PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN KENDARAAN BERMOTOR DAN RETRIBUSI TRAYEK TERHADAP PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG RISKA UTAMA 080420103250 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2015 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang baik secara parsial maupun simultan.Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan Retribusi parkir umum dan khusus berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian menunjukkan t hitung sebesar 2.214 > t tabel 2.0301 dengan nilai sig 0,034. Karena nilai sig 0,034 < 0,05. Retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian menunjukkan t hitung sebesar 2.538 > t tabel 2.0301 dengan nilai sig 0,016. Karena nilai sig 0,016 < 0,05 Retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian menunjukkan t hitung sebesar 2.186 > t tabel 2.0301 dengan nilai sig 0,036. Karena nilai sig 0,036 < 0,05. Retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian menunjukkan probabiliti signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,018 dan nilai F hitung 3.865 > F tabel 2,90. Kata kunci: Retribusi parkir umum dan khusus, uji kelayakan kendaraan bermotor, trayek, pendapatan
17
Embed
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Berdasarkan gambar pengujian normalitas (Normal Probabilty
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN
KENDARAAN BERMOTOR DAN RETRIBUSI TRAYEK TERHADAP
PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA TANJUNGPINANG
RISKA UTAMA
080420103250
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2015
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh retribusi parkir
umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek
terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang baik secara parsial maupun simultan.Jenis penelitian adalah
penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data
dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis yang
digunakan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian
hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan Retribusi parkir umum dan khusus
berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar
2.214 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,034. Karena nilai sig 0,034 < 0,05.
Retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil
penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.538 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,016.
Karena nilai sig 0,016 < 0,05 Retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil
penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.186 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,036.
Karena nilai sig 0,036 < 0,05. Retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang
karena hasil penelitian menunjukkan probabiliti signifikan lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,018 dan nilai Fhitung 3.865 > Ftabel 2,90.
Kata kunci: Retribusi parkir umum dan khusus, uji kelayakan kendaraan
bermotor, trayek, pendapatan
1. Pendahuluan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang merupakan
salah satu dinas yang memungut retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau Badan. Retribusi parkir, retribusi uji kelayakan
kendaraan bermotor dan retribusi trayek merupakan kontribusi utama penerimaan
retribusi daerah yang berasal dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang. Atas dasar pemungutan retribusi ini, retribusi daerah
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang melalui
Retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek
mengalami peningkatan karena penggunaan parkir dan penggunaan kendaraan
bermotor untuk saat ini sangat berkembang pesat sehingga secara langsung
membawa pengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang
Dengan demikian atas dasar latar belakang tersebut penulis tertarik mengkaji
lebih mendalam tentang retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek guna mengetahui sejauh mana pengaruhnya
terhadap pendapatan daerah dengan judul penelitian “Pengaruh Retribusi
Parkir, Retribusi Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor dan Retribusi Trayek
Terhadap Pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Tanjungpinang”.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis uraikan di atas maka
perumusan masalahnya adalah apakah retribusi parkir berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang,
Apakah retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang,
Apakah retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang, Apakah retribusi parkir, retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh retribusi
parkir terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang. Untuk mengetahui pengaruh retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang. Untuk mengetahui pengaruh retribusi trayek terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang. Untuk
mengetahui pengaruh retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor
dan retribusi trayek terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang.
2. Landasan Teori
a. Pengelolaan Penerimaan Daerah
Pendapatan daerah adalah semua hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Jadi pendapatan daerah secara lebih luas dapat
diidentifikasikan sebagai semua penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas
dana dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
daerah, yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. (Anis Sri
Rahayu, 2010:294)
b. Retribusi
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2012
Retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
Badan. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan
perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,
termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. Besarnya retribusi yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan
tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan penggunaan
jasa (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
c. Retribusi Jasa Umum
Menurut Siahaan, P, Marihot (2005:437) yang menjadi Subjek Retribusi Jasa
Umum adalah orang atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa
umum yang bersangkutan. Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam pasal 109 menyatakan Objek
Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
d. Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Jasa Usaha adalah Rerribusi atas jasa yang disediakan oleh
pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya
dapat disediakan oeh swasta. Dengan prinsip komersial meliputi pelayanan
dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan
secara optimal oleh pemerintah daerah dan belum memadai disediakan oleh pihak
swasta. Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah dalam pasal 126 menyatakan bahwa objek Retribusi Jasa Usaha
adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut
prinsip komersial yang meliputi pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan
kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau pelayanan
oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak
swasta.
e. Retribusi Perizinan Tertentu
Retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian
izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan,
pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu
guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah dalam pasal 140 menyatakan bahwa Objek Retribusi Perizinan
Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada
orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan
atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
menjaga kelestarian lingkungan
f. Pendapatan Asli Daerah
Menurut Abdul Halim (2004:94), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sektor pendapatan daerah memegang peranan yang
sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah
dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah.
3. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya. Sumber data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Adapun data sekunder
yang digunakana didalam penelitian ini adalah berupa laporan retribusi parkir
umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor,
retribusi trayek dan pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang selama 36 Bulan yaitu Periode Januari 2011-
Desember 2013. Prosedur pengumpulan data adalah dengan cara wawancara,
observasi dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan alat bantu software statistik spss versi
20. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi dengan terlebih dahulu
melakukan pengujian statistik deskriptif.
4. Hasil Penelitian
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
a) Grafik P-Plot
Gambar 4.4.
Pengujian Normalitas (Normal Probabilty Plot)
Berdasarkan gambar pengujian normalitas (Normal Probabilty Plot) diatas
menunjukkan titik-titik plot berada dan mengikuti garis diagonal, sehingga dapat
disimpulkan variabel dalam penelitian ini yaitu retribusi parkir umum dan khusus,
retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berdistribusi
normal dan layak untuk dilanjutkan ke uji regresi selanjutnya.
b) Grafik Histogram
Gambar 4.5.
Pengujian Normalitas (Grafik Histogram)
Sumber: Data penelitian diolah
Berdasarkan gambar histogram diatas menunjukkan bahwa data penelitian
yaitu retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek terdistribusi normal yang mana ditunjukkan dengan
grafik histogram tidak mengalami kemencengan baik kekiri maupun kekanan,
atau dengan kata lain grafik dalam keadaan seimbang, sehingga dapat disimpulkan
variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan ke uji
regresi selanjutnya.
c) Kolmogorov Smirnov
Tabel 4.4.
Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 11375,94904972 Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,083 Negative -,077
Test Statistic ,083 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
c
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Asymp Sig (2-tailed) untuk
variable retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek 0,200 > 0,05 dan hal ini menunjukkan data
berdistribusi normal. Dan dapat disimpulkan variabel dalam penelitian ini yaitu
retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan
retribusi trayek berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan ke uji regresi
selanjutnya.
2) Uji Multikolonieritas
Tabel 4.5.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,808 1,238
X2 ,393 2,543
X3 ,395 2,533
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data penelitian diolah
Dari table diatas diketahui bahwa nilai tolerance semua variable independen
yaitu retribusi parkir umum dan khusus 0,808, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor 0,393 dan retribusi trayek 0,395 > 0,10 sedangkan nilai VIF variable
independen yaitu retribusi parkir umum dan khusus 1,238, retribusi uji kelayakan
kendaraan bermotor 2,543 dan retribusi trayek 2,533 < 10. Dari hasil nilai
tolerance dan VIF tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
multikolonieritas.
3) Uji Autokorelasi
Tabel 4.6.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,716a ,513 ,197 11897,252 1,832
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data penelitian diolah
Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan tidak adanya autokorelasi dengan
nilai hitung Durbin Watson sebesar 1.832 atau mendekati dan berada diangka 2.
4) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.6.
Hasil uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)
Sumber: Data penelitian diolah
Hasil uji heteroskedastisitas pada gambar diatas menunjukkan penyebaran titik-
titik data menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti
tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi dan layak digunakan dalam
penelitian.
b. Persamaan Regresi
Peramaan regresi linier yang diperoleh dari table diatas adalah sebagai berikut:
Y = 23.273,420 + 8.117X1 + 19.731X2 + 33.665X3+ e
Dimana:
Y = Pendapatan
X1 = Retribusi Parkir
X2 = Retribusi Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor
X3 = Retribusi Trayek
e = Faktor lain diluar model
Dari model regresi Unstandardized Coefficients tersebut diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai B Constant = 23.273,420
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variable bebas
yaitu retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek maka pendapatan akan tetap yang dilihat dari
nilai Y sebesar 23.273,420.
2) Nilai X1=8,117 = Retribusi Parkir
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan retribusi parkir
sebesar 1 satuan, maka pendapatan akan meningkat sebesar 8,117 satuan
dengan asumsi variable lain dianggap tetap.
3) Nilai X2=19,731 = Retribusi Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor sebesar 1 satuan, maka pendapatan akan
meningkat sebesar 19,731 satuan dengan asumsi variable lain dianggap tetap.
4) Nilai X3=33,665 = Retribusi Trayek
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan retribusi trayek
sebesar 1 satuan, maka pendapatan akan meningkat sebesar 33,665 satuan