PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ...

digilib.iain-jember.ac.id�—�digilib.iain-jember.ac.id�—�digilib.iain-jember.ac.id�—�digilib.iain-jember.ac.id�—�digilib.iain-jember.ac.id�—�digilib.iain-jember.ac.id

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI

LAPISAN BUMI DAN BENCANA ALAM KELAS VII SMP

DARUL MUTTAQIEN

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Tardis IPA

Oleh:

ANIROTUL HAFITA

NIM: T201710087

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2021




v

MOTTO

ماء ى الى الس ا فى الرض جميعا ثم استو هو الذي خلق لكم م

ىهن سبع ت وهو بكل شيء عليم فسو و سم

Artinya : Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu

kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh

langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 29)1

1 Al-Quran Dan Terjemahan (Bandung : Kementrian Agama RI, 2012).


vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan petunjuk dan ridho-Nya, serta Nabi Muhammad SAW yang selalu

menjadi tauladan bagi umatnya. Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayahanda Alm. Aswar dan Ibunda Fatimah yang senantiasa mencurahkan

kasih sayang, doa, serta dukungan baik moral maupun materi, kakak ku

yuli astutik dan wisnu siswantoso yang telah mendoakan. Dengan

semangat mereka yang selalu memberiku nasihat-nasihat motivasi didalam

hidupku. Kasih sayang tulus yang tiada duanya yang belum bisa

terbalaskan jasa-jasanya.

2. Terima kasih kepada bapak dan ibu asuhku, mas’ud dan ibu waqiah yang

memberi motivasi dan semangatnya selama ini.

3. Terimakasih yang tidak terhingga kepada orang-orang yang tersayang

Choula Afifah Aziziyah dan Afina Desi Wulandari yang sudah membantu,

mensuport, dan selalu saya repotkan dalam penyelesain skripsi ini.

4. Terima kasih pula kepada sahabat-sahabat saya Fazada Alviatus Sholilah,

Nuremilia Safitri, Rahmawati Azizah dan teman seperjuangan kelas

IPA2’17 yang telah memberi semangat, motivasi kepada saya.

5. Dosen Pembimbing yang telah sabar memberikan kritik dan saran

6. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri Jember yang ku

banggakan.


vii

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah atas rahmat dan

karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi yang

berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

Pada Materi Lapisan Bumi Dan Bencana Alam Kelas VII SMP Darul

Muttaqien. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat

terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan

kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari Zaman jahiliyah

menuju jalan yang tenang benderang yaitu agama islam.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, MM, selaku Rektor IAIN Jember.

2. Ibu Prof. Hj. Mukni‟ah,M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Bapak Dr. Andi Suhardi, ST., M.Pd selaku Ketua Program Studi

Tadris Ilmu Pengetahuan Alam sekaligus sebagai Dosen Penasehat Akademik.

4. Bapak Mohammad Wildan Habibi, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing dan

mengarahkan penulis serta memotivasi dalam penulisan skripsi.


viii

5. Segenap bapak dan ibu dosen IAIN Jember yang sudah memberi ilmu kepada

penulis, semoga ilmu yang diberikan mendapatkan keberkahan.

6. Almamater IAIN JEMBER Tercinta

7. Ibu Wahyu Indah Hikmawati sebagai Guru SMP Darul Muttaqien yang telah

memberikan izin melakukan penelitian.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada

penulis mendapat balasan yang baik dari Allah. Penuis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini terdapat kekurangan, baik dari segi bahasa, penyusunan,

maupun teori yang tertulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun kepada pembaca agar selanjutnya lebih baik. Semoga apa yang

sudah ditulis dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya penulis. Aamiin.

Jember, 17 Juni 2021

Anirotul Hafita

T201710087


ix

ABSTRAK

Anirotul Hafita, 2021: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Materi Lapisan Bumi Dan Bencana Alam

Kelas VII SMP Darul Muttaqien

Kata Kunci: Media pembelajaran, multimedia interaktif, lapisan bumi dan

bencana alam.

Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai media dari

komputer, video, audio, gambar dan teks yang saling terintegrasi yang mampu

untuk berinteraksi dengan penggunaanya. Berdasarkan analisis kebutuhan

bahwasanya materi lapisan bumi dan bencana alam dianggap sulit oleh beberapa

siswa SMP Darul Muttaqien. Hal tersebut disebabkan materi lapisan bumi

memiliki karakteristik abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung. Oleh

karena itu, berdasarkan kondisi tersebut, perlu adanya pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk pembelajaran IPA pada

lapisan bumi dan bencana alam tingkat SMP.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan validasi media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan

bencana alam kelas VII SMP Darul Muttaqien (2) Mendeskripsikan respons

siswa terhadap media pembelajara berbasis multimedia interaktif pada materi

lapisan bumi dan bencana alam kelas VII SMP Darul Muttaqien.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan research &

Development (R&D) dengan menggunakan model yang diadopsi oleh Robert

Maribe Brach yaitu ADDIE yang memiliki empat (5) alur tahapan yaitu Analyze

(analisis),Design (desain), Develop (pengembangan), Implementasi (implementasi)

dan Evaluation(evaluasi) Namun, tahapannya dibatasi sampai pada tahap

evaluation disebabkan keterbatasan waktu dalam penelitian. Instrumen yang

digunakan adalah skala likert dengan 5 kategori yang disusun dalam bentuk

checklist. Analisis data yang dihasilkan berupa data kuntitatif dan data kualitatif

dari ahli materi, ahli media serta respon siswa. Data kuntitatif merupakan data

data berupa skor (persentase), sedangkan kualitaif merupakan data berupa

kementar dan saran dari ahli materi, ahli media serta respon siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif berdasarkan penilaian ahli materi memenuhi validasi 92%,

ahli media memenuhi validasi 91,6% dan respon siswa menyatakan menarik

91,1% sehingga media yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat valid dan

sangat menarik. Kesimpulan hasil peneliti ini adalah media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif sangat valid digunakan dalam proses pembelajaran

dan memenuhi kriteria menarik untuk digunakan pada mata pelajaran IPA materi

lapisan bumi dan bencana alam di SMP Darul Muttaqien.


x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Rumusan Masalah…………………………………… . . . 5

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ........................................ 5

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ......................................... 6

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ................................. 7

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan .......... 7

G. Definisi Istilah ............................................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ................................................................. 11

B. Kajian Teori ................................................................................ 14


xi

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan ........................................ 30

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan .................................... 31

C. Uji Coba Produk ......................................................................... 40

D. Desain Uji Coba ......................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data Uji Coba ............................................................ 48

B. Analisis Data .............................................................................. 61

C. Revisi Produk ............................................................................. 79

BAB V KAJIAN DAN SARAN

A. Kajian Produk yang Telah Direvisi ............................................ 88

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk

Lebih Lanjut ............................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90

Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran

Biodata


xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian

yang akan dilakukan ................................................................. 13

Tabel 3.1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ................... 33

Tabel 3.2. Story board media pembelajaran berbasis multimedia interaktik 37

Tabel 3.3. Kriteria skala penilaian ............................................................... 43

Tabel 3.4 Kriteria Validasi .......................................................................... 46

Tabel 3.5 Kriteria Hasil Respon Peserta Didik ........................................... 47

Tabel 4.1 Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi Dasar (KD) ................... 49

Tabel 4.2 Langkah-langkah pembuatan media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif ................................................................... 56

Tabel 4.3 Data Presentase Hasil Uji Coba Validasi Ahli Media ................. 61

Tabel 4.4 Komentar dan saran dari ahli media............................................ 64

Tabel.4.5 Data presentase hasil uji coba validasi ahli materi...................... 65

Tabel 4.6 Komentar atau saran validator .................................................... 69

Tabel 4.7 Data Presentase Hasil Uji Coba Validasi Guru Ipa ..................... 69

Tabel 4.8 Hasil Validasi .............................................................................. 71

Tabel 4.9 Data presentase skor rata-rata hasil uji coba siswa kelompok kecil 73

Tabel 4.10 Komentar dan Saran Angket Respon Siswa Kelompok Kecil .... 75

Tabel 4.11 Data presentase skor rata-rata hasil uji coba siswa kelompok

Besar ................................................................................ 75

Tabel 4.12 Komentar dan Saran Angket Respon Siswa Kelompok Besar.... 78

Tabel 4.13 Komentar dan Saran Ahli Materi ................................................ 80

Tabel 4.14 Komentar dan Saran Ahli Media................................................. 83


xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Analisis kebutuhan siswa ............................................................ 53

Gambar 4.2 Validasi ahli media ...................................................................... 63

Gambar 4.3 Validasi Ahli Materi .................................................................... 67

Gambar 4.4. Grafik PerbandingaN Hasil Uji Coba Respon Siswa Kelompok

Kecil Dan Besar .......................................................................... 79


xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: MATRIK PENELITIAN PENGEMBANGAN 94

Lampiran 2: RUBRIK DAN INSTRUMEN PENELITIAN 100

a. Rubrik Instrumen Validasi Ahli Materi 100

b. Rubri Istrumen Validasi Ahli Media 105

c. Lembar Validasi Ahli Materi 112

d. Lembar Validasi Ahli Media 115

e. Lembar Angket Respin Siswa 118

Lampiran 3: HASIL VALIDASI DAN UJI COBA 120

a. HasilValidasi Materi (Dosen) 120

b. Hasil Validasi Ahli Media (Dosen) 121

c. Hasil Validasi Ahli Materi dan Media (Guru IPA) 122

d. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil 123

e. Hasil Uji Coba Kelompok Besar 124

Lampiran 4: PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 125

a. Penyajian Data dan Analisis Data Hasil Validasi Ahli

Materi 125

b. Penyajian Data dan Analisis Data Hasil Validasi Ahli

Media 127

c. Penyajian Data Dan Analisis Data Hasil Validasi

Guru Ipa 128

d. Penyajian Data dan Analisis Data Angket Respon Siswa Uji


xv

KelompokKecil 132

e. Penyajian Data dan Analisis Data Angket Respon Siswa Uji

Kelompok Besar 133

Lampiran 5: DOKUMENTASI 136

Lampiran 6: SURAT-SURAT 137

a. Surat Permohonan Penelitian dari Fakultas 137

b. Surat Permohonan Validasi 138

c. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah 139

Lampiran 7 140

a. Lembar Wawancara Guru 140

b. Lembar angket Siswa 141

Lampiran 8 : Jurnal Kegiatan 143

Lampiran 9: DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITIAN 144


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan konsep

pembelajaran alam yang mempunyai hubungan yang luas terkait dengan

kehidupan manusia. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

yang sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

saja, tetapi juga merupakan suatu penemuan. Proses Pembelajaran

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajah dan memahami akan sekitar untuk berbuat dan

menemukan sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.1

Pengembangan potensi diri siswa akan berjalan dengan efektif apabila

seorang guru mampu menggunakan metode dan media mengajar yang tepat.

Penerapan metode serta media yang dipilih guru dalam memberikan suatu

materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses

pembelajaran. Pemanfaatan media sebagai sarana untuk mendapatkan konsep

sains secara lebih efektif. Media sebagai alat belajar yang digunakan dalam

pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sesuatu yang dimanfaatkan

1 Alinatul Khusna , “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada

Pokok Bahasan Tata Surya Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Imami Kepanjen Malang”(skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,

2014)

1


2

untuk menyampikan pesan, perhatian, perasaan, merangsang pikiran serta

kemampuan peserta didik sehingga sangat bermanfaat dalam proses

pembelajaran.2

Media pembelajaran memiliki tiga fungsi dalam proses pembelajaran.3

Dengan alasan jika pemanfaatan media tersebut dipergunakan mandiri atau

kelompok ,diantaranya mampu meningkatkan minat atau tindakan,memberi

informasi dan instruksi. Seorang guru harus bisa menentukan media yang tepat

untuk pembelajaran agar dapat mempermudah siswa memahami penjelaskan

yang diberikan. Dengan adanya media dapat menciptakan lingkungan belajar

yang kondusif, efektif dan menyenangkan dikelas sehingga dapat mendorong

kemampuan berfikir siswa. Penggunaan media pembelajaran merupakan alat

bantu untuk memudahkan guru dalam menerapkan isi kurikulum sehingga

dapat kurikulum tercapai.

Bersumber pada wawancara bersama guru IPA di SMP Darul

Muttaqien didapatkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA hanya

menggunakan bahan ajar buku cetak seperti buku paket atau LKS. Selain itu

pendidik mengatakan bahwa kurangnya media yang terdapat disetiap proses

pembelajaran IPA. Ketersediaan media pembelajaran yang masih sangat

sederhana menyebabkan proses pembelajaran masih monoton terhadap buku

cetak. Karena banyaknya konsep pada materi IPA khususnya materi lapisan

bumi dan bencana alam yang merupakan materi konseptual yang bersifat

2 Kusprianto, “ Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ipa Materi Pencernaan Pada

Manusia Untuk Siswa Kelas V Di Sdn Pundung, Girrirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta” (Skripsi,

Universitas Negeri Yogyakarta 2014) 3 Cecep Kustandi And Daddy Darmawan,”Pengembangan Media Pembelajaran”, Ed. Ria, Pratama

(Jakarta: Kencana, 2020)


3

abstark dan tidak dapat diamati secara langsung sehingga membutuhkan media

pembelajaan yang memberikan gambaran seperti multimedia interaktif yang

mencangkup (Teks, gambar, grafis, animasi, audio dan video)

Berdasarkan hasil angket siswa kelas VII di SMP Darul Muttaqien dari

jumlah siswa 39 dan didapatkan 25 siswa memahami materi dengan baik jika

penjelasan suara disertai gambar, dan 15 siswa menyatakan memahami materi

dengan memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai

variasi yang berbeda-beda, 19 siswa menyatakan memahami materi dengan

membaca buku. Berdasarkan hasil angket tersebut, menunjukan bahwasiswa

memiliki gaya belajar yang berbeda yaitu audio, visual, maupun audio visual.

Oleh karena itu dibutuhkan bahan ajar pendamping yang tepat.

Penggunaan media pembelajaran dapat ditemukan dalam Al-Quran

surah An-Nahl ayat 44 :

ل إليهم كر لتبين للناس ما نز بر وأنزلنا إليك ٱلذ ت وٱلز ولعلهمبٱلبين

رون ٤٤يتفك

Artinya: keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami

turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia

apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.4

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran

yang menarik akan membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

Saat ini sudah banyak berkembang berbagai media pembelajaran yang dapat

4 Al-Quran Dan Terjemahan (Bandung : Kementrian Agama RI, 2012).


4

digunakan dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu media

pembelajaran yang berbasis multimedia.5

Multimedia interaktif yaitu penggabungan antara media dan teknologi

dari berbagai macam grafik, penggabungan ini merupakan suatu kesatuan

yang secara bersama-sama menampilkam informasi. Multimedia pembelajaran

interaktif mampu mengaktifkan siswa untuk belajar dengan motivasi yang

tinggi karena keterktarikannya pada multimedia interaktif yang menyuguhkan

beberapa komponen (teks, gambar, grafis, animasi, audio dan video).

Multimedia interaktif dapat mengajak peserta didik untuk berpartsipasi dalam

kegiatan pembelajaran. Selain itu dengan multimedia interaktif, seolah-olah

terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan narator serta dalam

teks yang disajikan.6

Peneliti ini sejalan dengan peneliti sebelumnya yakni menggunakan

pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif oleh

Nanda Septiana dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V SDNU Bangil.7 Serta pada penelitian oleh Novi lailatur Rohmah

dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Ipa Berbasis Multimedia

Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi Perubahan

5 Najmi Hayati and Febri Harianto, “Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual

Dengan Minat Peserta Didik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 1

Bangkinang Kota,” Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan 14, no. 2 (2017): 160–180. 6 Winna Dharmayanti and Dini Oktarika, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Multimedia Interaktif Untuk Guru Ipa Di Sekolah Menengah Pertama,” Jurnal Pendidikan

Informatika dan Sains 8, no. 1 (2019): 41. 7 Nanda Septiana, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada

Pemahaman Konseppesawat Sederhana Siswa Kelas V SDNU BANGIL”(Skripsi, Universitas

Islam Negeri Maulana Ibrahim Malang,2015)


5

Lingkungan Pada kelas IV.8 Namun pada peneliti terdahulu pengembangan

multimedia interaktif hanya sebatas pada materi IPA tertentu. Peneliti ini

mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis multimedia interaktif

yang dapat membantu proses pemahaman pada materi lapisan bumi dan

bencana alam.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti perlu untuk mengembangkan

sebuah media pembelajaran sebagai solusi untuk mempermudah,

mendampingi proses belajar siswa dalam proses pembelajaran. Oleh sebab

itu, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

Pada Materi Lapisan Bumi Dan Bencana Alam Kelas VII SMP Darul

Muttaqien”.

B. Rumusan Masalah

Pada peneliti pengembangan yang dilakukan memiliki beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana validitas media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

pada materi lapisan bumi dan bencana alam kelas VII SMP Darul

Muttaqien?

2. Bagaimana respons siswa terhadap media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan bencana alam kelas

VII SMP Darul Muttaqien?

8 Novi Lailatur Rohmah,”pengembangan media pembelajaran IPA berbasis multimedia interaktif

untuk meningkatkan pemahaman konsep materi perubahan lingkungan kelas IV” (Skripsi,

Universitas Islam Negeri Maulana Ibrahim Malang,2015)


6

C. Tujuan Penelitian Dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui validitas media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

pada materi lapisan bumi dan bencana alam kelas VII SMP Darul

Muttaqien.

2. Mengetahui respons siswa terhadap media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan bencana alam kelas

VII SMP Darul Muttaqien.

D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

1. Media pembelajaran multimedia interaktif ini diperuntukan bagi siswa

kelas VII SMP/MTS semester genap pada materi lapisan bumi dan

bencana alam.

2. Produk yang dihasilkan berupa media berbentuk audiovisual yang berisi

tentang materi lapisan bumi dan bencana alam yang diserati teks,gambar,

audio dan animasi lain yang berhubungan dengan materi lapisan bumi dan

bencana alam. Selain itu produk yang dihasilkan dapat publis berbentuk

softwire mudah disimpan di flashdisk.

3. Media pembelajaran interaktif ini disusun dengan berbantuan berbagai

aplikasi yang mendukung dalam pembuatan multimedia interaktif.

4. Materi yang digunakan yaitu lapisan bumi dan bencana alam kelas VII

SMP/MTS semester genap KD. 3.10 menjelaskan lapisan bumi, gunung

api, gempabumi, dan tindakan pengurangan resiko sebelum, pada saat dan

pasca bencana sesuai ancaman bencana didaerahnya.


7

E. Pentingnya Penelitian Dan Pengembangan

1. Bagi peserta didik, dapat menambah wawasan peserta didik dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan alam pada materi lapisan bumi dan

bencana alam yang terdapat dalam media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif.

2. Bagi guru, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman

bagi para guru guna meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.

3. Bagi lembaga pendidikan atau sekolah yang terkait, hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para guru guna

meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan media pembelajaran.

4. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ikut

berpartispasi dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif.

5. Bagi peneliti lainnya, dapat menambah pengetahuan dan informasi

sebagai bahan perbandingan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

F. Asumsi Dan Keterbatasan Penelitian Dan Pengembangan

1. Asumsi yang mendasari penelitian dilakukan sebagai berikut :

a. Menghasilkan produk media pembelajaran interaktif yang dapat

digunakan oleh peserta didik sehingga pembelajaran akan lebih

menyenangkan.

b. Media pembelajaran dapat digunakan oleh siswa SMP/MTS kelas

VII semester genap.


8

c. Media pembelajaran yang dihasilkan memuat materi lapisan bumi

dan bencana alam.

2. Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian tidak meluas, maka

peneliti perlu memberikan batasan masalah sebagai berikut :

a. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 revisi

2017.

b. Media pembelajaran ini dapat digunakan oleh siswa SMP/MTS kelas

VII khususnya pada materi lapisan bumi dan bencana alam.

c. Uji coba produk yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana respons

siswa terhadap media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada

materi lapisan bumi dan bencana alam.

d. Materi yang dikembangkan pada media pembelajaran ini yaitu lapisan

bumi dan bencana alam untuk kelas VII SMP/MTS semester genap KD.

3.10 menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempabumi, dan tindakan

pengurangan resiko sebelum, pada saat dan pasca bencana sesuai

ancaman bencana didaerahnya.

e. Jenis pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation)

namun peneliti membatasi hingga pada tahap implementasi dan tidak

melanjutkan pada tahap evaluasi karena disebabkan oleh keterbatasan

waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.

G. Definisi Istilah Atau Operasional

Definisi operasional memaparkan pengertian terkait istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah:


9

1. Pembelajaran Ipa

Ilmu pengetahuan alam(IPA) secara harfiah dikenal senagai ilmu yang

mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu alam merupakan

ilmu yang memuat materi tentang konsep rekasi bahan mahluk hidup

beserta isinya yang terdapat pada alam semesta.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan guru kepada siswa, sehingga dapat merangsang

pikiran, meningkatkan kreativitas, perhatian, dan minat peserta didik untuk

proses pembelajaran.9

3. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah kombinasi berbagai unsur media yang

terdiri teks, grafis, foto, animasi, video dan suara yang disajikan secara

interaktif dalam proses pembelajaran.10

Dalam proses belajar menggunakan

multimedia interaktif dan dapat menimbulkan daya tarik untuk belajarnya

sehingga diperoleh hasil belajar maksimal.11

4. Lapisan Bumi Dan Bencana Alam

lapisan bumi dan bencana alam merupakan salah satu bab materi pada

mata pelajaran IPA kelas VII SMP/MTS semester genap yang menjelaskan

lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko

9 Talizaro Tafonao, “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Mahasiswa,” Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, no. 2 (2018): 103. 10

B. K. Putri and A. Widiyatmoko, “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Tema

Darah Di Smp n 2 Tengaran,” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 2, no. 2 (2013): 102–106. 11

Abd. Aziz Ahmad, “Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Tipografi,”

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16, no. 6 (2010): 675–683.


10

sebelum, pada saat dan pasca bencana sesuai ancaman bencana

didaerahnya.


11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peneliti Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian

terdahulu yang memiliki relevansi dengan judul pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan

bencana alam kelas VII SMP Darul Mutaqqien. Namun penulis belum pernah

menemukan topic yang sama. Beberapa hasil penelitian yang anggap penulis

mempunyai relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain :

1. Gede Martha Adi Pariatha, Desak Putu Parmiti Dang De Wawan Sudatha,

2013. Universitas Pendidikan Ganesha dengan judul “Pengembangan

Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran

Ipa Untuk Siswa Kelas VIII Semester 1 Di Smp Negeri 3 Singaraja Tahun

Pelajaran 2012/2013”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan

(research and development). Model pengembangan yang digunakan

adalah model yang dikembangkan luther. Langkah-langkah pengembangan

yaitu : konsep, perencanaan, pengumpulan bahan, pembuatan, uji coba,

dan distribusi. Hasil penelitian yang diperoleh dari validator ahli materi/isi

materi, desain media dengan jumlah presentasi total 86% yang

menunjukan media tersebut sudah masuk dalam kategori sangat valid/

layak pakai.12

12

Desak Putu Parmiti, I Gde Wawan Sudatha I Gede Martha Adi Pariartha, “Pengembangan

Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Ipa Untuk Siswa Kelas

11


12

2. Widi Widayat, Kasmui Dan Sri Sukaesih, 2014. “Pengembangan

Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Ipa Terpadu Pada

Tema System Gerak Pada Manusia “. Penelitian ini menggunakan subjek

penelitian pada 2 skala yang berbeda, yaitu skala terbatas dan skala luas.

Berdasarkan hasil penelitiannya, bahwa media multimedia interaktif

penggunaannya sebagai media pembelajaran telah memenuhi kriteria dan

sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.13

3. Erwan Sutarno Dan Mukhidin, Universitas Pendidikan Ganesha Bali

dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif Pengukuran Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kemandirian

Belajar Siswa Smp Di Kota Bandung”. Penelitian ini menggunakan

pendekatan research and development. Proses dilaksanakan melalui

tahapan : studi studi pustaka dan survey lapangan. Hasil yang diperoleh

dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif sudah layak pakai dan dapat meningkatkan

kompetensi belajar siswa.14

Viii Semester 1 Di Smp Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013,” Jurnal EDUTECH

Undiksha 1, no. 2 (2013). 13

Widi Widayat, Kasmui, Sri Sukaesih “Pengembangan Multimedia Interaktif Sebagai Media

Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema System Gerak Pada Manusia, “ journal. Unnes 3 (2)2014 14

Erwan Sutarno et al., “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

Pengukuran Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kemandirian Belajar Siswa Smp Di Kota Bandung,”

Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 21, no. 3 (2015): 1–1.


13

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dan peneliti yang akan

dilakukan oleh peneliti.

No Nama

peneliti

Judul Persamaan Perbedaan

1 Gede Martha

Adi Pariartha,

Desak Putu

Parmiti Dan

Gde Wawan

Sudatha

Pengembangan

Media

Pembelajaran

Berbasis

Multimedia

Interaktif Pada

Mata Pelajaran

Ipa Untuk

Siswa Kelas VII

Semester 1 Di

Smp Negeri 3

Singaraja Tahun

Pelajaran

2012/2013

Menggunakan

media

pembelajaran

berbasis

multimedia

interaktif

Untuk

materi

yang

diguna

kan

materi

IPA

Bahasa

n

biologi

Untuk

kelas

Smp

kelas

VIII

2 Widi

Widayat,

Kasmui Dan

Sri Sukaesih

Pengembangan

Multimedia

Interaktif

Sebagai Media

Pembelajaran

Ipa Terpadu

Pada Tema

System Gerak

Pada Manusia

Menggunakan

media

pembelajaran

berbasis

multimedia

interaktif

Untuk

materi

yang

diguna

kan

materi

IPA

terpadu

system

gerak

pada

manusi

a

Untuk

kelas

VIII

SMP


14

B. Kajian Teori

1. Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan kompleks. Pemebelajaran

memiliki hakikat yang tidak hanya sekedar menyampaikan informasi atau

pengetahuan, namun pembelajaran juga diartikan sebagai aktivitas

professional yang menuntut guru dapat menggunakan keterampilan dasar

mengajar secara terpadu dan menciptakan situasi efisien serta menciptakan

suasana yang kondusif dan strategi belajar yang menarik minat siswa.

Proses pembelajaran IPA sangat diperlukan untuk menciptakan

pembelajaran efektif serta efisien, sehingga siswa tidak mengalami

masalah atau kendala dalam mengikuti pembelajaran.15

15

Aamer Shahzad et al.,pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia pada mata

pelajaran IPA di SMP” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 4, no. 3 (2019): 1–21,

3 Erwan

Sutarno Dan

Mukhidin

Pengembangan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Multimedia

Interaktif

Pengukuran

Untuk

Meningkatkan

Hasil Dan

Kemandirian

Belajar Siswa

Smp Di Kota

Bandung

Menggunakan

media

pembelajaran

berbasis

multimedia

interaktif

Untuk

materi

yang

diguna

kan

materi

penguk

ursn

untuk

mening

katkan

hasil

dan

keman

dirian

belajar

siswa.


15

IPA atau sains secara harfiah dikenal sebagai ilmu yang mempelajari

berbagai perostiwa yang terjadi di alam. Ilmu alam merupakan ilmu yang

memuat materi tentang konsep reaksi bahan,mahluk hidup beserta isinya

yang terdapat pada alam semesta.16

2. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin yakni “medium” atau “ pengantar”.

Media menurut istilah yaitu sarana sebagai penyalur pesan atau informasi

belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau

penerima pesan tersebut. Selain itu media merupakan segala bentuk berupa

fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu

guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan.17

Pemanfaatan media pembelajaran yang relevan di dalam kelas dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran dan dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psjikologis

terhadap siswa. Media pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara

guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.18

16

Firdausy Armansyah, Sulton Sulton, and Sulthoni Sulthoni, “Multimedia Interaktif Sebagai

Media Visualisasi Dasar-Dasar Animasi,” Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan 2, no. 3 (2019):

224–229. 17

Tafonao, “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa.” 18

Isran Rasyid , Rohani, “ manfaat media dalam pembelajaran “ Universitas Islam Negeri : vol.

VII. 1, januari-juni 2018.


16

Media pembelajaran yang praktis dan inovatif merupakan salah satu

faktor utama didalam mencapai keberhasilan dari tujuan pembelajaran.

Perpaduan dari beberapa media yang ada, seperti teks, gambar, video,

audio yang disajikan dalam satu bentuk pembelajaran biasanya disebut

multimedia. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala bentuk

peralatan fisik komunikasi berupa perangkat lunak dan perangkat yang

harus diciptakan atau dikembangkan, digunakan dan dikelola untuk

kebutuhan pembelajaran dalam mencapai efektivitas dan efesiensi proses

pembelajaran.19

3. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah media yang terdiri dari banyak

komponen atau media yang saling saling terintegrasi yang mampu untuk

berinteraksi dengan penggunaanya. Multimedia interaktif merupakan

kombinasi berbagai media dari computer, video, audio, gambar dan teks.

Pengertian interaktif terkakit dengan komunikasi dua rah. Komponen

komunikasi dalam media interaktif (berbasis computer) adalah hubungan

antara manusia (sebagai user/pengguna produk) dan computer

(software/aplikasi). Penggunaan media dapat memperjelas materi dan

dapat menimbulkan interaksi lebih langsung antara peserta didik dan

sumber belajar.20

19

Riri Okra and Yulia Novera, “Pengembangan Media Pembelajaran Digital IPA Di SMP N 3

Kecamatan Pangkalan,” Journal Educative : Journal of Educational Studies 4, no. 2 (2019): 121. 20

Pratiwi Agatha, Armen, and Sa’diatul Fuadiyah, “Validitas Media Pembelajaran Menggunakan

Aplikasi Focusky Dilengkapi Buku Panduan Pada Materi Protista Untuk Peserta Didik Kelas X

SMA,” Pedagogi Hayati 3, no. 2 (2019): 12–18.


17

Keunggulan menggunakan multimedia interaktif dengan alat bantu

computer menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena multimedia

mampu menyajikan suatu model pembelajaran yang interaktif. Multimedia

interaktif yang digunakan di dalam pembelajaran merupakan media yang

sangat baik untuk meningkatkan proses belajar dengan memberikan

kesempatan bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan,

mengindentifikasi masalah. Mengorganisasi, menganalisis, mengevaluasi

dan mengkomunikasikan informasi. 21

Pembelajaran interaktif juga mampu memberi dampak positif

terhadap proses pembelajaran komunikasi interaktif antara media dan

siswa. Sebagaimana komunikasi pembelajaran media pembelajaran sangat

diperlukan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan

pembelajaran artinya proses pembelajara akan terjadi apabila ada

komunikasi antara peserta didik dan sumber belajar.22

4. Lapisan Bumi

1. Struktur dan Lapisan Bumi

Secara umum bumi tersusun atas beberapa lapisan

diantaranyaialahlapisan atmosfer (komponen gas), litosfer (komponen

padatan) dan Hidrosfer (komponen air). Selain itu 3 komponen tersebut

bumi juga memiliki beberapa komponen lainnya diantaranya es yang

21

Hikma Yanti et al., “Pengembangan Multimedia Interaktif Disertai Drills Pada Pokok Bahasan

Tekanan Di SMP,” Jurnal Pembelajaran Fisika 6, no. 4 (2017): 348–355. 22

Ibid.


18

disebut kriosfer dan bagian bumi tempat dimana berlangsungnya

kehidupan yang disebut biosfer.23

Berikut penjelasan karakteristik dari masing-masing lapisan bumi:

a. Lapisan Inti Bumi

Lapisan inti bumi merupakan lapisan paling terdalam

daribagian bumi. Lapisan inti bumi atau inner core adalah atau bagian

tengah yang sangat keras yang memiliki kandungan besi 90%, nikle

9%,ditambah unsur-unsur ringan lain seperti karbon, fosfor, sulfat,

silikon dan oksigen yang mencapai 1%. Adapun inti bumi terbentuk

dari material cair yang bertekanan sangat tinggi.

b. Lapisan Inti Luar Bumi

Lapisan luar atau outer core adalah lapisan yang berbentuk

lunak dan elastis atau semi cair. Lapisan ini meliputi inti bumi dan

memiliki komposisi yang hampir sama. Hanya saja wujud dari lapisan

ini semi cair. Antara inti bumi dan lapisan luar inti bumi ini, terdapat

terdapat kawasan transitory yang memiliki ketebalan 450 km yang

biasa disebut bagian terbawah lapisan luar inti bumi. Lapisan inti bumi

dan lapisan luar inti bumi dipisankan oleh sebuah lapisan yang disebut

lehman discontinuity.

c. Lapisan Mantel Bumi

Lapisan mantel bumi atau lapisan bumi merupakan lapisan

terbesar, sebagian besar massa bumi berada pada lapisan mantel ini.

Lapisan mantel bumi ini memiliki ketebalan 2.900 km. Mantel bagain

23

Kemendikbud, buku guru ilmu pengetahuan alam (Jakarta : kemendikbud, 2017)


19

atas mengalasi kulit bumi bersifat padat dan bersama kulit bumi

membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Adapun mantel

bagian bawah yang bersifat plastis disebut astenosfer. Secara umum

lapisan mantel bumi ini terdiri dari 3 baian, yaitu litosfer, astenosfer

dan mesosfer.

d. Lapisan Kerak Bumi

Kerak bumi terdiri dari dua bagian yaitu kerak samudra dan

kerak benua. Kerak bumi merupakan bagian bumi paling dingin.

Batuan dingin lapisan ini disebuat litosfer (lapisan yang kuat) karena

mengalami deformasi secara perlahan. Kerak samudra memiliki

kedalaman mencapai 10 km. Kerak ini terbentuk dari aktivitas

vulkanik. Sedangakan, kerak benua memiliki kedalaman 0-50 km,

merupakan bagian terluar bumi dan tersusun dari kristallin.

2. Lapisan Atmosfer Bumi

Istilah atmosfer berasal dari 2 kata yunani, yakni atmos yang

berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan. Sehingga dapat dikatakan

atmosfer adalah lapisan Bumi yang berupa uap. Atmosfer merupakan

lapisan udara yang mengitari bumi, yang membentang sampai

ketinggian 400 km dari permukaan bumi. Dua gas penyusun atmosfer

dengan konsentrasi terbesar adalah nitrogen (78%) dan oksigen (21%).

Sedangkan gas-gas lainnya yaitu Argon, Karbon diokksida, Kripton,

Neon, Xeon, Hidrogen, Helium dan Ozon hanyalah sekitar 1%.


20

A. Atmosfer

Atmosfer sendiri juga mempunyai lapisan-lapisan yang

dibagi menurut ketinggian dari lapisan atmosfer itu sendiri,

lapisan-lapisan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Lapisan Atas Lapisan ini memiliki ketinggian dari 50 sampai

lebih dari 500 km dpl, yang dibagi lagi menjadi tiga bagian

utama, yaitu mesosfer, termosfer, dan eksosfer yang masing-

masing lapisan tersebut memiliki ketinggian berbeda-beda.

2. Lapisan Bawah: Lapisan ini memiliki ketinggian dari 0 km -

hingga lebih dari 50 km dpl, yang dibagi lagi menjadi dua bagian

utama yaitu troposfer dan stratosfer yang masing-masing lapisan

tersebut memiliki ketinggian yang juga berbeda

Lapisan-Lapisan Atmosfer Bumi :

a. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang berada di

bagian paling bawah. Ketinggian troposfer terhitung mulai (0

km) hingga 10 km diatas permukaan laut (dpl). Sebagian

troposfer berbentuk uap air dam 75% terdiri atas gas-gas

atmosfer. Fenomena cuaca, seperti awan, hujan, dan badai

guruh terjadi di troposfer.

b. Stratosfer

Pesawat yang leintas terlihat terbang di atas awan,

namun sebenenarnya pesawat berada di lapisan statosfer yang


21

memiliki ketinggian antara 10-50 km dpl. Lapisan statosfer

memiliki sedikit awan, namun tidak ada aktivitas cuaca,

sehingga tidak menganggu penerbangan. Sebagian besar

stratosfer terdiri atas gas ozon (03).

c. Mesosfer

Saat melihat fenomena meteor, kamu akan menyaksikan

bahwa seolah-olah meteor tersebut melintas bumi dan

kemudian hilang. Namun sebenarnya meteor sedang menuju

bumi, akan tetapi meteor tersebut terbakar habis di atmosfer.

Lapisan yang membakar habis meteor tersebut adalah

mesosfer. Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 50-5 km

dpl. Lapisan ini menjadi pelindun bumi dari benda-benda luar

angkasa.

d. Termosfer

Lapisan termosfer memiliki ketinggian antara 85-500 km

dpl. Dinamakan termosfer karena suhu yang sangat panas

yakni pada lapisan ini mencapai 1.982C. selain sebagai

tempat mengorbitnya teleskop Huble dan pesawat ulang alik,

termosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi

ultraviolet.

Pada mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang

memiliki partikel ion (bermuatan) yang disebut lonosfer.

Ketika mendengarkan radio pada malam hari siaran radio di


22

kota lain akan terdengar leboh jelas, hal ini disebabkan karena

adanya lapisan ionosfer.

e. Eksosfer

Satelit – satelit buatan yang mengitari bumi masih berada

dalam atmosfer bumi, tepatnya pada lapisan eksosfer. Lapisan

eksosfer memiliki ketinggian lebih dari 500 km dpl.

Kandungan utama dari eksosfer adalah gas hydrogen.

Pada lapisan mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang

meiliki partikel ion (bermuatan) yang disebut ionosfer. Ketika Ananda

mendengarkan radio dimalam hari, siaran radio dari kota lain akan

terdengar lebih jelas. Hal ini disebabkan karena adanya lapisan ionosfer.

Pada siang hari, energi dari matahari mengenai partikel pada ionosfer

mengakibatkan partikel tersebut menyerap gelombang radio dengan

frekuensi AM. Pada malam hari, tanpa energi matahari, gelombang radio

dipantulkan pada ionosfer, sehngga dapat terpancar dengan jarak yang

lebih jauh.

3. Lapisan Ozon

Salah satu komposisi dari atmosfer adalah Ozon (O3). Ozon (O3)

membentuk suatu lapisan tersendiri yang terletak pada ketinggian 15-35

km di atas permukaan bumi, tepatnya dalam stratosfer. Lapisan ozon

mengandung molekul-molekul ozon yang berfungsi menyerap 99% sinar

ultraviolet (UV) dari sinar matahari dan hanya meneruskan sekitar 1%

untuk keperluan proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan di Bumi. Atmosfer


23

memiliki beberapa lapisan untuk melindungi bumi. Dikarenakan lapisan

dari atmosfer yang banyak tersebut, maka tekanan dan suhu yang berada

pada tiap lapisan juga berbeda menurut ketinggiannya. Hal ini dikarenakan

gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas mengarah ke

permukaan Bumi di mana semakin tinggi posisi dari lapisan tersebut, maka

jumlah molekul udara termasuk oksigen semakin sedikit. Sedangkan untuk

suhunya, karena semakin jauh jarak lapisan tersebut dari matahari maka

suhu akan semakin rendah. Atau dapat diungkapkan jika semakin tinggi

lapisan atmosfer dari bumi, maka suhunya akan semakin tinggi.

B. Litosfer

Dalam ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang kebumian, tanah atau

bebatuan yang ada di bumi disebut litosfer. Litosfer berasal dari bahasa

yunani yakni lithos (batuan) dan sphaira (alpisan). Jadi litosfer merupakan

lapisan batuan yang ada di bumi. Dalam pengertian luas litosfer diartikan

sebagai seluruh bagian padat bumi, termasuk intinya. Struktur padat bumi

terdiri atas kerak bumi, mantel, dan inti bumi.

Masing- masing struktur pada bumi tersebut dibedakan lagi

menjadi bagiannya masing-masing. Kerak bumi merupakan lapisan terluar

dari bumi padat yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. Kerak

benua merupakan kerak bumi yang berada didalam laut. Mantel bumi

terdiri atas mantel atas dan mantel bawah. Mantel atas mempunyai

letebalan antara 40 dan 400 km. lapisa mantel bawah memiliki ketebalan

antara 900 dan 2700 km. Inti bumi dibedakan menjadi 2, yakni inti luar

yang berupa cairan pekat dan inti dalam yang bersifat pekat hamper


24

menyerupai padatan. Berdasarkan struktur bumi, ada dua teori mendasar

yaitu teori lempeng serta teori gempa bumi dan gunung berapi.

1) Teori tektonik lempeng

Dalam teori pergerakan benua, Wegener menjelaskan

bahwa pada zaman dahulu semua benua di bumi menyatu

membentuk sebuah daratan yang snagat luas (pangeae). Sekitar

200 juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan bergerak menjauh

secara perlahan. Teori yang kedua adalah teori dari Harry Hess,

yaitu teori seatfloor spreading atau pergerakan dasar laut. Hess

menjelaskan bahwa di bawah kerak bumi terdiri atas mineral yang

panas dan memiliki massa jenis yang rendah. Akibatnya, material

tersebut naik ke punggug kerak samudra. Kemuduan, ,aterial

bergerak ke samping bersama dasar kerak samudra. Dengan

demikian, bagian dasar kerak samudra tersebut menjauh dari

punggung kerak samudra dan membentuk sebuah patahan. Dari

kedua teori tersebut, para peneliti mengambangkan teori yang

dikenal dengan teori tektonik lempeng.

2) Gempa bumi dan gunung berapi

a Gempa Bumi

Pengertian gempa bumi sendiri adalah suatu getaran yang

ditimbulkan oleh energy potensial dari patahnya atau gesernta

suatu lempengan bumi. Lempengan- lempengan yang patah atau

tergeser tersebut membentuk suatu lempengan baru yang


25

dinamakan sesar. Sesar ini terdiri atas tiga jenis, yaitu sesar nirmal,

sesar terbalik, serta sesar geser yang masing-masing memiliki

bentuk tersendiri. Dikarenakan getaran berasal dari gempa, maka

hal ini bersifat merambat, dan getaran ini akan terus merambat dari

pusat gempa (hiposentrum) sampai ke titik dimana kekuatan gempa

tersebut terasa. Selain itu juga sesuai dengan kekuatan gempa

tersebut (magnitude) yang dapat diukur dengan alat yang disebut

seisomograf. Semakin besar nilai magnitutenya, maka kerusakan

yang ditimbulkan akan semakin besar serta dapat berpotensi

menjadi tsunami jika gempa tersebut terjadi didasar laut.

Karena kerusakan yang terjadi biasanya dikarebakan gempa

bumi, maka manusia akan melakukan suatu tindakan pengurangan.

Pengurangan tersebut berupa antisipasi (tindakan sebelum

bencana) dan aksi (tindakan ketika terjadi bencana dan setelah

bencana) gempa bumi.

Berbagai macam gempa bumi berdasarkan penyebabnya

diantaranya sebagai berikut:

1. Gempa bumi runtuhan: gempa bumi ini biasanya terjadi

didaerah kapur ataupun daerah pertambangan, gempa bumi ini

jarang terjadi dan bersifat lokal.

2. Gempa bumi tumbukan: Gempa bumi ini disebabkan oleh

tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis

gempa bumi ini jarang terjadi.


26

3. Gempa bumi buatan: Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas

dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang

dipukulkan ke permukaan bumi.

4. Gempa bumi vulkanik: gempa bumi ini terjadi akibat adanya

aktivitas magma, yang biasanya terjadi sebelum gunung api

meletus. Apabila keaktifannnya semakin tinggi maka akan

meyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan

terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa

disekitar gunung api tersebut.

5. Gempa bumi tektonik: Gempa bumi ini disebakan oleh adanya

aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik

secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat

kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini bnayak

menimbulkan keruasakan atau bencana alam dibumi, getaran

gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruhan bagain

bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga

yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti

layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

b. Gunung

Gunung berapi memiliki lubang yang terbentuk

melingkar di daerah puncaknya yang di sebut kawah. Saat

erupsi terjadi, magma dan material lainnya di muntahkan

melalui kawah gunung berapi. Erupsi disebabkan oleh


27

tekanan gas yang kuat dari dalam bumi yang terus menerus

mendorong magma. Oleh karena itu, magma akan terus naik

menuju kepermukaan. Dalam perjalannya, magma memiliki

suhu 1200 derajat celcius akan melelehkan batuan

disekitarnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan magma.

Tekanan udara yang berasal dari dalam bumi lambat laun

semakin besar, sehingga tersimpan energi yang besar untuk

mendorong magma keluar. Jika litosfer yang berada di atas

magma tidak mampu menahan tekanan dari dalam bumi,

maka terjadilah erupsi. Magma dan material lainnya

dimuntahkan melalui kawah gunung api. Energi yang

tersimpan tersebut dilepaskan dalam bentuk ledakan dan

semburan yang kuat saat erupsi.

Bentuk-bentuk Gunung Berapi Setiap gunung api mmepunyai

bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuknya dan proses

terjadinya, secara umum gunung api dibedakan menjadi 3 bentuk,

yakni strao atau kerucut, maar atau perisai.

a) Gunung api strato: mempunyai bentuk kerucut berlereng

curam dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang

terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava

dapat mengalir melalui siis kerucut. Sifat letusan keras.

b) Gunung api maar: terbentuk karena letusan akan tetapi

tidak terlalu kuat dan hanya terjadi sekali sehingga


28

menghasilkan kawah yang menyerupai danau. Contoh

Gunung api Lamongan di Jawa Timur.

c) Gunung api perisai (landai): terbentuk karena lava yang

cair dan tekanna yang rendah. Berbentuk lAnandai dan

aliran lava panas dari saluran tengah. Daerah persebaran

magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya

pelan. Frekuensi letusan sedang dan pelan dengan jumlah

cairanlava cair yang banyak.

C. Hidrosfer

Hidrosfer adalah seluruh lapisan air yang ada pada planet bumi

yang mencakup 2/3 permukaan bumi. Istilah hidrosfer berasal dari kata

hidros yang berarti air dan sphaira yang berarti selimut, sehingga dapat

dikatakan bahwa hidrosfer adalag lapisan yang berupa air yang

menyelimuti bumi.

Air adalah bahan yang ditemui di bumi dalam tiga fasa (wujud)

yaitu padat (es), cair, dan gas (uap air). Dalam bentuk padar air berada

dalam atmosfer sebagai salju, dan sebagai Kristal es atau batu es didalam

awan.

Kadar air di bumi memiliki jumlah yang tetap, hanya bentuknya

yang berbeda, dikarenakan air memiliki suatu siklus yang dinamakan

siklus hidrologi, dimana air dapat berdaur ulang. Siklus air bermula dari

evaporasi menuju ke pengembunan dan akan membentuk awan. Awan

tersebut kemudian akan berjalan sesuai dengan arah hembusan angina.

Penguapan yang terjadi setiap hari mengakibatkan uap yang menjadi awan


29

semakin banyak. Jika awan sudah tidak dapat menampung uap dari

evaporasi, maka uap air diawan akan turun sebagai hujan.

Namun, terkadang jumlah air akan menggenang dalam suatu

tempat atau wilayah dan dapat menjadi suatu bencana yang dinamakan

banjir. Permasalahannya biasanya karena kelalaian dari manusia sendiri

atau suhu yang terlalu tinggi yang menyebabkan cadangan air berupa es

dapat karena banjir, manusia biasannya melakukan suatu tindakan

pengurangan suatu bencana yang berupa antisipasi (tindakan sebelum

bencana). Selain itu, juga melakukan tindakan aksi (tindakan ketika terjadi

bencana dan setelah bencana) banjir tersebut.


30

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Metode Penelitian Dan Pengembangan

Penelitian ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan

(Reseach and Development). Model pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan model ADDIE Terdiri dari lima tahap

pengembangan, yaitu Analyze (analisis), Design (desain), Develop

(pengembangan), Implementasi (implementasi) dan evaluation

(evaluasi).Namun peneliti membatasi hingga pada tahap implementasi dan

tidak melanjutkan pada tahap evaluasi karena disebabkan oleh keterbatasan

waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.

Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menghasilkan sebuah

produk yang dihasilkan data penelitian ini yakni berupa media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan bencana alam

untuk Siswa Kelas VII SMP/MTs.

30


31

Berdasarkan alur bagan diatas dapat diketahui bahwa tahapan tahapan

penelitian dan pengembangan yang akan digunakan peneliti adalah seperti

pada gambar diatas. Analyze (Analisis) merupakan tahap utama yang berkaitan

dengan kegiatan analisis terhadap situasi kerja dan lingkungan sehingga dapat

ditemukan produk apa yang perlu dikembangkan. Design (Desain) merupakan

kegiatan perancangan produk sesuai dengan yang dibutuhkan.

Development(pengembangan) merupakan kegiatan memproduksi atau

pembuatan dan pengujian produk. Implementation (implementasi) adalah

kegaiatan untuk mengimplementasikan media pembelajaran yang sudah

dikembangkan atau menggunakan produk. Evaluation (Evaluasi) merupakan

kegiatan menilai apakah setiap langka kegiatan dan produk yang telah dibuat

sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum. Namun dalam penelitian ini

peneliti membatasi hanya pada tahap keempat yaitu implementation

(implementasi) dan tidak melanjutkan pada tahap evaluasi karena disebabkan

oleh keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.

B. Prosedur Penelitian Dan Pengembangan

Berdasarkan model peneliti yang dikembangkan oleh Robert Maribe

Brach, maka peneliti akan menggunakan desain penelitian ADDIE (Analyze,

Design , Development, Implementation, Dan Evaluation) 24

. berikut penjelasan

desain yang akan dilakukan oleh peneliti terkait pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang digunakan dalam

pembelajaran :

24

R.M. Branch. Intruksional Design : The ADDIE Appoarch (2009). USA : Spinger.


32

1. Analyze (Analisis)

Tahap analisis merupakan tahap yang dilakukan penelti dalam

melakukan analisis terhadap berbagai hal yang akan dijadikan dasar dalam

medesain dan mngembangkan produk serta menganalisis kelayakan dan

syarat-syarat pengembangan. Tahap analisis ini dilakuka disekolah SMP

Darul Muttaqien. Diantarannya adalah analisis kebutuhan media, analisis

kurikulu, dan analisis karakteristik siswa secara :

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi

pembelajaran dikelas, menyebarkan angket kepada siswa dan

melakukan wawancara dengan guru terkait media pembelajaran

interaktif dan kebutuhan software untuk mengembangkan aplikasi.

Adapun lengkapnya pada lampiran 7.

b. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum ini dilakukan dengan memperhatikan

karakteristik kurikulum yang sedang digunakan disekolah tersebut

yaitu kurikulum 2013 revisi 2017. Hal ini dilakukan agar

pengembangan yang dilakukan dapat sesuai dengan tuntunan

kurikulum yang berlaku. Selanjutnya , peneliti mengkaji KI-KD untuk

mengumpulkan data dan rincian konsep-konsep yang relevan dengan

kompetensi dasar yang telah ditentukan dan kemudian disusun secara

sistematis dalam bentuk peta konsep. Menentukan materi

pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi revisi

2017 yang berlaku disekolah serta KI, KD dan indikator.


33

Tabel 3.1

Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)

1 2

1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama

yang dianutnya

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan

kimiawi, kehidupan dalam

ekosistem, dan peranan

manusia dalam lingkungan

serta mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

1.2 Bertambah keimanannya

dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas

alam dan jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya

diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan

2.1 Menunjukkan perilaku

ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab;

terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud


34

pergaulan dan

keberadaannya.

implementasi sikap dalam

melakukan percobaan dan

berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu

dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi

melaksanakan percobaan

dan melaporkan hasil

percobaan.


bijaksana dan

bertanggungjawab dalam


wujud implementasi sikap

dalam memilih penggunaan

bahan kimia untuk menjaga

kesehatan diri dan

lingkungan.

2.4 Menunjukkan penghargaan

kepada orang lain dalam


wujud implementasi

perilaku menjaga

kebersihan dan kelestarian

lingkungan.

3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang

3.10 Menjelaskan lapisan bumi,

gunung api, gempa bumi, dan

tindakan pengurangan resiko

sebelum, pada saat, dan pasca


35

c. Analisis Karakteristik siswa

Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengetahui

karakteristik siswa SMP kelas VII secara umum terkait kemampuan

kognitif sesuai dengan periode perkembangan berpikirnya. Analisis ini

dilakukan dengan melakukan observasi langsung terhadap siswa

dikelas dan memberikan angket. Hasil yang didapatkan dari analisis

ini akan menjadi dasar untuk menyusun desain media yang akan

dikembangan oleh peneliti.

2. Design (Desain)

Pada tahap ini peneliti menetapkan format media pembelajaran

yang akan dikembangkan. Selain itu membuat rancangan isi media

ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

bencana sesuai ancaman

bencana di daerahnya

4.Mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan,mengurai,

merangkai,

memodifikasi,dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

4.10 Mengomunikasikan upaya

pengurangan resiko dan

dampak bencana alam serta

tindakan penyelamatan diri

pada saat terjadi bencana

sesuai dengan jenis ancaman

bencana di daerahnya .


36

pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang meliputi kegiatan-

kegiatan pada setiap sub materi lapisan bumi dan bencana alam.

a. Penyusunan materi pembelajaran

Pada tahap ini adalah kegiatan peneliti untuk menyusun

materi yang sesuai dengan KI dan KD pada materi lapisan bumi

dan bencana alam pada kurikulum 2013 edisis revisi 2017. Anaisis

ini menghasilkan peta konsep yang selanjutnya untuk menentukan

indikator-indikator ketercapaian pada materi pembelajaran.

b. Pemilihan Media

Pada tahap ini peneliti memilih media untuk dikembangkan.

Adapun media yang dikembangkan berupa media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif. Pemilihan media pembelajaran ini

berdasarkan analisis kebutuhan. Pemanfaat media pembelajaran ini

dapat memudahkan siswa dalam menerima materi.

c. Perancangan Awal

pada tahap ini kegiatan awal yang dilakukan yaitu merancang

media pembelajaran berbasis multimedia interaktif sebelum

dilakukan uji coba dengan cara menyiapkan pemilihan dan format

media serta rancangan instrument yang akan digunakan.

1) Pemilihan Format

Tahap pemilihan format merupakan langkah kegiatan

merancang format awal desain media belajar berupa media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada materi

lapisan bumi dan bencana alam. Adapun format video


37

pembelajaran diantaranya yaitu:1) Pembukaan 2) materi

pokok, 4) penutup.

Tabel 3.2

Story board media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

No scane deskripsi durasi

1 Pembukaan

Pada scane ini

terdapat scane

selamat datang dan

judul materi.

Dan akan muncul

beberapa pilihan

yang ada didalam

media pembelajaran

seperti : kompetensi,

materi, video

evaluasi dan profil

35

Detik

2 Menu Materi Pada scane ini

terrdapat beberapa

materi yang akan

dibahas seperti :

Atmosfer beserta

penjelasan, litosfer

dan hidrosfer


38

3 Menu video

Pada scane ini

terdapat video

simulasi bencana

tsunami dan gempa

bumi

4 Menu evaluasi

Setelah pembahasan

materi dan video.

Scane selanjutnya

evaluasi materi

lapisan bumi dan

bencana alam


39

5 Menu profil Pada scane ini

menampilkan profil

pembuat dan biodata

nya.

2) Rancangan Instrumen

Rancangan instrumen meliputi instrumen validasi

atau uji ahli dan angket respon peserta didik

3. Development (Pengembangan)

Pada tahap ini peneliti melakukan pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dengan mengacu pada

storyboard yang telah dibuat pada tahap desain serta penyusunan

instrument pengumpulan data penelitian. Kegiatan yang dilakukan

peneliti dalam tahap pengembangan adalah:

a. Produk awal

Pada tahap ini peneliti merancang produk yang telah sesuai

dengan stroryboard yang telah ada di tahap desain.

b. Validasi Ahli

Pada tahap ini media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif dinilai atau divalidasi kelayakannnya oleh tim ahli.

Validasi ahli oleh dosen Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

UIN KH. Achmad Siddiq Jember yaitu ahli materi dan ahli media,

satu orang guru yang berstatus aktif mengajar mata pelajaran IPA

di SMP Darul Mutaqqien sebagai ahli kependidikan. Berdasarkan


40

validasi yang dilakukan oleh para validator maka diharapkan media

pembelajaran akan dikembangkan menjadi lebih baik dan

berkualitas.

c. Produk akhir

Pada tahap ini akhir dari tahap develop (pengembangan)

sehingga menghasilkan produk akhir yang layak digunakan.

4. Implementasi (Implementasi)

Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui validitas media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang telah dikembangkan.

Sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan uji validitas oleh guru dan

siswa. Pada proses validitas, validator menggunakan instrument yang

sudah disusun pada tahap sebelumnya. Implementasi atau

penyampaian materi pembelajaran dari guru kepada siswa untuk

mendapatkan validasi.

5. Evaluation (evaluasi)

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian model desain

pembelajaran ADDIE. Namun pada penelitian ini penelitian tidak

sampai pada tahap evaluasi.hal ini dikarenakan adanya keterbatasan

waktu,tenaga dan biaya.

C. Uji Coba Produk

Tujuan dari adanya uji coba produk ini yaitu untuk mengumpulkan data

yang digunakan sebagai dasar penetapan kelayakan media pembelajaran yang

dihasilkan. Subjek penelitian dalam penelitian pengembangan melalui validasi

ahli materi, ahli media, ahli Guru , hasil dari validasi ini dijadikan sebagai


41

revisi. Selanjutnya uji coba keterbacaan pada siswa dengan tujuan untuk

mengethui tingkat respon siswa terhadap produk media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan bencana alam. Setelah itu

melakukan reisi untuk menghasilkan produk media pembalajaran yang siap

digunakan dalam pembelajaran.Adapun aspek-aspek yang akan dibahas

pada uji coba produk yaitu: 1) Desain Uji Coba; 2) Subjek Uji Coba; 3) Jenis

Data; 4) Instrumen Pengumpuan Data; 5) Teknik Analisis Data.

D. Desain Uji Coba

Produk media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang telah

dibuat kemudian di validasi oleh para ahli mengembangkan dan mengetahui

tingkat validitas produk. Setelah divalidasi dan perbaikan, dilakukan uji coba

keterbacaan pada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat respon siswa

terhadap media pembelajar berbasis multimedia interaktif yang dihasilkan

Media pembelajaran yang dihasilkan yaitu media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif dapat dibuka melalui laptop maupun handphone. Media

pembelajaran ini dibuat menggunakan adobe flash CS.2 yang memuat materi

lapisan bumi dan bencana alam.

1. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini terdiri dari subjek uji validitas

dan subjek uji kelompok terbatas. Subjek uji validasi disebut validator.

Kriteria untuk validator dan uji kelas terbatas diuraikan sebagai berikut:


42

a. Dosen

1) Ahli Materi

Kriteria dosen sebagai ahli materi yaitu dosen dengan

minimal lulusan pendidikan S2 yang memahami indikator dan

meguasai materi terkait media pembelajaran yang dikembangkan.

2) Ahli Media

Dosen dengan kriteria yang pernah mengampu mata kuliah

media pembelajaran ataupun menguasai tentang media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti.

b. Pendidik

Kriteria guru sebagai validator praktisi merupakan guru IPA

SMP dengan pendidikan minimal S1, menguasai materi yang

dikembangkan pada media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif.

c. Siswa

Uji coba penelitian ini adalah siswa SMP Darul Muttaqien kelas

VII. Subjek uji coba kelas terbatas skala kecil sebanyak 6 siswa yang

sebelumnya tidak pernah menggunakan media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif pada materi lapisan bumi dan bencana alam.

Kemudian dilanjutkan dengan uji skala besar yaitu 30 siswa. Kisi- kisi

angket respon siswa sebagai berikut:

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam peneliti ini adalah data numerik

(kuantitatif) dan deskriptif (kualitatif). Data kuantitatif merupakan

bilangan validasi yang diperoleh dari validator yakni tim ahli,guru, respon


43

peserta didik berupa angket. Sedangkan data kualitatif berupa saran dan

komentar yang diberikan validator saat validasi dan peserta didik selama

proses uji coba baik sacara tertulis maupun tidak tertulis.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data.

Instrument yang digunakan yakni angket yang digunakan yakni angket

validasi dan angket respon siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian

ini berbentuk checklist dengan penilaian skor pada setiap aspek

menggunakan skala likert 1-5.25

Penelitian yang digunakan dapat diuraikan

sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria skala penilaian

Kriteria Skor

Sangat baik (SB) 5

Baik (B) 4

Cukup (C) 3

Kurang (K) 2

Sangat kurang (SK) 1

Instrument pengumpulan data pada peniliain ini yaitu instrument

validasi ahli, dan angket respon siswa dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Instrument validasi ahli

Lembar validasi diberikan kepada bersama dengan produk

berupa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dan

validator memberikan penilaian terhadap produk yang telah

25

Sugiono, Metode Penelitian Dan Pengembangan, (Bandung : ALFABETA, 2019), 167.


44

dikembangkan dengan memberikan tanda checklist dan mengisi kolom

aspek yang diukur sesuai kriteria. Saran dan masukan terhadap

perbaikan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk

siswa SMP dapat diisi oleh validator pada bagian saran. Selanjutnya,

peneliti mengolah data menggunaka rumus validitas.

Ada dua indikator yang diukur pada instrument validasi ahli

yaitu :

a Kajian Instruksional

Kajian ini berfungsi untuk mengetahui kesesuaian antara isi

dari media pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk

SMP/MTS sesuai dengan kompetensi inti, Kompetensi dasar,

indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu,

untuk mengetahui kebenaran materi yang dapat ditinjau dari aspek

keilmuwan, kejelasan, gambar, dan ilustrasi.

b Kajian Teknis

Kajian ini berfungsi untuk mengetahui daya tarik visual

media pembelajaran berbasis multimedia interaktif, kejelasaan

tampilan, kesesuian jenis dan ukuran huruf, kesesuain teks, dan

ilustrasi, kesesuain multimedia interaktif terhadap perkembangan

siswa, dan untuk mengetahui penggunaan bahasa indonesia yang

baik dan benar serta tidak menimbulkan penafsiran ganda pada

media pembelajaran berbasis multimedia interaktif.


45

2. Instrument respon siswa

Peneliti memberikan angket kepada siswa kemudian siswa

diminta untuk mengisinya sesuai dengan memberikan tanda checklist

pada setiap baris dan mengisi kolom aspek yang diukur sesuai dengan

kriteria terhadap media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

untuk peserta didik SMP/MTS.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data terdiri dari analisis data hasil validasi analisis

data hasil respon siswa.

a. Analisis Data Hasil Validasi

Analisis data hasil uji validasi bertujuan untuk mengetahui

tingkat kevalidan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

yang dikembangkan. Teknik analisis data yang digunakan yakni teknik

perhitungan presentase dan teknik deskriptif kualitatif, yang diadaptasi

oleh akbar dengan rumus sebagai berikut :26

=

Keterangan:

Vah : Validasi Ahli (Nilai Presentase)

Tse : Total Skor Empirik (Nilai Maksimal yang diharapkan)

Tsh : Total Skor yang diharapkan

Kriteria validitas media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif disajikan sebagai berikut :27

26

Sa’adun Akbar, Instrument Perangkat Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2016), 83 27

Akbar, 42


46

Tabel 3.4

Kriteria Validasi

Kriteria Vlidasi Tingkat Validasi

85,01%-100,00% Sangat Valid atau dapat digunakan

tanpa revisi.

70,01%-85,00% Cukup valid atau dapat digunakan

namun perlu revisi kecil

50,01% – 70,00%

Kurang valid, disarankan tidak

dipergunakan karna perlu revisi

besar

01,00 %– 50,00% Tidak valid, atau tidak boleh

dipergunakan

Akbar,2016

b. Analisis Data Respon Siswa

Analisis data hasil respon siswa digunakan untuk mengetahui

respon siswa terhadap modul yang dikembangkan. Subjek uji coba

kelas terbatas skala kecil sebanyak 6 siswa dan skala besar sebanyak

30 siswa.Teknik yang digunakan yaitu perhitungan presentase dan

teknis analisis deskriptif dengan rumus sebagai berikut : 28

V- au =

Keterangan:

Vau : Validasi Ahli (Nilai Presentase)

Tse : Total Skor Empirik (Nilai Maksimal yang diharapkan)

Tsh : Total Skor yang diharapkan

28

Akbar, 83


47

Kriteria hasil respon peserta didik adalah sebagai berikut :29

Tabel 3.5

Kriteria Hasil Respon Peserta Didik

Kriteria Tingkat Kemenarikan

81% - 100% Sangat Menarik

61% - 80 % Menarik

41 % - 60% Cukup Menarik

21% - 40 % Tidak Menarik

0% - 20% Sangat Tidak Menarik

Akbar 2016

29

Akbar, 42


48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data Uji Coba

Hasil pengembangan berupa produk media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif IPA Terpadu SMP untuk kelas VII semester genap.

Media pembelajaran ini berisi materi lapisan bumi dan bencana alam dengan

KD 3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan

pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman

bencana di daerahnya.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang digunakan

adalah penelitian ini model ADDIE Terdiri dari lima tahap pengembangan,

yaitu Analyze (analisis), desaign (desain), develop (pengembangan),

implementasi (impelementasi) dan evaluation (evaluasi). Namun peneliti

membatasi hingga pada tahap implementasi dan tidak melanjutkan pada

tahap evaluasi karena disebabkan oleh keterbatasan waktu, tenaga dan biaya

yang dimiliki oleh peneliti.

1. Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis merupakan tahapan analisis dan identifikasi

masalah untuk memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan

produk yang akan dikembangkan. Aspek analisa kebutuhan yang

diperoleh adalah sebagai berikut :

48


49

a. Analisis kebutuhan

Pada analisis kebutuhan dilakukan penelitian pendahuluan

Yaitu observasi wawancara terhadap guru. Penelitian ini meliputi

observasi kegiatan pada saat proses belajar mengajar, wawancara

terhadap guru pengampu mata pelajaran gambar dan penyebaran

angket kepada siswa.

Berdasarkan hasil wawancara 16 Januari 2021 kepada guru

IPA SMP darul muttaqien Wahyu Indah Hikmawati, S.Pd diperoleh

informasi bahwasannya setiap siswa memiliki kesulitan yang

beragam pada saat proses pembelajaran. Lebih banyak terhadap

materi-materi yang abstrak dan konseptual. Berdasarkan hasil

wawancara lainnya yaitu kurangnya media pembelajaran pada

materi IPA yang digunakan pada saat proses pembelajaran. Adapun

hasil wawancara kepada guru dapat selengkapnya dilihat pada

lampiran 7.

b. Analisis kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di SMP Darul Mutaqqien yaitu

kurikulum 2013 revisi 2017. Kurikulum tersebut khususnya mata

pelajaran lapisan bumi dan bencana alam memuat beberapa

kompetensi dasar yang harus dicapai. Kompetensi inti dan

kompetensi dasar yang ditunjukan pada berikut :


50

Tabel 4.1

Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)

1 2

2. Menghargai dan

menghayati ajaran agama

yang dianutnya

1.3 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan

kimiawi, kehidupan dalam

ekosistem, dan peranan

manusia dalam lingkungan

serta mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

1.4 Bertambah keimanannya

dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas

alam dan jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

5. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya

diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan

pergaulan dan


ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab;

terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam


51

keberadaannya. melakukan percobaan dan

berdiskusi

2.6 Menghargai kerja individu

dan kelompok dalam


wujud implementasi

melaksanakan percobaan

dan melaporkan hasil

percobaan.


bijaksana dan

bertanggungjawab dalam


wujud implementasi sikap

dalam memilih penggunaan

bahan kimia untuk menjaga

kesehatan diri dan

lingkungan.

2.8 Menunjukkan penghargaan

kepada orang lain dalam


wujud implementasi

perilaku menjaga

kebersihan dan kelestarian

lingkungan.

6. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan,

3.10 Menjelaskan lapisan bumi,

gunung api, gempa bumi, dan

tindakan pengurangan resiko

sebelum, pada saat, dan pasca

bencana sesuai ancaman


52

c. Analisis siswa

Pada langkah ini peneliti melakukan penyebaran angket untuk

mengetahui gaya belajar siswa maupun karakteristik siswa SMP

Darul Muttaqien dengan subjek siswa kelas VII. Pada kebutuhan

media pembelajaran IPA, siswa yang tertarik dengan pembelajara

IPA yaitu 85% sedangkan yang tidak menyukai 15%. Sesuai dengan

gambar 4.2 Adapun lengkapnya pada lampiran 7

teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

bencana di daerahnya

7.Mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan,mengurai,

merangkai,

memodifikasi,dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

4.10 Mengomunikasikan upaya

pengurangan resiko dan

dampak bencana alam serta

tindakan penyelamatan diri

pada saat terjadi bencana

sesuai dengan jenis ancaman

bencana di daerahnya .


53

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

tidak menyukai ipa menyukai ipa

tidak menyukai ipa

menyukai ipa

Gambar 4.1

Analisis kebutuhan siswa

2. Design (Desain)

Pada tahap ini berisi kegiatan untuk membuat rancangan terhadap

produk yang akan di kembangkan. Terdapat beberapa rancangan yang

dilakukan pada tahap ini, diantaranya menyusun materi

pembelajaran, pemilihan media, perancangan awal yang terdiri dari

rancangan format media pembelajaran dan merancang instrument.

Pada tahap kegiatan menyusun materi pembelajaran, peneliti

menganalisis KI KD IPA kurikulum 2013 revisi 2017. Materi yang

digunakan yaitu lapisan bumi dan bencana alam meliputi pengertian

Atmosfer, litosfer, hidrosfer dan dampak bencana alam. Aplikasi yang

digunakan untuk membuat media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif adalah adobe flash cs3.

Pada kegiatan perancangan awal terdiri dari membuat rancanangan

yang berkaitan dengan media pembelajaran multimedia interaktif. Pada


54

rancangan media pembelajaran yang dihasilan yaitu dengan

menggunakan format exe.

Adapun format-format media pembelajaran multimedia interaktif

didalamnya yaitu :

a. Pembukaan; 2) judul; 3) Materi pokok; 4) video simulasi; 4)

evaluasi; 5) penutup

Pada rancangan instrumen dihasilkan instrumen validasi ahli

serta rubrik penilaian instrumen validasi ahli dan instrumen respon

siswa. Instrumen merupakan lembar penilaian yang berisi

pernyataan- pernyataan yang ditujukan kepada para ahli dan siswa

untuk mengetahui tingkat validitas dan respon siswa terhadap produk

yang dikembangkan.

Instrumen disusun berdasarkan tujuan penilaian yang pertama

yaitu instrumen validasi digunakan untuk mengumpulkan

data sehingga media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

yang di kembangkan dapat diketahui ke validitasannya. Instrumen

validasi terdiri dari validasi ahli media dan validasi ahli materi. Pada

penelitian ini memiliki kisi-kisi instrumen penelitian terdapat

variabel yang diteliti, indikator tolak ukur, dan nomor butir

soal instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi yang diadobsi dari

BSNP.30

Adapun lengkapnya terdapat pada lampiran 2.

30

BSNP, Pemendiknas RI No. 2 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan

Dasar

Dan Menengah (Jakarta, 2006).


55

Pada instrumen siswa yang digunakan berupa angket respon

siswa. Respon siswa digunakan untuk mengetahui pendapat siswa

terhadap media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang

dikembangkan dengan materi lapisan bumi dan bencana alam untuk

siswa kelas VII. Instrumen respon siswa yang digunakan

pada penelitian ini mengadopsi dari Nina Isnaeni.31

Pada tahap

skala kecil bertujuan untuk keterbacaan sebuah produk

sedangkan pada skala besar bertujuan untuk melihat ketertarikan

pada sebuah produk yang di kembangkan.

3. Development (Pengembangan)

Pada tahap pengembangan menghasilkan produk, kemudian dinilai

oleh ahli materi dan ahli media sehingga menghasilkan produk akhir

yang layak digunakan.

Berikut ini langkah pembuatan produk pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif, sebagai berikut:

31

Nina Isnaeni, “Pengembangan Video Pembelajaran IPA FISIKA Berbasis Potensi Lokal

Pada

Materi Tekanan Untuk Siswa SMP/MTs” (Skripsi: UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta,

2013).


56

Tabel 4.2

Langkah-langkah pembuatan media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif

NO

Gambar keterangan .

1

1.Buka aplikasi

adobe flash

cs3 yang

terdapat di

laptop, setelah

muncul jendela

seperti pada

gambar,

langsung

klik flash file

(AdobeScript

2.0) pada menu

“Create new”

2.Tampak

lembar kerja

program adobe

flash cs.2


57

2

3. Dapat bekerja pada layer bisa klik dengan icon insert layer pojok kiri bawah. Dan dapat memasukan gambar bumi dengan klik file, Import to stage. 4. klik layer untuk membuat layer baru yang berisi menu kompetensi, materi, video,evaluasi dan profil.

3

5. untuk memasukan layer materi bisa mengulang langkah dengan mengikuti langkah sebelumnya. Pada menu materi yang berisi atmosfer, litosfer dan hidrosfer. 6.pada langkah selanjutnya ada menu video simulasi , dengan memasukan video dengan mengklik file –import


58

4

7. layer ini berisi menu evaluasi. Dan pada layer berikut menu profil dengan memasukan foto dan data diri pembuat dengan mengklik menu tool T pada layer yang sudah disediakan.


59

5

8.langkah terakhir ketika sudah selesai menyelesaikan proses akhir. Klik file- publish setting-pilih menu format dan centang format swf atau exe- klik publish.


60

4. Implementasi

Pada tahap ini akan membahas mengenai pemanfaatan atau

pengunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada

peserta didik, ssetelah media yang dibuat tersebut mendapat saran atau

masukan dari para ahli validasi. Pada tahap sebelumnya media tersebut

mendapat saran atau masukan sehingga menghasilkan produk media

yang siap untuk diujicobakan pada peserta didik. tujuan dari tahap ini

yaitu untuk mengetahui kelayakan media yang dibuat dengan melihat

tanggapan dari peserta didik dari angket yang sudah dibuat. Peserta

didik yang dijadikan sebagai sampel pada penelitian ini yaitu peserta

didik kelas VII SMP Darul Muttaqien. Pada tahap ini peneliti melakukan

uji coba produk terhadap kelompok kecil (Uji skala kecil) dan kelompok

besar (Uji skala besar) dengan melihat respon dari guru dari siswa

terhadap media yang telah dikembangkan. Uji coba skala kecil

bertujuan untuk keterbacaan sebuah produk sedangkan pada

skala besar bertujuan untuk melihat ketertarikan pada sebuah produk

yang di kembangkan. Uji coba skala kecil teridiri dari 6 orang dan uji

coba skala besar 30 orang. Sebelum melakukan uji coba tersebut siswa

diberikan petunjuk mengenai media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif.

Pada saat pelaksanaan uji coba, peneliti menjelaskan apa saja yang

terdapat pada media pembelajaran tersebut. Hal ini dilakukan peneliti


61

agar siswa lebih semangat ketika mempelajari materi pada media

pembelajaran tersebut.

Setelah siswa selesai memperhatikan media pembelajaran tersebut

maka diberikanlah angket oleh pengembang. Angket ini bertujuan untuk

melihat sejauh mana respon guru dan siswa terhadap media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang sudah dikembangkan.

B. Analisis Data

Data hasil uji validitas diperoleh dari uji validasi produk yang

dikembangkan. Uji validasi produk dilakukan dengan menggunakan

angket uji validitas yang diberikan kepada tiga validator yaitu, dua dosen dari

IAIN Jember sebagai ahli materi dan ahli media. Adapun uji validitas

terhadap guru dan respon siswa kelas VII di SMP Darul Muttaqien.

1. Validasi ahli Media

Validasi ahli media dilakukan untuk mengetahui kualitas media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang diharapkan pada

pembelajaran IPA tingkat SMP materi lapisan bumi dan bencana alam.

Pada validasi materi memberikan penilaian dalam segi aspek artistic

dan estetiks, aspek efektifitas dan fungsi keseluruhan. Validasi ahli materi

dilakukan oleh satu dosen IPA IAIN Jember yaitu Laily Yunita Susanti,

M.Si

Berikut penyajian data kuantitatif hasil validasi media oleh ahli

media:


62

Tabel 4.3

Data Presentase Hasil Uji Coba Validasi Ahli Media

NO ASPEK ∑ NILAI PER

ASPEK

(%)

1 Artistik dan

estetika

22 88%

2 Aspek efektifitas 14 93,3%

3 Fungsi

keseluruhan

19 95%

Rata- Rata 91,6 %

Tabel perhitungan analisis data hasil uji validitas media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dari validator ahli media

dapat dilihat pada lampiran 4b, berdasarkan data pada tabel 4.4 di

atas, analisis masing-masing aspek diuraikan sebagai berikut :

a. Aspek artistic dan estetika

Penilaian pada aspek ini memperoleh

persentase skor rata-rata validitas sebesar 88% dengan

kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwasanya

sangat valid dan tidak perlu direvisi.

b. Aspek efektifitas

Penilaian pada aspek ini memperoleh persentase

skor rata-rata validitas sebesar 93,3% dengan kriteria

sangat valid. Hal ini menunjukan bahwa penilaiian


63

84%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

artistik dan estetika

efektifitas

fungsi keseluruhan

aspek efektifitas pada media pembelajaran dinyatakan

valid dan tidak perlu direvisi.

c. Fungsi keseluruhan

Penilaian pada aspek ini memperoleh persentase

skor rata-rata validitas sebesar 95% dengan kriteria sangat

valid. Hal ini menunjukkan bahwasanya sangat valid dan tidak

perlu direvisi.

Pada setiap aspeknya disajikan dalam bentuk grafik,

sebagai berikut :

Gambar 4.2

Validasi ahli media

Berdasarkan analisis beberapa aspek dari grafik diatas

diperoleh nilai rata-rata seluruh aspek dari validator ahli media

yaitu dosen IPA IAIN Jember. Nilai rata-rata seluruh aspek

validator materi adalah 91,6 % dimana setiap aspek yang diukur

mendapatkan nilai 85,00%- 100% dinyatakan sangat valid,

berdasarkan kriteria tingkat validitas yang mengadaptasi dari


64

akbar. Maka media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

layak digunakan dalam pembelajaran setelah melalui proses

revisi.

Sedangkan data kualitatif berupa komentar dan saran baik

tertulis maupun tidak tertulis dari validator ahli materi,

disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Komentar dan saran dari ahli media

No validator Komentar/saran

1 Sebaiknya disebutkan

KI dan KD.

Sebaiknya diberikan

petunjuk pengunaan

media web

Untuk soal evaluasi

sebaiknya diberi tanda

kapan siswa menjawab

benar atau salah.

Sumber :data dari komentar dan saran ahli media

Selanjutnya peneliti melakukan perbaikan sesuai saran dari

validator dan konfirmasi kembali apakah sudah sesuai dengan

komentar atau saran yang diberikan

2. Validasi Materi

Validasi ahli materi dilakukan untuk mengetahui relevansinya

terhadap kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran IPA tingkat

SMP lapisan bumi dan bencana alam. Pada validasi materi

memberikan penilaian dalam segi aspek kesesuaian cakupan materi,

kesesuaian konsep materi, kemutakhiran dan konsektual materi,

penyampaian materi yang urut, kesesuaian materi dengan pengembangan


65

teknologi, kesesuaian gambar untuk memperjelas materi, dan kesesuaian

tingkat kesulitan dengan perkembangan kelas VII. Validasi ahli materi

dilakukan oleh satu dosen IPA Yaitu Ira Nurmawanti, M.Pd.

Berikut penyajian data kuantitatif hasil validasi materi oleh ahli

materi:

Tabel 4.5

Data presentase hasil uji coba validasi ahli materi

NO ASPEK ∑ NILAI

PERASPEK

(%)

1 Kesesuaian cakupan

materi

10 100%

2 Kesesuaian konsep materi 4 80%

3 Kemutakhiran dan

konteksual materi

13 86,6%

4 Penyampaian materi yang

urut

5 100%

5 Kesesuaian materi

dengan pengembangan

teknologi

5 100%

6 Kesesuaian gambar untuk

memperjelas materi

5 100%

7 Keseseuaian tingkat

kesulitan dengan

perkembangan kelas VII

4 80%

Rata - Rata 92%

Tabel 4.5 perhitungan analisis data hasil uji validitas media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dari validator ahli materi dapat

dilihat pada lampiran 4a, berdasarkan data pada Tabel 4.5 di atas, analisis

masing-masing aspek diuraikan sebagai berikut.


66

1. Aspek Kesesuaian Cakupan Materi

Penilaian pada aspek ini memperoleh persentase skor rata-rata

validitas sebesar 100% dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan

bahwa kesesuaian cakupan materi dalam media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif dinyatakan sangat valid dan tidak perlu revisi.

2. Kesesuaian Konsep Materi



bahwa kesesuaian konsep materi dinyatakan sangat valid dan tidak perlu

revisi.

3. Kemutakhiran Dan Konsektual Materi


validitas sebesar 86,6% dengan kriteria sangat valid. Hal ini

menunjukkan bahwa kemutakhiran dan konsektual materi dinyatakan

sangat valid dan tidak perlu revisi.

4. Penyampaian Materi Yang Urut



bahwa penyampaian materi yang urut dinyatakan sangat valid dan tidak

perlu revisi.

5. Kesesuaian Materi Dengan Pengembangan Teknologi




67

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

cakupan materi

konsep materi

kemuktahiran dankonsektual materi

penyampaian materi

pengembanganteknologi

kesesuaian gambar

perkembangan kelasVII

bahwa kesesuaian materi dengan pengembangan teknologi dinyatakan

sangat valid dan tidak perlu revisi.

6. Kesesuaian Gambar Untuk Memperjelas Materi



bahwa kesesuaian gambar untuk memperjelas materi dinyatakan sangat

valid dan tidak perlu revisi.

7. Kesesuaian Tingkat Kesulitan Dengan Perkembangan Kelas VII



bahwa kesesuaian tingkat kesulitan dengan perkembangan kelas vii

dinyatakan sangat valid dan tidak perlu revisi.

Gambar 4.3

Validasi Ahli Materi


68

Berdasarkan analisis beberapa aspek dari grafik diatas diperoleh

nilai rata-rata seluruh aspek dari validator ahli materi yaitu satu validator

dosen IPA IAIN Jember. Nilai rata-rata seluruh aspek validator materi

adalah 92%, dimana setiap aspek yang diukur mendapatkan nilai 85,00%-

100% dinyatakan sangat valid, berdasarkan kriteria tingkat validitas yang

mengadaptasi dari akbar32. Maka media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif layak digunakan dalam pembelajaran setelah

melalui proses revisi.

Sedangkan data kualitatif berupa komentar dan saran baik tertulis

maupun tidak tertulis dari validator ahli materi, disajikan pada Tabel 4.7

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Komentar atau saran validator

No validator Komentar /saran

1 Memperbaiki gambar atmosfer

Videonya diberi sumber

Bagian video ditambah video

tentang kejadian bencana alam.

Sumber : Data Dari Komentar Dan Saran Ahli Materi

Selanjutnya peneliti melakukan perbaikan sesuai saran dari

validator dan konfirmasi kembali apakah sudah sesuai dengan

komentar atau saran yang diberikan oleh validator.

3. Hasil Validasi Guru IPA

Pada tahap validai kepada guru IPA dilakukan setelah

melakukan validasi kepada ahli materi dan ahli media. Vaidasi

32

Sa’dun dan Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016)


69

kepada guru bertujuan untuk mengetahui seberapa sesuai media ini jika

diterapkan didalam kelas. Validasi kepada guru IPA dilakukan oleh

satu guru IPA dari SMP DARUL MUTTAQIEN yaitu Wahyu

Indah Hikmawati, S.Pd

Berikut penyajian data kuantitatif hasil validasi oleh guru IPA:

Tabel 4.7

Data Presentase Hasil Uji Coba Validasi Guru IPA

NO ASPEK ∑ NILAI

PER

ASPEK

(%)

1 Kesesuain cakupan

materi

10 100%

2 Kesesuain konsep

materi

5 100%

3 Kemuktahiran dan

konseksual materi

14 93,3%

4 Penyampaian materi

yang urut

5 100%

5 Kesesuaian materi

dengan pengembangan

teknologi

4 80%

6 Kesesuaian gambar

untuk memperjelas

materi

5 100%

7 Kesesuaian tingkat 5 100%


70

kesulitan dengen

perkembangan kelas

VII

8 Artstik dan estetika 24 96%

9 Aspek efektifitas 13 86,66%

10 Fungsi keseluruhan 19 95%

94,54%


validitas sebesar 94,54% dengan kriteria sangat valid. Dengan

demikian menggunakan media pembelajar berbasis multimedia

interaktif yang dikembangkan peneliti menunjukkan bahwa

keterlaksanaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

dinyatakan sangat valid dan tidak perlu revisi. Pada data kualitatif

validator memberi komentar dapat digunakan tanpa revisi.

Penilaian skor pada setiap aspek uji validasi ini

mengguanakan skala likert 1-5. Hasil validasi dapat dilihat pada

tabel 4.9.

Tabel 4.8

Hasil Validasi

Validator Skor Presentase

Dosen Ahli Media 91,6 %

Dosen Ahli Materi 92%

Guru 94,54%

Total Skor Presentase 93,18%


71

Hasil dari keseluruhan validasi yaitu 93,18% sehingga produk

dapat dinyatakan sangat valid tanpa revisi. Sesuai dengan kriteria dari

akbar.33

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Nanda Septiana mengenai pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif mendapatkan penilaian

dari ahli media dan ahli materi secara keseluruhan sebesar 90%

berdasarkan kriteria validitas yang digunakan bahwa nilai tersebut

dikategorikan sangat valid, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa

bahan ajar, majalah sangat valid digunakan dalam pembelajaran34

4. Hasil uji respon lapangan

Perolehan data hasil respon siswa yang dilakukan dengan uji coba

kelompok kecil sebanyak 6 siswa dan kelompok besar sebanyak

30 siswa pada kelas VII A dan B SMP Darul Muttaqien. Uji coba

produk dilakukan pada bulan Juni 2021.

Uji coba kelompok kecil dimaksud untuk mengetahui keterbacaan

produk yang dikembangkan dengan melakukan respon terhadap siswa.

Setelah melakukan uji coba kelompok kecil, kemudian produk di uji

kembali pada kelompok besar. Uji kelompok besar dilakukan untuk

mengetahui ketermenarikan produk yang dikembangkan serta untuk

meyakinkan data dan mengetahui respon siswa terhadap produk secara

luas.

33

Sa’dun dan Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, 2016 34

Nanda Septiana, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Pemahaman Konsep Peswat Sederhana Siswa Kelas V Sdni Bangil (2015): 1–27.


72

Hasil perhitungan analisis data angket pada respon siswa terhadap

penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

disajikan pada lampiran 4d untuk kelompok kecil sedangkan untuk

kelompok besar lampiran 4e. Data kuantitatif berupa persentase skor

rata-rata yang diperoleh dari hasil pengisian angket respon siswa yang

disajikan pada Tabel 4.9 untuk kelompok kecil dan Tabel 4.11

kelompok besar sebagai berikut :

Tabel 4.9

Data presentase skor rata-rata hasil uji coba siswa kelompok kecil

No

Aspek yang di nilai

Presentase

Skor rata-

rata

pengisian

angket

1. Saya sangat mengerti konsep materi yang

disampaikan dalam media pembelajaran

86,66%

2. Penjelasan materi pada media pembelajaran tidak

membingungkan

83,33%

3. Media pembelajaran lapisan bumi dan bencana

alam sangat mudah dipahami 90%

4. Tampilan media pembelajaran sangat menarik, sehingga saya senang dalam mempelajari IPA

terutama dalam materi lapisan bumi

dan bencana alam.

90%

5. Tampilan media pembelajaran sangat

jelas, sehingga saya lebih antusiasi

dalam mengikuti pelajaran IPA

93,33%

6. Dengan melihat media pembelajaran, saya

akan lebih mengerti tentang lapisan bumi dan

bencana alam

86,66%

7. Media pembelajaran ini sangat relevan

(Berkaitan) 86,66%


73

8. Setelah melihat media pembelajaran saya akan

lebih senang dengan pelajaran IPA

83,33%

9. Media pembelajaran ini sangat sesuai dengan

kebutuhan saya

93,33%

10. Media pembelajaran ini tidak membosankan

untuk dilihat 90%

11. Menurut saya, dengan menampilkan gambar,

video, dan animasi membuat pelajaran lebih

menyenangkan

83,33%

12. Dengan media pembelajaran, saya dapat belajar

dengan mudah

93,33%


dengan mudah 86,66%

14. Dengan adanya media pembelajaran, saya dapat

dengan mudah untuk belajar mandiri 93,33%

15. Media pembelajaran ini membangun semangat

belajar saya

93,33%

16. Media pembelajaran ini memicu rasa ingin tahu

saya

93,33%

17 Media pembelajaran dapat membangun motivasi

belajar saya

90%

18 Dengan media pembelajaran ini saya dapat

belajar disemua tempat

90%

Presentase Skor Rata-Rata 89,25%

Sumber data diolah dari hasil angket respon siswa kelompok kecil.

Berdasarkan pada tabel 4.10 dari beberapa pernyataan yang

terdapat pada angket respon siswa skala kecil diperoleh hasil skor

rata-rata yaitu 89,25%sehingga berdasarkan kriteria respon siswa

yang diadaptasi dari Akbar.35

Dimana jika hasil angket yang diukur

mendapatkan nilai 81%-100% dinyatakan sangat valid atau dapat

35

Sa‟dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, 2016.


74

digunakan tanpa revisi, hal ini menunjukkan bahwa produk media

pembelajaran ini layak digunakan dalam proses pembelajaran pada

materi lapisan bumi dan bencana alam. Namun untuk mendapatkan

hasil produk yang lebih layak produk akan direvisi sesuai

komentar dan saran yang diberikan oleh siswa.

Adapun komentar dan saran yang diberikan siswa untuk

kelayakan video animasi disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Komentar dan Saran Angket Respon Siswa Kelompok Kecil

No Nama siswa Komentar atau saran

1 Hisbi Maulana Bisifak Media ini membuat saya lebih

paham dan media ini sangat

mudah dipahami.

2 Siti Hidayatul Saya tertarik dengan media ini,

karena media nya bagus

3 Hani Miftahul Asfahani Saya sangat senang materi ini,

dan mudah dipahami.

4 Zahira Ruwaidatul L Media ini sangat bagus dan

membuat saya lebih paham

tentang materi lapisan bumi.

Setelah melakukan uji coba kelompok kecil, produk diuji

kembali pada kelompok besar, berikut penyajian perolehan

persentase hasil pengisian angket respon siswa kelompok besar.


75

Tabel 4.11

Data presentase skor rata-rata hasil uji coba siswa kelompok besar

No

Aspek yang di nilai

Presentase

Skor rata-

rata

pengisian

angket



94%

2. Penjelasan materi pada media pembelajaran

tidak membingungkan

92%

3. Media pembelajaran lapisan bumi dan bencana

alam sangat mudah dipahami 94,66%

4. Tampilan media pembelajaran sangat menarik, sehingga saya senang dalam mempelajari IPA

terutama dalam materi lapisan bumi

dan bencana alam.

88,66%

5. Tampilan media pembelajaran

sangat jelas, sehingga saya lebih

antusiasi dalam mengikuti pelajaran

IPA

86,66%

6. Dengan melihat media pembelajaran, saya

akan lebih mengerti tentang lapisan bumi

dan bencana alam

94,66%

7. Media pembelajaran ini sangat relevan

(Berkaitan) 90%

8. Setelah melihat media pembelajaran saya akan

lebih senang dengan pelajaran IPA

92,66%


kebutuhan saya

86%

10. Media pembelajaran ini tidak membosankan

untuk dilihat 96,66

%

11. Menurut saya, dengan menampilkan gambar,

video, dan animasi membuat pelajaran lebih

menyenangkan

94,66%

12. Dengan media pembelajaran, saya dapat

belajar dengan mudah

91,33%


76

13. Dengan media pembelajaran, saya dapat

belajar dengan mudah 88%

14. Dengan adanya media pembelajaran, saya

dapat dengan mudah untuk belajar mandiri 90%


belajar saya

88%

16. Media pembelajaran ini memicu rasa ingin

tahu saya

90%

17 Media pembelajaran dapat membangun

motivasi belajar saya

90,66 %

90 18 Dengan media pembelajaran ini saya dapat

belajar disemua tempat

92%

Presentase Skor Rata-Rata 91,1%

Hasil uji coba kembali terhadap siswa pada kelompok besar

untuk mengetahui ketermenarikan siswa terhadap media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif serta untuk menyakinkan data setelah

dilakukan uji coba kelompok kecil. Diperoleh hasil persentase skor

rata-rata pengisian angket oleh siswa sebesar 91,1% yang dapat dilihat

pada tabel 4.11, sehingga berdasarkan kriteria respon siswa yang

diadaptasi dari Akbar.36

dimana jika hasil respon siswa mendapat

nilai 81%-100% dinyatakan sangat valid atau dapat digunakan tanpa

revisi, hal ini menunjukkan bahwa produk media pembelajaran ini

layak digunakan dalam proses pembelajaran pada materi lapisan

bumi dan bencana alam. Setelah melalui proses revisi berdasarkan

saran dari siswa.

Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian sebelumnya

36

Sa‟dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, 2016.


77

yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif salah satu penelitian yaitu Neni Dwi Suwandi

yang menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif memudahkan mahasiswa memahami materi dan efektif

mengurangi kejenuhan pada proses pembelajaran mata kuliah ilmu

pengetahuan sosial materi mengenal jenis-jenis pekerjaan untuk

meningkatan hasil belajar kelas III.37

Adapun komentar dan saran yang diberikan siswa terhadap

video animasi berdasarkan uji coba kelompok besar sebagai berikut:

Tabel 4.12

Komentar dan Saran Angket Respon Siswa Kelompok Besar

No Nama siswa Komentar atau saran

1 Hafiful Maulana Rafli Media nya bagus ada video nya

2 Naira Fauziatus Syarifah Saya suka dengan media nya,

karena saya lebih paham

3 Tika Lestari Mulya Ningrum Sangat menarik dan mudah

dipahami

4 Hafi Makfus Albaihaki Media pembelajaran asyik dan

mudah gak bosan.

5 Renti Rara Ariyanti Materi yang didalam media nya

mudah dipahami, semangat

terus ya kak.

6 Riva Agustin Media pembelajarannya bagus

dan saya paham

7 M. Imam Ali Mustofa Saya suka dengan media nya,

dan dapat dipahami materi nya

8 Indi Rahmadhani Menurut saya, media nya bagus

dan saya suka karena ada video

nya..

9 Neli Agustin R Gak gampang bosan dengan

belajar dengan media

pembelajarannya.

37

Neni Dwi Suwandi, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Mengenal Jenis-Jenis Pekerjaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas III Sdn Kutorejo 01 Pandaan (2017): 149–200.


78

88,00%

88,50%

89,00%

89,50%

90,00%

90,50%

91,00%

91,50%

kelompok kecil kelompok besar

kelompok kecil

kelompok besar

Pada uji coba kelompok skala kecil dan uji coba kelompok

skala besar mengalami peningkatan. Adapun hasil uji coba kelompok

kecil mendapatkan rata-rata persentase 89,25% dengan kriteria

dinyatakan sangat valid atau dapat digunakan tanpa revisi,

sedangkan pada uji coba kelompok skala besar 91,1% dengan kriteria

dinyatakan sangat valid atau dapat digunakan tanpa revisi. Adapun

perbandingan hasil uji coba dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 4.4

Grafik PerbandingaN

Hasil Uji Coba Respon Siswa Kelompok Kecil Dan Besar

Berdasrkan gambar 4.14 Grafik perbandingan hasil uji coba kelompok

kecil dan besar terlihat bahwa mengalami peningkatan sebesar 1,85.

C. Revisi Produk

Setelah produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, peneliti

melakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan berdasarkan komentar

dan saran dari ahli tersebut, Adapun komentar dan saran sebagai berikut:


79

1. Komentar dan Saran Ahli Materi

Pada saat tahap validasi ahli materi, validator memberikan

komentar dan saran agar produk yang di kembangkan oleh penelilti

menghasilkan produk yang lebih baik. Adapun komentar dan saran dapat

dilihat dalam tabel 4.13 sebagai berikut :

Tabel 4.13

Komentar dan Saran Ahli Materi

No Validator Komentar atau saran

1 Video diberi sumber

Memperbaiki bagian

atmosfer

Bagian video tentang

kejadian bencana alam.

Perbaikan dari validator ahli materi disajikan pada gambar sebagai

berikut :

Pada gambar di bawah ini berdasarkan saran dari validator materi untuk

memperbaiki bagian video untuk ditambahkan video asli berita bencana yang

nyata sehingga siswa dapat melihat langsung terjadinya berita didalam media

pembelajaran dan gambar pada atmosfer diganti dengan gambar yang lebih

jelas urutanya.


80

a. Menganti gambar atmosfer

\

Sebelum direvisi

Setelah direvisi


81

b. Menambahkan video asli bencana

Sebelum direvisi

Setelah direvisi


82

2. Komentar dan saran ahli media

Pada saat tahap validasi ahli media, validator memberikan

komentar dan saran agar produk yang di kembangkan oleh penelilti

menghasilkan produk yang lebih baik. Adapun komentar dan saran dapat

dilihat dalam tabel 4.14 sebagai berikut.

Tabel 4.14

Komentar dan Saran Ahli Media

No validator Komentar dan saran

1 Kd sebaiknya disebutkan kd berapa.

Sebaiknya diberikan petunjuk

pengunaan web

Untuk soal evaluasi sebaiknya diberi

tanda kapan siswa menjawab benar

dan salah

Adapun perbaikan produk dari validator ahli media sebagai

berikut.

Pada gambar yang telah direvisi berdasarkan saran validator yang

pertama yaitu dari menambahkan petunjuk pengunaan media

pembelajaran, menambahkan kid an kd dan yang terakhir menambhakan

tulisan benar atau salah saat peserta didik mengengerjakan soal evaluasi


83

1. Menambahkan petunjuk pengunaan media pembelajaran

Sebelum direvisi

Setelah direvisi


84

2. Menambahkan KI DAN KD

Sebelum direvisi

Setelah direvisi


85

3. Menambahkan tulisan benar atau salah saat mengerjakan soal

evaluasi.

Sebelum direvisi


86

3. Komentar dan saran dari Siswa

Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif telah dilakukan

uji coba kemudian direvisi pada bagian yang di anggap perlu berdasrkan

saran perbaikan dari uji lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan

maka media pembelajaran media berbasis multimedia interaktif layak

Setelah direvisi


87

dan mendapatkan respon positif untuk menjadikan sebagai media

pembelajaran.


88

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

A. Kajian produk yang telah direvisi

Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk berupa media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk pembelajaran IPA

materi lapisan bumi dan bencana alam. Berdasarkan kajian produk yang telah

direvisi sebagai berikut :

1. Peneliti ini menggunakan jenis research and development (R&D) dengan

prosedur Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif pada materi lapisan bumi dan bencana alam kelas VII Smp

Darul Muttaqien menggunakan model pengembangan ADDIE yang

terdiri dari lima tahapan, yaitu analysis (analisi), Design (desain),

develop (pengembangan), implementation (implementasi) dan

evaluation (evalusi). Namun peneliti ini hanya dibatasi sampai tahap

implementasi saja. Media dikembangkan dengan menggunakan aplikasi

adobe flas CS.2 dengan hasil akhir berupa aplikasi berbentuk atau exe

yang dapat di digunakan pada laptop dan hp.

2. Validasi bagian materi yang telah dilakukan oleh satu validator di

dapatkan persentase kelayakan 92% sedangkan validasi bagian media

dilakukan oleh satu orang validator didapatkan 91,6% sehingga dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat valid atau sangan layak

digunakan dalam pembelajaran.


89

3. Berdasarkan uji coba respon siswa yang dilakukan pada dua kelas,

didapatkan rata-rata persentase respon 91,1% sehingga media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan

menurut para siswa dikategorikan sangat baik atau sangat layak

digunakan dalam proses pembelajaran.

B. Saran pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan produk lebih lanjut

Supaya produk pengembangan media berbasis multimedia interaktif

dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu diberikan beberapa saran

yang terkait, diantaranya :

1. Saran Pemanfaatan Produk

Saran pemanfaatan produk pengembangan media berbasis

multimedia interaktif adalah sebagai berikut :

a. siswa diharap dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif materi lapisan bumi dan bencana alam dan

mempelajari setiap materi

b. siswa diharapkan mempelajari materi atau sumber terkait yang lain,

sehingga dapat menambah pengetahuan tentang materi yang dipelajaru

c. siswa diharapkan mengerjakan semua perintah, latihan-latihan soal yang

ada, serta mendiskusikan setiap masalah yang belum mereka temuka

jawabannya, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan yang baik.

2. Saran diseminasi produk

Produk pengembangan media berbasis multimedia interaktif ini

dapat disebarluaskan (digunakan) disemua kelas VII di sekolah, namun


90

penyebaran produk pengembangan harus tetap memperhatikan dan

memperhitungkan karakteristik dari siswa, sehingga penyebaran produk

tidak sia-sia.

3. Saran pengembangan produk lebih lanjut

Adapun saran pengembangan produk lebih lanjut adalah sebagai berikut :

a. Bagi semua pihak yang ingin mengembangkan produk lebih lanjut,

bisa dengan cara menambahkan materi-materi laij, sehingga

produk yang dihasilkan lebih komprehensif, karena produk ini

hanya memuat mater lapisan bumi dan bencana alam.

b. Produk yang dikembangkan tidak hanya digunakan secara offline

dan online, sehingga siswa bisa mengakses dan menggunakan

media pembelajaran mudah. Namun kesemuanya itu harus

mempertimbangan karakteristik dan kebutuhan siswa, sehingga

produk yang dihasilkan memang benar-benar tepat guna

c. Produk hasil pengembangan ini dapat dijadikan sebagai media

alternativ pada materi lapisan bumi dan bencana alam

d. Peneliti ini hanya sampai pada tahap implementasi hingga tidak

melalui tahap evaluation agar kevalidan dan kemanfaatan produk

dapat terlihat.


91

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Aziz Ahmad. “Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran

Tipografi.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16, no. 6 (2010): 675–683.

Al-Quran Dan Terjemahan (Bandung : Kementrian Agama RI, 2012).

Agatha, Pratiwi, Armen, and Sa’diatul Fuadiyah. “Validitas Media Pembelajaran

Menggunakan Aplikasi Focusky Dilengkapi Buku Panduan Pada Materi

Protista Untuk Peserta Didik Kelas X SMA.” Pedagogi Hayati 3, no. 2

(2019): 12–18.

Armansyah, Firdausy, Sulton Sulton, and Sulthoni Sulthoni. “Multimedia

Interaktif Sebagai Media Visualisasi Dasar-Dasar Animasi.” Jurnal Kajian

Teknologi Pendidikan 2, no. 3 (2019): 224–229.

Branch. R.M. Instructional design : The ADDIE appoacrh. (2009). USA : Spinger.

Dharmayanti, Winna, and Dini Oktarika. “Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Guru Ipa Di Sekolah Menengah

Pertama.” Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains 8, no. 1 (2019): 41.

Dwi Neni Suwandi, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Mengenal

Jenis-Jenis Pekerjaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas III Sdn

Kutorejo 01 Pandaan (2017): 149–200.

Hayati, Najmi, and Febri Harianto. “Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran

Audio Visual Dengan Minat Peserta Didik Pada Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Di SMAN 1 Bangkinang Kota.” Al-Hikmah: Jurnal Agama

dan Ilmu Pengetahuan 14, no. 2 (2017): 160–180.

I Gede Martha Adi Pariartha, Desak Putu Parmiti, I Gde Wawan Sudatha.

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada

Mata Pelajaran Ipa Untuk Siswa Kelas Viii Semester 1 Di Smp Negeri 3


92

Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013.” Jurnal EDUTECH Undiksha 1, no. 2

(2013).

Kabupaten, Diknas, Konawe Selatan, and Sulawesi Tenggara. “Penerapan

Experiential Learning Model Pada Pembelajaran Application of Experiential

Learning Models on Learning Sains for Development of Middle School

Students ’ Scientific Literacy” 1, no. 1 (2019): 20–28.

kemendikbud. buku guru ilmu pengetahuan alam. jakarta : kemendikbud,2017

Okra, Riri, and Yulia Novera. “Pengembangan Media Pembelajaran Digital IPA

Di SMP N 3 Kecamatan Pangkalan.” Journal Educative : Journal of

Educational Studies 4, no. 2 (2019): 121.

Pratiwi, Yosmita Indri, Rini Budiharti, and Elvin Yusliana Ekawati.

“Pengembangan Media Pembelajaran Ipa Terpadu Interaktif Dalam Bentuk

Moodle Untuk Siswa Smp Pada Tema Matahari Sebagai Sumber Energi

Alternatif".Yosmita Indri Pratiwi, Rini Budiharti, Elvin Yusliana Ekawati.”

Jurnal Pendidikan Fisika (2014) 2, no. 1 (2014): 26–30.

Putri, B. K., and A. Widiyatmoko. “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis

Inkuiri Tema Darah Di Smp n 2 Tengaran” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

2, no. 2 (2013): 102–106.

Penyusun, Tim. "Pedoman Penulisan Karya Ilmiah FTIK". Jember : FTIK IAIN

JEMBER, 2019

Shahzad, Aamer, Aamer Shahzad et al.,"pengembangan media pembelajaran

berbasis multimedia pada mata pelajaran IPA di SMP” E-Jurnal Manajemen

Universitas Udayana 4, no. 3 (2019): 1–21,

Sutarno, Erwan, “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif Pengukuran Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kemandirian Belajar

Siswa Smp Di Kota Bandung.” Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

21, no. 3 (2015): 1–1.


93

Sa'dun Akbar. "Instrumen Perangkat Pembelajara". Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2016

Sugiono. Metode Penelitian Dan Pengembangan . Bandung : ALFABETA, 2019

Septiana, Nanda Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif Pada Pemahaman Konsep Peswat Sederhana Siswa Kelas V Sdni

Bangil (2015): 1–27. (2015): 1–27.

Tafonao, Talizaro. “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Mahasiswa.” Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, no. 2 (2018): 103.

Yanti, Hikma, Sri Wahyuni, Maryani, and Pramudya Dwi Aristya Putra.

“Pengembangan Multimedia Interaktif Disertai Drills Pada Pokok Bahasan

Tekanan Di SMP”. Jurnal Pembelajaran Fisika 6, no. 4 (2017): 348–355.



94

Judul Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Penelitian Dan

Pengembangan

Alur Penelitian

Pengembangan

Media

Pembelajaran

Berbasis

Multimedia

Interaktif Pada

Materi Lapisan

Bumi Dan

Bencana Alam

Kelas VII Smp

Darul

Muttaqien”.

1. Bagaimana validasi

media pembelajara

berbasis

multimedia

interaktif pada

materi lapisan

bumi dan bencana

alam kelas VII smp

darul muttaqien.

2. Bagaimana respons

siswa terhadap

media pembelajara

berbasis

multimedia

interaktif pada

materi lapisan

1. Mengetahui

validasi media

pembelajara

berbasis

multimedia

interaktif pada

materi lapisan

bumi dan

bencana alam

kelas VII smp

darul muttaqien.

2. Mengetahui

respons siswa

terhadap media

pembelajara

1. Validasi Ahli :

Dua dosen IAIN

Jember (sebagai

ahli materi dan ahli

media) dan satu

guru SMP Darul

Muttaqien (sebagai

ahli materi dan ahli

media)

Jenis Penelitian

Research and

development(R&D), model

pengembangan yang

dikembangkan oleh Robert

Maribe Brach yaitu ADDIE

Analyze, Design ,

Development,

Implementation, Dan

Evaluation.yang dibatasi

hanya pada tahap

implementation

Uji Coba Pengembangan

Produk Desain Uji Coba

Produk divalidasi ahli

(untuk mengetahui tingkat

validitas) kemudian uji coba

respon lapangan pada siswa

untuk mengetahui respon

siswa terhadap produk.

Subjek Uji Coba :

Analyze

(analisis)

a Analisis

kebutuhan

b Analisis

Kurikulum

c Analisis

Karakteristik

siswa

Design (Desain)

a Penyusunan

materi

pembelajaran

b Pemilihan

Media

c Perancangan

Awal

Lampiran 1 : Matrik Penelitian Pengembangan


95

bumi dan bencana

alam kelas VII smp

darul muttaqien

berbasis

multimedia

interaktif pada

materi lapisan

bumi dan

bencana alam

kelas VII smp

darul muttaqien.

1. Dua dosen FTIK

dan satu guru

sebagai ahli materi

dan media. 2. Siswa sebagai

subjek uji coba kelompok kecil (6 siswa) dan kelompok besar (30 siswa) kelas VII SMP Darul Muttaqien.

Jenis Data

Data Kuantitatif

skor hasil uji validitas tim

ahli

Data Kualitatitf

komentar dan saran tim ahli

dan siswa

Instrumen

Pengumpulan Data

1. Instrumen validasi

ahli

Pemilihan

Format

Rancangan

Instrumen

(validasi

ahli dan

respon

siswa)

Development

(Pengembangan)

a Pembuatan

produk

b Validasi ahli

c Revisi produk

berdasarkan

saran dan

komentar ahli


96

2. Instrumen respon

siswa

3. Instrumen guru

Teknik Analisis Data

Analisis data yang

digunakan pada

penelitian pengembangan

ini yaitu analisis

statistik deskriptif

1. Analisis data hasil

validasi ahli:

= =

Keteranga

n:

Vah : Validasi Ahli

(Nilai Presentase)

Tse : Total Skor

empirik (nilai

Implementasi

(Implementasi

)


97

maksimal yang

diharapkan)

Tsh : Total Skor yang

diharapkan

Kriteria Validitas

85,01-100,00% = Sangat

Valid atau dapat

digunakan tanpa revisi.

70,01-85,00 = Cukup

valid atau dapat

digunakan namun perlu

revisi kecil.

50, 01 – 70,00% = Kurang

valid, disarankan tidak

dipergunakan karena perlu

direvisi besar

01,00 – 50,00% =Tidak

valid, atau tidak boleh

dipergunakan


98

2. Analisis data hasil

respon siswa:

= V- au =

Keterangan:

Vau : Validasi Ahli

(Nilai Presentase)

Tse : Total Skor Empirik

(Nilai Maksimal

yang

diharapkan)

2. Tsh : Total Skor

yang diharapkan

Kriteria Respon

Siswa


99

81% - 100% = Sangat

Valid atau dapat

digunakan tanpa revisi.

61% - 80% = Cukup valid

atau dapat digunakan

namun perlu revisi kecil.

41% - 60% = Kurang

valid, disarankan tidak

dipergunakan karena perlu

direvisi besar

21% - 40% = Tidak valid,

atau tidak boleh

dipergunakan

0% - 20% = Sangat tidak

valid atau tidak boleh

dipergunakan


100

Lampiran 2 Rubrik Dan Instrument Penelitian

A. Rubrik Instrument Validasi Ahli Materi

No Point Rubrik Deskripsi

1 Kesesuaian cakupan

materi

5 Kesesuaian materi yang

disajikan sangat sesuai dengan

standar kompetensi terdapat

K13 edisi revisi 2017


disajikan sesuai dengan




disajikan cukup sesuai dengan




disajikan kurang sesuai

dengan standar kompetensi

terdapat K13 edisi revisi 2017


disajikan tidak sesuai dengan



2 Kesesuaian konsep

materi

5 Kesesuaian konsep materi

yang ada didalam media

pembelajaran sangat sesuai

dengan materi



101


pembelajaran sesuai dengan

materi



pembelajaran cukup sesuai

dengan materi




dengan materi



pembelajaran tidak sesuai

dengan materi

3 Kemutakhiran dan

konteksual materi

5 Kemutakhiran dan konteksual

materi yang disajikan sangat

sesuai dengan materi lapisan

bumi dan bencana alam.


materi yang disajikan sesuai

dengan materi lapisan bumi

dan bencana alam.


materi yang disajikan cukup




materi yang disajikan kurang



102



materi yang disajikan tidak



4 Penyampaian materi

yang urut

5 Materi yang terdapat di dalam

media pembelajaran disajikan

secara sangat sistematis



secara sistematis



cukup sistematis



kurang sistematis



tidak secara sistematis

5 Kesesuain materi dengan

pengembangan teknologi

5 Materi yang digunakan dalam

media pembelajaran sangat

sesuai dengan pengembangan

teknologi


media pembelajaran sesuai

dengan pengembangan

teknologi


media pembelajaran cukup


103


teknologi


media pembelajaran kurang


teknologi


media pembelajaran tidak


teknologi

6 Kesesuaian gambar

untuk memperjelas

materi

5 Gambar yang terdapat di


sesuai dengan materi yang

dijelaskan



dengan materi yang dijelaskan




dijelaskan




dijelaskan




dijelaskan

7 Kesesuaian tingkat 5 Tingkat kesulitan yang


104

kesulitan dengan


terdapat di media


dengan perkembangan

kognitif peserta didik kelas

VII

4 Tingkat kesulitan yang

terdapat di media

pembelajaran sesuai dengan

perkembangan kognitif

peserta didik kelas VII


terdapat di media

pembelajaran cukup sesuai

dengan perkembangan


VII


terdapat di media

pembelajaran kurang sesuai

dengan perkembangan


VII


terdapat di media

pembelajaran tidak sesuai

dengan perkembangan


VII


105

B. Rubrik Instrument Validasi Ahli Media

NO point rubrik deskripsi

1 Keseimbangan

Komposisi Animasi

5 Keseimbangan komposisi

yang ada di dalam media

pelajaran sangat sesuai

dengan materi.



pelajaran sesuai dengan

materi



pelajaran cukup sesuai dengan

materi.



pelajaran kurang sesuai

dengan materi



pelajaran tidak sesuai dengan

materi.

2 Penggunaan teks, grafis,

animasi dan audio dalam

media pembelajaran

multimedia interaktif




sesuai dengan materi




106


dengan materi













3 Kemenaikan lay out dan

tata letak

5 Kemenarikan lay out dan tata

letak sangat sesuai dengan

media pembelajaran


letak sesuai dengan media

pembelajaran


letak cukup sesuai dengan

media pembelajaran


letak kurang sesuai dengan

media pembelajaran


letak tidak sesuai dengan

media pembelajaran

4 Pemilihan warna 5 Pemilihan warna menarik


107

menarik sangat sesuai dengan media

pembelajaran

4 Pemilihan warna menarik

sesuai dengan media

pembelajaran


cukup sesuai dengan media

pembelajaran


kurang sesuai dengan media

pembelajaran


tidak sesuai dengan media

pembelajaran

5 Keserasian teks, grafis,

animasi dan audio


animasi dan audio sangat

sesuai dengan media

pembelajaran.


animasi dan audio sesuai

dengan media pembelajaran.


animasi dan audio cukup

sesuai dengan media

pembelajaran.


animasi dan audio kurang

sesuai dengan media

pembelajaran.



108

animasi dan audio tidak sesuai

dengan media pembelajaran.

6 Media bersifat fleksibel

tanpa batasan

waktu,tempat dan

keadaan

5 Media sangat dapat digunakan

diberbagai tempat

4 Media dapat digunakan

diberbagai tempat

3 Media cukup dapat digunakan

diberbagai tempat

2 Media kurang dapat

digunakan diberbagai tempat

1 Media tidak dapat digunakan

diberbagai tempat

7 Media dapat

memudahkan

pemahaman siswa

5 Media sangat membantu

dalam memudahkan

pemahaman siswa

4 Media membantu dalam

memudahkan pemahaman

siswa

3 Media cukup membantu

dalam memudahkan

pemahaman siswa

2 Media kurang membantu

dalam memudahkan

pemahaman siswa

1 Media tidak membantu dalam

memudahkan pemahaman

siswa

8 Media dapat melatih 5 Media pembalajaran sangat


109

kemandirian siswa

dalam belajar

dapat melatih kemandirian

siswa dalam belajar

4 Media pembalajaran dapat

melatih kemandirian siswa

dalam belajar

3 Media pembalajaran cukup


siswa dalam belajar

2 Media pembalajaran kurang


siswa dalam belajar

1 Media pembalajaran tidak


siswa dalam belajar

9 Simulai eksperimen

menjadi penganti

kegiatan laboratorium

5 Simulai eksperimen sangat

sesuai menjadi penganti


4 Simulai eksperimen sesuai

menjadi penganti kegiatan

laboratorium

3 Simulai eksperimen cukup



2 Simulai eksperimen kurang



1 Simulai eksperimen tidak



10 Media multimedia 5 Media multimedia interktif


110

interktif menumbuhkan

sikap mandiri

sangat sesuai untuk

menumbuhkan sikap mandiri

4 Media multimedia interktif

sesuai untuk menumbuhkan

sikap mandiri


cukup sesuai untuk



kurang sesuai untuk



tidak sesuai untuk


11 Media yang

dikembangkan dengan

spesifikasi yang dapat

dijangkau oleh sekolah

5 Media yang dikembangkan

sangat sesuai dengan




sesuai dengan spesifikasi yang

dapat dijangkau oleh sekolah


cukup sesuai dengan




kurang sesuai dengan





111

tidak sesuai dengan



12 Media multimedia

interaktif dapat

menciptakan Suasana

belajar yang

menyenangkan

5 Media multimedia interaktif

sangat membantu

menciptakan Suasana belajar

yang menyenangkan


membantu menciptakan

Suasana belajar yang

menyenangkan


cukup membantu


yang menyenangkan


kurang membantu


yang menyenangkan


tidak membantu menciptakan

Suasana belajar yang

menyenangkan


112

C. Lembar Instrument Validasi Ahli Materi

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF

PADA MATERI LAPISAN BUMI DAN BENCANA ALAM UNTUK SISWA

KELAS VII SMP DARUL MUTTAQIEN

(Penilaian: Ahli Materi)

Penyusun : Anirotul Hafita

Program Studi : Tadris IPA

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Sasaran Peneliti : Siswa Kelas VII SMP DARUL MUTAQQIEN

A. Indentitas Validator

Nama :

NIP :

Alamat :

Instansi :

B. Petunjuk Penilai

1. Sebelum mengisi angket, mohon Bapak/Ibu membaca setiap item terlebih

dahulu.

2. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap video pembelajaran

yang dikembangkan dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom

penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Skor 5: Sangat baik/ sangat sesuai

b. Skor 4: Baik/ sesuai

c. Skor 3: Cukup baik/ cukup sesuai\

d. Skor 2: Kurang baik/ kurang sesuai

e. Skor 1: Sangat kurang/ sangat tidak sesuai


113

3. Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan kritik dan saran pada kolom

yang disediakan.

A. Penilaian

No Aspek yang dinilai Skor Penilaian

5 4 3 2 1

Aspek Isi

1 Kesesuaian Cakupan Materi

A Kesesuaian Materi dengan KI dan KD

B Kesesuian Materi dengan tingkat SMP/MTs

2 Kesesuaian Konsep Materi

A Kesesuaian Materi yang ada didalam media

pembelajaran multimedia interaktif

3 Kemutakhiran Dan Konteksual Materi

A Menyajikan contoh-contoh konkret dari

lingkungan sekitar

B Keterkinian ilustrasi

C Materi yang dijelaskan sesuai dengan

kehidupan sehari-hari

4 Penyampaian materi yang urut

A Materi yang terdapat dimedia pembelajaran

multimedia interaktif disajikan secara

sistematis (tersusun)

5 Kesesuaian materi dengan pengembangan

teknologi

A Materi yang digunakan sesuai dengan


6 Kesesuaian gambar untuk memperjelas

materi

A Gambar yang terdapat di media pembelajaran


114

multimedia interaktif dapat memperjelas

materi

7 Kesesuaian tingkat kesulitan dengan


A Tingkat kesulitan yang terdapat di media

pembelajaran multimedia interaktif sesuai

dengan perkembangan kognitif peserta didik

SMP kelas VII

Sumber : diadaptasi dari BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan)

B. Rekomendasi/Saran:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………….

C. Kesimpulan

Lingkari pada nomor sesuai dengan kesimpulan

1. Layak untuk diujicobakan

2. Layak diujicobakan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk diujicobakan

Jember,

Validator

IRA NURMAWATI, M.Pd


115

D. Lembar Instrument Validasi Media



KELAS VII SMP DARUL MUTAQQIEN

(Penilaian: Ahli Media)

Penyusun : Anirotul Hafita

Program Studi : Tadris IPA

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Sasaran Peneliti : Siswa Kelas VII SMP DARUL MUTAQQIEN

A. Indentitas Validator

Nama :

NIP :

Alamat :

Instansi :

B. Petunjuk Penilai

1. Sebelum mengisi angket, mohon Bapak/Ibu membaca setiap item terlebih

dahulu.

2. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap video pembelajaran

yang dikembangkan dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom

penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Skor 5: Sangat baik/ sangat sesuai

b. Skor 4: Baik/ sesuai

c. Skor 3: Cukup baik/ cukup sesuai\

d. Skor 2: kurang baik/ kurang sesuai

e. Skor 1: Sangat kurang/ sangat tidak sesuai

3. Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan kritik dan saran pada kolom

yang disediakan.


116

A. Penilaian

No Aspek yang dinilai Skor Penilaian

5 4 3 2 1

A. Artistik Dan Estetika

1. Keseimbangan komposisi animasi

2. Penggunaan teks, grafis, animasi dan

audio dalam media pembalajaran


3. Kemenaikan lay out dan tata letak

4. Pemilihan warna menarik

5. Keserasian teks, grafis, animasi dan

audio

2 Aspek Efektifitas

1. Media dapat digunakan diberbagai

tempat, waktu, dan keadaan

(Media bersifat fleksibel tanpa

Batasan waktu, tempat dan keadaan)

2.Media yang digunakan bersifat

menyenangkan

(Media dapat memudahkan

pemahaman siswa)

3. Media dapat melatih kemandirian

siswa dalam belajar

3 Fungsi Keseluruhan

1.Simulasi eksperimen menjadi

pengganti kegiatan laboratorium yang

terlalu sukar atau mahal

2.Media multimedia interaktif

menumbuhkan sikap mandiri dan

lebih sedikit meminta bantuan guru


117

3.Media yang dikembangkan dengan

spesifikasi yang dapat dijangkau oleh

sekolah

4.Media multimedia interaktif dapat

menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan

Sumber : diadaptasi dari BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan)


…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………….

C. Kesimpulan

Lingkari pada nomor sesuai dengan kesimpulan

1. Layak untuk diujicobakan

2. Layak diujicobakan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk diujicobakan

Jember

Validator

LAILY YUNITA SUSANTI,M.Si

NIP198906092019032007


118

E. Lembar Angket Respon Siswa

ANGKET RESPON SISWA



KELAS VII SMP DARUL MUTTAQIEN

Nama : ...........................................

Kelas : ..........................................

Petunjuk pengisian angket :

1. Bacalah baik-baik semua butir pertanyaan dan seluruh jawaban

alternatif.

2. Kami mohon semua butir pertanyaan dapat diisi, dan tidak ada yang

terlewatkan.

3. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut saudara paling sesuai dan

berikan tanda (√) pada tempat yang disediakan atau isilah sesuai

pernyataan.

4. Alternative jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang

Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS)

Angket penilaian kelayakan media pembelajaran

No Pernyataan SS S KS TS STS



2. Penjelasan materi pada media pembelajaran tidak

membingungkan

3. Media pembelajaran lapisan bumi dan bencana alam

sangat mudah dipahami

4. Tampilan media pembelajaran sangat menarik,

sehingga saya senang dalam mempelajari IPA

terutama dalam materi lapisan bumi dan bencana

alam

5. Tampilan media pembelajaran sangat jelas, sehingga

saya lebih antusiasi dalam mengikuti pelajaran IPA

6. Dengan melihat media pembelajaran, saya akan

lebih mengerti tentang lapisan bumi dan bencana


119

alam

7. Media pembelajaran ini sangat relevan (Berkaitan)

8. Setelah melihat media pembelajaran saya akan lebih

senang dengan pelajaran IPA


kebutuhan saya

10. Media pembelajaran ini tidak membosankan untuk

dilihat

11. Menurut saya, dengan menampilkan gambar, video,

dan animasi membuat pelajaran lebih menyenangkan


dengan mudah

13. Media pembelajaran ini dapat menambah referensi

belajar saya

14. Dengan adanya media pembelajaran, saya dapat

dengan mudah untuk belajar mandiri


belajar saya

16. Media pembelajaran ini memicu rasa ingin tahu saya

17. Media pembelajaran dapat membangun motivasi

belajar saya

18. Dengan media pembelajaran ini saya dapat belajar

disemua tempat


………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………….


120

Lampiran 3 : Hasil Validasi Dan Uji Coba

A. Hasil Validasi Materi (Dosen)


121

B. Hasil Validasi Ahli Media (Dosen)


122

C. Hasil Validasi Materi Dan Media (Guru Ipa)


123

D. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil


124

E. Hasil Uji Coba Kelompok Besar


125

LAMPIRAN 4 : Penyajian Data Dan Analisa Data

A. Penyajian Data Dan Analisis Data Hasil Validasi Materi

No Kriteria Skor Penilaian

A Kesesuaian Cakupan Materi

6. Kesesuaian Materi dengan KI dan KD 5

7. Kesesuian Materi dengan tingkat

SMP/MTs

5

Skor total 10

Skor presentase 100%

B Kesesuaian Konsep Materi

1. Kesesuaian Materi yang ada didalam

media pembelajaran multimedia interaktif

4

Skor total 4

Skor presentase 80%

C Kemutakhiran Dan Konteksual Materi

1. Menyajikan contoh-contoh konkret dari

lingkungan sekitar

4

2. Keterkinian ilustrasi 4

3. Materi yang dijelaskan sesuai dengan


5

Skor total 13

Skor presentase 86,6%

D Penyampaian materi yang urut

1. Materi yang terdapat dimedia


5


126

disajikan secara sistematis (tersusun)

Skor total 5


E Kesesuaian materi dengan pengembangan teknologi

1. Materi yang digunakan sesuai dengan


5

Skor total 5


F Kesesuaian gambar untuk memperjelas materi

1. Gambar yang terdapat di media

pembelajaran multimedia interaktif dapat

memperjelas materi

5

Skor total 5


G Kesesuaian tingkat kesulitan dengan perkembangan kelas VII

1.Tingkat kesulitan yang terdapat di media

pembelajaran multimedia interaktif sesuai

dengan perkembangan kognitif peserta

didik SMP kelas VII

4

Skor total 4

Skor presentase 80%


127

B. Penyajian Data Dan Analisis Data Hasil Validasi Media


A. Artistik Dan Estetika

8. Keseimbangan komposisi animasi 4

9. Penggunaan teks, grafis, animasi dan

audio dalam media pembalajaran


5

10. Kemenaikan lay out dan tata letak 4

11. Pemilihan warna menarik 5

12. Keserasian teks, grafis, animasi dan

audio

4

Skor total 22

Skor presentase 88%

C. Aspek Efektifitas

4. Media dapat digunakan diberbagai



Batasan waktu, tempat dan keadaan)

5

5.Media yang digunakan bersifat

menyenangkan


pemahaman siswa)

4


siswa dalam belajar

5

Skor total 14


C Fungsi Keseluruhan

5.Simulasi eksperimen menjadi 4


128

pengganti kegiatan laboratorium yang

terlalu sukar atau mahal

6.Media multimedia interaktif



5

7.Media yang dikembangkan dengan

spesifikasi yang dapat dijangkau oleh

sekolah

5

8.Media multimedia interaktif dapat


menyenangkan

5

Skor total 19

Skor presentase 95%

C. Penyajian Data Dan Analisis Data Hasil Validasi Guru Ipa


B. Artistik Dan Estetika

1. Keseimbangan komposisi animasi 5

2. Penggunaan teks, grafis, animasi

dan audio dalam media

pembalajaran multimedia interaktif

5

3. Kemenaikan lay out dan tata letak 5

4. Pemilihan warna menarik 4

5. Keserasian teks, grafis, animasi

dan audio

5

Skor total 24

Skor presentase 96%

D. Aspek Efektifitas

1. Media dapat digunakan diberbagai 4


129



Batasan waktu, tempat dan

keadaan)

2. Media yang digunakan bersifat

menyenangkan


pemahaman siswa)

5


siswa dalam belajar

4

Skor total 13


C

1. Simulasi eksperimen menjadi

pengganti kegiatan laboratorium

yang terlalu sukar atau mahal

4

2. Media multimedia interaktif



5

3. Media yang dikembangkan dengan

spesifikasi yang dapat dijangkau

oleh sekolah

5

4. Media multimedia interaktif dapat


menyenangkan

5

Skor total 19

Skor presentase 95%


130


A Kesesuaian Cakupan Materi

1. Kesesuaian Materi dengan KI dan

KD

5

2. Kesesuian Materi dengan tingkat

SMP/MTs

5

Skor total 10


B Kesesuaian Konsep Materi

2. Kesesuaian Materi yang ada didalam

media pembelajaran multimedia

interaktif

5

Skor total 5


C Kemutakhiran Dan Konteksual Materi

4. Menyajikan contoh-contoh konkret

dari lingkungan sekitar

5

5. Keterkinian ilustrasi 4

6. Materi yang dijelaskan sesuai dengan


5

Skor total 14


D Penyampaian materi yang urut

2. Materi yang terdapat dimedia


5


131

disajikan secara sistematis (tersusun)

Skor total 5


E Kesesuaian materi dengan pengembangan teknologi

2. Materi yang digunakan sesuai dengan


4

Skor total 4

Skor presentase 80%

F Kesesuaian gambar untuk memperjelas materi

2. Gambar yang terdapat di media


dapat memperjelas materi

5

Skor total 5


G Kesesuaian tingkat kesulitan dengan perkembangan kelas VII

2.Tingkat kesulitan yang terdapat di

media pembelajaran multimedia

interaktif sesuai dengan

perkembangan kognitif peserta didik

SMP kelas VII

5

Skor total 5



132

NO.

Nama

Hasil Penilaian Respon Siswa Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. Hisbi Maulana Bisifak 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 78

2. Siti Hidayatul 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 81

3. Hani Miftahul Asfahani 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 84

4. Zahira Ruwaidatul L 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 81

5. Muhamad Aditya Pratama 3 4 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 79

6. M. Mauled Dani

5 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 79

Seluruh Skor 482

Persentase Total 89,25%

D. Penyajian Data Dan Analisis Data Angket Respon Siswa Uji Kelompok Kecil


133

NO.

Nama

Hasil Penilaian Respon Siswa Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. Hafiful Maulana Rafli 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 81

2. Naira Fauziatus Syarifah 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 86

3. Tika Lestari Mulya Ningrum

5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 86

4. Hafi Makfus Albaihaki 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 85

5. Isma Maya Putri 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

6. Lina Nuruzzahro 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 89

7. M. Imam Ali Mustofa 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 81

8. Saskia Dwi Yanti 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 77

E. Penyajian Data Dan Analisis Data Angket Respon Siswa Uji Kelompok Besar


134

9. Mei Tri Ningsih 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 85

10 Arfian Akbar I 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 82

11 Zahira Roudotul Hikmah 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 87

12 Siti Atiqoh 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 86

13 Ahmad Musthofai A 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 81

14 Rendy Olivian 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 82

15 Dewi Intan Aprilia 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 84

16 Acep Restu Singgih 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 81

17 Ratna Bella Pratiwi 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 85

18 Aliyatul Ilmi R 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 87

19 Ayu Wulandari 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 77

20 Putri Cahaya 5 3 5 3 3 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 71

21 Siti Hilmiatul Aqidah 5 4 5 3 5 5 4 3 3 5 5 5 3 3 3 5 4 3 73

22 Rama Dani 4 5 4 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 79

23 Fajar Firmansyah 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 82

24 M. Nabil Huda 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 81


135

25 Fifa Sutriana 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4

26 Novianti Hasanah 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 3 5 5 3 5 3

27 Lutfi Jamilatus S 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5

28 Aliah 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

29 Neli Agustin 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5

30 Nasru Arifin 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4

Seluruh Skor 2461

Persentase Total 91,1%


136 Lampiran 5 Dokemntasi


137

Lampiran 6 : Surat-Surat

A. Surat permohonan penelitian dari fakultas


138

B. Surat Permohonan Validasi


139 C. Surat Keterangan Selesai Penelitian Dari Sekolah


140 Lampiran 7

1. Apakah disini telah menerapkan kurikulum 2013?

Jawab : pembelajaran disini sudah menggunakan kurikulum 2013

2. Apakah kesulitan yang dialami oleh peserta didik saat pembelajaran berlangsung?

Jawab : setiap siswa memiliki kesulitan masing-masing mbak karena gaya belajar yang

dimiliki oleh siswa juga berbeda

3. Faktor apa yang menyebabkan kesulitan itu terjadi?

Jawab : biasanya anak-anak itu sulit terhadap materi yang abstrak, dan setiap materi

biasanya terdapat 1 atau 2 hambatan. tetapi dalam keadaan pandemic sekaranng ini untuk

melihat suatu permasalahan yang nyata itu juga sulit dikarenakan larangan untuk keluar

rumah dan berada pada kerumunan

4. Apa siswa menyukai mata pelajaran IPA?

Jawab : menurut ibu mereka menyukai pelajaran IPA ada juga yang tidak tetapi mayoritas

suka ipa karna ibu tidak memastikan langsung soalnya saat ibu mengajar mereka

mendengarkan dengan seksama tetapi ibu tidak tahu jelas soalnya ibu tidak bertanya satu-

satu kepada siswa.

5. Metode apa yang ibu gunakan Ketika mengajar?

Jawab : untuk sekarang metode ceramah

6. Hambatan apa saja menurut ibu yang sering di temui saat pembelajaran IPA?

Jawab : terkadang siswa sulit untuk memahami materi sehingga ibu masih harus mengulang

dan menjelaskan kembali dikarenakan tadi setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda.

Dan juga kurangnya fasilitas

7. Upaya apa yang ditempuh guru dalam mengatasi kesulitan belajar IPA?

Jawab : sebagai guru harus berpikir untuk menggunakan bahan ajar yang seperti apa yang

sekiranya cocok dengan mereka, atau pembelajaran handmade

8. Apakah bapak/ibu tau bahwa siswa memiliki gaya belajar yang berbeda?

Jawab : itu pasti mbak setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi perbedaan gaya belajar?

Jawab : mencari bahan ajar yang cocok digunakan sedangkan bahan ajar disekolah hanya

itu-itu saja sehingga guru harus mencari jalan keluarnya

10. Jika menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif bagaimana respon

siswa dengan pembelajaran menggunakan teknoogi?

Jawab : biasanya siswa lebih tertarik dengan hal baru seperti itu mbak. Karna anak lebih

antusias

11. Bagaimana pendapat ibu jika pembelajaran menggunakan media interaktif ?

Jawab : menurut ibu bagus mbak soalnya disini belum pernah di terapkan media

pembelajaran seperti itu


141

B. Lembar Angket Serta Wawancara Siswa


142 Lampiran 8

A. Jadwal kegiatan


143 Lampiran 9

BIODATA PENELITI

BIODATA

Nama : Anirotul hafita

Nim : t201710087

Prodi : tadris ilmu pengetahuan alam

Fakultas : tarbiyah dan ilmu keguruan

Alamat : dusun sentong, karanganyar ambulu RT/RW : 003/018 ambulu,

jember

No. Telp : 081329094313

Email : [email protected]

Nama Ibu : fatimah

Nama Ayah : Aswar

Riwayat Pendidikan

2001-2004 : Tk Dharma Wanita

2004-2009 : SDN Karanganyar 01

2009-2011 : Smp Negeri 2 Jenggawah

2011-2012 : Smk Negeri 1 Jember

2012-2015 : Smk Negeri 1 Pangkalanbun

2017-2021 : Iain Jember

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ...

Documents