Top Banner
LAPORAN PRAKTEK KERJA BANGKU DAN PLAT Disusun Untuk Melengkapi Tugas Akhir Praktek Kerja Bangku Oleh, Lucyana Pratamawati K2510044 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET 2011
38

Laporan Praktek Kerja Bangku

Jul 04, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Praktek Kerja Bangku

LAPORAN PRAKTEK KERJA BANGKU

DAN PLAT

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Akhir Praktek Kerja Bangku

Oleh,

Lucyana Pratamawati

K2510044

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

2011

Page 2: Laporan Praktek Kerja Bangku

PENGESAHAN

Laporan ini telah diterima pada :

Hari / Tanggal :

Waktu :

Keterangan :

Koordinator Pembimbing Pembimbing

Drs. Bambang Prawiro, M. M, Prof. Dr. M. Akhyar, M. Pd.

Page 3: Laporan Praktek Kerja Bangku

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PENGESAHAN

DAFTAR ISI

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI

A. Menggambar

B. Mengikir

C. Menggergaji

D. Mengebor

E. Mengulir Dalam ( TAP )

F. Mengunting

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Alat dan Bahan

B. Waktu dan Tempat

C. Prosedur Pelaksanaan Praktek

D. Tahapan Penyelesaian Benda Kerja

E. Estimasi Waktu

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 4: Laporan Praktek Kerja Bangku

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: Laporan Praktek Kerja Bangku

DAFTAR GAMBAR

Page 6: Laporan Praktek Kerja Bangku

DAFTAR TABEL

Page 7: Laporan Praktek Kerja Bangku

ABSTRAK

Page 8: Laporan Praktek Kerja Bangku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh

seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku

penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan

di bangku kerja. Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu

menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan

benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang

ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan

dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja

bangku.

Pekerjaan kerja bangku meliputi menggambar, mengikir,

mengebor,mengetap. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mahasiswa dituntut

selalu mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna

membentuk keterampilan yang berkualitas, professional, dan berwawasan

luas.

Dunia pendidikan khususnya pada program pendidikan teknik

mesin,jurusan pendidikan teknik dan kejuruan,Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang mempunyai tujuan yaitu

mencetak lulusannya menjadi seorang tenaga pengajar(guru)sekaligus

sebagai seorang teknisi yang handal.

Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Teknik

Kejuruan , Program Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret

mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti Praktek Kerja Bangku sejumlah

2 SKS.

Page 9: Laporan Praktek Kerja Bangku

Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh

seseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik

permesinan sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkat

selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi

geometris yang sesuai dengan perintah kerja.

Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam

praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi :

tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk

yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya

menitik beratkan pada pencaapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya.

Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang

meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum

melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin – mesin produksi.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan laporan kerja bangku ini bagi mahasiswa, yaitu :

a. Melaporkan hasil kerja praktek kerja bangku selama lima kali

pertemuan

b. Memahami cara pengerjaan praktek kerja bangku

c. Mengerti dan memahami alat dan bahan yang digunakan dalam

praktek kerja bangku

d. Mengerti cara penggunaan dari alat kerja yang digunakan

e. Memahami masalah – masalah yang dihadapi selama praktek kerja

bangku

f. Memenuhi tugas dari praktek kerja bangku

Tujuan umum praktek kerja bangku adalah

a. Mahasiswa memiliki keterampilan

b. Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai lembar kerja

c. Mahasiswa mampu menggunakan alat kerja dengan baik dan benar

d. Mahasiswa dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Page 10: Laporan Praktek Kerja Bangku

Tujuan Khusus praktek kerja bangku antaralain :

a. Mahasiswa mampu mengikir secara rata

b. Mahasiswa mampu mengikir siku

c. Mahasiswa mapampu melakukan pengeboran.

C. Manfaat Praktek Kerja Bangku antaralain :

a. Meningkatkan pemahaman mahasiswa didalam praktek maupun

teori kerja bangku

b. Meningkatkan kualitas keterampilan mahasiswa

c. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di

bangku kuliah terhadap permasalahan yang akan dihadapi di tempat

pelaksanaan Praktek Kerja Bangku

d. Mahasiswa dapat melatih dan mengembangkan keterampilan yang

ada sesuai dengan ketrampilan yang diperoleh dari tempat Praktek

Kerja Bangku.

e. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses

Praktek Kerja Bangku secara langsung

f. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan wawasan secara

langsung dari proses Praktek Kerja Bangku.

Page 11: Laporan Praktek Kerja Bangku

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Menggambar

Menggambar / melukis adalah kegiatan member batas – batas dan tanda

– tanda ukuran dengan garis – garis dan titik – titik pada bidang benda kerja,

sebelum benda kerja dikerjakan lebih lanjut misalnya : dikikir, digergaji,

dibor, dan sebagainya.

a. Melabur

Beberapa permukaan pada benda kerja yang akan digambar sebelumnya

dilabur dahulu dengan bahan pelabur. Sebagai bahan pelabur digunakan

layout fluid, atau dapat dipergunakan sebagai bahan pelabur sederhana yaitu

kapaur tulis dicampur air. Sebelum dilabur permukaan itu diratakan dahulu

dengan kikir.

Bila pada permukaan benda pekerjaan itu hanya ditarik satu garis saja,

meleburhanya dilakukan pada sebagian tempat yang memerlukan saja.

b. Alat – alat gambar

Penggores ( scibar )

Penggores terbuat dari baja perkakas ( tool steel ). Penggores adalah

alah yang digunakan untuk menarik garis – garis gambar bila menggambar

pada permukaan benda kerja untuk dikerjakan selanjutnya. Kedua ujung

penggores dibengkokkan ( disepuh ) 150 - 300.

Siku – siku balok ( square )

Square adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuaan benda kerja.

B. Mengikir

Mengikir adalah kegiatan kerja bangku yang bertujuan untuk meratakan

dan menghaluskan suatu bidang, untuk membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang –

bidang berbentuk.

Page 12: Laporan Praktek Kerja Bangku

a. Menentukan tinggi ragum dan posisi badan

Memilh tinggi ragum yang sesuai

Untuk mengerjakan benda pekerjaan pada ragum,memilih

tinggi ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita. Apabila kita

berdiri tegak di dekat ragum, mempelkan siku pada mulut ragum

dengan kepalan tangan menempel pada dagu

Menjepit benda kerja pada ragum

Bila kita menjepit benda pekerjaan pada ragum, benda kerja

yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi. Terutama

kalau bahan benda pekerjaan itu diambil dari logam tipis. Bila

keadaan memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari

mulut ragum harus lebih kecil dari pada bagian yang dijepit.

Posisi badan

Posisi badan saat mengikir yaitu kikir ditekan dan memakan

pada dorongan ke depan dengan tekanan dari tangan kanan dan

kiri harus seimbang. Pada waktu kikir ditarik ke belakang kikir

bebas dari tekanan.

Posisi kaki

Kedudukan kaki dan ragum pada waktu mengikir adalah

membentuk sudut 600..

b. Memegang tangkai kikir dan menekan kikir

Cara memegang kikir yang tepat ialah dengan tangan kanan

pada tangkai kikir dengan ibu jari tangan terletak di bagian atas

daripada tangkai. Jempol tidak boleh terlalu keras menekan pada

tangkai kikir. Kikir digerakkan maju oleh tekanan telapak tangan di

bawah pengaruh tekanan tangan kiri pada kikir.

Cara yang betul memegang kikir, jempol ditempatkan di

bagian atas tangkai kikir. Jangan menggunakan kikir dengan tidak

memakai tangkai kikir yang semestinya.

Page 13: Laporan Praktek Kerja Bangku

Permukaan benda kerja yang akan atau sedang di kikir, tidak

boleh digosok dengan tangan, karena mengakibatkan pengikiran

selanjutnya akan menemui kesukaran karena licin.

C. Menggergaji

Menggergaji adalah pengerjaan pemotongan benda kerja dengan

menggunakan gergaji. Memotong bahan dengan gergaji dapat dilakukan

dengan 2 jalan yaitu, dengan gergaji mesin dan gergaji tangan.

a. Cara memegang sengkang gergaji

Tangan kanan memegang tangkai sangkang, sedangkan

tangan kiri memegang bagian ujung depan dari sangkang. Sikap dan

posisi badan pada waktu menggergaji hamper sama dengan sikap

dan posisi saat mengikir. Terutama memegang tangkai, ibu jari

berada pada bagian atas tangkai, sedangkan keempat jari tangan

menahan di bagian bawah tangkai.

b. Memegang daun gergaji pada sengkangnya

Pada waktu memasang daun gergaji pada sengkangnya, harus

memperhatikan sudut kemiringgan mata pemotong harus menghadap

ke depan, sehingga gerak gerak memotong dilakukan pada langkah

ke muka. Cara pemasangan daun gergaji dimasukkan ke dalam alur

yang telah disediakan, untuk selanjutnya dipasang pen yang sesuai.

Dengan memutar mur-penarik daun gergaji akan menjadi kencang.

Sebelum daun gergaji dipasang pada sengkangnya perlu

memperhatikan dengan teliti arah dari sudut miring mata pemotong

sehingga tidak terjadi kesalahan memasang. Setelah daun gergaji

yang terpasang pada sengkangnya, arah sudut miring mata pemotong

seharusnya menghadap ke depan.

Pemasangan daun gergaji pada sengkangnya untuk

pemotongan bahan yang lebarnya melebihi ukuran tinggi sengkang

gergaji, maka kedudukan daun gergaji terhadap sengkangnya diputar

900 . Bila bahan yang akan dipotong dengan gergaji mempunyai

Page 14: Laporan Praktek Kerja Bangku

ukuran panjang pemotongan melebihi tinggi sengkang, dapat

dilakukan dengan posisi daun gergaji diputar 900

c. Bentuk gigi gergaji

Jenis gigi gergaji umumnya dibagi dua macam, yaitu

berbentuk lurus dan yang berbentuk zig-zag. Letak gigi daun gergaji

ada yang dibuat pada satu sisi yang gunanya untuk memotong bahan

yang lebar sedangkan yang dibuat pada kedua sisinya digunakan

untuk bahan yang lebarnya kurang dari lebar daun gergaji itu sendiri.

Jenis daun gergaji tangan yang letak giginya pada kedua sisi dengan

bentuk giginya adalah berombak. Jenis daun gergaji yang letak

giginya pada satu sisi dengan bentuk giginya adalah zig-zag.

Sebelum pengerjaan memotongan dengan daun gergaj

terhadap bahan yang akan dipotong, memberi tanda takik pada sudut

bahan tersebut, seandainya bahan yang akan dipotong itu berbentuk

bahan persegi. Miringkan daun gergaji pada permulaan pemotongan

batang persegi. Lalu untuk langkah pemotongan tiap-tiap menit bisa

dilakukan antara 40 sampai 50 langkah.

d. Cara-cara menggergaji /memotong pada tiap-tiap jenis bahan.

Memotong bahan dengan gergaji tangan yang harus

memperhatikan beberapa hal, antara lain :

1) memotong permulaan dari daun gergaji terhadap bahan

yang akan dipotong

2) Kedudukan gergaji pada waktu dimakankan harus lurus

dan tegak

3) Penggunaan gigi gergaji harus sesuai dengan bentuk dan

jenis bahan yang akan dipotong.

D. Mengebor

Mengebor adalah pekerjaan membuat lubang dengan menggunakan

mesin bor. Pekerja logam pada bengkel - bengkel biasanya mempergunakan

Page 15: Laporan Praktek Kerja Bangku

beberapa jenis mesin bor, seperti mesin bor bangku, mesin bor tiang dan

menggunakan jenis mesin bor pistol atau mesin bor dada.

Agar pemakanan permulaan tidak miring atau meleset maka pada

bagian yang akan dibor dibuat titik pusat. Sebelum mengebor benda kerja,

harus diperhatikan :

a) Kelengkapan – kelengkapan mesin bor

b) Pelumasan

c) Jenis bahan yang akan dibor

d) Ukuran garis tengah bor

e) Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

f) Keselamatan kerja

Cara mengebor benda pekerjaan yang dijepit mempergunakan ragum

mesin bor. Untuk benda kerja yang telah rata dan mendatar, dengan ukuran

tebalnya lebih pendek daripada tinggi mulut ragum bor, dibagian bawah

benda kerja ditahan dengan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar

ragum bor tidak turut bergerak, mengikat ragum tersebut dengan mur-baut

pada meja-bor.

Untuk pengerjaan mengebor tembus pada benda-kerja yang diletakkan

pada alas meja-bor, agar diperhatikan bahwa ketika bor telah menembus

benda pekerjaan, maka mata pemotong bor jangan sampai menyayat

permukaan daripada meja-bor. Dalam hal yang demikian kedudukan pada

waktu penjepitan benda kerja harus betul-betul presisi, sudut mata

pemotong bor dengan titik pusat lubang yang akan dibor sepusat dengan

titik lubang meja-bor. Pada pengeboran bahan yang memerlukan

pendinginan. Fungsi dari pendingin ini adalah untuk menghindarkan agar

bor tidak menjadi aus akibat panas yang timbul dari gesekan antara bor /

penggerek dengan benda pekerjaan.

E. Mengulir Dalam ( TAP )

Hal – hal yang harus diperhatikan diantaranya :

Page 16: Laporan Praktek Kerja Bangku

a) Garis tengah bor digunakan untuk membuat lubang baud, harus

sesuai ukurannya untuk tap yang akan digunakan

b) Kedudukan antara tap dengan lubang atau permukaan benda kerja

c) Cara menekan dan memutar tap

d) Jenis bahan yang ditap berhubungan dengan pelumasan

Cara mengetap :

a) Sebagai permulaan dipakai tap no 1, dengan kedudukan harus tegak

lurus

b) Memutar tangkai pada pemotongan permulaan harus diberi tekanan

setelah memotong tenaga tidak diperlukan lagi

c) Antara 14

- 12

putaran setiap kali memuta, arah putaran selalu

dikembalikan dan berilah minyak pelumas untuk jenis bahan yang

diperlukan.

d) Melanjutkan tap no 2 dan no 3.

F. Membengkok Dingin

Membengkok dingin adalah merubah bentuk bahan atau logam dari

bentuk semula menjadi bentuk lain dalam keadaan dingin. Merubah bentuk

dimaksud adalah pengerjaan membengkokkan atau melengkungkan bahan

seperti balok logam pejal, batang bundar, pipa dan sebagainya dalam

keadaan dingin.

G. Mengeling

Memgeling adalah pengerjaan menyambung beberapa potongan logam

dengan jalan dikeling. Hal - hal yang harus diperhatikan saat mengeling :

a) Jenis bahan yang akan dikeling

b) Ukuran tebal bahan yang akan dikeling

c) Jenis paku keeling

d) Ukuran – ukuran paku keeling

e) Ukuran garis tengah bor yang akan digunakan

f) Alat perkakas yang digunakan.

Page 17: Laporan Praktek Kerja Bangku

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang diperlukan dalam proses praktikum kerja bangku :

a. Palu

Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan setiap bengkel kerja

bangku. Palu dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai

pemukul. Jenis dan ukuran palu bervariasi sesuai dengan fungsinya.

Berdasarkan bahan yang digunakan, palu dibedakan menjadi:

1) Palu besi

2) Palu kayu

3) Palu karet/plastik.

b. Betel ( chisel )

Adalah peralatan yang digunakan untuk mengurangi ketebalan benda

kerja dengan cara menatah / memahat benda kerja dengan menggunakan

palu sebagai alat bantu.

c. Vernier Caliper ( Jangka Sorong)

Jangka Sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai ketelitian

sampai 0,01 mm, yang digunakan untuk mengukur ukuran ukuran benda

kerja, baik ukuran permukaan bidang panjang & tebal, kedalaman, maupun

diameter benda kerja yang berpenampang silindris.

d. Wear pack

Wear Pack adalah pakaian kerja yang berfungsi untuk melindungi

pekerja saat bekerja. Wear pack pun memiliki syarat – syarat tertentu yang

dapat menjamin keamanan pekerja dalam bekerja, antara lain :

1) Dapat menutupi bagian - bagian tubuh dari kemungkinan

kecelakaan kerja

Page 18: Laporan Praktek Kerja Bangku

2) Nyaman dipakai

e. Penggores ( scibar )

Penggores terbuat dari baja perkakas ( tool steel ) yang berbentuk

silindris lurus dan diruncingkan dibagian ujung depan. Penggores adalah

alat yang digunakan untuk menarik garis – garis gambar bila menggambar

pada permukaan benda kerja untuk dikerjakan selanjutnya. Kedua ujung

penggores dibengkokkan ( disepuh ) 150 - 300.

f. Siku – siku balok ( square )

Square adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuaan benda kerja.

g. Penyiku

Penyiku adalah alat untuk memeriksa keraataan permukaan dan

kesikuan bidang benda kerja antar permukaan benda kerja.

h. Ragum

Ragum adalah alat penjepit yang digunakan untuk menjepit benda

pekerjaan yang akan dikikir, dipahat, ditap, dan lain – lain. Lengan pemutar

tangkai ( rangka ) ragum, maka mulut ragum akan menjempit atau

membuka benda kerja..

Cara memilih ragum yaitu, memilih ragum yang tinggi ragum sesuai

dengan tinggi badan. Apabila berdiri tegak di dekat ragum, menempelkan

siku pada mulut ragum dengan kepalan tangan menempel pada ragum.

Cara menjepit benda kerja dengan ragum, benda kerja yang keluar dari

mulut ragum jangan terlalu tinggi.

i. Kikir tangan

Kikir adalah alat untuk membuat rata, menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya, membuat datar dan sejajar antar bidang, serta

membuat profil / bentuk lainnya sesuai dengan bentuk kikir yang

digunakan.

Page 19: Laporan Praktek Kerja Bangku

j. Gergaji Tangan

Gergaji Tangan adalah alat yang digunakan untuk memeotong benda

kerja. Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras,

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi per inchi.

k. Penitik.Pusat

Penitik Pusat adalah alat yang terbuat dari bahan baja perkakas yang

berpenampang silindris, dimana pada bagian badannya dikartel dan pada

bagian ujungnya dibuat lancip dengan sudut 90 °, yang berfungsi untuk

menandai titik pusat lubang yang akan dibor.

Page 20: Laporan Praktek Kerja Bangku

l. Mengulir Dalam ( TAP )

Setiap stel pengulir dalam terdiri dari 3 buah, sedangkan sebagai alat

pemegang dan pemutar ketika mengulir menggunakan tangkai tap / batang

pemutar. Urutan pengulir :

Taper ( memiliki sedikit ulir penuh )

Plug ( memiliki sebagian ulir penuh )

Bottoming ( memiliki ulir penuh ).

Page 21: Laporan Praktek Kerja Bangku

B. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan praktek kerja bangku

Penulis melakukan praktek kerja bangku benda kerja pertama di bengkel

Kerja Bangku Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS pada hari Rabu. Dalam

penulisan laporan ini penulis terlibat secara langsung dalam pengerjaan

benda kerja pertama praktek kerja bangku. Pada pembuatan laporan ini,

penulis melakukan dan mengamati proses kerja tersebut. Tahapan praktek

tersebut antara lain :

a. PEMBUATAN BENDA KERJA 1

1)

2) Memahami gambar kerja

3) Menerima benda kerja (BK) , periksa ukuran / dimensinya

(Benda kerja merupakan plat L)

4) Jepit benda keraja pada ragum, kikir rata permukaan 1

5) Balik posisi Benda kerja, kikir rata pemukaaan 2, sampai rata

dan siku terhadap bidang 1

6) Balik kembali posisi benda kerja, kikir rata bagian permukaan

dibalik permukaan 1(bidang 3) sampai mencapai ukuran tebal

5mm

7) Ubah posisi benda kerja, kikir rata dan siku permukaan dibalik

permukaan 2 benda kerja sampai rata dan siku terhadap bidang 3

(bidang 4) sampai mencapai ukuran tebal 5mm

8) Gunakan kikir bulat unruk membuat radius 10 mm pada sudut

yang mengapit bidang 3 dan bidang 4

9) Ubah posisi benda kerja, dengan sisi L (bagian tepi siku pada

salah satu sisi) menhadap keatas, yaitu pposisi yang akan kita

kikir

10) Kikir rata dan siku permukaan tersebut (bdang 5) terhadap

bidang1,2,3 dan 4

11) Balik posisi benda kerja seperti pada posisi ke 10, akn tetapi

dengan sisi siku L yang belum terkikir yang akan dikikir

Page 22: Laporan Praktek Kerja Bangku

12) Kikir rata dan siku sisi L tersebut (bidang 6) terhadap bidang

1,2,3, dan 4 , sampai memnuhi ukuran yang ditentukan, yakni

penjang 100 mm

13) Ubah posisi benda kerja dengan bidang tegak 1 yang akan

dikikir,

14) Kikir rata dan siku sisi tegak tersebut terhadap bdang 1 dan 3

sampai mencapai ukuran 55mm

15) Ubah posisi benda kerja dengan bidang tegak 2 yang akan dikikir

16) Kikir rata dan siku sisi tegak tersebut terhadap bdang 2 dan 4

sampai mencapai ukuran 55mm

a. PEMBUATAN BENDA KERJA TAHAP PEMAHATAN

1. Lukis / gambar garis batas pemahatan pada bidang 1 dan 2 sesuai

dengan jobsheet,

2. Jepit benda kerja dengan posisi sisi siku yang terjepit dalam ragum,

gunakan pelapis unrtuk menghindari kerusakan benda kerja

3. Phat benda kerja dengan menggunakan pahat pemotong dan palu

besi sesuai dengan teori pemahatan sampai mendekati ukuran dalam

jobsheet

4. Kikir rata bidang yang telah dipahat tadi sampai rata dan siku

terhadap bidang siku 5 dan 6, dan sesuai dengan ukuran pada

jobsheet

b. PEMBUATAN BENDA KERJA TAHAP PENGGERGAJIAN

1. Lukis / gambar permukaan benda kerja bidang 1 yang telah

dilabur sesuai dengan gambar, yaitu panjang alur

penggegajian 40 mm, jarak gang antar alur penggergajian 10

mm, jumlah alur penggergajian 9.

2. Pilih dan gunakan gegaji yang menggunakan mata potong

tunggal dengan ketentuan 18 gigi/inch

3. Jepit benda kerja pada ragum, posisikan bidang 1 yang telah

digambar dapat diamati dengan jelas saat penggergajian

Page 23: Laporan Praktek Kerja Bangku

4. Gergaji benda kerja sesuai dengan ukuran dalam jobsheet

yang telah tergambar dipermukaan bidang 1

5. Ulangi proses penggergajian sampai jumlah 9 alur terpenuhi

6. Kikir bekas penggergajian dengan kikir rata yang halus

c. PEMBUATAN BENDA KERJA TAHAP PENGEBORAN

1. Gambar / lukis permukaan benda kerja bidang 2 sesuai dengan

profil dalam jobsheet, yaitu profil persegi, elips, dan segitiga.

Dengan ukuran sesuai dengan jobsheet

2. Lakukan penitikan pusat dan garis untuk membantu proses

pengeboran dan pengikiran selanjutnya

3. Setelah gambar dan penitikan selesai, jepit benda kerja pada

ragum mesin bor,

4. Setting mesin bor sehingga sesuai dengan bekas penitikan

pada benda kerja, gunakan mata bor yang sesuai dengan profil

5. Pengeboran pada tahap awal menggunakan bor berdiameter

keecil yang dilanjutkan dengan bor berdiamter lebih besar

untuk mencegah terjadinya aus pada mata bor

6. Bor bidang 2 benda kerja sesuai dengan gambar profil

7. Jangan melepas benda kerja atau mata bor sebelum bor

berhenti

8. Lepas benda kerja setelah pengeboran selesai

d. PEMBUATAN PROFIL BENDA KERJA (PENGIKIRAN 2)

1. Jepit benda kerja pada ragum, posisikan bidang 2 yang telah

dibor dan digamabr dapat diamati dengan jelas saat pengikiran

profil

2. Gunakan kikir berukuran kecil untuk mengawali pengikiran

profil

Page 24: Laporan Praktek Kerja Bangku

3. Bentuk profil sesuai dengan jobsheet menggunakan kikir yang

sesuai dengan profil tersebut. Untuk profil persegi dapat

menggunakan menggunakn kikir segi empat atau kikir segitiga.

Untuk profil segitiga menggunakan kikir ssegitiga. Untuk profil

elips, dapat menggunakan kikir bulat atau setengah bulah.

4. Kikir profil – profil tersebut sesuai dengan ukuran pada jobsheet.

e. PROSES FINISHING

1. Bersihkan benda kerja dari bekas – bekas pengikiran yang

tajam, kerak, dll.

2. Buat champer pada sisi- sisi benda kerja yang mempunyai

sudut 90° dengan ukuran radius 1 mm.

3. Cek ulang kondisi dan dimensi benda kerja

4. Lakukan proses stamping pada permukaan benda kerja bidang

2 sesuai dengan nama dan NIM masing- masing

5. Laporkan kepada Instruktur apabila BK telah selesai atau

mengalami masalah

f. KESELAMATAN KERJA

1. Pada waktu praktek menggunakan baju kerja.

Definisi baju kerja atau pakaian kerja adalah pakaian yang khusus

dibuat untuk digunakan bekerja di dalam bengkel atau

labotarium.Bahannya harus cukup kuat dan bentuknya harus sesuai

dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan.Baju kerja harus dapat

melindungi pekerja dari luka akibat beram,serpihan benda

kerja,goresan-goresan dan panas.Pakaian harus benar-benar terikat

atau pas dengan pemakainya.Sewaktu bekerja pakaian harus

terkancing secara sempurna, sehingga tidak ada bagian dari anggota

badan yang terbuka atau tidak terlindungi.

Page 25: Laporan Praktek Kerja Bangku

2. Tidak diperkenankan memakai perhiasan sewaktu bekerja di

bengkel, seperti jam tangan ,gelang,kalung dan perhiasan-perhiasan

lainnya.

3. Kondisi lingkungan harus rapi, bersih, aman, dan baik. Keadaan

tempat kerja yang tidak rapi, misalnya banyak beram dan potongan-

potongan bahan berserakan disekitar tempat bekerja dapat

menyebabkan terpeleset dan jatuh.

4. Penggunaan peralatan secara baik dan benar. Misalnya pemakaian

kikir yang tidak bertangkai dapat menimbulkan kecelakaan kerja,

seperti tangan tertusuk oleh pemegang kikir, dll.

5. Pada penggunaan mesin bor yang harus diperhatikan:

Sistem pemasangan listrik harus benar

Ground sudah terhubung

Penutup mata bor sudah terpasang

Pemakai menggunakan alat-alat keselamatan kerja ,seperti

penutup rambut/kepala

Apabila tidak memakai penutup rambut sebaiknya rambut

yang panjang diikat terlebih dahulu

Berkonsentrasi dalam bekerja.

C. Prosedur Pelaksanaan Praktek

D. Tahapan Penyelesaian Benda Kerja

E. Estimasi Waktu

F. Estimasi Biaya

Page 26: Laporan Praktek Kerja Bangku

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 27: Laporan Praktek Kerja Bangku