-
Proseding Seminar Pengembangan TeknologiDan Perekayasaan
Instrumentasi Nuklir, Serpong 20 Me! 2003
ISSN NO: 1693 -3346
PENGGUNAAN AKSELERA TOR UNTUK TERAPI01 INDONESIA
Yunasfi', Mudjiono*, Dwi Irwanti', Hanifa*, ) Pusat
Pendayagunaan Iptek Nuklir (PPdIN) - BA TAN
ABSTRAK
PENGGUNAAN AKSELERA TOR UNTUK TERAPI DI INDONESIA. Telah
dilakukan surveipenggunaan akselerator untuk terapi di Indonesia.
Akselerator yang digunakan untuk terapi iniadalah akselerator
linier (LINAC) elektron yang dapat memancarkan berkas radiasi
elektronmaupun sinar-X Dari hasil survei diketahui bahwa saat ini
terdapat 8 buah pesawat LINAC yangtersebar di 6 rumah sakit besar
di Indonesia, terutama rumah sakit - rumah sakit besar yang
beradadi kola Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas
radioterapi (pesawat LINAC) yang ada sangattidak memadai Untuk itu,
diperlukan pengadaan fasilitas radioterapi di rumah sakit di
daerah-daerah, temtama rumah sakit-rumah sakit kola-kola besar di
seluruh Indonesia,
ABSTRACT
THE APPLICA nON OF ACCELERA TOR FOR MEDICAL THERAPY IN
INDONESIA. Thestudy of the application of accelerator for medical
therapy in Indonesia was carried out. Acceleratorthat used for
therapy is an electron linier accelerator (LINAC) which can radiate
electron beam andX-ray. This study shows that there are 8 units of
LINAC distributed at 6 big hospitals in Indonesia,especially in
Jakarta. This study also shows that radiotherapy facilities in
Indonesia is unsufficientof Therefore, providing radiotherapy
facilities for hospitals, especially the big hospitals in
Indonesiais necessary.
1. PENOAHULUANpenggunaan akselerator untuk
kesehatan adalah sebagai alai terapi,diagnosa dan produksi
radioisotop.Akselerator untuk terapi telah dimulaisejak. pertama
kali dibuatnya pesawatsinar-X oleh W.O. Coolide yaitu padatahun
1913. Sinar-X yang dihasilkanoleh pesawat ini mempunyai dayatembus
yang masih rendah sehinggakurang efektif untuk medis[1 ,2].OJ abad
ini,permasalahan kesehatandi Indonesia semakin meningkat. Oitingkat
internasional permasalahantersebut telah banyak dipecahkandengan
menggunakan teknologiakselerator. Meskipun untuk kondisilokal
Indonesia akselerator telahterbukti penggunaannya di
bidangkesehatan tetapi masih perlu dikajisejauh mana tingkat
dankemungkinannya dalampendayagunaannya. Oalam makalahini disajikan
hasil kajian yang telah
dilakukan berdasarkan studi literaturdan studi lapangan
aplikasiakselerator untuk terapi, sertapenggunaannya di rumah sakit
-rumah sakit di Indonesia. Hasil kajianini diharapkan dapat
menjadimasukan yang berguna untukmendayagunakan akselerator
dibidang kesehatan khususnya untukterapi di Indonesia.
2. PERKEMBANGANAKSELERA TOR LlNIER UNTUKTERAPI
2.1. RadioterapiTujuan radioterapi adalah
untuk memberikan dosis radiasi setepat-tepatnya (akurasi maupun
presisi) padajaringan yang sakit (volume target)tanpa memberikan
efek kerusakan yangberarti pada jaringan sehat sekitarnya.Oengan
kemajuan teknologi fisikaradioterapi pada saat ini, tujuan terse
but
~ - ~ ~ - _.--
Halaman
-
Proseding Seminar Pengembangan TeknologiDan Perekayasaan
Instrumentasi Nuklir, Serpong 20 Mei 2003
ISSN NO: 1693 -3346
dapat dicapai dengan beberapa caraantara dengan pesawat-pesawat
yangmenghasilkan radiasi pengion energitinggi sehingga bisa
memberikan dosisradiasi yang besar untuk didistribusikanke jaringan
yang sakit, sementaramenurunkan efek terhadap
jaringannormal[3],
Radioterapi merupakansebuah penerapan cara pengobatanpenyakit
maligna (kanker dan tumor)yang sangat penting dan
seringdikombinasikan dengan bedah dankemoterapi. Perlakuan
radioterapi padaumumnya ditakukan dengan beberapakali pemaparan
(exposure) radiasi(fraksinasi) selama selang waktutertentu, untuk
mendapatkan efekradiasi yang maksimum. Perhatian klinisyang perlu
diperhatikan adalahmemusnahkan kanker (perlakuankuratif) atau
mengurangi rasa sakit yangmenyertainya (perlakuan
paliatif)[4-6].
2.2. Akselerator Linear (LiNAC)Akselerator tinier elektron
(electron linac) adalah sumter sinar-Xdan elektron yang paling
banyakdigunakan dalam radioterapi kanker.Radiasi dari akselerator
pada dosistertentu digunakan untuk meradiasitumor dan kanker yang
sangatberbahaya jika dilakukan operasi. Sinar-X dihasilkan dari
akselerator elektronlinear dengan cara menembakkanelektron pada
suatu target.
Akslelrator linier komersialdiperkenalkan pertama kali
untukkepentingan medik sejak tahun 1965,dengan energi felon
bertegangan 7-10MV dan elektron berenergi 4-10 MeV[3]. Hingga saat
ini radiasi yang banyakdigunakan dalam radioterapi adalahberkas
felon sinar-X dan berkaselektron. Kemajuan ini didukung
denganberbagai macam peralatan penunjangdalam rangka optimisasi
radioterapidiantaranya adalah . multi-leafCollimator (MLC),
Stereotactic Radi-Surgery (SRS), portal Imaging Device(PID),
Dynamic Weage, ConformalRadiotherapy, dan Intensity ModulatedRadio-
Therapy (IMRI) [7].
Untuk radiasi sinar-X yangdihasilkan dari pesawat akselerator
liniermedis, distribusi dosis kedalamanmaksimumnya berada
disekitarpermukaan dan turun secara
eksponensial ke datam jaringan. Iniberakibat bahwa jaringan
normal yangada di permukaan akan mengalamicedera oteh berkas
radiasi tersebut.Sedangkan untuk berkas partikel sepertiproton,
neutron dan sebagainyadistribusi dosis kedalamanmaksimumnya berada
di tempat tumorterada, dan dosis minimum berada disekitar
permukaannya.
2.3. Radioterapi LlNAC di IndonesiaTeknotogi akselerator
untuk
terapi kanker telah dimanfaatkan olehrumah sakit-rumah sakit
besar diIndonesia. Tetapi, rumah sakit yangtelah memanfaatkan
teknologiakselerator ini masih terbatas. Sampaisaat ini baru ada 6
rumah sakit yangtetah memiliki fasilitas akselerator ini,yaitu :
Rumah Sakit Kanker Dharmais(RSKD) Jakarta, Rumah Sakit UmumPusat
Nasional (RSUPN) CiptoMangunkusumo - Jakarta, Rumah SakitPusat
Angkatan Darat (RSPAD) GatotSubroto - Jakarta, Rumah Sakit
UmumPersahabatan - Jakarta, Rumah SakitUmum (RSU) Kariadi -
Semarang danRumah Sakit Umum (RSU) Sutomo -Surabaya, semua rumah
sakit inimenggunakan akseterator linear(LlNAC). Semenjak
pertengahan tahun2001, pesawat LlNAC di RSPAD GatotSubroto sudah
tidak berfungsi lagi.
Pada Tabel 1 ditunjukkanrumah sakit yang menggunakanpesawat
akselerator untuk terapi, jenisakselerator yang digunakan dan
jumlahpasien rata-rata per bulan. Data inidiperoleh berdasarkan
hasil survei kerumah sakit-rumah sakit tersebut. Padalabel ini
terlihat bahwa RSUPN. dr.Cipto Mangunkusumo yang memiliki 2unit
pesawat Linac mempunyai jumlahpasien terbanyak (yaitu sekitar
3500orang) per bulannya. Sesuai denganfungsinya sebagai rumah sakit
rujukannasional maka rumah sakit ini melayanipasien untuk terapi
kanker yang berasaldari seluruh wilayah Indonesia. Begitujuga
dengan RSK. Dharmais yangmerupakan rumah sakit khusus kankerjuga
memiliki 2 unit pesawat Linac danmelayani pasien sekitar 1500 orang
perbulan yang berasal dari seluruh wilayahIndonesia Sedangkan
RS.Persahabatan yang memiliki 1 unitpesawat Linac melayani pasien
rata-rata
.- --------Halaman 9X
-
Proseding Seminar Pengembangan TeknologiDan Perekayasaan
Instrumentasi Nuklir, Serpong 20 Mei 2003
ISSN NO : 1693 -3346
per bulan sekitar 6 orang yangumumnya berasal dari wi/ayah
JakartaTimur. RSUP. dr. Kariadi memiliki 1 unitpesawat Linac
melayani pasien rata-rataper bulan sekitar 500 orang yangumumnya
berasal dari wi/ayah JawaTengah. RSUD. Soetomo yang jugamemiliki 1
unit pesawat Linac melayanipasien rata-rata per bulan sekitar
25orang.
Jenis penyakit kanker yangumum ditemui di Indonesia
adalahpayudara (breast), /eher rahim (uterine
cervia) , nasopharinx, paru-paru (lung),thyroid, mulut (oral
tongue), pita suara(larynx), usus besar (rectum),astrcytoma dan
prostat (prostate). Jenispenyakit kanker ini merupakan 10
besarurutan banyaknya penderita penyakitkanker yang ditemukan di
Indonesia.Umumnya di semua rumah sakit-rumahsakit ini memi/iki data
yang sama untukjenis penyakit kaker yang diderita oleholeh
pasiennya.
Tabel1. Jumlah pasien rata-rata per bulan di rumah sakit-rumah
sakitmenggunakan akselerator untuk terapi.
yang
3. PEMBAHASANDari Tabel 1. menunjukkan
bahwa teknologi akse/erator telahdimanfaatkan untuk terapi
kanker diIndonesia. Tetapi, Indonesia denganjumlah penduduk di atas
200 juta dandapat dikategorikan sebagai negaraberkembang, dengan
fasilitasradioterapi (pesawat Linac) yang adasangat tidak memadai.
Selain itufasi/itas radioterapi yang ada masihterbatas untuk rumah
sakit-rumah sakitbesar di pu/au Jawa, terutama rumahsakit-rumah
sakit besar di Jakarta.Dilihat dari jumlah pasien di masing-masing
rumah sakit sangat tidak meratadan masih terpusat di rumah sakit
yangada di Jakarta. Untuk itu, diperlukanpengadaan fasilitas
radioterapi (pesawatLinac) di rumah sakit-rumah sakit dikota-kota
besar di Indonesia Untukpengembangan fasilitas radioterapi
inimemerlukan dana yang cukup besardan sumber daya manusia
yangterampil.
~--- , --------..
Pemanfaatan teknologiakse/erator (pesawat Linac) untuk
terapikanker sangat efektif karena tidakmenimbulkan limbah
radioaktif kelingkungan. Tujuan radioterapi ini adalahuntuk
mendapatkan tingkatan sitotoksikradiasi terhadap jaringan yang
sakitdengan seminima/ mung kin paparanradiasi terhadap jaringan
yang sehat.
Serdasarkan uraian tersebutdapat terlihat bahwa
teknologiakselerator dapat memberikan prospekyang bagus. Untuk itu,
SATAN perlumengembangkan lebih /anjutpemanfaatan maupun
penguasaanteknologinya. Sesuai dengan KeputusanPresiden nomor 197
tahun 1998, bahwasalah satu tugas SATAN adalahmelaksanakan
pengembanganpemanfaatan tenaga nuk/ir di Indonesia,termasuk
pemanfaatan akselerator dibidang kedokteran. Strategi yang
palingtepat dilakukann oleh SATAN untukmengembangkan
pemanfaatanteknologi akselerator untuk terapi adalahmelakukan
kemltraan (patnership)
~ ..~-------
Halaman
-
Proseding Seminar Pengembangan TeknologiDan Perekayasaan
Instrumentasi Nuklir, Serpong 20 Mei 2003
ISSN NO: 1693 -3346
dengan rumah sakit-rumah sakit yangada di daerah-daerah,
Kemitraanbertujuan untuk mendukungpengembangan suatu teknologi
dalamhat ini teknologi akselerator;meningkatkan mekanisme
untukkomersialisasi dan difusi teknologiakselerator utnuk terapi.
Disamping itu,kemitraan memberikan akses kependanaan (kondisi
krisis ekonomi diIndonesia saat ini sangat berpengaruhsekali pada
pendanaan penelitian danpengembangan) dan pelatihan inovasi,dan
menstimulasi jaringan diantarapelaku inovasi yang dalam hal ini
rumahsakit-rumah sakit. Dalampengembangan atau penguasaan
sertapemanfaatan teknologi akselerator iniperlu diprioritaskan
terlebih dahulupembinaan kemitraan untuk mengatasikendala-kendala
yang biasa dihadapidalam pengembangan dan pemanfaatanteknologi ini
seperti besarnya biayapengembangan, sulitnya difusi
dankomersialisasi dan lain-lain sebelummelakukan pengembangan
maupunpemanfaatan teknologi akselerator Jebihjauh. Dengan demikian
pengembangandan pemanfaatan akselerator dapatdilakukan secara
efisien dan efektifdilaksanakan.
4. KESIMPULANBerdasarkan survei yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwateknologi akselerator (LiNAC)
untukterapi penyakit kanker sudahdimanfaatkan oleh rumah
sakit-rumahsakit di Indonesia. Tetapi, pemanfaatanakselerator ini
masih terbatas padarumah sakit-rumah sakit besar di pulauJawa dan
sebagian besar rumah sakit-rumah sakit besar di Jakarta.Penggunaan
akselerator ini di Indonesiaperlu dikembangkan lebih lanjut
supaya
~------
rumah sakit-rumah sakit yang ada didaerah-daerah juga memiliki
akseleratorini (LiNAC) sehingga mengurangi biayaberobat.DAFTAR rUST
AKA
1. SEGRE E., "Nuclei and Particles ",WA Benjamin, Inc., 1977, p.
130-166PARKER S. P, "Nuclear andParticle Physics Source
Book:Particle Accelerators", McGraw-HiliInc., 1988,
p.397-453SUSWORO R., SUSKI R IYOS.,dan NASUKA,"Perkembangan
danAplikasi Teknologi Akseleratoruntuk Radioterapi',
PresentasiIImiah Keselamatan Radiasi danLingkungan V, 26-27 Agustus
1997,BATAN, Jakarta.SISWONO H., SOFYAN R.," TerapiKanker dengan
dengan IradiasiProton", Jurnal Pengkajian Sainsdan Teknologi
Nuklir, Vol 4., No.1,1998SUDJATMOKO,"KajianPemanfaatan Akselerator
Medisuntuk Radioterapi Kanker" ,Makalah pada Rakor TimPelaksana
Proyek PeningkatanKesejahteraan Masyarakat danKinerja Melalui
PendayagunaanAkselerator, P3TM_BA TANYogyakarta, 22 Juni
1999.SUDJATMOKO,"Kajian KebutuhanDasar dan Konsep Awal
SpesifikasiTeknis Akselerator UntukRadioterapi Kanker", BadanTenaga
Nuklir Nasional P3TM,Yogyakarta.NASUKHA, "Akselerator untukTerapi :
Sebuah Kajian UntukIndonesia", Buletin ALARA, Vol. 3,No.3, April
2001, p. 39-45
2.
3.
4.
5.
6.
7.
~-- -....------
Halaman 100
DAFTAR ISIPENGGUNAAN AKSELERATOR UNTUK TERAPI DI
INDONESIAABSTRAKPENDAHULUANPERKEMBANGAN AKSELERATOR LINIER UNTUK
TERAPIPEMBAHASANKESIMPULANDAFTAR PUSTAKA
1: Ke Daftar Isi