PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Jabotabek) Oleh: Yunifa Fujiastuti (104082002745) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Jabotabek)
Oleh:
Yunifa Fujiastuti
(104082002745)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
Daftar Riwayat Hidup I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Yunifa Fujiastuti 2. Tempat & Tgl Lahir : Jakarta, 24 Mei 1985 3. Tinggal di : Ciputat 4. Alamat : Jl. Sedap malam Rt 008/08 No. 16 Pisangan
Ciputat, Tangerang. 5. Telepon : 74706816
II. PENDIDIKAN 1. SD : SDN Legoso 2. SMP : SLTP Negeri 2 Ciputat 3. SMA : SMA Negeri 1 Ciputat 4. S1 : UIN Syarif Hidatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. SD : Pramuka 2. SMP : PMR dan Paskibra 3. SMA : Rohis
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Umar Ismail, SH 2. Tempat & Tgl. Lahir : 15 Oktober 1963 3. Alamat : Jl. Sedap malam Rt 008/08 No. 16 Pisangan
Ciputat, Tangerang 4. Telepon : 74706816 5. Ibu : St. Aminah 6. Tempat & Tgl. Lahir : 31 Desember 1956 7. Alamat : Jl. Sedap malam Rt 008/08 No. 16 Pisangan
Ciputat, Tangerang 8. Telepon : 74706816 9. Anak Ke dari : 1 dari 4
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Jabotabek)
by:
Yunifa Fujiastuti NIM: 104082002745
Abstract
The purpose of this research is to examine empirically the influence interaction of management accounting information system and Information technology in course of management performance. Management accounting give information that use to help manager in make a better decided. With application of information technology, management accounting system can prepare information accordance with necessary of management
In this research it is hypothesized that as interaction of management accounting information system and Information technology is influential in course of management performance. Sample is selected using convenience samplingdesign. Respondens in this research is 32 manager in manufacturing firm in Jabotabek. The statistic method are used in this examine the hypothesize are absolute difference. The result of this research is interaction of management accounting information system and Information technology have significant influential in course of management performance.
Keywords: management accounting information system, Information technology, management performance
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Jabotabek)
Oleh:
Yunifa Fujiastuti NIM: 104082002745
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh interaksi antara sistem informasi akuntansi manajemen dengan teknologi informasi terhadap kinerja manajerial. Akuntansi manajemen memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Dengan aplikasi teknologi informasi, sistem akuntansi manajemen dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah interaksi antara sistem akuntansi manajemen dengan teknologi informasi akan mempengaruhi kinerja manajerial. Pengambilan sampel dengan metode convenience sampling. Responden dalam penelitian ini 32 manajer dari berbagai departemen pada perusahaan manufaktur di Jabotabek. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis model selisih mutlak . Hasil dari penelitian ini adalah interaksi antara sistem informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial Kata kunci: sistem informasi akuntansi manajemen, teknologi informasi, kinerja
manajerial
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufakri di Jabotabek) tepat pada waktunya.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat-syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Sayrifhidayatullah, Jakarta. Penulis menyadari bawa masih banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan dorongan semangat dan
bantuan kepada penulis.
2. Ibu Dr. Wiwik Utami, SE, Ak, MSi dan Ibu Yessi Fitri, SE,Ak, MSi selku
dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi selama ini.
3. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
turut memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan
skripsi ini kepada semua pihak yang berkepentingan dengan harapan skripsi ini
dapat bermanfaat.
Jakarta, 15 September 2008
Yunifa Fujiastuti
DAFTAR ISI
Daftar Riwayat Hidup………………………………...........……………………..iv
Abstract………………………………………………………………………........v
Abstrak……………………………………………………………………………vi
Kata Pengantar…………………………………………………………………...vii
Daftar Tabel............................................................................................................xi
Daftar Gambar.......................................................................................................xii
Daftar Lampiran…………………………………………………………………xiii
Bab. I. Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian……………………………………………..1
B. Perumusan Masalah…………………………………………………...6
C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………...6
Bab. II. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….7
A. Kerangka Teoritis……………………………………………………...7
1. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.........................................7
2. Teknologi Informasi........................................................................14
6. Pengawasan (supervisi), yaitu kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan
menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas
pekerjaan dan menangani bawahan.
7. Pengaturan staff (staffing), yaitu kemampuan untuk mempertahankan
angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih
pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
8. Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan
atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi
pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara
kelompok dan
9. Perwakilan (representatif), yaitu kemampuan dalam menghadiri
pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan
perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan,
pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum
perusahaan.
Evaluasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer beragam
tergantung pada budaya yang dikembangkan masing-masing perusahaan
(Ivancevich, 1999:187 dalam Juniati dan Evelyne, 2003). Berikut ini
beberapa ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen,
berdasarkan perspektif nonkeuangan (Juniati dan Evelyne, 2003):
1. Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan (Schermerhorn,
1999:138 dalam Juniati dan Evelyne, 2003). Perencanaan yang baik
dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas manajer dalam
manangani pekerjaannya. Masalah fokus dan fleksibilitas merupakan
dua hal penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan
dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat
menjadi salah satu indikator untuk mengukur kinerja manajer
(Nazaruddin, 1998 dalam Juniati dan Evelyne, 2003).
2. Kemampuan untuk mencapai target. Kinerja manajer dapat diukur
dari kemampuan mereka untuk mencapai apa yang telah
direncanakan (Mulyadi, 2001:302 dalam Juniati dan Evelyne, 2003).
Target harus cukup spesifik, melibatkan partisipan, realistik dan
menantang serta memiliki rentang waktu yang jelas (Hess, 1996:83
dalam Juniati dan Evelyne, 2003).
3. Kiprah manajer di luar perusahaan. Intensitas manajer dalam
mewakili perusahaan untuk berhubungan dengan pihak luar
menunjukkan kepercayaan perusahaan kepada manajer tersebut.
Kepercayaan ini dapat timbul karena beberapa hal, salah satunya
adalah kinerja yang baik dari manajer. Wagner (1995:50) dalam
Juniati dan Evelyne (2003) juga mengungkapkan bahwa peranan
manajer dalam mewakili perusahaan menunjukkan tingkat
kinerjanya.
Mahoney et al (1965) dalam Justriana (2007) mendefinisiskan
kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang ada
dalam teori manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi: perencanaan,
investigasi, koordinasi, evaluasi, supervise, pemilihan staff, negosiasi, dan
perwakilan
4. Interaksi antara Sistem akuntansi Manajemen, Teknologi Informasi,
dan Kinerja Manajerial
Chia (1955) dalam Juniati dan Evelyne (2003) dalam salah satu
penelitiannya mengungkapkan bahwa karaktersitik informasi yang berupa
aggregation, broadscope, integration dan timeliness mampu
meningkatkan kinerja manajer. Manajer yang memiliki informasi dengan
karakteristik tersebut umumnya mampu untuk membuat perencanaan yang
lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini khususnya
lebih nampak pada organisasi-organisasi yang terdesentralisasi (Chia,
1995 dalam Juniati dan Evelyne, 2003). Sebelumnya, Gul dan Chia (1994)
dalam Juniati dan Evelyne (2003) menyimpulkan bahwa ketersediaan
karakteristik broadscope dan agregasi atas informasi berkaitan erat dengan
kinerja manajemen. Dengan kata lain, bahwa keberadaan kedua
karakteristik ini mampu meningkatkan kinerja manajemen. Mia dan
Chenhall (1994) dalam Juniati dan Evelyne (2003) meskipun hanya
meneliti karakteristik broadscope dari informasi, namun mereka berhasil
membuktikan bahwa karakteristik ini berpengaruh terhadap kinerja
manajemen.
Bukti-bukti bahwa karakteristik informasi berhubungan dengan
kinerja manajemen juga diungkapkan oleh AICPA. Hasil survey yang
pernah dilakukan oleh AICPA & Lawrence S. Maisel mengenai
pengukuran kinerja menyatakan, sebanyak 77% responden menyetujui
bahwa karakteristik informasi yang berkualitas penting dalam
meningkatkan kinerja manajerial (Maisel and AICPA 2001:28 dalam
Juniati dan Evelyne, 2003). Selanjutnya, Nazaruddin (1998) yang menguji
mengenai pengaruh antara desentralisasi dan karakteristik informasi
terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa tingkat keandalan
karakteristik informasi (broadscope, timeliness, agregasi dan integrasi)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun
besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung pada derajat desentralisasi.
Pada organisasi-organisasi yang memiliki derajat desentralisasi yang
tinggi maka kebutuhan akan karakteristik informasi sangat berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi (TI)
yang banyak berpengaruh terhadap sistem informasi organisasi karena
dengan sistem informasi berbasis komputer informasi dapat disajikan tepat
waktu dan akurat. Seperti dinyatakan oleh Hansen dan Mowen (1997)
dalam Laksamana dan Muslichah (2002) dengan penggunaan komputer
sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan
kepada manajer dengan segera. Apa yang terjadi diberbagai bagian dapat
diketahui dalam sekejap. Ini memungkinkan manajemen dapat mengambil
keputusan secara lebih cepat. TI juga dapat digunakan untuk integrasi
kerja baik itu integrasi vertikal maupun horizontal (Martin et al., 1994
dalam Laksamana dan Muslicah, 2002), TI dapat membantu perusahaan
dalam memperoleh informasi yang kompetitif (Mc Leod, 1995) dalam
Laksamana dan Muslicah (2002).
Teknologi informasi (TI) dapat menyajikan informasi dalam
bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk mengirim informasi ke
orang lain atau ke lokasi lain (Haag dan Cummings, 1998 dalam
Laksamana dan Muslicah, 2002). TI mengintegrasikan data dari berbagai
bagian dan mempercepat penyajian data yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan. Christiansen dan Mouritsen (1995) dalam
Laksamana dan Muslicah (2002) menyatakan bahwa TI merupakan
tantangan bagi akuntan manajemen. Pertama TI digunakan untuk
mekanisasi tugas–tugas departemen akuntansi, seperti pelaporan,
pengumpulan data. TI dalam bentuk yang berbeda diintegrasikan ke dalam
peralatan produksi, dimana data yang dihasilkan akan disimpan secara
otomatis, ini tentu saja akan mempercepat laporan–laporan yang berkaitan
dengan produksi. Kedua, TI saat ini memungkinkan untuk menyediakan
database yang lebih kompleks, sehingga informasi non keuangan dapat
tersedia, misalnya informasi yang berkaitan dengan produk, konsumen,
proses produksi. Informasi ini memudahkan para manajer dalam
memonitor dan menganalisa operasi mereka. Ketiga, TI memungkinkan
dibuatnya rencana yang disuaikan dengan situasi. Simulasi dan skenario
bagaimana jika (what if) yang dapat disajikan oleh TI dapat menyediakan
berbagai alternatif dari konsekuensi suatu keputusan. Perangkat lunak saat
ini memungkinkan para manajer membuat model mereka sendiri secara
cepat, dan dapat secara mudah dimodifikasi, tanpa harus berkonsultasi
dengan spesialis komputer.
B. Model Penelitian
Model penelitian sebagai dasar untuk mengajukan hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan pemikiran di atas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini yaitu:
Ha: Interaksi antara sistem informasi akuntansi manajemen dengan
teknologi informasi akan mempengaruhi kinerja manajerial.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Kinerja Manajerial
Teknologi Informasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh antara sistem
akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial dengan teknologi informasi
sebagai variabel moderating.
B. Metode Pengumpulan Sampel
Penelitian ini mengambil objek perusahaan manufaktur yang terdapat
di wilayah Jabodetabek tahun 2007. Pengambilan sampel dengan metode
convenience sampling dengan kriteria responden yaitu manajer semua lini.
C. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan
melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dikirimkan
kepada para manajer di perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah
Jabodetabek.
D. Metode Analisis Data
Untuk melakukan uji kualitas data primer ini peneliti melakukan uji
validitas dan uji realibilitas.
1. Uji validitas
Uji validitas yaitu pengujian untuk menyatakan valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner
tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Untuk mengujinya digunakan pearson correlation,
apabila koefisien pearson yang diperoleh tidak signifikan pada level
signifikan 0,05 berarti data yang diperoleh tidak valid.
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas yaitu pengujian yang bertujuan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstanta. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Cara mengukur uji ini
adalah dengan memakai uji statistik cronbach alpha, suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Gozali, 2005; 42).
Metode analisis data melalui deskriptif mengenai karakteristik
responden digunakan tabel frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-
rata, kisaran, teoritis, kisaran sesungguhnya, dan standar deviasi.
Selain itu penelitian ini juga menggunakan uji asumsi klasik
diantaranya:
1. Uji normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat
dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika
data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang
baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
2. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang
tidak ada multikolinearitas adalah yang mempunyai besaran korelasi
antara variabel bebas lebih kecil dari angka 10 dan mempunyai tolerance
lebih besar daro 0,1 atau 10%. Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi korelasi antara variabel bebasnya (Gozali, 2005: 92).
3. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heteroskedastisitas adalah
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y(Ghozali, 2005: 105).
4. Uji hipotesis
Frucot dan Shearon (1991) mengajukan model regresi untuk menguji
pengaruh moderasi yaitu dengan model selisih mutlak dari variabel
independen dengan rumus persamaan regresi (Ghozali, 2005; 153):
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3|X1-X2|
Dimana:
Xi = merupakan nilai standardized score [(Xi-X)/σX]
|X1-X2| = merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut
perbedaan antara X1 dan X2
Menurut Frucot dan Shearon (1991) interaksi seperti ini lebih
disukai oleh karena ekspektasi sebelumnya berubungan dengan kombinasi
antara X1 dan X2 dan berpengaruh terhadap Y. Teknik analisis data untuk
menguji pengaruh moderasi dalam penelitian ini adalah model selisih
mutlak dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi:
Y = a + b1Xsiam + b2 Xti + b3 |Xsiam-Xti| + e
Dimana:
Y = kinerja manajerial
a = konstanta
XSIAM = sistem informasi akuntansi manajemen
XTI = teknologi informasi
b1-3 = koefisien regresi
e = Error
Dimana nilai Xsiam dan Xti adala standardized. Setelah nilai
Xsiam dan Xti diubah menjadi standardized, langkah berikutnya adalah
membuat regresi baru dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1Zsiam + b2 Zti + b3 AbsX1_X2 + e
Dimana:
Y = kinerja manajerial
a = konstanta
ZSIAM = standardize sistem informasi akuntansi manajemen
ZTI = standardize teknologi informasi
b1-3 = koefisien regresi
e = Error
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Pada bagian ini akan diuraikan masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan
dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi
yang menghasilkan output dengan menggunakan input dan berbagai proses
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen (Hansen dan Mowen,
2006; 4). Chenhall dan Narayan (1984) dalam Ekawati (2003) menemukan
bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut
persepsi para manajerial yaitu: broadscope, timeliness, aggregation, dan
intergration. Instrumen yang digunakan adalah instrumen yang
dikembangkan oleh Chenhall dan Moris (1986), yang terdiri dari 19 item
pertanyaan. Pengukuran variabel SAM ini dilakukan menggunakan skala
kategori 5 pilihan yaitu (1) tidak tersedia, (2) kurang tersedia, (3)
tersedia, (4) cukup tersedia, (5) sangat tersedia.
2. Teknologi Informasi
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan
teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti
perangkat keras, perangkat database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya (Wan Wan, 2005). Instrumen yang digunakan
adalah instrumen yang dikembangkan oleh Haag dan Cummings (1998),
yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Pengukuran variabel teknologi
informasi ini dilakukan menggunakan skala kategori 5 pilihan yaitu (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.
3. Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial adalah ukuran seberapa efektif dan efisien
manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi (Stoner, 1992
dalam Juniati dan Evelyne, 2003). Variabel kinerja diukur mengunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney (1963) yang terdiri dari 9
item pertanyaan. Pengukuran variabel kinerja manajerial ini dilakukan
menggunakan dengan skala kategori yang dimodifikasi menjadi 5 pilihan
yaitu: (1) tidak pernah (2) jarang, , (3) kadang-kadang, (4) sering, (5)
sangat sering.
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
C. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Perusahaan manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan
proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan
manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhirnya
menghasilkan suatu produk. Karakteristik utama kegiatan industri
manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui
suatu proses pabrikasi. Oleh karena itu, aktivitas perusahaan yang
tergolong dalam kelompok industri manufaktur sekurang-kurangnya
mempunyai tiga kegiatan utama yaitu:
1. Kegiatan untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku.
2. Kegiatan pengolahan/pabrikasi/perakitan atas bahan baku menjadi
barang jadi.
3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi.
2. Karakteristik responden
Data penelitian ini dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner
dengan cara mendatangi perusahaan secara langsung dan meyerahkan
kuesioner kepada pihak manajemen perusahaan untuk kemudian
didistribusikan kepada manager. Kuesioner yang dikirim sebanyak 65
kuesioner dan diambil kembali setelah 3-4 minggu kemudian. Dari 65
kuesioner yang dikirimkan, hanya 32 kuesioner atau 49% dari total
kuesioner yang dikirim yang berhasil diambil kembali.
Tabel 4.1. Gambar Distribusi Kuesioner
Kuesioner Jumlah Persentase Kuesioner yang dikirim 65 100% Kuesioner yang dikembalikan 32 49% Kuesioner yang tidak dikembalikan 33 51%
Sumber: Data diolah
Responden yang digunakan dalam penelitian ini mengambil objek
perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah Jabotabek.
Tabel 4.2. Data Statistik Responden
jumlah persentase Jenis kelamin pria 19 59% wanita 13 41% Lama bekerja saat ini 0-1 1 3% 1-2 4 13% 2-3 9 28% >3 18 56% Pendidikan S1 31 97% S2 1 3% S3 0 0%
Sumber: Data diolah
Berikut adalah rincian dari karakteristik responden yang
diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan
lamanya bekerja kerja saat ini.
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
pria59%
wanita41% pria
wanita
Gambar. 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Data diolah
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini
terdiri dari 19 orang responden pria atau 59% dan 13 orang responden
wanita atau 41% dari 32 jumlah keseluruhan responden.
karakteristik responden berdasarkan lama bekerja saat ini
0-13%
1-213%
2-328%
>356%
0-11-22-3>3
Gambar. 4.2.
Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja saat ini Sumber: Data diolah
Berdasarkan lama bekerja saat ini, responden dalam penelitian ini
terdiri dari 1 orang responden yang bekerja antara 0-1 tahun atau 3%, 4
orang responden yang bekerja antara 1-2 tahun atau 13%, 9 orang
responden yang bekerja antara 2-3 tahun atau 28% dan 18 orang responden
yang bekerja diatas 3 tahun atau 56% dari 32 jumlah keseluruhan
responden.
karakteristik responden berdasarkan pendidikan
S197%
S23%
S3 0%
S1S2S3
Gambar. 4.3.
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Sumber: Data diolah
Berdasarkan tingkat pendidikan, responden dalam penelitian
ini terdiri dari 31 orang responden merupakan S1 atau 97%, dan 1 orang
responden merupakan S2 atau 3% dari 32 jumlah keseluruhan responden.
D. Penemuan dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2005:19). Statistik deskriptif dalam penelitian ini
disajikan dalam tabel 4.3. berikut ini.
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation SIAM 32 44 83 65.16 8.655 TI 32 30 47 42.78 3.713 KM 32 21 35 29.44 3.809 Valid N (listwise) 32
Sumber: Data diolah
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa variabel sistem informasi
akuntansi manajemen, minimum jawaban responden sebesar 44 dan
maksimum sebesar 83, dengan rata-rata total jawaban sebesar 65,16
dengan standar deviasi sebesar 8,655. Pada variabel teknologi informasi
minimum jawaban responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 47
dengan rata-rata total jawaban sebesar 42,78 dengan standar deviasi
sebesar 3,713. Pada variabel kinerja manajerial, minimum jawaban
responden sebesar 21 dan maksimum sebesar35, dengan rata-rata total
jawaban sebesar 29,44 dengan standar deviasi sebesar 3,809.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas data
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya di bawah 0,05, maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel 4.4 akan menunjukkan hasil uji validitas 32
Ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam regresi,
variabel Zisam memberikan nilai koefisien parameter 1,162 dengan tingkat
signifikansi 0,071, sehingga dapat disimpulkan sistem informasi akuntansi
manajemen secara individual tidak berpengaruh teradap kinerja manajerial.
Variabel Zti memberikan nilai koefisien parameter 2,365 dengan tingkat
signifikansi 0,001, sehingga dapat disimpulkan teknologi informasi secara
individual berpengaruh teradap kinerja manajerial. Variabel Absx1_x2
mempunyai koefisisen parameter 2,362 dengan tingkat signifikansi 0,015.
Karena variabel Absx1_x2 menunjukkan nilai signifikansi dibawah 0,05
dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan variabel
moderating.
Hasil analisis diatas dapat diambil kesimpulan semakin tinggi
aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kemampuan suatu
sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam
pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang merupakan perpaduan
antara teknologi komputer dengan teknologi jaringan memungkinkan
manajer untuk memperoleh tidak hanya informasi internal, tetapi juga
informasi eksternal, non keuangan, dan berorientasi yang akan datang.
Dengan demikian, semakin meningkatnya penerapan teknologi informasi
semakin meningkat pula ketersediaan informasi sistem akuntansi
manajemen. Ini akan memberikan semakin banyak alternatif solusi yang
dapat dipertimbangkan oleh manajer dalam pengambilan keputusan
sehingga kinerja manajerial dapat ditingkatkan. Jika kita amati
perkembangan teknologi informasi dewasa ini, teknologi informasi
menunjukkan perkembangan yang demikian cepat, antara lain: Electronic
data interchange (EDI), Wide area network (WAN), dan Expert System (ES)
yang semuanya menggunakan komputer (O’Brien, 1999: 423 dalam
Laksamana dan Muslicah, 2002). Munculnya teknologi informasi berbasis
komputer memudahkan orang melakukan aktivitas dalam mengakses
informasi di mana saja dan kapan saja. Teknologi informasi mampu
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mempertukarkan berbagai aktivitas
bisnis penting yang terdistribusi secara geografis.
Disamping itu, teknologi informasi mampu menembus birokrasi
yang diakibatkan karena adanya struktur organisasi sehingga batas antar
fungsi dalam organisasi menjadi mudah diterobos dalam upaya peningkatan
kelancaran kerjasama antar fungsi. Remy Prud’homme (1991) dalam
Laksamana dan Muslicah (2002) menyatakan bahwa peningkatan
pentingnya informasi dan kemudahan perolehan informasi yang diakibatkan
oleh teknologi informasi akan memberikan kemudahan bagi manajer untuk
beroperasi dari lokasi mana pun dan memperoleh banyak informasi sesuai
dengan kebutuhannya. Remy Prud’homme (1991) dalam Laksamana dan
Muslicah (2002) menyatakan bahwa peningkatan pentingnya informasi dan
kemudahan perolehan informasi yang diakibatkan oleh teknologi informasi
akan memberikan kemudahan bagi manajer untuk beroperasi dari lokasi
mana pun dan memperoleh banyak informasi sesuai dengan kebutuhannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
C. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah interaksi antara sistem
informasi akuntansi manajemen dan teknologi informasi akan memperngaruhi
kinerja manajerial. Responden penelitian ini berjumlah 32 orang manajer pada
perusahaan manufaktur di wilayah Jabotabek. Dari pengujian dan analisis
terhadap data dapat dilihat bahwa secara individual sistem informasi akuntansi
manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial sedangkan
teknologi informasi secara individual berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Interaksi antara sistem informasi akuntansi manajemen dan
teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajerial.
Dengan demikian, semakin tinggi aplikasi teknologi informasi akan
semakin meningkatkan kemampuan suatu sistem untuk menyajikan informasi
sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan. Ini akan
memberikan semakin banyak alternatif solusi yang dapat dipertimbangkan
oleh manajer dalam pengambilan keputusan sehingga kinerja manajerial dapat
ditingkatkan.
D. Implikasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
pengembangan praktek akuntansi manajemen dan sistem informasi pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya dalam hubungannya dengan
penyediaan informasi dan pengguna informasi tersebut. Bagaimanapun
informasi dengan karakteristik tertentu akan sangat bermanfaat bila digunakan
oleh pemakai informasi yang tepat. Dengan meningkatnya teknologi informasi
sekarang ini informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Berbagai Definisi Teknologi Informasi”, artikel diakses tanggal 20 Agustus 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
Anonim. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Saling Ketergantungan Organisasi thp Kenerja Manajerial Melalui Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen”, artikel diakses tanggal 20 Agustus 2008. http:/www.indoskripsi.com
Arifiyadi, Teguh. Cyber Crime dan Upaya Antisipasinya Secara Yuridis (I),
artikel diakses tanggal 20 Agustus 2008. http:/www.depkominfo.go.id
Anggraini, Fivi. “Pengaruh Costomization dan Interdepensi Terhadap Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Broadscope dan Agregation”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No. 1, pp 62-78, Januari 2003
Ekawati, Rosi. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating”, Skripsi STIE Trisakti, Tidak dipublikasikan. 2003
Evi. “Pengaruh Moderasi Dinamika Lingkungan pada Hubungan Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Perusahaan”. Skripsi STIE Trisakti. Tidak dipublikasikan. 2004
Faisal. “Analisis Pengaruh Intensitas Persaingan dan Variabel kontekstual terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dengan Pendekatan Partial Least Square”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, No. 2, pp 162-178, Mei 2007
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2005
Hansen, Don dan Mowen Maryanne. “Akuntansi Manajemen”, Salemba Empat, Jakarta. 2004
Jin, Tjhai Fung. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 5, No. 1, pp 1-26, April 2003
Juniarti dan Evelyne. “Hubungan Karakteristik Informasi yang Dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Perusaaan-perusahaan Manufaktur di Jawa Timur Manajeria”, artikel diakses tanggal 12 Oktober 2007. http:/www./puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
Justriana, Lisa. “Pengaruh Moderasi Desentralisasi dan Perceived Enviromental Uncertainty terhadap Hubungan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Manajerial”, Skripsi STIE Trisakti, Tidak dipublikasikan. 2007
Laksmana, Arsono dan Muslichah. “Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan dan Karakteristik Sistem Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial”, artikel diakses tanggal 12 Oktober 2007. http://www.puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
Maddappungeng, Andi. “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi”, Tesis Universitas Indonesia, Tidak dipublikasikan. 2005
Nazarudin, Ietje. “Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 1, No. 2, pp 141-162, Juli 1998
Nazarudin, Ietje dan Fajry, Subhan. “Pengaruh Costomization dan Interdepensi terhadap Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Broadscope dan Agregation”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No. 2, pp 117-134, Juli 2005
Narsa, I Made dan Yuniawati, Rani Dwi. “Pengaruh Interaksi Total Quality Managemen dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial”, artikel diakses tanggal 12 Oktober 2007. http://www.puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
Prasetyo, Priyono Puji. “Pengaruh Locus of Control terhadap Hubungan antara Ketidakpastian Lingkungan dengan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 5, No. 1, pp. 119-136, Januaru 2000
Ritonga, Kirmizi dan Zainuddin, Yuserrie. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Manajemen: Struktur Organisasi sebagai Faktor Moderasi”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 5, No. 1, pp. 102-118, Januari 2002
Rulfah, Fitri; Fauziah, Aida; Fuadi, Raida. “Pengaruh Sistem akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial”, Laporan Penelitian FE Universitas Syah Kuala Banda Aceh, Tidak dipublikasikan. 2004
Sandra,Cha. “Pengaruh Partisipasi Anggaran,Sistem Kompensasi, Teknologi Informasi terhadap Kinerja Perusahaan”, Skripsi STIE Trisakti, Tidak dipublikasikan. 2006
Wan Wan. “Pengaruh Teknologi Informasi dan Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial: Karakteristik Sistem Akuntansi Broadscope sebagai Variabel Intervening”, Skripsi STIE Trisakti, Tidak dipublikasikan. 2005