Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
BAHAN BELAJAR MANDIRI PENGELOLAAN KUALITAS KKG/ MGMP
Bahan Belajar Mandiri BERMUTU Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading
Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan Departemen
Pendidikan Nasional Gedung D Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Pintu
I Senayan Jakarta Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP Telp/fax.
021-57974128, 57974129, 57974130, 57974131, 57974132, 57974133
[email protected]
1
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
Pengembang Dr. Sunandar, M.Pd. Drs. Sudaryanto Drs. Sujadi Dra.
Nita Suherneti, M.Si. Penelaah Abu Bakar M. Akhyar Erny
Roesminingsih
Perancang Grafis: Yance Ferdian Bagus Dwipayana Alamsyah Yuni
Dili Marsudi Rindy Andina, A.Md. Arief Mukti Yuliyanto
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP 2008 Direktorat Pembinaan
Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional
Gedung D Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Pintu I Senayan Jakarta
Telp/fax. 021-57974128, 57974129, 57974130, 57974131, 57974132,
57974133 [email protected]
2
Program BERMUTU
Diseminasi Best Practice
Kata PengantarDalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Departemen Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) melaksanakan Program Better
Education through Reformed Management and Universal Teacher
Upgrading (BERMUTU) dimulai pada tahun 2008 sampai tahun 2013 yang
tersebar di 75 Kabupaten/Kota di 16 provinsi. Program BERMUTU
bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran sebagai dampak
peningkatan kompetensi, kualifikasi, dan kinerja guru. Salah satu
komponen strategis Program BERMUTU untuk mencapai tujuan tersebut
adalah penguatan peningkatan mutu dan profesional guru secara
berkelanjutan. Besarnya jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi
minimal S1/D4 menjadi dasar pemikiran untuk memberdayakan Kelompok
Kerja Guru (KKG) yang mewadahi guru SD, Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) yang mewadahi guru bidang studi di SMP, Kelompok
Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), Musyawarah Kerja
Program Studi (MKPS). Pada Program BERMUTU, peningkatan kompetensi
guru akan ditingkatkan dengan memberdayakan KKG dan MGMP sehingga
mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan profesional
guru termasuk pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi bagi guru
yang belum memiliki Ijazah S1/D4 dan juga bagi kepala sekolah dan
pengawas sekolah. Bahan Belajar mandiri Model BERMUTU telah
dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai perangkat utama dalam
proses pendidikan dan pelatihan terakreditasi bagi guru di
KKG/MGMP, dan kepala sekolah serta pengawas sekolah di KKKS/MKKS,
KKPS/MKPS. Bahan Belajar mandiri Model BERMUTU untuk bidang studi
yang dirancang dengan mengintegrasikan pendekatan penelitian
tindakan kelas, lesson study, dan studi kasus, diharapkan dapat
memandu guru-guru untuk melakukan kajian kritis terhadap proses
pembelajaran yang dilaksanakan, memperbaiki dan mengembangkan
kurikulum pembelajarannya, serta mempraktekkan pembelajaran yang
baik berdasarkan metode PAKEM dan strategi pembelajaran inovatif
lainnya. Sementara itu, Bahan Belajar mandiri Model BERMUTU untuk
bidang manajemen dirancang untuk menjadi bahan belajar mandiri
praktis bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam melaksanakan
tugas pengelolaan dan penyeliaan. Bahan Belajar mandiri Model
BERMUTU dikembangkan dengan melibatkan sejumlah widyaiswara dari
P4TK, dosen LPTK, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah, serta
mengintegrasikan berbagai masukan dari praktisi lapangan dan nara
sumber ahli dari LPTK. Dengan Bahan Belajar mandiri Model BERMUTU,
beragam kegiatan pengembangan profesional guru di KKG/MGMP, dan
pengembangan kepala sekolah dan pengawas di KKKS/MKKS, KKPS/MKPS
dapat dilaksanakan secara aktif. Penghargaan dan terima kasih
setinggi-tingginya disampaikan kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam pengembangan Bahan Belajar mandiri Model BERMUTU ini
yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan Diklat, Ditjen
PMPTK. Semoga Bahan Belajar mandiri Model BERMUTU ini dapat
bermanfaat bagi guru-guru dan komtopikas pendidikan pada umumnya,
sehingga pada akhirnya dapat tercapai cita-cita luhur peningkatan
kualitas pendidikan di tanah air. Jakarta, 20 November 2008
Direktur Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan
Panduan Belajar Manajemen
Sumarna Surapranata, Ph,D.
i
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPNIP. 131 470 163
ii
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
Daftar IsiKata
Pengantar......................................................................i
Daftar
isi............................................................................iii
Pendahuluan.........................................................................1
Unit 1. Perencanaan Pengelolaan Kualitas
KKG/MGMP.......................71.1. Analisis Lingkungan
KKG/MGMP...........................................9 A.
Pengantar...............................................................9
B.
Tujuan...................................................................9
C. Alat, Bahan, Sumber dan Nara Sumber...........................10
D. Prosedur
Kegiatan....................................................10 E.
F. Bahan
Bacaan.........................................................12
Daftar
Pustaka........................................................15
G. Bahan yang
Dilampirkan.............................................16
1.2. Penyusunan Rencana Strategis
KKG/MGMP............................24 A.
Pengantar..............................................................24
B.
Tujuan..................................................................25
C. Alat dan
Bahan........................................................25 D.
Prosedur
Kegiatan....................................................25 E.
Bahan
Bacaan.........................................................28F.
Daftar
Pustaka........................................................33
G. Bahan
..................................................................34
Unit 2. Pelaksanaan Pengelolaan
Kualitas....................................35 2.1.Penyusunan
Program kerja KKG/MGMP..............37
A.
Pengantar..............................................................37
B.
Tujuan..................................................................37
C. Alat dan
Bahan........................................................37 D.
Prosedur
Kegiatan....................................................38 E.
Bahan
Bacaan.........................................................39
F. Daftar
Pustaka........................................................43
G.
Bahan...................................................................45
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
iii
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP 2.2.Pemberdayaan KKG/MGMP Sebagai
Komunitas
Belajar.....................................................47
A.
Pendahuluan...........................................................47
B.
Tujuan..................................................................47
C. Alat, Bahan dan Nara
Sumber......................................48 D. Prosedur
Kegiatan....................................................48 E.
Bahan
Bacaan.........................................................50
F. Daftar
Pustaka........................................................56
G. Bahan
..................................................................57
Unit 3. Evaluasi dan Refleksi Kegiatan
KKG/MGMP..........................69 3.1.Analisis Kemajuan
KKG/MGMP.........................71
A.
Pengantar..............................................................71
B.
Tujuan..................................................................71
C. Alat, Bahan dan Nara
Sumber......................................71 D. Prosedur
Kegiatan....................................................72 E.
Daftar
Pustaka........................................................74
3.2.Penyusunan Rencana Strategis KKG/MGMP..........75
A.
Pengantar..............................................................75
B.
Tujuan..................................................................75
C. Alat, Bahan dan Nara
Sumber......................................75 D. Prosedur
Kegiatan....................................................76 E.
Daftar
Pustaka........................................................78
F. Bahan
..................................................................79
Glosarium
........................................................................81
iv
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
PendahuluanBahan Belajar mandiri BERMUTU merupakan program
inovatif untuk meningkatkan kualitas pengajaran melalui kelompok
kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas. Program ini akan diadakan
di 75 kabupaten/kota di 16 propinsi di Indonesia dengan harapan
akhirnya program ini dapat dijadikan model pengembangan profesional
yang sistematis bagi KKG dan MGMP di seluruh Indonesia. Ada dua
Bahan Belajar Mandiri BERMUTU, yaitu Bahan Belajar Mandiri Bidang
Ilmu untuk guru SD dan SMP, serta Bahan Belajar Mandiri Manajemen
untuk kepala sekolah dan pengawas.
TujuanTerdapat tiga tujuan utama dari program ini. Meningkatkan
kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam memperbaiki
kualitas pengajaran. Memberikan kontribusi pada peningkatan
kualifikasi para peserta dengan adanya angka kredit yang diberikan
kepada yang berhasil menyelesaikan program ini. Memberikan
kontribusi pada peningkatan kualitas sistem pengembangan tenaga
profesional melalui tersedianya program kelompok kerja guru, kepala
sekolah, dan pengawas yang dapat diterapkan, sistematis, dan
berkelanjutan
Bahan Belajar Mandiri Manajemen BermutuBahan Belajar Mandiri
Manajemen merupakan acuan program pengembangan profesional yang
sistematis dan fleksibel kepala sekolah dan pengawas di KKKS/MKKS,
KKPS/MKPS.
Struktur PaketBahan Belajar Mandiri Manajemen terdiri dari empat
Bahan Belajar Mandiri tentang aspek manajemen, yaitu:
(1) Bahan Belajar Mandiri Pemetaan Kebutuhan dan Profil Guru (2)
Bahan Belajar Mandiri Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP (3) Bahan
Belajar Mandiri Himpunan & Pengelolaan Dana (4) Bahan Belajar
Mandiri Diseminasi Best PracticeKeempat Bahan Belajar Mandiri Paket
Manajemen merupakan bagian-bagian dari sebuah keseluruhan, dan
perlu dipelajari secara berurutan dari yang pertama (Profil
Kebutuhan Guru) hingga yang terakhir (Diseminasi Praktik Unggul).
Tiap Bahan Belajar Mandiri dibuat berkaitan dengan Bahan Belajar
Mandiri sebelumnya. Di samping keempat Bahan Belajar Mandiri
tersebut, kepala sekolah dan pengawas juga akan mempelajari dasar
keterampilan TIK/ICT melalui
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
1
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPBahan Belajar Mandiri TIK/ICT dalam
Pembelajaran. Adapun tujuannya adalah agar kepemimpinan dalam
KKG/MGMP memiliki keterampilan yang sama dengan para guru dan
memahami sumber-sumber TIK/ICT yang diperlukan dalam gugus guna
mengakses Laman (Website) Cakrawala Guru serta menyelesaikan
persyaratan studi BERMUTU. Selain itu, para kepala sekolah and
pengawas didorong untuk mengikuti Bahan Belajar Mandiri Bermutu
Bidang Ilmu. Pada pertemuan awal, mereka bersama dengan para guru
Paket Bidang Ilmu memperoleh pemahaman tentang Pengantar Program
Bermutu. Untuk pengelolaan KKG/MGMP yang efektif mereka juga akan
memperoleh pemahaman tentang strategi inti dalam paket peningkatan
guru tersebut: PTK, Studi Pelajaran (Lesson study), dan Studi
Kasus. Hal ini akan membantu mereka dalam merencanakan program
secara tepat, serta memastikan/menjamin bahwa segala persiapan
telah dilaksanakan dan bahan-bahan telah berada pada tempatnya
untuk melaksanakan program.
Proses Belajar Bahan Belajar Mandiri ManajemenSebagai bukti
telah mempelajari Paket ini, para peserta diwajibkan menyelesaikan
4 (empat) buah tugas, sebuah untuk tiap Bahan Belajar Mandiri.
Tugas-tugas tersebut berupa latihan dalam kerja (on-the-job
training) dan terkait erat dengan pengelolaan efektif kegiatan para
guru di sekolah dan pada/dalam tingkat KKG/MGMP. Keempat tugas
tersebut akan dikumpulkan dalam portofolio Bahan Belajar Mandiri
Manajemen yang selanjutnya dinilai oleh mitra LPTK, serta digunakan
untuk perolehan angka kredit promosi. Tugas-tugas tersebut adalah
sebagai berikut. Bahan Belajar Mandiri 1: Profil Kebutuhan Guru
Tugas: Penyusunan data base kompetensi, kualifikasi dan kinerja
guru, baik di tingkat sekolah maupun di KKG/MGMP di sekolah masing
masing. Bahan Belajar Mandiri 2: Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
Tugas: Penyusunan Rencana Strategis yang lengkap dengan Analisis
SWOT, Visi, Misi, program, dan kebijakan operasional Bahan Belajar
Mandiri 3: Himpunan dan Pengelolaan Dana Tugas: Penyusunan Proposal
untuk Hibah Kegiatan KKG/MGMP Bahan Belajar Mandiri 4: Diseminasi
Best Practice Tugas: Penulisan naskah tentang keberhasilan best
practice
Kalender pembelajaranSetiap Bahan Belajar Mandiri BERMUTU Bidang
Manajemen memiliki bobot untuk dipelajari oleh Kepala Sekolah dan
atau Pengawas Sekolah selama 16 kali pertemuan dalam waktu 1
semester sampai satu tahun. Namun demikian, proses pertemuan di
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS diatur untuk mengakomodasikan peserta
mempelajari beberapa Bahan Belajar Mandiri selama 16 kali
pertemuan, sehingga diperoleh pola pertemuan sebagai berikut
ini.
2
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP16 x pertemuan dalam waktu 1 tahun
I II III IV V ICT VI VII VIII Kualitas IX X XI XII XIII XIV XV
XVI
Pengantar & Profil Guru Pengantar Program BERMUTU Penilaian
Kebutuhan Guru dan Peran Kepala Sekolah sebagai Pembina
Keuangan
Diseminasi
Keterampilan ICT
Pengelolaan Kualitas Pendidikan dalam gugus
Himpunan & Pengelolaan Keuangan dalam gugus
Diseminasi Best Practice dalam gugus
Berikut ini adalah uraian pola pertemuan di KKKS/MKKS,
KKPS/MKPS: No. Pertemuan Keterangan Tugas Mandiri 1 2 3 4 Pengantar
Program BERMUTU Penilaian Kebutuhan Guru dan Peran Kepala Sekolah
sebagai Pembina Diskusi awal tentang Model BERMUTU Diskusi tentang
Pembinaan dan pengembangan KKG/MGMP Penjelasan tentang Penilaian
Kebutuhan Guru dan Peran Kepala Sekolah sebagai Pembina Pengenalan
Karakteristik Pembelajaran baik.
Kepala Sekolah dan Pengawas membaca dan mempelajari bahan-bahan:
bahan ajar cetak, AV, dan web-based. Kepala Sekolah dan Pengawas
mengerjakan latihan dan tugas-tugas Analisis Kebutuhan guru dan
pendataan profil guru Kepala Sekolah dan Pengawas membaca dan
mempelajari bahan-bahan: bahan ajar cetak, AV, dan web-based
tentang Kebutuhan Guru, Profil Guru, dan Kepala Sekolah sebagai
Pembina.
yang
Latihan Penilaian Guru Berbasis Kinerja Latihan dan Praktik
Pendampingan guru Latihan Analisis Kebutuhan Guru, Kualifikasi,
Kompetensi dan Permasalahan Guru. Latihan Peningkatan Aktivitas
Guru dalam KKG/MGMP Penjelasan tentang peran dan fungsi ICT dalam
Pembelajaran Latihan praktis pengenalan ICT dan peralatan pendukung
program ICT Penjelasan tentang Konsep Kualitas Pendidikan, Kendali
Mutu, dan Penjaminan Kualitas Pendidikan
5 6
Keterampilan ICT
Kepala Sekolah dan Pengawas mengerjakan latihan dan tugas-tugas
pengenalan ICT dan peralatan pendukungnya.
7 8 9 10
Pengelolaan Pendidikan gugus
Kualitas dalam
Kepala Sekolah dan Pengawas membaca dan mempelajari bahan-bahan:
bahan ajar cetak, AV, dan web-based tentang Pengelolaan Kualitas
Pendidikan
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
3
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPNo.Pertemuan Keterangan
Identifikasi dimensi dan indikator kualitas pendidikan Evaluasi dan
Refleksi Kegiatan KKG/MGMP Tugas Mandiri Kepala Sekolah dan
Pengawas mengerjakan latihan dan tugas-tugas identifikasi dimensi
dan indikator kualitas pendidikan Kepala Sekolah dan Pengawas
melakukan reviu dan refleksi terhadap kegiatan KKG/MGMP berdasarkan
pengetahuan, pengalaman, dan dokumentasi yang tersedia. Kepala
Sekolah dan Pengawas membaca dan mempelajari bahan-bahan: bahan
ajar cetak, AV, dan web-based tentang Pengelolaan Keuangan Kepala
Sekolah dan Pengawas mengerjakan latihan penulisan proposal hibah
untuk unit pendidikan Kepala Sekolah dan Pengawas mengerjakan
latihan dan tugas-tugas perencanaan keuangan untuk unit pendidikan
Kepala Sekolah dan Pengawas membaca dan mempelajari bahan-bahan:
bahan ajar cetak, AV, dan web-based tentang Best Practice dan
Diseminasi Kepala Sekolah dan Pengawas mengerjakan latihan dan
tugas-tugas perencanaan diseminasi Best Practice
11 12 13
Himpunan & Pengelolaan Keuangan dalam gugus
Praktik menulis proposal hibah Praktik perencanaan keuangan
untuk unit pendidikan
14 15 16
Diseminasi Best Practice dalam gugus
Penjelasan tentang Best Practice dalam pendidikan Strategi umum
diseminasi Best Practice Latihan perencanaan diseminasi Best
Practice dalam gugus Seminar
KESIMPULANProgram BERMUTU diciptakan untuk membuka era baru
pengembangan guru, kepala sekolah dan pengawas yang diangkat
berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14/2005. Program ini
berpotensi mentransformasikan kelompok kerja pendidik menjadi
sumber pengembangan mutu profesional yang berkelanjutan.
Keberhasilan pengembangan mutu profesional ini sangat tergantung
dari kepempinan dan peran kepala sekolah dan pengawas dalam
pengelolaan mutu dan relevansi KKG/MGMP pada masa yang akan
datang.
4
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
BAHAN BELAJAR MANDIRI MANAJEMEN PROGRAM BERMUTU
BAHAN BELAJAR MANDIRI I: PROFIL KEBUTUHAN GURU Pengenalan
Karakteristik Pembelajaran yang Baik Penilaian Kinerja Guru
Pendampingan Guru Kualifikasi, Kompetensi, dan Permasalahan Guru
Tingkat Akativitas Guru dalam KKG/MGMP BAHAN BELAJAR MANDIRI II:
PENGELOLAAN KUALITAS KKG/MGMP Analisis Lingkungan KKG/MGMP
Penyusunan Rencana Strategis KKG/MGMP Pelaksanaan Pengelolaan
KG/MGMP Pemberdayaan KKG/MGMP Mereviu Hasil Kegiatan KKG/MGMP
Analisis Kemajuan KKG/MGMP Penyusunan laporan dan tindak lanjut
BAHAN BELAJAR MANDIRI III: PENGELOLAAN DANA KKG/MGMP Penyusunan
proposal hibah KKG/MGMP Pertanggungjawaban penggunaan dana
Pengelolaan dan pelaporan dana yang akuntabel dan transparan
BAHAN BELAJAR MANDIRI IV: BEST PRACTICE Hakikat Best Practice
Penulisan Best Practice Diseminasi Best Practice
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
5
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
Kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru
STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS 1. Kompetensi Kepribadian 2.
Kompetensi Supervisi Manajerial 3. Kompetensi Supervisi Akademik 4.
Kompetensi Evaluasi Pendidikan
STANDAR KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 1. 2. 3. 4. 5. Kompetensi
Kepribadian Kompetensi Manajerial Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi Supervisi Kompetensi Sosial
STANDAR KOMPETENSI GURU 1. 2. 3. 4. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional
6
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
Unit 1: PERENCANAAN PENGELOLAAN KUALITAS KKG/MGMP
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
7
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
1.1. Analisis Lingkungan KKG/MGMP Waktu 100 Menit
A. PengantarBagian ini merupakan tindak lanjut dari Bahan
Belajar Mandiri yang pertama tentang profil kebutuhan guru.
Data-data tentang profil kebutuhan guru yang telah dihasilkan pada
bagian terdahulu dianalisis untuk dijadikan sebagai bahan
perencanaan pemberdayaan guru melalui kegiatan KKG/MGMP. Dalam
merencanakan program dan kegiatan, KKG/MGMP diberikan peluang
sebesar-besarnya untuk berimprovisasi sesuai dengan kebutuhan riil
para guru di lapangan. Sehubungan dengan Undang-undang Guru dan
Dosen Nomor 14 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2008 tentang pengakuan hasil
belajar sebelumnya (Recognition of Prior Learning), maka KKG/MGMP
mempunyai peranan yang sangat krusial sebagai wadah dalam
mengembangkan profesionalitas guru. Untuk itu KKG/MGMP perlu
direvitalisasi dan dikelola secara profesional agar dapat
menjalankan fungsi dan perannya secara maksimal. Di samping hal
tersebut, untuk mengetahui berbagai kelemahan, ancaman, peluang
maupun kekuatan setiap KKG/MGMP perlu dilakukan analisis strategis
yang disebut dengan SWOT Analysis. Keberhasilan Unit 1 tergantung
dari ketersediaan narasumber yang berpengalaman dalam kegiatan
gugus (kepala sekolah, pengawas atau ketua gugus yang berprestasi)
serta kompeten dalam analisis SWOT; dan persiapan terlebih dahulu
format yang disi dengan data dari Sekolah X dan Gugus Y sebagai
contoh. Pada sesi ini peserta juga diminta membawa data tentang
guru dari sekolah masing masing yang telah diisikan pada Topik 2,
Unit 4, Bahan Belajar Mandiri Profil Guru.
B. TujuanSetiap kegiatan selalu mempunyai tujuan. Tujuan dari
analisis lingkungan KKG/MGMP ini pada dasarnya adalah untuk
mengetahui hal-hal yang merupakan faktor pendukung maupun faktor
penghambat dari pelaksanaan KKG/MGMP. Secara lebih khusus tujuan
pelatihan ini adalah melatih kepala sekolah dan pengawas untuk:
1. melakukan
analisis kebutuhan peningkatan berdasarkan data profil guru yang
ada.
kualitas
guru
2. melakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan peluang
danancaman (SWOT analysis) yang merupakan faktor-faktor penentu
keberhasilan pelaksanaan program/ kegiatan KKG/MGMP.
8
Program BERMUTU
Program BERMUTU
C. Alat, Bahan, Sumber, dan Nara Sumber1. Alat: Alat yang
diperlukan, alat presentasi seperti komputer/ lap top, LCD, OHP,
dll., disesuaikan dengan kondisi yang ada. 2. Bahan (dilampirkan):
1. Format-format 1-6 tentang data kualifikasi, permasalahan,
kebutuhan guru, teknik fasilitasi dalam peningkatan kualitas guru
melalui kegiatan KKG/MGMP. 2. Format SWOT Analysis 3. Bagan
Perumusan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT 3. Sumber: Depdiknas.
1998. Pedoman Gugus Sekolah. Depdiknas. 2006. Revitalisasi
MKKS/KKKS. 4. Nara sumber: Fasilitator, Kepala Dinas Pendidikan,
Widyaiswara, Pengawas dan Kepala Sekolah yang telah mengikuti
TOT.
D. Prosedur KegiatanKegiatan ini meliputi langkah-langkah
seperti bagan berikut.5Pengantar Pengantar Fasilitator Fasilitator
menjelaskan menjelaskan tujuan tujuan pelatihan pelatihan
20Presentasi nara Presentasi nara sumber contoh data sumber
contoh data kualifikasi, & teknik kualifikasi, & teknik
analisis SWOT analisis SWOT
60Diskusi kelompok tentang Diskusi kelompok tentang kekuatan dan
kelemahan, kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman bagi peluang
dan ancaman bagi KKG/MGMP berdasarkan KKG/MGMP berdasarkan data;
& pengisian format data; & pengisian format SWOT SWOT
1
2
3
5Penguatan: Rangkuman, kesimpulan
10
Presentasi hasil kerja kelompok
5
4
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
9
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP 1. Pengantar (5 menit)Fasilitator
membuka sesi dan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan KKG/MGMP
yang akan dilaksanakan. Fasilitator menjelaskan pentingnya KKG/MGMP
untuk pencapaian peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru
melalui RPL. Fasilitator meminta peserta membaca sebagai tugas
mandiri Bahan Bacaan Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui
Kegiatan KKG/MGMP yang memperlihatkan kerangka KKG/MGMP yang
berkualitas. Selanjutnya fasilitator memberikan pengarahan kepada
peserta tentang pola kegiatan dalam diklat yang meliputi presentasi
singkat nara sumber, diskusi kelompok membahas tentang analisis
lingkungan beserta strategi alternatif yang diambil dalam
penglolaan MGMP/KKG. Hasil diskusi masingmasing kelompok akan
dipresentasikan dan ditanggapi oleh peserta yang lain. Selanjutnya
Nara Sumber akan memberikan penguatan dan kesimpulan.
2. Presentasi Nara Sumber (20 menit)Nara sumber menyajikan
contoh data kualifikasi, permasalahan, dan kebutuhan guru pada
Sekolah X, Gugus Y, dengan menggunakan Bahan Format 1-6 yang sudah
diisi, dan memperlihatkan dari data tersebut bagaimana menarik
kesimpulan tentang kekurangan dan kekuatan dalam keadaan guru dalam
gugus. Kemudian dengan memperagakan Bahan 2 (Format SWOT)
fasilitator menjelaskan bagaimana data yang diurut dalam
format-format tersebut dapat digunakan sebagai dasar analisis
tentang kekuatan kelemahan peluang dan ancaman dalam meningkatkan
mutu gugus (analisis SWOT). Akhirnya fasilitator memperlihatkan
Bagan 3 tentang kedudukan analisis SWOT dalam proses perencanaan
strategi yang diperlukan untuk proses revitalisasi KKG/MGMP).
3. Diskusi Kelompok dan analisis SWOT (60 menit)Dari contoh
analisis SWOT tersebut, peserta diminta untuk membuat analisis
serupa berdasarkan masalahnya masingmasing. Selama 30 menit, para
peserta secara berkelompok diminta untuk mengkaji ulang format yang
telah diisi pada Topik 2, Unit 4, atau (kalau belum dibuat),
mengisi format yang telah disediakan seperti tercantum pada Bahan
(Format 1-4) tentang permasalahan dan kebutuhan guru. Mereka
diminta untuk menukar pendapat tentang masalah paling utama yang
ditemukan. Kemudian untuk 30 menit berdasarkan temuan yang muncul
dari format mereka diminta melakukan SWOT analisis bagi KKG/MGMP
dengan mengisi Format SWOT.
10
Program BERMUTU
Program BERMUTU
4. Presentasi hasil diskusi (10 menit)Wakil dari masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok lain
menanggapi, memberi saran, dan menambahkan hal-hal yang belum
lengkap.
5. Penguatan (5 menit)Fasilitator dan peserta membuat kesimpulan
dari hasil diskusi dan analisis kelompok yang merupakan
faktor-faktor penentu keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan
KKG/MGMP. Fasilitator meminta hasil analisis SWOT disimpan di
portofolio masing masing.
E. Bahan Bacaan1. Peningkatan KKG/MGMP Kualitas Pendidikan
Melalui KegiatanFenomena di lapangan menunjukkan bahwa kinerja guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang diharapkan
melaksanakan PAKEMI masih bervariasi dan kualitasnya masih perlu
peningkatan dengan cara pelaksanaan pertemuan dalam kegiatan KKG
untuk guru SD/MI dan MGMP untuk guru SMP/MTs. Kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya pro
aktif dari setiap orang yang peduli terhadap perkembangan
pendidikan. Guru dituntut untuk bersikap profesional sebagai
pendidik apalagi dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru yang
menuntut guru untuk memiliki pendidikan relevan dengan yang
diampunya,dan memiliki kompetensi antara lain: Kompetensi
Pedagogik, Kepribadian, Profesional dan Sosial. Sedangkan untuk
Kepala Sekolah sebagai Pendamping utama guru-guru di sekolah
dituntut memiliki Kompetensi yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Nomor 13 Tahun 2007 yaitu: Kompetensi Kepribadian, Manajerial,
Kewirausahaan, Supervisi, dan Sosial. Pengawas Sekolah sebagai
Pembina Teknis, perlu memiliki bekal untuk bahan pembinaan terhadap
Kepala sekolah dan Guru, dengan mempelajari, memahami dan
melaksanakan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar
Kompetensi Pengawas Sekolah yang meliputi: Kompetensi Kepribadian,
Supervisi Manajerial, Supervisi Akademik, Evaluasi Pendidikan,
Penelitian Pengembangan dan Sosial. Untuk meningkatkan kompetensi
guru, diperlukan pendampingan dari Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah terutama dalam kegiatan KKG/MGMP.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
11
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPa. Tujuan pelaksanaan KKG/MGMP
1)
Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
program kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan diri
sebagai guru. 2) Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menunjang
usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan. 3) Mendiskusikan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas
sehari-hari dan mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, guru, kondisi sekolah dan lingkungan.
4) Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang
berkaitan dengan kegiatan keilmuan dan IPTEK, kegiatan pelaksanaan
kurikulum, metodologi, sistem evaluasi sesuai dengan mata pelajaran
yang bersangkutan. 5) Saling berbagi informasi dan pengalaman dalam
rangka menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi. b. Pelaksanaan
Kegiatan KKG/MGMP 1) Mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah,
Pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan (Kabid/Kasi). 2) Mengadakan
konsultasi dan koordinasi dengan MKKS dan KKPS. 3) Mengadakan
hubungan kerja dengan organisasi organisasi masyarakat sekitar,
dalam hal: - membantu/menyebarluaskan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan kepada masyarakat; - menyebarluaskan
program-program pendidikan kepada masyarakat sehingga masyarakat
menyadari akan pentingnya pendidikan; - berperan sebagai unsur
pembaharu bagi kehidupan dan kemajuan masyarakat; - mengadakan
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk lebih meningkatkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; - menciptakan kerjasama
dengan semua unsur yang berkait dengan dunia pendidikan; -
bekerjasama dengan masyarakat dalam pelaksanaan program program
yang terkait; - mampu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar.
12
Program BERMUTU
Program BERMUTU
2. Analisis SWOT(Sumber: Unhalu, 2005 Analisis SWOT) KKG/MGMP
sebagai suatu organisasi didisain agar dapat berkontribusi terhadap
upaya peningkatan kualitas guru. Oleh karena itu upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan (makro),
pembelajaran (mikro) khususnya, perlu direncanakan dengan baik. Di
samping itu, dalam menghadapi berbagai persoalan dewasa ini dan
tantangan pendidikan di masa depan, KKG/MGMP sebagai penyelengara
pendidikan diharapkan dapat melakukan terobosan baru dalam bidang
manajemen yang mengacu pada keunggulan komparatif dan kompetitif.
SWOT adalah akronim dari Strength, Weaknesses, Opportunities, and
Threaths, yang semuanya merupakan faktorfaktor strategis. SWOT
merupakan metode analisis terhadap peluang dan ancaman dari
faktor-faktor strategis yang berasal dari pihak luar KKG/MGMP dan
analisis kekuatan dan kelemahan terhadap faktor-faktor internal
KKG/MGMP.FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S) (tuliskan 5-10 kekuatan
internal di sini) FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O) (Tuliskan 5-10
peluang eksternal disini) Strategi (SO) kekuatan vs peluang (Buat
strategi di sini yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang) Strategi (ST) Kekuatan vs tantangan (Buat strategi di sini
yang menggunakan kekuatan untuk menghindari/mengubahnya menjadi
peluang) Strategi (WO) Kekuatan vs peluang (Buat strategi di sini
yang memanfatkan peluang untuk mengatasi kelemahan Strategi (WT)
Kelemahan vs tantangan (Buat strategi di sini yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman) KELEMAHAN (W) (tuliskan 5-10
kelemahan internal di sini)
ANCAMAN (T) (Tuliskan 5-10 ANCAMAN eksternal disini
Hasil SWOT digunakan untuk bahan/pertimbangan perumusan visi dan
misi.
F. Daftar PustakaDepdikbud.1997/1998. Buku Pedoman
Penyelenggaraan MGMP. Jakarta: Depdikbud.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
13
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPDepdiknas. 2006. Revitalisasi
MKKS/KKKS. Jakarta: Depdiknas. Fajar, Malik. 2003. Kepmendikbud No.
162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
Jakarta: Biro Kepegawaian Depdiknas. Indrawati, 2008. Pengembangan
Program MGMP.Widiaiswara PPPPTK IPA Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi.
2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah.
Yogyakarta: Adi Cita. Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori dan
Praktek. Bandung: Refika Aditama. Sidi, Indra Jati. 2002.
Rambu-Rambu Penilaian Kinerja Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Sutadji,
Imam. 1992. MGMP. Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikdasmen, Proyek
pengadaan sarana dan peningkatan mutu Dikmenum.
G. Bahan yang dilampirkanFormat 1.1: Pendataan kualifikasi
profesi guru
14
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Satuan Pend. Gugus Kecamatan Kab./Kota
: : : :Permasalahan
NO
Nama guru
Gr kls/mat pel
Kualifikasi Akademik
Pedagogik
Kepribadian
Sosial
Profesional
Solusi
Petunjuk pengisian format :
1.2. 3. 4.
kolom 1, diisi dengan nomor urut kolom 2, (sudah jelas) kolom 3,
(sudah jelas) kolom 4, (sudah jelas) Kolom permasalahan, tuliskan
semua permasalahan berdasarkan jenis kompetensi (pedagogik,
kepribadian, sosial, kompetensi). Khusus permasalahan pedagogik
(lihat aspek kebutuhan guru pada format 1.3).
5.
Format 1.2: Identifikasi Kebutuhan Guru No 1 Materi Pemahaman
Kurikulum 2 Pemetaan kompetensi dasar Penyusunan prota Penyusunan
Promes Kebutuhan Guru . 1 2 3 4 5 6 dst
Penyusunan Silabus Komponen silabus Pemilihan Standar kompetensi
Pemilihan kompetensi dasar Pengembangan indikator
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
15
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
No
Materi
Kebutuhan Guru . 1 2 3 4 5 6 dst
Pengembangan materi pokok Pengembangan pengalaman belajar
Menentukan jenis penilaian dan penulisan instrumen sesuai
pengembangan indikator Penentuan media dan sumber belajar Penentuan
waktu
3 4
Penyusunan RPP Pemilihan kompetensi dasar dari silabus
Pengembangan indikator Pengembangan materi pokok Penentuan media
dan sumber belajar Pengembangan langkah pembelajaran Pengembangan
penilaian berbasis kelas
Strategi Pembelajaran Penguasaan tujuh ketrampilan dasar
mengajar Strategi pembelajaran CTL Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pengajaran memecahan masalah
5
Lingkungan Belajar Penciptaan lingkungan yang kondusif untuk
belajar Pengelolaan kelas
6
Sumber Belajar, Media, LKS, Pajangan Media pembelajaran (Alat
peraga, model, dll)
16
Program BERMUTU
Program BERMUTU
No 7 8 9 LKS
Materi
Kebutuhan Guru . 1 2 3 4 5 6 dst
Pajangan kelas Sumber belajar
Penilaian berbasis kelas Penilaian tulis Penilaian unjuk kerja
Penilaian produk Penilaian proyek Penilaian sikap Penilaian
portofolio
Pengembangan Materi Pokok Pengembangan profesionalisme guru
Peningkatan kualias/program sertifikasi
10.
PTK
Catatan: - Kolom guru 1,2 dst, diisi sesuai nama guru
berdasarkan DUK -Jenis kebutuhan guru ditunjukkan dengan memberikan
tanda (v)
Format 1.3: Format Pendataan Dan Inventarisasi Guru dalam KKG-
SD (berdasarkan kelayakan kualifikasi pendidikan guru)No Mata
pelajaran Jumlah Guru Berdasarkan kualifikasi Jumlah
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
17
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
pendidikan S2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 Pendidikan Agama Pend.
Kewarganegaraan Bahasa indonesia Matematika IPA IPS Pendidikan
Jasmani, OR, Kes. Seni Budaya TIK Muatan Lokal : a. Bahasa Inggris
b. c. S1 < S1
Jumlah
Petunjuk Pengisian dan Catatan : - Saudara diminta untuk
mengisikan jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan,
pada kolom tersedia. - Selanjutnya mohon dihitung % kualifikasi
guru masing-masing jenjang.
Format : 1.4FORMAT PENDATAAN DAN INVENTARISASI GURU dalam MGMP
SMP (berdasarkan kelayakan kualifikasi pendidikan guru)
18
Program BERMUTU
Program BERMUTU
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
Mata pelajaran Pendidikan Agama Pend. Kewarganegaraan Bahasa
indonesia Bahasa Inggris Matematika IPA IPS Pendidikan Jasmani, OR,
Kes. Seni Budaya TIK Muatan Lokal : a. Bahasa Inggris b. c.
Jumlah
Jumlah guru berdasarkan kualifikasi pendidikan S2 S1 < S1
Keterangan Sesuai/Tidak dst.
Petujunjuk Pengisian dan Catatan:
-
Peserta diminta untuk mengisikan jumlah guru yang mengajar
sesuai dengan kelayakan/memenuhi kualifikasi pendidikan, dan guru
yang mengajar pada mata pelajaran yang diampu tetapi tidak sesuai
dengan kalayakan pada kolom tersedia.
-
Selanjutnya, peserta menghitung % kualifikasi guru masingmasing
jenjang.
Format 1.5. Analisis permasalahan guru dalam KKG/MGMPSatuan
Pendidikan :
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
19
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPGugus Kecamatan Kab/Kota No Nama :
: : Guru matpel/kelas Permasalahan
Petujunjuk Pengisian dan Catatan:
-
Saudara diminta untuk mengisikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi guru misalnya:
a. Masalah kualifikasi pendidikan yang belum memenuhi S1/D4 b.
Masalah mismatchc. Masalah kesulitan menyusun bahan ajar d. Masalah
kesulitan menyusun perangkat pembelajaran
e. Masalah kesulitan menerapkan PTK, PTS, Lesson study, CTL.f.
Masalah kemampuan guru menyampaikan pertanyaan, g. Dll.
Format 1.6:Analisis cara dan teknik memfasilitasi guru untuk
meningkatkan kualifikasi dan kualitas profesionalismenya dengan
mengoptimalkan KKG/MGMP
20
Program BERMUTU
Program BERMUTU
No
Program
Kegiatan
Teknik memfasilitasi
Kekuatan dari teknis yang direncanakan
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
21
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
2. Format SWOTFAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S) (tuliskan 5-10
kekuatan internal di sini) FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O) Strategi
(SO) Strategi (WO) KELEMAHAN (W) (tuliskan 5-10 kelemahan internal
di sini)
22
Program BERMUTU
Program BERMUTU
(Tuliskan 5-10 peluang eksternal disini)
kekuatan vs peluang (Buat strategi di sini yang menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang) Strategi (ST) Kekuatan vs
tantangan (Buat strategi di sini yang menggunakan kekuatan untuk
menghindari/mengubahnya menjadi peluang)
Kekuatan vs peluang (Buat strategi di sini yang memanfatkan
peluang untuk mengatasi kelemahan Strategi (WT) Kelemahan vs
tantangan (Buat strategi di sini yang meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman)
ANCAMAN (T) (Tuliskan 5-10 ANCAMAN eksternal disini
3. Bagan : Langkah-langkah Perumusan StrategiAnalisis Lingkungan
MGMP
Kajian visi,misi Depdiknas,
Penentuan bisnis (kegiatan/ Usaha) Misi, visi, keyakinan dasar,
nilai dasar, tujuan KKG/MGMP ANALISIS PORTOFOLIO KKG/MGMP (Analisis
kinerja di masa lalu dan skrg) MGMP) PERUMUSAN PELUANG DAN MASALAH
UTAMA
ANALISIS INTERNAL
ANALISIS EKSTERNAL (PELUANG & ANCAMAN
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI ALTERNATIF STRATEGI
PERUMUSAN STRATEGI
PERUMUSAN RENCANA JK. PJG, MNGH, PDK
PERUMUSAN PROG TAHUNAN
Sumber : Indrawati (Widyaiswara PPPPTK IPA)
1.2. Penyusunan Rencana Strategis KKG/MGMP Waktu 100 Menit
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
23
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
A. PengantarPenyelenggaraan kegiatan yang mendukung
profesionalisme guru merupakan salah satu tanggung jawab pengawas
dan kepala sekolah melalui kegiatan KKG/MGMP. Agar kegiatan
KKG/MGMP mempunyai tujuan, sasaran, jadwal pelaksanaan, konsep, dan
terukur keberhasilannya, perlu adanya perencanaan yang memadai.
Perencanaan tersebut tidak bermakna sempit seperti kegiatan guru
dalam sesi KKG/MGMP, namun mempunyai arti yang lebih luas sebagai
rencana strategis bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk
mendorong efektivitas program peningkatan profesionalisme guru.
Rencana strategis perlu mencantumkan langkah yang menjamin kualitas
pada tingkat perencanaan, pelaksanaan kegiatan tindak lanjut dan
evaluasi. Rencana strategis tersebut disusun secara bersama-sama
oleh Team Work (yang terdiri dari Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah,
Pengurus gugus Sekolah/MGMP dan Komite Sekolah, dan stakeholder).
Dalam sesi ini kegiatan perencanaan hanya sampai pada dua
aspek:
pengidentifikasian (a) visi dan misi Rencana Strategis
berdasarkan analisis pemasalahan dan kebutuhan guru yang telah
dilakukan pada Bahan Belajar Mandiri 2, Unit 4, dan analisis SWOT
(Bahan Belajar Mandiri 2 ini Unit 1, kegiatan Analisis Lingkungan
KKG/MGMP); pententuan kebijakan operasional untuk penelolaan
kegiatan KKG/MGMP. dan (b) pengidentifikasian proses dan keputusan
yang diperlukan untuk menjamin dan meningkatkan mutu program
KKG/MGMP.
Penyusunan rencana kerja KKG/MGMP sendiri merupakan peran dan
fungsi pengurus KKG/MGMP. Input dan bimbingan dari kepala sekolah
dan pengawas diperlukan dalam proses penyususan rencana kerja
tersebut, tetapi lebih dahulu mekanisme untuk menghubungi dalam
teamwork para pengurus KKG/MGMP dan kepala sekolah dan pengawas
perlu dibangun. Para peserta diminta membawa hasil analisis SWOT
dari Unit 1.1. untuk sesi ini.
B. TujuanSetelah mempelajari bahan belajar mandiri ini peserta
dapat: Menyusun kebijakan operasional untuk peran kepala sekolah
dan pengawas dalam membimbing program KKG/MGMP yang berkualitas
Menyusun visi dan misi KKG/MGMP, berdasarkan kebutuhan guru di
gugus/rayon dan analisis SWOT yang sudah dilakukan.
24
Program BERMUTU
Program BERMUTU
C. Alat dan Bahan1. Alat Alat presentasi seperti komputer/ lap
top, LCD, OHP, dll., disesuaikan dengan kondisi yang ada. 2. Bahan
(dilampirkan, lihat Bagian G) Format untuk kebijakan operasional
pertanggungjawaban mutu KKG/MGMP 3. Sumber Suynito dan Ganif, 2007.
Contoh Pedoman Untuk Kebijakan Operasional Pelaksanaan Kegiatan
KKG/MGMP Depdiknas. 1998. Pedoman Gugus Sekolah. Depdiknas. 2006.
Revitalisasi MKKS/KKKS.
D. Prosedur Kegiatan5Pengantar, fasilitator Pengantar,
fasilitator menjelaskan tujuan dan menjelaskan tujuan dan proses
penyusuan proses penyusuan kebijakan, visi dan misi kebijakan, visi
dan misi KKG/MGMP KKG/MGMP
45Pembacaan dan Pembacaan dan penyusunan penyusunan kibijakan
kibijakan operasional operasional KKG/MGMP KKG/MGMP
40
1
2
Penyusunan visi Penyusunan visi dan misi dan misi KKG/MGMP
KKG/MGMP
3 10Presentasi hasil diskusi & Penguatan
4
1. Pengantar (5 menit)Fasilitator membuka sesi dengan
menyampaikan bahwa kompetensi kepemimpinan bagi para kepala sekolah
dan pengawas berhubungan erat dengan pembimbingan dalam proses
pengembangan rencana strategis KKG/MGMP. Fasilitator merangkum isi
dari Pengantar Unit ini kepada peserta sebagai pengarahan.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
25
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPKemudian fasilitator menjelaskan
tujuan untuk sesi ini, yaitu penyusunan visi misi dan tujuan dari
rencana strategis untuk KKG/MGMP.
2. Penyusunan kebijakan operasional untuk KKG/MGMP (45
menit)Fasilitator mengarahkan peserta kepada Sumber 1 (Lihat Bagian
F. Bahan Bacaan) Pedoman Untuk Kebijakan Operasional Pelaksanaan
Kegiatan KKG/MGMP. Fasilitator meminta naskah ini dibaca dalam
kelompok selama 10 menit. Kemudian peserta diminta untuk
mempertimbangkan pentingnya kebijakan operasional untuk menjamin
kualitas dan relevansi KKG/MGMP secara kesinambungan, dan materi
pokok yang perlu dimasukkan dalam kebijakan operasional. Pernyataan
berikut ini perlu didiskusikan:
Hal Pokok untuk Kebijakan Operasional Manfaat-manfaat yang
diharapkan. Pihak yang terlibat dalam kegiatan gugus, baik orang
maupun lembaga, termasuk jumlah guru per sekolah, jumlah kehadiran
Guru pemandu yang akan membimbing, termasuk proses seleksi Peran
masing-masing dalam kegiatan KKG/MGMP termasuk rencana kunjungan ke
selokah sebagai tindak lanjutan dari pengawas Jenis kegiatan yang
akan dilakukan Jenis kegiatan tindak lanjut di sekolah Pengelolaan
Kegiatan KKG/MGMP dan kebijakan operasional, termasuk tempat,
frekuensi, waktu, anggaran, penelolaan penyelenggaran kegiatan
Strategi untuk monitoring dan evaluasi, termasuk absensi dan
keaktifvan guru, serta output apa yang akan diminta dari setiap
unsur para guru, kepala sekolah dan pengawas, sebagai anggota
KKG/MGMP; dan bagaimana output ini akan dinilai. Kerjasama dengan
instansi lain seperti LPMP dan LPTK setempat untuk dapat
pembimbing, penilaian dan monitoring.
Setelah diskusi selesai, peserta diminta untuk menyusun
kebijakan operasional untuk KKG/MGMP mereka sendiri, dengan
memastikan bahwa pernyataan dijawab dalam tulisan mereka.
Fasilitator mengarah perhatian mereka kepada contoh kerangka
sistematika untuk penyusunan kebijakan operasional
pertanggunjawaban mutu KKG/MGMP (Lihat Bahan 1 yang dilampirkan:
Kebijakan Operasional Pertanggunjawaban Mutu KKG/MGMP)
3. Penyusunan visi, misi dalam kelompok (40 menit) 26 Program
BERMUTU
Program BERMUTU
Dengan kebutuhan yang diuraikan dalam proses penentuan kebijakan
operasional, sekarang peserta sudah siap untuk menyusun visi dan
misi KKG/MGMP. Sebagai langkah pertama Fasilitator meminta peserta
membaca dan mendiskusikan Bahan Bacaan F.1. Rencana Strategis
KKG/MGMP yang telah didistribusikan selama 10 menit. Selesai naskah
dibaca, fasilitator mendidistribusikan format untuk penyusunan
visi, misi dan tujuan, (lihat di bawah ini). Selama 15 menit,
peserta mendiskusikan bersama gagasan mereka tentang visi dan misi
yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan yang sudah dikaji, dan
kebijakan operasional yang baru disusun. Tujuan diskusi adalah
untuk menyetujui inti dari visi dan misi KKG/MGMP mereka. Kemudian
fasilitator meminta mereka memperhatikan makna kata visi dan misi
dalam format berikut ini. Akhirnya peserta menyusun visi dan misi
bersama, sesuai dengan makna visi dan misi yang dirincikan dalam
bacaan yang baru dikaji.
Visi dan Misi Rencana Strategis KKG/MGMP
Visi
menggambarkan profil KKG/MGMP yang diinginkan di masa depan.
Diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakni akan terjadi
Misi merupakan
penjabaran visi dalam bentuk rumusan tujuan, kewajiban,
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.
4
Penguatan (10 menit)Fasilitator meminta perwakilan dari kelompok
menjelaskan bagaimana peran visi dan misi seharusnya berdampak pada
program KKG/MGMP dan motivasi semua pihak yang terlibat.
Fasilitator meminta semua peserta menyimpan format kebijakan
operasional dan visi dan misi KKG/MGMP dalam portofolio
E. Bahan Bacaan1. Pedoman Untuk Kebijakan Operasional
Pelaksanaan Kegiatan KKG/MGMP(Sumber: Suyitno, Ganif Rojikin, Aceh
2007)
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
27
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPTujuan pertemuan KKG/MGMP Pertemuan
KKG/MGMP merupakan mekanisme pendukung utama bagi para guru untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam melakukan proses
pembelajaran di kelas. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan
kepada guru untuk: Membuat dan mengujicobakan bahan-bahan atau alat
peraga dan alat bantu pengajaran yang akan dipergunakan di kelas
masing-masing.
Mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi di kelas danmenerima
saran-saran dari guru inti dan guru-guru lainnya (peer
teachers).
Menerima pelatihan lebih lanjut untuk melengkapi sesuatu yang
telah diterima dalam pelatihan di berbagai tingkat. Kegiatan yang
Dilaksanakan dalam Pertemuan KKG/MGMP Pada umumnya kegiatan
KKG/MGMP membahas masalahmasalah pembelajaran, misalnya: RPP,
termasuk membuat langkahlangkah pembelajaran, membuat dan
mengujicobakan alat bantu belajar, serta peer teaching. Kegiatan
KKG/MGMP hendaknya bervariasi dan diupayakan melibatkan peserta
secara aktif. Contoh-contoh kegiatan itu di antaranya adalah:
Mengujicobakan kegiatan baru (contohnya, percobaan IPA atau
permainan bahasa). Membuat dan mencobakan alat bantu mengajar. Peer
teaching diikuti dengan diskusi. Menyaksikan tayangan video tentang
guru yang sedang mengajar. Mengunjungi sekolah-sekolah.
Mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Mengkaji buku penggunaannya.
teks dan mendiskusikan cara
Dalam pertemuan tersebut juga harus ada kesempatan bagi para
peserta untuk menyampaikan masalah-masalah yang relevan untuk
didiskusikan dalam kelompok.
Guru Pemandu Untuk menunjang kemajuan pelaksanaan pembelajaran
perlu ada orang di masing-masing KKG/MGMP yang mempunyai keahlian
melatih dan membantu rekan-rekan guru lainnya. Untuk hal ini,
sistem guru pemandu telah dikembangkan. Guru Pemandu adalah guru di
masing-masing KKG/MGMP yang telah dilatih untuk
28
Program BERMUTU
Program BERMUTU
membantu rekannya, mahir dalam pengelolaan pengajaran, serta
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat disebarkan ke
rekan-rekan guru lain di gugusnya. Penyebaran tersebut dapat
berlangsung melalui kegiatan KKG/MGMP maupun kegiatan langsung di
sekolah dan kelas. Biasanya dipilih guru pemandu untuk setiap mata
pelajaran pokok, termasuk mata pelajaran yang menjadi fokus
PAKEM/CTL, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA,
dan IPS. Salah satu orang guru pemandu bertanggung jawab atas
setiap mata pelajaran yang menjadi fokus program PAKEM, yaitu:
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Guru pemandu dapat
dipilih dari guru dengan kriteria sebagai berikut. Harus memiliki
pengalaman mengajar minimal selama 3 tahun. Memiliki kemampuan dan
dedikasi yang tinggi serta berhasil sebagai guru. Mau dan mampu
mempelajari pendekatan dan metodologi baru. Mampu melatih guru
lain, serta mengkomunikasikan ide-ide, dan temuan-temuan baru
kepada kepala sekolah dan pengawas. Untuk melaksanakan tugasnya,
guru inti hendaknya: Dilatih sebagai ahli dalam mata pelajaran.
Mengetahui kebutuhan rekan-rekan guru. Bersama rekan-rekan guru,
kepala sekolah, dan pengawas merencanakan program KKG/MGMP.
Memimpin sebagai KKG/MGMP. Guru Hendaknya guru tidak hanya ikut
hadir dalam kegiatan KKG/MGMP, tetapi aktif terlibat dalam kegiatan
tersebut, misalnya: mengemukakan pendapat tentang suatu masalah,
mengemukakan ide pembuatan alat bantu belajar, dan aktif dalam
ujicoba atau simulasi kegiatan belajar mengajar. Fasilitator juga
harus menerapkan hasil pertemuannya di sekolahnya dan memberi umpan
balik terhadap keberhasilan penerapan di sekolah. Tugas guru antara
lain adalah: Memberi KKG/MGMP. masukan untuk perencanaan kegiatan
fasilitator pelaksanaan kegiatan
Menghadiri kegiatan KKG/MGMP.
Menyumbangkan pikiran dan pemecahan masalah yang diangkat di
KKG/MGMP.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
29
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP Konsisten dalam menerapkan
hasil-hasil KKG/MGMP di kelas/sekolah masing-masing. Memberikan
umpan balik kepada guru pemandu mata pelajaran dan kepala sekolah
atau pengawas sekolah tentang penerapan hasil KKG/MGMP dan
penataran. Peran Kepala Sekolah Kepala sekolah sangat tahu tentang
kebutuhan sekolahnya. Sebaiknya beliau aktif terlibat dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP ini. Kepala sekolah
yang sering ikut serta dan menunjukkan minat terhadap kegiatan
KKG/MGMP akan lebih memberi semangat kepada gurunya. Fasilitator
juga hendaknya membantu dan memonitor guru-gurunya dalam penerapan
hasil kegiatan KKG/MGMP di kelas. Tugasnya antara lain adalah:
Melaksanakan konsultasi dengan guru pemandu mata pelajaran mengenai
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya sebagai masukan
untuk perencanaan kegiatan pembelajaran. Menghadiri dan ikut serta
dalam kegiatan KKG/MGMP dan MKKS. Memonitor pelaksanaan tindak
lanjut kegiatan KKG/MGMP di sekolah yang dipimpinnya. Memberikan
penataran guru. Peran Pengawas Pengawas hendaknya hadir setidaknya
satu kali sebulan dalam pertemuan mingguan. Hal tersebut
dimaksudkan agar pengawas bisa melihat langsung kegiatan nyata apa
yang sedang dilaksanakan pada KKG/MGMP dan ia dapat memberikan
bantuan dan saran-saran yang bermanfaat bagi para peserta. Pengawas
dapat mengunjungi semua sekolah di wiliyah binaannya
(rayon/subrayon) secara teratur untuk mengetahui keadaan dan
kebutuhan setiap sekolah dan guru. Oleh karena itu, beliau berperan
sebagai pembantu dalam penyusunan dan pelaksanaan program gugus dan
memberi semangat kepada guru untuk ikut serta dalam kegiatan gugus
serta menerapkan hasil kegiatan gugus di kelasnya masing-masing.
Tugas pengawas antara lain adalah: Memonitor kegiatan masing-masing
sekolah dan kelas. Membantu para guru inti dalam perencanaan dan
persiapan kegiatan KKG/MGMP sesuai kebutuhan guru. Menghadiri dan
ikut serta dalam kegiatan KKG/MGMP dan MKKS. umpan balik tentang
penerapan hasil
30
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Memonitor pelaksanaan tindak lanjut dan dampak hasil KKG/MGMP
dan penataran di sekolah. Membantu guru dalam masalah kegiatan
belajar mengajar. Memberikan umpan balik kepada guru dan kepala
sekolah tentang hasil supervisi.
2. Rencana Strategis KKG/MGMP(Sumber: Depdiknas Manajemen dan
Pemanfatan gugus Sekolah)Rancang bangun program KKG/MGMP merupakan
salah satu bagian yang sangat menentukan dalam peningkatan kinerja
KKG/MGMP. Kegiatan penyusunan rancang bangun merupakan kegiatan
awal dari serangkaian sistem manajemen kinerja KKG/MGMP yang sangat
penting. Rancang bangun program KKG/MGMP sangat bermanfaat untuk
pencapaian visi, misi, dan tujuan KKG/MGMP yang berkualitas dan
realistis. Rencana Pengembangan program KKG/MGMP merupakan rencana
yang komprehensif untuk mengoptimalkan pemanfaatan segala
sumberdaya yang ada dan yang mungkin diperoleh guna mencapai tujuan
yang diinginkan di masa datang. Rencana pengembangan KKG/MGMP harus
berorientasi ke depan dan secara jelas bagaimana menjembatani
antara kondisi saat ini dan harapan yang ingin dicapai di masa
depan. Rencana pemgembangan KKG/MGMP merupakan rencana yang secara
komprehensif memperhatikan peluang dan ancaman dari lingkungan
eksternal, memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal, dan
kemudian mencari dan menemukan strategi dan program-program untuk
memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki, mengatasi
tantangan dan kelemahan yang ada, guna mencapai visi yang
diinginkan. Dengan demikian dalam rencana pengembangan KKG/MGMP
harus tergambar secara jelas: 1. Visi KKG/MGMP yang menunjukkan
gambaran MGMP di masa datang (jangka panjang) yang diinginkan. 2.
Misi KKG/MGMP yang merupakan tindakan/upaya untuk mewujudkan visi
KKG/MGMP yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Tujuan pengembangan
MGMP yang merupakan apa yang ingin dicapai dalam upaya pengembangan
MGMP pada kurun waktu menengah, misalnya untuk 3-6 tahun. Penentuan
visi, misi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan tujuan; a. Penentuan
visi Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil KKG/MGMP
yang diinginkan di masa depan. Imajinasi ke depan akan selalu
diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakni akan terjadi. Visi
juga harus
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
31
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPmempertimbangkan potensi yang
dimiliki KKG/MGMP dan harapan masyarakat yang dilayani. Rumusan
visi hendaknya: a) mencerminkan apa yang ingin dicapai, b)
memberikan arah dan fokus, c) mampu menjadi perekat dan menyatukan
berbagai gagasan, strategi yang terdapat dalam sebuah KKG/MGMP, d)
memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran
harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan
KKG/MGMPnya, e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam
lingkungan MGMP, f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan
KKG/MGMP. Dengan visi yang jelas diharapkan mampu: a) menarik
komitmen dan mengggerakkan orang, b) menciptakan makna bagi
kehidupan anggota, c) menciptakan standar keunggulan dan d)
menjembatani keadaan sekarang dan masa depan. b. Perumusan misi
Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tujuan, kewajiban,
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.
Rumusan misi hendaknya menjawab pertanyaan siapa KKG/MGMP dan apa
yang dilakukan KKG/MGMP. Dengan demikian rumusan misi hendaknya: a)
melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi, b) memberikan
petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai, c) memberikan petunjuk
kelompok sasaran mana yang akan dilayani, d) memperhitungkan
berbagai masukan dari stakeholder. c. Penentuan keyakinan dasar
Perwujudan visi melalui misi KKG/MGMP memerlukan waktu yang lama
atau perjalanan panjang ke suatu keadaan yang belum pernah dialami.
Dalam perjalanan tersebut akan dijumpai banyak rintangan,
kegagalan, dan keberhasilan. Oleh karena itu diperlukan semangat
besar untuk menempuh perjalanan panjang tersebut untuk menghindari
penghentian perjalanan hanya karena terjadinya kegagalan. Semangat
besar hanya akan dimiliki oleh seluruh karyawan yang memiliki
keyakinan dasar yang kuat terhadap kebenaran visi dan misi
KKG/MGMP. Contoh KKG/MGMP yang pengurusnya memiliki keyakinan bahwa
peraihan visi dan pelaksanaan misi dapat dilakukan melalui
kerjasama antara lain dirumuskan dengan pernyataan berikut. Melalui
kerja sama dan komitmen, kami akan membangun potensi kekuatan kami
untuk mencapai visi melalui pelaksanaan misi untuk memberikan
fasilitasi kepada guru-guru IPA .
32
Program BERMUTU
Program BERMUTU
F. DAFTAR PUSTAKAFajar, Malik. 2003. Kepmendikbud No. 162/U/2003
tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Jakarta:
Biro Kepegawaian Depdiknas. Indrawati, 2008. Pengembangan Program
MGMP.Widiaiswara PPPPTK IPA Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi. 2001.
Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi
Cita. Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori dan Praktek. Bandung:
Refika Aditama. Sidi, Indra Jati. 2002. Rambu-Rambu Penilaian
Kinerja Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Sutadji, Imam. 1992. MGMP.
Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikdasmen, Proyek pengadaan sarana dan
peningkatan mutu Dikmenum.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
33
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
G. BahanKebijakan Operasional Pertanggunjawaban Mutu
KKG/MGMPLembaga pelaksana Alamat Penanggungjawab Pengantar Visi
KKG/MGMP Misi KKG/MGMP Kebijakan tentang: Guru pemandu Kehadiran
guru, kepala sekolah dan pengawas Peran guru, kepala sekolah dan
pengawas Frekwensi perteman dan tempat Jenis Kegiatan (termasuk
PTK, Lesson study, studi banding ke sekolah lain) Output per
semester untuk guru, kepala sekolah dan pengawas Jenis kegiatan
Jenis kegiatan tindak lanjut di sekolah Kerjasama dengan LPMP untuk
monitoring; dan LPTK untuk dapat bimbingan, assessmen dan penilaian
untuk RPL/kredit poin Strategi Monitoring dan evaluasi Penulisan
laporan Anggaran dan kontribusi sekolah, pihak lain.
34
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Unit 2: PELAKSANAAN PENGELOLAAN KUALITAS KKG/MGMP
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
35
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
2.1. Penyusunan Program Kerja KKG/MGMPWaktu 100 Menit
A. PengantarProgram kerja KKG/MGMP memuat seluruh aspek
kebutuhan guru atau permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Penyusunan
program kerja KKG/MGMP hendaknya disusun oleh kepala sekolah dan
pengawas bersama pengurus KKG/MGMP dengan menjabarkan visi dan misi
dalam program, berdasarkan kebijakan operasional yang sudah disusun
termasuk tentang jenis kegiatan yang sesuai, serta memperhatikan
hasil dari analisis SWOT dan kebutuhan guru. Keberhasilan sesi ini
tergantung dari nara sumber (lebih dari satu orang, kalau mungkin)
yang seharusnya guru senior dari gugus/rayon MGMP yang
berpengalaman dalam penyusunan program KKG/MGMP. Narasumber perlu
membawa beberapa contoh program KKG/MGMP yang sudah dilaksanakan di
lapangan. Peserta diminta membawa format kebijakan operasional,
visi and misi yang telah diisikan ke sesi ini.
B. TujuanTujuan pelatihan pada topik ini adalah untuk: Melatih
kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam menyusun program kerja
KKG/MGMP sesuai dengan pola perencanaan strategis, dan berdasarkan
permasalahan yang ada di lapangan (kelas/sekolah).
C. Alat/ Bahan1. Alat Alat presentasi seperti komputer/lap top,
LCD, OHP, disesuaikan dengan kondisi yang ada. 2. Bahan Format:
Program kerja KKG/MGMP 3. Sumber Depdiknas. 1998. Pedoman Gugus
Sekolah. Depdiknas. 2006. Revitalisasi MKKS/KKKS.
36
Program BERMUTU
Program BERMUTU
4. Nara sumber (salah satu anggota pengurus KKG/MGMP yang
berpengalaman penyusunan program KKG/MGMP.)
D. Prosedur Kegiatan5Pengantar Pengantar Fasilitator menjelaskan
Fasilitator menjelaskan topik penyusunan topik penyusunan program
KKG/ MGMP program KKG/ MGMP
20
60
Paparan nara Paparan nara sumber tentang sumber tentang KKG/MGMP
KKG/MGMP
Penyusunan Penyusunan program kerja KKG program kerja KKG dan
MGMP dan MGMP
1
2
3
15Merangkum Program kerja KKG dan MGMP
4
1. Pengantar (5 menit)Fasilitator menjelaskan kepada pleno
tentang topik pembahasan sesi ini yaitu tentang penyusunan program
KKG dan MGMP 2. Paparan nara sumber tentang KKG/MGMP (20 menit)
guru pemandu, anggota pengurus KKG/MGMP
Nara sumber menyajikan hal-hal yang terkait dengan penyusunan
rencana kerja KKG/MGMP. Hal-hal yang disajikan antara lain: a.
penyusunan program KKG/MGMP pengelolaan KKG (per mata pelajaran
atau per kelas, kegiatannya apa, persiapan dan pelaksanaannya
bagaimana).
b.
pengaturan program KKG/MGMP (siapa yang bertanggung jawab, siapa
yang memandu, bagaimana peran KS dan PS). c. d. e. contoh program
yang bervariasi pendanaan KKG/MGMP kunci kiat sukses KKG/MGMP
Nara sumber menyebarluaskan Format Format: Program kerja
KKG/MGMP (Bahan yang dilampirkan) sebagai format
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
37
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPyang perlu diikuti. Setelah paparan
nara sumber dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab selama 10
menit.
3. Penyusunan program KKG dan MGMP (60 menit)Selama 30 menit
setiap kelompok berdiskusi dan menyusun program KKG/MGMP. Tugas
setiap kelompok adalah:
a. mengidentifikasi
topik-topik yang dibahas dalam KKG/MGMP: (contoh: penyusunan
KTSP, modeling, pembuatan soal dan ide inovatif seperti PTK, Kajian
Kritis Bahan Ajar, open kelas dari program Lesson study)
b. menentukan waktu pelaksanaan (kapan dan berapa lama). c.
menyusun program KKG/MGMP untuk 16 kali pertemuan. Hasil diskusi
kelompok ditulis di kertas dipresentasikan dan dipajangkan (10
menit). plano,
4. Rangkuman Program kerja KKG dan MGMP (15)Nara sumber dan
fasilitator mengundang peserta untuk meberikan komentar atas
kualitas program KKG/MGMP yang disusun. Fasilitator minta mereka
semua disimpan di portofolio masing masing anggota.
E. Bahan BacaanProgram KKG / MGMP(Sumber: Depdiknas. 2006.
Revitalisasi MKKS/KKKS)
1.
Langkah-langkah pengembangan program KKG/MGMP : Pengembangan
program KKG/MGMP disusun untuk mendukung pelaksanaan tupoksi
KKG/MGMP. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap tugas
dan fungsi KKG/MGMP secara cermat yaitu: a b. c. Menganalisis
kebutuhan KKG/MGMP berdasarkan tupoksi: Menganalisis tupoksi;
kebijakan nasional yang berkaitan dengan
Menganalisis kesenjangan situasi sekarang dan yang diinginkan
dengan menggunakan satu atau beberapa pendekatan dan metode yang
efektif.
Situasi sekarang: Harus ditentukan kuantitas dan kualitas
(kompetensi) guru dan pegawai yang sekarang dan masa depan termasuk
analisis tujuan, iklim, serta kendala internal dan eksternal
KKG/MGMP; Situasi yang diinginkan: Harus diidentifikasi kondisi
yang diinginkan untuk keberhasilan KKG/MGMP berorientasi pada
standar kompetensi guru dan standarstandar lainnya sesiau peraturan
yang berlaku (PP no 19/2005).
38
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Perbedaan kesenjangan antara sekarang dan yang diperlukan akan
menunjukkan kebutuhan KKG/MGMP dengan skala prioritas. 2.
Mengidentifikasi penyebab masalah kinerja dan atau peluang; Sangat
perlu diketahui hasil pengukuran kinerja KKG/MGMP dan guru serta
siswa untuk dapat menetukan solusi yang tepat. Dua pertanyaan
berikut harus di ajukan bagi setiap kebutuhan yang diidentifikasi.
Apakah seluruh guru telah menunjukkan kinerja yang optimal? Apakah
tujuan MGMP telah sesuai dengan visi misi MGMP yang telah
ditetapkan? 3. Mengidentifikasi solusi dan peluang pertumbuhan;
Jika para guru telah melaksanakan pekerjaan dengan efektif, maka
perlu dipertahankan dan ditingkatkan kinerja guru. Kegiatan
pengembangan organisasi jika tidak terletak pada kompetensi dan
kinerja guru maka perlu di tinjau secara sistematis kemungkinan
perencanaan strategik, manajemen kinerja, dan restrukturisasi
organisasi serta pembinaan tim yang efektif. 4. Mengidentifikasi
prioritas (berkaitan dengan efektifitas biaya, peraturan
perundang-undangan, kebijakan, dan desakan pelanggan); Langkah
berikutnya adalah mengkaji kebutuhan KKG/MGMP, pengembangan
kompetensi guru dan SDM lainnya, pengembangan KKG/MGMP, dan atau
intervensi dalam kaitannya dengan kadar pentingnya bagi tujuan,
realitas, dan kendala KKG/MGMP. 5. 6. Menyusun rencana kinerja
tahunan berdasarkan skala prioritas jangka pendek, menengah, dan
panjang. Menyusun instrumen pengukuran efektivitas program MGMP.
Pengukuran program MGMP adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keefektifan dan kegagalan suatu
rancang bangun yang disusun sesuai dengan program, kebijakan,
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi,
misi dan strategi MGMP Dalam menyusun instrumen pengukuran program
MGMP digunakan pembanding-pembanding antara lain: Program kerja dan
tingkat pencapaian tahun-tahun sebelumnya; Program kerja dan
pencapaian kinerja MGMP ; Pengukuran program kerja merupakan bagian
dari pengukuran kinerja MGMP. Tinggi rendahnya tingkat pencapaian
kinerja MGMP mencerminkan pula tingkat
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
39
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPkeefektifan program kerjanya. Oleh
karena itu dalam pengukuran efektifitas program kerja perlu
dianalisis tingkat pencapaian komponen-komponen secara menyeluruh
pada tahapan proses perencanaan yaitu apa, mengapa, bagaimana,
bilamana, siapa, penilaian dan kemungkinan perubahan rencana.
40
Program BERMUTU
Program BERMUTU
F. DAFTAR PUSTAKADepdiknas. 2006. Revitalisasi MKKS/KKKS. Fajar,
Malik. 2003. Kepmendikbud No. 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah. Jakarta: Biro Kepegawaian Depdiknas.
Indrawati, 2008. Pengembangan Program MGMP.Widiaiswara PPPPTK IPA
Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam
Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi Cita. Rohiat. 2008.
Manajemen Sekolah: Teori dan Praktek. Bandung: Refika Aditama.
Sidi, Indra Jati. 2002. Rambu-Rambu Penilaian Kinerja Sekolah.
Jakarta: Depdiknas. Sutadji, Imam. 1992. MGMP. Jakarta: Depdikbud,
Ditjen Dikdasmen, Proyek Pengadaan Sarana dan Peningkatan Mutu
Dikmenum.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
41
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
G. BahanFormat: Program kerja KKG/MGMP PROGRAM KERJA KKG/MGMP
Gugus Sekolah /MGMP : ................................... Kecamatan
: .................................... Kabupaten/Kota :
...................................... Kelas/Mata Pelajaran :
..
No
Materi Uraian Produk Kegiatan Kegiatan
Waktu
Tempat
Pemandu
Alat / Sumber
Pendamping
42
Program BERMUTU
Program BERMUTU
2.2. PEMBERDAYAAN KKG/ MGMP SEBAGAI KOMUNITAS BELAJAR Waktu 150
Menit
A. PendahuluanKKG/MGMP sebagai suatu forum atau wadah
profesional guru (kelas/mata pelajaran) yang berada pada suatu
wilayah kabupaten/ kota/ kecamatan/sanggar/gugus sekolah yang
prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan dari, oleh, dan untuk
guru dari semua sekolah. KKG/MGMP adalah suatu organisasi non
struktural yang bersifat mandiri, berasaskan kekeluargaan, dan
tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga lain. Peran dan
potensi KKG/MGMP perlu direvitalisasi sehingga dapat digunakan
sebagai wadah untuk menyelesaikan program peningkatan mutu guru
dengan mengunakan para guru sendiri sebagai sumber belajar secara
kolegial. Ada beberapa model kegiatan untuk peningkatan kualitas
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh para guru secara kolaborasi.
Salah satunya adalah melalui kegiatan Lesson study (LS). Lesson
study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidikan melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar. Dengan demikian Lesson study bukan
metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson study
dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan
situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru. Keberhasilan
sesi ini tergantung dari saksian langsung contoh Open Class, salah
satu kegiatan dari program Lesson study. Ini dapat dilakukan
melalui tayangan atau kalau memungkinkan, akan lebih baik lagi
studi banding ke sekolah dimana ada guru/kepala sekolah yang pernah
ikut Lesson study.
B. TujuanSetelah mengikuti pelatihan para peserta mampu:
1. Menjelaskan dan mengobservasi penerapan lesson study bidang
studi(langkah pelaksanaan) di tempat masing-masing.
2. Mengidentifikasi sumber dan proses yang diperlukan untuk
menerapkanLesson study di KKG/MGMP
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
43
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
C. Alat, Bahan, dan Nara Sumber1. Alat Alat presentasi seperti
komputer/lap top, LCD, OHP, dll., disesuaikan dengan kondisi yang
ada. 2. Bahan
1. Tayangan tentang Lesson study 2. Lembar Observasi Open Class
3. Lesson study untuk meningkatkan Profesionalisme Guru (PP,
Ibrohim,FMIPA, UM. 2007) 3. Sumber Depdiknas. 1998. Pedoman Gugus
Sekolah. Depdiknas. 2006. Revitalisasi MKKS/KKKS. Suherneti: 2007.
Lesson study 4. Nara sumber Fasilitator, dan guru yang telah
berhasil melaksanakan lesson study.
D. Prosedur Kegiatan30Penjelasan tentang Penjelasan tentang apa,
mengapa, apa, mengapa, bagaimana, siapa yang bagaimana, siapa yang
melaksanakan dan melaksanakan dan dimana pelaksanaan dimana
pelaksanaan lesson study? lesson study?
60
60
1
Melihat tayangan Melihat tayangan film tentang film tentang
praktek lesson praktek lesson study, serta diskusi study, serta
diskusi tentang hasil tentang hasil pengamatan pengamatan
Diskusi & Diskusi & penyusunan penyusunan proposal untuk
proposal untuk penerapan LS di penerapan LS di KKG/MGMP
KKG/MGMP
3
2 10Penguatan, kesimpulan, dan tugas mandiri untuk
mengimplementasikan di lapangan (mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, refleksi, dan pelaporan) sebagai strategi pembinaan
guru
4
44
Program BERMUTU
Program BERMUTU
1. Penjelasan tentang Lesson study (waktu 30 menit) Nara sumber
mendistribusikan bacaan Lesson study dan meminta peserta mencari
jawaban untuk pertanyaan berikut dalam pembacaannya.
Apa Lesson study itu, termasuk strategi utama untukmeningkatkan
mutu pembelajaran?
Bagaimana melaksanaakan Lesson study? MengapaLesson
pembelajaran? study dapat meningkatkan kualitas
Di mana Lesson study dilaksanakan? Siapa yang melaksanakan
Lesson study. (guru matapelajaran sejenis berkolaborasi menyusun
rencana, mengidentifikasi masalah dan menyusun alat pelajaran dan
melaksanaakan secara kolaborasi.
Selesai kegiatan ini, narasumber memimpin diskusi pleno tentang
ciri khas Lesson study dan mengapa sudah berhasil menarik perhatian
dari guru. 2. Melihat tayangan Lesson study (60 menit) Pada
kegiatan ini para peserta disiapkan untuk memperhatikan secara
saksama, modeling pengajaran yang akan berlangsung dalam tayangan.
Mereka membahas bersama format yang digunakan untuk mengikuti
modeling tersebut. Lember Observasi Open Kelas (lihat Bahan 2,
dilampirkan) didistribusikan pada peserta. Narasumber memberikan
nasehat bahwa salah satu ciri khas observasi pengajaran khas lesson
study, adalah fokus pengamatan diarahkan pada perilaku siswa. Ini
menggarisbawahi pentingnya hasil belajar siswa dalam evaluasi
pembelajaran. Setelah membahas Lember Observasi Open Kelas, peserta
melihat tayangan dan membuat catatan, dengan mengisi format.
Sesudah tayangan selesai nara sumber memimpin diskusi pleno tentang
apa yang direkam dan disaksikan. Fasilitator dan membuat rangkuman
dari ide pokok yang disampaikan.
3. Diskusi dan penyusan (60 menit)Pada diskusi ini peserta
diskusi bagaimana kegiatan Lesson study dapat dimasukkan dalam
program dan kegiatan KKG/MGMP mereka. Mereka menyusun proposal
tentang apa yang diperlukan untuk menghasilkan lesson study sebagai
salah satu inovasi di tempat mereka. Maksud proposal iti adalah
untuk dapat dukungan dari Komite Sekolah dan Dinas akan pelaksanaan
satu program Lesson study di gugus ini. Satu hal yang perlu
dimasukkan dalam proposal adalah dukungan atas ketersediaan
pelatihan TOT tingkat kecamatan/kabupaten guru,
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
45
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPkepala sekolah dan pengawas dalam
pelaksanaan LS. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah: Siapa
yang akan dilatih
Dimana Lesson study di laksanakan Apa tujuan khusus Lesson study
di gugus mereka Matapelajaran yang akan menjadi fokus
Penyusunan Program Lesson study Bagaimana bentuk kerjasama di
antara sekolah sehingga adalah kunjungan dari sekolah lain ke
sekolah yang melaksanakan modeling secara bergiliran Anggaran yang
dibutuhkan
Integrasi proses Plan, Do, See dalam program semesterKKG/MGMP
Pendamping
Monitoring dan evaluasi dampak program Lesson study4. Penguatan
(10 menit) Fasilitator memberikan penguatan tentang pentingnya
proposal ditindaklanjuti, termasuk dengan kesepakatan dari kepala
sekolah dan komite sekolah untuk mendukung program ini dengan
sumber BOS sekolah. Fasilitator memberikan motivasi kepaa peserta
untuk mulai proses penerapan di sekolah mereka sebagai langkah
awal. Sumber PP Lesson study untuk meningkatkan Profesionalisme
Guru (PP, Ibrohim, FMIPA, UM., 2007) dapat digunakan sebagai materi
advokasi. Akhirnya fasilitator meminta agar proposal juga disimpan
di portofolio masing-masing kepala sekolah sebagai bagian dari
rencana mereka untuk meningkatkan program KKG/MGMP ini.
E. Bahan BacaanLesson study(Sumber: Suherneti Pendampingan
Berbasis LS, Jawa Barat.)Lesson study adalah suatu model pembinaan
profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip
kolegilitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Dengan demikian Lesson study bukan metode atau strategi
pembelajaran tetapi kegiatan Lesson study dapat menerapkan berbagai
metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan
permasalahan yang dihadapi guru.
46
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Lesson study sebagai strategi peningkatan profesionalisme guru
di jepang saat ini telah menyebar ke berbagai negara termasuk
negara maju seperti Amerika Serikat. Hal ini terjadi terutama sejak
diterbitkannya buku The Teaching Gap tahun 1999 yang memuat uraian
tentang proses pembelajaran di tiga negara termasuk Jepang. Selain
memuat perbandingan proses pembelajaran di Jepang, Jerman, dan
Amerika Serikat, buku tersebut juga mengulas tentang tradisi
guru-guru di Jepang untuk belajar dari proses pembelajaran aktual
yang kemudian dikenal dengan sebutan Lesson study dan menarik
perhatian pendidik sehingga dapat dikatakan telah menjadi milik
dunia.
Lewis,Perry dan Hurd ( 2003 ) menggambarkan tentang Lesson
study:Gambaran umum Lesson study : .Mempertimbangkan tujuan
pembelajaran dan perkembangan siswa dan merencanakan Lesson study
berdasarkan tujuan tersebut .Observasi Lesson study yang berfokus
pada pengumpulan data tentang aktivitas belajar siswa dan
perkembangannya Menggunakan data hasil observasi untuk melakukan
refleksi tentang pembelajaran secar mendalam dan lebih luas .Jika
diperlukan ,melakukan perencanaan ulang dengan topik yang sama
untuk melakukan lesson study pada kelas yang berbeda Tujuan Utama :
. Meningkatnya pengetahuan tentang bahan ajar Meningkatnya
pengetahuan
tentang pembelajaran . Meingkatnya kemampuan mengobservasi
aktivitas belajar . Semakin kuatnya hubungan kolegalitas . Semakin
kuatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan jangka panjang yang harus dicapai . Semakin meningkatnya
motivasi untuk selalu berkembang Meningkatnya kualitas rencana
pembelajran
Gambar 1: Gambaran umum tentang Lesson study
Gambar 1 memberikan gambaran bahwa kegiatan Lesson study
mendatangkan banyak manfaat yaitu meningkatnya pengetahuan guru
tentang materi ajar dan pembelajaran, meningkatnya pengetahuan guru
tentang cara mengobservasi aktivitas belajar siswa,menguatnya
hubungan kolegialitas baik antar guru maupun dengan observer
lainnya, menguatnya hubungan antara pelaksana pembelajaran
sehari-hari dengan tujuan pembelajaran jangka panjang, meningkatnya
motivasi guru untuk senantiasa berkembang,dan meningkatntya
kualitas rencana pembelajaran. Lesson study dilaksanakan dalam tiga
tahapan yaitu plan (merencanakan), do (melaksanakan), dan see
(merefleksi) yang berkelanjut. Dengan kata lain Lesson study
merupakan suatu cara
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
Perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran
47
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPpeningkatan mutu pendidikan yang
terus menerus dan berkelanjutan (continuous improvement). Skema
kegiatan Lesson study diperlihatkan pada Gambar berikut ini.
PLAN (Merencanakan)
DO (Melaksanakan)
SEE (Merefleksi)Gambar 2 : Tahapan Lesson study
Peningkatan mutu pendidikan melalui Lesson study dimulai dari
tahap perencanaan (plan) yang bertujuan untuk merancang
pembelajaran siswa dan berpusat pada siswa, bagaimana siswa supaya
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang
baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama, beberapa
guru dapat berkolaborasi atau guru-guru dan dosen dapat pula
berkolaborasi untuk memperkaya gagasan. Perencanaan diawali dari
analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa materi bidang studi, bagaimana
menjelaskan suatu konsep. Permasalahan dapat juga berupa pendagogi
tentang metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih
efektif dan efesien atau permasalahan fasilitas, bagaimana
mensiasati kekurangan fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru
secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson
plan, teaching materials berupa media pembelajaran dan lembar kerja
siswa serta metode evaluasi. Bahan ajar yang telah dirancang perlu
diujicoba sebelum diterapkan didalam kelas. Kegiatan perencanaan
memerlukan beberapa kali pertemuan (2-3 kali) agar lebih
mantap.
Pertemuan-pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara
guru-guru dan dosen-dosen dalam rangka perencanaan pembelajaran
48
Program BERMUTU
Program BERMUTU
menyebabkan terbentuknya kolegialitas antara guru dengan guru,
dosen dengan guru, dosen dengan dosen, sehingga dosen tidak merasa
lebih tinggi atau guru tidak merasa lebih rendah. Mereka berbagi
pengalaman dan saling belajar sehingga melalui kegiatan-kegiatan
pertemuan dalam rangka Lesson study ini terbentuk mutual learning
(saling belajar). Langkah kedua dalam Lesson study adalah
pelaksanaan (do) pembelajaran untuk menerapkan rancangan
pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam
perencanaan telah disepakati siapa guru yang akan
mengimplementasikan pembelajaran dan sekolah yang akan menjadi tuan
rumah. Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba efektifitas model
pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari sekolah yang
bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat
(observer) pembelajaran. Juga dosen-dosen atau mahasiswa melakukan
dalam pengamatan pembelajaran tersebut. Kepala sekolah terlibat
dalam pengamatan pembelajaran dan memandu kegiatan ini. Sebelum
pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan briefing kepada para
pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
direncanakan oleh seorang guru dan mengingatkan bahwa selama
pembelajaran berlangsung pengamat Tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran tetapi mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran.
Fokus pengamatan ditujukan pada interaksi siswa-siswa, siswa bahan
ajar, siswa-guru, dan siswa-lingkungan yang terkait dengan
kompetensi guru sesuai dengan UU no. 14 tentang guru dan dosen.
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat
sebelum pembelajaran dimulai. Para pengamat dipersilakan mengambil
tempat diruang kelas yang memungkinkan dapat mengamati aktivitas
siswa. Biasanya para pengamat berdiri disisi kiri dan kanan didalam
ruang kelas agar aktivitas siswa teramati dengan baik. Selama
pembelajaran berlangsung para pengamat tidak boleh berbicara dengan
sesama pengamat dan tidak mengganggu aktivitas dan konsentrasi
siswa. Para pengamat dapat melakukan perekaman kegiatan
pembelajaran melalui video camera atau foto digital untuk keperluan
dokumentasi dan bahan studi lebih lanjut. Keberadaan para pengamat
didalam ruang kelas disamping untuk mengumpulkan informasi juga
dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran yang sedang berlangsung
dan bukan untuk mengevaluasi guru. Langkah ketiga dalam kegiatan
lesson studi adalah Refleksi (see). Setelah selesai pembelajaran,
langsung dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu
oleh kepala sekolah atau personel yang ditunjuk untuk membahas
pembelajaran. Guru mengawali diskusi dengan menyampaikan
kesan-kesan dalam melaksanakan pembelajaran. Pengamat diminta
menyampaikan komentar dan lesson learnt dari pembelajaran terutama
berkenaan dengan aktivitas siswa. Dalam pendampingan, pendamping
menyampaikan kritik dan saran untuk guru secara bijak dengan
mengetengahkan kesuksesan guru saat diobservesi. Sebaliknya guru
menemukan sendiri kelemahannya bertolak dari
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
49
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPkesuksesan yang dikemukakan
pendamping. Berdasarkan masukan dari diskusi ini dapat dirancang
kembali pembelajaran berikut. Semua orang yang terlibat dalam
kegiatan Lesson study harus memperoleh lesson learnt, dengan
demikian kita membangun komunitas belajar melalui lesson study.
Lampiran: Instrumen Penilaian Pelaksanaan LESSON STUDY
Nama Sekolah : _ ________________________________ Hari / Tanggal
: _________________________________ Nama Guru
:_________________________________ Kelas :
_________________________________ Mata Pelajaran :
________________________________ Nama Observer :
__________________________ Jabatan :
__________________________Aspek Ya Tidak
1.Tahap perencanaan (plan) : Perancanaan tidak dilakukan
sendirian tetapi dilakukan bersama, berkolaborasi dengan beberapa
guru . Perencanaan diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi
dalam pembelajaran. Bersama-sama dengan observer mencari terhadap
permasalahan yang dihadapi dituangkan dalam rancangan pembelajaran
. Teaching materials yang telah dirancang sebelum diterapkan
didalam kelas. solusi yang
diujicoba
Kegiatan perencanaan memerlukan beberapa kali pertemuan (2-3
kali) agar lebih mantap.
2.Tahap pelaksanaan (do) pembelajaran : Dalam perencanaan telah
disepakati siapa guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran
dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah. Guru-guru lain dari
sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai
pengamat (observer) pembelajaran. Kepala sekolah terlibat dalam
pengamatan pembelajaran dan memandu kegiatan ini. Sebelum
pembelajaran dimulai dilakukan briefing kepada para pengamat Fokus
pengamatan ditunjukan pada interaksi siswa-siswa, siswa bahan ajar,
siswa-guru, dan siswa-lingkungan yang terkait dengan kompetensi
guru sesuai dengan UU no. 14
50
Program BERMUTU
Program BERMUTU
tentang guru dan dosen. Lembar observasi pembelajaran dimiliki
pengamat sebelum pembelajaran dimulai. oleh para
Para pengamat mengambil tempat diruang kelas yang memungkinkan
dapat mengamati aktivitas siswa. Selama pembelajaran berlangsung
para pengamat tidak berbicara dengan sesama pengamat dan tidak
mengganggu aktivitas dan konsentrasi siswa.
3.Tahap Refleksi (see):
Setelah selesai pembelajaran langsung dilakukan diskusi antara
guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala sekolah atau personel
yang ditunjuk untuk membahas pembelajaran.
Guru model mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan
dalam melaksanakan pembelajaran.
Pengamat diminta menyampaikan komentar dan lesson learnt dari
pembelajaran terutama berkenaan dengan aktivitas siswa. Guru model
dapat menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan pembelajaran
berikutnya.
Berdasarkan masukan dari diskusi maka dirancang kembali
pembelajaran berikut. Bandung, ..2008 Observer:
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
51
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
F. Daftar PustakaDepdiknas. 2006. Revitalisasi MKKS/KKKS.Jakarta
Fajar, Malik. 2003. Kepmendikbud No. 162/U/2003 tentang Pedoman
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Jakarta: Biro Kepegawaian
Depdiknas. Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi. 2001. Reformasi
Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi Cita.
Suherneti,nita. 2008. Penelitian Tindakan Sekolah: Pendampingan
Berbasis Lesson study salah satu alternatif untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam PAKEM di Gugus Binaan Kecamatan Lengkong Kota
Bandung. Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori dan Praktek.
Bandung: Refika Aditama. Sidi, Indra Jati. 2002. Rambu-Rambu
Penilaian Kinerja Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Sutadji, Imam. 1992.
MGMP. Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikdasmen, Proyek Pengadaan Sarana
dan Peningkatan Mutu Dikmenum.
52
Program BERMUTU
Program BERMUTU
G. Bahan1. Lembar ObservasiKegiatan Pembelajaran Dalam Lesson
study Pengamatan Kelompok:No. 1. Interaksi siswa-siswa Kegiatan
Belajar Siswa Uraian (deskripsi) Waktu
2. Interasksi siswa-guru (termasuk jenis pertanyaan, seimbang
jender) 3. Interasksi siswamedia/sumber belajar/LKS 6. Siswa dapat
membuktikan pemahaman 4. Siswa diam
5. Isi pembicaraan siswa
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
53
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
2. Lesson study untuk meningkatkan Profesionalisme Guru (PP,
Ibrohim, FMIPA, UM. 2007)
54
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
55
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
56
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
57
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
58
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
59
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
60
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
61
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
62
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
63
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
64
Program BERMUTU
Program BERMUTU
Unit 3: EVALUASI DAN REFLEKSI KEGIATAN KKG/MGMP
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
65
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMP
3.1. ANALISIS KEMAJUAN KKG/MGMPWaktu 100 menit
A. PengantarUntuk mengetahui apakah kegiatan KKG/MGMP berhasil,
perlu dilakukan kegiatan analisis kemajuan pelaksanaan KKG/MGMP
tersebut. Dalam menganalisis kemajuan KKG/MGMP perlu disusun
indikator dan format yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat
kemajuan KKG/MGMP dari waktu ke waktu maupun pada suatu kurun waktu
tertentu. Dengan demikian diharapkan melalui kegiatan analisis
kemajuan ini dapat diperoleh umpan balik terhadap pelaksanaan
kegiatan KKG/MGMP agar terus dapat meningkat dengan mengacu pada
hasil analisis dan rekomendasi/saran perbaikan.
B. TujuanSetelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu: 1.
menyusun aspek dan indikator kemajuan KKG/MGMP 2. menyusun
instrumen dan rubrik penilaian kemajuan KKG/MGMP
C. Alat, Bahan, dan Nara Sumber1. Alat Alat yang diperlukan
seperti komputer/lap top, LCD, OHP, dll., disesuaikan dengan
kondisi yang ada. 2. Sumber Depdiknas. 1998. Pedoman Gugus Sekolah.
Depdiknas. 2006. Revitalisasi MKKS/KKKS. 3. Nara sumber
Fasilitator, kepala sekolah, pengawas, dan instruktur/guru
inti.
66
Program BERMUTU
Program BERMUTU
D. Prosedur Kegiatan10Pengantar Fasilitator menjelaskan tujuan
sesi
30Menyusun Aspek, Indikator & cara pengumpulan data tentang
kemajuan KKG/MG
30Menyusun rubrik & penilaian kemajuan KKG/MGMP
1
2
3
10Laporan dan kesimpulan
20Menyusun strategi pelaksanaan penilaian dan anggota tim yang
terlibat
5
4
1. Pengantar (10 menit)Fasilitator membuka sesi dengan
menyampaikan pentingnya analisis kemajuan kegiatan KKG/MGMP. Dalam
menganalisis kemajuan KKG/MGMP perlu disusun indikator dan metode
pengumpulan data yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat
kemajuan KKG/MGMP pada akhir semester atau tahun. 2. Menyusun
aspek, indikator dan cara mengumpulkan
data tentang kemajuan KKG/MGMP (30 menit)Peserta dalam kelompok
mendiskusikan aspek dan indikator kemajuan kinerja KKG/MGMP.
Peserta diminta untuk mempertimbangkan pertanyaan seperti ini: i.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja KKG/MGMP? ii.
Data-data apa saja yang dibutuhkan dalam analisis kegiatan
KKG/MGMP? iii. Analisis indikator apa saja yang menunjukkan
keberhasilan program KKG/MGMP? Peserta diberikan format terlampir
sebagai satu contoh aspek kinerja yang sesuai dengan pola
pelaksanaan KKG/MGMP dalam program BERMUTU. Format diisikan dengan
berberapa contoh aspek kinerja, indikator dan pengumpulan data yang
relevan sebagai pedoman.
Pengelolaan Kualitas KKG/ MGMP
67
Pengelolaan Kualitas KKG/MGMPKinerja terkait dengan KKG/MGMP 1.
Penanggunjawab KKG/MGMP Indikator Rencana kerja KKG/MGMP memuat
kegiatan yang membantu guru dalam rutinitas pengajaran serta
kegiatan inovatif Program yang disusun untuk gugus didasarkan pada
in