Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak Mendukung UPSUS SIWAB drh. Saiful Helmy, MP Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dicanangkan pemerintah melalui peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/ PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016 menyita perhatian masyarakat indonesia. Bagai mana tidak, usaha untuk mencapai swasembada daging terus saja bergulir namun arah peternakan yang lebih baik masih sebatas asa. Mudah-mudahan tekat pemerintah yang diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp 6 triliun. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun dari swasta kali ini dapat membawa perubahan yang signifikan pada peternakan khususnya pada tahun 2026 kedepan. serta mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun perlu dicermati bahwa program Siwab bukan hanya penambahan semen beku dan halnya inseminasi buatan saja tapi juga erat hubungannya dengan ketersediaan pakan. Hijauan merupakan bahan utama pakan ternak ruminansia, bila pemberiannya maksimal akan memberikan dampak yang baik, seperti pertumbuhan hewan ternak yang maksimal sehingga siap untuk di Inseminasi Buatan (IB) atau Intensifikasi Kawin Alam (INKA). Berikut ada berbagai jenis hijauan makanan ternak yang mempengaruhi keragaan ternak, antara lain : Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Merupakan rumput yang telah lama dikembangkan sebagai hijauan unggulan. Banyak yang sudah mengenal rumput gajah, namun tidak ada salahnya kita menggali kembali potensi yang terkandug didalamnya untuk dibudidayakan terutama oleh calon-calon peternak (new comer) dalam industri peternakan. Rumput Gajah termasuk jenis hijauan yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini berasal dari Afrika, perennial, dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 meter. berbentuk rumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan bila dipangkas
14
Embed
Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/saifulhelmi-Pey.pdf · Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak ... Panen selanjutnya setiap 40
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak Mendukung UPSUS SIWAB
drh. Saiful Helmy, MP
Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang
dicanangkan pemerintah melalui peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/
PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan
Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016
menyita perhatian masyarakat indonesia. Bagai mana tidak, usaha untuk mencapai
swasembada daging terus saja bergulir namun arah peternakan yang lebih baik
masih sebatas asa. Mudah-mudahan tekat pemerintah yang diperkirakan
membutuhkan dana lebih dari Rp 6 triliun. Dana tersebut berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun dari
swasta kali ini dapat membawa perubahan yang signifikan pada peternakan
khususnya pada tahun 2026 kedepan. serta mewujudkan Indonesia yang mandiri
dalam pemenuhan pangan asal hewan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Namun perlu dicermati bahwa program Siwab bukan hanya penambahan semen
beku dan halnya inseminasi buatan saja tapi juga erat hubungannya dengan
ketersediaan pakan. Hijauan merupakan bahan utama pakan ternak ruminansia, bila
pemberiannya maksimal akan memberikan dampak yang baik, seperti pertumbuhan
hewan ternak yang maksimal sehingga siap untuk di Inseminasi Buatan (IB) atau
Intensifikasi Kawin Alam (INKA).
Berikut ada berbagai jenis hijauan makanan ternak yang mempengaruhi keragaan
ternak, antara lain :
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum).
Merupakan rumput yang telah lama dikembangkan sebagai hijauan unggulan.
Banyak yang sudah mengenal rumput gajah, namun tidak ada salahnya kita
menggali kembali potensi yang terkandug didalamnya untuk dibudidayakan terutama
oleh calon-calon peternak (new comer) dalam industri peternakan. Rumput Gajah
termasuk jenis hijauan yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini berasal dari
Afrika, perennial, dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 meter. berbentuk rumpun dengan
perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan bila dipangkas
secara teratur sehingga cocok sebagai pencegah longsor, lebar rumpun hingga 1
meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan
dasar yang lebar, ujungnya runcing. Panjang daun 16–90 cm dan lebar daun 8–35
mm, berbatang tebal dan keras serta berbunga seperti es lilin.
Rumput Gajah
Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat antara 0 – 3000 dpl, tahan lindungan
dan butuh tanah yang subur. Curah hujan untuk pertumbuhan yang baik adalah
1000 mm/thn. Jenis tanah yang baik untuk mendukung pertumbuhan adalah struktur
tanah ringan, sedang sampai berat. Tanaman ini agak toleran terhadap tanah asam
dan alkalis serta bias tumbuh baik pada tanah yang asin. Penanaman rumput gajah
dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan
sehingga dapat diperoleh manfaat ganda.
Beberapa Varietas rumput gajah
1. Varietas afrika, ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh tegak,
berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas
hawai.
2. Varietas hawai, ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan
rumpun sedikit menyebar, produksi cukup tinggi, dan berbunga.