perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGANTAR TUGAS AKHIR PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA KOMIK Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual Disusun oleh : HARI WICAKSONO C 9505045 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 LEMBAR PERSETUJUAN
75
Embed
PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGANTAR TUGAS AKHIR
PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA KOMIK
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya
Diploma III Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh :
HARI WICAKSONO C 9505045
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011 LEMBAR PERSETUJUAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Konsep karya Tugas Akhir dengan Judul :
PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA KOMIK
Telah disetujui dan diterima untuk dipertahankan dihadapan penguji Pembimbing I Pembimbing II Jazuli Abdin Munib, S.Sn Anugrah Irfan Ismail, S.Sn
NIP. 19750516 200212 1 001 NIP. 19830722008121003
Koordinator Tugas Akhir
Arief Iman Santoso, S.Sn
NIP. 19790327 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir
Diterima dan dasahkan oleh Panitia Penguji Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Tanggal __ Januari 2011
Universitas Sebelas Maret Surakarta D3 Desain Komunikasi Visual (Drs. Sudarno, MA) (Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum) NIP. 19530314 198506 1 001 NIP. 19751201 200112 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO Sebaik-baiknya orang adalah mau bangkit saat dia jatuh, selalu berusaha melakukan perubahan untuk menjadi yang lebih baik dan bermanfaat, selalu ingat bahwa tidak ada yang tidak bisa dan tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan selama kita
ada kemauan untuk berusaha menggapainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk Mamah dan Bapak tersayang, yang selalu sabar dan tiada hentinya menyayangi aku,
dan istriku tercinta yang selalu menemani langkahku, saat senang ataupun sedih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas semua rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan –Nya kepada kita semua,
maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya dalam program studi Desain Komunikasi Visual,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu rasa terima kasih serta penghargaan
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Drs. Sudarno, MA selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret.
2. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku pembimbing akademik dan Ketua
Program D3 DESKOMVIS Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang selalu membimbing saya.
3. Jazuli Abdin Munib, S.Sn sebagai pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan yang begitu berharga.
4. Anugrah Irfan Ismail, S.Sn sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan yang begitu berharga.
5. Arief Iman Santoso, S.Sn selaku koordinator Tugas Akhir dan yang selalu
member dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan tgs akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Semoga amal dan budi baik semuanya mendapat balasan dan rahmat yang
melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
orang, baik bagi penulis dan bagi setiap orang yang membacanya. Apabila ada yang
salah dalam penulisan, mohon kritik dan sarannya.
Surakarta, 04 Mei 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v
KATA PENGANTAR ………………………………………………...… vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. viii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………….……………... 2
C. Tujuan …………………………………………………...... 2
BAB II IDENTIFIKASI DATA ………………………………….…… 3
A. Data Produk ………….……………………………………… 3
1. Sejarah komik dan cerita rakyat di Indonesia …….……… 3
2. Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ………………………… 4
3. Komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ……...…………. 7
B. Target …………………............................................................ 12
1. Target Market …………………...…………………...….. 12
2. Target Audience ……………………………..………...... 12
C. Komparasi …………………...………………….……….… 14
BAB III KONSEP PERANCANGAN ………………………………….. 18
A. Komik …………………………………………...………….. 18
1. Proses Pra Produksi …………………………………….. 20
2. Proses Produksi ………………………………………… 22
B. Konsep Perancangan ……………...……………………..…. 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
1. Penciptaan Desain Karakter ……………..……………… 47
2. Proses Penggambaran …………………………..………. 56
BAB IV VISUALISASI KARYA …………………………………….. 65
A. Komik ………………………..…………………………… 65
B. Logo ………………………………………..………….…. 71
C. Media …………………………………………………….. 75
BAB V PENUTUP …………………………………………………….. 80
A. Kesimpulan ………………………………………….…….. 80
B. Saran-saran ………………………………………..………. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan mempunyai
banyak sekali keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa di Indonesia ini
disebabkan oleh tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki kebudayaan sendiri-
sendiri yang telah ada sejak jaman nenek moyang. Keanekaragaman itu tentunya
menjadi kekayaan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan bukan menjadi
perbedaan atau pemecah bagi kehidupan berbangsa.
Keanekaragaman budaya itu menghasilkan berbagai macam hasil budaya,
baik yang berupa hasil karya seni rupa, seni tari, dan atau aspek yang paling
penting dalam dalam suatu komunitas, yaitu aksara atau huruf yang tercipta dari
budaya itu sendiri, dari berbagai daerah di Indonesia satu aksara yang membuat
penulis tertarik untuk mengetahui asal-usulnya, yaitu sejarah adanya aksara Jawa,
atau yang dinamakan Aksara Carakan.
Setiap penduduk Jawa sendiri pun banyak sekali yang tidak mengerti akan
asal mula Aksara Jawa, bahkan banyak pula penduduk Jawa tidak bisa menulis
Aksara Jawa, hal ini sangat mengkhawatirkan akan kelestarian budaya lokal.
Kendala yang masih dihadapi adalah tentang generasi muda yang kurang
tertarik untuk mengetahui sejarah-sejarah yang ada di Negerinya sendiri, lebih
suka membaca sejarah atau cerita yang berasal dari negara asing, jika tidak
adanya promosi yang mengangkat sejarah dalam negeri maka dampak yang paling
besar adalah kepunahan sejarah lokal itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
B. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa masalah yang
dihadapi untuk mempromosikan sejarah awal mula aksara Jawa kedalam cerita
komik antara lain :
1. Bagaimana cara mengenalkan Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, dengan
membuat komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa agar tercapai ke target
audience?
2. Bagaimana merancang komik yang menarik, naratif dan komunikatif?
C. Tujuan Perancangan
Tujuan penulis yang dapat dijadikan jawaban sementara dari permasalahan
dalam pengenalan cerita rakyat kepada remaja dan anak-anak melalui komik
Sejarah Asal Mula Aksara Jawa adalah :
1. Mengenalkan Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan cara membuat komik
sejarah asal mula aksara jawa agar tercapai ke target audience.
2. Merancang komik yang menarik, naratif dan komunikatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk
1. Sejarah komik dan cerita rakyat di Indonesia
Era 70an adalah meledaknya dunia komik di Indonesia, khususnya tentang
kepahlawanan, pada era tersebut beberapa dikenal dengan cergamis single fighter
bersifat mandiri, semua karya cergamis dihasilkan sendiri. Saat itu belum ada
istilah team work atau kerja tim, semua pekerjaan dari penulisan naskah cerita,
sketsa pensil, inking (penintaan), dan coloring (pewarnaan) dilakukan sendiri oleh
sang cergamis, di era ’70-an, para cergamis belum bersentuhan dengan
kecanggihan teknologi informasi seperti scanner serta program aplikasi seperti
Adobe Photoshop dan CorelDraw, maka bisa kita bayangkan bahwa cergamis dan
komikus pada era itu sangat hebat perjuanganya.
Sedangkan cergam dan komik tentang cerita rakyat di Indonesia juga
banyak diciptakan pada era 60-70an, jaman dahulu cerita rakyat sangat familiar
dalam benak masyarakat, dan anak-anak pun juga sering mendengarkan dongeng
tentang cerita legenda Tanah Air sebelum mereka tidur, hal ini berbeda sekali
dengan jaman sekarang yang kebanyakan masyarakat tidak lagi mengenal cerita
legenda bangsanya sendiri, dan lebih bangga bila membaca atau melihat cerita
legenda dari luar negeri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Sejarah Asal Mula Aksara Jawa
Cerita asal mula Aksara Jawa merupakan kisah cerita rakyat di Jawa, yang
penulis ambil dari buku yang berjudul Cerita Rakyat Nusantara, buku tersebut
diciptakan oleh Dian K, illustrator buku tersebut adalah Yol Yuhanto dan Aji
Meis, adapun penerbit dari buku Cerita Rakyat Nusantara adalah PT. Buana Ilmu
Populer (kelompok Gramedia).
Cerita Asal Mula Aksara Jawa sendiri bercerita tentang kisah seorang
pemuda bernama Ajisaka dengan dua punggawa yang bernama Dhora dan
Sembadha, serta Prabu Dewata Cengkar yaitu seorang prabu yang gemar
memakan daging manusia yang berawal karena seorang juru masak kerajaan tidak
sengaja terpotong jarinya dan masuk kedalam masakan, lalu masakan itu dimakan
oleh Prabu Dewata Cengkar. Suatu ketika Ajisaka menantang agar Prabu Dewata
Cengkar memakan Ajisaka tetapi dengan syarat Prabu Dewata Cengkar harus
memberi tanah seluas panjang surban yang diikatkan di leher Ajisaka.
Prabu Dewata Cengkar pun memenuhinya, ia mengukur dengan cara
menarik kain surban Ajisaka, tetapi dengan kekuatan Ajisaka kain selendang itu
memanjang hingga mencapai ke tepian laut Pantai Selatan, lalu Ajisaka
menghempaskan Prabu Dewata Cengkar ke tengah-tengah laut Pantai Selatan
tersebut, dan secara tiba-tiba Prabu Dewata Cengkar berubah menjadi seekor
buaya putih.
Setelah menang melawan Prabu Dewata Cengkar, Ajisaka pun menjadi raja
di Negara Madhangkamulan, Ajisaka yang pernah menitipkan Keris Pusakanya
kepada salah satu punggawanya yang bernama Sembada di Pulau Majethi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
mengutus Dhora untuk mengambil Keris Pusaka tersebut, dikarenakan Sembadha
begitu mempertahankan amanat Ajisaka yaitu tidak boleh memberikan Keris
Pusaka tersebut ke tangan orang lain selain Ajisaka sendiri yang mengambilnya,
Dhora dan Sembadha pun bertarung, dan karena mereka sama saktinya, keduanya
tewas atas pertempuran tersebut.
Ajisaka mendengar tentang tewasnya kedua punggawa yang sangat setia
dan terpercaya itu dari salah seorang pengawal kerajaan, Ajisaka baru teringat
tentang pesan yang di berikan kepada Sembadha untuk tidak memberikan Keris
Pusaka kepada orang lain selain Ajisaka, lalu Ajisaka pergi ketempat dimana
kedua punggawanya bertempur, Ajisaka sangat menyesal atas kelalaianya, dan
dari peristiwa itu Ajisaka membuat Aksara yang berbunyi :
Artinya adalah :
ha na ca ra ka : Ana utusan (ada utusan)
da ta sa wa la : Padha kekerengan (saling berselisih pendapat)
pa dha ja ya nya : Padha digdayané (sama-sama sakti)
ma ga ba tha nga : Padha dadi bathangé (sama-sama mejadi mayat)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Penulis sertakan diskripsi mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa antara lain sebagai berikut :
a. Ajisaka
Seorang pengembara yang tinggal di sebuah negara yang bernama
Majethi, berwajah rupawan dan mempunyai kepribadian yang luhur,
mempunyai keris pusaka yang dititipkan kepada punggawanya yang
bernama Sembada.
b. Prabu Dewata Cengkar
Seorang Raja di sebuah negara yang bernama Madhangkamulan,
mempunyai kegemaran memakan daging manusia yang berawal dari
ketidaksengajaan dari seorang juru masak istana yang terpotong
jarinya dan masuk kedalam masakan, seiring dengan berjalanya waktu
dan dari kebiasaan memakan daging manusia membuat Prabu Dewata
Cengkar mempunyai kepribadian yang kejam dan perangai yang
mengerikan.
c. Sembadha
Seorang punggawa dari Ajisaka yang menjaga amanat membawa keris
sakti milik Ajisaka, cenderung mempunyai sifat pendiam dan patuh
terhadap perintah Ajisaka.
d. Dhora
Seorang punggawa dari Ajisaka yang menemani pengembaraan
Ajisaka ke negara Majethi, patuh terhadap perintah Ajisaka,
mempunyai sifat periang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
e. Patih Kerajaan Madhangkamulan
Seorang Patih kerajaan Majethi, yang bertahun-tahun mengabdi untuk
raja diraja di kerajaan tersebut. Mempunyai sifat patuh dan setia
terhadap segala perintah raja walaupun umurnya sudah menua.
f. Negara Majethi
Negara dimana Ajisaka tinggal, Negara yang makmur dan melimpah
akan sandang pangan, sebagian besar rakyat Negara Majethi
mempunyai pekerjaan sebagai petani.
g. Negara Madhangkamulan
Negara yang di pimpin oleh Prabu Dewata Cengkar, Raja yang agung
bijaksana, dan mempunyai sandang pangan yang melimpah, tetapi
kemudian berubah menjadi Negara yang sepi dan mencekam, karena
satu persatu rakyatnya dimakan oleh Prabu Dewatacengkar.
3. Komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa
Sejarah Asal Mula Aksara Jawa adalah cerita tentang Ajisaka yang berjiwa
besar, berani mengorbankan dirinya demi orang lain, yaitu orang lemah yang
membutuhkan pertolongan, sedangkan Prabu Dewata Cengkar adalah seorang
Raja yang terhanyut oleh nafsu, sehingga sifat kebijaksanaanya berubah menjadi
sifat tamak dan kejam, lalu seorang punggawa yang setia yaitu Dhora dan
Sembada, makna dari kisah mereka adalah sifat patuh untuk mejaga amanat dari
sang majikan walaupun pertempuran taruhannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ini penulis lebih menyorot pada
makna atau pelajaran yang bisa dipetik untuk pembaca, yaitu karakter dari
masing-masing tokoh dalam cerita tersebut, komik dari cerita ini juga menyajikan
nuansa komik yang menghibur, terdapat pesan moral dari sebuah komik
petualangan yang seru dan mengasyikan, tetapi tidak luput dari pembelajaran
sejarah terciptanya Aksara Jawa yang kebanyakan dari anak atau orang dewasa
kurang mengetahui asal mula terciptanya Aksara Jawa tersebut.
Berdasarkan tinjauan umum, analisa terhadap komik dan komponen
penyusunannya, maka komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa memiliki
karekteristik sebagai berikut:
a. Tema cerita
Tema yang diangkat adalah cerita petualangan dan realita kehidupan
yang penuh dengan pesan moral, gagasan cerita dalam komik ini
berlandaskan dengan cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, dalam cerita
rakyat dan sedikit ditambah imajinasi penulis dengan tanpa mengurangi
pesan yang terkandung di dalamnya. Alur cerita yang digunakan adalah
alur maju dengan urutan awal, tengah, akhir.
b. Sasaran pembaca
Sasaran pembaca dalam perancangan komik adalah masyarakat yang
akan menjadi konsumen apabila komik ini diedarkan, yaitu :
1) Anak remaja dan tidak menutup kemungkinan dari semua usia
2) Semua jenis kelamin (pria dan wanita)
3) Semua Agama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
4) SD-SMU, tidak menutup kemungkinan dari semua tingkat
pendidikan
5) Wilayah demografi untuk wilayah Solo dan sekitarnya
6) Semua strata golongan
c. Fungsi
Fungsi utama dalam perancangan komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa
adalah pelestarian budaya lokal yaitu mengenalkan cerita budaya sejarah,
serta fungsi komik sebagai media hiburan, mengingat komik merupakan
media yang efektif dalam membentuk mentalitas pembacanya.
d. Bentuk visualisasi komik
Komik ini berbentuk komik buku dengan acuan ukuran komik model
Jepang 13 x 18 cm, tebal halaman 44 halaman.
e. Unsur komik dan gaya gambar
1) Teknik gambar
Teknik gambar langsung menggunakan pen tablet dan finishing
menggunakan teknik digital dengan komputer dan proses cetak
2) Typografi
Typografi dalam halaman cover meliputi judul, credits, (keterangan
tentang sang pembuat komik/writer sebagainya) dan indica
(keterangan tentang penerbit, waktu terbit, pemegang hak cipta dan
sebagainya), sedangkan dalam hal isi digunakan untuk keperluan
lettering yang meliputi kalimat dialog, narasi, sound effect, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sebagainya. Untuk mendukung kesan yang akan disampaikan dalam
sebuah pesan, typografi disesuaikan dengan karakter pesan tersebut.
3) Gaya gambar
Gaya gambar dalam pembuatan komik Sejarah Asal Mula Aksara
Jawa menggunakan jenis gambar manga, alasan menggunakan
dengan gaya gambar kartun manga adalah memodernkan karakter
tetapi tidak menghilangkan sisi budaya dari karakter tersebut.
4) Desain properti
Desain properti berupa kostum dan latar belakang. Desain
disesuaikan dengan tema dan nuansa jaman pra modern.
5) Desain karakter
Desain karakter disesuaikan dengan tema dan ditambah imajinasi
penulis sendiri untuk penguat dalam pembuatan karakter.
6) Layout
Tata letak dan cara membaca komik ini sesuai dengan cara membaca
yang lazim dengan komik di Indonesia, dari ke kiri ke kanan, dan atas
ke bawah, halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover
depan dan berakhir pada lembaran sebelum cover belakang. Bentuk
panel dibuat bervariasi disesuaikan dengan ilustrasi dan kesan yang
akan disampaikan. Panel dalam komik ini dibuat bervariasi, tidak
hanya menggunakan bentuk kotak dengan ukuran yang sama, dan
gambar terkadang dibuat melebihi pada garis panel, hal itu
dimaksudkan agar pembaca tidak merasa bosan. Sudut pandang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
digunakan meliputi sudut pandang mata burung (tampak atas), Sudut
pandang mata manusia (normal), sudut pandang mata katak (tampak
dari bawah), hal itu di maksudkan agar menimbulkan kesan ruang,
dan lebih menarik untuk menyimaknya.
7) Pesan komik
Komik begitu melekat kepada anak-anak dan remaja, sebuah masa
yang haus akan keinginan bermain dan berfantasi. Mungkin atas
dasar demikianlah komik memiliki kekuatan yang boleh dikatakan
luar bisa untuk berimajinasi. Sebuah spirit seorang anak yang serba
ingin tahu dan penuh dengan imajinasi. Sementara dipihak lain,
komik juga mendapat image sebagai penghambat pelajaran anak/
pelajar, karena dianggap membuat malas, membuang-buang waktu
dan mengurangi minat baca buku pelajaran sekolah. Lepas dari
permasalahan nilai baik dan buruknya penilaian komik, komik
Sejarah Asal Mula Aksara Jawa mengandung pesan moral tentang
membedakan antara sifat baik dan buruk dan mengajarkan tentang
kejujuran, kesetiaan dalam melaksanakan amanat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
B. Target
1. Target Market
Sasaran utama perancangan komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa adalah
anak-anak dan remaja agar mereka lebih mengenal sebuah kekayaan dari
cerita/legenda budaya lokal yang kini kian hari semakin dilupakan. Target market
tersebut dapat ditinjau dalam segmentasi sebagai berikut :
a. Demografi
1) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
2) Golongan usia : 8 - 18 tahun
3) Pendidikan : SD - SMU
4) Agama : Semua agama
b. Geografi : Seluruh wilayah Jawa
c. Psikografi : Anak-anak/remaja, terutama yang mempunyai rasa
keingintahuan tinggi terhadap budaya lokal.
2. Target Audience
Selain anak-anak dan remaja sebagai sasaran utama dalam target market,
terdapat pula komponen yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
pembelian produk komik. Komponen tersebut tergolong dalam target audience.
Adapun target audience dapat ditinjau dalam segmentasi sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
a. Primer
1) Demografi
a) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
b) Golongan usia : 8 - 18 tahun
c) Pendidikan : SD - SMU
d) Agama : Semua agama
2) Geografi : Seluruh wilayah Jawa atau luar Jawa.
3) Psikografi : Anak-anak/ remaja yang mempunyai kesadaran
akan kelestarian budaya lokal dan yang lebih
bisa memahami dan menilai tentang pesan moral
yang ada dalm komik.
b. Sekunder
1) Demografi
a) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
b) Golongan usia : 19 - 40 tahun
c) Pendidikan : SMU – Dewasa/Orang tua
d) Agama : Semua agama
2) Geografi : Seluruh wilayah Jawa atau luar Jawa.
3) Psikografi : Dewasa/orang tua yang mempunyai kesadaran
akan kelestarian budaya lokal dan yang lebih bisa
memahami dan menilai tentang pesan moral yang
ada dalm komik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
C. Komparasi
Sebuah karya ilustrasi karakter dari seorang teman yang berstatus sebagai
ilustrator sebuah studio di Jakarta yang bernama Sweta Kartika, karyanya
cenderung memodernkan suatu tokoh legenda atau kolosal, mempunyai karakter
garis arsir yang lebih dominan dalam karyanya, mungkin untuk menambah kesan
tradisi, penulis akan memakai teknik arsir dalam komik Sejarah Asal Mula Aksara
Jawa ini.
Karya tersebut penulis jadikan sebagai komparasi visual dikarenakan
menurut penulis karya itu sangat imajinatif, tidak membosankan dan cenderung
memberikan sentuhan baru yang fresh pada suatu karakter budaya..
Contoh gambar ilustrasi karakter oleh Sweta Kartika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Adapun komik yang memiliki kesamaan secara visual, dan sebagai
pembanding komik yang menjadi acuan dalam perancangan komik Sejarah Asal
Mula Aksara Jawa ini, yaitu :
1. Garudayana
a. Data komik
1) Tema komik : Petualangan
2) Format komik : Komik buku
3) Ukuran komik : 17 x 26 cm
4) Gaya gambar : Manga
5) Visualisasi : - Cover full color
- Isi full color
6) Pengarang : Is Yuniarto
7) Penerbit : M&C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b. Alasan
Beberapa alasan pemilihan sebuah komik Garudayana sebagai kompetitor
dalam perancangan komik Sangkuriang sebagai berikut:
1) Produk komik sama-sama produk lokal.
2) Sama-sama mengangkat tentang sejarah budaya lokal
2. Mahabharata
a. Data komik
1) Tema komik : Petualangan dan peperangan
2) Format komik : Komik buku
3) Ukuran komik : 17 x 26 cm
4) Gaya gambar : Semi realis
5) Visualisasi : - Cover full color
- Isi black & white
6) Pengarang : R.A. Kosasih
7) Penerbit : Kampus Budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Alasan
Beberapa alasan pemilihan sebuah komik Mahabharata sebagai kompetitor
dalam perancangan komik Sangkuriang sebagai berikut:
1) Produk komik sama-sama produk lokal.
2) Sama-sama mengangkat tentang sejarah budaya lokal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Komik
Komik merupakan sebuah buku yang didalam terdapat cerita atau percakapan
dan disertakan gambar, yang meminati komik sebagian besar adalah remaja dan
anak-anak, komik juga biasa disebut dengan istilah yang dikenal sebagai cerita
bergambar (cergam) terdiri dari teks atau narasi yang berfungsi sebagai penjelasan
dialog dan alur cerita. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam,
tetapi kekayaan budaya tersebut bila tidak dilestarikan maka akan punah atau
generasi bangsa tidak akan mengetahui kekayaan budaya tersebut pernah ada di
Indonesia.
Masyarakat yang cenderung meninggalkan budaya lokal disebabkan karena
semakin bebasnya budaya dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, dan
ditambah dengan berkembangnya teknologi yang terus mengalami kemajuan di
segala aspek kehidupan termasuk di dalamnya adalah teknolgi komunikasi visual,
sebagai gambaran nyata bahwa dimulai dari ditemukannya listrik hingga teknologi
digital yang sangat memudahkan manusia untuk mengerjakan dan melihat
sesuatu. Hal itu juga yang turut mengubah perilaku pemikiran masyarakat
Indonesia, terutama anak-anak dan remaja.
Komik merupakan media yang efektif dalam membentuk mentalitas
pembacanya khususnya terhadap anak-anak dan remaja, karena pesan-pesan di
dalam komik terlihat lebih nyata dari pada sebuah buku/ novel, di dalam komik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
pembaca seolah dibawa dan diajak langsung terlibat di dalamnya melalui gambar
ilustrasi-ilustrasi yang saling kait-mengait dengan alur ceritanya, meskipun komik
tidak terbatas untuk usia anak-anak dan remaja, namun pada kenyataan bahwa
pembaca komik sebagian besar adalah anak-anak dan remaja yang sangat
berpotensi untuk menirukan hal-hal yang dilihat dan diketahuinya, meskipun
komik-komik produksi dalam negeri dengan cerita budaya lokal masih bisa
ditemui di toko-toko buku, tetapi komik-komik tersebut lebih didominasi oleh
komik produksi luar negeri seperti komik Jepang atau yang biasa disebut komik
Manga dan komik Amerika, dan jika selama ini anak-anak dan remaja selalu
disuguhi oleh komik-komik luar negeri dengan pesan budaya yang mereka bawa
dari negara komik tersebut diproduksi, maka hal itu akan semakin membuat
generasi mendatang lebih terbiasa dengan budaya-budaya luar, semakin tidak
mengenal budaya lokal yang semestinya harus tetap dijaga, dan budaya lokal akan
terus terjajah hingga ke akar.
Penulis merancang komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan sasaran
utama adalah anak-anak dan remaja, karena di usia mereka masih sangat
apresiasif dengan komik, dan dengan misi pelestarian budaya maka anak-anak dan
remaja menjadi sasaran utama dalam komik ini karena mereka adalah generasi
penerus dan pewaris budaya yang akan datang. Penulis menyampaikan pesan yang
ada dalam cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan karakter yang sesuai
dengan psikografis sasarannya, yaitu anak-anak dan remaja yang kurang
menyukai hal-hal yang serius dan lebih menyukai hal-hal yang bersifat
menyenangkan dan menghibur, dengan konsep black and white dan karakter
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
kartun dengan bahasa sehari-hari yang sudah akrab didengar oleh anak-anak dan
remaja, penulis berharap dengan komik yang penulis buat ini akan menjadikan
generasi muda lebih mengenal sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.
1. Proses Pra Produksi
Dalam proses produksi komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, penulis
memulai dengan tahap pra produksi, pertama penulis memahami dan
menerjemahkan cerita dari kisah Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan bahasa
yang lebih dikenal dan akrab anak-anak dan remaja, kemudian menentukan
konsep. Konsep dalam komik adalah rancangan untuk landasan mencapai tujuan
yang diharapkan dari pembuatan komik ini, dalam proses ini penulis
menghasilkan susunan konsep komik antara lain :
a. Jenis komik
Menentukan jenis komik yang akan diproduksi. Dalam merancang komik
yang akan diproduksi, penulis menggunakan referensi komik model
Manga pada umumnya untuk ukuranya penulis menggunakan ukuran 18
cm x 13 cm.
b. Tema cerita
Tema merupakan ide dasar komik. Sebelum komik tersusun menjadi
sebuah naskah, gagasan tertuang dalam suatu tema. Penulis mengangkat
tema petualangan yang mengambil salah satu tokoh sebagai penekan/
tokoh utama sesuai dalam cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa yaitu
Ajisaka, dalam kisah ini Ajisaka digambarkan sebagai tokoh yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
tampan, sakti mandraguna, pantang menyerah, dan memiliki ambisi yang
besar.
c. Konsep warna
Dalam komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa penulis menggunakan 5
warna pokok yaitu coklat, merah, biru, kuning, dan hitam yang
mempunyai makna sebagai berikut :
Merah
C : 0M : 100 Y : 100 K : 0
Panton : 485 C
Biru
C : 91 M : 80 Y : 0 K : 0
Panton : 2726 C
Kuning
C : 0M : 0 Y : 100 K : 0
Panton : Process Yellow C
Hitam
C : 0M : 0 Y : 0 K : 100
Panton : Process Black C
d. Jumlah Halaman
Menentukan jumlah halaman sangat berkaitan dengan jenis komik yang
diproduksi, dan biaya produksi. Rencana komik yang akan diproduksi
penulis mencapai 42 halaman black and white.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Proses Produksi
Setelah konsep tersusun dalam tahap pra produksi, proses selanjutnya adalah
tahap produksi. Proses produksi adalah realisasi dari konsep yang telah dirancang,
dalam proses produksi komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, penulis melalui
berbagai langkah, antara lain :
a. Story line
Menentukan alur cerita komik, dalam komik Sejarah Asal Mula Aksara
Jawa yang akan penulis produksi adalah alur maju yaitu dengan urutan
awal, tengah, akhir. Alasan penulis menggunakan alur ini adalah untuk
mendukung/ menguatkan tema komik yaitu petualangan. Adapun story
line secara garis besar yang berdasarkan legenda adalah sebagai berikut:
1) Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang ksatria yang bernama
Ajisaka, tepatnya di Pulau Majethi, Ajisaka mempunyai paras wajah
yang tampan dan rupawan, mempunyai sifat yang ramah suka
menolong dan berbudi luhur, selain itu Ajisaka juga mempunyai ilmu
kanuragan yang tinggi. Ajisaka mempunyai dua orang punggawa
bernama Dhora dan Sembadha. Kedua punggawa sangat patuh dan
setia kepada Ajisaka, suatu hari Ajisaka ingin pergi berkelana,
bertualang meninggalkan Pulau Majethi, Dhora pergi menemani
Ajisaka sedangkan Sembadha tetap tinggal di Pulau Majethi karena
Ajisaka memerintahkan Sembadha untuk menjaga Keris Pusaka
Ajisaka. Ajisaka berpesan pada Sembadha bahwa Sembadha tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
boleh menyerahkan pusaka itu kepada siapapun kecuali Ajisaka sendiri
yang datang dan mengambil keris pusaka tersebut.
2) Pada saat itu di Jawa terdapat Negara yang terkenal makmur, aman,
dan damai, negara itu bernama Medhangkamulan, Medhangkamulan
mempunyai seorang Raja yang bernama Prabu Dewata Cengkar, Raja
yang berbudi luhur dan bijaksana, suatu hari seorang juru masak
kerajaan terpotong jarinya pada waktu memasak, juru masak itu tidak
menyadari bahwa potongan jarinya masuk kedalam hidangan yang
akan dihidangkan untuk Sang Raja, jari itu pun termakan oleh Prabu
Dewata Cengkar, Sang Raja merasakan daging yang dimakannya
sangat lezat, kemudian Raja mengutus patihnya untuk bertanya kepada
juru masak kerajaan, kenapa masakan itu bisa mempunyai rasa yang
lezat, kemudian diketahui bahwa yang termakan oleh Prabu Dewata
Cengkar adalah daging manusia.
3) Keesokan harinya Prabu Dewata Cengkar memerintahkan Patihnya
untuk menyiapkan seorang rakyatnya untuk disantap, Sang Prabu pun
ketagihan terhadap kelezatan daging manusia tersebut, Sejak saat itu
Prabu Dewata Cengkar harus disediakan satu orang manusia untuk
disantap setiap harinya. Watak dan sifat Sang Prabu berubah menjadi
kejam dan tamak, senang melihat rakyatnya menderita dan tidak peduli
akan kalangsungan hidup negara yang ia pimpin. Negara itu berubah
menjadi negara yang sepi karena satu per satu rakyatnya dimakan oleh
Prabu Dewata Cengkar, selain itu banyak dari rakyat Medhangkamulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
meninggalkan negara itu untuk menyelamatkan diri, seiring berjalanya
waktu Sang Patih pun bingung, karena tidak ada lagi rakyat yang bisa
disuguhkan kepada Sang Raja.
4) Ajisaka bersama Dhora pun sampai di negara Medhangkamulan,
Ajisaka terkejut melihat keadaan negara yang sunyi itu, kemudian ia
mencari tahu dan bertanya kepada penduduk setempat yang masih ada
di negara itu, Setelah Ajisaka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
di Medhangkamulan, Ajisaka memutuskan untuk menghadap Patih
kerajaan, dan menyatakan bahwa ia sanggup menjadi santapan Sang
Raja, awalnya Sang Patih tidak mengijinkan Ajisaka yang masih muda
dan tampan itu dijadikan santapan Prabu Dewata Cengkar, tetapi
Ajisaka memaksa hingga akhirnya Ajisaka dibawa untuk menghadap
Prabu Dwata Cengkar. Sang Prabu heran, mengapa seorang pemuda
yang masih muda dan tampan itu mau dijadikan sebagai santapan
Prabu Dewata Cengkar, tetapi hawa nafsu telah menguasai hati Prabu
Dewata Cengkar, dan Sang Prabu pun tidak sabar untuk menyantap
Ajisaka, tetapi sebelum dijadikan santapan, Ajisaka mengajukan
persyaratan untuk Prabu Dewata Cengkar, Ajisaka rela disantap oleh
Sang Prabu dengan syarat diberi imbalan tanah seluas kain yang
diikatkan di leher Ajisaka, selain itu, Ajisaka juga meminta Prabu
Dewata Cengkar sendirilah yang mengukur tanah tersebut.
5) Permintaan itu dikabulkan oleh Sang Prabu, Ajisaka kemudian
meminta Prabu Dewata Cengkar menarik kain tersebut dari badan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Ajisaka, Ajaibnya, kain itu terus memanjang dan tidak habis-habis,
Prabu Dewata Cengkar terpaksa mundur dan terus mundur menarik
ikat kepala tersebut hingga sampai di tepi Laut Selatan. Ajisaka
mengibaskkan kain tersebut dengan tanganya, hal ini membuat Prabu
Dewata Cengkar terlempar ke laut, dan wujud Prabu Dewata Cengkar
berubah menjadi buaya putih, setelah buaya itu masuk kedalam air,
Ajisaka pun mengumumkan kejadian itu kepada rakyat
Medhangkamulan, lalu Ajisaka diberi amanat oleh rakyat
Medhangkamulan untuk menjadi raja di Negara itu.
6) Medhangkamulan menjadi negara yang sngat makmur dan damai
setelah dipimpin oleh Ajisaka, suatu ketika Ajisaka menyuruh Dhora
pergi ke Pulau Majethi untuk ngambil Keris Pusaka Ajisaka yang
dititipkan kepada Sembadha, sesampai di Pulau Majethi, Dhora
menjelaskan pada Sembadha bahwa dia datang atas perintah Ajisaka
untuk mengambil pusaka yang diamanatkan kepada Sembadha.
Sembadha yang patuh terhadap perintah Ajisaka yaitu tidak boleh
memberikan Keris Pusaka tersebut kepada orang lain selain Ajisaka
sendiri yang mengambil Keris Pusaka tersebut, Dhora pun memaksa
agar Keris Pusaka itu diserahkan kepada Dhora, akhirnya terjadilah
pertempuran antara Dhora dan Sembadha, karena kedua punggawa itu
mempunyai kesaktian yang sama, maka kedua punggawa itu pun
tewas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
7) Prabu Ajisaka mendengar kabar tentang kematian kedua punggawanya
tersebut, Ajisaka menyesal setelah mengingat akan kelalaiannya, lalu
untuk mengabadikan dua punggawanya itu Ajisaka menciptakan
sebuah Aksara yang disebut Aksara Carakan yang berbunyi :
Artinya adalah :
ha na ca ra ka
Ana utusan (ada utusan)
da ta sa wa la
Padha kekerengan (saling berselisih pendapat)
pa dha ja ya nya
Padha digdayané (sama-sama sakti)
ma ga ba tha nga
Padha dadi bathangé (sama-sama mejadi mayat)
b. Cerita perkolom
Membuat deskripsi cerita tentang kolom-kolom yang akan dibuat berdasarkan
story line yang telah dibuat. Adapun cerita perkolom komik ini adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Halaman 1 : Di Negara Majethi.
Panel 1 : Suasana kampung yang damai di negara Majethi
Panel 2 : Gelungan rambut Ajisaka
Panel 3 : Keris Pusaka Ajisaka tampak dari belakang
Panel 4 : Seluruh badan Ajisaka tampak depan
Halaman 2 : Suasana di suatu kampung di Negara Majethi
Panel 1 : Dhora yang sedang bingung mencari topik pembicaraan
Panel 2 : Sembadha bosan mendengar Dhora tertawa
Panel 3 : Ajisaka yang bertanya tentang kemakmuran Majethi, “Hey
Dhora, Sembadha, menurutmu bagaimana keadaan
Majethi ini, apakah rakyat disini kekurangan sandang
pangan?”
Panel 4 : Dhora menjawab, “Makmur dan damai-damai aja bos”
Panel 5 : Sembadha menganggukan kepala
Panel 6 : Ajisaka murung
Halaman 3 : Percakapan di suatu kedai di Majethi
Panel 1 : Dhora bertanya kepada Ajisaka, “Memangnya kenapa bos
bertanya seperti itu?, Apa ada yang salah di negara
Majethi ini?”
Panel 2 : Wajah Ajisaka yang sedang terdiam
Panel 3 : Sembadha berkata, “Apa kami telah membuat bos risau
terhadap sikap kami yang kadang usil?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Panel 4 : Bibir Ajisaka yang sedang tersenyum
Panel 5 : Ajisaka berkata, “Bukan masalah itu, aku cuma berpikir
apakah negara-negara di luar sana juga seperti Majethi ini,
yang damai dan makmur”
Halaman 4 : Percakapan di suatu kedai di Majethi
Panel 1 : Dhora dan Sembadha terkejut dengan pernyataan Ajisaka
Panel 2 : Dhora dan Sembada saling melihat berhadapan
Panel 3 : Sambil meringis Dhora dan Sembadha berkata, “kita tidak