PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB I PENDAHULUAN PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASANDAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAPBIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN
PROYEK
TESIS
BAB I
PENDAHULUAN
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek konstruksi tidak hanya berupa pembangunan baru yang dimulai
dari awal melainkan dapat juga berupa proyek renovasi ataupun perluasan
bangunan yang telah ada. Tentunya antara proyek satu dengan proyek lainnya
tidak ada yang identik, baik dari segi metode pelaksanaan, sumber daya yang
dibutuhkan, maupun kendala atau risiko-risiko yang akan dihadapi. Salah satu
proyek konstruksi yang sedang berkembang pesat di Bali adalah pembangunan
hotel dan villa. Ini tidak lepas dikarenakan Bali sebagai salah satu destinasi
pariwisata favorit di dunia. Berdasarkan data BPS Provinsi Bali (2012),
kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke Bali meningkat dari tahun ke
tahun. Pertumbuhan kunjungan wisatawan tersebut selaras dengan peningkatan
kebutuhan akomodasi wisatawan, salah satunya adalah hotel. Oleh karena itu,
untuk bersaing dengan hotel-hotel baru yang mulai bermunculan, hotel-hotel yang
telah lama beroperasi berusaha meningkatkan kapasitas huniannya menjadi lebih
banyak dan memiliki fasilitas yang lebih banyak dari sebelumnya. Untuk itu,
pemilik hotel-hotel tersebut melakukan renovasi maupun perluasan (extension)
untuk meningkatkan daya tampung dan meningkatkan fasilitas hotelnya.
Extension merupakan perluasan bangunan yang telah ada (eksisting) baik
secara vertikal dengan bangunan bertingkat maupun horizontal dengan perluasan
area (Rachman, 2013), sedangkan renovasi merupakan kegiatan yang dilakukan
2
untuk memperbarui, memperbaiki, atau mengganti sebagian bangunan eksisting
untuk mencapai kondisi yang lebih baik (Prasasti, 2012). Perbedaan mendasar
antara renovasi dengan perluasan dapat ditinjau dari segi luasan bangunan fisik
hotel. Renovasi tidak mengubah luasan bangunan eksisting, sementara perluasan
(ekstension) akan menambah luasan bangunan di luar area bangunan eksisting.
Seperti proyek konstruksi pada umumnya, proyek konstruksi renovasi
maupun perluasan (extension) juga memiliki banyak risiko. Menurut Wideman
(1992) dalam Husen (2011), risiko proyek adalah efek kumulasi dari peluang
kejadian yang tidak pasti, yang mempengaruhi sasaran dan tujuan proyek. Pada
setiap tahapan proyek baik itu perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaan
dan operasional tidak terlepas dari berbagai risiko dan ketidakpastian yang
mempengaruhi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pada proyek konstruksi,
masing-masing tiga target utama yaitu biaya, waktu dan kualitas akan cenderung
memiliki risiko dan ketidakpastian (Smith, et al, 2006). Risiko tersebut dapat
memberi dampak postif maupun dampak negatif bagi suatu proyek. Menurut
Royer (2000) dalam Marco dan Thaheem (2014), manajemen risiko merupakan
hal yang sangat vital dan penting untuk manajer proyek. Jika risiko tidak dikelola
dengan baik, maka dapat menyebabkan kegagalan proyek.
Pada proyek renovasi maupun perluasan hotel eksisting, risiko yang
biasanya muncul adalah sulitnya aktivitas konstruksi dan akses material untuk
masuk ke proyek, dikarenakan operasional hotel eksisting masih berjalan. Pada
umumnya, pemilik hotel tetap menginginkan agar aktivitas operasional hotel
eksisting tetap berjalan seperti biasa walaupun sedang berlangsung aktivitas
3
konstruksi untuk perluasan atau renovasi hotel tersebut. Ini merupakan suatu
tantangan bagi manajer proyek maupun manajemen konstruksi untuk melakukan
manajemen risiko sehingga dapat meminimalkan dampak dari risiko yang akan
terjadi di proyek renovasi hotel tersebut agar tidak menganggu aktivitas proyek
secara keseluruhan dan juga tidak mengganggu aktivitas operasional hotel
eksisting, sehingga biaya, mutu, dan waktu yang telah direncanakan dapat
terpenuhi. Tentunya harus diidentifikasi terlebih dahulu risiko yang dapat terjadi
pada suatu proyek renovasi. Identifikasi risiko dilakukan agar risiko yang dinilai
dan dievaluasi dapat diketahui dan dapat diidentifikasi serta ditangani (Husen,
2011). Proses identifikasi risiko dapat dilakukan berdasarkan studi literatur dan
pengembangan risiko-risiko yang sesuai dengan konteks studi kasus ini.
Pada penelitian terdahulu oleh Dharmika (2014), proses identifikasi risiko
dilakukan berdasarkan guidelines dari literatur Godfrey (1996) yang
diimplementasikan pada sebuah studi kasus. Penelitian pada proyek renovasi ini
masih sangat terbatas jumlahnya. Pada penelitian ini juga akan dilakukan
identifikasi risiko yang terjadi pada proyek-proyek renovasi dan perluasan hotel,
namun akan diambil berdasarkan pengalaman dari pihak-pihak yang sedang atau
pernah menangani proyek tersebut. Sehingga diharapkan dengan pengalaman
manajer proyek ataupun pihak-pihak yang pernah terlibat dalam proyek renovasi
dan perluasan hotel akan dapat memberikan rujukan dalam proses identifikasi
risiko-risiko yang perlu dikelola, sehingga ke depannya dapat diaplikasikan
pengelolaan risiko untuk proyek semacam ini. Selanjutnya dari risiko-risiko yang
4
teridentifikasi akan diuji seberapa besar pengaruhnya terhadap biaya, mutu, dan
waktu pelaksanaan proyek.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Risiko-risiko apa sajakah yang teridentifikasi pada pelaksanaan proyek-
proyek renovasi dan perluasan hotel?
2. Risiko-risiko apa sajakah yang termasuk dalam kategori dominan (major
risk) dalam proyek renovasi dan perluasan hotel?
3. Bagaimanakah pengaruh risiko-risiko dominan tersebut terhadap biaya,
mutu, dan waktu pelaksanaan proyek?
4. Tindakan apakah yang sebaiknya dilakukan sebagai mitigasi terhadap
risiko-risiko dominan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui risiko-risiko yang teridentifikasi pada pelaksanaan proyek-
proyek renovasi dan perluasan hotel.
2. Mengetahui risiko-risiko yang termasuk dalam kategori dominan (major
risk) dalam proyek renovasi dan perluasan hotel.
5
3. Mengetahui pengaruh risiko-risiko dominan tersebut terhadap biaya, mutu,
dan waktu pelaksanaan proyek.
4. Mengetahui tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan sebagai mitigasi
terhadap risiko pada proyek-proyek renovasi dan perluasan hotel.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat umum khususnya pihak-pihak yang berkecimpung di dunia
konstruksi, melalui penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
risiko-risiko yang terjadi pada proyek renovasi dan perluasan hotel eksisting
serta pengaruh risiko-risiko tersebut terhadap biaya, mutu, dan waktu
pelaksanaan proyek. Kemudian dapat memberikan informasi mengenai
tindakan yang sebaiknya dilakukan sebagai mitigasi terhadap risiko-risiko
dominan pada proyek renovasi dan perluasan hotel.
2. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat memberikan suatu kajian ilmiah serta
dapat menjadi pedoman dan bahan untuk penelitian-penelitian sejenis.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa batasan penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden yang sedang atau
pernah terlibat pada proyek renovasi dan perluasan hotel di Bali.
2. Risiko sisa (residual risk) setelah tindakan mitigasi risiko tidak ditinjau.
3. Pada penelitian ini tidak ditinjau nilai proyek atupun kelas hotel.