Top Banner
Bab II: Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya BAB II PENGERTIAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA A. PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan, termasuk ilmu manajemen dapat ditelusuri perkembangan dan kedudukan serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Pemahaman terhadap perkembangan, kedudukan dan hubungan satu ilmu dengan ilmu yang lainnya dimaksudkan untuk membedakan fokus dan lokus masing-masing disiplin ilmu tersebut sehingga tidak terjadi pemahaman yang overlap (tumpang tindih) dan mis-understanding (kesalahpahaman) dalam mempelajari masing-masing ilmu tersebut. Kenapa? Karena bisa jadi dan umumnya memang demikian, suatu ilmu merupakan ‘pecahan’ dari disiplin ilmu yang lain. Dengan demikian, memahami keterkaitan antara satu ilmu dengan ilmu lain dapat mempermudah mempelajari ilmu tersebut. Manajemen sebagai suatu praktek, sejatinya telah diterapkan oleh sejak adanya manusia yang bekerjasama Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 27
35

Pengertian Manajemen

Apr 02, 2023

Download

Documents

Yuda Fitri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

BAB II

PENGERTIAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA

A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan, termasuk

ilmu manajemen dapat ditelusuri perkembangan dan

kedudukan serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain.

Pemahaman terhadap perkembangan, kedudukan dan hubungan

satu ilmu dengan ilmu yang lainnya dimaksudkan untuk

membedakan fokus dan lokus masing-masing disiplin ilmu

tersebut sehingga tidak terjadi pemahaman yang overlap

(tumpang tindih) dan mis-understanding (kesalahpahaman)

dalam mempelajari masing-masing ilmu tersebut. Kenapa?

Karena bisa jadi dan umumnya memang demikian, suatu ilmu

merupakan ‘pecahan’ dari disiplin ilmu yang lain. Dengan

demikian, memahami keterkaitan antara satu ilmu dengan

ilmu lain dapat mempermudah mempelajari ilmu tersebut.

Manajemen sebagai suatu praktek, sejatinya telah

diterapkan oleh sejak adanya manusia yang bekerjasama

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 27

Page 2: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

dengan manusia lain. Tanpa menggunakan pendekatan ilmiah,

manusia sebenarnya telah menggunakan manajemen dalam

aktifitasnya. Hanya saja mereka tidak melakukannya secara

sadar dan dengan pengetahuan yang sangat terbatas sekali.

Demikian pula halnya, jika kita memperhatikan keluarga

kita masing-masing. Dalam keluarga kita secara tanpa

sadar ada pembagian peran dan fungsi masing-masing. Ada

ayah (berperan sebagai kepala keluarga), ibu (berperan

sebagai kepala rumah tangga), anak (sebagai anggota

keluarga) dan sebagainya. Namun semua itu tidak disusun

secara sadar berdasarkan kesepakatan atau suatu aturan

formal, melainkan telah menjadi suatu kebiasaan saja di

masyarakat. Contoh lain adalah, banyak sekali ibu rumah

tangga yang membuka warung kecil-kecilan di rumahnya yang

menjual berbagai barang kelontongan. Pada umumnya mereka

telah menggunakan manajemen, tetapi tidak secara sadar

dilakukan dengan baik. Mereka menjalankan bisnis

rumahannya sekedar berdasarkan insting/ perasaan dan

metode kira-kira. Akibatnya mereka baru sadar bahwa stok

barang tertentu sudah habis manakala ada pembeli yang

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 28

Page 3: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

menanyakan barang tersebut. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Karena mereka umumnya tidak memiliki perencanaan yang

baik, dan sistem administrasi keuangan yang tidak

memadai. Kebanyakan mereka tidak memiliki sistem stok

barang yang baik dan administrasi keuangan yang campur

aduk dengan yang lainnya. Meski mereka telah

mempraktekkan manajemen (meski tanpa mereka sadari),

tetapi karena menerapkannya tidak sesuai dengan prinsip-

prinsip ilmu manajemen yang baik, maka tidak dapat

dilakukan evaluasi keberhasilan atau kegagalannya.

a. Kompetensi Dasar

Setelah meningkuti perkuliahan ini diharapkan

mahasiswa dapat memahami konsep dan pengertian

manajemen, manajemen sebagai ilmu dan seni serta

kedudukan manajemen terhadap ilmu sosial lainnya.

b. Indikator Pencapaian

1) Mahasiswa dapat menjelaskan konsep manajemen

sebagai sistem, proses, fungsi dan profesi.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 29

Page 4: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

2) Mahasiswa dapat menjelaskan manajemen sebagai ilmu

dan seni.

3) Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian-pengertian

manajemen menurut para ahli

4) Mahasiswa dapat menjelaskan kedudukan manajemen

dalam administrasi dan kepemimpinan.

5) Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan manajemen

dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.

c. Tujuan Pembelajaran

Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep-

konsep manajemen, manajemen sebagai ilmu dan seni,

pengertian manajemen menurut para ahli, kedudukan

manajemen dalam administrasi dan kepemimpinan, dan

hubungan manajemen dengan ilmu sosial lainnya.

B. KONSEP MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM, PROSES, FUNGSI DAN

PROFESI

1. Manajemen Sebagai Sistem (Management as a System)

Secara sederhana sistem dapat didefinisikan sebagai

suatu kesatuan yang utuh dari berbagai sub-sub sistem

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 30

Page 5: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

yang saling terikat dan terkait sehingga memiliki fungsi

tertentu. Sistem merupakan sebuah struktur konseptual

yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan

yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk

mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan

efisien. Dengan pemahaman ini maka manajemen adalah suatu

kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian/

komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan dan

diorganisasi sedemikian rupa guna mencapai tujuan

organisasi.

Komponen-komponen suatu manajemen adalah: manusia

(pimpinan dan bawahan), metode/ aturan, organisasi,

peralatan, dan tujuan yang ingin dicapai. Manusia

merupakan komponen utama dalam manajemen. Tanpa adanya

manusia, baik sebagai atasan maupun bawahan maka

manajemen tak mungkin ada karena manajemen itu hanya

terjadi dan hanya bisa dilakukan oleh manusia. Metode/

aturan adalah mekanisme suatu manajemen itu dijalankan

sehingga sehingga manajemen dapat dilaksanakan secara

tertib dan jelas. Organisasi merupakan sarana/ tempat

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 31

Page 6: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

dimana manajemen itu digerakkan. Manajemen hanya bisa

bekerja dalam suatu sarana yang disebut organisasi. Tanpa

organisasi maka manajemen tidak dapat dijalankan dengan

baik. Tujuan merupakan orientasi utama manajemen. Dengan

adanya tujuan yang hendak dicapai maka saat itulah

manajemen diciptakan. Dengan demikian maka tanpa adanya

salah satu dari 4 komponen itu manajemen tidak akan dapat

berjalan dengan baik.

2. Manajemen Sebagai Proses

Manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang

diarahkan pada suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal

mungkin sumber-sumber yang ada. Menurut Silalahi (2011)

menyatakan bahwa proses adalah satu seri dari kegiatan-

kegiatan dan operasi-operasi (operations). Proses merupakan

suatu usaha atau tindakan yang dilakukan secara

sistematis untuk melakukan suatu pekerjaan. Usaha yang

dilakukan secara sistematis ini merupakan serangkaian

tindakan atau tahapan secara berjenjang, berlanjut dan

saling terkait. Serangkaian tahapan ini merupakan proses

yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Proses-proses

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 32

Page 7: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

yang ada dalam suatu manajemen dimulai dari proses

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengawasan. Keempat proses ini dapat berkembang menjadi

sub-sub proses yang lebih detail misalnya penyusunan

staff, penataan keuangan, pemberian motivasi, pengarahan,

penyusunan laporan dan sebagainya. Sebagai suatu proses

maka manajemen yang baik hendaknya dimulai dari proses

perencanaan dan diakhir dengan proses pengendalian. Hal

ini sebagaimana dikemukakan oleh Robbin dan Coulter bahwa

proses manajemen itu berarti serangkaian aktifitas kerja

yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap

pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat

diselesaikan secara efektif dan efisien (dalam Aryanto,

2013).

3. Manajemen sebagai Fungsi (as a Function)

Menurut Silalahi (2011) serangkaian tindakan

manajemen yang dilakukan adalah seperangkat fungsi-fungsi

yang harus dilaksanakan oleh manajer. Manajemen sebagai

suatu fungsi dapat dipahami bahwa manajemen mempunyai

kegiatan-kegiatan tertentu dimana kegiatan tersebut

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 33

Page 8: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi-

fungsi manajemen terdapat dalam proses manajemen, yakni

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengendalian. Dalam konteks proses maka pembahasan

perencanaan diarahkan pada apa dan bagaimana suatu

perencanaan itu dilakukan, sedangkan dalam konteks fungsi

diarahkan pada apa fungsi dari suatu perencanaan itu

misalnya fungsi perencanaan adalah menjadi pedoman atau

arahan bagi organisasi untuk mencapai tujuan.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 34

Page 9: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

4. Manajemen Sebagai Profesi (Management as A Profession)

Manajemen saat ini telah menjadi bidang pekerjaan

tersendiri. Orang yang mengerjakan manajemen disebut

sebagai manajer. Pekerjaan manajemen telah didesain

sedemikian rupa sehingga untuk menjadi seorang manajer

yang handal seseorang harus menguasai ilmu manajemen.

Pada umumnya tugas seorang manajer itu adalah

menggerakkan karyawan/ bawahan untuk mengerjakan sesuatu

dalam rangka mencapai target atau tujuan organisasi.

Jika kita mengikuti pandangan Edgar H. Schein, maka

manajemen sebagai profesi haruslah memenuhi kriteria

berikut (Handoko, 2002):

a) Para profesional membuat keputusan atas dasar

prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan khusus,

kursus-kursus singkat dan program-program latihan

formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip

manajemen tertentu yang dapat diandalkan.

b) Para profesional mendapatkan status mereka karena

mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 35

Page 10: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

karena favoritisme atau karena faktor suku dan agama

tertentu atau kriteria politik lainnya.

c) Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode

etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang

menjadi klienya.

Saat ini tidak ada lagi pihak yang meragukan bahwa

manajemen itu adalah profesi. Hal ini dibuktikan dengan

dibukanya berbagai program pelatihan singkat untuk

meningkatkan kemampuan profesional para manajer semua

level. Bukti lain lain adalah semakin banyaknya

perusahaan-perusahaan swasta yang mencari dan memilih

manajer tidak semata-mata karena senioritas melainkan

karena profesionalitas.

Siapakah manajer itu? Aryanto (2013) menyatakan

bahwa manajer adalah seseorang yang bekerja dengan dan

melalui orang lain dengan cara mengkoordinasikan

kegiatan-kegiatan pekerjaan orang lain dan melakukan

pengawasan guna mencapai sasaran organisasi. Manajer

dengan demikian bertanggung jawab atas hasil kerja orang-

orang yang digerakkannya dalam suatu organisasi tertentu.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 36

Page 11: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Manajer, disamping menggerakkan orang-orang juga bertugas

dalam mengelola sumber daya manajemen seperti peralatan,

mesin, pelanggan, dan lain-lain yang diorientasikan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan organisasi. Oleh

karena itu manajer yang efektif dan efisien adalah

manajer yang memanfaatkan sumber daya organisasi

sedemikian rupa sehingga membuahkan hasil kerja yang

baik, berupa pencapaian tujuan organisasi, serta

memberikan kepuasan kepada orang-orang yang ikut serta

dalam melaksanakan pekerjaan yang diperlukan (Aryanto,

2013).

Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu

membantu bawahannya untuk mencapai prestasi terbaiknya.

Oleh sebab itu seorang manajer harus memiliki paradigma

berfikir bahwa jika ingin tujuan tercapai dengan baik,

maka kebutuhan orang-orang yang menjadi bawahannya harus

diperhatikan dengan sebaik-baiknya baik kebutuhan fisik

maupun non fisik. Tanpa memperhatikan kebutuhan

bawahannya, maka sebaik apapun tujuan yang ditetapkan

akan sulit tercapai.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 37

Page 12: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

C. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI

Hingga saat ini masih banyak pihak yang mendebatkan

persoalan manajemen itu ilmu atau seni. Untuk menjelaskan

masalah ini ada baiknya kita memahami dulu apa itu ilmu

dan seni. Secara ringkas ilmu adalah rangkaian atau

kumpulan pengetahuan-pengetahuan yang tersusun secara

sistematis yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui

metode ilmiah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

manajemen menggunakan kerangka yang sistematis, bersifat

universal, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan

konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi

manajerial. Sedangkan seni adalah gaya atau cara

seseorang melakukan sesuatu yang tidak memiliki pola yang

jelas dan didapatkan dari pengalaman atau bakat

pribadinya. Dalam konteks seni ini manajemen merupakan

ketrampilan seseorang dalam menggunakan orang lain untuk

mencapai tujuan yang diinginkannya.

Gullick (dalam Handoko, 2002) mengemukakan bahwa

manajemen merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 38

Page 13: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

(science) yang berusaha untuk memahami mengapa dan

bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan

dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi

kemanusiaan. Oleh karena itu Gullick berpendapat bahwa

Manajemen telah memenuhi syarat untuk dikategorikan

sebagai ilmu pengetahuan. Manajemen telah dipelajari

selama bertahun-tahun dan mendapatkan teori, metode,

prinsip yang berlaku universal. Namun demikian dalam

penerapannya Manajemen memerlukan disiplin ilmu lain

semisal Ekonomi, Statistik, Bisnis, Akuntansi dan

sebagainya.

Jika kita berbicara mengenai hubungan antara teori

dan praktek, maka kita akan mendapatkan gambaran dan

penjelasan bahwa teori dan praktek memiliki hubungan yang

tak terpisahkan. Adanya teori disebabkan oleh praktek

yang selama ini dilakukan oleh manusia. praktek-praktek

yang dilakukan manusia ini kemudian dipelajari modelnya,

polanya, efektifitasnya dan akhirnya diperolehlah susunan

pengetahuan sederhana tentang praktek manajemen yang

disebut dengan teori manajemen. Setelah ditemukannya

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 39

Page 14: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

teori, maka manusia menggunakan teori tersebut untuk

mempebaiki praktek manajemen yang selama ini diterapkan,

sehingga hal-hal yang kurang diperbaiki dan yang baik

ditingkatkan lagi. Demikian seterusnya hubungan teori dan

praktek manajemen.

Berdasarkan uraian diatas maka jelaskan bahwa

manajemen dapat dikatakan sebagai ilmu dan juga sebagai

seni. Kapan saatnya manajemen itu sebagai ilmu dan

sebagai seni?. Manajemen sebagai ilmu manakala kita

menerapkan manajemen berdasarkan konsep, metode dan

prinsip manajemen universal yang telah diakui

kebenarannya secara umum. Sedangkan manajemen sebagai

seni manakala kita menerapkan manajemen berdasarkan

asumsi-asumsi, bakat dan pengalaman-pengalaman pribadi

seorang manajer. Oleh sebab itu jika seseorang

menggerakan orang lain berdasarkan kaidah manajemen yang

universal, maka umumnya mereka memiliki pola-pola yang

sama. Lain halnya jika manajer dalam menggerakkan

oranglain berdasarkan bakat dan pengalaman serta asumsi

yang dimilikinya, maka dapat dipastikan diantara manajer

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 40

Page 15: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

itu akan menggunakan cara dan metode yang berbeda-beda.

Baik manajemen sebagai ilmu maupun sebagai seni, pada

akhirnya adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efisien.

D. PENGERTIAN-PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Secara etimologis, manajemen adalah: 1) mengurus,

mengatur, melaksanakan, mengelola; 2) memperlakukan

(seseorang). Dalam konteks etimologis ini terlihat bahwa

manajemen berkaitan dengan suatu usaha untuk melakukan

pengarahan dan pengendalian atas orang-orang demi tujuan

dan kepentingan tertentu. Manajemen berasal dari bahasa

Inggris yakni “Manage” yang berasal dari kata “manus” yang

diartikan sebagai “to control by hand” atau “gain results”. Gain

results mencakup 2 makna, yakni: the achievement of result dan

personal responsibility by the manager for results being achieved. Konsep

ini maknanya lebih luas dari sekedar pengelolaan,

pembinaan, ketatalaksanaan dan pengurusan (Silalahi,

2011).

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 41

Page 16: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Untuk memahami apakah yang dimaksud dengan

manajemen, berikut ini akan dipaparkan berbagai pendapat

para ahli tentang manajemen.

1) J.A.F Stoner mendefinisikan Manajemen sebagai proses

dalam membuat perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan

(controlling) berbagai usaha dari anggota organisasi dan

menggunakan semua sumber daya organisasi untuk

mencapai sasaran (Sebagaimana dikutip oleh Bangun

Wilson, 2008). Dari pengertian ini Wilson menjelaskan

bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian aktifitas-

aktifitas yang dikerjakan oleh anggota organisasi

untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian manajemen

merupakan suatu proses (management is a process).

2) R.C Davis mengemukakan bahwa management is function of

executive leadership anywhere (Manajemen adalah fungsi dari

kepemimpinan eksekutif dimanapun juga). Artinya bahwa

kegiatan-kegiatan manajerial ini sejatinya hanya

dilakukan oleh orang-orang tertentu yang menduduki

jabatan sebagai manajer atau pimpinan dalam suatu

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 42

Page 17: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

organisasi. Untuk menjadi manajer atau pimpinan,

seseorang haruslah memiliki wawasan yang luas,

kemampuan konseptual yang memadai dan kemampuan dalam

berinteraksi dengan manusia secara baik. Lebih dari

itu seorang manajer atau pimpinan hendaknya juga

memiliki kemampuan teknis mengerjakan tugas-tugas anak

buahnya, meski tentu saja tidak detail, melainkan hal-

hal umum saja dari ketrampilan teknis yang dibutuhkan.

3) E.F.L Brech, mendefinisikan management is concerned with

seeing that the job gets done; its tasks all center on planning and

guiding the operations that are going in enterprise. Artinya

manajemen adalah kegiatan untuk menyelesaikan

pekerjaan, yang fungsinya membuat perencanaan dan

memberikan pengarahan bagaimana penyelesaian tugas itu

harus dilakukan. Dari pengertian ini maka orientasi

seorang manajer adalah penyelesaian pekerjaan sebaik-

baiknya. Apapun dapat dilakukan oleh manajer selama

hal itu masih ada dalam ruang lingkup tugas dan

otoritasnya sebagai manajer. Penilaian keberhasilan

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 43

Page 18: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

atau kegagalan seorang manajer adalah sejauhmana

target-target yang dibebankan kepadanya dapat dicapai.

4) G.R. Terry mendefinisikan management is prosess of planning,

organizing, actuating and controlling performed to determine and

accomplish common goals by use of human and other resources

(Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang

ditetapkan untuk menetapkan dan mencapai tujuan dengan

menggunakan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya). Dalam pandangan Terry, manajemen adalah

rangkaian proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan

organisasi. Sebagai suatu proses maka manajemen

menjadi dinamis yang tergantung pada situasi. Dinamika

organisasi yang satu dengan organisasi lain tentu

berbeda-beda tergantung pada ukuran, sifat dan bentuk

organisasinya.

5) Marry Parker Follet, menyatakan bahwa management is the

art of getting thing through the other (Manajemen adalah seni

mencapai tujuan dengan menggunaka orang lain).

Pengertian ini mengandung arti bahwa untuk dapat

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 44

Page 19: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

mencapai tujuan organisasi, para manajer harus

menggunakan pengalaman, bakat dan asumsinya yang

terbaik untuk mengelola organisasi. Dalam menerapkan

seni ini tidak ada pola yang dapat dijadikan contoh,

kecuali setiap manajer harus memperhatikan nilain-

nilai yang berkembang di masyarakat dan dianut anak

buahnya.

Dari berbagai pemikiran para tokoh manajemen

tersebut pada akhirnya penulis merumuskan definisi

manajemen sebagai ilmu yang mempelajari segala aktifitas

yang dilakukan para pimpinan organisasi dalam

menggerakkan orang-orang dan menggunakan berbagai sumber

daya yang yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sebelumnya. Segala aktifitas yang

dimaksud adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan

staf, pemberian motivasi, pengendalian dan sebagainya

yang membuat organisasi bergerak ke arah pencapaian

tujuan. Dalam definisi ini, manajer harus terlebih dahulu

memahami ilmu manajemen sebelum menggunakan seni

manajemen yang dimilikinya. Pemahaman terhadap ilmu

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 45

Page 20: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

manajemen sangat penting bagi seorang manajer di era

sekarang, mengingat manusia masa sekarang adalah orang-

orang yang cenderung lebih rasional dan objektif

dibanding orang-orang pada masa lalu. Orang-orang yang

rasional dan objektif, cenderung lebih percaya pada ilmu

pengetahuan daripada insting. Oleh karena itulah

penguasaan aspek keilmuan sangat penting bagi seorang

manajer, walaupun aspek seni juga harus diasah. Ilmu dan

seni manajemen bukanlah hal yang harus dipertentangkan,

melainkan harus dikombinasikan menjadi kemampuan yang

maksimal bagi seorang manajer profesional.

E. KEDUDUKAN ILMU MANAJEMEN TERHADAP ADMINISTRASI DAN

KEPEMIMPINAN

Membahas tentang manajemen akan selalu dikaitkan

dengan administrasi organisasi dan kepemimpinan. Mengapa?

Karena manajemen merupakan proses dan fungsi yang hanyak

bisa terjadi dalam kondisi tertentu saja. Dalam hal ini,

manajemen akan ada jika dan hanya jika terdapat

administrasi, organisasi dan kepemimpinan. Sebagaimana

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 46

Page 21: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

telah dibahas pada bagian terdahulu, bahwa manajemen itu

hanya mungkin dapat dilaksanakan pada organisasi tertentu

saja. Apakah individu dapat menerapkan manajemen dalam

kehidupannya? Jika yang dimaksud dengan manajemen adalah

mengatur, maka megatur dirinya sendiri, mungkin saja.

Tetapi jika yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu

proses mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya,

terutama orang lain maka manajemen tidak mungkin

dilaksanakan diluar organisasi.

Lalu apakah yang dimaksud dengan administrasi dan

kepemimpinan itu? Lalu bagaimana pula hubungannya dengan

manajemen? Di Indonesia, Administrasi dapat dipahami

dalam 2 perspektif/ aliran yakni perspektif luas dan

perspektif sempit. Dalam perspektifnya yang luas yang

dimaksud dengan administrasi (administration) adalah

kegiatan kerjasama yang dilakukan manusia atau sekelompok

orang sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (Sukidin

dan Darmadi, 2011). Namun demikian menurut Sukidin dan

Darmadi, tidak semua kegiatan kerjasama yang dilakukan

manusia bisa disebut administrasi.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 47

Page 22: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Lebih lanjut menurut Siagian (dalam Sukidin, dan

Darmadi, 2011) administrasi itu adalah keeluruhan proses

kerjsama antara dua orang manusia atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pandangan

ini maka terlihat jelas bahwa kegiatan administrasi itu

hanya dapat dilakukan oleh orang (manusia) karena harus

didasarkan atas rasionalitas tertentu. Mengapa

‘kerjasama’ yang dilakukan oleh binatang tidak dapat

dikatakan sebagai administrasi? Jawabnya karena mereka

‘bekerjasama’ tidak didasarkan atas sebuah rasionalitas,

melainkan karena insting kehewanan mereka, yakni insting

untuk mempertahankan hidup semata. Pandangan ini

diperkuat oleh pendapat Seotarto dan R.P Soewarno yang

mengemukakan bahwa administrasi adalah suatu proses

penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan/ kegiatan

dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk

mencapai tujuan.

Dalam perspektif yang sempit (pengertian yang

dikembangkan oleh Belanda saat menjajah Indonesia, selama

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 48

Page 23: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

lebih kurang 350 tahun menurut berbagai sumber sejarah)

administrasi (administratie) merupakan penyusunan dan

pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan

maksud untuk menyediakan keterangan dan informasi yang

sistematis untuk memudahkan memperolehnya kembali

(Sukidin dan Darmadi, 2011). Dengan bahasa lain pekerjaan

administratie adalah pekerjaan yang bersifat clerical work atau

tata usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Munawardi

Reksohadiprawiro sebagaimana dikutip oleh Sukidin dan

Darmadi (2011) yang menyatakan bahwa administrasi sebagai

tatausaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapi dan

sistematis serta penentuan fakta secara tertulis, dengan

tujuan untuk melakukan perhubungan, persetujuan, dan

perjanjian atau lain sebagainya antara sesama manusia

dan/ atau badan hukum yang dilakukan secara tertulis.

Pendapat lain tentang administrasi sebagai clerical work,

diungkapkan oleh G. Kartasaputra yakni administrasi

sebagai suatu pekerjaan yang berhubungan dengan tulis

menulis, surat menyurat dan mencatat (pembukuan) setiap

perubahan/ kejadian yang terjadi dalam organisasi.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 49

Page 24: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Dalam buku ini, yang dimaksud dengan administrasi

adalah proses kerjasama yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang telah

ditentukan sebelumnya secara rasional, efektif dan

efisien. Dengan pemahaman ini, maka setiap kerjasama yang

dilakukan untuk mencapai tujuan memerlukan manajemen agar

kerjasama itu bisa berjalan secara sistematis, rapi,

efektif, efisien dan ekonomis. Dari pandangan ini, maka

manajemen ada dalam suatu proses kerjasama yang artinya

manajemen ada dalam suatu kegiatan administrasi.

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa manajemen

itu proses mencapai tujuan melalui orang lain. Dalam

pemahaman ini, maka logikanya dalam manajemen ada orang

yang berperan sebagai orang yang memerintah, mengarahkan,

mengendalikan orang lain yang untuk mengerjakan tugas-

tugas tertentu yang orientasinya adalah tercapainya

tujuan. Dengan demikian maka dalam manajemen ada orang

yang memerintah, mengarahkan, dan mengendalikan. Ada juga

orang yang diperintah, diarahkan dan dikendalikan. Orang

yang memerintah, mengarahkan dan mengendalikan sering

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 50

Page 25: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

disebut sebagai pemimpin (dapat juga disebut atasan atau

manajer) dan orang yang diperintah, diarahkan dan

dikendalikan disebut sebagai anggota (dapat juga disebut

sebagai bawahan atau karyawan). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dalam manajemen itu ada pemimpin dan

ada anggota.

Siapakah pemimpin itu? Secara sederhana pemimpin

adalah seseorang yang dapat mempengaruhi atau

menggerakkan orang lain untuk mengikuti dan melaksanakan

apa yang diinginkannya. Silalahi (2011) Menyatakan bahwa

pemimpin (leader) adalah orang yang dapat mempengaruhi.

Faktor utama yang menentukan kepemimpinan seseorang

adalah kepribadian, sifat dan perilakunya. Pemimpin yang

berhasil adalah pemimpin yang mampu menggerakan secara

sukarela para pengikutnya (follower) untuk menjalankan misi

organisasi. Menurut Ulber Silalahi pengikut (follower)

adalah orang yang dipengaruhi. Pengikut merupakan bagian

penting dalam proses kepemimpinan sehingga dalam

kepemimpinan kadang-kadang pemimpin juga bisa berubah

sesaat menjadi pengikut dan sebaliknya.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 51

Page 26: Pengertian Manajemen

Manusia

Administrasi

OrganisasiManajemen Kepemimpinan

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Penjelasan diatas secara sederhana dapat

dideskripsikan pada gambar berikut ini:

Gambar 1:Kedudukan Manajemen terhadap Administrasi, Organisasi dan

Kepemimpinan

Dari gambar tersebut maka, hubungan antara

manajemen, organisasi, administrasi, kepemimpinan

sangatlah kuat. Keempatnya tidak dapat saling meniadakan.

Administrasi bisa terjadi jika digerakkan oleh manajemen.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 52

Page 27: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Manajemen hanya bisa dijalankan dalam suatu organisasi

dan dalam organisasi ada kepemimpinan (pemimpin dan

pengikut). Dan inti dari semua itu adalah manusia. tanpa

adanya manusia semua tidak akan ada artinya.

F. HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA

Memahami hubungan Manajemen denga ilmu sosial

lainnya dalam rangka untuk mendudukkan dan sekaligus

membedakan fokus dan lokus manajemen dibandingkan ilmu

sosial lainnya. Dalam buku ini akan dibahas hubugan

manajemen dengan psikologi, ekonomi, sosiologi dan

administrasi. Keempat displin ini sangat erat hubungannya

dengan manajemen sebab, kelima disiplin ini saling

‘pinjam’ teori untuk menjelaskan fenomena yang menjadi

bahan kajian masing-masing.

Psikologi (psychology) menurut Muhibbin Syah (2001)

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku

terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu

maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.

Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 53

Page 28: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk,

berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku

tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan

lain sebagainya. Melalui definisi ini maka dapat

dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari

motivasi dibalik tingkah laku manusia. Psikologi

mempelajari sesuatu yang nampak nyata dilakukan manusia

dalam rangka untuk menyimpulkan apa yang tidak

dinampakkan secara nyata oleh manusia. bidang kajian

psikologi yang sangat berguna dan dapat diterapkan dalam

manajemen adalah kajian mengenai motivasi, emosi dan

nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia. sebagai contoh,

teori-teori motivasi yang dikembangkan oleh berbagai

psikolog dapat dijadikan referensi untuk menentukan

motivasi para karyawan atau anggota organisasi. Teori-

teori yang ada dalam psikologi sangat berguna dalam

membantu menjelaskan sikap dan perilaku para anggota

organisasi atau anak buah. Teori-teori manajemen yang

sangat banyak menggunakan teori-teori psikologi terutama

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 54

Page 29: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

teori manajemen yang menggunakan pendekatan perilaku

manusia (human behaviour).

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari seluk

belum dan tata cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya

yang berhubungan produksi, distribusi dan konsumsi demi

mencapai kemakmuran. Kaitannya dengan manajemen adalah

dalam memenuhi kebutuhan ekonominya manusia tidak dapat

mencapainya secara individu. Dalam kaitan inilah

manajemen dimanfaatkan oleh ilmu ekonomi untuk ‘membantu’

mencapai tujuan ilmu ekonomi. Oleh sebab itu tidak

mengherankan jika manajemen banyak dipelajari secara

intensif di fakultas-fakultas ekonomi dan bisnis, sebab

tanpa ilmu manajemen maka ilmu ekonomi tidak dapat

mencapai tujuannya secara baik.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku

sosial manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya

dalam suatu kumpulan/ kelompok manusia yang disebut

masyarakat. Dalam masyarakat inilah manusia membentuk dan

dibentuk nilai-nilai yang dianutnya. Seseorang yang telah

bergaul lama dalam suatu masyarakat, akan mengikuti

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 55

Page 30: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

nilai-nilai dalam masyarakat itu dalam jangka waktu yang

panjang, bahkan mungkin seumur hidupnya. Oleh sebab itu

dalam proses kerjasama yang diikutinya pun seseorang

tetap akan mengingat dan memegang teguh nilai-nilai yang

diyakininya selama bergaul dengan masyarakat. Misalnya

masyarakat muslim yang tidak terbiasa makan daging babi

karena haram, maka dia akan mencari suatu organisasi yang

tidak akan menyediakan makanan yang mengandung babi dalam

setiap hidangannya. Demikian juga halnya seorang yang

mengangut agama Kristen misalnya, tiap hari Minggu wajib

ke Gereja dalam rangka beribadah mingguan, maka dia tidak

akan mencari organisasi yang jam kerjanya di hari Minggu.

Setiap masyarakat memiliki nilai dan kepercayaan

tertentu. Oleh sebab itu manajer yang baik akan

menerapkan manajemen yang sesuai atau tidak bertentangan

dengan nilai-nilai atau kepercayaan yang dimiliki oleh

bawahan atau anak buahnya. Setidaknya dengan mengetahui

nilai-nilai yang dianut oleh anak buah, seorang manajer

dapat mengembangkan manajemen yang toleransif sehingga

terjadi keharmonisan dalam organisasi. Dengan demikian

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 56

Page 31: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Sosiologi dapat membantu para manajer untuk memperlakukan

anak buahnya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di

masyarakat dimana anak buahnya menjadi anggota.

Ilmu Administrasi sebagaimana telah disinggung

diatas adalah ilmu yang mempelajari segala seluk beluk

manusia dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan yang

ditentukan. Jadi, apapun yang dilakukan oleh seseorang

jika hal itu dalam konteks proses kerjasama, maka dapat

dikatakan sebagai kajian Ilmu Administrasi. Kaitannya

dengan manajemen juga telah dijelaskan sebelumnya, bahwa

tanpa manajemen yang baik maka proses kerjasama yang

dibangun oleh manusia tidak akan dapat mencapai tujuannya

secara efektif dan efisien. Dengan demikian manajemen

memiliki peran yang sangat penting dalam mensukseskan

kerjasama antar manusia dalam mencapai tujuannya.

Dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa hubungan manajemen dengan ilmu sosial lainnya bisa

mempengaruhi dan dipengaruhi. Meski demikian, manajemen

sebagai ilmu praktis/ terapan (applied science) tidak dapat

berdiri sendiri tanpa ditopang oleh ilmu-ilmu lainnya.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 57

Page 32: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

G. RANGKUMAN

1. Konsep Manajemen dapat dipandang sebagai sistem,

proses dan fungsi maupun profesi. Sebagai sistem,

manajemen adalah sekumpulan komponen yang saling

terkait dan terikat membentuk yang memiliki fungsi

masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai

proses dan fungsi, manajemen adalah proses yang

harus dilakukan secara sistematis yang setiap proses

memiliki fungsi. Sedangkan sebagai Profesi,

manajemen telah diakui keberadaannya dengan

dibukanya jurusan manajemen dan kursus-kursus

singkat untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas

seorang manajer.

2. Manajemen adalah Ilmu dan Seni. Sebagai ilmu

manajemen telah memiliki kaidah-kaidah, prinsip-

prinsip dan metode-metode ilmiah yang dapat

digunakan untuk mencari dan membuktikan kebenaran

teorinya. Sedangkan sebagai seni, manajemen

merupakan praktika yang dilakukan oleh seorang

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 58

Page 33: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

manajer yang memiliki bakat, pengalaman dan

asumsinya masing-masing tentang proses dan cara

mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang

berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

3. Secara singkat manajemen dapat diartikan sebagai

ilmu yang mempelajari segala aktifitas yang

dilakukan para pimpinan organisasi dalam

menggerakkan orang-orang dan menggunakan berbagai

sumber daya yang yang ada untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Administrasi merupakan proses kerjasama untuk untuk

mencapai tujuan bersama. Manajemen digunakan untuk

mempermudah orang-orang yang bekerjasama mencapai

tujuannya. Manajemen dapat dilakukan secara baik

jika ada kepemimpinan yang memadai.

5. Manajemen sebagai ilmu terapan membutuhkan dan

dibutuhkan ilmu sosial lainnya. Manajemen tidak

dapat berdiri sendiri tanpa bantuan teori ilmu

sosial lainnya, dan manajemen juga tidak akan ada

manfaatnya jika tidak ada ilmu lainnya.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 59

Page 34: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

H. EVALUASI

1. Kemukakan dengan bahasa anda sendiri apakah yang

dimaksud dengan manajemen?

2. Mengapa manajemen memerlukan ilmu-ilmu lain, utama

ilmu sosial dalam mempertahankan dan menunjukkan

eksistensinya?

3. Jelaskan kedudukan manajemen dalam administrasi dan

kepemimpinan?

4. Bisakah manajemen diterapkan tanpa adanya

organisasi? Jelaskan!

REFERENSI:

Handoko, T.H. 2009. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta. BPFE-

UGM.

Sarwoto. 2000. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Terry, G.R. 2014. Dasar-Dasar Manajemen. Alih bahasa oleh:

G.A. Ticoalu. Jakarta. Bumi Aksara.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 60

Page 35: Pengertian Manajemen

Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Thoha, M. 2012. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakart.

Rajawali Press.

Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung. Refika

Aditama.

Bangun, Wilson. 2011. Intisari Manajemen. Bandung. Refika

Aditama.

Aryanto, V.D.W. 2013. Manajemen Dalam Konteks Indonesia.

Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Sukidin dan Darmadi, D. 2011. Administrasi Publik. Yogyakarta.

LaksBang PRESSindo.

Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 61