Top Banner
JURNAL PENELITIAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK MURID SEKOLAH DASAR KELAS SATU DAN DUA di MALANG . Oleh: Mohammad Lukman JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2008
35

PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Jan 13, 2017

Download

Documents

hathu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

JURNAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK

MURID SEKOLAH DASAR KELAS SATU

DAN DUA di MALANG

.

Oleh:

Mohammad Lukman

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2008

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Pengembangan Prototype Bangku Ergonomis Untuk Murid Sekolah Dasar Kelas Satu Dan Dua Di Malang, Penelitian Tahap Pertama

Mohammad Lukman1

[email protected], [email protected]

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

ABSTRAK

Secara umum fasilitas belajar di Sekolah Dasar, tidak dilakukan analisa

fenomena dasar ergonomis, dari hasil dari penelitian tahap pertama semester genap

2005-2006, pada murid Sekolah Dasar Kelas satu dan dua SD Tlogomas I dan MI

Miftahul Huda diperoleh hasil data Antrophometri untuk perancangan meja dan bangku

yang didasarkan pada perhitungan desil data D7, diperoleh data: Tinggi bahu ”B”

adalah 38 cm, Lebar Duduk “D” adalah 28, Panjang Paha”E” adalah 33, Tinggi

Lutut”F” adalah 35 cm, Panjang Lengan Bawah”G” adalah 28,1 cm Panjang Lengan

Atas”H” adalah 26 cm dan Tinggi Badan “118” cm.

Penelitian tahap kedua dan ketiga pada tahun 2006-2007 berupa dilakukan

perancangan dan pembuatan prototype bangku ergonomis, untuk murid kelas satu dan

dua, ternyata ada kekurangan yaitu sandaran punggung atau lumbar, siswa kurang

maksimum. Dari prototype ini akan dilakukan penelitian tahap selanjutnya pada

periode ini dengan pengembangan lebih lanjut tentang posisi duduk yang ergonomis

untuk murid sekolah dasar kelas satu dan dua. Hasil penelitian ini, bahwa bangku

ergonomis singgle seater, yang digunakan murid sekolah dasar kelas satu dan dua, dari

hasil penelitian memberikan:1.Tulang belakang siswa dapat di-support oleh bagian

belakang bangku ergonomis, 2.lengan siswa dapat disangga atau di-support oleh lengan

bangku ergonomis,3. Kaki dapat disangga atau di-support oleh bagian kaki bangku

ergonomis. 4. Jarak antara lengan dan pundak untuk kegiatan menulis tidak lurus atau

tidak dipaksakan. Sehingga siswa dapat belajar dengan kondosi yang lebih santai dan

nyaman. Kata kunci : Ergonomi, anthropometri

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Pendahuluan

Ergonomi adalah bidang ilmu yang membahas analisa fenomena peralatan dan

fasilitas lingkungan kerja yang berdasarkan kondisi fiologis dan biometrik pekerja

(Alan Gerth,2004). Hasil penelitian 30% siswa di Amerika umur 11 tahun menderita

cedera jaringan otot tulang belakang, siswa di Eropah menderita sakit jaringan otot:

leher, bahu dan tulang belakang (Inger William, 2002). Hasil penelitian lain

membuktikan bahwa dengan analisa fenomena dasar ergonomis fasilitas di Sekolah

antara lain meja-bangku ergonomis untuk murid kelas 1 dan 2 akan mengurangi gejala

penyakit atau cedera jaringan otot (Linton, SJ, 1994). Salah satu penyebab cedera

jaringan otot adalah jaringan tersebut diberikan beban melebihi kapasitas beban yang

diperbolehkannya.

Bangku yang dirancang ergonomi untuk murid sekolah dasar kelas satu dan dua,

akan memberikan efek kondisi belajar dalam posisi duduk dengan kondisi jaringan otot

(bahu, tulang belakang leher, lengan dan kaki) dengan posisi yang nyaman atau dimensi

bangku yang sesuai dengan dimensi tulang dan jaringan otot bekerja dengan beban

yang ringan. Jika Meja bangku yang dirancang tidak ergonomis artinya jaringan otot

disekitarnya dipaksakan bekerja melebihi batas regangnya (untuk kegiatan menulis dan

membaca) . Kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang (repetitive) sehingga jaringan

otot akan mengalami cedera (injury). Jika cedera ini dibiarkan terus-menerus akan

gejala kelumpuhan jaringan otot, dan kondisi ini sungguh sangat tidak menguntungkan

bagi perkembangan prestasi murid sekolah dasar di Indonesia.

Penelitian tahap pertama, semester genap 2005-2006, pada murid Sekolah Dasar

Kelas satu dan dua SD Tlogomas I dan MI Miftahul Huda diperoleh hasil data

Antrophometri untuk perancangan meja dan bangku yang didasarkan pada perhitungan

desil data D7, diperoleh data: Tinggi bahu , B adalah 38 cm, Lebar Duduk,D adalah 28,

Panjang Paha,E adalah 33, Tinggi Lutut,F adalah 35 cm, Panjang LenganBawah,G

adalah 28,1 cm Panjang Lengan Atas,H adalah 26 cm dan Tinggi Badan 118 cm.

Penelitian Tahap kedua pada semester ganjil 2006-2007 adalah pengembangan

data antrhophometri penelitian tahap pertama menjadi protototype meja bangku belajar

untuk murid sekolah dasar kelas satu dan dua. Dan penelitian tahap ketiga pada

semester genap 2006-2007 ternyata masih didapatkan prototype kursi atau bangku yang

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

kurang ergonomis, karena kurang dalam memberikan support disekitar tulang belakang

seperti dalam gambar1.1 sampai 1.10 dibawah ini

Dari ketiga penelitian ini, maka akan dilakukan penelitian untuk menerapkan

pengembangan prototype bangku ergonomis sehingga kursi bisa mensupport tulang

belakang atau lumbar dengan baik, untuk murid kelas satu dan dua, akan dilakukan

penelitian lebih lanjut tentang posisi duduk yang ergonomis untuk murid sekolah dasar

kelas satu dan dua. Menurut Kroemer 2001 posisi duduk tulang belakang mengalami

tekanan sebesar 400 Psi, untuk itu perlu dilakukan minimasi tekanan pada jaringan

tulang belakang untuk minimasi cedera dengan cara mendesain bangku yang ergonomis.

Ketidak ergonomisan juga akan mendatangkan cedera pada periode jangka panjang (

Kromer,2001).

Data yang diperlukan adalah pengamatan secara mendetail tentang murid pada

saat posisi posisi duduk, dengan melakukan pengamatan visual secara langsung atau

dengan pengamatan foto. Pada posisi ini dilakukan pengamatan tentang posisi kaki,

leher, tulang belakang, dan lengan.

Hasil yang diharapkan dari pengembangan prototype bangku ergonomis ini

adalah bahwa murid sekolah dasar dapat duduk dengan posisi yang ergonomis, artinya

semua jaringan otot dan tulang adalah bekerja sesuai dengan kondisi alamiah, tidak ada

pemaksaan pada kerja jaringan otot yang diamati secara visual

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Menurut Kromer (2001), menjelaskan ada hubungan antara kegiatan kerja manusia

dengan sarana kerja seperti gambar 1. (misalnya meja bangku, peralatan, dan

lingkungan akan mempengaruhi hasil kerja orang tersebut atau output performance).

Gambar 1. Hubungan output performance dengan workstation design

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa fasilitas sekolah dan kerja yang meliputi :

furniture, peralatan kerja dan lingkungan kerja, harus benar-benar dirancang secara

ergonomis, untuk mendapatkan produktifitas optimal. Karena terkait dengan postur

tubuh saat bekerja dan akan memperbaiki mental kerja pekerja untuk memiliki atau

mempertahankan semangat kerja dengan produktifitas optimal. Resiko jika suatu

stasiun kerja tidak dirancang secara ergonomis, akan menimbulkan rasa yang tidak

nyaman saat bekerja. Ketidaknyamanan (discomfort) ini diterjemahkan oleh Kromer

dalam gambar 2. diagram dibawah ini.

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

.

Gambar 2. Variabel Tidak Nyaman atau discomfort Variabel tidak nyaman atau discomfort antara lain, adalah:

1. tidak ditopang pada tulang belakang 2. Kelelahan /Energy yang dikeluarkan lebih banyak :

a. Ada Penekanan b. Mudah ngantuk c. Penat, letih, lelah d. Melelahkan

3. Mudah sakit ( ill at easy) 4. gelisah tidak tenang, resah (fidgety) 5. resah ,gelisah, (restless) 6. gegabah, sakit, smarting 7. swollen ankles, membengkakkan, menambah besar, pergelangan 8. dull, tumpul, pudar, menjadi tumpul, ache sakit 9. Luka dan terkait dengan penyakit bio- mekanik

a. luka, sore, sakit sore arm lengan sakit menjengkelkan b. ache, sakit my tooth ache sakit gigi c. luka, melukai menyakiti, merugikan hurt

10. pain perasaan sakit, kesakitan , menyakitkan 11. stiff kaku, keras gigih (iwas stiff and sore after the tennis game) badn saya

pegal (kaku) dan sakit stl main tennis 12. strained: tegang genting, strained muscle , keseleo 13. cramp: kejang, mengekang, ifeel cramped in this chair sya merasa kaku dalam

kursi ini 14. lengan yang terasa berat

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

15. sirkulasi darah a. tingling: perasaan geli tingling sensation sensasi atau kehebohan yang

menggelikan b. numb : mati rasa, kebas of hands, numbness ( kematian rasa) c. Sirkulasi darah ke lengan mati/ putus /cut off

Pada gambar 3, menjelaskan tentang atribut kerja yang nyaman, Menurut M

Helander dalam Kroemer (2001), atribut nyaman atau comfort antara lain:

Gambar 3 Atribut kenyaman (comfort)

Atribut kenyamanan (comfort) , dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tidak Memikirkan (atau tak ada beban psikologis) karena tempat kerja sudah

dipastikan nyaman.

2. Memberian kesan atau pengaruh yang baik terhadap pekerja atau murid sekolah

dasar karena:

a. Lembut b. Ada kecenderungan memiliki nilai kemewahan c. Ada kecenderungan memiliki nilai lebih mahal d. Ada kecenderungan memiliki nilai lebih luas atau lapang

3. Ada sandaran, penyangga atau bantalan ( support)

4. Memberikan rasa aman (safe)

5. Memberikan nilai kesehatan , kesejahteraan (well-being):

a. Memberikan nilai kepuasan atau (Content) b. Memberikan nilai senang atau (Pleased) c. Memberikan nilai gembira , bahagia (Happy)

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

d. Memberikan nilai menyenangkan (pleasant) 6. Memberikan nilai keringanan pada pemakaian kalor atau tubuh yang dikeluarkan

oleh tubuh, karena : a. Menyenangkan (agreeable) b. Memberikan keringanan (relief) c. Menyegarkan (refresh)

7. Memberikan nilai senang, enak, (cozy)

8. Memberikan nilai istirahat, persantaian,pengendoran atau relaksasi pada bio-mekanik, antara lain

a. Bersantai, tenang sekali (Relaxed) b. Penuh istirahat,ketenangan, menenangkan (Restful) c. Kesenangan , ketentraman,At ease d. Ketenangan, calm

Pekerja atau murid sekolah yang mengalami kelelahan, dikarenakan rancangan

fasilitas stasiun kerja yang tidak ergonomis, dan dikerjakan dalam berulang-ulang dalam

periode yang bertahun-tahun akan mengalami sakit yang gejalanya sangat tidak

dirasakan oleh pekerja tersebut. Dimulai dengan rasa yang tidak nyaman, cepat lelah

kemudian dilakukan berulang-ulang akan menyebabkan awal terjadinya cedera,

misalnya mudah sakit pinggang, sulit tidur dan lain sebagainya. Akibat terburuk adalah

gejala rasa sakit mulai menjalar, sehingga dalam gambar 4., penyakit kerja ini disebut

dengan kabut atau fog, karena penyebabnya yang hampir tak terlihat karena tertutup

kabut atau fog.

Gambar 4 Penyakit Kerja Disebut Dengan Kabut Atau Fog Yang Ditimbulkan Oleh

Rancangan Fasilitas Stasiun Kerja Yang Tidak Ergonomis Menutur Kroemer.

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini adalah tahap penelitian keempat seperti dalam gambar 5. sedangkan

tahap pertama , kedua dan ketiga telah diselesaikan pada peneletian sebelumnya

Metode penelitian dalam menyelesaikan permasalahan penelitian ini, dapat dijelaskan

secara garis besar dengan diagram alir proses penyelesaian masalah seperti dalam

gambar 6.2. Dimulai dari langkah kajian pustaka, survei awal sekolah Dasar di

Wilayah kota Malang. Kemudian diakhiri dengan pembahasan serta kesimpulan dan

saran.

PENELITIAN TAHAP PERTAMA:DATA ANTROPHOMETRI MURID SEKOLAH

DASAR KELAS SATU DAN DUA

PENELITIAN TAHAP KEDUA:DATA ANTROPHOMETRI MURID SEKOLAH

DASAR KELAS SATU DAN DUA DAN RANCANGANMEJA BANGKU ERGONOMIS SERTA PROTOTYPE

MEJA BANGKU ERGONOMIS UNTUK MURIDSEKOLAH DASAR KELAS SATU DAN DUA

PENELITIAN TAHAP KETIGA:PENERAPAN PROTOTYPE MEJA BANGKU

ERGONOMIS UNTUK MURID SEKOLAH DASARKELAS SATU DAN DUA

PENELITIAN TAHAP KEEMPAT:PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN PROTOTYPE

BANGKU ERGONOMIS DENGAN LUMBARSUPPORT UNTUK MURID SEKOLAH DASAR KELAS

SATU DAN DUA

PENELITIAN TAHAP KELIMA:PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN PROTOTYPE

MEJA ERGONOMIS UNTUK MURID SEKOLAHDASAR KELAS SATU DAN DUA

GAMBAR 6.1 RANCANGAN GARIS BESAR TAHAPANPENELITIAN MEJA BANGKU ERGONOMIS

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Proses pembuatan desain adalah dengan melakukan rancangan gambar

AUTOCAD dari penelitian tahap pertama dan kedua sehingga menghasilkan desain

yang paling sesuai untuk bangku ergonomis murid sekolah dasar kelas satu dan dua,

dengan ditambahkan support pada: lumbar, lengan dan kaki. Kriteria sesuai adalah

berdasarkan dimensi antrophometri dan kepraktisan hasil desain. Dari desain gambar

tersebut akan dibuatkan prototype bangku ergonomis murid sekolah dasar kelas satu dan

dua. Bahan dari meja dan bangku ini adalah dari pipa baja dan kayu.

MULAI

KAJIAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN TAHAP KETIGA : PENERAPANPROTOTYPE MEJA BANGKU UNTUK MURID

SEKOLAH DASAR KELAS SATU DAN DUA : ADAKEKURANGAN PADA RANCANGAN LUMBAR

SUPPORT

PEMBUATAN RANCANGAN DAN PROTOTYPEDENGAN LUMBAR SUPPORT BANGKU

ERGONOMIS

DATA PENGAMATANPENERAPAN PROTOTYPE

MEJA BANGKU ERGONOMISSD KELAS SATU

DATA PENGAMATANPENERAPAN PROTOTYPE MEJA

BANGKU ERGONOMIS SD 8KELAS DUA

PENGOLAHAN DATA

PEMBAHASAN HASIL PENGEMBANGANRANCANGAN DAN PENERAPAN PROTOTYPE

KURSI ERGONOMIS DENGAN LUMBAR SUPPORT

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 6. Diagram Alir Metodologi Penelitian PenerapanPrototype Bangku Ergonomis Murid SD

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Data pengamatan yang dilakukan disini adalah meliputi kegiatan:

1. Pengamatan pada saat siswa/ siswi posisi duduk, dengan memperhatikan letak

dan posisi lengan pada saat menulis dan membaca apakah meja bangku

ergonomis dapat men-support lengan dengan baik atau tidak.

2. Pengamatan pada saat siswa/siswi pada posisi duduk, dengan memperhatikan

letak dan posisi kaki, pada saat menulis dan membaca, apakah meja bangku

ergonomis dapat men-support kaki dengan baik atau tidak

3. Pengamatan pada saat siswa/siswi posisi duduk, dengan memperhatikan letak

dan posisi tulang belakang atau lumbar, pada saat menulis dan membaca

apakah punggung atau lumbar dapat di-support oleh meja bangku ergonomis

atau tidak.

Data pengamatan yang diperlukan untuk penelitian ini adalah berupa gambar

foto yang diambil saat pengamatan, di Sekolah Dasar Muhammadiyah Jetis Malang.

Hasil dan Pembahasan

Hasil pengamatan dari penelitian ini adalah data gambar foto, tentang support

tulang belakang, lengan dan kaki, seperti dalam gambar 7 sampai gambar 32, dibawah

ini:

Dari gambar foto diatas dapat dilakukan kajian terkait dengan variael nyaman atau

comfort, seperti dalam gambar 3, adalah menguraikan tentang atribut atau variabel

kerja yang nyaman, Menurut M Helander dalam Kroemer (2001), antara lain:

1. Meja bangku ergonomis, adalah jenis singgle seater, sehingga memberikan

kepercayaan pada siswa sehinggan tidak memikirkan (atau tak ada beban

psikologis) karena meja bangku betul-betul nyaman dalam memberikan support

pada lengan, tulang belakang dan kaki.

2. Memberian kesan atau pengaruh yang baik terhadap pekerja atau murid sekolah

dasar karena:

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

• Lembut saat diduduki karena ada bantalan karet dan busa serta permukaan kulit imitasi.

• Ada kecenderungan memiliki nilai lebih luas atau lapang karena duduk singgle seater.

3. Ada sandaran, penyangga atau bantalan ( support) pada tulang belakang, lengan

dan kaki.

4. Memberikan rasa aman (safe), karena siswa duduk di meja yang relatif pas sesuai

ukuran tulang punggung, lengan dan kaki.

5. Memberikan nilai kesehatan , kesejahteraan (well-being), karena posisi duduk

yang sesuai dengan dimensi tubuh siswa kelas satu dan dua sekolah dasar,

sehingga secara tidak langsung siswa merasakan:

e. Memberikan nilai kepuasan atau (Content) f. Memberikan nilai senang atau (Pleased) g. Memberikan nilai gembira , bahagia (Happy) h. Memberikan nilai menyenangkan (pleasant)

6. Memberikan nilai rasa menyenangkan (agreeable) keringanan (relief) dan menyegarkan (refresh) pada siswa saat duduk pemakaian kalor yang dikeluarkan oleh tubuh, karena tulang belakang, lengan dan kaki tidak terlalu banyak mengeluarkan energi atau kalor :

7. Memberikan nilai senang, enak, (cozy)

8. Memberikan nilai istirahat, persantaian,pengendoran atau relaksasi pada bio-mekanik, antara lain

i. Bersantai, tenang sekali (Relaxed) j. Penuh istirahat,ketenangan, menenangkan (Restful) k. Kesenangan , ketentraman,At ease l. Ketenangan, calm

Dari data gambar foto, ada kecenderungan tidak terjadi discomfort pada

pemakaian bangku ergonomis sebagai variabel tidak nyaman atau discomfort antara

lain, adalah:

1. tidak ditopang pada tulang belakang 2. Kelelahan /Energy yang dikeluarkan lebih banyak :

a. Ada Penekanan b. Mudah ngantuk c. Penat, letih, lelah d. Melelahkan

3. Mudah sakit ( ill at easy) 4. gelisah tidak tenang, resah (fidgety) 5. resah ,gelisah, (restless) 6. gegabah, sakit, smarting 7. swollen ankles, membengkakkan, menambah besar, pergelangan

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

8. dull, tumpul, pudar, menjadi tumpul, ache sakit 9. Luka dan terkait dengan penyakit bio- mekanik

a. luka, sore, sakit sore arm lengan sakit menjengkelkan b. ache, sakit my tooth ache sakit gigi c. luka, melukai menyakiti, merugikan hurt

10. pain perasaan sakit, kesakitan , menyakitkan 11. stiff kaku, keras gigih (iwas stiff and sore after the tennis game) badn saya

pegal (kaku) dan sakit stl main tennis 12. strained: tegang genting, strained muscle , keseleo 13. cramp: kejang, mengekang, ifeel cramped in this chair sya merasa kaku dalam

kursi ini 14. lengan yang terasa berat 15. sirkulasi darah 16. tingling: perasaan geli tingling sensation sensasi atau kehebohan yang

menggelikan 17. numb : mati rasa, kebas of hands, numbness ( kematian rasa) 18. Sirkulasi darah ke lengan mati/ putus /cut off

Kesimpulan

Hasil penelitian ini, bahwa bangku ergonomis singgle seater, yang digunakan

murid sekolah dasar kelas satu dan dua, memberikan:1.Tulang belakang siswa dapat di-

support oleh bagian belakang bangku ergonomis, 2.lengan siswa dapat disangga atau di-

support oleh lengan bangku ergonomis,3. Kaki dapat disangga atau di-support oleh

bagian kaki bangku ergonomis. 4. Jarak antara lengan dan pundak memberikan rasa

nyaman untuk kegiatan menulis karena posisi lengan tidak lurus dengan pundak atau

tidak dipaksakan.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan dan bantuan dana untuk

terlaksananya penelitian ini melalui, pembiayaan Oleh Anggaran DPP-Universitas

Muhammadiyah Malang,Tahun Akademik 2007-2008, berdasarkan surat tugas

Pembantu Rektor I UMM, No.: E.d./577/BAA-UMM/VIII/2007. Terima kasih juga

kepada Pimpinan Sekolah Dasar Muhammadiyah Jetis yang telah memberikan tempat

penelitian.

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Daftar Pustaka

Acerni Aleigh ,Charleston, 2004: Business Journal. Amick Benjamin C , Office Ergonomics, University of Texas-Houston School of Public. Bailey, Robert Ph.D, Human Performance Engineering using Human Factors/

Ergonomics to Achieve Computer System Usability, Prentice Hall, 1989. Biman Das, Arijit KS. Industrial Work Station Design: A Systematic Ergonomic

Approach, Journal Applied Ergonomics UK, Elservaer Science Ltd. Bridger Rober S, Patrick S, Willams S. Marras, 1998, Spade design Lumbar motion risk

low back injury and digging, Ohio State Univesity Columbus USA. IOS Press. David L. Goestsch, 2002, Occupational Safety And Health for Technologies, Engineer

and Manager, Prentice Hall fourth edition. Eko Nurmianto, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya Jakarta.

, Intisari, Febuari 1995. (IEA) International Ergonomic Association, 2003: Ergonomics for Children and

Educational Environments, 2003 IEA Congress, Seoul Korea Education for Children in Ergonomics Technical Committee.

Gerth Alan, 2004,“Office ergonomics A Preventative Approach, Purdue University. International Journal, 2004, Industrial Ergonomics, ELSEVIER, Julius Panero, Martin Zelnik. Human Demension And Interior Space. The Architecture

Press Ltd. London. Karl Kroemer, Henrike Kroemer, Katrin Kroemer, 2001, Ergonomics How To Design

For Ease And Efficiency, Secon Edition, Prentice Hall. Kholik Heri Mujayin, 2004, Pengaruh Pencahayaan Ruang Kerja Terhadap Hasil dan

Fisiologi Kerja (Study Experimental pada proses perakitan mainan anak-anak) Linton,SJ. Hellsing, A-L. Halme,T. dan Akerstedt,K. 1994,The Effects of

Ergonomically Designed Scholl Furnioture on Pupils attitudes, symtoms and behaviour, Journal Aplied Ergonomic , Vo. 25, No.5 halaman 200-309.

Lukman, Mohammad , 2006, Perancangan Meja Bangku Ergonomi, penelitian Tahap Pertama , Lembaga Penelitian UMM

Lukman, Mohammad , 2006, Perancangan Meja Bangku Ergonomi, penelitian Tahap Kedua, Lembaga Penelitian UMM

Lukman, Mohammad , 2007, Perancangan Meja Bangku Ergonomi, penelitian Tahap ketiga , Lembaga Penelitian UMM

MacLeod Dan, 1995, The Ergonomics Edge Improving Safety, Quality, and Productivity, Van Nostrand Reinhold.

Mendenhall William.1992, Statistic For Engineering And The Science. Singapore.

2002,Work–Related Musculoskeletal Disorder Injuries in Minnesota a Presentation to The Ergonomics Task Force, Minestosa Departement of Labor and Industry June.

Purwanto, Wahyu. 1991, Peraancangan Cangkul Ergonomis Untuk Meningkatkan Kapasiotas Kerja Aktual Petani dalam Mengolah Tanah Sawah di Daerah Istimewa Yogyakarta,Thesis, ITB.

Salammia LA,” 1998, Analisis Ergonomi Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Unit Finisshing Untuk Pemintalan Tikar Palastik dari Bahan Limbah Di PT. Teja Jaya Utama “ Thesis ITS.

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Sastrowinoto,Suyatno, 1985, Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi, Jakarta PT.Pustaka Binaman Pressindo,.

Sanders Mark S, Mc. Cormiek E.J. Human Faktor in Engineering and Design. Sixth Edition. MC Graw Hill. Singapore. 1987.

Santoso Cukup, 2004, Pengaruh warna dinding ruang kerja, gender dan shift terhadap produktivitas (study kasus di laboratorium analisa dan perancangan kerja Teknik industri umm).

Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Guna Widya Jakarta..

Sunarto Hadi, 2004, Perancangan Ayunan Ergonomis Untuk Memberikan Kenyamanan dan Keamanan Dalam Bermain di Taman Kanak-kanak, Tugas Akhir TI – UMM.

Thomas Robert E. 2004., Industrial and Systems Engineering, Auburn University Overview of Occupational Safety & Ergonomics.

Walpole Rodald Raymond H Myers,1995, Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuwan, edisi keempat, penerbit ITB.

William Inger,2002, Proceedings of the XVI Annual International Occpational Ergonomic and Savety Conference.

Vink Peter, 2002, Comfort-Ergonomie-Productonwerp, Faculty of Design, Contruction and Production , Delft University of Technology.

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Lampiran 1

Gambar 7. Mudah Keluar dan Masuk

Meja Bangku Ergonomis Gambar 8. Bangku Ergonomis Dirancang

Singgle Seater

Gambar 9. Tampak dari Depan Posisi Lengan tersangga/ support, dan Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja

dan kaki tersangga/ support dengan baik

Gambar 10. Tampak dari Samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk

Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Gambar 11. Tampak dari Samping

Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja

dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 12. Untuk ukuran siswa gemuk semua tersupport, Tampak dari depan

Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai

Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik,

ditambah support pada Kaki

Gambar 13. Tampak dari Samping Posisi Lengan siswi kecil

tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan

Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 14. Tampak dari samping Posisi Lengan siswi kecil tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena

Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport

Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Gambar 15. Untuk ukuran siswi gemuk semua tersupport, Tampak dari samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk

Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja

dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 16 Untuk ukuran siswi gemuk semua tersupport, Tampak dari depan

Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai

Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik,

ditambah support pada Kaki

Gambar 17. Untuk ukuran siswa kurus tinggi semua tersupport, Tampak dari samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membacas Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 18. Untuk ukuran siswa kurus tinggi semua tersupport, Tampak dari depan Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Gambar 19. Untuk ukuran siswi pendek semua tersupport, Tampak dari samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja

dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 20. Untuk ukuran siswi pendek semua tersupport, Tampak dari samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 21. Untuk ukuran siswi pendek semua tersupport, Tampak dari samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Gambar 22. Untuk ukuran siswa pendek semua tersupport, Tampak dari samping Posisi Lengan tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja dan punggung Dapat Tersupport Dengan Baik, ditambah support pada Kaki

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Gambar 23. Tampak dari Belakang

Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena

Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja

Gambar 24. Tampak dari Samping Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja

Gambar 25. Tampak dari Depan Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja,

dan kaki tersupport tapi untuk meja bangku konvensional dpat dilihat disini lengan lurus terhadap bahu, sehingga

berakibat cepat lelah

Gambar 26. Tampak dari Samping Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja,

jika dibandingkan dengan meja konvensional tapi untuk meja bangku

konvensional dpat dilihat disini lengan lurus terhadap bahu, sehingga berakibat

cepat lelah

Gambar 27. Tampak dari Samping

Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Gambar 28. Tampak dari Depan Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Untuk

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja, pada saat menulis jarak mata ke

lebih dari 30 cm, tapi untuk meja bangku konvensional dpat dilihat disini lengan lurus terhadap bahu, sehingga berakibat

cepat lelah

Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja,

jika dibandingkan dengan meja konvensional pada saat menulis jarak mata ke kurang dari dari 20 cm, tapi untuk meja

bangku konvensional dpat dilihat disini lengan lurus terhadap bahu, sehingga

berakibat cepat lelah

Gambar 29. Tampak dari Belakang

Posisi Tulang Belakang siswi tersangga,/support, Untuk Menulis

Lebih Nyaman jika dibandingkan bangku konvensional yang tak dapat men support

tulang belakang

Gambar 30. Tampak dari Samping Posisi Tulang Belakang siswi tersangga,/support,

Untuk Menulis Lebih Nyaman jika dibandingkan bangku konvensional yang tak dapat men support tulang belakang

Gambar 31. Tampak dari Depan Posisi Lengan siswi tersangga,/support, Untuk Menulis Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja, pada saat membaca jarak mata lebih dari

Gambar 32. Tampak dari Depan Posisi Lengan siswa tersangga,/support, Untuk Membaca Lebih Nyaman Karena Sesuai Dengan Tinggi Lengan Terhadap Meja, dan jarak baca lebih dari 20 cm jika

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

dari 20 cm , jika dibandingkan dengan meja konvensional pada saat memaca jarak mata ke kurang dari dari 20 cm, tapi untuk meja bangku konvensional

dpat dilihat disini lengan lurus terhadap bahu, sehingga berakibat cepat lelah

dibandingkan dengan meja konvensional pada saat memaca jarak mata ke kurang dari dari 20 cm

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Lampiran 2

Tahap Perancangan Produk Kedua

Hasil rancangan gambar tahap pertama tampak tiga dimensi meja terbuka

Hasil rancangan gambar tahap pertama

Tampak samping

hasil rancangan gambar tahap pertama

tampak depan

hasil rancangan gambar tahap pertama

tampak tiga dimensi meja tertata

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

hasil rancangan gambar tahap kedua tampak tiga dimensi tanpa meja

hasil rancangan gambar tahap kedua tampak samping

hasil rancangan gambar tahap kedua tiga dimensi

hasil rancangan gambar tahap kedua tiga dimensi dengan meja membuka

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...
Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

4. Tahap Pengerjaan Prototype produk ke dua

Kursi ergonomis generasi kedua masih dalam tahap pengerjaan Pertama

Awal Oktober 2007

Kursi ergonomis generasi kedua tahap pengerjaan Pertama tampak depan

Awal Oktober 2007

Kursi ergonomis generasi kedua tahap pengerjaan Pertama tampak samping

Awal Oktober 2007

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Tahap pengerjaan Kedua

Kursi ergonomic generasi kedua tahap pengerjaan kedua tampak samping Akhir Oktober 2007

Kursi ergonomic generasi kedua tahap pengerjaan kedua tampak samping

Akhir Oktober 2007

Kursi ergonomis generasi kedua tahap pengerjaan kedua tampak samping Akhir Oktober 2007

Kursi ergonomis tahap generasi kedua kedua pengerjaan kedua tampak samping

Akhir Oktober 2007

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Kursi ergonomis generasi kedua masih dalam tahap pengerjaan

Kursi ergonomis generasi kedua tahap pengerjaan tampak depan

Kursi ergonomis generasi kedua tahap pengerjaan tampak samping

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Tahap Desain Ke Tiga

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...
Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Perancangan Tahap Keempat

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...
Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...

Gambar Bangku Ergonomis generasi ketiga

Dalam Tahap Pengelasan

Gambar Bangku Ergonomis generasi

ketiga Dalam Tahap Pengecatan

Gambar Bangku Ergonomis generasi ketiga

Dalam Tahap Pemasangan Meja dan Lengan

Gambar Bangku Ergonomis generasi

ketiga Dalam Tahap Pemakaian

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTYPE BANGKU ERGONOMIS UNTUK ...