PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : DHIPIKA ADIARTI OCTA DEVI A210150179 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
18
Embed
PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT …eprints.ums.ac.id/85441/1/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 21. · Dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan karakter yang harus dimiliki
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2016
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Oleh :
DHIPIKA ADIARTI OCTA DEVI
A210150179
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA ANGKATA 2016
Abstak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Pengaruh sikap terhadap
minat berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi Fakultas Keguruan Ilmu Dan
Pedidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2) Pengaruh motivasi terhadap
minat berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi Fakultas Keguruan Ilmu dan
Pedidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 3) Pengaruh sikap dan minat
terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi Fakultas Keguruan Ilmu
Dan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bersifat
kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016 sebanyak 330 mahasiswa.
Peneliti menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel sebanyak
100 responden. Hasil analisis memperoleh persamaan garis regresi Y= 13.465 +0.414𝑋1 + 0.249𝑋2 + 𝜀. Persamaan menunjukkan bahwa minat berwirausaha
dipengaruhi oleh sikap dan motivasi. Kesimpulan yang diambil yaitu: 1) sikap
terhadap minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Surakarta dapat diterima. 2) Motivasi terhadap Minat
Berwirausaha mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta dapat diterima. 3) sikap dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa. 4) Koefisien determinasi (R2) sebesar
29,3% sedangkan 70,7% sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci: Sikap, Motivasi, dan Minat Berwirausaha
Abstract
This study aims to describe: 1) The influence of attitudes on entrepreneurial
interest in Accounting students at the Faculty of Teacher Training and Education,
Muhammadiyah University, Surakarta; 2) The influence of motivation on
entrepreneurial interest in accounting students at the Faculty of Teacher Training
and Education, University of Muhammadiyah Surakarta; 3) The influence of
attitudes and interests on entrepreneurial interest in Accounting students of the
Teaching and Education Faculty of Muhammadiyah University, Surakarta. This
research is quantitative. The population of this study was 330 students from the
University of Muhammadiyah Surakarta University of Accounting. Researchers
used a simple random sampling technique with a sample of 100 respondents. The
results of the analysis obtained a regression line equation Y = 13,465 + 0.414X1 +
0.249X2 + ε. The equation shows that entrepreneurial interest is influenced by
attitude and motivation. The conclusions drawn are: 1) the attitude towards
entrepreneurship interest in accounting students at the Muhammadiyah University
of Surakarta can be accepted. 2) Motivation of Entrepreneurial Interest in
Accounting Education students at the Muhammadiyah University of Surakarta can
be accepted. 3) attitudes and motivations have a positive and significant effect on
2
student entrepreneurial interest. 4) The coefficient of determination (R2) is 29.3%
while the remaining 70.7% is influenced by other variables not examined.
Keywords: Attitude, Motivation, and Entrepreneurial Interest
1. PENDAHULUAN
Menjelaskan bahwa pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) merupakan
seorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang diharapkan dengan
risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan
bisnis dengan cara membuka kesempatan (Sumardi, 2017). Jiwa
kewirausahaandapat berfungsi sebagai penumbuhan karakter yang baik untuk
mempersiapkan mahasiswa di kehidupan bermasyarakat (Harsono & Budiyanto,
2015). Memanfaatkan sumber daya yang diperlukan menjadi entrepreneur bagi
mahasiswa perlu ditunjang oleh setiap universitas dalam menunjang minat
berwirausaha bagi alumninya. Universitas perlu menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk menjadi individu yang berintegritas
terpercaya memiliki kemampuan berusaha, berkomunikasi, bekerjasama, dan
berkepribadian. Minat dapat diartikan rasa senang atau ketertarikan seseorang
untuk berwirausaha. Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tapi tumbuh dan
berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor yang dapat
mempengaruhi untuk berwirausaha yaitu karakter kepribadian atau diri sendiri
seseorang (internal) dan lingkungannya (eksternal). Minat berwirausaha akan
muncul apabila, ia merasa memiliki kapasitas untuk menjadi seorang wirausaha
yang berhasil dan merasa senang ketika melakukan kegiatan kewirausahaan
(Robert, Peters, & Shepred, 2008). Wirausaha mempunyai peranan yang sangat
tinggi dalam melakukan wirausaha yaitu: 1) Sebagai salah satu jalan keluar untuk
memecahkan masalah ketenaga kerjaan, 2) Meningkatkan pendapatan masyarakat,
3) Meningkatkan produktivitas faktor poduksi (Asmawan, 2018).
Seseorang wirasaha tidak cepat puas akan hasil yang dicapai akan tetapi
selalu mencari cara dan kombinasi baru serta produksi baru sehingga tercapai
perluasan usahanya. Hal ini bahwa mahasiswa yang mempunyai minat
3
berwirausaha harus memiliki sikap tanggung jawab dengan memperhitungkan
konsekuensi yang ada. Minat berwirausaha akan menarik seseorang terhadap
suatu usaha dimana usaha tersebut dirasakan dapat memberikan suatu yang
berguna bagi kehidupan sehingga menimbulkan suatu dorongan atau keinginan
untuk mendapatkannya. Dibutuhkan kesangupan untuk berhubungan dengan
bidang kewirausahaan sehingga mahasiswa memiliki minat terhadap pekerjaan
wirausaha. Mengemukakan bahwa minat (interest) berarti kecenderunga dari
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2012).
Minat berwirausaha tidak selalu terbentuk secara otomatis sejak lahir,
penumbahan minat wirausaha tidak dapat dilakukan dengan tanpa adanya
pendidikan dan pelatihan yang dapat menggerakan jiwa kewirausahaan seseorang.
Karena untuk menjadi seorang wirausaha dibutuhkan berbagai keterampilan dan
karakter pribadi yang kuat. Penambahan sebuah ilmu dapat membantu
menciptakan dan mengembagkan minat berwirausaha. Minat berwirausaha harus
dikembangkan sesuai perkembangan zaman dan tingkat kebutuhan yang terus
bervariasi. Minat diengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor eksternal dan faktor
internal. 1) Faktor internal yaitu minat ditentukan oleh faktor keturunan atau
bawaan seseorang. 2) Faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan berupa orang tua,
teman, pendidikan dan sebagaiya.
Terbatasnya lapangan kerja yang ada, nampaknya masih belum
menyadarkan atau menggugah mahasiswa untuk mengubah orientasinya. Tidak
bisa dipungkiri bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi masih berorientasi
sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta kerja (job creator).
Banyak lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha dan bahkan kurang
berminat menjadi wirausaha. Mahasiswa cenderung berpikir bagaimana caranya
mereka bisa diterima bekerja dengan gaji yang sesuai dengan gelar
kesarjanaannya ketika menyelesaikan kuliahnya (Ginting & Yuliawan, 2015). Hal
ini terjadi karena sistem pembelajaran di berbagai perguruan tinggi masih terfokus
pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan
pekerjaan, bukannya lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Indikasinya adalah
banyak lulusan yang walaupun berpengetahuan tinggi tetapi kurang mampu
4
mensejahterakan diri dan lingkungannya. Oleh karenanya perguruan tinggi perlu
lebih menyiapkan lulusannya menjadi sarjana yang mampu hidup mandiri,
berkreasi, memanfaatkan sains dan teknologi serta seni yang telah dipelajarinya.
Masalah rendahnya minat wirausaha lulusan merupakan sebuah tugas khusus bagi
perguruan tinggi untuk ikut berperan serta dalam mencetak lulusan yang lebih
berkualitas, menciptakan pembelajaran yang mampu membentuk lulusan yang
memiliki sikap mental wirausaha, sehingga setelah lulus akan banyak mahasiswa
yang berminat terjun dalam dunia wirausaha.
Apabila seseorang yang mempunyai pendidikan rendah, maka dia tidak
mempunyai keberanian mengambil resiko. Hal ini dapat menghambat
perkembangan aktualisasi dirinya. Pengetahuan kewirausahaan mendukung nilai-
nilai wirausaha terutama bagi mahasiswa, sehingga diharapkan menumbuhkan
jiwa usaha untuk berwirausaha. Sikap, motivasi dan minat mahasiswa sangat
dibutuhkan bagi mahasiswa yang berwirausaha agar mampu mengidentifikasi
peluang usaha, kemudian menggunakan dan memanfaatkan peluang usaha untuk
menciptakan peluang kerja baru. Minat mahasiswa dan pengetahuan mereka
tentang kewirausahaan diharapkan akan membentuk kecenderungan mereka untuk
membuka usaha baru di masa mendatang.
Wirausaha yang berhasil pada dasarnya harus memiliki kepribadian
unggul, sehingga memiliki kreatifitas tinggi serta keberanian yang besar dalam
mengambil resiko. Untuk itu diharapkan mahasiswa mampu untuk menanamkan
sifat keuletan dan semangat sehingga hal tersebut mendukung jiwa wirausaha dan
setiap individu dalam menjejangkan karirnya. Menurut Winarsih (2014) dalam
jurnal penelitiannya yang dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta mengungkapkan bahwa ada pengaruh
sikap kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, dimana sikap berpengaruh
positif terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa tersebut. Maka apabila
semakin banyak orang yang menciptakan peluang kerja akan semakin banyak
lapangan kerja yang tercipta. Sebaliknya apabila sedikit orang yang tidak
memiliki minat untuk menciptakan lapangan kerja akan semakin terbatas lapangan
kerja yang akan diciptakan.
5
Minat untuk mulai berwirausaha pada mahasiswa sebenarnya sudah cukup
tinggi, namun bayangan kegagalan, tidak memiliki modal yang cukup dan tidak
memiliki waktu untuk fokus dalam mengembangkan usahanya menjadi risiko
yang menghambat mahasiswa untuk memulai usahanya sendiri. Motivasi
merupakan hal yang mendasar untuk menjadi seorang wirausaha, dengan adanya
motivasi maka akan timbul semangat dorongan untuk terus maju dan bangkit
mencapai kesuksesan sebagai wirausaha. Oleh karena itu, seseorang yang
memiliki motivasi berwirausaha yang besar, dan perhatian akan motivasi dalam
menyertai pertumbuhannya, maka dapat diperkirakan motivasi berwirausaha yang
ada dalam dirinya akan berpengaruh secara positif terhadap minat berwirausaha.
Motivasi merupakan salah satu penunjang minat berwirausaha, tetapi juga dapat
ditunjang oleh faktor lain yaitu sikap kewirausahaan. Sikap (attitude) adalah
sekumpulan kepercayaan dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang mengenai ide
dan situasi tertentu, atau mengenai orang lain (Moorhead & Griffin, 2013).
Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
wirausaha menunjukkan bahwa variabel minat wirausaha dipengaruhi sebesar
60,4% secara total oleh modal, skill, tempat, dan jiwa kewirausahaan
(Mulyaningsih, 2012). Wirausaha merupakan orang yang menciptakan sebuah
bisnis yang berhadapan dengan risiko dan ketidakpastian, bertujuan memperoleh
profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan
memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini, banyak kesempatan
untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut.
Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat yaitu
menghasilkan imbalan finansial yang nyata (Agustina & Sulastro, 2011). Minat
mahasiswa menjadi wirausaha dibagi dalam empat kelompok yaitu: 1) minat
untuk memulai wirausaha dalam jangka waktu dekat, 2) minat untuk memulai
wirausaha dua tahun mendatang, 3) minat untuk memulai wirausaha untuk jangka
panjang, dan 4) tidak memiliki minat berwirausaha (Budiati, Yani, & Universari,
2012). Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha menurut Bygrave dalam
(Alma, 2016) antara lain personal, environment dan sociological.
6
Motivasi merupakan suatu alasan yang medasari perbuatan seseorang atau
individu. Sedangkan kewirausahaan adalah seseorang yang dapat melihat dan
menilai kesempatan untuk berbisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambi keuntungan
dalam rangka meraih sukses. Jadai dapat disimpulkan, motivasi berwirausaha
adalah suatu alasan yang mendasari perbuatan seseorang untuk melakukan
kegiatan kewirausahaan dengan melihat dan menilai kesempatan untuk berbisnis,
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang
tepat dan mengambi keuntungan dari usaha tersebut. Motivasi dan minat (Pranieta
& Dkk, 2014) memiliki hubungan yang timbal balik dan akan menunjukkan
kecenderungan berperilaku untuk memenuhi tercapainya pemuasan kebutuhan.
Sedangkan menurut (Sumadi & Eka, 2017) menjelaskan bahwa motivasi dalam
kewirausahaan meliputi motivasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan
kewirausahaan, seperti tujuan yang melibatkan pengenalan dan eksploitasi
terhadap peluang bisnis.
Motivasi untuk mengembangkan usaha baru diperlukan bukan hanya oleh
rasa percaya diri dalam hal kemampuannya untuk berhasil, namun juga oleh
kemampuannya dalam mengakses informasi mengenai peluang kewirausahaan.
Dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan karakter yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha yaitu, pekerja keras, tidak pernah menyerah, memiliki
semangat, dan komitmen yang tinggi. Dalam memulai berwirausaha kita haruslah
memiliki motivasi yang kuat agar nantinya dalam memulai tidak akan ada rasa
keraguan. (Pranieta 2014) menyatakan bahwa daam berbisnis, ada satu hal yang
mendasar. “lakukan, kerjakanlah” bukan hanya sekedar “berpikir”. Kebanyak
orang yang berhasil mempunyai motivasi yang kuat yang mendorong tindakan-
tindakan mereka. Motivasi berwirausaha juga menjadi suatu pendorong
meningkatnya minat mahasiswa dalam berwirausaha. Tingkat keberhasilan
berwirausaha tergantung seberapa besar motivasi yang ada di dalam diri
mahasiswa tersebut.
Penelitian ini dilakukan di universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah untuk menguji: 1) Mendeskripsikan engaruh sikap
7
terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi Fakultas Keguruan Ilmu
dan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2) Mendeskripsikan
pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi
Fakultas Keguruan Ilmu Dan Pedidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 3)
Mendeskripsikan pengaruh sikap dan minat terhadap minat berwirausaha pada
mahasiswa Akuntansi Fakultas Keguruan Ilmu Dan Pedidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. METODE
Penelitian kuantitatif bercirikan peneliti melakukan pengukuran sendiri atas
semua variabel yang diteliti (Harsono, 2019). Metode penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang diterapkan (Sugiyono, 2017). Desain penelitian
kuantitatif dimana semua anggota populasi diteliti atau istilahnya lainya dijadikan
anggota sampel (Harsono, 2019). Tempat penelitian yaitu Studi Pendidikan
Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Subjek penelitian atau populasi adalah mahasiwa pendidikan akuntansi
angatan 2016 dengan jumlah 100 mahasiswa. Variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu sikap (X1) dan motivasi (X2) sedangkan variabel terikat adalah minat
berwirausaha mahasiswa (Y). Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji
persyaratan analisis yang terdiri uji normalitas dan uji lineritas dengan nilai
signifikansi > 0,05 dan uji multikolinearitas dengan menggunakan nilai Varian
Inflation Factor (VIF) dan uji heteroskedastisitas, kemudian teknik analisis uji
hipotesis yang terdiri dari koefisien determinasi (R2), uji signifikansi secara
simultan (uji F), uji signifikan secara persial (uji t), analisis regresi berganda, dan
sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif (SE).
Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dimana alternatif
jawaban sudah disiapkan oleh peneliti. Sedangkan langkah-langkahnya meliputi:
8
1) menentukan indikator dari motivasi berwirausaha dan keputusan mahasiswa
berwirausaha. 2) Menyusun kisi-kisi penyusunan instrumen yaitu dengan
menjabarkan aspek variabel kedalam indikator. 3) Menjabarkan indikator kedalam
item-item pertanyaan.
3. HASIL PEMBAHASAN
Hasil uji persyaratan analisis ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0. Hasil uji
pesyaratan analisis yang pertama yaitu uji normalitas. Uji ini tidak mengetahui
suatu data berdistribusi normal atau tidak. mengetahuinya dengan
membandingkan nilai Sig. dengan nilai probabilitas > 0,05. Uji normalitas
dilakukan menggunakan teknik Kolmogrogv Smirnov. Berdasarkan hasil analisis
data, diperoleh bahwa nilai probabilitas (Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,081 >
0,05, berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan SPSS diketahui bahwa
data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05.
Uji linieritas betujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan
antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat memiliki hubungan linear
atau tidak. kesimpulan dapat diambil berdasarkan nilai probabilitasesimpulan
dapat diambil berdasarkan nilai probabilitas. Berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan dengan SPSS bahwa Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih
kecil dari Ftabel dan nilai probabilitas signifikansi > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dan terikat
berbentuk linear.
Hasil uji persyaratan ketiga yaitu uji multikolinieritas, untuk menguji
apakah variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain
dalam model terdapat hubungan yang sempurna atau tidak. uji multikolinieritas
jika nilai value inflation factors (VIF) kurang dari 10 dan tolerance value di atas
0,10, sehingga tidak terjadi masalah multikolinieritas pada persamaan regresi.
Begitu sebaliknya jika nilai VIF dan nilai tolerance diluar ketentuan tersebut
9
maka terjadi multikolinieritas. Detail hasil uji multikolinieritas pada tabel 1
sebagai berikut :
Tabel 1.Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Sikap 0.708 1.412 Tidak terjadi multikolinieritas
Motivasi 0.708 1.412 Tidak terjadi multikolinieritas
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa masing-masing ariabel
memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam
penelitian. Hasil uji heteroskedastisitas dilakukan dengan model uji Glejser
menunjukkan nilai signifikansi dari setiap variabel penelitian 0,05. Sehingga tidak
terdapat masalah heteroskedastisitas pada persamaan regresi penelitian ini. Hasil
uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2.Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. Keterangan
Sikap 0.327 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Motivasi 0.227 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Setelah uji persyaratan analisis selsesai, maka uji selanjutnya uji hipotesis.
Data analisis menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan
untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Data hasil analisis dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3.Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien regresi thitung Sig.
Konstanta 13.465 4.176 0.000
Sikap 0.414 3.855 0.000
Motivasi 0.249 2.159 0.033
Fhitung 20.129
R2 0.293
10
Dari hasil analisis linear berganda di atas diketahui persamaan garis
regresi berganda yaitu : 13.465 + 0.414𝑋1 + 0.249𝑋2 + 𝜀 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Nilai kosntantan variabel 13.456, hal ini berarti: apabila variabel bebas (sikap dan
motivasi) diasumsikan nol sehingga minat berwirausaha yang menjadi objek
penelitian sudah menunjukkan minat yang sangat baik. Nilai koefesien variabel
sikap yaitu 0,414 dengan hasil bertanda positif pada variabel sikap menunjukkan
bahwa semakin tinggi sikap sehingga meningkatkan minat berwirausaha. Nilai
koefesien motivasi yaitu sebesar 0,249 dengan hasil bertanda positif pada variabel
motivasi menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi sehingga semakin tinggi
pula minat berwirausaha.
Hasil uji t untuk variabel sikap (X1) adalah thitung lebih dari ttabel 3,855 >
1,984 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh secara signifikan
variabel sikap (X1) terhadap variabel minat berwirausaha (Y). Hasil uji t variabel
motivasi (X2) adalah diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel sebesar 2.159 >
1,984 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,033. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh motivasi (X2)
terhadapa variabel minat berwirausaha (Y).
Uji F dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui apakah variabel
sikap (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh
terhadap variabel minat berwirausaha (Y). Hasil uji F memperoleh nilai Fhitung
lebih dari Ftabel sebesar 20,129 > 3,09 dan nilai probabilitas < 0,05 yaitu 0,000.
Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh motivasi
(X2) dan variael motivasi (X2) terhadapa variabel minat berwirausaha (Y) secara
stimultan.
Hasil pengujian regresi ganda menunjukkan bahwa nilai koefisien
determinasi diperoleh sebesar 29,3%, artinya minat berwirausaha dipengaruhi
variabel sikap dan motivasi sebesar 29,3%, sedangkan sisanya sebesar 70,7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dari hasil perhitungan diketahui
bahwa variabel sikap memberikan sumbangan relatif sebesar 67,9% dan
11
sumbangan efektif 19,901%. Variabel motivasi memberikan sumbangan relatif
sebesar 32,1% dan sumbangan efektif 9,417%. Dapat diartikan bahwa pengaruh
yang diberikan variabel sikap dan variabel motivasi terhadap minat berwirausaha
mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dari hasil analisis keputusan mahasiswa berpengaruh, bahwa variabel
sikap dan motivasi berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Hal ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Asep Munawar dan
Nono Supriatna, M.Si, 2018) yang berjudul “Pengaruh sikap dan motivasi
terhadap minat berwirausaha siswa” dimana hasil penelitian menyatakan bahwa
sikap berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha siswa atau memiliki
peran yang signifikan terhadap pembentukan dalam menumbuhkan minat
berwirausaha siswa, serta motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha siswa atau memiliki peran terhadap minat berwirausaha siswa,
sedangkan penelitian yang diteliti oleh (Aisya & Susilo, 2017)
sikap entrepreneurship tumbuh selama mahasiswa melakukan Praktik
Kewirausahaan. Mahasiswa optimis dalam menjalankan Praktik Kewirausahaan,
Sikap inisiatif untuk menjadikan Praktik Kewirausahaan berjalan lancar sebagian
besar sudah terdapat dalam diri mahasiswa, motif berprestasi untuk hasil yang
lebih baik telah dimiliki oleh mahasiswa yaitu mereka ingin melanjutkan usaha
yang mereka kuasai. Jiwa kepemimpinan dapat terlihat mulai berkembang yaitu
mahasiswa berani tampil beda dengan inovasi dan kreasi produk, mahasiswa juga
berani mengambil resiko. Temuan lain dari penelitian ini adalah variabel sikap
dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil
penelitian ini tidak jauh beda dengan penelitian yang diteliti oleh Renjani Kemala
Binar Sabharawati (2017) hanya saja peneliti yag diteliti Asep Munawar dan
Nono Supriatna lebih memilih meneliti pada jenjang sekolah menengah keatas
dibandingkan meneliti pada mahasiswa.
Kemudian penelitian yang dikaji oleh (Sulman Zulfiqar, 2018) data dari
mahasiswa multinasional sarjana, dan pascasarjana dari universitas dan pusat
teknologi Cina dan Pakistan menyatakan bahwa ada hubungan positif yang
12
signifikan antara sikap kewirausahaan dan niat terhadap kegiata berwirausaha,
temuan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan memiliki dampak
signifikan positif pada kesenangan yang dirasakan Temuan penelitian
menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan memiliki dampak signifikan positif
pada kesenangan yang dirasakan, manfaat yang dirasakan dari game simulasi
bisnis, dan sikap terhadap kegiatan kewirausahaan. Demikian pula, manfaat yang
dirasakan dan kesenangan yang dirasakan juga menunjukkan dampak yang
signifikan positif pada sikap siswa terhadap kegiatan kewirausahaan.
Kemudian penelitian ketiga yang dikaji oleh peneliti yaitu (Marina Z.
Solesvik, 2012) banyak mahasiswa sarjana ekonomi dan administrasi bisnis
berlokasi di Universitas Ukraina menyatakan bahwa motivasi kewirausahaan yang
dirasakan positif dan signifikan terkait dengan kontrol perilaku yang dirasakan
terkait dengan perusahaan dan kontrol perilaku yang dirasakan terkait dengan
perusahaan akan secara positif dan signifikan terkait dengan niat kewirausahaan.
Efek hubungan antara persepsi motivasi wirausaha dan niat dengan demikian dan
H5, H6, dan H7 didukung.
Kemudian Kemudian penelitian keempat yang dikaji oleh peneliti yaitu
(Puji Winarsi, 2017) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi
terhadap minat berwirausaha. Motivasi berwirausaha merupakan suatu kondisi
psikologi atau bisa disebut sebagai dorongan psikologi dari dalam dan luar diri
seseorang untuk melakukan kegiatan berwirausaha. Motivasi akan mendorong
kemampuan individu melalui aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi
dari dalam diri seseorang berperan dalam memberikan kekuatan mental untuk
melakukan suatu tindakan karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan,
sedangkan motivasi dari luar diri seseorang berperan dalam memberikan dorongan
untuk melakukan apa yang orang lain lakukan dalam berwirausaha. Motivasi dari
dalam dirilah yang sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap apa yang
akan seseorang capai. Oleh karena itu peneliti menemukan hasil bahwa pengaruh
sikap dan motivasi minat berwirausaha mahasiswa, terbukti bahwa variabel sikap
dan variabel motivasi berpengaruh terhadap variabel minat berwiausaha.
13
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, sehingga didapatkan kesimpulan
bahwa variabel sikap mempunyai pengaruh secara individual terhadap minat
berwirausaha, hal ini hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya. Variabel
motivasi mempunyai pengaruh secara individual terhadap minat berwirausaha, hal
ini hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya. Pengaruh sikap dan motivasi
terhadapa minat berwirausaha menunjukkan bahwa besarnya keputusan minat
berwirausaha dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Untuk peneliti
berikutnya, diharapkan supaya bisa menambah dan mengkaji secara mendalam
dengan obyek penelitian dan sudut pandang yang berbeda sehingga dapat
memperluas isi atau makna kewirausahaan menggunakan variabel yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. (2016). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:
Alfabeta.
Agustina, C., & Sulastro, L. (2011). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,