i PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI MA AL- MUJAHIDIN TEMPOS TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh: IRAWATI NIM. 15.1.13.6.019 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2017
100
Embed
PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR …etheses.uinmataram.ac.id/114/1/Irawati151136019.pdfi pengaruh rasa percaya diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI MA AL- MUJAHIDIN
TEMPOS TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh:
IRAWATI NIM. 15.1.13.6.019
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2017
ii
PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI MA AL-MUJAHIDIN
TEMPOS TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
IRAWATI NIM. 15.1.13.6.019
JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM
2017
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621928-625337-634490-Fax. 625337 Mataram
PERSETUJUAN
Skripsi Irawati, NIM. 15.1.13.6.019,dengan judul “pengaruh rasa percaya
diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas X di MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui
Tabel 5.1. Daftar Sarana dan Prasarana MA Al-Mujahidin Tempos ........ 62
Tabel 5.2. Daftar Nama Guru MA Al-Mujahidin Tempos ....................... 63
Tabel 5.3. Daftar Nama Siswa MA Al-Mujahidin Tempos ...................... 64
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian ............................................. 25
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket sebelum di validitas
Lampiran 2. Tabulasi data validitas dan reliabilitas
Lampiran 3.Tabel penolong untuk validitas
Lampiran 4. Angket soheh percaya diri
Lampiran 5. Tabulasi data angket penelitian
Lampiran 6. Dokumentasi
Lampiran 7. Surat-Surat
xviii
PENGARUH RASA PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI MA AL-MUJAHIDIN
TEMPOS TAHUN AJARAN 2016/2017.
Oleh:
Irawati NIM:151.136.019
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasa percaya diri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan pendekatan ExpoFacto. Padapenelitian ini seluruh populasi sebagai sampel penelitian yaitu 25 siswa kelas X. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrument angket, wawancara, dokumentasi.UntukAnalisis validitas penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Exel dan reliabilitas peneliti m enggunakan program bantuan SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil analisa data, nilai rxy yang diperoleh adalah 0,500 sedangkan angka batas penerimaan hipotesis nol (Ho) yang terdapat pada tabel product moment pada tarif signifikan 5% dan sampel 25 adalah 0,396. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rxy >r tabel product moment (0,500> 0,396), ini berarti nilai rxy tersebutpositifdan signifikan , Karena harga r hitung lebih besar dari pada r tabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif antara rasa percaya diri terhadap hasil belajar siswa, dengan demikian maka Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kata Kunci:Percaya Diri, Hasil Belajar.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
kemampuan yang dimiliki. Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional BAB I pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Dimana tujuan dari pendidikan yaitu memanusiakan manusia
seutuhnya.Belajar menjadi titik utama keberhasilan setiap individu, lembaga
maupun masyarakat, kemajuan lembaga dan masyarakat ditentukan oleh
kemajuan individu yang mengembangkan bakat yang dimiliki dan potensi
secara optimal melalui belajar.Usaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan
tidak lepas dari peranan guru disekolah dan bagaimana menumbuhkan sikap
percaya diri pada siswa.Oleh karena itu, diperlukan usaha yang maksimal
oleh guru untuk mencapai tujuan tersebut.
Percaya diri merupakan keyakinan bahwa orang mempunyai
kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
1Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:
Sinar Grafida, 2009), h. 3.
1
2
Percaya diri juga dapat diartikan sebagai keyakinan orang atas
kemampuannya untuk menghasilkan level-level pelaksanaan yang
mempengaruhi kejadian-kejadian yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Percaya diri adalah keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk
memutuskan jalannya suatu tindakan yang dituntut untuk mengurusi situasi-
situasi yang dihadapi.2
Setiap siswa memiliki lingkungan dan latar belakang yang berbeda-
beda, sehingga hal inilah yang mempengaruhi kepribadian dan pembentukan
rasa percaya dirinya.Rasa percaya diri seseorang banyak dipengaruhi oleh
tingkat kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.Orang yang memiliki
sifat percaya diri selalu yakin pada setiap tindakan yang dikerjakannya.
Merasa bebas melakukan setiap apa yang akan dikerjakannya dan
bertanggung jawab atas apa yang pernah dikerjakan.
Hasil belajar menjadi tolok ukur bagi guru untuk menentukan berhasil
tidaknya atas apa yang telah diajarkan kepada siswa. Hasil belajar yaitu
realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
yang dimiliki seseorang.3 Sedangkan menurut pendapat lain hasil belajar
adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku
disebabkan karena ia mencapai penguasaan atau sejumlah bahan yang
2Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter, (Yogyakarta : Laks
Bang, 2011), h. 62. 3Nana Syaodih Sukamdinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandun : PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 102.
3
diberikan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat berupa
perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.4
Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupkan faktor yang berasal dari dalam individu yang meliputi: 1) faktor fisiologis (jasmani) dan, 2) faktor psikologis (tingkat kecerdasan siswa, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa). Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi: 1) faktor lingkungan sosial (keluarga, guru, teman dan masyarakat). 2) faktor lingkungan non sosial (sekolah, sarana prasarana, rumah dan lain sebagainya).5 Setiap siswa memiliki sejumlah potensi, kecakapan, kekuatan,
motivasi, persepsi, serta karakteristik fisik dan psikis yang berbeda-
beda.Keragaman karakteristik yang berbeda-beda sehingga membentuk tipe
atau pola tersendiri.Namun tidak semua siswa memiliki sifat rasa percaya diri
yang cukup, Perasaan minder, malu menyebabkan siswa kurang percaya diri,
bisa mejadi kendala dalam setiap siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung. Karena dengan rasa minder yang dimilikinya akan membuat
siswa tidak yakin atas kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya,
sehingga lebih banyak menutup diri dan kurang banyak mendapatkan
informasi langsung yang dibutuhkan. Perbedaan tingkat rasa percaya diri
yang dimiliki oleh siswa tentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa di
sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada
hari Selasa 31 Januari 2017. Peneliti amati masih banyak siswa yang kurang
percaya diri yang ditandai dengan merasa gugup, cemas, takut apabila guru
4Purwanto, Evalusi Hasil Belajar,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011), Hal.46. 5Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2011), h. 148.
4
memerintahkannya untuk maju didepan kelas untuk mengerjakan tugas
didepan kelas disaksikan teman-temannya. Hal ini membuktikan bahwa
kondisi peserta didik masih kurang percaya diri.Gejala kurang percaya diri
tampak kelihatan jelas seperti gugup saat bicara, wajah tampak pucat,
berkeringat dan gemetar.Pola pikir siswakurang berkembang karena kurang
memiliki rasa percaya diri.6
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul” Pengaruh Rasa Percaya Diri terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X diMA Al-Mujahidin Tempos
Tahun Ajaran 2016/2017”
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah semakin tinggi rasa
percaya diri dibarengi dengan semakin tinggi hasil belajar siswa pada
mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun
Ajaran 2016/2017?
2. Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini terarah dan tidak keluar dari
konteks penelitian, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai
berikut:
6 Zulhadi, Wawancara, MA Al-Mujahidin, 31 Januari 2017.
5
a. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas X MA Al-Mujahidin Tempos
Tahun Pelajaran 2016/2017.
b. Penelitian ini hanya meneliti tentang Percaya diri yang dimaksud
adalah rasa percaya diri yang dimiliki siswa ketika mengikuti proses
pembelajaran Ekonomi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
kelas X MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh rasa percaya diri terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. ManfaatPenelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
baik itu secara teoritis maupun praktis.
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat
sebagai sumbangan bagi dunia pendidikan pada umumnya dan rekan-
rekan guru di Al-Mujahidin, dan dapat memberikan informasi tentang
pengaruh rasa percaya diri terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi. Juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti
selanjutnya.
b. Secara Praktis
6
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi MA Al-
Mujahidin dengan melihat rasa percaya diri siswa dan melihat
kesiapan siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
keberhasilan belajar siswa.
D. Telaah Pustaka
Untuk menunjukkan originalitas dari penelitian ini, maka akan
dikemukakan penelitian lain yang relevan dengan variabel yang akan diteliti.
Adapun penelitian tersebut sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Beni Iswadi tentang Pengaruh
Peningkatan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Praktek Tun Up Motor Bensin di SMK Muhamdiyah Prambanan Tahun
Ajaran 2010/2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh penggunaan peningkatan percaya diri terhadap hasil belajar siswa
kelas 2 Jurusan Teknik Otomotif di SMK Muhamadiyah Prambanan,
perbedaan hasil belajar siswa antara yang diberi peningkatan kepercayaan diri
dengan yang tidak diberi kepercayaan diri pada siswa kelas 2 Jurusan Teknik
Otomotif di SMK Muhamdiyah Prambanan. Metode penelitian yang
digunakan quasi experiment design. Desain yang digunakan penelitian ini
adalah nonequivalen control group design. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tes dan angket.Tes dan angket berupa pretest dan
post-test yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kepercayaan diri post-test kelas
eksperiment = 70,36, kepercayaan diri post-test kelas kontrol=64,36, serta
7
rata-rata hasil belajar post-test kelas eksperiment= 73,75, post-test hasil
belajar kelas kontrol=68,61. Ada perbedaan kepercayaan diri kelas ekperimen
dibandingkan kelas kontrol sebesar 4,45% serta perbedaan hasil belajar kelas
eksperiment dibandingkan kelas kontrol sebesar 3,61%. Hasil uji t posttest
kepercayaan diri sebesar 2,250 dan hasil belajar sebesar 1,689, jika
dibandingkan dengan t tabel (1,689) dan diuji dengan uji pihak kanan maka t
hitung > t tabel sehingga Ho di tolak Ha diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh peningkatan kepercayaan diri terhadap hasil belajar.7
Adapun letak persamaan peneliti sekarang dengan peneliti
sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang hasil belajar. Namun letak
perbedaannya adalah peneliti terdahulu meneliti tentang pengaruh
peningkatan kepercayaan diri sedangkan peneliti sekarang meneliti tentang
pengaruh rasa percaya diri. Pendekatan yang digunakan juga berbeda, Peneliti
terdahulu menggunakan metodequasi experiment design, sedangkan peneliti
sekarang menggunakan ex post facto.Lokasi dan waktu penelitiaan yang
berbeda yaitu disekolah MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran
2016/2017.
Penelitian yang dilakukan oleh Mustofa Rifki tentang Pengaruh Rasa
Percaya Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam Almaarif
Singosari Malang Tahun Ajaran 2008.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tingkat rasa percaya diri dan prestasi belajar siswa.
7Beni Iswadi, “Pengaruh Peningkatan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Praktek Tun Up Motor Bensin di SMK Muhamdiyah Prambanan Tahun Ajaran 2010/2011”, (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2011) dalam https://www.google.com/ search diakses Tanggal 21 Februari 2017 Pukul 10.24 WITA.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berusaha untuk
mengetahui bagaimana pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar
siswa dengan mengambil sampel sebanyak 80 responden.Teknik
pengumpulan data yaitu dengan metode angket, wawancara, dokumentasi
digunakan sebagai data lengkap. Untuk pengujian instrumen menggunakan
uji Validitas dan Reliabilitas. Sedangkan untuk teknik analisis data
menggunakan metode regresi linier sederhana dengan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif atau signifikan antara rasa
percaya diri terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan t hitung
=3,15 dan t tabel= 1,99 maka t hitung > t tabel. Sedangkan nilai R Squere
sebesar 0,113 berarti bahwa variabel bebas percaya diri (X) mampu
menerangkan variabel terikat prestasi belajar (Y) sebesar 11,3% sedangkan
sisanya sebesar 88,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.8
Adapun letak persamaan peneliti sekarang dengan peneliti
sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang rasa percaya diri. Namun
letak perbedaannya adalah variabel yang mempengaruhi. Pendekatan yang
digunakan juga berbeda, Peneliti terdahulu menggunakan metode
explanatory reseach, sedangkan peneliti sekarang menggunakan ex post
facto,lokasi dan waktu penelitiaan yang berbeda yaitu disekolah MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017.
8Mustofa Rifki,” Pengaruh Rasa Percaya Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA
Islam Almaarif Singosari Malang Tahun Ajaran 2008”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang) dalam etheses.uin-malang.ac.id/4134/1/03160015.pdf diakses tanggal 21 februari 2017 pukul 10.45 WITA.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Rasa Percaya Diri
a. Pengertian Rasa Percaya Diri
Menurut W. James, sebelum mengetahui arti dari percaya diri,
kita mengawali dengan kata Self yang didalam psikologi
mempunyai dua arti yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap
dirinya sendiri dan suatu keseluruhan psikologis yang menyesuaikan
tingkah laku dan peyesuaian diri.9
Menurut Symond dalam bukunya yang berjudul the ego and the self menyatakan self sebagai cara-cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap dirinya sendiri. Yang mengandung empat aspek yaitu: Bagaimana orang mengamati dirinya sendiri, bagaimana orang berpikir tentang dirinya sendiri, bagaimana orang menilai dirinya sendiri, bagaimana orang berusaha dengan berbagai cara untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri.10
Semua orang mempunyai penilaian terhadap dirinya sendiri
yang disebut dengan konsep diri.Konsep diri merupakan gambaran
yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui
pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari intraksi dengan
lingkungan.Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan
berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan
9Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.
248. 10Ibid ,h. 249-250.
9
10
terdeferensiasi.11 Konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri
sendiri, penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh
individu yang bersangkutan.12
“Percaya diri berarti keyakinan pada diri. Erich Fromm (1953)
menyatakan bahwa untuk memiliki keyakinan diperlukan
keberanian, kemampuan untuk mengambil resiko, kesediaan untuk
menerima penderitaan dan kekecewaan”.13Kepercayaan diri
merupakan sikap positif seorang individu yang memampukan
dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri
sendiri maupun lingkungan atau situasi yang dihadapinya.14
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa percaya diri adalah sikap percaya dan yakin akan
kemampuan yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk
memandang dirinya dengan positif sehingga ia mampu bersosialisasi
dengan orang lain. Rasa percaya diri seseorang banyak dipengaruhi
oleh tingkat kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.Orang yang
percaya diri selalu yakin pada setiap tindakan yang dilakukannya,
dan merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan
keinginannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
11Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan
Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja), (Bandung: PT Rineka Aditama, 2006), h.138. 12J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persda, 2006),h. 451. 13Mohamad Mustari, Nilai Karakter, h. 63. 14Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2006), h. 149.
11
b. KarakteristikPercayaDiri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai
rasa percaya diri yang profesional, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1) Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri, sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat orang lain.
2) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.
3) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri.
4) Punya pengendalian diri yang baik dan mempunyai emosi yang stabil.
5) Memiliki internal locus of control(memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau mengharapkan bantuan orang lain).
6) Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi diluar dirinya.
7) Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
Adapun karakteristik individu yang kurang percaya diri,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok.
2) Menyimpan rasa takut atau kehawatiran terhadap penolakan.
3) Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri namun dilain pihak, memasang harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri.
4) Pesimis, mudah menilai sesuatu dari sisi negatif 5) Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak
berani memasang target untuk berhasil. 6) Cendrung menolak pujian yang ditujukan secara tulus
(karena undervalue diri sendiri)
12
7) Selalu menempatkan atau memosisikan diri sebagai orang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu.
8) Mempunyai externsl locus of control (mudah menyerah pada nasip, sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan atau penerimaan serta bantuan orang lain).15
c. Memupuk Rasa Percaya Diri
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang profesional,
individu harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat
penting mengingat bahwa hanya dialah yang dapat mengatasi rasa
kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Adapun cara untuk
menumbuhkan aras percaya diri sebagai berikut16.
1) Evaluasi Diri Secara Obyektif
Belajar menilai diri sendiri secara obyektif dan jujur,
dengan cara, susunlah prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat
positif, potensi diri, baik yang sudah diaktualisasikan maupun
yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau
sarana yang mendukung kemajuan diri. Sadari semua aset yang
berharga dan temukan aset yang di kembangkan. Dan pelajari
kendala yang selama ini menghalangi perkembangan seperti:
pola pikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya
disiplin diri, dan bergantung pada orang lain.
15Ibid, h. 149-150. 16Ibid, h. 153
13
2) Beri Penghargaan yang Jujur terhadap Diri
Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan
potensi yang dimiliki, dan ingatlah bahwa semua itu di dapat
melalui proses belajar.
3) Positif Thinking
Memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi
negatif yang muncul dalam pikiran, jangan biarkan pikiran
negatif berlarut-larut karena tanpa sadar dan jangan biarkan
pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan.
4) Gunakan Self-Affirmation
Gunakan kata-kata yang membangkitkan rasa percaya
diri seperti:saya pasti bisa, saya yang memegang kendali hidup
ini, saya bangga pada diri sendiri.
5) Belajar dari Pengalaman
Sikap positif yang harus dilakukan dalam menghadapi
kegagalan adalah siap mental untuk menerimanya, untuk
kemudian mengambil hikmah dan pelajaran dan mengetahui
faktor penyebab dari kegagalannya tersebut.
6) MembangunPendirian yang Kuat
Pendirian yang kuat tentu jika kita dihadapkan pada
berbagai masalah dan pengaruh yang negatif sebagai imbas dari
intraksi sosial. Individu yang percaya diri selalu yakin dengan
14
dirinya dan tidak berubah pendiriannya meskipun banyak
pengaruh negatif disekelilingnya.17
Jadi kesimpulannya untuk menumbuhkan rasa percaya
diri seorang individu harus terlebih dahulu memahami tentang
dirinya sendiri.Baik itu mengenai tentang masalah kelebihan
ataupun kekurangan yang dimilikinya. Sehingga individu dapat
selalu berpikir positif tentang dirinya maupun tentang orang
lain.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang penting yang harus dilakukan
setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau
memperoleh sesuatu.Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, baik hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berintraksi dengan lingkungannya.18
Menurut pendapat lain belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya.19
Dalam kehidupan sehari-hari, belajar merupakan modivikasi atau
17Ibid, h. 155 18Mahmud, PsikologiPendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h .61. 19Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), h. 2
15
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar adalah suatu
proses atau suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.20
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang
kemudian dapat merubah sikap dan perilaku dan dapat menambah
ilmu pengetahuan di sebabkan karena hasil dari belajar.
b. Pengertian HasilBelajar
Hasil belajar merupakan tolok ukur suatu kegiatan yang
dapat menentukan suatu keberhasilan dalam mengikuti proses
pembelajaran yang sedang berlangsung, yang dinyatakan dengan
nilai berupa huruf atau angka. Hasil belajar menunjukan sejauh
mana siswa memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru.
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu, “hasil” dan
“belajar”. Hasil yaitu suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya idividu secara
fungsional.21 Sedangkan belajar adalah proses munculnya atau
berubahnya suatu prilaku karena adanya respon terhadap suatu
situasai.22Hasil belajar merupakan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tau menjadi tau dan tidak
mengerti menjadi ngerti.23
20Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h.27. 21Purwanto,Evaluasi Hasil,h.44. 22Mahmud, Psikologi Pendidikan, h. 61. 23Oemar Malik, Proses Belajar Mengajar, h. 30.
16
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas peneliti
dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang di
dapatkan oleh individu karena telah melakukan kegiatan
pembelajaran. Hasil belajar berdampak pada perubahan tingkah laku
dan pola pikir peserta didik , yang dapat diamati dengan adanya
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Hasil belajar juga sebagai tolok ukur dalam mentukan tingkat
keberhasilan peserta didik dalam memahami materi yang telah
dijelaskan yang diukur dengan tes.
c. Ruang Lingkup Hasil Belajar
Pada dasarnya, pengungkapan hasil belajar yang ideal yang
meliputi segenap ranah yang psikologis yang berubah sebagai akibat
dari pengalaman dan proses belajar siswa. Hal ini disebabkan
perubahan hasil belajar yang bersifat intangible (tak dapat
diraba).Oleh sebab itu yang dapat dilakukan oleh pendidik ialah
hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap
penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan terjadi
sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, rasa maupun
karsa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar
siswa sebagai yang terurai diatas ialah dengan mengetahui garis
besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu ) dikaitkan dengan
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.24
24Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 216.
17
Adapun indikator hasil belajar sebagai berikut:
1) Ranah Kognitif
Merupakan ranah yang menciptakan kegiatan mental
(otak). Menurut Blom, segala upaya yang menyangkut aktifitas
otak termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk
didalamnya kemampuan menghafal, memahami
mengaplikasikan, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah
kognitif terdapat enam jenjang atau proses berpikir yaitu
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif dijelaskan sebagai ranah yang berkaitan
dengan sikap dan nilai yang menentukan keberhasilan belajar
seseorang. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif
dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Menurut
Karthwohl,dkk ranah afektif di taksonomikan kedalam lima
jenjang yaitu receiving, responding, valuing, organizing,
charcterization by a value or value complex. Adapun
karakteristik afektif yang penting yaitu sikap, minat, konsep
diri, nilai dan moral.
18
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan
dengan keterampilan (skill).Atau kemampuan bertindak setelah
seseorang tersebut menerima pengalaman belajar. Menurut
Mardapi, keterampilan psikomotorik ada enam tahap yaitu
gerak reflex, gerak dasar, kemampuan perceptual, gerak pisik,
gerak terampil dan komunikasi nondiskursif. Gerak reflex
adalah respon motorik atau respon tanpa sadar yang muncul
ketika bai lahir. Gerak dasar adalah gerakan yang mengarah
pada keterampilan kompleks yang khusus.Kemampuan
perceptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik.
Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan
gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang
memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga,
Komunikasi nondiskursifadalah Kemampuan berkomunikasi
dengan menggunakan gerakan.25
Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa
dalam hasil belajar harus dapat mengembangkan tiga ranah yaitu:
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini
difokuskan dalam pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar
yaitu pada ranah kognitif.
25Muhamad Nurman, Evaluasi Pendidikan, (Mataram: Institut Agama Islam
Negeri(IAIN) Mataram, 2015), h. 28-38.
19
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, banyak sekali
faktor-faktor yang perlu diperhatikan, karena di dunia pendidikan
tidak semua siswa yang mengalami kegagalan. Kadang banyak siswa
yang belajar secara maksimal untuk meraih hasil belajar yang
maksimal akan tetapi, kenyataan masih mengalami kegagalan.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, peserta
didik harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar ada dua yaitu faktor internal dan eksternal. Seperti yang
dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70 %
dipengaruhi oleh kemampuan siswa, dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan.26
1) Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
dapat mempengaruhi hasil belajar, yang meliputi dua aspek
yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmani) danfsikologis(yang
bersifat rohani).27
a) Aspek fisologis
Kondisi umum jasmani dan tonus(tegangan otot)
yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
26Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2011), h. 39.
27Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,h. 146.
20
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi fisik
siswa seperti indera pendengaran dan penglihatan, hal ini
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi, dan pengetahuan dalam proses belajar.
b) AspekPsikologis
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu:
(1) Intelegensi
Yang berkaitan dengan kecerdasan individu.
Menurut Binet Intelegensi ialah kemampuan untuk
menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan.
Individu yang mempunyai intelegensi yang tinggi
mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal.
(2) Sikap
Gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecendrungan untuk merespon dengan cara yang relatif
tetap terhadap objek orang, barang, baik secara positif
ataupun negatif. Rendah diri dan kurang percaya diri
dapat merupakan faktor yang menghambat individu
dalam menampilkan hasil belajar.28
28Mahmud, Psikologi Pendidikan, h. 96.
21
(3) Motivasi
Motivasi belajar merupakan keadaan internal
organisme baik manusia ataupun hewan yang
mendorongnya untuk melakukan sesuatu.29
(4) Minat
Minat merupakan kecendrungan yang tetap
untuk memperhatikan kegiatan yang diminati yang
disertai dengan rasa senang. Minat memiliki peran
yang sangat penting dalam belajar, karena bila minat
belajar tidak ada pada diri siswa maka proses belajar
yang sedang berlangsung tidak akan berjalan dengan
baik. Oleh karena itu, siswa yang memiliki minat
belajar yang rendah maka kepercayaan diri siswa
dalam pemebalajaran pun kurang dan siswa akan
merasa minder.30
(5) Kepribadian
Faktor kepribadian seseorang turut menentukan
peran dalam belajar. Dalam proses pembentukan ini
ada beberapa peran yang harus dilalui, seorang anak
yang belum mencapai fase tertentu akan mengalami
kesulitan jika terus dipaksakan melakukan kegiatan
29Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, h. 153. 30Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, h. 57.
22
tersebut. Semakin berkembang kepribadiannya maka
akan semakin tumbuh rasa percaya diri.31
(6) Bakat
Bakat merupakan kemampuan untuk belajar.
Kemampuan baru itu akan terealisasikan menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
Jika apa yang dipelajari siswa sesuai dengan bakat
yang dimiliki maka hasil belajarnya akan maksimal.
Maka dari pada itu sangat penting sekali untuk
mengetahui bakat siswa. Jika bakat yang dimiliki sudah
diketahui maka siswa akan memiliki rasa percaya diri
yang tinggi.32
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar,
dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat.33
a) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, dan keadaan ekonomi keluarga, relasi
antara anggota kelurga, suasana rumah,pengertian orang
tua.
31Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016), h. 214. 32Slameto, Belajar dan Faktor-fakto,h. 57-58. 33Ibid, h. 60.
23
b) Lingkungan Sekolah
Faktor lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf
administrasi, teman sekelas, kurikulum, metode mengajar,
keadaan gedung, metode belajar, dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Guru yang selalu menunjukkan
sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri
teladan yang baik dapat menjadi dorongan yang positif bagi
kegiatan belajar siswa.34
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekternal yang juga
merupakan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam
masyarakat. Yang berupa mass media, teman bergaul,
bentuk kehidupan masyarakat.35
B. Kerangka Berpikir
Rasa percaya diri terbentuk karena adanya suatu pengalaman
psikologis dalam hidup setiap individu, dalam hal ini dapat berupa, rasa
aman, menyenangkan, dan diterima oleh orang lain. Kepercayaan diri
merupakan inti utama dari setiap individu, karena menjadi penggerak dalam
hidup yang dapat menghadapi segala macam tantangan untuk menuju jati diri
yang sesungguhnya. Percaya diri akan membuat siswa untuk selalu pede
dalam melakukan segala hal. Kurang percaya diri dapat menghambat
34Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, h .154. 35Slameto, Belajar dan Faktor-faktor,h. 71.
24
keberlangsungan proses belajar mengajar. Jadi orang kurang percaya diri
akan cendrung merasa malu, minder, pesimis, takut dan ragu-ragu untuk
menyampaikan gagasan dan sering membandingkan dirinya dengan orang
lain.
Rasa percaya diri didasari atas kepercayaan dan kemampuan yang
dimiliki oleh siswa. Apabila siswa merasa kurang percaya diri, maka siswa
tidak akan bisa menyadari kemampuan atau kompetensi yang dimiliki. Siswa
mengambil tindakan baru, dengan cara ini, rasa percaya ini dapat menuntun
pada rasa kurang percaya diri yang membatasi kemampuan individu untuk
dapat memberikan yang terbaik. Oleh sebab itu, rasa percaya diri dapat
menyadari dan mengaflikasikan kemampuan dirinya dengan baik sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan.Maka dari itu, rasa percaya
diri sangat berhubungan untuk mengembangkan hasil belajar siswa dengan
meyakinkan dirinya atas kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat
melakukan aktivitas yang baik serta memperoleh hasil yang maksimal.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah melewati proses belajar. Hasil belajar dijadikan sebagai tolok ukur
oleh guru untuk mengukur krikteria dalam mencapai tujuan pendidikan.Untuk
mencapai tujuan pendidikan tersebut pengaruh rasa percaya diri sangat
penting. Ketika peserta didik dalam proses belajar mengajar merasa pede
atau percaya diri terhadap apa yang sedang dikerjakan, maka hal ini yang
dapat mempengaruhi hasil belajar.
25
Semakin tinggi rasa percaya diri siswa dibarengi dengan semakin
tinggi hasil belajarnya. Karena dengan siswa memiliki rasa percaya diri yang
tinggi akan dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan rasa percaya diri yang
dimiliki oleh siswa akan optimis di dalam melakukan aktivitasnya. Sehingga
apa yang direncanakan akan dilakukan dengan penuh keyakinan.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Al-Mujahidin Tempos
Tahun Pelajaran 2016/2017. Sedangkan yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini adalah rasa percaya diri.
Gambar2.1 Model Teoritis Kerangka Berpikir Variabel X Dan Y
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesisi adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap
permasalah yang diajukan dalam penelitian.36Sedangkan menurut pendapat
lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
diajukan.37
36Nurul Zuriah, Metodologi Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), h. 163. 37Etta Mamang Sangadji & Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam
Penelitian, (Yogyakarta: cv andi offset, 2010), h. 90.
Siswa kelas X MA Al-Mujahidin Tempos
Hasil Belajar Siswa (Y)
Rasa Percaya Diri (X)
26
Dari pendapat para ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa,
hipotesis yaitu jawaban sementara dari permasalahan yang diteliti, dimana
kebenarannya harus diujikan terlebih dahulu.
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berkut:
1. Hipotesis Alternatif
Semakin tinggi rasa percaya diri dibarengi dengan semakin tinggi hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin
Tempos Tahun Ajaran2016/2017.
2. Hipotesis Nol
Semakin rendah rasa percaya diri dibarengi dengan semakin rendah
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Aran2016/2017.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
Untuk memulai langkah awal dalam sebuah penelitian, terlebih
dahulu peneliti menentukan dan menyusun rancangan atau desain penelitian.
Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian.38Karena disain penelitian dapat
menggambarkan bagaimana penelitian itu dapat dilaksanakan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian ex post
Facto dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan
suatu proses menemukan pengetahuan yang menemukan data berupa angka
sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.39
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan kuantitatif merupakan cara
memperoleh data dilapangan, yang datanya berbentuk angka, karena dalam
penyajian data tersebut menggunakan analisis statistik, agar data tersebut
dapat disajikan dengan baik.
Sedangkan penelitianex post facto menurut Kerlinger adalah
penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai
dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.40 Dalam
penelitian ex post facto peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap subjek
penelitian.
38Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 84. 39S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
105. 40Etta Mamang Sangadji & Sopiah, Metodologi Penelitian, h. 24.
27
28
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya.41
Menurut Margono populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan-hewan, gejala-gejala nilai atau tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian.42 Dapat di simpulkan bahwa populasi adalah seluruh objek yang
akan diteliti, tidak hanya manusia, tapi bisa juga hewan, tumbuhan, dan
benda-benda yang lain yang menjadi subjek penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X
MA Al-Mujahidin Tempos yang berjumlah 25 orang siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi.43Populasi yang terlalu
banyak tidak efektif dalam sebuah penelitian dan merupakan sebuah
pemborosan bila semua populasi digunakan sebagai sampel.Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.44 Jadi dapat disimpulkan bahwa
sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti.
41Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R & D, (Bandung: CV
Alfabeta, 2011), h. 80. 42S. Margono, Metodologi Penelitian, h. 118. 43Nurul Zuriah, Metode Penelitia, h. 119. 44Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 174.
29
Menurut Suharsimi, yang dikutip oleh Zuriah yan mengatakan bahwa sebagai ancer-ancer, jika peneliti mempunyai beberapa rastus subjek dalam populasi, mereka dapat mentukan lebih kurang 25-30% dari jumlah subjek tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 hingga 150 orang dan dalam peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya.45
Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini tidak menggunakan
sampel, karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100
responden yaitu sebanyak 25 siswa. Oleh karena itu, penelitian ini tergolong
dalam penelitian populasi dengan responden sebanyak 25 siswa kelas X MA
Al-Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017.
C. Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai
(misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume
penjualan dan sebagainya). Variabel juga dapat diartikan sebagai
pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.46
Menurut pendapat lain variabel adalah gejala yang bervariasi
misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki
perempuan, berat badan, dan sebagainya.47 Variabel merupakan suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik
kesimpulannya.48
45Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian, h. 122. 46S. Margono, Metodologi Penelitian, h. 133. 47Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 159. 48Sugiono, Metode Penelitian, h. 38.
30
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa variabel adalah gejala yang bervariasi atau suatu sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai nilai bervariasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam variabel penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: variabel
independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).
Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain.49 Yang menjadi variabel independen dalam
penelitian ini adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri adalah hal yang
sangat penting yang harus dimiliki oleh semua orang. Dengan adanya rasa
percya diri seseorang akan merasa yakin atas kemampuan yang dimilikinya.
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.50 Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah suatu hasil
yang dicapai siswa melalui proses belajar dengan melibatkan aspek kognitif,
apektif, dan psikomotorik yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian, peneliti diharapkan mendapatkan data yang
valid, reliabel dan objektif, maka diperlukan instrumen yang disusun
sedemikian rupa sehingga diperoleh data yang akurat guna untuk
mempermudah proses penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu
49Etta Mamang Sadji & Sopiah, Metodologi Penelitian, h. 136. 50Sugiono, Metode Penelitian, h. 39.
31
bagi peneliti dalam mengumpulkan data .Kualitas instrumenakan menentukan
kualitas data yang terkumpul.51
Menurut pendapat Arikunto, instrumen adalah alat pada waktu
peneliti menggunakan suatu metode.52 Instrumenpenelitian merupakan suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.53
Pada penelitian ini, adapun alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada
responden untuk dijawabnya.54 Penggunaan angket pada penelitian ini
untuk memperoleh data tentang rasa percaya diri terhadap hasil belajar
ekonomi yang akan diberikan pada siswa kelas X di MA Al-Mujahidin
Tempos.
Pada penelitian ini angket yang digunakan yaitu angket
tertutup.Angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawaban
sehingga responden tinggal memilih.55
Adapun kisi-kisi angket yang digunakan dalam instrumen
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
51Nurul zuriah, Metodologi Penelitian,h. 168. 52Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 192. 53Sugiono, Metode Penelitian, h. 102. 54Ibid, h.142. 55Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 195.
32
Tabel 3.1 Kisi - kisi Instrumen Variabel Percaya Diri
No Indikator Variabel Nomor Item Jumlah Item
1 Menghargai diri sendiri
1,2,3,4,5, 5
2 Pantang menyerah 6,7,8,9,10,11,12,13 8
3 Keberanian peserta didik
14,15,16,17,18 5
4 Integritas 19,20,21,22 4
5 Pesimis 23,24,25,26,27,28,29,30 8
Total 30
Berkaitan dengan teknik penelitian adapun jumlah pilihan
berkaitan dengan pernyataan atau pertanyaan terdiri dari 4 pilihan. Berikut
skor masing-masing jawaban atas pernyataan atau pertanyaan bersifat
positif sebagai berikut:
a. Nilai 4 untuk jawaban sangat setuju
b. Nilai 3 untuk jawaban setuju
c. Nilai 2 untuk jawaban kurang setuju
d. Nilai 1 untuk jawaban tidak setuju
Sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat negatif mempunyai
tingkat penilaian sebagai berikut:
a. Nilai 1 untuk jawaban sangat setuju
b. Nilai 2 untuk jawaban setuju
c. Nilai 3 unutuk jawaban kurang setuju
d. Nilai 4 untuk jawaban sangat tidak setuju
33
Skor angket selanjutnya dikelompokan menjadi beberapa
kategori.Adapun tujuan darai pengkategorian ini adalah untuk
menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara
berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur.56
Adapun dalam penelitian ini percaya diri dibagi menjadi tiga kategori
dengan ketentuan sebagai berikut:
Rendah :X<(µ-1,0σ)
Sedang : (µ-1,0σ ≤ X <(µ+1,0σ)
Tinggi : (µ-+1,0σ) ≤X57
Untuk dapat menentukan tinggi rendahnya percaya diri, maka
terlebih dahulu ditentukan rerata hipoterik (µ) dan standar deviasi
hipoterik (σ) dengan rumus sebagai berikut:58
𝜇 =1
2(𝑖𝑚𝑎𝑥 + 𝑖𝑚𝑖𝑛)∑𝑘 𝜎 =
1
6(𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛)
Keterangan:
𝜇 : Rerata hipoterik
𝑖𝑚𝑎𝑥 : Skor maksimal item
𝑖𝑚𝑖𝑛 : Skor minimal item
∑𝑘 : Jumlah item
56Saifuddin Azwar, Penyusun Skala Psikologi(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008),.h.107 57Ibid .,h. 109. 58 Kevin M. Nugroho, “Gambaran Empati pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2012”, Jurnal e-Biomedik, No. 1, Vol. 4 (Juni 2016), h. 3.
34
𝜎 : Standar deviasi hipoterik
𝑋𝑚𝑎𝑥 : Skor maksimal yang dapat diperoleh responden
𝑋𝑚𝑖𝑛 : Skor minimal yang dapat diperoleh responden
2. Wawancara
Wawancara dilakuakan untuk memperoleh informasi
tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X
MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017. Dan juga
semua yang berkaitan sekolah MA Al-Mujahidin secara umumnya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah barang-barang tertulis.59 Dalam
melaksanakan dokumentasi ini, peneliti menyelidiki benda-benda
tentang lembaga dan siswa.
Data yang diperoleh peneliti dari metode dokumentasi ini
adalah tentang jumlah siswa tahun pelajaran 2016/2017 kelas X,
jumlah guru serta struktur organisasi MA Al-Mujahidin Tempos
Tahun Pelajaran 2016/2017.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara atau jalan yang digunakan oleh
peneliti yang bertujuan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penelitian ini adalah angket,
wawancara, dokumentasi.
59Ibid, h. 201.
35
1. Teknik Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian
ini. Angket merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis
pula oleh responden.60 Angket adalah suatu alat pengumpul informasi
dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab
secara tertulis pula oleh responden.61 Jadi dapat disimpulkan bahwa
angket merupakan cara pengumpulan data yang berisi sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh siwa.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup.
Angket tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan
cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data
kedalam seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan atau pernyataan
dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden
dalam memberikan jawaban setiap jawaban lebih serius.62
Penggunaan angket dalam penelitian ini, untuk memperoleh data
tentang” rasa percaya diri siswa ” dengan responden semua kelas X di
MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017. Angket dalam
penelitain ini menggunakan skala likert merupakan sejumlah pertanyaan
positif dan negatif mengenai objek sikap.63
60Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian, h. 182. 61S. Margono, Metodologi Penelitia, h. 167. 62Sugiyono, Metode Penelitian, h. 143. 63Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian, h. 188.
36
2. Wawancara
Wawancara merupakan dialog yang dilakukan pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara.64 Sedangkan menurut
Nurul Zuriah wawancara ialah suatu proses intraksi dan komunikasi
verbal dengan tujuan mendapatkan informasi penting yang diinginkan.65
Jadi dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah cara atau
langkah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi terkait
apa yang akan diteliti dengan cara bertanya langsung kepada narasumber.
Dalam hal ini yang diwawancara adalah guru mata pelajaran ekonomi,
selain itu juga siswa-siswi di wawancara guna untuk mendapat informasi
terkait yang dibutuhkan peneliti.Wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara
yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya.66 Yang artinya pewawancara bebas menanyakan terkait apa
yang dibutuhkan untuk diteliti.
3. Dokumentasi
Dukumentasi digunakan untuk memperoleh data yang
mendukung penelitian yang dilakukan. Metode dokumentasi yaitu
mencari data yang mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
64Etta Mamang Sangadji& Sopiah, Metodologi Penelitian, h. 151. 65Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian,179. 66Sugiyono, Metode Penelitian, h. 140.
37
transkrip, buku surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya.67
Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data
penelitian terkait:
a. Data keadaan siswa kelas X MA Al-Mujahidin Tempos
b. Data keadaan guru, TU Al-Mujahidin Tempos
c. Keadaan sarana prasarana MA Al-Mujahidin Tempos
d. Struktur organisasi MA Al-Mujahidin Tempos
e. Nilai Raport kelas X MA Al-Mujahidin Tempos
F. Uji Coba Instrumen
Sebelum menetapkan pemilihan dan penyusunan instrumen perlu di
perhatikan tentang validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan.
Uji coba instrumen meliputi uji coba validitas dan uji coba reliabilitas
dengan cara sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat suatu tes mampu mengukur apa yang
hendak diukur.68 Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan yaitu
rumus korelasi product moment/metode person dengan rumus sebagai
berikut:69
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖− (∑ 𝑥𝑖)(∑ 𝑦𝑖)
√( 𝑛 ∑ 𝑥𝑖2− (𝑥𝑖)2 )(𝑛 ∑ 𝑦𝑖
2−(𝑦𝑖)2)
67Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 274. 68 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2016), h. 170. 69Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2013), h. 228.
38
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi product moment
𝑛 = Jumlah sampel
∑ 𝑥𝑖 = Jumlah skor butir
∑ 𝑦𝑖 = Jumlah skor total
∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 = Jumlah perkalian skor butir dan skor total
∑ 𝑥𝑖2 = Jumlah kuadrat skor butir
∑ 𝑦𝑖2 = Jumlah kuadrat skor total
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama pula.70 Reliabelitas instrumen sebagai persyaratan kedua
pengumpulan data.71 Untuk mencari reabilitas maka rumus digunakan
yaitu Alpa Crobach.72
𝑟𝑖 = 𝑘
(𝑘 − 1){1 −
∑ 𝑠𝑖2
𝑠𝑖2
Keterangan:
K = Mean kuadrat antara subyek
∑ 𝑠𝑖2 = Mean kuadrat kesalahan
𝑠𝑖2 = Varians total
70Syofiyan Siregar, StatistikParamentrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2014), h. 87. 71Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 168. 72Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, h. 365.
39
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data yang diperoleh di lapangan
terkumpul, kemudian diolah dalam bentuk analisis statistik, karena dengan
analisis inilah data yang di temukan akanada manfaatnya terutama dalam
memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir dari penelitian.
1. Uji Persyaratan
a. Uji Normlitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan data
bahwa sampel yang berasal dari distribusi normal.Uji normalitas
menggunakan uji one-sampleKolmogorov-Smirnov test, dengan uji ini
dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.
Apabila nilai signifikan hitung lebih besar dari 0,05 (sig hitung> 0.05),
maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Jika nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka inputan data tersebut
berasal dari data yang homogen. Namun, jika nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 (sig < 0,05) maka inputan data tersebut tidak homogen.
c. Analisis Regresi
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi dengan
menggunakan regresi linear sederhana.Regresi linear sederhana
memperkirakan satu varaibel terikat berdasarkan satu variabel
40
bebas.73Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua
variabel dan mencari pengaruh antara variabel X sebagai independen
(rasa percaya diri) terhadap variabel Y sebagai dependen (hasil belajar).
Adapun rumus persamaan regresi sebagai berikut :74
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
Dimana :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang di prediksikan
a = Harga Y ketika Harga X=0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
73 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian, h. 214. 74Sugiono, Statika untuk Penelitian, h.261.
41
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Angket
Uji validitas digunakan untuk menujukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid ditandai dengan
validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumenyang kurang valid ditandai
dengan validitas yang rendah.
Data dalam penelitian ini berupa data percaya diri di Madrasah
Aliyah Al-Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017. Untuk
mendapatkan data tersebut peneliti menggunakan angket sebagai
instrumen penelitian.Sebelum angket disebarkan ke responden maka
terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas terhadap butir soal yang
akan diujikan kepada responden, hal ini dilakukan untuk mengetahui
apakah soal tersebut layak digunakan dalam penelitian.
Uji coba angket dilakukan peneliti di Madrasah Aliyah Darul
Hikmah Narmada Tanak Beak pada kelas X pada tanggal 01 April 2017,
uji coba dilakuka pada 12 siswa/siswi MA Darul Hikmah. Berdasarkan
perhitungan validitas yang menggunakan program Microsoft excel dapat
diperoleh hasil sebagai berikut:
41
42
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Angket Percaya Diri
No. Item R Hitung R Tabel Kriteria
1 0.657 0.576 Valid
2 0.235 0.576 Tidak Valid
3 0.854 0.576 Valid
4 0.862 0.576 Valid
5 0.897 0.576 Valid
6 0.857 0.576 Valid
7 0.717 0.576 Valid
8 0.595 0.576 Valid
9 0.645 0.576 Valid
10 0.877 0.576 Valid
11 0.854 0.576 Valid
12 0.816 0.576 Valid
13 0.767 0.576 Valid
14 0.743 0.576 Valid
15 0.681 0.576 Valid
16 0.846 0.576 Valid
17 0.086 0.576 Tidak Valid
18 0.862 0.576 Valid
19 0.756 0.576 Valid
20 -0.154 0.576 Tidak Valid
21 -0.113 0.576 Tidak Valid
22 0.602 0.576 Valid
23 0.634 0.576 Valid
24 0.715 0.576 Valid
25 -0.034 0.576 Tidak Valid
43
26 0.588 0.576 Valid
27 0.840 0.576 Valid
28 0.687 0.576 Valid
29 0.627 0.576 Valid
30 0.720 0.576 Valid
Sumber: perhitungan Microsoft office exel
Berdasarkan hasil uji coba instrumen, dari 30 butir soal angket
untuk variabel X yaitu percaya diri terdapat 25 butir soal yang valid dan
5 butir soal yang tidak valid.Untuk butir soal yang tidak valid peneliti
tidak menggunakannya. Suatu butir item pertanyaan dikatakan valid jika
nilai koefisien korelasi antara variabel XY (rxy) lebih besar dari pada
korelasi product moment pada tabel (rxy> r tabel) dengan n = 12 pada taraf
kesalahan 5% dengan nilai 0,576.
Hasil uji validitas tersebut akan mempengaruhi kisi-kisi instrumen
yang akan disebarkan oleh peneliti karena pernyataan yang tidak valid
tidak digunakan dalam pengumpulan data penelitian,sehingga kisi-kisi
penelitian mengalami perubahan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kisi -kisiInstrumen Variabel
Percaya Diri(setelah di Uji Validitas)
No Indikator Variabel Nomor Item Jumlah Item
1 Menghargai diri sendiri
1,2,3,4, 4
2 Pantang menyerah 5,6,7,8,9,10,11,12 8
3 Keberanian peserta didik
13,14,15,16 4
4 Integritas 17,18 2
44
5 Pesimis 19,20,21,22,23,24,25 7
Total 25
2. Reliabilitas
Untuk mengukur tingkat kepercayaan dan terukurnya instrumen
angket yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya menguji
reliabilitas soal angket yang digunakan dalam penelitian ini yakni
menggunakan langkah yang otomatis.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui nilai realibilitas dari
angket percaya diri menggunakan bantuan program SPSS version 16.0 for
windows dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Percaya Diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.964 25
Sumber: perhitungan SPSS versi 16.0 windows
Jika nilai Alfa Conbarch lebih besar dari 0,6 maka butir angket
tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai
Alpha Cronbach’s percaya diri yaitu 0,964 yang lebih besar dari 0,6 yang
artinya butir angket percaya diri dinyatakan reliabel.
45
B. PengumpulanData dan Penyajian Data
1. Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di MA Al-Mujahidin Tempos pada tanggal
06- 28 April 2017 pada siswa kelas X . Pengambilan dan pengumpulan
data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Angket
Pengumpulan data dengan angket digunakan untuk
memperoleh data tentang percaya diri siswa kelas X di MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017. Penyebaran angket
dilakukan pada tanggal 26 April 2017 bertepatan pada hari Rabu.
Angket diberikan kepada 25 siswa yang terdaftar sebagai siswa kelas
X MA Al-Mujahidin Tempos. Sebelum angket disebarkan kepada
siswa, guru mata pelajaran ekonomi sebelum memulai pelajaran
terlebih dahulu memberikan motivasi dan dorongan pada siswa agar
siswa termotivasi dan antusias mengikuti proses pembelajaran dan
memberikan dorongan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
Ketika ditengah pembelajaran berlangsung guru mata pelajaran
ekonomi memberikan siswa kesempatan untuk bertanya guna untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dan tingkat keberanian
siswa dalam bertanya. Selain itu juga guru memberikan siswa soal-
soal terkait mata pelajaran yang sedang di pelajari dan
memerintahkan salah satu siswa untuk maju di depan kelas untuk
mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa.
46
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan Wawancara dilakukan untuk
memperoleh data tentang pengaruh rasa percaya diri terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X d MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017. Wawancara
dilakukan pada tangga 12 April 2017, dalam hal ini yang
diwawancarai oleh peneliti dalah guru mata pelajarn ekonomi yaitu
Zulhadi, S. Pd. Dan sebagian siswa kelas X MA Al-Mujahidin
Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017.
c. Dokumtasi
Pengumpulan data dengan metode dokumentasi dilakukan
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu
sejarah berdiri MA Al-Mujahidin, guru, sarana prasarana, keadaan
siswa, nilai raport mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Penyajian Data
a. Penyajian Data dengan Angket
Setelah data terkumpul, kemudian data tersebut
disajikan.Penyajian data dalam dalam penelitian ini dilakukan karena
merupakan salah satu bukti bahwa peneliti sudah melakukan
penelitian. Peyajian data meliputi pemaparan hasil penelitian berupa
tabulasi data terkait pengaruh percaya diri (X) terhadap hasil belajar
47
(Y) dengan siswa sebanyak 25 di kelas X. Berikut data tabulasi dari
10 M. Abdul Yasin 86 80 11 M. Heli Hermawan 88 85 12 Muhamad Hendrayadi 85 85 13 M. Nasir 74 75 14 M. Supriyanto putra 84 80 15 M. Zabur 86 90 16 Nurdan Hapip 76 85 17 Nurlaela 82 80 18 Nurmuzaki 89 80 19 Saputra 83 85 20 Siti Nurjanah 90 86 21 Susilawati 91 85 22 Widia Agustina 87 90 23 Wiwin Arianto 80 85 24 Yulia Putri 87 85 25 Yusnita Noviana 78 70
Sumber: tabulasi skor angket percaya diri, skor nilai hasil belajar
b. Penyajian Data dengan Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
tentang rasa percaya diri siswa terhadap hasil belajar siswa ada
beberapa pendapat siswa dan guru terkait tentang percaya diri siswa
48
yakni terkait tentang menghargai diri sendiri, pantang menyerah,
keberanian peserta didik, memotivasi diri.
Menurut Zulhadi selaku guru mata pelajaran ekonomi
mengatakan bahwa:
Hasil wawancara dari guru mata pelajaran ekonomi terkait percaya diri siswa didalam kelas diketahui ketika mengikuti proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi yang ditandai dengan berani memeberikan pendapat, tidak malu-malu untuk bertanya pada guru maupuan teman tentang materi yang belum dipahami. Namun, masih ada siswa yang memiliki kurang percaya diri dalam hal ini ditandai dengan gugup saat bericara, tidak percaya diri untuk tampil maju didepan kelas, malu-malu untuk bertanya.75 Hasil wawancara dengan Budi Harta mengatakan” masih
sering merasa gugup saat berbicara ketika mau memberikan pendapat
ketika sedang mengikuti persentasi ketika belajar kelompok”76
Selain pendapat Budi Harta, Hikmatul Aini, Hilmiati juga
mengatakan bahwa:
Merasa berani saat berbicara atau memberikan pendapat tidak merasa malu ataupun takut saat memberikan pendapat, merasa diri sudah pandai mengontrol emosi saat berbicara sehingga tidak malu-malu saat berbicara dihadapan orang banyak”77 saat mendapatkan tugas yang kurang dipahami, maka diamenanyakan kepada temannya yang lebih mengerti, tidak mudah patang menyerah saat mendapatkan tugas yang sulit”.78
75Zulhadi, Wawancara Guru Mata Pelajaran Ekonomi, Peneliti, Tanggal, 12 April 2017. 76Budi Harta,Wawancara Siswa Kelas X MA Al-Mujahidin Tempos, Peneliti, Tanggal 13
April 2017. 77Himkatul Aini, Wawancara Siswa Kelas X MA Al-Mujahidin Tempos, Peneliti, Tanggal
11 April 2017. 78Hilmiati, Wawancara Siswa Kelas X MA Al-Mujahidin Tempos, Peneliti, Tanggal 13
April 2017.
49
Sedangkan menurut pendapat Ikhlasul Amal dan Isnawati
terkaitpercaya diri
Dalam proses belajar perasaan malu, minder dapat menghambat proses belajar karena apabila kita memiliki sifat malu pada saat bertanya ataupun memberikan pendapat akan menghambatproses belajar yang sedang berlangsung, akan selalu tertinggal oleh teman-temannya yang memiliki keberanian atau percaya diri.79 Keberanian siswa di dalam kelas baik itu berani untuk maju didepan kelas untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, berani memberikan tanggapan sangat perlu bagi siswa untuk menunujukkan jati diri yang sesungguhnya dan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki”.80 Juliana Astuti mengatakan bahwa” selalu memotivasi diri
dalam belajar dan belajar dengan giat guna untuk meraih kesuksesan
dan membahagiakan orang tua”.81
Lain halnya dengan Kamarul Mukminin mengatakan bahwa”
kurang memotivasi diri, sering merasa minder, malu untuk bertanya
hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan yang
dimilikinya.Sehingga lebih sering menutup diri”.82
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskritif mengemukakan tentang frekuensi dari data diatas
yang terdiri dari mean, median, mode, standar deviasi, nilai maksimum
dan minimum serta nilai kuartil dari dua variabel.Analisis ini dilakukan
79Ikhlasul amal, Wawancara Siswa Kelas X MA Al-mujahidin Tempos, Peneliti, Tanggal 13 April 2017.
80Isnawati, Wawancara Siswa Kelas X Ma Al-Mujahidin Tempos, Peneliti, Tanggal 13 April 2017
81Juliana Astuti, Wawancara Siswa Kelas X MA Al-Mujahidin Tempos, Peneliti, Tanggal 13 April 2017.
82Kamarul Mukminin, Wawancara Siswa Kelas X MA Al-Mujahidin Tempos,peneliti, Tanggal 13 April 2017.
50
dengan menggunakan bantuan program SPSS version 16.0 for windows.
Berikut adalah hasil perhitungan dari data di atas:
Tabel 4.5 Perhitungan Frekuensi Variabel Percaya Diri (X) dan Variabel Hasil Belajar ( Y)
Statistics
PERCAYA DIRI HASIL BELAJAR
N Valid 25 25
Missing 0 0
Mean 82.36 82.56
Std. Error of Mean 1.042 1.030
Median 84.00 85.00
Mode 77 85
Std. Deviation 5.211 5.148
Variance 27.157 26.507
Range 17 20
Minimum 74 70
Maximum 91 90
Sum 2059 2064
Percentiles 25 77.00 80.00
50 84.00 85.00
75 86.50 85.00
Sumber:perhitungan program SPSS versi 16.0 windows
Berdasarkan tabel frekuensi di atas diperoleh nilai rata-rata untuk
percaya diri dari 25 responden tersebut yaitu sebesar 82,36. Sedangkan
untuk nilai mediannya adalah 84,00 dan untuk mode 77. Nilai minimum
dan maximum untuk percaya diri adalah 74 dan 91, sedangkan nilai dari
standar deviasi diperoleh nilai 5,211 Serta nilai perhitungan kuartil
percaya diri diperoleh nilai K1=86,50, K2=84,00, dan K3=77,00.
Sedangkan rata-rata untuk hasil belajar yang terdiri dari 25
responden tersebut yaitu sebesar 82,56. Sedangkan untuk nilai mediannya
adalah 85,00 dan untuk mode 85. Nilai untuk minimum dan maxsimum
hasil belajar adalah 70 dan 90, sedangkan nilai dari standar deviasi
51
diperoleh nilai 5, 148 Serta nilai perhitungan kuartil Hsil belajar diperoleh
nilai K1=85,00, K2=85,00, dan K3=80,00.
Untuk mempermudah pembaca mengetahui kategori skor dari
angket percaya diri, maka dirasa perlu untuk peneliti membuat tabel
kategori skor setiap angket.Pemberian kategori pada setiap angket
menggunakan bantuan program SPSS version 16.0 for windows.
Tabel 4.6 Kategori Percaya Diri
Skor Percaya Diri percaya diri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tinggi 24 96.0 96.0 96.0
sedang 1 4.0 4.0 100.0
Total 25 100.0 100.0 Sumber: perhitungan SPSS versi 16.0 for windows
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh jumlah siswa dengan kategori
skor percaya diri tinggi yaitu 24 responden yang jika persentasekan
menjadi 96% dari responden sebanyak 24 dengan rata-rata nilai hasil
belajar sebesar 82,7.Siswa pada kategori sedang sejumlah 1 orang siwa
dan jika dipersentasekan menjadi 4% dengan rata-rata nilai sebanyak 75.
2. Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov test,
dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak. kriteria penerimaan apabila nilai signifikan hitung
52
lebih besar dari 0,05 (Sig hitung> 0,05) maka data tersebut berdistribusi
normal dan apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (Sig hitung<
0,05) maka data tersebut tidak berdistribusi normal.83 Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0
for windows dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PERCAYA DIRI HASIL BELAJAR
N 25 25
Normal Parametersa
Mean 82.36 82.56
Std. Deviation 5.211 5.148
Most Extreme Differences
Absolute .168 .242
Positive .168 .130
Negative -.144 -.242
Kolmogorov-Smirnov Z .841 1.211
Asymp. Sig. (2-tailed) .479 .106
a. Test distribution is Normal.
Sumber: perhitungan SPSS versi 16.0 windows
Dari tabel data di atas menunjukan data-data sebagai berikut:
1) Variabel percaya diri (X), Nilai sig = 0,479 (nilai sig >𝛼 =0,05).
Hasil perhitungan one sample kolmogorov-smirnov Z = 0,841.
Hasil ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal
2) Variabel hasil belajar(Y), nilai sig. = 0,106( nilai sig > 𝛼= 0,05).
Hasil perhitungan kolmogorov-smirnov Z = 1,211. Perolehan Hasil
ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal.
83Ali Muhson, Materi Pelatihan Analisis Statistic dengan SPSS (Yogjakarta: Fakultas
Ekonomi UNY, 2012), h. 20-21
53
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang menjadi inputan penelitian bersifat homogen yaitu memiliki
kesamaan varian atau tidak. Adapun kaidah penetapan suatu data
dikatakan homogen yaitu apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05
(sig> 0,05) maka data tersebut dinyatakan homogen. Namun jika nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 (sig< 0,05) maka data tersebut tidak
berasal dari data yang homogen. Uji homogenitas pada data penelitian
ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
PERCAYA DIRI
Based on Mean .109 1 23 .745
Based on Median .016 1 23 .899
Based on Median and with adjusted df
.016 1 20.614 .899
Based on trimmed mean
.091 1 23 .765
HASIL BELAJAR
Based on Mean .004 1 23 .951
Based on Median .002 1 23 .966
Based on Median and with adjusted df
.002 1 22.206 .966
Based on trimmed mean
.001 1 23 .978
Sumber: perhitungan SPSSversi 16.0 windows
Berdasarkan output tabel SPSS tersebut untuk melihat data
penelitian tersebut homogen (sama) atau tidak, maka yang harus
diperhatikan adalah nilai signifikan dari Based onMean dari data
tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai based
54
on mean dari percaya diri sebesar 0,765. Nilai tersebut lebih besar dari
0,05 maka dinyatakan homogen. Sedangkan based on mean dari hasil
belajar sebesar 0,978 yang lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan
homogen. Jadi berdasarkan hasil analisis dan perhitungan tersebut
dapat dipastikan kedua data tersebut memiliki kesamaan atau bersifat
homogen.84
3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh rasa
percaya diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas X di MA Al-Mujahidin. Dalam perhitungannya menggunakan
program bantuan SPSS versi16.0.Dari hasil uji normalitas dan
homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa data penelitian
berdistribusi normal dan homogen. Dari data tersebut kemudian dilakukan
analisisis apakah data hasil penelitian ini memenuhi syarat bagi
diterimanya hipotesis atau tidak.Pengujian terhadap hipotesis dengan
variabel bebas percaya diri dengan variabel terikat hasil belajar dilakukan
dengan menggunakan teknik regresi.
Uji regresi dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel
satu dengan variabel lain. Nilai pengaruh dapat diketahui dari nilai
signifikan hitung. Jika nilai signifikan hitung lebih kecil dari 0,05 (sig <
0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh, sebaliknya jika
signifikan hitung lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh. Berikut tabel hasil uji
hipotesis dengan teknik regresi sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Percaya Diri terhadap Hasil Belajar Siswa ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 159.044 1 159.044 7.667 .011a
Residual 477.116 23 20.744 Total 636.160 24
a. Predictors: (Constant), PERCAYA DIRI b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR
Sumber:perhitunganSPSSversi 16.0 windows
Untuk menguji hipotesis, dipakai statistik F yang dibandingkan
dengan F tabel, dengan dk pembilang 1 dan di ketahui penyebut= 25-2=23.
Untuk menguji hipotesis, krikterianya adalah jika F hitung > F tabel maka
terima Ha dan tolak H0.Berdasarkan perhitungan bantuan program SPSS
di peroleh F hitung sebesar 7,667. Kemudian mengkonsultasikan F hitung
dengan F tabel. Untuk kesalah 5% F tabel (1,23)=4,26. Dengan demikian
F hitung > F tabel untuk taraf kesalahan 5% sehingga koefisien regresi
berarti memiliki pengaruh.
Hasil dari uji anova, pada bagian ini ditampilkan hasil yang
diperoleh adalah nilai F hitung = 7,667 dengan tingkat probabilitas sig.
0,011. Oleh karena probabilitas (0,011) jauh lebih kecil dari pada 0,05.
Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh rasa percaya diri
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA
Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017.
56
Tabel 4.10 Hasil Koefisien Regresi Percaya Diri terhadap
Hasil Belajar Siswa
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 41.875 14.722 2.844 .009
PERCAYA DIRI .494 .178 .500 2.769 .011
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR Sumber:perhitunganSPSSversi 16.0 windows
Hasil dari uji coefficients, pada bagian ini dikemukakan nilai
konstanta (a) = 41,875 dan beta = 0,494 serta harga T hitung dan tingkat
signifikansi = 0,011.
Tabel coefficient diperoleh variabel percaya diri dan hasil belajar
nilai sig. 0,011, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05. Dari
tabel di atas juga diperoleh persamaan perhitungannya adalah Y= 41,875
+ 0, 494X. Untuk menguji koefisien garisnya dapat dilihat pada kolom t
dan sig. dari hasil pengujian diperoleh nilai t hitung sebesar 2,769 dengan
signifikan 0,011 oleh karena nilai signifikannya < 0,05 maka itu berarti
bahwa percaya diri memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar.
Jika terjadi 1 kenaikan percaya diri maka akan mempengaruhi kenaikan
pada hasil belajar sebesar 0,494.
57
Tabel 4.11 Kontribusi Percaya terhadap
Hasil Belajar Siswa Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .500a .250 .217 4.555
a. Predictors: (Constant), PERCAYA DIRI Sumber:perhitunganSPSSversi 16.0 windows Hasil dari tabel model summary, pada bagian ini ditampilkan nilai
R = 0,500 dan koefisien determinasi ( Rsquere) sebesar 0,25 (adalah
pengkuadratan dari koefosien korelasi dikalikan 100%) = 0,25% Hal ini
menunjukkan pengertian bahwa hasil belajar (Y) dipengaruhi sebesar
25%oleh percaya diri (X), sedangkan sisanya 75% disebabkan oleh faktor-
faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitia ini
Hasil data tersebut juga menunjukkan Adjusted R squer sebesar
0,217 dan std. Error of the Estimate sebesar 4,555 yang menunjukkan
ukuran tingkat kesalahan dalam melakukan prediksi terhadap variabel
terkait.
Tabel : 4.12 Hasil Analisis Uji CorrelationsX terhadap Y
Correlations
PERCAYA DIRI HASIL BELAJAR
PERCAYA DIRI Pearson Correlation 1 .500*
Sig. (2-tailed) .011
N 25 25
HASIL BELAJAR Pearson Correlation .500* 1
Sig. (2-tailed) .011 N 25 25
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber:PerhitunganSPSSversi 16.0 windows
58
Dari hasil perhitungan korelasi productmoment diperoleh rxy
sebesar 0,500. Ini artinya tingkat hubungan atau pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependenkuat.Dari hasil perhitungan rxy di
atas, untuk mengetahui kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen atau koefisien determinasi (𝑟2) dengan cara mengkuadratkan
hasil dari rxy, sehingga besarnya koefisien determinasinya = 0,25.
Hal ini juga dapat dilihat dari besarnya siswa yang memiliki
percaya diri yang tinggi dengan persentase sebesar 96% dengan rata-rata
nilai hasil belajar 82,7, sedangkan siswa yang memiliki rasa percaya diri
sedang dengan persentase sebanyak 4% dengan rata-rata nilai 75. Hal ini
berarti semakin tinggi rasa percaya diri dibarengi dengan semakin tinggi
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-
Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil uji f yang dilakukan dengan bantuan program
SPSSversi 16.0 forwindows diperoleh nilai f hitung sebesar 7,667 dengan
tingkat signifikat sebesar 0,011. Karena f hitung lebih besar dari pada f tabel
7,667> 4,26 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05(0,011<0,05) seperti
yang terdapat di dalam kaidah penarikan kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh rasa percaya diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017.
Hal ini terlihat dari besarnya nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki
rasa percaya diri yang tinggi sebesar 82,7, sedangkan nilai hasil belajar siswa
59
yang memiliki percaya diri yang sedang dengan nilai arat-rata hasil
belajarnya sebesar 75. Selain itu juga besarnya kontribusi percaya diri
terhadap hasil belajar siswa sebesar 25% dengan persentasi untuk siswa yang
memiliki percaya diri yang tinggi sebesar 96% dan siswa yang memiliki
percaya diri sedang 4%. Hal ni terbukti bahwa semakin tinggi rasa percaya
diri dibarengi dengan semakin tinggi hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017.
Yang berarti Ha diterima.
60
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil
1. Sejarah Singkat MA Al-Mujahidin
Madrasah Aliyah Al-Mujahidin merupakan sebuah yayasan yang
bernaung di Departemen Agama RI yang terletak di Dusun Kusuma
Tempos Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Lombok Barat Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Yang merupakan salah satu dari sekian banyak
lembaga pendidikan yang ada di wilayah Desa Tempos.
Pondok pesantren Al-Mujahidin secara resmi berdiri pada tahun
1987. Berdirinya Pondok Pesantren Al-Mujahidin Tempos di bawah
pimpinan bapak H.A.Marsini,S.Pd, MM. lahir di Kusuma Tempos Desa
Banyu Urip Kecamatan Gerung.85
2. Letak Geografis MA Al-Mujahidin
Adapun letak MA Al-Mujahidin tersebut memiliki batas-batas
sebagai berikut:86
a. Sebelah utara :Berbatasan dengan Desa Gerung Selatan
b. Sebelah selatan :Lahan tanah persawahan
c. Sebelah timur :Pasar dan perumahan penduduk
d. Sebelah barat :Perumahan penduduk
Dari letak geografis tersebut, dapat dikatakan bahwa Madrasah
Aliyah Al-Mujahidin memiliki lokasi yang strategis sebagai sebuah
85Dokumentasi, Sejarah Singkat Berdirinya MA Al-Mujahidin, Tanggal 26 April 2017. 86Dokumentasi, Letak Geografis MA Al- Mujahidin, Tanggal 26 April 2017.
60
61
lembaga pendidikan, dimana lokasinya dekat dengan pusat perekonomian
sehingga memungkinkan untuk mengembangkan lembaga pendidikan
tanpa harus berhadapan dengan permasalahan transportasi, informasi, dan
teknologi.
Adapaun Visi dan Misi MA Al-Mujahidin adalah sebagai berikut:87
a. Visi
Menjadi Pondok Pesantren yang kuat dalam aqidah, tepat dalam
beribadah, berakhlakul kharimah, berilmu yang berwawasan, serta
berketerampilan.
b. Misi
1). Menanamkan aqidah islamiyah dan melaksanakan ibadah
berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah
2). Mewujudkan keteladanan Rasululla SAW
3). Memiliki ruhul jihad
4). Mewujudkan tercapainya prestasi yang tinggi
5). Mengembangkan keterampilan tepat guna
c. Tujuan
Menghasilkan lulusan yang mampu berakhlakul kharimah, berilmu,
serta mampu bersaing di masyarakat dalam rangka melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor yang penting untuk
menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Keadaan sarana dan
87Dokumentasi, Visi dan Misi MA Al-Mujahidin, Tanggal 26 April 2017.
62
prasarana MA Al-Mujahidin bisa dikatakan cukup memadai.Sarana dan
prasarana tersebut sebagai berikut.
Tabel 5.1 Sarana dan Prasarana MA Al-Mujahidin88
No Sarana dan prasarana Jumlah Kondisi 1. Ruang Kelas 7 lokal Baik 2. Ruang Kepala Madrasah 1 lokal Baik 3. Ruang Guru 1 lokal Baik 4. Ruang Tata Usaha 1 lokal Baik 5. Laboratorium IPA (Sains) 1 lokal Baik 6. Laboratorium Komputer 7. Laboratorium Bahasa 8. Laboratorium PAI 9. Ruang Perpustakaan 1 lokal Baik 10. Ruang UKS 1 lokal Baik 11. Ruang Keterampilan 1 lokal Baik 12. Ruang Kesenian 1 lokal Baik 13. Toilet Guru 1 lokal Baik 14. Toilet Siswa 4 lokal Baik
15. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1 lokal Baik
16. Gedung Serba Guna (Aula) 1 lokal Baik 17. Ruang OSIS 1 lokal Baik 18. Ruang pramuka 1 lokal Baik 19. Masjid/Mushola 1 lokal Baik 20. Gedung/ruang olahraga 1 lokal Baik 21. Rumah dinas guru 22. Pos Satpam 23. Kantin 1 Baik 24. Pos Satpam 1 Baik 25. Kursi guru diruang kelas 1 Baik 25. Meja guru diruang kelas 1 Baik
88Dokumentasi, Keadaan Saran dan Prasarana, MA Al-Mujahidi, Tanggal 26 April 2017.
63
25. Meja siswa 1 Baik 25. Kursi siswa 1 Baik
4. Keadan Guru MA Al-Mujahidin
Guru adalah salah satu penunjang yang sangat penting dalam
kegiatan proses belajar mengajar, guru berkewajiban menyampaikan
membimbing siswa dan mengarahkan sesuai dengan recana proses
pembelajaran yang telah dibuat atau direncanakan.
Adapun jumlah guru MA Al-Mujahidin pada Tahun Pelajaran
2016/2017 berjumlah 28 orang, dengan rata-rata semua guru tersebut
sudah sarjana (S1).Berikut data guru yang ada di MA Al-Mujahidin.
Tabel 5.2 Nama-namaGuru MA Al-Mujahidin89
No NAMA L/P Jabatan ProgramStudy yang
diajarkan 1 H. M. Syarfi Iqbal, Lc L Kepala sekolah Mulok 2 Zulhadi, S.Pd L Waka kurikulum Ekonomi 3 H. Yunus, S.PdI L Waka Humas Bahasa Arab 4 Muhamad Yusuf, S.PdI L Guru Al-Qur’an Hadist 5 Isman Firdausy, S.Pd L Guru Geografi 6 Husdiyana, S.Pd P Guru Seni Budaya 7 Ahmad, S.Pd L Guru TIK 8 Muzakar Ahmad, S.Pd L Guru Penjaskes 9 Siti Fatimah, S.PdI P Tata Usaha Sejarah 10 H. Ahmad Helmi, S.Ag L Guru Akidah Akhlak 11 Endang Kartika Candra,
S.Pd P Guru Biologi
12 Suryani, S.Pd P Guru Geografi 13 Supriadi, S.Pd L Guru Pkn 14 Muhamad Haezan, S.SosI L Guru sosiologi 15 Kariawan, S.Pd L Guru Bahasa Inggris
89Dokumentasi, Kedaan Guru MA Al-Mujahidin. Tanggal 26 April 2017.
64
16 Ika Irmayana, S.Pd P Guru Biologi 17 Mawardi, S.Pd L Waka sarana
prasarana Bahasa Indonesia
18 M. Muna'am Zaenullah S.Pd L Guru
Fikih
19 Nur Isnaini, S.Pd.I P Guru Seni Budaya dan Keterampilan
20 Kudsiyah, S.Pd.I P Guru Sejarah Kebudayaan Islam
21 Kamarudin, S.Pd L Guru Fisika 22 Ziaratun Munawarah, S.Pd P Guru MTK 23 Syukurman, S.Pd L Guru Biologi 24 Dwi Maryanto, S.Pd P Guru Kimia 25 Nurul Aini P Guru Seni Budaya 26 Sukini,S.Pd.I P Guru Fikih 27 Ida Yuliani, S.Pd P Guru Fiqih 28 Majeni Rahmawati, S.Pd P Guru MTK
5. Keadaan Siswa
Dalam proses belajar mengajar, siswa menduduki peran yang
sangat penting karena dalam hal ini siswa menjadi tolok ukur berhasil
tidaknya proses belajar mengajar. Keberadaan serta peran aktif siswa
diperlukan dalam proses belajar berlangsung. Adapun jumlah siswa MA
Al-Mujahidin Tahun pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3 Keadaan Siswa MA Al-Mujahidin90
NO Kelas Laki-laki Wanita Jumlah 1 X 13 12 25 2 XI IPA 10 11 21 3 XI IPS 7 17 24 4 XII IPA 9 13 23 5 XII IPS A 8 9 17 6 XII IPS B 10 7 17 JUMLAH 57 69 127
90Dokumentasi, SiswaMA Al-Mujahidin. Tanggal 26 April 2017.
65
6. Struktur Organisasi MA Al-Mujahidin
Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan adanya organisasi
yang baik dan teratur dalam rangka membantu kelancaran proses belajar
mengajar.
B. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukanPada penelitian ini, adapun hipotesis itu adalah
hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Semakin tinggi rasa percaya diri
dibarengi dengan semakin tinggihasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017.
Dan hipotesis nol (H0) berbunyi Semakin rendah rasa percaya diri dibarengi
dengan semakin rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran2016/2017.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data dengan menggunakan
bantuan program SPSS versi 16.0 for windows diperoleh hasil perhitungan f
hitung lebih besar dari f tabel (7,667> 4,26) dan nilai signifikan sebesar
0,011 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh rasa
percaya diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di
kelas X MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran2016/2017. Dimana siswa
yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi sebanyak 24 orang dengan nilai
rata-rata sebesar 82,7. Sedangkan siswa yang memiliki rasa percaya diri yang
sedang hanya 1 orang siswa saja dengan nilai sebesar 75.Merujuk pada
kaidah penarikan kesimpulan yang menyatakan bahwa jika semakin tinggi
66
rasa percaya diri dibarengi dengan semakin tinggi hasil belajarnyamaka
terima Ha dan tolak H0.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa siswa yang memiliki rasa
percaya diri yang tinggi sebanyak 24 siswa dengan nila rata-rata sebesar 82,7
dan siswa yang memiliki rasa percaya diri yang sedang sebanyak 1 orang
dengan nilai sebesar 75. Dengan demikian hipotesis Hayang berbunyi
“semakin tinggi rasa percaya diri dibarengi dengan semakin tinggi hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin
Tempos Tahun Ajaran 2016/2017” diterima. Dan hipotesis H0 yang
berbunyi“semakin rendah rasa percaya diri dibarengi dengan semakin rendah
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin
Tempos Tahun Ajaran 2016/2017” ditolak.
C. Pembahasan
Dalam proses analisis data pada penelitian ini peneliti mencari uji
normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis menggunakan rumus regresi
linier sederhana. Selain itu juga analisis data dilakukan dengan mencari nilai
mean median dan modus. Adapun cara pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan angket untuk variabel percaya diri, wawancara sebagai data
pendukung, dokumentasi untuk hasil belajar.
Rasa percaya diri sangat penting bagi siswa, karena dengan percaya
diri yang tinggi memiliki sifat mandiri, bersemangat, yakin akan potensi yang
dimiliki, bersikap tenang dan tidak mudah gugup dan mampu bangkit dari
kegagalan. Dengan demikian percaya diri yang tinggi mampu menunjukkan
67
tindakan positif terhadap berbagai kondisi yang mempengaruhi kegiatan
belajar maupun hasil belajar. Sebaliknya rasa percaya diri yang rendah
menimbulkan kecendrungan negatif, baik tindakan yang dilakukan sengaja
maupun tidak sengaja yang dapat merugikan dan menghambat tujuan belajar
peserta didik secara keseluruhan.
Adapun cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah evaluasi
diri secara obyektif, belajar menilai diri sendiri secara obyektif, beri
penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri sadari dan hargailah sekecil apun
keberhasilan dan potensi yang dimiliki, positif tingking memerangi setiap
asumsi atau persepsi negatif yang muncul dalam pikiran, belajar dari
pengalaman dan membangun pendirian yang kuat.91
Berdasarkan jawaban tentang percaya diri dengan membagikan angket
pada siswa kelas X di MA Al-Mujahadin Tempos, diketahui bahwa banyak
siswa maupun siswi yang memiliki tingkat rasa percaya diri yang tinggi yang
ditandai dengan tidak mudah gugup saat memberikan pendapat, tidak malu
untuk bertanya, dan pada saat guru memerintahkan untuk maju mengerjakan
soal di depan kelas siswa juga tidak merasa ragu untuk maju di depan kelas.
Selain dengan membagikan instrumen angket kepada siswa peneliti
juga melakukan wawancara bersama sebagian siswa dan guru mata pelajaran
terkait percaya diri siswa ketika mengikuti proses mata pelajaran ekonomi .
adapun hasil wawancaranya adalah guru akui banyak siswa yang memiliki
rasa percaya diri yang tinggi yang ditandai dengan tidak mudah gugup saat
91Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, h. 150
68
berbicara, tidak malu-malu untuk bertanya pada teman ataupun guru mata
pelajaran sendiri, saat melakukan diskusi kelompok siswa tidak merasa gugup
saat memberikan pendapat ataupun memberikan sanggahan. Hal ini
membuktikan banyak siswa yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi ,
yang dalam hal ini dapat meningkat hasil belajar siswa.
Selain wawancara guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan
siswa, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa tidak dapat dipungkiri masih ada siswa yang
merasa gugup saat memberikan pendapat, malu bertanya kepada teman
ataupun gurunya, kurang memotivasi diri, tapi ini semua tidak semua siswa
memiliki sifat kurang percaya diri, sebagian besar memiliki sifat percaya diri
yang tinggi yang terlihat dari sekor angket percaya diri yang tinggi sebanyak
96% atau sebanyak 24 siswa dari 25 orang siswa, sedangkan yang memiliki
percaya diri yang sedang hanya sebanyak 4 % atau sebanyak 1 orang siswa.
Hasil belajar menjadi tolok ukur dalam menentukan tingkat
keberhasilan peserta didik dalam proses belajar. Hasil belajar terjadi karena
adanya perubahan tingkah laku pada seseorang karena belajar, misalnya dari
tidak tau menjadi tau.Dalam hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-
rata hasil belajar siswa yang memiliki percaya diri yang tinggi sebesar 82,7
dan hasil rata-rata siswa yang memilki percaya diri yang sedang dengan
perolehan hasil belajar sebesar 75.
Hasil tersebut menandakan bahwa siswa yang memiliki percaya diri
yang tinggi lebih baik hasil belajarnya dibanding dengan siswa yang memiliki
69
rasa percaya diri yang sedang. Dengan demikian hipotesis Hayang berbunyi
“semakin tinggi rasa percaya diri dibarengi dengan semakin tinggi hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin
Tempos Tahun Ajaran 2016/2017” diterima.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap
variabel dependen atau koefisien determinasinya (r2) dengan cara
mengkuadratkan hasil dari rxysehingga diperoleh besarnya koefisien
determinasinya sebesar 0,25%. Hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh atau
kontribusi variabel independen (rasa percaya diri) terhadap variabel dependen
(hasil belajar siswa) adalah 25% dan sisanya yakni sebesar 75% dipengaruhi
oleh faktor lain.
Adapun untuk hasil perhitungan regresi linear sederhana diperoleh
persamaan Y= 41,875 + 0, 494 X. Tanda (+) menyatakan arah positif.
Dapatdiprediksi setiap kenaikan 1 satuan poin percaya diri, maka hasil belajar
akan meningkat sebesar 0,494poin. Sebaliknya, jika percaya diri turun
sebesar 1 poin, maka hasil belajar akan mengalami penurunan sebesar 0,494
poin.
Berdasarkan hasil uji regresi terbukti bahwa percaya diri berpengaruh
secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Hal ini terlihat dari persentase skor option dari indikator percaya diri yang
dipilih oleh siswa kelas X. Siswa kelas X selalu berprasangka baik terhadap
diri sendiri dilihat dari skor angket yang memilih sangat setuju sebesar 56%
dan setuju sebesar 44%. Sebagian besar siswa kelas X bisa mengerjakan ujian
70
dengan nilai yang bagus dengan yang memilih optionsetuju sebesar 88%.
Sebagian besar siswa kelas X memiliki cita-cita di masa depan yang ingin
dicapai dilihat dari skor angket yang memilih sangat setuju 92% dan sebesar
4%. Selanjutnya sebagian besar siswa kelas X selalu berusaha dalam
mengerjakan tugas-tugasa yang diberikan oleh guru dilihat dari skor angket
yang memilih sangat setuju sebesar 48% dan setuju sebesar 52%.
Sebagian besar siswa kelas X selalu yakin semua pelajaran penting
untuk dipelajari hal ini dapat dilihat dari dengan yang memilih option sangat
setuju sebesar 68% dan setuju sebesar 32%. Selanjutnya selalu yakin akan
mencapai cita-cita yang diinginkan meskipun banyak pelajaran yang tidak
sesuai dengan cita-cita dilihat dari skor angket yang memilih sangat setuju
40% dan yang memilih setuju sebesar 60%. Siswa kelas X selalu belajar
dengan giat walaupun nilai ujian rendah dilihat dari skor angket yang memilih
sangat setuju sebesar 44% dan yang memilih setuju sebesar 52%. Siswa kelas
X selalu mengerjakan tugas sendiri walaupun sulit dilihat dari skor angket
yang memilih sangat setuju sebesar 28% dan yang memilih setuju sebesar
64%. Siswa kelas X selalu dapat mengendalikan kecemasan ketika disuruh
berbicara di depan kelas dilihat dari skor angket yang memilih setuju sebesar
60% dan yang memilih kurang setuju sebesar 36%. Sedangkan siswa kelas X
yang memilih skor angket kurang percaya diri ketika mengeluarkan pendapat
dilihat darai skor angket tidak setuju 56% dan kurang setuju sebesar 36%.
Siswa kelas X yang memilih option saya serahkan hidup saya pada nasip
dilihat dari skor angket yang meilih tidak setuju sebesar 60% dan untuk yang
71
kurang setuju sebesar 32%.Selanjutnya untuk siswa yang memiliki rasa
percaya diri sedang diperoleh nilai rata-rata hasil belajarnya sebesar 75.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program
SPSS versi 16.0 dapat dibuktikan bahwa terdapat kontribusi percaya diri
terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 25% dan sisanya di pengaruhi oleh
faktor lain. Semakin tinggi rasa percaya diri siswa dibarengi dengan semakin
tinggi hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X, dan
sebaliknya semakin rendah rasa percaya diri dibarengi dengan semakin
rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X. Karena
dengan siswa memiliki percaya diri yang tinggi dapat meningkatkan hasil
belajar yang maksimal. Siswa yang memiliki percaya diri yang tinggi akan
selalu menggunakan pada hal-hal yang positif tidak akan mudah menyerah
dalam mengerjakan tugas sesulit apapun, akan selalu memiliki pola pikir yang
positif, tidak mudah putus asa, akan selalu berpikiran positif terhadap dirinya
ataupun orang lain, berusaha dalam mengerjakan tugas sesulit apapun, akan
selalu memberikan hasil yang memuaskan untuk dirinya.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa untuk mencapai tingkat percaya
diri yang tinggi perlu ada dukungan dari dalam diri dan selain itu juga
dorongan serta bimbingan dari guru. Dengan memiliki rasa percaya diri siswa
akan selalu memiliki keberanian dalam mengerjakan tugas ketika maju di
depan kelas tidak akan ragu-ragu untuk menunjukkan keberaniannya untuk
tampil didepan kelas untuk mengerjakan tugas yang diperintah oleh guru, akan
selalu berani dalam memberikan tanggapan ketika diskusi.
72
Berdasarkan uraian tersebut, maka jelaslah percaya diri sangat erat
kaitannya dengan hasil belajar siswa. Ini berarti semakin tinggi percaya diri
siswa maka hasil belajarnya akan semakin meningkat. Karena dengan
memiliki percaya diri yang tinggi siswaakan melakukan segala hal tanpa harus
merasa ragu-ragu dalam mengerjakannya, akan selalu memiliki sifat yang
positif tidak mudah menyerah maupun putus asa. Oleh karena itu, maka dari
hasil penelitian tentang pengaruh rasa percaya diri terhadap hasil belajar siswa
pada mata Pelajaran ekonomi kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun
Ajaran 2016/2017, ini sudah terbukti ada pengaruhnya.
73
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian yang telah
peneliti lakukan di MA Al-Mujahidin Tempos, dapat ditarik kesimpulan
bahwa semakin tinggi rasa percaya diri dibarengi dengan semakin tinggihasil
belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Kelas X di MA Al-Mujahidin
Tempos Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang
memiliki rasa percaya diri yang tinggi lebih berprasangka baik terhadap
dirinya sendiri, yakin dapat mengerjakan ujian dengan nilai yang bagus,
memiliki cita-cita, belajar dengan giat meski nilainya rendah, dapat berbicara
didepan kelas, dan dapat mengendalikan kecemasan. Sedangkan siswa yang
memiliki percaya diri yang sedang kurang percaya diri ketika mengeluarkan
pendapat, mudah putus asa, pasrah, malu dan kurang berani tampil di depan
kelas.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan di MA Al-Mujahidin Tempos,
maka peneliti dapat memberikan saran kepada berbagai pihak yang
bersangkutan, yaitu:
1. Guru, tetap memberikan konseling lebih sering agar dapat memiliki rasa
percaya diri yang tinggi.
73
74
2. Orang tua, agar selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
anaknya untuk dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang nantinya dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Siswa, memberikan peningkatan percaya diri saat siswa berada di dalam
kelas ketika sedang mengikuti proses pembelajaran berlangsung.
4. Peneliti selanjutnya, dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bisa
menyempurnakan atau menjadi pertimbangan dikarenakan hasil dari
penelitian ini masih banyak kekurangannya. Maka penulis menyarankan
kepada peneliti selanjutnyadengan tema yang sama agar mengambil
sampel yang berbeda agar lebih bervariatif dan inovatif.
75
DAFTAR PUSTAKA
Alex Sobur. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 2016. Beni Iswadi.Pengaruh Peningkatan Kepercayaan Diri terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Praktek Tun Up Motor Bensin di SMK Muhamdiyah Prambanan Tahun Ajaran 2010/2011. (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2011) dalam https://www.google.com/ search?diakses tanggal 21 februari 2017 pukul 10.24 WITA.
Enung Fatimah. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Ovset, 2010. HendriatiAgustiani.Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja). Bandung: Rineka Aditama, 2006.
J.P.Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Mahmud. Psikologi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia, 2012. Moh Nazir. Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Mohamad Mustari.Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Laks Bang, 2011. Muhammad Nurman. Evaluasi Pendidikan. Mataram: Institut Agama Islam
Negeri , 2015. Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Mustofa Rifki.Pengaruh Rasa Percaya Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa
di SMA Islam Almaarif Singosari Malang.(Skripsi, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang) dalam etheses.uin-malang.ac.id/4134/1/03160015.pdf diakses tanggal 21 februari 2017 pukul 10.45 WITA
Nana Sudjana.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2011. Nana Syaodih Sukamdinata.Landasan Psikologi Proses Pendidikan.