan
jumlah total dua bilangan atau lebih dengan menggunakan tanda “+” (David
Glover 2006:4). Dalam Ensiklopedia Matematika, Negoro menyatakan bahwa
menjumlah adalah operasi yang dipergunakan untuk memperoleh jumlah dari
dua bilangan. Keterampilan menjumlah adalah kemampuan yang digunakan
menyelesaikan operasi hitung untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan
(Negoro 2003 :260).
Negoro dalam Ensiklopedia juga memperkuat pernyataannya dengan
teori berikut pengajaran awal untuk keterampilan menjumlah menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
langkah-langkah pembelajaran teori Brunner yaitu dari konkrit, semi konkrit,
dan terakhir abstrak (Negoro 2003:262).
1) Anactive (konkrit)
Peragaan menggunakan benda-benda konkrit di kelas seperti: kapur,
pensil, buku, penggaris, dsb. Peragaannya melalui kegiatan bermain
peran oleh siswa melalui bimbingan guru. Peran yang dimainkan
adalah kata-kata kunci untuk penjumlahan seperti: digabung,
ditambah, diberi lagi, minta lagi, dll.
2) Econic (semi konkrit)
Bentuk semi konkrit penjumlahan adalah melalui peragaan pada papan
flannel misalnya, dengan menempelkan tiga tempat pengumpulan
benda.
3) Simbollic (abstrak)
Tahapan abstrak adalah tahapan pengajaran yang hanya memuat
angka-angka dan lambang-lambang saja, seperti:
1 + 2 = . . . ; 2 + 4 = . . .
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
menjumlah adalah keterampilan yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan
ketepatan untuk melakukan perhitungan tambah-menambah yang melibatkan
dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pertambahan
tersebut.
c. Keterampilan Mengurangkan
Keterampilan mengurangkan dapat diartikan dari pengertian
keterampilan dan mengurangkan. Keterampilan adalah kecakapan, kecepatan,
dan ketepatan. Sedangkan mengurangkan mempunyai tiga pengertian, yaitu
kebalikan dari pertambahan, seperti: 14 - 8 difikirkan sebagai “berapa mesti
ditambahkan 8 untuk memberi 14?”, perbandingan, dua bilangan
dibandingkan dalam besarnya, seperti: 14 - 8 = 6. 14 nampak lebih besar dari
8, selisihnya adalah 6. Diambil, 8 diambil dari 14, jadi empat belas dikurangi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
delapan hasilnya enam. Mengurangkan juga dapat diartikan yang perlu
dipindahkan atau ditarik, pengertian ini diambil dari bahasa latin yaitu
subtrahandus yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi
suatu bilangan yang dikurangkan dari bilangan lain. Maka keterampilan
mengurangkan memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang
dimiliki seseorang untuk menghitung pengurangan dari dua bilangan baik
bilangan itu lebih besar dari bilangan lain ataupun kedua bilangan atau lebih
adalah sama (Hollands 1984:88, 109). Negoro dalam Ensiklopedia
menyatakan bahwa mengurangkan adalah kebalikan dari menjumlahkan,
karena mengurangkan diperoleh dari menjumlahkan, maka keterampilan
mengurangkan adalah kemampuan untuk menghitung pengurangan dari suatu
bilangan ke bilangan lain (Negoro 2003:258).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
mengurangkan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang meliputi
kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan kurang-
mengurang yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari
operasi hitung pengurangan tersebut.
3. Media Audio Visual dan Ketrampilan Menjumlah Mengurangkan Bilangan
Bulat.
Media audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media
audio visual sound slide. Media sound slide, sound slide atau slide bersuara
merupakan gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang
dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat
menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin
keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah
urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program
sound slide melalui soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point.
Media ini digunakan guru untuk membantu dalam meningkatkan keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menjumlah dan mengurangkan dalam materi bilangan bulat. Melalui media
koin bilangan bulat ini membantu siswa dalam mengkonkritkan bilangan bulat
positif dan negative yang sifatnya abstrak menjadi konkrit atau semi konkrit.
Dikatakan semi konkrit karena bukan berwujud benda nyata tetapi hanya
nyata dalam visualisasi atau dengan kata lain hanya ada didalam display
computer. Media ini sangat membantu sekali dalam proses pembelajaran
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dan bermanfaat bagi
guru dan siswa. Terbukti dalam proses pembelajaran banyak siswa
memberikan respon baik terhadap penggunaan media audio visual koin
bilangan sound slide ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media
audio visual dalam meningkatkan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat dapat terlaksana dengan berhasil.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian dalam pembahasan tentang penggunaan media audio
visual (sound slide) untuk materi pembelajaran penjumlahan dan pengurangan
Bilangan Bulat di kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar, maka media
audio visual ini benar-benar membantu proses pembelajaran bagi siswa. Hal ini
terbukti selama proses pembelajaran dalam tanya jawab terjadi interaksi yang
aktif antara siswa dan guru. Media audio visual (sound slide) dapat
mengkonkritkan materi bilangan bulat yang tadinya abstrak dan tidak
terbayangkan menjadi terbayangkan dan bahwkan terwujudkan sehingga
pembelajaran ini lebih menarik dan menyenangkan, hasilnyapun lebih baik.
Kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan media audio visual (sound
slide) dalam materi pembelajaran penjumlahan dan pengurangan Bilangan Bulat,
dapat peneliti gambarkan kerangka pemikiran pada gambar 1. sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Dalam pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat belum menggunakan media audio visual Keterampilan menjumlah dan mengu-rangkan pada materi bilangan bulat rendah
Menggunakan media audio visual yang dapat menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media audio visual untuk penjumlahan bilangan bulat. Penggunaan media audio visual untuk pengurangan bilangan bulat
Keterampilan menjumlah dan mengurangkan pada materi bilangan bulat meningkat
Tindakan
Kondisi akhir
Kondisi awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan hipotesis, yaitu
sebagai berikut:
Apabila Media Audio Visual (sound slide) digunakan dalam pembelajaran materi
penjumlahan dan pengurangan, maka akan meningkatkan keterampilan
menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat di kelas IV SD N 02 Ngringo,
Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten
Kabupaten Karanganyar, yang terletak di Jl. Banaran Kalurahan Ngringo
perbatasan wilayah Karanganyar dengan Kota Solo. Termasuk sekolah
komplek, karena dalam satu halaman terdapat dua sekolahan, yaitu SD Negeri
01 Ngringo dan SD Negeri 02 Ngringo. SD Negeri 02 Ngringo termasuk
sekolah yang dipandang baik oleh masyarakat di lingkungan sekitar, karena
fisik sekolahnya bagus, kualitas pendidikannya baik dan alat pembelajarannya
lengkap.
SD Negeri 02 Ngringo memiliki personal computer sebanyak 15 unit,
leptop 2 unit, LCD, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, mushola. Banyak
fasilitas dan cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di
sekolah ini.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian, yaitu dari tahap persiapan hingga
pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 4 bulan, yaitu mulai bulan
Februari sampai Mei. Adapun pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan
pada pra-semester genap (semester 2) yaitu bulan Februari sampai Mei 2011
dengan rincian kegiatan pada tabel 2 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel 2. Jadwal penelitian dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil
No Jenis Kegiatan Bulan
Februari Maret April Mei 1 Observasi ke SD ×
2
Penyusunan dan pengajuan proposal
× × × ×
3 Mengurus surat izin
×
4 Pelaksanaan Penelitian × × ×
5 Analisis Data
×
6 Penyusunan Laporan
× × ×
7
Pelaksanaan Ujian Skripsi
×
8 Pengesahan Laporan
×
9 Pengiriman
×
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang lebih
menekankan pada masalah perbaikan proses di kelas, maka jenis penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas. McNiff dalam Penelitian Tindakan Kelas
menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran (M. Asrori
2007 : 4). Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri
terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas. Selain itu guru juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih
berkualitas dan lebih efektif.
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Sarwiji. S
(2009 : 34) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui
proses pengkajian berdaur atau siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting) seperti tampak pada gambar 2. di bawah ini:
Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi: membuat perencanaan mengajar (RPP), membuat
lembar observasi (LO), dan membuat alat evaluasi (Instrumen).
b. Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.
c. Pengamatan
Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Refleksi
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
Gambar 2. Skema langkah-langkah penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d. Refleksi
Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan
dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa
perubahan dan apa atau dimana perubahan itu terjadi.
C. Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan ada tiga yaitu data yang berhubungan dengan
proses, dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar
menilai keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Data yang berhubungan
dengan proses berupa data tentang peningkatan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat melalui media audio visual (sound slide) bilangan
bulat.
Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sumber data primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa, yaitu berupa hasil
pengerjaan soal evaluasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
lembar observasi tentang pengamatan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah,
yaitu berupa hasil ulangan harian, mid semester dan ulangan semester dari
guru, rapor semester dari kepala sekolah, panduan wawancara untuk guru.
Sumber data utama dalam penelitian adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Slamet St. Y.
dan Suwarto 2007 : 38). Dalam penelitian ini sumber data utama yang diperlukan
adalah data nilai akademik materi pembelajaran penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat yang akan diperbaiki serta informasi dari guru dan siswa kelas IV
SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitian diperlukan alat dan metode untuk mendapatkan data yang tepat dan
obyektif. Penetapan metode pengumpulan data berdasarkan tujuan penelitian
yang akan dicapai, juga berdasarkan kebutuhan sumber data. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data-
data tertulis, seperti hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat
semua dokumen dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap
tentang dokumen tersebut. Slamet St. Y. dan Suwarto (2007 : 52) menyatakan
bahwa dokumen sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dokumen data berupa
bahan tertulis ataupun film, seperti:
a. Hasil ulangan harian
b. Nilai Ujian semester
c. Clip job diskusi siswa
2. Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak
sadar, kebiasaan, dan sebagainya (Slamet St. Y. dan Suwarto 2007 : 44).
Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi
langsung dan partisipasi agar hasilnya subyektif. Observasi langsung yang
dimaksud langsung terhadap obyek yang diteliti sedangkan partisipasi yaitu
pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian dalam situasi
obyak yang diteliti. Dalam observasi guru mengamati keterampilan
menjumlah dan mengurangkan siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten
sedangkan Guru diamati tentang aktivitas dalam mengajarnya. Waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
observasi berlangsung saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, saat itu
pula guru dan siswa kelas IV SD N 02 Ngringo melaksanakan observasi.
3. Wawancara
Sumber data berupa sumber data primer yaitu siswa yang dalam posisi
ini sebagai nara sumber atau informan juga merupakan salah satu sumber data
yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk mengumpulkan informasi dari
sumber data itu maka diperlukan teknik wawancara. Teknik wawancara
adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan peneliti mengadakan
kontak langsung secara lisan dengan sumber data, baik dalam situasi
sebenarnya maupun dalam situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut.
Wawancara dalam penelitian pada umumnya dilakukan secara tidak
terstruktur atau sering disebut teknik wawancara mendalam (Slamet St. Y. dan
Suwarto 2007 : 49). Dalam wawancara ini dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat “open-ended” dan mengarah pada
kedalaman informasi. Dalam penelitian ini wawancara hanya dilakukan
kepada guru kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar untuk mengetahui
cara mengajar, media, dan hasil belajar yang diperoleh siswa.
Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten
tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebelum dilakukan tindakan.
Hal ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal sebelum dilakukan
tindakan. Guru diberi pertanyaan yang meliputi bagaimana kondisi siswa,
media yang digunakan, kendala, dan upaya.
E. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam
kegiatan penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk
menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam
penelitian ini, digunakan teknik trianggulasi data yaitu mengumpulkan data
sejenis tetapi dari sumber yang berbeda-beda. Triangulasi dapat dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dengan menggunakan dua jenis yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu jenis
triangulasi sumber data dan triangulasi metode.
1. Triangulasi Sumber Data
Triangulasi sumber data yaitu mengumpulkan data yang sejenis tetapi dari
sumber yang berbeda-beda. Data tersebut diperoleh dari siswa, guru, dan
kepala sekolah. Data dari siswa berupa hasil pengerjaan soal evaluasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, lembar observasi tentang
pengamatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan. Dari guru
dan kepala sekolah berupa hasil ulangan harian, mid semester dan ulangan
semester, rapor semester serta panduan wawancara untuk guru.
2. Triangulasi Metode
Triangulasi metode dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tetapi data yang
dikumpulkan sejenis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu data nilai
akademik siswa tentang materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
F. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif mempunyai tiga
buah komponen pokok, yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan
(verifikasi). Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses
pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.
Untuk lebih jelasnya, proses analisis model interaktif dapat
digambarakan dengan skema pada gambar 3 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Langkah-langkah analisis:
1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka
dapat dikumpulkan.
2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan
matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.
3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kelas.
4. Melakukan verifikas, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam
persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang
jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.
5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi
penyususunan laporan.
6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan peneliti.
7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran
dalam laporan akhir penelitian.
G. Indikator Kerja
Menurut Sarwiji Suwandi (2008:70) indikator kerja merupakan
rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan
keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kerja yang ingin dicapai dalam
Reduksi Data
Pengumpulan Data
Sajian Data
Penarikan Simpulan
Gambar 3. Model Analisis Interaktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
penelitian ini adalah meningkatnya keterampilan menjumlah dan mengurangkan
bilangan bulat pada siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar dalam
pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui
pengoptimalan penggunaan media audio visual koin bilangan bulat yang
berwujud sound slide. Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan
menjumlah dan mengurangkan dalam materi bilangan bulat siswa kelas IV
ditandai dengan adanya siswa yang mencapai KKM lebih dari 70%. Jadi dari
jumlah seluruh siswa yaitu 40, terdapat 28 siswa yang mecapai KKM (nilai 60).
H. Prosedur Penelitian Tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk mengetahui
permasalahan yang menyebabkan rendahnya keterampilan menjumlah dan
mengurangkan pada materi pelajaran bilangan bulat kelas IV SDN 02 Ngringo
Jaten Karanganyar, dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui
langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam
rangka meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat
dengan menggunakan media audio visual. Prosedur penelitian tindakan
merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh dimaksudkan untuk
memperbaiki kondisi atau perilaku yang mencakup rencana, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Rencana tindakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
pada gambar 4. di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Siklus I Siklus II
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana tindakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar
untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah penggunaan
media audio visual (sound slide) bilangan bulat untuk meningkatkan
keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat di Kelas IV SD
N 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Pada siklus I yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa
kelas IV. Program yang akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I adalah
penggunaan audio visual dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan I
Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang
dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Dalam
Gambar 4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tindakan
dst...
Perencanaan I
Pengamatan
Refleksi Tindakan
Perencanaan II
Pengamatan
Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
proses pembelajaran siswa melihat tayangan sound slide koin bilangan
bulat yang akan memberi gambaran secara konkrit tentang bilangan bulat.
Siswa aktif mencermati koin-koin bilangan untuk ditafsirkan ke dalam
wujud bilangan bulat secara konkrit. Siswa menentukan hasil penjumlahan
dan pengurangan melalui soal latihan yang diberikan oleh guru dan dengan
bantuan sound slide yang akan mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat
pada soal. Siswa mencoba mengerjakan dari hasil pekerjaannya di depan
kelas, siswa lainnya mengoreksi dan memberikan tanggapan atas pekerjaan
yang dikerjakan di papan tulis.
c. Pengamatan
Pengamatan berarti pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan
belajar anak didiknya setelah diberi tayangan sound slide bilangan bulat
dan bimbingan dalam mengerjakan soal latihan.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkalian terhadap hasil evaluasi
data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian
untuk menilai hasil atau dampak dari penggunaan media audio visual yang
akan dilaksanakan pada akhir siklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah
minimal terdapat 60% peserta didik yang dapat mencapai KKM. Apabila
dari hasil evaluasi menunjukan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu
dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar
untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini melalui bantuan media
audio visual sound slide yang akan ditayangkan pada kegiatan inti, siswa
akan mengerjakan tugas dari guru tentang penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat, tetapi pada saat mengerjakan siswa tidak diperkenankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
untuk melihat sound slide bilangan bulat pada slide melainkan
mengerjakan sendiri.
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan II
Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang
dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Kegiatan
yang akan dilakukan pada siklus II adalah guru tetap memberikan tayangan
sound slide bilangan bulat beserta contoh pengerjaan soal penjumlahan dan
pengurangan tetapi hanya pada awal kegiatan inti saja agar siswa mudah
dalam mengingatnya. Dalam pengurangan memiliki tingkat kesulitan yang
lebih dibandingkan dengan penjumlahan. Maka dari itu perlu ada
bimbingan dalam mengerjakan. Bimbingan pembelajaran akan dilakukan
pada pemberian materi melalui sound slide bilangan bulat. Setelah
tayangan sound slide selesai guru memberikan soal evaluasi dan siswa
mengerjakan tanpa melihat sound slide. Beberapa siswa mengerjakan ke
depan untuk dikoreksi bersama-sama serta untuk evaluasi bersama-sama.
c. Pengamatan
Pengamatan berarti pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Pengamatan diarahkan pada
pedoman yang telah disiapkan oleh peneliti dalam rencana tindakan. Selain
itu untuk memperoleh data yang akurat peneliti melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, hal-hal apa
saja yang masih perlu ditingkatkan.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkalian terhadap hasil evaluasi
data kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Sasaran pada siklus II
adalah minimal terdapat 70% peserta didik yang mencapai KKM dalam
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Apabila hasil
evaluasi pada siklus ini menunjukan bahwa sasaran telah tercapai, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
penelitian dihentikan, namun apabila sasaran belum tercapai maka perlu
dilakukan siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten
Kabupaten Karanganyar, yang terletak di Jl. Banaran Kalurahan Ngringo
perbatasan wilayah Karanganyar dengan Kota Solo. Termasuk sekolah
komplek, karena dalam satu halaman terdapat dua sekolahan, yaitu SD Negeri
01 Ngringo dan SD Negeri 02 Ngringo. SD Negeri 02 Ngringo termasuk
sekolah yang dipandang baik oleh masyarakat di lingkungan sekitar, karena
fisik sekolahnya bagus, kualitas pendidikannya baik dan alat pembelajarannya
lengkap. SD Negeri 02 Ngringo memiliki personal computer sebanyak 15
unit, leptop 2 unit, LCD, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, mushola.
Dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yang dilaksanakan di SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar belum
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
maupun media pembelajaran yang lain khususnya untuk menghitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga keterampilan
menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa belum mencapai KKM.
Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan penelitian tindakan
kelas di kelas IV, penelitian menggunakan media audio visual koin bilangan
bulat yang dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan
bilangan bulat.
B. Diskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan
nyata yang ada di lapangan. Hasil survey awal, yaitu rendahnya nilai
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Berdasarkan data hasil pengamatan langsung tanggal 10 Januari 2011
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam
menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk
mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 02 Ngringo
Jaten Karanganyar masih terdapat banyak kekurangan, antara lain guru kurang
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, hal ini dapat dilihat kurang
adanya keaktifan dan respon siswa dan masih kurangnya ketuntasaan belajar
siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar pada materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat. Nilai hasil belajar kognitif siswa diperoleh
dari tes yang sebelumnya soal-soal tersebut telah diujicobakan meliputi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif.
Hasil tes awal materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dapat dilihat pada tabel 3. di bawah ini:
Tabel 3. Pencapaian Nilai Sebelum Penelitian
No Rentang Nilai Frekuensi
I II
1 0 - 200 8 1
2 21 - 400 13 13
3 41 - 600 10 13
4 61 - 800 8 5
5 81 - 1000 1 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Dari tabel di atas dapat disajikan dengan grafik 1 dan 2. sebagai berikut:
Grafik 1. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 1 Siswa
Kelas IV Pada Kondisi Awal
Grafik 2. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 2 Siswa
Kelas IV Pada Kondisi Awal
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa hasil evaluasi sebelum
diadakan penelitian tindakan kelas hanya 32,5 % atau sebanyak 13 siswa
mendapat nilai 70 ke atas, 10 % atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60, sedang
57,5 % atau sebanyak 23 siswa mendapat nilai 50 ke bawah. Rerata kelas adalah
0
5
10
15
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
1
13 13
58F
rekuensi
Interval Nilai
Banyak Siswa
0
5
10
15
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
8
1310
8
1
Frekuensi
Rentang Nilai
Banyak Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
58, perolehan dari jumlah nilai total kelas 2320 dibagi jumlah siswa 40. Selain itu
dari ulangan 1 dan ulangan 2 tidak menunjukan perubahan yang berarti, nilai
siswa stabil. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk
melaksanakan pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dengan menggunakan media audio visual koin bilangan bulat (sound slide).
C. Diskripsi Permasalahan Penelitian
1. Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu tanggal 14
Maret 2011 sampai 19 Maret 2011. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan
pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dengan berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD 2007 kelas IV, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
menggunakan media audio visual koin bilangan bulat.
Standar Kompetensi : Menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi Dasar : 1. Menjumlahkan bilangan bulat.
2. Mengurangkan bilangan bulat.
Indikator : 1. Melakukan penjumlahan bilangan bulat melalui
koin bilangan bulat positif dan negatif pada
media audio visual (sound slide).
2. Menyelesaikan operasi hitungan dalam
penjumlahan bilangan bulat dalam kehidupan
sehari - hari.
3. Melakukan pengurangan bilangan bulat melalui
koin bilangan bulat positif dan negatif pada
media audio visual (sound slide).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4. Menyelesaikan operasi hitungan dalam
pengurangan bilangan bulat dalam kehidupan
sehari-hari
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil
menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sebelum tindakan,
dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Hasil pencatatan menunjukan
bahwa dari siswa kelas IV sebanyak 40 siswa terdapat 23 siswa atau 57,5%
yang masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu mendapat
nilai 50 ke bawah. Setelah dilakukan pemeriksaan pada lembar pekerjaan
siswa, ternyata sebagian siswa siswa masih belum terampil dalam menjumlah
dan mengurangkan bilangan bulat. Hal ini disebabkan materi bilangan bulat
adalah materi yang abstrak bagi siswa, dan siswa belum dapat
mengkonkritkan bilangan bulat tersebut dalam wujud konkrit. Atas dasar hal
tersebut guru kelas melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru
kelas lain tentang metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa kelas IV
SDN 02 Ngringo Jaten. Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala sekolah
dan guru-guru lain, guru kelas memilih media audio visual koin bilangan bulat
yang berwujud sound slide untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten
Karanganyar.
Guru kelas melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual koin bilangan bulat dengan berpedoman
pada standar kompetensi materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat,. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses persiapan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
(1) memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat. Alasan memilih pokok bahasan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat adalah: (a) pokok bahasan penjumlahan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pengurangan bilangan bulat harus betul-betul dikuasai siswa, karena untuk
mempermudah penguasaan materi matematika yang lebih dalam, (b)
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga siswa dapat memecahkan setiap masalah yang
berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, (2)
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah dibuat. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti memuat 2 kali
pertemuan, masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2 ×
35 menit, (3) membuat media animasi dengan menggunakan program
macromedia yaitu swish max 4 yang disimpan dalam bentuk data GIF
(Grapichs Interchange Format). Kemudian diolah dalam microsoft office
power point 2007 dan dipersentasikan, (4) setiap kali akan mengadakan
pembelajaran guru mempersiapkan LCD dan Speaker untuk menampilkan lay
out presentasi media audio visual.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini guru menerapkan tahap pembelajaran dengan penggunaan
media audio visual koin bilangan bulat sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan
menggunakan media audio visual koin bimangan bulat ini dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan.
1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama materi yang disampaikan guru tentang
penjumlahan bilangan bulat. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama
kemudian siswa bersama guru menyanyikan satu lagu wajib, yaitu “satu
nusa satu bangsa” kemudian dilanjutkan dengan guru mengabsen siswa
satu persatu. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan materi mengurutkan
bilangan bulat yang meliputi: membilang, menulis, membandingkan, dan
menentukan lawan bilangan bulat. Materi ini perlu diberikan pada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
untuk menghubungkan pelajaran yang lalu ke materi penjumlahan bilangan
bulat. Tahapan ini disebut dengan apersepsi.
Kegiatan awal, guru memutar slide audio visual yang berisi garis
bilangan yang masih belum dilengkapi dengan bilangan. Guru melakukan
tanya jawab dengan siswa dan bersama siswa melengkapi garis bilangan
yang rumpang menjadi garis bilangan yang lengkap yang terdapat bilangan
positif dan negatif, lihat pada gambar 5. di bawah ini.
Gambar 5. Garis bilangan
Guru menugaskan beberapa siswa untuk membaca bilangan bulat yang
terdapat pada garis bilangan, dan siswa lainnya memperhatikan. Guru
menulis dua bilangan bulat di depan papan tulis untuk dikerjakan siswa,
missal: 1 . . . 2 , dan beberapa siswa maju ke depan untuk membandingkan
dua bilangan tersebut dengan menuliskan tanda < (lebih kecil)/ > (lebih
besar). Guru melanjutkan memutar slide yaitu pada slide penjumlahan
dengan koin bilangan bulat. Siswa memperhatikan pemutaran slide. Guru
memberikan penjelasan tentang masing-masing unsur-unsur dalam slide
seperti: tanda negatif (-), positif (+), kurung kurawal sebagai tanda
menggabungkan koin, dan tanda operasi hitung penjumlahan. Guru
memberikan beberapa contoh soal dengan slide, contoh slide soal
penjumlhan bilangan bulat dengan koin bilangan bulat dapat dilihat pada
gambar 6. sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 6. Contoh Materi Penjumlahan Bilangan Bulat dalam Media Audio Visual Sound Slide Koin Bilangan Bulat
Guru memberikan lembar diskusi untuk dikerjakan siswa secara
berkelompok. Beberapa siswa maju ke depan mengerjakan dan siswa lain
menanggapi jawaban dari temannya. Guru membimbing siswa menemukan
jawaban yang benar. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Guru memberikan soal sebagai evaluasi pembelajaran hari ini tentang
penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan media sound slide. Sebagai
tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar siswa tetap belajar di
rumah dengan tekun tentang penjumlahan bilangan bulat.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua materi yang disampaikan guru tentang pengurangan
bilangan bulat. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama kemudian siswa
bersama guru menyanyikan satu lagu wajib, yaitu “Indonesia Raya”
kemudian dilanjutkan dengan guru mengabsen siswa satu persatu.
Dilanjutkan dengan guru menyampaikan materi pengurangan bilangan
bulat. Pada apersepsi guru mengadakan tanya jawab dengan siswa, tentang
penjumlahan bilangan bulat, sebagai berikut: “Anak-anak kemarin kita
belajar tentang apa? (penjumlahan bilangan bulat) Menggunakan apa?
(koin bilangan bulat) Bagaimana cara menjumlahkannya? (menggabungkan
koin)”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Guru memutar slide audio visual yang berisi tentang operasi hitung
penjumlahan dan guru menanyakan pada beberapa siswa cara mengerjakan.
Beberapa siswa maju ke depan untuk mengerjakan. Guru memutar slide
pengurangan bilangan bulat dengan koin bilangan bulat, siswa
memperhatikan. Guru memberi penjelasan tentang bagian-bagian slide
seperti: tanda negatif (-), positif (+), dan tanda operasi hitung pengurangan.
Guru memberikan contoh soal pengurangan secara sederhana dengan koin
bilangan bulat, dan menugaskan siswa untuk mengerjakan ke depan.
contoh slide materi soal pengurangan bilangan bulat dengan koin bilangan
bulat dapat dilihat pada gambar 7. sebagai berikut:
Gambar 7. Contoh Materi Pengurangan Bilangan Bulat dalam Media Audio Visual Sound Slide Koin Bilangan Bulat
Beberapa siswa maju ke depan mengerjakan dengan bimbingan guru.
Dalam membimbing siswa guru menanamkan konsep pengurangan dengan
koin bilangan bulat, bahwa pengurangan adalah mengambil koin bilangan
bulat, pengambilan berdasarkan bilangan yang menguranginya. Guru
membentuk kelas menjadi 10 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
siswa.
Guru memberikan lembar diskusi yang berisi soal pengurangan
dengan menggambar koin bilangan. Beberapa siswa maju ke depan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
mengerjakan melalui bimbingan guru dan siswa lain menanggapi. Guru
memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal yang belum
dimengerti atau kurang jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada
siswa dan siswa mengerjakan secara mandiri. Setelah siswa mengerjakan
soal evaluasi dan dikumpulkan pada guru dilanjutkan pembahasan,
beberapa siswa maju ke depan mengerjakan secara bergantian. Guru
membimbing siswa dalam mengerjakan, siswa lain menanggapi pekerjaan
teman. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini, bahwa
penjumlahan adalah penggabungan koin positif atau negatif dan
pengurangan adalah mengambil koin positif atau negatif.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan tingkah laku dan sikap siswa selama
malakukan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dengan menggunakan media audio visual sound slide koin bilangan bulat serta
mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan media
audio visual bilangan bulat selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi
berdasarkan (lampiran 6) sebagai berikut:
1) Hasil observasi bagi guru
Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan diperoleh
hasil observasi sebagai berikut:
a) Pra Pembelajaran baik
b) Membuka Pembelajaran baik
c) Pendekatan atau strategi pembelajaran baik
d) Pemanfaatan Sumber belajar/ media pembelajaran baik
e) Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketelibatan siswa baik
f) Penilaian proses dan hasil baik
g) Penggunaan bahasa baik
h) Penutupan baik
i) Skor nilai akir baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Hasil obserasi bagi siswa
Dari data observasi dalam siklus I diperoleh data hasil belajar efektif
siswa (lampiran 4) sebagai berikut:
a) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran baik
b) Perhatian siswa dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh
guru baik walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.
c) Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru baik
d) Siswa aktif dalam pembelajaran.
e) Dari 40 siswa keseluruhan kelas, kurang lebih 30 siswa sudah berani
mengajukan pertanyaan dan pendapat.
f) Siswa menunjukan peningkatan kerja kelompok.
g) Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas baik tugas individu
ataupun tugas kelompok.
h) Keberanian siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil tugas
kurang.
i) Kemauan dalam berdiskusi dengan teman dalam kelompok sudah baik.
j) Keterampilan menjumlah dan mengurangkan baik.
k) Nilai rata-rata 2,6
Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar
psikomotorik dan afektif siswa sebagai berikut:
a) Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas (Psikomotorik)
b) Siswa mau menyiapkan kebutuhan belajar (Afektif)
c) Siswa mau mencatat dan merangkum bahan pelajaran dengan baik
(Psikomotorik).
d) Siswa berani bertanya dan meminta saran kepada guru mengenai bahan
pelajaran yang masih belum jelas (Psikomotorik).
e) Banyak siswa yang mengangkat tangan mengajukan pertanyaan
(Psikomotorik).
f) Siswa akrab dan mau berkomunikasi dengan guru dan teman (Afektif).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Nilai penjumlahan dan pengurangan siswa pada siklus I dapat dilihat
pada lampiran 12. adapun hasilnya terlihat pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2
No. Nilai Nilai Rata- No. Nilai Nilai Rata- Urut 1 2 rata Urut 1 2 rata