Top Banner
Pengertian Perencanaan Agregat Perencanaan Agregat (agregat planning) juga dikenal sebagai Penjadwalan Agregat adalah Suatu pendekatan yang biasanya dilakukan olehpara manajer operasi untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan). Perencanaan agregat dapat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, danvariabel lain yang dapat dikendalikan. Keputusan Penjadwalan menyangkut perumusan rencana bulanan dankuartalan yang mengutamakan masalah mencocokkan produktifitas dengan permintaan yang fluktuatif. Oleh karenanya perencanaan Agregat termasuk dalam rencana jangka menengah. Tujuan Perencanaan Agregat Pada dasarnya tujuan dari perencanaan agregat adalah berusaha untuk memperoleh suatu pemecahan yang optimal dalam biaya atau keuntungan pada periode perencanaan. Namun bagaimanapun juga, terdapat permasalahan strategis lain yang mungkin lebih penting daripada biaya rendah. Permasalahan strategis yang dimaksud itu antara lain mengurangi permasalahan tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, atau memenuhi tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Bagi perusahaan manufaktur, jadwal agregat bertujuan menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan rencana produksi, tetapi untuk
24

Pengertian Perencanaan Agregat

Jan 27, 2023

Download

Documents

Gus ari wardi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengertian Perencanaan Agregat

Pengertian Perencanaan Agregat

Perencanaan Agregat (agregat planning) juga dikenal sebagai

Penjadwalan Agregat adalah Suatu pendekatan yang biasanya

dilakukan olehpara manajer operasi untuk menentukan kuantitas dan

waktu produksi pada jangka menengah (biasanya antara 3 hingga 18

bulan ke depan). Perencanaan agregat dapat digunakan dalam

menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang

diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga

kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak,

danvariabel lain yang dapat dikendalikan.

Keputusan Penjadwalan menyangkut perumusan rencana bulanan

dankuartalan yang mengutamakan masalah mencocokkan produktifitas

dengan permintaan yang fluktuatif. Oleh karenanya perencanaan

Agregat termasuk dalam rencana jangka menengah.

Tujuan Perencanaan Agregat

Pada dasarnya tujuan dari perencanaan agregat adalah

berusaha untuk memperoleh suatu pemecahan yang optimal dalam

biaya atau keuntungan pada periode perencanaan. Namun

bagaimanapun juga, terdapat permasalahan strategis lain yang

mungkin lebih penting daripada biaya rendah. Permasalahan

strategis yang dimaksud itu antara lain mengurangi permasalahan

tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, atau

memenuhi tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Bagi perusahaan

manufaktur, jadwal agregat bertujuan menghubungkan sasaran

strategis perusahaan dengan rencana produksi, tetapi untuk

Page 2: Pengertian Perencanaan Agregat

perusahaan jasa, penjadwalan agregat bertujuan menghubungkan

sasaran dengan jadwal pekerja.Ada empat hal yang diperlukan dalam

perencanaan agregat antara lain:

         Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan

output

         Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan jangka

menengah yang layak pada waktu agregat.

         Metode untuk menentukan biaya

         Model yang mengombinasikan prediksi dan biaya sehingga

keputusan penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan

Sifat Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat menurut istilah agregat berarti

mengombinasikan sumber daya yang sesuai ke dalam jangka waktu

keseluruhan. Dengan prediksi permintaan, kapasitas fasilitas,

tingkat persediaan, ukuran tenaga kerja, dan input yang saling

berhubungan, perencana harus memilih tingkat output untuk sebuah

fasilitas selama 3 hingga 18 bulan yang akan datang. Dalam

perencanaan agregat, rencana produksi tidak menguraikan per

produk tetapi menyangkut berapa banyak produk yang akan

dihasilkan tanpa mempermasalahkan jenis dari produk tersebut.

Sebagai contoh pada perusahaan pembuat mobil, hanya

memperhitungkan berapa banyak mobil yang akan dibuat, tetapi

Page 3: Pengertian Perencanaan Agregat

bukan berapa banyak mobil dua pintu atau empat pintu atau berapa

banyak mobil berwarna merah atau biru.

Hubungan Input dan Output Perencanaan Agregat

Gambar di atas memperlihatkan bahwa dalam membuat rencana

agregat untuk produksi, manajer operasi tidak hanya menerima

input mengenai prediksi permintaan dari bagian pemasaran, tetapi

harus pulaberhadapan dengan data keuangan, personel (tenaga

kerja), persediaan kapasitas eksternal (subkontraktor), dan

ketersediaan bahan baku/mentah. Didalam sebuah lingkungan

manufaktur, proses untuk menguraikan rencana agregat secara lebih

terinci disebut disagregasi (disagregation). Disagregasi

menghasilkan sebuah jadwal produksi induk (master production

schedule),yang menyediakan input bagi system perencanaan

Page 4: Pengertian Perencanaan Agregat

kebutuhan material(material requirement planning-MRP system).

Master production schedule menangani pembelian atau produksi

komponen yang diperlukan untuk membuat produk akhir. Jadwal kerja

yang terinci bagi orang-orang dan prioritas penjadwalan bagi

produk menghasilkan tahap akhir system perencanaan produksi.

Biaya yang Terlibat Dalam Perencanaan Agregat

Biaya-biaya yang terlibat dalam perencanaan agregat antara lain :

         Hiring Cost (biaya penambahan tenaga kerja)

Penambahan tenaga kerja menimbulkan biaya-biaya untuk iklan,

proses seleksi dan training. Biaya training merupakan biaya yang

besar apabila tenaga kerja yang direkrut adalah tenaga kerja yang

belum berpengalaman.

         Firing Cost (Biaya pemberhentian tenaga kerja)

Pemberhentian tenaga kerja biasanya terjadi karena semakin

rendahnya permintaan akan produk yang dihasilkan, sehingga

tingkat produksi menurun dengan drastic. Pemberhentian ini

mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon bagi

karyawan yang di-PHK, menurunnya moral kerja dan produktivitas

karyawan yang masih bekerja, dan tekanan yang bersifat social.

Semua akibat ini dianggap sebagai biaya pemberhentian tenaga

kerja yang akan ditanggungperusahaan.

         Overtime Cost dan Undertime Cost (biaya lembur dan biaya

menganggur)

Page 5: Pengertian Perencanaan Agregat

Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output

produksi, tetapi konsekwensinya perusahaan harus mengeluarkan

biaya tambahan lembur yang biasanya 150% dari biaya kerja

regular.Disamping biaya tersebut, adanya lembur akan memperbesar

tingkat absen karyawan karena capek. Kebalikan dari kondisi

diatas adalah bila perusahaan mempunyai kelebihan tenaga kerja

dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

kegiatan produksi. Tenaga kerja berlebih ini kadang-kadang bisa 

dialokasikan untuk kegiatan lain yang produktif meskipun tidak

selamanya efektif. Bila tidak dapat dilakukan alokasi yang

efektif, maka perusahaan dianggap menanggung biaya menganggur

yang besarnya merupakan perkalian antara jumlah jam kerja yang

tidak terpakai dengan tingkat upah dan tunjangan lainnya.

         Inventory Cost dan Backorder Cost (biaya persediaan dan biaya

kehabisan persediaan)

Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan

permintaan pada saat-saat tertentu. Konsekwensi dari

kebijaksanaan persediaan bagi perusahaan adalah timbulnya biaya

penyimpanan(inventory cost/holding cost) yang berupa biaya

tertahannya modal,pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan biaya

sewa gudang. Kebalikan dari kondisi diatas, kebijaksanaan tidak

mengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, tetapi

sebenarnya dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk biaya

kehabisan persediaan. biaya kehabisan persediaan ini dihitung

berdasarkan berapa barang diminta yang tidak tersedia. Kondisi

Page 6: Pengertian Perencanaan Agregat

ini pada system MTO(Make to order =Memproduksii berdasarkan

pesanan) akan mengakibatkan jadwal jadwal penterahan order

terlambat, sedangkan pada system MTS (make to stock =Memproduksi

untuk memenuhi persediaan) akan mengakibatkan beralihnya

pelanggan pada produk lain. Kekecewaan pelanggan karena tidak

tersedianya barang yang diinginkan akan diperhitungkan sebagai

kerugian bagi perusahaan, dimana kerugian tersebut akan

dikelompokkan sebagai biaya kehabisan persediaan. Biaya kehabisan

persediaan ini sama nilainya dengan biaya pemesanan kembali bila

konsumen masih bersedia menunggu.

         Subcontract Cost (biaya subkontrak)

Pada saat permintaan melebihi kemampuan kapasitas

regular,biasanya perusahaan mensubkontrakan kelebihan permintaan

yang tidak bisa ditanganinya sendiri kepada perusahaan lain.

Konsekuensi dari kebijaksanaan ini adalah timbulnya biaya

subkontrak, dimana biasanya biaya mensubkontrakan ini lebih mahal

dibandingkan memproduksi sendiri dan adanya resiko terjadinya

kelambatan penyerahan dari kontraktor.

Strategi Perencanaan Agregat.

Terdapat delapan pilihan secara lebih terinci. Lima pilihan

pertama disebut pilihan kapasitas (capacity option) atau disebut

strategi perencanaan agregat secara murni (Pure Strategy) sebab

pilihan ini tidak berusaha untuk mengubah permintaan tetapi untuk

menyerap fluktuasi dalam permintaan. Tiga pilihan yang terakhir

Page 7: Pengertian Perencanaan Agregat

adalah pilihan permintaan (demand option) dimana perusahaan

berusaha untuk mengurangi perubahan pola permintaan selama

periode perencanaan. Strategi-strategi ini melibatkan manipulasi

persediaan, nilai produksi, tingkat tenaga kerja,kapasitas, dan

variabel lain yang dapat dikendalikan 

      Pilihan Kapasitas / Pure Strategy

Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar(produksi)

berikut:

1.       Mengubah tingkat persediaan

Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode

permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa

mendatang. Jika strategi ini dipilih, maka biaya-biaya yang

berkaitan dengan penyimpanan, asuransi, penanganan, keusangan,

pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. (Biaya-

biaya ini pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai sebuah

barang setiap tahunnya). Pada sisi lain, ketika perusahaan

memasuki masa dimana permintaan meningkat, maka kekurangan yang

terjadi dapat mengakibatkan tidak terjadinya penjualan yang

disebabkan waktu tunggu yang lebih panjang dan pelayanan

pelanggan yang lebih buruk.

2 .       Meragamkan jumlah tenaga kerja

 Dilakukan dengan cara mengkaryakan atau

memberhentikan.Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah

Page 8: Pengertian Perencanaan Agregat

dengan mengkaryakan atau memberhentikan para pekerja produksi

untuk menyesuaikan tingkat produksi. Bagaimanapun, sering

karyawan baru memerlukan pelatihan, dan produktivitas rata-rata

menurun untuk sementara karena mereka menjadi terbiasa.

Pemberhentian atau PHK, tentu saja, menurunkan moral semua

pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas yang lebih

rendah.

3.       Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong

Terkadang tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan dengan

meragamkan waktu kerja, mengurangi banyaknya jam kerja ketika

permintaan rendah dan menambah jam kerja pada saat permintaan

naik. Sekalipun begitu, ketika permintaan sedang tinggi, terdapat

keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan. Upah

lembur membutuhkan lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur

dapat membuat titik produktivitas pekerja secara keseluruhan

merosot. Lembur juga dapat menyiratkan naiknya biaya overhead

yang diperlukan untuk menjaga agar fasilitas dapat tetap

berjalan.Pada sisi lain, disaat permintaan menurun, perusahaan

harus mengurangi waktu kosong pekerja-yang biasanya merupakan

proses yang sulit.

4.       Subkontrak

Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara

dengan melakukan subkontrak selama periode permintaan

Page 9: Pengertian Perencanaan Agregat

tinggi.Bagaimana pun, subkontrak, memiliki beberapa kekurangan

antaralain :

-          Mahal

-          Membawa resiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing

-          Seringkali susah mendapatkan pemasok subkontrak yang

sempurna, yang selalu dapat mengirimkan produk bermutu tepat

waktu.

5.       Penggunaan karyawan paruh waktu

Terutama di sector jasa, karyawan paruh waktu dapat mengisi

kebutuhan tenaga kerja tidak terampil. Praktik ini umum dilakukan

direstoran, toko eceran, dan supermarket.

   Pilihan Permintaan

Pilihan permintaan dasar adalah sebagai berikut :

6.       Mempengaruhi permintaan.

Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba

untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi,

kewiraniagaan, dan diskon. Perusahaan penerbangan dan hotel telah

lama menawarkan diskon akhir pekan dan tarif musim sepi;

perusahaan telepon membebankan biaya yang lebih murah pada malam

hari; beberapa perguruan tinggi member diskon bagi warga senior;

dan pendingin udara dijual lebih murah pada waktu musim dingin.

Page 10: Pengertian Perencanaan Agregat

Bagaimana pun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan

penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan

dengan kapasitas produksi.

7.       Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi.

Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima

perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan)

untuk dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa

kehilangan kehendak baik mereka maupun pesanannya, tunggakan

pesanan adalah strategi yang mungkin dijalankan. Banyak

perusahaan menggunakan tunggakan pesanan,tetapi pendekatan ini

sering mengakibatkan hilangnya penjualan.

8.       Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan

musimyang berbeda).Sebuah teknik

pelancar masalah aktif yang secara luas digunakan para pengusaha

manufaktur adalah mengembangkan sebuah produk yang merupakan

perpaduan dari barang counterseasonal. Contohnya adalah

perusahaan yang membuat pemanas dan pendingin ruangan atau mesin

pemotong rumput dan penyingkir salju. Bagaimanapun, perusahaan

yang menerapkan pendekatan ini mungkin mendapati diri mereka

terlibat dengan produk atau jasa di luar area keahlian atau

target pasar mereka.

  Strategi  Campuran ( mixed Strategy )

Walupun setiap lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan

permintaan dapat menghasilkan sebuah jadwal agregat yang efektif,

Page 11: Pengertian Perencanaan Agregat

beberapa kombinasi diantara pilihan kapasitas dan pilihan

permintaan mungkinakan lebih baik

Kebanyakan pengusaha manufaktur berasumsi bahwa penggunaan

pilihan permintaan telah diteliti secara menyeluruh oleh bagian

pemasaran dan pilihan-pilihan yang layak itu digabungkan dengan

prediksi permintaan. Manajer operasi lalu membuat rencana agregat

berdasarkan pada prediksi itu. Bagaimanapun, dengan menggunakan

lima pilihan kapasitas dalam otoritasnya, manager operasi masih

memiliki banyak kemungkinan rencana. Rencana ini dapat terdiri

dari :

         strategi perburuan (chase strategy)

Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat

output bagi setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan

untuk periode tersebut. Strategi ini dapat terpenuhi dengan

berbagai jalan. Sebagai contoh, manager operasi dapat

memvariasikan tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau

menghentikan karyawan , atau dapat memvariasikan produks idengan

waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu,atau subkontrak.

         strategi penjadwalan bertingkat (level-scheduling strategy).

Sebuah rencana agregat di mana produksi harian tetap

samadari periode ke periode. Perusahaan seperti Toyota dan Nissan

mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan

mungkin membiarkan persediaan barang jadi naik atau turun untuk

menopang perbedaan permintaan dan produksi atau menemukan

Page 12: Pengertian Perencanaan Agregat

pekerjaan alternatif bagi karyawan. Penjadwalan bertingkat akan

bekerja dengan baik ketika permintaan stabil.

Keuntungan dan Kerugian Masing-Masing Strategi Perencanaan Agregat

Pilihan Keunggulan Kerugian Beberapa KomentarMengubah tingkatpersediaan

Perubahan sumber daya manusia terjadi secarabertahap atau tidak ada perubahan produksi secara tiba-tiba

Biaya penyimpanan persediaan dapat meningkat. Kekurangan persediaan dapat menyebabkan kehilangan pernjualan

Diterapkan terutama untuk produksi dan operasi, bukan jasa

Meragamkan jumlah tenaga kerja dengan merekrut atau memberhentikan karyawan

Menghindari biaya alternative lain

Biaya perekrutan, PHK, dan pelatihan mungkin berjumlah besar.

Digunakan di mana jumlah angkatan kerja besar

Meragamkan tingkat produksimelalui waktu lembur atau waktu kosong

Menyesuaikan fluktuasi musiman  tanpabiaya perekrutan / pelatihan

Upah lembur mahal; karyawanlelah; mungkin tidak dapat memenuhi permintaan

Memungkinkan fleksibilitas dalam rencana agregat

Subkontrak Membolehkan adanya fleksibilitas dan memuluskanoutput perusahaan

Kehilangan pengendalian mutu; mengurangi keuntungan; kehilangan bisnis di masa

Diterapkan terutama dalam penentuan produksi

Page 13: Pengertian Perencanaan Agregat

datangMenggunakan karyawan paruh waktu

Lebih murah dan lebih fleksibel daripada karyawan penuhwaktu

Biaya perputaran karyawan/ pelatihan tinggi; sulit membuat penjadwalan

Baik untuk pekerjaanyang tidak membutuhkan keterampilan di wilayah dengan jumlah tenaga kerja sementara yg bnyak

Mempengaruhi permintaan

Mencoba untuk menggunakan kapasitas berlebih; diskon menarikpelanggan baru

Ketidakpastian permintaan, sulit untuk menyesuaikan permintaan padapasokan ssecaratepat

Menciptakan ide-ide pemasaran, sering digunakan overbook (permintaan melebihi pasokan) dalam beberapa jenis usaha

Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi

Dapat menghindari lembur, menjaga kapasitas tetap konstan

Pelanggan harusmau menunggu, tetapi kehendakbaik akan hilang

Banyak perusahaan melakukan tunggakan pesanan

Perpaduan produkdan jasa counterseasonal

Sumber daya yang dimanfaatkan secara penuh; memungkinkan tenaga kerja stabil

Mungkin membutuhkan keahlian atau peralatan diluar keahlianperusahaan

Sangat berisiko untuk menemukan produk atau jasa dengan pola permintaan yang berlawanan

Metode – Metode Perencanaan Agregat.

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk perencanaan

agregatini tetapi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok yaitu:

a. Dengan pendekatan Optimasi :

– progamma linier

Page 14: Pengertian Perencanaan Agregat

– aturan HMMS (Linier Decision Rule)

– search Decision Rule, dll

b. Dengan pendekatan Heuristik :

– metode grafik

– metode koefisien manajemen

– metode parametric, dll

Tidak semua metode ini akan dijelaskan pada buku ini Namun

pada prinsipnya semua metode yang ada akan menghasilkan kecepatan

produksi pada periode perencanaan yang dibuat, jumlah tenaga

kerja yang digunakan, serta tingkat persediaan yang terjadi.

1         Metode grafik dan diagram (graphical and charting techniques)

Metode ini sangat sering dipakai karena mudah dipahami dan

digunakan. Pada dasarnya, rencana ini menggunakan beberapa

variable secara bersamaan agar perencana dapat membandingkan

permintaan yang diproyeksikan dengan kapasitas yang ada.

Pendekatan yang digunakan adalah “ trial and error “ yang

tidak menjamin terciptanya rencana produksi yang optimal, tetapi

penghitungan yang dibutuhkan hanya sedikit dan dapat dilakukan

oleh staf yang palingdasar pekerjaannya (karyawan administrasi).

Page 15: Pengertian Perencanaan Agregat

Tahapan dalam metode ini

adalah:                                                           

                                               

A.   A. Tentukan permintaan pada tiap periode.

B.      B.  Tentukan berapa kapasitas pada waktu biasa, waktu lembur,

dan tindakan subkontrak untuk tiap periode

C.      C. Tentukan biaya tenaga kerja, biaya rekrutmen dan biaya

pemberhentian karyawan serta biaya penahanan persediaan.

D.      D. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan

pada para pekerja dan tingkatan persediaan.

E.   E.     Kembangkan rencana alternative dan amati biaya totalnya.

2.       Pendekatan Matematis Dalam Perencanaan

Beberapa pendekatan matematis terhadap perencanaan agregat telah

banyak dikembangkan diantaranya:

A.      A. Metode Transportasi Dalam Program Linear Jika masalah

perencanaan agregat dipandang sebagai masalah alokasi kapasitas

operasi untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan, maka rencana

agregat dapat dirumuskan dalam format program linear.

B.      B. Linear Decision Rule Merupakan model perencanaan agregat

yang berupaya untuk mengoptimalkan tingkat produksi dan tingkat

jumlah tenaga kerja sepanjang periode tertentu.

Contoh Perhitungan Metode Grafik dan Diagram

Page 16: Pengertian Perencanaan Agregat

1.       Gambarkan histogram permintaan dan tentukan kecepatan

produksi (Pt) rata-rata yang diperlukan untuk memenuhi

permintaan.

2.       Gambarkan grafik permintaan kumulatif terhadap waktu serta

grafik permintaan rata-rata kumulatif terhadap waktu.

Identifikasikan periode

– periode tempat terjadinya kekurangan barang (back order)

dan periode-periode adanya kelebihan barang (inventory).

3.        Tentukan strategi yang akan digunakan untuk menanggulangi

kekurangan dan kelebihan   barang tersebut.

4.        Hitung ongkos yang ditimbulkan oleh setiap strategi dan

pilih yang memberikan ongkos terkecil.

Contoh berikut ini akan memberikan gambaran metode grafis ini.

Perusahaan ABC telah meramalkan permintaan akan produknya secara

agregat yang dapat diliihat pada Tabel sebagai berikut :

Periode Permintaan KumulatifPermintaan

1 220 2202 170 3903 400 7904 600 1.3905 380 1.7706 200 1.9707 130 2.1008 300 2.400

Kecepatan Produksi

Page 17: Pengertian Perencanaan Agregat

Histogram dan kumulatif permintaan di atas menggambarkanbagaimana permintaan menyimpang dari rata-rata kebutuhan. Denganmenggunakan strategi murni beberapa alternatif yang dapatdilakukan yaitu :

1.       Alternatif 1  : Mengendalikan jumlah tenaga kerja

Alternatif ini melibatkan penambahan dan pengurangan jumlah tenagakerja sesuai dengan kebutuhan. Laju produksi akan sama dengan permintaan. Biaya rencana ini yaitu Rp 138.000,-

Page 18: Pengertian Perencanaan Agregat

Periode Permintaan BiayaPenambahanTenagaKerja

BiayaPengurangan

TenagaKerja

Biaya Total

1 220 - - -2 170 - 500 5003 400 23.000 - 23.0004 600 20.000 - 20.0005 380 - 33.000 33.0006 200 - 27.000 27.0007 130 - 10.500 10.5008 300 17.000 - 17.000

Total 138.0002.       Alternatif 2 : Mengendalikan jumlah persediaan

Jika perusahaan tidak ingin melakukan perubahan jumlah

tenaga kerja,maka strategi yang dapat dilakukan yaitu memproduksi

dengan laju rata rata permintaan dan fluktuasi permintaan

dipenuhi menggunakan persediaan. Rencana ini dihitung pada tabel

berikut dan berdasarkan perhitungan di bawah, kekurangan maksimum

sebesar 270 unit terjadi pada periode 5. Karena adanya

ketidakpastian dalam peramalan maka kekurangan ini dipenuhi mulai

dari periode pertama. Biaya rencana total Rp.96.500,-,

Period

e

Perminta

as

Kumulatif

Permintaa

n

Kecepata

n

Produksi

Kumulati

f

Produksi

Persedia

an

Penyesuai

an

Persediaa

n (270

unit)

Biaya

Persediaan

1 220 220 300 300 80 350 17.5002 170 390 300 600 210 480 24.0003 400 790 300 900 110 380 19.000

Page 19: Pengertian Perencanaan Agregat

4 600 1.390 300 .200 -190 80 4.0005 380 1.770 300 1.500 -270 0 06 200 1.970 300 1.800 -170 100 5.0007 130 2.100 300 2.100 0 240 13.5008 300 2.400 300 2.400 0 270 13.500

Total 96.500

3.        Alternatif 3: SubkontrakPerusahaan menginginkan memproduksi sejumlah permintaan minimum dan sisa permintaan dipenuhi dengan subkontrak.Biaya rencana total Rp.108.000,-

Periode Permintaan KecepatanProduksi

Subkontrak Biaya Total

1 220 130 90 7.2002 170 130 40 3.2003 400 130 270 21.6004 600 130 470 37.6005 380 130 250 20.0006 200 130 70 5.6007 130 130 0 08 300 130 170 13.600

Total 108.3004.       Alternatif 4 : Strategi Hibrid

Strategi hibrid dilakukan dengan menggabungkan beberapa strategi

murni dengan kebijaksanaan sebagai berikut :

1.        Laju produksi konstan sebesar 200 unit/3 bulan dan

dimungkinkan untuk melakukan lembur sebesar 25 % jika permintaan

melebihi laju produksi.

2.   Jika dengan lembur belum terpenuhi, penambahan-pengurangan

tenaga kerja akan dilakukan.

Page 20: Pengertian Perencanaan Agregat

Perhitungan setiap langkah kebijaksanaan diatas dapat dilhat pada

tabel berikut,:

Periode

Permintaan

Produksijamnormal

Kebutuhan

tambahan

setelah jamnormal

Produksijamlembur

Kebutuhanjam

normal +jam

lembur

Biayapersediaan

Biayalembur

Biayaperubahantenaga

kerja

Total

Biaya

1 220 200 20 50 -30 1.500 1.000

0 2.500

2 170 200 -30 - -30 3.000 0 0 3.000

3 400 200 200 50 150 0 1.000

9.000 10.000

4 60 200 400 50 350 0 1.000

26.000

27.000

5 380 200 180 50 30 0 1.000

33.000

34.000

6 200 200 0 - - 0 0 19.500

19.500

7 130 200 -70 - -70 3.500 0 0 3.500

8 300 200 100 50 50 1.000 1.000

0 2.000

Total

101.500

Strategi Biaya TotalMengendalikan jumlah tenaga kerja

138.000

Mengendalikan jumlah persediaan

96.500

Page 21: Pengertian Perencanaan Agregat

Subkontrak 108.300Strategi Hibrid

101.500

Berdasarkan hasil perhitungan Tabel diatas, biaya rencana

total Rp 101500,-. Jika dilakukan analisa, alternative 2 yaitu

mengendalikan jumlah persediaan ternyata lebih murah dibandingkan

melakukan penambahan pengurangan tenaga kerja, subkontrak, maupun

strategi hibrid. Berdasarkan hasil diatas, beberapa kombinasi

strategi murni masih dapat dilakukan. Walaupun metode grafik

tidak memberi solusi optimum, tetapi sangat membantu sebagai

pegangan untuk melakukan operasi harian.

Contoh Perencanaan Agregat Metode Tabular ( model transportasi )

Metode transportasi digunakan untuk model program linier. Berikut ini akandibahas suatu kasus menggunakan model transportasi dengan data-data :

Permintaan :

Periode 1 2 3 4Permintaan 500 800 1700 900

Kapasitas :

Pasokan Yang AdaPeriode

Jam Normal Jam Lembur Subkontrak

1 700 250 5002 800 250 5003 900 250 5004 500 250 500

Page 22: Pengertian Perencanaan Agregat

         Persediaan Awal                                                                              : 100 unit

         Persediaan akhir yang diinginkan: 150 unit

         Biaya lembur                     :Rp 125/unit

         Biaya Subkontrak:Rp 150/unit

         Biaya jam Normal            :Rp 100/unit

         Biaya Persediaan                                                                              :Rp 20/unit/periode

Penyelesaian :

Page 23: Pengertian Perencanaan Agregat

Keterangan :

1.       Total Cost : 400(100) + 300 (140) + 800(100)   +

250(145)  + 900(100)   + 250(125)  + 500(100) + 350(125)=  445.750

2.       Yang diproduksi adalah :

Periode Rencana Produksi Permintaan1 700 5002 1.050 800

Page 24: Pengertian Perencanaan Agregat

3 1.150 1.7004 1.250 900

Berarti yang diproduksi ≠ Permintaan∑System produksi tidak Back Order sehingga kebutuhan pada periode I tidak mungkin dipenuhi oleh periode 2.Jadwal produksi induksinya adalah :Kwartal           I 700 unit

II 1.050 unitIII 1.150 unitIV 1.250 unit