-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan wilayah merupakan salah satu program pembangunan
yang bertujuan untuk mendorong laju pertumbuhan suatu wilayah,
memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di wilayah tertentu, serta
memperkecil kesenjangan pertumbuhan dan ketimpangan kesejahteraan
antar wilayah. Pada prinsipnya, pengembangan wilayah bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dengan
indikator pendapatan perkapita yang merata dan tingkat pengangguran
yang rendah (Alkadir dalam Dewi, 2009). Pada pengembangan wilayah,
kawasan industri dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan. Hal ini
berarti bahwa kawasan industri merupakan salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi yang memiliki daya tarik berbagai kegiatan
untuk berlokasi di pusat pertumbuhan karena mampu mendorong
perkembangan lebih lanjut bagi sektor-sektor ekonomi lainnya.
Kabupaten Jombang merupakan salah satu kabupaten yang terletak
di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar
1.159,50 km. Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang dari tahun ke
tahun didominasi untuk peruntukan lahan pertanian sebesar 43,21 %
dari luas wilayah Kabupaten Jombang keseluruhan. Kabupaten Jombang
memiliki keunggulan dalam sektor pertanian sehingga perekonomiannya
masih dititikberatkan pada kegiatan pada sektor pertanian. Di dalam
RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029 juga disebutkan bahwa
Kabupaten Jombang sampai dengan 20 tahun mendatang direncanakan
tetap menjadi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.
Berdasarkan PDRB pada Tahun 2008, kontribusi sektor pertanian telah
menyumbang 31,20 % dari keseluruhan sektor usaha di Kabupaten
Jombang (Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009).
-
2
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perhatian pembangunan wilayah
Kabupaten Jombang harus lebih banyak terfokus kepada bidang
pertanian. Dalam hal ini bukan tetap harus mempertahankan
keberadaan bidang pertanian dengan segala ciri tradisionalnya,
namun harus lebih mengarah kepada transformasi modern atau
industrialisasi pertanian yang mampu memberikan nilai tambah
terhadap sektor pertanian.
Kegiatan sektor pertanian yang potensial di Kabupaten Jombang
meliputi sub sektor pertanian tanaman pangan. Adapun komoditas
pertanian tanaman pangan yang potensial berdasarkan data Kabupaten
Jombang Dalam Angka Tahun 2009 adalah komoditas padi dengan
rata-rata produktivitas sebesar 60,26 Kw/Ha dan komoditas palawija
yang meliputi tanaman ubi kayu (dengan rata-rata produktivitas
sebesar 131,89 Kw/Ha), serta tanaman ubi jalar dengan rata-rata
produktivitas sebesar 109,21 Kw/Ha. Untuk sub sektor perkebunan,
komoditas yang potensial meliputi komoditas tebu dengan
produktivitas rata-rata sebesar 883,64 Ton/Ha. Untuk sub sektor
kehutanan, komoditas yang potensial adalah komoditas kayu jati
dengan total produksi kayu sebesar 3.716 m3. Untuk sub sektor
peternakan, komoditas yang potensial adalah komoditas sapi (dengan
jumlah produksi daging sebesar 4.259.197 Kg), serta ayam pedaging
dengan jumlah produksi daging sebesar 5.901.981 Kg. Sedangkan untuk
sub sektor perikanan, komoditas yang potensial adalah komoditas
perikanan kolam dengan jumlah produksi sebesar 8.360 Ton.
Namun, sektor pertanian saat ini belum mampu berkontribusi besar
dalam pengembangan wilayah Kabupaten Jombang. Terdapat beberapa
indikator bahwa sektor pertanian belum dapat berkontribusi besar
dalam pengembangan wilayah Kabupaten Jombang. Indikator tersebut
diantaranya dilihat dari perbandingan pendapatan perkapita penduduk
Jombang dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur. Berdasarkan data
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota di Jawa
Timur yang biasa dipakai sebagai data pendapatan perkapita penduduk
untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan, pada tahun
-
3
2008 pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Jombang hanya
sebesar 9.515,72 ribu rupiah. Jika dibandingkan dengan Propinsi
Jawa Timur, pendapatan perkapita Kabupaten Jombang ternyata masih
berada di bawah pendapatan perkapita Propinsi Jawa Timur, dimana
pendapatan perkapita propinsi Jawa Timur pada tahun 2008 adalah
sebesar 16.756,56 ribu rupiah (Data Makro Sosial Ekonomi Jawa
Timur, 2008).
Indikator selanjutnya dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi
wilayah. Pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jombang yang sampai
saat ini masih memprioritaskan pertanian sebagai sektor utamanya
ternyata masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota
se-Jawa Timur. Berdasarkan data PDRB Kabupaten/Kota Jawa Timur
2004-2008, rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah yang
berada di Jawa Timur sebesar 5,94%, sedangkan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Jombang hanya sebesar 5,80%. Dengan demikian pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Jombang dapat dikatakan rendah karena masih
dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh Jawa Timur.
Berdasarkan indikator-indikator yang ada, dapat disimpulkan
bahwa secara garis besar perkembangan sektor petanian belum mampu
menghasilkan nilai tambah (added value) dalam pengembangan wilayah
di Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, pengembangan pertanian
haruslah diikuti dengan pengembangan sektor komplemen, yaitu
pengembangan industri yang berbasiskan komoditas pertanian unggulan
sehingga akan diperoleh sumber nilai tambah bagi hasil
pertanian.
Alasan diperlukan pengembangan industri adalah karena sektor
pertanian membutuhkan industri ekstraktif yang mampu mengolah
seluruh hasil-hasil pertanian dan sektor industri membutuhkan bahan
baku dalam proses pengolahannya. Seperti yang diketahui, Kabupaten
Jombang memiliki keunggulan komparatif yaitu adanya sumber daya
dalam bentuk komoditas pertanian yang beragam dan besarnya jumlah
tenaga kerja yang berbasis pada pertanian, hal inilah yang menjadi
dasar bahwa
-
4
basis industri memang tepat dalam pengembangan wilayah di
Kabupaten Jombang karena sebagian besar industri menggunakan bahan
baku lokal yang berasal dari hasil-hasil pertanian.
Pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian
unggulan ini sesuai dengan substansi yang tertuang di dalam RTRW
Propinsi Jawa Timur 2009-2029 dimana disebutkan bahwa Kabupaten
Jombang merupakan daerah yang diarahkan pada pengembangan kegiatan
sektor pertanian, perkebunan agro, dan industri. Di dalam RPJP
Daerah Kabupaten Jombang 2005-2025 yang merupakan kerangka dasar
pengelolaan pembangunan kabupaten dalam jangka panjang, disebutkan
bahwa visi Kabupaten Jombang adalah Kabupaten Jombang sebagai
Sentra Agribisnis di Jawa Timur 2025. Salah satu misi untuk
mewujudkan visi tersebut adalah dengan mewujudkan struktur
perekonomian yang kokoh berbasis pertanian sebagai penggerak utama
dan didukung keunggulan sektor pendukung yang dalam hal ini adalah
sektor industri.
Diharapkan dengan adanya pengembangan industri pengolahan
berbasis komoditas pertanian unggulan tersebut dapat memberikan
nilai tambah terhadap produk-produk atau komoditas pertanian
unggulan yang dihasilkan demi mencapai visi Kabupaten Jombang.
1.2 Rumusan Permasalahan
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam
pengembangan wilayah di Kabupeten Jombang. Namun sektor pertanian
tersebut belum mampu memberikan nilai tambah terhadap pengembangan
wilayah Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, diperlukan suatu
pengembangan industri pengolahan yang berbasiskan komoditas
pertanian unggulan guna meningkatkan nilai tambah dalam
pengembangan wilayah Kabupaten Jombang.
Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini
adalah: Faktor-faktor apa saja yang paling
-
5
berpengaruh dalam pengembangan industri pengolahan berbasis
komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang?
1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan model pengembangan
industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di
Kabupaten Jombang.
Adapun sasaran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Menentukan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten
Jombang. 2. Menentukan faktor-faktor apa saja yang paling
berpengaruh
didalam pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas
pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.
3. Merumuskan model dinamik industri pengolahan berbasis
komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang serta
mensimulasikannya.
4. Menentukan skenario pengembangan industri pengolahan berbasis
komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Kabupaten
Jombang. Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang terletak di
bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar
1.159,50 km. Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat
strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau
Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung,
serta jalur Malang-Tuban.
Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21 Kecamatan yang terdiri dari
306 Desa/Kelurahan. Adapun batas administratif Wilayah Kabupaten
Jombang adalah: Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro dan
Kabupaten Lamongan Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan
-
6
Kabupaten Malang Sebelah Timur : Kabupaten Mojokerto Sebelah
Barat : Kabupaten Nganjuk
Lebih jelasnya menegenai ruang lingkup wilayah penelitian
dapat dilihat pada peta 1.1
1.4.2 Ruang Lingkup Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pengembangan
industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di
Kabupaten Jombang guna meningkatkan nilai tambah terhadap
pengembangan wilayah Kabupaten Jombang itu sendiri. Penelitian ini
dilakukan untuk mengidentifikasi komoditas pertanian unggulan,
menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam pengembangan
industri pengolahan, merumuskan model dinamik industri pengolahan
serta mensimulasikannya, dan merumuskan skenario pengembangan
industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di
Kabupaten Jombang.
Penelitian ini fokus terhadap faktor-faktor internal yang
mempengaruhi pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas
pertanian unggulan di Kabupaten Jombang. Oleh kerena itu,
faktor-faktor eksternal tidak akan dibahas dalam penelitian ini.
Adapun yang dimaksud dengan faktor-faktor internal adalah meliputi
hal-hal seperti berikut ini : pasar, bahan baku, fasilitas,
aksesibilitas, tenaga kerja, serta infratruktur. Kemudian yang
dimaksud dengan faktor-faktor eksternal adalah meliputi hal-hal
seperti berikut ini : kelembagaan, teknologi, kebijakan, serta
pemasaran.
1.4.3 Ruang Lingkup Substansi
Lingkup substansi dalam penelitian ini berkaitan dengan teori
pengembangan wilayah, teori pengembangan kawasan pertanian, teori
pengembangan industri, serta teori permodelan dan simulasi sistem
dinamik.
-
7
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Teoritis Manfaat toritis dari penelitian ini adalah untuk
menambah
wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan dalam pengembangan wilayah
berbasis industri.
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan oleh
Pemerintah Kabupaten Jombang selaku regulator sebagai pedoman
untuk mengembangakan industri pengolahan berbasis komoditas
pertanian unggulan dengan arahan yang tepat dalam upaya peningkatan
nilai pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jombang.
1.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini memiliki sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian,
rumusan masalah yang diajukan, tujuan penelitian, ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup pembahasan yang diangkat dalam
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai teori
pengembangan wilayah, teori pengembangan kawasan pertanian, teori
pengembangan industri, konsep permodelan, serta kajian pustaka yang
didapatkan dari teori yang ada.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi pendekatan penelitian,
jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode
penelitian yang meliputi jenis data dan pengumpulan data, serta
teknik analisis data.
-
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memberikan gambaran umum mengenai Kabupaten Jombang yang
berkaitan dengan aspek-aspek yang akan di analisis dalam penelitian
serta pembahasan analisis-analisis untuk mencapai tujuan dalam
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan yang merupakan
rangkuman dari seluruh pembahasan untuk menjawab tujuan yang ingin
dicapai. Selain itu, juga memuat saran atau rekomendasi yang
terkait dengan model pengembangan industri pengolahan berbasis
komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.
-
9
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
Penentuan komoditas pertanian
unggulan
Penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam
pengembangan industri pengolahan komoditas pertanian
unggulan
Perumusan model dinamik industri
pengolahan komoditas pertanian
unggulan serta mensimulasikannya
Penetuan skenario pengembangan
industri pengolahan komoditas pertanian
unggulan
Kabupaten Jombang memiliki potensi besar di sektor pertanian
Belum mampu memberikan nilai tambah dalam pengembangan
wilayah
Diperlukan pengembangan sektor komplemen (sektor industri) untuk
mengoptimalkan potensi pertanian yang dimiliki
Upaya pengembangan industri pengolahan di Kabupaten Jombang
Skenario pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas
pertanian unggulan di Kabupaten Jombang
Ha
sil
ya
ng
dih
ara
pk
an
La
tar
Bel
ak
an
g d
an
Ru
mu
san
Ma
sala
h
Tu
jua
n d
an
Sa
sara
n
-
10
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
11
-
12
Halaman ini sengaja dikosongkan