Top Banner
PENGERTIAN LOGIKA dan SILOGISME
22

Pengertian logika dan silogisme

May 24, 2015

Download

Education

Desi Mustopa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengertian logika dan silogisme

PENGERTIAN LOGIKA dan SILOGISME

Page 2: Pengertian logika dan silogisme

PENGERTIAN LOGIKAIstilah logika berasal dari kata “logos”

(bahasa Yunani) yang berarti kata atau pikiran yang benar ( Bakry, 1981 : 18).

Dalam Kamus Filsafat, logika yang dalam bahasa Inggris “logic”. Latin “logica”, Yunani “logike” atau “logikos” berarti apa yang dapat dimengerti atau akal budi yang berfungsi baik, teratur, dan sistematis (Bagus, 1996: 519).

Page 3: Pengertian logika dan silogisme

Dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah (Kusumah, 1986 : 2 ).

Logika sebagai cabang filsafat membicarakan aturan-aturan berpikir agar dapat mengambil kesimpulan yang benar. Menurut Louis O. Kattsoff (1986:71)

Page 4: Pengertian logika dan silogisme

Logika mempunyai tujuan untuk memperjelas isi suatu istilah.

Fungsi logika diantaranya adalah untuk membedakan satu ilmu dengan yang lainnya jika objeknya sama dan menjadi dasar ilmu pada umumnya dan falsafah pada khususnya (Kasmadi, dkk. 1990 : 45).

Page 5: Pengertian logika dan silogisme

Dasar – Dasar LogikaKonsep bentuk logis adalah inti dari

logika.Konsep itu menyatakan

bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya.

Ini menununjukkan logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).

Page 6: Pengertian logika dan silogisme

Dasar – dasar logika terbagi dua, yaitu :◦ Penalaran Induktif - logika induktif :

penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

Page 7: Pengertian logika dan silogisme

Contoh :

a) Setiap mamalia punya sebuah jantung

b) Semua kuda adalah mamalia∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

Page 8: Pengertian logika dan silogisme

◦ Penalaran Deduktif - logika deduktif : penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Page 9: Pengertian logika dan silogisme

Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang merupakan kebalikan dari penalaran induktif.

Contoh : a) Kuda Sumba punya sebuah jantungb) Kuda Australia punya sebuah jantungc) Kuda Amerika punya sebuah jantungd) Kuda Inggris punya sebuah jantung

∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

Page 10: Pengertian logika dan silogisme

Deduktif Induktif

Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar

Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.

Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.

Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.

Page 11: Pengertian logika dan silogisme

SILOGISMESilogisme adalah suatu proses

penarikan kesimpulan secara deduktif.Silogisme adalah proses logis yang

terdiri dari tiga proposisi.Dua proposisi pertama merupakan

premis-premis atau titik tolak penyimpulan silogistis. Sedangkan proposisi ketiga merupakan kesimpulan yang ditarik dari kedua proposisi pertama.

Page 12: Pengertian logika dan silogisme

Silogisme terbagi menjadi tiga, yaitu : ◦Silogisme Katagorik,◦Silogisme Hipotetik , dan◦ Silogisme Disyungtif.

Page 13: Pengertian logika dan silogisme

a). Silogisme KatagorikSilogisme Katagorik :

Silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik.

Contoh : a). Semua Tanaman membutuhkan air

(premis mayor)b). Akasia adalah Tanaman (premis

minor)∴ Akasia membutuhkan air (konklusi)

Page 14: Pengertian logika dan silogisme

b). Silogisme Hipotetik Silogisme Hipotetik : argumen yang

premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:◦ Silogisme hipotetik yang premis

minornya mengakui bagian antecedent. Contoh : Jika hujan, saya naik becak.

Sekarang hujan.Jadi, saya naik becak.

Page 15: Pengertian logika dan silogisme

◦ Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.

Contoh : Bila hujan, bumi akan basah.Sekarang bumi telah basah.Jadi, hujan telah turun.

- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.

Contoh : Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa,Jadi kegelisahan tidak akan timbul.

Page 16: Pengertian logika dan silogisme

◦Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.

Contoh : Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah.Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Page 17: Pengertian logika dan silogisme

c). Silogisme Disyungtif Silogisme Disyungtif :

silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif, sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.

Seperti silogisme hipotetik, istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.

Page 18: Pengertian logika dan silogisme

Contoh : Hasan di rumah atau di pasarTernyata tidak di rumah.Jadi di pasar.

Page 19: Pengertian logika dan silogisme

KESIMPULAN Dalam arti luas logika adalah sebuah

metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah.

Logika mempunyai tujuan untuk memperjelas isi suatu istilah.

Fungsi logika diantaranya adalah untuk membedakan satu ilmu dengan yang lainnya jika objeknya sama dan menjadi dasar ilmu pada umumnya dan falsafah pada khususnya.

Page 20: Pengertian logika dan silogisme

Dasar – dasar logika terbagi menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.

Silogisme terbagi menjadi tiga, yaitu Silogisme Katagorik, Silogisme Hipotetik , dan Silogisme Disyungtif.

Page 21: Pengertian logika dan silogisme

Silogisme hipotetik terbagi menjadi empat, yaitu :◦silogisme hipotetik yang premis

minornya mengakui bagian antecedent.◦Silogisme hipotetik yang premis

minornya mengakui bagian konsekuennya.

◦Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.

◦Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.

Page 22: Pengertian logika dan silogisme

Referensi http://www.gudangmateri.com/2011/06/

macam-silogisme-dalam-logika.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/LogikaSuriasumantri, Jujun S. 1996. Filsafat Ilmu.

Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Baktiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Surajio. 2009. Filafat ilmu dan perkembangannya di indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.