12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian dan Jenis-jenis Bank Beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi dan perbankan menyebutkan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2003). Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, bukan hanya mencari keuntungan saja (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut Sigit dan Totok (2006:5) bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana. Penghimpunan dana secara langsung berupa simpanan dana masyarakat yaitu tabungan, giro dan deposito yang berupa pinjaman. Penyaluran dana dilakukan dengan tujuan modal kerja, investasi dan deposito dan untuk jangka panjang dan jangka menengah. Sementara itu dalam undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 tahun 1998 pasal 1 angka 2, pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Pengertian bank disempurnakan menjadi sebagai berikut: “Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Pasal 1, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
31
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian dan ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1816/3/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian dan Jenis-jenis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bank
2.1.1. Pengertian dan Jenis-jenis Bank
Beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi
dan perbankan menyebutkan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang
keuangan (Kasmir, 2003). Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama
dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga
sosial, bukan hanya mencari keuntungan saja (Hasibuan, 2007).
Sedangkan menurut Sigit dan Totok (2006:5) bank adalah lembaga
keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana. Penghimpunan dana secara
langsung berupa simpanan dana masyarakat yaitu tabungan, giro dan deposito
yang berupa pinjaman. Penyaluran dana dilakukan dengan tujuan modal kerja,
investasi dan deposito dan untuk jangka panjang dan jangka menengah.
Sementara itu dalam undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 tahun 1998 pasal 1
angka 2, pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat banyak. Pengertian bank disempurnakan menjadi sebagai
berikut: “Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Pasal 1, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
13
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”.
Banyaknya jasa yang diberikan bank yang sangat beragam, hal ini
tergantung dari kemampuan masing-masing bank tersebut. Semakin mampu dan
baik bank tersebut maka akan semakin banyak jasa-jasa yang ditawarkan.
Kemampuan bank dapat dilihat dari sisi permodalan, aset, manajemen,
rentabilitas, likuiditas, dan sensitifitas bank terhadap resiko pasar yang dimiliki
oleh masing-masing bank.
Perkembangan bank saat ini membuat bank-bank yang ada di Indonesia
dibedakan dalam beberapa pengelompokan. Pengelompokan bank tersebut terdiri
dari:
1. Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
terdiri dari:
a) Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatannya secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.
b) Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau syariah dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank berdasarkan kepemilikannya:
a) Bank milik pemerintah adalah bank yang akte pendirian dan modalnya
dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank tersebut
merupakan milik pemerintah. Contohnya: Bank Negara Indonesia 46
14
(BNI 46), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara
(BTN), dan Bank Mandiri.
b) Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungan diambil oleh pihak swasta juga. Contohnya: Bank Central
Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Bukopin, Bank Sinarmas, dan bank
swasta nasional lainnya.
c) Bank milik asing, adalah bank yang merupakan cabang dari bank yang
berada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah
asing suatu negara. Contohnya American Express Bank, Hongkong
Bank, Bangkok Bank dan bank asing lainnya.
d) Bank milik campuran, adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak
asing dan pihak swasta nasional, kepemilikan sahamnya secara
mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contohnya: Inter
Pasifik Bank, Bank Finconesia, dan bank campuran lainnya.
3. Bank berdasarkan kegiatan devisa:
a) Bank Devisa, adalah bank yang dapat melaksanakan kegiatan
transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang
asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke
luar negeri, travelers cheque, pembukuan dan pembayaran Letter of
Credit (L/C) dan transaksi luar negeri lainnya. Untuk menjadi bank
devisa harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan
Bank Indonesia.
15
b) Bank Non Devisa, adalah bank yang mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa sehingga transaksi
yang dilakukan hanya dalam batas-batas suatu negara.
4. Bank berdasarkan cara menentukan harga:
a) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dalam mencari
keuntungan dan menetapkan harga kepada para nasabahnya, bank
yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode.
Pertama, spead based dengan menetapkan bunga sebagai harga jual
produk simpanan deposito dan harga beli untuk produk
pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga tertentu Kedua, fee based untuk jasa- jasa bank lainnya pihak
perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai
biaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya
administrasi, biaya provinsi, sewa, iuran, dan biaya-biaya lainnya
yang dikenal dengan istilah fee based.
b) Bank yang berdasarkan prinsip syariah Penentuan harga atau
mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah
adalah dengan cara: pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan
sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
16
oleh pihak lain (ijarah waiqtina). Bank berdasarkan prinsip syariah
mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga
tertentu.
2.1.2. Sumber Dana Bank
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari
masyarakat (Kasmir, 2012:45). Secara garis besar sumber dana bank dapat
diperoleh dari bank itu sendiri, masyarakat luas, dan lembaga lainnya (Kasmir,
2012:46). Dana-dana yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank
bersumber dari dana-dana (Dendawijaya, 2009:46) sebagai berikut:
1. Dana pihak kesatu
Dana dari bank sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau para
pemegang saham, baik para pemegang saham pendiri (yang pertama kalinya ikut
mendirikan bank tersebut) maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam usaha
bank tersebut pada waktu kemudian, termasuk para pemegang saham publik (jika
misalnya bank tersebut sudah go public atau merupakan suatu badan usaha
terbuka). Dana modal sendiri terdiri atas beberapa macam, yaitu:
a) Modal disetor adalah uang yang disetor secara efektif oleh pemegang
saham pada saat bank didirikan.
b) Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh
pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal saham.
c) Cadangan-cadangan adalah sebagian laba bank yang disisihkan dalam
bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk
menutup kemungkinan timbulnya risiko dikemudian hari.
17
d) Laba ditahan adalah laba milik para pemegang saham yang diputuskan
oleh mereka sendiri melalui rapat umum pemegang saham untuk tidak
dibagikan sebagai dividen, tetapi dimasukkan kembali dalam modal kerja
untuk operasional bank.
2. Dana pihak ke dua
Dana pihak kedua adalah dana-dana pinjaman yang berasal dari pihak luar,
yang terdiri atas dana-dana sebagai berikut:
a) Call money adalah pinjaman dari bank lain yang berupa pinjaman harian
antar bank.
b) Pinjaman biasa antar bank adalah pinjaman dari bank lain yang berupa
pinjaman biasa dengan jangka waktu relatif lebih lama.
c) Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB) Pinjaman ini
terutama terjadi ketika lembaga keuangan tersebut masih berstatus LKBB,
sebelum dikeluarkannya Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang
perbankan. Setelah dikeluarkannya undang-undang tersebut, LKBB ini
hampir semua berubah statusnya menjadi bank umum. Pinjaman dari
LKBB ini lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjual
belikan dalam pasar uang sebelum jatuh tempo daripada berbentuk kredit.
d) Pinjaman dari bank sentral BI. Pinjaman dari bank sentral BI lebih
dikenal dengan istilah Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). KLBI
merupakan instrumen dari bank sentral dalam rangka memberikan
motivasi gerakan moneter bagi bank dan masyarakat ekonomi, serta
merupakan sumber dana yang tergolong murah dengan tingkat bunga
yang relatif sangat rendah.
18
3. Dana pihak ke tiga
Dana pihak ketiga adalah dana berupa simpanan dari masyarakat yang
merupakan sumber dana terbesar yang paling di andalkan oleh bank. Sumber dana
dari pihak ke tiga selalu menjadi prioritas utama bagi bank. Dana dari masyarakat
terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Giro (Demand Deposit) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
b) Deposito (Time Deposit) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian.
c) Tabungan (Saving Deposit) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
2.1.3. Fungsi Bank
Secara spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of service (Santoso, 2006:09). Penjelasan tentang fungsi
bank (Sigit dan Totok, 2006) adalah:
1) Agent of Trust
Sebagai lembaga kepercayaan, bank memiliki fungsi financial
intermediary yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana
(penyimpan dana atau kreditur) dan menyalurkan pada pihak yang membutuhkan
19
dana (peminjam dana atau debitur). Fungsi financial intermediary ini akan dapat
berjalan lancar apabila ada unsur kepercayan (trust). Dalam hal ini masyarakat
akan menyimpan dananya apabila dilandasi unsur kepercayaan dan pihak bank
sendiri akan menempatkan dan menyalurkan dananya kepada debitur atau
masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan juga.
2) Agent of Development
Sektor moneter dan sekor riil tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan
perekonomian masyarakat. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan bekerja dengan baik
apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai
penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan yang
ditujukan untuk pembangunan perekonomian masyarakat, seperti kegiatan
produksi, distribusi, investasi dan konsumsi barang dan jasa.
3) Agent of Services
Bank menawarkan berbagai macam jasa disamping dalam melakukan
kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran
jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank
seperti transfer uang, inkaso, letter of credit, automated teller machine, money
market, capital market, dll. Jasa-jasa yang ditawarkan tersebut erat kaitannya
dengan kelancaran kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
2.1.4. Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
pasal 29, disebutkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1) Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
20
2) Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan