Page 1
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
BAB II
PENGERTIAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA
A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan, termasuk
ilmu manajemen dapat ditelusuri perkembangan dan
kedudukan serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain.
Pemahaman terhadap perkembangan, kedudukan dan hubungan
satu ilmu dengan ilmu yang lainnya dimaksudkan untuk
membedakan fokus dan lokus masing-masing disiplin ilmu
tersebut sehingga tidak terjadi pemahaman yang overlap
(tumpang tindih) dan mis-understanding (kesalahpahaman)
dalam mempelajari masing-masing ilmu tersebut. Kenapa?
Karena bisa jadi dan umumnya memang demikian, suatu ilmu
merupakan ‘pecahan’ dari disiplin ilmu yang lain. Dengan
demikian, memahami keterkaitan antara satu ilmu dengan
ilmu lain dapat mempermudah mempelajari ilmu tersebut.
Manajemen sebagai suatu praktek, sejatinya telah
diterapkan oleh sejak adanya manusia yang bekerjasama
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 27
Page 2
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
dengan manusia lain. Tanpa menggunakan pendekatan ilmiah,
manusia sebenarnya telah menggunakan manajemen dalam
aktifitasnya. Hanya saja mereka tidak melakukannya secara
sadar dan dengan pengetahuan yang sangat terbatas sekali.
Demikian pula halnya, jika kita memperhatikan keluarga
kita masing-masing. Dalam keluarga kita secara tanpa
sadar ada pembagian peran dan fungsi masing-masing. Ada
ayah (berperan sebagai kepala keluarga), ibu (berperan
sebagai kepala rumah tangga), anak (sebagai anggota
keluarga) dan sebagainya. Namun semua itu tidak disusun
secara sadar berdasarkan kesepakatan atau suatu aturan
formal, melainkan telah menjadi suatu kebiasaan saja di
masyarakat. Contoh lain adalah, banyak sekali ibu rumah
tangga yang membuka warung kecil-kecilan di rumahnya yang
menjual berbagai barang kelontongan. Pada umumnya mereka
telah menggunakan manajemen, tetapi tidak secara sadar
dilakukan dengan baik. Mereka menjalankan bisnis
rumahannya sekedar berdasarkan insting/ perasaan dan
metode kira-kira. Akibatnya mereka baru sadar bahwa stok
barang tertentu sudah habis manakala ada pembeli yang
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 28
Page 3
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
menanyakan barang tersebut. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Karena mereka umumnya tidak memiliki perencanaan yang
baik, dan sistem administrasi keuangan yang tidak
memadai. Kebanyakan mereka tidak memiliki sistem stok
barang yang baik dan administrasi keuangan yang campur
aduk dengan yang lainnya. Meski mereka telah
mempraktekkan manajemen (meski tanpa mereka sadari),
tetapi karena menerapkannya tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip ilmu manajemen yang baik, maka tidak dapat
dilakukan evaluasi keberhasilan atau kegagalannya.
a. Kompetensi Dasar
Setelah meningkuti perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami konsep dan pengertian
manajemen, manajemen sebagai ilmu dan seni serta
kedudukan manajemen terhadap ilmu sosial lainnya.
b. Indikator Pencapaian
1) Mahasiswa dapat menjelaskan konsep manajemen
sebagai sistem, proses, fungsi dan profesi.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 29
Page 4
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
2) Mahasiswa dapat menjelaskan manajemen sebagai ilmu
dan seni.
3) Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian-pengertian
manajemen menurut para ahli
4) Mahasiswa dapat menjelaskan kedudukan manajemen
dalam administrasi dan kepemimpinan.
5) Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan manajemen
dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
c. Tujuan Pembelajaran
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep-
konsep manajemen, manajemen sebagai ilmu dan seni,
pengertian manajemen menurut para ahli, kedudukan
manajemen dalam administrasi dan kepemimpinan, dan
hubungan manajemen dengan ilmu sosial lainnya.
B. KONSEP MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM, PROSES, FUNGSI DAN
PROFESI
1. Manajemen Sebagai Sistem (Management as a System)
Secara sederhana sistem dapat didefinisikan sebagai
suatu kesatuan yang utuh dari berbagai sub-sub sistem
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 30
Page 5
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
yang saling terikat dan terkait sehingga memiliki fungsi
tertentu. Sistem merupakan sebuah struktur konseptual
yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan
efisien. Dengan pemahaman ini maka manajemen adalah suatu
kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian/
komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan dan
diorganisasi sedemikian rupa guna mencapai tujuan
organisasi.
Komponen-komponen suatu manajemen adalah: manusia
(pimpinan dan bawahan), metode/ aturan, organisasi,
peralatan, dan tujuan yang ingin dicapai. Manusia
merupakan komponen utama dalam manajemen. Tanpa adanya
manusia, baik sebagai atasan maupun bawahan maka
manajemen tak mungkin ada karena manajemen itu hanya
terjadi dan hanya bisa dilakukan oleh manusia. Metode/
aturan adalah mekanisme suatu manajemen itu dijalankan
sehingga sehingga manajemen dapat dilaksanakan secara
tertib dan jelas. Organisasi merupakan sarana/ tempat
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 31
Page 6
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
dimana manajemen itu digerakkan. Manajemen hanya bisa
bekerja dalam suatu sarana yang disebut organisasi. Tanpa
organisasi maka manajemen tidak dapat dijalankan dengan
baik. Tujuan merupakan orientasi utama manajemen. Dengan
adanya tujuan yang hendak dicapai maka saat itulah
manajemen diciptakan. Dengan demikian maka tanpa adanya
salah satu dari 4 komponen itu manajemen tidak akan dapat
berjalan dengan baik.
2. Manajemen Sebagai Proses
Manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang
diarahkan pada suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal
mungkin sumber-sumber yang ada. Menurut Silalahi (2011)
menyatakan bahwa proses adalah satu seri dari kegiatan-
kegiatan dan operasi-operasi (operations). Proses merupakan
suatu usaha atau tindakan yang dilakukan secara
sistematis untuk melakukan suatu pekerjaan. Usaha yang
dilakukan secara sistematis ini merupakan serangkaian
tindakan atau tahapan secara berjenjang, berlanjut dan
saling terkait. Serangkaian tahapan ini merupakan proses
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Proses-proses
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 32
Page 7
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
yang ada dalam suatu manajemen dimulai dari proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan. Keempat proses ini dapat berkembang menjadi
sub-sub proses yang lebih detail misalnya penyusunan
staff, penataan keuangan, pemberian motivasi, pengarahan,
penyusunan laporan dan sebagainya. Sebagai suatu proses
maka manajemen yang baik hendaknya dimulai dari proses
perencanaan dan diakhir dengan proses pengendalian. Hal
ini sebagaimana dikemukakan oleh Robbin dan Coulter bahwa
proses manajemen itu berarti serangkaian aktifitas kerja
yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien (dalam Aryanto,
2013).
3. Manajemen sebagai Fungsi (as a Function)
Menurut Silalahi (2011) serangkaian tindakan
manajemen yang dilakukan adalah seperangkat fungsi-fungsi
yang harus dilaksanakan oleh manajer. Manajemen sebagai
suatu fungsi dapat dipahami bahwa manajemen mempunyai
kegiatan-kegiatan tertentu dimana kegiatan tersebut
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 33
Page 8
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi-
fungsi manajemen terdapat dalam proses manajemen, yakni
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian. Dalam konteks proses maka pembahasan
perencanaan diarahkan pada apa dan bagaimana suatu
perencanaan itu dilakukan, sedangkan dalam konteks fungsi
diarahkan pada apa fungsi dari suatu perencanaan itu
misalnya fungsi perencanaan adalah menjadi pedoman atau
arahan bagi organisasi untuk mencapai tujuan.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 34
Page 9
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
4. Manajemen Sebagai Profesi (Management as A Profession)
Manajemen saat ini telah menjadi bidang pekerjaan
tersendiri. Orang yang mengerjakan manajemen disebut
sebagai manajer. Pekerjaan manajemen telah didesain
sedemikian rupa sehingga untuk menjadi seorang manajer
yang handal seseorang harus menguasai ilmu manajemen.
Pada umumnya tugas seorang manajer itu adalah
menggerakkan karyawan/ bawahan untuk mengerjakan sesuatu
dalam rangka mencapai target atau tujuan organisasi.
Jika kita mengikuti pandangan Edgar H. Schein, maka
manajemen sebagai profesi haruslah memenuhi kriteria
berikut (Handoko, 2002):
a) Para profesional membuat keputusan atas dasar
prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan khusus,
kursus-kursus singkat dan program-program latihan
formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip
manajemen tertentu yang dapat diandalkan.
b) Para profesional mendapatkan status mereka karena
mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 35
Page 10
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
karena favoritisme atau karena faktor suku dan agama
tertentu atau kriteria politik lainnya.
c) Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode
etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang
menjadi klienya.
Saat ini tidak ada lagi pihak yang meragukan bahwa
manajemen itu adalah profesi. Hal ini dibuktikan dengan
dibukanya berbagai program pelatihan singkat untuk
meningkatkan kemampuan profesional para manajer semua
level. Bukti lain lain adalah semakin banyaknya
perusahaan-perusahaan swasta yang mencari dan memilih
manajer tidak semata-mata karena senioritas melainkan
karena profesionalitas.
Siapakah manajer itu? Aryanto (2013) menyatakan
bahwa manajer adalah seseorang yang bekerja dengan dan
melalui orang lain dengan cara mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan pekerjaan orang lain dan melakukan
pengawasan guna mencapai sasaran organisasi. Manajer
dengan demikian bertanggung jawab atas hasil kerja orang-
orang yang digerakkannya dalam suatu organisasi tertentu.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 36
Page 11
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Manajer, disamping menggerakkan orang-orang juga bertugas
dalam mengelola sumber daya manajemen seperti peralatan,
mesin, pelanggan, dan lain-lain yang diorientasikan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan organisasi. Oleh
karena itu manajer yang efektif dan efisien adalah
manajer yang memanfaatkan sumber daya organisasi
sedemikian rupa sehingga membuahkan hasil kerja yang
baik, berupa pencapaian tujuan organisasi, serta
memberikan kepuasan kepada orang-orang yang ikut serta
dalam melaksanakan pekerjaan yang diperlukan (Aryanto,
2013).
Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu
membantu bawahannya untuk mencapai prestasi terbaiknya.
Oleh sebab itu seorang manajer harus memiliki paradigma
berfikir bahwa jika ingin tujuan tercapai dengan baik,
maka kebutuhan orang-orang yang menjadi bawahannya harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya baik kebutuhan fisik
maupun non fisik. Tanpa memperhatikan kebutuhan
bawahannya, maka sebaik apapun tujuan yang ditetapkan
akan sulit tercapai.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 37
Page 12
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
C. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI
Hingga saat ini masih banyak pihak yang mendebatkan
persoalan manajemen itu ilmu atau seni. Untuk menjelaskan
masalah ini ada baiknya kita memahami dulu apa itu ilmu
dan seni. Secara ringkas ilmu adalah rangkaian atau
kumpulan pengetahuan-pengetahuan yang tersusun secara
sistematis yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui
metode ilmiah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
manajemen menggunakan kerangka yang sistematis, bersifat
universal, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan
konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi
manajerial. Sedangkan seni adalah gaya atau cara
seseorang melakukan sesuatu yang tidak memiliki pola yang
jelas dan didapatkan dari pengalaman atau bakat
pribadinya. Dalam konteks seni ini manajemen merupakan
ketrampilan seseorang dalam menggunakan orang lain untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya.
Gullick (dalam Handoko, 2002) mengemukakan bahwa
manajemen merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 38
Page 13
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
(science) yang berusaha untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan
dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan. Oleh karena itu Gullick berpendapat bahwa
Manajemen telah memenuhi syarat untuk dikategorikan
sebagai ilmu pengetahuan. Manajemen telah dipelajari
selama bertahun-tahun dan mendapatkan teori, metode,
prinsip yang berlaku universal. Namun demikian dalam
penerapannya Manajemen memerlukan disiplin ilmu lain
semisal Ekonomi, Statistik, Bisnis, Akuntansi dan
sebagainya.
Jika kita berbicara mengenai hubungan antara teori
dan praktek, maka kita akan mendapatkan gambaran dan
penjelasan bahwa teori dan praktek memiliki hubungan yang
tak terpisahkan. Adanya teori disebabkan oleh praktek
yang selama ini dilakukan oleh manusia. praktek-praktek
yang dilakukan manusia ini kemudian dipelajari modelnya,
polanya, efektifitasnya dan akhirnya diperolehlah susunan
pengetahuan sederhana tentang praktek manajemen yang
disebut dengan teori manajemen. Setelah ditemukannya
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 39
Page 14
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
teori, maka manusia menggunakan teori tersebut untuk
mempebaiki praktek manajemen yang selama ini diterapkan,
sehingga hal-hal yang kurang diperbaiki dan yang baik
ditingkatkan lagi. Demikian seterusnya hubungan teori dan
praktek manajemen.
Berdasarkan uraian diatas maka jelaskan bahwa
manajemen dapat dikatakan sebagai ilmu dan juga sebagai
seni. Kapan saatnya manajemen itu sebagai ilmu dan
sebagai seni?. Manajemen sebagai ilmu manakala kita
menerapkan manajemen berdasarkan konsep, metode dan
prinsip manajemen universal yang telah diakui
kebenarannya secara umum. Sedangkan manajemen sebagai
seni manakala kita menerapkan manajemen berdasarkan
asumsi-asumsi, bakat dan pengalaman-pengalaman pribadi
seorang manajer. Oleh sebab itu jika seseorang
menggerakan orang lain berdasarkan kaidah manajemen yang
universal, maka umumnya mereka memiliki pola-pola yang
sama. Lain halnya jika manajer dalam menggerakkan
oranglain berdasarkan bakat dan pengalaman serta asumsi
yang dimilikinya, maka dapat dipastikan diantara manajer
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 40
Page 15
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
itu akan menggunakan cara dan metode yang berbeda-beda.
Baik manajemen sebagai ilmu maupun sebagai seni, pada
akhirnya adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI
Secara etimologis, manajemen adalah: 1) mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola; 2) memperlakukan
(seseorang). Dalam konteks etimologis ini terlihat bahwa
manajemen berkaitan dengan suatu usaha untuk melakukan
pengarahan dan pengendalian atas orang-orang demi tujuan
dan kepentingan tertentu. Manajemen berasal dari bahasa
Inggris yakni “Manage” yang berasal dari kata “manus” yang
diartikan sebagai “to control by hand” atau “gain results”. Gain
results mencakup 2 makna, yakni: the achievement of result dan
personal responsibility by the manager for results being achieved. Konsep
ini maknanya lebih luas dari sekedar pengelolaan,
pembinaan, ketatalaksanaan dan pengurusan (Silalahi,
2011).
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 41
Page 16
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Untuk memahami apakah yang dimaksud dengan
manajemen, berikut ini akan dipaparkan berbagai pendapat
para ahli tentang manajemen.
1) J.A.F Stoner mendefinisikan Manajemen sebagai proses
dalam membuat perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan
(controlling) berbagai usaha dari anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran (Sebagaimana dikutip oleh Bangun
Wilson, 2008). Dari pengertian ini Wilson menjelaskan
bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian aktifitas-
aktifitas yang dikerjakan oleh anggota organisasi
untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian manajemen
merupakan suatu proses (management is a process).
2) R.C Davis mengemukakan bahwa management is function of
executive leadership anywhere (Manajemen adalah fungsi dari
kepemimpinan eksekutif dimanapun juga). Artinya bahwa
kegiatan-kegiatan manajerial ini sejatinya hanya
dilakukan oleh orang-orang tertentu yang menduduki
jabatan sebagai manajer atau pimpinan dalam suatu
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 42
Page 17
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
organisasi. Untuk menjadi manajer atau pimpinan,
seseorang haruslah memiliki wawasan yang luas,
kemampuan konseptual yang memadai dan kemampuan dalam
berinteraksi dengan manusia secara baik. Lebih dari
itu seorang manajer atau pimpinan hendaknya juga
memiliki kemampuan teknis mengerjakan tugas-tugas anak
buahnya, meski tentu saja tidak detail, melainkan hal-
hal umum saja dari ketrampilan teknis yang dibutuhkan.
3) E.F.L Brech, mendefinisikan management is concerned with
seeing that the job gets done; its tasks all center on planning and
guiding the operations that are going in enterprise. Artinya
manajemen adalah kegiatan untuk menyelesaikan
pekerjaan, yang fungsinya membuat perencanaan dan
memberikan pengarahan bagaimana penyelesaian tugas itu
harus dilakukan. Dari pengertian ini maka orientasi
seorang manajer adalah penyelesaian pekerjaan sebaik-
baiknya. Apapun dapat dilakukan oleh manajer selama
hal itu masih ada dalam ruang lingkup tugas dan
otoritasnya sebagai manajer. Penilaian keberhasilan
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 43
Page 18
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
atau kegagalan seorang manajer adalah sejauhmana
target-target yang dibebankan kepadanya dapat dicapai.
4) G.R. Terry mendefinisikan management is prosess of planning,
organizing, actuating and controlling performed to determine and
accomplish common goals by use of human and other resources
(Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang
ditetapkan untuk menetapkan dan mencapai tujuan dengan
menggunakan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya). Dalam pandangan Terry, manajemen adalah
rangkaian proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Sebagai suatu proses maka manajemen
menjadi dinamis yang tergantung pada situasi. Dinamika
organisasi yang satu dengan organisasi lain tentu
berbeda-beda tergantung pada ukuran, sifat dan bentuk
organisasinya.
5) Marry Parker Follet, menyatakan bahwa management is the
art of getting thing through the other (Manajemen adalah seni
mencapai tujuan dengan menggunaka orang lain).
Pengertian ini mengandung arti bahwa untuk dapat
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 44
Page 19
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
mencapai tujuan organisasi, para manajer harus
menggunakan pengalaman, bakat dan asumsinya yang
terbaik untuk mengelola organisasi. Dalam menerapkan
seni ini tidak ada pola yang dapat dijadikan contoh,
kecuali setiap manajer harus memperhatikan nilain-
nilai yang berkembang di masyarakat dan dianut anak
buahnya.
Dari berbagai pemikiran para tokoh manajemen
tersebut pada akhirnya penulis merumuskan definisi
manajemen sebagai ilmu yang mempelajari segala aktifitas
yang dilakukan para pimpinan organisasi dalam
menggerakkan orang-orang dan menggunakan berbagai sumber
daya yang yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Segala aktifitas yang
dimaksud adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
staf, pemberian motivasi, pengendalian dan sebagainya
yang membuat organisasi bergerak ke arah pencapaian
tujuan. Dalam definisi ini, manajer harus terlebih dahulu
memahami ilmu manajemen sebelum menggunakan seni
manajemen yang dimilikinya. Pemahaman terhadap ilmu
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 45
Page 20
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
manajemen sangat penting bagi seorang manajer di era
sekarang, mengingat manusia masa sekarang adalah orang-
orang yang cenderung lebih rasional dan objektif
dibanding orang-orang pada masa lalu. Orang-orang yang
rasional dan objektif, cenderung lebih percaya pada ilmu
pengetahuan daripada insting. Oleh karena itulah
penguasaan aspek keilmuan sangat penting bagi seorang
manajer, walaupun aspek seni juga harus diasah. Ilmu dan
seni manajemen bukanlah hal yang harus dipertentangkan,
melainkan harus dikombinasikan menjadi kemampuan yang
maksimal bagi seorang manajer profesional.
E. KEDUDUKAN ILMU MANAJEMEN TERHADAP ADMINISTRASI DAN
KEPEMIMPINAN
Membahas tentang manajemen akan selalu dikaitkan
dengan administrasi organisasi dan kepemimpinan. Mengapa?
Karena manajemen merupakan proses dan fungsi yang hanyak
bisa terjadi dalam kondisi tertentu saja. Dalam hal ini,
manajemen akan ada jika dan hanya jika terdapat
administrasi, organisasi dan kepemimpinan. Sebagaimana
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 46
Page 21
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
telah dibahas pada bagian terdahulu, bahwa manajemen itu
hanya mungkin dapat dilaksanakan pada organisasi tertentu
saja. Apakah individu dapat menerapkan manajemen dalam
kehidupannya? Jika yang dimaksud dengan manajemen adalah
mengatur, maka megatur dirinya sendiri, mungkin saja.
Tetapi jika yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu
proses mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya,
terutama orang lain maka manajemen tidak mungkin
dilaksanakan diluar organisasi.
Lalu apakah yang dimaksud dengan administrasi dan
kepemimpinan itu? Lalu bagaimana pula hubungannya dengan
manajemen? Di Indonesia, Administrasi dapat dipahami
dalam 2 perspektif/ aliran yakni perspektif luas dan
perspektif sempit. Dalam perspektifnya yang luas yang
dimaksud dengan administrasi (administration) adalah
kegiatan kerjasama yang dilakukan manusia atau sekelompok
orang sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (Sukidin
dan Darmadi, 2011). Namun demikian menurut Sukidin dan
Darmadi, tidak semua kegiatan kerjasama yang dilakukan
manusia bisa disebut administrasi.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 47
Page 22
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Lebih lanjut menurut Siagian (dalam Sukidin, dan
Darmadi, 2011) administrasi itu adalah keeluruhan proses
kerjsama antara dua orang manusia atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pandangan
ini maka terlihat jelas bahwa kegiatan administrasi itu
hanya dapat dilakukan oleh orang (manusia) karena harus
didasarkan atas rasionalitas tertentu. Mengapa
‘kerjasama’ yang dilakukan oleh binatang tidak dapat
dikatakan sebagai administrasi? Jawabnya karena mereka
‘bekerjasama’ tidak didasarkan atas sebuah rasionalitas,
melainkan karena insting kehewanan mereka, yakni insting
untuk mempertahankan hidup semata. Pandangan ini
diperkuat oleh pendapat Seotarto dan R.P Soewarno yang
mengemukakan bahwa administrasi adalah suatu proses
penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan/ kegiatan
dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan.
Dalam perspektif yang sempit (pengertian yang
dikembangkan oleh Belanda saat menjajah Indonesia, selama
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 48
Page 23
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
lebih kurang 350 tahun menurut berbagai sumber sejarah)
administrasi (administratie) merupakan penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan
maksud untuk menyediakan keterangan dan informasi yang
sistematis untuk memudahkan memperolehnya kembali
(Sukidin dan Darmadi, 2011). Dengan bahasa lain pekerjaan
administratie adalah pekerjaan yang bersifat clerical work atau
tata usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Munawardi
Reksohadiprawiro sebagaimana dikutip oleh Sukidin dan
Darmadi (2011) yang menyatakan bahwa administrasi sebagai
tatausaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapi dan
sistematis serta penentuan fakta secara tertulis, dengan
tujuan untuk melakukan perhubungan, persetujuan, dan
perjanjian atau lain sebagainya antara sesama manusia
dan/ atau badan hukum yang dilakukan secara tertulis.
Pendapat lain tentang administrasi sebagai clerical work,
diungkapkan oleh G. Kartasaputra yakni administrasi
sebagai suatu pekerjaan yang berhubungan dengan tulis
menulis, surat menyurat dan mencatat (pembukuan) setiap
perubahan/ kejadian yang terjadi dalam organisasi.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 49
Page 24
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Dalam buku ini, yang dimaksud dengan administrasi
adalah proses kerjasama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditentukan sebelumnya secara rasional, efektif dan
efisien. Dengan pemahaman ini, maka setiap kerjasama yang
dilakukan untuk mencapai tujuan memerlukan manajemen agar
kerjasama itu bisa berjalan secara sistematis, rapi,
efektif, efisien dan ekonomis. Dari pandangan ini, maka
manajemen ada dalam suatu proses kerjasama yang artinya
manajemen ada dalam suatu kegiatan administrasi.
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa manajemen
itu proses mencapai tujuan melalui orang lain. Dalam
pemahaman ini, maka logikanya dalam manajemen ada orang
yang berperan sebagai orang yang memerintah, mengarahkan,
mengendalikan orang lain yang untuk mengerjakan tugas-
tugas tertentu yang orientasinya adalah tercapainya
tujuan. Dengan demikian maka dalam manajemen ada orang
yang memerintah, mengarahkan, dan mengendalikan. Ada juga
orang yang diperintah, diarahkan dan dikendalikan. Orang
yang memerintah, mengarahkan dan mengendalikan sering
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 50
Page 25
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
disebut sebagai pemimpin (dapat juga disebut atasan atau
manajer) dan orang yang diperintah, diarahkan dan
dikendalikan disebut sebagai anggota (dapat juga disebut
sebagai bawahan atau karyawan). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dalam manajemen itu ada pemimpin dan
ada anggota.
Siapakah pemimpin itu? Secara sederhana pemimpin
adalah seseorang yang dapat mempengaruhi atau
menggerakkan orang lain untuk mengikuti dan melaksanakan
apa yang diinginkannya. Silalahi (2011) Menyatakan bahwa
pemimpin (leader) adalah orang yang dapat mempengaruhi.
Faktor utama yang menentukan kepemimpinan seseorang
adalah kepribadian, sifat dan perilakunya. Pemimpin yang
berhasil adalah pemimpin yang mampu menggerakan secara
sukarela para pengikutnya (follower) untuk menjalankan misi
organisasi. Menurut Ulber Silalahi pengikut (follower)
adalah orang yang dipengaruhi. Pengikut merupakan bagian
penting dalam proses kepemimpinan sehingga dalam
kepemimpinan kadang-kadang pemimpin juga bisa berubah
sesaat menjadi pengikut dan sebaliknya.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 51
Page 26
Manusia
Administrasi
OrganisasiManajemen Kepemimpinan
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Penjelasan diatas secara sederhana dapat
dideskripsikan pada gambar berikut ini:
Gambar 1:Kedudukan Manajemen terhadap Administrasi, Organisasi dan
Kepemimpinan
Dari gambar tersebut maka, hubungan antara
manajemen, organisasi, administrasi, kepemimpinan
sangatlah kuat. Keempatnya tidak dapat saling meniadakan.
Administrasi bisa terjadi jika digerakkan oleh manajemen.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 52
Page 27
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Manajemen hanya bisa dijalankan dalam suatu organisasi
dan dalam organisasi ada kepemimpinan (pemimpin dan
pengikut). Dan inti dari semua itu adalah manusia. tanpa
adanya manusia semua tidak akan ada artinya.
F. HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
Memahami hubungan Manajemen denga ilmu sosial
lainnya dalam rangka untuk mendudukkan dan sekaligus
membedakan fokus dan lokus manajemen dibandingkan ilmu
sosial lainnya. Dalam buku ini akan dibahas hubugan
manajemen dengan psikologi, ekonomi, sosiologi dan
administrasi. Keempat displin ini sangat erat hubungannya
dengan manajemen sebab, kelima disiplin ini saling
‘pinjam’ teori untuk menjelaskan fenomena yang menjadi
bahan kajian masing-masing.
Psikologi (psychology) menurut Muhibbin Syah (2001)
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 53
Page 28
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk,
berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku
tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan
lain sebagainya. Melalui definisi ini maka dapat
dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari
motivasi dibalik tingkah laku manusia. Psikologi
mempelajari sesuatu yang nampak nyata dilakukan manusia
dalam rangka untuk menyimpulkan apa yang tidak
dinampakkan secara nyata oleh manusia. bidang kajian
psikologi yang sangat berguna dan dapat diterapkan dalam
manajemen adalah kajian mengenai motivasi, emosi dan
nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia. sebagai contoh,
teori-teori motivasi yang dikembangkan oleh berbagai
psikolog dapat dijadikan referensi untuk menentukan
motivasi para karyawan atau anggota organisasi. Teori-
teori yang ada dalam psikologi sangat berguna dalam
membantu menjelaskan sikap dan perilaku para anggota
organisasi atau anak buah. Teori-teori manajemen yang
sangat banyak menggunakan teori-teori psikologi terutama
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 54
Page 29
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
teori manajemen yang menggunakan pendekatan perilaku
manusia (human behaviour).
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari seluk
belum dan tata cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya
yang berhubungan produksi, distribusi dan konsumsi demi
mencapai kemakmuran. Kaitannya dengan manajemen adalah
dalam memenuhi kebutuhan ekonominya manusia tidak dapat
mencapainya secara individu. Dalam kaitan inilah
manajemen dimanfaatkan oleh ilmu ekonomi untuk ‘membantu’
mencapai tujuan ilmu ekonomi. Oleh sebab itu tidak
mengherankan jika manajemen banyak dipelajari secara
intensif di fakultas-fakultas ekonomi dan bisnis, sebab
tanpa ilmu manajemen maka ilmu ekonomi tidak dapat
mencapai tujuannya secara baik.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
sosial manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya
dalam suatu kumpulan/ kelompok manusia yang disebut
masyarakat. Dalam masyarakat inilah manusia membentuk dan
dibentuk nilai-nilai yang dianutnya. Seseorang yang telah
bergaul lama dalam suatu masyarakat, akan mengikuti
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 55
Page 30
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
nilai-nilai dalam masyarakat itu dalam jangka waktu yang
panjang, bahkan mungkin seumur hidupnya. Oleh sebab itu
dalam proses kerjasama yang diikutinya pun seseorang
tetap akan mengingat dan memegang teguh nilai-nilai yang
diyakininya selama bergaul dengan masyarakat. Misalnya
masyarakat muslim yang tidak terbiasa makan daging babi
karena haram, maka dia akan mencari suatu organisasi yang
tidak akan menyediakan makanan yang mengandung babi dalam
setiap hidangannya. Demikian juga halnya seorang yang
mengangut agama Kristen misalnya, tiap hari Minggu wajib
ke Gereja dalam rangka beribadah mingguan, maka dia tidak
akan mencari organisasi yang jam kerjanya di hari Minggu.
Setiap masyarakat memiliki nilai dan kepercayaan
tertentu. Oleh sebab itu manajer yang baik akan
menerapkan manajemen yang sesuai atau tidak bertentangan
dengan nilai-nilai atau kepercayaan yang dimiliki oleh
bawahan atau anak buahnya. Setidaknya dengan mengetahui
nilai-nilai yang dianut oleh anak buah, seorang manajer
dapat mengembangkan manajemen yang toleransif sehingga
terjadi keharmonisan dalam organisasi. Dengan demikian
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 56
Page 31
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Sosiologi dapat membantu para manajer untuk memperlakukan
anak buahnya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat dimana anak buahnya menjadi anggota.
Ilmu Administrasi sebagaimana telah disinggung
diatas adalah ilmu yang mempelajari segala seluk beluk
manusia dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
ditentukan. Jadi, apapun yang dilakukan oleh seseorang
jika hal itu dalam konteks proses kerjasama, maka dapat
dikatakan sebagai kajian Ilmu Administrasi. Kaitannya
dengan manajemen juga telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
tanpa manajemen yang baik maka proses kerjasama yang
dibangun oleh manusia tidak akan dapat mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien. Dengan demikian manajemen
memiliki peran yang sangat penting dalam mensukseskan
kerjasama antar manusia dalam mencapai tujuannya.
Dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa hubungan manajemen dengan ilmu sosial lainnya bisa
mempengaruhi dan dipengaruhi. Meski demikian, manajemen
sebagai ilmu praktis/ terapan (applied science) tidak dapat
berdiri sendiri tanpa ditopang oleh ilmu-ilmu lainnya.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 57
Page 32
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
G. RANGKUMAN
1. Konsep Manajemen dapat dipandang sebagai sistem,
proses dan fungsi maupun profesi. Sebagai sistem,
manajemen adalah sekumpulan komponen yang saling
terkait dan terikat membentuk yang memiliki fungsi
masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai
proses dan fungsi, manajemen adalah proses yang
harus dilakukan secara sistematis yang setiap proses
memiliki fungsi. Sedangkan sebagai Profesi,
manajemen telah diakui keberadaannya dengan
dibukanya jurusan manajemen dan kursus-kursus
singkat untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
seorang manajer.
2. Manajemen adalah Ilmu dan Seni. Sebagai ilmu
manajemen telah memiliki kaidah-kaidah, prinsip-
prinsip dan metode-metode ilmiah yang dapat
digunakan untuk mencari dan membuktikan kebenaran
teorinya. Sedangkan sebagai seni, manajemen
merupakan praktika yang dilakukan oleh seorang
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 58
Page 33
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
manajer yang memiliki bakat, pengalaman dan
asumsinya masing-masing tentang proses dan cara
mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang
berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
3. Secara singkat manajemen dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari segala aktifitas yang
dilakukan para pimpinan organisasi dalam
menggerakkan orang-orang dan menggunakan berbagai
sumber daya yang yang ada untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Administrasi merupakan proses kerjasama untuk untuk
mencapai tujuan bersama. Manajemen digunakan untuk
mempermudah orang-orang yang bekerjasama mencapai
tujuannya. Manajemen dapat dilakukan secara baik
jika ada kepemimpinan yang memadai.
5. Manajemen sebagai ilmu terapan membutuhkan dan
dibutuhkan ilmu sosial lainnya. Manajemen tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan teori ilmu
sosial lainnya, dan manajemen juga tidak akan ada
manfaatnya jika tidak ada ilmu lainnya.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 59
Page 34
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
H. EVALUASI
1. Kemukakan dengan bahasa anda sendiri apakah yang
dimaksud dengan manajemen?
2. Mengapa manajemen memerlukan ilmu-ilmu lain, utama
ilmu sosial dalam mempertahankan dan menunjukkan
eksistensinya?
3. Jelaskan kedudukan manajemen dalam administrasi dan
kepemimpinan?
4. Bisakah manajemen diterapkan tanpa adanya
organisasi? Jelaskan!
REFERENSI:
Handoko, T.H. 2009. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta. BPFE-
UGM.
Sarwoto. 2000. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Terry, G.R. 2014. Dasar-Dasar Manajemen. Alih bahasa oleh:
G.A. Ticoalu. Jakarta. Bumi Aksara.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 60
Page 35
Bab II:Pengertian, Kedudukan dan Hubungan Manajemen dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya
Thoha, M. 2012. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakart.
Rajawali Press.
Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung. Refika
Aditama.
Bangun, Wilson. 2011. Intisari Manajemen. Bandung. Refika
Aditama.
Aryanto, V.D.W. 2013. Manajemen Dalam Konteks Indonesia.
Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
Sukidin dan Darmadi, D. 2011. Administrasi Publik. Yogyakarta.
LaksBang PRESSindo.
Azas-Azas Manajemen (Principles of Management) | 61