PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN RINGKASAN SKRIPSI Oleh: Fathikah Fauziah Hanum NIM. 10401241035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
25
Embed
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS …eprints.uny.ac.id/24108/9/9.RINGKASAN SKRIPSI.pdf · pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1
BANGUNTAPAN
RINGKASAN SKRIPSI
Oleh:
Fathikah Fauziah Hanum
NIM. 10401241035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI
SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN Oleh
Fathikah Fauziah Hanum dan Prof. Dr. Abdul Gafur DA ABSTRAK
Tulisan ini berdasarkan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui: (1) tahapan pemanfaatan internet dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pembelajaran Pkn, (2) kelayakan/kualitas media web, (3) efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate). Subjek uji coba kelompok kecil (10 siswa kelas XI) untuk mengetahui efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar PKn. Instrumen pengumpulan data adalah berupa soal tes dan dianalisis dengan statistik deskriptif juga yaitu dengan membandingkan nilai rerata pretest dan posttest serta dilakukan uji-t untuk mengetahui signifikansi perbedaan nilai pretest dan posttest. Media web dikatakan efektif apabila nilai rata-rata posttest lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pretest dan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) internet dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis web di SMA N 1 Banguntapan melalui tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi, (2) media web yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validasi ahli materi PKn, ahli media, dan penilaian peserta didik, kelayakannya termasuk dalam kategori baik, (3) media web yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan tes hasil belajar pada uji coba kelompok kecil, terjadi peningkatan rerata nilai pretest (67,11) ke posttest (80,85), sehingga peningkatan mencapai 20,47%, serta peningkatan tersebut bisa dikatakan signifikan dengan t empirik 2,7636 yang bisa dikatakan signifikan. Kata Kunci: pengembangan, pembelajaran PKn, media web I. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pembelajaran adalah adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (UU No 20 Tahun 2003). Pembelajaran merupakan bagian dari
pendidikan itu sendiri. Untuk menjadikan peserta didik mengembangkan potensi
2
dirinya untuk memiliki beberapa keterampilan seperti yang disebutkan dalam
Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2013 tersebut terjadi dalam pembelajaran.
Pembelajaran bisa dikatakan sebagai suatu proses belajar mengajar.
Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 39), terdapat beberapa
komponen dalam proses belajar mengajar antara lain meliputi, tujuan, bahan
pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media atau alat peraga, sumber
dan evaluasi. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai
penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal tertentu bisa mewakili guru
menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru.
Dewasa ini media memegang peranan penting di dalam membantu
tercapainya proses belajar mengajar. Dunia sekarang boleh dikatakan adalah dunia
yang hidup dengan media. kegiatan belajar mengajar sekarang telah bergerak
menuju dikuranginya penyampaian dengan ceramah, dan berpindah dengan
digunakannya banyak media (Abdul Gafur. 1986: 110). Media berkaitan dengan
teknologi, dan selalu mengalami perkembangan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan zaman pula. Di era globalisasi ini salah satunya adalah
perkembangan teknologi informasi.
Saat ini manusia benar-benar berada dalam suatu masyarakat informasi.
Pemindahan sejumlah informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dapat
dilakukan dengan sangat cepat, demikian pula dengan dari perusahaan kecil
keperusahaan raksasa. Peneliti dari seluruh penjuru dunia mendapatkan dirinya
bekerja dalam suatu lingkungan jaringan, yang secara langsung dapat mengakses
kerja dari rekan kerja di tempat lain, suatu perpustakaan “virtual” yang memiliki
ribuan volume paper dan buku. Sekelompok grup dapat melaksanakan diskusi
satu sama lainnya tanpa perlu berpindah lokasi fisik (Hamzah & Nina, 2011: 65).
3
Hal tersebut menunjukkan teknologi informasi perkembanganannya sangat pesat.
Salah satunya perkembangan teknologi informasi dalam bidang internet.
Menurut Hamzah & Nina (2011: 104), salah satu media penyebaran
informasi yaitu internet. Internet menurut Kadir (2003) merupakan sebuah
jaringan komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di
seluruh dunia. Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Selain itu
internet adalah kumpulan jaringan komputer sehingga pemakai dapat berbagi
informasi dengan sumber-sumber yang lebih luas.
Hariningsih (2005: 136) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat terutama dalam bidang internet secara langsung
mampu menggeser bahkan mengubah sistem dan pola hidup manusia,
perkembangan tersebut memicu munculnnya aspek-aspek sosial yang dapat
dikatakan baru, atau aspek-aspek sosial lama yang muncul dengan cara baru.
Salah satu dari aspek tersebut antara lain sebagai berikut, Setelah berkembangnya
internet, sumber informasi menjadi lebih beragam dan luas. Jarak dan waktu
bukan lagi menjadi kendala yang utama. Internet merupakan jembatan penting
untuk masuk dalam kancah dunia, dan komunikasi dewasa ini telah banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Salah satu pemanfaatannya adalah dalam bidang pendidikan misalnya
muncul media baru yaitu media yang berbasis internet (online).
Selain itu pendidikan di Indonesia menuntut peserta didik untuk belajar
secara aktif sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Hal
tersebut terjadi juga dalam setiap mata pelajaran, tidak terkecuali pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Keberadaan
internet memberikan solusi baru terhadap perkembangan dunia pendidikan,
sampai saat ini tidak terhitung media pembelajaran yang berbasis internet, seperti
portal, forum, blog, web atau jenis media e-learning lainnya.
Hasil observasi di kelas XI IPA 3 SMA N 1 Banguntapan pada bulan Juli
Tahun 2013, menunjukkan saat pembelajaran siswa lebih banyak diam dan
kadang sibuk dengan gadget-nya atau hal lain saat guru menerangkan materi PKn
di depan kelas (metode ceramah), guru kebanyakan menggunakan metode
4
ceramah Terlihat kurangnya minat siswa pada pelajaran PKn. Permasalahan
tersebut ada kaitannya dengan media pembelajaran (Fathikah Fauziah H. 2013:
14).
Kurangnya penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran tersebut
membuat pembelajaran kurang efektif, karena media pembelajaran merupakan
salah satu komponen dalam pembelajaran. Media pembelajaran sangat berperan
penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk menyerap materi yang
disampaiakan dan keaktifan belajar siswa.
Media pembelajaran PKn sebagai salah satu ranah ilmu sosial dalam
pembelajaran memang sulit dalam pemilihan media pembelajaran, menurut
pendapatnya Etin Solihatin (2012:183) “… media pembelajaran pengetahuan
sosial masih sering terabaikan dengan berbagai macam alasan, diantaranya
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan, sulit mencari media yang tepat,
tidak adanya dana dan lain sebagainya.”
Agar materi tersebut menarik sehingga memotivasi peserta didik belajar
mandiri, maka materi dikembangkan menggunakan teknologi informasi
komunikasi dengan menempatkannya pada media website yang terkoneksi dengan
internet yang mana manfaat media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian
dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan (Kemp & Dayton dalam
Arsyad, 2003).
Penelitian dan pengembangan sebelumnya yaitu Pengembangan
pembelajaran PKn berbasis media blog untuk SMA oleh Zunalia Danung Pratiwi
(2013),
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) media blog yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validitas ahli materi PKn, ahli media dan penilaian peserta didik, kelayakannya mencapai rerata skor 3,99 (termasuk dalam kategori baik) dari skala 5. (2) media blog yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan hasil tes belajar. Pada uji coba kelompok kecil nilai rata-rata pretest adalah 47,7 dan post-test 86,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 45,07%. Pada uji coba lapangan nilai rata-rata pre-test adalah 52,6 dan post-test 89,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 41,09%.
5
Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis internet
(online) dalam bentuk blog efektif digunakan dalam pembelajaran PKn. Penelitian
dan pengembangan lainnya yaitu tentang pengembangan media pembelajaran
berbasis komputer untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP oleh
Imam Mu’adin (2009) menghasilkan produk berupa kepingan CD, program
software pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash professional 8
atau flash MX 2004. Hasil pengembangan tersebut menunjukkan hasil bahwa
produknya efektif digunakan dalam pembelajaran PKn.
Berdasarkan kedua hasil penelitian dan pengembangan tersebut maka
media pembelajaran PKn berbasis internet perlu dikembangkan, salah satunya
dalam bentuk web, sehingga diharapkan penggunaan media web sebagai salah satu
media pembelajaran PKn selain akan menarik minat peserta didik untuk belajar
aktif juga dapat diakses siswa diluar jam belajar di sekolah. Isi web dilengkapi
dengan teks, gambar, audio, animasi dan bahkan beberapa multimedia yang akan
menjadi lebih interaktif. Bahan ajar yang dikemas sebagai media belajar berbasis
web merupakan salah satu bentuk aplikasi dari sistem e-learning tidak hanya
mampu menyajikan materi belajar secara lebih menarik dan up to date tetapi juga
memungkinkan adanya unsur interaktif dan umpan balik antara guru dan siswa
dalam pembelajaran, sehingga metode pembelajaran yang dilakukan guru akan
lebih bervariasi dan siswa lebih banyak aktif dalam belajar. Media web ini
diharapkan juga dapat menjadi sarana peserta didik menampilkan perannya
sebagai warga Negara yang baik.
Hal tersebut sejalan dengan banyaknya SMA yang mendukung
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, khususnya internet. Berdasarkan
hasil observasi oleh Fathikah Fauziah Hanum (2013: 12) di SMA N 1
Banguntapan yang beralamatkan di Dusun Ngenthak, Baturetno, Banguntapan,
Bantul, pada bulan Juli-Agustus 2013 diperoleh hasil bahwa sekolah tersebut telah
dilengkapi dengan fasilitas laboratorium komputer lengkap dengan fasilitas
internet dan wifi (wireless fidelity). Selain itu internet juga sudah tidak asing lagi
di kalangan siswa. Apalagi sekarang internet semakin mudah diakses melalui
smartphone yang semakin merebak di setiap kalangan termasuk siswa SMA. Dari
6
hasil observasi juga terlihat hampir seluruh siswa telah memiliki smartphone atau
tablet sebagai gadget yang digunakan sehari-hari. Gadget ini umumnya
tersambung dengan internet. Sehingga dengan adanya fasilitas komputer lengkap
dan wifi di sekolah
Fasilitas wifi di SMA tersebut sayangnya belum mampu dimanfaatkan
oleh guru secara baik. Internet lebih banyak digunakan untuk mengakses media
sosial (facebook, twitter, yahoo messenger). Keadaan menjadi ironis saat minat
siswa dalam mengakes internet tinggi namun belum ada media pembelajaran yang
mampu mendukung dan mengarahkan siswa pada pembelajaran mandiri yang
efektif dengan memanfaatkan internet.yang memungkinkan siswa mengakses
internet melalui komputer ataupun notebook bahkan gatgetnya. Perlu adanya
penyusunan media pembelajaran berbasis web yang dapat mereka akses melalui
internet dimanapun dan kapanpun. Melalui media pembelajaran tersebut
diharapkan pemanfaatan internet oleh siswa dalam pembelajaran semakin
maksimal dan berkualitas.
memungkinkan siswa mengakses internet dengan mudah
melalui komputer ataupun notebook bahkan gatget-nya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka media pembelajaran berbasis
internet dapat digunakan dalam pembelajaran tidak langsung atau tanpa adanya
tatap muka antara guru dan peserta didik di manapun dan kapanpun tanpa harus
menunggu waktu belajar di sekolah yang dapat dipergunakan oleh peserta didik
untuk memperdalam pengetahuan tentang Pendidikan Kewarganegaraan. Cara
yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menyusun
media pembelajaran berbasis web melalui jaringan internet sebagai upaya
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam
pembelajaran. Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 43), yang dimaksud
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat
7
bantu dalam rangka mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses belajar-
mengajar yang menjurus kepada pencapaian tujuan pembelajaran.
Menurut Rudi Susilana (2008: 8) terkait dengan fungsi media
pembelajaran, media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran, media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan
dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran tersebut, media
pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan, media pembelajaran berfungi
untuk meningkatkan proses belajar. Sedangkan manfaat dari media pembelajaran
yang dijelaskan oleh Arief Sadiman (2010: 17) antara lain sebagai berikut:
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera.
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Namun tidak semua media tersebut cocok untuk mengajarkan
semua materi pelajaran dan untuk semua siswa. Media tersebut harus dipilih
secara cermat agar dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran
(Abdul Gafur, 2012: 104). Maka dalam pemilihan media pembelajaran harus
memperhatikan beberapa kriteria. Secara umum kriteria yang harus diperhatikan
dalam pemilihan media menurut Etin Solihatin (2012: 197) adalah, tujuan,
sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan,
konteks penggunaan dan mutu teknis.
B. Media Pembelajaran Berbasis Web
Media pembelajaran berbasis web berkaitan dengan pembelajaran
elektronik atau sering disebut e-learning. Zainal Aqib (2013: 59) menafsirkan e-
learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media
internet. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang
dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu, e-
learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem
pendidikan konvensional.
8
Konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar dapat disebut suatu e-learning. E-learning adalah sebuah proses
pembelajaran yang berbasis elektronik dengan salah satu media yang digunakan
adalah jaringan komputer yang memungkinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer
yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa
menjadi lebih interaktif dalam penelitian ini disebut pembelajaran berbasis web.
Rusman (2013: 335) menjelaskan pembelajaran berbasis web atau yang
popular dengan sebutan web-based education (WBE) atau kadang disebut e-
learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web
dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang
mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis
web. Pembelajaran berbasis web merupakan pengembangan dari model e-
learning.
Penggunaan web sebagai media pembelajaran adalah pada prinsipnya web
digunakan sebagai bahan ajar. Lu’mu Tasri (2011) menjelaskan bahan ajar
berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan
dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet
atau bahan ajar on line. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan
potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: (1) Menyajikan multimedia, (2)
Menyimpan, mengolah (3) Menyajikan infromasi dan hyperlink.
Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai
karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Web memiliki
karakteristik tertentu yang memang harus diperhatikan agar web tersebut pantas
dan baik digunakan sebagai media pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh
Herman Dwi Surjono (2011: 7) web yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
halaman. (3) teks harus ringkas/padat, bullets, font jelas, warna kontras, garis
bawah hanya untuk links. (4) gambar harus relevan, caption dekat, resolusi dan
ukuran proposional. (5) audio, video dan animasi harus meaningful, relevant,
simple dan short segments.
C. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Merujuk pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006, maka Pendidikan Kewarganegaraan adalah:
...mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Sartono Kartodirdjo dalam Cholisin (2000), Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) memiliki visi sebagai nation and character building.
Yakni membangun karakter manusia Indonesia yang Pancasilais, karena ideologi
Pancasila merupakan identitas bagi bangsa Indonesia. Selain berdimensi identitas,
Pancasila juga berdimensi humanitas (sila kedua dan keempat) dan universalitas.
PKn memiliki beberapa misi, yaitu yang pertama PKn sebagai pendidikan
politik, yang berarti program pendidikan ini memberikan pengetahuan, sikap dan
keterampilan kepada siswa agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang
memiliki tingkat kemelekan politik (political literacy) dan kesadaran berpolitik
(political awareness), serta kemampuan berpartisipasi politik (political
participation) yang tinggi. Kedua, PKn sebagai pendidikan nilai (value
education), yang berarti melalui PKn diharapkan tertanam dan tertransformasikan
nilai, moral, dan norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara kepada diri
siswa, sehingga mendukung bagi upaya nation and character building. Yang
ketiga, PKn sebagai pendidikan nasionalisme, yang berarti melalui PKn
diharapkan dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan rasa kebangsaan atau
nasionalisme siswa, sehingga mereka lebih mencintai, merasa bangsa, dan rela
berkorban untuk bangsa dan negaranya. Keempat, PKn sebagai pendidikan
hukum, yang berarti bahwa program pendidikan ini diarahkan untuk membina
siswa sebagai warga negara yang memiliki kesadaran hukum yang tinggi, yang
10
menyadari akan hak dan kewajibannya, dan yang memiliki kepatuhan terhadap
hukum yang tinggi. Kelima, PKn sebagai pendidikan multikulural (multicultural
education), yang berarti PKn diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan
sikap toleran siswa dan mahasiswa untuk hidup dalam masyarakatnya yang
multikutural. Dan yang keenam PKn sebagai pendidikan resolusi konflik (conflict
resolution education), yang berarti PKn membina siswa dan mahasiswa untuk
mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif (Bunyamin Maftuh, 2008: 137)
Selain itu PKn memiliki tujuan. Adapun tujuan dari pendidikan
kewarganegaraan menurut Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 agar para
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi secara langsung dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut menurut Cholisin (2005), cakupan materi
PKn persekolahan dapat dikembangkan meliputi: (1) Manusia sebagai
Zoonpoliticon, (2) Nilai, norma dan moral, (3) Norma-norma dalam masyarakat,
(4) Bangsa dan Negara, (5) Konstitusi, (6) Lembaga – lembaga politik, (7)
Kewarganegaraan, (8) Sistem politik demokrasi, (9) Negara hukum dan
penegakkannya, (10) HAM, (11) Peranan Indonesia dalam Hubungan
Internasional dan, (12) Identitas Nasional.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga tertuang
dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yaitu meliputi aspek
Persatuan dan Kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, hak asasi manusia,
kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, Pancasila serta
Globalisasi.
11
III. METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan pengembangan ini adalah
produk perangkat lunak (software) pembelajaran berupa media web. Model
pengembangan pada penelitian ini mengikuti model pengembangan yang
diadaptasi dari model desain instruksional ADDIE yang meliputi tahap analisis
(analysis), desain (design), pengembangan (develop), implementasi (implement)
dan evaluasi (evaluate)
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni, tahun ajaran 2013/2014 di
SMA Negeri 1 Banguntapan.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pembuatan media pembelajaran berbasis web mata pelajaran PKn
akan disesuaikan dengan model pengembangan dan dibuat melalui tahapan di
bawah:
1. Analisis (Analysis)
Tahap analisis mencakup dua kegiatan, yaitu analisis masalah dan
analisis komponen pembelajaran. Pada tahap analisis masalah ini dilakukan
investigasi terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran di lapangan dan mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan
solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan pada
tahap analisis komponen pembelajaran ini mencakup analisis tujuan
80,33% (kategori baik) dan pada aspek minat dan kemenarikann media
sebesar 78,3% (kategori baik).
3. Media pembelajaran berbasis web efektif dalam meningkatkan hasil belajar
PKn siswa Kelas XI di SMA N 1 Banguntapan dengan terjadinya
peningkatan rerata hasil belajar mencapai 20,47%, serta peningkatan
tersebut bisa dikatakan signifikan dengan t empirik 2,7636, dengan demikian
maka media pembelajaran berbasis web efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis web ini untuk
mengatasi kesulitan dalam penyampaian materi yang banyak dan padat
dan waktu yang kurang untuk menyampaikan secara langsung, sehingga
memungkinkan siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri yang
terarah di luar kelas.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis web ini untuk
mempelajari mengenai materi Hubungan Internasional secara mandiri
dimanapun berada, karena bisa diakses di luar jam pelajaran. Siswa juga
bisa langsung mengakses melalui gadget-nya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengoptimalkan media pembelajaran web ini dalam
proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana komputer
yang berbasis internet. Serta melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas
tersebut.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain dapat melakukan penyusunan media pembelajaran berbasis
web dengan menggunakan program lain seperti moodle, jomla, druppal,
macromedia flash dan lain-lain. Materi yang diangkat juga dapat berbeda
22
untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih bervariasi dan
menarik. Selain itu, dapat dilakukan penelitian lanjutan yaitu uji coba
dalam pembelajara
VI. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Gafur. (1986) . Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.
__________. (2012). Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.
Arief S. Sadiman dkk. (1984). Media pendidikan. Jakarta: Rustekom Dikbud.
___________ dkk. (2011). Media pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Ariesti Hadi S., (2003). Multimedia interaktif dengan flash Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
____________. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Azhar Arsyad. (2006). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
___________.(2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto. (2013). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Bunyamin Maftuh. (2008). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Educationist (Vol. II Nomor 2). Hlm. 134-144.
Cholisin (2000). IKN – PKN. Jakarta : Universitas Terbuka.
_______. (2005). Struktur Keilmuan PPKN. Disampaikan sebagai Makalah Pendamping pada Seminar dan Lokakarya Nasional di Perguruan Tinggi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Daryanto. (2010). Media pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.
Eko Putro Widodo. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
23
Fathikah Fauziah Hanum. (2013). Laporan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Lokasi 20400406 SMA N 1 Banguntapan. Laporan KKN/PPL. FIS. UNY
Hamzah B. Uno. (2010). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah & Nina. (2011). Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelqjaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hariningsih. (2005). Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Herman Dwi Surjono. (2011). Pengembangan Web Pembelajaran. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/dosen/herman-dwi-surjono-drs-msc-mt-phd pada tanggal 20 Januari 2014, Jam 19.00 WIB.
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Imam Mu’adin. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Kholid Fathoni. (2013). Teknologi WEB. Diakses dari http://lecturer.eepis-its.edu/~kholid/PJJ/Teknologi-Web/Bulan1/MateriBulan1-17032013.pdf . pada tanggal 28 Juni 2014, Jam 20.00 WIB.
Lu’mu Tasri. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek (Nomor 2).
Made Weda. (2012). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran Penggunaan dan Pembuatan. Bandung: Sinar baru.
Nor Endrartif Noery. (2007). Pengembangan Web Pembelajaran Matakuliah Perkembangan Peserta Didik. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pujiriyanto. (2012). Teknologi untuk Pengembangan Media dan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.
Rusman, Deni kurniawan, & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.
Smaldino, Sharon e., lowther, Deborah. (2011). Instructional technology & media for learning (teknologi pembelajaran dan media untuk belajar penerjemah arif rahman) . Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sutirman. (2009). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Web Mata Kuliah Managemen Kearsipan. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional