Pengembangan Sorgum dan Gandum untuk Ketahanan Pangan
Pengembangan Sorgum dan Gandum
untuk Ketahanan Pangan
Outline
Solusi
Cara
Solusi
Tujuan
Permaslah
an
Permasalahan
Kebutuhan akan beras sebagai bahan pangan utama indonesia
cenderung terus meningkat setiap tahunya
peningkatan produksi beras nasional sangat tergantung pada
padi, sawah, sementara luas lahan sawah cenderung terus
menyusut akibat alih fungsi penggunaan untuk usaha non-
pertanian.
Impor & Konsumsi Beras Nasional
Solusi
Dengan meningkatkan produktivitas tanaman penghasil
karbohidrat sebagai sumber pangan utama non-beras di lahan
kering.
Sorgum dan gandum merupakan tanaman pangan lahan
kering yang memiliki potensi besar dikembangkan di
Indonesia
Sorgum dan Gandum
Gandum
Sorgum
SolusiSorgum :
1. Sorgum dapat digunakan sebagai pangan, pakan ternak danbioenergi (bioetanol),
2. mampu beradaptasi pada kondisi lahan marginal danmembutuhkan air relatif lebih sedikit (lebih tahan terhadapkekeringan dibanding tanaman pangan lain)
Gandum :
gandum merupakan bahan makanan pokok terpenting keduasetelah beras di mana masyarakat mengkonsumsi dalam bentuk mie, bakso, roti dan sebagainya dalam jumlah yang sangat besar
Upaya peningkatan Produksi & Kualitas sorgum & gandum
dilakukan melalui program pemuliaan tanaman dengan cara
teknik mutasi radiasi
Tujuan
memperbaiki varietas/genotip sorgum dan gandum yang ada
sehingga genetik tanaman akan menjadi lebih unggul
tanaman sorgum diharapkan menjadi lebih toleran pada
kondisi lahan-lahan bermasalah (kekeringan, kemasaman,
salinitas)
gandum dapat menjadi lebih adaptif pada daerah dataran
rendah bersuhu tinggi
KeunggulanSorgum sangat cocok untuk diversifikasi pangan karena :
1. Bijinya mengandung karbohidrat yang relatif tinggi sebagaisumber bahan pangan utama,
2. Memiliki protein, kalsium, mineral dan vitamin yang tidak kalahdibanding beras dan jagung. Sementara itu,
3. Batang dari sorgum manis (sweet sorghum) dapat diperas niranyauntuk bahan pembuatan gula atau jaggery dan bioetanol
4. Selain untuk pangan, sorgum juga dapat dimanfaatkan sebagaipakan ternak, unggas (biji) maupun ternak ruminansia (batangdan daun).
5. Di negara maju, sorgum banyak digunakan sebagai bahan bakuindustri seperti industri bioetanol, bir, kertas, plastik bio, sirup, pati, dan bermacam makanan olahan
Permasalahan
Sorgum & gandum bukan tanaman asli Indonesia
Produksi & kualitas sorgum & gandum masih sangat rendah
dibanding produk Impor
Solusi
Pemuliaan Tanaman : Peningkatan ragam genetik, seleksi
pemurnian benih, pengujian, pelepasan varietas Unggul
Metode yang umum digunakan dalam peningkatan keragaman
genetik tanaman adalah introduksi, seleksi, hibridisasi,
bioteknologi dan mutasi
Pemuliaan Tanaman dengan Teknik
Mutasi
nuklir memiliki energi cukup tinggi untuk dapat
menimbulkan perubahan pada struktur atau komposisi materi
genetik tanaman (genom, kromosom, gen atau DNA)
Laju mutasi dapat ditingkatkan dengan induksi (induced
mutation) menggunakan energi nuklir seperti radiasi sinar
gamma
Pada level tertentu, mutasi pada tanaman dapat menimbulkan
ragam genetik yang berguna sebagai bahan dasar proses
seleksi genotipe dalam program pemuliaan
Induksi mutasi pada tanaman dapat dilakukan dengan
perlakuan bahan mutagen (mutagenic agent) tertentu pada materi
reproduktif tanaman seperti benih, bibit atau organ reproduksi in-
vitro (kultur sel atau jaringan)
Bahan mutagen digolongkan ke dalam dua jenis yaitu
mutagen kimia dan mutagen fisika
Mutagen kimia pada umumnya berasal dari senyawa kimia
yang memiliki gugusan alkil seperti ethyl methane sulphonate
(EMS), diethyl sulphate (dES) dan methyl methane sulphonate
(MMS);
sedangkan mutagen fisika merupakan radiasi pengion seperti
radiasi gamma, radiasi beta, neutron, dan partikel dari
akselerator
Sinar gamma merupakan mutagen yang paling banyak
digunakan dalam program pemuliaan tanaman karena
memiliki energi dan daya tembus yang relatif tinggi dibanding
lainnya. Secara global sinar gamma telah terbukti paling
efektif dan efisien dalam menghasilkan varietas mutan unggul
berbagai jenis tanaman
Keragaman genetik sorgum Durra ditingkatkan melalui
mutasi induksi dengan iradiasi sinar gamma.
Hasil penelitian memperoleh dosis optimal iradiasi gamma
berkisar antara 250-400 Gy. Seleksi mutan tanaman mulai
dilakukan pada generasi ke dua (M2),
yaitu dengan memilih tanaman yang memiliki sifat agronomi
dan kualitas yang lebih baik dibanding induknya (putative
mutants)
Selanjutnya, terhadap tanaman terseleksi dilakukan uji
adaptasi tahan kekeringan
Pengujian selama musim kering periode 2001-2004 telah
menghasilkan sejumlah galur mutan sorgum tahan kekeringan
(Tabel 2) yang memiliki keunggulan sifat agronomi seperti
semi-dwarf, kegenjahan, bentuk/ukuran malai dan biji, warna biji,
produksi biomasa dan biji, serta indeks kekeringan
Kesimpulan dan Saran Gandum dan sorgum merupakan tanaman potential bagi Indonesia
dan dapat diandalkan untuk mendukung keberhasilan program diversifikasi pangan yang selanjutnya mengarah kepada ketahananpangan bangsa
Kedua jenis tanaman tersebut masih belum banyak dikenal olehmasyarakat luas sehingga budidaya dan pengembangannya masihsangat terbatas.
Melalui penelitian dan pemuliaan tanaman diharapkan gandum dansorgum dapat ditingkatkan produktivitas dan kualitasnya untukmendukung pembangunan industri pangan
Pengembangan budidaya sorgum dapat dilakukan dalam system pertanian lahan kering, khususnya di daerah-daerah marginal seperti daerah yang sering diterpa masalah kekeringan atau daerah dengan kondisi lahan yang masam
teknik nuklir atau lebih lazim disebut “teknik mutasi”
umumnya digunakan untuk meningkatkan keragaman genetik
tanaman
Teknik nuklir telah diaplikasikan pada program pemuliaan
tanaman gandum dan sorgum dengan tujuan untuk
memperbaiki daya adaptasi, produktivitas dan kualitas produk
tanaman