Top Banner
PENGENDALIAN MIKROORGANISME
36

pengendalian-mikroorganisme (1)

Jan 17, 2016

Download

Documents

anisaaanr

oke
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengendalian-mikroorganisme (1)

PENGENDALIAN MIKROORGANISME

Page 2: pengendalian-mikroorganisme (1)

• Mikroorganisme dpt dikendalikan, dihambat, atau ditiadakan dari suatu lingkungan.

• Proses : STERILISASIIstilah dalam pengendalian mikroorganisme:

• Sterilisasi : Proses untuk membebaskan suatu benda dari mikroorganime, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora.

• Desinfeksi : Proses mematikan semua mikroorganime patogen yang dapat menyebabkan infeksi.

• Asepsis : Pencegahan infeksi dengan cara menghambat perkembangbiakkan kuman.

Page 3: pengendalian-mikroorganisme (1)

Bakterisidal : kemampuan mematikan/membunuh bakteri.

Bakteriostatik : kemampuan menghambat perkembangbiakkan/ pertumbuhan bakteri (bakteri tetap hidup).

Page 4: pengendalian-mikroorganisme (1)

1. Fisik• Cahaya matahari• Pengeringan• Pemanasan

kering• Pemanasan

basah• Penyaringan• Radiasi• Getaran

ultrasonik

2. Bahan Kimia• Asam, Basa• Garam-garam• Halogen• Zat-zat

pengoksidasi• Zat-zat

pereduksi• Formaldehida,

fenol, sabun, zat warna, dll

Page 5: pengendalian-mikroorganisme (1)

Sssiipk

1. Suhu Tinggi/Pemanasan

Faktor-faktor yg mempengaruhi :a. Jenis pemanasan (basah dan kering)b. Suhu dan Waktuc. Jumlah organisme yang adad. Kemampuan membentuk sporae. Jenis bahan/lingkungan mikroorganisme

hidup

Page 6: pengendalian-mikroorganisme (1)

• Dasar-dasar bakterisidal pemanasan kering :

1.Denaturasi protein2.Kerusakan akibat oksidasi3.Efek toksik akibat kenaikan kadar elektrolitCara-cara pemanasan Kering :1. Pemanasan langsung sampai merah:

digunakan untuk mensterilkan bhn logam dengan cara memanggangnya di atas nyala api sampai berwarna merah , contoh osse, alat penjepit dari logam, dll)

Page 7: pengendalian-mikroorganisme (1)

2. Melayangkan di atas api : bahan yg disterilkan dilayangkan di atas api tanpa harus menjadi panas sekali, misalnya mulut tabung biakan kuman, tutup biakkan, gelas alas, dll.

3. Pembakaran : menghancurkan bahan-bahan yg tidak dikehendaki dengan cepat, misal pembalut atau sprei/selimut yg tercemar, bangkai binatang, bahan-bahan patologis, dll.

Page 8: pengendalian-mikroorganisme (1)

4. Sterilisasi dgn udara panas • Menggunakan udara panas suhu 160oC selama 1-2 jam

• Mensterilkan peralatan laboratorium (peralatan gelas, petri, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, gunting, dll)

• Dianjurkan apabila penggunaan uap bertekanan tidak dikehendaki atau tdk trdpt kontak antara uap bertekanan dengan benda yg akan disterilisasi.

Page 9: pengendalian-mikroorganisme (1)

Perhatian untuk penggunaan oven udara panas :

Harus dilengkapi dgn kipas-kipas untuk menjamin pemerataan udara panas.

Tidak boleh terlalu penuh. Dibiarkan mendingin selama 2 jam sebelum membuka pintu oven, kalau tidak barang-barang gelas dapat pecah.

Page 10: pengendalian-mikroorganisme (1)

Efek pemanasan basah : denaturasi dan koagulasi protein.

1.Uap bertekanan• Membunuh spora (untuk

pemeriksaan bakteriologis dan proses pembedahan)

• Alat : autoclaf, ruang uap berdinding rangkap yg diisi dgn uap jenuh bebas udara dan dipertahankan pd suhu dan waktu tertentu/yg dikehendaki.

Page 11: pengendalian-mikroorganisme (1)

• Alat/bhn yg disterilisasi dipanaskan sampai suhu 121oC selama 15-20 menit pada tekanan 15 pound/inc (atau 1 atm).

• Waktu yg diperlukan untuk sterilisasi bergantung kepada sifat bahan, tipe wadah, dan volume bahan.

• Rongga di dlm autoclaf tidak boleh diisi terlalu penuh supaya terjadi aliran uap yg cukup baik.

• Digunakan untuk mesterilisasi media, bhn dr karet, baju, pembalut, dll.

Page 12: pengendalian-mikroorganisme (1)

Dipanaskan pd suhu 100oC selama 3 hari berturut-turut diseling dgn periode inkubasi diantaranya.

Digunakan pd media bakteriologis/bhn kimia

Page 13: pengendalian-mikroorganisme (1)

Sel vegetatif akan tebunuh dalam waktu 10 menit.

Spora dapat bertahan selama bbrp jam (tidak membunuh spora)

Sifatnya : desinfeksi

Page 14: pengendalian-mikroorganisme (1)

• Diterapkan pada bahan pangan (susu)• Bertujuan : membunuh bakteri yang

tidak dikehendaki tanpa menyebabkan kerusakan nutrisi dalam bhn yg dipasteurisasi.

• Cara pasteurisasi :1.Holding method: suhu 65oC 30 mnt 2.High temperature short time (HTST):

suhu 71,7-75oC 15-16 dtk.3.Ultra High Temperature (UHT): suhu

125oC, 15 dtk, atau 131oC 0,5 dtk.

Page 15: pengendalian-mikroorganisme (1)

Membunuh mikroorganisme tidak berspora yg mungkin tedapat dlm vaksin.

Vaksin dipanaskan dengan pemanasan basah selama 1 jam.

Page 16: pengendalian-mikroorganisme (1)

Mempunyai aktivitas bakterisidal yang cukup baik

Daya kerjanya berdasarkan adanya sinar ultra violet

Cara sterilisasi alamiah pada air wadah terbuka, sungai, danau.

Page 17: pengendalian-mikroorganisme (1)

Mengurangi/meniadakan kandungan air mikroba/lingkungannya

Pengeringan sel mikroba serta lingkungannya sangat mengurangi atau menghentikan aktivitas metabolik, diikuti dengan kematian sel.

Page 18: pengendalian-mikroorganisme (1)

• Lamanya mikroorganisme bertahan hidup setelah pengeringan bervariasi, tergantung dari :

1.Macam mikroorganisme2.Bahan pembawa yang dipakai untuk mengeringkan mikroorganisme

3.Kesempurnaan proses pengeringan

4.Kondisi fisik (cahaya, suhu, kelembapan) yg dikenakan pd organisme yang dikeringkan.

Page 19: pengendalian-mikroorganisme (1)

Neisseria gonorrhoeae dan N. meningitidis sangat peka terhadap kekeringan sehingga akan mati dlm bbrp jam.

Staphylococcus lebih resisten, dpt bertahan berminggu-minggu.

Bacil tbc (Mycobacterium tuberculosis) lebih tahan lagi

Spora tahan thd kekeringan, sehingga pengeringan tdk efektif membunuh spora.

Page 20: pengendalian-mikroorganisme (1)

4. Tekanan Osmotik• Osmotik : difusi melintasi membran

semipermeabel yg memisahkan dua macam larutan dengan konsentrasi solut yg berbeda.

• Dasar pengawetan bhn pangan melalui penggaraman atau menggunakan larutan gula konsentrasi tinggi

• Mekanisme : plasmolisis yaitu sel mengalami dehidrasi sehingga tidak dapat bermetabolisme/tumbuh.

Page 21: pengendalian-mikroorganisme (1)

• Digunakan untuk larutan antibiotik, serum, memisahkan mikroorganisme dari toksin dan bakteriophage, atau menyaring bakteri yang jumlahnya sedikit di dalam suatu cairan.

• Kerugian : virus dan mikoplasma dapat melewati saringan.

• Macam saringan : tabung porselen (Berkefeld/chamberland), filter piringan asbes (Seitz), filter dari gelas berlubang, filter membran (kolodion).

Page 22: pengendalian-mikroorganisme (1)

Radiasi ultraviolet, gamma, sinar X, dan sinar-sinar katode (elektron berkecepatan tinggi).

Sinar ultraviolet merupakan unsur bakterisidal utama pd sinar matahari yg menyebabkan : denaturasi protein, kerusakan DNA, hambatan replikasi DNA, pembentukkan H2O2 dan peroksida organik di dlm pembenihan, dan merangsang pembentukkan kolisin pd mikroorganisme kolisigenik dgn merusak penghambatnya di dlm sitoplasma.

Page 23: pengendalian-mikroorganisme (1)

Lampu ultraviolet (lampu germisidal) dipergunakan : membunuh mikroorganime pada pembuatan vaksin, mencegah infeksi melalui udara pd ruang bedah, tempat-tempat umum dan laboratorium bakteriologis.

Page 24: pengendalian-mikroorganisme (1)

Sinar X bersifat lethal bagi mikroorganisme.

Tidak seperti sinar ultraviolet, sinar X mempunyai energi dan daya tembus yg tinggi sehingga tidak praktis digunakan dlm pengendalian secara rutin krn beresiko tinggi thd pengguna.

Sinar gamma lebih berenergi dibandingkan sinar ultraviolet dan sinar X.

Page 25: pengendalian-mikroorganisme (1)

Sinar gamma digunakan dlm sterilisasi bhn-bhn yg tebal dan besar (misal kemasan peralatan medis atau bahan makanan)

Sinar Katode digunakan untuk mensterilkan peralatan bedah serta benda-benda lain.

Sterilisasi dpt dicapai dlm waktu singkat.

Page 26: pengendalian-mikroorganisme (1)

STERILISASI KIMIAWI

• Banyak bhn kimia dpt menghambat atau mematikan mikroorganisme.

• Ciri-ciri suatu desinfektan yg ideal :1. Aktivitas antimikrobial: kemampuan substansi untuk mematikan mikroorganisme. Pada konsentrasi rendah zat tersebut harus mempunyai aktivitas antimikrobial dgn spektrum luas.

Page 27: pengendalian-mikroorganisme (1)

2. Kelarutan: substansi hrs dpt larut dlm air atau pelarut lain.

3. Stabilitas: perubahan yg terjadi pd substansi itu bila dibiarkan beberapa lama hrs seminimal mungkin dan tidak boleh mengakibatkan kehilangan sifat antimikrobialnya dengan nyata.

4. Tidak bersifat racun bagi manusia dan hewan lain: idealnya bersifat lethal hanya untuk mikroorganisme saja.

5. Homogenitas: harus mempunyai komposisi yg seragam bhn aktifnya pd setiap aplikasi.

Page 28: pengendalian-mikroorganisme (1)

6. Tidak bergabung dgn bhn organik 7. Mempunyai aktivitas antimikrobial pd suhu kamar atau suhu tubuh.

8. Kemampuan untuk menembus permukaan suatu benda.

9. Tidak menimbulkan karat dan warna.

10. Mempunyai kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.

Page 29: pengendalian-mikroorganisme (1)

Suatu zat kimia bersifat bakteriostatik karena :

Penggumpalan protoplasma mikroba, misal logam berat.

Kerusakan selaput sitoplasma oleh zat-zat kimia karena mengubah sifat-sifat fisik dan kimiawi selaput sitoplasma sehingga membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Oksidasi/pembakaran protoplasma mikroorganisme, misalnya halogen.

Mempengaruhi enzim-enzim atau koenzim mikroba sehingga mengganggu metabolismenya.

Page 30: pengendalian-mikroorganisme (1)

Asam dan BasaMenghambat pertumbuhan bakteri. Mycobacterium lebih kebal thd asam drpd basa.Contoh : asam borat (antiseptik ringan)

Air SulingMenyebabkan hilangnya viabilitas (daya hidup). Hal ini disebabkan oleh adanya sedikit unsur logam pd air suling.

Page 31: pengendalian-mikroorganisme (1)

Ion-ion LogamHgCl2 dan AgNO3 menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroba pd kadar < 1 ppm. Daya kerjanya disebabkan oleh afinitas protein tertentu terhadap ion-ion logam.

Anion AnorganikIon-ion ini kadang-kadang meracuni mikroba, contohnya misalnya kalium telurit dpt menghambat bakteri gram negatif dan ion fluorida menghambat enzim-enzim bakteri.

Page 32: pengendalian-mikroorganisme (1)

Halogen (Fluor, Klor, Brom, Iodium)Iodium mrpk bhn germisidal yg paling tua serta paling efektif thd bakteri, spora, fungi, dan virus. Penggunaan Iodium terutama untuk disinfeksi kulit.Contoh:kalsium hipoklorit /Ca(OCl)2, natrium hipoklorit/NaOCl2, kloramin, digunakan industri dan rumah tangga.

Zat-zat pengoksidasiBersifat antiseptik ringanContoh : H2O2, kalium permanganat

Page 33: pengendalian-mikroorganisme (1)

FormaldehidaBerguna untuk mensterilkan vaksin dan menginaktifkan toksin mikroba tanpa mempengaruhi sifat antigenitasnya.larutan formaldehida konsentrasi 5-10% dlm air akan membunuh sebagian besar mikroba.Formaldehida bersifat bakterisidal, sporisidal, dan membunuh virus.

FenolDipergunakan untuk mensterilkan alat-alat bedah dan untuk membunuh mikroba yg tercecer di laboratorium. Larutan yg biasa digunakan konsentrasi 3%. Contoh: asam karbolat, kresol, dll)

Page 34: pengendalian-mikroorganisme (1)

Sabun/DetergenBersifat bakterisidal dan bakteriostatik thd bakteri gram negatif dan bbrp bakteri tahan asam. Detergen bekerja dgn cara berkumpul pd selaput sitoplasma bakteri sehingga mengganggu fungsi normal atau terjadi denaturasi protein dan enzim.

AlkoholEtil alkohol mempunyai daya sporisidal yg rendah. Konsentrasi 50-70% efektif thd mikroorganisme vegetatif (tidak membentuk spora). Alkohol konsentarsi >60% efektif thd virus. Alkohol bekerja mll denaturasi protein, melarutkan lipid sehingga merusak membran sel.

Page 35: pengendalian-mikroorganisme (1)

Zat WarnaGentian violet, malachit green, dll bekerja thd bakteri gram positif. Penetrasinya rendah dan hanya bersifat bakteriostatik. Aktiflavin bekerja thd Staphylococcus dlm kadar 1:3.000.000.

Desinfektan dlm bentuk aerosol dan gasUap SO3, klor, formalin digunakan sebagai desinfektan berupa gas, demikian juga propilen glikol yg merupakan desinfektan yg kuat.

Page 36: pengendalian-mikroorganisme (1)

Terima kasih