Page 1
i
PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS
SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1)
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Tasawuf Psikoterapi
Oleh:
ZAINUL MUTTAQIN
4104020
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
Page 2
ii
PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS
SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1)
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Tasawuf Psikoterapi
Oleh:
ZAINUL MUTTAQIN
4104020
Semarang, 31 Mei 2011
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Arikhah, M. Ag Fitriyati, S. Psi, M. Si
NIP. 19691129 199603 2 002 NIP. 19690725 200501 2 002
Page 3
iii
PENGESAHAN
Skripsi saudara Zainul Muttaqin dengan
Nomor Induk Mahasiswa 4104020 telah
dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji
skripsi Fakultas Ushuluddin Institut
Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang pada tanggal: 15 Juli 2011.
Dan telah diterima serta disahkan
sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelas sarjana (S.1) dalam
ilmu Ushuluddin.
Dekan Fakultas Ushuluddin/Ketua
Sidang
H. Hasyim Muhammad, M. Ag
NIP. 19720315 199703 1 003
Pembimbing I Penguji I
Hj. Arikhah, M. Ag Dra. Hj. Fatimah Usman, M. Si
NIP. 19691129 199603 2 002 NIP. 19560805 198503 2 001
Pembimbing II Penguji II
Fitriyati, S. Psi, M. Si Rohkmah Ulfah, M. Ag
NIP. 19690725 200501 2 002 NIP. 19700513 199803 2 002
Sekretaris Sidang
Dr. Sulaiman Al-Kumayi, M. Ag
NIP. 19730627 200003 1 003
Page 4
iv
MOTTO
“SABAR DALAM MENGATASI KESULITAN DAN
BERTINDAK BIJAKSANA DALAM
MENGATASINYA ADALAH SESUATU YANG
UTAMA”
Page 5
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
JIKA ADA YANG LEBIH PANTAS MENERIMA TAK AKAN
KUPERSEMBAHKAN RASA SYUKURKU SELAIN KEPADA-MU
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Keluargaku terutama Bapak H. Abdul Halim dan Ibu Djuweni
Mbak Muthoharoh
Mas Muzakka (alm)
Mbak Abidatul Muadhomah, S. E
Adik Much. Dzulkifli, A. Md
Adik Zaidatul Mubtasyiroh
Puji Lestari
Terima kasih atas do’a, motivasi, inspirasi dan cinta kasihnya kepada
penulis. Semoga Allah SWT membalas budi baiknya dan meridhoinya,
Amien.....
Page 6
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi
tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian
juga skripsi tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang, 16 Juli 2011
Deklarator
Zainul Muttaqin
NIM: 4104020
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Bismillaahir Rahmaannir Rahiim
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
karena atas rahmat, hidayah, nikmat serta inayah-Nya, maka penulis dapat
menyelsaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas
Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem” ini disusun memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I) pada jurusan Taswuf dan
Psikoterapi di fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Dalam penyusunan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-
saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu penulis penyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Yang terhormat Bapak Dr. Nasihun Amin, M. Ag selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
2. Para dosen Fakultas Ushuluddin yang telah memberikan ilmu selama penulis
belajar di Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
3. Yang terhormat Ibu Hj. Arikhah, M. Ag selaku pembimbing I dan Ibu
Fitriyati, S. Psi, M. Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Lasem Bapak Drs. H. Chudlori
Supaat, M. Ag yang telah memberikan waktu dan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di MAN Lasem.
5. Wakil Kepala bidang Humas bapak Nur Haqiqi, M. A dan Wakil Kepala
bidang Kurikulum Ibu Bekti Kurniawati, M. Si yang telah memberikan
informasi dan data kepada penulis.
6. Bapakku, Ibuku, Kakakku, Adikku yang selama ini telah membantu dalam
bentuk yang tidak mungkin terucap seluruhnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan program strata satu (S.I).
Page 8
viii
7. K. H Abdul Rozaq Iman yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8. K. H Drs. Dzikron Abdullah yang telah memberikan informasi dan data
tentang shalawat fatih.
9. K. H Soleh Basmalah yang telah memberikan informasi dan data tentang
shalawat fatih.
10. Para sahabat setiaku (mas Tholib, Mas Arif, Mas Prast, Mas Hakim) yang
selalu memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat PMII Rayon Ushuluddin, Mas Nedy, Mas Jay, Mas Fuad,
Evi, Nurul, Amir, Sulis, dan sebagainya yang selalu menjadi semangat dalam
menyelesaikan skripsi.
12. Anak-anak Panti Asuhan Arrodiyah yang selalu setia mendo‟akan penulis.
Semoga segala amal baik bapak ibu serta semua pihak yang disebut diatas
akan menjadi amal sholeh dan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum maksimal. Pada
akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis
dan untuk pembaca pada umumnya.
Semarang, 31 Mei 2011
Penulis
Page 9
ix
ABSTRAKSI
Dengan fenomena keterpurukan moral yang terjadi dikalangan pelajar
sering menggagu para orangtua, sering kita melihat di media elektronik terjadi
tawuran pelajar, pembunuhan dan sebagainya, kejadian tersebut juga bisa terjadi
terhadap pendidikan yang berbasis agama, apalagi remaja merupakan generasi
yang akan menjadi tulang punggu bangsa ini. Shalawat adalah cinta dalam bentuk
peneladanan kepada beliau dengan cara yang sempurna dan melaksanakan
sunnahnya dalam perilaku, sikap, dan perbuatan amal. Cinta ini juga mencakup
pembelajaran tentang kehidupan beliau. Salah satu aspek terbesar cinta ini adalah
meneladaninya dengan sikap tidak terlalu mencintai dunia secara berlebihan dan
mengharapkan kehidupan akhirat yang kekal. Shalawat fatih juga merupakan
salah satu kontrol diri yang dapat membentengi diri kita dari perilaku negatif
dengan globalisasi dan perkembangan zaman, karena kontrol masyarakat dan
pemerintah sekarang sudah sangat minim. Oleh karena itu penulis mengadakan
penelitian yang berkaitan dengan shalawat terutama shalawat fatih sebagai bentuk
penghayatan meneladani Nabi Muhammad SAW berpengaruh terhadap
agresivitas siswa. Hal ini menarik penulis untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa MAN Lasem”.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh shalawat fatih terhadap
agresivitas MAN Lasem.
Peneltian ini adalah penelitian eksperimen dengan varibel tergantungnya
agresivitas dan variabel bebasnya shalawat fatih. Metode pengumpulan data
dengan angket yaitu skala agresivitas dan sampelnya para siswa MAN Lasem
kelas XI dengan populasi 132 siswa yaitu IPA-1, IPA-2, IPS-3, dan IPS-5 terdiri
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan analisis datanya
menggunakan Uji T dengan SPP 14.0. sebelum melakukan penelitian sebelumnya
melakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan homoginitas dan hasil
menunjukkan p>0.05. apabila ini tidak terpenuhi maka model analisisnya harus
diganti.
Dengan demikian hasil dari uji T dengan nilai t= -12,311menunjukan
bahwa ada perbedaan perubahan agresivitas yang signifikan antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok kontrol mengalami kenaikan
agresivitas yang bisa dipengaruhi beberapa faktor lingkungan, teman, masalah di rumah atau masalah pribadi siswa sehingga perlu adanya monitoring secara total
seperti menginap di sekolah, sehingga kita dapat mengetahui sebab dari naiknya
kelompok kontrol. Untuk kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan sedangkan
kelompok eksperimen diberi perlakuan shalawat fatih.
Page 10
x
SISTEM TRANSLITERASI
1. Konsonan
2. Vokal pendek
= كتت = kataba
su‟ila = سئل =
yadzhabu = يدهت =
3. Vokal panjang
qaala = قبل = ا
qiila = قيل = اي
yaquulu = يقول = او
No ARAB LATIN
th ط 16
z ظ 17
„ ع 18
gh غ 19
f ف 20
q ق 21
k ك 22
l ل 23
m م 24
n ن 25
w و 26
h ه 28
, ء 29
y ي 30
No ARAB LATIN
A ا 1
B ة 2
T ت 3
Ts ث 4
J ج 5
H ح 6
Kh خ 7
D د 8
Dz ذ 9
R ر 10
Z ز 11
S س 12
Sy ش 13
Sh ص 14
Dl ض 15
Page 11
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. v
DEKLARASI .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABTRAKSI ................................................................................................. ix
TRANSLITERASI ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
BAB I: PENDAHULULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1
B. PENEGASAN JUDUL ............................................................... 9
C. RUMUSAN MASALAH ........................................................... 10
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN SKRIPSI ............... 10
E. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10
F. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 12
1. Metode Penelitian Eksperimen ........................................... 12
2. Variabel Penelitian .............................................................. 12
3. Metode Pengumpulan Data ................................................. 13
4. Populasi dan Sampel ............................................................ 13
5. Metode Analisis Data ......................................................... 13
G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI .................................. 14
BAB II: LANDASAN TEORI
A. AGRESIVITAS .......................................................................... 15
1. Definisi Agresivitas ............................................................... 15
2. Bentuk-Bentuk Agresivitas .................................................... 16
3. Teori-Teori Tentang Agresivitas ........................................... 17
4. Aspek-Aspek Agresivitas ...................................................... 19
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ...................................... 22
B. SHALAWAT FATIH ................................................................. 29
Page 12
xii
1. Shalawat ................................................................................. 29
a. Definisi Shalawat ................................................................. 29
b. Dalil-Dalil diisyariatkannya Shalawat ................................. 29
c. Manfaat Shalawat ................................................................ 31
d. Adab Bershalawat ................................................................ 32
e. Macam-Macam Shalawat .................................................... 33
2. Definisi Shalawat Fatih .......................................................... 34
3. Manfaat Shalawat Fatih ......................................................... 34
C. HIPOTESIS ................................................................................ 36
BAB III: JALANNYA PENELITIAN
A. PROSES PENELITIAN ............................................................. 37
1. Identifikasi ........................................................................... 37
2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 37
3. Definisi Operasional Veriabel ............................................. 37
4. Manipulasi ........................................................................... 38
5. Subyek ................................................................................. 39
6. Skala Agresivitas ................................................................. 40
B. PELAKSANAAN PENELITIAN .............................................. 41
1. Uji Normalitas ..................................................................... 42
2. Uji Homogenitas .................................................................. 42
C. RANCANGAN EKSPERIMEN................................................. 42
D. CARA ANALISIS DATA .......................................................... 43
E. UJI T ........................................................................................... 43
BAB IV: HASIL UJI EKSPERIMEN SHALAWAT FATIH PENGARUHNYA
TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI
LASEM ......................................................................................... 44
BAB V: PENUTUP
A. KESIMPULAN .......................................................................... 49
B. SARAN ....................................................................................... 49
C. PENUTUP .................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 51
Page 13
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A:
1. Jadwal Penelitian
2. Daftar Ulama Yang dimintai Pendapat
Lampiran B:
3. Skala Agresivitas
4. Skor Skala Agresivitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
5. Skor Skala Agresivitas Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Lampiran C:
1. Hasil Uji Normalitas
2. Hasil Uji Homoginitas
Lampiran D:
1. Hasil Uji T
Lampiran E:
1. Surat Izin Research dari Fakultas Ushuluddin
2. Surat Keterangan Research dari MAN Lasem
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agresivitas adalah kecenderungan berperilaku yang ditunjukan pada
makhluk hidup maupun benda mati dengan maksud melukai, menyakiti,
mencelakakan atau merusak dengan menimbulkan kerugian secara fisik atau
psikologis pada seseorang yang tidak ingin dirugikan atau mengakibatkan
kerusakan pada benda.1
Bentuk-bentuk agresivitas remaja yang sering kita dengar baik itu
melalui surat kabar, televisi dan sebagainya. Hal ini sangat merisaukan
masyarakat baik itu secara material maupun psikologis, Hal ini biasa kita lihat
di masyarakat sekarang apabila ada perkelaian pelajar, mereka langsung
melarikan diri untuk menyelamatkan diri.
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan agresivitas siswa antara
lain; Di jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/10/2010),
terdapat dua kelompok pelajar terlibat aksi saling lempar batu, bahkan ada
yang berani membawa senjata tajam untuk melumpuhkan lawannya. Salah
seorang pelajar dari SMK Bina Siswa, Kebon Jeruk, Thomas Jonathan (16)
tewas setelah tertusuk oleh pelajar yang menjadi musuhnya. Melihat kondisi
Thomas yang tergeletak di jalan dengan bersimbah darah, tiga orang rekannya
berinisiatif membawa Thomas ke PUSKESMAS Cengkareng, karena luka
parah Thomas akhirnya meninggal dunia karena mengalami luka tusuk pada
lutut kiri, dada kiri, dan punggung belakang serta luka sabetan pada leher
belakang. Saat ini jenazah korban dibawa ke RSCM untuk otopsi.2
Jakarta - tawuran pelajar di sekitar kawasan Bulungan, Jakarta
Selatan. Mengakibatkan, lalu lintas di jalan tersebut macet. Pengendara di
minta waspada. Situs TMC Polda Metro Jaya, Jumat (03/12/2010),
1 Baidi Bukhori, S.Ag., M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja,
Semarang: Syiar Media. 2008. hlm, 75. 2 http://www.detiknews.com/read/2010/10/07/103044/10/tawuran-pelajar-smk-bina-siswa-tewas-
ditusuk/07 Oktober 2010.
Page 15
2
memberikan informasi peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.01 WIB. Saat ini
petugas kepolisian sudah berada di lokasi guna membubarkan tawuran dan
mencegah aksi pelajar agar tidak menimbulkan korban jiwa. Para pengendara
yang sedang melintas diimbau waspada atau mengalihkan kendaraannya ke
ruas jalan lain. "Lalu lintas cukup padat, termasuk di Blok M," kata petugas
TMC Polda, Briptu Seno, kepada detikcom.3
Metrotvnews.com, Jakarta: Tawuran antara dua kelompok pelajar
kembali terjadi di Jakarta, Kamis (21/1/2010). Perkelahian kali ini terjadi di
Jalan Latumeten Raya, Jakarta Barat. Kedua kubu saling membawa senjata
tajam, batu, dan benda-benda berbahaya. Kedua kubu nekat beraksi di dekat
jalan raya yang ramai dilalui oleh pemakai jalan. Dalam tawuran terdapat,
terdapat seorang pelajar yang jadi bulan-bulanan kubu lawan karena
tertangkap hendak melarikan diri. Melihat hal tersebut secara cepat warga
yang berada di sekitar kejadian langsung menyelamatkan pelajar dari
keroyokan massa. Sementara pengendara memilih mengambil jalan lain
untuk menghindari arena tawuran. Keributan baru berhenti setelah personel
Kepolisian Sektor Tanjungduren tiba di lokasi kejadian.4
Tawuran antar pelajar tidak hanya terjadi di kota besar saja seperti
yang terjadi di Jakarta, namun hal itu juga terdapat di kota kecil seperti yang
terdapat di Purwodadi letaknya di sekitar Bundaran Simpang Lima, Selasa
(26/10). Ratusan pelajar yang terdiri dari siswa SMK Pembnas, SMA
Pancasila dan SMA PGRI saling pukul dan lempar batu. Akibat insiden
tersebut mengakibatkan lalu-lintas menjadi macet. Menurut beberapa pelajar
yang ditemui Cakrawala, pertikaian tersebut merupakan permasalahan lama
yakni permusuhan antara pelajar asal Sukolilo Pati dengan pelajar Purwodadi
yang menamakan dirinya Pasukan Anti Kolilo. Kejadian ini bukan kali ini
saja terjadi namun hampir tiap bulan ada tawuran di kota ini dan justru malah
sudah bertahun-tahun lamanya. Hal tersebut ditandaskan pula oleh Sudarko
3 http://www.detiknews.com/read/2010/12/03/205237/ada-tawuran-pelajar-di-bulungan-alin-
macet.03 Desember 2010. 4http://metronews.com/index.phd/metromain/newscatvidio/metropolitan/2010/01/21/98193/tawura
n-pelajar-latumenten.21 Januari 2010
Page 16
3
seorang guru di salah satu SMA di Purwodadi yang ditemui oleh Cakrawala
saat tawuran sedang terjadi, bahwa perkelahian antar anak-anak sekolah di
Purwodadi dengan siswa asal sekolah dari salah satu di Sukolilo sering terjadi
di sekolahnya. Namun pihaknya selalu mengambil tindakan tegas terhadap
masalah ini, terhadap setiap pelaku perkelahian disekolahnya. Namun tidak
lama kemudian bisa dikendalikan oleh beberapa petugas dari Polres
Grobogan. Beberapa siswa yang diduga menjadi provokator berhasil
ditangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Dari
keterangan salah seorang petugas kepada Cakrawala menuturkan bahwa
beberapa anak yang berhasil ditangkap tersebut di dalam tas sekolahnya
ditemukan beberapa batu yang akan digunakan sebagai senjatanya.5
Pada tahun 2002 terjadi tawuran siswa MAN Lasem sendiri yang
disebabkan oleh salah siswa yang gagal dalam pencalonan ketua OSIS yang
dikarenakan tidak terima dengan hasil pemilihan dan siswa tersebut
menganggap ada kecurangan di dalam pemilihan ketua OSIS tahun
2002/2003.
Usia remaja memang merupakan usia yang penuh gejolak. Setiap
remaja melakukan aktualisasi diri untuk menemukan jati dirinya. Pada masa
ini remaja sangat rentang karena pada masa tersebut remaja dalam kondisi
emosi yang tidak stabil dan mudah stress. Kesepakatan geng ikut
mempengaruhi pelajar menemukan jati dirinya. Remaja putri yang seharusnya
mempunyai kepribadian lembut dan santun berubah menjadi brutal dan
membabi buta untuk mempertahankan eksistensi gengnya. Norma-norma
kesopanan yang diberikan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
tidak mampu membendung ekspresi berkelahi.6
Bimbingan yang intensif dari semua pihak sangat diperlukan.
Bimbingan yang diberikan juga menyesuaikan dengan keadaan mereka. Cara
membimbing yang kurang tepat dapat menimbulkan kesalahpahaman dan
ketidakpercayaan siswa kepada orang yang membimbing. Hal ini bisa
5 http://cakrawalanews.com/indek.php/2010/10/26/98554/tawuran-pelajar-di-simpang-lima-
purwodadi.26 oktober 2010. 6 http://sobatbaru.com/2009/01/tawuran-pelajar.21 januari 2009.
Page 17
4
memperkuat mereka merasa nyaman dilingkunganya. Tetapi dalam
memperoleh hak-haknya, sepatutnya anak diarahkan pada hal-hal yang sesuai
dengan akhlak mulia. Pihak yang patut memikirkan masa depan mereka
bukan hanya orang tua, tetapi saudara, masyarakat sekitar bahkan pemerintah
dan negara.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan bagian dari
masyarakat. Tanggung jawab sekolah juga besar untuk membentuk pribadi
peserta didik. Pendidikan mencakup spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara.
Pendidikan yang dilakukan tidak hanya dari segi kecerdasan, tetapi juga
menyangkut ketrampilan, keagamaan dan akhlak mulia. Taksonomi tujuan
pendidikan menurut Bloom et al., ada tiga ranah yaitu kognitif, psikomotor
dan afektif. Ranah kognitif meliputi kecerdasan terutama prestasi peserta
didik secara akademik. Contoh ranah psikomotor adalah ketrampilan,
sementara untuk ranah afektif misalnya akhlak mulia. Melihat apa yang di
utarakan oleh Bloom et al terkait Pendidikan sepatutnya mengembangkan tiga
ranah tersebut, sehingga dapat membentuk pribadi peserta didik yang
tangguh.7
Siswa berada di lingkungan sekolah hanya sekitar 6-8 jam dan sisa
waktu selebihnya banyak dihabiskan di luar lingkungan sekolah.
Dikhawatirkan waktu luang ini bisa memberikan kesempatan siswa untuk
melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan. Melihat waktu luang siswa yang
masih banyak semacam ini, Orang tua, teman bermain dan masyarakat
seharusnya ikut adil dalam membantu pelajar menemukan jati dirinya karena
keberhasilan memerlukan kerjasama oleh semua pihak.
Langkah perdana dalam upaya mengubah tingkah laku remaja yang
sudah kompleks di atas dapat dilakukan dengan memberi penjelasan secara
luas dan rinci kepada anak-anak remaja tentang beberapa aspek yuridis dan
relevan terkait perbuatan-perbuatan nakal yang kerap kali mereka lakukan.
Dengan dimikian, anak-anak remaja diharapkan dapat memiliki pemahaman
7 http://sobatbaru. com/2009/01/tawuran-pelajar.21 januari 2009.
Page 18
5
atau pengertian, penghayatan dan perilaku hukum yang sehat. Usaha untuk
mencapai tingkat kesadaran hukum di kalangan remaja dapat dilakukan
melalui beberapa aktivitas, akan tetapi yang paling sederhana dan lebih dekat
dengan kehidupan remaja adalah melalui penyuluhan hukum yang dapat
divisualisasikan dalam beragam bentuk dan jenisnya. Melalui beberapa
pengejawantahan itu, kaum remaja akan mampu menginternalisasi dan
mengembangkan nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan di
tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya.8
Adanya kesadaran hukum di kalangan remaja dapat dibuktikan pada
beberapa indikasi yang sangat mudah dan jelas untuk diidentifikasikan.
Indikasi tersebut merupakan fenomena nyata dalam totalitas jumlah dari
beberapa faktor kehidupan remaja. Tolak ukur indikasi tersebut dapat
diderivasi melalui tingkat-tingkat tentang pengetahuan hukum, pemahaman
kaidah-kaidah hukum, sikap terhadap norma-norma hukum, dan perilaku
hukum. Kesadaran hukum yang paling sederhana dapat memalui tolak ukur
pengetahuan hukum, sedangkan tingkat kesadaran hukum yang paling
sempurna adalah melalui indikasi perilaku hukum. Proses naik dan
menurunnya tingkat kesadaran hukum semata-mata bukan hanya mengikuti
proses urut-urutan yang statis sebagaimana disebutkan diatas, akan tetapi
proses tersebut secara dinamis masuk dalam bentuk lompatan tingkat. Hal ini
dapat terjadi pada seorang anak remaja yang mencapai tigkat kesadaran
hukum pada fase yang sempurna. Adanya tingkat yang paling sederhana
hingga fase yang paling sempurna adalah petunjuk kesadaran hukum anak
remaja yang diharapkan dapat mewujudkan keamanan, kedamaian, dan
kesejahteraan hidup bermasyarakat dan lingkungan.9
Disamping aspek kesadaran hukum di atas, masih ada aspek lain
yang membimbing kaum remaja agar dapat menjadi anggota masyarakat
dengan perilaku yang positif. Interbalisasi nilai-nilai kaidah sosial dan
8 Drs. Sudarsono. S. H., M. Si., Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 5.
9 Ibid, hlm., 5
Page 19
6
internalisasi nilai-nilai norma agama juga mempunyai peran yang bermanfaat
dalam mendidik kaum remaja agar memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan memiliki penghayatan serta perilaku yang sesuai dengan
perintah agama, sedangkan terhadap larangan agama yang dianutnya tetap
dinggalkannya. Perspektif ini akan mampu memberi sumbangan positif bagi
terwujudnya kehidupan social serta lingkungan yang sehat secara material
maupun secara moral atau spiritual.10
Agresivitas pelajar sudah menjadi momok buat masyarakat, dan kita
perlu mencari solusi alternatif untuk menurunkan agresivitas mereka dengan
melihat latar belakang mereka baik itu dari lingkungan keluarga, agama,
pendidikan serta tempat tinggal. Dengan kita mengetahui masalah agresivitas
remaja tersebut dengan melihat hal-hal terkait akan lebih cepat dalam kita
menanganinya dan lebih afesien.
Denga melihat kenyataan masyarakat sekarang yang mengalami
kehampaan moral atau spiritual sehingga menjadikan mereka menjadi stress,
depresi dan sebagainya. Agama Islam merupakan agama yang rahmatan lil
‘alamin dan agama yang sempurna yang sejak awal telah mengajarkan dan
memberikan pedoman dalam hidup, Islam mengajarkan kepada manusia
untuk mampu berfikir dan bersikap serta bertingkah laku yang baik dalam
memenuhi kebutuhan mengejar keselamatan, kebahagian, ketentraman, dan
kesejahteraan hidup baik di dunia maupun akhirat nanti, ajaran islam
mengandung banyak petunjuk dalam segala bidang kehidupan, diantaranya
petunjuk tentang jalan terbaik manuju kehidupan yang tentram, bahagia, dan
diridhoi Allah SWT yaitu kehidupan beriman, bertaqwa dan berakhlak terpuji
sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat Ar-Ra’d (13) ayat: 28-29.11
10
ibid., hlm. 6 11
Imam Fatkhurrahman, Dzikir Musabba’at al-‘Asyr dan Kesehatan Mental (Studi di Majlis Dzikir
Al-Khidiriyyah Desa Mekarjati-Haurgeulis)), IAIN, 2008, hlm. 3-4.
Page 20
7
الذيه أمىىا وتطمئه قلىبهم بذكز اهلل أالبذكز اهلل تطمئه القلىة
الذيه أمىىا وعملىا الصلحت طىبى لهم وحسه مئبة
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tentram (28). Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik (29).12
Surat Thaha (20) ayat: 130.
فبصبز على مب يقىلىن وسبح بحمذ ربك قبل طلىع الشمس وقبل
غزوبهب ومه أوبئ اليل فسبح وأطزاف الىهبر لعلك تزضى
Artinya: Maka bersabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka
katakan, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan
sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan
diujung siang hari, agar engkau merasa tenang.13
Doa dan zikir dari sudut pandang ilmu kedokteran jiwa atau
kesehatan jiwa merupakan terapi psikiatrik setingkat lebih tinggi dari pada
psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan doa dan zikir mengandung unsur
spiritual kerohanian atau keagamaan atau ketuhanan yang dapat
membangkitkan harapan, rasa percaya diri pada diri seseorang yang sedang
sakit, yang pada giliranya kekebalan tubuh meningkat sehingga mempercepat
proses penyembuhan.14
Zikir dalam hal ini diperlukan karena tidak sesuatupun ibadah yang
dilakukan dengan lisan lebih afdhol setelah tilawah alquran dari pada
berdzikir dengan ikhlas. Zikir pada dasarnya sangat berpengaruh terhadap
perkembangan jiwa manusia bila dilakukan secara ikhlas di sertai kehadiran
12
Departemen Agama, Alqur’an dan Terjemahnya, Jakarta, PT. Sygma Examedia Arkanleema,
2009. hlm. 252-253. 13
Ibid., hlm. 221 14
Imam Fatkhurrahman, op,. cit,. hlm. 3-4
Page 21
8
hati15
. Dengan zikir sebagaimana yang dituntunkan islam yang akan
memberikan energi yang luar bisa atau dahsyat yaitu membawa ketenangan
dalam batin. Karena munculnya energi Ilahi berupa hormon yang sehat
menyelimuti seluruh tubuh.16
Zikir sebagai sarana terealisasinya kesehatan (ketenangan) jiwa
tetapi pada sisi lain merupakan perwujudan dari ketaatan manusia kepada
Allah, dengan mengharap karunianya baik berupa ampunan, perlindungan,
kekuatan, maupun kasih sayang-Nya dan semua harapan tersebut terangkum
dalam kalimat Ath-Thoyyibah (kata-kata yang baik).17
Kegiatan-kegiatan keagamaan yang sering kita dengar diantaranya
mujahadah, zikir, dan shalawat yang keseluruhan itu hanya untuk memohon
dan mengharap kepada Allah, bukan hanya itu tapi juga untuk mengaharap
kasih sayang dan kebaikan Allah. Shalawat bermacam-macam variasinya ada
yang paling pendek sampai yang sangat panjang dan shalawat itu sendiri
merupakan rasa terima kasih kita kepada Rasulullah. Keutamaan shalawat
membuat seseorang bersikap optimis dalam menemukan kebaikan dimana
saja, Sehingga hal ini bisa digunakan sebagai control untuk menurunkan
agresivitas seperti di Madrasah Aliyah Negeri Lasem.
Dengan latar belakang terseut diatas penulis terdorong untuk
meneliti permasalahan yang terjadi di atas dengan judul “Pengaruh Shalawat
Fatih Terhadap Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem”.
B. PENEGASAN JUDUL
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah yang
digunakan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh shalawat Fatih Terhadap
Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem”, maka penulis perlu
memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum
dalam judul skripsi, sehingga dapat diketahui makna yang dimaksud.
15
Al-Ghozali, Rahasia Zikir dan Doa. Terj. Ahsin Muhammad, Karisma, Bandung, 1996. Hlm 37. 16
Baidi Bukhori, op., cit., hlm. xiii 17
Yayasan Penyelanggara Penterjemah Alqur’an Departemen RI, Alquran dan Terjemahannya.
C.V Gema Risalah Press. Bandung. 1993. Hlm. 373.
Page 22
9
1. Shalawat adalah jamak dari kata ”shalat” yang berarti doa, keberkahan,
kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah18
. Sedangkan secara terminologi
shalawat adalah pengakuan kerasuluan Nabi Muhammad SAW serta
memohon Allah agar Nabi Muhammad SAW serta keluarganya
senantiasa mendapat perlindungan dan keselamatan.19
Sedangkan
shalawat fatih adalah;
اللهم صل على سيذوب محمذ الفبتح لمب أغلق والخبتم لمب سبق
وبصز الحق ببلحق والهبدي الى صزاتك المستقيم وعلى ال
حق قذري ومقذاري العظيم
Artinya: Ya Allah berilah rahmat atas tuan kami Muhammad pembuka
semua yang terkunci dan penutup semua yang terdahulu, penolong
kebenaran dengan kebenaran dan petunjuk kejalan yang lurus dan atas
keluarganya, dengan sebenar-benarnya derajat dan martabat beliau yang
agung.
2. Agresivitas adalah kecenderungan berperilaku yang ditunjukan pada
makhluk hidup maupun benda mati dengan maksud melukai, menyakiti,
mencelakakan atau merusak dengan menimbulkan kerugian secara fisik
atau psikologis pada seseorang yang tidak ingin dirugikan atau
mengakibatkan kerusakan pada benda.20
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka penulis dapat merumuskan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh shalawat fatih terhadap agresivitas siswa Madrasah
Aliyah Negeri Lasem?
18
Bambang Irawan, The Power of Shalawat, Solo: Tiga Serangkai, 2008, hlm. 65. 19
Ibid. 20
Baidi Bukhori, S.Ag., M.Si, op., cit. hlm, 75.
Page 23
10
D. TUJUAN dan MANFAAT PENULISAN SKRIPSI
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut maka tujuan dalam
penulisan sekripsi ini adalah:
1. Menguji secara empiris tentang pengaruh shalawat fatih terhadap
agresivitas siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah;
1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam hal
penanganan agresivitas, khususnya shalawat fatih yang dapat
menurunkan agresivitas.
2. Apabila terdapat pengaruh shalawat fatih dapat menurunkan agresivitas,
maka ini dapat digunakan sebagai salah satu solusi alternatif untuk
menurunkan agresivitas.
E. TINJAUAN PUSTAKA
Dengan ini penulis akan menggunakan refensi sebagai bahan tinjuan
pustaka dari beberapa buku dan literatur yang berkaitan dengan pembahasan
sekripsi ini, yaitu;
Buku karya Baidi Bukhori, S.Ag., M. Si yang berjudul “Zikir Al-
Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja” di dalam buku ini
dijelaskan bahwa zikir asma’ al husna memberikan efek atau dapat
menurunkan agresivitas pelajar tetapi di dalm buku itu juga disebutkan bahwa
siswa yang tinggal di pondok pesantren maupun di luar pesantren dan antara
laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan dan tidak mementukan
perbedaan yang jelas antara siswa laki-laki dan perempuan dan juga antara
siswa yang tinggal di pesantren dan yang tidak tinggal dipesantren.
Buku karya Syekh Yusuf bin Ismail Annabani yang berjudul “fadilah
Shalawat” Buku ini menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan shalawat.
Diantaranya keutamaan Shalawat Fatih.
Buku karya A. Sjinqithy Djamaluddin yang berjudul “Kunci Rahmat
Ilahi” At Tijaniyah, Jawa Timur, 2000. A. Sjinqithy Djamaluddin didalam
Page 24
11
bukunya ini berisi tentang pedoman untuk tarekat At-Tijaniyyah dan di buku
juga menjelaskan tentang asal mula shalawat fatih.
Selain buku, banyak juga ditemukan didalam karya-karya ilmiah
lainya seperti sekripsi. Nasoka nim: 4102112 judul sekripsi ”Minat Terhadap
Paly Station dan Agresivitas Anak (Studi Terhadap Santri TPQ Almuhajirin
Perumnas Krapyak Semarang Barat), di dalam sekripsi tersebut penulis
mengemukakan bahwa anak yang bermain play station bias mempengaruhi
agresivitas anak hal ini dinyatakan oleh seberapa sering anak-anak TPQ
bermain play station dan didalam sekripsi itu juga disebutkan bahwa
agresivitas yang berbentuk agresif verbal dengan persentase 66 % dan agresif
yang berbentuk fisik 34 % jadi anak-anak TPQ yang bermain play station suka
meniru adegan-adegan yang ada didalam permainan play station dan
agresivitas tidak hanya dipengaruhi permainan didalam play station tetapi juga
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pola asuh orang tua dan juga pola
asuh guru di dalam mendidik.
Dari berbagai sumber acuan di atas terdapat perbedaan yang mendasar
dari buku-buku dan skripsi tersebut dengan penelitian yang lakukan, baik dari
aspek tema dan obyek penelitian buku-buku diatas tema yang diangkat bersifat
umum sebatas kajian Islam sedangkan penelitian yang akan mengkaji tentang
Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah
Negeri Lasem.
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan
dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat
manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.21
Dalam penelitian kali ini, eksperimen dilakukan dengan membagi
dua kelompok variabel, yaitu variabel eksperimental (kelompok
perlakuan) dan variabel pembandingan yang disebut kelompok kontrol.22
21
Latipun, Psikologi Eksperimen, edisi kedua, Malang, UMM Press, 2004, hlm. 8.
Page 25
12
Metode penelitian ini menggunkan metode eksperimen yaitu
mendakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil.23
2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian kali ini adalah Shalawat Fatih dan
Agresivitas Siswa.
a. Variabel tergantung: Agresivitas
b. Variabel bebas: Shalawat Fatih
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data dalam penelitian, penulis
mengunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut;
a. Metode Kuesioner atau Angket
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis dengan
responden diharapkan dengan memberikan jawaban dari petanyaan
tersebut.24
Metode ini digunakan pada siswa Madrasah Aliyah Negeri
Lasem, untuk mengetahui agresivitasnya sebagai akibat dari Shalawat
Fatih. Dalam penelitian data ini peneliti menggunakan penyekoran
nilai diantaranya;
4 : jawaban sangat setuju
3 : jawaban setuju
2 : jawaban tidak setuju
1 : jawaban sangat tidak setuju
Seluruhnya untuk favourable item Unfavourable item maka
sekornya sebaliknya. Sebelum angket digunakan untuk penelitian
yang sesungguhnya maka akan dilakukan uji coba skala terhadap
22
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Social, Bandung, Mandar Maju, 1990, hlm.
268. 23
Prof. Dr. Winarno Surahmat, N.Sc, Ed, Pengantar PenelitianIlmiah DAsar, Metode Teknik,
Bandung: Tarsino, 1994, hlm. 47 24
Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, ,
1993, hlm. 136.
Page 26
13
siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem yang tidak ikut sertakan dalam
penelitian untuk uji validitas dan reliabilitas.25
4. Populasi dan Sampel
Jumlah siswa XI Madrasah aliyah negeri lasem berjumlah 340
siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Negeri
Lasem yaitu kelas XI yang berjumlah 130 siswa yang dibagi dalam dua
jurusan yaitu IPA dan IPS. Dalam pengambilan sampel, penulis
mengambil kelas IPS-3 dan IPS-5 sebagai kelompok kontrol, kelas IPA-1
dan IPA-2 sebagai kelonpok eksperimen.
5. Metode Analisis Data
Pengelolahan data pada penelitian kali ini menggunakan ternik
analisis statistik.26
Jawaban yang diperoleh diberi simbol berupa angka.27
Dalam pengelolahan data yang diperoleh juga menggunakan teknik Uji-
T.28
G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Dalam penulisan sekripsi kali ini terbagi menjadi lima bab, dengan
perincian sebagai berikut:
Bagian awal terdiri dari isi sampul, halamann judul, halaman
persetujuan Pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, kata pengantar, abstraksi, dan daftar isi.
Bagian isi yang terdiri lima bab dengan penjabaran sebagai berikut;
Bagian bab I Pendahuluan yang terdiri dari; Latar Belakang,
penegasan istilah, pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penelitian sekripsi.
Bagian bab II Landasan teori agresivitas dan shalawat fatih. Bab ini
merupakan landasan teori dari permasalahan yang dikaji, yaitu akan dibahas
25
Agus Ardianto (4102051), Pengaruh Zikir (Ya Fattahu-Ya ‘Alim) Terhadap Kecerdasan
Spiritual Siswa Muslim SMA 8 Semarang, Semarang, 2007, hlm. 10. 26
Sutrisno Hadi, Metodologi research, Andi Offset, Yogyakarta, 1989, hlm., 221. 27
Sutrisno hadi, op., cit., hlm. 222 28
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1989, hlm.,
219.
Page 27
14
mengenai agesivitas, shalawat fatih dan teori tentang hubungan agresivitas
dengan shalawat fatih.
Bagian bab III Proses penelitian, persiapan penelitian yang terdiri
dari uji asumsi (uji normalitas dan uji homoginitas) dan pelaksanaan
penelitian, Uji T.
Bagian Bab IV Pengaruh shalawat fatih terhadap agresivitas siswa
Madrasah Aliyah Negeri Lasem.
Bagian Bab V Penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran, dan
penutup.
Bagian akhir penulisan sekripsi ini adalah terdiri dari daftar pustaka,
lampiran-lampiran dan biodata penulis.
Page 28
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. AGRESIVITAS
1. Definisi Agresivitas
Agesivitas menurut Baron berkowitz maupun Aronson (dikutip
Koeswara, 1988, h. 5) adalah tingkah laku individu yang ditunjukan untuk
melukai atau mencelakakan individu yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut. Schneiders (Kiswarawati, 1992, h. 10)
mendefinisikan agresi sebagai suatu bentuk respon yang mencari
pengurangan ketegangan dan frustasi melalui perilaku yang banyak
menunut, memaksa dan mengusai orang lain. Sementara itu Moore dan
Fine (dikutip Koeswara, 1998, h. 5) mendefinisikan agresi sebagai tingkah
laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain
ataupun terhadap objek-objek.1
Menurut Berkowitz (dalam Wastson, 1984, h. 204), agresivitas
didefinisikan sebagai perilaku yang diarahkan untuk melukai orang lain.
Hal ini berarti perilaku melukai orang lain karena kecelakaan atau
ketidaksengajaan tidak dapat dikategorikan sebagai agresivitas apabila
bertujuan melukai orang lain dan berusaha untuk melakukan hal ini
walaupun usahanya tidak berhasil. Pendapat lain mengatakan bahwa
agresivitas adalah perilaku yang memiliki potensi untuk melukai orang
lain atau benda yang berupa serangan fisik (memukul, menendang,
mengigit), serangan verbal (membentak, menghina) dan melanggar hak
orang lain (mengambil dengan paksa).2
Berdasarkan defnisi diatas, maka agresivitas pada remaja dapat
diartikan sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal
yang dilakukan secara sengaja terhadap individu lain ataupun terhadap
1 Fedela Herviantini, Sekripsi Agresivitas Pada Remaja Ditinjau Dari Intensitas Menonton Film
Kekerasan Di Televisi, Semarang, Fakultas Psikologi, UNIKA, 2007. hlm 10. 2 Ibid,. hlm. 11.
Page 29
16
objek-objek dengan maksud untuk melukai, menyakiti ataupun merusak
yang mana orang yang dilukai tersebut berusaha untuk menghidarinya.
2. Bentuk-Bentuk Agresivitas
Byrne membedakan bentuk agresivitas menjadi dua yaitu agrsivitas
fisik yang dilakukan dengan cara melikai atau menyakiti badan dan
agresivitas verbal yaitu agresi yang dilakukan dengan mengucapkan kata-
kata kotor atau kasar.3 Buss mengklasifikasikan agesivitas yaitu
agresivitas secara fisik dan verbal, secara aktif maupun pasif, secara
langsung maupun tidak langsung. Tiga kalsifikasi tersebutmasing-masing
saling berinteraksi, sehingga menghasilkan bentuk-bentuk agresivitas.4
Pendapat ini dikemukakan oleh Buss ada 8 agresivitas yaitu;5
1. Agresivitas fisik aktif yang dilakukan secara langsung misalnya
menusuk, memukul, mencubit.
2. Agresivitas fisik aktif yang dilakukan secara tidak langsung misalnya
menjebak untuk mencelakakn orang lain.
3. Agresivitas fisik pasif yang dilakukan secara langsung misalnya
memberikan jalan untuk orang lain.
4. Agresivitas fisik pasif yang dilakukan secara tidak langsung misalnya
menolak melakukan sesuatu.
5. Agresivitas verbal aktif secara langsung misalnya mencaci maki orang
lain menusuk, memukul.
6. Agresivitas verbal aktif yang dilakukan secara tidak langsung misalnya
menyebarkan gosip yang tidak benar kepada orang lain.
7. Agresivitas verbal pasif yang dilakukan secara langsung misalnya
tidak mau berbicara pada orang lain.
8. Agresivitas verbal pasif fisik aktif yang dilakukan secar tidak langsung
misalnya diam saja meskipun tidak setuju.
3 Ibid,. hlm 13.
4 Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi Problem Agresivitas Remaja,
Semarang: Syiar MediaPublishing, 2008, hlm. 19. 5 Ibid,. hlm 13-14.
Page 30
17
Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
bentuk-bentuk agresifitas adalah agresif verbal atau fisik terrhadap objek
yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung dengan intensitas
secara aktif atau pasif.
3. Teori-Teori Tentang Agresivitas
Beberapa teori yang menjelaskan diantaranya adalah;
a. Agresivitas sebagai perilaku bawaan.
Menurut teori ini agesivitas merupakan instink makhluk
hidup. Teori ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu teori
psikoanalisis, teori etologi, dan teori sosiobiologi.6
1. Teori Psikoanalisis
Sigmund Freud, seorang tokoh psikoanalisis
mengklasifikasikan instink individu ke dalam dua bagian, yaitu;
instink kehidupan dan instink kematian. Instink kehidupan (life
instinct atau disebut juga eros) mengandung energi konstruktif dan
seksual, sedangkan instink kematian (death intinct atau disebut
thanatos) mengandung energi destruktif.7
Pengungkapan hasrat terhadap kematian dapat berupa
agresi diri atau tindakan menyakiti diri sendiri sehingga bunuh
diri. Meskipun demikian, karena pada diri manusia juga terdapat
instink hidup maka hasrat terhadap kematian tidak serta merta
diungkapkan secara langasung oleh individu. Pengungkapan lain
hasrat terhadap kematian adalah ditujukan keluar dirinya, yaitu
berujung agresi terhadap orang lain, baik itu berupa
kecenderungan yang mengarah kepada tindakan atau perbuatan
yang menyebabkan rasa sakit, melukai, merusak, dan tindakan
lain yang merusak, yang membawa efek negatif bagi dirinya
sendiri ataupun orang lain.8
6 Ibid., hlm. 22
7 Ibid,. hlm., 23
8 Ibid,. hlm., 23
Page 31
18
2. Teori Etologi
Lorenz, sebagai tokoh etologi berpendapat bahwa
agresivitas adalah instink berkelahi yang dimiliki oleh makhluk
hidup yang ditujukan pada spesies yang sama. Perkelahian
diantara anggota spesies tidaklah merupakan kejahatan, karena
fungsinya untuk menyelamatkan kehidupan salah satu spesies
terhadap gangguan atau ancaman dari spesies yang lain. Dengan
demikian angresivitas yang merupakan perilaku naluriah
memiliki nilai survival bagi organisme.9
3. Teori Sosiobiologi
Dalam pandangan teori sosiobiologi, dalam hal ini
Barash menyatakan bahwa perilaku sosial, sama halnya dengan
struktur fisik dipengaruhi oleh evolusi. Menurut teori ini,
makhluk hidup dari berbagai spesies cenderung menunjukan
pola-pola perilaku sosial tertentu demi kelangsungan hidupnya.
Makhluk melakukan tindakan agresi karena fungsi tindakan
tersebut sebagai usaha untuk penyesuaian dirinya.10
b. Agresivitas sebagai ekspresi frustasi
Agresivitas menurut kelompok ini tidak ada sangkut pautnya
dengan masalah instink, tetapi ditentukan oleh kondisi-kondisi
ekstenal (frustasi), sehingga kondisi tersebut akan menimbulkan motif
yang kuat pada seseorang untuk bertindak agresi. Salah satu teori
yang diajukan oleh kelompok ini adalah teori frustasi agresi, yang
dipelopori oleh Dollard dan koleganya (1939). Menurut kelompok
tersebut frustasi selalu meninmbulkan agresi dan agresi semata-mata
adalah hasil dari frustasi. Oleh karena itu bila frustasi menigkat, maka
agresivitas menigkat pula. Intensitas frustasi bergantung pada
beberapa faktor, antara lain seberapa besar kemauan seseorang
9 Ibid,. hlm., 24
10 Ibid,. hlm. 24
Page 32
19
menacapai tujuan, seberapa besar penghalang yang ditemui, dan
seberapa banyak frustasi yang dialami.11
Menurut Watson (1984) pada tahun 1941 Miller merevisi
teorinya dengan menyatakan, bahwa frustasi menimbulkan sejumlah
respon yang berbeda dan tidak selalu menimbulkan agresivitas. Jadi
agresivitas hanyalah salah satu bentuk respon yang muncul.12
c. Agresivitas sebagai akibat belajar sosial
Menurut Bandura dan Wilters (dalam Koeswara, 1988)
bahwa agresivitas dapat dipelajari melalui dua metode yaitu
pembelajaran instrumental yaitu terjadi jika sesuatu perilaku di beri
penguat atau diberi hadiah (reward), maka perilaku tersebut
cenderung akan diulang pada waktu yang lain.13
Dan pembelajaran
observasional yaitu terjadi jika seseorang belajar perilaku yang baru
melalui observasi atau pengamatan kepada orang lain yang disebut
model.14
d. Agresivitas sebagai hasil proses kognitif
Dodge dan crick (1990) menyatakan bahwa ada hubungan
yang kuat antara fungsi kognitif dan agresivitas yang dilakukan oleh
seorang anak. Agresivitas terjadi akibat ketidakmampuan anak dalam
memproses informasi sosial.15
4. Aspek-Aspek Agresivitas
Cara mengetahui agresivitas pada individu terhadap suatu obyek
tertentu, kita perlu tau gejala-gejala atau aspek-aspek perilaku agresi yang
dibagi manjadi 2 hal oleh Prawesti (2003 hlm. 14) yaitu agresi fisik, yaitu
agresi yang dilakuakan dengan cara melukai atau menyakiti badan baik
11
Ibid,. hlm., 25 12
Ibid,. hlm., 25 13
Ibid,. hlm., 26 14
Ibid,. hlm., 27 15
Ibid,. hlm., 27
Page 33
20
diri sendiri maupun orang lain seperti misalnya mencubit memukuk,
menendang dasn sebagainya.16
Bush dan Denny (1992) mengklasifikasikan agresivitas dalam
empat aspek, yaitu agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan permusuhan.
Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dalam
agresivitas, sedangkan kemarahan dan permusuhan mewakili komponen
afektif dan kognitifi dalam agresivitas.17
a. Agresi fisik (Physical Agression) ialah bentuk perilaku agresif yang
dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk
melukai atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai
dengan terjadinya kontak fisik antara agresor dan korbannya.
b. Agresi verbal (Verbal Agression) ialah agresivitas dengan kata-kata.
Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme.
c. Kemarahan (anger) ialah suatu bentuk indirect agression atau agresi
tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun
sesuatu hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya.
d. Permusuhan (Hostility), merupakan komponen kognitif dalam
agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan
ketidakadilan.
Agersi verbal yaitu agresi yang dilakukan denga mengucapkan
kata-kata kotor maupun kata-kata kasar, contohnya menghina, mengumpat
memfitnah dan sebagainya.18
Menurut Sadli (dalam Adji, 2002 hlm. 13)
mengemukakan tentang aspek-aspek perilaku agresif yaitu;19
a. Pertahanan diri yaitu individu mempertahankan dirinya dengan cara
menunjukkan permusuhan, pemberontakan, dan pengrusakan.
b. Perlawanan disiplin yaitu individu melakukan hal-hal yang
menyenagkan tetapi melanggar aturan.
16
Roni septrianto, Perilaku Agresif Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane
Semarang Ditinjau Dari Religiusitas, Semarang, UNIKA. 2007. hlm. 14-15 17
http://deejay-boedjanglapoek.blogspot.com/2011/04/tugas-penyusunan-skala-psikologi.html 18
Roni Septrianto, op., cit., hlm., 15 19
Ibid,. hlm 15
Page 34
21
c. Egosentris yaitu individu mengutamakan kepentingan pribadi seperti
yang ditunjukkan dengan kekuasaan dan kepemilikan. Individu ingin
menguasai suatu daerah atau memiliki suatu benda sehingga
menyerang orang lain untuk mencapai tujuannya tersebut, misalnya
bergabung dalam kelompok tertentu.
d. Superioritas, yaitu individu merasa lebih baik daripada yang lainnya
sehingga individu tidak mau diremehkan, dianggap rendah oleh orang
dan merasa dirinya selalu benar sehingga akan melakukan apa saja
walaupun dengan menyerang atau menyakiti orang lain.
e. Prangka yaitu memnadang orang lain dengan tidak rasional.
f. Otoriter, yaitu seseorang yang cenderung kaku dalam memegang
keyakinan, cenderung memegang nilai-nilai konvensional, tidak bisa
toleran terhadap kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya sendiri
atau orang lain dan selalu curiga.
Schneiders (dalam Aman, 2004, hlm. 12) menjelaskan aspek-aspek
perilaku agresif yaitu;20
a. Otoriter yaitu orang memiliki ciri kepribadian kaku dalam memegang
nilai-nilai konvensional dan tidak bisa toleransi terhadap kelemahan-
kelemahan yang ada dalam diri sendiri maupun orang lain.
b. Superior yaitu individu merasa yang paling baik di banding dengan
individu lain.
c. Egosentris yaitu individu mengutamakan keperluan pribadi tanpa
memperhatikan kepentingan diri sendiri seperti yang ditunjukan
dengan kekuasaan dan kepemilikan.
d. keinginan untuk menyerang baik terhadap, benda maupun manusia,
yaitu mempunyai kecenderungan untuk melampiaskan keinginannnya
dan perasaanya yang tidak nyaman ataupun tidak puas pada
lingkungan disekitarnya dengan melakukan penyerangan terhadap
individu ataupun benda lain disekitarnya.
20
Ibid,. hlm., 16
Page 35
22
Menurut allport dan adorno (dalam Koeswara, 1988, hlm. 121-144)
agresif dibedakan menjadi dua aspek;21
a. Prasangka (Thinking ill others)
Definisi ini mengimplikasikan bahwa dengan prasangka
individu atau kelompok menganggap buruk atau memandang negatif
secara tidak rasional. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana individu
berprasangka terhadap segala sesuatu yang dihadapinya.
b. Otoriter yaitu orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang
cenderung kaku dalam memegang keyakinannya, cenderung
memegang nilai-nilai konvesional, tidak bisa tolirensi terhadap
kelemahanyang ada dalam dirinya sendirimaupun dalam diri orang
lain, cenderung bersifat menghukum, selau curiga dan sangat menaruh
hormat dan pengabdian pada otoritas secara tidak wajar.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
perilaku agresif terdiri dari pertahanan diri, perlawanan disiplin,
egosentris, superior, keinginan untuk menyerang dan otoriter.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang memprngaruhi terjadinya agresivitas,
antara lain; stres, deindividuasi, kekuasaan, efek senjata, provokasi,
alkohol dan obat-obat, kondisi lingkungan, jenis kelamin, kondisi fisik,
media massa, dan penyimpangan pemikiran.22
a. Stres
Menurut Crider, Goethals, Kavanough, dan Solomon (1983)
bahwa stres merupakan reaksi terhadap ketidakmampuan untuk
mengatasi gangguan fisik terhadap ketidak mampuan untuk mengatasi
gangguan fisik dan psikis. Roediger, Rushton, Capaldi, dan Paris
(1984) menyatakan bahwa stres muncul karena adanya ancaman
terhadap kesejahteraan fisik dan psikis dan adanya perasaan bahwa
individu tidak mampu mengatasinya. Munculnya stres selain
21
Ibid,. hlm., 16 22
Baidi Bukhori. S. Ag, M. Si, op., cit., hlm., 35.
Page 36
23
tergantung pada kondisi eksternalnya. Jadi sangat dimungkinkan
adanya reaksi yang berbeda antara seseorang dengan yang lain
meskipun mengalami kondisi stres yang sama.23
b. Deindividuasi
Pada saat individu diketahui identitasnya, maka akan
beertindak lebih anti sosial. Menurut Koeswara (1988, h. 95)
menyatakan bahwa deindividuasi bisa menagrahkan individu pada
kekuasaan, dan perilaku agresif yang dilakukan menjadi lebih intens.
Deindividuasi memiliki efek memperbesar keleluasaan individu untuk
melakukan agresi, karena deindividuasi menyingkirkan
ataumengurangi peranan beberapa aspek yang terdapat pada individu,
yakni identitas diri atau personalitas individu perilaku maupun
identitas diri korban agresi, serta keterlibatan emosional individu
perilaku, agresi terhadap korban.24
Dalam kondisi deindividuasi, individu menjadi kurang
memperhatikan nilai-nilai perilakunya sendiri dan lebih memusatkan
diri pada kelompok dan situasi. Deindividuasi mencangkup hilangnya
tanggung jawab pribadi, dan menigkatnya kepekaan terhadap apa
yang dilakukan kelompok. Dalam arti, setiap orang dalam kelompok
beranggapan bahwa tindakan mereka adalah bagian dari perilaku
kelompok (Koeswara, 1988). Hal ini menyebabkan orang kurang
merasa bertanggung jawab atas tindakannya dan kurang menyadari
konsekuensinya sehingga akan memberi kesempatan yang luas bagi
munculnya agresivitas.25
c. Kekuasaan
Menurut Weber (dalam Koeswara) kekuasaan adalah
kesempatan dari seseorang atau kelompok orang untuk merealisasikan
keinginan-keinginannya dalam tindakan komunal bahkan meskipun
23
Ibid,. hlm., 35 24
Angela Rahardian Yanita Utami, PerilakuMenonton Film Kartun Hero di Televisi Dengan
Perilaku Agresi pada Anak-Anak Sekolah Dasar. UNIKA, Semarang, 2008, hlm.18-19. 25
Baidi Bukhori, S. Ag, M. Si,. Op., cit., hlm., 36
Page 37
24
harus berhadapan dengan perlawanan dari seseorang atau kelompok
orang lainnya yang berpartisipasi dalam tindakan komunikasi itu.26
Peranan kekuasaan sebagai pengarah kemunculan agresi
tidak dapat dipisahkan dari salah satu aspek menunjang kekuasaan itu,
yakni pengabdian dan kepatuhan (compliance). Para pemegang
otoriter amat lazim mengeksploitasi kepatuhan pengikutnya untuk
menyingkirkan oposan-oposan dalam rangka memelihara
establishment kekuasaannya. Bahkan kepatuhan itu sendiri diduga
memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecenderungan dan intensitas
agresi individu (koeswara, 1998).27
d. Efek Senjata
Terdapat dugaab bahwa senjata memainkan perana dalam
agresi tidak saja karena fungsinya mengefektifkan dan
mengefisiensikan pelaksanaan agresi, tetapi juga karena efek
kehadirannya.28
e. provokasi
Mayor (1971) menyatakan bahwa provokasi bisa
mencetuskan agresi karena provokasi itu oleh pelaku agresi dilihat
sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan respon agresif untuk
meniadakan bahaya yang diisyaratkan oleh ancaman itu.29
f. Alkohol dan Obat-Obat
Menurut mayor (1971) bahwa alkohol akan mempertinggi
potensi agresi karena menekan mekanisme syaraf pusat yang biasanya
menghambat emosi untuk melakukan agresi.30
Jadi alkohol dan obat-
obatan psikoaktif akan melemahkan kendali diri dari pemakaianya.
Oleh karena itu keduanya dapat berpengaruhi terhadap individu untuk
melakukan agresi.
26
Ibid,.hlm,. 36 27
Ibid,. hlm,. 36-37 28
Ibid,. hlm,. 37 29
Ibid,. hlm,. 37 30
Ibid,. hlm,. 38
Page 38
25
g. Kondisi Lingkungan
Eksperimen Donnerstein dan Wison menunjukan bahwa
dalam keadaan bising, ternyata individu memberikan kejutan listrik
yang lebih banyak daripada dalam kondisi suara rendah atau tanpa
suara.31
Penelitian Griffit (1971) menemukan bahwa dalam waktu
antra tahun 1967 dan 1971 hura-hura lebih sering terjadi di musim
panas di saat udara panas menyengat daripada di musim gugur, musim
dingin atau musim semi. Dengan demikian ada kaitan yang erat antara
suhu udara dan peningkatan tidak kekerasan.32
1. Kemiskinan
Bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan
kemiskinan, maka perilaku agresi mereka secara alami mengalami
penguatan (Byod McCandless dalam Davidoff, 1991). Hal ini
dapat kita lihat dan alami dalam kehidupan sehari-hari di ibukota
Jakarta, di perempatan jalan dalam antrian lampu merah (Traffic
Light) anda biasa didatangi pengamen cilik yang jumlahnya lebih
dari satu orang yang berdatangan silih berganti. Bila anda
memberi salah satu dari mereka uang maka anda siap-siap di
serbu anak yang lain untuk meminta pada anda dan resikonya
anda mungkin dicaci maki bahkan ada yang berani memukul
pintu mobil anda jika anda tidak memberi uang, terlebih bila
mereka tahu jumlah uang yang diberikan pada temannya cukup
besar. Mereka juga bahkan tidak segan-segan menyerang
temannya yang telah diberi uang dan berusaha merebutnya. Hal
ini sudah menjadi pemandangan yang seolah-olah biasa saja.33
Bila terjadi perkelahian dipemukiman kumuh, misalnya
ada pemabuk yang memukuli istrinya karena tidak memberi uang
31
Ibid,. hlm,. 38 32
Ibid,. hlm,. 38 33
Zainun Mu'tadin, SPsi., MSi. Faktor-Penyebab-Perilaku-Agresi, Jakarta, 10 Juni 2002.
Page 39
26
untuk beli minuman, maka pada saat itu anak-anak dengan mudah
dapat melihat model agresi secara langsung. Model agresi ini
seringkali diadopsi anak-anak sebagai model pertahanan diri
dalam mempertahankan hidup. Dalam situasi-situasi yang
dirasakan sangat kritis bagi pertahanan hidupnya dan ditambah
dengan nalar yang belum berkembang optimal, anak-anak
seringkali dengan gampang bertindak agresi misalnya dengan
cara memukul, berteriak, dan mendorong orang lain sehingga
terjatuh dan tersingkir dalam kompetisi sementara ia akan berhasil
mencapai tujuannya. Hal yang sangat menyedihkan adalah
dengan berlarut-larut terjadinya krisis ekonomi & moneter
menyebabkan pembengkakan kemiskinan yang semakin tidak
terkendali. Hal ini berarti potensi meledaknya tingkat agresi
semakin besar dan kesulitan mengatasinya lebih kompleks.34
2. Anonimitas
Kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota
besar lainnya menyajikan berbagai suara, cahaya dan bermacam
informasi yang besarnya sangat luar biasa. Orang secara otomatis
cenderung berusaha untuk beradaptasi dengan melakukan
penyesuaian diri terhadap rangsangan yang berlebihan tersebut.
Terlalu banyak rangsangan indra dan kognitif membuat dunia
menjadi sangat impersonal, artinya antara satu orang dengan
orang lain tidak lagi saling mengenal atau mengetahui secara
baik. Lebih jauh lagi, setiap individu cenderung menjadi anonim
(tidak mempunyai identitas diri). Bila seseorangmerasa anonim ia
cenderung berperilaku semaunya sendiri, karena ia merasa tidak
lagi terikat dengan norma masyarakat dan kurang bersimpati pada
orang lain.35
34
Ibid. 35
Ibid.
Page 40
27
3. Suhu udara yang panas
Bila diperhatikan dengan seksama tawuran yang terjadi di
Jakarta seringkali terjadi pada siang hari di terik panas matahari,
tapi bila musim hujan relatif tidak ada peristiwa tersebut. Begitu
juga dengan aksi-aksi demonstrasi yang berujung pada bentrokan
dengan petugas keamanan yang biasa terjadi pada cuaca yang
terik dan panas tapi bila hari diguyur hujan aksi tersebut juga
menjadi sepi.36
Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa suhu suatu
lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku
sosial berupa peningkatan agresivitas. Pada tahun 1968 US Riot
Comision pernah melaporkan bahwa dalam musim panas,
rangkaian kerusuhan dan agresivitas massa lebih banyak terjadi di
Amerika Serikat dibandingkan dengan musim-musim lainnya
(Fisher et al, dalam Sarlito, Psikologi Lingkungan,1992).37
h. Jenis Kelamin
Telah banyak dikemukakan oleh para ahli, misalnya Lips dan
Colwill (1978) yang menyatakan bahwa dalam berbagai segi
psikologis ternyata terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Menurut Shaffer (1985) agresi bagi laki-laki biasanya stabil dari masa
remaja samapi dewasa muda, tetapi tidak demikian pada perempuan,
karena agresi laki-laki lebih ditolerir masyarakat daripada agresi
perempuan. Perempuan dituntut lebih halus oleh budaya, sehingga
agresivitasnya tidak terlalu tampak.38
i. Kondisi Fisik
Eksperimen yang dilakukan oleh Dollard dengan cara
melarang subyek tidur semalam suntuk, tidak boleh merokok,
membaca, berbicara, bermain dan lain-lain. Dalam waktu yang cukup
lama semua obyek hanya boleh duduk saja sehingga mereka
36
Ibid. 37
Ibid. 38
Baidi Bukhori, S.Ag, M. Si,. op., cit., hlm,. 39
Page 41
28
memendam penderitaan dan frustasi yang menghasilkan agresi
terhadap peneliti, tetapi agresi itu tidak dapat diekspresikan secara
langsung karena situasi sosialnya. Agresivitas yang ditampilkan
subyek tampak ketika salah satu subyek menggambar luka yang
mengerikan pada tubuh manusia. Ketika ditanya siapa manusia dalam
gambar tersebut, maka subyek mengatakan bahwa itu adalah gambar
para psikolog. Dan teman-temannya yang senasib itu semua terhibur.39
j. Media Massa
Media massa merupakan media informasi yang memberikan
informasi kepada masyarakat. Namun demikian, media massa baik
cetak maupun elektronik juga banyak menyajikan hal-hal yang
bersifat agresif. Tayangan film dan iklan-iklan yang mempertontonkan
adegann kekerasan secara tidak langsung maupun langsung dapat
mempengaruhi penontonnya, bahkan menirukan dan mempraktekkan
adegan yang pernah dilihatnya.40
k. Penyimpangan Pemikiran
Kemarahan terjadi karena individu mengalami penyimpangan
pemikiran terhadap realitas, sehingga ia membuat kesimpulan yang
tidak masuk akal, sehubungan dengan kemampuannya menghadapi
lingkungan (burns, 1988). Hasil penelitian Nasby, Hayden, dan
Depaulo (1979) menemukan bahwa bias atribusi positif-submisif
(lawan dari bias atribusi permusuhan) berhubungan dengan
menurunnya agresi. Dan bias atribusi negatif-dominan (bias atribusi
permusuhan) berhubungan dengan meningkatnya agresi. Dengan
demikian apabila terjadi penyimpangan pemikiran pada individu maka
akan mengarahkannya pada emosi yang tidak menyinangkan dan akan
menimbulkan agresivitas.41
39
Ibid,. hlm,. 40 40
Ibid,. hlm,. 41 41
Ibid,. hlm,. 42
Page 42
29
B. SHALAWAT FATIH
1. SHALAWAT
a. Definisi Shalawat
Shalawat adalah jamak dari kata ”shalat” yang berarti doa,
keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Arti bershalawat
dapat dilihat dari pelakunya (subjeknya). Jika shalawat itu dari Allah
SWT, maka memberi rahmat kepada makhluk. Sedangkan shalawat
dari orang mukmin, maka suatu doa agar Allah SWT memberi rahmat
dan kesejahteraan kepada nabi Muhammad SAW dan keluarganya.42
Shalawat juga berarti do‟a, baik untuk diri sendiri, orang
banyak, maupun kepentingan bersama. Adapun shalawat sebagai
ibadah adalah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah
SWT serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang
dijanjikan Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian makna shalawat Allah kepada hamba-Nya di
bagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Shalawat umum adalah
shalawat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal
sholeh. Sedangkan shalawat khusus adalah shalawat Allah kepada
rasul-Nya, para nabi-Nya, teristimewa shalawat-nya kepada Nabi
Muhammad SAW.43
b. Dalil-Dalil diisyariatkannya Shalawat
Surat Al-Ahzab ayat: 56
ن أمنىا صيىا أهب اىذ ان اهلل وميئنزه صيىن عي اىنج
مب ه وسيمىا رسي عي
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
42
Bambang Irawan, The Power of Shalawat, Solo: Tiga Serangkai, 2008, hlm. 65. 43
Bambang Irawan, op. cit. hlm., 65
Page 43
30
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.
Hadits dari Ka‟ab ra;
إن اهلل ومالئنزه صيىن عي )عن معت قبه ىمب نزىذ
اهلل قبه قىىىا اىيهم (اىنج ل ب نج ف نصي عي قبىىا م
م ذ عي إثزاه صو عي محمذ عي اه محمذ ممب صي
ذ وثبرك عي محمذ عي ذ مج م إنل حم وعي اه إثزاه
م إنل م وعي اه إثزاه اه محمذ ممب ثبرمذ عي إثزاه
ذ ذ مج .حم
Artinnya: dari Ka‟ab yang berkata: ketika turun ayat “Innallaha wa
malaikathu yusholluna alan nabi”, para sahabat bertanya, nabi
Allah? Rasulullah SAW bersabda, “Ucapkanlah, Allahumma sholli
ala muhammadin wa ala ali muhammadin kama shollaita ala
ibrahim wa ala ali ibrahim innaka hamidun majid, wa barik ala
muhammadin wa ala ali muhammad kama barokta ala ibrahim wa
ala ali innaka hamidun majid” (H.R. Ahmad dari Ka‟ab).44
Hadits dari Abu Hurairah ra;
ه صي اهلل عي اهلل عنه قبه اىنج زح رض عن اث هز
ه ثهب عشزا : وسيم مزح صي اهلل عي رواه )من صي عي
(مسيم
Artinya: dari abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda: “Barang siapa
membaca shalawat satu kali kepadaku, Allah merahmatinya
sepuluh kali lipat” (HR. Muslim).45
44
Abi Abdillah Abi Muhammad ibn Ibrahim ibn Al-Mughiroh ibn Bardibzah Al-Bukhari Al-
Ju‟fiy, Shahih Al-bukhari, juz 8, Sdemarang: Thaha Putra, t.th. hlm. 95. 45
Al Imam Abi-Husain Muslim ibn Al-Hajaj ibn Muslim Al-qusyari Al-Nisaburi, Al-Jami’ Al-
Shahih, juz 2, Semarang: Toha Putra, t.th. hal. 17.
Page 44
31
Hadist dari Abu Thalhah ra;
ه صي اهلل عي اهلل عنه قبه اىنج عن اث طيحيخ رض
ل أحذ : أربن ميل فقبه: وسيم امبزضل أنه الصي عي
ه ل أحذ إال سيمذ عي ه عشزا وال سيم عي ذ عي إال صي
(رواه اثن حجبن)عشزا
Artinya: Dari Abu Thalhah ra, Nabi SAW bersabda: “Pernah
malaikat (Jibril) dating kepadaku berkata: Tidak senangkah engkau,
pasti aku membacakan shalawat (memohonkan ampun) pula untuk
dia sepuluh kali? Dan seseorang mendo‟akan kesejahteran pula
untuk dia sepuluh kali” (HR. Ibnu Hibbah).46
Hadist dari Anas bin Malik;
اهلل عنه قبه رسىه اهلل صي اهلل عن أنس ثن مبىل رض
ه وسيم ه عشز : عي واحذح صي اهلل عي من صي عي
أد ورفعذ ىه عشز صيىاد وحطذ عنه عشز خط
رواه أحمذ واىجخبري ف )درجبد ومزجذ ىه عشز حسنبد
(األدة واىنسأي واىحبمم
Artinya: Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu kali, Allah
melimpahkan shalawat (rahmat) kepadanya sepuluh kali, di hapus
sepuluh kesalahannya, diangkat sepuluh derajatnya baginya dan
dicatat sepuluh kebaikan baginya” (HR. Ahmad, Bukhari Fil Adab,
Nasaai, dan hakim).47
c. Manfaat Shalawat
Al-Hafizh As-Sakhawi memaparkan tentang manfaat yang
bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut;48
46
Anas ibn malik, Maktabatusy Syamilah Asdarul Tsani, juz 24, hlm. 105 47
Abi Tholhah bin Sahal, Maktabatusy Syamilah Asdarul Tsani, juz 33, ham. 100 48
Bambang Irawan, op. cit. hlm. 94 -95
Page 45
32
1. Mandapat rahmat Allah SWT.
2. Penghapusan kesalahan-kesalahannya.
3. Penyucian amal perbuatannya.
4. Kenaikan derajatnya.
5. Pengampunan dosa-dosanya.
6. Mendapatkan pahala dan ganjaran yang tiada batasnya.
7. Kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
8. Keridhoan dan rahmat Allah SWT serta kesalamatan dari murka-
Nya.
9. Kesaksian Nabi Muhammad SAW sendiri terhadapnya.
10. Jaminan syafaat Nabi Muhammad SAW.
11. Shalawat menjadi zakat dan penyucian baginya.
12. Shalawat merupakan amal yang dicintai Allah SWT.
13. Shalawat membuat seseorang bersikap optimis dalam mememukan
kebaikan di mana saja.
14. Shalawat adalah cahaya yang membantu seseorang dalam melawan
musuh-mushnya.
15. Shalawat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT dan kepada
Nabi-Nya.
16. Shalawat membersihkan hati seseorang dari kemunafikan dan
kekotoran.
17. Shalawat mencegah orang lain dari perkataan-perkataan yang baik.
d. Adab Bershalawat
Albanna (1994) menyatakan bahwa adab berzikir antara
lain;49
Kekhusukan dan kesopanan, menghadirkan makna kalimat-kalimat
zikir, berusaha memperoleh kesan-kesannya, dan memperhatikan
maksud-maksud serta tujuan-tujuannya.
49
Baidi Bukhori, op., cit., hlm. 53-54
Page 46
33
Merendahkan suara sewajarnya disertai konsentrasi sepenuhnya
dan kemauan secukupnya sampai tidak terkacau oleh sesuatu yang
lain.
Menyesuaikan zikir kita dengan suara jamah, kalau zikir itu dibaca
secara berjamaah, maka tak seorangpun yang mendahului atau
terlambat datang, tetapi ia harus memulai bersama mereka dari
kalimat yang pertama kali ia dapatkan kemudian setelah selesai, ia
harus mengganti zikir yang belum dibacanya. Hal ini dimaksudkan,
agar tidak menyimpang dari bacaan yang semestinya, dan supaya
tidak berlainan iramanya.
Bersih pakaian dan tempat, serta memelihara tempat-tempat yang
dihormati dan waktu-waktu yang cocok. Hal ini menyebabkan
adanya konsentrasi penuh kejernihan hati dan keikhlasanniatnya.
Setelah selesai berzikir dengan penuh penuh kekhusyukan dan
kesopanan, di samping meninggalkan perkataan yang tidak berguna
juga meninggalkan permainan yang dapat menghilangkan faedah
dan kesan zikir sehingga efek zikir akan selalu melekat pada diri
pengamal zikir
e. Macam-Macam Shalawat
Macam-macam shalawat sangat banyak jenisnya, sehingga penulis
memberikan beberapa contoh shalawat yang sering di pakai oleh
masyarakat, yaitu;50
Shalawat Fatih
Shalawat Kamilah (Nariyah-Tafrijiyyah)
Shalawat Badriyah
Shalawat Munjiyat
Shalawat Sa‟adah
Shalawat Ulul „Azmi
Shalawat Mukafaah
50
Bambang Irawan, op., cit., hlm,. 113-134.
Page 47
34
Shalawat Ibrahim Almabtuli
Shalawat Abdul Qadir Jilaini
Shalawat haibah
2. Definisi Shalawat Fatih
Syekh Ahmad Tijani ra menyebutkan bahwa Nabi Muhammad
SAW memberi tahu beliau bahwa shalawat fatih bukan susunan Syekh
Muhammad Al-Bakri. Syekh muhammad Al-Bakri ra memohon
kepada Allah dalam waktu yang lama, agar dianugrahi suatu shalawat
yang meliputi pahala dan sir semua shalawat kepada Nabi Muhammad
SAW. Setelah lama waktu memohonnya, Allah mengabulkan do‟a
syekh Muhmmad Al-Bakri yaitu malaikat datang membawa shalawat
fatih ini, tertulis dalam sebuah lembaran nur.51
Shalawat fatih adalah;
اىيهم صو عي سذنب محمذ اىفبرح ىمب أغيق واىخبرم ىمب سجق
م وعي اىه اى صزارل اىمسزق نبصز اىحق ثبىحق واىهبد
م حق قذره ومقذاره اىعظ
Artinya Ya Allah berilah rahmat atas tuan kami Muhammad pembuka
semua yang terkunci dan penutup semua yang terdahulu, penolong
kebenaran dengan kebenaran dan petunjuk kejalan yang lurus dan atas
keluarganya, dengan sebenar-benarnya derajat dan martabat beliau
yang agung.
3. Manfaat Shalawat Fatih
Untuk manfaat shalawat fatih ini, penulis mengambil dari
wawancara para pengamal shalawat fatih, yaitu;
1. Pikiran dan hati menjadi tenang, sehingga di dalam menghadapi
masalah kehidupan dengan baik.
2. Sebagai kontrol diri dari perilaku buruk.
3. Bisa bertemu dengan Rasulullah, apabila membaca dengan anjuran
mursyid (guru).
51
A. Sjinqithy Djmaluddin, op., cit., hlm 68.
Page 48
35
4. Dibukakan jalan menuju kebaikan.
5. Akan melapangkan rezki.
6. Dimudahkan segala urusan dan masalah yang dihadapi.
D. HIPOTESIS
Berdasarkan teori yang dikemukan sebelumnya maka disusun
hipotesis sebagai berikut;
1. Ada perbedaan perubahan agresivitas antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen lebih besar perubahan
dibanding kelompok kontrol.
Page 49
36
BAB III
JALANNYA PENELITIAN
A. PROSES PENELITIAN
1. Identifikasi
Variabel bebas (sebab) dalam penelitian kali ini adalah shalawat fatih,
sedangkan agresivitas sebagai variabel terikat (akibat).
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Eksperimen dilaksanakan pada tanggal 11 April pukul 08.30 WIB sampai
12.00 WIB. kelompok eksperimen ditempatkan di aula MAN Lasem dan
kelompok kontrol ditempatkan di Mushola MAN Lasem. Semua subyek penelitian
berjumlah 132 siswa yang diambil dari siswa MAN Lasem.
3. Definisi Operasional Veriabel
Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari
dari kesalahpahaman dalam menginterprestasikan suatu variabel secara
spesifikasi agar variabel penelitian tersebut dapat diukur dengan alat ukur yang
tepat.
Agar tidak muncul salah pengertian permasalahan tidak menjadi meluas
(bagi pembaca dalam memahami dan menafsirkan yang dimaksud dalam sekripsi
ini) maka perlu adanya definisi operasional mengenai istilah-istilah yang
digunakan dalam variabel-variabel diatas sebagai berikut:
a. Shalawat fatih
Shalawat adalah jamak dari kata ”shalat” yang berarti doa,
keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah1. Sedangkan secara
terminologi shalawat adalah pengakuan kerasuluan Nabi Muhammad SAW
serta memohon Allah agar Nabi Muhammad SAW serta keluarganya
senantiasa mendapat perlindungan dan keselamatan.2 Sedangkan shalawat
fatih adalah;
1 Bambang Irawan, The Power of Shalawat, Solo: Tiga Serangkai, 2008, hlm. 65.
2 Ibid.
Page 50
37
اللهم صل على سيذنا محمذ الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر
الحق بالحق والهادي الى صراتك المستقيم وعلى اله حق قذره
ومقذاره العظيم
Artinya Ya Allah berilah rahmat atas tuan kami Muhammad pembuka semua
yang terkunci dan penutup semua yang terdahulu, penolong kebenaran
dengan kebenaran dan petunjuk kejalan yang lurus dan atas keluarganya,
dengan sebenar-benarnya derajat dan martabat beliau yang agung.
b. Agresivitas
Agresivitas adalah tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara
verbal yang dilakukan yang dilakukan secara sengaja terhadap individu lain
ataupun terhadap obyek-obyek dengan maksud untuk melukai, menyakiti
ataupun merusak yang mana orang yang dilukai tersebut berusaha untuk
menghindarinya.3
4. Manipulasi
Variabel yang akan digunakan didalam eksperimen ini adalah variabel
shalawat fatih. Shalawat fatih merupakan salah satu dari shalawat yang ada.
Shalawat fatih digunakan untuk menurunkan agresivitas siswa Madrasah Aliyah
Negeri Lasem. Pemilihan shalawat fatih ini dilakukan dengan beberapa langkah,
yakni;
Pertama, berdasarkan penelaahan literatur yang dilaksanakan oleh peneliti
terhadap buku-buku dan literatur yang membahas tentang shalawat fatih,
ditemukan bahwa Syekh Yusuf bin Ismail Annabani (2005), Bambang Irawan
(2007), yang menyatakan bahwa shalawat sangat beraneka ragam bentuknya baik
itu yang panjang maupun yang pendek. Beberapa shalawat dianataranya adalah
shalwat fatih merupaka shalawat yang memberikan manfaat kepada orang yang
membacanya baik itu manfaat di dunia maupun di akhirat bukan hanya itu tetapi
juga dapat keridhoan dari Allah SWT dan safaat Nabi Muhammad SAW.
Kedua, meminta pendapat kepada beberapa ulama tentang shalawat fatih
yang dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas. Daftar ulama yang diminta
3 Baidi Bukhori, S.Ag., M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja, Semarang:
Syiar Media. 2008. hlm, 75.
Page 51
38
pendapat yaitu K.H Abdur Rozaq Iman , K. H. Dzikron Abdullah, K. H. Soleh
Basmalah. Dari pendapat para ulama tersebut menyatakan bahawa shalawat fatih
dapat digunakan untuk apapun tergantung dari niat orang tersebut, dan apabila
digunakan untuk menurunkan agresivitas shalawat fatih bisa digunakan dan
dibacanya setelah habis shalat fardu dan untuk berapa kali membacanya?
Tergantung dari kemampuan dari orang tersebut (K. H Abdul Razaq Iman),
Semua shalawat untuk nabi Muhammad SAW bagaimanapun bentuk dan bacanya
dan dengan shalawat itu kita dapat menaladani beliau terutama didalam
berkehidupan di masyarakat, sedangkan shalawat fatih juga sama untuk
meneladani Nabi Muhammad SAW sehingga bisa digunakan sebagai kantrol diri (
K. H Dzikron Abdullah), semua manfaat shalawat itu tidak bisa dijelaskan tetapi
shalawat itu bisa dirasakan oleh semua orang yang membacanya, sedangkan
shalawat fatih itu sebagai jalam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bisa
bertemu dengan Rasulullah sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap
diri kita (K. H Soleh Basmalah). Secara seluruhnya menyatakan bahwa shalawat
fatih dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas.
TABEL 1. DAFTAR ULAMA
NO NAMA KETERANGAN
1 K.H Abdul Rozaq Iman Mursyid Tarekat At-Tijaniyah Rembang
2 K.H Drs Dzikron Abdullah Pengasuh P. P Addainuriyah-2 Semarang
3 K. H Soleh Basmalah Pengasuh P. P Darussalam Jatibarang – Brebes
5. Subyek
Subyek penelitian ini adalah 340 siswa yang terdiri dari kelas XI-IPA dan
IPS MAN Lasem, yang masih mengalami masa remaja tengah yang secara umum
memiliki ciri-ciri antara lain berada dalam emosi meninggi, kebimbangan dan
belum stabil serta kurang menguasai diri. Untuk mengatasinya salah satunya
dengan melakukan shalawat fatih.
Siswa MAN Lasem kelas XI berjumlah 340 siswa, masing-masing kelas
terdiri dari dari IPA dua kelas dan IPS tujuh kelas. Untuk kelompok terdiri dari 66
siswa dan 66 siswa untuk kelompok kontrol. Jadi untuk subyek penelitian ini
berjumlah 132 siswa.
Page 52
39
6. Skala Agresivitas
Skala yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengadopsi dari
Baidi Bukhori dan skala ini disusun berdasarkan konsep agresi yang dikemukakan
oleh Buss dan Perry (1992) yang mengklasifikasikan agresivitas menjadi empat
jenis yakni: agresivitas fisik, egresivitas verbal, kemarahan dan permusuhan.4
Skala agresivitas dalam penelitian ini terdiri empat alternatif jawaban yaitu
sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Jenis
item skala ada dua macam yaitu favorable dan unfavorable. Favorable adalah
pertanyaan yang seiring dengan pernyataan, dan unfavorable adalah pertanyaan
yang tidak seiring dengan pernyataan. Skor tiap item skala agresivitas antara 1
sampai 4.
TABEL 1. SKOR JAWABAN AITEM
JAWABAN FAVORABEL UNFAVORABEL
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
STS 1 4
Makin tinggi skor yang diperoleh subyek maka tinggi agresivitasnya
sebaliknya makin rendah skor yang diperoleh subyek maka rendah pula
agresivitasnya. Untuk mempermudah dalam penysunan skala agresivitas maka
terlebih dahulu dibuat tabel spesifikasi skala agresivitas sebagaimana dalam tabel
ini;
TABEL 2. SPESIFIKASI SKALA AGRESIVITAS
NO INDIKATOR NOMOR ITEM JUMLAH
Favorable Unfavorable
1 Agresivitas fisik 4, 12, 20, 25,
30, 33, 38, 39,
40
- 9
2 Agresivitas verbal 1, 5, 6, 11, 15,
17, 19, 34, 37,
2, 27 12
4 Baidi Bukhori, S. Ag, M. Si, op., cit., hlm. 85.
Page 53
40
41
3 Kemarahan 14, 23, 28, 29,
31, 32
7, 22 8
4 Permusuhan 3, 8, 9, 10, 18,
21, 24, 26, 35,
36
13, 16, 42 13
Jumlah 35 7 42
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian in adalah penelitian eksperimen, sebelum penelitian dilakukan
peneliti mengambil MAN Lasem sebagai tempat penelitian, dengan pertimbangan
karena peneliti merupakan alumni MAN Lasem. Langkah selanjutnya peneliti
meminta izin kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah MAN Lasem. Setelah
mendapat izin dari pihak sekolah peneliti meminta surat izin research kepada
Fakultas Ushuludin dengan nomor: In.064/D/PP.009/236/2011 untuk diberikan
kepada pihak sekolah.
Kemudian peneliti berkoordinasi dengan pihak sekolah yaitu Wakil Kepala
Bidang Kurikulum terkait dengan jadwal penelitian, dengan hasil penelitian
dilaksanakan pada waktu KBM karena melihat para siswa yang sangat sulit untuk
dikumpulkan setelah KBM dan subyek penelitian siswa XI yaitu IPA-1, IPA-2
sebagai kelompok eksperimen dan IPS-3, IPS-5 sebagai kelompok kontrol.
Kemudian pada hari Selasa, 26 April 2011 peneliti melakukan pretest
eksperimen untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberikan perlakuan terhadap
subyek penelitian baik kelompok eksperimen atau kelompok kontrol.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran skala
agresivitas pada masing-masing kelompok normal atau tidak. Sebaran skor
dikatakan normal jika hasil uji menunjukan p>0.05. uji normalitas dilakukan
dengan menggunkan Kolmogorov Smirnov Z.5 Hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa sebaran skor skala agresivitas pada seluruh kelompok memiliki sebaran
normal.
5 Agus Ardianto, op., cit., hlm. 41
Page 54
41
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians antar
kelompok yang dibandingkan (kelompok eksperimen dan kontrol) dalam uji
komporatif, identik, atau tidak. Dalam uji komporatif diisyaratkan masing-masing
kelompok memiliki varians yang homogen, sehingga layak untuk dibandingkan.
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene test.6 Hasil uji homogenitas
menunjukkan bahwa varians antar kelompok yang diperbandingkan adalah
homogen.
Pada tanggal 03 Mei 2011 peneliti melaksanakan posttest eksperimen untuk
kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol setelah kelompok eksperimen
diberikan amalan berupa shalawat fatih.
C. RANCANGAN EKSPERIMEN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan
eksperimen Before-After Control group atau control group ptetest-posttest design
(Kerlinger&Lee, 2000).7 Sunyek penelitian terbagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan
berupa shalawat fatih sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Dua
kelompok mendapatkan tes awal dan tes akhir dengan menggunakan skala agresivitas.
Adapun rancangan dapat ditunjukan dalam gambar berikut.
KK Y1 X1 Y2
-----------------------------------------
KE Y1 X2 Y2
Keterangan:
KK : Kelompok Kontrol
KE : Kelompok Eksperimen
Y1 : Skor Agresivitas Sebelum Perlakuan
Y2 : Skor Agresivitas Sesudah Perlakuan
X1 : Tanpa Perlakuan
X2 : Perlakuan Berupa Shalawat Fatih
6 Baidi Bukhori, op., cit., hlm. 102.
7 Baidi Bukhori, op., cit., hlm. 90.
Page 55
42
D. CARA ANALISIS DATA
Untuk menguji hipoteis yang diajukan digunakan Uji T, guna mencari ada
tidaknya perbedaan agresivitas antara kelompok yang diberi perlakuan berupa
shalawat fatih dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Perhitungan statistik
tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi
14.00.
E. UJI T
Uji T yaitu menganalisis data yang digunakan (prets-posttest) untuk
mengetahui perbedaan dua kelompok setelah diberikan perlakuan berupa amalan
shalawat fatih dengan menggunakan analisi Paired Sample Twst, serta sebagai
pengujian terhadap hipotesis penelitian ini.8 Dari hasil Uji T menunjukkan bahwa
setelah diberi perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8 Agus Ardianti, op., cit., hlm. 42.
Page 56
43
BAB IV
PEMBAHASAN
PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA
MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM
Dalam pengujian terhadap hipotesis sebagaimana dalam bab sebelumnya diuraikan
bahawa sebelum melakukan uji T, maka dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas
dan uji homoginitas sebagai pra syarat sebelum menganalisa data. Apabila uji asumsi tidak
terpenuhi maka model analisisnya harus diganti, dan apabila diabaikan maka interprestasi
dari hasil analisanya tidak terpecahkan.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis, menunjukkan ada perbedaan yang
sangat signifikan antara pretest dengan postest, dimana ada perbedaan perubahan antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen mengalami
penurunan agresivitas setelah diberi perlakuan shalawat fatih tetapi kelompom kontrol
mengalami kenaikan agresivitas. Hasil tersebut dapat dilihat pada uji hipotesis menggunkan
uji statisitik Paired Samples T-Test dalam SPPS 14.0.
Hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan agresivitas antara sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan shalawat fatih. Hal ini sesuai pendapat Muhammad Halabi
Hamdi (2005) yang menyatakan bahwa bershalawat merupakan cara untuk mendekatkan diri
kepada Allah melalui kepada Nabi Muhammad SAW karena dengan ajaran beliau kita bisa
mengenal Allah. Dengan bershalawat itu sebagai cikal bakal tawadhu’ karena itu disebabkan
oleh sikap tahu diri untuk mengucapkan terima kasih kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menolong kita.1 Shalawat mengandung atmosfer rohani dan spiritual yang sangat
dahsyat. Kedahsyatan itu karena posisi Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Allah,
Nabiyullah, Rasulullah, Kekasih Allah. Semesta ini diciptakan dari nur Muhammad sehingga
setiap detik huruf shalawat pasti mengandung elemen metafisik yang luar biasa.2 Shalawat
yang dibaca dengan berulang-ulang akan memberikan pengaruh yang positif terhadap tubuh
manusia. Hal ini dapat digunakan sebagai kontrol didalam berperilaku negatif terutama pada
diri sendiri, dengan melihat masalah yang terjadi di dalam masyarakat karena kontrol
masyarakat dan pemerintah sekarang sudah tidak efisien.
1 Muhammad halabi Hamdi, shalawat Sebagai Terapi Spiritual, Yogyakarta, Absolut, 2005, hlm. 41-43
2 Bambang Irawan, The Power Of Shalawat, Solo, Tiga Serangkai, 2007, hlm. 81.
Page 57
44
Ibnu Rajab berkata dalam karyanya tentang cinta Allah dan cinta nabi Muhammad
SAW, yaitu cinta dalam bentuk peneladanan kepada beliau dengan cara yang sempurna dan
melaksanakan sunnahnya dalam perilaku, sikap, dan perbuatan amal.3 Cinta ini juga
mencakup pembelajaran tentang kehidupan kehidupan beliau. Salah satu aspek terbesar cinta
ini adalah meneladaninya dengan sikap tidak terlalu mencintai dunia secara berlebihan dan
mengharapkan kehidupan akhirat yang kekal.
Dari uraian diatas terlihat bahwa kita melakukan shalawat merupakan cinta kita
kepada Nabi Muhammad SAW sehingga kita meneladani akhlak beliau dan menjadi pondasi
pada diri manusia didalam setiap tindakan, maka tanamkanlah shalawat setiap saat baik itu
secara lesan maupun didalam hati. Pada kondisi tersebut memungkinkan untuk berfikir positif
serta enggan untuk melakukan perbuatan yang negatif sehingga dapat menurukan agresivitas.
Materi shalawat fatih merupakan stimulus yang dikondisikan, apabila shalawat itu selalu
diucapakan secara berulang-ulang sambil menghayati perjuangan nabi Muhammad dan
meneladani akhlaknya.
Pendapat tersebut dikuatkan paltinov (dalam sekripsi Agus Ardiyanto) yang
menemukan bahwa kata-kata sebagai stimulus yang dikondisikan (conditioned stimulus)
benar-benar menimbulkan perbuatan sesuai dengan arti atau makna kata-kata tersebut pada
diri manusia. Pada eksperimen platinov, kata-kata yang digunakan adalah “tidur-tidur” dan
individu tersebut akhirnya terrtidur. Dengan menganalogkan shalawat fatih dengan
ekspeimen tersebut maka shalawat fatih dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas,
karena dengan selalu mengucapakan shalawat dengan tenang dan khusu’ akan menimbulkan
perilaku yang positif.
Dengan melakukan penelitian terlihat bahwa terjadi penurunan kondisi agresivitas
siswa yang dapat dilihat dari hasil posstest antara kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen, selain itu dari hasil penelitian banyak pengakuan yang diungkapkan khususnya
kelompok eksperimen yang merasa damai, tenang setelah membaca shalawat fatih.
Didalam pengujian terhadap hipotesa sebagaimana dalam bab II diuraikan bahawa
sebelum melakukan Uji T maka akan dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas daan
homoginitas sebagai pra-syarat sebelum menganalisis data. Apabila uji asumsi tidak
terpenuhi maka model analisisnya harus diganti, dan apabila diabaikan maka interprestasi
dari hasil analisisnya tidak terpecahkan (konklusif).
3 Ibid,. hlm. 94
Page 58
45
Uji normalitas menggunakan untuk mengetahui apakah sebaran sekor pretest
agresivitas normal atau tidak. Sebaran skor dikatakan nirmal bila hasil uji menunjukan
P>0.05 yang dilakukan dengan menggunakan rumus one smple kolmogorov smirnow Z.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KONTR
OL
EKSPERIM
EN
N 60 60
Normal
Parameters(a,b)
Mean 89,9833 94,4500
Std. Deviation 10,94283 11,21202
Most Extreme
Differences
Absolute ,094 ,080
Positive ,094 ,080
Negative -,074 -,050
Kolmogorov-Smirnov Z ,725 ,623
Asymp. Sig. (2-tailed) ,670 ,832
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Jadi, dari hasil normalitas menunjukan bahwa sebaran skor skala agresivitas pada
kelompok eksperimen 0,670 dan kelompok kontrol 0,832 dengan P>0.05 jadi skala
agresivitas memiliki sebaran normal. Sedangkan uji homoginitas dilakukan untuk mengetahui
apakah varinas kelompok yang dibandingkan identik atau tidak. Uji homoginitas dilakukan
dengan menggunkan rumus levence statistic dengan memasukan hasil skor pretest kelompok
eksperimen dan kontrol.
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,074 1 118 ,785
Dari hasil diatas diketahui bahwa variansnya sejalan, artinya sebelum diberikan
perlakuan shalawat fatih, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki
tingkat agresivitas yang sama.
Setelah dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan homoginitas
kemudian baru dilakukan uji T, yaitu menganalisis data pretest dan posstest untuk
mengetahui hasil T serta signifikansinya dengan menggunkan rumus T-Test dengan analisis
Paired Sample Test.
Page 59
46
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lowe
r
Uppe
r
Pai
r 1
GainTotalKo
ntrol –
GainTotalEks
perimen
-
14,26
667
8,97618 1,158
82
-
16,58
546
-
11,94
787
-
12,31
1
59 ,000
Dengan demikian hasil dari uji T dengan nilai t= -12,311menunjukan bahwa ada
perbedaan perubahan agresivitas yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, tetapi kelompok kontrol mengalami kenaikan agresivitas yang bisa dipengaruhi
beberapa faktor lingkungan, teman, masalah di rumah atau masalah pribadi siswa sehingga
perlu adanya monitoring secara total seperti menginap di sekolah, sehingga kita dapat
mengetahui sebab dari naiknya kelompok kontrol. Untuk kelompok kontrol tanpa diberi
perlakuan sedangkan kelompok eksperimen diberi perlakuan shalawat fatih. Cerita dari
beberapa eksperimen menunjukan adanya pengaruh shalawat terhadap diri mereka,
diantaranya mereka merasa tenang, tidak gelisah, pikiran tidak bingung, dan adanya merasa
menjalani hidup ini lebih santai tidak bingung.
Dari melakukan diskusi dan tanya jawab dengan kelompok eksperimen, bahwa ada
beberapa anak mengalami ketenangan setelah melakukan shalawat fatih baik itu ketenangan
dalam hati maupun di dalam pikiran, bukan hanya itu saja setelah mengamalkan shalawat
fatih mereka lebih rileks di dalam menghadapi kesulitan maupun masalah.
Keterbatasan penelitian
Dalam penelitian kali ini memiliki beberapa kelemahan dinataranya adalah:
1. Tidak diikutsertakan seluruh siswa MAN Lasem kelas XI 276 siswa masing-masing
terdiri dari 3 kelas IPA dan 5 kelas IPS sehingga tidak diketahui kondisi agresivitasnya.
2. Peneliti tidak didampingi oleh guru pada saat mengisi skala agresivitas sehingga kurang
adanya keseriusan.
Page 60
47
3. Keterbatasan waktu penelitian yang berbenturan dengan jadwal kegiatan belajar
mengajar karena apabila setelah kegiatan belajar mengajar dikhawatirkan para siswa
tidak mau mengikuti.
Page 61
48
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa;
Terdapat perbedaan agresivitas secara signifikan antara kelompok eksperimen yang
diberi perlakuan shalawat fatih dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
Tingkat agresivitas kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
kontrol, berarti shalawat fatih dapat menurunkan agresivitas, secara umum terjadi
penurunan agresivitas yang dialami oleh kelompok eksperimen dan bagi kelompok
kontrol mengalami kenaikan agresivitas. Pada kondisi tersebut memungkinkan siswa
untuk berfikir positif serta dapat memahami akhlak yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW dan menjadi kontrol dalam setiap perilaku kita terutama perilaku yang
negatif. Dan subyek juga mendapatkan materi tentang shalawat fatih.
Dengan demikian shalawat fatih dapat menurunkan agresivitas siswa yang terlihat
dari beberapa kesimpulan tersebut.
B. SARAN
1. Bagi siswa yang mengikuti zikir shalawat fatih sebaiknya dilakukan secara rutin dan
berkesinambungan, karena semakin teratur melakukanya maka hasilnya akan
semakin positif.
2. Bagi pihak sekolah supaya dapat digunakan sebagai sarana pembenahan akhlak para
siswa.
3. Bagi para guru MAN Lasem, supaya dapat mempergunakan shalawat fatih ini
sebelum kegiatan belajar mengajar.
4. Bagi fakultas supaya dapat memberikan izin kepada peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
5. Bagi para peneliti selanjutnya supaya dapat melakukan penelitian dengan melakukan
monitoring dan pengawasan secara total seperti dengan menginap disekolah.
6. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang berpendidikan
formal.
Page 62
49
C. PENUTUP
Demikian laporan penelitian tentang nilai-nilai spiritual dalam islam tentang
keterkaitannya dengan shalawat terutama shalawat fatih. Agar digunakan sebagai
penawar krisis moral manusia modern yang sudah jauh dari agama, sehingga tercapai
suatu pentingnya aspek kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual, dunia
dan akhirat.
Page 63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghozali, Rahasia Zikir dan Doa. Terj. Ahsin Muhammad, (Bandung: Karisma,
1996).
Ardianto, Agus, Pengaruh Zikir (Ya Fattahu-Ya ‘Alim) Terhadap Kecerdasan
Spiritual Siswa Muslim SMA 8 Semarang, (Semarang: IAIN 2007).
Arikunto, Suharsimi, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1999).
Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami Studi Tentang Elemen Psikologi Dari
Alqur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004).
Bukhori Baidi, S.Ag., M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem
Agresivitas Remaja, (Semarang: Syiar Media. 2008).
Chaplin, J. P, Kamus Lengkap Psikologi,. Di Terjemahkan oleh Kartini Kartono
(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008).
Departemen Agama, Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009).
Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve,
1993).
Djamaluddin, A. Sjinqithy, Kunci Rahmat Ilahi, (Situbondo: Iman Bela, 1999).
Fatkhurrahman, Imam, Dzikir Musabba’at al-‘Asyr dan Kesehatan Mental (Studi
di Majlis Dzikir Al-Khidiriyyah Desa Mekarjati-Haurgeulis)), (Semarang,
IAIN, 2008).
Hadi Sutrisno, Metodologi research, (Yogyakarta: Andi Offset,1989).
Hamdi, Muhamad Halabi, Sholawat Sebagai Tepai Spiritual, (Yogyakarta:
Absolut, 2005).
Herviantini, Fedela, Agresivitas Pada Remaja Ditinjau Dari Intensitas Menonton
Film Kekerasan Di Televisi, (Semarang: UNIKA, 2007).
http://cakrawalanews.com/indek.php/2010/10/26/98554/tawuran-pelajar-di-
simpang-lima-purwodadi.
http://deejay-boedjanglapoek.blogspot.com/2011/04/tugas-penyusunan-skala-
psikologi.html.
Page 64
http://metronews.com/index.phd/metromain/newscatvidio/metropolitan/2010/01/2
1/98193/tawuran-pelajar-latumenten.
http://www.detiknews.com/read/2010/10/07/103044/10/tawuran-pelajar-smk-
bina-siswa-tewas-ditusuk/.
http://www.detiknews.com/read/2010/12/03/205237/ada-tawuran-pelajar-di-
bulungan-alin-macet.
Irawan, Bambang, The Power of Shalawat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008).
Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Research Social, (Bandung: Mandar
Maju, 1990).
Khaled, Amr, Buku Pintar Akhlak, cet. II, (Jakarta: Zaman, 2010)
Latipun, Psikologi Eksperimen, edisi kedua, (Malang: UMM Press, 2004).
Mu'tadin, Zainun. Faktor-Penyebab-Perilaku-Agresi, (Jakarta: 2002).
Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan, cet. III.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).
Septrianto, Roni, Perilaku Agresif Narapidana Lembaga Pemasyarakatan
Kedungpane Semarang Ditinjau Dari Religiusitas, (Semarang: UNIKA.
2007).
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta:
LP3ES,1989).
Solihan, M., Terapi Sufistik: Penyembuhan Penyakit Kejiwaan Perspektif
Tasawuf, (Bandung: Pustaka Pelajar, 2004)
Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cet. IV (Bandung:
Alfabeta, 2008).
Suharso dan Ana retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. VIII,
(Semarang: CV. Widya karya, 2009).
Surahmat, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik,
(Bandung: Tarsino, 1994).
Syekh Yusuf Bin Ismail, Keutamaan Shalawat, cet. II (Bairut: Dar Al-Kotob Al-
Ilmiyah, 2003).
Page 65
Tasmara, Toto, Dimensi Doa dan Zikir, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima
Yasa, 1999).
Tim Penyusun IAIN yarif Hidayatullah, Ensklopedi Islam Indonesia, (Jakarta:
Djambatan, 1992).
Utami, Angela Rahardian Yanita, Perilaku Menonton Film Kartun Hero di
Televisi Dengan Perilaku Agresi pada Anak-Anak Sekolah Dasar,
(Semarang: UNIKA, 2008).
W., Teguh, Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS, cet. II
(Yogyakarta: Gava Media, 2008).
Yayasan Penyelanggara Penterjemah Alqur’an Departemen RI, Alquran dan
Terjemahannya. (Bandung: C.V Gema Risalah Press, 1993).
Yusuf, H. Mahfud, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Al Qur’an, 1989).
Page 66
LAMPIRAN A:
1. Jadwal Penelitian
2. Daftar Ulama Yang Dimintai Pendapat
Page 67
JADWAL PENELITIAN EKSPERIMEN
PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MAN
LASEM
NO TANGGAL KEGIATAN URAIAN WAKTU KET.
1 25-04-2011
MELAKUKAN PRETEST DENGAN SKALA AGRESIVITAS
KELOMPOK EKSPERIMEN (KELAS XI IPA-1 DAN XI IPA-2 DAN KONTROL (KELAS XI IPS-3 DAN XI IPS-6)
10.00 WIB SAMPAI 10.45 WIB (45 MENIT)
MASING-MASING KELAS
PENJELASAN TENTANG SHALAWAT FATIH
KELOMPOK EKSPERIMEN
11.00 WIB SAMPAI 11.30 WIB (30 MENIT)
DIDALAM AULA / MUSHOLA
PELAKSANAAN SHALAWAT FATIH 21 X
KELOMPOK EKSPERIMEN
30 MENIT DI DALAM AULA / MUSHOLA
2
26-04-2011 SAMPAI 01-05-2011
MEMBACA SHALAWAT FATIH 21 X
KELOMPOK EKSPERIMEN
JAM 11.00 WIB SAMPAI 11.30 WIB (30 MENIT)
DI DALAM MUSHOLA
DISKUSI TENTANG PENGALAMAN SHALAWAT FATIH
KELOMPOK EKSPERIMEN
11.30 WIB SAMPAI 12.00 WIB (30 MENIT)
DI DALAM MUSHOLA
4 02-05-2011
MELAKUKAN POSTTEST DENGAN SKALA AGRESIVITAS
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
08.30 WIB SAMPAI 09.15 WIB
DIDALAM AULA / MASING-MASING KELAS
Page 68
DAFTAR ULAMA
NO NAMA KETERANGAN
1 K.H Abdul Rozaq Iman Mursyid Tarekat At-Tijaniyah Kab. Rembang
2 K.H Drs Dzikron Abdullah Pengasuh P. P Addainuriyah-2 Semarang
3 K. H Soleh Basmalah Pengasuh P. P Darussalam Jatibarang - Brebes
Page 69
LAMPIRAN B:
3. Skala Agresivitas
4. Skor Skala Agresivitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
5. Skor Skala Agresivitas Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Page 70
IDENTITAS DIRI
1. Nama : ..........................................................................................
2. Kelas : ..........................................................................................
3. Jenis Kelamin : ..........................................................................................
4. Usia : ..........................................................................................
PETUNJUK
Berikut ini disajikan sejumlah pertanyaan mengenai perilaku. Bacalah
setiap pernyataan dengan cermat kemudian anda dipersilakan untuk memilih satu
tanggapan untuk setiap nomor, yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri
anda sendiri dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan yang disediakan
yaitu;
SS : Bila anda sangat sesuai dengan pernyataan
S : Bila anda sesuai dengan pernyataan
TS : Bila anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS : Bila anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan
Seumpama anda pernyataan yang secara kenyataan anda belum
memahaminya, anda dapat membayangkan anda suatu saat anda mengalaminya
dan memperkirakan reaksi anda terhadap hal tersebut.
Karena skala ini bukan merupakan suatu tes, sehingga tidak ada tanggapan
yang dianggap salah, asalkan tanggapan tersebut cocok/sesuai dengan keadaan
diri anda yang sebenarnya. Kami menjamin kerahasiaan identitas anda dan
jawaban anda. Oleh karena itu kesungguhan dan kejujuran anda sangat
diharapkan demi kualitas hasil penelitian ini, untuk itu kami menyampaikan
terima kasih. Selamat mengerjakan.
N
O
PENYATAAN SS S TS STS
1 Saya ancam (dengan kata-kata) orang yang
menentang saya
Page 71
2 Meskipun seorang teman bicara dengan kata-kata
kasar kepada saya, saya akan tetap menjawab
dengan bahasa halus
3 Saya ajak teman saya untuk menjauhi orang yang
saya benci
4 Saya sembunyikan barang milik teman agar teman
tersebut kebingungan mencarinya
5 Jika seorang teman memaki saya, maka saya akan
membalasnya
6 Akan saya kritik dengan kata-kata yang tegas,
orang-orang yang tidak sesuai dengan pemikiran
saya
7 Saya lebih suka menasehati daripada memarahi
teman-teman yang suka bicara keras
8 Saya musuhi juga orang-orang yang berteman
dengan musuh saya
9 Siapapun yang mengejek saya, akan saya jadikan
musuh
10 Jika ada seorang guru yang membenci saya, saya
malas untuk mendengarkan apa yang disampaikan
guru tersebut
11 Kalau sedang iseng, saya akan jawab pertanyaan
dari teman-teman dengan seenaknya
12 Jika seorang teman menampar saya , maka saya
akan membalasnya
13 Saya merasa tidak sampai hati untuk menjelek-
jelekan seorang teman di depan orang lain,
meskipun dia telah menyakiti hati saya
14 Saya hempaskan pintu bila jengkel
15 Saya akan cemooh hasil pekerjaan teman yang
Page 72
saya anggap tidak bermutu
16 Apabila ada teman yang saya benci akan
mendahului saya, maka saya beri kesempatan
padanya untuk mendahului saya meskipun
jalannya sempit
17 Saya olok-olok orang yang melakukan hal-hal
yang saya anggap bodoh
18 Akan saya permalukan orang yang telah
mempermalukan saya
19 Jika saya bergurau dengan teman, saya gunakan
kata-kata kasar biar kelihatan akrab
20 Saya senggol orang dengan sengaja untuk
mengganggu
21 Jika ada siswa baru angkuh, maka saya buat suatu
jebakan agar siswa baru terkena jebakan tersebut
ditertawakan oleh teman-teman lain
22 Bila saya merasa dicurangi oleh lawan dalam
sebuah permainan, maka saya tidak akan
membalas kecurangan tersebut
23 Saya akan marah bila ada orang yang mengganggu
saya
24 Saya akan cemberut bila bertemu orang yang saya
benci
25 Meskipun saya harus menempuh jalan kekerasan
untuk memperoleh hak saya, maka tetap saya
lakukan
26 Saya sangat membenci orang yang mencela saya
27 Meskipun hati saya dibuat jengkel oleh seorang
teman, saya tidak bicara kasar terhadap teman saya
tersebut
Page 73
28 Ketika sedang kesal, saya menjadi sangat mudah
marah pada orang di sekitar saya
29 Saya hentikan pembicaraan saya dengan ekspresi
marah bila pembicaraan saya tersebut disanggah
orang lain
30 Jika dipanas-panasi, bisa jadi saya akan memukul
orang lain
31 Saya akan memandang dengan mata melotot pada
orang yang menginjak kaki saya walaupun tidak
sengaja
32 Saya akan mengucapkan sumpah serapah bila
kemarahan saya memuncak
33 Sebetulnya saya tidak suka bertengkar tetapi
seandaiknya ada teman yang memulai, akan saya
serang terlebih dahulu
34 Saya bantah perkataan orang lain dengan keras
35 Saya akan memalingkan wajah bila bertemu orang
yang saya benci
36 Saya benci terhadap orang yang menentang
pendapat saya
37 Saya akan berbicara dengan kata-kata yang pedas
bila ada orang yang menyakiti hati saya
38 Seandainya ada teman yang takut pada suatu benda
(misalnya: ular-ularan, cicak atau benda lain) saya
takut-takuti teman itu dengan benda tersebut
39 Bila ada seorang guru yang tidak enak dalam
mengajar, saya ganggu dia dengan perbuatan iseng
40 Bila orang lain tidak meluluskan permintaan saya,
maka saya cenderung memaksanya agar mau
meluluskanya
Page 74
41 Saya akan tertawa jika melihat teman salah
mengerjakan perintah guru
42 Saya akan menolong seseorang yang terkena
musibah meskipun dia saya benci
Page 75
LAMPIRAN DATA PRETEST KELOMPOK KONTROL
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
A 2 1 1 1 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 1 2 3 2 92
B 1 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 86
C 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 4 1 3 3 1 1 2 3 1 1 2 2 3 3 1 1 1 1 69
D 1 3 2 1 4 2 1 1 2 2 4 4 1 1 1 4 1 3 1 2 1 3 4 2 1 3 3 2 1 2 2 2 1 3 1 3 1 4 1 1 2 1 85
E 1 2 1 1 1 4 2 1 1 3 4 3 2 1 3 1 2 2 3 3 1 4 1 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 3 2 2 88
F 1 2 1 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 95
G 3 3 2 1 3 4 3 1 2 2 3 4 4 1 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 2 1 3 2 3 2 4 3 2 3 2 1 10
4
H 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 1 92
I 3 1 2 1 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 85
J 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 75
K 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 1 2 4 2 3 2 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 76
L 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 77
M 2 3 2 2 3 3 2 1 1 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 10
0
N 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 2 91
O 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 10
3
P 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 96
Q 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 11
9
R 3 1 2 1 3 3 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 4 1 1 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 89
S 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 91
T 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 10
0
Page 76
U 1 2 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 3 3 1 4 1 3 1 2 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 88
V 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 1 2 2 1 4 4 3 3 3 4 4 1 1 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 1 85
W 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 89
X 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 1 3 2 3 1 1 2 1 1 3 3 2 1 3 1 2 4 1 86
Y 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2 1 3 2 2 1 3 3 1 1 4 3 81
Z 3 3 2 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 10
9
AA 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 1 2 3 2 95
AB 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 71
AC 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 10
5
AD 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 4 3 2 2 1 1 3 3 2 1 2 2 3 3 1 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 94
AE 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 4 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 4 2 89
AF 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 99
AG 1 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 2 2 90
AH 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 82
AI 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 4 1 3 3 3 3 3 3 1 3 11
4
AJ 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 88
AK 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 88
AL 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 4 1 1 1 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 92
AM 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 1 1 2 2 77
AN 3 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 3 3 2 1 2 3 4 1 3 1 1 3 4 3 3 1 1 2 2 2 1 3 2 4 1 4 1 1 1 2 1 86
AO 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 2 4 94
AP 4 1 3 1 4 1 1 1 4 1 4 4 1 4 1 1 1 4 3 1 1 1 3 2 4 3 1 3 3 3 3 1 4 1 2 1 4 1 1 2 1 1 91
AQ 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 10
0
AR 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 82
Page 77
AS 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 10
2
AT 3 3 2 1 4 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 4 3 1 3 2 3 1 1 3 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 4 88
AU 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 4 10
9
AV 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 3 2 1 4 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 1 1 1 3 2 90
AW 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 3 2 3 2 1 4 4 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 70
AX 3 2 1 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 3 2 4 1 2 1 1 2 1 3 2 3 2 1 2 1 1 88
AY 4 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 1 2 2 1 97
AZ 4 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 3 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 10
0
AAA 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 4 2 4 4 4 1 1 2 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 73
AAB 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 1 2 1 1 2 2 3 3 4 3 1 3 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 74
AAC 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 4 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 3 4 3 2 1 2 2 1 2 3 2 3 1 1 2 2 88
AAD 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 3 86
AAE 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 2 3 3 3 2 1 1 3 2 83
AAF 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 3 2 1 1 3 2 81
AAG 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 4 2 1 4 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 75
AAH 4 3 3 1 4 3 2 1 3 2 3 4 1 3 2 3 3 4 1 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 1 2 2 4 1 3 1 4 1 2 1 2 1 10
7
Page 78
LAMPIRAN DATA PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
A 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 99
B 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 3 3 1 3 2 4 2 1 2 1 3 2 3 1 3 3 2 4 4 1 10
2
C 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 11
0
D 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 88
E 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 1 3 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 4 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 71
F 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 88
G 2 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 1 1 3 2 3 2 4 3 1 1 2 3 2 1 2 3 4 10
2
H 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 2 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 10
5
I 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 89
J 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 4 4 3 4 2 3 3 3 1 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 1 98
K 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 2 2 2 2 2 1 1 3 2 4 4 2 4 1 4 3 2 2 1 3 2 4 1 2 2 2 4 2 2 97
L 3 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 1 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 86
M 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 1 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 77
N 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 91
O 3 3 2 2 3 3 3 1 2 1 2 3 2 1 1 1 3 2 1 4 2 2 4 3 4 3 2 4 3 1 1 2 2 1 3 2 3 1 1 2 3 1 93
P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 88
Q 1 2 3 2 1 1 3 1 2 1 2 3 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 4 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 75
R 1 3 3 2 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 1 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 94
S 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 4 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 3 78
T 1 2 3 2 1 1 1 1 2 1 4 3 1 4 1 1 3 1 3 1 2 1 3 4 3 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 1 2 2 3 3 2 1 90
U 1 3 3 3 3 2 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 4 2 3 3 2 2 3 2 85
Page 79
V 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 4 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 89
W 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 85
X 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 93
Y 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 88
Z 1 2 3 2 2 3 1 1 2 1 3 3 1 2 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 92
AA 2 4 2 2 2 1 2 2 3 1 1 3 1 4 1 1 3 3 2 1 1 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 99
AB 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 4 3 3 2 1 2 3 1 3 2 1 3 4 4 1 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 10
9
AC 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 10
2
AD 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 90
AE 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 1 2 3 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 93
AF 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 1 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 95
AG 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 94
AH 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 10
2
AI 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 10
7
AJ 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 1 3 4 2 4 4 3 4 3 1 1 4 4 2 2 1 12
0
AK 3 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 4 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 10
8
AL 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2 1 2 1 1 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 93
AM 2 1 3 2 1 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 4 1 3 4 4 3 2 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 99
AN 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 96
AO 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 95
AP 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 3 80
AQ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 95
AR 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 1 3 4 2 2 4 1 4 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 93
Page 80
AS 1 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 76
AT 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 85
AU 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 84
AV 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 82
AW 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 10
2
AX 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 1 1 1 3 3 1 3 2 1 2 2 4 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 3 2 1 2 1 2 3 2 91
AY 2 3 3 2 2 3 1 1 2 3 4 2 2 4 1 2 3 2 1 3 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 94
AZ 1 2 3 2 3 1 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 3 4 1 1 1 3 4 4 3 4 4 4 3 1 2 4 2 1 4 2 4 2 2 1 2 2 10
3
AAA 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 10
6
AAB 1 3 2 2 3 1 2 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 4 1 2 1 3 4 4 3 4 4 4 3 1 2 4 2 1 4 2 4 2 2 2 3 2 10
8
AAC 2 2 3 2 1 3 2 1 2 1 3 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 3 76
AAD 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 10
2
AAE 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 1 1 1 3 12
3
AAF 3 3 4 2 4 3 1 1 2 4 4 4 1 1 1 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 3 4 4 3 2 2 1 2 1 4 2 4 3 3 4 4 2 11
9
AAG 2 2 3 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 84
AAH 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 2 10
9
Page 81
LAMPIRAN DATA POSTEST KELOMPOK KONTROL
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
A 2 1 1 1 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 10
1
B 1 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 85
C 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 4 1 3 3 1 1 2 3 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 73
D 1 3 2 1 4 2 1 1 2 2 4 4 1 1 1 4 1 3 1 2 1 3 4 2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 4 1 1 2 2 88
E 1 2 1 1 1 4 2 1 1 3 4 3 2 1 3 1 2 2 3 3 1 4 1 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 3 2 2 88
F 1 2 1 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 95
G 3 3 2 1 3 4 3 1 2 2 3 4 4 1 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 2 1 3 2 3 2 4 3 2 3 2 1 10
4
H 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 96
I 3 1 2 1 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 85
J 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 75
K 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 1 2 4 2 3 2 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 76
L 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 81
M 2 3 2 2 3 3 2 1 1 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 1 2 2 2 99
N 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 2 91
O 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 10
3
P 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 99
Q 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 11
9
R 3 1 2 1 3 3 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 4 1 1 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 1 2 2 4 2 3 2 2 2 1 2 3 2 92
S 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 91
T 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 10
0
Page 82
U 1 2 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 3 3 1 4 1 3 1 2 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 88
V 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 1 2 2 1 4 4 3 3 3 4 4 1 1 3 3 2 1 2 3 2 1 1 1 1 89
W 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 89
X 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 1 3 2 3 1 1 2 3 1 3 3 2 1 3 1 2 4 1 88
Y 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 1 3 3 1 1 4 3 83
Z 3 3 2 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 10
9
AA 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 1 1 2 3 2 96
AB 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 73
AC 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 10
6
AD 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 4 3 2 2 1 1 3 3 2 1 2 2 3 3 1 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 94
AE 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 4 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 4 2 91
AF 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 10
0
AG 1 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 2 2 92
AH 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 83
AI 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 4 1 3 3 3 3 3 3 1 3 11
4
AJ 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 89
AK 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 88
AL 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 4 1 1 1 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 95
AM 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 1 1 2 2 77
AN 3 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 3 3 2 1 2 3 4 1 3 1 1 3 4 3 3 1 1 2 2 2 1 3 2 4 1 4 1 3 1 2 1 88
AO 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 2 4 94
AP 4 1 3 1 4 1 1 1 4 1 4 4 1 4 1 1 1 4 3 1 1 1 3 2 4 3 1 3 3 3 3 1 4 1 2 1 4 1 3 2 1 1 93
AQ 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 10
1
Page 83
AR 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 1 84
AS 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 10
3
AT 3 3 2 1 4 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 4 3 1 3 2 3 1 1 3 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 4 90
AU 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 11
0
AV 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 3 2 1 4 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 1 3 1 3 2 92
AW 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 3 2 3 2 1 4 4 2 3 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 1 74
AX 3 2 1 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 3 2 4 1 2 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 91
AY 4 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 1 99
AZ 4 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 97
AAA 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 4 2 4 4 4 1 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 1 81
AAB 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 1 2 1 1 2 2 3 3 4 3 1 3 2 1 3 2 1 1 3 3 2 3 3 3 1 2 84
AAC 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 4 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 3 4 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 1 2 2 92
AAD 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 2 3 89
AAE 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 86
AAF 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 84
AAG 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 4 2 1 4 3 3 2 3 3 1 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 88
AAH 4 3 3 1 4 3 2 1 3 2 3 4 1 3 2 3 3 4 1 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 10
3
Page 84
LAMPIRAN DATA POSTEST KELOMPOK KONTROL
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
A 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 3 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 72
B 3 3 1 3 3 2 2 1 1 3 3 4 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 3 2 1 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 89
C 3 3 2 1 1 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 94
D 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 82
E 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 61
F 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 83
G 2 2 1 2 3 3 1 1 1 2 3 3 4 3 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 1 1 1 2 3 2 4 3 1 1 2 3 2 1 2 1 2 90
H 3 3 2 1 2 4 2 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 94
I 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 1 1 2 82
J 3 1 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 89
K 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 4 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 82
L 3 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 3 2 1 78
M 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 69
N 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 90
O 3 3 2 2 3 3 3 1 1 1 2 3 2 1 1 1 3 2 1 4 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 80
P 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 2 84
Q 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 64
R 1 3 1 2 3 1 2 1 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 86
S 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 4 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 73
T 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 1 4 1 1 1 1 3 1 2 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 68
U 1 3 1 3 3 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 76
V 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 4 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 84
Page 85
W 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 1 3 2 3 2 1 1 1 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 73
X 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 88
Y 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 83
Z 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 3 3 1 2 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 73
AA 2 4 2 2 2 1 2 2 3 1 1 3 1 4 1 1 1 3 2 1 1 3 3 3 3 2 1 1 3 3 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 80
AB 2 3 3 1 2 2 3 2 1 1 4 3 3 2 1 2 1 1 3 2 1 3 4 4 1 3 1 2 3 3 4 1 1 1 2 3 2 2 3 2 3 1 92
AC 2 2 2 1 2 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 92
AD 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 80
AE 1 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 87
AF 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 1 3 1 2 2 1 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 85
AG 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 1 87
AH 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 93
AI 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 10
1
AJ 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 1 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 2 1 10
5
AK 3 2 2 1 3 1 1 2 2 2 3 4 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 96
AL 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 3 3 1 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 83
AM 2 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 2 1 3 3 3 3 2 1 1 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 84
AN 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 90
AO 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 85
AP 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 69
AQ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 94
AR 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 1 3 3 2 2 4 1 4 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 92
AS 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 57
AT 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 76
Page 86
AU 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 74
AV 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 73
AW 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 76
AX 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 76
AY 2 2 1 1 2 3 1 1 1 3 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 76
AZ 1 2 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 61
AAA 1 3 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 73
AAB 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 3 2 78
AAC 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 59
AAD 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 91
AAE 4 4 4 1 3 3 1 4 3 4 3 3 3 1 1 1 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 98
AAF 2 3 2 1 2 3 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 3 2 2 3 1 4 4 1 3 4 4 3 2 2 1 2 1 3 2 3 3 3 4 4 2 95
AAG 2 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 79
AAH 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 96
Page 87
LAMPIRAN C:
1. Hasil Uji Normalitas
2. Hasil Uji Homoginitas
Page 88
HASIL UJI NORMALITAS PRETEST SKALA AGRESIVITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KONTROL EKSPERIMEN
N 60 60
Normal Parameters(a,b) Mean 89,9833 94,4500
Std. Deviation 10,94283 11,21202
Most Extreme Differences
Absolute ,094 ,080
Positive ,094 ,080
Negative -,074 -,050
Kolmogorov-Smirnov Z ,725 ,623
Asymp. Sig. (2-tailed) ,670 ,832
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Page 89
HASIL UJI HOMOGINITAS PRETEST SKALA AGRESIVITAS
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,074 1 118 ,785
ANOVA
nilai
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 598,533 1 598,533 4,877 ,029
Within Groups 14481,833 118 122,727
Total 15080,367 119
Page 90
LAMPIRAN D:
1. Hasil Uji T
Page 91
HASIL UJI-T EKSPERIMEN SHALAWAT FATIH TERHADAP
AGRESIVITAS SISWA MAN LASEM
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean
Pair 1 GainTotalKontrol -1,8167 60 2,80128 ,36164
GainTotalEksperimen 12,4500 60 8,04105 1,03810
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 GainTotalKontrol & GainTotalEksperimen 60 -,179 ,171
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
GainTotalKontrol - GainTotalEksperimen
-14,266
67 8,97618
1,15882
-16,585
46
-11,947
87
-12,311
59 ,000
Page 92
LAMPIRAN E:
1. Surat Izin Research dari Fakultas Ushuluddin
2. Surat Kekerangan Research dari MAN Lasem
Page 95
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Zainul Muttaqin
NIM : 4104020
Tempat Lahir : Rembang
Tanggal Lahir : 03 Agustus 1983
Alamat : Desa Bonang RT 04 RW 02 Lasem Rembang
JENJANG PENDIDIKAN
1. SD N 02 Bonang
2. MTs N Lasem
3. MAN Lasem
4. D. 1 Jurusan Teknik dan Informatika Komputer
5. S. 1 IAIN Walisongo Semarang Fakultas Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan
Psikoterapi
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Departemen Pengkaderan PMII Rayon Ushuluddin IAIN Walisongo
Semarang 2005-2006.
2. Koordinator Departemen Pengkaderan PMII Rayon Ushuluddin IAIN
Walisongo Semarang periode 2006-2007.
3. Sektretaris Umum Badan Eksekutif Masasiswa Jurusan Tasawuf dan
Psikoterapi periode 2006-2007.
4. Pengurus Jam’iyah Hamalatul Qur’an periode 2006-2007.
5. Ketua GAMANELA periode 2005-2006.
6. Ketua Panti Asuhan Arrodiyah Sambiroto Tembalang Semarang tahun 2009
sampai sekarang.