Top Banner
Pengertian berpikir positif Berpikir positif ( Tafkir al-Ijabiy) adalah istilah yang tersusun dari dua kata: Berpikir danIjabiy. Berpikir (Tafkir) ditinjau dari sudut bahasa ( فكر يفكر- فكرا) artinya berpikir mengenai suatu perkara, memikirkan suatu pikiran: mempergunakan akalnya dalam suatu urusan, menetapkan sebagian yang dia ketahui agar dapat sampai pada sesuatu yang tidak diketahui. Positif ( Ijabiy) dinisbatkan pada kata ijabiyah yaitu memelihara dengan pertimbangan akal sehat dalam memahami berbagai macam problematika (Said, 2010: 16-17). Ini merupakan cara jitu yang sempurna dalam menghadapi kehidupan yaitu memusatkan pikiran menuju sesuatu yang positif dalam kondisi bagaimanapun sebagai ganti dari memusatkan pikiran menuju sesuatu yang negatif. Hal itu berarti bahwa kita berbaik sangka dengan diri kita sendiri, juga berbaik sangka kepada orang lain, kemudian kita membangun perilaku yang layak diteladani dalam kehidupan. Sedang jika ditinjau dari penggabungan kedua kata di atas, Viera Biffer memberikan definisi Positive Thinking dengan: mengambil manfaat dengan menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang positif (Said, 2010: 18). 2. Berpikir positif dalam pandangan Islam Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik di antara makhluk Allah SWT yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur-unsur jasmani, rohani, nafs, dan iman (Sutoyo, 2007: 66). Kesempurnaan unsur manusia ini disebutkan dalam firman Allah SWT yang artinya : Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya .” (Q.S. At-Tin: 4). Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya ialah akal. Allah SWT menganugerahkan akal pikiran kepada manusia sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal. Akal adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, serta pohon yang membuahkan istiqomah dan konsistensi dalam kebenaran, karena itu,
29

Pengertian berpikir positif

Jul 19, 2015

Download

Education

Ilyassyah Pasee
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengertian berpikir positif

Pengertian berpikir positif

Berpikir positif (Tafkir al-Ijabiy) adalah istilah yang tersusun dari dua kata: Berpikir danIjabiy. Berpikir (Tafkir) ditinjau dari sudut bahasa ( –فكر

فكرا -يفكر ) artinya berpikir mengenai suatu perkara, memikirkan suatu

pikiran: mempergunakan akalnya dalam suatu urusan, menetapkan

sebagian yang dia ketahui agar dapat sampai pada sesuatu yang tidak

diketahui. Positif (Ijabiy) dinisbatkan pada kata ijabiyah yaitu memelihara dengan pertimbangan akal sehat dalam memahami berbagai macam

problematika (Said, 2010: 16-17).

Ini merupakan cara jitu yang sempurna dalam menghadapi kehidupan yaitu memusatkan pikiran menuju sesuatu yang positif dalam kondisi

bagaimanapun sebagai ganti dari memusatkan pikiran menuju sesuatu

yang negatif. Hal itu berarti bahwa kita berbaik sangka dengan diri kita

sendiri, juga berbaik sangka kepada orang lain, kemudian kita membangun

perilaku yang layak diteladani dalam kehidupan.

Sedang jika ditinjau dari penggabungan kedua kata di atas, Viera Biffer

memberikan definisi Positive Thinking dengan: mengambil manfaat dengan

menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang positif (Said, 2010: 18).

2. Berpikir positif dalam pandangan Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik di antara makhluk Allah SWT yang lain. Struktur manusia terdiri dari

unsur-unsur jasmani, rohani, nafs, dan iman (Sutoyo, 2007: 66).

Kesempurnaan unsur manusia ini disebutkan dalam firman Allah SWT

yang artinya :

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya.” (Q.S. At-Tin: 4).

Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya

ialah akal. Allah SWT menganugerahkan akal pikiran kepada manusia

sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal. Akal

adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, serta pohon

yang membuahkan istiqomah dan konsistensi dalam kebenaran, karena itu,

Page 2: Pengertian berpikir positif

manusia baru bisa menjadi manusia kalau ada akalnya (Shihab, 2004:

135).

Maka relevan bila Rene Descartes menyatakan bahwa Cogito Ergo Sum,

‘saya berfikir maka saya ada’ (Bertens, 1991: 45). Karena akal jugalah yang

menghalangi manusia terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan, karena

itulah maka ia dinamai oleh al-Qur’an ‘aql(akal) yang secara harfiah berarti

tali, yakni yang mengikat hawa nafsu manusia dan menghalanginya terjerumus ke dalam dosa, pelanggaran dan kesalahan (Shihab, 2004: 135).

Salah satu akhlak mahmudah (terpuji) kepada Allah SWT

adalahkhusnudzon (berbaik sangka atau berpikir positif) kepada-Nya.Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah mengasihi

seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua

makhluk-Nya. Tidak peduli makhluk-Nya taat atau durhaka, muslim atau

kafir. Bahkan, binatang dan tumbuh-tumbuhan pun dijamin rezekinya oleh

Allah SWT :

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang

memberi rezkinya.” (Q.S. Hud: 6).

Seringkali ketika kita mengalami suatu kesulitan dalam hidup, kita berpikir negatif kepada Allah SWT. Kita berpikir bahwa Allah SWT tidak

sayang kepada kita. Padahal, dengan cobaan kesulitan tersebut, justru

Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diri kita. Allah SWT hendak

mendidik dan menempa kita agar menjadi manusia yangunggul. Selain itu, dibalik cobaan tersebut Allah SWT telah menyiapkan karunia yang besar

bagi kita ketika lulus dari cobaan.

Jadi, sungguh tidak ada alasan apa pun bagi kita untuk berpikir

negatif kepada Allah SWT. Sebab, selain merupakan akhlakmazmumah (tercela) di hadapan Allah SWT, juga merugikan diri

sendiri. Berpikir negatif kepada Allah SWT, selain berbuah dosa besar, juga

akan membuat kita menjadi pesimis,kehilangan harapan dan putus asa (El-

Bantani, 2010: 78-79).

Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang

terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab,

boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita.

Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik bagi kita:

Page 3: Pengertian berpikir positif

“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan

boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;

Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216)

Islam telah menaruh perhatian besar akan perkembangan berpikir

manusia dengan menyerukannya untuk mengamati semua yang ada di

langit dan di bumi, mengamati diri sendiri, mengamati semua makhluk-

Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan

ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa

neraka.” (Q.S. Ali Imron: 190-191).

Allah menjelaskan pentingnya proses berpikir dalam kehidupan

manusia. Juga menjelaskan bagaimana Dia mengangkat derajat dan nilai

orang-orang yang mempergunakan akal dan pikirannya, sebagaimana

firman Allah SWT :

“Katakanlah; Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-

orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang

dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar: 9).

Rasulullah juga menjelaskan keutamaan berpikir dengan menyeru

manusia untuk memikirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan juga merenungkan

semua penciptaan-Nya, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah

bahwa Rasulullah bersabda :

“Berpikir selama sejam lamanya lebih baik dari pada beribadah selama

setahun.” (HR. Abu Hurairah).

3. Ciri-ciri orang yang berpikiran positif

a. Beriman kepada Allah.

Yakni tawakal kepada-Nya dan meminta pertolongan kepada-Nya di

setiap waktu. Allah SWT berfirman,

Page 4: Pengertian berpikir positif

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka tawakallah

kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imron: 159).

b. Bernilai luhur.

Jujur, amanah, menyukai kebaikan, pemaaf. Sebesar apapun pengaruh godaan, ia akan selalu menjauh dari perilaku negatif, seperti

bohong, menggunjing, iri hati, mengadu domba, memfitnah, syirik, serta

yang membahayakan kesehatan dan menjauhkan dari Allah.

c. Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah.

Tetap fokus pada sesuatu yang diinginkan. Ia mengetahui bahwa

segala masalah pasti ada jalan keluarnya.

d. Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya.

Ia mensikapi masalah dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena itu,

hidupnya menyenangkan dan selalu dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

e. Pandai bergaul dan suka membantu orang lain.

Suka bergaul dengan siapa saja dan ia dekat di hati siapa saja. Ia menghormati, mencintai dan suka membantu sesama. Tangannya selalu

terulur untuk membantu siapa saja (Hamzah, 2010: 76).

4. Manfaat berpikir positif

a. Berpikir positif membebaskan diri dari pengaruh setan.

Dalam pandangan agama, pikiran-pikiran negatif yang terlintas dalam

pikiran kita merupakan bisikan-bisikan setan. Setan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengacaukan

pikiran manusia. Ketika pikiran seseorang telah berhasil dikacaukan oleh

setan, efeknya sangat negatif.

Page 5: Pengertian berpikir positif

Seseorang tidak mampu lagi berpikir dengan akal sehatnya sehingga

lepas kontrol atau kendali akan dirinya. Perkosaan, perkelahian, pembunuhan, minum-minuman keras, sampai pada bunuh diri. Allah

melarang kita berpikiran negatif sebagaimana firman-Nya :

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.” (Q.S. al- Hujurat:

12).

Berpikiran negatif itu sesuatu hal yang belum tentukebenarannya,

maka dari itu Allah melarang hambanya dari berpikiran negatif. Dengan berpikiran positif maka tidak ada celah untuk setan masuk dan

mempengaruhi kita. Allah SWT berfirman :

“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada

Allah.” (Q.S. Al-A’raf: 200).

b. Berpikir positif menyehatkan tubuh.

Pikiran sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Banyak penyakit fisik yang berawal dari pikiran. Ketika kita memasukkan pikiran-pikiran

negatif ke otak maka akan menimbulkan emosi (perasaan) negatif.

Kemudian, emosi-emosi negatif tersebut melepaskan hormon-hormon di

dalam tubuh yang dapat menyebabkan munculnya penyakit.

Para peneliti asal Inggris telah melakukan penelitian yang

membuktikan adanya hubungan antara emosi-emosi negatif dengan

tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh

darah) dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan

tubuh. Oleh karena itu, pastikanlah kita selalu berpikir positif sehingga menimbulkan emosi positif yang akan melepaskan hormon-hormon positif

di dalam tubuh. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita akan kuat dan

sehat.

c. Berpikir positif menumbuhkan ketenangan jiwa.

Kunci hidup tenang dan damai ada pada pikiran kita. Peristiwa dan

masalah apa pun yang kita alami dalam kehidupan, tidak akan membuat

gusar dan cemas jika disikapi dengan sikap dan pikiran positif. Ketidak-

Page 6: Pengertian berpikir positif

mampuan kita dalam mengendalikan pikiranlah yang menimbulkan

respons tidak tepat dalam menghadapi dan menyikapi suatu hal.

Akibatnya, kita tidak merasakan ketenangan dalam hidup ini. Jadi, kuncinya ada pada pengendalian pikiran kita. Pikiran positif akan

menimbulkan emosi atau perasaan positif. Sedangkan, pikiran negatif akan

menimbulkan emosi atau perasaan negatif.

Ketika kita merespons setiap peristiwa yang dialami atau masalah yang

muncul dalam kehidupan dengan pikiran negatif, secara otomatis akan

menimbulkan emosi negatif. Efek selanjutnya, kita tidak akan merasakan

ketenangan jiwa. Sebaliknya, ketika kita merespons setiap peristiwa yang

dialami atau masalah yang muncul dalam kehidupan kita dengan pikiran positif, secara otomatis pula akan menimbulkan emosi jiwa yang positif.

Efek selanjutnya, kita akan merasakan ketenangan jiwa.

d. Berpikir positif mendatangkan kebahagiaan.

Rahasia kebahagiaan terletak pada diri kita sendiri. Lebih tepatnya

lagi, ada pada pikiran kita. Ketika kita memutuskan untuk bahagia dengan

kondisi apa pun, kita akan merasa bahagia. Bahkan saat sakit atau sedang

kesusahan sekalipun. Jika pikiran tetap berpikir dan memutuskan bahwa kita orang yang bahagia, kita akan merasa bahagia. Apa yang ada dalam

pikiran, itulah yang direspons oleh perasaan kita.

Jika yang ada dalam pikiran kita adalah kebahagiaan, ketenangan,

dan kedamaian maka perasaan kita juga akan merasakan hal yang sama. Efeknya, secara keseluruhan diri kita merasakan kebahagiaan, ketenangan,

dan kedamaian. Dengan demikian, kebahagiaan bukan sesuatu yang sulit

untuk diraih. Kebahagiaan merupakan fitrah manusia. Hanya kitalah yang

mempersulit diri sehingga kebahagiaan menjadi sesuatu yang sulit untuk diraih. Sebagaimana Allah SWT berfirman :

“Keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami

sendiri, dan jika Engkau tidakmengampuni Kami dan memberi rahmat

kepada Kami, niscaya pastilah Kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-A’raf: 23).

e. Berpikir positif meningkatkan kepercayaan diri.

Berpikir positif membuat kita mampu membangun motivasi dan harapan. Berpikir positif juga membuat kita mampu mengatasi

keputusasaan. Dengan membiasakan diri berpikir positif, kita akan mampu

Page 7: Pengertian berpikir positif

menghargai diri sendiri dan merasa diri berharga. Kita juga akan merasa

bahagia dengan diri kita. Pada akhirnya, kita akan mampu menarik hal-hal

positif dan menolak hal-hal negatif.

Ketika kita berpikir positif, secara otomatis akan mempengaruhi jiwa

kita menjadi lebih optimis, imajinasi (daya khayal) kita menjadi lebih kreatif

dan semangat kita menjadi semakin kuat. Halini akan membuat kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kita tidak merasa minder untuk

bergaul dan berinteraksi dengan siapa pun. Kita pun merasa mampu

meraih apa yang dicita-citakan (El-Bantani, 2010: 177-178).

Referensi:

Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1991.

El-Bantani, Syafi’ie, kekuatan berpikir positif, Jakarta: Wahyu Media, 2010.

Said, Positif Thinking, Solo: Qaula, 2010.

Shihab, M. Quraish, Dia Dimana-Mana: Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena,

Jakarta: Lentera Hati, 2004.

Sutoyo, Anwar, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Semarang:

CV. Cipta Prima Nusantara, 2007.

Page 8: Pengertian berpikir positif

Ada Apa dibalik Perintah Berperilaku & Berpikir Positif (Menurut ISLAM & Penelitian Ilmiah) 17 Juni 2011 pukul 19:17

Apa hubungan penelitian-penelitian ilmiah/medis kontemporer dengan ajaran Rasulullah

shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu tentang perintah beliau kepada kita

umat manusia agar selalu beribadah? Mari kita simak uraiannya berikut ini:

Sudut Pandang ISLAM

Baginda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu telah

menyampaikan kepada kita umat manusia dalam berbagai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala

melalui al-Quran & sabda beliau melalui al-Hadits terkait dengan "arti sehat" dipandang dari

pengaruh pikiran dan perilaku positif manusia terhadap pengaktifan potensi -potensi positif gen-

gen di dalam tubuh manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah banyak memberikan kita petunjuk

melalui penekanan kata-kata yang bermakna positif, beberapa diantaranya adalah sebagai

berikut:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas

orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS al-Baqarah [2]:183)

"..Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik

baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS al-Baqarah [2]:184)

“Tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya, dan pembersih badan (jasad) adalah puasa.” (HR Ibnu

Majah)

“Allah Subhanahu wa Ta'ala , berfirman, “ Semua amal perbuatan Bani Adam adalah untuk

dirinya sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan karena itu Akulah yang

langsung membalasnya.’ Puasa itu ibarat perisai. Pada saat puasa, janganlah engkau

mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan atau mengajak

berkelahi, hendaknya dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya aku sedang puasa.’”

Selanjutnya nabi bersabda, “Demi Allah yang diri Muhammad di tangan -Nya, sesungguhnya bau

mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak kasturi (parfum). Dan

bagi orang yang berpuasa tersedia dua kegembiraan, gembira ketika berbuka puasa dan

gembira ketika kelak menemui Allah karena pahala puasanya.” (HR Bukhari, Muslim, Nasa’I,

Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di

jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap -tiap

bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah

Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS al Baqarah [2]: 261)

"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu

menyembunyikannya & kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih

baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan

Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Baqarah [2]:271)

Page 9: Pengertian berpikir positif

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan

sebahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya

Allah mengetahuinya." (QS Ali Imran [3]: 92)

“Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah

satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Kemudian

malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.”(HR Bukhari &

Muslim)

"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan

pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu

tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim)

“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud)

Sehingga dapat kita amati dengan seksama bahwa baik di dalam al-Quran maupun al-Hadits,

perintah-perintah tersebut selalu mengandung suatu arti yang positif/baik bagi kita.

Sudut Pandang Ilmiah/Medis

Merasa bahagia secara mental dan fisik meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sedangkan tidur

sejenak selama 5 menit dalam posisi relaks akan memulihkan tenaga (power nap).

Ada beberapa contoh mengenai orang-orang yang secara menakjubkan dapat sembuh dari sakit

parahnya setelah menetapkan pikiran mereka pada suatu tujuan. Ada berbagai contoh dari

seluruh dunia saat orang-orang menderita kanker mengalami rasa syukur karena satu dan lain

hal, dan begitu mulai mengalami perasaan itu, mereka pun mulai membaik.

Semua manusia memiliki potensi yang tak terbatas, tetapi potensi itu sering tersembunyi. Saat

ada kesempatan bagi potensi itu untuk terpenuhi, enzim-enzim di dalam tubuh pun teraktivasi

sehingga menciptakan energi dan bahkan sering membawa seseorang kembali dari keadaan

sekarat.

Di pihak lain, betapapun sehatnya tubuh anda, jika anda hidup kesepian, selalu terfokus pada

hal-hal yang negatif dan mengasihani diri sendiri, perlahan enzim dalam tubuh anda akan

kehilangan kekuatannya.

Kuatnya keteguhan hati dapat membuka pintu menuju berbagai kemungkinan yang sepertinya

tidak mungkin terjadi.

Menyembuhkan kanker dengan cinta bukanlah suatu hal yang tak mungkin. Jika seseorang

sungguh-sungguh percaya bahwa ia akan sembuh dan mengalami cinta sejati dari lubuk hatinya

yang paling dalam, orang itu akan dapat mengatasi penyakitnya.

Tidak ada faktor motivasi yang lebih besar daripada cinta.

Page 10: Pengertian berpikir positif

Cinta memiliki banyak bentuk-antara laki-laki dan perempuan, antara orang tua dan anak, antara

rekan-rekan dan teman-teman, antara kita dan orang-orang yang membutuhkan. Apapun

bentuknya, bahwa motivasi, kesehatan dan kebahagiaan, semua terlahir dari cinta. Kehidupan

bahagia dipenuhi oleh cinta, dan tahap-tahap cinta berkembang dari menerima cinta,

membangun cinta dengan orang lain dan memberikan cinta.

Pada saat seseorang merasa benar-benar bahagia, darah akan menunjukan sistem kekebalan

yang sangat aktif. Oleh karena enzim pangkal meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, seseorang

yang merasa bahagia akan memiliki banyak enzim pangkal.

Dr. Hiromi Shinya, MD sebagai Guru Besar Kedokteran Alber Einsten College of Medicine, USA

pernah menyampaikan bahwa didalam tubuh manusia terdapat lima aliran :

1. aliran darah dan getah bening,

2. aliran pencernaan,

3. aliran urine,

4. aliran udara,

5. aliran tenaga dalam (chi).

Sangat penting dijaga agar kelima aliran ini tidak terganggu, dan satu hal yang menjaga agar

kelima aliran ini tidak terhambat adalah olahraga.

Enema kopi, membersihkan usus besar dengan air yang mengandung kopi, ditambah mineral

dan ekstrak yang menghasilkan laktobasilus, melalui dubur.

Ada lebih dari 5.000 enzim dalam tubuh manusia yang menghasilkan mungkin 25.000 reaksi

yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa setiap tindakan dalam tubuh manusia dikontrol oleh

enzim, tetapi sangat sedikit yang kita ketahui tentang enzim.

Dorongan energi emosi positif yang muncul dari cinta, tawa, dan kebahagiaan dapat menjadikan

DNA untuk memproduksi limpahan enzim pangkal, yaitu sang enzim ajaib yang beraksi sebagai

bio-katalis untuk memperbaiki sel-sel.

Dalam rancangan alam, dimana ada entropi selalu ada sintropi, demikian pula sebaliknya.

Entropi, proses seseorang atau sesuatu bergerak menuju kehancuran atau pembusukan. Proses

yang membalikan laju entropi menuju perbaikan, regenerasi, dan kebangkitan disebut “sintropi”.

Setiap hari, tubuh manusia melakukan regerasi melalui metabolisme. Bahkan ketika jatuh sakit,

kekuatan penyembuhan alami membantu kita sembuh. Ini semua adalah fungsi sintropi. Namun,

agar sintropi tubuh kita berfungsi dengan normal, kita harus hidup sesuai dengan hukum ala m.

Motivasi dan kebahagiaan adalah kekuatan mental yang mengubah entropi. Mulailah

menghindari konsumsi makanan yang teroksidasi dan produk-produk susu, minum air yang baik,

serta memusatkan perhatian pada perasaan bersyukur dan kebahagiaan setiap harinya, tubuh

akan mulai bergeser dari keadaan entropi menjadi sintropi.

Kebiasaan baik, betapapun kecil pada awalnya, akan berdampak pada kesehatan. Konsumsilah

makanan yang baik, kuasai gaya hidup yang baik, minumlah air yang baik, istirahatlah yang

Page 11: Pengertian berpikir positif

cukup, berolah ragalah secukupnya, serta jalani minat yang memotivasi anda, dan tanpa ragu

lagi tubuh aAnda akan bereaksi positif.

Kazuo Murakami, Ph.D (ahli genetika terkemuka dunia) peneliti & penulis buku "The Divine

Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita" menyampaikan bahwa ia menemukan keajaiban

dari DNA yang tak sekedar kumpulan basa-basa purin yang membawa kode genetik makhluk

hidup. Karakteristik genetik yang selama ini dianggap bersifat tetap dan niscaya, dalam

penelitiannya Murakami memperkenalkan konsep on/off yang diatur oleh gen-gen. Dan ajaibnya

tombol on/off gen ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita! Pikiran dapat mengaktifkan atau

menonaktifkan gen-gen kita, ’you are what you think’.

Juga dipaparkan bahwa setiap manusia diberi porsi kemampuan yang sama. Hanya saja ada

yang gennya dalam keadaan on sedang yang lain off. Dan kemauan yang keras disertai usaha

dan pikiran positif ternyata mampu meng-ON-kan gen positif kita yang tadinya dorman.

Kazuo Murakami juga menemukan bahwa kondisi on atau off-nya sebuah gen juga berpengaruh

terhadap kesehatan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kanker paru-paru justru dapat

mengenai mereka yang sama sekali bukan perokok, sedangkan yang perokok aktif justru

tidak/belum terkena kanker paru. ini terkait dengan kondisi on/off gen yang mempengaruhi

penyakit tersebut.

Karakteristik-karakteristik genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selama ini dianggap

para ahli bersifat tetap tak berubah) dan niscaya. Namun, penelitian-penelitian mutakhir

menunjukkan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya mengubah kerja gen-gen

kita. Sudah banyak diketahui peran faktor-faktor fisik dan kimiawi, tetapi dalam buku ini, Kazuo

Murakami menawarkan perspektif baru: apa yang kita pikirkan dapat mengaktifkan gen-gen

positif dan menonaktifkan gen-gen negatif.

Apalagi bila dengan sengaja kita melatih hati dan pikiran kita dalam sebuah Tehnik seperti

amalan sunnah berikut: Dzikir, Puasa, Sedekah dan yang lainnya. Maka potensi-potensi Positif

yang selama ini tertidur di dalam Gen kita akan menjadi aktif.

Sepanjang penelitiannya, Murakami menemukan bahwa sifat kompleks dari DNA sebagai cetak

biru makhluk hidup, bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba, sebagaimana yang sering

didengungkan para ilmuwan atheis lain. Murakami akhirnya mengakui bahwa ada ’sesuatu’ yang

dahsyat dibalik penciptaan DNA ini. Dan dia menamakan sebagai ’Sesuatu Yang Agung' yang

diluar kuasa manusia. Dengan kata lain, ada potensi manusia tersembunyi di dalam gen -gen diri

kita ini. Karena kode genetik terbukti terlalu kompleks sehingga tak mungkin terbentuk secara

acak, fakta ini membuktikan bahwa ada kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini.

Sehingga kemudian ia meyakini bahwa segala kehidupan datang dari sumber itu Sang Asal

Mula. Semua sel memiliki bentuk yang serupa. Oleh karenanya, kehidupan dalam segala bentuk,

manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan sel tunggal harus dihormati dan dihargai.

Kesimpulan

Dari penelitian Dr. Hiromi Shinya, MD dan Kazuo Murakami, Ph.D sudah cukup untuk dapat kita

ambil kesimpulan bahwa segala hal yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui

Rasul-Rasul-Nya dalam kehidupan umat manusia adalah demi untuk kebaikan umat manusia itu

Page 12: Pengertian berpikir positif

sendiri. Semakin banyak kita beribadah, semakin banyak pula perilaku beserta pikiran positif

yang terbentuk dan tertanam dalam memori otak kita.

Maka akan semakin banyak pula potensi-potensi positif pada gen-gen yang awalnya 'tertidur'

kemudian 'bangun' dan dari memori terjadi pemrograman yang kemudian akan menggerakkan

seluruh syaraf pada otak. Dan syaraf akan mengendalikan tubuh untuk berbuat secara otomatis

untuk meraih apa yang dicita-citakan. Disamping itu, gelombang pikiran otak akan selalu

bergetar yang dihantarkan oleh gelombang elektromanetik yang akan memancarkan energi

keseluruh alam. Getaran pikiran ini akan selalu memancar tanpa henti menembus tanpa

halangan. Sehingga dengan mudah pikiran kita ditangkap oleh pikiran yang memancar pula dari

pihak yang lain tanpa disadarinya. Dan terjadilah proses hukum alam saling bertemu dalam

gelombang yang sama. Pikiran positif akan bertemu dengan pikiran positif, dan pikiran negatif

akan bertemu dengan pikiran negatif. Inilah yang dimaksudkan dengan The Law Of Atraction.

Oleh karena itulah di dalam menjalani ibadah puasa, kita juga amat dianjurkan tuk

memperbanyak dzikir, doa, sedekah dan berperilaku yang positif, sebab disamping pengaruh

positifnya terhadap mental dan tubuh, pikiran serta perilaku positif juga akan menjadikan

hubungan yang khusus dengan Sang Maha Pencipta.

Karena ketika sesesorang berdzikir/memanjatkan doanya, ruhaninya menembus tertuju kepada

pusat energi yang paling tinggi, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan dengan melakukan doa secara khusus dan penuh keyakinan, sesungguhnya ia sedang

meraih energi Tuhan yang selalu terpancar kepada jiwa orang yang mendekati-Nya. Energi

Tuhan hanya bisa turun kepada hati yang pasrah dan merendahkan diri. Kekuatan pasrah inilah

yang kemudian akan menghasilkan kesehatan, intuisi dan kecerdasan spiritual yang luar biasa.

Maka seiring dengan mulai ditemukannya berbagai kajian ilmiah kontemporer pengaruh perilaku

& berpikir positif terhadap kehidupan manusia, hal ini semakin meneguhkan kebenaran ajaran

baginda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.

Sehingga keraguan apalagi yang melekat padamu wahai saudara-saudariku semua, bukankah

temuan hasil penelitian para ilmuwan kontemporer terkemuka tersebut telah menjadikan

keraguan kita sirna terhadap berbagai perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala tuk beribadah?

Kemudian setelah mengetahui berbagai argumentasi ilmiah/medis tersebut tadi, apakah kita

semua juga telah menemukan jawaban atas hakikat dari firman Allah berikut?

"Katakanlah:` Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,

Rabb semesta alam." (QS. al-An'am [6]:162)

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan semoga Allah Subhanahu wa

Ta'ala menganugerahi kita amalan-amalan ibadah yang selalu dicintai oleh-Nya. Karna hanya

Allah yang memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap

kebaikan menjadi sempurna.

Page 13: Pengertian berpikir positif

Berfikir positif dan produktif

Banyak anggapan dan teori yang mengatakan bahwa pikiran adalah sumber utama dalam keberhasilan

seseorang. Pikiran yang positif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap diri seseorang baik disaat

bekerja maupun terkena musibah.

Seseorang yang sakit akan cepat sembuh manakala timbul dalam pikirannya kesembuhan, seseorang yang

terkena musibah akan merasa tenang apabila mempunyai pikiran positif (berkhusnudzon kepada Allah SWT)

dan seseorang akan berhasil dalam aktifitas dakwah nya manakala ada rasa optimisme yang tinggi.

Berpikir positif dan menjadikannya produktif telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat dan kaum

muslim yang terdahulu. Diantaranya

KISAH SIT I HAJAR

Disaat yang sulit, ditengah padang pasir Siti Hajar ditinggalkan oleh suaminya Ibrahim AS. Ibrahim AS

meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil atas perintah Allah SWT.

“Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak pergi ?, apakah engkau meningga lkan kami sedang di lembah ini tidak

terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?”. Yang demikian di ucapkan berkali -kali,

namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata, “Apakah Allah menyuruhmu

melakukan ini?”. “Ya”, jawab Ibrahim. “Kalau begitu, kami tidak di sia-siakan”.

Dari percakapan diatas terlihat bahwa Ibrahim dan Siti Hajar berfikir positif dengan menaruh keyakinan

sepenuhnya kepada Allah SWT. Pikiran fositif yang dilakukan oleh Ibrahim dan Siti Hajar berbuah manis,

dengan ditemukannya mata air zam-zam oleh Siti Hajar.

Sedangkan berfikir positif dan produktif tercermin pada usaha Siti hajar dalam menemukan mata air zam -zam.

Dengan naik turun bukit disertai kelelahan Siti Hajar terus berusaha untuk mencari mata air (zam-zam). Usaha

(produktifitas Siti Hajar) tekah Rasulullah sampaikan dalam sabdanya;

“ Semoga Allah memberikan rahmat kepada ibunya Ismail, seandainya ia tidak menceduk air zam -zam, niscaya

air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang terbatas”.

Page 14: Pengertian berpikir positif

Siti Hajar dalam kisah ini diabadikan juga oleh Allah menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam

ibadah haji, ia adalah sa’i.

Allah SWT juga berfirman dalam QS. At-Thalaq ayat 2-3

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan

memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”.

Dalam Ayat diatas Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa pertolongan Allah SWT akan datang dari arah

yang

sama sekali tidak sangka, asalkan terdapat pikiran positif dan terus berusaha dalam menggapai keberhasilan

dalam berbagai hal. berfikir positif dan produktif akan tercermin dalam sikap Keyakinan dan kepercaya diri

seseorang. Wallahu’alam.

BERFIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF

Posted on May 8, 2013by iyonsyamsuddin

Dalam keseharian, manusia selalu melakukan berbagai tindakan atau aktivitas. Ada

yang memiliki tindakan yang banyak dan ada yang memiliki tindakan yang sedikit

dalam waktu yang sama terlepas itu efektif/produktif atau tidak.

Sobat, Setiap tindakan atau aktivitas berasal dari sebuah kegiatan yang dikerjakan

otak kita yaitu berfikir. Kualitas maupun kuantitas sebuah tindakan akan sangat

tergantung bagaimana efektif dan produktif atau tidak. Sehingga apabila ingin

bertindak efektif dan produktif maka awalilah dengan cara berfikir efektif dan

produktif.

Berfikir efektif dan produktif akan mengendalikan tindakan, emosi dan perilaku

hidup sehari hari. betapa tidak banyak dalam kehidupan kita masih melakukan

tindakan-tindakan yang kurang efektif dan produktif dikarenakan tidak pandai

mengelola fikiran yang dimiliki.

Untuk itu ada tips, agar kita bisa berfikir efektif dan produktif :

Page 15: Pengertian berpikir positif

1. Berfikir Positif

Untuk bisa berfikir efektif dan produktif tentunya harus diawali berfikir positif

sehingga akan menghasilakan semangat (ghirah) dan tentunya akan melandasi hasil

atau tindakan yang positif pula. Sebaliknya berfikir negative hanya akan membawa

kepada tindakan negative.

2. Berfikir dari akhir ke awal

Agar berfikir efektif dan produktif dalah dengan cara berfikir dari akhir kemudian ka

awal. Dalam bukunya “the seven habits of higly efectivity people” karangan Steven R

Covey dikatakan bahwa agar lebih efektif dan produktif maka mulailai dari yang

akhir menuju ke awal. Hal tersebut menunjukan adanya goal (tujuan) yang jelas

sehingga menjadi kerangka / acuan dalam berfikir dan tidak terlalu mengembang ke

hal yang lain.

3. Berfikir focus

supaya berfikir lebih terarah dan tidak mengembang ke hal-hal lain di luar tema

maka lakukanlah dengan cara focus atau tertuju pada tema yang akan dilakukan,

atau dalam istilahnya konsentrasi

Sobat, tentu saja dengan kita mampu berfikir efektif dan produktif dalam kehidupan

akan ada banyak manfaat yang akan dirasakan :

1. Tindakan lebih terarah

2. Banyak hal yang bisa dilakukan

3. Mempercepat proses tindakan

4. Menambah semangat dalam melakukan tindakan

5. Dan sebagainya.

Sobat, semoga dapat bermanfaat. Walahu ‘alam

Page 16: Pengertian berpikir positif

Apakah rahasia menjadi manusia yang efektif dan produktif?

Dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen Covey

menjelaskan tujuh kebiasaan manusia yang efektif.

Untuk memudahkan Anda memahami tujuh kebiasaan tersebut, berikut presentasi

inspiratif yang membahasnya secara menarik. Jika Anda menerapkan ketujuh

kebiasaan tersebut, maka hampir dapat dipastikan Anda akan menjadi manusia

yang efektif dan produktif. Silakan simak presentasi berikut kemudian Anda bisa

membaca penjelasannya.

1. Be Proactive – Jadilah Manusia Proaktif

Menjadi manusia proaktif berarti Anda secara sadar mengambil tanggung jawab atas

kehidupan Anda sendiri. Dalam setiap situasi, Anda akan mempertimbangkan

kondisi yang dihadapi kemudian mengambil keputusan.

Orang yang proaktif akan menjalankan setiap keputusan yang dia ambil dan

berusaha menjalankannya sebaik mungkin. Ketika bekerja dia akan fokus pada

pekerjaannya dan sebaliknya jika dia memilih bersantai dia akan menikmati masa

santainya.

Orang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan. Sebab tidak selamanya situasai

dan kondisi selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika kondisi yang dihadapi

tidak nyaman, orang proaktif akan mencari cara untuk mengubahnya.

Orang proaktif memusatkan perhatian pada apa yang bisa diperbaiki. Mereka tidak

menyalahkan masa lalu. Melainkan mereka menjalani apa yang ada di tangan

mereka saat ini dan bagaimana melakukannya sebaik mungkin.

Page 17: Pengertian berpikir positif

2. Begin With The End In Mind – Mulailah Segala Sesuatu Dengan Gambaran

Akhirnya

Memulai sesuatu dengan gambaran akhir berarti ketika Anda ingin mengerjakan

sesuatu, Anda mampu menggambarkan hasil akhir yang ingin dicapai dengan jelas.

Dengan demikian, setiap tindakan akan memiliki visi dan tujuan yang jelas.

Apapun yang kita lakukan sesungguhnya melewati dua fase penciptaan.

Pertama kita ciptakan di alam mental. Kita membayangkan bagaimana bentuk akhir

dari sesuatu yang ingin kita ciptakan atau sesuatu yang ingin kita lakukan. Kedua

menciptakannya di alam nyata. Setelah kita punya gambaran, selanjutnya kita

membuatnya menjadi kenyataan.

Contoh paling sederhana adalah seorang insinyur yang membangun gedung tinggi.

Dia akan menyiapkan gambar kerja secara lengkap sebelum membangunnya.

Dengan demikian insinyur tersebut tahu betul apa yang harus dia kerjakan,

bagaimana mengerjakannya dan bagaimana hasil akhir yang ingin dia dapatkan.

3. Put First Things First – Selalu Dahulukan Yang Lebih Utama

Page 18: Pengertian berpikir positif

Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai persoalan. Diantara berbagai

persoalan tersebut ada yang lebih utama antara satu dengan lainnya.

Manusia produktif akan fokus pada prioritas. Mereka sadar tidak semua hal yang

ada bisa kita selesaikan. Karena itu mereka betul-betul menilai mana urusan yang

paling penting kemudian mendahulukannya.

Jika urusan penting dan besar telah selesai, baru mereka berpindah ke urusan yang

lebih kecil. Dengan demikian, energi mereka akan fokus untuk menyelesaikan hal-

hal yang lebih utama terlebih dahulu. Mereka melakukan hal-hal yang membawa

perubahan besar jika dilakukan.

Adapun urusan yang lebih kecil, seharusnya ditempatkan pada prioritas selanjutnya

jika urusan besar telah selesai.

4. Think Win-Win – Berpikirlah Menang-Menang, Bukan Menang-Kalah

Page 19: Pengertian berpikir positif

Kebiasaan keempat manusia efektif berpikir menang-menang bukan menang kalah.

Setiap orang punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda punya

kepentingan, begitu juga orang lain. Kebiasaan berpikir menang-menang adalah

berusaha untuk mencari jalan terbaik buat kedua belah pihak meskipun keinginan

dan kepentingan kita berbeda.

Orang yang berpikir menang-menang akan selalu mengutamakan kerjasama, sifat

kooperatif dan menguntungkan kedua belah pihak.

Jika ini bisa dilakukan maka baik Anda maupun orang yang melakukan sesuatu

bersama Anda akan menjalankannya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin.

Kenapa? Karena kita tahu bahwa tindakan tersebut akan menguntungkan kedua

belah pihak.

5. Seek First To Understand, Then To Be Understood – Pahami Orang Lain

Dulu, Baru Mereka Memahami Anda

Page 20: Pengertian berpikir positif

Memahami orang lain terlebih dahulu sebelum orang lain memahami Anda. Orang

bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak

mendengarkan daripada berbicara.

Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat semua orang,

terutama jika Anda seorang pemimpin. Karena itu cobalah dengarkan orang lain

terlebih dahulu.

Mendengarkan di sini bukan sekedar dengar, melainkan berusaha memahami sudut

pandang orang lain dan mengapa mereka berpandangan demikian. Jangan bersikap

egois ingin selalu dimengerti.

Kebiasaan manusia efektif adalah berusaha memahami orang lain terlebih dahulu

sehingga kemudian orang lain pun bisa memahami diir kita.

6. Synergize – Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain

Page 21: Pengertian berpikir positif

Lakukan sinergi dengan orang lain.

Orang efektif akan selalu bersinergi dengan pasangannya, rekan kerja, dan

masyarakat di sekitarnya.

Apa itu sinergi?

Kita menggabungkan kekuatan diri kita dengan kekuatan orang lain untuk berkarya,

demi kemajuan bersama. Bukan untuk bersaing atau saling menjatuhkan.

7. Sharpen The Saw – Asahlah Gergaji Agar Senantiasa Tajam dan Berfungsi

Baik

Anda menggunakan fisik, pikiran dan mental dalam melakukan berbagai aktivitas.

Agar senantiasa efektif, Anda perlu mengasah gergaji-gergaji tersebut sehingga

selalu tajam dan berfungsi dengan baik.

Page 22: Pengertian berpikir positif

Mengasah gergaji berarti memelihara dan memperbaharui aset terbesar: diri sendiri

Ada empat aspek yang perlu selalu kita asah:

Fisik: memastikan fisik yang prima lewat istirahat yang cukup, menjaga

kebugaran tubuh lewat olahraga, dan tindakan lainnya.

Sosial/Emosional: memastikan hubungan sosial yang baik dengan keluarga,

dan orang-orang di sekitar kita.

Mental: menjaga aspek psikis dengan cara mengelola stress yang mungkin

muncul akibat tekanan kerja.

Spiritual: memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan untuk selalu

membimbing kita dalam setiap langkah

Dengan kebiasaan terakhir ini, akan membuat Anda bisa terus melakukan enam

kebiasaan efektif lainnya.

Itulah tujuah kebiasaan yang jika Anda lakukan akan mengantarkan Anda menjadi

manusia Efektif dan Produktif.

Page 23: Pengertian berpikir positif

Sepanjang ingatan saya, buku The Seven Habits of Highly Effective

People adalah buku self-help – pengembangan diri yang pertama saya baca. Saya

menemukan buku ini pertama kali di perpustakaan daerah Sumatera Utara, tepatnya

di Medan, kota kelahiran saya. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMU kelas 1

atau kelas 2, dan buku ini membawa perubahan yang banyak buat saya.

Buku ini sudah saya ulang sedikitnya 7 kali baik versi bahasa Indonesia maupun

Inggris. Dan apa-apa yang diajarkan dalam buku tersebut menurut saya masih terus

relevan sampai sekarang.

Adapun kebiasaan yang saya lakukan setiap kali selesai membaca buku adalah

mempraktekkannya. Melakukan apa-apa yang kita baca akan membuat kita

memahami esensi dari bacaan tersebut sekaligus mendapatkan pemahaman tertinggi

ketimbang hanya menyimpannya dalam kepala. Berikut adalah tiga kebiasaan

pertama dari tujuh kebiasaan manusia efektif itu:

1. Be Proactive – Menjadi Manusia

Proaktif

Menarik apa yang disampaikan Covey pada bagian ini. Setiap kita diberi 24 jam

sehari, 7 hari seminggu. Ada berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari mulai

dari bekerja, belajar, bermain bersama anak, dan aktivitas lainnya. Salah satu ciri

orang yang tidak produktif adalah ketika mengerjakan sesuatu, pikirannya ada di

tempat lain. Ketika dia sedang bekerja di kantor, sebenarnya dia ingin santai dan

bermain bersama anak-anak. Dan di saat dia rekreasi bersama keluarga, pikirannya

malah disibukkan oleh pekerjaan kantor.

Orang yang seperti ini akan kesulitan menikmati apa yang sedang dia kerjakan.

Setiap aktivitas “terpaksa” dilakukan dan menjadi kewajiban yang tidak bisa dia

hindari. Adapun kebiasaan proaktif yang diajarkan Covey adalah bagaimana kita bisa

secara aktif dan secara sadar melakukan apa yang ingin dan perlu kita lakukan.

Ketika kita mengerjakan sesuatu, kita memang telah memilih untuk mengerjakannya

dan fokus pada hal itu. Ketika kita berpindah ke hal yang lain, kita pun

melakukannya dengan sepenuh hati. Dengan cara ini, kita melakukan tindakan

produktif pertama, yakni secara proaktif menjalani kehidupan dengan sepenuh hati.

Page 24: Pengertian berpikir positif

2. Begin With The End In Mind –

Mulailah Segala Sesuatu Dari Tujuan

Akhirnya

Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus memiliki visi. Visi inilah yang memberi

gambaran dan arahan bagaimana tujuan akhir akan dicapai. Dengan adanya visi kita

akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang

diperlukan agar visi terwujud. Mirip dengan seorang insinyur. Sebelum dia

membangun rumah, maka sang insinyur akan membuat gambar tekniknya. Dia

sudah tahu bentuk atap seperti apa, letak kamar utama di mana, dan berapa banyak

fondasi yang diperlukan untuk mendirikan rumah tersebut. Rumah tersebut sudah

tercipta dalam visi sebelum diwujudkan dalam bentuk fisiknya.

Dengan memulai sesuatu dari tujuan akhirnya, maka kita akan terhindar dari

menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang dalam jangka panjang atau bentuk akhir

yang tidak bermanfaat. Kita akan mempertanyakan segala sesuatu yang kita lakukan,

“sebenarnya saya mengerjakan hal ini untuk apa?”, Untuk siapakah saya

mengerjakannya?

3. Put First Things First – Dahulukan

Yang Utama

Dalam hidup selalu ada hal penting dan hal kurang penting atau bahkan tidak

penting sama sekali. Secara sederhana, kita bisa membagi aktivitas untuk

menentukan mana yang penting mana yang tidak, mana yang urgent atau mendesak

dan mana yang tidak. Seringkali orang tercampur dan tidak bisa membedakan

antara sesuatu yang penting dan sesuatu yang mendesak. Sebagai contoh,

mengangkat telepon yang sedang berdering adalah hal yang mendesak, tapi belum

tentu penting. Mendesak karena setelah beberapa kali berdering, telepon akan

kembali diam dan kesempatannya mengangkatnya menjadi hilang. Sementara

penting atau tidaknya baru bisa diketahui belakangan.

Page 25: Pengertian berpikir positif

Covey mengajarkan kita untuk membuat kuadrant 2 x 2 yang menggambarkan mana

yang penting dan tidak penting serta mana yang mendesak dan tidak mendesak. Hal

yang penting sekaligus mendesak adalah tugas-tugas utama yang harus menjadi

prioritas. Berikutnya hal yang penting namun kurang mendesak.

Mengapa hal yang penting harus didahulukan? Karena mengikut prinsip Pareto

80/20, bisa jadi hal yang penting hanya akan menghabiskan 20% waktu

mengerjakannya namun memberi dampak 80%. Sementara sisanya hal-hal yang

tidak penting akan menghabiskan 80% waktu kita dengan hasil cuma 20%.

Page 26: Pengertian berpikir positif

Menjadi Manusia Efektif

dan Produktif (Bagian 2) Posted on AUGUST 23, 2010 Written by MUHAMMAD NOER 9 COMMENTS

Pada tulisan sebelumnya, saya telah membahas 3 kebiasaan pertama dalam 7 Habits of Highly Effective People. Steven Covey menyebut 3 kebiasaan pertama tersebut dengan “Private Victory”. Anda menjadi pribadi yang efektif jika berhasil memiliki tiga kebiasaan yaitu:

1. Be Proactive – Menjadi Manusia Proaktif

2. Begin With The End In Mind – Memulai Segala Sesuatu Dari Tujuan Akhirnya

3. Put First Things First – Dahulukan Yang Utama

Jika Anda belum sempat membacanya, silakan simak bagian pertama kebiasaan efektif tersebut.

Selanjutnya saya akan membahas 3 kebiasaan berikutnya yang disebut “Public Victory”. Anda akan menjadi pribadi yang efektif ketika berinteraksi dengan orang lain ketika Anda menang secara publik. Karena kita selalu memiliki ketergantungan dengan orang lain dan sebaliknya, maka tiga kebiasaan berikut merupakan interaksi antara kita dengan orang lain.

Kebiasaan 4: Think Win-Win –

Berpikir Menang-Menang Setiap manusia punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda juga punya. Hal yang sama juga terjadi pada setiap orang lainnya. Dalam berinteraksi dan mengambil tindakan, pikirkanlah kepentingan kedua belah pihak. Jika Anda dapat melakukannya, maka keputusan atau tindakan yang diambil akan dihormati oleh keduanya. Kedua belah pihak akan berkomitmen untuk menjalankannya dengan sungguh-sungguh karena kepentingannya ikut dipertimbangkan.

Seringkali kita tidak sadar ingin menang sendiri. Kita ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan diri kita namun merugikan orang lain. Atau kalaupun tidak sampai merugikan orang lain, kita hanya memikirkan kepentingan kita dan tidak peduli apakah hal-hal yang menjadi perhatian orang lain ikut dipertimbangkan atau tidak.

Page 27: Pengertian berpikir positif

Tindakan di sini disebut dengan Win-Lose. Satu pihak menang namun pihak lainnya harus kalah.

Jika Anda sebagai seorang atasan di kantor atau instansi tempat bekerja, maka tak jarang kita menggunakan pendekatan Win-Lose:

Atasan : “Pokoknya saya mau kamu selesaikan laporan ini sore ini juga.”

“Saya kan sudah bilang tugas ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, saya tidak mau mendengar alasan apapun.”

Karena Anda seorang bos, maka mau tak mau bawahan Anda akan tetap melaksanakan apa yang diperintahkan. Tapi bisa jadi dia melakukannya karena terpaksa. Pekerjaan dilakukan dengan hati yang mangkel sehingga hasilnya pun tidak maksimal.

Berbeda jika pendekatan Win-Win yang digunakan:

Atasan : “Saya butuh laporan ini besok pagi untuk dibahas bersama manager lainnya, karena itu saya butuh sore ini selesai agar bisa dipelajari dulu. Saya mengerti kamu ingin pulang lebih awal, namun saya berharap kamu bisa menyelesaikannya.

Bawahan : “Saya ingin membantu Bapak tapi saya ada janji untuk mengajak anak saya jalan-jalan sore ini. Sudah beberapa kali saya membatalkannya karena pekerjaan.”

Atasan : “Apakah kamu punya usulan bagaimana caranya agar besok saya siap dengan laporan yang matang?”

Bawahan : “Bagaimana kalau besok pagi saya datang lebih awal untuk menyelesaikannya. Setelah itu saya bisa mendiskusikannya dengan Bapak sebelum rapat dimulai. Dengan demikian saya tetap bisa memenuhi janji dengan anak saya.”

Atasan : “Oke kalau begitu. Meskipun saya berharap sore ini sudah ada hasilnya, namun jika kamu bisa menyelesaikan besok pagi saya kira tidak ada masalah. Masih ada setengah jam sebelum rapat dimulai. Dan kamu juga bisa menyenangkan anak-anak.”

Dengan cara ini, kedua belah pihak merasa senang, dihargai, serta kepentingan masing-masing bisa diakomodir tanpa harus mengganggu kepentingan pihak lainnya.

Memang tidak mudah untuk membiasakan cara berpikir Win-Win. Ini menuntut sikap empati terhadap situasi yang dihadapi orang lain. Berpikir Win-Win akan

Page 28: Pengertian berpikir positif

menjauhkan Anda dari cara bertindak egois yang hanya ingin kepentingan pribadi diutamakan.

Kebiasaan 5: Seek First To

Understand, Then To Be

Understood – Pahami Lebih Dulu

Orang Lain, Agar Mereka Juga

Bisa Memahami Anda Orang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang disampaikan orang lain, berusaha memahaminya, dan berusaha melihat dari sudut pandangnya. Dengan demikian kita menjadi paham mengapa orang tersebut cenderung melakukan sesuatu dengan cara tertentu, atau mengapa dia lebih memilih melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya.

Kebiasaan kelima mengajarkan kepada kita untuk mendiagnosa permasalahan dengan baik sebelum memberi tindakan. Mirip seperti seorang dokter yang memeriksa pasiennya. Dia akan menanyakan keluhan apa saja yang dialami sang pasien, sejak kapan sakit tersebut dirasakan, obat apa yang sudah pernah diminum sebelumnya, dan seterusnya. Setelah sang dokter memahami dengan baik dan mendengarkan sungguh-sungguh seluruh informasi yang diperlukan, barulah dia mengeluarkan resep atau mengambil tindakan sesuai pengetahuan dan pengalaman medis yang dimiliki.

Kita sering berhadapan dengan kejadian dimana kita merasa orang lain tidak bisa dimengerti. Kita heran mengapa mereka melakukan sesuatu seperti itu. Padahal yang sebenarnya terjadi seringkali adalah kita tidak memahami tingkah laku mereka karena kita memang tidak mau mendengarkan dan memahami.

Hal seperti ini tak jarang terjadi dalam hubungan orangtua dengan anak maupun antara suami dengan istri. Orangtua tidak mengerti tingkah laku anaknya dan sebaliknya anak juga tidak mengerti kemauan orangtuanya. Suami tidak memahami keinginan istrinya dan istri juga bingung dengan jalan pikiran suaminya.

Dengan melatih kemampuan mendengar, Anda akan terlatih berempati dengan orang lain dan berusaha melihat persoalan dari sudut pandangnya. Dengan pemahaman tersebut, Anda bisa mengerti alasan di balik perilaku mereka dan pada

Page 29: Pengertian berpikir positif

akhirnya mereka pun bisa memahami Anda. Komunikasi akan jauh lebih mudah, lebih personal, dan saling memahami satu sama lain.

Kebiasaan 6: Sinergize –

Melakukan Sinergi Dengan Orang

Lain Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itu sebabnya kita akan selalu saling membutuhkan. Kekurangan kita ditutupi oleh kelebihan yang dimiliki orang lain dan sebaliknya apa yang menjadi kelebihan diri kita dapat dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Inilah kerjasama harmonis di mana masing-masing pihak menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing dan memilih bersinergi, bukan berjalan sendiri-sendiri.

Sinergi juga berguna ketika kita memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain. Kita menghargai perbedaan pandangan tersebut dan berusaha melakukan sinergi sehingga saling memperkuat dan memperkokoh, bukan saling merusak atau menjauhkan. Tiap orang pasti melihat sesuatu secara khas dan berbeda dari orang lain. Ini sangat wajar karena kita dibesarkan dari latar belakang yang berbeda, menjalani kehidupan yang berbeda, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Menghargai perbedaan yang ada dan melatih sinergi akan membuat kita lebih kuat dan orang lain lebih kuat pula. Masing-masing saling membantu untuk menutupi kekurangan yang ada pada orang lain dan memadukan kekuatan bersama untuk bergerak maju.

Itulah tiga kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga Anda menjadi pribadi yang menang secara publik. Anda efektif buat diri sendiri sekaligus mampu bersikap efektif dalam interaksi dengan orang lain.

Melatih keterampilan di atas dalam keseharian akan membuatnya menjadi kebiasaan atau habit untuk menjadi manusia efektif dan produktif.

Pada bagian ketiga, saya akan membahas kebiasaan terakhir yakni “Sharpen The Saw – Mengasah Gergaji Yang Anda Pakai agar senantiasa tajam dan mampu bekerja maksimal sesuai fungsinya.