PENGERTIAN BANK Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dan dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dan tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa Bank lainya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah : Setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dana dan menyelurkan dana. Pengertian Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankab adalah : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGERTIAN BANK
Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dan dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dan tersebut kemasyarakat serta memberikan
jasa Bank lainya.
Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah : Setiap
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya
baik hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau
kedua-duanya menghimpun dana dan menyelurkan dana.
Pengertian Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10
Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankab
adalah :
Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
2
Dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga
kegiatan utama, yaitu :
1. Menghimpun Dana ( Funding )
2. Menyalurkan Dana ( Lending )
3. Memberikan Jasa Bank lainya ( Debitur )
Bagi Bank Konvensional balas jasa berupa bunga dan bagi
Bank yang berdasarkan prinsip syariah keuntungan bukan
diperoleh dari bunga akan tetapi keuntungan disesuikan
dengan prinsip syariah yang berdasarkan huum islam.
Prinsip-prinsip Bank syariah adalah :
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil.
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip pernyertaan modal.
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan.
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan.
3
5. Dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
Pengertian jasa lainya : jasa yang merupakan pendukung
atau pelengkap kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini
diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatn
menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan
langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak
langsung.
Jasa perbankan lainya antara lainnya sebagai berikut :
1. Jasa Setoran. ( Telepon, listrik, air atau uang
kuliah )
2. Jasa Pembayaran. ( Gaji, pensiun, hadiah )
3. Jasa Pengiriman Uang ( Transfer )
4. Jasa Penagihan. ( Inkaso )
5. Jasa Kliring. ( Clearing )
6. Jasa Penjualan Mata Uang Asing. ( Valas )
4
7. Jasa Penyimpanan Dokumen. ( Safe Deposit Box )
8. Jasa Cek Wisata. ( Travellers Cheque )
9. Jasa Kartu Kredit. ( Bank Card )
10. Jasa Letter Of Credit ( L/C )
11. Jasa Bank Garansi dan Referensi Bank.
SEJARAH PERBANKAN
Sejarah dikenalkan asal mula kegiatan perbankan
dimulai dari jasa penukaran uang. Maka bank dikenal
sebagai tempat menukarkan uang atau sebagai tempat
penukaran uang. Kegiatan penukaran uang ini sekarang
dikenal dengan pedagang valuta asing ( Money
Changer ). Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan
perbankan bertambah lagi penjadi penitipan uang atau
simpanan dan pemenjaman uang. Sejarah perbankan yang
dikenal oleh dunia berawal dari dataran benua Eropa
5
mulai zaman Babylonia yang kemudian dilanjutkan ke
zaman Yunani kuno dan Romawi kuno.
JENIS – JENIS BANK
Praktek perbankan di dalam Undang-Undang Perbankan Nomor
10 Tahun 1998 dengan sebelumnya Undang-Undang Nomor Tahun
14 Tahun 1967, terdapat beberapa perbedaan jenis
perbankan Yaitu :
Dilihat Dari Segi Fungsinya ( Bank Umum, Bank
Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa,
Lumbung Desa, Bank Pegawai ). Uandang-Undang Pokok
perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan
keluarnya Undang-Undang RI. No 10 Tahun 1998, Maka jenis
perbankan terdiri dari dua jenis bank yaitu : Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )
Pengertian Bank BPR menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 adalah : Bank yang melaksanakan kegiatan usaha
6
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
didalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Tujuan Bankn Indonesia dalam Undang-Undang RI No 23 Tahun
1999 bab III Pasal 7 Adalah : Untuk mencapai dan
memelihara kestabilan Rupiah.
Kestabilan Rupiah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa
yang dapat diukur dengan atau tercermin dari
perkembangan laju inflasi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara
lain. Hal ini dapat diukur dengan atau tercermin
dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata
uang negara lain.
Agar kestabilan nilai rupih dapat tercapai dan
terpelihara, maka Bank Indonesia memiliki tugas antara
lain :
7
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistim
pembayaran.
3. Mengatur dan mengawasi bank.
Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter Bank
Indonesia Berwenang :
1. Menetapkn sasaran-sasaran moneter dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi yang
ditetapkan.
2. Melakukan Pengendalian moneter dengan menggunakan
cara-cara yang termasuk, tetapi tdak terbatas
pada :
- Operasi pasar terbuka di pasar uang,
baik mata uang Rupih maupun mata Uang
Asing.
- Penetapan tingkat diskonto.
8
- Penetapn cadangan wajib minimum.
- Pengaturan kredit maupun pembiayaan.
3. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasrkan prinsip
syariah,paling lama sembilan puluh hari kepada bank
mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yng
bersangkutan.
4. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan
sistem nialai tukar yang telah ditetapkan.
5. Mengelola cadangn devisa.
6. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu
– waktu diperlukan yang dapat bersifat makro dan
mikro.
Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayarn Bank
Indonesi Mempunyai Wewenamg :
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin
atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
9
2. Mewajibkan penyelengara jasa sistem pembayaran
untuk menyampaikan laporan kegiatannya.
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
4. Mengatur sistem kliring antar bank baik dalam
mata uang Rupiah maupun mata uang Asing.
5. Menyelenggarakan penyelesin akhir transaksi
pembayaran antar bank.
6. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan
dikeluarkan, bahan yang digunakan, dan tanggal
mulai berlakunya sebgi alat pembayaran yang sah.
7. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta
mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari
peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan
nilai yang sama.
Mengatur Dan Mengawasi Bank Indonesia berwenang :
1. Menetapkan Ketentuan – ketentuan perbankan yang
memuat prinsip-prinsip kehati-hatian.
10
2. Memberikan dan mencabut izin usaha Bank.
3. Memberikan izin pembukaan, penutupan dan
pemindahan kantor bank.
4. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan
kepengurusan bank.
5. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan
kegiatan usaha tertentu.
6. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan,
keterangan dan penjelasan sesuai dengan tatacara
yang ditetapkan Bank Indonesia.
7. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara
berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan.
8. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementar
sebagin atau seluruh kegiatan transaksi tertentu
apabila menurut penilain Bank Indonesia terhadap
suatu transaksi patut diduga merupakan tindakan
pidana di bidang perbankan.
11
9. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank.
10. Mengambil tindakan terhadap suatu bank
sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang
perbankan yang berlaku apabila menurut penilain
Bank Indonesia dapat membahayakan kelangsungan
usaha bank yang bersangkutan dan atau
membahayakan perekonomin nasional.
11. Tugas dan mengawasi bank akan dilakukan oleh
lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang
independen dan dibentuk dengan undang-undang.
Hubungan Bank Indonesia Dengan Pemerintah UU No 23 Tahun
1999
1. Bertindak sebagai pemegang kas.
2. Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indoneia
dapat menerima pinjaman luar negeri, menata
usahakan, serta menyelesaikan tagihan dan
12
kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar
negeri.
3. Pemerintah wajib minta pendapat Bnak indonesia
dan atau mengundang bank indonesia dalam sidang
kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan,
dan keuangan yang berkaitan dengan tugas bank
indonesia atau kewenangan Bank Indonesia.
4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada
pemerintah mengenai rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara serta kebijakan lain yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank
Indonesia.
5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat
utang negara, pemerintah wajib terlebih dulu
berkonsultasi dengan Bank Indonesia dan
pemerintah juga wajib terlebih dulu berkonsultasi
dengan Dewan Perakilan Rakyat.
13
6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-
surat utang negara yang diterbitkan pemerintah.
7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada
pemerintah.
Hubungan Bank Indonesia Dengan Dunia Internasional
1. Dapat melakukan kerjasama dengan Bank central
negara lain atau organisasi dan lembaga lain.
2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota
internasional dan atau lembaga Multilateral
adalah negara, Bank Indonesia dapat bertindak
untuk dan atas nama negara Republik Indonesia
sebagai anggota.
Bank Dilihat Dari Segi Kepemikanya
1. Bank Milik Pemerntah.
2. Bank Milik Swasta Nasional.
14
3. Bank Milik Asing.
4. Bank Milik Campuran.
Bank Dilihat Dari Segi Status
1. Bank Devisa.
2. Bank Non Devisa.
Bank Dilihat Dari Segi Cara Menentukan Harga
1. Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional.
2. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah.
KEGIATAN PERBANKAN
1.Menghimpun Dana Dari Masyarakat ( Funding )
1.Simpanan Giro ( Demand Deposit )
2.Simpanan Tabungan ( Sving Deposit )
3.Simpanan Deposito ( Time Deposit )
2.Menyalurkan Dana Ke Masyarakat ( Lending ) dalam bentuk
kredit.
15
1.Kredit Investasi
2.Kredit Modal Kerja.
3.Kredit Perdagangan.
4.Kredit Konsumtif.
5.Kredit Produktif.
3.Memberikan Jasa – Jasa Bank Lainya ( Service )
1.Menerima Setoran.
2.Melayani Pembayaran.
3.Dalam Pasar Modal Perbankan Dapat Memberikan Atau
Mnjadi
- Penjamin Emisi
-Penanggung
-Wali Amanat
-Perantara Perdagangan
-Pedagang Efek
16
-Perusahaan Pengelola Dana
4.Transfer
5.Inkaso
6.Kliring
7.Safe Deposit
8.Bank Card
9.Bank Note
10.Bank Garansi
11.Referensi Bank
12.Bank Draft
13.Letter Of Kredit
14.Cek Wisata
15.Dana Jasa Lainya
KEUNTUNGAN BANK
1.Bank Konvensional : Bunga yang ditentukan.
17
2.Bank Syariah : Bagi Hasil
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA
1.Kebutuhan Dana
2.Target Laba Yang Diinginkan
3.Kualitas Jaminan
4.Kebijaksanaan Pemerintah
5.Jangka Waktu
6.Reputasi Perusahaan
7.Produk Yang Kompetitif
8.Hubungan Baik
9.Persaingan
KOMPONEN-KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT
1.Total Biaya Dana ( Cast Of Fund )
2.Biaya Oerasi
3.Cadangan Risiko Kredit Macet
18
4.Laba Yang Diinginkan
5.Pajak
MENAJEMEN DANA BANK
Pengertian Manajemen Dana Bank : Usaha bank dalam
menghimpun dana masyarakat.
Sumber Dana Bank dapat diperoleh dari :
1.Bank Itu Sendiri
2.Masyarakat Luas
3.Lembaga Lainya
Dana Yang Bersumber Dana Dari Bank Itu Sendiri :
1.Setoran Modal Pemegang Saham.
2.Cadangan Laba.
3.Laba Yang Belum DiBagi.
Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas :
19
1.Simpanan Giro.
2.Simpanan Tabungan.
3.Simpanan Deposito.
Dana Yang Bersumber Dari Lembaga Lain :
1.Bantuan Likuiditas Bank Indonesia ( BLBI )
2.Pinjaman Antar Bank.
3.Pinjaman Dari Bank-Bank Luar Negeri.
4.Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU )
SIMPANAN GIRO
Pengertian Giro UU No 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November
1998 :
GIRO Aadalah :Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Gito, sarana
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
20
Cek Adalah :Surat Perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang
didalam cek atau kepada pembawa cek.
Syarat – Syarat Penarikan Cek Bank
1.Tersedia dana yang cukup.
2.Ada Materai yang cukup.
3.Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani
oleh sipemberi cek.
4.Jumlah Uang yang tertulis dalam angka dengan huruf
harus sama.
5.Memerhatikan masa kadaluarsa cek 70 hari setelah
dikeluarkan cek tersebut.
6.Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan
specimen.
7.Dalam keadaaan tidak diblokir pihak berwenang.
21
8.Resi cek yang diberikan ke nasabah sudah kembali.
9.Endorsment cek benar jika ada.
10.Kondisi cek sempurna tidak cacat.
11.Rekening nasabah belum ditutup.
Beberapa jenis Cek yang beredar dimasyarakat :
1.Cek Atas Unjuk.
2.Cek Atas Nama.
3.Cek Silang.
4.Cek Mundur.
5.Cek Kosong.
Syarat Bilyet Giro agar pemindahbukuannya dapat dilakukan
:
1. Ada nama bilyet giro dana no serinya.
2. Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah
uang atas beban rekening yang bersangkutan.
22
3. Nama dan tempat bank tertarik.
4. Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf.
5. Nam atau nomor rekening pihak penerima.
6. Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si
penarik merupakan perusahaan.
7. Tanggal dan tempat penarikan,
8. Nama Bank yang menerima pemindahbukuan tersebut.
SIMPANAN TABUNGAN
UU No 10 Tahun 1998 Pengertian Simpanan : Simpanan
yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
Syarat – syarat penarikan simpanan tabungan :
1. Buku Tabungan.
2. Slip Penarikan.
23
3. Kartu ATM.
4. Kombinasi.
5. Kartu Identitas.
SIMPANAN DEPOSITO
UU No 10 Tahun 1998 Pengertian Deposito : Simpanan yang
penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Jenis-jenis simpanan deposito :
1. Deposito Berjangka.
2. Sertifikat Deposito.
3. Deposito On Coll.
MANAJEMEN KREDIT
Pengertian Manajemen Kredit adalah : Bagaimana mengelola
pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan
sampai dengan kredit tersebut lunas.
24
Pengertian Kredit Menurut UU No 10 Tahun 1998 Adalah :
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Pengertian Pembiayaan Menurut UU No 10 Tahun 1998
Adalah : Penyedian uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
atau bagi hasil.
UNSUR-UNSUR KREDIT
Unsur-unsur pemberian kredit adalah :
1. Kepercayaan.
2. Kesepakatan.
25
3. Jangka Waktu.
4. Resiko.
5. Balas Jasa.
JENIS-JENIS KREDIT
1. Dari segi kegunaan : Kredit Investasi dan Kredit
Modal Kerja.
2. Dari segi tujuan kredit : Kredit produktif, Kredit
Konsumtif, Kredit Perdagangan.
3. Dari segi jangka waktu : Kredit jangka pendek,
Kredit Jangka menengah, Kredit jangka panjang.
4. Dari segi jaminan : Kredit dengan jaminan dan kredit
tanpa jaminan.
5. Dari segi sektor usaha : Kredit pertanian, kredit
perternakan, kredit industri, kredit pertambangan,
kredit pendidikan, kredit profesi, kredit perumahan,
kredit sektor usaha lainya.
26
JAMINAN KREDIT
27
8.
12.
8.
28
7. Didalam penelitian dan penulisan ini, akan dibahas
secara terbatas hanya pada masalah yang berhubungan
dengan pelaksanaan pelayanan yang selama ini
dijalankan dan bagaimana pengaruh terhadap kepuasan
nasabah pada BCA cabang Abdul Muis.
Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah sebagaimana telah
diuraikan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah dalam penelitian ini. Antara lain :
1. Bagaimana proses pelayanan yang diberikan oleh
BCA cabang Abdul Muis?
2. Apakah proses pelaksanaan pelayanan customer
service dan teller dapat berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah BCA ?
3. Seberapa besar pengaruh pelayanan customer
service dan teller yang diberikan BCA terhadap
kepuasan nasabah ?
29
A. Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah
1).Untuk menganalisis faktor-faktor utama yang
mempenmgaruhi tingkat kepuasan pelanggan
dari pelayanan customer service dan teller yang
diberikan oleh BCA Cabang Abdul Muis.
2).Untuk mengetahui hubungan antara pelayanan dengan
kepuasan.
3).Untuk memperbaiki pelaksanaan pelayanan pada BCA
cabang Abdul Muis.
B. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dengan
dilakukannya penelitian adalah :
1). Bagi instansi
30
Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan dalam
menentukan atau mengetahui manfaat pelayanan
dalam menciptakan suasanan kerja yang dinamis,
disiplin,dan profesioan dibidang jasa.
2). Bagi pribadi
Untuk memenuhi salah satu sarat ujian kesarjanaan
ekonomi jurusan manajemen STIE DWIPA WACANA.
Sedangkan tujuan yang bersifat praktis adalah
sebagai salah satu latihan, menuangkan buah
pikiran dalam bentuk urian atau menjabarkan,
menelaah suatu permasalahan yang ada didalam
lingkup kerja dan mencoba memecah dengan ilmu
yang penulis miliki.
3). Bagi pembaca dan masyarakat
Menjadi tambahan sumber pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pembaca dan masyarakat mengenai pentingnya
memahami kepuasan nasabah bank didalam memberikan
31
pelayanan terhadap suatu produk atau jasa
khususnya pada bidang jasa
4). Bagi lembaga pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
perbandingan antara teori dan praktek yang berguna
bagi para mahasiswa dan kalangan akademis lainnya
yang ingin mempelajarinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
32
1. Pemasaran
1.1. Pengertian Pemasaran
Menurut WY. Stanton Pemasaran adalah sesuatu
yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan
dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun
potensial. (Fundamental of marketing, 1997.
Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu
kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan
produsen ke tangan konsumen.
Menurut Philip dan Duncan Pemasaran yaitu
sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai
atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang
bersifat tangible ke tangan konsumen. (pemasaran,
2001)
33
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat /
American Merketing Association Pemasaran adalah
pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang
diarahkan pada aliran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen.
Menurut Organisasi.Org Marketing atau
Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-
aktivitas yang saling berhubungan untuk
mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan
promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar
kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik
pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan adanya
pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi
kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan
melakukan pertukaran antara konsumen dengan
pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu
konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau
disukai.
8
34
Menurut Kotler Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain.
(manajemen pemasaran 2000)
Menurut Badroni Yuzirman (TDA Community)
pemasaran adalah bagaimana merayu agar prospek
tahu, tertarik dan membeli produk/jasa kita
sesering dan sebanyak mungkin dan
merekomendasikannya kepada prospek lain.
Menurut Annissa Wardani (TDA Community)
Pemasaran adalah selalu berusaha mengetahui apa
yang konsumen inginkan (dan butuhkan), kemudian
membuat produk dan mempersuasi sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen produk tersebut,
untuk membuat konsumen tertarik dan membeli
produk kita.
35
Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch,
dalam buku Advertising & Promotion: an IMC Perspective, 2007:8
mengemukakan definisi konsep pemasaran sebagai
fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada
para pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
yang memberikan manfaat bagi organisasi dan para
pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki
hubungan erat dengan organisasi.
Menurut Alex S Nitisemito dalam buku Marketing,
1984 pemasaran adalah semua kegiatan yang
bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa
dari produsen ke konsumen secara paling efisien
dengan maksud menciptakan permintaan yang
efektif.
1.2. Fungsi Pemasaran
Menurut Philip Kotler dalam buku Manajemen
Pemasaran Ed.12 (2009:7) tujuan pemasaran adalah
36
“Mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan
pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya
sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya
menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk
membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah
menyediakan produk atau jasa itu”.
Perbedaan konsep penjualan dan pemasaran
menurut Theodore Levitt dari Harvard dalam buku
Manajemen Pemasaran Ed. 12 karangan Philip Kotler
(2009:19) adalah “penjualan berfokus pada
kebutuhan penjual, sementara pemasaran berfokus
pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi
perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah
produk menjadi uang tunai, sementara pemasaran
mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan lewat sarana produk dan keseluruhan
kelompok barang yang dihubungkan dengan hal
37
menciptakan, menyerahkan dan akhirnya
mengkonsumsinya.”
1.3. Aspek Pemasaran dan Jasa
Dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai
suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan
kebutuhan dan keinginan serta kepuasan
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran
yang efisien, efektif dan bertanggung jawab serta
dapat berpedoman pada salah satu filosofi
pemasaran. Ada lima. Ada lima pemasaran yang
mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-
kegiatan pemasarannya (Philip Kotler, 2000),
yaitu :
Konsep Berwawasan Produksi.
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa
38
konsumen akan memilih produk yang mudah didapat
dan murah harganya.
Konsep Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa
konsumen akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif
lainnya.
Konsep Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa
konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan
membeli produk organisasi dalam jumlah cukup,
artinya konsumen enggan membeli dan harus
didorong supaya membeli, serta perusahaan
mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang
efektif untuk merangsang pembeli.
Konsep Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa
39
kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efisien dari pada
saingannya.
William J. Stanton, menyatakan bahwa konsep
pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah
perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis
yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep
pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga
elemen pokok, yaitu:
1. Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
2. Volume penjualan yang menguntungkan.
3. Koordinasi dan integrasi seluruhan kegiatan
pemasaran.
40
Philip Kotler (1995) mengemukakan konsep
berwawasan pemasaran, berpendapat bahwa untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentu
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien dari para saingannya. Konsep
berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar
utama, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran yang terkoordinir serta keuntungan.
Konsep berwawasan menjual memandang mulai dari
dalam ke luar, mulai dengan pabrik, memutuskan
perhatian pada produk yang ada dan membutuhkan
penjualan serta promosi untuk menghasilkan
penjualan yang menguntungkan.
2. Bank
1.1. Pengertian Bank
Bank menurut undang – undang no. 10 tahun 1988
: “ Bank umum adalah bank yang melaksanakan
41
kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lau lintas pembayaran.”
1.2. Jenis – Jenis Bank
Pada dasarnya bank dibangi menjadi tiga, yaitu
Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat.
Tabel 1.1
Bank Sentral, merupakan bank yang mengatur
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia
perbankan dan dunia keuangan disuatu negara.
Bank
Bank Sentral
Bank Umum Bank Perkreditan Rakyat
42
Disetiap negara hanya ada satu bank sentral yang
dibantu oleh cabang-cabangnya.
Indonesia memiliki Bank Sentral yaitu Bank
Indonesia yang merupakan bank yang dapat membuat
uang kartal baik dalam bentuk kertas atupun
logam. Bank Indonesia memiliki tugas-tugas
sebagai Bank Sentral Indonesia yaitu :
Mengatur peredaran uang di Indonesia ( Bank
Sirkulasi )
Sebagai tempat penyimpanan terakhir (Lender of
the last resort )
Mengatur perbankan Indonesia ( Bank to Bank )
Mengatur perkreditan
Menjaga stabilitas mata uang
Mengajukan pencetakan / penambahan mata uang
rupiah, dll
43
Bank Umum, merupakan bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Tetapi lepas dari itu Bank Umum merupakan
suatu lembaga profit yang tujuan utamanya adalah
mencari keuntungan. Bank umum menawarkan berbagai
layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan
fungsi seperti menghimpun dana secara langsung
dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi
kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing / valas,
menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek,
menerima penitipan barang berharga, dan lain
sebagainya.
Yang membedakan Bank Umum dengan Bank Sentral
adalah Bank Sentral dapat menerbitkan Uang Kartal
44
sedangkan Bank Umum hanya dapat menerbitkan Uang
Giral.
Bank Perkreditan Rakyat, merupakan bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Serta Bank Perkreditan Rakyat juga merupakan
bank penunjang yang memilik keterbatasan wilayah
operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan
yang terbatas pula seperti memberikan kridit
pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima
simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam
sbi / sertifikat bank indonesia, deposito
berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan,
dan lain sebagainya.
45
Pada Bank Pengkreditan Rakyat, sistem yang
digunakan hamper sama dengan system yang
digunakan pada koprasi yaitu dengan cara bagi
hasil pada setiap bulannya kepada setiap
anggotanya. Serta yang membedakan Bank
Pengkreditan Rakyat dengan Bank Umum yaitu pada
Bank Umun dapat menerbitkan Uang Giral sedangkan
untuk BPR tidak dapat menerbitkan Uang Giral baik
itu dalam bentuk rekening atau giro.
1.3. Fungsi – Fungsi Bank Beserta Pelyanannya
Menurut undang-undang Indonesia tahun 1988 :
Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan dibawah
ini menunjukan betapa pentingnya keberadaan bank
umum dalam perekonomian modern, yaitu:
1. Penciptaan uang
46
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang
giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme
pemindahbukuan (kliring), kemapuan bank umum
menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan
fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi natau
menambahkan jumlah uang yang beredar dengan
cara mempengaruhi kemampuan bank umum
menciptakan uang giral.
2. Mendukung kelancaran dan mekanisme
pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga
snagat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran, hal ini dimungkinkan
karena salah satu jasa yang ditawarkan bank
umum adalah jasa – jasa yang berkaitan dengan
mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah
kliring, transfer uang, penerimaan setoran –
47
setoran, pemberian fasilitaspembayaran dengan
tunai, kredit, fasilitas – fasilitas
pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti
kartu plastic dan sistem pembayaran
elektronik.
3. Penghimpun dana simpanan masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank
umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana
simpanan terdiri atas giro, deposito
berjangka, sertifikat. Deposito, tabungan dan
atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan
dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibanding dengan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana
simpanan yang berhasil dihimpun akan
disalurkan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan, utamanya melalui penyaluran
kredit.
48
4. Mendukung kelancaran transaksi
internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk
memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang atau jasa
maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan
transaksi antara dua pihak yang berbeda Negara
selalu muncul karena perbedaan geografis,
jarak, budaya, dabn sistem moneter masing-
masing Negara. Kehadiran bank umum yang
beroperasi dalam skala internasionalakan
mempermudahkan penyelesaian transaksi-
transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum,
kepentingan pihak-pihak yang melakukan
transaksi internasional dapat ditangani dengan
lebih mudah, cepat, dan murah.
5. Penyimpannan barang-brang berharga.
Penyiompanan barang-barang berharga adalah
satu jasa yang paling awal yang ditawarkan
49
oleh bank umum, masyarakat dapat menyimpan
barang-barang berharga yang dimilikinya
seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam
kotak-kotak yang sengaja (safety box atau safe
deposit box). Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa
pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau
surat-surat berharga.
6. Pemberian jasa-jasa lainnya
Di indonesia pemberian jasa-jasa lainnya
oleh bank umum juga semakin banyak dan luas.
Saat ini kita sudah dapat membayar listrik,
telepon membeli pulsa telepon seluler,
mengirim uang melalui atm, membayar gaji
pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
50
Jasa-jasa ini amat memudahkan dan
memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak
yang menggunakannya.
3. Pelayanan
1.1. Pengertian Pelayanan
Menurut Kotler pelayanan adalah setiap kegiatan
atas unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu
pihak kepada pihak lain yang secaraprinsip
intangileble dan tidak menyebabkan pemindahan
kepemilikanapapun, produksinya bisa juga tidak
terikat pada suatu produk fisik. Menurut Stanton
yang dikutip oleh Alma, pelayanan adalah suatu
yang diidentifikasikan secara terpisah, tidak
berwujut dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan,
sehingga dapat diambil pengertian bahwa pelayanan
merupakan suatu manfaat yang diberikan oleh satu
pihak kepada pihak lain dan biasanya tidak
berwujud. Dari uraian diatas dapat ditarik
51
kesimpulan bahwa, system pelayanan adalah suatu
kesatuan usaha yang dinamis yang terdiri dari
berbagai bagian yang berkaitansecara teratur,
diikuti dengan unjuk kerja yang ditawarkan oleh
satu pihak terhadap pihak lainnya dengan
memberikan manfaat, guna mencapai suatu tujuan.
1.2. Tujuan pelayanan
Adapun tujuan dari pelayanan adalah memberikan
rasa kepuasan terhadap konsumen agar konsumen
memiliki kesetiaan dan rasa nyaman terhadap apa
yang telah diberikan oleh perusahaan sehingga
konsumen tidak berpindah ke perusahaan lainnya.
Menurut James J Spillane dalam bukunya
Managing Quality Customer Service Pelayanan Yang
Berkualitas (2006:97) tujuan dari pelayanan
adalah :
52
1. Meningkatkan kenyamanan pelanggan, menciptakan
citra pemasar, perusahaan pemasar atau citra
tokonya (store image) yang lebih baik.
2. Meningkatkan keamanan pelanggan, kepuasan
pelanggan dan pada akhirnya memperbaiki posisi
persaingan.
1.3. Sasaran Yang Akan Diambil Perusahaan
Sasaran yang diambil oleh perusahaan adalah
seluruh kalangan masyarakat yang memiliki
kepercayaan yang besar terhadap perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
1.4. Proses Pelayanan Didalam Suatu Bank
Biasanya proses pelayanan didalam suatu bank
adalah sebagai berikut :
Nasabah datang ke suatu bank dengan tujuan dan
maksud tertentu, disaat memasuki ruangan didalam
bank awalnya nasabah dilayani oleh bagian
53
keamanan yang menanyakan maksud dan tujuannya,
lalu bagian kemanana mengarahkan ke bagian lain
sesuai dengan tujuannya.
Sebagai contoh nasabah datang dengan tujuan
ingin menabung, maka yang harus dilakukan ialah
petugas keamanan mengarahkan nasabah ke teller
namun sebelumnya nasabah harus mengisi terlebih
dahulu slip atau kertas formulir setoran. Setelah
terisi maka nasabah diarahkan ke bagian teller.
teller melakukan pelayanan awal yaitu mengucapkan
salam terhadap nasabah dan menanyakan kembali
tujuan nasabah, nasabah lalu memberikan slip dan
buku tabungan yang telah diisi kepada teller,
teller mengkonfirmasikan ulang nama nasabah, nama
dan no rekening tujuan nasabah, serta yang paling
terpenting ialah nominal yang akan ditabung.
Setalah itu teller bertugas menghitung uang yang
disetor dan mengkonfirmasikan langsung jumlah dan
54
jenis uang yang diterima setelah di transaksikan
maka teller harus memberikan pelayanan kembali
berupa salam.
4. Kepuasan
1.1. Pengertian kepuasan
1. Arti pentingnya kepuasan nasabah
Kepuasan nasabah merupakan hal yang sangat
penting bagi suatu bank dimana kepuasan
merupakan tolak ukur keberhasilan suatu
bank dalam proses pelayanannya.
2. Barometer kepuasan nasabah
Barometer kepuasan nasabah yang bisa
terlihat adalah ekspresi kepuasan bisa
dilayani dengan baik oleh petugas bank.
55
1.2. Hubungan antara pelayanan dan tingkat
kepuasan nasabah
Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh
bank maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan nasabah terhadap bank yang
bersangkutan. Akan ada rasa kepercayaan yang
besar serta kesetiaan yang melekat pada
nasabah tersebut.
B. Kerangka Berfikir
C. Pengajuan Hipotesis
Pengaruh Pelayanan Tingkat KepuasanNasabah
56
Diduga, apabila pelayanan dapat dilakukan dengan
baik secara efektif, maka dapat meningkatkan kepuasan
nasabah.
D. Deskripsi Operasional Variabel
Penelitaian yang dilakuakan ini terdapat 2 (dua)
variable independent (variable bebas) dan variable
dependent (variable terikat),
1. Variable bebas atau independent variable
Adalah variable yang mempengaruhi atau yang
menjadikan sebab perubahan atau munculnya
variable tidak bebas (variable terikat). Variable
ini mewakili pelayanan dan dinotasikan dengan X.
2. Variable terikat atau dependent variable
Adalah variable yang menjadi akibat atau
dipengaruhi oleh adanya variable bebas. Variable
ini mempengaruhi kepuasan pelanggan yang
dinotasikan dengan huruf Y.
57
E. Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini
umumnya berupa data berupa cerita yang berisikan
data sekunder dan primer
1. Data primer
Adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan sumber data dalam
bentuk wawancara terhadap pihak yang
berwenamg guna memperoleh data yang
dipergunakan.
2. Data sekunder
Adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpulan data. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan sumber
data dalam bentuk dokumentasi yang telah
disediakan oleh pihak instansi.
58
F. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Studi lapangan, yaitu mengadakan pengamatan
langsung dan membagikan daftar pertanyaan untuk
mendapatkan jawaban langsung kepada objeknya
sekaligus sebagai responden.
Studi pengambilan sampling dari sejumlah nasabah
sevara acak (random sampling),
Studi kepustakaan, yaitu denagn membaca buku-
buku, memahami teori dan bahan yang bersumbber dari
bahan bacaan kepustakaan yang berupa dokumen, buku-
buku, majkalah, surat kabar,dan lain sebagainya.
Disamping metode penelitian metode tersebut
datas, juga memanfaatkan pengalaman pribadi yang
dipadukan dengan teori yang pernah didapat dari
bangku kuliah.
G. Instrumen/Alat Pengumpulan Data
Didalam melakukan penelitian ini diperlukan
sebagai peralatan yang digunakan. Adapun alat
penelitian yang dipergunakan antara lain pedoman
59
wawancara, dokumentasi, ceklist, kuesioner mengenai
pelayanan dan kuesioner mengenai kepuasan pelanggan,
melalui peralatan tersebut masing-masing digunakan
secara bersama-sama dan saling mendukung dalam
pengambilan data yang dibutuhkan baik dari lapangan
maupun dari perpustakaan. Dalam analisa dan
pembahasan peralatan yang berupa pendekatan dan
rurmus-rumus yang sudah umum dan lazim digunakan.
Pada kuisoner, responden diminta untuk memberikan
pernyataan positif maupun negative, jumlah butir
pertanyaan adalah 15 butir variable (x) bebas yaitu
pelayanan dan 15 butir (y) terikat yaitu kepuasan
nasabah.
Jawaban kuisoner mempergunakan skala pengukuran
skala likert, skala pengukuran ini mempunyai
ggradasi penilaian dan sangat positif sampai dengan
sangat negative, yaitu memngurrutkan dan memberikan
bobot dari jawaban yang diberikan, dari hal paling
tinggi ke nilai yang paling rendah. Adapun skala
60
likert yang dipergunakan adalah kategori 5 yaitu
terdiri dari 5 macam pilihan jawaban dengan bobot
nilai pada table 1.1 sebagai berikut :
Table 1.1. Bobot Nilai Analisa Skala
Likert
H. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisa data yang telah
dikumpulkan dari lapangan dan kepuasaan panulisan
menggunakan teknik analisa perbandingan yang
sebagian menggunakan alat bantu berupa tabel.
61
Maksudnya analisa perbandingan disini adalah melihat
bagaimana pengaruh perbandingan mengenai pelayanan
dengan kepuasan yang dilakukan dan diperhitungkan
selama ini dalam melakukan perbandingan.
Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian
ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Pengolahan data secara kualitatif
Yaitu pengolahan dengan membandiangkan antara
teori yang ada dengan kenyataan dilapangan, kemudian
dianalisis dan dijelaskan penyebab perbedaan teori
dengan kenyataan di lapangan tersebut serta diungkap
alternative pemecahannya.
2. Pengolahan data secara kuantitatif
Yaitu mengolah data dengan cara membuata
perhitungan. Data yang disajikan berupa angka-angka
62
kemudian diolah dengan perhitungan atau rumus
statistik.
Langkah yang ditempuh dalam penganalisaan data
adalah sebagai berikut :
1. Analisa Korelasi Sederhana
r =
keterangan:
r = koefisiensi korelasi
n = jumlah responden
X = variable bebas (pelayanan)
Y = variable terikat (kepuasan pelanggan )
∑ = jumlah
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisien korelasi yang ditemukan tersebut kuat atau
63
tidak, maka dipergunakan pedoman interpresentasi
dari koefisien korelasi yang diambil dari buku
statistic dalam penelitian bisnis karangan prof. dr.
sugiono, ALFABETA bandung (2006 :18)
Table 1-2 Interpresentasi koefisien
korelasi
2. Analiasa Koefisien Determinan (KD)
Koefisien determinan ini digunakan untuk
menghitung seberapa besar prosentase pengaruh dari
64
variabel (X) bebas terhadap variabel (Y) terikat dan
juga untuk mengetahui seberapa persen pengaruh
variabel lainnya yang tidak ikut dianalisis di dalam
penelitian.
Untuk menghitung besarnya koefisien
determinan digunakan rumus :
KD = x 100 %
Keterangan
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi Produk Moment
Koefisien determinan (penentu) dipergunakan
untuk melihat berapa persen (%) besarnya kontribusi
hipotesis diatas digunakan uji 2 arah dengan tingkat
67
nyata (α) sebesar 5%, dengan tingkat
kepecayaan/keyakinan sebesar 95% dengan derajat
kebebasan n-2
Karena uji yang dilakukan adalah uji arah,
maka digunakan tα/2 atau dengan α/2 yaitu 0,05
dibagi 2 = 0,0025. Dengan demikian t table dapat
dicari dengan rumus : t table = tα /2 (n-2). Dari
hasil perbandingan t hitung dengan t table dapat
disimpulkan:
- Jika t hitung<t tabel (Terima Ho, Tolak Ha)
- Jika t hitung>t tabel (Tolak Ho, Terima Ha)
Kriteria : jika t hitung > t tabel, maka tolak Ho
artinya korelasi berarti.
Hipotesis statistic :
Ho : r = 0 (tidak terdapat hubungan antara X
dan Y)
Ha : r # 0 (terdapat hubungan antara X dan Y)
68
Keterangan :
Ho = Hipotesa Observasi : tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara peranan
pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
Ha = Hipotesa Alternatif : terdapat hubungan
yang signifikan antara pengaruh pelayanan
dengan kepuasan pelanggan.
69
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
BCA secara resmi berdiri pada tanggak 21 Februari
1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah
dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang
paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada
tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada
keseluruhan system perbankan di Indonesia. Namun, secara
khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA
dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah
menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka.
Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah
70
Indonesia. Badan Pengehatan Perbankan Nasional (BPPN)
lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan
keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam
tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihal ke
tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA
mencapai Rp 67.93 triliun, padahal dibulan Desember 1997
hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA
telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke
Bank Indonesia pada tahun 2000
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan
menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana
berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar
22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaraan Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30%
dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua
dilaksanakan dibulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
71
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di
BCA melalui tender penempatan privat yang strategis.
Farindo Investment,Ltd., yang berbasis di Mauritius,
memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus
memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik,
kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan resiko secara
baik dan kemitmen pada nasabahnya baik sebagai bank
transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi
financial.
1. Tonggak Sejarah
Pada tahun :
1955 : NV Perseroan Dagang Dan Industrie
Semarang Knitting Factory berdiri sebagaicikal
bakal Bank Central Asia (BCA)
1957 : BCA mulai beroperasi sebagai anak
usaha Semarang Knitting Factory pada 21
Februari 1957 , berkantor pusat di Jakarta
72
1970an : BCA memperkuat jaringan layanan
cabang. Tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank
Devisa.
1980an : Sejalan dengan deregulasi sector
perbankan di Indonesia,BCA mengembangkan
jaringan kantor cabang secara luas. BCA
mengembangkan perbagai produk dan layanan
maupun penerapan teknologi informasi, seperti
menerapkan online system untuk jaringan kantor
cabang BCA , meluncurkan Tabungan Hari Depan
(Tahapan)BCA, dan lain-lain.
1990an : BCAmengembangkan alternative jaringan
layanan melalui ATM BCA (Anjungan Tunai
Mandiri atau Automated Teller Machine) yang
berkembang secara pesat.
Pada tahun 1991, BCA muali menempatkan 50 unit
ATM diberbagai tempat di Jakarta. Pengembangan
jaringan dan fitur ATM dilakukan secara terus
menerus dan intensif.
73
BCA menjalani kerjasama dengan institusi
terkemuka, antara lain PT Telkom untuk
pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA.
BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar
nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank
dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM
BCA.
1997-1998 : Pada tahun 1997 Indonesia mengalami
krisis moneter, seiring dengan kerusuhan missal
pada bulan Mei 1998, terjadi rush terhadap
beberapa kantor BCA, terutama di Jakarta.
1998 : BCA menjadi BTO (Bank Taken Over) dan
diserahkan dalam program rekapitalisasi dan
restrukturisasi yang dilaksanakan oleh BPPN
(Badan Penyehatan Perbankan Nasional).
1990 : Proses rekapitalisasi BCA selesai, dan
sebagian besar kredit yang disalurkan
BCAdipertukarkan dengan obligasi pemerintah.
74
Pemerintah Republik Indonesia malalui BPPN,
menguasai 92,8% saham BCA.
Kilas aksi korporasi periode 2000-2005
Pengembangan bisnis pada periode 2000an
2000 BPPN melalukan divestasi 22,5% dari
seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham
Publik Perdana (IPO), sehingga kepemilikan BPPN
berkurang menjasi 70,3%.
2001 penawaran public kedua (Secondary Public
Offering) 10% dari total saham BCA. Kepemilikan
BPPN atas BCA berkurang menjadi 60,3%.
2002 Farlndo Investment (Mauritius) Limited
mengambil-alih 51% total saham BCA melalui
proses tender strategic private placement.
2004 BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham
BCA kepada investor domestic melalui penawaran
saham.
75
2005 Pemerintah Republik Indonesia malalui PT
Persahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan
divestasiseluruh sisa 5,02% saham BCA.
BCA juga mengembangkan beberapa layanan khusus,
seperti: BCA Prioritas dab BCA BIZZ.
BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery
Center (DRC) di Singapura.
BCA meningkatkan kompetensi dibidang penyaluran
kredit, termasuk melalui ekspansi kebidang
pembiayaan mobil malalui anak perusahaannya,
BCA Finance.
2007 BCA menjadi pelopor dalam menawarkan
produk kredit kepemilikan rumah dengan suku
bungan tetap, yang berhasil meraih respon
positif dari pasar. BCA meluncurkan kartu
prabayar Flazz Card serta mulai menawarkan
layanan Weekend Banking untuk terus membangun
keunggulan dibidang perbankan transaksi.
76
2008-2009 BCA secara proaktif mengelola
penyaluran kredit dan posisi likuiditas
ditengah gejolak krisisglobal, sekaligus tetap
memperkuat kompetensi utama sebagai bank
transaksi.
BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring
IT System guna memeperkuat kelangsungan usaha
dan meminimalisasi resiko operasional.
BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high
net-worth individual.
2010-2011 BCA mulai memasuki line bisnis baru
yaitu perbankan Syariah, pembiayaan sepeda
motor,asuransi dan sekuritas. BCA juga
memperkuat bisnis perbankan transaksi malalui
pengembangan layanan baru melalui Smartphone
dan layanan e-Commerce.
2. Visi Dan Misi
77
PT. Bank Central Asia mempunyai visi menjadi
bank yang terpercaya dalam pelayanan jasa keuangan.
Sedangkan misi dari PT. Bank Central Asia
memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah,
turut berperan dalam pengembangan usaha menengah,
serta meningkatkan nilai tambah investigasi pemegang
saham dan kesejahteraan karyawan.
Perseroan juga meyakini bahwa aspek budaya
perusahaan penting untuk dikelola sehingga
memberikan dampak bagi peningkatan
produktivitas.terkait hal tersebut, perseroan
menyusun kembali budaya perusahaannya dan telah
menghasilkan nilai-nilai baru perseroan, yaitu
Professionalism, Respect others, Integrity, Dedicated to the customer
and Excellence yang disingkat menjadi PRIDE.
PRIDE mencerminkan aturan perilaku umum yang
mengikat seluruh jajaran di perseroan agar bertindak
sesuai dengan standar tertinggi profesionalisme dan
78
integritas di seluruh aspek kegiatan perusahaan,
serta mematuhi seluruh undang-undang, tata tertib,
peraturan dan kebijakan perusahaan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Bank Central Asia
berfungsi menunjukan dan menggambarkan hubungan
antara pejabat atau pegawai satu dengan yang lainnya
sehingga ada kejelasan dalam hal kedudukan, wewenang
dan tanggung jawab dalam suatu kegiatan yang
teratur.
Struktur organisasi PT. Bank Central Asia menganut
branch system yang artinya disentralisasi pada operasi
sentralisasi, fungsi staff dan control. Aktivitas
operasional seluruhnya dilimpahkan kepada unit-unit
di cabang, sedangkan fungsi staff dan pengawasan
dipusatkan di kantor pusat. Struktur organisasi PT.
Bank Central Asia dapat dilihat pada gambar 2.
79
Berdasarkan gambaran bentuk struktur organisasi PT.
Bank Central Asia dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. PT. Bank Central Asia dipimpin oleh seorang
Direktur Utama yang dibawahi Direktur consumer,
Direktur Usaha Koperasi Kecil dan Mikro, Direktur
Komersial, Direktur Manajemen Resiko dan Kepatuhan
serta Direktur Operasi.
2. Direktur Consumer membawahi Urusan Manajemen Produk
Consumer, Urusan Electronic Banking, Group Card
Marketing, Group Private Banking, Group Asset consumer,
dan group Liabilities Consumer.
3. Direktur komersial membawahi urusan manajemen
produk komersial, urusan credit support, group investment
banking, group international banking, group treasury, group
assetrs commercial dan group liabilities commercial.
4. Direktur manajemen resiko dan kepatuhan membawahi
urusan manajemen resiko, urusan kepatuhan bisnis,
urusan kepatuhan oerasional dan urusan kepatuhan
teknologi.
80
Direktur operasional membawahi urusan pengembangan
teknologi informasi, urusan dukungan sistem dan
computer, urusan perencanana dan analisis keuangan,
urusan manajemen asset, urusan pelayanan, kantor
pusat operasi dan urusan operasi.
C. Kegiatan Perusahaan
Bank Central Asia senantiasa berupaya untuk
meningkatkan jasa perbankannya sebagai bagian satu
upaya meningkatkan kegiatan perbankan transaksional
yang menghasilkan fee base income. Adapaun kegiatan
perusahaan dari Bank Central Asia sendiri adalah
dibidang Dana, Kredit, dan Jasa.
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil penelitian
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis terhadap responden di Bank
Cental Asia Cabang Abdul Muis. untuk mengetahui
bagaimana perilakunya dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi nasabah dalam melakukan pilihan,
maka penulis menggunakan tabel-tabel berdasarkan
hasil kuisoner yang telah disebarkan penulis dari
Nasabah Bank Central Asia Cabang Abdul Muis dengan
jumlah responden yang dibatasi hanya 30 orang saja,
hasil komulasi jawaban dari responden tersebut dapat
dilihat dengan jelas melalui tabel dan data.
82
B. Analisa Data Penelitian
1. Data tentang pelayaan karyawan BCA Cabang Abdul
Muis
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis terhadap responden BCA
Cabang Abdul Muis. untuk mengetahui bagaimana
perilakunya dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi nasabah dalam melakukan pilihan,
maka penulis menggunakan tabel-tabel berdasarkan
hasil kuisoner yang telah disebarkan penulis
melalui nasabah BCA Cabang Abdul Muis dengan
jumlah responden yang dibatasi hanya 30 orang
saja, hasil komulasi jawaban resp tersebut dapat
dilihat dengan jelas melalui tabel dan data
berikut ini.
Penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin,
disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
83
Penyebaran Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Proporsi
1 Pria 15 50%
2 Wanita 15 50%
Total 30 100%
Sumber : Diolah oleh penulis, 2013
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, penyebaran 30orang responden menurut jenis kelamin dapatdiketahui, bahwa responden berjenis kelamin priaadalah 50%, sedangkan untuk responden wanitaberjumlah 50%.
Penyebaran responden berdasarkan usia,
disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Penyebaran Responden Menurut Usia
No Usia Jumlah Proporsi
1 ≤ 20 Tahun 6 20%
2 21 - 30 Tahun 15 50%
84
3 ≥ 31 Tahun 9 30%
Total 30 100%
Sumber : Diolah oleh penulis, 2011
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, 30 orang
responden menurut uisa dapat diketahui, bahwa
responden yang memiliki rentang usia ≤ 20 Tahun
yaitu sebanyak 20%, kemudian yang memiliki usia
21 – 30 tahun yaitu sebanyak 50%, dan terakhir
untuk rentang usia ≥ 31 Tahun yaitu sebanyak 30%.
Penyebaran responden berdasarkan Pendidikan
Terakhir BCA berdasarkan pendidikan terakhir
disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:
85
Tabel 4.3
Penyebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Usia Jumlah proporsi
SMA 11 37%
D1-D3 5 17%
S1-S2 14 46%
Jumlah 30 100
Sumber diolah oleh penulis, 2013
Berdasarkan hasil tabeldiatas terlihat bahwapendidikan terakhir untuk tingkatan SMA adalah37%, untuk lulusan D1-D3 adalah 17%, dan tuklulusan S1-S2 berkisar 46%.
Dari hasil presentase yang diperoleh masing-masingindikatorvariable terhadap kemungkinan skor maksimalmaka akan diperoleh kategori sebagai berikut :
Tabel 4.4
Kategori Penilaian skor setiap indikator VariabelPelayanan
Range Skor Jumlah Nilai Jawaban KriteriaPenilaian
4,01 – 5 121 - 150 Sangat pengaruh3,01 – 4 91 - 120 Pengaruh2,01 – 3 61 - 90 Cukup pengaruh1,01 – 2 31 - 60 Tidak pengaruh
1 30 Sangat tidak pengaruh
86
Sumber diolah oleh penulis, 2013
Penyebaran responden terhadap fasilitas yang
diberikan oleh PT. Rabobank International
Indonesia Cabang Penriagaan disajikan dalam tabel
4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Penyebaran responden berdasarkan fasilitas yangdisediakan
NoTanggapan
Fasilitas danKenyamanan
Jawaban Skor
SkorPersent
ase
STS TS CS S SSMaksimal (%)
1
Fasilitas Pendingin Udara 0 2 5 14 9 120 150 80%
2Kebersihan Kamar Mandi 0 2 8 13 7 115 150 77%
3Penyediaan Kotak saran 0 2 13 11 4 107 150 71%
4Kebersihan Area 0 1 5 13 11 124 150 83%
5 Fasilitas ATM 0 3 10 10 7 111 150 74%
6Penyediaan Nomor Antrian 0 3 9 10 8 113 150 75%
Total 0 13 50 71 46 690 900 77%Sumber diolah oleh penulis, 2012