Laporan Akhir Kegiatan PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN PROVINSI ACEH Oleh : Yufniati ZA Cut Nina Herlina Elviwirda Rosdewani Fitriah BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NAD BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2011
27
Embed
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2011/... · Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Akhir Kegiatan
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN PROVINSI ACEH
Oleh :
Yufniati ZA Cut Nina Herlina
Elviwirda Rosdewani
Fitriah
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NAD BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN 2011
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
i
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun dari hasil pelaksanaan Kegiatan Pendampingan
Teknologi dan Supervisi pelaksanaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(PUAP) di Provinsi Aceh. Kegiatan PUAP dilaksanakan berdasarkan Surat Kuasa
Pengguna Anggaran (SKPA) I Nomor SKPA-2313/WPB.13/KP.0521/2011 tanggal
26 April 2011 dan SKPA II Nomor 3740/KU.130/I.10/2011 tanggal 09 Nopember
2011 yang di SKPA kan oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian (B2P2TP) kepada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam. Laporan ini menyajikan hasil kegiatan yang
berkenaan dengan Penyaluran biaya operasional Penyelia Mitra Tani (BOP PMT),
Pengembangan Gapoktan, Pendampingan Teknologi dan Supervisi pelaksanaan
Program PUAP yang mencakup koordinasi, apresiasi teknologi, dan evaluasi
sekaligus memfasilitasi penyiapan teknologi dan peningkatan SDM.
Penyusunan laporan ini melibatkan Penyelia Mitra Tani (PMT) maupun tim
Gapoktan sehingga BPTP memperoleh informasi teknologi yang dibutuhkan oleh
petani sesuai dengan tingkat pengetahuannya. Kegiatan PUAP merupakan
kegiatan Pendampingan dengan Program SL-PTT dan Primatani yang ada di
Provinsi Aceh. Adapun sumber informasi diperoleh dari Gapoktan, Penyelia Mitra
Tani (PMT), Penyuluh Pendamping dan Tim Teknis Kabupaten/Kota, sehingga
laporan ini dapat terselenggara atas bantuan dan kerjasama dari semua pihak.
Disadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun
mengharapkan dan menerima masukan baik berupa kritik maupun saran guna
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna
dan bermanfaat adanya.
Banda Aceh, Desember 2011 PenanggungJawab Kegiatan,
Ir. Yufniati ZA NIP. 19570304 198303 2 002
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
ii
RINGKASANRINGKASAN
Kemiskinan di perdesaan merupakan masalah utama nasional yang tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan, salah satunya ditempuh melalui pendekatan pengembangan usaha agribisnis perdesaan. Tujuan digulirkannya program PUAP ini adalah untuk menumbuhkembangkan kegiatan usaha agribisnis di perdesan sesuai dengan potensi wilayah melalui koordinasi Gapoktan sebagian organisasi petani. Meningkatkan fungsi Gapoktan sebagai lembaga ekonomi petani agar dapat menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dan akses pasar. Meningkatkan Program-program Kementerian Pertanian yang telah ada sebelumnya dan utamanya dalam memfasilitasi akses permodalan petani untuk mendukung usaha agribisnis perdesaan dan mengurangi kemiskinan serta pengangguran di perdesaan.
Provinsi Aceh merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang mendapat program PUAP yang dilaksanakan pertama sekali pada tahun 2008 sampai 2011, dan sudah berjalan empat tahun pelaksanaan. Tahun 2008 Aceh mendapat kuota 600 desa/Gapoktan yang tersebar pada 19 kabupaten dan demikian juga untuk tahun 2009 mendapat tambahan kuota 275 desa/Gapoktan namun yang terealisasi 261 desa/Gapoktan. Pada tahun 2010 mendapat kuota 390 desa/Gapoktan dan yang terealisasi hanya 336 desa/Gapoktan yang tersebar pada 21 kabupaten/kota dan tahun 2011 mendapat kuota tambahan 468 desa/Gapoktan tetapi yang terealisasi 433 desa/Gapoktan yang tersebar pada 22 kabupaten/kota. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM-PUAP) diberikan sejumlah Rp 100 juta per Gapoktan/desa miskin. Adapun desa/Gapoktan yang tidak terealisasi atau tidak dapat diproses berkenaan dengan tidak sesuai dengan SK MENTAN tentang penetapan desa PUAP, tumpang tindih dengan desa sebelumnya.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai sekretaris tim pelaksanaan PUAP di Provinsi dan secretariat PUAP. Ruang lingkup peran dan tanggung jawab Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NAD, meliputi beberapa kegiatan; yaitu 1) Memfasilitasi Biaya Operasional Penyelia Mitra Tani (PMT); 2) Pengembangan Gapoktan Lokasi PUAP dan; 3) Pendampingan Teknologi dan Supervisi Pelaksanaan Program PUAP. Biaya Operasional PMT telah dilaksanakan atas dasar kontrak kerjasama antara BPTP dengan PMT, diberikan setiap bulan dengan jumlah Rp 1 juta dan ATK pelaporan PMT Rp 200 ribu juga diberikan setiap bulan. Pengembangan Gapoktan dilakukan melalui kegiatan Apresiasi Gapoktan.
Kegiatan Apresiasi Gapoktan yang dapat dilakukan pada enam kabupaten/kota setelah melalui proses verifikasi Rencana Usaha Bersama (RUB) Gapoktan tingkat Provinsi. Kegiatan Apresiasi Gapoktan dihadiri oleh Pengurus Gapoktan, Penyuluh Pendamping, Penyelia Mitra Tani (PMT), Tim Teknis Kabupaten dan Koordinator Penyuluh Tingkat Kecamatan. Hasil pertemuan Apresiasi diperoleh hasil kesepakatan penarikan dana BLM-PUAP sebelum disalurkan kepada anggota antara lain; a) dilakukan sosialisasi oleh tim tehnis; b) adanya usaha unit simpan pinjam otonom (UUSPO); c) adanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) pada setiap GAPOKTAN sebagai dasar hukum untuk mencantumkan hasil-hasil yang sudah disepakati dari musyawarah kelompok yang merupakan keputusan keputusan dan; d) adanya Rekomendasi tertulis yang ditandatangani oleh Tim Teknis Kab/Kota, Penyelia Mitra Tani (PMT) dan Penyuluh Pendamping untuk diteruskan ke BRI serta dilampirkan Rencana Kegiatan Usaha.
Kegiatan Pendampingan teknologi dilakukan melalui temu koordinasi, temu lapang dan perbanyakan materi informasi teknologi. Sedangkan kegiatan Supervisi Program PUAP untuk tahun 2011 tidak dapat dilakukan terhadap Gapoktan penerima BLM-PUAP tahun 2010, dikarenakan tidak tersedia dana sehingga data yang diperlukan untuk laporan akhir diperoleh dari PMT. Hasil pelaksanaan PUAP tahun 2011 meliputi; (1) terkirimnya Rencana Usaha Bersama (RUB) Gapoktan yang telah diverifikasi di tingkat Provinsi yaitu oleh BPTP Aceh sejumlah 433 berkas dokumen Gapoktan dari 468 desa/Gapoktan yang ditetapkan dengan SK Mentan sebanyak lima tahap; (2)
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
iii
terlaksananya pelaksanaan Apresiasi Gapoktan pada enam kabupaten/kota; (3) tersalurnya BOP PMT selama delapan bulan sesuai dengan kontrak kerja dengan BPTP Aceh; (4) terlaksananya perbanyakan materi informasi teknologi pertanian sebanyak enam judul dalam rangka pendampingan teknologi. Kata kunci : Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Provinsi Aceh
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........………………………………………………………… i
DAFTAR ISI............………………………………………………………………… ii
DAFTAR TABEL…………………….....…………………………………………… iii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2.Tujuan …………………………………………………………………... 4
1.3. Keluaran ………………………………………………………………… 5
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………….... 6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Biaya Operasional Penyelia Mitra Tani (BOP PMT).................... 8
3.2. Pengembangan Gapoktan ................................................... 9
3.4. Pendampingan teknologi dan Supervisi Pelaksanaan
Program PUAP …………………......................…………………….. 9
Kesungguhan pemerintah membangun pertanian nasional terlihat dari
program Kementerian pertanian berupa pemberian penguatan modal dalam
bentuk Bantuan Langsung masyarakat (BLM) PUAP sebesar maksimal Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) per Gapoktan yang lansung ditransfer ke
rekening Gapoktan. Dana tersebut selanjutnya akan dikelola sebagai suntikan
modal pengembangan usaha agribisnis di lokasi PUAP. Fasilitasi bantuan
permodalan tersebut diharapkan dapat menjangkau jumlah petani yang semakin
banyak, sehingga salah satu pendekatannya diupayakan untuk menggulirkan
bantuan tersebut diantara sesama petani/Gapoktan.
Dalam penyelenggaraan Program PUAP, dana BLM tersebut digunakan
untuk membiayai kegiatan produktif budidaya (on-farm) seperti tanaman
pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan, serta kegiatan off-farm (non-
budidaya) yang terkait dengan komunitas pertanian yaitu industri rumah tangga
pertanian, pemasaran hasil pertanian dan usaha lain berbasis pertanian.
Gapoktan merupakan sasaran kelembagaan tani pelaksana PUAP sebagai
penyalur modal usaha agribisnis bagi petani atau peternak.
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
20
Mulai tahun 2010 hingga tahun 2011, dana BLM-PUAP di Provinsi Aceh
lebih banyak dimanfaatkan oleh petani pada kegiatan on-farm, yaitu
pembudidayaan tanaman pangan/subsektor tanaman pangan, dan padi
merupakan komoditas yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat petani di
Provinsi ini.
3.5 PERSFEKTIF PEMANFAATAN BLM PUAP
A. Penyaluran/Distribusi BLM PUAP pada Anggota Gapoktan
Berawal dari program PUAP sebagai salah satu program terobosan
Kementerian Pertanian yang terintetgrasi dengan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri (PNPM-Mandiri), PUAP merupakan program
pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Gapoktan di perdesaan dengan
memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, penggarap,
buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu
memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan.
No Kab/Kota Jumlah Gapoktan
Jumlah Anggota Poktan
Total Bantuan
1. Aceh Barat 6 171 6.000.000.000 2. Aceh Singkil 11 1.100.000.000 3. Aceh Besar 50 796 5.000.000.000 4. Aceh Barat daya 11 358 1.100.000.000 5. Aceh Jaya 13 608 1.300.000.000 6. Aceh Selatan 13 785 1.300.000.000 7. Aceh Tamiang 11 - 1.100.000.000 8. Aceh Tengah 3 145 3.000.000.000 9. Aceh Tenggara 4 208 4.000.000.000 10. Aceh Timur 12 966 1.200.000.000 11. Aceh Utara 19 - 1.900.000.000 12. Bener Meriah 9 900.000.000 13. Bireun 11 1.100.000.000 14. Gayo Lues 6 600.000.000 15. Langsa 24 2.400.000.000 16. Nagan Raya 17 252 1.700.000.000 17. Pidie 25 1.944 2.500.000.000 18. Simeulue 13 68 1.300.000.000 19. Lhokseumawe 10 100.000.000 20. Sabang 2 200.000 21. Pidie Jaya 22 1.663 2.200.000.000 22. Subulussalam 9 900.000.0000
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
21
70,22
6,943,61
3,230.5
9 0
Persentase Usaha Produktif Gapoktan PUAP Tahun 2011
Tanaman Pangan
Hortikultura
Peternakan
Perkebunan
Industri Rumah Tangga PertanianPemasaran Hasil Pertanian
B. Pemanfaatan BLM oleh Petani Anggota Poktan dalam Menerapkan Teknologi
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
22
Kondisi Perkembangan BLM PUAP per 30 Juni 2011
No Kab/Kota 2010 2011 1. Aceh Barat 14 26 2. Aceh Singkil 7 17 3. Aceh Besar 45 39 4. Aceh Barat daya 10 17 5. Aceh Jaya 10 29 6. Aceh Selatan 15 14 7. Aceh Tamiang 20 15 8. Aceh Tengah 14 15 9. Aceh Tenggara 13 21 10. Aceh Timur 17 34 11. Aceh Utara 20 28 12. Bener Meriah 6 12 13. Bireun 26 15 14. Gayo Lues 6 12 15. Langsa 8 29 16. Nagan Raya 9 20 17. Pidie 50 19 18. Simeulue 10 14 19. Lhokseumawe 10 17 20. Sabang 0 2 21. Pidie Jaya 22 15 22. Subulussalam 4 5
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
23
C. Peranan BLM Terhadap Penguatan Modal Petani
BLM-PUAP yang diterima dari pemerintah merupakan modal bagi
Gapoktan. Gapoktan dapat mengelola permodalan tersebut dengan menginisiasi
penumbuhan dan pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
di perdesaan. Keberhasilan Gapoktan PUAP menciptakan LKM-A menjadi pintu
gerbang perputaran ekonomi perdesaan menuju peluang investasi, kemakmuran
dan kesejahteraan bersama.
No Kab/Kota Usaha yang telah terbentuk 1. Aceh Barat Pengembangan Tanaman Pangan 2. Aceh Singkil - 3. Aceh Besar Pengembangan Tanaman Pangan 4. Aceh Barat daya Pengembangan Tanaman Pangan 5. Aceh Jaya Pengembangan Tanaman Pangan 6. Aceh Selatan Pengembangan Tanaman Pangan 7. Aceh Tamiang Unit pengolahan hasil panen, unit saprodi, dan
menuju LKM. 8. Aceh Tengah Hortikultura 9. Aceh Tenggara Pengembangan Tanaman Pangan 10. Aceh Timur Simpan Pinjam/LKM 11. Aceh Utara Simpan Pinjam/LKM 12. Bener Meriah - 13. Bireuen - 14. Gayo Lues - 15. Langsa - 16. Nagan Raya Pengembangan Tanaman Pangan 17. Pidie Simpan Pinjam/LKM 18. Simeulue Pengembangan Tanaman Pangan 19. Lhokseumawe - 20. Sabang - 21. Pidie Jaya Pengembangan Tanaman Pangan 22. Subulussalam -
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
24
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Provinsi Aceh mendapat porsi/kuota desa PUAP sejak Tahun 2008 sampai
tahun 2011 sebanyak 1.612 desa/Gapoktan yang tersebar pada 22
Kabupaten/Kota, dengan jumlah dana Rp 161.200.000.000,-.
2. Perkembangan dana BLM-PUAP ditingkat Gapoktan sangat tergantung pada
usaha produktif yang mempunyai pasar, sehingga hasil panen dari masing-
masing anggota di koordinir oleh pengurus agar harga jualnya terjamin dan
tidak mengalami kerugian.
3. Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro di tingkat Gapoktan sangat
ditentukan oleh musyawarah kelompok. LKM-A merupakan lembaga
ekonomi masyarakat yang berada di bawah pembinaan Ketua Gapoktan.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dapat terbentuk di tingkat Gapoktan
apabila dana BLM-PUAP sudah berkembang lebih dari Rp 100 juta.
4. Usaha Produktif yang direncanakan oleh masing-masing anggota melalui
RUA, RUK dan RUB akan berhasil guna apabila didukung dengan
penerapan teknologi spesifik lokasi.
4.2 Saran
1. Pengusulan desa dan Gapoktan calon penerima BLM-PUAP dapat diusulkan
melalui Bupati/Walkota, Aspirasi masyarakat dan Unit Kerja Eselon I
lingkup Kementerian Pertanian. Untuk calon desa yang diusul dari aspirasi
masyarakat dan eselon I Lingkup Kemeterian Pertanian diharuskan untuk
berkoordinasi dengan Bupati/Walikota, Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kota.
Hal ini untuk menyamakan persepsi dan sesuai dengan ketentuan yang
tertuang dalam Pedoman Umum (PEDUM) PUAP.
2. Salah satu persyaratan untuk terbentuknya LKM yaitu Berbadan Hukum,
untuk ini perlu adanya dukungan dari pihak yaitu Dinas Koperasi yang
mengeluarkan izin usaha yang berbadan hukum dapat membantu
Gapoktan PUAP dengan dana yang relatif rendah. Sehingga diharapkan
Gapoktan PUAP di provinsi Aceh lebih kurang 60 % dari jumlah desa PUAP
sudah terbentuk LKM-A.
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
25
3. Usaha produktif yang sifatnya on farm dapat meningkat produksi dan
pendapatan yaitu : pengelolaannya secara berkelompok agar dana dana
yang dipinjamkan dapat efektif dan bernilai ekonomis..
4. Usaha produktif yang sifatnya on farm dapat meningkatkan produksi dan
pendapatan yaitu dengan penerapan inovasi teknologi yang spesifik lokasi.
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PUAP PROVINSI ACEH TA.2011
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]
Website:http://nad.litbang.deptan.go.id
26
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2007. Rumusan Lokakarya Nasional Akselerasi Diseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Pembangunan Berawal dari Desa.
BAPPEDA Prov. Aceh, 2008. Statistik Dalam Angka, Banda Aceh Departemen Pertanian, 2007. Desain dan Operasional PUAP di 10000 Desa.
Departemen Pertanian Republik Indonesia, 13 halaman. Departemen Pertanian, 2009 Petunjuk Teknis Penyelia Mitra Tani (PMT).
Jakarta, 34 halaman. Departemen Pertanian, 2009. Petunjuk Teknis Penyuluh Pendamping PUAP,
Jakarta 16 halaman. Departemen Pertanian, 2009. Pedoman Umum Pengembangan Usaha