Page 1
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA TERINTEGRASI
KEISLAMAN PADA MATERI KIMIA UNSUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Putri Rabiatul Adawiyah
11140162000056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Page 5
iv
ABSTRAK
Putri Rabiatul Adawiyah (NIM: 11140162000056). Pengembangan Buku
Pengayaan Kimia Terintegrasi Keislaman pada Materi Kimia Unsur.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
menambahkan Learning Outcome (LO) yang sesuai dengan visi Universitasnya,
yaitu menguasai pengetahuan terintegrasi keislaman. Sehingga untuk mendukung
pembelajaran yang terintegrasi keislaman, diperlukannya bahan ajar yang
mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan
kimia terintegrasi keislaman pada materi kimia unsur. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu 4S-TMD (Four Step Teaching Material Development).
Metode 4S-TMD ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yang harus
ditempuh untuk mengembangkan buku pengayaan, yang terdiri dari seleksi,
strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Pengujian terhadap buku pengayaan
dilakukan dengan validasi ahli materi integrasi islam, penilaian keterpahaman
terhadap buku pengayaan menggunakan tes rumpang, uji kelayakan buku
pengayaan oleh ahli media dengan aspek bahasa, penyajian, performa, dan
kegrafisan. Hasil yang diperoleh pada validasi ahli materi integrasi islam yaitu
bahwa setiap konsep dinyatakan sangat layak. Sedangkan pada tes rumpang
diperoleh data bahwa setiap konsep memiliki tingkat keterpahaman yang tinggi,
dan persentase tertinggi karakter pada setiap konsep termasuk pada kategori
mudah yaitu sebesar 76,83%. Kemudian pada uji kelayakan buku pengayaan
diperoleh persentase sebesar 97,37% yang berarti buku pengayaan yang
dikembangkan sangat layak untuk digunakan.
Kata Kunci : Buku Pengayaan, Integrasi Islam, Kimia Unsur.
Page 6
v
ABSTRACT
Putri Rabiatul Adawiyah (NIM: 11140162000056). “Development of Islamic
Integrated Chemistry Enrichment Books on Chemical Material Elements”.
Skripsi, Chemistry Education Study Programme, Development of Science
Education, Faculty of Tarbiya and Teacher’s Training, Syarif Hidayatullah
Jakarta Islamic State University.
Learning Outcome (LO) are require to expressed new vision from Chemical
Education at Syarif Hidayatullah State Islamic University, the context is based on
integrated Islamic Knowledge. The concern about supporting teaching materials
are needed to improve the case. This study develop an enrichment book of
chemistry which focus on Islamic integrated. The method used in this study is 4S-
TMD (Four Step Material Development). In general, there were four steps
conducted by the researcher namely selection, structuring, characterization, and
reduction. The evaluation were carried out by the experts on Islamic integration
material, using assessment for overlapping test and intervention of feasibility test
from language, presentation, performance, and graphics’ aspects. Validation
result showed the appropriateness of each concept from the expert. Assessment
for overlapping test obtained a high level of understanding with 76,83% are
belong in easy category. Feasibility test present a very good categorized which
proven by the percentage, 97,37%.
Keywords: Enrichment Books, Islamic Integration, Elemental Chemistry.
Page 7
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sesuai harapan dengan judul “Pengembangan Buku Pengayaan Kimia
Terintegrasi Keislaman pada Materi Kimia Unsur”.
Shalawat serta salam juga tak lupa tercurah kepada baginda Nabi besar kita,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang membawa kita
semua dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang-benderang. Semoga kita
selalu beradadalam syafa’at-Nya. Aamiin.
Pada dasarnya, banyak kesulitan yang penulis alami selama penyusunan
skripsi ini. Tetapi, atas bantuan dan banyak partisipasi dari berbagai pihak, skripsi
ini pun dapat selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Armany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran
staffnya.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
sekaligus Penasihat Akademik yang telah memberikan dukungan kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Hj. Siti Suryaningsih, M.Si., selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan perhatiannya kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
5. Buchori Muslim, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah membimbing
teknis penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Dr. Akhmad Shodiq, M.A., selaku validator ahli materi. Terimakasih atas
masukan dan saran-sarannya dalam membantu mengembangkan buku
pengayan hasil dari skripsi ini.
Page 8
vii
7. Yudi Munadi, M.Pd., selaku validator ahli media yang telah memberikan
masukan dan saran dalam mengembangkan buku pengayaan hasil dari
skripsi ini.
8. Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA FITK UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu. Terima
kasih banyak atas segala ilmu dan kebaikan bapak serta ibu sekalian selama
peneliti menuntut ilmu di program studi pendidikan kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Orang tua dan adik-adikku yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
selama penyusunan skripsi ini berlangsung.
10. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan mensuport penulis selama
penyusunan skripsi ini berlangsung.
11. Teman-teman kimia angkatan 2014 yang saling mensupport satu sama lain.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
membantu hingga tersusunnya karya ini.
Mudah-mudahan segala bentuk partisipasi dari berbagai pihak terkait dapat
menjadi berkah. Masih banyak cacat dan cela pada skripsi ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi perbaikan yang
berarti. Semoga karya ini dapat memberikan kontribusi dan motivasi bagi
pengembangan sains dan islam, serta meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 28 Maret 2019
Penulis
Page 9
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 5
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 7
A. Bahan Ajar .............................................................................................................. 7
B. Buku ........................................................................................................................ 9
C. Buku Pengayaan .................................................................................................... 10
D. Integrasi Antara Sains dan Islam .......................................................................... 12
E. Kimia Unsur Terintegrasi Islam ............................................................................ 15
F. Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 18
G. Kerangka Berfikir ................................................................................................. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 23
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 23
B. Objek dan Subjek Penelitian ................................................................................. 23
C. Metode dan Desain Penelitian............................................................................... 23
D. Instrumen Penilaian dan Teknik Pengumpulan Data ............................................ 26
Page 10
ix
E. Validasi Ahli ......................................................................................................... 27
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 32
A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 32
B. Pembahasan ........................................................................................................... 51
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 73
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 75
LAMPIRAN .................................................................................................................... 83
Page 11
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi Bahan Ajar .................................................................................. 8
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tabel Integrasi Kimia dan Keislaman .................................... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilian Ahli Media ............................................................... 28
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Guttman........................................................ 29
Tabel 3.4 Kriteria Keterpahaman .......................................................................... 29
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan ................................................................................ 30
Tabel 4.1 Standar Isi dan Pengembangan Indikator ............................................. 33
Tabel 4.2 Tabel Hunungan Integrasi Kimia dan Islam ......................................... 35
Tabel 4.3 Hasil Validasi Materi ............................................................................ 37
Tabel 4.4 Perbaikan Tahap Strukturisasi .............................................................. 42
Tabel 4.5 Draft Bahan Ajar Sesuai Konsep Materi .............................................. 45
Tabel 4.6 Hasil Tes Rumpang ............................................................................... 48
Tabel 4.7 Data Karakter Konsep .......................................................................... 49
Tabel 4.8 Data Uji Kelayakan .............................................................................. 50
Page 12
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 20
Gambar 3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 23
Gambar 4.1 Peta Konsep ...................................................................................... 40
Gambar 4.2 Struktur Makro ................................................................................. 41
Gambar 4.3 Sampul Buku Pengayaan .................................................................. 43
Gambar 4.4 Identitas Buku Pengayaan ................................................................ 43
Gambar 4.5 Kata Pengantar Buku Pengayaan ..................................................... 44
Gambar 4.6 Daftar Isi Buku Pengayaan ............................................................... 45
Gambar 4.7 Daftar Pustaka Buku Pengayaan ...................................................... 47
Gambar 4.8 Tentang Penulis Buku Pengayaan .................................................... 47
Gambar 4.9 Revisi Buku Pengayaan .................................................................... 60
Gambar 4.10 Referensi Konsep ............................................................................. 62
Gambar 4.11 Revisi Ukuran Buku Pengayaan....................................................... 64
Gambar 4.12 Revisi Kolom Buku Pengayaan ....................................................... 64
Gambar 4.13 Revisi Bentuk Halaman Buku Pengayaan........................................ 65
Gambar 4.14 Revisi Warna Bab Buku Pengayaan ................................................ 66
Gambar 4.15 Revisi Gambar Pendukung Buku Pengayaan ................................... 66
Gambar 4.16 Revisi Isi Buku pada Aspek Bahasa ................................................. 70
Gambar 4.17 Revisi Buku Pengayaan Aspek Penyajian ........................................ 71
Gambar 4.18 Cover Buku Pengayaan Sebelum dan Sesudah Revisi ..................... 71
Page 13
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Analisis Konsep .......................................................................... 83
LAMPIRAN 2 Surat Izin Validasi Ahli Materi ................................................... 88
LAMPIRAN 3 Instrumen Validasi Materi ........................................................... 89
LAMPIRAN 4 Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 104
LAMPIRAN 5 Instrumen Tes Rumpang ............................................................ 105
LAMPIRAN 6 Data Tes Rumpang ..................................................................... 111
LAMPIRAN 7 Data Karakterisasi Konsep ......................................................... 114
LAMPIRAN 8 Surat Izin Uji Kelayakan Buku Pengayaan ................................ 118
LAMPIRAN 9 Instrumen Uji Kelayakan Buku Pengayaan ............................... 119
LAMPIRAN 10 Rubrik Penilaian Uji Kelayakan Buku Pengayaan.................... 121
LAMPIRAN 11 Surat Bimbingan Skripsi ........................................................... 125
LAMPIRAN 12 Uji Referensi ............................................................................. 127
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Integrasi keislaman dan sains menjadi masalah yang menarik untuk
diperdebatkan di kalangan cendekiawan muslim, beberapa berpendapat tidak
adanya hubungan yang jelas antara islam dan sains, dan sebagian yang lain
berpendapat adanya hubungan erat antara sains dan islam (Munadi, 2016).
Sebab perdebatan tersebutlah, yang menyebabkan terjadinya dikotomi
keilmuan antara islam dan sains. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, yaitu
dengan menekankan kembali tentang ide tentang integrasi kedua keilmuan
tersebut. Sehingga hubungan antara keduanya menjadi lebih erat dan jelas.
Hal yang mendasari pengintegrasian nilai keislaman ini disebabkan karena
integrasi antara sains dan islam kini menjadi isu yang menarik yang banyak
didiskusikan oleh cendikiawan muslim di dalam maupun luar negeri, seperti di
Indonesia (Nuryantini et.al, 2018; Munadi, 2016; Munir, 2016; Sunhaji, 2016;
Hamzah, 2015; Situmorang, et al., 2015; Winarti, 2015), Brunei Darussalam
(Lubis et.al., 2009), Malaysia (Ahmad, 2016; Zain, et al., 2016; Lubis, 2015;
Tajuddin dan Khadafi, 2014; Anas, 2013; Ahmad, 2011), Iran (Bagheri,
2015), dan Yaman (Al-Hadabi, 2016). Para cendikiawan muslim tersebut
melakukan implementasi integrasi keislaman pada berbagai bidang,
diantaranya pada bidang kurikulum, konten sains, islamisasi ilmu,
pembelajaran dan pada pengembangan bahan ajar.
Kuntowijoyo (2005) menyatakan bahwa inti dari integrasi islam dan sains
adalah upaya untuk menyatukan (bukan sekedar menggabungkan) wahyu
Tuhan dan temuan pikiran manusia (studi integralistik), tidak mengucilkan
Tuhan (sekularisme) atau mengisolasi manusia (asketisme duniawi lainnya)
(Munadi, 2016). Hal dasar yang dapat dilakukan untuk merumuskan
paradigma islam dan sains adalah dengan menata kembali ilmu sains yang
ada. Sebuah tinjauan tentang terminologi ilmiah harus dikonotasikan dengan
semangat Al-Quran. Hal ini berbeda dengan istilah ilmu dan pengetahuan
Page 15
2
yang hanya dikonotasikan oleh aktivitas manusia. Polarisasi Ilmu empiris
dengan ilmu humanistik sebisa mungkin dihindari, karena islam adalah
keutuhan. Selain itu, setiap produk sains, proses dan praktek selalu mencari
ketenangan Tuhan (Saleh dan Khadafi, 2014).
Diskusi panjang mengenai masalah integrasi islam dan sains masih terjadi
pula di Indonesia. Pengintegrasi islam dan sains di Indonesia menjadi
perbincangan hangat dibeberapa perguruan tinggi keislaman, seperti
Universitas Islam Negeri (UIN). Salah satu jenjang pendidikan yang sudah
menerapkan integrasi sains dengan keislaman adalah Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Universitas ini memiliki ciri khas
pengintegrasiannya terhadap nilai-nilai keislaman yang tercantum dalam visi
dari Universitas tersebut, yaitu “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi
universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dan
keindonesiaan”. Pengembangan tersebut mengacu pada Kurikulum Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia yang dikenal dengan sebutan kurikulum
KKNI. Dasar hukum pengembangan kurikulum KKNI, yaitu Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT) dalam Permenristekdikti No.44 tahun 2012.
Adapun salah satu langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
pengembangan KKNI, yaitu penentuan capaian pembelajaran program studi
(LO).
Penyusunan capaian pembelajaran (LO) dan keterampilan umum SNPT,
mengacu pada lampiran Permenrisdikti No.44 Tahun 2015 yang
memperbolehkan setiap prodi untuk menambahkan LO sesuai dengan ciri khas
dari universitasnya. Pada program studi pendidikan kimia di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penambahan ciri khas universitas terdapat
pada LO pengetahuan, yaitu menguasai pengetahuan terintegrasi nilai
keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan. Penambahan ciri khas Universitas
juga terdapat pada LO keterampilan khusus, yaitu mampu mengaplikasikan
ilmu pengetahuan terintegrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan dalam
pembelajaran. Selain itu, setiap program studi memiliki kebebasan untuk
menambahkan mata kuliah sesuai dengan kebutuhan program studi dengan
Page 16
3
melihat profil lulusannya. Mata kuliah yang menyuguhkan pengintegrasian
antara kimia dan islam yaitu, mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan. Pada
mata kuliah ini mahasiswa diberi pengetahuan tentang pengintegrasian
keislaman pada setiap materi kimia yang telah dipelajari sebelumnya.
Sehingga mahasiswa tak hanya mendapatkan konten keilmuan kimianya saja,
namun juga mendapatkan konteks nyata dalam pengintegrasian ilmu kimia
yang disuguhkan pada segi keislamannya.
Muslim (2016) dalam artikelnya yang berjudul “Kimia dalam Perspektif
Islam” menjelaskan hubungan antara kimia dan islam. Menurutnya, kimia
secara tidak langsung sebetulnya sudah muncul pada saat alam semesta ini
terbentuk yang dibuktikan oleh teori Big Bang yang menghasilkan unsur
Hidrogen (H) dan Helium (He), bukti ini diperkuat dengan firman Allah swt.
dalam QS. Al-Anbiya ayat 30 :
ت ٱنس أ ا أ كفس نى س ٱنر أ جعها ي ا ٱلزض كاحا زجقا ففحق
أفل ؤي ء ح اء كم ش ٠٣ٱن
Artinya:”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al-Anbiya: 30).
Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa memang benar alam semesta ini
sebenarnya satu padu, yang kemudian Allah SWT pisahkan menjadi alam
semesta melalui suatu ledakan yang dikenal dengan Big Bang. Terkadang
memang kita tidak percaya tentang kebesaran Allah, akan tetapi melalui
peristiwa Big Bang ini dapat memberikan gambaran kepada kita tentang ke
Maha Besaran Allah. Unsur-unsur kimia lainnya terbentuk melalui proses
cahaya-cahaya kosmik (cosmic rays), bintang-bintang berukuran kecil (small
stars), bintang-bintang berukuran besar (large stars), supernova atau ledakan
bintang (supernovae), dan non-alamiah atau buatan manusia (non-natural).
Berdasarkan pengintegrasian salah satu materi kimia tersebut, maka upaya
yang dapat dilakukan untuk dapat mengaplikasikan pengintegrasian langsung
Page 17
4
pada perguruan tinggi adalah dengan mengembangkan buku pengayaan kimia
yang terintegrasi keislaman. Sebab berdasarkan observasi yang dilakukan,
buku teks hanya bersifat deskriptif dan informatif, sehingga kurang menantang
mahasiswa untuk aktif dalam berpikir (Daud et al., 2016). Sehingga
dibutuhkannya buku pengayaan, karena peranannya yang penting untuk
memperkaya wawasan, pengalaman, dan pengetahuan pembacanya (Pusat
Perbukuan, 2008: 9). Selain itu, buku sains yang terintegrasi keislaman masih
sangat sedikit, sehingga perlu dikembangkannya buku sains yang terintegrasi
keislaman terutama pada jenjang perguruan tinggi (Zain, et al., 2016). Oleh
sebab itulah diperlukannya pengembangan buku pengayaan kimia yang
terintegrasi keislaman yang efektif dalam proses islamisasi dari setiap buku
kimia.
Buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman yang dikembangkan,
menggunakan metode Four Step Teaching Material Development atau yang
lebih dikenal dengan 4S-TMD. Metode 4S-TMD ini dikembangkan oleh
Sjaeful Anwar dengan gagasannya tentang empat tahapan dalam
menggembangkan bahan ajar, yaitu tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi,
dan reduksi. Kelebihan dari 4S-TMD tidak hanya menyeleksi materi subjek
dari sumber-sumber bahan ajar seperti buku teks atau referensi yang lain,
tetapi juga dikembangkan nilai-nilai yang dapat digali oleh mahasiswa saat
mempelajari materi subjek tersebut. Selain itu, metode 4S-TMD juga
melibatkan mahasiswa untuk membangun struktur konsep dalam pikirannya,
mengkarakterisasi konsep materi berdasarkan tingkat kesulitan menurut
mahasiswa, dan mengurangi tingkat kesulitan agar mahasiswa lebih paham
dalam memahami konsep materi yang disajikan oleh bahan ajar (Hendri dan
Setiawan, 2016).
Berdasarkan latar belakang permasalah yang dipaparkan diatas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan
Buku Pengayaan Kimia Terintegrasi Keislaman pada Materi Kimia Unsur”.
Diharapkan dengan adanya pengembangan buku pengayaan terintegrasi
keislaman ini, mahasiswa mampu meningkatkan keaktifan dalam berfikir
Page 18
5
kritis dan mampu menumbuhkan aspek intelektual, emosional, maupun
spiritual secara bersamaan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut :
1. Adanya dikotomi keilmuan antara ilmu sains dan islam.
2. Implementasi integrasi ilmu kimia dengan keislaman di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta belum maksimal.
3. Bahan Ajar kimia unsur yang digunakan di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta belum integrasi keislaman.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai masalah yang telah diidentifikasikan di atas,
pembatasan fokus penelitian dilakukan pada :
1. Produk yang dihasilkan adalah buku pengayaan kimia terintegrasi
keislaman untuk tingkat mahasiswa.
2. Materi kimia unsur yang dikembangkan dibatasi pada sub materi
golongan alkali, alkali tanah, halogen, gas mulia, unsur non logam, dan
logam transisi.
D. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
mengembangkan buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman pada materi
kimia unsur?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Mengembangan
buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman pada materi kimia unsur.”
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktik,
yaitu :
Page 19
6
1. Secara teoritis
Memperkaya khazanah keilmuan konsep kimia yang terintegrasi
keislaman.
2. Secara praktik
- Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan salah satu sumber belajar, dan meningkatkan minat
mahasiswa.
- Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan peneliti dan meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SWT.
- Bagi Dosen
Buku pengayaan kimia terintegrasi dapat digunakan sebagai referensi
untuk proses pembelajaran dan menghasilkan proses pembelajaran
kimia yang islami
- Bagi Universitas
Untuk merealisasikan visi universitas, yaitu mengembangkan dan
megintegrasikan keislaman dalam proses pembelajaran.
Page 20
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Bahan Ajar
1. Pengertian Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar diawali dengan pemahaman tentang hakikat
dari bahan ajar. Bahan ajar merupakan seperangkat materi atau media
pembelajaran yang disusun secara sistematis dan operasional, yang
digunakan oleh pendidik untuk membantu proses pembelajaran agar
mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut (Daud et.al, 2016; Wulandari
et.al, 2016; Prastowo, 2013: 298) melalui bahan ajar memungkinkan siswa
dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis
sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu (Direktorat pembinaan SMA, 2008: 6). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan sebuah perangkat pembelajaran
yang disusun secara runtut dan sistematis yang dapat membantu proses
pembelajaran agar peserta didik dapat mengusai kompetensi secara utuh
dan terpadu.
2. Fungsi Bahan Ajar
Adapun fungsi dari bahan ajar adalah sebagai berikut (Direktorat
Pembinaan SMA, 2008: 6):
a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Menurut Prastowo (2013: 299-300), fungsi bahan ajar dapat dibedakan
menjadi dua macam berdasarkan pihak-pihak yang memanfaatkannya,
yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik :
Page 21
8
Tabel 2.1 Fungsi Bahan Ajar
Pihak Fungsi Bahan Ajar
Pendidik
1) Meghemat waktu pendidik dalam mengajar.
2) Mengubah peran pendidik dari seorang pendidik menjadi seorang
fasilitator.
3) Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
interaktif.
4) Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan
substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada siswa.
5) Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.
Peserta
Didik
1) Siswa dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman siswa
yang lain.
2) Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
3) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.
4) Siswa dapat belajar berdasarkan urutan yang dipilihnya sendiri.
5) Membantu potensi pelajar/mahasiswa yang mandiri.
6) Pedoman bagi siswa yang mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi
yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.
3. Jenis-jenis Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed)
seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio)
seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar
pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan
ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning
Page 22
9
materials) (Direktorat Pembinaan SMA, 2008:11). Menurut Prastowo
(2013: 306-307) berdasarkan bentuk dan teknologi yang digunakan, bahan
ajar dibagi menjadi empat macam, yaitu :
a. Bahan cetak (printed) adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam
kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau
penyampaian informasi. Contoh handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) atau program audio adalah semua sistem
yang menggunakan sinyal radio secara langsung ang dapat dimainkan
atau didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contoh: kaset,
radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) adalah segala sesuatu yag
memungkikan sinyal radio dapat dikombinasikan dengan gambar
bergerak secara sekuensial. Contoh: video compact disk dan, film.
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik,
gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi
atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan/atau
perilaku alami dari suatu persentasi. Contoh: compact disk interaktif.
B. Buku
1. Pengertian Buku
Istiah “buku” dalam bahasa Indonesia memiliki persamaan dalam
berbagai bahasa. Dalam bahasa Yunani disebut “boblos” sedangkan dalam
bahasa inggris disebut “book”. Buku adalah Kumpulan bahan tertulis
dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang dijilid (Sitepu, 2015: 12;
Prastowo, 2011: 37) yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikir dari
pengarangnya (Direktorat Pembinaan SMA, 2008: 12). Buku tidak hanya
merupakan kumpulan kertas, tetapi juga bias lembaran papirus, lontar, dan
perkamen, serta tidak hanya dalam bentuk terjilid, tetapi juga dapat
berwujud gulungan (Sitepu, 2015: 12) dapat pula ditampilkan dalam
Page 23
10
bentuk elektronik dengan tata letak dan perwajahan yang sama dengan
buku (Sitepu, 2015: 13). Sehingga dapat disimpulkan bahwa buku
merupakan kumpulan tertulis baik dalam bentuk lembaran kertas, piprus,
lontar, atupun perkamen yang disajikan dalam bentuk jilid, gulungan,
ataupun elektronik, yang menyajikan ilmu serta pengetahuan buah pikir
dari pengarangnya.
2. Jenis Buku
Sebenarnya jenis buku banyak sesuai dengan kegunaan dan tujuannya.
Namun penggunaan buku dalam satuan pendidikan yang digunakan
sebagai bahan belajar ada empat jenis (Permendiknas No. 2, 2008: 2-3),
yaitu:
a. Buku teks yang digunakan sebagai acuan wajib yang digunakan di
satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan
estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang
disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
b. Buku panduan pendidik yaitu buku yang memuat prinsip, prosedur,
deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan
oleh para pendidik.
c. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah, dan
perguruan tinggi.
d. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat
digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas.
C. Buku Pengayaan
1. Pengertian Buku Pengayaan
Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi
(Permendiknas No. 2, 2008: 2). Buku pengayaan dimasyarakat sering
dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku perpustakaan. Buku
pengayaan juga diartikan buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya dan meningkatkan penguasaan IPTEK dan keterampilan;
Page 24
11
membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan,
dan masyarakat pembaca lainnya. (Pusat Perbukuan, 2008: 8). Menurut
Sitepu (2015: 16) buku pengayaan merupakan “buku yang melengkapi
buku teks pelajaran pokok yang berisi informasi tentang pokok bahasan
tertentu yang ada dalam kurikulum secara lebih luas dan lebih mendalam.”
Buku ini tidak disusun sepenuhnya berdasarkan kurikulum baik dari
tujuan, materi pokok, dan metode penyajiannya. Buku ini tidak wajib
dipakai oleh siswa dan guru dalam proses belajar dan pembelajaran, tetapi
berguna bagi siswa yang mengalami kesulitan memahami pokok bahasan
tertentu dalam buku pelajaran pokok.
2. Jenis-Jenis Buku Pengayaan
Buku pengayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu buku
pengayaan pengetahuan, buku pengayaan keterampilan, dan buku
pengayaan kepribadian. Buku pengayaan memiliki sifat penyajian yang
khas, berbeda dengan buku teks pelajaran. Buku pengayaan dapat
disajikan secara bervariasi, baik dengan menggunakan variasi gambar,
ilustrasi, atau alur wacana. Buku pengayaan bersifat mengembangkan dan
meluaskan kompetensi peserta didik, baik dalam aspek pengetahuan,
keterampilan, maupun pengembangan kepribadian yang dilandasi oleh
nilai spiritual dan nilai sosial (Pusat Perbukuan, 2008: 8-9).
a. Buku Pengayaan Pengetahuan.
Buku pengayaan pengetahuan adalah buku-buku yang diperuntukkan
bagi pelajar untuk memerkaya pengetahuan dan pemahamannya, baik
pengetahuan lahiriyah maupun pengetahuan batiniyah. Buku jenis ini
merupakan buku-buku yang diperlukan pelajar atau pembaca pada
umumnya agar dapat membantu peningkatan kompetensi kognitifnya.
b. Buku Pengayaan Keterampilan.
Buku pegayaan keterampilan adalah buku yang memuat materi yang
dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan keterampilan.
Buku pengayan keterampilan berfungsi sebagai bacaan peserta didik,
Page 25
12
pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya, sehingga
dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan keterampilan di
bidang tertentu.
c. Buku Pengayaan Kepribadian.
Buku pengayaan kepribadian merupakan buku-buku yang dapat
meningkatkan kualitas kepribadian, sikap, dan pengalaman batin
pembaca. Dari perspektif buku pendidikan, buku pengayaan
kepribadian diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan
pendidikan secara umum.
3. Ciri-Ciri Buku Pengayaan
Pengembangan buku pengayaan yang dilakukan peneliti merupakan
buku pengayaan pengetahuan. Adapun ciri-ciri dari buku pengayaan
pengetahuan menurut pusat perbukuan (2008: 9) sebagai berikut :
1.Menyajikan materi yang bersifat kenyataan
2.Mengembangkan materi bacaan yang bertumpu pada ilmu
3.Mengembangkan berbagai pengetahuan seperti pengetahuan
faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan metakognitif.
D. Integrasi Antara Sains dan Islam
1. Pengertian Integrasi Antara Sains dan Islam
Integrasi berasal dari bahasa Inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan (Rifa’I et.al, 2014). Integrasi islam dan
sains dapat diartikan sebagai bahwa suatu upaya menggabungkan atau
menyatukan antara disiplin ilmu, yaitu ilmu pengetahuan (sains) dan islam
menjadi kesatuan yang padu (Fauzan, 2017; Munadi, 2016; Rifa’I et.al,
2014; Anas, 2013) yang selama ini dianggap dikotomis sehingga
menghasilkan satu pola pemahaman integrative tentang konsep ilmu
pengetahuan (Rifa’I et.al, 2014) tanpa adanya asketisme maupun
sekularisme, serta menjadikan Al-Qur’an dan Sunah sebagai grand teori
Page 26
13
(Munadi, 2016) sehingga ayat qauliyah dan qauniyah dapat digunakan
(Fauzan, 2017; Munadi, 2016).
Terdapat beberapa ilmuwan muslim yang menyebut integrasi antara
sains dan islam dengan islamisasi terhadap ilmu, salah satunya yaitu Al-
Attas dan Al-Faruqi. Menurut Al-Attas, Islamisasi terhadap ilmu adalah
pembebasan manusia yang diawali dengan pembebasan dari tradisi-tradisi
yang berunsur magis, mitologis, animistik, tradisi kultur-nasional yang
bertentangan dengan islam juga pembebasan dari kontrol sekuler atas
pikiran dan bahasannya (Alim, 2014: 117). Sedangkan menurut Ismail Raji
Al-Faruqi, islamisasi ilmu adalah usaha untuk mendefinisikan kembali,
menyusun ulang data, memikirkan kembali argument dan rasionalisasi
yang berkaitan dengan data itu, menilai kembali simpulan dan tafsiran,
memproyeksikan kembali tujuan-tujuan dan melakukan semua itu
sedemikian rupa sehingga disiplin-disiplin ini memperkaya wawasan islam
dan bermanfaaat bagi cita-cita islam (Alim, 2014: 71).
2. Model Integrasi Sains dan Islam
Penyatuan antara ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu umum lebih
condong kepada integrasi-interkoneksitas dan mengacu kepada perspektif
ontologis, epistemologis, dan aksiologi. Integrasi-interkoneksitas antara
ilmu agama ada tiga ranah, yaitu (Mufid, 2013) :
a. Integratif-interdependentif, yaitu hubungan ilmu dan agama secara
ontologis, di mana keberadaan ilmu dan agama saling bergantung satu
sama lain.
b. Integratif-komplementer, yaitu hubungan ilmu dan agama secara
epistemologis, di mana seluruh metode yang diterapkan dalam ilmu
maupun agama saling melengkapi satu sama lain.
c. Integrasif-kualifikatif, yaitu hubungan ilmu dan agama saling
aksiologis, di mana seluruh nilai ilmu dan agama saling
mengkualifikasikan satu sama lain.
Page 27
14
Menurut Fauzi (2017) terdapat beberapa model integrasi antara sains
dengan islam, diantaranya :
a. Integrasi ilmu dilakukan dengan menjadikan islam sebagai landasan
aksiologis atau aspek penggunaan ilmu dan tidak berkaitan dengan
aspek ontologi dan epistemology ilmu.
b. Integrasi ilmu dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai islam ke
dalam konsep-konsep yang terdapat di dalam ilmu pengetahuan.
c. Integrasi ilmu dilakukan dengan memasukkan konsep tauhid dalam
struktur filsafat ilmu, yaitu aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologi.
3. Tokoh-Tokoh Integrasi / Islamisasi ilmu
a. Syeh Muhammad Naquib Al-Attas
Berbicara tentang islamisasi tidak lepas dari pemikiran Syeh
Muhammad Naquib Al-Attas, penggagas awal ide islmisasi ilmu
pengetahuan. Al-Attas mengemukakan idenya di depan umum dalam
konferensi dunia pertama mengenai Pendidikan Islam di Mekah tahun
1977. Al-Attas menyampaikan makalah berjudul Preliminary Thoughts
on the Nature of Knowledge and the Definition and Aims of Education
(1978). Pada tahun 1980, Al-Attas kembali mengeluarkan tulisan
berjudul The Concept of Education in Islam Framework for an Islamic
Philosophy of Education. Melalui tulisan-tulisannya Al-Attas
dipandang sebagai penegas konsep dan gagasan islamisasi pendidikan,
islamisasi sains, dan islamisasi ilmu (Alim, 2014: 70).
b. Ismail Raji Al-Faruqi
Ismail Raji Al-Faruqi menggagas islamisasi ilmu pengetahuan yang
dituangkan dalam karyanya yang berjudul Islmization of Knowledge:
General Principles and Workplan (1981) (Alim, 2014:71). Ismail al-
Faruqi merupakan seorang filsuf Muslim, telah mencoba untuk
memecahkan masalah filsafat ilmu melalui konsep yang disebut
Islamisasi ilmu pengetahuan. Menurut Al-Faruqi, masing-masing
Page 28
15
disiplin harus menata kembali dengan menerapkan prinsip-prinsip
Islam dalam metodologi, strategi, data, masalah, objek juga karena
setiap aspirasi, agar sesuai dengan pembentukan tauhid. Menurut Al-
Furuqi da tiga tingkat dalam melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan:
Pertama, penyatuan ilmu; Kedua, penyatuan kehidupan; Ketiga,
penyatuan sejarah (Tajuddin dan Khadafi, 2014).
c. Mulyadi Kartanegara
Mulyadi Kartanegara adalah salah satu intelektual Muslim Indonesia
yang menyangkut pada masalah epistemologi Islam. Menurutnya, itu
mungkin tidak begitu mendesak untuk dilakukan Islamisasi jika
sekularisasi tidak memperlakukan dan diserang oleh para ilmuwan
sekuler pilar keyakinan pada Tuhan dan supranatural (Tajuddin dan
Khadafi, 2014).
d. Ziauddin Sardar
Ziauddin Sardar merupakan tokoh sentral dalam model pembangunan
paradigma ilmu pengetahuan Islam mengasumsikan bahwa ilmu
pengetahuan tidak hanya mampu mengembangkan ilmu-ilmu sosial,
seperti, ekonomi Islam, sosiologi Islam, sejarah Islam, dll, tetapi juga
memiliki peran penting dalam disiplin ilmu alam, yang didasarkan
pada konsep tauhid. Atas dasar konsep-konsep dasar ilmu
pengetahuan, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi dengan
karakteristik dasar epistemologi Islam, paradigm epistemologis dapat
dibangun di reorganisasi adanya pengetahuan yang didasarkan pada
Al-Quran (Tajuddin dan Khadafi, 2014).
E. Kimia Unsur Terintegrasi Islam
Big bang merupakan suatu peristiwa ledakan tunggal yang dahsyat, terjadi
akibat seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan
suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam semesta lahir
dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem, kata ledakan tunggal berarti
Page 29
16
hanya ada satu zat atau benda yang ada pada saat peristiwa itu berlangsung.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 30
yang berbunyi:
جعها ي ا ٱلزض كاحا زجقا ففحق ت ٱنس أ ا أ كفس نى س ٱنر أ
ء ح اء كم ش ٱن ٠٣أفل ؤي
Artinya:”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa alam semesta berawal dari satu titik
tunggal yang kemudian Allah pisahkan. Hal ini sesuai dengan teori big bang
mengenai pembentukan alam semesta, dimana peristiwa big bang ini
menghasilkan unsur hidrogen dan helium. Kemudian unsur-unsur lain
terbentuk berdasarkan peristiwa lain, seperti cosmic rays, small star, large
star, supernova, dan unsur buatan. Berdasarkan unsur-unsur yang terbentuk
dalam peristiwa tersebut, dikelompokkanlah ke dalam beberapa golongan,
yaitu :
1. Golongan Logam Alkali
Golongan ini merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan I A,
diantaranya Hidrogen, Litium, Natrium, Rubidium, Kalium, Sesium,
Fransium. Integrasi keislaman pada logam alkali ini yaitu
a. Madu merupakan obat segala macam penyakit yang dianjurkan
Rasulullah untuk diokonsumsi. Madu yang memiliki manfaat yang
besar untuk kesehatan ini disebabkan karena mengandung salah satu
unsur alkali didalamnya yaitu Natrium dan Kalium.
b. Air zam-zam yang merupakan air alkali terbaik yang baik untuk
kesehatan tubuh kita. Air zam-zam ini memiliki pH basa yang bagus
untuk menetralkan tubuh kita. Selain itu air zam-zam ini juga
memiliki bentuk kristal yang indah dan sempurna, serta memiliki
ikatan hidrogen yang sangat kuat.
Page 30
17
2. Golongan Logam Alkali Tanah
Golongan ini merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan II A,
diantaranya Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, Radium.
Integrasi keislaman pada logam alkali tanah ini yaitu terdapat pada
pesawat terbang yang salah satu bahan yang digunakan untuk
pembentukannya menggunakan logam alkali tanah yang memiliki sifat
fisika yang kuat, ringan namun tahan korosi. Pembentukan pesawat
terbang ini terinspirasi dari cara kerja burung, buraq, dan kendaraan
terbang nabi Sulaiman as.
3. Golongan Non Logam
Salah satu golongan non logam yang memiliki kegunaan sangat banyak
yaitu karbon, nitrogen, dan oksigen. Integrasi pada unsur non logam
tersebut, diantaranya
a. Unsur karbon dan nitrogen merupakan salah satu unsur pembentuk
manusia sebagaimana dalam surah Al-Hijr ayat 28
b. Unsur oksigen terdapat dalam surah Al-An’am ayat 125 yang
menjelaskan bahwa Allah memberikan kiasan bagi orang-orang yang
sesat dari jalan Allah seakan dada mereka sesak lagi sempit, hal ini
bias diartikan bahwa kandungan okigen hanya berlimpah di bumi dan
seseorang sedang mendaki gunung maka ia tidak mampu bernapas
dengan baik sehingga dada mereka menjadi sesak karena menderita
alkalosis, yaitu peningkatana pH darah sebab kekurangan kadar
oksigen.
c. Selain itu, oksigen yang sangat berlimpah di bumi kita ini patut kita
syukuri, sebab kita mendapatkan oksigen tersebut untuk bernapas
secara gratis dari Allah swt. maka nikmat Tuhanmu manakah yang
akan kau dustakan?
4. Golongan Halogen
Golongan ini merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan VII A,
diantaranya flor, klor, brom, iod, dan astatin. Integrasi keislaman pada
Page 31
18
golongan ini yaitu sunah Rasul untuk bersiwak demi kesehatan gigi dan
rongga mulut, hal ini karena pada siwak terkandung unsur halogen berupa
flor dan klor sebagai zat anti bakteri.
5. Golongan Gas Mulia
Golongan ini merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan VII A,
diantaranya helium, neon, argon, krypton, xenon, dan radon. Integrasi
keislaman pada golongan ini yaitu terdapat pada matahari yang kompenen
utamanya unsur helium, ketika unsur helium ini habis karena reaksi fusi
menyebabkan kematian bagi matahari, dan hal ini sesuai dengan Al-
Qur’an surah Ya Sin ayat 38.
6. Golongan Logam Transisi
Golongan ini merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan B.
Integrasi keislaman pada golongan ini yaitu
a. Larangan penggunaan emas dan perak pada laki-laki dalam hadis
Rasulullah saw. Dan hal ini dibuktikan secara kesehatan bahwa
penggunaan emas pada laki-laki itu tidak baik untuk kesehatan karena
emas mudah terionisasi dalam tubuh, sehingga dapat menyebakan
penyakit Alzeimer.
b. Unsur besi bukan merupakan unsur yang berasal dari bumi melainkan
dari ledakan bintang yang telah mati pada peristiwa supernova, hal ini
sesuai dengan Al-Qur’an surah Al-Hadid ayat 25. Selain itu karena
sifatnya yang kuat dan mudah ditempa, besi juga digunakan oleh nabi
Ibrahim as. ebagai pakaian yang digunakan untuk tentara perang.
c. Unsur tembaga merupakan salah satu bahan yang digunakan oleh
Raja Dzulkarnain dalam pembentukan tembok raksasa dengan teknik
electroplating.
Page 32
19
F. Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan hasil penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian :
1. Penelitian yang dilakukan oleh S. Hendri, dan W. Setiawan berjudul
”Pengembangan Bahan Ajar Tema Gempa Bumi Menggunakan Four Step
Teaching Materials Development”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan bahan ajar materi ilmu pengetahuan alam. Penelitian ini
merupakan bagian dari Research and Development, yaitu mengembangkan
bahan ajar menggunakan metode Four Step Teaching Materials
Development (4S-TMD). 4-STMD ini memiliki empat tahapan
pengembangan bahan ajar, yaitu tahap seleksi, proses strukturisasi, proses
karakterisasi, dan proses reduksi didaktis. Hasil penilaian kelayakan bahan
ajar dinyatakan bahwa bahan ajar ini layak untuk digunkan dalam
pembelajaran..
2. Penelitian yang dilakukan oleh B.S Syamsuri, Sjaeful Anwar, dan O
Sumarna berjudul “Development of Teaching Material Oxidation-
Reduction Reaction through Four Steps Teaching Material Development
(4S TMD). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan reaksi
reduksi-redoks (redox) yang digunakan dengan metode Four Steps
Teaching Material Development (4S TMD) yang terdiri dari empat
langkah: seleksi, penataan, karakterisasi dan reduksi didaktis. Hasil dari
dua langkah di bagian pertama dari penelitian ini menghasilkan rancangan
bahan ajar. Evaluasi draft bahan ajar dilakukan oleh dosen ahli di bidang
pendidikan kimia untuk menilai kelayakan bahan ajar.
3. Penelitian Buchori Muslim yang berjudul “Kimia Berdasarkan Perspektif
Islam”. Artikel ini menjelaskan bagaimana proses kemunculan kimia
secara jelas dalam perspektif islam, yang di awali dari pembentukan unsur-
unsur kimia berdasarkan proses yang terjadi secara alami (natural) maupun
buatan yang dilakukan oleh manusia (nonnatural). Selain itu, artikel ini
Page 33
20
juga akan membahas perkembangan ilmu kimia di dunia muslim dan barat
serta memberikan alasan kepada kita, untuk apa sebenarnya kita belajar
ilmu kimia.
4. Penelitian Muhammad Saleh Tajuddin & Mohamad Khadafi Hj. Rofie
yang berjudul “A New Paradigm Of Integration Between Science And
Islam: An Epistemological Framework”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memperkenalkan paradigma baru integrasi antara ilmu pengetahuan
dan Islam melalui beberapa model, yaitu Islamisasi ilmu pengetahuan
yang diperkenalkan oleh Ismail al-Furuqi dan membangun paradigma ilmu
pengetahuan Islam yang diperkenalkan oleh Ziauddin Sardar. Penulisan ini
dilakukan dengan melakukan penelitian di perpustakaan dan menjalankan
penelitian kualitatif berdasarkan pendekatan filosofis. Hasil dari penelitian
ini adalah: ada dua model integrasi antara ilmu pengetahuan dan Islam,
yaitu Islamisasi ilmu pengetahuan dan membangun paradigma ilmu
pengetahuan Islam (Tajuddin dan Saleh, 2014, hlm. 1-12).
5. Penelitian Muhammad Munadi yang berjudul “Integration of Islam and
Science: Study of Two Science Pesantrens (Trensain) in Jombang and
Sragen”. Tujuan penelitian ini adalah untuk ulasan tentang pelaksanaan
mengintegrasikan Islam dan ilmu pengetahuan dalam praktek kurikulum di
dua pesantren ilmu yaitu, Sragen dan Jombang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendidikan pada mereka Sragen dan Jombang Ilmu
Pesantren (Trensain) adalah bentuk kreativitas dalam rangka integrasi
Islam dan ilmu pengetahuan alam. Selanjutnya, menggabungkan model
antara lembaga sekolah dan Pesantren (Munadi, Muhammad, 2016).
Page 34
21
G. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teori dan penelitian relevan, kerangka berfikir
kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Diskusi mengenai Sains dan Islam menjadi isu yang banyak
diperbincangkan oleh para cendikiawan, baik yang berada di dalam negeri
maupun di luar negeri. Salah satu universitas yang melakukan integrasi
tersebut ialah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Program
Studi Pendidikan Kimia mengaplikasikan integrasi antara kimia dan islam
dengan menambahkan capaian pembelajaran program studi (LO) sesuai
Mengembangkan buku pengayan kimia yang terintegrasi keislaman
Pemilihan Materi
4S – TMD
Buku pengayan Kimia Terintegrasi keislaman pada Materi Kimia Unsur
Isu mengenai dikotomi keilmuan antara sains dan islam
Pengintegrasian antara sains dan islam pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan adanya mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan
Implementasi pada Program Studi
Pendidikan Kimia
Tahap
Seleksi Tahap
Strukturisasi
Tahap
Karakterisasi Tahap
Reduksi
Page 35
22
dengan visi dari universitasnya, LO yang ditambahkan adalah menguasai
pengetahuan terintegrasi nilai keislaman.
Berdasarkan penambahan LO tersebut, maka terbentuklah mata kuliah
Islam dan Ilmu Pengetahuan yang mengintegrasikan konten kimia dengan
aspek-aspek keislaman. Akan tetapi dalam pembelajaran yang berlangsung
dirasa kurang efektif karena tidak adanya bahan ajar yang mendukung. Salah
satu cara dapat dilakukan ialah dengan mengembangkan buku pengayan kimia
yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman. Buku pengayan kimia
terintegrasi keislaman ini sangat penting untuk dikembangkan karena belum
adanya bahan ajar di tingkat perguruan tinggi yang mengintegrasikana antara
konten kimia dengan konteks keislaman.
Pengembangan buku pengayaan yang dilakukan menggunakan metode
Four Step Teaching Material Development (4S-TMD). Metode ini
dikembangkan oleh Sjaeful Anwar (2015) dengan empat tahapan yang dilalui,
yaitu tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Berdasarkan
tahapan tersebut terbentuklah produk berupa buku pengayaan kimia
terintegrasi keislaman pada materi kimia unsur, dimana buku pengayaan ini
digunakan untuk mahasiswa untuk mendukung proses pembelajaran.
Page 36
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan September 2017
sampai dengan Maret 2019.
B. Objek dan Subjek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah buku pengayan kimia terintegrasi
keislaman pada materi kimia unsur. Sedangkan subjek pada penelitian ini
yaitu :
1. Satu dosen ahli integrasi yang akan memvalidasi buku pengayaan kimia
terintegrasi keislaman pada materi kimia unsur pada tahap seleksi.
2. Mahasiswa pendidikan kimia pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2015/2016 yang akan menjadi responden
uji karakterisasi tes terhadap produk buku pengayan kimia terintegrasi
keislaman pada tahap karakterisasi.
3. Satu dosen ahli media yang akan memberikan penilaian untuk uji
kelayakan buku pengayan kimia terintegrasi keislaman pada tahap reduksi.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode adalah suatu cara, jalan, petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk
praktis suatu penelitian dilakukan (Wibowo, 2016: 102). Metode yang
digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian dan
pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu (Sugiono, 2008: 333). Model pengembangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 4S-TMD (Four Step Teaching Material Development).
Model 4S-TMD ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yang harus
ditempuh untuk mengembangkan bahan ajar, yang terdiri dari seleksi,
strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi (Arifin dan Sjaeful, 2016) yang dapat
dilihat pada Gambar 3.1
Page 37
24
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Instrumen
Karakterisasi Karakterisasi
konsep
Penyusunan draft
bahan ajar 3 Kisi kisi reduksi Reduksi diktatik
Integrasi islam
terkait materi kimia
Pengembangan
Indikator
Seleksi
Analisis Capaian
Pembelajaran (LO)
Analisis integrasi
islam materi kimia
Reduksi
Peta Konsep
Penyesuaian draft
bahan ajar dengan
struktur materi
Struktur Makro
Strukturisasi
Draft Kumpulan Materi 2
Draft Kumpulan Materi 1
Penyeleksian Buku
Teks Kimia
Dasar/Umum
Analisis Konsep
Pengembangan
Instrumen
Uji kelayakan bahan ajar
Identifikasi konsep
sulit
Uji coba di
lapangan
Karakterisasi
Produk Bahan Ajar
Page 38
25
Masing-masing tahap pada Gambar 3.1 dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap Seleksi
Tahap seleksi merupakan kajian terhadap literatur untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan bahan ajar, seperti studi
dokumen, kurikulum, sumber bahan ajar lainnya dalam mengembangkan
bahan ajar kimia dasar (Hendri & Setiawan, 2016; Ashri dan Hasanah,
2016). Langkah-langkah yang dilakukan meliputi :
a. Mengumpulkan sumber bahan ajar berupa buku teks kimia dasar
universitas sebagai sumber utama dan sumber lainnya yang
mendukung pengembangan bahan ajar.
b. Analisis Course Learning Outcome (CLO) pada Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) terkait materi kimia unsur.
c. Mengembangkan indikator materi kimia unsur terintegrasi keislaman.
d. Membuat analisis konsep terkait materi kimia unsur berdasarkan
materi pada buku teks referensi yang sudah didapatkan.
e. Membuat tabel hubungan integrasi kimia dan islam pada materi kimia
unsur.
f. Validasi oleh ahli untuk kesesuaian konsep kimia yang terintegrasikan
oleh keislaman.
2. Tahap Strukturisasi
Pada proses strukturisasi, draft kumpulan materi seleksi distruktur
secara didaktis sesuai dengan karakteristik struktur bahan ajar. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi pembelajaran yang parsial antar konsep (Ashri
dan Hasanah, 2016). Proses strukturisasi memuat beberapa bagian, yaitu :
a. Pembuatan peta konsep
b. Pembuatan struktur makro
c. Pembentukan draft bahan ajar
Hal ini ditunjukkan agar dapat mengetahui dimana letak suatu konsep
tertentu. Bagaimana urutan materi dan sampai dimana materi dan sampai
dimana materi tersebut akan diperluas. Dari proses ini akan diperoleh draft
Page 39
26
materi yang lebih terstruktur dan siap untuk diproses ke tahap selanjutnya
(Syar dan Hamidah, 2015).
3. Tahap Karakterisasi
Pada tahap karakterisasi, bahan ajar yang sudah distruktur secara
didaktis kemudian diujicoba kepada mahasiswa untuk mengidentifikasi
konsep sulit menggunakan penulisan ide pokok yang telah dikembangkan
oleh Sjaeful Anwar (Hendri dan Setiawan, 2016). Dengan demikian akan
dihasilkan bahan ajar yang sesuai dengan tingkatan kognitif mahasiswa
yang akan menggunakan bahan ajar tersebut (Syar dan Hamidah, 2015).
4. Tahap Reduksi
Reduksi merupakan proses pengurangan tingkat kesulitan bahan ajar
secara didaktik dengan mempertimbangkan aspek psikologis dan keilmuan
(Ashri dan Hasanah, 2016). Tahap reduksi didaktik ini merupakan tahapan
terakhir pada metode 4-STMD. Proses reduksi dapat dilakukan dengan
membuat kisi-kisi reduksi didaktis kemudian melakukan reduksi didaktis
dengan menggunakan simbol, sketsa, contoh atau analogi (Hendri dan
Setiawan, 2016). Kemudian buku pengayaan yang telah dikembangkan
diuji kelayakannya kepada ahli media. Uji kelayakan buku pengayaan
berupa angket penilaian yang dinilai baik dari segi bahasa, penyajian,
performa, dan kegrafisan dari buku pengayaan tersebut. Hasil akhir dari
keempat proses pengembangan bahan ajar metode Four Step Materials
Teaching Development berupa buku pengayaan yang telah layak dan
memiliki kriteria konsep mudah.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian
Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Alma, 2013: 69).
Sedangkan instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati (Sugiono, 2015: 148). Dalam
Page 40
27
penelitian teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis, dan
instrumen yang digunakan berupa uji karakterisasi dengan tes rumpang.
Instrumen tes rumpang berada pada tahap karakterisasi. Instrumen tes
rumpang merupakan uji keterpahaman dari bahan ajar. Keterpahaman
(comprehensible) merupakan aspek yang menjadi tolak ukur kualitas bahan
ajar dari segi isi yang menunjukkan seberapa mudah sebuah bahan ajar dapat
dipahami (Ashri dan Hasanah, 2016). Instrumen ini diberikan kepada
mahasiswa pada saat uji coba di lapangan. Mahasiswa diminta menuliskan
konsep yang mereka ketahui dari pernyatan yang disediakan. Kemudian
mahasiswa diminta memberikan pendapat mengenai tingkat keterbacaan soal
dalam kategori sangat sulit, sulit, mudah, sangat mudah. Uji karakterisasi
bahan ajar dilakukan dengan memberikan instrumen karakterisasi kepada
mahasiswa angkatan 2015/2016. Berikut contoh instrumen karakterisasi
Hukum menggunakan emas bagi laki-laki adalah tidak boleh atau haram. Tidak boleh
memakai emas bagi laki-laki karena termasuk kemungkaran, sama saja apabila yang dipakai
dalam bentuk cincin atau jam atas rantai, larangan ini umumnya berdasarkan sabda Nabi saw:
ت وأحل إلاثهن م لباس الحسس والرهب عل ذكىز أه حس
“Emas dan sutra dihalalkan bagi wanita dari umatku dan diharamkan terhadap laki-
lakinya.” (HR. An-Nasai no. 51 48 dan Ahmad 4/392).
Secara ilmiah emas memiliki sifat mampu mengionisasi dengan baik, sehingga atom pada
emas mampu menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, dan jika pria
mengenakan Emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak
yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam
prosentase yang melebihi batas (peristiwa ini juga dikenal dengan sebutan "migrasi emas")
Dan apabila hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan penyakit Alzheimer.
Unsur yang diharamkan penggunaannya pada laki-laki melibatkan pengisian elektron pada
orbital d, unsur tersebut disebut....
Sangat Sulit Sulit Mudah Sangat Mudah
E. Validasi Ahli
Validasi buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman dilakukan pada
dua ahli, yaitu ahli materi dan ahli media. Berikut validasi buku pengayaan
tersebut :
Page 41
28
1. Validasi Materi
Validasi materi terdapat pada tahap seleksi, yang berupa kisi-kisi
instrumen tabel integrasi antara kimia dan islam. Tabel ini merupakan kisi-
kisi validasi yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai penilaian
para ahli terhadap buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman yang
dikembangkan. Lembar validasi ini berupa angket dengan menggunakan
skala Guttman, skala Guttman ini digunakan untuk mendapatkan jawaban
yang tegas dengan pilihan jawaban yang dikotomi (dua alternatif) dengan
dua kutub yang berlawanan (Silaen dan Widiyono, 2013: 131), sehingga
data yang diperoleh berupa alternatif jawaban ya atau tidak dari ahli
integrasi keislaman. Kisi-kisi instrumen tabel integrasi antara kimia dan
islam dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tabel Integrasi Kimia dan Keislaman
No
Capaian
Pembelajaran
Perkuliah
an (CLO)
Materi
Kimia Integrasi Keislaman
Kesesuaian
Integrasi
kimia dan
Islam
Ko
men
tar
Ya Tidak
1
Menjelas
kan
kemunculan
unsur-unsur
kimia dalam
sistem
periodik
unsur
berdasarkan
QS. Al-
Anbiya: 30
Teori
ledakan
besar
(Big
Bang)
Big bang merupakan suatu peristiwa ledakan
tunggal yang dahsyat, terjadi akibat seluruh materi
kosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar
dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat
kecil. Alam semesta lahir dari singularitas fisis
dengan keadaan ekstrem, kata ledakan tunggal
berarti hanya ada satu zat atau benda yang ada pada
saat peristiwa itu berlangsung. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-Anbiya ayat
30 yang berbunyi:
واوات والزض كاتا زتقا ففتقاهوا أولن س الري كفسوا أى الس
أفل ؤهىى ء ح وجعلا هي الواء كل ش
Artinya: ”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al-
Anbiyaa: 30).
dst
Page 42
29
2. Validasi Ahli Media
Validasi ahli media ini menggunakan lembar validasi uji kelayakan.
Validasi uji kelayakan ini terdiri dari 4 aspek, yaitu : Bahasa, penyajian,
performa, dan kegrafisan. Lembar validasi yang digunakan untuk uji
kelayakan buku pengayaan ini menggunakan Rating Scale dengan 4 skala
yang diberikan kepada ahli media. Berikut tabel kisi-kisi uji kelayakan
dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Ahli Media
No. Aspek Indikator Penilaian
1.
Bahasa
Ketepatan tata bahasa sesuai kaidah
2. Kalimat yang digunakan mudah dipahami
3. Bahasa yang digunakan komunikatif
4. Informasi yang disampaikan jelas
5.
Penyajian
Simbol visual tertata secara proporsional (tidak rumit, prinsip,
kesederhanaan)
6. Simbol visual kontekstual
7. Gambar yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan
usia pembaca
8. Secara keseluruhan buku menarik untuk dibaca
9.
Performa
Terbuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rusak.
10. Mampu menarik perhatian pembaca.
11. Maintanable (Kemudahan Pemeliharaan dan pengelolaan)
12. Usability (Kemudahan penggunaan/pengoperasian)
13. Finishing touch tampak rapih.
14.
Kegrafisan
Penggunaan jenis, ukuran dan warna huruf sudah sesuai.
15. Keserasian dan kesesuaian antara banyaknya gambar dan
tulisan didalam buku
16. Memiliki tata letak yang baik dan menarik.
17. Ilustrasi dan keterangan gambar jelas.
18. Penempatan unsur tata letak konsisiten.
19. Pemisahan antar paragraf jelas.
Page 43
30
F. Teknik Analisis Data
1. Data Validasi Ahli Materi
Data lembar validasi ahli materi menggunakan angket skala Guttman
yang memiliki dua alternatif jawaban yaitu “ya” dan “tidak”. Jawaban
dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Guttman
No Alternatif Jawaban SKor
1. Ya 1
2. Tidak 0
e.
(Silaen dan Widiyono, 2013: 131)
2. Data Tes Rumpang
Analisis data dari fase karakterisasi bertujuan untuk mengidentifikasi
konsep-konsep yang sulit dipahami oleh mahasiswa. Hasil dari tahap
analisis data karakterisasi menjadi dasar untuk proses reduksi, yaitu
pengurangan tingkat konsep yang sulit. Analisis dilakukan dengan
menghitung jawaban yang benar dari ide utama dan kemudian
membaginya dengan ide utama keseluruhan kemudian dikalikan dengan
100% berdasarkan rumus berikut:
Keterangan :
K = Tingkat Keterpahaman
Jb = Rata-rata mahasiswa menjawab konsep dengan benar
N = Jumlah mahasiswa.
Dari skor yang diperoleh, pengelompokan data pemahaman teks yang
dilakukan menggunakan kategori tingkat keterpahaman dari Rankin dan
Culhane :
Page 44
31
Tabel 3.4 Kriteria Keterpahaman
K Tingkat Keterpahaman
60 < K ≤ 100% Tinggi
40% < K ≤ 59% Sedang
K ≤ 40% Rendah
(Arifin dan Sjaeful, 2016)
3. Data Uji Kelayakan Buku Pengayaan
Data uji kelayakan buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman ini
menggunakan rating scale. Berdasarkan rubrik penilaian tersebut setiap
indikator dikalikan bobot sesuai dengan kriteria pada rubrik penilaian.
Kemudian data tersebut dianalisis sebagai berikut :
(Ashri dan Hasanah, 2016)
Dari skor yang diperoleh, digunakannya kriteria kelayakan buku
pengayaan berdasarkan Riduwan (2010) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan
X Kriteria Kelayakan
81% < X ≤ 100% Sangat Layak
61% < X ≤ 80% Layak
41% < X ≤ 60% Cukup Layak
21% < X ≤ 40% Tidak Layak
0% < X ≤ 20% Sangat Tidak Layak
(Riduwan, 2010: 48)
Page 45
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk mengembangkan buku
pengayaan kimia terintegrasi keislaman pada materi kimia unsur dilakukan
dengan empat tahap, yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi.
Dari tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Tahap seleksi yaitu melakukan seleksi buku kimia yang digunakan untuk
referensi pembangan buku pengayaan, diantaranya yaitu 7 buku kimia, 5
ensiklopedia, 3 jurnal, dan 5 artikel. Selanjutnya analisis standar isi dan
pengembangan indikator yang mengahasilkan 9 indikator pada materi
kimia unsur. Kemudian diperoleh 8 konsep kimia unsur yang dapat di
integrasikan dengan aspek-aspek keislaman berupa Ayat kauliyah (Al-
Qur’an dan Hadits), Ayat kauniyah, fiqih, tauhid, dan sejarah islam. Hasil
validasi materi diperoleh persentase sebesar 100% yang berarti buku
pengayaan yang dikembangkan sudah sangat layak.
2. Tahap strukturisasi dilakukan dengan membuat peta konsep berdasarkan
18 konsep pada analisis konsep, selanjutkan membentuk struktur makro
dengan menemukan hubungan antara materi kimia unsur dengan
keislaman yaitu sebanyak 8 konsep dari 18 konsep yang ada, kemudian
penyusunan draft bahan ajar berdasarkan struktur makro yang telah
dibentuk yaitu satu bab sebagai pendahuluan, dan 8 bab sebagai materi inti
dari kimia unsur.
3. Tahap karakterisasi dilakukan dengan melakukan tes rumpang kepada
mahasiswa kimia angkatan tahun 2015 sebanyak 48 responden. Hasil yang
diperoleh pada tahap ini bahwa setiap konsep memiliki tingkat
keterpahaman yang tinggi, dan persentase tertinggi karakter pada setiap
konsep termasuk pada kategori mudah.
4. Tahap reduksi dilakukan dengan menguji kelayakan buku pengayaan yang
dilakukan oleh ahli media dengan 4 aspek, yaitu Bahasa, penyajian,
Page 46
74
performa, dan kegrafisan. Diperoleh hasil persentase total dari penilaian
buku pengayaan ini sebesar 97,37% yang berarti buku pengayaan yang
dikembangkan sangat layak digunakan.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan
beberapa saran, yaitu :
1. Perlu diperbanyak lagi validasi ahli untuk menguji buku pengayaan,
karena menurut Lawse diperlukan minimal 5 orang ahli.
2. Uji karakterisasi sebaiknya tidak hanya menggunakan tes rumpang, akan
tetapi juga menggunakan instrument yang lain seperti tes deskripsi konsep.
3. Tambahkan referensi yang mendukung konsep kimia terintegrasi islam.
4. Kembangkan lebih lanjut mengenai pengembangan bahan ajar dengan
konsep integrasi islam pada materi lainnya.
Page 47
75
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Musa., Kasmani, Mooh Faizal., Sipon, Sapora., Suhaila, Saida dan Saleh.
(2016). Islamic Science Approach In Higher Education : The Agenda On
The Integration Of Naqli And Aqli Knowledge In Usim. Batusangkar
International Conference I
Ahmad, Zuraida., Ismail, Faris Ahmad., Shafie, Akramin Amir., Ihsan, Sani Izan.,
Harim, Zahurin., dan Albathi, Souad A.M. (2011). Islamisation of
Engineering Education in International Islamic University Malaysia
(IIUM): Problems and Prospect. Revelation and Science Vol. 01, No.03
hlm. 131-137.
Al-Hadabi, Abdulsalam Sulaiman Dawood. (2016). Integrating The Qur‟an
Verses Into Secondary School Science Curriculum Of Yemen: An Islamic
Perspective. International Journal Of Humanities And Social Science
Research, Vol. 2.
Alim, Akhmad. (2014). Sains dan Teknologi Islami. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Alma, Buchari.(2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: ALFABETA.
Anwar, Sjaeful. (2015). Pengelolaan Bahan Ajar. Program Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.
Anas, Narozmi. (2013). The Integration Of Knowledge In Islam: Concept And
Challenges. Global Journal Of Human Social Science Linguistics &
Education Volume 13 Issue 10 Version 1.0 ISSN: 2249-460x.
Apriliasari, Ratna Ayu., dan Rohayati, Suci. (2015). Pengembangan Modul
Materi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Datang Berbasis Pendekatan
Saintifik di Kelas XI SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto. Jurnal Pendidikan
Akuntansi (JPAK).
Arifin, A., dan Sjaeful, A. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema Udara
Melalui Four Steps Teaching Material Development. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia 12 (1), p-ISSN: 1693-1246, e-ISSN: 2355-3812.
Ashri, Nurul., dan Hasanah, Lilik. (2016). Uji Keterpahaman dan Kelayakan IPA
Terpadu. EDUSAINS, volume 8 Nomor. 02 hlm. 144-148 p-ISSN 1979-
7281 e-ISSN 2443-1281.
Atabik, Ahmad. (2015). Konsep Penciptaan Alam Semesta: Studi Komparatif-
Normatif antar Agam-Agama. FIKRAH Vol 3, No. 1.
Page 48
76
Aziz, Abdul dan Abdullah. Hukum memakai emas dan intan bagi laki-laki.
Diakses pada http://islamhouse.com
Aziz, Abdul., dan Abdullah. (2012). Hukum Memakai Emas dan Intan bagi Laki-
laki. Diakses pada http://islamhouse.com
Bagheri, Abolqasem., Hosseinjanzadeh, Fariborz., dan Shaygan Mehr,
Mohammad. (2015). The Consideration of Physics and Chemistry Science
in Holy Qur’an. Journal of Applied Environmental and Biological
Sciences, 4(12S)260-265 ISSN: 2090-4274.
Daud, Adawiah., Budiasih, Endang., dan Sukarianingsih, dedek. (2016).
Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Dan Elektrokimia dengan
Model Learning Cycle 5 Fase Untuk Siswa Kelas Xii SMA/MA Sebagai
Penunjang Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan
Pembelajarannya (SNKP). ISBN 978-602-96714-14 Universitas Negeri
Malang.
Direktorat pembinaan SMA. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Fauzan. (2017). Integrasi Islam dan Sains dalam Kurikulum Program Studi
Pendidikan Guru MI Berbasis KKNI. JMIE: Journal of Madrasah
Ibtidaiyah Education, vo.1 No.1.
Fauzi, A. 2017. Integrasi dan Islamisasi Ilmu dalam Perspektif Pendidikan Islam.
Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 1-18.
Hak, Nurul. (2012). Zul Qarnain, Dakwah dan Peradaban : Kajian Sejarah
Dakwah Perspektif Tekstual dan Kontekstual. Jurnal Dakwah, Vol. XIII,
No 2.
Hamzah, Faiz. (2015). Studi Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis
Integrasi Islam – Sains pada Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Kelas IX
Madrasah Tsanawiyah. Adabiyah Jurnal Pendidikan Islam. Volume 1
Nomor 1 ISSN 2502-0668.
Hendri, S dan Setiawan, W. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Tema Gempa Bumi
Menggunakan Four Step Teaching Materials Development. Jurnal
Pendidikan Fisika 12 (1) p-ISSN: 1693-1246, e-ISSN: 2355-3812.
Herron, J. Dudley., Cantu, Luis L., Ward, Richard., dan Srinivasan, Venu. (1977).
Problem Associated with Concept Analiysis. Science Education volume 6
No. 12 hlm: 185-199.
Juknis Kompetisi Sains Madrasah. (2018). Kementerian Agama.
Page 49
77
Lubis, Maimun Aqsa. (2015). Effective Implementation Of The Integrated Islamic
Education. GJAT, VOL 5, ISSUE 1, ISSN : 2232-0474 , E-ISSN : 2232-
0482.
Lubis, Maimun Aqsa., Mustapha, Ramlee., dan Lampoh, Abdullah Awang.
(2009). Integrated Islamic Education In Brunei Darussalam:
Philosophical Issue and Challenges. Journal Of Islamic And Arabic
Education 1(2), 51-60.
Mufid, Fathul. (2013). Integrasi Ilmu-Ilmu Islam. EQUILIBRIUM Volume 1,
nomor 1.
Mufid, Fathul. (2014). Islamic Science Integration. QIJIS Volume 2, Issue 2.
Munadi, Muhammad. (2016). Integration Of Islam and Science: Study Of Two
Science Pesantrens (Trensain) In Jombang and Sragen. Volume 5, Nomor
2. DOI : 10.14421/Jpi.2016.52.287-303. P-ISSN : 2301-9166; E-ISSN :
2356-3877.
Munir, Sirajul. (2016). Redesigning English For Specific Purposes (Esp) Class:
Integrating Language And Islamic Values In Producing A Textbook.
Batusangkar International Conference I, 15-16.
Muslim, Buchori. (2016). Kimia dalam Perspektif Islam. Proceeding Seminar &
Bedah Buku “Islam dan Sains: Upaya Pengintegrasian Islam dan Ilmu
Pengetahuan di Indonesia”.
Muslim, Buchori., Zulfiani, dan Irwandi, Dedi. (2014). Pembelajaran Kimia
Melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Alam Sekitar Ditinjau
dalam Persepektif Islam. TARBIYA Vol. 1 No. 2.
Nashruddin, Yusuf. (2011). Perspektif Islam Tentang Pengintegrasian Ilmu
Akhlak dalam Pembelajaran Ilmu Sains dan penerapannya di Lembaga
Pendidikan Islam.
Nuryantini, Ade Yeti., Karman., dan Holik, Abdul. (2018). Integration Science
and Islamic Religion in Physic Subject: An Analisis in Islamic Higher
Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 5(1) hlm.
11-18.
Payuyasa, I Nyoman. 2017. Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk Dalam
Program Acara Mata Najwa Metro TV. Segara Widya Jurnal Hasil
Penelitian, ISSN 2354-7154.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
tentang Buku.
Page 50
78
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Petrucci, Ralph H, et al. 1989. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Prasetiawan, Widi. 2009. Kimia Dasar I. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.
Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta:
Diva Press.
Prastowo, Andi. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik : Tinjauan Teoritis
dan Praktik. Jakarta : Kencana.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2008). Pedoman Penulisan Buku Nonteks
Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Riduwan. (2008). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: ALFABETA.
Rifa’i, Nurlena., Fauzan., Sayuti, Wahdi., dan Bahrisalim. (2014). Integrasi
Keilmuan dalam Pengembangan Kurikulum di UIN Se-Indonesia.
TARBIYA vol. 1, No. 1.
Rohmadi, Rohma. (2013). Mengapa Laki-Laki Dilarang Pakai Emas?. Diakses
pada www.iain-palangkaraya.ac.id
Rosida, Imroatur dan Rachmawati. (2015). Pengembangan Modul Berbasis
Scientific Approach sebagai Bahan Ajar Pendukung Implementasi
Kurikulum 2013 pada Materi Pokok Penggunaan Jurnal Khusus di SMK
Negeri Mojoagung. Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK).
Rukimin. 2014. Kisah Dzulkarnain Dalam al-Quran Surat Al-Kahfi: 83-101
(Pendekatan Hermeneutik). Jurnal Studi Islam Volume 15 Nomor 2.
Sabri, Alisuf. (2005). Pengantar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Salam, Agus., Sutarto., Dwi Wicaksono, David. 2013. Ensiklopedia Kimia 1.
Jakarta: PT. Lentera Abadi.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Shihab, M. Quraish. (2009). Tafsir Al-mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-
Qur‟an Volume 1. Jakarta: Lentera Hati.
Silaen, Sofar dan Widiyono. (2013). Metodologi Penelitian Sosial untuk
Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: In Media.
Page 51
79
Sitepu, B. P. (2015). Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Situmorang, Manihar. (2013). Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui
Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung.
Smale, Karen. (2005). What is Your Cosmic Connection to the Elements?.
[Online]. Diakses pada http://www.nasa.gov/pdf/190389main_
Cosmic_Elements_Poster_Back.pdf.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALFABETA.
Sugiono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Sunardi, 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: CV.
Yrama Widya.
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung: Yrama Widya.
Sundaram, Bhavithra Mohana., Seleman, Sabirrah., dan Jasmi, dan Kamarul
Azmi. (2018). Integrasi Akhlak dalam Pembelajaran Sains. Prosiding
Seminar Tamadun Islam, ISMB: 978-967-2171-28-7.
Sunhaji. (2016). The Implementation Of Integrated Learning In The Islamic
Religion Education As To Grow The Religiosity And Faith Of Learners.
International Journal Of Humanities And Social Science Vol. 6, No 11.
Sunhaji. (2016). The Implementation Of Integrated Learning In The Islamic
Religion Education As To Grow The Religiosity And Faith Of Learners.
International Journal Of Humanities And Social Science Vol. 6, No 11.
Suyanta. 2016. Buku Ajar Kimia Unsur. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Syamsuri, B.S., Anwar, S., dan Sumarna, O. (2017). Development of Teaching
Material Oxidation-Reduction Reactions through Four Step Teaching
Material Development (4S TMD). International Conference on
Mathematics and Science Education (ICMScE) doi:10.1088/1742-
6596/895/1/012111.
Syar, Nur Inayah., dan Hamidah, Ida. (2015). Studi Literasi Pengembangan
Bahan Ajar IPA Terpadu dengan Tema Cuaca Menggunakan 4S-TMD.
SNIPS ISBN: 978-602-19655-8-0.
Syukri S.1999. Kimia Dasar Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB.
Page 52
80
Tajuddin, Muhammad Saleh dan Khadafi, Muhammad. (2014). A New Paradigm
Of Integration Between Science and Islam: An Epistemological
Framework. Journal Of Islam And Science Volume 01, Number 01.
Tania, Lisa., dan Susilowibowo, Joni. (2017). Pengembangan Bahan Ajar E-
modul sebagai Bahan Pendukung Pembelajaran Kurikulum 2013 pada
Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Siswa Kelas X
Akuntansi SMK Negeri 1 Surabaya. Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK).
Thalbah, Hisyam et al. 2009. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur‟an dan Hadis
“Kemukjizatan Penciptaan Bumi”. Jakarta: Katalog dalam terbitan.
Thalbah, Hisyam et al. 2009. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur‟an dan Hadis
“Kemukjizatan Penciptaan Alam Semesta”. Jakarta: Katalog dalam
terbitan.
Thalbah, Hisyam et al. 2009. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur‟an dan Hadis
“Kemukjizatan Pengobatan dan Makanan”. Jakarta: Katalog dalam
terbitan.
Tuasikal, Muhammad Abduh. 2011. Cincin Emas Bagi Pria. Diakses pada
http://rumaysho.com
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
UPI. Teori Kejadian Alam Semesta. Diakses pada
http://file.upi.edu/.../TEORI_KEJADIAN_ALAM_SEMESTA.pdf
Wibowo, Wahyu. (2016). Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi: Hakikat,
Formulasi, dan Problem Etisnya. Jakarta: Rajawali Pers.
Winarti. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Bermuatan
Integrasi Islam-Sains Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Spritual Siswa
Madrasah Aliyah. JPFK, Vol. 1 No. 2, hal 54 – 60.
Wollack, Edward J. (2011). Tests of Big Bang: The Light Elements. [Online].
Tersedia:http://www.wmap.gsfc.nasa.gov.
Wulandari, Agtri., Dasna, I. Wayan., dan Wonorohardjo, Surjani. (2016).
Pengembangan Bahan Ajar Unsur Golongan 15 Berbasis Kontekstual
Untuk Mata Kuliah Kimia Anorganik. Prosiding Seminar Nasional Kimia
dan Pembelajarannya (SNKP). ISBN 978-602-96714-14 Universitas
Negeri Malang.
Yahya, Harun. (2002). Pustaka Sains Populer Islami “Penciptaan Alam
Semesta”. Jakarta: Dzikra.
Page 53
81
Yusuf, Nashrudin. (2011). Perspektif Islam Tentang Pengintegrasian Ilmu Akhlak
Dalam Pembelajaran Ilmu Sains Dan Penerapannya Di Lembaga
Pendidikan Islam. Prosiding Seminar Tamadun Islam.
Zain, Nur Habibah., Parmin., dan Sumarni, Woro. (2013). Pengembangan Komik
Bahan Ajar IPA Terpadu Kelas VIII SMP pada Tema Sistem Pencernaan
Manusia dan Hubungannya dengan Kesehatan. Unnesa Science Education
Journal 2 (1) ISSN 2252-6609.
Zain, Saidi., Ahmad, Zuraida., Ismail, Ahmad Faris., Salah, Machauche., dan
Mohamad, Souad A. (2016). Development Of Integrated Curriculum And
Teaching Materials For Science/Engineering Courses. Journal Of
Education And Social Sciences, Vol. 4 ISSN 2289-9855 Hal 18-25).
Zain, Saidi., Ahmad, Zuraida., Ismail, Ahmad Faris., Salah, Machauche., dan
Mohamad, Souad A. (2016). Development Of Integrated Science
Textbooks By Applying The Enrich Tool. Journal Of Education and Social
Sciences, Vol. 5, ISSN 2289-1552.