Top Banner
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI PENAMBAHAN ZAT ADIKTIF DAUN PANDAN (Pandanus Amaryllifolius) TERHADAP KARAKTERISTIK BERAS ANALOG YANG DIPERKAYA DENGAN PROTEIN UDANG (SKRIPSI) OLEH AYYESHA DARA FAYOLA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
51

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

Mar 02, 2019

Download

Documents

dinhkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI

PENAMBAHAN ZAT ADIKTIF DAUN PANDAN

(Pandanus Amaryllifolius) TERHADAP KARAKTERISTIK

BERAS ANALOG YANG DIPERKAYA

DENGAN PROTEIN UDANG

(SKRIPSI)

OLEH

AYYESHA DARA FAYOLA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

ABSTRAK

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI

PENAMBAHAN ZAT ADITIF DAUN PANDAN (Pandanus Amaryllifolius)

TERHADAP KARAKTERISTIK BERAS ANALOG

YANG DIPERKAYA DENGAN PROTEIN UDANG

Oleh

AYYESHA DARA FAYOLA

Pengolahan ubi kayu menjadi beras analog selain dapat meningkatkan nilai

ekonomi ubi kayu, tapi juga mampu memberi kontribusi yang cukup menjanjikan

terhadap ketahanan pangan nasional. Untuk memenuhi gizi beras analog,

dikombinasikan dengan tepung udang. Aroma daun pandan yang khas membuat

aroma udang pada beras analog menjadi tertutupi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh waktu perendaman dan konsentrasi penambahan zat aditif

(ekstrak daun pandan) terhadap sifat fisik dan kimia beras analog yang diperkaya

dengan protein udang.

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan digital, baskom,

tampah, pisau, lumpang padi dan alu, ayakan tyler, ayakan manual, cawan,

stopwatch, oven, mesin penggiling tepung (disk mill), gelas ukur, neraca analitik,

panci kukusan, kompor, saringa dan perangkat image processing. Bahan yang

Page 3: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

digunakan pada penelitian ini adalah tepung cassava, aquades, udang dan daun

pandan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan

faktor pertama yaitu (K) konsentrasi ekstrak daun pandan (K1= 1 %, K2 = 0,67 %,

K3 = 0,5 %) dan faktor kedua (W) waktu perendaman (W1 = 15 menit, W2= 20

menit, W3= 25 menit) dengan 3 kali ulangan.

Hasil uji proksimat menunjukkan bahwa beras analog yang diperkaya dengan

protein udang memiliki kandungan protein 5,98 %, karbohidrat 82,10%, air

8,54%, abu 1,44%, lemak 0,30% dan serat kasar 1,61%. Sedangkan perlakuan

lama perendaman dan tingginya konsentrasi larutan ekstrak daun pandan tidak

berpengaruh terhadap kadar air, keseragaman butiran, kerapatan curah, dan daya

serap air. Pada uji organoleptik lama perendaman dan tinggi konsentrasi larutan

ekstrak daun pandan berpengaruh terhadap aroma beras dan tinggi konsentrasi

berpengaruh terhadap RGB. Hasil uji orgnoleptik N-rank dengan Kruskal-Wallis

menunjukan bahwa pemberian perlakuan perendam beras analog dengan ekstrak

daun pandan dapat mengurangi aroma amis udang pada beras analog sehingga

panelis sangat suka dengan beras analog ini dan aroma yang paling disukai oleh

panelis yaitu perlakuan W3K3 (Lama perendaman = 25 menit dan Konsentrasi =

0,5% ) dengan Mean Rank 150,16. Artinya semakin lama waktu perendaman dan

tingginya konsentrasi akan menghasilkan aroma daun pandan yang lebih kuat

pada beras analog.

Kata Kunci : Daun pandan, Aroma, Beras Analog, Protein.

Page 4: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SOAKING DURATION AND CONCENTRATION

OF PANDAN LEAVE ADDITIVE (Pandanus Amaryllifolius)

TOWARD THE CHARACTERISTICSOf ANALOG RICE

THAT ENRICHED WITH SHRIMP PROTEIN

By

AYYESHA DARA FAYOLA

The processing of cassava into analog rice besides increasing the economic value

of the cassava and also able to give a fairly promising contributions towards

national food security. To comply with the nutrient of analog rice, shrimp flour is

combined. The unique aroma of pandan leaves making the shrimp aroma on

analog rice to fade. This research aims to find out the influence of soaking

duration and concentration of the addition of additives (pandan leaf extract)

toward physical and chemical properties of analog rice that enriched with shrimp

protein.

The tools used in conducting this research are digital scales, washbasin,

winnowing basket, knife, granary and rice pestle, tyler sieve, manual sieve, bowls,

stopwatch, oven, flour grinder machine (disk mill), measuring cup, analytical

balance, a steamer pot, stove, filter and image processing devices. The materials

Page 5: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

used in this research is the cassava flour, aquades, shrimp and pandan leaves.

This research is conducted by using Completely Randomized Design Factorial

with the first factor (K) concentrations of pandan leaves extract (K1 = 1%, K2 = K3

= 0.67%, 0.5%) and the second factor (W) soaking duration (W1 = 15 minutes, W2

= 20 minutes, W3 = 25 minutes) with three repetition.

Proximate test results indicate that the analog rice enriched with protein shrimp

has a protein content of 5.98%, carbohydrates 82,10%, water 8.54%, dust 1.44%,

fat 0.30% and crude fiber 1.61%. While the implementation of soaking duration

and the high concentration of pandan leaves extract solution have no effect against

moisture content, uniformity of grain, bulk density, and water absorption.

Organoleptic test on soaking duration and high concentration of pandan leaves

extract solution had an effect toward the aroma of rice and high concentration has

effect on RGB. Test result of Organoleptic N-rank with Kruskal-Wallis showed

that the implementation of analog rice soaking with pandan leaves extract can

reduce the fishy smell of shrimp on rice analog so the panelists is very fancy with

this analog rice and the aromas that are most favored by panelists are

implementation of W3K3 (Soaking duration = 25 minutes and concentration =

0.5%) with a Mean Rank 150.16. This means that the longer the soaking duration

and high concentration will result a stronger aroma of pandan leaves on analog

rice.

Key words : Pandan leaves, Aroma, Analog Rice, Protein.

Page 6: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI

PENAMBAHAN ZAT ADIKTIF DAUN PANDAN

(Pandanus Amaryllifolius) TERHADAP KARAKTERISTIK

BERAS ANALOG YANG DIPERKAYA

DENGAN PROTEIN UDANG

OLEH

AYYESHA DARA FAYOLA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada

Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 7: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor
Page 8: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor
Page 9: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor
Page 10: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 3

April 1994, merupakan anak pertama dari dua bersaudara

dari pasangan (alm) Bapak Hendri Faisol, S.E dan Ibu Dra.

Nila Utama, M.H.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah Sekolah

Dasar (SD) Teladan Kecamatan Metro Pusat,

Kota Metro yang diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 3 kecamatan Metro Pusat, Kota Metro yang diselesaikan pada

tahun 2008, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pekalongan Kecamatan

Pekalongan, Lampung Timur yang diselesaikan pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Melalui Jalur SNMPTN. Selama

menjadi Mahasiswa penulis pernah mengikuti organisasi UKMBS di Universitas

pada tahun 2011.

Tahun 2014 penulis melakukan Praktek Umum (PU) di PTPN VII Unit Pematang

Kiwah Desa Natar, Lampung selatan dengan judul “ Mempelajari Pengendalian

Mutu Karet Remah”. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Way Agung Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan.

Page 11: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

Teruntuk kedua orang tuaku tercinta

(alm) Hendri Faisol dan Nila Utama

Kepada adik ku tersayang

ANASA BINAR FADHILLA

Ku persembahkan karya kecil ini buah dari hasil

kerja keras dan kesabaran sebagai wujud rasa cinta kasih

dan ketulusan. Terimkasih atas doa, motivasi, support, perhatian

dan kasih sayang tulus yang selalu diberikan.

Serta

Almamater tercinta Teknik Pertanian Universitas Lampung

TEKTAN 2011

Page 12: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

Ucapan Terimakasih

Bantuan Dana

Penelitian ini bekerjasama dengan penelitan hibah bersaing

Warji, S.T.P.,MSi dkk.

Dengan judul:

“ Beras Analog Berbahan Baku Tepung Ubi Kayu yang Diperkaya dengan Protein

Ikan Tuna sebagai Sumber Pangan Alternatif”

Tahun Anggaran 2014-2015

Page 13: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

SANWACANA

Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat, nikmat dan karunianya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “ PENGARUH

WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENRASI PENAMBAHAN ZAT

ADITIF DAUN PANDAN TERHADAP KARAKTERISTIK BERAS

ANALOG YANG DIPERKAYA DENGAN PROTEIN UDANG” sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian di

Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulis, baik dari masa perkuliahan

sampai penyusunan skripsi ini tidaklah terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

saran dari berbagi pihak. Sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Tamrin, M.S., selaku Pembimbing Utama dan Dosen

Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu serta memberikan

bimbingan, arahan, saran, nasehat dan otivasi selama penulis melaksanakan

penelitian hingga penulisan skripsi selesai.

2. Ibu Cicih Sugianti, S.TP.,M.Si., selaku Pembimbing kedua yang telah bersedia

memberikan bantuan bimbingan, arahan, saran serta motivasi selama penelitian

dan penulisan skripsi.

Page 14: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

3. Ibu Dr. Siti Suharyatun, S.TP.,M.Si., selaku Dosen Penguji Utama pada ujian

skripsi. Terima kasih atas masukkan dan saran dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P.,selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Terima kasih atas bimbingan serta

saran dalam perbaikan skripsi.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

6. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan semua doa, perhatian,

semangat, nasehat serta dukungan moril maupun materil yang tidak pernah

henti-hentinya memotivasi. Terima kasih atas apa yang telah kalian berikan.

7. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 Yurica, Rina, Diana, Rita, Reny,

Handy, Tulus, Ramadhan, Mahfuddin, Ribut, Dewa serta nama-nama yang

tidak disebutkan satu per satu, yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat

selama menjalankan perkuliahan. Terima kasih atas bantuan dan

kebersamaannya selama ini.

Penulis berharap Allah SWT membalas semua kebaikan saudara –saudara yang

telah diberikan, semoga skripsi ini dibuat dapat bermanfaat dan memberikan ilmu

bagi semua pihak yang membutuhkan. Amiin.

Bandarlampung, 8 Desember 2016

Penulis

AYYESHA DARA FAYOL A

Page 15: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

II. TINJAUN PUSTAKA ........................................................................................ 4

2.1 Beras Analog ................................................................................................. 4

2.2 Tepung Cassava (Cassava Flour) ................................................................ 5

2.3 Zat Aditif ....................................................................................................... 6

2.4 Daun Pandan ................................................................................................. 7

2.5 Udang ............................................................................................................ 7

2.6 Organoleptik ................................................................................................. 8

III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 10

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 10

3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 10

3.3 Metode Penelitian ......................................................................................... 10

3.3.1 Rancangan Percobaan ....................................................................... 10

3.3.2 Pembuatan Tepung Singkong (Cassava Flour) ................................. 12

3.3.3 Pembuatan Tepung Udang ................................................................. 13

3.3.4 Pembuatan Beras Analog ................................................................... 13

3.3.5 Pembuatan Ekstrak Daun Pandan ...................................................... 16

3.3.6 Metode Pencampuran Zat Aditif ........................................................ 17

Page 16: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

3.4 Parameter Pengamatan ................................................................................. 18

3.4.1 Uji Proksimat ..................................................................................... 18

3.4.2 Kadar Air ............................................................................................ 21

3.4.3 Keseragaman Butiran ......................................................................... 21

3.4.4 Kerapatan Curah (Densitas) ............................................................... 23

3.4.5 Daya Serap Air ................................................................................... 23

3.4.6 Uji Warna ........................................................................................... 24

3.4.7 Uji Organoleptik................................................................................. 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 27

4.1 Analisis Proksimat ........................................................................................ 27

4.2 Kadar Air ...................................................................................................... 28

4.3 Keseragaman Butiran .................................................................................... 30

4.4 Kerapatan Curah ........................................................................................... 31

4.5 Daya Serap Air .............................................................................................. 33

4.6 Uji Organoleptik ........................................................................................... 35

4.7 Uji Warna ...................................................................................................... 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 43

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 41

5.2 Saran ............................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 43

LAMPIRAN .............................................................................................................. 46

Page 17: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Komposisi gizi tepung cassava per 100 g bahan. ..................................... 6

2. Komposisi gizi udang per 100 g bahan. ..................................................... 8

3. Tabulasi data RAL faktorial .................................................................... 11

4. Konsentrasi padatan daun pandan dalam air ............................................ 16

5. konversi dari kadar N menjadi kadar protein berbagai macam

bahan. ...................................................................................................... 21

6. Ukuran mesh ayakan tyler ....................................................................... 22

7. Hasil analisis proksimat beras analog perbandingan tepung

cassava dan tepung udang ....................................................................... 27

8. Perbandingan kandungan gizi dalam 100 gram Beras Analog

Cassava dan 100 gram Beras Sosoh ........................................................ 28

9. Rerata Kadar Air ...................................................................................... 29

10. Sidik ragam terhadap Kadar Air .............................................................. 29

11. Rerata keseragaman butiran setiap perlakuan...........................................31

12. Sidik ragam terhadap keseragaman butiran ............................................. 31

13. Rerata Kerapatan Curah ........................................................................... 32

14. Sidik ragam terhadap kerapatan curah ..................................................... 32

15. Rerata Daya Serap Air ............................................................................. 34

16. Sidik Ragam terhadap daya serap air ....................................................... 34

17. Tabel Uji Lanjut duncan nilai warna RGB .............................................. 38

Page 18: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

Lampiran

Tabel Teks Halaman

18. Data hasil pengukuran Kadar air beras analog ........................................... 47

19. Data hasil Pengukuran Kerapatan Curah Beras Analog ............................. 48

20. Data hasil Pengukuran Daya Serap Air Beras Analog ............................... 49

21. Data hasil Uji Statistik Uji Organoleptik Non Parametik kruskal

wallis .......................................................................................................... 50

22. Data hasil RGB beras Analog .................................................................... 53

23. Hasil Uji Organoleptik ............................................................................... 55

24. Data Hasil Pengukuran Keseragaman Butiran setiap perlakuan

beras analog ................................................................................................ 57

Page 19: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Pembuatan tepung singkong ........................................................................... 12

2. Pembuatan tepung udang ................................................................................ 13

3. Pembuatan Beras Analog ................................................................................ 15

4. Pembuatan Ekstrak Daun Pandan ................................................................... 16

5. Diagram alir penambahan zat aditif ................................................................ 17

6. Skema Pengambilan Citra ............................................................................... 24

7. Grafik Hasil Uji Organoleptik N-Rank dengan Kruskal-Wallis Test. ............ 37

8. Grafik rerata intensitas R & B ......................................................................... 38

9. Warna beras analog setiap perlakuan .............................................................. 39

10. Nilai RGB dan penampakan warna beras analog yang paling disukai yaitu

perlakuan W1K1 ............................................................................................................................................ 40

LAMPIRAN

Gambar Teks Halaman

11. Langkah-langkah Uji Kruskal Wallis Non Parametrik ................................... 67

12. Ayakan Tyler ................................................................................................... 71

13. Oven ................................................................................................................ 71

14. Desikator ......................................................................................................... 71

15. Neraca Analitik ............................................................................................... 71

Page 20: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

16. Gelas Ukur ...................................................................................................... 71

17. Udang Putih Segar .......................................................................................... 71

18. Udang yang sudah dibersihkan ....................................................................... 72

19. Udang yang sudah dijemur.............................................................................. 72

20. Udang Kering .................................................................................................. 72

21. Penjemuran chip singkong .............................................................................. 72

22. Tepung Singkong ............................................................................................ 73

23. Tepung Udang ................................................................................................. 73

24. Tepung Cassava + Tepung Udang .................................................................. 73

25. Butiran Beras Analog ...................................................................................... 73

26. Beras Analog setelah dikukus ......................................................................... 74

27. Daun pandan.................................................................................................... 74

28. Proses Penumbukan daun pandan menggunakan lumping ............................. 74

29. Serbuk daun pandan ........................................................................................ 75

30. Ekstrak kental daun pandan ............................................................................ 75

31. Perendaman Beras Anlaog .............................................................................. 75

Page 21: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produksi ubi kayu di Lampung saat ini menjadi salah satu yang terbesar di

Indonesia yaitu sekitar 34,6% dari total produksi ubi kayu. Dan saat ini Lampung

mendapati urutan pertama sebagai penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia. Pada

tahun 2013 Lampung mampu menghasilkan ubi kayu sebesar 8.237.627 ton

dengan luas areal panen 314.607 ha (BPS, 2013). Berdasarkan data produksi ubi

kayu yang cukup besar di daerah Lampung serta untuk menigkatkan nilai

ekonomi dari ubi kayu, maka dilakukan pengembangan yang berorientasi pada

diversifikasi pangan.

Diversifikasi pangan merupakan program pemerintah dalam upaya

penganekaragaman pola konsumsi pangan masyarakat dan untuk meningkatkan

mutu gizi makanan. Diversifikasi pangan bertujuan mengurangi ketergantungan

masyarakat terhadap beras sebagai makanan pokok. Banyak bahan makanan

pokok halal yang bisa kita manfaatkan, misalnya ubi kayu yang bisa dimanfaatkan

dan merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berguna bagi tubuh, sehingga

ubi kayu ini sangat potensial untuk diolah, menjadi bahan pangan alternatif yaitu

beras analog. Pengolahan ubi kayu menjadi beras analog selain dapat

Page 22: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

2

meningkatkan nilai ekonomi ubi kayu, tapi juga mampu memberi kontribusi yang

cukup menjanjikan terhadap ketahanan pangan nasional.

Komposisi bahan kimia dalam 100 g beras analog yang terbuat dari bahan baku

tepung cassava, yaitu 88,2 g karbohidrat, protein 1,1 g lebih rendah bila

dibandingkan dengan beras padi yaitu 6,8 g (Gestarini dkk, 2014). Oleh karena

itu untuk memenuhi gizi beras analog, dikombinasikan dengan tepung udang.

Tepung udang memiliki kandungan 86% kadar kering, 63,3% protein, 2,61%

kalsium dan 0,97% fosfor.

Menurut Jannah (2015) beras analog yang dihasilkan dari kombinasi tepung

cassava dan tepung udang sedikit beraroma amis, sehingga menyebabkan

masyarakat kurang berminat untuk mengkonsumsinya. Aroma amis pada udang,

disebabkan karena adanya oksidasi dan reaksi hidrolisa (Yustina dkk, 2012).

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian lanjutan yaitu

pembuatan beras analog berbahan dasar tepung cassava yang diperkaya protein

udang dengan penambahan aroma zat aditif ekstrak daun pandan.

Pandan wangi adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae dimana

daunnya memiliki aroma wangi yang khas. Aroma harum yang khas ini akan

terasa lebih kuat, ketika daunnya masih cukup segar atau agak kering. Selain

sebagai penambah aroma wangi pada makanan, daun pandan juga biasa dipakai

sebagai sumber warna hijau bagi makanan (Mardiyaningsih dkk, 2014).

Usaha memberikan aroma, pada beras analog berprotein udang ini dilakukan

dengan perlakuan variasi lama perendaman dalam ekstrak daun pandan dan

Page 23: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

3

variasi konsentrasi ekstrak daun pandan yang digunakan. Variasi lama

perendaman dalam ekstrak daun pandan diharapkan dapat menghasilkan beras

analog yang berkualitas. Variasi konsentrasi ekstrak daun pandan merupakan

perlakuan berikutnya, dengan menggunakan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak

daun pandan ini diharapkan dapat memberikan pengaruh sangat nyata terhadap

aroma, rasa, warna dan tekstur beras analog. Aroma daun pandan yang khas

membuat aroma udang pada beras analog menjadi tertutupi.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman dan

konsentrasi penambahan zat aditif (ekstrak daun pandan) terhadap sifat fisik dan

kimia beras analog yang diperkaya dengan protein udang.

1.3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan nilai pangan alternatif sebagai

pengganti makanan pokok beras dan dapat menambah nilai guna beras analog

dengan penambahan aroma ekstrak daun pandan.

Page 24: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beras Analog

Beras analog merupakan beras cerdas, karena diolah menggunakan bahan baku

yang berasal dari berbagai sumber daya lokal seperti buah dan umbi-umbian yang

memiliki kandungan karbohidrat mendekati beras yang berasal dari padi sehingga

beras tiruan ini dapat dijadikan pangan pokok pengganti beras. Kelebihan dari

beras analog ini adalah dimana gizinya dapat direkayasa sesuai kebutuhan, bentuk

dari beras tiruan ini mirip dengan beras yang berasal dari padi yaitu berbentuk

butiran. Proses pembuatan beras tiruan ini dilakukan dengan berbagai macam

teknik pengolahan salah satunya dengan menggunakan teknik granulasi (Hidayat

dkk, 2013).

Kadar air optimal beras analog pada umumnya berkisar 4 - 15% sehingga bisa

meningkatkan umur simpan. Kadar protein yang terkandung dalam beras analog

biasanya lebih rendah dibandingkan beras sosoh, tetapi tergantung dengan bahan

yang digunakan. Sedangkan serat pangan pada beras analog lebih tinggi

dibandingkan beras sosoh yaitu mendekati serat pangan minimal 3% untuk bahan

pangan rendah serat dan minimal 6% untuk bahan pangan yang tinggi serat seperti

tepung jagung. Secara umum aroma beras analog ditentukan oleh bahan baku

Page 25: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

5

yang digunakan oleh karena itu penambahan zat aditif pada beras analog sangat

diperlukan agar konsumen berminat untuk mengkonsumsinya (Noviasari, 2013).

Penggunaan satu jenis tepung pada proses pembuatan beras analog akan

membuat beras analog menjadi lebih lengket. Menurut Dewi (2012) viskositas

yang tinggi dalam bahan baku seperti sagu yang menyebabkan beras analog yang

dihasilkan menjadi lebih lengket sehingga penggunaan lebih dari satu jenis tepung

pada saat proses pembuatan beras analog sangat diperlukan guna memperbaiki

teksur dari beras analog yang dihasilkan

2.2. Tepung Cassava (Cassava Flour)

Tepung cassava dibuat dari singkong yang dikupas dipotong-potong menjadi

sawut langsung dikeringkan kemudian ditepungkan (Rahmawati, 2013). Tepung

cassava mempunyai prospek cukup bagus karena produksinya tinggi selain itu

juga bisa digunakan sebagai bahan pangan alternatif sebagai pengganti tepung

terigu (BPTP, 2009).

Tepung cassava merupakan tepung yang dibuat dari singkong (ubi kayu) yang

biasa digunakan sebagai substitusi tepung terigu dan diolah menjadi berbagai

macam olahan makanan seperti mie ubi kayu, tiwul instan, dan aneka macam kue

ubi kayu. Namun, kandungan protein dalam tepung ini sangat rendah, sehingga

perlu untuk meningkatkan kandungan protein dengan mencampur tepung cassava

dengan sumber protein lainnya (Auliana, 2013).

Page 26: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

6

Tabel 1. Komposisi gizi tepung cassava per 100 g bahan.

Komposisi Kadar

Air (g) 9, 10

Protein (g) 1, 10

Lemak (g) 0, 50

Karbohidrat (g) 88, 20

P (mg) 125, 00

Fe (mg) 1, 00

Ca (mg) 84, 00

Vitamin A (mg) 0, 00

Vitamin B-1 (mg) 0, 04

Vitamin C (mg) 0, 00

Kalori (kal) 363, 00

Sumber: (BKPP, 2014)

2.3. Zat Aditif

Zat aditif makanan merupakan zat yang biasanya ditambahkan dalam makanan

pada saat proses pembuatan. Tujuannya untuk memperbaiki mutu dan

meningkatkan nilai gizi dari makanan. Zat aditif dapat digolongkan menjadi dua

yaitu zat aditif yang ditambahkan dengan sengaja dan zat aditif yang ditambahkan

secara tidak sengaja.

(a) Zat aditif yang ditambahkan dengan sengaja adalah zat aditif yang diberikan

pada makanan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa,

memperindah bentuk dan rupa, dan lain sebagainya.

(b) Zat aditif yang ditambahkan secara tidak sengaja adalah zat aditif yang sudah

terkandung dalam makanan itu sendiri yang dihasilkan dari proses pengolahan.

(Padmaningrum, 2009).

Page 27: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

7

2.4. Daun Pandan

Pandan wangi merupakan salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai zat

aditif alami baik sebagai pewarna ataupun pemberi aroma khas pada makanan

(Agustiningsih dkk, 2010). Aroma wangi yang dihasilkan sangat cocok untuk

makanan yang memiliki rasa manis atau gurih, sehingga makanan yang dihasilkan

akan memiliki cita rasa tersendiri (Tahir, 2012). Kandungan kimia yang terdapat

pandan wangi antara lain: Alkaloida, Saponin, Flavonoida, Tanin, Polifenol, Zat

warna.

2.5. Udang

Udang merupakan biota laut yang tergolong kelas decapoda, karena decapoda

tubuh udang dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut. Bagian

tubuh udang yang terbagi menjadi tiga bagian sehingga udang sering diproduksi

pada pabrik-pabrik hanya bagian dada dan perut, bagian kepala termasuk limbah

pabrik yang masih minim pemanfaatannya (Meiyani dkk, 2014).

Kandungan protein pada udang segar cukup tinggipada 100 gr udang mentah

mengandung protein 21 %. Kandungan protein ini cukup untuk memenuhi

kebutuhan tubuh akan asupan protein harian, sehingga udang dikategorikan

sebagai hewan “complete protein”. Komposisi gizi udang dapat dilihat pada

Tabel 2.

Page 28: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

8

Tabel 2 . Komposisi gizi udang per 100 g bahan.

Komposisi Kadar

Air (%) 75, 00

Protein (%) 21, 00

Lemak (%) 0, 20

Karbohidrat (%) 0, 10

P (mg/) 136, 00

Fe (mg) 170, 00

Ca (mg) 8, 00

Vitamin A (SI) 60, 00

Vitamin B1 (mg) 0, 01

Sumber: Nugraheni (2013) dalam Jannah, M (2015)

Tepung udang memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Menurut Mulyono (1996)

dalam Jannah (2015) tepung udang memiliki kandungan 86% kadar kering, 63,3%

protein, 2,61% kalsium dan 0,97% fosfor. Pada proses pembuatan tepung udang

mula-mula udang dikupas dan dipisahkan cangkang, kepala dan dagingnya lalu

dibersihkan. Kemudian udang dijemur di bawah sinar matahari hingga udang

mengering. Setelah udang kering, lalu udang digiling dengan menggunakan disk

mill hingga menjadi tepung.

2.6. Organoleptik

Organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manuia untuk

mengukur peneriamaan konsumen terhadap suatu produk makanan. Uji ini

biasanya meliputi (aroma, warna, tekstur dan rasa).

a. Aroma adalah bentuk tanggapan yang dihasilkan oleh indra pembau ketika

makanan tersebut masih berada didalam mulut, sensitifitas dan tingkat

kesukaan sesorang terhadap aroma suatu makanan atau minuman juga

berbeda (Farbusyro, 2013).

Page 29: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

9

b. Warna adalah faktor visual (faktor yang ditangkap secara lansung oleh mata)

dimana warna ini akan mempengaruhi kesukaan konsumen pada produk

makanan tertentu (Afriati dkk, 2013).

c. Tekstur merupakan salah satu faktor penting dari kualitas makanan yang

dihasilkan oleh indra peraba. Salah satu ciri yang digunakan sebagai acuan

untuk menilai suatu makanan adalah kekerasan (Farbusyro, 2013).

d. Rasa merupakan gabungan antara tanggapan indra pencicip dan indra

pembau, yang dihasilkan pada saat kita sedang menikmati/merasakan

makanan. (Farbusyro, 2013).

Page 30: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

10

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2015.

Bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan digital, baskom,

tampah, pisau, lumpang padi dan alu, ayakan tyler, ayakan manual, cawan,

stopwatch, oven, mesin penggiling tepung (disk mill), gelas ukur, neraca analitik,

panci kukusan, kompor, saringa dan perangkat image processing.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tepung cassava, aquades, udang

dan daun pandan.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Rancangan Percobaan

Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan

faktor pertama yaitu (K) konsentrasi ekstrak daun pandan (K1= 1 %, K2 = 0,67 %,

Page 31: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

11

K3 = 0,5 %) dan faktor kedua (W) waktu perendaman (W1 = 15 menit, W2= 20

menit, W3= 25 menit) dengan 3 kali ulangan. Rancangan percobaan dapat dilihat

pada Tabel 3 dibawah ini, dengan persamaan linier:

Yijk = μ + Ki + Wj + KWij + ∑ijk...................................................................... (1)

Dimana:

Yijk = Pengamatan faktor C taraf ke-i, Faktor T taraf ke-j dan Ulangan ke-k

μ = Rataan umum

Ki = Pengaruh Faktor K pada taraf ke-i

Wj = Pengaruh Faktor W pada taraf ke-j

KWij = Interaksi antara Faktor K dengan FaktorW pada taraf (i,j)

Dijk = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan Perendaman ke-i dan ke-j pada

ulangan ke k

I, j = 2 (jenis perlakuan)

k = 1, 2, 3 (ulangan).

Tabel 3 . Tabulasi data RAL faktorial

Waktu (menit) Ulangan Konsentrasi

1 % (K1) 0,67 % (K2) 0,5 % (K3)

15 (W1)

1 W1K1U1 W1K2U1 W1K3U1

2 W1K1U2 W1K2U2 W1K3U2

3 W1K1U3 W1K2U3 W1K3U3

20 (W2)

1 W2K1U1 W2K2U1 W2K3U1

2 W2K1U2 W2K2U2 W2K3U2

3 W2K1U3 W2K2U3 W2K3U3

25 (W3)

1 W3K1U1 W3K2U1 W3K3U1

2 W3K1U2 W3K2U2 W3K3U2

3 W3K1U3 W3K2U3 W3K3U3

Page 32: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

12

3.3.2. Pembuatan Tepung Singkong (Cassava Flour)

Pada penelitian ini menggunakan 90 kg singkong mentega untuk membuat tepung

singkong (cassava flour). Langkah yang pertama kupas singkong, lalu singkong

dicuci hingga bersih. Kemudian singkong disawut tipis menggunakan alat sawut.

Setelah itu singkong yang telah disawut dijemur dibawah sinar matahari hingga

kering. Singkong yang telah kering kemudian digiling dengan menggunakan disk

mill hingga menjadi tepung lalu diayak. Dapat dilihat pada Gambar 1 diagram alir

pembuatan tepung singkong.

Gambar 1. Pembuatan tepung singkong

Mulai

Pencucian dengan air

Pengupasan

Pengirisan dengan alat sawut

Pengeringan dengan

penjemuran dibawah sinar

Penggilingan menjadi tepung

Pengayakan

Selesai

Page 33: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

13

3.3.3. Pembuatan Tepung Udang

Langkah awal pembuatan tepung udang adalah udang putih segar (udang laut)

dikupas dan dipisahkan cangkang, kepala dan dagingnya lalu dibersihkan

kemudian udang dijemur di bawah sinar matahari hingga udang mongering.

Setelah kering, udang digiling dengan menggunakan disk mill hingga menjadi

tepung. Dapat dilihat tahapan pembuatan tepung udang dalam Gambar 2.

Gambar 2. Pembuatan tepung udang

3.4.4 Pembuatan Beras Analog

Dalam pembuatan beras analog tepung cassava dan tepung udang diawali dengan

pembuatan tepung cassava sebagai bahan baku dan tepung udang sebagai bahan

penambah protein dalam pembuatan beras analog. Proses berikutnya adalah

tepung yang telah jadi kemudian diayak dengan ayakan manual, setelah diayak

Pencucian dengan air

Pengeringan dengan penjemuran dibawah

sinar matahari

Penggilingan menjadi tepung

Pengayakan

Selesai

Mulai

Page 34: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

14

dilakukan pembuatan beras analog dengan cara tepung cassava dan tepung udang

dicampur sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan (85% : 15%) karena

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Jannah (2015) perbandingan ini

merupakan yang paling baik dibandingkan dengan semua perlakuan. Setelah itu

melakukan proses granulasi untuk membuat granulan dengan metode tradisional

menggunakan tampah kulit. Saat tampah diputar, campuran bahan tersebut

ditambahkan air sedikit demi sedikit menggunakan sprayer.

Setelah menjadi butiran beras analog, kemudian dikukus selama ± 20 menit lalu

dikeringkan kembali. Pengukusan bertujuan agar butiran beras analog menyatu

dan tidak hancur. Proses pembuatan beras analog dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 35: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

15

Gambar 3. Pembuatan Beras Analog

3.3.4. Pembuatan Ekstrak Daun Pandan

Sebanyak 18 kg daun pandan di cuci dan ditiriskan lalu daun pandan dilipat

menjadi dua kemudian diikat dengan tujuan untuk mempermudah saat proses

penumbukkan, daun pandan yang sudah diikat kemudian ditumbuk dalam

lumpang padi menggunakan alu hingga menjadi serat, lalu serat tersebut diperas

menggunakan kain untuk mendapatkan ekstrak kental daun pandan. Kemudian

Pemberian air dengan

menggunakan sprayer

Mulai

Pengayakan (tepung cassava )

Pencampuran (tepung cassava : tepung udang) ((85% : 15%)

Pencampuran

Granulasi

Pengeringan

Pengayakan (tepung udang)

Penimbangan (tepung cassava ) Penimbangan (tepung udang)

Pengukusan

Selesai

Page 36: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

16

ekastrak kental daun pandan dengan konsentrasi 2 % diencerkan kembali menjadi

1%, 0,67% dan 0,5% dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pembuatan Ekstrak Daun Pandan

Berikut hasil konsentrasi padatan daun pandan dalam air pada setiap perlakuan

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Konsentrasi padatan daun pandan dalam air

Volume air daun pandan (ml) Konsentrasi %

400 1, 00

600 0, 67

800 0, 50

Selesai

Penyaringan

Ekstrak

Mulai

Dicuci dan ditiriskan

Diikat

Ditumbuk

Diencerkan kembali dengan konsentrasi 1%,

0,67% dan 0,5%

Page 37: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

17

3.3.5. Metode pencampuran zat aditif

Pencampuran zat aditif pada beras analog dilakukan menggunakan metode

perendaman dengan cara butiran beras analog direndam dalam ekstrak daun

pandan dengan waktu dan konsentrasi yang berbeda. Setelah perendaman butiran

beras dikeringkan menggunakan sinar matahari selama 5 jam lalu dioven selama

3 jam dengan kadar air maksimal mencapai 12-14%. Dapat dilihat pada Gambar

5.

Gambar 5. Diagram alir penambahan zat aditif.

Mulai

Beras analog udang 500 g

Perendaman dengan ekstrak daun pandan

W1K1 (W1= 15 menit, K1= 1%) , W1K2 (W1= 15 menit, K2= 0,67%), W1K3

( W1= 15 menit, K3= 0,5%) W2K1 ( W2= 20 menit, K1= 1%), W2K2 (W2= 20

menit, K2= 0,67%), W2K3 ( W2= 20 menit, K3= 0,5%), W3K1 (W3= 25 menit,

K1= 1%), W3K2 (W3= 25 menit, K2= 0,67%), W3K3 (W3= 25 Menit, K3=

0,5%).

Pengeringan hingga kadar air 12-14%

Analisis data

Selesai

Page 38: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

18

3.4. Parameter Pengamatan

Parameter pengujian yang dilakukan pada penelitian ini seperti uji proksimat,

keseragaman butiran, kerapatan curah, kadar air, uji warna, daya serap air dan uji

organoleptik seperti aroma, rasa, warna, dan tekstur.

3.4.1. Uji proksimat

Pengukuran ini dilakukan dengan menguji kandungan nutrisi yang terkandung

pada beras yakni menguji kandungan protein dan kandungan lemak dan pengujian

protein. Pengujian ini akan di lakukan di Laboraturium Teknologi Hasil Pertanian

POLINELA.

a. Kadar Air

Penentuan kadar air dilakukan dengan cara memanaskan bahan pada suhu

dan waktu tertentu. Menurut Subandi (2015) air yang terkandung dalam

suatu bahan dapat menguap bila dipanaskan pada suhu 105 ºC dengan

lama pemanasan sekitar 3 – 5 jam. Kadar air dapat dihitung dengan

rumus:

M (% bb) =

× 100 %................................... (2)

Keterangan:

M = Kadar air

Wo = Berat awal sebelum di oven (gram)

Wt = Berat akhir setelah di oven (gram)

Page 39: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

19

b. Kadar Abu

Penentuan kadar abu dilakukan dengan cara metode tanur pada suhu 500 -

600 ºC selama 3 – 4 jam (Subandi, 2015). Kadar abu dapat dihitung dengan

rumus:

Persentase Abu (%) =

× 100 %............................ (3)

Keterangan:

Wa = Berat awal sampel sebelum di oven (gram)

Wb = Berat akhir sampel setelah di oven (gram)

c. Serat Kasar

Serat kasar merupakan residu dari bahan makanan atau pertanian setelah

diperlakukan dengan asam alkali mendidih dan terdiri dari selulosa dengan

sedikit ligin dan pentosan (Subandi, 2015). Serat kasar dapat dihitung

dengan rumus:

Persentase Serat Kasar (%) =

× 100 %.................... (4)

Keterangan:

W0 = Berat awal sampel sebelum di didihkan (gram)

W1 = Berat akhir sampel setelah di didihkan (gram)

Page 40: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

20

d. Kadar Lemak

Penentuan kadar lemak menggunakan metode Soxhlet (Subandi, 2015).

Kadar lemak dapat dihitung menggunakan rumus:

Persentase Lemak (%) =

× 100 %...................... (5)

Keterangan:

W1 = Berat awal labu lemak sebelum di oven (gram)

W2 = Berat akhir labu lemak setelah di oven (gram)

e. Kadar protein

Analisis kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Gunning

(Subandi, 2015). Kadar protein dapat dihitung dengan rumus:

Persentase N(%) =

..(6)

Keterangan:

% Protein = % N x Faktor konversi

Faktor Konversi kadar N dapat dilihat pada tabel 5.

Page 41: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

21

Tabel 5. Konversi dari kadar N menjadi kadar protein berbagai macam bahan.

Nomor Bahan Faktor Konversi

1. Bir, syrup, biji-bijian, ragi, makanan ternak,

buah-buahan, teh, anggur, malt.

6, 25

2. Bears 5, 95

3. Roti, gandum, makaroni, bakmi. 5, 70

4. Kacang tanah 5, 46

5. Kedelai. 5, 75

6. Kenari 5, 18

7. Susu kental manis. 6, 38

Sumber: Subandi (2015).

3.4.2. Kadar Air

Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan dalam oven

pada suhu 105 ºC-110 ºC. Dalam pengukuran kadar air ini dilakukan dengan cara

menimbang beras analog sebanyak 5 g (W0) kemudian dikeringkan dengan sinar

matahari selama 5 jam dan dalam oven dengan suhu 105 ºC selama 3 jam.

Setelah itu sampel didinginkan dalam desikator ± 15 menit dan ditimbang (Wt).

Kadar air basis kering dapat dihitung dengan persamaan:

Kadar air BK (%) =

× 100 %........................ (7)

Keterangan:

Wt = Berat sampel awal/basah beras analog (g)

Wu = Berat sampel akhir/kering beras analog (g)

Page 42: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

22

3.4.3. Keseragaman Butiran

Dalam pengukuran diameter butiran granul dengan menggunakan ayakan tyler.

Untuk mengetahui keseragaman butiran beras analog dilakukan dengan cara

butiran beras analog diayak dengan menggunakan ayakan yang telah dibuat serta

menggunakan ayakan dengan mesh standar untuk ukuran beras analog, lalu

digetarkan dengan menggunakan ayakan tyler selama 10 menit yang

dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu diameter lebih dari 4,7 mm, 3,33-4,7

mm, 2,36-3,33 mm dan kurang dari 2 mm. Ukuran diameter saringan yang

digunakan dapat dilihat pada tabel perbandingan ukuran diameter lubang, yang

berdasarkan pada ukuran standar yang umumnya digunakan seperti Tabel 6.

Tabel 6. Ukuran mesh ayakan tyler

Standar Ukuran

Tyler Mm Inches

4 4, 70 0, 185

6 3, 33 0, 131

8 2, 36 0, 093

10 1, 65 0, 065

14 1, 17 0, 046

20 0, 83 0, 032

28 0, 59 0, 023

35 0, 42 0, 016

48 0, 29 0, 011

65 0, 21 0, 008

Sumber: Henderson and Perry, 1982

Pengukuran keseragaman butiran dapat dihitung menggunakan rumus:

1. % Bahan tertahan = berat bahan tertahan (g) × 100 %.................. (8)

Total bahan (g)

2. Menentukan fineness modulus (Fm) = Jumlah % bahan tertinggal.. (9)

100

3. Menentukan rata –rata ukuran (D) = 0,104142 (2) FM

...................... (10)

Page 43: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

23

3.4.4. Kerapatan Curah (Densitas)

Satuan densitas dinyatakan dalam satuan massa granul per volume. Pada

penelitian ini pengukuran kerapatan curah beras analog dilakukan dengan cara

memasukkan beras analog kedalam gelas ukur dengan volume 450 ml kemudian

diketuk-ketuk hingga permukaan rata dan memadati atau mengisi ruang-ruang

kosong di antara beras analog, sehingga mendapatkan kerapatan curah. Densitas

dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

...................................................................... (11)

Keterangan :

W1 = Berat gelas ukur (g)

W2 = Berat gelas ukur + beras analog (g)

V = Volume gelas ukur (cm3)

3.4.5. Daya Serap Air

Dalam pengukuran daya serap air pada butiran beras analog dilakukan dengan

cara menimbang butiran beras analog sebanyak 20 g (WA) lalu direndam dalam

air selama 5 menit. Setelah direndam lalu diangkat dan ditiriskan untuk

ditimbang kembali (WB). Daya serap air dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan:

Page 44: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

24

Daya serap air (%)

100%.......................... (12)

Keterangan:

WA = Berat beras analog sebelum perendaman (g)

WB = Berat beras analog sesudah perendaman (g)

3.4.6. Uji Warna

Gambar 6 . Skema Pengambilan Citra.

Pengukuran intensitas warna pada penelitian ini menggunakan box pengambilan

citra. Citra digital adalah sekumpulan pixel yang mengandung informasi nilai

merah (R), hijau (G), dan biru (B). Citra mempunyai rentang nilai 0-255, dimana

nilai 255 merupakan citra putih dan nilai 0 secara berturut-turut merupakan citra

merah, hijau dan biru. yang menggunakan kain putih yang sudah dipasang

didalam box dengan ketinggian 16 cm. Untuk memberikan cahaya tambahan dan

menghilangkan efek bayangan yang terbentuk, digunakan 1 lampu pijar yang

dipasangkan pada atas dalam box pengambilan citra. Kamera digital diletakkan

dalam box pengambilan citra untuk menangkap citra dari sampel beras analog,

Beras analog 10 g

di masukan

kedalam box image

proseccing.

Sambungkan laptop

dengan box image

proseccing, nyalakan

program youcame. Dengan

program ini beras analog

Letakkan 1

buah lampu

neon di atas

beras analog

dengan jarak 16

Kemudian foto beras analog

dengan program youcame

Analisis dengan

program Matlab

Page 45: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

25

kemudian citra tersebut akan direkam dengan ukuran pixel dan disimpan ke dalam

memori dalam bentuk file citra dengan format JPG.

Untuk menghitung intensitas warna RGB maka digunakan program MATLAB,

Selanjutnya adalah menentukan nilai koordinat gambar ( X, Y, Xlength, Ylength)

pada setiap perlakuan untuk mendapatkan nilai rata-rata RGB. Dimana ukuran

pixel yang digunakan (Xlength dan Ylength) yaitu 1700 x 1700 pixel.

3.4.7. Uji Organoleptik

Uji Organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia

untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan flavor produk pangan.

Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali dengan penilaiannya

terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Pada penelitian ini menggunakan Uji

Organoleptik dengan Metode Afektif. Metode ini digunakan untuk mengukur

sikap subjektif konsumen terhadap produk berdasarkan sifat-sifat organoleptik.

Hasil yang diperoleh adalah penerimaan (diterima atau ditolak), kesukaan (tingkat

suka/tidak suka), pilihan (pilih satu dari yang lain) terhadap produk

Penelitian ini menggunakan 25 orang panelis tidak terlatih. Panelis akan menilai

flavor dari masing-masing beras analog dan mengisikan kesan yang diperoleh

pada lembar isian (kuisioner), data skor yang didapatkan lalu ditransformasi ke

dalam nilai numeric. Misalnya sangat tidak suka diberi skor 1 dan sangat suka

diberi skor 5. Setelah didapatkan data skor dari setiap sampel yang diuji, data

tersebut selanjutnya diolah menggunakanProgram SPSS untuk Uji Kruskal Wallis

Page 46: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

26

yang merupakan uji nonparametrik berbasis peringkat untuk membandingkan

apakah terjadi perbedaan secara statistik dari dua atau lebih perlakuan yang

diberikan. Langkah - langkah Uji Kruskal Wallis Non Parametrik menggunakan

SPSS dapat dilihat di lampiran pada Gambar 11

3.5. Analisis Data

Hasil penelitian ini dihitung dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam

dengan taraf 5%, kemudian data diuji analisisnya lanjut beda nyata terkecil

(BNT).

Page 47: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

41

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil uji proksimat menunjukkan bahwa beras analog yang diperkaya dengan

protein udang memiliki kandungan protein 5,98 %, karbohidrat 82,10%, air

8,54%, abu 1,44%, lemak 0,30% dan serat kasar 1,61%.

2. Perlakuan lama perendaman dan tingginya konsentrasi larutan ekstrak daun

pandan tidak berpengaruh terhadap kadar air, keseragaman butiran, kerapatan

curah, dan daya serap air. Sedangkan pada organoleptik lama perendaman dan

tinggi konsentrasi larutan ekstrak daun pandan berpengaruh terhadap aroma

beras dan tinggi konsentrasi berpengaruh terhadap RGB.

3. Hasil uji orgnoleptik N-rank dengan Kruskal-Wallis menunjukan bahwa

pemberian perlakuan perendaman beras analog dengan ekstrak daun pandan

dapat mengurangi aroma amis udang pada beras analog sehingga panelis sangat

suka dengan beras analog ini dan aroma yang paling disukai oleh panelis yaitu

perlakuan W3K3 (Lama perendaman = 25 menit dan Konsentrasi = 0,5% )

dengan Mean Rank 150,16. Artinya semakin lama waktu perendaman dan

Page 48: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

42

tingginya konsentrasi akan menghasilkan aroma daun pandan yang lebih kuat

pada beras analog.

5.2. Saran

Perlu dilakukan pengembangan terhadap perlakuan lama perendaman dan tinggi

konsentrasi ekstrak daun pandan agar hasil yang diinginkan bisa lebih baik.

Page 49: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

43

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, M., B. Dwikola, dan B. E. Setiani. 2013. Perubahan Warna, Profil

Protein dan Mutu Organoleptik Daging Ayam Broiler Setelah Direndam

Dengan Ekstrak Daun Senduduk. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol.

2. No. 3: 116-120.

Agustiningsih., A.Wildan, dan Mindanigsih. 2010. Optimasi Pembuatan Penyari

Pada Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifous Roxb) Secara

Maserasi Terhadap Kadar Fenolik Dan Flavonoid Total. Momentum. Vol.6

No. 2: 36-41.

Auliana, R. 2013. Pengembangan Pengolahan Tepung Cassava Untuk Wirausaha.

Makalah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2013. Luas Panen Produktivitas Produksi Tanaman Ubi

Kayu Seluruh Provinsi. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

BKPP. 2014. Data Kandungan Gizi Bahan Pangan dan Olahan. Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan . Yogyakarta.

BPPP. 2011. Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan

Diversifikasi Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Jakarta Selatan.

BPTP. 2009. Teknik Pembuatan Tepung Cassava. Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Lampung.

Dewi, R. K. 2012. Rekayasa Beras Nalog Berbahan Dasar Modified Cassava

Flour (MOCAF) dengan Teknologi Ekstrusi. Skripsi. Fakultas Teknologi

Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Farbusyro, M. 2013. Penilaian Sensori Pangan Cicip, Bau, Aroma, dan Rasa

Makanan. Laporan Praktikum Jurusan Teknologi Industri Pangan

Universitas Padjajaran. Jatinangor.

Farbusyro, M. 2013. Penilaian Sensori Pangan Mempelajari Tekstur Makanan.

Laporan Praktikum Jurusan Teknologi Industri Pangan Universitas

Padjajaran. Jatinangor.

Page 50: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

44

44

Gestarini, C., E. Y., Aritonang, dan A. Siagian. 2014. Daya Terima Beras Analog

dari Tepung Ubi Kayu Sebagai Pangan Pokok Di Desa Tanjung Beringin

Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat.

FKM USU.

Henderson, S.M. dan R.L. Perry. 1982. Agricultural Process Engineering. Inc.

Westport : The AVI Publishing Company.

Hidayat, T., P. Suptijah, dan Nurjanah. 2013. Karakterisasi Tepung Buah Lindur

(Brugeira gymnorrhiza) Sebagai Beras Analog Dengan Penambahan Sagu

Dan Kitosan. JPHPI. Vol 16. N0. 3: 268-277

Jannah, M., Tamrin., C. Sugianti, dan Warji. 2015. Pembuatan dan Uji

Karakteristik Fisik Beras Analog dengan Bahan Baku Tepung Singkong

Yang Diperkaya Dengan Protein Udang. Skripsi. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Beras. Teori dan Praktek. Ebook

Pangan.com.

Mardiyaningsih, A, dan R. Aini. 2014. Pengembangan Potensi Ekstrak Daun

Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) Sebagai Agen Anti Bakteri. Jurnal

Pharmaciana. Vol. 4. No. 2. 2014: 185-192.

Meiyani, D. N. A. T., P. H. Riyadi, dan A. D. Anggo. 2014. Pemanfaatan Air

Rebusan Kepala Udang Putih(Penaeus merguiensis) Sebagai Flavor Dalam

Bentuk Bubuk Dengan Penambahan Maltodekstrin. Jurnal Pengolahan dan

Bioteknologi Hasil Perikanan. Vol. 3. No. 2. 2014: 67-74.

Noviasari, S. 2013. Pengembangan Beras Analog Dengan Memanfaatkan Jagung

Putih. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol. 24. No. 2. 2013: 196-

197.

Padmaningrum, T. R. 2009. Bahan Aditif Dalam Makanan. Makalah Jurusan

Pendidikan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.

Rahmawati, F. 2013. Diversifikasi Olahan Singkong Dan Pisang. Modul

Pelatihan. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

Tahir, I. 2012. Aneka Manfaat Pandan Wangi. Makalah Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

Yola, F. C. 2015. Pembuatan dan Uji karakteristik Fisik Beras Analog dengan

Bahan Baku Tepung Kasava yang diperkaya dengan Ikan Tuna. Skripsi.

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Page 51: PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI …digilib.unila.ac.id/24992/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor

45

Yustina, I., E. N. A., dan Aniswatul. 2012. Pengaruh Penambahan Aneka

Rempah Terhadap Sifat Fisik Organoleptik Serta Kesukaan Pada Kerupuk

Dari Susu Sapi Segar. Artikel Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan

Energi. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo. Madura.

45