Page 1
PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP
PERKEMBANGAN PERILAKU PADA MURID
KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH
NEGERI MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
UMI ISNI QORIAH
NIM. 204172741
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDIN JAMBI
2021
Page 7
ABSTRAK
Nama : Umi Isni Qoriah
Jurusan : Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Pengaruh Tayangan Televis Terhadap Perkembangan
Perilaku Murid Kelas IV MIN 4 Muaro Jambi
Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap
Perkembangan Perilaku Siswa Kelas IV MIN 4 Muaro Jambi, Kecamatan
Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan
perilaku siswa. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey
dengan pendekatan kuantitatif. Sunyek penelitian ini adalah siswa kelas IV
MIN 4 Muaro Jambi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
teknik Non Probality yaitu sampel jenuh yang sering disebut dengan total
sampling.Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket
atau kuisoner yang disebarkan kepada responden melalui link google form
yang berjumlah 37 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi
Linear Sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1). Berdasarkan hasil data tentang
pengaruh tayangan televisi siswa kelas IV MIN 4 Muaro Jambi menunjukan
bahwa pengaruh tayangan televisi dalam kategori baik sebanyak 5 siswa (
13,5%) kategori sedang sebanyak 25 siswa (67,5%) dan kategori kurang
sebanyak 7 siswa ( 19,0%) . 2). Berdasarkan hasil data perkembangan perilaku
dalam kategori baik 1 siswa ( 2,7%) dan kategori sedang sebanyak 36 siswa (
92,7%) . 3). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan regresi sderhana
diketahui sebesar -4,2 dan pada tariaf 5% yaitu 3,27. Jadi
sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesa Alternatif ( )
penelitian ini ditolak dan Hopotesa nol ( ) penelitian ini diterima. Kemudian
didapat koefesiem determinasi 13,6% ini berarti sangat kecil pengaruh
tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku atau dapat dikatakan tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh tayangan televisi terhadap
perkembangan perilaku siswa kelas IV MIN4 Muaro Jambi.
Kata Kunci : Tayangan Telvisi, Perkembangan Perilaku
Page 8
ABSTRACT
Name : Umi Isni Qoriah
Dapertement : Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Title : The effect of television broadcasts on the behavior
development of class IV students of MIN 4 Muaro Jambi,
Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency :
This thesis discusses the effect of television broadcasts on the behavior
development of class IV students of MIN 4 Muaro Jambi, Jambi Luar Kota
District, Muaro Jambi Regency. This study aims to determine whether there is
an effect of television shows on the development of student behavior. The
research method used is a survey method with a quantitative approach. The
subject of this research is the fourth grade students of MIN 4 Muaro Jambi.
The sampling technique in this study is the Non Probality technique, namely
the saturated sample which is often referred to as total sampling. Meanwhile,
the data collection technique used is a questionnaire or questionnaire
distributed to respondents via the google form link, totaling 37 people. The
data analysis method used is Simple Linear Regression.
The results showed that: 1). Based on the results of the data about the effect of
television broadcasts on class IV students of MIN 4 Muaro Jambi, it shows
that the effect of television shows in the good category is 5 students (13.5%) in
the moderate category as many as 25 students (67.5%) and the less category is
7 students (19 , 0%). 2). Based on the results of data on the development of
behavior in the good category 1 student (2.7%) and the moderate category as
many as 36 students (92.7%). 3). Based on the results of calculations using
simple regression, it is known that -4.2 and at a rate of 5%, namely
3.27. So it can be concluded that the Alternative Hypothesis () of this study is
rejected and the null hypothesis () of this study is accepted. Then the
coefficient of determination was 13.6%. This means that television shows very
little effect on behavior development or it can be said that there is no
significant influence between the influence of television shows on the behavior
development of class IV students of MIN4 Muaro Jambi.
Keywords: Television Impressions, Behavior Development
Page 9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang
mana telah memberikan karunia-Nya, sehingga saya mampu menyelesaikan
skripsi saya, dan tidak lupa saya haturkan solawat kepada baginda yakni
Muhammad SAW, yang telah membawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thahah Saifudin Jambi.
Dan saya menyadari juga bahwasanya dalam penulisan skirpsi
banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi, baik morril dan
materil. Untuk itu saya uapkan Terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’adi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI selaku Wakil Rektor I , Dr. As’ad Isma, M. Pd selaku Wakil Rektor II , dan Dr. Bahrul Ulum, S. Ag., MA
selaku Wakil rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Fadlilah , M. Pd selaku Dekan Taribyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
4. Ibu Dr. Risnita, M. Pd selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmul Hayat,
M. Pd.I selaku Wakil Dekan II, Ibu Dr. Yusria, S. Ag. M. Ag selaku
Wakil Deakan III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Ikhtiati, M. Pd selaku Ketua Program Studi Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan ibu Nasyariah Siregar, M. Pd.I selaku Sekertaris
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Ibu
7. Dra. Saidah Ahmad selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Muhaiminah Jalal, M. Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang rela meluangkan waktu
untuk menyampaikan dan menurahkan pemikirannya demi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Kepala Sekolah Fitri Rianti S. Pd MIN IV Muaro Jambi. Desa.
Pematang Gajah, Kabupaten Muaro Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota.
9. Ibu Afriana S. Pd dan Ibu Destinar, S. Pd selaku Wali Kelas IV A dan IV B, MIN IV Muaro Jambi.
10. Orang tua dan saudara yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. sahabat dan teman-teman terdekat yang sudah menjadi patner diskusi untuk mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.
Jambi,
Umi Isni Qoriah
204172741
Page 10
MOTTO
رسول الله صلى الله عليه وسلم إن من خياركم أحاسنكم أخلاقا
Rasulullah Shallallahu,alaihiwassalam bersabda,
“ Sesungguhnya orang-orang terbaik adalah yang paling baik akhlaknya”
( HR. Al-Bukhari no.6035 dan Muslim no.2321)
Page 11
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur Allah SWT, yang mana berkat
karunianya dan kehendak-Nya memberikan saya kemampuan dan kekuatan,
serta pemahaman untuk bisa menyelesaikan karya kecil saya yaitu skripsi.
dan tidak lupa solawat beserta salam saya haturkan kepada kepada baginda
Nabi besar Muhammad SAW, yang mana selalu memberikan syafaat
kepada setiap umatnya. Allahumma Sholi `ala syaidina Muhammad.
Selanjutnya Skripsi ini kupersembahkan dengan setulus hati untuk orang-
orang yang berperan besar yang telah memberi suport dan motivasi besar
yakni :
Kepada Ayahanda tercinta Rohmad Saputra dan Ibunda tercinta
Juma’atin, yang mana selalu mencurahkan doa, tenaga, dan kasih sayang
tiada hentinya, lalu Kakak Perempuan saya Nani Sapariah yang selalu
mencurahkan doa dan memberi semangat, serta adik laki-laki saya
Muhammad Riqi Sodri, yang selalu membuat saya semangat untuk
menyelsaikan karya keci ini,beserta teman teman terdekat saya yang tidak
bisa saya sebutkan namanya yang mana sama sama mencintai ilmu
pengetahuan.
Page 12
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................. i
NOTA DINAS ................................................................................... ii
ORISINALITAS .............................................................................. iv
PENGESAHAN ............................................................................... v
PERNYATAAN PLAGIASI ............................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................... ix
MOTTO ............................................................................................. x
PERSEMBAHAN ............................................................................. xi
DAFTAR ISI ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5
C. Rumusan Masalah ................................................................ 5
D. Pembatasan Masalah ............................................................ 5
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ........................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR,
DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ..................................................................... 8
1. Pengertaian Televisi ................................................. 8
2. Tujuan Dan Fungsi Televisi ..................................... 9
3. Kelebihan Dan Kekurangan Televisi ....................... 10
4. Konsep Perkembangan Perilaku Anak ..................... 10
5. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Perilaku Anak .................................. 16
6. Teori Perkembangan Perilaku .................................. 18
7. Tahap Perkembangan Perilaku Anak ....................... 18
Page 13
8. Pengertian Tingkah Laku ......................................... 20
9. Pengertian Belajar .................................................... 21
10. Pengertiain Tingkah Laku Belajar ........................... 22
11. Tayangan Televisi Pada Perkembangan
Perilaku Anak Dalam Pandangan Islam ................... 23
12. Tayangan Televisi Sinetron Dan Animasi
Kartun Pada Chanel ANTV ...................................... 24
B. Penelitian Relevan .............................................................. 27
C. Kerangka Pikir ..................................................................... 30
D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Lokasi Penelitian ................................................. 32
B. Desain Penelitian ................................................................ 32
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 33
D. Variabel-Variabel Dan Perlakuan Penelitian ...................... 35
E. Instrumen Penelitian ........................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 41
G. Hipotesis Statistik ............................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................. 47
B. Deskripsi Teori ..................................................................... 55
C. Deskripsi Data ...................................................................... 57
D. Pembahasan .......................................................................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 75
B. Saran .................................................................................... 75
Page 14
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ............................................................................
LAMPIRAN 2 ............................................................................
LAMPIRAN 3 ............................................................................
LAMPIRAN 4 ............................................................................
LAMPIRAN 5 ............................................................................
LAMPIRAN 6 ............................................................................
LAMPIRAN 7 ............................................................................
Page 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak sekali perubahan dalam hidup saat ini, terutama dalam
perkembangan tingkah laku seseorang. Salah satu penyebabnya adalah
jaman yang sangat modern dan maju. Indonesia bisa dikatakan telah
mencapai tingkat modernisasi saat ini. Karena saat ini Indonesia telah
memasuki tahap modernisasi, karena Indonesia telah mampu menciptakan
berbagai alat teknis yang kompleks, efektif dan efisien, seperti alat-alat
yang telah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti Handphone,
Laptop, Komputer, TV, dan lain-lainnya.
“Dalam buku Taufik berjudul “ Etika Komunikasi Islam dan
Kamplasi Barat” TV merupakan sistem elektronik yang digunakan untuk
menampilkan gambar bergerak kepenerima atau pengguna dan pemirsa
serta suara. Selain itu, televisi merupakan media audio visual yang sangat
dibutuhkan setiap orang, dan tidak lepas dari salah satu kebutuhan dasar
hidup manusia sehari-hari dan secara tidak langsung mempengaruhi
kehidupan anggota masyarakat.1
Dimana alat-alat teknologi tersebut memberikan daya tarik kepada
setiap penggunanya, khususnya televisi. Teknologi televisi banayak sekali
menampilakn atau menayangkan berbagai acara, dari acara yang begitu
penting hingga acara yang banyak mengandung hiburan semata. Televisi
juga telah mampu menarik minat setiap penggunanya atau penontonnya,
dan tanapa disadari mampu membuat para penontonnya kecanduan atau
ketergantungan, sehingga selalu saja ingin menyaksikan program-
program acara yang ditayangkan televisi.
Apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa dengan kebiasaan
tersebut dan tidak bisa menghilangkan kebiasaan dalam kehidupan sehari-
hari, hal ini semakin menyedihkan karena anak-anak hanya menghabiskan
1 Tata Taufik , Etika Komunikasi Islam ( Bandung: PT Pustaka Setia,2012) h.81
Page 16
waktu menonton TV Faforitnya. Bahkan Menonton acara TV sudah
menjadi menjadi jdwal wajib bagi anak-anak.
Televisi banyak menayangkan acara-acara, mulai dari infotaiment,
hiburan music, film kartun, sampai dengan sinetron yang berbau
kekerasan dan mengandung percintaan. Tidak heran jika televisi mampu
membuat takjub dan kagum para penontonnya untuk selalau menyaksikan
acara demi acara, yang sudah dikemas dengan sebaik mungkin, sehingga
mampu menarik perhatian para penontonya. Jadi tidak heran jika banyak
sekali anak-anak yang selalu berlama-lama untuk menonton acara
kesukaannya dibandingkan untuk bersosialisasi kepada teman sebaya nya.
Bahkan hal tersebut membuat anak-anak hampir lupa dengan
kewajibannya seperti ibadah, belajar, dan membantu orang tua dirumah,
jika tidak diingatkan oleh para orang tuanya.
Tidak disalahkan, dengan adanya televisi juga banyak manfaatnya
yang bisa diambil dan dipelajari, salah satunya adalah mampu
mendapatkan informasi-informasi yang terbaru dimanapun bahkan hingga
belahan dunia, sehingga para penonton mendapatkan wawasan yang
begitu luas, dan selalu uptadate dengan berita-berita terbaru, dan masalah-
masalah yang sedang terjadi.
Selain itu, mulai dari fungsi pendidikan, informasi, hiburan, dan
pemahaman, TV juga memiliki berbagai fungsi penting yang harus
diperhatikan. Namun, jika melihat kenyataan sekarang, program-program
di TV hanya dapat memberikan informasi dan hiburan yang bermanfaat,
sedangkan frekuensi siaran program pendidikan sangat kecil, meskipun
fungsi pendidikan baik untuk penyiaran, dan memiliki banyak manfaat
yang dapat diperoleh, dan dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Permasalahan berikut dapat dilihat langsung pada tanyangan
televisi, kebanyakan acara yang ditayangkan hanya sinetron-sinetron yang
marak dan banyak mengandung beragam bentuk romantisme, bahkan
yang bersuasana penuh kekerasan, seperti sinetron Dari Jendela SMP di
Page 17
channel SCTV. Selain itu banyak juga animasi kartun yang diputar
diwaktu yang tidak tepat, seperti Masha And The Bear di pagi hari, dan
yang lainnya.
Televisi merupakan media audio visual yang secara tidak langsung
sudah mengambil dan merebut beberapa saluran masuknya sebuah pesan
dan informasi kedalam jiwa para manusia melalui indra mata dan telinga,
televise juga mampu membuat manusia mudah menginggat dari apa yang
telah ditayangkan, meskipun hanya sekali ditayangkan. Dan hal tersebut
sangat berdampak pada kalangan anak-anak, yang mana pada umumnya
anak-anak selalu meniru hal-hal yang merek lihat. Sehingga hal tersbut
jelas sekali tidak menutup kemungkinan untuk mempengaruhi perubahan
perkembangan perilaku anak tersebut. Misalnya apabila yang ditonton
lebih ke unsure yang edukatif, maka akan memeberikan dampak yang
positif bagi anak-anak, dan sebaliknya jika yang ditonton mengandung
unsure penyimpangan, seperti kekerasan, seks bebas, maka akan
memebrikan dampak yang negative kepada anak-anak.
Untuk pengaruh tayang televisi terhadap perubahan perilaku anak-
anak juga dapat dibenarkan adanya, karena anak-anak berperilaku
menurut apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, sehingga tidak
salah jika dikatakan, bahwa pengaruh tayangan televisi terhadap
perkembangan perilaku anak sangatlah kuat dan cepat, ditambah lagi jika
anak-anak yang sedang menyaksikan tayangan televisi tersebut tidak ada
pengawasan langsung dari orang tua, sebagai seseorang yang memberikan
panduan dan pengarahan sang anak.
Pengaruh tayangan televisi yang bersifat negatif terhadap anak,
seharusnya memang harus dicegah, dikarenakan televisi sekarang banyak
menayangkan tayangan-tanyangan bersifat hiburan , kekerasan, dan
rekreatif, adapun yang bersifat edukatif, meskipun bisa dihitung bahwa
hanya beberapa channel yang menayangkan edukasi.
Pengaruh tayangan televisi yang bersifat positif terhadap anak
sangat dianjurkan, apabila seorang anak tersebut ingin menyaksikannya,
Page 18
karena tidak ditutup kemungkinan bahwasanya tayangan televisi yang
bersifat edukatif akan mmeberikan pengaruh yang bersifat positif terhadap
anak.
Oleh sebab itu maka perlunya pengawasan dan panduan serta
arahan dari setiap orang tua, jika anak-anak sedang menonton tayangan
televisi, baik tayangan itu bersifat positif ataupun negatif. Karena setiap
tayangan televisi memiliki makna tertentu yang tidak semua makna dan
pesannya bisa dimengrti sang anak. Sehingga memang benar adanya jika
peran setiap orang tua dibutuhkan sebagai penyampaian makna dan pesan
yang bisa dimengerti sang anak. Karena sangat ditakutkan seperti kejadian
sebelumnya yang diberitakan bahwa seorang remaja membunuh balita
berusia 5 tahun yang terinspirasi dari film chucky, yang begenre
pembunuhan.
Selain itu juga contoh lainnya ditemukan permasalahan yang
terjadi di MIN 4 Muaro Jambi, tepat lokasi di toilet siswa, terdapat sebuah
tulisan siswa yang tidak layak untuk ditulis bahkan dibaca, karena tulisan
tersebut mengarah ke hal yang negatif, yang tidak pantas dilakukan atau
dikerjakan oleh seorang siswa. Tulisan tersebut mengandung seks dan
percintaan, dari permasalahan tersebut jelas tidak dapat dipungkiri jika
anak tersebut terpengaruh oleh sebuah tayangan televisi yang
mengandung unsur seks dan percintaan. Seingga akibat dari permasalahan
ini membentuk sebuah perkembangan perilaku anak tersebut bersifat
negatif.
Selain memiliki efek negatif TV juga memiliki efek positif,karena
berkat tayang televisi anak-anak MIN 4 Muaro Jambi, banyak sekali
mengetahui berbagai macam pengetahuan dan wawasan, baik bersifat
pendidikan maupun religius yang didapat dari tayangan televisi yang
bersifat edukasi.
Page 19
Dilihat dari permasalahan yang muncul, peneliti tertarik untuk
meneliti di Min 4 Muaro Jambi Desa Pematang Gajah, Kab. Muaro Jambi,
Kec Jambi Luar Kota yaitu “ Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap
Perkembangan Perilaku Pada Murid Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi.
B. Identifikasi Masalah
a. Perilaku Negatif
1. Banyak tingkah laku ( perilaku) anak-anak sekolah dasar terpengaruh
dengan apa yang dilihat serta didengar.
2. Banyak tingkah laku ( perilaku) anak-anak sekolah dasar yang tidak
wajar seperti berkta kasar, , berkelahi, membuli.
3. Banyak tingkah laku ( perilaku) anak sekolah dasar yang tidak harus
dilakukan tetap dilakukan, seperti cinta-cinta, diusia yang masih dasar.
b. Perilaku Positif
1. Banyak tingkah laku ( perilaku) anak anak sekolah dasar yang mampu
berperilaku jujur, suka menolong, dan bersikap ramah,
2. Banyak tingkah laku ( perilaku) anak-anak sekolah dasar yang sudah
mampu menerapkan sikap religius.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perilaku atau tingkah laku murid kelas IV MIN 4 Muaro
Jambi ?
2. Apakah tayangan TV dalam bentuk sinetron dan animasi kartun
berdampak atau berpengaruh pada perkembangan perilaku siswa
kelas? IV MIN 4 Muaro Jambi?
D. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan permasalahan yang di teliti, supaya penelitian tidak
menyimpang, sehingga fokus permasalahan hanya melingkup tentang
“Tingkah Laku Belajar Murid Kelas IV MIN 4 Muaro Jambi dan
Pengaruh Tayangan Televisi Sinetron dan Animasi Kartun Channel
ANTV Terhadap Perkembangan Perilaku Pada Murid Kelas IV MIN 4
Muaro Jambi.
Page 20
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian untuk mengetahui :
1. Tingkah laku belajar murid kelas IV MIN 4 Muaro Jambi.
2. Pengaruh tayangan televisi berupa sinetron dan aniamsi kartun
pada perkembangan perilaku murid kelas IV MIN 4 Muaro
Jambi?
b. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan
dan pembelajaran ilmu pengetahuan bagi penelitian yang berkaitan
dengan ilmu komunikasi massa, khususnya televise.
2. Secara Praktis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk
memberikan informasi kepada orang tua, dan juga dapat digunakan
sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberikan bimbingan
kepada anak ketika menonton acara TV di TV, agar anak dapat
memahami dan memahami program yang ditontonnya.
1) Bagi Orang tua
Pengawasan orang tua dirumah dapat dilakukan karena
sebagai upaya untuk menjaga anak dari kuatnya pengaruh sebuah
tayangan televisi, yang secara tidak langsung mampu mempengaruhi
dengan kuat terhadap perkembangan perilaku anak.
2) Bagi Guru
Memberikan informasi dan pengarahan-pengarahan kepada
peserta didik saat disekolah tentang pengaruh-pengaruh negative
maupun positif, sebagai bentuk upaya penjagaan terhadap
perkembangan perilaku anak sekolah dasar.
Page 21
3) Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
sekolah untuk melindungi anak dari pengaruh negatif program
televisi dan memberikan bimbingan tentang dampak positif program
televisi terhadap perkembangan perilaku anak.
4) Bagi Siswa
Penelitian ini bisa menjadi arahan dan bimbingan kepada
siswa agar siswa tidak menghabiskan waktu senggangnya hanya
menonton tayangan televisi, melainkan menyempatkan kegiatan
lainnya seperti, belajar, membantu orang tua, dan beribadah.
Page 22
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Televisi
Abdul Halik ( Abdul Halik) memaparkan dalam bukunya “ Mass
Communication” bahwa televisi merupakan alat penangkap siaran
gambar. Televisi berasal dari istilah televise and vision yang artinya jauh (
televisi) dan terlihat ( TV), sehingga TV dapat diartikan seperti melihat
dari kejauhan. Selain iyu pernemuan televisi dapat dibandingkan dengan
penemuan roda, karena televisi dapat mengubah peradaban dunia dengan
sangat cepat.2
Didalam buku Effendy yang berjudul Ilmu Teori, Filsafat
Komunikasi memaparkan bahwasanya televisi adalah paduan radio
(broadcast) dan film (moving picture) para penonton di rumah-rumah tak
mungkin menangkap siaran televisi , kalau tidak ada unsure-unsur radio.3
Selain itu menurut Azhar Arsyad didalam bukunya yang berjudul
Media Pengajaran, menjelasakan televisi adalah sebuah sistem elektronik
yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui
kabel atau gelombang.4
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwasanya televisi
merupakan media audio visual yang artinya diamana media atau teknologi
tersebut mampu menampilkan sebuah gambar dan pantulan bunyi atau
suara, sehingga bisa didengar oleh para penonton.
Selain itu, media televisi juga memiliki banyak fungsi, diantaranya
peran media massa untuk menjalankan fungsi dan haknya seperti fungsi
2 Abdul, Halik, Komunikasi Massa, ( Makassar: PT Alauddin University Press,2013),
hlm.104 3 Onong Uchjana Effendy,Ilmu,Teori,Filsafat Komunikasi,(Bandung:PT Citra Aditiya
Bakti:2003),hlm.174 4 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2003),Cet. V,
hlm. 50.
Page 23
informasi, untuk menyebarkan keinginan masyarakat dan memperluas
komunikasi serta partisipasi masyarakka, dan koreksi yang konstruktif.
Media massa, khususnya televisi, menjadi semakin penting
sebagai sumber informasi utama di masyarakat. Selain media massa
dengan berbagai fungsi dan fungsi, televisi dan media massa juga telah
menjadi oasis penyebaran informasi tanpa henti, dan menjadi natural
thinking (hukum berfikir) bagi kita semua untuk berdiskusi, berdiskusi
dan berdiskusi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, topik pertentangan
dalam kehidupan pada dasarnya bersumber dari media massa televisi.
Keberadaan dan fungsi televisi sebagai media massa yang
penting dalam kehidupan manusia tentunya tidak lepas dari keberadaan
informasi itu sendiri. Resolusi Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pasal 3
Undang-Undang Republik Indonesia secara jelas menyebutkan bahwa
dalam hal ini media massa adalah pers nasional, dan berperan sebagai
media informasi, media pendidikan, media hiburan dan media social serta
pemantauan atau kontrol media.5
Siaran Televisi berupa gambar dan suara yang dapat disiarkan
melalui gelombang elektromaghnetik atau kabel ( televisi kabel) sehingga
masyarakat dapat menangkap ( mendengar dan mendengar). Televisi juga
merupakan media yang kompleks, dan kali ini dimna kebanykan orang
bisa menonton siaran TV.6
2. Tujuan dan fungsi Televisi
Perkembangan teknologi telah melahirkan media baru yang dapat
dengan cepat memberikan informasi kepada masyarakat yaitu televisi.
Selain sebagai sarana menangkap siaran dan gambar, TV juga memiliki
fungsi sebagai sarana pendidikan, penerangan dan hiburan. TV berfungsi
sama dengan media massa lain seperti koran dan radio, fungsi dan
tujuannya adalah memberikan informasi pendidikan atau program
5 Andi Alimuddin UNDE, Televisi & Masyarakat Pluralistik ( Prenada Media, 2015)
hlm. 88-103 6 Robeet Thadi, Tafsir Komunitas Dakwahtaiment di Televisi, ( Syi’ar Vol.13 No. 2
Agustus 2013) hlm.23-24
Page 24
pendidikan kepada pengguna TV.Tujuan hiburan adalah mengajak
pemirsa untuk merasakan siaran media TV oleh menyediakan program
dan program yang menarik perhatian pengguna TV.
3. Kelebihan Dan Kekurangan Televisi
Sebagai salah satu media massa yang digunakan dalam proses
komunikasi, televisi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan televisi diantaranya adalah:
1. Sifatnya langsung, artinya suatu pesan yang disampaikan dapat
langsung diterima.
2. Tidak mengenal jarak, artinya jangkauannya tidak mengenal jarak dan
batas, kecuali ada faktor alam yang memepengaruhi teknis seperti
daerah pegunungan.
3. Pesan dalam televisi juga tersaji dalam bentuk audio visual, artinya
televisi menyampaikan pesan atau makna yang tersaji melalui bentuk
gambar dan suara yang bisa dilihat dan didengar para penontonya.
4. Daya tarik yang kuat , artinya selain unsur kata-kata, music dan sound
effect seperti radio, televisi juga memiliki unsur visual berupa gambar
hidup yang menimbulkan kesan mendalam bagi penontonya.7
Kekurangan Televisi diantaranya adalah:
1. Memiliki pengaruh yang begitu kuat dan cepat terhadap aktivitas
sehari-hari khususnya pada anak-anak , artinya diamana televisi
begitu banyak menayangkan hal-hal berupa hiburan, edukasi,
penerangan, hingga hal-hal yang berbau kekerasan sehingga
menimbulkan beberapa bentuk hal-hal yang positif hingga bentuk
berupa hal-hal yang negatif dan menyimpang
4. Konsep Perkembangan Perilku Anak
1) Pengertian Perkembangan
7 Sarah Anbarjah, Peran Televisi Lokal Dalam Mempertahankan Identitas Lokal di Era
Globalisasi Informasi, ( Jawa Timur: FISIP Universitas Pembangunan Nasional),
hlm.263
Page 25
Perkembangan memiliki arti dimana proses perubahan progresif yang
terjadi bersifat kualitatif fungsional dan terjadi pada aspek fisik dan
psikis. contohnya munculnya kemampuan berdiri dan berjalan,
semakin meningkatnya kemampuan berbicara, berimajinasi, berpikir,
dan masih banyak lagi.
2) Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
a. Teori Empirisme
Menurut Teori Empiris atau disebut juga teori Tabula Rasa oleh John
Locke adalah:
Berkembangnya individu ditentukan oleh pengalamannya
Pada saat dilahirkan jiwa seorang manusia dalam keadaan
kosong, ibarat tabularasa yang belum tertulisi, dan
perkembangannya ditentukan oleh pengalaman.
b. Teori Nativisme
Menurut Teori Nativisme oleh Arthur Schopenhauer
Perkembangan individu oleh pembawaannya
Jika individu yang dilahirkan dengan pembawaan yang baik,
maka akan berkembang menjadi baik pula, dan begitu
sebaliknya
Lingkungan tidak dapat merubah apa yang sudah dimiliki
individu sebagai pembawaan.
c. Teori Konvergensi
Menurut Teori Konvergensi atau sering disebut teori intreaksionisme
oleh William Stern adalah:
Perkembangan individu diartiakan sebagai kombinasi
faktor bawaan dan faktor pengalaman. Dari teori diatas maka dapat
disimpukan bahwasanya perkembangan individu adalah perpaduan
antara faktor internal dan faktor eksternal
Page 26
3) Prinsip- Prinsip Perkembangan
a. Proses yang kekal dan tetap menuju kearah tingkat integrasi yang
lebih tinggi berdasarkan, pertumbuhan, kemasakan/kematangan
dan stimulasi mental/ belajar/ latihan/pengalaman.
b. Tahap-tahap perkembangan awal merupakan dasar untuk tahap-
tahap perkembanan selanjutnya, maka jika suatu tahapan
mengalami gangguan, akan menghambat tahapan selanjutnya.
c. Perkembangan membutuhkan stimuli. Stimuli bisa disengaja dan
bisa tanpa disengaja oleh lingkungannya.
d. Tempo perkembangan bersifat individual dan terdapat individual
differences dalam perkembangan.
e. Perkembangan berlangsung dengan mengikuti pola tertentu dan
teratur.
f. Pola perkembangan dapat diramalkan
g. Terdapat suatu proses kontinu ( perkembangan terus terjadi
sepanjang kehidupan) dan diskontinu.
h. Perkembangan berlangsung secara bertahap.8
4) Pengertian Perilaku
Perilaku menggambarkan kecendrungan sesorang untuk
bertindak, berbuat atau melakukan aktivitas dalam kehdupan sehari-
hari, selain itu Perilaku adalah apresiasi dan respons lengkap
seseorang, yang dikaitkan dengan rangsangan internal dan eksternal,
yang diproses melalui kognisi, emosi, dan gerakan mental. Beberapa
definisi perilaku yang dikemukakan oleh para ahli berdasarkan Heeri
ZP dan Namora LL 2010 antara lain:
Perilaku adalah gabungan dari reaksi, tindakan, aktivitas, tindakan,
respon, atau jawaban yang dibuat seseorang, seperti berpikir, bekerja,
dll.. (JP Chaplin)
8 Dinie Ratri Desiningrum, Psikologi Perkembangan,( Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas Diponogoro, 2012), hlm. 10-14
Page 27
Perilaku adalah semua atau semua aktivitas yang dipelajari dari proses
pembelajaran dari pengalaman sebelumnya dan melalui penguatan dan
penyesuaian aktivitas pembelajaran (Ian Pavlop)
Perilaku adalah bentuk respon naluriah bawaan terhadap berbagai
rangsangan reseptor di otak, dan merupakan hasil dari pengalaman
belajar (Bandura)
Perilaku adalah aktivitas manusia yang disebabkan oleh aktivitas
kognitif, emosional, dan psikomotor yang saling terkait. Jika
seseorang menemui kendala, perilakunya juga akan terganggu.
(Blanca)
Perilaku adalah suatu bentuk proses mental dari reaksi seseorang yang
terlihat atau masih sebatas keinginan (Kartini Kartono)
Perilaku adalah keterkaitan antara rangsangan internal dan rangsangan
eksternal, menghasilkan tanggapan eksternal. Rangsangan internal
adalah rangsangan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan psikis,
sedangkan rangsangan eksternal adalah berbagai reaksi masyarakat
yang disebabkan oleh faktor eksternal dan lingkungan. (Bimo walgito)
Perilaku adalah jumlah apresiasi dan aktivitas yang mempengaruhi
perhatian, perhatian, observasi, pemikiran, memori dan fantasi
seseorang. Walaupun perilaku adalah jumlah dari respon, semua
respon bergantung pada kepribadian seseorang (Soekedjo
Natoatmodjo)
Dari teori menurut para ahli diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa perilaku adalah sebuah respon yang berupa
tindakan, dan aktivitas yang dihasilakan dari berbagai stimulus baik
stimulus eksternal maupun internal. Perilaku tersebut dapat dibagi
menjadi dua jenis: perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilaku
tertutup adalah tindakan serta aktivitas yang merespon setimuls dalam
bentuk terselubung atau tertutup, sehingga perilaku belum bisa
diamati secara jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku terbuka
adalah tindakan serta aktivitas yang merespon stimulus dalam bentuk
Page 28
nyata dan terbuka, sehingga perilaku tersebut bisa diamati secara
jelas.
5) Aspek- Aspek Perilaku
Aspek –aspek perilaku meliputi pengamatan, perhatian,
fantasi,ingatan, tanggapan dan berpikir.
Pengamatan merupakan kegiatan untuk mengenal obyek dengan
menggunakan panca indara, dengan cara melihat, mendengar meraba,
membau dan mengecap. Melihata dalah pegenalan obyek luar melalui
pengelihatan dalam bentuk simbol, warna, lambang yang memberikan
arti kesan sifat dan watak. Mendengar adalah peruses penrimaan suara
yang memberi makna, membau adalah proses penegenalan objek
melalui penciuman yang dapat membentuk perilaku sesorang.
Mengecap adalah proses pengenalan rasa, dan meraba adalah proses
pengenalan dengan merasakan.
Perhatian merupakan kegiatan pemusatan energy psikis yang tertuju
pada objek secara sadar. Perhatian dapat terpancara atau terpusat,
dapat spontan atau sengaja. Objek prhatian adalah hal yang menarik,
baru, asing, dan menonjol.
Fantasi merupakan kemampuan membentuk tanggapan yang telah ada
yang menunjukan kreativitas, dengan fantasi orang bisa melepasakan
diri dari ruang dan waktu untuk mengatasi masalah ditempat lain
dalam waktu yang berbeda. Dengan fantasi orang dapat melepaskan
diri dari kesukaran dan hal-hal yang tidak meneyenangkan serta orang
orang dapat menciptakan apa yang dicita-cita kan.
Igatan merupakan aspek perilaku sehingga orang dapat mereflksikan
dirinya. Ingatan terdiri dari 3 tahap, pertama tahap penyusunan
informasi, penyimpanan informasi, pengulangan informasi.
Tanggapan merupakan reaksi atas informasi pada sesorang dan
bebeda-beda sesuai dengan perasaan yang kan memepengaruhi
perilaku sesorang.
Page 29
Berpikir ini adalah aktivitas ideal yang menggunakan simbol untuk
menyelesaikan masalah dalam bentuk pemikiran dan ucapan.
6) Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Berikut ini adalah faktor yang memepengaruhi perilaku
diantaranya adalah sebgai berikut:
Emosi adalah reaksi komplek yang berhubungan dengan kegiatan atau
perubahan secara mendalam dan pengalaman hasil rangsangan
eksternal dan keadaan fisiologis. Dengan emosi orang terangsang
untuk memahami obyek yang akan mengubah perilaku seperti rasa
marah, ramah, gembira, bahagia,sedih, cemas, takut, benci dan
sebgainya.
Persepsi adalah sebuah pengalaman yang dihasilkan oleh panca indra,
dan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda, meskipun
objek persepsinya sama. Dan Persepsi dipengaruhi beberapa sebab
diantaranya minat, kepentingan, kebiasaan yang dipelajari, serta
bentuk dan latar belakang.
Motivasi adalah dorongan untuk bertindak, guna untuk mencapai
tujuan tertentu, dengan motivasi sesorang terdorong, untuk memnuhi
kebutuhan fisiologis, psikologis, dan sosial.
Belajar merupakan salah satu desar untuk memahami perilaku
sesorang karena berkaitan dengan kematangan fisik, emosi, motivasi,
perilaku sosial dan kepribadian. Dengan belajar sesorang mampu
mengubah perilakunya sesuai dengan kebutuhannya.
Intelegensi adalah kemampuan untuk mengkombinasikan obyek,
berpikir abstrak, menentukan kemungkinan perjuangan hidup.
Intelegensi juga menggambarkan kemampuan sesorang dalam
menyesuaikan diri pada situasi yang baru secara tepat dan efektif serta
memahami kosep abstrak. 9
9 Siti, Aisyah , Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar, ( Deepublish
2015) hlm. 1-7
Page 30
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Perilaku Anak
Perkembangan perilaku Itu tergantung pada lingkungan yang
mempengaruhinya. Lingkungan adalah faktor penting yang menentukan
perkembangan perilaku. Faktor lingkungan tersebut adalah lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga memegang peranan penting dalam perkembangan
tingkah laku anak. Setiap anak yang disayangi dan dipedulikan oleh orang
tuanya, serta dididik tentang kehidupan, agama, dan nilai-nilai sosial
budaya merupakan faktor pendukung yang menjadikan anak tersebut
berprestasi dan sehat. Keluarga juga dipandang sebagai institusi yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia, keluarga yang bahagia sangat
penting bagi perkembangan perilaku atau tingkah lakua anak tersebut,
karena perlakuan yang baik terhadap orang tua akan mempengaruhi
kebutuhan dasar fisik, biologis, dan psikososial..
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan faktor penentu dalam perkembangan perilaku
anak. Sekolah berperan menggantikan keluarga, guru berperan
menggantikan orang tua, dan sekolah berperan penting atau bertanggung
jawab dalam membantu siswa menyelesaikan tugas perkembangan. Untuk
sekolah yang berusaha menciptakan suasana yang kondusif bagi
lingkungan belajar siswanya. Selain itu, sekolah juga berperan dalam
mengembangkan potensi pengetahuan dan keterampilan anak,
membangun akhlak yang mulia, membina hubungan dengan sesama,
mengembangkan keimanan dan ketakwaan anak, serta menjadikan anak
bertakwa dan berbudi luhur.. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis akan melaksanakan program bimbingan,
pengajaran dan pelatihan untuk membantu siswa mengembangkan
potesina, meliputi aspek moral, kecerdasan, emosi dan sosial.
Page 31
c. Lingkungan sosial ( kelompok teman sebaya)
Sebagai lingkungan sosial anak, kelompok teman sebaya berperan
penting dalam perkembangan perilaku. Peran ini semakin penting,
terutama ketika struktur sosial penting, terutama ketika, terutama ketika
struktur sosial berubah. Interaksi sosial dilingkungan itu beragam sesuai
dengan status dan perannya masing-masing. Anak belajar tentang
kehidupan dengan berinteraksi dengan lingkungan. Katika lingkungan
sekitarnya tidak sehat ( sperti dalam masyarakat yang bermoral buruk)
maka anak akan mengikuti lingkungan sekitarnya, sebaliknya jika
lingkungan sehat dan bermoral baik, karena lingkungan sosial adalah
membentuk perilaku anak atau kepribadian memainkan peran yang sangat
penting. 10
6. Teori Perkembangan Perilaku ( Behavioral theory )
Teori perilaku adalah teori pembelajaran yang menekankan pada
perilaku manusia, teori tersebut hanya ingin menganalisis perilaku yang
terlihat, dan dapat mengukur, mendeskripsikan, dan memprediksinya.
Pengalaman dan pemeliharaan akan memengaruhi perilaku mereka.
Teori perilaku adalah teori yang dikemukakan oleh Gege dan
Berliner tentang perubahan perubahan perilakuyang disebabkan oleh
pengalaman. Kemudian teori tersebut berkembnag menjadi aliran
pembelajaran psikologi, yang mengikuti arah perkembangan pendidikan
dan teori serta praktek pembelajaran yang disebut behaviorisme. Prose
tersebut menekankan pada pembentukan tingkah laku yang merupakan
hasil belajar.
Ciri-ciri dan teori tersebut mengutamakan unsur-unsur dan bagian-
bagian kecil yang bersifat mekanis, menekankan pada peran lingkungan,
menekankan pada pembentukan respon, menekankan pada pentingnya
pelatihan, dan menekankan pada mekanisme hasil pembelajaran. Peran
kemampuan dan hasil belajar adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
10
Syamsyu, Yusuf LN , Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2015), hlm.36-59.
Page 32
Teori tersebut memiliki model hubungan stimulus-respon, yang
membuat siswa menjadi individu yang pasif. Reaksi atau perilaku tertentu
hanya melalui pelatihan atau metode pembiasaan akan meningkatkan atau
memperkuat penampilan perilaku dan menghilang saat dihukum.11
7. Tahap Perkembangan Perilaku Anak
Perkembangan kehidupan pribadi tidak statis, tetapi dinamis.
Pengalaman belajar yang dihadirkan kepada setiap orang harus
disesuaikan dengan perkembangan perilakunya. Tentunya tidak ada yang
akan menyangkal perkembangan ini, tingkah laku bersifat kontinyu,
namun untuk memudahkan manusia dalam memahami dan
mempertanyakan tingkah laku, orang biasanya menggambarkan
perkembangan pada tahapan atau periode tertentu. Pendapat tentang tahap
pengembangan secara kasar dapat dibagi menjadi tiga kategori:
a. Berdasarkan biologi.
b. Berdasarkan pengajaran.( intruksional)
c. Berdasarkan psikologis
Perbedaan antara ketiga kategori tidak berarti bahwa hanya satu
pondasi yang digunakan pada setiap tahap, dan untuk menolak fungsi dari
dua pondasi lainnya, pembedaan dibuat berdasarkan pilihan yang
menentukan antara pondasi tersebut, yang merupakan yang paling
menentukan..
a. Tahap Perkembangan Berdasarkan Biologis
Sekelompok ahli membagi tahapan menurut kondisi atau proses biologis
tertentu, termasuk wawasan Aristoteles. Aristoteles menggambarkan
proses pertumbuhan seorang anak sejak lahir hingga dewasa, dengan
setiap tahap berlangsung selama tujuh tahun.
Tahap Satu : dari 0,0 hingga 7,0: masa kanak-kanak atau hiburan
Tahap Dua : dari 7.0 ke 14.0: anak-anak, masa belajar atau tahun
sekolah yang lebih rendah
11
Muhammad, Anshar Akil Teknologi Komunikasi dan Informasi,( Makassar: PT
Alauddin University Press, 2011), hlm.217-218.
Page 33
Tahap Tiga : dari 14.0 ke 21.0: pubertas atau remaja, transisi dari
anak
ke dewasa.12
b. Tahap Perkembangan Berdasarkan Pengajaran ( Intruksional)
Dasar pengajaran atau bimbingan yang digunakan oleh para ahli
seperti pendapat Rouseau. Rousseau memberikan saran-saran berikut
berdasarkan metode pengajaran:
Tahap 1 : Usia menyusui 0,0 hingga 2,0
Tahap 2 : tahap pelatihan fisik dan sensorik dari 2.0 hingga 12.0 tahun
Tahap 3 : periode pendidikan sensorik dari usia 12,0 hingga 15,0
tahun Tahap 4 : Pendidikan karakter dan pendidikan agama untuk usia
15,0-20,0 tahun.
c. Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
Hampir setiap orang mengalami hambatan psikologis semacam ini
karena dapat digunakan sebagai perpindahan dari satu periode ke periode
lain dalam proses perkembangan. Biasanya, selama perkembangan
individu mengalami shock dua kali, yaitu pengalaman pertama sekitar
tahun ketiga atau keempat, dan pengalaman pubertas kedua. Berdasarkan
dua siklus guncangan, perkembangan individu dapat digambarkan dengan
tiga siklus atau tiga siklus, yaitu:
Kelahiran pertama karena syok biasanya disebut masa kanak-
kanak.
Periode shock pertama sampai periode shock kedua bisa
disebut periode harmoni sekolah.
Syok tahap kedua, sampai masa remaja akhir, biasanya disebut
kematangan. Usia persis pubertas tidak pasti, tetapi secara
umum diyakini berusia 21,0 tahun.13
12
Sarwono, Wirawan, Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, ( Jakarta: PT Bulan Bintang
(1882), hlm.26 13
Sarwono………, hlm.26- 28
Page 34
8. Pengertian Tingkah Laku
Tingkah laku bisa dikatakan sama dengan budi pekerti , karena
secara etimologis budi pekerti adalah dapat dimaknai sebagai penampilan
diri yang berbudi. Secara leksikal, budi pekerti adalah tingkah laku,
perangai, ahlak, dan watak.
Secara operasional, budi pekerti atau tingkah laku dapat dimaknai
sebagai perilaku yang tercermin dalam kata, perbuatan, pikiran, sikap, dan
perasaan, keinginan dan hasil karya. Dalam hal ini budi pekerti atau
tingkah laku diartikan sebagai sikap atau perilaku sehari-hari, baik
individu, keluarga, maupun masyarakat bangsa yang mengandung nilai
nilai yang berlaku dan dianut dalam bentuk jati diri.
Budi pekerti memiliki hubungan dengan etika, akhlak, dan moral.
Dan moral juga adalah akhlak, budi pekerti ( tingkah laku), dan susila.14
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya tingkah laku
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perilaku sehari-hari baik itu
sikap dan kebiasaan baik atau buruk pada setiap individu.
9. Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan seseorang
yang bertujuan untu mendapatkan perubahan dalam dirinya, melalui
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.
Pembelajaran adalah proses menafsirkan informasi dengan
menghubungkannya dengan struktur informasi yang ada. Peristiwa
pembelajaran yang dialami manusia tidak hanya respon terhadap
rangsangan, tetapi juga pengukuran kontrol otak dan pengarahan diri
sendiri..15
Belajar juga tidak harus dilakukan oleh pelajar, melainkan setiap
orang yang tidak memiliki ketidakatahuan dengan sesuatu hal. Belajar
14
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, ( Bandung: Alfabetha
cv), hlm. 13 15
Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, ( Jogjakarta: AR-RUZZ
MEDIA), hlm.171
Page 35
dapat, membawa perubahan bagi pelaku, baik perubahan pengetahuan
sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan hasil belajar tersebut,
dapat membantu orang untuk dapat memecahkan permasalahan dalam
hidupnya, serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Perubahan-perubahan tersebut dapat berubah ke arah yang positif.
1. Pokok-pokok belajar itu sendiri adalah:
Perubahan dengan mendapatkan kecakapan baru
Latihan atau peraktik tersebut terjadi karena usaha
Perubahan tingkah laku aktual maupun potensial.16
2. Teori Pokok Belajar
Teori Belajar Kognitif
Teori ini berupaya mendeskripsikan apa yan terjadi dalam diri
seorang ketika ia belajar. Teori ini lebih menaruh perhatian pada
peristiwa-peristiwa internal.
Teori Humanistik
Teori pembelajaran humaniora adalah bahwa setiap orang
mempunyai masalah, bagaimana individu menghubungkan
pengalamannya sendiri dengan tujuan pribadinya, menurut teori ini
pengungkapan tema harus sesuai dengan perasaan dan perhatian
siswa.17
10. Pengertian Tingkah Laku Belajar
Perilaku belajar atau perilaku belajar dapat diartikan
sebagai sikap siswa dalam menanggapi setiap kegiatan belajar
mengajar yang terjadi, seperti menunjukkan apakah sikapnya
antusias dan bertanggung jawab atas kesempatan belajar yang
diberikan. Ada dua penilaian kualitatif tentang perilaku atau
perilaku belajar, yaitu baik atau buruk tergantung pada pengalaman
individu, dan respon mereka baik atau bahkan acuh tak acuh.
Perilaku belajar atau learning behaviour juga membahas tentang
bagaimana siswa belajar dengan sendirinya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa learning behaviour atau tingkah laku
merupakan suatu cara atau tingkah laku yang meliputi sikap
terhadap individu atau siapapun yang mengimplementasikan
16
ibid, hlm 162-163 17
ibid,171-174
Page 36
teknologi pembelajaran. Di bawah waktu dan keadaan belajar
tertentu18
Berdasarkan pengertian tingkah laku atau perilaku belajar diatas,
maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwasanya tingkah laku atau
Perilaku belajar merupakan salah satu bentuk sikap siswa yang merespon
semua kegiatan belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar. Tingkah
laku atau perilaku belajar tersebut akan menunjukkan bahwa siswa
memahami materi pelajaran yang diberikan guru, dan siswa yang tidak
paham akan materi yang diberikan. Siswa yang memahami materi yang
diberikan akan merespon dengan baik, dan jika siswa kurang memahami
materi yang diberikan maka jawabannya akan kurang baik, seperti cuek
dan tidak menyimak penjelasan yang diberikan gurunya, dan tidak bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan serta latihan-latihan yang diberikan oleh
gurunya.
11. Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Perilaku Anak dalam
Pandangan Islam
Teknologi informasi dapat berdampak positif dan negatif, terutama
pada jenis penyiaran televisi. Itu sangat tergantung pada pengguna. Jika
tidak dikelola dengan nilai-nilai Islam, maka bahayanya menonton TV
adalah sebagai berikut:
1. Misalnya melalui berbagai acara TV, seperti sinetron, mengajari anak
mengenal orang terkenal melalui nilai-nilai yang jauh dari Islam, guna
memperoleh "ghzwal" atau cara berpikir yang sama dan merusak
moralitas. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup, dan kata-kata yang
diucapkan, anak mudah ditiru.
2. Bersamaan dengan itu, sosialisasi budaya gaya rumah, konsumerisme,
materialisme dan hedonisme berarti, misalnya, jika seorang anak sering
menonton acara TV dengan gaya hidup tertentu, maka selebritis sosial
anak akan mengikuti perilaku yang diamati karena Anak akan mudah
meniru perilaku yang diamati.
18
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rineka cipta, 2006). hlm 6
Page 37
3. Berarti membuang-buang waktu yang tidak berguna. Kebanyakan anak-
anak menonton TV lebih lama daripada waktu mereka belajar, dan
menonton TV terlalu lama dapat mengganggu kebiasaan tidur dan
makan.19
.
Setiap anak menonton tayangan televisi dalam pandangan islam
sangat diperlukan adanya panduan serta bimbingan oleh para orang tua,
karena bertujuan menjaga anak tersebut dari perilaku yang bisa merusak.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam tafsir tarbawi QS. At- Tahriim/
66:6
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan”.
Dalam suasana peristiwa dalam keluarga nabi yang dijelaskan di
bagian 6, orang percaya menuntut agar mereka yang beriman harus
meniru diri mereka sendiri, terutama nabi, dan menjaga diri mereka
sendiri. Keluarga, yaitu istri, anak-anak, dan semua yang bertanggung
jawab atas Anda, perlu dibimbing dan dididik untuk menghindari api
neraka dan batu-batu lain yang menjadi berhala yang tidak dapat
dipercaya semua orang.
Ayat keenam menyatakan bahwa dakwah dan pendidikan harus
dimulai dari keluarga. Ayat ini ditujukan untuk laki-laki (ayah), tetapi ini
tidak berarti bahwa ayat ini hanya ditujukan kepada mereka. Ayat ini juga
merujuk pada pria dan wanita (ibu dan ayah) sebagai ayat yang serupa
(misalnya, ayat yang memerintahkan puasa), dan juga merujuk pada pria
dan wanita. Artinya, kedua orang tua bertanggung jawab atas perlakuan
dan perilaku anak dan pasangannya. (Alquran dan terjemahannya oleh
Kementerian Agama Republik Indonesia).20
19
Tata, Taufik, Etika Komunikasi Islam : Komparsi Islam dan Barat,( Bandung: PT
Pustaka Setia), hlm. 81 20
M Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan
Umat, ( Bandung: PT Mizan), hlm. 326-327
Page 38
12. Tayangan Televisi Sinetron dan Kartun pada Channel ANTV
Tayangan televisi pada channel ANTV, terdapat banyak program
acara, namun yang diambil peneliti hanya program acara film sinetron dan
film animasi kartun.
Berikut adalah daftar tabel hari dan jam tayang film sinetron dan
film animasi kartun pada channel ANTV.
Tabel 1.1 Jadwal Tayangan Televisi
MINGGU, 09-AGUSTUS-2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 08:00
Chandrakantha Pukul 09:30
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 18:00
SENIN 10-/OKTOBER/2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 06:30
Chandrakantha Pukul 09:30
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 19:00
SELASA 11/OKTOBER/2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 06:30
Chandrakantha Pukul 09:30
Page 39
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 19:00
RABU 12/ OKTOBER/2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 06:30
Chandrakantha Pukul 09:30
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 19:00
KAMIS 13/ OKTOBER/ 2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 06:30
Chandrakantha Pukul 09:30
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 19:30
JUM’AT 14/ OKTOBER/2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 06:30
Chandrakantha Pukul 09:30
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 19:00
Page 40
SABTU 15/ OKTOBER/2020
PROGRAM JAM TAYANG
Masha and The Bear Pukul 07:00
Shiva Pukul 06:30
Chandrakantha Pukul 09:30
Saraswati candra Pukul 11:30
Meri Durga Pukul 14:00
Bawang Putih Berkulit Merah Pukul 19:00
B. Penelitian Yang Relevan
Berikut adalah temuan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya
yang relevan dengan penelitian yang sedang dibuat oleh peneliti:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzia Rahmi ( 2017) yang berjudul “
Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Perilaku Anak
Pada anak Murid Kelas IV SD Negeri 47 Tompotikka Kecamatan
Wara Kota Palopo”. penelitian ini lebih membahas mengenai fakta
besarnya pengaruh tayangan televise terhadap perilaku anak dengan
tayangan televise. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzi Rahmi
memiliki kesamaan persis dengan penelitian penulis, sama-sama
membahas pekembangan perilaku anak akibat pengaruh tayangan
televisi,adapun perbedaan penelitian fauzi Rahmi hanya pada subjek
penelitiannya. Penulis melakukan penelitian Kelas IV MIN 4 Muaro
Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kab Muaro Jambi, dan fokus
penelitian nya kepada Pengaruh Tayang Televisi Animasi dan
sinetron pada channel ANTV Terhadap Perkembangan Perilaku Siswa
kelas IV MIN 4 Muaro Jambi.
2. Penelitian yang dilakuan NORHAYATI (2019) yang berjudul “
Pengaruh Kebiasaan Menonton Televisi Terhadap Tingkah Laku
Anak di Desa Sidodadi Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampug
Barat”. Penelitian ini lebih membahas apa yang menjadi pengaruh
Page 41
kebiasaan menonton film televise terhadap tingkah laku anak. Adapun
perbedaan penelitian NORHAYATI dan Penulis, yaitu subjek
penelitian, dan fokus penelitiannya. Penulis melakukan penelitian
Pada Murid KelasIV MIN 4 Muaro Jambi, Kecamatan Jambi Luar
Kota, Kab Muaro Jambi, dan fokus penelitian nya kepada Pengaruh
Tayang Televisi Animasi dan sinetron pada channel ANTV Terhadap
Perkembangan Perilaku Anak Pada Murid kelas IV. Dan penulis juga
ingin mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan televisi terhadap
perkembangan perilaku anak.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ulil Abshor (2009) yang berjudul “
Pengaruh Sinetron Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Siswa MAN
REJOTANGAN TULUNGAGUNG”. Penelitian ini lebih membahas
kepada bagaimana pengaruh sinetron televisi terhadap perilaku siswa,
sebenarnya penelitian ini ada kesamaan dengan penulis yaitu sama
sama membahas tentang perilaku atau tingkah laku, hanya saja
perbedaannya adalah pada pengemasan fokus permasalahannya,
penelitian ini memfokuskan pengaruh sinetron televisi terhadap
perilaku siswa antar siswa, perilaku siswa dengan guru, perilaku siswa
dengan orang tua, sedangkan penulis adalah pengaruh tayangan
televisi terhadap perkembangan perilaku siswa terhadap segala aspek
kehidupan sehari-hari.
Tabel 1.2
Penelitia Serupa
Nama dan Judul
Penelitian
Perbedaan Penelitian Hasil penelitian
Penelitian
terdahulu
Penelitian
peneliti
Fauzi Rahmi
“ Pengaruh
Tayangan Televisi
Pengaruh
Tayangan
Televisi
Pengaruh
Tayangan
Televisi
Ada pengaruh
yang kuat anatar
menonton tayang
Page 42
Terhadap
Perkembangan
Perilaku Anak Pada
Murid Kelas IV SD
Negeri 47
Tompotikka
Kecamatan Wara
Kota Palopo
Terhadap
Perkembangan
Perilaku Anak
Pada Murid
Kelas IV SD
Negeri 47
Tompotikka
Kecamatan
Wara Kota
Palopo
Penelitian
Kuantitatif
Terhadap
Perkembangan
Perilaku Anak
Pada Murid
Kelas IV MIN
4 Muaro Jambi
Kecamatan
Jambi Luar
Kota, Kab.
Muaro Jambi
Penelitian
kuantitatif
televise terhadap
perkembangan
perilaku anak yang
mana X dan Y
signifikan 17,1 %
NORHAYATI
“Pengaruh Kebiasaan
Menonton Televisi
Terhadap Tingkah
Laku Anak di Desa
Sidodadi Kecamatan
Air Hitam
Kabupaten Lampug
Barat”
Pengaruh
Kebiasaan
Menonton Televisi
Terhadap Tingkah
Laku Anak di
Desa Sidodadi
Kecamatan Air
Hitam Kabupaten
Lampug Barat”
Peneltian
kuantitatif
Pengaruh
Tayangan
Televisi
Terhadap
Perkembangan
Perilaku Anak
Pada Murid
Kelas IV MIN
4 Muaro Jambi
Kecamatan
Jambi Luar
Kota, Kab.
Muaro Jambi
Penelitian
kuantitatif
Ada pengaruh
yang erat anatara
kebiasaan
menonton film
televisi terhadap
tingkah laku anak
di Desa Sidodadi
Kecamatan Air
Hitam Kabupaten
Lampug Barat”.
Dengan hasil
analisis
menggunakan
rumus chi kuadrat
yang ternyata
terhitung
bahwsanya
kebiasaan
menonton film
Page 43
terhadap tingkah
laku anak memiliki
pengaruh yang
saling
mempengaruhi.
Ulil Abshor (2009)
yang berjudul “
Pengaruh Sinetron
Tayangan Televisi
Terhadap Perilaku
Siswa MAN
REJOTANGAN
TULUNGAGUNG
”
Pengaruh
Sinetron
Tayangan
Televisi
Terhadap
Perilaku Siswa
MAN
REJOTANGAN
TULUNGAGUN
G
Penelitian
Kuantitatif
Pengaruh
Tayangan
Televisi
Terhadap
Perkembangan
Perilaku Siswa
Kelas IV MIN
4 Muaro
Jambi
Kecamatan
Jambi Luar
Kota, Kab.
Muaro Jambi
Penelitian
Kuantitaif
Page 44
C. Kerangka pikir
Kerangka berpikir tentang penelitian ini adalah menjelaskan
bagaimana sebuah tayangan televisi dapat memepengaruhi perkembangan
perilaku anak. Yang mana diawali dengan adanya tayangan televisi lalu
anak anak menonton dan menerima pesan memlaui mata dan telinga,
dengan demikian jika tidak ada bimbingan dari orang tua maka secara
tidak langsung akan merubah perkembangan perilaku anak tersebut.
D. Hipotesis Penelitian
Ha: Terdapat Pengaruh yang signifikan antara pengaruh tayangan televisi
terhadap perkembangan perilaku siswa kelas IV MIN 4 Muaro Jambi.
Ho: Tidak dapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh tayangan
televisi terhadap perkembangan perilaku siswa kelas IV MIN 4
Muaro Jambi.
Tayangan Televsi
Anak Meonton
Menerima Pesan
Perkembangan Perilaku
Page 45
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif, dimana penelitian yang dilakukan bersifat deduktif, obyektif
dan ilmiah. Data yang diperoleh berupa angka (skor atau nilai) atau
pertanyaan evaluasi, dan dianalisis dengan analisis statistik. 21
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif, dimana penelitian yang dilakukan bersifat deduktif, obyektif
dan ilmiah. Data yang diperoleh berupa angka (skor atau nilai) atau
pertanyaan evaluasi, dan dianalisis dengan analisis statistic.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
MIN 4 Muaro Jambi, penelitian ini berada di lokasi Desa.
Pematang Gajah, Kecamatan. Jambi Luar Kota, Kabupaten. Muaro
Jambi
b. Waktu Penelitian
Studi penelitian ini dilakukan pada waktu yang dijadwalkan
(yaitu dari Desember 2020 hingga Februari 2021).
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei. Survei merupakan salah
satu metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
sejumlah besar responden yang diyakini mewakili suatu populasi tertentu.
22
21
Ibnu, Hajar , Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , ( Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 30 22
Rachmat, Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi,( Jakarta: PT Kencana Prenada
Media,2006), hlm 60
Page 46
Survei juga merupakan metode yang bagus guna untuk mengukur
populasi besar terhadap suatu kasus sosial, metode survei juga bervariasi
dalam hal cakupan penellitian. Penelitian ini bisa dilakukan dengan hanya
menggunakan beberapa item pertanyaan tetapi mencakup daerah
penelitian luas, dan bisa juga dapat mencakup wilayah penelitian sempit.23
Dalam penelitian ini menggunkan pendekatan kuantitatif, dengan
menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data dalam bentuk
angket/ kuisoner ( pertanyaan) kemudian penulis menganalisis data yang
diperoleh dengan “ Deskriptif Analisis” yaitu dengan menganalisis data
yang diperoleh dari hasil penelitian berupa informasi dan data yang
berkaitan dengan tema yang akan diteliti. Data dan informasi tersebut
diperoleh melalui penelitian lapangan ( field Research)`
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Dalam buku (Bailey, 1994), populasi adalah seluruh gejala / unit
yang ingin dipelajari, dan sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin
dipelajari.24
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri dari subjek atau objek
dengan karakteristik tertentu, dan peneliti memutuskan untuk menarik
suatu kesimpulan.
Populasi bukan hanya orang, tetapi benda dan benda lainnya. Area
umum terdiri dari objek dan topik dengan kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk penelitian dan kesimpulan.
Menurut Arikunto, mengingat jumlah populasi dalam penelitian
ini kurang dari 100 orang yaitu 36 orang maka jumlah sampelnya adalah
36 orang..
23
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial, ( Bandung: Alfabetha,cv),
hlm.272 24
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Sidoarjo: Zifatama Publishing, 2016) hlm.
104
Page 47
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas IV MIN 4
Muaro Jambi.sebanyak 37 oarang yang merupakan murid kelas IV
dilingkungan sekolah.
Tabel 1.4
Jumlah populasi murid kelas IV MIN 4 Muaro Jambi
No
Bagian
Jumlah
Jenis Kelamin
P L
1. Kelas IVA 18 10 8
2. Kelas IVB 19 11 8
3. Jumlah 37 21 16
Dari tabel dapat diketahui jumlah siswa kelas IV MIN 4 Muaro
Jambi adalah 37 siswa yang mana terdiri dari 16 siswa laki laki dan 21
siswi wanita yang terbagi menjadi dua kelas yaitu, A dan B, dimana Kelas
A berjumlah 18 orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan, serta
Kelas B, yang berjumlah 19 orang, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki da 11
siswa perempuan.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan
individu penelitian. Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki
populasi atau yang representif artinya menggambarkan keadaan populasi
atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili
sampel bukanmerupakan duplikat dari populasi.25
Setiap anggota sampel disebut sampel, karena metode
pengambilan sampel dari semua anggota populasi ini bersifat acak dan
tidak menunjukkan kelas yang ada di antara anggota populasi tersebut.
Jika mereka memiliki ratusan topik dan populasi, sekitar 25% hingga 30%
topik dapat ditentukan. Jika jumlah responden dalam populasi hanya 100
25
Abu Achamadi, Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian,, ( Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007) hlm. 107
Page 48
sampai 150 orang, dan peneliti menggunakan kuesioner saat pengumpulan
data, sebaiknya jumlah responden diambil secara lengkap..26
Sampel dalam penelitian ini adalah 37 siswa atau siswa di semua
kelas, karena populasinya kurang dari 100 maka diambil sampel dari
seluruh populasi, hal ini sejalan dengan pandangan Suharsimi Arikunto.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
dapat memberikan kesempatan yang sama bagi setiap elemen atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel
nonprobabilitas dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan semua anggota populasi
sebagai sampel. Sehingga sampel untuk penelitian ini adalah Kelas IV
MIN 4 Muaro Jambi.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian bersifat serentaristik-serentaristik yang dikontrol
atau diamati peneliti dalam penelitian,selain itu varibel adalah segala
sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari kedua
penegrian tersebut didapat penjelasan bahwasanya variabel enelitian itu
meliputi faktor yang berperan dalam kejadian atau gejala yang diteliti.27
Menurut Sugiyono (2012: 38) variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang bentuknya akan ditentukan oleh peneliti untuk memperoleh
informasi tentangnya dan kemudian menarik kesimpulan..
Penelitian ini terdari dari variabel bebas dan variabel terikat, yang
mana defenisinya sebagai berikut.
1. Variabel Independen/bebas (X)
26
Arikunto , Suharsimi, Manajemen Peneitian, ( Cet. V: Jakarta: PT Rineka Cipta,2000),
hlm.125. 27
27
Abu Achamadi, Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian,, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007) hlm. 118
Page 49
Varibel bebas adalah variabel yan mempengaruhi araibel
lainnya atau mengahsilkan akibat pada varibel lainnya, yang pada
umumnya variabel ii berada dalam urutan tata waktu yang terjadinya
lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitaif adalah
variabel yang mejelaskan terjadinya folus atau topik penelitian.
Varibel beas biasanya disimbolkan dengan variabel “ X”.
Variabel bebas atau variabel bebas (X) dalam penelitian ini
adalah program TV yaitu media massa yang menyampaikan informasi
melalui tampilan suara dan gambar. Fokus penelitian ini adalah pada
sinetron TV dan kartun animasi.
2. Vriabel Dependen/ terikat (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang disebabkan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Keberadaan variabel ini dalam
penelitian kuantitatif merupakan variabel yang dijelaskan dalam fokus
atau tema penelitian. Varibel terikat sering disimbolang dnegan
variabel “Y’
Variabel terikat atau variabel terikat (Y) dalam penelitian ini
adalah perkembangan perilaku anak .Perkembangan tingkah laku
anak merupakan proses perubahan tingkah laku dan perubahan
pemikiran dari anak menuju kedewasaan, perubahan tersebut terjadi
secara sistematis dan berkesinambungan. Perubahan perkembangan
perilaku. Ini mungkin termasuk aspek kognitif dan emosional.28
E. Instrumen Penelitian
Instrumen (Alat) penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti dalam kegiatan pengumpulan data, sehingga
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik yang artinya
28
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hlm.
57
Page 50
cakupannya lebih akurat, lebih lengkap dan sistematis, serta lebih mudah
ditangani.29
1. Kisi Kisi Angket
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat alat ukur berupa
kuesioner, ada dua jenis alat ukur yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
a. Kisi-kisi angket pengaruh tayangan televisi film animasi kartun
Kisi-kisi angket pengaruh tayangan televisi film animasi kartun
terdiri dari 6 item atau 6 butir soal.
b. Kisi-kisi angket pengaruh tayangan televisi sinetron
Kisi kisi angket pengaruh tayangan televisi film animasi kartun
terdiri dari 5 item atau 5 butir soal.
c. Kisi-kisi angket perubahan perilaku
Kisi-kisi angket perubahan televisi terdiri 5 item atau 5 butir soal.
Adapun penyebaran butir soal tersebut akan dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Alat Ukur Hasil
Ukur
(Variabel X
yang
mempengaruhi)
Tayangan
Televisi
Film Kartun
Animasi
ilm kartun
mengajarkan
hidup berptualang
danya superhero
sang penyelamat
danya kelompok
atau geng yang
Kuisoner
Likert
S
SS
ST
STS
29
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , hlm.203
Page 51
saling bermusuhan
menampilkan ciri-
ciri keperibadian
suatu bangsa
film animasi
kartun enampilkan
adegan
bermusuhan yang
berkepanjangan
Sinetron terdapat adegan
kekerasan dalam
sinetron
degan percintaan
seringkali
ditayangkan pada
sinetron
bahasa gaul dalam
sinetron
menampilkan
adegan yang tidak
patut ditiru
Kuisoner
Likert
S
SS
ST
ST
S
(Varibel Y
yang
dipengaruhi)
Perubahan
Perilaku
Aspek
Kognitif,
Afektif,
dan
Konatif
mengetahui jam
tayang televisi
shiva pada
chanel antv
menunda
pekerjaan
sekolah
mengikuti gaya
Kuisoner
Likert
S
SS
ST
STS
Page 52
bicara
dapat melakukan
kerjasama
bersama teman
2. Rubrik Penelitian
Dalam sekala likert terdapat 4 kategori jawaban dan masing-
masing kategori memiliki nilai tertentu. Penilaian adapat dilihat pada tabel
Tabel 1.6
Penilaian Sekala Likert
Pertanyaan Jawaban Sekor
Negatif SS ( Sangat Setuju) 4
Positif S (Setuju) 3
TS ( Tidak Setuju) 2
STS ( Sangat Tidak Srtuju) 1
3. Kalibrasi Intrumen
Sebelum menyebarkan kuesioner kepada subjek penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas kuesioner. Uji validitas kuesioner. Uji
validitas dalam penelitian menggunakan validitas konstruk. Keefektifan
konstruksi merupakan uji keefektifan yang dilakukan oleh konsultan ahli
atas alat-alat yang dihimpun, alat-alat tersebut dapat digunakan tanpa
perbaikan, dapat diperbaiki, dan dapat dirombak secara menyeluruh.
Dalam penelitian ini, uji validitas konstruksi menggunakan
pendapat ahli (judgement experience). Dalam hal ini, instrumen tersebut
didasarkan pada teori-teori tertentu dan berdasarkan pengalaman di
lapangan, dan dibangun di wilayah yang akan diukur, kemudian
berkonsultasi dengan ahlinya. Adapun instruemn penelitian selanjutnya
yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Page 53
1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
penelitian melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
anda, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegan
oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuisoner
(angket) adalah :
1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu dengan
dirinya sendiri.
2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah
benar dan dapat dipercaya.
3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti.
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang
sepesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuisoner, jika wawancara dan kuisoner selalu berkomunikasi dengan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek
alam yang lain.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan berprilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
3. Kuisoner ( Angket)
Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya kuisoner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variable
Page 54
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden,
selain itu, kuisoner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuisoner dapat berupa
pertanyaan/ pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan responden
secara langsung atau dikirm melalui pos, atau internet.
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas,
sehingga kuisoner dapat diantarkan langsung dalam waktu yang tidak
terlalu lama. 30
Namun sehubung sedang adanya virus Covid-19 peneliti akan
melakukan penelitian dengan cara membagikan kuisoner melalui google
form.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip ,buku, agenda, dan sebagainya.31
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari
arsip dokumen, baik di lokasi penelitian maupun di luar penelitian,
hubungannya di luar penelitian.. 32
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif,
yaitu analisis data terbagi menjadi dua jenis yaitu mendeskripsikan data
dan melakukan pengujian statistik (inferensi). Kegiatan ini
mendeskripsikan data yang ada untuk mendapatkan wujud yang
sebenarnya dari narasumber, sehingga memudahkan peneliti atau pihak
lain yang tertarik dengan hasil penelitian.
Untuk menganalisis data yang dikumpulkan, langkah-langkah
yang akan diambil adalah sebagai berikut:
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitaif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta
CV 2013 ) hlm.137-146 31
Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian ( Yogyakarta : Literasi Media Publishing,
2015) hlm.77 32
Iskandar, Metodologi Peneltian Kualitatif, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2009) hlm.
134
Page 55
1. Editing
Pada tahap ini penulis melakukan pengecekan kelengkapan dan
kebenaran kuesioner agar tidak terjadi kesalahan atau kesalahan..
2. Skoring
Penulis menilai pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner. Skor diberikan dengan memperhatikan tipe datanya, sehingga
tidak ada kesalahan pada soal yang tidak layak mendapatkan skor.
Setelah mengumpulkan data yang dibutuhkan melalui kuisioner.
Data diolah pada tahap pengelompokan atau klasifikasi dan tahap tabulasi,
dan hasilnya akan ditampilkan untuk setiap item dalam bentuk tabel
dengan menggunakan rumus berikut untuk melihat frekuensi dan
persentase pada tabel.
Keterangan:
F = frekuensi persentase pencarian
N = jumlah kasus (jumlah kejadian / jumlah individu)
P = angka persentase 33
Kemudian peneliti menggunakan rumus berikut untuk menghitung
rata-rata dan digunakan untuk menentukan deviasi standar dari kategori
data penelitian.
Rumus Mean:
Keterangan:
Mx atau My : Meean yang dicar
∑ atau ∑ : jumlah hasil kali frekuensi dan variabel
33
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ( Jakarta: Rajawali Pers,2014) hlm. 43
P = 𝒇
𝑵× 𝟏𝟎𝟎%
Mx = ∑𝒇𝒙
𝒏 dan My =
∑𝒇𝒚
𝒏
Page 56
N : Jumlah kasus 34
Rumus Standar Deviasi
Keterangan
SDx atau SDy : Standar Deviasi
∑ ( ) atau ∑ ( ) : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi
dengan atau
: Jumlah kasus 35
Setelah menemukan rata-rata dan deviasi standar, kelompokkan.
Gunakan rumus untuk menentukan dasar pengelompokan M + 1. SD
dikatakan tinggi, M - 1.SD dikatakan rendah, dan diantara M +1 . SD dan
M - 1.SD dikatakan sedang. digambarkan dalam bentuk sebgai berikut:
Ranking Atas
M + 1 SD
Ranking Tengah
M – 1 SD
Ranking Bawah36
Selanjutnya ketika setelah dibuat pengelompokan kemudian akan
dicari frekuensi dan hasilnya diperesentasekan dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Jumlah kasus ( Jumlah frekuensi/ banyaknya individu)
34
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ( Jakarta Rineka Cipta,2014),, hlm,85 35
ibid ,hlm.168 36
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers,2014) h. 176
SDx = ∑𝒇(𝒙)𝟐
𝒏−
∑𝒇𝒙′
𝒏 𝟐atau SDy =
∑𝒇(𝒙)𝟐
𝒏−
∑𝒇𝒙′
𝒏 𝟐
P = 𝒇
𝑵× 𝟏𝟎𝟎%
Page 57
P = Angka presentase 37
Selanjutnya menganalisis data dengan menggunakan “ Regresi
Linear Sederhana” yaitu sebagai berikut:
Langkah-langkah :
1. Mencari nilai dan
Yaitu :
2. Mencari Nilai dan
Keterangan
N : Number of cases ( jumlah frekuensi banyaknya individu)
X : Variabel terikat/ dependen
Y : Variabel bebas/ independen
: Mean varibel x
: Mean dari varibel y
: Kemiringan garis lurus populaasi
: Titik potong populasi 38
37
ibid, hlm 43
38
Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan, ( Ponorogo: STAIN Po Press,2012),
hlm.121
y’ =𝒃𝟎 + 𝒃𝟏x
𝒙 =∑𝒙
𝒏 dan �� =
∑𝒚
𝒏
𝒃𝟏= (∑𝒙𝒚)− 𝒏.𝒙.��
∑𝒙𝟐 − 𝒏.𝒙𝟐
𝒃𝟎= ��- 𝒃𝒊𝒙
Page 58
. Menghitung Koefesien determinasi ( besarnya pengaruh variabel x
dan varibel y) 39
Sunber
Varibel
Degree of
Freedom
(df)
Sum of Squre (SS) Mean
Squre
(MS)
Regresi 1 SS Regresi (SS)
( = ∑ + ∑ ) −
(∑ )
MSR =
Eror n-2 SS Total ( SSE)
∑ − ( ∑ + ∑ )
MS
Eror
(MSE)
MSE =
Total n-1 SS Total ( SST)
SST = ∑ −(∑ )
Dari perolehan hasil tabel Anova, kemudian di statistik uji dengan rumus:
Jika dapat disimpulkan bahwa hipotess alternatif (
) diterima dan hipotesa nol ( ) ditolak.
4. Menghitung koefesien determininasi
39
ibid, hlm.126
= MSR
MSE
= db = n− nr
Page 59
Dimana
: Rasio koefisien determinasi / total variabilitas / variabilitas di
sekitar mean y dapat dijelaskan dengan model regresi (biasanya
dinyatakan sebagai persentase). 40
G. Hipotesis Statistik
Asumsi statistiknya adalah jika penelitian menggunakan sampel
maka terdapat asumsi statistik, jika penelitian tidak menggunakan sampel
maka tidak ada asumsi statistik. Dalam asumsi statistik. Hipotesis statistik
yang diuji adalah hipotesis nol yang artinya tidak ada perbedaan antara
data sampel dengan data keseluruhan.
40
Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan, ( Ponorogo: STAIN Po Press,2012),
hlm.130
𝑅 = 𝑆𝑆𝑅
𝑆𝑆𝑇
Page 60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi dan Sejarah Sekolah
Nama sekolah : MIN 4 Muaro Jambi
Statistik : 012150705010
Alamat : KM 13 Mendalo Darat, Jambi-
Pijoan Desa : Mendalo Darat
Kecamatan : Jambi Luar Kota
Wilayah : Muaro Jambi
Provinsi : Jambi
Jalan dan nomor : Jln. Jamby Pichon KM 13
Kode Pos : 36361
Wilayah : Perdesaan
Status sekolah : Negeri
Umum Sertifikasi ( Akreditasi) : B
Nama Kepala Sekolah : Fitri Rianti, S.Ag
NIP : 19701202 199703 2 002
Pangkat / Golongan : Pelatih (IV / A)
Pendidikan Terakhir : S1 IAIN STS Jambi
Fakultas/ Jurusan : Tarbiyah / PAI
Alamat : Desa Pamatang Gajah
MIN 4Muaro Jambi (Muaro Jambi) merupakan lembaga pendidikan
dasar formal berstatus nasional di bawah naungan Kementerian Agama.
MIN 4 Muaro Jambi yang asli diberi nama MI Nurul Huda didirikan oleh
masyarakat Mendalo Darat yang peduli akan pentingnya pendidikan
agama anak. Komunitas tersebut disponsori oleh MI Nurul dan diberi
nama H. Ismail dan M. Ishak. Huda diberi nomor menurut K MA RI tahun
1976: 515 A Th. Didirikan pada tahun 1995 dan berubah status Madrasah
Page 61
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi adalah sebuah sekolah dasar agama
yang terletak di kabupaten Muaro Jambi. Kaum Muslim telah mencapai
keseimbangan dalam penyediaan informasi publik dan agama.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi didirikan pada tahun
1992, sebelumnya bernama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mendalo
Darat dan memiliki identitas pribadi. Kemudian pada tahun 1995, hukum
Islam (2 November 1995, nomor KMA RI: 515 A) diundangkan oleh
Menteri Agama mengubah nama Ibtidaiyah Nurul Huda Mendalo Darat
menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Dalam proses
pendirian MI Nurul Huda, hingga saat ini kepemimpinan negara telah
mengalami beberapa kali perubahan, seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Nama – Nama Kepala Sekolah sejak didirikan hingga sekarang.
No Nama Jabatan Periode Ket
1 H. Ismail Kepala 1976 – 1992 MI – NH
2 Mar’i Kepala 1992 – 1993 Sda
3 M. Ishak Kepala 1993 – 1995 Sda
44444 Drs. Bustanudin Arif Kepala 1995 – 2004 MIN
5 H.MuhammadArsyad,
S.Ag.M.Pd.I
Kepala 2004 – 2010 MIN
6 Fitri Rianti, S.Ag Kepala 2010 – sekarang MIN
Sumber Dokumen Sekolah MIN 4 Muaro Jambi, Desa Pematang Gajah, Kecamatan
Jambi bi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi
Pada awal penunjukan, alamat MIN Muaro Jambi berada di pinggir
jalan raya Jambi-Muara Bulian Km.13, persis di gedung MTs Nurul Huda
yang sekarang. Di atas sebidang tanah tersebut pemerintah juga membangun
gedung ( Religius) Jalan Jambi RT 09 Jl.Sidodadi 700M Tanah wakaf
seluas 70.785 M2 Bpk. H. Ismail-Muara Bulian di Desa Mendalodarat.
Setelah pembangunan selesai, ia spontan pindah ke masa sekarang.
Page 62
2. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi memiliki visi dan misi
sebagai berikut:
Visi
Mencetak siswa Islam
Misi
Ciptakan generasi Alquran.
Religius
menggunakan dasar agama / akal sehat untuk melatih lulusan yang
andal
harus memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan bermasyarakat
3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
1) Keadaan Guru
Guru Madrasah Ibtidayah Negeri 4 Muaro Jambi, Desa
Pematang Gajah, Kabupaten Muaro Jambi merupakan kegiatan
pendidikan yang bertatap muka lansung dengan siswa , sebagian
besar bertanggung jawab untuk mengelola kurikulum untuk
dikomunikasikan kepada siswa. Oleh karena itu untuk dapat
menyelesaikan tugas , guru harus memiliki pengetahuan yang luas,
kompeten dan setia pada tugasnya dan pengajaran tergantung pada
gurunya, karena berhasil tidaknya proses tersebut, kembali kepada
proses pengajaran oleh guru tersebut.
Madrasah Ibtidayah Negeri 4 Muaro Jambi memiliki ke-26
guru dan staf tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda, termasuk pendidikan umum dan pendidikan agama. Dengan
demikian sumber belajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi
dapat memenuhi syarat kualitas dan kuantitas.
Page 63
Tabel 2.2
Daftar Guru dan Pegawai MIN 4 Muaro Jambi Tahun Pelajaran
2020/2021
Nama Guru Tanggal
Lahir
Jabatan Pangkat
/
Gol
Pendidikan
Fitri Riant,S.Ag 02-12-1970 Kepala Sekolah IV/a S1
Dra. Mastura 27-01-1966 Wali Kelas I C IV/a SI
Zaitun, S.Ag 06-03-1973 Al-Quran Hadits IV/a SI
M. Tahdi,S.Ag 01-06-1973 Wali Kelas VI B III/d SI
Ismiyati,S.Ag 24-07-1973 Wali Kelas VI C III/d SI
Suromah,S.Pd,I 01-04-1977 Wali Kelas I B III/d SI
Rosnani,S.Pd.I 01-08-1972 Wali Kelas I A III/c SI
Destinar,S.Pd.I 20-12-1979 Wali Kelas IV A III/d SI
Petrianti,S.Pd.I 21-12-1981 Wali kelas II B III/c SI
H. Harun,S,Ag 31-12-1972 Wali kelas V A III/c SI
Nor
Arima,S.Ag
29-09-1974 Wali kelas II B III/c PGA
Siti Rahila 22-04-1967 Fiqih III/b SI
Afriana,S.Pd 29-04-1976 Wali kelas IV B III/c SI
Abdul
Kadir,S.Pd.I
06-09-1981 WK.humas wali
kelas VI A
III/b SI
Junaidi,S.Pd.I 01-02-1980 Wali kelas V B III/b SI
Harun,S.Pd.I 29-09-1976 Wali kelas V B III/a SGO
Darsiah,S.Pd 25-09-1969 Wk.kesiswaan
penjas
II/c SI
Kasno,S.Pd.I 05-02-1969 WK.Kurikulum
Wali kelas II A
III/a SI
Harizah,S.Ag 09-01-1973 Akidah & SKI III/a SI
Zainal,S.Pd.I 08-01-1973 Akidah & SKI III/a SI
Page 64
Setiawati,S.Pd.I 06-07-1976 Wali Kelas III B III/a SI
Nandra,S.Pd 27-06-1975 TU III/a SI
Siti,S.Pd.I 26-02-1972 Pramubakti - SI
Danu Wibiyono 03-10-1994 Satpam - SMA
Suwandi 24-11-1973 Satpam - SMP
Rahayu Efendi 24-02-1997 Pramubakti - SMA
Qomaruddin,S.
Pd.I
11-08-1989 Operator - SI
Haris
Veronita,S.Pt
13-07-1995 Pustaka - SI
Putri,S.Pd 06-10-1993 Pustaka - SI
Sumiati,S.Pd.I 22-02-1983 Guru - SI
Afrah,S.Ag 10-12-1978 Guru - SI
Nely
Hasanah,S.Pd.I
05-11-1984 Guru - SI
Marlena 13-12-1977 Kebersihan - SMP
Sumber Dokumen Sekolah MIN 4 Muaro Jambi, Desa Pematang Gajah, Kecamatan
Jmabi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi
4. Keadaan siswa
Siswa adalah obyek pendidikan, terdidik, bertarget, dan memiliki
berbagai pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses mengajar, siswa
merupakan unsur esensial dalam pendidikan. Tanpa siswa tentunya tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai. Madrasah Siwa Ibtidaiyah Negeri 4
Muaro Jambi 2018/2019 memiliki jumlah siswa sebanyak 309 siswa yang
terbagi dalam enam kelas dan 15 kelompok belajar. Lihat tabel di bawah
untuk lebih jelasnya.
Page 65
Tabel 2.3
Daftar keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi
2020/2021
No
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi
Kelas Siswa Jumlah
siswa L P
1. Kelas I A 11 9 20
2. Kelas I B 12 8 20
3. Kelas I C 12 8 20
4. Kelas II A 11 8 19
5. Kelas II B 10 8 18
6. Kelas II C 6 10 16
7. Kelas III A 10 11 21
8. Kelas III B 10 6 16
9. Kelas III C 12 10 22
10. Kelas IV A 8 10 18
11. Kelas IV B 8 11 19
12. Kelas V A 8 10 18
13. Kelas V B 7 11 19
14. Kelas V C 9 10 19
15. Kelas VI A 11 12 23
16 Kelas VI B 10 13 23
Jumlah Siswa Keseluruhan 155 155 310
Sumber Dokumen Sekolah MIN 4 Muaro Jambi, Desa Pematang Gajah
Kecamatan Jmabi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Page 66
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana Berarti adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Pada saat yang sama, infrastruktur adalah sesuatu yang
sudah ada sebelum fasilitas tersebut ada. Sarana dan prasarana yang
dimaksud disini adalah alat dan fasilitas yang digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Di
Madrasah ibtidaiyah Negeri Muaro Jambi, sarana dan prasarana
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam kelancaran
proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan.
1) Sarana
Sarana adalah alat dan fasilitas yang digunakan agar proses
pembelajaran dapat terlaksana. Fasilitas dapat membantu proses
pembelajaran berjalan dengan lancar, serta dapat memacu motivasi belajar
siswa.
Tabel berikut menunjukkan fasilitas yang dapat mendukung proses
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi:
Tabel 2.4
Bangunan/Ruang Jmlh Ukuran Keadaan
B RR RB
Ruang Belajar
a. Ruang Teori
Kelas
4 410 m2 √
3 192 m2 √
3 162 m2 √
2 112 m2 √
b. Ruang
Perpustakaan 1 100 m
2 √
Kantor
a. Kantor Kepala
Sekolah 1 72 m
2 √
Page 67
b. Ruang Guru 1 56 m2 √
c. Kantor
Satpam 1 6 m
2 √
Ruang Penunjang
a. Mushalla 1 36 m2 √
b. WC Kepala 1 4 m2 √
c. WC Guru 1 6 m2 √
d. WC Siswa 2 4 m2 √
Lapangan
a. Lapangan voly 1 50 m2 √
b. Lapangan
Bola Kaki 1 500 m
2 √
c. Lapangan
Upacara 1 1000 m
2 √
Sumber Dokumen Sekolah MIN 4 Muaro Jambi, Desa Pematang
Gajah,Kecamatan Jmabi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
2) Prasarana
Selain sarana tersebut terdapat beberapa sarana prasarana yang
dapat membantu dan mendukung proses pembelajaran.
Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muaro Jambi, sarana dan prasarana
sudah memadai karena memadai untuk tempat mengajar.
Tabel 2.5
No. Jenis Prasarana Jlh Keadaan
B RR RB
1. Air Conditioner
(AC) 1
√
2. Wireless 1 √
Sumber Dokumen Sekolah MIN 4 Muaro Jambi,Desa Pematang Gajah
Kecamatan Jmabi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi
Page 68
6. Struktur Organisai Sekolah MIN 4 MUARO JAMBI
B. Deskripsi Teori
1. Tingkah Laku Belajar Siswa
Tingkah laku belajar siswa kelas IV MIN 4 Muaro Jambi dalam
pelaksanan belajar atau pembelajaran sebelum masa pandemi bisa
dikatakan dalam kategori baik. Dibuktikan masih banyak siswa yang
memperhatikan dan menegejakan tugas yang diberikan guru. meskipun
masih ada beberapa tingkah laku yang kurang baik seperti berbicara,
bermain , dan bercanda saat pembelajaran berlangsung.
Selain itu khususnya dimasa pendemi covid-19 ini tingkah laku
siswa dalam belajar bisa dikatakan dalam kategori baik dibuktikan dengan
sebagian besar anak mengikuti intruksi yang diberikan guru, misalnya
Page 69
seperti mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu, serta
mengucapkan terimaksaih saat mengumpulkan tugasnya, tetapi tidak
menutup kemungkinan jika masih ada beberapa siswa yang kurang
disiplin. Seperti, ada bebrapa siswa tidak mengisi absensi yang diminta
oleh gurunya di kelas watshap, yang tidak mengumpulkan tugas tepat
waktu yang ditentukan oleh gurunya, bahkan ada yang tidak
mengumpulkan tugas. Dan ada juga yang tidak datang untuk
mengumpulkan tugas ke sekolah yang diadakan dan diminta oleh gurunya
satu minggu sekali pada hari sabtu.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
tingkah laku pembelajaran siswa termasuk kategori terlaksana dengan
baik, walaupun masih ada sebagian siswa yang kurang disiplin.
2. Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Tingkah Laku
Belajar Siswa
Tayangan televisi selain mempengaruhi perkrmbangan perilaku
siswa, tayangan televisi juga mempengaruhi tingkah laku siswa dalam
belajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan wawancara
bersama guru wali kelas 4a dan 4b, penulis menyatakan bahwasanya ada
pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku belajar pada
siswa kelas IV MIN 4 Muaro Jambi, dimana perilaku tersebut diliihat saat
anak anak berada dilingkungan sekolah dan diruang kelas. Pengaruh
tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku siswa tersebut ada
pengaruh positif dan ada pengaruh negatif, sebagai contoh pengaruh
negatifnya yakni, ada anak-anak yang sering bertukar cerita tayangan
televisi favoritnya dengan teman-teman didalam ruangan kelas saat
pembelajaran berlangsung, ada anak-anak yang melakukan permainan
karate atau praktek bela diri yang dilakukan bersama teman-temannya
dikelas pada waktu pelaksanaan pembelajaran saat ditinggalkan guru
kelasnya keluar sejenak, dan ada pula yang suka mengejek salah satu
temannya disaat jam belajar berlangsung. Selain pengaruh negatif ada
Page 70
juga pengaruh positifnya yakni masih banyak anak yang memiliki sifat
relegius, sosial yang baik, seperti menolong temannya yang sedang sulit.
membantu dan bekerja sama memecahkan masalah tugas kelompok.
Ditambah lagi dimasa pandemi covid-19 sesuai dengan kuisoner
yang dibagikan kepada orang tua siswa bahwasanya anak-anak mereka
hobi menonton tayangan televisi, bahkan selalu menonton tayangan
televisi diwaktu senggang. sehingga jika dikaitkan dengan tingkah laku
belajar siswa sangat berkaitan karena, sesuai hasil wawancara yang
dilakukan dengan wali kelas 4a dan 4b bahwasanya sebagian anak-anak
yang tidak disiplin dalam mengumpulkan tugas, sebagai contohnya adalah
saat guru memberikan tugas kepada siswa didalam kelas watshap untuk
mengumpulkan tugas dalam batas waktu yang telah ditentukan, tetapi
masih ada saja siswa yang mengumpulkan tugas lewat dari batas yang
ditentukan oleh gurunya. Bahkan ada juga siswa yang tidak
mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh gurunya.
dari hasil wawancara bersama guru kelas 4a dan 4b tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada juga pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku
atau tingkah laku belajar siswa kelas iv MIN 4 Muaro Jambi, meskipun
pengaruh tersebut tidak terkena seluruh siswa, namun tetap ada
pengaruhnya meskipun sangat kecil, dari pengaruh yang sangat kecil
tersebut maka dapat dinyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku atau tingkah
laku siswa dalam belajar.
C. Deskripsi Data
Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan dan dijelaskan
bahwa teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara
penyebaran angket yang dibagikan kepada para siswa dengan jumlah 37
reponden. dan angket tersebut terdiri dari 16 item (pertanyaan) yang
disusun berdasarkan pokok penelitian dan indikator dari variabel yang
akan diteliti, yaitu mengenai pengaruh tayangan televisi terhadap
Page 71
perkembangan perilaku siswa. Teknik pengukuran angket ini
menggunakan Skala Likert dengan bobot nilai sesuai dengan jenis
pertanyaannya.
Selanjutnya untuk pertanyaan masing-masing jawaban diberi bobot
atau nilai sekor sebagai berikut:
a. Untuk jawaban SS (Sangat Setuju) = 4
b. Untuk jawaban S ( Setuju) = 3
c. Untuk jawaban TS ( Tidak Setuju) = 2
d. Untuk jawaban STS ( Sangat Tidak Setuju) = 1
Setelah melakukan penelitian dengan tahap penyebaran angket, maka
selanjutnya peneliti melakukan pendeskripsian data, gambaran dan
kumpulan dari semua data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian.
sebelum angket diolah, terebih dahulu angket ini akan dianalisis dengan
cara diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi Jawaban Responden
N = Jumlah Sampel
Dari hasill penyebaran angket yang telah diuraikan dalam bentuk
tabel presentase dan frekuensi lalu diperoleh hasil yang telah penulis
jabarkan dalam bentuk diagram batang sehingga bisa dilihat jumlah
frekuensi dan presentase. Untuk lebih jelasnya dan tepatnya dapat dilihat
pada diagram berikut ini:
Varibel ( X) tentang Pengaruh Tayangan Televisi
P = 𝑭
𝑵× 100%
Page 72
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas IV MIN
4 Muaro Jambi menjawab sangat setuju sebanyak 20 siswa dengan
presentase 54%, setuju sebanyak 35 siswa dengan presentase 94,60%,
tidak setuju sebanyak 31 siswa dengan presentase 83,80%, dan sangat
tidak setuju sebanyak 20 dengan presentase 54%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
kelas IV MIN 4 Muaro Jambi menjawab setuju dan tidak setuju yang
sama sama memiliki presentase paling tinggi yaitu setuju 94,60% dan
tidak setuju 83,80%dengan selisih sedikit sekali, yang mana selisih
tersebut 10,8%.
SSS
TSSTS
Jumlah
N= 37
20
35 31
20
54%
94,60%
83,80%
54%
Frekuensi
PRESENTASE
Page 73
Angket Varibel ( Y) tentang Perkembang Perilaku Siswa
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas IV MIN
4 Muaro Jambi menjawab dengan sanggat setuju sebanyak 10 siswa
dengan presentase 27%, setuju sebanyak 33 siswa dengan presentase
89,10%, tidak setuju sebanyak 29 siswa dengan presentase 78,30%, dan
sangat tidak setuju sebanyak 6 siswa dengan presentase 16,20%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
kelas IV MIN 4 Muaro Jambi menjawab setuju 89,10% dan tidak setuju
78,30% yang memiliki presentase paling tinggi, dengan selisih yang seikit
sekali yaitu 10,8%.
Dari kesimpulan tersebut dapat ditarik pernyataan bahwa ada
pengaruh tetatpi sangat kecil antara pengaruh tayangan televisi terhadap
perkembangan perilaku siswa, dengan pengaruh yang sangat kecil tersebut
maka pengaruh tersebut bisa dikatakan tidak signifikan, karena dibuktikan
dengan presentase yang tinggi terhadap angket kuisoner pertanyaan yang
berkaitan dengan perkembangan perilaku siswa.
Yang mana angket pada variabel Y Perkembanga Perilaku adalah sebagai
berikut:
SSS
TSSTS
Jumlah
N= 37
10
33
29
6
27%
89,10%
78,30%
16,20%
FREKUENSI
PRESENTASE
Page 74
No Pertanyaan
1 Saya mengetahui jam tayang film shiva di antv
2 Saya sering menunda pekerjaan sekolah dirumah karena
menonton tayangan televisi
3 Setelah menonton, saya mengikuti gaya berbicara dalam film
4 Ketika saya menonton tayangan televisi dan orang tua saya meminta untuk
melakukan sesuatu, saya langsung mengerjakannya
5 Saya dapat bekerja sama dengan teman setelah melihat tayangan televisi
yang saya sukai.
D. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data Tentang Pengaruh Tayangan Televisi
setelah pengisian angket dan melakukan penilaian, maka
diperoleh sebaran data variabel pengaruh tayangan televisi yang
diurutkan dari nilai tertingi sampai samapai nilai terendah adalah
sebagai berikut:
a. Sebaran Data
34 33 31 31 31 31 31 30 30 30 30 30 30 29 29 27 27 27 27
27 26 26 25 25 25 24 24 23 23 23 22 21 21 20 19 17 14
b. Distribusi Frekuensi
Langkah- langkah yang diterpkan dalam membuat tabel distribusi
frekuensi adalah sebagi berikut:
1). Menentukan sekor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi ( H ) = 34
Skor terendah ( L) = 14
2). Menentukan Rentangan (R) dengan rumus :
R = 34 – 14 +1
R = 21
R = H−L+1
Page 75
3). Menentukan Banyaknya Kelas ( K)
K = 1 + 3,33 log 37
K = 1+ 3,33 × 1,56820172
K = 6,22211173 = 7
4). Menentukan Panjang Kelas (i)
i =
= 3
Tabel 5.1
Perhitungan Mean Pemberian Pengaruh Tayangan Televisi
Interval F X Fx
34 1 34,5 34,5
33 1 33,5 33,5
31 5 31,5 157,5
30 6 30,5 183
29 2 29,5 59
27 5 27,5 137,5
26 2 26,5 53
25 3 25,5 76,5
24 2 24,5 49
23 3 23,5 70,5
22 1 22,5 22,5
21 2 21,5 43
20 1 20,5 20,5
19 1 19,5 19,5
17 1 17,5 17,5
K = 1 + 3,33 log N
i = 𝑹
𝑲
Page 76
14 1 14,5 14,5
Jumlah 37 991,5
Mx =
Mx = 26,7972973
Tabel 5.2
Perhitungan Standar Devisiasi Pengaruh Tayangan Televisi
Interval F X X` Fx` ( ) F( )
34 1 34,5 +9 +9 81 81
33 1 33,5 +8 +4 64 64
31 5 31,5 +6 +30 36 180
30 6 30,5 +5 +30 25 150
29 2 29,5 +4 +8 16 32
27 5 27,5 +2 +10 4 20
26 2 26,5 +1 +2 1 2
25 3 25,5 0 0 0 0
24 2 24,5 -1 -2 1 2
23 3 23,5 -2 -6 4 12
22 1 22,5 -3 -3 9 9
21 2 21,5 -4 -8 16 32
20 1 20,5 -5 -5 25 25
19 1 19,5 -6 -6 36 36
17 1 17,5 -8 -8 64 64
14 1 14,5 -11 -11 121 121
Jumlah 44 830
Mx = ∑ 𝒇𝒙
𝒏
Page 77
SDx = √
−
= √
− ( )
= √ −
= √
= 4.58456775
Dari hasil diatas, dapat diketahui Mx = 26,7972973 dan SDx=
4.58456775. Untuk menentukan pemberian hukuman apakah baik,
sedang, kurang dibuat pengelompokkan dengan rumus sebagai berikut:
a. Skor lebih dari mean+1. SD adalah tingkat baik
b. Skor antara dari mean -1 SD adalah tingkat sedang
c. Skor kurang dari mean -1 SD Adalah tingkat kurang
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
Mx+ 1.SDx =26,7972973 + 1. 4.58456775
= 26,7972973 + 4.58456775
= 31, 3818651= 31
Mx – 1. SDx = − 1. 4.58456775
= −4.58456775
= 22,2127296=22
Dari rumusan diatas, diperoleh pengklarifikasian sebagai berikut:
a. Nilai > 31dalam kategori baik
b. Nilai antara 22-31 dalam kategori sedang
c. nilai < 22 dalam kategori kurang
SDx = ∑𝒇(𝒙)𝟐
𝒏−
∑𝒇𝒙′
𝒏 𝟐
Page 78
Tabel 5.3
Penggolongan Pengaruh Tayangan Televisi
Skor F Presentase Kategori
>31 5 13,5% Baik
22-31 25 67,5% Sedang
< 22 7 19,0% Kurang
2. Analisis Data Tentang Perkembangn Perilaku
a. Sebaran Data
20 18 16 15 15 15 15 15 15 14 14 14 14 13 13 13
13 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 11
10 10 10 8
b. Distribusi Frekuensi
Langkah- langkah yang diterpkan dalam membuat tabel
distribusi frekuensi adalah sebagi berikut:
1). Menentukan sekor tertinggi dan terendah
Sekor tertinggi ( H ) = 20
Sekor tertinggi ( L) = 8
2). Menentukan Rentangan (R) dengan rumus :
R = 20 − 8 + 1
R = 21
3). Menentukan Banyaknya Kelas ( K)
K = 1 + 3,33 log 37
K = 1 + 3,33 × 1,56820172
K = 1 + 5,22211173
K = 6, 22211173 = 7
4). Menentukan Panjang Kelas (i)
R = H−L+1
K = 1 + 3,33 log N
Page 79
i =
i = 3
Tabel 5.4
Perhitungan Mean Pengaruh Tayangan Televisi
Interval F Y Fy
20 1 20,5 20,5
18 1 18,5 18,5
16 1 16,5 16,5
15 6 15,5 99
14 4 14,5 58
13 4 13,5 54
12 14 12,5 175
11 2 11,5 23
10 3 10,5 31,5
8 1 8,5 8,5
Jumlah 37 504,5
My =
= 13,635135
Tabel 5.5 Perhitungan Standar Devisiasi Perkembangan Perilaku
Interval F Y Y Fy` ( ) F ( )
20 1 20,5 +8 +8 64 64
18 1 18,5 +6 +6 36 36
𝒊 =𝑹
𝑲
My = ∑𝒇𝒚
𝒏
Page 80
16 1 16,5 +4 +4 16 16
15 6 15,5 +3 +18 9 54
14 4 14,5 +2 +8 4 16
13 4 13,5 +1 +4 1 4
12 14 12,5 0 0 0 0
11 2 11,5 -1 -2 1 2
10 3 10,5 -2 -6 4 12
8 1 8,5 -4 -4 16 16
Jumalah 37 36 220
-
SDy = √
−
SDy =√
− ( )
SDy =√ −
SDy = 4,99926954
Dari hasil diatas, dapat diketahui My =13,6351351dan SDy= 4,99926954
Untuk menentukan pemberian hukuman apakah baik, sedang,
kurang dibuat pengelompokkan dengan rumus sebagai berikut:
a. Skor lebih dari mean+1. SD adalah tingkat baik
b. Skor antara dari mean -1. SD adalah tingkat sedang
c. Skor kurang dari mean -1 .SD Adalah tingkat kurang
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
My + 1.SD = 13,6351351 + 1. 4,99926954
= 13,6351351 + 4,99926954
= 18,6344045 = 19
My – 1.SD = 13,6351351dan – 1. 4,99926954
= 13,6351351dan −4,99926954
SDy = ∑𝒇(𝒚)𝟐
𝒏−
∑𝒇𝒚′
𝒏 𝟐
Page 81
= 8,63586556 = 9
Dari rumusan diatas, diperoleh pengklarifikasian sebagai berikut:
a. Nilai > 19 dalam kategori baik
b. Nilai antara 9-19 dalam kategori sedang
c. nilai < 8 dalam kategori kurang
Tabel 5.6
Penggolongan Perkembangan Perilaku
Skor F Presentase Kategori
>19 1 2,7% Baik
8-19 35 97,2% Sedang
< 8 1 2,7% Kurang
3. Analisis Data Tentang Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap
Perkembangan Perilaku Siswa Kelas IV MIN 4 Muaro Jambi
untuk menganalisis data tentang pengaruh tayanga televisi terhadap
perkembangan perilaku siswa, peneliti menggunkan teknik perhitungan
regresi linear sederhana, berikut langkah-langkah yang akan dijelaskan
dalam perhitungan:
a. menghitung nilai
=∑
=
973
= 26,2972973
b. Menghitung nilai
= ∑
=
480
= 12,972973
c. Menghitung nilai
= 12.529−37 (26 2972973)(12 972973 )
26.096−37 (26 2972973)2
𝒃𝟏 = (∑𝒙𝒚)− 𝒏.𝒙.��
(∑𝒙𝟐)− 𝒏.��𝟐
Page 82
= . −
. −
= .
.
= 0,478993547
d. Menghitung nilai
= 12,972973- (0 478993547.26 2972973)
=12,972973 – 12,5962357
= 0,3767373
e. Mendapatkan model/ persamaan regresi linear sederhana
= 0,3767373+ 0,484305486x
f. Uji signifikan
1. Menghitung Nilai SSR
SSR = (0,3767373. 480+0,478993547. 12.529) - (480)
SSR = 180,833904 + 6.001,31015– 6.227,02703
SSR = 6.182,144− 6.227,02703
SSR = -44,88303
2. Menghitung nilai SSE
SSE = 6.556 – (0,3767373. 480 + 0,478993547. 12.529)
SSE = 6.556 − (180,833904 + 6.001,31015)
𝒃𝟎 = �� − 𝒃𝟏��
𝒚 = 𝒃𝟎 + 𝒃𝟏 x
SSE = ∑𝒚𝟐 − (𝒃𝟎∑𝒚 + 𝒃𝟏∑ 𝒙𝒚)
SSR = (𝒃𝟎∑𝒚+ 𝒃𝟏∑𝒙𝒚) −(∑𝒚)𝟐
𝒏
Page 83
SSE = 6.556 – 6.182,14405
SSE = 373,85595
3. Menghitung nilai SST
SST = 6.556 −( )
SST = = 6.556- 6.227,02703
SST = 328,97297
4. Menghitung nilai MSR
MSR = −
MSR = −44,88303
5. Menghitung nilai MSE
MSE = 373 85595
−
MSE =373 85595
MSE = 10,6815986
SST = ∑𝒚𝟐 −(∑𝒚)𝟐
𝟑𝟕
MSR = 𝐒𝐒𝐑
𝒅𝒇
MSE = 𝑺𝑺𝑬
𝒅𝒇=
𝑺𝑺𝑬
𝒏−𝟐
Page 84
6. Mencari
= −44 88303
10 6815986
= -4,20190195
7. Mencari
= 37 – 2
= 35
Dengan melihat distributif “ F” pada taraf signifikan 0,05 maka
diperoleh angka tabel adalah 3,27
kesimpulan
= −4,2 3,27
8. Menghitung Koefesien determinasi
=
=
−44 88303
328 97297
= -0,136433793
Berdasarkan perhitungan koefesien determinasi ( ) diatas yang di
nyatakan dalam bentuk persen, diperoleh nilai sebesar 13,6433793% atau
13,6%
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝑴𝑺𝑹
𝑴𝑺𝑬
𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = n –
𝑹𝟐= 𝑺𝑺𝑹
𝑺𝑺𝑻
Page 85
D. Pembahasan
1. Hasil Peneilitian
Setelah mengetahui koefisien regresi, maka dapat dilakukan
analisis interpretasi yaitu mencari db, dimana db = n-nr = 37-2 = 35,
kemudian membandingkannya dengan nilai F tabel. Jika tingkat
signifikansi 5%, = -4.20 dan = 3,27, maka
, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha)
penelitian ditolak dan hipotesis nol (H0) diterima. Maka koefisien
determinasi dan hipotesis nol ( ) adalah 13,6%
Dari peroses perhitungan ini dapat diketahui bahwa pengaruh
tayangan televisi sangat kecil terhadap perkembangan perilaku siswa.
Dengan pengaruh yang sangat kecil tersebut maka tidak ada pengaruh
yang signifikan, sehingga dapat dinyatakan bahwasanya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara tayangan televisi terhadap perkembangan
perilaku siswa, murid kelas IV MIN 4 Muaro Jambi, Kabupaten Muaro
Jmabi, Kecamatan Jambi Luar Kota
Hal ini dikarenakan perkembangan perilaku siswa dipengaruhi
oleh beberapa faktor utama yaitu kesadaran diri, ketaatan dan pendidikan.
Pendidikan yang baik dapat membuat anak menahan segala pengaruh
buruk yang ditimbulkan oleh siaran televisi, begitu pula sebaliknya.
Dengan demikian buruk dan baiknya perkembangan siswa tidak
semata-mata dipengerahui oleh tayangan televisi, melainkan juga karena
faktor-faktor yang lainnya.
2. Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Perilaku Siswa
Program televisi memiliki dampak yang besar terhadap
perkembangan perilaku anak, seperti cara berpikir, sikap, dan terutama
perkembangan perilaku anak di dalam dan di luar sekolah. Penelitian ini
secara khusus menargetkan anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi, yang berusia 8 hingga 10
tahun, di mana mereka mengembangkan perilaku berdasarkan apa yang
mereka lihat, dengar, dan dengar. Jika mereka pada usia ini, mereka akan
Page 86
selalu berteman. Bentuk acara TV sudah jelas dan dapat mempengaruhi
perkembangan tingkah laku anak.
Pengaruh tayangan televisi ini memang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan perilaku siswa, ditambah lagi dengan kondisi
pandemi ini, sesuai hasil penelitian yang dilakukan bersama dengan orang
tua siswa, melalui kuisoner yang dibuat dengan google form, lalu linknya
dibagikan melalui watshap di kelas group Watshap kelas 4a dan 4b,
menyataakan bahwa sebagian besar anak anak mereka hobi menonton
tayangan televisi, sehingga tidak heran jika sebagian anak anak tersebut
terkena pengaruh tayangan televisi, baik itu pengaruh positif atau pun
pengaruh negatif dalam perkembangan perilakunya. Hal tersebut bisa
dilihat pada diagram dibawah ini:
Diagram Kuisoner Orang Tua
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa, orang tua siswa
menjawab Ya sebanyak 36 orang dengan presentase 97,20% dan yang
menjawab tidak sebanyak 35 orang dengan presentase 94,50%.
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa menjawab ya dan
tidak dengan presentase yang sangat tinggi, yaitu Ya 97,20% dan Tidak
94,50%, yang mana kedua alternatif jawaban tersebut memiliki selisih
yang sangat kecil sekali yaitu, 10,8%.
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa siaran televisi
hampir tidak berpengaruh terhadap perkembangan perilaku siswa MIN 4
Muaro Jambi IV. Dilihat dari dampak kecil tersebut maka dampaknya
FREKUENSI
PRESENTASE
36 97,20%
35 94,50%
YA
TIDAK
Page 87
kecil, sehingga dapat ditentukan bahwa dampak program TV berdampak
kecil terhadap perkembangan perilaku siswa.
Page 88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perilaku atau tingkah laku belajar siswa kelas IV MIN 4 Muaro Jambi
disaat pandemi covid-19 dalam kategori pelaksanaan yang baik
meskipun masih ada beberapa siswa yang memiliki sikap yang kurang
dalam karakter disiplin , dibuktikan dengan anak yang tidak
mengumpulkan tugas tepat waktu, dan bahkan ada yang tidak
mengumpulkan tugas.
2. Dari hasil penelitian dan proses perhitungan yang dilaksanakan peneliti,
menyatakan bahwasanya sangat kecil pengaruh tayangan televisi
terhadap perkembangan perilaku siswa kelas IV MIN 4 Muaro Jambi,
akibat sangat kecil pengaruh sehingga tidak dapat dilihat pengaruh yang
signifikan, jadi dari pernyataan tersebut dapat dikatakan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara tayangan televisi terhdap perkembangan
perilaku siswa kelas IV MIN4 Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi,
Kecamatan Jambi Luar Kota. Hal tersbut diibuktikan dengan
perhitungan analisis regresi sederhana yang menyatakan bahwa F hitung
lebih kecil dari F tabel ) dengan nilai -4,20 3,27
sehingga disimpulkan bahwa Hipotesis alternatif ditolak dan Hipotesis
nol diterima. Dan diperoleh koefesien determinasi dan hipotesa nol ( )
sebesar 13,6% .
B. Saran
Setelah selesai mengadakan penelitian maka ada saran dari penulis
yaitu sebgai berikut:
1. sebaiknya orang tua tetap dapat meluangkan waktunya untuk
selalu mengawasi dan mengarahkan anak ketika menonton televisi
sehingga pengaruh yang didapat berkurang.
2. penulis juga berharap kepada para pembaca agar kedepannya
lebih termotivasi untuk melakukakan penelitian yang lainnya
Page 89
sehinnga kedepannya menambah referensi, khususnya mengenai
pengaruh tyangan televisi terhadap perkembangan perilaku.
3. Diharapkan skripsi ini bisa menjadi referensi penelitian
selanjutnya, dan dapat menjadi bahan ajar pada penelitian
selanjutnya.
Page 90
DAFTAR PUSTAKA
Anbarjah,Sarah. Peran Televisi Lokal Dalam Mempertahankan Identitas Lokal
di Era Globalisasi Informasi. Jawa Timur: FISIP Universitas
Pembangunan Nasional.
Achmadi, Abu & Munawar Sholeh . 2005. Psikologi Perkembangan.
Jakarta:PT Rineka Cipta
Achamadi, Abu & Cholid Narbuko. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Aisyah, Siti. 2015. Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar.
Deepublish
Akil, Muhammad Anshar. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi.
Makassar: PT Alauddin University Press.
Alimuddin, Andi UNDE. 2015. Televisi & Masyarakat Pluralistik. PT Prenada
Media
Ardianto, Elinaro,dkk. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT
Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Baharuddin. 2017. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: AR-RUZZ
MEDIA
Darmadi, Hamid.. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial.
Bandung: ALFABETHA
Effendy, Onong Uchana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT Citra Aditiya Bakti.
Gunawan, Heri. 2017. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi.
Bandung: Alfabetha
Hajar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Kuantitatif dalam penelitian.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persaja.
Iskandar. 2009. Metodologi Peneltian Kualitatif. Jakarta : PT Gaung Persada
Press.
Page 91
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT
Kencana Pernada Media.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Tim Penyusun. Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan.
UIN STS Jambi.
Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo:Zifatama Publishing.
Rahmi, Fauzia. 2017. Skripsi Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan
Perilaku Anak. UIN Alauddin Makassar
Ratri, Dinie Desiningrum, Psikologi Perkembangan. Semarang: Fakultas
Psikologi Universitas Diponogoro.
Sandu Siyoto. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : PT Literasi
Media Publishing.
Sarwono, wirawan, sarlito. 1882. Pengantar umum psikologi. Jakarta: PT Bulan
Bintang
Shihab, M Quraish.1998. Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhu’ I atas Pelbagi
Persoalan Umat. Bandung: PT Mizan
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2014. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,R&D. Bandung: PT Alfabeta.
Taufik, Tata. 2012. Etika Komunikasi Islam :Komperasi Islam Dan Barat.
Bandung: PT Pustaka Setia
Thadi, Robeet. 2013. Tafsir Komunitas Dakwahtaiment di Televisi. Syi’ar
Vol.13.
Wulansari. 2012. Andhita Dessy. Penelitian Pendidikan. Ponorogo: STAIN Po
Press
Yusuf, LN Syamsu. 2015. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:
PT Rosdakarya.
Page 92
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode
Formulir
Berlaku
Tgl
No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0
Nama : UMI ISNI QORIAH
NIM : 204172741
Pembimbing I : Dr. Saidah Ahmad, M.Pd
Judul Skripsi : Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan
Perilaku Pada Murid Kelas IV MIN 4 Muaro Jambi
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
No Tangggal Konsultasi Materi Bimbingan Tanda
Tangan
Pembimbing
1 13/09/2020 I Penyerahan Surat Kepada
Dosen Pembimbing
2 15/09/2020 II Bimbingan Proposal
3 06/01/2020 III ACC Seminar Proposal
4 25/11/2020 IV ACC Riset dan Pengesahan
Judul
5 11/02/2021 V Bimbingan Skripsi
6 14/02/2021 VI Perbaikan Bab I, II, III, IV,
dan BAB V 7 21/02/2021 VII ACC Skripsi
Jambi, Februari 2021
Dosen Pembimbing 1
Dr. Saidah Ahmad, M.Pd
NIP.1966408051990032003
Page 93
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode
Formulir
Berlaku
Tgl
No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0
Nama : UMI ISNI QORIAH
NIM : 204172741
Pembimbing I : Dr. Saidah Ahmad, M.Pd
Judul Skripsi : Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan
Perilaku Pada Murid Kelas IV MIN 4 Muaro Jambi
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
No Tangggal Konsultasi Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 11/09/2020 I Penyerahan Surat Kepada
Dosen Pembimbing
2 11/09/2020 II Bimbingan Proposal
3 26/01/2020 III ACC Seminar Proposal
4 25/11/2020 IV ACC Riset dan
Pengesahan Judul 5 01/02/2021 V Bimbingan Skripsi
6 09/02/2021 VI Perbaikan Bab I, II, III,
IV, dan BAB V 7 11/02/2021 VII ACC Skripsi
Jambi, Februari 2021
Dosen Pembimbing 1
Muhaiminah Jalal, M. Pd
NIP. 199106152019082001
Page 94
LAMPIRAN 1
Perhitungan Jumlah Skor Variabel Pengaruh Tayangan Televisi
Variabel X Pengaruh Tayangan Televisi
No. R Alternatif Jawaban Skor Total
sekor SS S TS STS 4 3 2 1
1 1 4 5 0 4 12 10 0 26
2 2 0 5 3 8 0 10 3 21
3 5 0 5 0 20 0 10 0 30
4 1 4 4 1 4 12 8 1 25
5 3 4 2 1 12 12 4 1 29
6 2 7 1 0 8 21 2 0 31
7 2 7 1 0 8 21 2 0 31
8 0 2 5 3 0 6 10 3 19
9 0 4 4 2 0 12 8 2 22
10 3 6 0 1 12 18 0 1 31
11 1 4 3 2 4 12 9 2 27
12 0 3 7 0 0 9 14 0 23
13 0 4 6 0 0 12 12 0 24
14 1 5 2 2 4 15 6 2 27
15 0 2 0 8 0 6 0 8 14
16 1 5 2 2 4 15 4 2 25
17 0 5 5 0 0 15 10 0 25
18 0 5 5 0 0 15 12 0 27
19 0 7 3 0 0 21 6 0 27
20 0 3 7 0 0 9 14 0 23
21 0 3 1 6 0 9 2 6 17
22 1 8 1 0 4 24 2 0 30
23 0 4 6 0 0 12 12 0 24
24 0 6 4 0 0 18 8 0 26
25 1 7 2 0 4 21 6 0 31
Page 95
26 0 2 7 1 0 6 14 1 20
27 3 4 1 1 12 12 2 1 27
28 0 9 1 0 0 27 3 0 30
29 1 4 3 2 1 12 6 2 21
30 1 3 4 2 4 9 8 2 23
31 2 7 1 0 8 21 2 0 31
32 4 2 4 0 16 6 8 0 30
33 0 9 1 0 0 27 2 0 29
34 0 10 0 0 0 30 0 0 30
35 0 10 0 0 0 30 0 0 30
36 3 7 0 0 12 21 0 0 33
37 4 6 0 0 16 18 0 0 34
N = 37 Jumlah 973
Page 96
LAMPIRAN 2
Perhitungan Variabel Y Perkembangan Perilaku
Varibel Y Perkembangan Perilaku Siswa
No. R Alternatif Jawaban Skor Total
Sekor SS S TS STS 4 3 2 1
1 0 2 3 0 0 6 6 0 12
2 0 2 3 0 0 9 6 0 12
3 1 2 2 0 4 6 4 0 10
4 0 1 4 0 0 3 8 0 11
5 0 3 1 1 0 9 2 1 12
6 0 2 3 0 0 6 6 0 12
7 0 2 3 0 0 6 6 0 12
8 0 2 3 0 0 6 6 0 12
9 0 5 0 0 0 15 0 0 15
10 0 4 1 0 0 12 2 0 14
11 1 0 4 0 4 0 8 0 12
12 0 2 3 0 0 6 6 0 12
13 0 2 3 0 0 6 6 0 12
14 1 0 0 4 4 0 0 4 8
15 1 1 1 2 4 3 2 2 11
16 1 2 1 1 4 6 2 1 13
17 0 3 2 0 0 9 4 0 13
18 0 2 3 0 0 6 6 0 12
19 0 2 3 0 0 6 6 0 12
20 0 3 2 0 0 9 4 0 13
21 0 2 2 1 0 6 4 0 10
22 0 3 2 1 0 9 4 1 14
23 0 4 1 0 0 12 2 0 14
24 0 2 3 0 0 6 6 0 12
25 0 3 2 0 0 9 4 0 13
Page 97
26 0 2 3 0 0 6 6 0 12
27 1 0 4 0 4 0 8 0 12
28 0 3 2 0 0 9 6 0 15
29 2 1 2 0 8 3 4 0 15
30 0 4 1 0 0 12 3 0 15
31 0 5 0 0 0 10 0 0 10
32 3 2 0 0 12 6 0 0 18
33 0 4 1 0 0 12 2 0 14
34 5 0 0 0 20 0 0 0 20
35 0 5 0 0 0 15 0 0 15
36 0 5 0 0 0 15 0 0 15
37 1 4 0 0 4 12 0 0 16
N = 37 Jumlah 480
Page 98
LAMPIRAN 3
Tabel Bantu Uji Hipotesis
No X Y XY
1 26 12 312 676 144
2 21 15 315 441 225
3 30 10 300 900 100
4 25 11 275 625 121
5 29 12 348 841 144
6 31 12 372 961 144
7 31 12 372 961 144
8 19 12 228 361 144
9 22 15 330 225 225
10 23 14 322 529 196
11 27 12 324 729 144
12 23 12 276 529 144
13 24 12 288 576 144
14 27 8 216 729 64
15 14 11 154 196 121
16 25 13 325 625 169
17 25 13 325 625 169
18 27 12 324 729 144
19 27 12 324 729 144
20 23 13 299 529 169
21 17 10 170 289 100
22 30 14 420 900 196
23 24 14 336 576 196
24 26 12 312 676 144
25 31 13 403 961 169
26 20 12 240 400 144
27 27 12 324 729 144
Page 99
28 30 15 450 900 225
29 21 15 315 441 225
30 23 15 345 529 225
31 31 10 310 961 100
32 30 18 540 900 324
33 29 14 406 841 196
34 30 20 600 900 400
35 30 20 600 900 400
36 33 15 495 1.089 225
37 34 15 510 1.156 225
N= 37 973 480 12.529 26.096 6.556
Dari tabel diatas diperoleh:
N = 37
X = 973
Y = 480
XY = 12. 529
= 26,096
= 6.556
Page 100
LAMPIRAN 4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Alat Ukur Hasil
Ukur
(Variabel X
yang
mempengaruh
i)
Tayangan
Televisi
Film Kartun
Animasi
film kartun
mengajarkan hidup
adanya superhero
sang penyelamat
adanya kelompok
atau geng yang
saling bermusuhan
menampilkan ciri-
ciri keperibadian
suatu bangsa
film animasi kartun
enampilkan adegan
bermusuhan yang
berkepanjangan
Kuisoner
Likert
S
SS
ST
STS
Sinetron terdapat adegan
kekerasan dalam
sinetron
adegan percintaan
seringkali
ditayangkan pada
sinetron
bahasa gaul dalam
sinetron
menampilkan
adegan yang tidak
Kuisoner
Likert
S
SS
ST
STS
Page 101
patut ditiru
(Varibel Y
yang
dipengaruhi)
Perubahan
Perilaku
Aspek
Kognitif,
Afektif, dan
Konatif
mengetahui jam
tayang televisi shiva
pada chanel antv
menunda pekerjaan
sekolah
mengikuti gaya
bicara
dapat melakukan
kerjasama bersama
teman
Kuisoner
Likert
S
SS
ST
STS
Page 102
LAMPIRAN 5
Kuisoner (Angket) Penelitan
Identitas Responden :
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
PETUNJUK
a. Pilihlah salah satu dan beri tanda centang ( √) pada kolom yang tersedia.
b. Ada empat pilihan yang dapat dipilih antaranya :
Sangat Setuju (SS)
Setuju ( S )
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju ( STS )
Tabel 1.3 Angket/ Kuisoner
No Pertanyaan
Variable Tayangan Televisi (X) SS
(4)
S
(3)
TS
(2)
STS
(1)
FILM ANIMAS KARTUN
1 Beberapa tayangan film kartun
animasi menampilkan gaya hidup
berpetualang
2 Film kartun animasi juga
menampilkan super hero sang
penyelamat
3 Shiva adalah film kartun animasi
yang menampilkan adanya suatu
genk yang saling bermusuhan
4 Gaya dan bahasa pada fillm
kartun animasi mudah ditiru oleh
Page 103
anak, secara tidak langsung
budaya negaranya masuk ke
Negara kita ontohnya Shiva
5 Kebanyakan film kartun
menampilkan adegan
permusuhan yang
berkepanjangan
PROGRAM SINETRON
1 Adegan kekerasan dalam sinetron
Bawang Putih Berkulit Merah,
seerti memukul, kebut kebutan,
berkelahi menarik ditonton
2 Sinetron seringkali menayangkan
adegan-adegan percintaan
3 Adegan Perkelahian, berkata
kasar, percintaan merupakan hal
yang biasa dalam sinetron
4 Sinetron seringkali menampilkan
adegan yang ditiru
5 Sinetron sringkali menggunakan
bahasa gaul saat berbicara
No Pertanyaan
Variable Perkembangan
Perilaku (Y)
SS
(4)
S
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1 Saya mengetahui jam tayang film
shiva di antv
2 Saya sering menunda pekerjaan
sekolah dirumah karena
menonton tayangan televisi
Page 104
3 Setelah menonton, saya
mengikuti gaya berbicara dalam
film
4 Ketika saya menonton tayangan
televisi dan orang tua saya
meminta untuk melakukan
sesuatu, saya langsung
mengerjakannya
5 Saya dapat bekerja sama dengan
teman setelah melihat tayangan
televisi yang saya sukai.
Page 105
LAMPIRAN 6
Jumlah Responden Terhadap Quisoner Variabel X dan Variabel Y
Page 108
LAMPIRAN 7
Penilaian Sekala Likert
Pertanyaan Jawaban Sekor
Negatif SS ( Sangat Setuju) 4
Positif S (Setuju) 3
TS ( Tidak Setuju) 2
STS ( Sangat Tidak Srtuju) 1
Page 109
LAMPIRAN 8
Wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
Muaro Jambi
Page 110
Wawancara dengan Wali Kelas IV A dan IV B
Page 111
Pengambilan Data siswa dengan guru TU
Page 112
Pembagian Kuisoner dalam bentuk link google form Di Kelas IV A dan
B Melalui Watshap
Page 114
(CURICULUM VITAE)
Nama : Umi Isni Qoriah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : 11 Oktober 1999
Alamat Asal : Ds Mulya Jaya,
Kab. Musi Rawas Utara
Kec. Nibung
Alamat Email : [email protected]
No Hp : 0822-8469-3623
Pendidikan Formal
1. SDN Mulya Jaya : Tamat Tahun 2011 :
2. SMPN Sumber Mak : Tamat Tahun 2014
3. MA Darussalam : Tamat Tahun 2017
4. S1 PGMI : Tamat Tahun 2021
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jambi, April 2021
UMI ISNI QORIAH
NIM. 204172741