Top Banner

of 51

Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

Jun 02, 2018

Download

Documents

Nawwara Bondeng
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    1/51

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang Masalah

    Mikrobiologi adalah Telaah mengenai organisme hidup

    berukuran mikroskopis yang meliputi: virus, bakteri, archaea,

    protozoa, algae, dan fungi. Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang

    berukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi

    masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi, karena teknik yang sama

    (isolasi, sterilisasi, penumbuhan pada media artifisial) digunakan

    untuk mempelajarinya. Mikroba adalah Organisme yang sangat kecil

    sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.

    Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.

    Mikroorganisme berbeda dengan sel makroorganisme. Sel

    makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi

    bagian dari struktur multiseluler yang membentuk jaringan, organ dan

    sistem organ. Sementara itu, mikroorganisme dapat hidup mandiri,

    dapat menghasilkan energi sendiri dan bereproduksi secara

    independen tanpa bantuan sel lain.

    Mikroorganisme tidak secara instan dapat terbunuh ketika

    diberi agen letal; namun penurunan populasi sedikit konstan dengan

    interval konstan (kematian eksponensial). Mikroorganisme biasanya

    benar-benar mati ketika mereka tidak dapat tumbuh pada kondisi yangsecara normal biasanya mendukung pertumbuhan dan reproduksi.

    Mikroorganisme biasanya benar-benar mati ketika mereka tidak dapat

    tumbuh pada kondisi yang secara normal biasanya mendukung

    pertumbuhan dan reproduksi

    B. Rumusan Masalah

    Dari uraian latar belakang di atas, dapat di tarik rumusan

    masalah,bagaimana cara pengendalian Mikroba secara kimiawi.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    2/51

    C. Tujuan Penulisan

    Tujuan dari Penulisan Makalah adalah Mengetahui Cara

    Pengendalian Mikroba secara Kimiawi

    BAB II. KAJIAN TEORI

    STERILISASI-pemusnahan atau penyingkiran semua organisme

    hidup dari benda atau dari partikel lingkungannya

    DISINFEKSI-pembasmian, penghambatan, atau penyingkiran

    mikroorganisme patogen (biasanya pada benda-benda mati)

    SANITASI-pengurangan populasi bakteri hingga tingkat aman sesuai

    dengan standar umum kesehatan

    ANTISEPSIS-pencegahan dari infeksi jaringan hidup oleh

    mikroorganisme

    Agen antimikroba termasuk dalam satu dari dua kategori besar yang

    ditunjukkan dengan akhiran indikasi pengaruh

    1.

    -CIDE akhiran mengindikasikan bahwa agen akan membunuh

    semacam organisme yang tertulis didepannya (misalnya , viricide,

    fungicide)

    2. -STATIC akhiran mengindikasikan bahwa agen akan mencegah

    pertumbuhan tipe organisme yang tertulis didepannya (misalnya,

    bacteriostatic, fungistatic)

    KONDISI YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN AKTIVITAS

    AGEN ANTIMIKROBA

    1. Ukuran Populasi size-populasi besar memerlukan waktu yang lama

    untuk membunuhnya dibandingkan dengan populasi kecil

    2. Populasi terdiri dari spesies atau sel berbeda dengan fase pertumbuhan

    yang berbeda pula (seperti, endospora vs sel vegetatif atau sel muda

    vd sel tua) perbedaan ditandai dengan sensitivitas mereka pada

    bermacam-macam agen

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    3/51

    3. Konsentrasi atau intensitas antimikroba-konsentrasi atau intensitas

    lebih tinggi biasanya lebih efisien, namun hubungannya tidak linier4. Lama waktu pemaparan-semakin lama pemaparan, memperbanyak

    jumlah organisme yang terbunuh

    5. Temperatur-temperatur lebih tinggi biasanya (namun tidak selalu)

    meningkatkan efektivitas pembunuhan

    6. Lingkungan sekitarnya-faktor lingkungan, seperti pH, viskositas, dan

    konsentrsi bahan organik dapat sangat mempengaruhi efektivitas

    partikel egen antimikroba

    BAB III. METODE PENGUMPULAN DATA

    A. Pendekatan Teoritis

    Upaya perolehan data dari penelitian ini dilakukan dengan

    tinjauan antara lain:

    Bukubuku referensi

    Perpustakaan

    Internet

    B. Desain Penelitian

    Untuk melakukan kegiatan penelitian ini dilaksanakan 3 tahap,

    yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.

    1. Tahap persiapan

    Memilih informasi yang dibutuhkan

    2. Tahap pelaksanaanMencari datadata dari buku referensi

    Mencari datadata dari internet

    3. Tahap pengolahan data

    Mengevaluasi data yang diperoleh

    Membahas dan mengkaji seluruh data

    Menyaji data dalam bentuk makalah

    C. Teknik pengumpulan Data

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    4/51

    Untuk mendapatkan dan pengolahan data dalam penulisan ini

    digunakan metode deduksi.

    BAB IV. PEMBAHASAN

    Pengendalian Mikroorganisme- Secara kimiadesinfeksi- Secara fisiksterilisasi

    Sterilisasi dan DisinfeksiPengawasan terhadap mikroorganisme penyebab penyakit.

    Pengawasan dalam batas usaha pemilihan yang tepat dalam rangkamenghilangkan pencemaran/ kontaminanBahan dan cara:tergantung * efektivitas ( efek yang dikehendaki )

    * tujuan yang dicapaikonsep antiseptic tidak ada yang idealragam banyak, barusyarat :

    - dapat terjadi kontak pada seluruh permukaan alat atau bahan/ benda- bersifat germisid

    - lama kontak harus tepat- pengenceran harus tepat

    - pelarut untuk spora biasanya volatile sehingga keadaan ruangandiperhatikan

    - seringkali merusak tangan, perlu perawatan lainnya, contohnyadengan hand lotionDesinfektan dan Antisepik Kimia

    ALKOHOL

    Isopropil alcohol 70-90%- termurah, sangat efektif- ditambah I daya lebih kuat- bukan untuk sporaditambah formaldehid (terlalu toksik)- mendenaturasi proteindehidrasi- melarutkan lemak- Dikenal 3 jenis : methanol, etanol dan isopropilalkohol( daya

    bakteriosidnya paling kuat)- Dalam praktek 70-80% dalam air, 90% dan

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    5/51

    - membunuh sel hidup mengoksidasi protein - membrane- enzim

    - yodium, ditambah air/ ditambah alcoholsangat

    antiseptickulit sebelum pembedahanefektif untuk protozoaamuba disenteri

    - klorin, deodorant dan PAM- diinaktifkan oleh logam dan bahan-bahan organic- digunakan untuk ruangan, permukaan2 dan alat2 non bedah- contoh yang sering digunakan halazon disinfeksi 30 menit untuk

    Salmonella typhi FENOL

    - dikenalkan oleh Listergermisid ruangan bedah menurunkantegangan permukaan (membran sel )

    - digunakan sebagai standar pembanding untuk menentukan aktifitasdesinfektanKresol bau khas : korosif terhadap jaringan, tidak efektif thd sporaHalogenlebih efektif (heksaklorofen)

    PEROKSIDA

    - H2O2 antiseptik efektif non toksik- Tidak stabil, dipanaskan2H2O +O2

    - 0,3-6% disinfektan

    - 6-25% sterilisasi- H2O2 10% virusid dan sporosid DETERGEN

    - ada dua macam : ionic yang -, lemah bakterisidnya+, kuat bakterisidnya

    nonionicbukan disinfektanpro pertumbuhan kuman

    ZAT WARNA

    - Bakteriostatik

    - Contoh: acrydin, rosalinAcrydin mampu bereaksi dengan DNA

    - Ungu kristal gram + dihambat = penisilinpenghambatandinding sel

    kandidiosisvaginitis (trichomonas) LOGAM BERAT

    - zat antimikrobamempresipitasikan protein- Hg, Ag, As, Zn, Cu daya oligodinamik

    Hg HgCl2 ;

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    6/51

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    7/51

    Sterilisasi: proses destruksi terhadap semua bentuk kehidupan

    mikroorganisme termasuk sporanya. Metode yang sering digunakanadalah metode pemanasan

    Desinfeksi: Proses destruksi mikroorganisme bentuk vegetatif.Metode

    yang digunakan Dengan bahan kimia desinfektan dilakukan pada

    benda mati

    Antisepsis Adalah proses desinfeksi yang dilakukan terhadap

    permukaan jaringan hidup.Bahan yang digunakan : antiseptic

    Degerming adalahMekanisme penghilangan mikroorganisme yanglebih merupakan proses mekanisme daripada proses mematikan

    mikroorganisme

    Sanitasi adalahProses menurunkan jumlah mikroorganisme pada

    alat-alat makanan dan minuman sehingga aman untuk

    masyarakatbertujuan untuk meminimalkan penularan

    penyakit.Metode yang dilakukan dg pencucian suhu tinggi dan

    desinfeksi

    Sepsis, (yunani : pembusukan ).Bebas dari kontaminasi yang

    signifikan. Untuk tindakan pembedahanmeminimalkan kontaminasi

    yg berasal dari instrument, personal Rumkit dan penderita

    Mekanisme pengendalian Mikroorganisme

    Pengendalian (fisik, kimia atau kemoterapeutik) berpengaruh

    terhadap mekanisme dan tindakan .

    Ada empat macam mekanisme :

    1. Merusak membrane dan dinding sel

    Bahan kimia yang terkonsentrasi pada permukaan membrane

    seldapat mengubah sifat fisik maupun chemis dari membrane sel mo,

    karena akan mencegah terjadinya fungsi normal dan mengakibatkan

    lisisnya mo

    Ex: lisozimdinding sel dirusak

    Penisilin mencegah sintesis dinding sel

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    8/51

    2. Denaturasi protein

    Rusaknya struktur tertier dari protein

    Sifat fungsional protein bentuk tiga dimensinya,

    dimana bentuk2 ini dipertahankan oleh ikatan-ikatan

    kimia, ikatan kovalen disulfide dan ikatan non kovalen

    (ionic,hidrofobik dan hydrogen)

    3. Merusak asam nukleat

    Rusaknya asam nukleat( DNA/RNA) menyebabkan kematian

    sel sel tidak mampu mengadakan replikasi maupun sintesis enzim

    Ex : Radiasi uv crosslingking diantara pirimidin dalam rantai

    polinukleotida pirimidin dimmers

    Radiasi pengion pecah rantai nukleotida

    Alklylating agent gugus alkyl dari bahan kimiawi

    bereaksi secasra kovalen dengan basa purin dan pirimidin

    4. Merusak gugus sulfihidril bebas

    oksidatormengganggu metabolisme sel mo dengancara mengoksidasi gugus sulfihidrilikatan disulfide

    Kematian mikroorganisme

    Faktor - faktor yang mempengaruhi

    Jumlah mikroorganisme

    Makin banyak jumlah mikroorganisme, makin lama waktu

    yang diperlukan untuk membunuhnya

    Bentuk kehidupan

    Spora > sulit bila dibandingkan bentuk vegetatifnya bila untuk

    membunuhnya dan mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap

    control fisik dan kimia

    Lingkungan

    *Bahan-bahan organik (darah, pus, saliva atau feses) sering menghambat

    kerja pengendalian.

    *Kondisi asam , bila dengan pemanasan akan lebih efektif

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    9/51

    Waktu

    *Reaksi kimia berjalan lebih cepat bila pada suhu lebih tinggi. Suhurendah , waktu lebih lama.

    *Radiasi efektif waktu yang lebih lama

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Ada empat macam mekanisme :

    Merusak membran dan dinding sel

    Bahan kimia yang terkonsentrasi pada permukaan membran

    sel dapat mengubah sifat fisik maupun chemis dari membran sel

    mikroorganisme, karena akan mencegah terjadinya fungsi normal dan

    mengakibatkan lisisnya mikroorganisme

    Denaturasi protein

    Rusaknya struktur tertier dari protein

    Sifat fungsional protein bentuk tiga dimensinya, dimana

    bentuk-bentuk ini dipertahankan oleh ikatan- ikatan kimia, ikatan

    kovalen disulfide dan ikatan non kovalen (ionic, hidrofobik dan

    hydrogen)

    Merusak asam nukleat

    Rusaknya asam nukleat ( DNA/RNA) menyebabkan kematian

    sel sel tidak mampu mengadakan replikasi maupun sintesis enzim

    Merusak gugus sulfihidril bebas

    *oksidator mengganggu metabolisme sel mikroorganisme dengan cara

    mengoksidasi gugus sulfihidrilikatan disulfide

    *logam berat mengikat gugus sulfihidril.

    makalah mikrobiologi terapan

    BAB I PENDAHULUAN

    http://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    10/51

    A. LATAR BELAKANG

    Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai mikroorganisme walaupun

    tidak kasat mata. Mikroorganisme terdapat di air, tanah, dan udara bahkan di

    dalam tubuh kitapun terdapat mikroorganisme. Di dalam makanan-makanan

    yang tidak higienis juga banyak terdapat mikroorganisme, bahkan kalau kita lupa

    cuci tangan sehabis berjabat tangan atau dalam interaksi lainnya dengan sesama

    manusia maka mikroorganisme cepat masuk ke tubuh kita. Mikroorganisme tidak

    selamanya berdampak negatif bagi kita. Justru mikroorganisme baik, dapat

    dimanfaatkan untuk mengatasi mikrooganisme patogen di dalam tubuh.

    Mikroorganisme baik ini dinamakan Antibiotik.

    Walaupun di era-sekarang Antibiotik juga ada yang sintetik.Untuk mempelajari

    antibiotik-antibiotik apa saja yang dimanfaatkan pada era sekarang dan

    resistensinya terhadap mikroba-mikroba maka kami menyusun makalah ini.

    Selain sebagai tugas mata kuliah Mikrobiologi Terapan makalah ini juga

    bermanfaat bagi siapa saja yang haus akan pengetahuan mengenai antibiotik dan

    peranannya. Selain antibiotik pada makalah ini juga dibahas zat-zat

    kemoterapeutik lainnya sebagai pengetahuan kita untuk mengendalikan

    mikroorganisme-mikroorganisme patogen.

    Antibiotika banyak digunakan secara luas pada kehamilan. Karena adanya efek

    samping yang potensial bagi ibu maupun janinnya, penggunaan antibiotika

    seharusnya digunakan jika terdapat indikasi yang jelas. Prinsip utama

    pengobatan wanita hamil dengan penyakit adalah dengan memikirkan

    pengobatan apakah yang tepat jika wanita tersebut tidak dalam keadaan hamil.

    Biasanya terdapat berbagai macam pilihan, dan untuk alasan inilah prinsip yang

    kedua adalah mengevaluasi keamanan obat bagi ibu dan janinnya.

    Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi mikroba

    pada manusia. Sedang antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh

    mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik

    yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme

    lain. Infeksi merupakan penyebab utama kematian prematur pada bayi.

    Meskipun terapi profilaksis antibiotik belum terbukti bermanfaat, pemberian

    obat-obat antibiotik kepada ibu hamil dengan ketuban pecah dini dapat

    memperlambat kelahiran dan menurunkan insidens infeksi.

    Kehamilan akan mempengaruhi pemilihan antibiotik. Umumnya penisilin dan

    sefalosporin dianggap sebagai preparat pilihan pertama pada kehamilan, karena

    pemberian sebagian besar antibiotik lainnya berkaitan dengan peningkatan risiko

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    11/51

    malformasi pada janin. Bagi beberapa obat antibiotik, seperti eritromisin, risiko

    tersebut rendah dan kadang-kadang setiap risiko pada janin harus

    dipertimbangkan terhadap keseriusan infeksi pada ibu.

    Beberapa jenis antibiotika dapat menyebabkan kelainan pada janin. Hal ini

    terjadi karena antibiotika yang diberikan kepada wanita hamil dapat

    mempengaruhi janin yang dikandungnya melalui plasenta. Antibiotika yang

    demikian itu disebut teratogen. Definisi teratogen adalah suatu obat atau zat

    yang menyebabkan pertumbuhan janin yang abnormal. Kata teratogen berasal

    dari bahasa Yunani teras, yang berarti monster, dangenesis yang berarti asal.

    Jadi teratogenesis didefinisikan sebagai asal terjadinya monster atau proses

    gangguan proses pertumbuhan yang menghasilkan monster.

    Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika

    dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan, lama dan saat pemberian serta

    sifatgenetik ibu dan janin. Pada manusia, periode terjadinya teratogenesis adalah

    mulai hari ke 17 sampai hari ke 54 post konsepsi. Perlu diingat bahwa hanya

    sekitar 2%-3% kejadian teratogenik berhubungan dengan pajanan obat-obatan,

    sekitar 70% lainnya tidak diketahui. Sisanya kemungkinan berhubungan dengan

    kelainan genetik atau pajanan lainnya.

    Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika

    dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan, lama dan saat pemberian sertasifat genetik ibu dan janin.

    Sumber: Staf pengajar UNSRI

    http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdf

    diakses tgl 04 Oktober 2011.

    Zat kemoterpeutik ialah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit

    menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini

    diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disentesis di dalam

    laboratorium kimia. Secara umum, zat kimia demikian yang terdapat dialam

    dapat dibedakan dari persenyawaan sintetik dengann digunakannya nama

    antibiotic.

    Zat kimia haruslah memiliki tosisitas yang selektif untuk dapat digunakan sebagai

    zat kemoterapeutik. Artinya, zat tersebut harus dapat menghambat atau

    mematikan parasit (atau sel ganas) seraya menyebabkan kerusakan yang kecil

    saja terhadap sel inang atau sama sekali tidak merusak. Persyaratan lain bagi zat

    kemoterpeutik yang praktis ialah harus mampu menembus sel dan jaringan inang

    http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdf
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    12/51

    serta tidak mengubah mekanisme pertahanan alamiah sel inang tersebut.

    (Michael J. Pelczar. hal. 508-509).

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

    a) Pengertian pengendalian mikroorganisme secara antibiotik dan zat

    kemoterapeutik.

    b) Tujuan pengendalian mikroorganisme secara antibiotik dan kemoterpeutik .

    c) Sifat-sifat zat antibiotik kemoterapeutik.

    d) Macam-macam antibiotic dan zat kemoterapeutik.

    e) Mekanisme kerja antibiotik dan zat kemoterapeutik.

    Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan

    mencari dari buku-buku Mikrobiologi dan buku-buku bacaan lainnya serta

    Browsing lewat internet.

    BAB II ISI MAKALAH

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    13/51

    1. Pengertian Pengendalian Mikroorganisme Secara Antibiotik dan Zat

    Kemoterapeutik

    Pada awalnya istilah yang digunakan adalah antibiosis yang berarti substansi

    yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain, dan berasal

    dari mikroorganisme. Namun pada perkembangannya, antibiosis ini disebut

    antibiotik dan istilah ini tidak hanya terbatas untuk substansi yang berasal dari

    mikroorganisme melainkan semua substansi yang diketahui memiliki

    kemampuan untuk menghalangi pertumbuhan organisme lain khususnya

    mikroorganisme.

    Dalam penemuan dan perkembangan antibiotik selajutnya, dibedakan antara

    antibiotic terhadap sel prokariotik (bakteri) dan antibiotic dalam sel eukariotik

    (fungi, protozoa, cacing).

    Sumber: Burner, Promote. 2009.

    http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses 01 Oktober

    2011.

    Kata antibiotik diberikan pada produk metabolic yang dihasilkan suatu organisme

    tertentu, yang dalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau menghambat

    mikroorganisme lain. Dengan perkataan lain, antibiotic merupakan zat kimia

    yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang menghambat mikroorganisme

    lain. (Michael J. Pelczar. Hal. 511).

    Secara sempit antibiotik adalah zat kimia yang secara alamiah dihasilkan oleh

    organisme hidup yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain,

    namun kata lain sekarang digunakan untuk menyebut semua obat kemoterapetik

    anti mikroba. Baik yang diproduksi secara alamiah, senyawa sintetik atau anti

    biotik diresepkan secara luas untuk mengobati infeksi dan sebagai

    kemoprofilaksis (pencegahan infeksi dengan memberikan antibiotik sebelum

    gejala dan tanda muncul). Sumber: Burner, Promote. 2009.

    http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses 01 Oktober

    2011.

    Antibiotik yang menghentikan suatu prosesbiokimiadi

    dalamorganismeterdapat pada gambar berikut:

    http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    14/51

    Gambar 1 : Antibiotikaadalah segolongansenyawa,baik alami maupun sintetik,

    yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu prosesbiokimiadi

    dalamorganisme,khususnya dalam prosesinfeksiolehbakteri.Penggunaan

    antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun

    dalambioteknologidanRekayasaGenetikajuga digunakan sebagai alat seleksi

    terhadapmutanatautransforman.Antibiotika bekerja sepertipestisidadengan

    menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya

    adalahbakteri.Antibiotika berbeda dengandesinfektankarena cara kerjanya.

    Desifektan membunuhkumandengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar

    bagi kuman untuk hidup.

    Sumber

    :Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/ant

    ibiotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.

    Desifektan membunuhkumandengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar

    bagi kuman untuk hidup. Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang

    menggunakan racun sepertistrychnine,antibiotika dijuluki peluru

    ajaib:obatyang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak

    efektif menangani infeksi akibatvirus,jamur,atau nonbakteri lainnya, dan Setiap

    antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri.

    Ada antibiotika yang membidik bakterigram negatifataugram positif,ada pula

    yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi

    dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Antibiotika oral (yang

    dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena (melalui infus)

    digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadangkala dapat digunakan

    setempat, seperti tetes mata dan salep.

    Sumber

    :Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/anti

    biotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pestisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pestisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pestisidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    15/51

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    16/51

    (Michael J. Pelczar. hal. 512).

    b. Penggunaan Antibiotika

    Karena biasanya antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses, mutasi

    yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnyastrainbakteri yang

    kebal terhadap antibiotika. Itulah sebabnya, pemberian antibiotika biasanya

    diberikan dalam dosis yang menyebabkan bakteri segera mati dan dalam jangka

    waktu yang agak panjang agar mutasi tidak terjadi. Penggunaan antibiotika yang

    tanggung hanya membuka peluang munculnya tipebakteri yang kebal.

    Pemakaian antibiotika di bidangpertaniansebagai antibakteri umumnya terbatas

    karena dianggap mahal, namun dalambioteknologipemakaiannya cukup luas

    untuk menyeleksi sel-sel yang mengandung gen baru. Praktik penggunaan

    antibiotika ini dikritik tajam oleh para aktivis lingkungan karena kekhawatiran

    akan munculnyahamayang tahan antibiotika.

    Sumber

    :Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/anti

    biotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.

    Penelitian sistematik pertama yang menyelidiki serta mempelajari antibiotic

    dilakukan oleh A. Gratia dan S. Datn sekitar tahun 1924. Penelitian tersebut

    menghasilkan penemuan aktinomisetin pada galur-galur aktinomisetes, yang

    merupakan salah satu kelompok utamam bakteri penting yang terdapat dalam

    tanah. Aktinomisetin tidak pernah digunakan untuk mengobati pasien tetapi

    untuk melisis kultur bakteri dalam pembuatan vaksin. Namun demikian, sejak

    1940, banyak antibiotic kemoterpeutik yang amat berharga telah diisolasi dari

    aktinomisetes.

    Pada tahun 1929, Alexsander Fleming memperlihatkan bahwa suatu cawan agar

    diinokulasi dengan Staphylococus aureustelah terkontaminasi oleh sejenis

    kapang dan bahwa koloni kapang tersebut dikelilingi oleh suatu zone yang jernih,

    menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri. Karena setelah

    diidentifikasi, ka[pang tersebut ternyata adalah suatu spesies Penicillium, maka

    Fleming menamakan antibiotic itupenisilin.

    Walaupun ia telah mengisolasi dan mengidentifikasi kapang tersebut serta

    mempelajari aktivitasnya, hasil pengamatannya yang penting itu belum disadari

    sampai pecahnya perang dunia II, ketika timbul kebutuhan yang amat mendesak

    http://id.wikipedia.org/wiki/Strainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strain
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    17/51

    akan adanya cara-cara yang lebih baik untuk mencegah akibat fatal yang

    disebabkan luka-luka perang. (Michael J. Pelczar. Hal. 511).

    Penggunaan penisilin dan antibiotic telah mengakibatkan berkurangnya secara

    dramatris penderita penyakit menular. Dulu, pada awal abad itu penyebab

    utama kematian meliputi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti

    pneumonia, difteri, tuberkulosis dan disentris, terapi untuk penyakit kelamin

    seperti sifilis dan gonoria, membutuhkan waktu lama dan masih belum mantap.

    Sumber

    :Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/anti

    biotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.

    Pada tahun 1939, Rene Dubos telah mengisolasi dari tanah Nfew Jersey suatu

    kultur Bacillus brevisyang membentuk suatu substansi yang mampu mematikan

    banyak bakteri gram positif. Ekstrak bebas sel yang diperoleh dari B.

    brevisditemukan mengandung dua bahan aktif, yang sekarang dikenal dengan

    nama gramisidindanterosidinkeberhasilin ini segera disusul oleh

    penemuan streptomisinoleh Selman Waksman dan rekan-rekannya.

    Sejak tahun 1940 , beberapa ribu substansi antibiotic telah diisolasi dan

    diidentifikasi, tetapi hanya sejumlah kecil dari antaranya telah terbukti

    bermanfaat untuk mengobati penyakit. Namun demikian, substansi efektif yang

    hanya sedikit jumlahnya itu sudah mampu mengakibatkan perubahan radikal

    dibidang medis dalam usaha pengobatan penyakit menular. (Michael J. Pelczar.

    Hal. 513).

    Zat kemoterapeutik ialah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit

    menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini

    diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disintesis di dalam

    laboratorium kimia. Secara umum, zat kimia demikian yang terdapat di alam

    dapat dibedakan dari persenyawaan sintetik dengan digunakannya nama

    antibiotik.

    Suatu zat kimia haruslah memiliki toksisitas yang selektif untuk dapat sebagaizat

    kemoterapeutik. Artinya, zat tersebut harus dapat menghambat atau

    mematikanparasit (sel ganas) seraya menyebabkan kerusakan yang kecil saja

    terhadap sel inangatau sama sekali tidak merusak. Persyaratan lain bagi zat

    kemoterapeutik yang praktis adalah harus mampu menembus sel dan jaringan

    inang serta tidak mengubah mekanisme pertahanan alamiah sel inang tersebut.

    (Michael J. Pelczar. Hal. 508-509).

    Berlawanan dengan antibiotik, yang seluruhnya atau sebagian disintesis oleh sel

    hidup, ada zat-zat kimia lain yang seluruhnya disintesis di dalam laborotorium

    http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    18/51

    kimia, yang berguna untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Kelompok

    pertama zat kemoterapeutik sintesis itu ialah sulfonamide, dan yang kedua ialah

    nitrofuran. Beberapa persenyawaan spesifik yang lain meliputi hidrazide asam

    isonikotinat (isoniazid) dan asam nalidiksat.

    Antibiotik adalah suatu zat pembunuh bakteri yang merupakan suatu obat yang

    dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak

    punya efek melawan virus, jamur, atau benalu. Antibiotik adalah satu kelas

    antimicrobials, suatu kelompok lebih besar yang juga meliputi anti-viral, anti-

    fungal, dan obat anti-parasitik. Tidak sama dengan perawatan sebelumnya untuk

    infeksi yang mencakup racun seperti arsenik dan strychnine, antibiotik berlabel

    magic bullets obat yang menargetkan penyakit tanpa merugikan orang yang

    menggunakannya.

    Antibiotik konvensional tidak efektif dalam membasmi penyakit yang disebabkan

    oleh virus, fungi, dan infeksi nonbacterial lain. Antibiotik individu bertukar-tukar

    secara luas di dalam efektivitas pada berbagai jenis bakteri. Antibiotik dapat

    digolongkan berdasarkan ketepatan target yang akan dihambat oleh antibakteri

    tersebut. narrow-spectrum adalah antibiotik untuk target jenis bakteri tertentu,

    seperti Gram-Negatif atau Gram-Positif bakteri. wide-spectrum merupakan

    antibiotik yang mempengaruhi suatu cakupan bakteri luas.

    Sumber: Sasika, Sinta.2009.http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/diakses tanggal 01

    Oktober 2011.

    c. Resistensi Terhadap Antibiotik

    Berkembangnya resistensi terhadap obat-obatan hanyalah salah satu contoh

    proses alamiah yang tak pernah ada akhirnya yang dolakukan oleh organisme

    untuk mengembangkan toleransi terhadap keadaan lingkungan yang baru.

    Resistensi terhadap obat pada suatu mikroorganisme dapat disebabkan olehsuatu faktor yang memang sudah ada pada mikroorganisme itu sebelumnya atau

    mungkin juga faktor itu diperoleh kemudian.

    Sebagai contoh, resistensi terhadap penisilin pada suatu organisme dapat

    disebabkan oleh produksi penisilinase, suatu enzim yang menginaftikan penisilin.

    Di pihak lain, beberapa galur bakteri yang biasanya rentan dapat memilki

    resitensi terhadap penisilin. Resistensi yang diperoleh inipun disebabkan oleh

    produksi penisilinase oleh galur-galur mikrooorganisme yang secara genetis telah

    beradaptasi. Dalam kultur bakteri yang peka terhadap penisilin, mungkin satu

    organisme di antara seratus juta adalah mutan yang resisten terhadap penisilin.

    http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    19/51

    Biasanya nisbah (rasio) antara organisme yang sensitif terhadap yang resisten itu

    terjaga, sehingga tidak menimbulkan masalah. Bila ada penisilin. Bila ada

    penisilin, maka maka galur yang sensitif tidak bereproduksi. Tetapi, mutan yang

    resisten itu akan beproduksi, dan pada akhirnya akan mendominasi populasi. Hal

    ini mempunyai Implikasi klinis yang penting serta merupakan salah satu alasan

    praktis bagi dilakukannya penelitian ekstensif untuk mendapatkan penisilin

    sintetis yang tidak rentan terhadap penisilinase. Banyak organisme yang tidak

    membentuk penisilinase juga resisten terhadap penisilin. Hal ini berarti

    organisme tersebut memiliki lintasan metabolik pilihan atau reaksi-reaksi enzim

    yang tidak rentan terhadap panghambatan oleh penisilin. (Michael J. Pelczar. Hal.

    531:532).

    d. Antibiotik Tak Rasional.

    Resistensi bakteri terhadap antibiotik lihat gambar berikut:

    Gambar 3 : Terjadi resistensi bakteri terhadap antibiotic, di dunia ada sekitar

    180.000 kasus tuberkulosis resisten obat (MDR-TB) per tahun. Selain itu, ada

    kuman penyebab kolera yang resisten terhadap kotrimoksazol dan tetrasiklin. Di

    Thailand, 69 persen Streptococcus pneumoniae penyebab infeksi saluran

    pernapasan akut (ISPA) resisten terhadap penisilin. Resistensi obat dapat

    mengakibatkan ledakan kasus dan ancaman pandemi. Kuman yang resisten

    menyebar melintasi batas-batas negara, kata dia.

    Sumber: Mujab, Agus Saeful Mujab. 2011.

    http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html)

    diakses tanggal 10 oktober 2011.

    Jakarta, Kompas - Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik mendorong

    terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik di dunia. Masalah ini

    menimbulkan ancaman pandemi. Hal itu mengemuka dalam seminar

    Antimicrobial Resistance-Containment and Prevention di Jakarta, Kamis (7/4),

    dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Sedunia.

    http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    20/51

    Di Indonesia, kesadaran akan penggunaan antibiotik secara rasional minim. Guru

    Besar Farmakologi dari Universitas Gadjah Mada Iwan Dwiprahasto mengatakan,

    penggunaan antibiotik tidak rasional dalam kasus ISPA mencapai 94 persen dan

    diare 87 persen. Sebaliknya, untuk penyakit yang membutuhkan antibiotik justru

    hanya 20 persen yang mendapatkan antibiotik.

    Data tersebut hasil riset yang diselenggarakan di lima provinsi, yakni Kalimantan

    Timur, Sumatera Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat

    oleh Universitas Gadjah Mada tahun 2004. Iwan menduga, sampai kini tidak

    banyak perubahan. Hasil penelitian lain yang dilakukan di 56 puskesmas di 3

    distrik di Aceh tahun 2010 menunjukkan, 60 persen anak yang tidak

    membutuhkan diresepkan antibiotik.Menurut Iwan, ada penggunaan antibiotik

    lewat pakan untuk unggas sekitar 20-25 persen. Antibiotik itu tersisa dalam telurdan daging sehingga manusia tanpa sadar mengonsumsi.

    Untuk mencegah pandemi, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih

    mengimbau kerja sama berbagai pihak mulai pengelola fasilitas kesehatan,

    tenaga kesehatan, hingga masyarakat. Dokter diharapkan rasional dalam

    meresepkan obat. Kalau ada dokter yang melanggar pedoman pemberian

    antibiotik atau obat keras lain akan diberikan sanksi mulai dari peringatan, sanksi

    administrasi, hingga pembekuan izin praktik, kata Endang. Apotek juga diminta

    tidak sembarangan memberikan antibiotik. (INE).

    Sumber: Mujab, Agus Saeful Mujab. 2011.

    http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html)

    diakses tanggal 10 oktober 2011.

    e. Pemindah Sebaran (penularan) Resistensi Terhadap Obat.

    Ketika zat-zat kemoterapeutik seperti sulfonamide dan antibiotik pertama

    kali digunakan, terbentuknya resistensi pada bakteri amat jarang terjadi.

    Resistensi baru merupakan masalah setelah pemakaian antibiotik secara luas

    menuntun kearah pelenyapan organisme-organisme yang rentan dari populasi,

    sementara jumlah organisme yang resisten dapat bertambah dengan bebasnya.

    Dulu dikira bahwa munculnya mula-mula orgnisme resisten merupakan akibat

    terjadinya perubahan dalam satu gen bakteri yang menjadikan bakteri tersebut

    resisten. Bukti bahwa hal ini terjadi selama terapi dengan sulfonamide tidak

    dipertanyakan. Penjelasan lain yang lebih mutakhir mengenai terbentuknya

    resistensi, setidak-tidaknya pada beberapa bakteri gram negatif, ialah bahwa

    http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    21/51

    orginisme resisten mempunyai gen yang berfungsi melindungi bakteri tersebut

    dari pengaruh bakterisidal satu obat atau antibiotik. Misalnya, gen semacam

    itulah yang menghasilkan penisilinase pada stafilokokus yang resisten terhadap

    penesilin.

    Beberapa individu dalam suatu spesies bakteri membawa gen resisten sewaktu

    terjadi infeksi, kemudian memperbanyak diri, sedangkan galur-galur yang sensitif

    terhambat atau mati. Gen resisten ini dapat pula dipindahsebarkan melalui

    konjugasi, transformasi atau transduksi dari bakteri lain selama berlangsungnya

    pengobatan dengan antibiotik.

    Perpindahan gen di antara sel, dapat dilakukan dengan cara transrormasi,

    transduksi atau konjugasi. Transfer resistensi antibiotik paling sering berlangsungdengan cara konjugasi. Fenomena ini pertama kali dilaporkan secara terpisah

    oleh dua orang ilmuan jepang pada tahun 1958. Mereka mengisolasi dua macam

    organisme baik yang sensitif maupun yang resisten terhadap antibiotik

    berserotipe sama dari seorang pasien yang menderita infeksi enterik yang di

    obati dengan sulfonamide, tetrasiklin, stertomisin, atau kloramfenikol.

    Selanjutnya, mereka mendemonstrasikan bahwa resistensi terhadap antibiotik

    disebabkan oleh gen-gen resisten Escherichia coli dalam reservoir saluran

    pencernaan yang ditransfer ke dalam bakteri shigella dysenteriae, penyebab

    infeksi itu. sejak itu transfer resistensi antibiotik melalui konjugasi bakteri telahdi amati pula terjadi pada organisme-organisme lain di Negara-negara lain.

    Sekarang kita telah mengetahui bahwa resistensi itu atau faktor R ada dalam

    plasmid, merupakan unit-unit DNA berukuran kecil, ekstrakromosomal dapat

    memperbanyak diri, dan ekstranuklir atau di luar nukleus. (Michael J. Pelczar.

    Hal. 532-533).

    f. Ulkus Kemoterapeutik

    Ulkus kemoterapeutik merupakan ulser mulut multiple yang terbentuk sebagai

    akibat efek samping penggunaan obat antikanker (Lynch et al., 1994). Obatantikanker yang biasanya menyebabkan ulser mulut meliputi methotrexate, 5-

    fluorouracil, actinomycin D, adriamycin, bleomycin, dan daunorubicin. Obat-

    obatan yang terkadang menyebabkan ulser antara lain 6-mecaptopurine,

    hydroxyurea, vinblastine dan procarbazine (Lynch et al., 1994).

    Obat anti kanker dapat menyebabkan ulser mulut secara langsung atau tidak

    langsung. Obat-obatan yang menyebabkan stomatitis secara tidak langsung akan

    mendepresi sumsum tulang dan respon imun yang menyebabkan suatu infeksi

    invasif pada mukosa rongga mulut.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    22/51

    (Sumber:Dentosca.2011.

    http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/

    diakses tanggal 10 Oktober 2011.

    Beberapa jenis obat, seperti methotrexate menyebabkan ulser melalui efek

    langsung pada replikasi dan pertumbuhan dari sel-sel epitel mulut dengan

    menghambat sintesa protein dan asam nukleat sehingga mengakibatkan

    penipisan serta ulserasi mukosa rongga mulut. Sedangkan alkaloid seperti

    cyclophosphamide mengakibatkan leucopenia dan pembentukan ulkus sekunder

    (Lynch et al., 1994; Langlais & Miller, 2000).

    Gambaran Klinis

    Lesi timbul pada minggu kedua dari terapi dan biasanya menetap selama 2

    minggu. Ulkus sering terjadi pada bibir, mukosa pipi, lidah dasar mulut, dan

    palatum (Gambar 1) (Langlais & Miller, 2000). Lesi ulser multiple di mulut sebagai

    akibat tak langsung obat kemoterapeutik ditandai dengan ulser nekrotik yang

    besar dan dalam, sangat khas, tanpa disertai koyakan jaringan dan dengan dasar

    yang mengalami peradangan minimal, yang dapat menyerang semua permukaanmukosa (Lynch et al., 1994)

    Gambar 4. Gambaran klinis ulkus kemoterapeutik berupa ulser pada lateral lidah,

    mukosa labial (bibir), dan pada mukosa bukal (pipi) (Treister, 2010).

    Sumber :Dentosca.2011.

    http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/

    diakses tanggal 10 Oktober 2011.

    2. Tujuan Pengendalian Mikroorganisme Secara Antibiotik dan Zat

    Kemoterapeutik

    Menurut Desi Desanti. 2011 Antibiotik biasanya digunakan untuk:

    http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    23/51

    1. Antibiotic menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri yang

    merupakan penyebab utama suatu penyakit,

    2. Antibiotik membantu menghambat sintesis dinding bakteri/sel kuman.

    3. Antibiotik merusak permeabilitas membrane atau mekanisme pengangkut

    sel kuman/bakteri.

    4. Antibiotic membantu menghambat sel kuman dalam mensintesis protein.

    5. Membantu menghambat atau merusak asam nukleat sel kuman.

    6. Dengan memberikan antibiotic dapat mencegah terjadinya infeksi,

    7. Dapat mengatur populasi mikrobadalam tanah, air, limbah dan kompos

    8. Antibiotic bekerja dengan menghambat metabolisme sel kuman/bakteri.

    Dampak Penggunaan Antibiotic

    Penggunaan antibiotic yang sembarang dapat menimbulkan dampak yang tidak

    baik bagi kesehatan. Beberapa dampak terhadap penggunaan antibiotic :

    a) Melemahnya daya tahan tubuh. Mekanisme kerja antibiotic memang diakui

    untuk mempercepat matinya sel kuman atau bakteri penyebab penyakit., namunefek yang ditimbulkan dibalik pengguanaan antibiotic yang tidak sesuai aturan

    dapat membahayakan kesehatan. Salah satunya dapat mempengaruhi system

    imun tubuh. Walaupun penyakit cepat sembuh, namun pasien juga dapat

    terserang penyakit yang sama dalam jarak waktu yang relative singkat.

    b) Resistensi terhadap antibiotic. Maksudnya adalah bakteri atau kuman

    sumber penyakit sudah tidak mempan lagiatau kebal terhadap suatu antibiotic,

    sehingga diperlukan obat antibiotic yang dosisnya lebih tinggi untuk membunuh

    kuman penyakit tersebut.

    Sumber : Nha, Mizz.

    2009.http://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-

    pengendalian mikrobiologi.html.diakses tanggal 05 Oktober 2011.

    3. Sifat-Sifat Zat Antibiotik Kemoterapeutik

    Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang ideal hendaknya memiliki sifat-sifat

    sebagai berikut:

    http://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    24/51

    1. Harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat

    mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam

    mikroorganisme yang dipengaruhi, makin baik.Antibiotik berspektrum

    luasefektif terhadap banyak spesies.

    2. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resisten parasit.

    3. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang,

    sepertireaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau

    salurangastrointestin.

    4. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap

    floranormal dapat mengacaukan keseimbangan alamiah, sehingga

    memungkinkan mikroba yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk

    patogenik yang semula dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan

    infeksi baru. Penggunaan antibiotik berspektrum luas untuk waktu lama

    misalnya, dapat melenyapkan flora bakteri normal tetapi tidak

    melenyapkan monilia (cendawan) dari saluran pencernaan. Monilia dapat

    menimbulkan Infeksi.

    5. Harus dapat diberikan melalui mulut tanpa diinaktifkan oleh asam lambung,

    atau melalui suntikan (parental) tanpa terjadi pengikatan dengan protein darah.

    6. Memiliki taraf kelarutan yang tinggi dalam zat alir tubuh.

    7. Konsentrasi antibiotik di dalam jaringan atau darah harus dapat mencapai

    taraf cukup tinggi sehingga mampu menghambat atau mematikan penyebab

    infeksi. (Michael J. Pelczar. Hal. 514-515).

    Prinsip dasar pengunaan antibiotik adalah:

    a. Gunakan jenis antibiotik yang efektif melawan organisme penyebab,

    b. Kontak yang adekuat antara antibiotik dengan organisme,

    c. Meniadakan efek toksik dari antibiotik, dan

    d. meningkatkan pertahanan pejamu untuk memperbesar efek antibakteri.

    Sumber : Burner, Promote.

    2009.http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses

    tanggal 01 Oktober 2011.

    Zat Kemoterapeutik

    http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    25/51

    Berlawanan dengan antibiotik, yang seluruhnya atau sebagian disintesis oleh sel

    hidup, ada zat-zat kimia lain yang seluruhnya disintesis di dalam laborotorium

    kimia, yang berguna untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Kelompok

    pertama zat kemoterapeutik sintesis itu ialah sulfonamide, dan yang kedua ialah

    nitrofuran. Beberapa persenyawaan spesifik yang lain meliputi hidrazide asam

    isonikotinat (isoniazid) dan asam nalidiksat. (Michael J. Pelczar. Hal. 524).

    4. Macam-Macam Antibiotik dan Zat Kemoterapeutik

    Antibiotik dapat digolongkan berdasarkan atas tempat kerja, spektrum aktivitas

    dan struktur kimianya. Penggolongan antibiotik berdasarkan atas spektrum

    aktivitasnya dapat dibagi atas beberapa golongan yaitu:

    1. Antibiotik dengan spektrum luas, efektif terhadap gram positif maupun

    gram negatif. Sebagai contoh adalah turunan tetrasiklin, turunan amfenikol,

    turunan aminoglikosida, turunan miklorida, rifamfisin, beberapa turunan pinisilin

    (ampisilin, amoxisilin, bekampisin, karbenisilin, hetasilin, dan lain-lain dan

    sebagian besar turunan xefalosporin).

    2. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram positif.

    Sebagai contohnya adalah: basitrin, eritrosimin, sebagian besar turunan penisilin

    seperti benzil penisilin, kloksasili, penisilin G prokain dan beberapa turunansefalosporin

    3. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram negatif.

    Sebagai contoh adalah kolistin, polimiksin B sulfat dan sulfomisin

    4. Antibiotik yang aktivitas dominan pada Mycobacteriae sebagai contoh

    adalah streptomisin, kanamisin, sikloserin, vimisin dan lain-lain

    Tabel 1 Zainal Abidin, Muhammad.

    2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04

    Oktober 2011.

    Contoh: Penggunaan Antibiotic Berdasarkan Jenis Infeksi serta pilihan Antibiotik

    yang dapat mengobati penyakit pada saluran cerna.

    Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik

    Ginggivitis dan abese gigi - Infeksi campuran kuman aerob

    + anarob

    - Penisilin G prokain/ penisilin

    V

    Kandidiasis oral - C albicans - Nistatin

    http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    26/51

    Enteritis infekslosa - Virus

    - Shingella

    - V cholerae

    - E histolytica

    - C jejuni

    - Berbagai kuman enterik gram

    - .

    - Kotrimokzaso/fluorokuinolon/ampisilin

    - Tetrasiklin Kotrimokzasol

    - Metronidazol

    - Eritromisin/fluorokuinolon

    tetrasiklin

    - Umumnya tidak memerlukan

    antimikroba

    Kolestitis akut - E. Coli berbagai Kuman enterik

    Gram negatif, B frogilis

    - Ampisilin + gentamisin +

    ampisilin sulbaktam, selazolin

    Perintis karena proporasi

    usus

    - E. Coli berbagai Kuman enterik

    Gram negatif, kuman anaerob

    - Ampisilin + gentamisin +

    metronidasol, gentamisin +

    metronidazol/klindamisin,

    sefoksilin

    1. Antibiotik yang aktif terhadap jamur. Sebagai contoh adalah grisofulvin,

    antibiotik polien (nistatin, amfoterisin B).

    2. Antibiotik yang aktif terhadap neoplasma (anti kanker). Contohnya adalah

    aktinomisin, bleomisin, mitomisin, mitramisin, dan lain-lain.

    Berdasarkan atas struktur kimianya antibiotik di bagi menjadi 10 kelompok

    yaitu:

    1. Antibiotik b-laktam (turunan penisilin, sefalosporin dan b-laktam non klasik)

    2. Turunan amfenikol

    3. Turunan tetrasiklin

    4. Aminoglikosida

    5. Antibiotik makrolida

    6. Antibiotik polipeptida

    7. Antibiotik linkosamida

    8. Antibiotik polien

    9. Antibiotik ansamisi

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    27/51

    10. Antibiotik antrasiklin

    Berdasarkan kegiatannya, antibiotik dibagi dalam mikroba tersebut:

    a) Antibiotik yang mempunyai kegiatan luas (Broad Spectrum) yaitu: antibiotik

    yang dapat mematikan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Contoh:

    tetrasiklin dan derivatnya, kloramfenikol, ampisilin dan lain-lain

    b) Antibiotik yang mempunyai kegiatan sempit (Narrow Spectrum) antibiotik

    golongan ini hanya aktif terhadap beberapa jenis bakteri, contoh: penisilin,

    streepmisin, neomisin dan sebagainya.

    Tabel 2 : Zainal Abidin, Muhammad.

    2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04Oktober 2011.

    Contoh : Penggunaan Antibiotic Berdasarkan Jenis Infeksi serta pilihan Antibiotik

    yang dapat mengobati panyakit saluran nafas.

    Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik

    - Farigitis - Virus

    - Str. Pyogenes

    - C. Diphtheria

    - .

    - Pensilin V, Eritromisin, Penisilin G

    - Penisilin G, Eritromisin

    - Otitis Media dan

    Sinusitis

    - Str. Pnemoniea, H

    Influenza

    - S. Aureus, kuman Anaerob

    - Amoksisilin/Ampisilin, Eritromisin

    Kotrimoksazol

    - Amoksisilin- Asam Klavulonat

    - Bronkis Akut - Virus

    - Str. Pneumoniae, H

    influenza

    - M. pneoumeniae

    - .

    - Amoksisilin/Ampisilin

    Eritromisin

    - Eritromisin

    Eksaserbasi Akut

    Bronkis kronis

    - Str. Pneumoniae, H

    influenza

    - M. pneoumeniae

    - B. catarrhalis (jarang)

    - Amoksisilin- Asam Klavulonat

    Kotrimoksazol

    - Doksisilin

    - Amoksisilin- Asam Klavulonat

    Kotrimoksazol Eritromisin

    http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    28/51

    Influenza - Virus influenza A atau B - .

    Pneumonise Bakteri - Str. Pneumoniae,

    - H influenza

    - M. pneumoniae

    - S. Auereus

    - Penisilin V, Eritromisin,Sevalosporin Generasi I

    - Amoksisilin/Ampisilin, Eritromisin

    Kotrimoksazol, Emulsi-Subaktan,

    kloramfenikol, Flukorokulnolon

    - Eritromisin, doksisiklin

    - selafosporin

    Tuberkolosis Paru - M. Tuberclosis - Lozaid + Rifampisin +

    pirazinamid/etambutol

    Table 3: Produk metabolik bakteri dan cendawan yang berguna sebagai

    antibiotik.

    Sumber : (Pelczar, Michael dan Chan. ECs. 1988. Hal : 525)

    Antibiotik Dihasilkan oleh Aktif terhadap Mekanisme

    kerja

    Penicillin

    Penisilin G

    Ampisilin

    Metisilin

    Penisilium chrysogenium

    P.chrysogenium

    Penisillium sp.

    Bakteri gram positif

    Bakteri gram negatif yang

    menyebabkan infeksi

    pada saluran pernapasandan kemih.

    Bakteri pengahasil

    penisilinase

    Menghambat

    sintesis

    dinding sel.

    Sefalosporin

    Sefalotin

    Sefaloridin

    Chepalosporium sp Bakteri gram negatif dan

    positif

    Menghambat

    sintesis

    dinding sel

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    29/51

    Sefaloglisin

    Sefaleksin

    Aminoglikan

    Streptomisin

    Spektinomisin

    Neomisin

    Kanamisin

    Gentamisin

    Streptomycetesgriseus

    Streptomycetes griseus

    S.fradiae

    S. kanamyceticus

    Micromonospora

    purpurea

    Infeksi tuberculosis

    Neisseria

    gonorrhoeaeyang

    resisten terhadap

    penisilin

    Menghambat bakteri

    usus

    Kebanyakan bakteri gram

    negatif

    kecualiPseudomonas.

    Aktif terhadap berbagai

    macam bakteri gram

    positif dan gram negatif

    termasukpseudomonas.

    Menginduki

    sintesis

    protein

    abnormal

    Tetrasiklin

    Klortetrasiklin

    Tetrasiklin Oksitetrasiklin

    Streptomyces

    aureofaciens

    S. aureofaciens

    S. rimosus

    Berspektrum luas banyak

    bakteri gram positif dan

    gram negatif, juga

    organisme

    seperti mycoplasma,

    rickettsia, dan Chlamydia.

    Menganggu

    sintesis

    protein.

    Eritromisin Streptomyceserytreus Bakteri gram positif yang

    umum dijumpai

    Menganggu

    sintesis

    proteins

    Kloramfenikol

    (Kloromisetin)

    Streptomycetes

    venezuelae

    Berspektrum luas, infeksi

    parah oleh bakteri gram

    negatif

    Menganggu

    sintesis

    protein

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    30/51

    Polipeptide

    Kolistin (Polimiksin E)

    Polimiksin B

    Basitrasin

    Basilus colistinus

    B. polymyxa

    C. subtilis

    Sebagian besar bakteri

    gram negatif termasuk

    pseudomonas aeruginosa

    Bakteri gram negatif,

    keefektifannya lebih

    rendah dari kolistin

    Bakteri gram positif

    namun tidak gram

    negatif

    Merusak

    membran sel

    Merusak

    membran sel

    Menghambat

    pembentukan

    dinding sel

    Linkomisin Streptomyceslincolnesis Bakteri gram positif yang

    umum di jumpai

    Mengganggu

    sintesis

    protein

    Vankomisin Streptomyces orientalis Bakteri gram positif,

    termasuk stafilokokus

    dan enterokoki penghasil

    penisilinase

    Mengganggu

    sintetis

    protein

    Rifamisin Streptomycesmediterranei Infeksi tuberkulosis Mengganggu

    sintetis

    protein

    Antibiotik

    Antifugal

    Nistatin

    Griseofulvin

    Amfoterisin

    Streptomycesnourse

    Penicillium griseofulvin

    Streptomyces nodosus

    Infeksi fungal, khususnya

    infeksi pada mulut, kulit,

    usus dan vagina yang

    disebabkan oleh Candida

    Infeksi oleh cendawan

    Infeksi mikotik yang

    dalam

    Merusak

    membran sel

    Merusak

    membran sel

    Mengganggu

    fungsi

    membran

    5. Mekanisme Kerja Antibiotik dan Zat Kemoterapeutik

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    31/51

    Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum atau kisaran

    kerja,mekanisme aksi, strain penghasil, cara biosintesis maupun berdasarkan

    struktur biokimianya. Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik

    dapat dibedakan menjadi antibiotik berspektrum sempit (narrow spectrum) dan

    antibiotik berspektrumluas (broad spectrum).

    Antibiotik berspektrum sempit hanya mampu menghambat segolongan jenis

    bakteri saja, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri

    Gram negatif saja atau Gram positif saja. Sedangkan antibiotik berspektrum luas

    dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan Gram negatif saja

    maupun Gram positif.

    Antibiotik mematikan bakteri atau mencegahnya berkembang biak:

    a) Agens bakterisidmisalnya aminoglikosida, sefalospirin dan polimisin,

    mematikan bakteri dengan cepat

    b) Agens bakteriostatikmisalnya sulfonamid, tetrasiklin, dan kloramfenikol

    mencegah bakeri berkembang biak tetapi tidak mematikannya

    Banyak antibiotik yang bekerja terutama sebagai obat bakteriostatik dapat

    menjadi bakterisid pada keadaan yang memungkinkan. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi antara lain adalah konsentrasi obat dan jumlah serta jenis bakteri

    yang ada. Apabila hanya ada sedikit bakteri yang sangat peka dengan dan obatdiberikan dalam dosis tinggi, maka suatu obat misalnya psnisilin yang biasanya

    bakteriostatik dapat menjadi bakterisidal.

    Antibiotik menimbulkan efek secara langsung pada dinding sel bakteri atau

    menembusnya untuk mengganggu mekanisme di taingkat intrasel. Pada semua

    bakteri, dinding sel terdiri dari lapisan molekul protein yang disatukan oleh

    ikatan-ikatan silang, tetapi struktur halus tergantung pada apakah mereka

    termasuk positif gram atau negatif gram, dimana hal ini mempengaruhi

    kepekaan terhadap berbagai golongan antibiotik. Sebagai contoh, eritromisin

    menembus dinding sel bakteri positif gram dan efektif dalam pengobtanbeberapa infeksi stafilokokus dan streptokokus, tetapi obat ini tidak berefek

    pada bakteri negatif gram.

    Efek samping dari Penggunaan Antibiotik:

    (+) Gejala Resistensi

    Adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba oleh antimikroba.

    Pada pengobatan yang tidak cukup yaitu terlalu singkat waktunya atau

    terlampau lama dengan dosis rendah atau digunakan pada pengobatan yang

    tidak perlu misalnya pada luka kecil dan sebagainya dapat mengakibatkan

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    32/51

    resistensi artinya bakteri akan memberikan perlawanan terhadap kerja

    antibiotik, sehingga khasiat ini akan menjadi berkurang atau tidak berkhasiat

    sama sekali. Hampir semua antibiotik dapat menimbulkan resistensi.

    (+) Gejala Kepekaan

    Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan sistem

    imun tubuh hospes. Misalnya pada pemberioan penisilin bila diberikan pada

    pada seseorang yang tidak tahan (peka) dapat menimbulkan bintik-bintik merah,

    gatal-gatal bahkan dapat menimbulkan anafilaksis.

    (+) Reaksi Toksik

    Antibiotik pada umumnya bersifat toksik selektif, tetapi sifat ini relatif dalam

    menimbulkan efek toksik, masing-masing antibiotik dapat memiliki terhadap

    organ atau sistem tertentu pada tubuh horpes. Contoh: golongan tetrasiklin

    dapat mengganggu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi akibat deposisi

    kompleks tetrasiklin kalsium ortofospat.

    (+) Super Infeksi

    Yaitu infeksi baru yang terjadi akibat terapi infeksi primer dengan suatu

    antibiotik. Ini terutama terjadi pada pemakaian antibiotik broad spectrum,karena kegiatannya demikian luasnya sehingga flora bakteri usus juga dimatikan.

    Sumber: Zainal Abidin, Muhammad.

    2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04

    Oktober 2011.

    Dan keseimbangan bakteri normal juga tergganggu. Jika terjadi super infeksi

    tindakan yang tidak perlu diambil untuk mengatasinya ialah:

    a) Menghentikan terapi antibiotik yang sedang digunakan

    b) Melakukan biakan mikroba penyebab super infeksi

    c) Memberikan suatu antibiotik yang efektif terhadap mikroba tersebut

    Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dibedakan menjadi lima, yaitu

    antibiotik dengan mekanisme penghambatan sintesis dinding sel, perusakan

    membran plasma, penghambatan sintesis protein, penghambatan sintesis asam

    nukleat, dan penghambatan sintesis metabolit esensial.

    a. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel.

    http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    33/51

    Sel kuman dikelilingi oleh struktur kaku yang disebut dinding sel, yangmelindungi

    membran protoplasma di bawahnya terhadap trauma, baik osmotik, akan

    membentuk sel-sel yang maupun mekanik. Karena itu, setiap zat yang mampu

    merusak dinding sel ataumencegah sintesisnya peka terhadap tekanan osmotik

    (Staf pengajar FK UI, 1993: 48). Antibiotik ini adalah antibiotik yang merusak

    lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram negatif,

    contohnya penisilin.

    Penisilin memiliki struktur yang mengandung inti berupa cincin laktam.Terdapat

    sekitar 50 macam antibiotik penisilin beserta turunannya. Molekul-molekulnya

    dibedakan oleh rantai samping kimia yang melekat pada intinya. Penisilindiproduksi secara alami ataupun semisintetik. Mekanisme kerjanya adalah

    dengan mencegah ikatan silang peptidoglikan pada tahap akhir sintesis dinding

    sel, yaitu dengan cara menghambat protein pengikat pensilin (penicillin dinding

    protein).

    Protein ini merupakan enzim dalam membran plasma sel bakteri yang secara

    normal terlibat dalam penambahan asam amino yang berikatan silang dengan

    peptidoglikan dinding sel bakteri, dan mengeblok aktivitas enzim transpeptidase

    yang membungkus ikatan silang polimer-polimer gula panjang yang membentuk

    dinding sel bakteri sehingga dinding sel menjadi rapuh dan mudah lisis.

    Gambar struktur penisilin

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    34/51

    Penisilin diperoleh dari jamur genus penisilin (Penicillium notatum) dan

    diperoleh dari ekstraksi kultur gabungan yang ditumbuhkan dalam media

    tertentu. Penisilin alami yang paling sering digunakan adalan penisilin G. Dari

    fermentasi masakan penicillium, asam 6-aminopenicillanic.

    Dari penisilin G ini dikembangkan menjadi sangat banyak jenis penisilin dengan

    cara menggabungkan grup amino bebas. Dari asam penisilanat dengan grup

    karboksil dari senyawa yang berbeda Procaine penicillin, yang merupakan

    gabungan antaraprocaine dan penisilin G, memiliki konsentrasi yang tetap tinggiselama 24 jam dengan puncak sekitar 4 jam setelah dikonsumsi. Sedangkan

    benzathine penicillin yang merupakan gabungan antara benzathine dan penisilin

    G memiliki waktu retensi selama 4 bulan.

    Kelemahan penisilin alami adalah sifatnya yang berspektrum sempit dan

    pekaterhadap penisilinase (-laktamase), yaitu enzim yang diproduksi oleh

    bakteri terutama Staphylococcus yang dapat mematahkan cincin -laktam pada

    molekul penisilin. Akibat adanya kekurangan penisilin alami tersebut, maka

    diproduksi penisilin semisintetik.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    35/51

    Produksi penisilin semisintetik ini dilakukan dengan cara menghentikan sintesis

    molekul oleh penicilum sehingga hanya diperoleh inti penisilin, dan dengan

    memindahkan atau menghilangkan rantai samping dari molekul alami yang

    lengkap, serta menambahkan rantai samping lain secara kimiawi yang lebih

    resisten terhadap penisilinase.

    Dengan demikian, pada penisilin semisintetik terhadap dua bagian, yaitu bagian

    yang diproduksi secara alami oleh Penicillium dan bagian yang ditambahkan

    secara sintetik. Contoh penisilin adalah metisilin, oxasilin, aminopenisilin

    (ampisilin,amoksisilin), karboksipenisilin (karbenisilin, tikarsilin) dan

    ureidopenisilin (mezlosilin, azlosilin).

    Contoh antibiotik yang memiliki mekanisme penghambatan sintesis dinding selyang lain adalah monobaktam, sefalosporin, karbapenem, basitrasin, vankomisin,

    dan isoniazid (INH).

    b. Antibiotik yang merusak membran plasma.

    Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh membran sitoplasma, yang

    berperan sebagai barier permeabilitas selektif, membawa fungsi transpor aktif,

    dan kemudian mengontrol komposisi internal sel.

    Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat

    menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang

    (barrier) osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan

    dalam membran..

    Antibiotik yang bersifat merusak membran plasma umumnya terdapat pada

    antibiotik golongan polipeptida yang bekerja dengan mengubah permeabilitas

    membran plasma sel bakteri. Contohnya adalah polimiksin B yang melekat pada

    posfolipidmembran; amfoterisin B, mikonazol, dan ketokonazol. yang ketiganya

    merupakan antifungi yang bekerja dengan cara berkombinasi dengan sterol pada

    membran plasma fungi.

    c. Antibiotik yang menghambat sintesis protein

    Aminoglikosida merupkan kelompok antibiotik yang gula aminonya tergabung

    dalam ikatan glikosida. Antibiotik ini memiliki spektrum luas dan bersifat

    berterisidal dengan mekanisme penghambatan sintesis protein. Antibiotik ini

    berikatan pada subunit 30S ribosom bakteri (beberapa terikat juga pada subunit

    50S ribiosom) dan menghambat translokasi peptidil-tRNA dari situs A ke situs P,

    dan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA dan mengakibatkan bakteri

    tidak mampu menyintesis protein vital untuk pertumbuhannya.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    36/51

    Contohnya adalah streptomisin sebagai obatalternatif TBC, namun memiliki

    kelemahan berupa resistensi bakteri yang cukup tinggi serta adanya efek toksik.

    Contoh lainnya adalah gentamisin yang berasal dari Mikromonospora yang

    efektif untuk infeksiPseudomonas dan tobramisin yang berupa sediaan aerosol

    untuk mengontrol infeksi pada pasien sistik fibrosis.

    d. Antibiotik yang mnghambat sistesis asam nukleat (DNA / RNA)

    Penghambatan pada sintesis asam nukleat berupa penghambatan

    terhadaptranskripsi dan replikasi mikroorganisme. yang termasuk antibiotik

    penghambat sintesis asam nukleat ini adalah antibiotik golongan kuinolon dan

    rifampin. Rifampin merupakan turunan rifamisin.

    Rifamipin penghambat sintesis mRNAdengan cara mengikat subunit RNA

    polimerase bakteri sehingga menghambat transkripsi mRNA. Antibiotik ini

    digunakan untuk melawan Mycrobacteria pada TBC dan lepra. Rifampin dapat

    mempenetrasi jaringan. Antibiotik kuinolon, misalnya asam nalidiksat (sintetik,

    dibuat pada tahun1960) yang bersifat bakterisidal, bekerja dengan cara

    menghambat DNA girase pada replikasi DNA, sehingga akan menghambat proses

    replikasi DNA dan trasnskripsi mRNA. Antibiotik ini hanya digunakan untuk

    pengobatan infeksi saluran kencing. Antibiotik fluorokuinolon dibuat tahun 1980.

    Contohnya adalah nofloksasin dan siprofloksasin yang berspektrum luas dan

    mampu mempenetrasi jaringan.

    e. Antibiotik yang menghambat sintesis metabolit essensial.

    Penghambatan terhadap sintesis metabolit essensial antara lain dengan adanya

    kompetitor berupa antimetabolit, yaitu substansi yang secara kompetitif

    penghambat metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip

    dangan substrat normal bagi enzim metabolisme. Contohnya adalah

    antimetabolit sulfanilamid (sulfa drug) dan para amino benzoic acid (PABA).

    PABA merupkan sustrat untuk reaksi enzimatik sintesis asam folat. Asam

    folat merupakan vitamin bagi mikroorganisme yaitu sebagai koenzim untuksintesis purindan pirimidin. Struktur sulfa drug serupa dengan PABA

    sehingga sulfa drug merupakan inhibitor kompetitif PABA dalam hal berikatan

    dengan enzim. Dengan demikian, bila sulfa drug berikatan dengan enzim, maka

    tidak akan terbentuk komplek enzim-substrat dan tidak akan terbentuk produk

    berupa asam folat.

    Folat tidak disintesis pada sel mamalia dan di peroleh hanya melalui makanan.

    Hal ini menjelaskansifat toksisitas selektif sulfa drug bagi bakteri. Antibiotik yang

    sering digunakan adalah kombinasi antara trimetoprim dengan sulfametoksazol

    (TMP/SMZ) yang berspektrum luas kecuali pada Pseudomonas.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    37/51

    Kombinasi ini bertujuan untuk mengurangi efek resistensi bakteri. TMPSMZ

    bekerja sinergis (saling menguatkan) dengan cara menghambat sintesis

    prekursor DNA, RNA, dan protein yaitu asam folat yang memiliki struktur analog

    PABA secara kompetitif menghambat sintesis asam dihidrofolat dari PABA.

    Selanjutnya trimetroprim yang secara struktural analog dengan asam dihidrofolat

    secara kompetitif menghambat sintesis asam tetrahidrofolat.

    Sumber: Staf pengajar Universitas Indonesia. 1998.

    BAB III KESIMPULAN

    1. Secara sempit antibiotik adalah zat kimia yang secara alamiah dihasilkan oleh

    organisme hidup yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    38/51

    2. Zat kemoterpeutik ialah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit

    menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini

    diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disentesis di dalam

    laboratorium kimia

    3. Antibiotik adalah bahan kemoterapeutik yang secara primer bekerja

    melawan organisme parasit dan hukan terhadap pejamu. Bahan ini secara luas

    dapat diklasifikasikan menjadi bakterisidal dan bakteriostatik. Bahan

    bakteriostatik menghambat pertumbuhan organisme tapi sesungguhnya tidak

    membunuhnya, bahan bakterisidal secara aktif membunuh bakteri.

    4. Antibiotik memiliki bermacam-macam mekanisme kerja biologis sesuai

    grupnya. Banyak antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri,sementara yang lain merusak sintesis protein oleh ribosom bakteri. Jenis

    antibiotik lainnya mengganggu replikasi DNA bakteri, dan yang lain merusak

    fungsi sawar membran sel.

    5. Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum atau kisaran

    kerja,mekanisme aksi, strain penghasil, cara biosintesis maupun berdasarkan

    struktur biokimianya. Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik

    dapat dibedakanmenjadi antibiotik berspektrum sempit (narrow spectrum) dan

    antibiotik berspektrumluas (broad spectrum).

    6. Cara kerja zat-zat kimia dalam menghambat atau mematikan

    mikroorganisme itu berbeda-beda, beberapa diantaranya mengubah struktur

    dinding sel atau membran sel yang lain menghambat sintetis komponen-

    komponen seluler yang vital atau yang mengubah keadaan fisik bahan selular.

    Pengetahuan mengenai perilaku khusus tentang bagaimana suatu zat kimia

    menghasilkan efek anti mikroba sangat berguna baik untuk mempertimbangkan

    kemungkinannya bagi penggunaan praktis maupun untuk mengusulkan

    perbaikan-perbaikan apa yang mungkin dilakukan untuk merancang bahan bahan

    kimia baru.

    7. Mekanisme kerja antibiotic kerja antibiotic terdiri dari beberapa kelompok

    antara lain adalah :

    a) Antibiotic bekerja dengan menghambat metabolisme sel kuman/bakteri.

    b) Antibiotk membantu menghambat sintesis dinding bakteri/sel kuman.

    c) Merusak permeabilitas membrane atau mekanisme pengangkut sel

    kuman/bakteri.

    d) Antibiotic membantu menghambat sel kuman dalam mensintesis protein.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    39/51

    e) Membantu menghambat atau merusak asam nukleat sel kuman.

    DAFTAR PUSTAKA

    Dentosca.2011.

    http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/diakses

    tanggal 10 Oktober 2011.

    Desanti, Desi. 2011.

    http://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htm.diakses tanggal

    04 Oktober 2011.

    Khalifan Utomo.2011.

    http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/diakses tanggal

    10 oktober 2011.

    Mujab, Agus Saeful Mujab. 2011.

    http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html)

    diakses tanggal 10 oktober 2011.

    Nha, Mizz. 2009.

    http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htmhttp://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htmhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htmhttp://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    40/51

    http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-

    pengendalian-mikrobiologi.html.diakses tanggal 05 Oktober 2011.

    Pelczar, Michael dan Chan. ECs. 1988. Dasar-dasar Mikro Biologi.Jakarta:

    Universitas Indonesia.

    Promote Burner.com .

    2009.http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses

    tanggal 01 Oktober 2011.

    Sasika, Sinta. 2009.

    http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/diakses tanggal 01

    Oktober 2011.

    Staf pengajar Universitas Indonesia. 1998. Buku Ajar Mikro Biologi

    Kedokteran.Jakarta: Bina Rupa Aksara.

    Staf pengajar

    UNSRIhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMIL

    AN.pdfdiakses tanggal 04 Oktober 2011.

    Zainal Abidin, Muhammad.

    2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04

    Oktober 2011.

    Diposkan olehcha f bio Hernizah di19.24Tidak ada komentar:

    MIKROBIOLOGI14 MARET 2014ABDULRACHMAT92TINGGALKAN KOMENTAR

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai mikroorganisme walaupun

    tidak kasat mata. Mikroorganisme terdapat di air, tanah, dan udara bahkan

    di dalam tubuh kitapun terdapat mikroorganisme. Di dalam makanan-

    makanan yang tidak higienis juga banyak terdapat mikroorganisme, bahkan

    kalau kita lupa cuci tangan sehabis berjabat tangan atau dalam interaksi

    http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/https://plus.google.com/112570574310079995093https://plus.google.com/112570574310079995093http://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html#comment-formhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html#comment-formhttp://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/http://abdulrachmat92.wordpress.com/author/abdulrachmat92/http://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/#respondhttp://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/#respondhttp://abdulrachmat92.wordpress.com/author/abdulrachmat92/http://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/http://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html#comment-formhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttps://plus.google.com/112570574310079995093http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.html
  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    41/51

    lainnya dengan sesama manusia maka mikroorganisme cepat masuk ke

    tubuh kita. Mikroorganisme tidak selamanya berdampak negatif bagi kita.Justru mikroorganisme baik, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi

    mikrooganisme patogen di dalam tubuh. Mikroorganisme baik ini

    dinamakan Antibiotik.

    Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi

    mikroba pada manusia. Sedang antibiotika adalah senyawa kimia yang

    dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau

    dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat

    perkembangan bakteri dan organisme lain. Infeksi merupakan penyebab

    utama kematian prematur pada bayi. Meskipun terapi profilaksis antibiotik

    belum terbukti bermanfaat, pemberian obat-obat antibiotik kepada ibu

    hamil dengan ketuban pecah dini dapat memperlambat kelahiran dan

    menurunkan insidens infeksi.

    Beberapa jenis antibiotika dapat menyebabkan kelainan pada janin. Hal ini

    terjadi karena antibiotik yang diberikan kepada wanita hamil dapat

    mempengaruhi janin yang dikandungnya melalui plasenta. Oleh karena itudengan di tulisnya makalah ini maka kita lebih mengetahui sifat, macam-

    macam, dan mekanisme kerja antibiotik dalam tubuh kita.

    1. Tujuan

    Adapun tujuan di sususnnya makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui pengertian pengendalian mikroorganisme secara antibiotik

    2.

    Untuk mengetahui sifat-sifat zat antibiotik3. Untuk mengetahui macam-macam antibiotik

    4. Untuk mengetahui mekanisme kerja antibiotik

    1. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Pengertian pengendalian mikro organisme secara antibiotik

    2. Sifat-sifat zat antibiotik

    3.

    Macam-macam antibiotik

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    42/51

    4. Mekanisme kerja antibiotik

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. A. Pengertian Pengendalian Mikroorganisme Secara Antibiotik

    Pada awalnya istilah yang digunakan adalah antibiosis yang berartisubstansi yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain,

    dan berasal dari mikroorganisme. Namun pada perkembangannya,

    antibiosis ini disebut antibiotik dan istilah ini tidak hanya terbatas untuk

    substansi yang berasal dari mikroorganisme melainkan semua substansi

    yang diketahui memiliki kemampuan untuk menghalangi pertumbuhan

    organisme lain khususnya mikroorganisme.

  • 8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik

    43/51

    Antibiotik adalah suatu zat pembunuh bakteri yang merupakan suatu obat

    yang dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Antibiotiktidak punya efek melawan virus, jamur, atau benalu. Antibiotik adalah satu

    kelas antimicrobials, suatu kelompok lebih besar yang juga meliputi anti-

    viral, anti-fungal, dan obat anti-parasitik. Tidak sama dengan perawatan

    sebelumnya untuk infeksi yang mencakup racun seperti arsenik dan

    strychnine, antibiotik berlabel magic bullets obat yang menargetkan

    penyakit tanpa merugikan orang yang menggunakannya. Antibiotik

    konvensional tidak efektif dalam membasmi penyakit yang disebabkan oleh

    virus, fungi, dan infeksi nonbacterial lain. Antibiotik individu bertukar-

    tukar secara luas di dalam efektivitas pada berbagai jenis bakteri. Antibiotik

    dapat digolongkan berdasarkan ketepatan target yang akan dihambat oleh

    antibakteri tersebut. narrow-spectrum adalah antibiotik untuk target jenis

    bakteri tertentu, seperti Gram-Negatif atau Gram-Positif bakteri. wide-

    spectrum merupakan antibiotik yang mempengaruhi suatu cakupan bakteri

    luas.

    Berkembangnya resistensi terhadap obat-obatan hanyalah salah satu contoh

    proses alamiah yang tak pernah ada akhirnya yang dolakukan olehorganisme untuk mengembangkan toleransi terhadap keadaan lingkungan

    yang baru. Resistensi terhadap obat pada suatu mikroorganisme dapat

    disebabkan oleh suatu faktor yang memang sudah ada pada mikroorganisme

    itu sebelumnya atau mungkin juga faktor itu diperoleh kemudian.

    Sebagai contoh, resistensi terhadap penisilin pada suatu organisme dapat

    disebabkan oleh produksi penisilinase, suatu enzim yang menginaftikan

    penisilin. Di pihak lain, bebe