Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Media pembelajaran yang baik seharusnya dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Oleh karena itu dapat dikatakan penggunaan media mempunyai tujuan mamberikan motivasi kepada peserta didik. Kurangnya media pembelajaran yang inovatif serta keterbatasan jumlah media pembelajaran yang ada, seringkali menjadi penyebab tidak optimalnya proses belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan studi awal yang berupa observasi terhadap fasilitas sekolah, fasilitas SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya, memiliki fasilitas LCD proyektor disetiap kelas dan siswa akan membawa laptop sendiri jika diminta oleh guru. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran diketahui bahwa siswa kelas XI IA sebanyak 38 siswa. Dalam proses pembelajaran, Karakteristik siswa kelas XI adalah karakteristik remaja yang rasa ingin tahunya besar, sehingga saat guru menerangkan tentang materi sistem reproduksi manusia siswa cenderung bergurau dan gaduh. Siswa juga sering lupa ketika guru me- review materi pembelajaran sebelumnya dikarenakan guru hanya memberikan materi secara lisan dengan menggunakan media power point yang berupa sedikit gambar dan banyak tulisan tak ada animasi ataupun video yang mendukung materi pada pembelajaran itu Dari fenomena di atas menimbulkan dampak, antara lain: (1) proses kegiatan belajar jadi terhambat, (2) waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran jadi lebih lama karena guru harus mengulang materi yang diajarkan, (3) siswa cenderung pasif dan
25

Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

Aug 09, 2015

Download

Documents

Alim Sumarno

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : RAGASTA CHAIRIL T,
http://ejournal.unesa.ac.id
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual.

Media pembelajaran yang baik seharusnya dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Oleh karena itu dapat dikatakan penggunaan media mempunyai tujuan mamberikan motivasi kepada peserta didik. Kurangnya media pembelajaran yang inovatif serta keterbatasan jumlah media pembelajaran yang ada, seringkali menjadi penyebab tidak optimalnya proses belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan studi awal yang berupa observasi terhadap fasilitas sekolah, fasilitas SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya, memiliki fasilitas LCD proyektor disetiap kelas dan siswa akan membawa laptop sendiri jika diminta oleh guru. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran diketahui bahwa siswa kelas XI IA

sebanyak 38 siswa. Dalam proses pembelajaran, Karakteristik siswa kelas XI adalah karakteristik remaja yang rasa ingin tahunya besar, sehingga saat guru menerangkan tentang materi sistem reproduksi manusia siswa cenderung bergurau dan gaduh. Siswa juga sering lupa ketika guru me- review materi pembelajaran sebelumnya dikarenakan guru hanya memberikan materi secara lisan dengan menggunakan media power point yang berupa sedikit gambar dan banyak tulisan tak ada animasi

ataupun video yang mendukung materi pada pembelajaran itu

Dari fenomena di atas menimbulkan dampak, antara lain: (1) proses kegiatan belajar jadi terhambat, (2) waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran jadi lebih lama karena guru harus mengulang materi yang diajarkan, (3) siswa cenderung pasif dan membuat suasana kelas menjadi gaduh yang melebihi batas yang berdampak pada nilai dibawah SKM yaitu 75. (4) Banyaknya nilai siswa yang dibawah SKM sebesar 60% dari jumlah 38 siswa yaitu 24 siswa

Dari uraian di atas pengembang akan mengembangkan sebuah media yang berbasis komputer, tepatnya pada mata pelajaran Biologi tentang sistem reproduksi pada manusia. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, salah satunya adalah dari media komputer pembelajaran.

Teknologi pembelajaran berbasis komputer sendiri adalah cara-cara untuk menghasilkan atau menyebarkan dengan menggunakan sumber-sumber yang didasarkan pada microprocessor (Seels, 1994: 24).

Dalam kenyataan di lapangan, masih banyak sekolah-sekolah yang tidak menggunakan media sebagai alat untuk menyampaikan materi. Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah dalam proses pembelajaran.

Media komputer pembelajaran ini juga bersifat

Page 2: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

2

mandiri, yaitu bisa digunakan oleh peserta didik tanpa disertai bimbingan dari pengajar. Media ini juga dapat diputar secara berulang-ulang, karena dapat digandakan dalam piringan CD

Maka dari itu perlu diwujudkannya media pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan dan peluang yang telah dijelaskan sebelumnya. Perwujudan dari media pembelajaran berbantuan komputer tersebut adalah media Computer Assisted Instruction (CAI). Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama CAI yaitu “Computer Assited Instruction” . Prinsip pembelajaran ini menggunakan komputer sebagai alat bantu menyampaikan pelajaran kepada user secara interaktif.

B. Rumusan MasalahKarena sulitnya siswa dalam

memahami materi sistem reproduksi manusia. Banyaknya nilai siswa yang dibawah SKM sebesar 60% dari jumlah 38 siswa yaitu 24 siswa, dan metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, power point yang banyak tulisan dan guru belum pernah menggunakan media komputer pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Semua siswa telah memiliki laptop dan komputer pribadi, maka dapat dirumuskan permasalahan:

1. Diperlukan pengembangan media komputer pembelajaran tentang sistem reproduksi manusia pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya.

2. Apakah penggunaan media komputer pembelajaran

reproduksi manusia pada mata pelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya

C. Tujuan PengembanganPengembangan ini bertujuan

untuk menghasilkan suatu produk media aplikasi pembelajaran berbantuan komputer untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran biologi materi sistem reproduksi pada manusia untuk siswa kelas XI SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya.

Pengembangan ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media komputer pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya

D. Asumsi, dan Keterbatasan1. Asumsi

a. Computer Assisted Instruction (CAI) dapat membantu dan memudahkan siswa dalam melakukan proses pembelajaran,

b. Meninggkatkan motivasi siswa dan guru dalam proses pembelajaran biologi.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Media pembelajaran berbantuan komputer dapat digunakan sebagai alternatif

2. Keterbatasana. Siswa kelas XI di SMA ITP

(Intensif Taruna

Page 3: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

3

Pembangunan) Surabaya pada materi sistem reproduksi manusia,

b. Pengembangan hanya terbatas pada meteri sistem reproduksi manusia pada mata pelajaran biologi kelas XI SMA,

c. Program pembelajaran berbantuan komputer ini dimungkinkan pembelajarannya dapat bersifat individual,.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Keterkaitan Judul sebagai kawasan teknologi pendidikan

Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia (AECT, 1997:1). Teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia.

Bentuk pemecahan masalah belajar di sini adalah melalui sumber belajar yang didesain yaitu sumber-sumber yang secara khusus dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional. Komponen tersebut telah tersusun dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan serta dikombinasikan dalam sistem pembelajaran yang lengkap.

Seorang teknolog pendidikan bisa saja memfokuskan bidang gara-pannya dalam salah satu kawasan tersebut. AECT (1994: 1)

Keterkaitan variabel dengan kawasan teknologi pembelajaran yaitu domain development (pengembangan). Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya (Seels dan Richey, 1994: 39).

B. Model Pengembangan Bagan Model pengembangan Arif Sadiman (Arif Sadiman, 2009:101)

1) Model pengembangan Borg and Gall(R&D). Dalam model pengembangan Borg and Gall memuat panduan sistematika langkah-langkah yang dilakukan agar produk yang dirancangnya mempunyai standar kelayakan. Dengan demikian, yang diperlukan dalam pengembangan ini adalah rujukan tentang prosedur produk yang akan dikembangkanBorg and Gall berpendapat, bahwa riset dan pengembangan bidang pendidikan (R & D) adalah suatu proses yang digunakan untuk pengembangan dan mengesahkan produk bidang pendidikan. Langkah-langkah dalam proses ini pada

Page 4: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

4

umumnya dikenal sebagai siklus R & D, yang terdiri dari: pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan validitas komponen-komponen produk yang akan dikembangkan, mengembangkannya menjadi sebuah produk, pengujian terhadap produk yang dirancang, dan peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba. Hal itu sebagai indikasi bahwa produk temuan dari kegiatan pengembangan yang dilakukan mempunyai objektivitas.

Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg & Gall (Sugiyono, 2008:289), seperti model di bawah ini

Sejalan dengan model pengembangan R & D, pengembang membuat ran-cangan prosedur pengemban-gan ini terdiri:

1. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkai-tan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian

2. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan;

3. Develop preliminary form of product, yaitu mengem-bangkan bentuk permulaan dari produk yang akan di-hasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persia-pan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk.

4. Preliminary field testing yaitu melakukan uji coba lapangan dalam skala terbatas, dengan melibatkan 15 sampai dengan 25 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat di-lakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;

5. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan (jika ada) terhadap produk yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali,

6. Main field testing, Ini dimaksudkan uji coba utama yang melibatkan pakar pendidikan.

Research and information

colecting

1Planning

2

Disseminat

ion and

implementation

10Final

product

revision

9

Operation

al field

testing

8Operation

al product

revision

7Main field

testing

6Main product

revision

5

Prelimina

ry field

testing

4Devel

op prelimina

ry form

of product

3

Skema prosedur pengembangan

hasil adaptasi dari prosedur

Page 5: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

5

7. Operational product revi-sion, yaitu melakukan per-baikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga pro-duk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model opera-sional yang telah di-hasilkan; apakah materi yang dimasukkan sudah sesuai dengan buku referensi.

9. Final product revi-sion, yaitu melakukan per-baikan akhir terhadap pro-duk yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);

10. Dissemination and imple-mentation, yaitu langkah menyebarluaskan produk yang dikembangkan.

Skema tersebut diwujudkan dalam bentuk perencanaan teknis sasaran dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam tiap tahapnya.

Dalam pengembangan ini model yang dipakai sebagai acuan adalah model kedua yaitu model pengembangan model Borg and Gall (R & D) yang dijelaskan oleh Sugiyono karena Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut, dan lebih mendetail serta lebih sesuai dengan karakteristik media yang akan dikembangkan oleh pengembang.

1. Karakteristik media komputer pembelajaran

Menurut (Seels, 1994:47) menyatakan bahwa komputer pembelajaran memiliki karakteristik, antara lain:

a. Dapat digunakan secara random atau tidak urut maupun secara linier

b. Dapat digunakan sesuai dengan kemauan pembelajar maupun dalam cara yang direncanakan oleh desainer

c. Konsep-konsepnya disajikan dalam gaya abstrak dengan kata-kata,sìmbol, dan grafik.

d. Perinsip ilmu pengetahuan kognitif dan konstruktif diter-apkan selama pengembangan dan pemakaian pelajaran.

e. Pembelajaran dapat berpusat secara kogni-tif, interaktif danterorganisasi pada siswa sehingga penge-tahuan dapat terkon-struksi ketika pela-jaran dipakai.

f. Materi menunjukkan intensitas kegiatan pembelajaran secara interaktif.

g. Materi memadukan kata dan image dan sumber-sumber me-dia.

2. Model CAIAda beberapa model

komputer pembelajaran, perbedaan

Page 6: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

6

ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat pembelajaran, komputer digunakan dengan tujuan untuk menyajikan materi pelajaran.

Model yang digunakan pengembang adalah model Drill and Practice application, dan tutorial, karena materi reproduksi manusia adalah materi yang rumit. Jadi, pada media tersebut akan disertakan grafik, audio, animasi, teks, dan video untuk memperjelas materi tersebut sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

C. Karakteristik Sasaran

Selanjutnya dalam mengembangkan suatu media pembelajaran harus mempertimbangkan dan menganalisis karakteristik siswa. Hal yang paling diperhitungkan dari segi perkembangan kognitif siswa. Kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi. (id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_kognitif)

Hal itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

PERIODE USIA

1. Sensorimotor 0-2 tahun

2.Praoperasional

3. Operasi konkrit

4.operasi Formal

2-6 tahun

6-11 tahun

11 tahun - sampai dewasa

seperti: menggenggam atau mengisap

Anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasi dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti : kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak).

Anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah, mengurangi dan mengubah. Operasi ini memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis.

Periode ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Di sini anak (remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak , tidak hanya dengan objek-objek konkret. Remaja sudah dapat berpikir abstrak dan memecahkan masalah melalui pengujian semua alternatif yang ada.

( Sumantri, 2010 : 1.15 )

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa karakteristik siswa kelas XI dalam teori Piaget masuk dalam kategori tahap Operasional Formal pada usia 11 tahun – dewasa. Pada usia Operasional Formal ini siswa telah mampu berpikir secara abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan selanjutnya menyelesaikan masalah. Pada usia ini juga disebut masa remaja. Pada usia ini seorang remaja memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran secara realistis mengenai masa depan serta untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak mereka yakini.

D. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Page 7: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

7

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses balajar (Dimyati dan Mudjiono 2006:3)

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005 : 22). Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajarAgar siswa mendapatkan

hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan, tentu tidak hanya mengandalkan kemampuan yang akan dicapai oleh siswa, namun juga harus memperhatikan kondisi latar belakang siswa tersebut, baik dari factor intern atau factor dari dalam maupun factor akstern atau factor dari luar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain, yaitu (dimyati dan mudjiono, 2006:236):

BAB IIIMETODE

PENGEMBANGANA. Model Pengembangan

Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan

dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka berpikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik. (http://myfortuner.wordpress.com/2010/07/29/lankah-langkah-penelitian-r-d/ diakses pada 19:10 01.07.2012).

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan komputer pembelajaran kali ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall, karena model ini mempunyai beberapa kriteria yang tepat dalam pengembangan produk, di antaranya:

a. Pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian dengan validitas komponen komponen dikembangkan,

b. Mengembangkannya menjadi sebuah produk,

c. Pengujian terhadap produk yang dirancang,

d. Peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba.

Model Pengembangan R&D

Page 8: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

8

(Sugiyono. 2010:289)

Secara ringkas penjelasan Sugiyono tentang model pengembangan R&D adalah sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah : R&D dapat berangakat dari adanya masalah dan potensi.

2. Pengumpulan data: setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan.

3. Desain produk : hasil akhir dari serangkaian penelitian awal dapat berupa rancangan kerja baru, ataupun produk baru.

4. Validasi desain : proses menilai apakah rancangan kerja baru atau produk baru secara rasional lebih baik dan efektif dibandingkan yang lama, dengan meminta ahli yang berpengalaman.

5. Revisi desain: diperbaiki atau direvisi setelah mengetahui kelemahan.

6. Uji coba produk: melakukan uji lapangan terbatas dengan eksperimen.

7. Uji coba pemakaian: Direvisi berdasarkan hasil lapangan.

8. Uji coba pemakaian: dilakukan uji coba pada kondisi sesungguhnya.

9. Revisi produk: direvisi apabila ada kekurangan dalam penggunaan pada kondisi yang sesungguhnya, maka produk diperbaiki.

10. Pembuatan produk masal: setelah memperbaiki., hasil akhirnya siap diproduksi secara masal.

B. Instrumen Penelitian1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suat cara kerja dalam kegiatan penelitian untuk mendapatkan data atau keterangan yang diperoleh dalam kegiatan sesuai dengan kenyataan.

Menurut Arikunto (2006:137) menyatakan bahwa “wawancara, observasi, angket/kuesioner, dan dokumentasi yang kesemuanya merupakan sebagian dari metode pengumpulan data”. Oleh karena itu seharusnya metode yang digunakan dalam penelitian haruslah dapat memenuhi keinginan serta tepat dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian pengembangan kali ini teknik pengumpulan datanya adalah, sebagai berikut:

a. AngketMenurut Arikunto (2002:128) bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal yang ia ketahui. Pada pengembangan ini pengembang menggunakan angket tertutup dengan bentuk

Page 9: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

9

rating-scale dan angket terbuka untuk memberikan saran dan masukan. Angket ini digunakan sebagai instrumen pengumpul data yang diberikan kepada ahli materi dan ahli media serta siswa kelas XI. Angket ini diberikan untuk mendapatkan masukan mengenai produk pengembangan media komputer pembelajaran. Angket-angket tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen, yang berfungsi untuk mengungkap variabel tentang pengembangan media

b. TesTes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150 tes diberikan sebelum siswa belajar dengan menggunakan media yang akan diuji coba (pretest). Tes juga diberikan setelah siswa belajar dengan menggunakan media komputer pembelajaran (posttest). Tes yang diberikan berupa 10 soal pilihan ganda.Metode pengumpulan data yang berupa tes ini diberikan untuk mengetahui perbandingan belajar sebelum

menggunakan media komputer pembelajaran dan belajar dengan menggunakan media komputer pembelajaran. Kemampuan dasar siswa dapat diukur dengan menggunakan pretest, sedangkan untuk mengetahui pencapaian atau prestasi siswa setelah menggunaka media dapat diukur dengan menggunakan posttest.

2. Metode Analisis DataAnalisis data sangat

berhubungan erat dengan rumusan masalah yang ditujukan untuk menarik kesimpulan dari data hasil penelitian (Arikunto 2006: 346).

a. Analisis IsiAnalisis isi digunakan

untuk menganalisis data yang berupa data kualitatif yang diperoleh dari masukan, tanggapan serta saran perbaikan yang diberikan oleh ahli media dan materi serta siswa perorangan dari hasil analisis ini,.

b. Analisis Deskriptif Presentase

Jenis data yang telah diperoleh dari uji coba produk komputer pembelajaran ini berupa data kualitatif yang selanjutnya akan dikuantitatifkan terlebih dahulu dengan menggunakan penilaian deskriptif berdasarkan kriteria perhitungan % (presentase). angket akan

Page 10: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

10

dikuantitatifkan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:

Teknik perhitungan PSP (Presentase Setiap Aspek) dengan rumus:

Perhitungan PSA ini untuk menghitung persentase dari setiap aspek pada 10ariable yang terdapat pada media yang dievaluasi (Arthana, 2005:80). Kemudian menggunakan rumus teknik perhitungan PSP (Persentase Semua Program) dengan rumus

Perhitungan PSP un-tuk menghitung persentase semua aspek yang mem-punyai kesamaan yang akhirnya menjadi suatu pe-nilaian yang mengacu pada kriteria penilaian yang telah ditentukan. Adapun penilaian media adalah sebagai berikut:

81% - 100% = San-gat baik

61% - 80% = Baik 41% - 60% =

Cukup baik 21% - 20% = Ku-

rang baik 0% - 20% =

Tidak baik

Arikunto dalam buku evaluasi media pembelajaran (Arthana, 2005:80)

Setelah kegiatan evaluasi terlaksana dan data yang deperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data untuk menghitung pretest dan posttest. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah :

Keterangan : Md =

Mean dari deviasi (d) antara posttest dan pretest

Xd = Perbedaan deviasi dan mean deviasi

N = Banyaknya subyek

df atau db = N-1

(Arikunto, 2006:86)

c. ValiditasValiditas

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat

Page 11: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

11

mengukur dengan apa yang akan diukur. Tes memiliki validitas tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam artian memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria. Adapun rumus korelasi product moment yang digunakan dalam menguji validitas instrument

BAB IVHASIL PENGEMBANGAN

A. Persiapan Pengembangan Media Komputer Pembelajaran

1. Research and infermation celectingDari hasil observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa temuan. Pertama, siswa SMA rata-rata kelas XI berumur 16-17 tahun. Dimana pada usia ini siswa cenderung lebih suka dengan media yang interaktif dan terdapat animasi yang menarik. Kedua, kurang maksimalnya pemakaian laptop sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sehingga dalam proses penyampaian materi tentang sistem reproduksi, sìswa ku-rang 11ari menangkap maksud dari guru maka diperlukan me-dia 11ariable pembelajaran se-bagai perantara. Ketiga. Media pembelajaran yang digunakan berupa media powerpoint yang terdiri banyak tulisan dan sedikit gambar sehingga siswa kurang tertarik, dari uraian di atas juga ditemukan potensi yang dimiliki SMA ITP

(Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya. Potensi tersebut berupa laptop yang dibawa oleh masing-masing siswa.

2. Planning Untuk merumuskan tujuan pembelajar dapat diperoleh melalui dokumentasi RPP maupun silabus,

Pada langkah ini merumuskan butir-butir materi dirumuskan bersama ahli materi. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bahan apa yang harus dipelajari atau pengalaman belajar apa yang harus dilakukan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.. Dan angket yang sudah diisi oleh ahli materi dan ahli media akan dianalisis melalui data kuantitatif sebagai berikut:

B. Pelaksanaan Pengembangan Komputer Pembelajaran

1. Develop preliminary form of product

Dalam memproduksi media komputer pembelajaran langkah-langkah yang harus ditentukan adalah:

a. Spesifikasi Produk1) Jenis komputer

pembelajaran :Drill and Practice application, tutorial

2) Materi: sistem reproduksi

manusia

Spesifikasi produk Prototype 1

Konsultasi ahli materi

Konsultasi ahli media

Page 12: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

12

3) Sasaran: siswa kela XI SMA

4) Jenis tulisan: Calibri

5) Warna background: merah hitam

6) Bahan pendukung: swish max,

macromedia flash 87) Format CD

: CD-Rb. Konsultasi Dengan Ahli

MateriKonsultasi dilakukan tanggal

26 juli 2012, ahli materi selaku guru kelas XI IA di SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya. Konsultasi dilakukan selama 4 kali tatap muka

c. Konsultasi dengan ahli mediaKonsultasi dengan ahli media

dilakukan beberapa kali yang membahas tentang:

1) Tahapan dan cara pembu-atan media tersebut

2) Menyusun naskah atau rancangan awal media yang akan dibuat

3) Konsultasi tentang produkd. Produksi media

Setelah melakukan konsultasi dengan ahli materi dan ahli media maka langkah selanjutnya adalah produksi media.

C. Uji Coba Produk1. Preliminary field testing

a. Uji coba kepada ahli mediaTahapan selanjutnya dari model Borg dan Gall adalah Preliminary field testing yakni melakukan tes atau uji coba media komputer pem-belajaran kepada ahli materi (guru mata pelajaran)

Berdasarkan penilaian oleh ahli media, jika dirata-rata berdasarkan komponen pengembangan dan kriteria yang telah ditetapkan pada bab III, media komputer pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 79,86% dan 74,99%, media tergolong baik.

Grafik 4.1 penilaian ahli media

a. Uji coba kepada Ahli Ma-teri Selanjutnya adalah uji coba terhadap kelayakan materi kepada ahli materi (guru mata pelajaran Biologi).:

2. Main field testingSesuai dengan pengembangan model Borg & Gall maka tahap selanjutnya adalah uji coba produk kepada siswa dengan tujuan mendapatkan informasi dan penilaian tentang tingkat efektifitas media komputer pembelajaran.

Berdasarkan tabel penilaian diatas, jika dirata-rata berdasarkan komponen pengembangan maka media komputer pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 77,21% maka media komputer pembelajaran tergolong baik.

Grafik 4.2 hasil penilaian dari siswa

Setelah melakukan penyempurnaan dan

Page 13: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

13

perbaikan maka tahapan selanjutnya media siap untuk divalidasi oleh para ahli baik ahli materi dan ahli media. Sehingga akan dihasilkan sebuah produk akhir yang menjadi hasil dari penelitian pengembangan ini.

3. Analisis Data Hasil Test

Analisis hasil test ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat perbandingan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media dan sesuadah menggunakan media. Dari data hasil perhitungan

tes diatas dapat dikonsultasikan den-gan tabel korelasi product moment untuk N=20 diketahui bahwa harga untuk taraf signifikan 95% adalah 0,444 dan dari perhitungan diketahui r hitung 0. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa t hitung lebih besar dari r tabel yakni 0,444<0 maka item butir soal no.1 dinyatakan tidak valid (tidak signfikan).

Untuk keseluruhan uji validi-tas instrumen tes telah diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Tes

NomorButir Soal

RxyRxy

TabelStatus

1 0 0,444Tidak Valid

2 0,67397 0,444 Valid

3 -0,3358 0,444Tidak Valid

4 -0,1889 0,444Tidak Valid

5 0,4424 0,444Tidak Valid

6 0,6672 0,444 Valid

7 0 0,444Tidak Valid

8 0,53742 0,444 Valid9 0,47159 0,444 Valid10 0,45592 0,444 Valid11 0,44968 0,444 Valid

12 0,38002 0,444Tidak Valid

13 0,33558 0,444Tidak Valid

14 0,67397 0,444 Valid

15 0 0,444Tidak Valid

16 0,3619 0,444Tidak Valid

17 0,3565 0,444Tidak Valid

18 0,5509 0,444 Valid19 0,7771 0,444 Valid20 0,4549 0,444 Valid

Sumber: hasil uji tes validitas siswa

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

A. SimpulanDari hasil kegiatan penelitian

pengembangan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan hasil data uji penilaian antara lain:

1. Validasi desain media komputer pembelajaran oleh ahli media menunjukkan rata-rata setiap komponen pengembangan dikategorikan baik sekali sebesar 79,86% dan 74,99% dan untuk validasi ahli materi menunjukkan rata-rata setiap variabel dikategorikan sangat baik sebesar 84,76%,

2. Uji coba produk yang dilakian secara bertahap menunjukkan rata-rata setiap variabel media komputer

Page 14: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

14

pembelajaran yaitu coba satu-satu dikategorikan sangat baik sebesar 81,94%. Uji coba kelompok kecil dikategorikan baik sebesar 79,97%. Dan uji coba pemakaian jiga dikategorikan baik sebesar 77,21%.

3. Media komputer pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar karena siswa mengalami peningkatan nilai secara signifikan dari standart kompetensi minimum 75 diperoleh bukti dengan nilai rata-rata pretest kelas XI adalah 52,63, dan nilai rata-rata posttest kelas XI adalah 85,78 ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest lebih besar daripada nilai rata-rata posttest. Dalam pengujian signifikansi diperoleh harga t-hitung (5,88) lebih besar daripada t-tabel (2,042).

4. Berdasarkan analisis data, maka media komputer pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan pemakaian.

B. Saran pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

1. Saran Pemanfaatandiantaranya:

a. Guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.

b. Media pembelajaran lain yang mendukung antara lain : modul, buku pedoman, ataupun media pembelajaran lainnya.

2. Diseminasi (Penyebaran)

Pengembangan produk ini hanya menghasilkan media komputer pembelajaran tentang sistem reproduksi manusia pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya,

3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut

a. Produk yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Biologi yang digunakan di SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya.

b. Pengembangan media komputer pembelajaran terfokus pada mata pelajaran Biologi tentang sistem reproduksi manusia untuk kelas XI SMA

PUSTAKA

AECT. 1997. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali Citra

AECT. 1994. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali Citra

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arsyad, ashar. 2008. Media Pembelajaran. PT rajagrafindo persada: jakarta

Page 15: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

15

Arthana, I Ketut dan Dewi, Damajanti, K. 2005. Evalusi Media Pembelajaran. Buku tidak Diterbitkan. Surabaya : Teknologi Pendidikan-Unesa

Darmawan, Deni.2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Rosda Karya

Dimyati, dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Rineka Cipta

Munadi, yudhi. 2010. Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Gaung persada (GP) press: ciputat jakarta

Sadiman, Arief. S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sadiman, A.s., rahardjo, R., haryono, A. dan rahardjito. 1986. Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT rajagrafindo persada.

Seels, b.b. dan glasgow, Z. 1990. Exercises in intruksional design. Colombus: merril publishing company

Seels, b.b. dan richey, r.c. 1994. Instructional technology:the definition and domain of the field. Wshington, DC: association for educational communication and technology

Seri Pustaka Teknologi Pendidikan no.7. 1994. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Seri Pustaka Teknologi Pendidikan no.7. 1997. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Ra-jawali

Sudjana, N, dan rivai, A. 1990. Media pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Bandung

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1997. Media Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Bandung

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2005. Media Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo

Sugiono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Suparman, A. 1995. Desain instruksional. Proyek pendidikan tinggi guru, direktorat jendral pendidikan tinggi, departemen pendidikan dan kebudayaan

Warsita, Bambang. 2008. Tekologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Yusufhadi miarso, dkk. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta: Putekkom-diknas

Nafi, Mohammad. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

Rahman Dian, Erwin. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Alat Indera Pada Manusia Pokok Bahasan Mata Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IX SMPN 1 Dukun Gresik

http://www.blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/teknologi-berbasis-komputer-dan-

Page 16: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas Xi Sma Itp Surabaya

16

program-cai diakses pada 18:57, 22.06.2012

http://www.scribd.com/doc/87817597/10/E-MATA-PELAJARAN-BIOLOGI diakses 22:03 23.06.2012

http://al-izhar.blogspot.com/2009/09/sistem-reproduksi-manusia-materi-kelas.html diakses 22:28 23.06.2012

http://www.pesantrenglobal.org/LMS/tutoriallms/pambg.pdf, diakses 24 agustus 2011, 01.38 a.m

http://mbegedut.blogspot.com/2011/01/model-model-desain-pembelajaran.html, diakses 10 maret 2011, 12.56 p.m

http://bettymarlina.blogspot.com/2011/03/model-pembelajaran-idi.html, diakses 23 maret 2011, 03.01 a.m

http://zaifbio.wordpress.com/2011/12/02/pembelajaran-biologi-di-sma/ diakses 27 Juli 2012

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/ diakses 27 Juli 2012

http://myfortuner.wordpress.com/2010/07/29/lankah-langkah-penelitian-r-d/ diakses pada 19:10 01.07.2012