“PENGARUH POTENSI AKADEMIK, EFIKASI DIRI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 MAKASSAR” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh IMA ARINA ARIF 10536 5102 15 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“PENGARUH POTENSI AKADEMIK, EFIKASI DIRI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 MAKASSAR”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
IMA ARINA ARIF
10536 5102 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ima Arina Arif
NIM : 10536 5102 15
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Pengaruh Potensi Akademik, Efikasi Diri, dan Kemandirian
Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
XI SMK Negeri 2 Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan
Ima Arina Arif
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ima Arina Arif
NIM : 10536 5102 15
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan
Ima Arina Arif
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Apalah artinya sempurna, bila ada yang sederhana namun mampu membuat
bahagia. Jika kamu ingin hidup lebih bahagia, mulailah syukuri setiap hal kecil
yang kamu punya”
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Arif dan Ibunda Naisa,
Saudara-saudariku juga keluarga besarku yang senantiasa
memberikan dukungan dan bantuannya demi keberhasilanku
ABSTRAK
Ima Arina Arif. 2020. Pengaruh Potensi Akademik, Efikasi Diri dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Rukli dan Pembimbing II Nursakiah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu XI TKJ 1 dan XI TKJ 2 yang berjumlah 65 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Teknik analalisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) Secara parsial variabel potensi akademik berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar sebesar 17,6%. (2) Secara parsial variabel efikasi diri berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar sebesar 43,4%. (3) Secara parsial variabel kemandirian belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar sebesar 78,8%. (4) Secara simultan variabel potensi akademik, efikasi diri dan kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar dengan koefisien determinasi R2 = 0,817 yang berarti potensi akademik, efikasi diri dan kemandirian belajar memberi pengaruh sebesar 81,7% terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar dan sisanya sebesar 18,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci: Potensi Akademik, Efikasi Diri, Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar
ABSTRACT Ima Arina Arif. 2020. The effect of academic potential, self-efficacy and learning independence on mathematics learning outcomes of students of class XI of SMK Negeri 2 Makassar. Essay. Department of Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Makassar. Supervisor I Rukli and Supervisor II Nursakiah. This type of research was ex-post facto research. The population in this study were all students of class XI of SMK Negeri 2 Makassar while the sample in this study were XI TKJ 1 and XI TKJ 2, totaling 65 students. The sampling technique used cluster random sampling. Data analysis techniques using questionnaires and tests. Data analysis techniques used descriptive statiscal analysis and inferential statistic analysis techniques. The results of this study indicate that (1) Partially, the academic potential variable significantly influences the learning outcomes of students of class XI SMK Negeri 2 Makassar of 17.6%. (2) Partially self-efficacy variables significantly influence the mathematics learning outcomes of class XI students of SMK Negeri 2 Makassar by 43.4%. (3) Partially the learning independence variable has a significant effect on the learning outcomes of Grade XI students of SMK Negeri 2 Makassar by 78.8%. (4) Simultaneously the variables of academic potential, self-efficacy and learning independence significantly influence the learning outcomes of students of class XI in SMK Negeri 2 Makassar with a coefficient of determination R2 = 0.817 which means that the academic potential, self-efficacy and learning independence gave an effect of 81.7% on the mathematics learning outcomes of students of class XI of SMK Negeri 2 Makassar and the remaining 18.3% is influenced by other factors.
Keywords: Academic Potential, Self-Efficacy, Learning Independence and Learning Outcom
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata‟ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyusun skripsi ini dengan baik, sebagai salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Salawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam, Sang revolusioner sejati, sosok pemimpin yang
terpercaya, jujur, dan berakhlak karimah yang telah bersusah payah mengeluarkan
manusia dari kungkungan kebiadaban, sehingga sampai saat ini manusia mampu
memposisikan diri sebagai insan yang senantiasa beriman dan bertaqwa kepada
Allah Subhanahu Wata‟ala.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis, skripsi ini lahir dan
tampil sebagai manifestasi dari suatu usaha yang tak mengenal lelah dan pantang
menyerah, mulai dari tahap observasi, sampai selesai skripsi ini ditulis. Penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa mulai dari penyusunan hingga selesainya skripsi
ini ditulis, tidak sedikit hambatan dan tantangan yang dialami penulis. Namun,
hambatan dan tantangan tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada
Ayah dan Ibu tercinta dan saudaraku tercinta yang telah memberi doa restu dan
segala pengorbanan yang begitu besar untuk keberhasilan penulis dalam menuntut
ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Serta seluruh keluarga besar saya yang telah
memberikan doa restu, dorongan dan semangat untuk mendambakan keberhasilan
saya. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan
dan cahaya penerang di kehidupan dunia dan akhirat. Banyak hambatan yang
dilalui penulis dalam penyusunan skripsi ini, namun karena berkat kehendak-
Nyalah sehingga penulis berhasi menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Mukhlis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Dr. Rukli, M.Pd., M.Cs. sebagai Pembimbing I dan Nursakiah, S.Pd.,
M.Pd. sebagai Pembimbing II atas segala kesediaan dan kesabarannya
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing dan
mengarahkan penulis mulai dari awal penyusunan skripsi ini sampai pada
tahap penyelesaian.
5. Ikhbariaty Kautrsar Qadri, S.Pd., M.Pd sebagai Validator I dan
Wahyuddin, S.Pd., M.Pd sebagai Validator II atas segala bimbingan,
motivasi dan dorongan yang diberikan dalam penyusunan instrumen
penelitian.
6. Drs. Muhammad Yamin Wahab, M.Pd selaku Penasihat Akademik atas
bimbingan dan nasihat yang sangat berharga selama penulis menempuh
pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai dalam lingkup Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman
selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Bapak dan Ibu Guru serta Staf Tata Usaha SMK Negeri 2 Makassar atas
perhatian dan kerja samanya serta dengan senang hati menerima dan
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Kepada teman-teman dekat saya yaitu Ana, Rahma, Novi dan Fia terima
kasih atas bantuan, dan waktu yang dilewati secara bersama-sama dengan
penuh sukacita, saling berbagi canda-tawa selama penulisan skripsi ini
10. Kepada sepupu saya yaitu Tika dan Anggi terima kasih untuk bantuan,
perhatian dan memberikan semangat selama penulisan skripsi
11. Saudara-saudariku Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
khususnya Angkatan 2015 D.
12. Siswa/i SMK Negeri 2 Makassar atas partisipasi dan kesediaanya
membantu selama proses penelitian.
13. Serta semua pihak yang tidak sempat dituliskan satu persatu yang telah
memberikan bantuannya kepada penulis secara langsung maupun tidak
langsung.
Semoga Allah Subhanahu Wata‟ala memberikan balasan atas amal
ibadah dan bantuan yang diberikan dengan tulus ikhlas serta limpahan rahmat dan
karunia-Nya senantiasa tercurah kepada kita semua. Aamiin.
Sebagai seorang yang masih dalam tahap belajar, tentu saja skripsi ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis dengan hati terbuka
menerima segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif, guna perbaikan dan
peningkatan kualitas penulis dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan skripsi
ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Antara Variabel Potensi Akademik dan Hasil Belajar ......................................................................................... 62
Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas Antara Variabel Efikasi Diri dan Hasil Belajar 63
Tabel 4.12 Hasil Uji Linearitas Antara Variabel Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar ............................................................................................ 63
Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Pengujian Multikolinieritas ............................. 64
Tabel 4.14 Koefisien Uji Regresi Linear X1 atas Y ........................................ 64
Tabel 4.15 Koefisien Uji Regresi Linear X2 atas Y ........................................ 66
Tabel 4. 16 Koefisien Uji Regresi Linear X3 atas Y ....................................... 67
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .............................................. 69
Tabel 4.18 Koefisien Regresi Linear X1, X2, X3 atas Y .................................. 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 39
Gambar 4.1 Koefisien Korelasi X1 Terhadap Y ............................................. 65
Gambar 4.2 Koefisien Korelasi X2 Terhadap Y ............................................. 66
Gambar 4.3 Koefisien Korelasi X3 Terhadap Y ............................................. 68
Gambar 4.4 Koefisien Korelasi X1, X2, X3 Terhadap Y................................ 71
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Seperti yang kita ketahui pendidikan
sangatlah berperan penting bagi kehidupan manusia. Saat ini, pesatnya
perkembangan teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam dunia pendidikan di era globalisasi dan pasar bebas dunia. Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas berasal dari pendidikan yang
berkualitas pula dan sangat dibutuhkan oleh negara–negara maju dan
berkembang termaksud Indonesia untuk menghadapi persaingan yang
kompotitif.
Salah satu mata pelajaran yang menjadi dasar kurikulum wajib pada setiap
sekolah adalah matematika. Ilmu matematika bukanlah hanya sekedar
kumpulan angka serta berbagai macam rumus tetapi matematika disamping
sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang
memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, serta mengkominikasikan ide.
Dalam kehidupan sehari–hari secara tidak sadar matematika berperan dalam
kehidupan mungkin dalam bentuk sederhana dan bersifat rutin atau mungkin
dalam bentuk yang sangat kompleks. Sebagai contoh sederhananya dalam
melakukan transaksi jual beli para pedagang di pasar yang begitu mahir dan
cepat menghitung jumlah pembelian dan sekaligus mengembalikan sisa uang
pembeliannya.
Matematika merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari karna (1)
Dengan belajar matematika kita mampu berhitung dan mampu melakukan
perhitungan-perhitungan lainnya (2) Matematika merupakan persyaratan
untuk beberapa mata pelajaran lainnya (3) Dengan belajar matematika
perhitungan menjadi lebih sederhana dan praktis (4) Dengan belajar
matematika diharapkan kita mampu menjadi manusia yang berpikir logis,
kritis, tekun, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan persoalan
(Siregar, 2017: 5). Dengan demikian matematika menjadi mata pelajaran yang
penting di pelajari untuk meningkatkan potensi akademik.
Potensi akademik sangatlah berkaitan dengan pencapaian hasil belajar
siswa. Potensi akademik merupakan suatu kemampuan/kecerdasan yang
dimiliki seseorang/individu dalam bidang akademik umum, yang berisi (1)
kemampuan verbal/bahasa meliputi persamaan kata (sinonim), lawan kata
(anonim), hubungan kata (analogi), (2) kemampuan kuantitatif meliputi
aritmetika (hitungan), seri angka, seri huruf, logika angka dan tes dalam cerita
(3) penalaran meliputi penalaran logis dan penalaran analitik dan (4) spasial
meliputi klasifikasi gambar, pemikiran perseptual, pandang ruang, dan
visualitasasi.
Menurut Bandura (Sunardi, 2015: 2), perasaan efikasi diri siswa
mempengaruhi pilihan aktivitas mereka, tujuan mereka dan usaha serta
persistensi mereka dalam aktivitas-aktivitas di kelas. Namun terkadang masih
terdapat siswa yang kurang memiliki kepercayan diri (keyakinan) tentang
sejauh mana kemanpuan yang dimilikinya untuk mengatasi hambatan–
hambatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Pada hal didalam teori
menyebutkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan siswa tentang sejauh mana
kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat digunakan untuk melakukan
tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah hambatan yang berkaitan
dengan tugas–tugas yang diberikan oleh guru. Dengan demikian efikasi diri
pun pada akhirnya mempengaruhi pembelajaran dan prestasi mereka.
Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agustini Besse
Nurul (2016) menunjukkan bahwa potensi akademik berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar. Lalu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Titin Kurnia Bungsu (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika.
Serta berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anggi Ajeng Widganinggar
(2015) menunjukkan terdapat pengaruh secara langsung efikasi diri terhadap
prestasi belajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat magang 3 tepatnya
pada bulan agustus sampai november 2018 di SMKN 2 Makassar yaitu pada
saat pemberian materi khususnya materi matriks kemampuan siswa pada
operasi hitung matriks seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian
matriks masih kurang sehingga ketika diberikan latihan pemecahan soal
ternyata hanya sebagian siswa yang dapat mengerjakannya dengan baik,
sebagian besar tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Selain itu para siswa
masih merasa malas untuk mempelajari matematika menurut mereka
matematika itu adalah pelajaran yang sulit untuk dimengerti/dipahami
sehingga sering kali siswa kesulitan dalam mencapai hasil belajar matematika
yang maksimal. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka sering merasa
tidak yakin bahwa dirinya akan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya, atau dengan kata lain kurangnya keyakinan siswa
tersebut terhadap kemampuan dirinya untuk menyelesaikan tugas secara
berhasil. Keyakinan tersebut biasa disebut dengan efikasi diri. Pada hal telah
diketahui bahwa efikasi diri sangatlah berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Oleh karena itu kurangnya efikasi diri siswa dalam mengerjakan tugas yang
diberikan mereka lebih cenderung suka untuk menyontek dibandingkan
mengerjakan tugasnya sendiri. Ini membuktikan bahwa kemandirian belajar
siswa masih kurang pada hal disekolah siswa dituntut untuk bisa mandiri
dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah, siswa dikatakan telah
mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan tugas belajar
tanpa ketergantungan dengan orang lain. Ketidak tergantungan pada orang lain
disebut sebagai sebuah kemandirian. Kemandirian dalam belajar dapat
diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh
kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari siswa.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang maka peneliti
tertarik untuk mengakaji tentang “Pengaruh potensi akademik, efikasi diri dan
kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK
Negeri 2 Makassar”. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah ada pengaruh potensi akademik terhadap hasil belajar siswa pada
materi matriks?
b. Apakah ada pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar siswa pada materi
matriks?
c. Apakah ada pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa
pada materi matriks?
d. Apakah ada pengaruh potensi akademik, efikasi diri, dan kemandirian
belajar terhadap hasil belajar matematika pada materi matriks?
C. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh potensi akademik terhadap hasil belajar siswa
pada materi matriks
b. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar siswa pada
materi matriks
c. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
siswa pada materi matriks
d. Untuk mengetahui pengaruh potensi akademik, efikasi diri dan
kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi matriks
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi
bagi pendidikan dan memperluas pengetahuan yang dapat dimanfaatkan
sebagai kajian bersama mengenai potensi akademik, efikasi diri dan
kemandirian belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
berikut
1. Bagi Siswa
Dapat dijadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan kemampuan
dan hasil belajar khususnya dalam pelajaran matematika
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sekolah sebagai
pedoman dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
dan hasil belajar siswa melalui pembentukkan kebiasaan dan
kemandirian belajar pada siswa.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi hasil
belajar salah satunya potensi akademik, efikasi diri dan
kemandirian belajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Potensi Akademik
a. Definisi Potensi Akademik
Potensi akademik adalah kemampuan kecerdasan individu dalam mengukur
kemungkinan keberhasilan dalam kehidupan individu tentang sejauh mana
kemampuan yang dimilikinya yang dapat digunakan mengetahui jati diri
(kemampuan, bakat, minat, motivasi, dll) secara dini. Dengan mengetahui jati
diri secara dini, seseorang akan mudah mau apa, mau kemana atau cocok tidak
studi atau karirnya (Sunardi, 2015: 23).
Untuk mengetahui potensi akademik seseorang, maka cara yang perlu
dilakukan adalah melakukan tes. Tes potensi akademik adalah sebuah tes yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum.
Tes ini juga sering diidentifikasi dengan tes kecerdasan seseorang. Tes ini
diperuntukan mengukur kemungkinan keberhasilan seseorang apabila yang
bersangkutan melanjutkan ke jenjang akademik yang lebih tinggi. Tes potensi
akademik atau yang biasa disingkat menjadi TPA merupakan tes yang
mengukur kemampuan berpikir siswa, meliputi kemampuan pemahaman dan
penalarannya. Tingkat kemampuan berpikir siswa ditentukan oleh kapasitas
berpikir dan pengalamannya di dalam maupun luar sekolah, dan kemampuan
berpikir ini berkembang sejak ia lahir hingga saat ini. (Wangguway, 2018: 21)
b. Jenis – jenis Potensi Akademik
Menurut Martono (Sunardi, 2015: 24), jenis–jenis ini meliputi empat
bagian utama yaitu kemampuan verbal atau bahasa, kemampuan kuantitatif,
penalaran, spasial atau gambar.
1) Kemampuan verbal atau bahasa berfungsi untuk mengukur kemampuan
seseorang dibidang kata dan bahasa, jenis ini meliputi persamaan kata
(sinonim), lawan kata (antonim), dan hubungan kata (anologi)
2) Kemampuan kuantitatif berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang
di bidang angka dalam rangka berfikir terstruktur dan logis matematis,
jenis ini meliputi aritmetika (hitungan), seri angka, seri huruf, logika
angka dan tes dalam cerita.
3) Penalaran berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal, jenis ini
meliputi penalaran logis dan penalaran analitik.
4) Spasial atau gambar berfungsi untuk mengukur daya logika ruang yang
dimiliki seseorang, jenis ini meliputi klasifikasi gambar, pemikiran
perseptual, pandang ruang, dan visualisasi.
Adapun standar yang diharapkan dapat dihasilkan melalui TPA atau
akselerasi adalah siswa yang memiliki kemampuan–kemampuan unggul,
yaitu
1) Kualifikasi kognitif : daya tangkap cepat, mudah dan cepat memecahkan
masalah serta kritis.
2) Kualifikasi kreatif : rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang dan berani
ambil resiko
3) Kualifikasi kecerdasan emosi: pemahaman diri sendiri, pemahaman
terhadap orang lain, pengandalian diri, penyesuaian diri, harkat diri dan
berbudi pekerti luhur.
2. Efikasi Diri
a. Definisi Efikasi Diri
Efikasi diri dikembangkan oleh Albert Bandura. Bersumber dari teori
belajar social (social learning theory) yang menekankan hubungan kausal
timbal balik (reciprocal determinism) antara faktor lingkungan, perilaku,
dan faktor personal yang saling berkaitan. Menurut Bandura efikasi diri
merupakan suatu keyakinan seseorang atas kemampuan untuk melaksanakan
tugas khusus atau bagian dari berbagai komponen tugas. Efikasi diri adalah
suatu keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk mengorganisir dan
melakukan serangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi
yang akan datang. Secara kontekstual, Bandura memberikan definisi bahwa
efikasi diri adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan yang
dimilikinya untuk menghasilkan tingkatan performa yang terencana, dimana
kemampuan tersebut dilatih, digerakkan oleh kejadian–kejadian yang
berpengaruh dalam hidup seseorang. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
kata efikasi (efficacy) diartikan sebagai kemujaraban atau kemanjuran. Maka
secara harfiah efikasi diri dapat diartikan sebagai kemujaran diri.
Menurut Alwisol efikasi adalah penilaian diri, apakah seseorang individu
dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, dan bisa
atau tidak bisa mengerjakan tugas sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Efikasi berbeda dengan aspirasi atau cita–cita, karena cita–cita
mengambarkan sesuatu yang ideal atau seharusnya dapat dicapai. Efikasi
diri mengambarkan penilaian akan kemampuan diri. Individu yang memiliki
efikasi yang tinggi akan memiliki kepercayaan bahwa dirinya mampu
mengerjakan suatu tugas sesuai tuntutan situasi, bekerja keras, dan bertahan
untuk mengerjakan tugas tersebut sampai selesai.
Efikasi diri yang dihayati individu (perceived self efficacy) yaitu
bagaimana individu mempersepsikan efikasi dirinya, berkaitan dengan
penilaian terhadap seberapa baiknya seseorang dalam melakukan suatu
tindakan yang diperlukan dalam situasi tertentu (kompetensi). Bandura
beranggapan bahwa harapan mengenai kemampuan untuk melakukan
tindakan yang diperlukan itu menentukan apakah orang yang bersangkutan
akan berusaha melakukannya, seberapa tekun ia melakukannya, dan pada
akhirnya akan menentukan seberapa besar keberhasilan yang diperoleh
asalkan ia memang memiliki kemampuan dan memperoleh insentif yang
layak.
Efikasi diri merupakan kepercayaan dalam diri seseorang bahwa dia
mampu melakukan suatu hal untuk dapat mencapai hasil yang diingikan.
Efikasi akademik merupakan bagian dari efikasi diri yaitu keyakian dalam
diri seseorang tentang kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas–tugas yang ada dalam berbagai bidang mata pelajaran untuk dapat
mencapai prestasi atau hasil yang diinginkan. Biasanya, orang yang
memiliki efikasi akademik yang tinggi akan bersemboyan: “saya yakin
mampu mengerjakan soal–soal ini dengan baik, dan saya yakin akan
memperoleh nilai yang baik”. Sedangkan menurut Ormrod bahwa secara
umum efikasi diri adalah penilaian seorang tentang kemampuan sendiri
untuk menjalankan perilaku tertentu. Efikasi diri bersifat spesifik pada tugas
atau situasi dan hanya melibatkan penilaian bukan dengan perasaan.
(Maryam, 2015: 13-15)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan siswa
tentang sejauh mana kemampuan yang dimilikinya yang dapat digunakan
untuk melakukan tindakan yang tepat dalam mengatasi hambatan yang
berkaitan dengan tugas–tugas yang diberikan oleh guru.
b. Dimensi – dimensi Efikasi Diri
Efikasi diri memiliki 3 dimensi (Maryam, 2015: 16–17) dimensi tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Dimensi tingkat (Level)
Dimensi level merupakan sejauh mana tingkat keyakinan individu
terhadap kemampuan yang dimiliki terkait dengan tingkat kesulitan tugas.
Efikasi diri pada individu dapat beragam, mungkin rendah pada berbagai
tugas yang mudah, dan semakin tinggi ketika menghadapi tugas yang sulit.
Sulit tidaknya suatu tugas menunjukkan tingkatan tantangan yang diambil.
Dimensi level ini merupakan tingkat kesulitan tugas yang dilakukan, yaitu
seberapa sulit tugas tersebut menurut perkiraan individu. Bila tingkat
kesulitannya terlalu tinggi, individu akan sulit melakukannya. Demikian
pula sebaliknnya, bila tingkat kesulitannya terlalu rendah, individu akan
terlalu mudah melakukannya. Pada umumnya, individu akan memilih tugas
dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi namun tetap dalam batas
kemampuannya.
2) Dimensi Generalisasi (generality)
Dimensi generality dapat diartikan sebagai sejauh mana tingkat
keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimiliki terkait dengan
tingkat keluasan tugas. Individu mungkin menilai bahwa dirinya memiliki
efikasi diri yang tinggi dalam satu bidang tugas saja atau dalam beberapa
bidang tugas. Generality memiliki sejumlah karakter yang berbeda.
Karakter tersebut meliputi tingkat kemiripan tugas, dalam hal ini apa
kemampuan diekspresikan (perilaku, kognitif, atau efektivitas) serta
kualitas utama dari situasi dan karakteristik individu yang menjadi tujuan
suatu perilaku yang di arahkan.
3) Dimensi Kekuatan (strength)
Dimensi strength merupakan sejauh mana tingkat kepercayaan atau
keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya terkait dengan
kemantapan hatinya. Semakin mantap individu dalam mengerjakan tugas,
maka tugas tersebut akan semakin mudah dikerjakan meskipun tugas
tersebut sebenarnya cukup sulit. Begitupun sebaliknya, meskipun tugas
yang harus dikerjakan sebenarnya cukup mudah, namum bila individu tidak
memiliki kemantapan hati maka individu tersebut akan merasakan tugas
tersebut sebagai tugas yang sulit. Efikasi diri yang kuat akan menimbulkan
ketekunan dan kemungkinan yang lebih besar dari tindakan yang dipilih.
Setiap individu pada dasarnya memiliki efikasi diri. Namun terdapat
perbedaan dalam tingkatan efikasi diri yang rendah sekali, rendah, sedang,
tinggi, dan sangat tinggi. Tingkatan efikasi diri ini tergantung dari berbagai
faktor yang dimiliki masing–masing individu, baik faktor internal (berbagai
faktor yang ada dalam diri individu), maupun faktor eksternal (faktor
lingkungan).
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi efikasi diri
Menurut Bandura faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri adalah
(Nurul, 2016: 20-21) :
1) Pencapaian prestasi
Apabila seseorang pernah mengalami keberhasilan dimasa lalu maka
dapat meningkatnya efikasi dirinya. Keberhasilan yang di dapatkan akan
meningkatkan efikasi diri yang dimiliki seseorang sedangkan kegagalan
akan menurunkan efikasi dirinya. Apabila keberhasilan yang di dapatkan
seseorang lebih banyak karena faktor-faktor di luar dirinya, biasanya tidak
akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. Akan tetapi,
apabila keberhasilan itu di dapat melalui hambatan yang besar dan
merupakan hasil perjuangan sendiri maka hal itu akan membawa pengaruh
terhadap peningkatan efikasi diri.
2) Pengalaman orang lain
Individu yang orang lain berhasil dalam melakukan suatu aktivitas dan
memiliki kemampuan sebanding dapat meningkatkan efikasi dirinya.
Pengalaman keberhasilan orang lain yang memiliki kemiripan dengan
individu dalam mengerjakan tugas yang sama. Efikasi tersebut didapat
melalui social models yang biasanya terjadi pada diri seseorang yang
kurang pengetahuan tentang kemampuan dirinya sehingga melakukan
modeling. Namun efikasi diri yang di dapat tidak akan berpengaruh bila
model yang diamati tidak memiliki kemiripan atau berbeda dengan model.
3) Persuasi verbal
Individu diarahkan dengan saran, nasihat, bimbingan sehingga dapat
meningkatkan keyakinan seseorang bahwa kemampuan–kemampuan yang
ia dimiliki dapat membantu untuk mencapai apa yang diinginkan.
Informasi tentang kemampuan yang di sampaikan secara verbal oleh
seseorang yang berpengaruh biasanya digunakan untuk menyakinkan
seseorang bahwa ia mampu melakukan tugas.
4) Kondisi emosional
Seseorang akan lebih mungkin mencapai keberhasilan jika tidak
terlalu sering mengalami keadaan yang menekan karena dapat
menurunkan prestasinya dan menurunkan keyakinan kemampuan dirinya.
Kecemasan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan
tugas sering diartikan suatu kegagalan. Pada umumnya seseorang
cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam kondisi yang tidak di
warnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan. Efikasi diri
biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stres dan kecemasan sebaliknya
efikasi diri yang rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang
tinggi pula.
Jadi efikasi diri adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya akan
mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
suatu tugas yang didasari kemampuannya dapat dirasakan akan menuntun
dirinya untuk berpikir mantap dan efektif. Efikasi diri bersumber dari
keinginan dalam diri seseorang dalam suatu perilaku untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Apabila tidak timbul dari dalam diri individu
maka apa yang tidak diinginkan tidak tercapai.
3. Kemandirian Belajar
a. Definisi Kemandirian Belajar
Menurut Knowles (Nurhayati, 2011: 137). Ada beberapa istilah untuk
menunjukkan kemandirian belajar. Antara lain: indepent learning, self
Sangat tidak setuju (STS) 1 Sangat tidak setuju (STS) 4
Tidak setuju (TS) 2 Tidak setuju (TS) 3 Setuju (S) 3 Setuju (S) 2
Sangat Setuju(SS) 4 Sangat Setuju(SS) 1
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun instrumen penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Membuat Kisi-kisi Instrumen
a) Potensi Akademik
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Potensi Akademik
No Indikator Nomor Item Pertanyaan
Jumlah Butir Soal
1. Kemampuan Verbal a. Persamaan kata (sinonim) b. Lawan kata (antonim) c. Hubungan kata (analogi)
1,2,3 4,5,6 7,8,9
9
2. Kemampuan Kuantitatif a. Numeric b. Konsep aljabar c. Logika matematika
10,11,12,13,14 15,16,17,18,19 20,21,22,23,24
15
3. Penalaran 25,26,27,28,29,30 6
4. Spasial/ Gambar 31,32,33,34,35 5
Total 35
b) Efikasi Diri
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Efikasi Diri No Indikator Nomor Item Pertanyaan Jumlah Butir
Soal
Positif Negatif 1. Level (tingkat kemampuan siswa
yang berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas )
1,2,3,5,6
4,7
7
2. Generality (tingkat keyakinan siswa yang berkaitan dengan keluasan bidang tugas)
8,9,10,12,13,14
11
7
3. Strength (tingkat keyakinan siswa yang berkaitan dengan kemantapan hati)
15,16,18,19,20
17
6
Jumlah 20
c) Kemandirian Belajar
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar No Indikator Nomor Item
Pertanyaan Jumlah Butir
Soal
Positif Negatif 1. Ketidaktergantungan terhadap orang lain 1,3 2,4 4
2. Memiliki kepercayaan diri 5,6 7,8 4 3. Berprilaku disiplin 9,11 10,12 4 4. Memiliki rasa tanggung jawab 13,14 15,16 4 5. Berprilaku berdasarkan inisiatif sendiri 17,18,19,20 4 6. Melakukan kontrol diri 21,22,23,25 24 5 Jumlah 25
d) Hasil Belajar
Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi No. Soal
Tingkat
3.1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
3.1.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi pada matriks
1 C2
3.1.2 Menghitung operasi matriks
2,4
C3
3.1.3 Menerapkan permasalahan yang berhubungan dengan operasi pada matriks.
4.1 Menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata yang berkaitan dengan matriks
4.1.1 Menyajikan model matematika dari suatu permasalahan nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya
3,5
C4
2. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang baik terlebih dahulu dilakukan uji coba tes sehingga
diketahui validitas item, dan reliabilitas. Dengan demikian soal-soal tes itu
dapat ditentukan apakah terpakai atau tidak terpakai.
a. Validitas
Menurut Sugiyono (2017: 121) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Dengan menggunakan instrumen yang valid dalam pengumpulan data,
maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product
moment. Rumus yang digunakan yaitu korelasi Produck Moment yaitu:
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) )} { ∑ (∑ )
)}
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment
n = jumlah sample
Σxy = jumlah perkalian skor butir dengan skor total
Σx = jumlah skor butir
Σy = jumlah skor total
Kriteria pengujian suatu butir dikatakan valid apabila koefisien ( )
berharga positif dan lebih besar dari harga table pada taraf signifikansi
5%. Bila harga < harga maka butir instrument dinyatakan tidak
valid.
b. Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek
yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama.
Untuk mencari reliabilitas soal bentuk uraian digunakan rumus alpha. Adapun
rumus alpha adalah sebagai berikut:
*
( )+ [
∑
]
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = jumlah varians
= varians total
Setelah diperoleh harga kemudian dikonsultasikan dengan . Apabila
harga , maka instrumen tersebut reliabel.
c. Hasil Uji Coba Instrumen
Sebelum peniliti melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan uji
coba di sekolah SMK Negeri 2 Makassar Kelas XI Elind . Uji coba dilakukan
pada tanggal 7 Oktober 2019. Uji coba dilakukan untuk menguji validitas sebelum
digunakan dalam penelitian yang sebenarnya.
Di bawah ini merupakan hasil validitas dari potensi akademik, efikasi diri,
kemandiran belajar dan hasil belajar. Adapun hasil analisis uji coba yaitu
menggunakan bantuan program SPSS 20.0 yaitu:
1) Validitas Tes Potensi Akademik
Tabel 3.7 Uji Validitas Tes Potensi Akademik No.
Item rhitung Kriteria
No. item
rhitung Kriteria
1. 0,430 Valid 21. 0,540 Valid 2. -0,068 Tidak Valid 22. 0,404 Valid 3. 0,476 Valid 23. 0,454 Valid 4. -0,325 Tidak Valid 24. 0,211 Tidak Valid 5. 0,407 Valid 25. 0,040 Tidak Valid 6. 0,279 Tidak Valid 26. -0,131 Tidak Valid 7. 0,284 Tidak Valid 27. 0,434 Valid 8. 0,482 Valid 28. 0,252 Tidak Valid 9. 0,532 Valid 29. 0,518 Valid 10. 0,214 Tidak Valid 30. 0,222 Tidak Valid 11. 0,525 Valid 31. 0,499 Valid 12. 0,504 Valid 32. 0,117 Tidak Valid 13. -0,018 Tidak Valid 33. 0,065 Tidak Valid 14. 0,459 Valid 34. 0,521 Valid 15. 0,622 Valid 35. 0,452 Valid 16. 0,433 Valid 17. 0,233 Tidak Valid 18. -0,051 Tidak Valid 19. 0,467 Valid 20. 0,403 Valid
Berdasarkan tabel di atas , butir yang memiliki nilai korelasi ( )
merupakan butir yang valid. Sebaliknya, item yang memiliki nilai korelasi
merupakan butir yang tidak valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji
validitas intrumen skala potensi akademik terdapat 35 butir valid dan 15 butir
tidak valid. Butir yang tidak valid dihapuskan dalam penelitian.
Pada tabel diatas diketahui nilai P value 0,000 < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh potensi
akademik, efikasi diri dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa.
Tabel 4.18 Koefisien Uji Regresi Linear X1, X2, X3 atas Y Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T P Value
B Std. Error Beta
(Constant) -23.901 6.668 -3.785 0,000
Potensi Akademik 0,129 0,062 0,122 2.076 0,042
Efikasi Diri 0,303 0,138 0,154 2.203 0,031
Kemandirian Belajar 1.003 0,089 0,758 11.328 0,000
Pada tabel coefficients diatas dapat dilihat nilai dengan nilai
nilai P = 0,042 pada taraf signifikan yang berarti ,
dengan nilai pada taraf signifikan , yang
berarti P < 0,05 dan dengan nilai pada taraf signifikan
, yang berarti P < 0,05. Hal tersebut berarti H0 ditolak dan H1
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa potensi akademik, efikasi diri dan
kemandirian belajar berpengaruh posotif pada hasil belajar matematika siswa.
Adapun persamaan regresi ganda yang diperoleh sebagai berikut :
Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:
Koefisien regresi variabel kepercayaan diri (X1) sebesar artinya
jika potensi akademik mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar (Y)
mengalami peningkatan sebesar .
Koefisien regresi variabel efikasi diri (X2) sebesar artinya jika
efikasi diri mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar (Y) mengalami
penurunan sebesar .
Koefisien regresi variabel kemandirian belajar (X3) sebesar artinya
jika efikasi diri mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar (Y) mengalami
peningkatan sebesar
Untuk pengujian hipotesis ini, yang dilakukan dengan uji F yaitu
pengujian yang dilakukan secara bersama-sama antara variabel potensi
akademik, efikasi diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika.
Dari tabel ANOVA diperoleh nilai Fhitung = 96,489. Untuk Ftabel dengan
taraf signifikan sebesar 5%, diperoleh Ftabel = 2,75.
Perbandingan keduanya memberikan hasil:
( )
Karena ( ) maka Ho ditolak dan Hi
diterima. Jadi dapat disimpulkan dari hasil pengujian tersebut menunjukkan
bahwa variabel potensi akademik, efikasi diri, dan kemandirian belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.
Untuk mengetahui besarnya nilai korelasi dan besarnya persentase
potensi akademik, efikasi diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika, dapat dilihat pada output SPSS versi 20.0 tabel Model Summary
pada lampiran B.
r1,2,3= 0,909
Gambar 4.4 Koefisien korelasi X1, X2, X3 Terhadap Y
Berdasarkan tabel Model summary pada lampiran B, diperoleh nilai
korelasi (r1,2,3) sebesar 0,909 seperti pada gambar 4.4, hal ini menunjukkan
bahwa terjadi korelasi cukup erat antara variabel potensi akademik, efikasi
diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. Nilai R2 (R
square) yang diperoleh sebesar 0,817. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa besarnya persentase pengaruh variabel potensi akademik, efikasi diri,
dan kemandirian belajar berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
secara bersama-sama adalah sebesar 81,7%.
Y
X1
X2
X3
B. Pembahasan
1. Hasil Analisis Deskriptif
a) Potensi Akademik
Hasil analisis deskriptif menujukkan bahwa diketahui potensi
akademik berada pada kategori kurang dari 65 responden yang diteliti,
diketahui bahwa tidak ada siswa siswa yang memperoleh nilai kategori
sangat baik dan kategori baik, 20% siswa yang memperoleh potensi
akademik yang tergolong cukup. Dan 80% siswa yang memperoleh
potensi akademik yang tergolong kurang. Berdasarkan hasil analisis
deskriptif yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa potensi
akademik berada pada kategori kurang, hal ini dilihat berdasarkan skor
rata-rata potensi akademik adalah 60,00.
Hal ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh Nurul (2016)
yang mengatakan bahwa potensi akademik potensi akademik
berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap prestasi
belajar matematika sebesar 0,584, dengan kontribusi secara langsung
terhadap prestasi belajar matematika sebesar 34,11%.
b) Efikasi Diri
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa diketahui efikasi diri
berada pada kategori tinggi dari 65 responden yang diteliti, terdapat
40% siswa yang memiliki efikasi diri yang tergolong sangat tinggi,
35,38% siswa yang memiliki efikasi diri yang tergolong tinggi, 24,62%
siswa yang memiliki efikasi diri yang tergolong sedang. Dan tidak ada
siswa yang memperoleh nilai kategori rendah dan sangat rendah.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa efikasi diri berada pada kategori sangat tinggi, hal
ini dilihat berdasarkan skor rata-rata efikasi diri adalah 59,85.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadaning
(2013) menyatakan bahwa efikasi diri dapat mempengaruhi seorang
siswa dalam memilih suatu tugas, usahanya, ketekunannya, dan
prestasinya. Dibandingkan dengan siswa yang meragukan kemampuan
belajarnya, siswa yang merasa mampu menguasai suatu keahlian atau
melaksanakan suatu tugas akan lebih siap untuk berpartisipasi, bekerja
keras, lebih ulet dalam menghadapi kesulitan, serta mencapai level
yang lebih tinggi. Efikasi diri menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi tujuan seseorang. Efikasi diri memberikan pengaruh
terhadap pilihan, tingkat kesulitan dan komitmen dalam mencapai
tujuan. Menentukan tujuan adalah proses yang penting. Semakin
tingginya efikasi diri menjadikan motivasi dan keterampilan membaik.
Penetapan tujuan dan efikasi diri adalah pengaruh sangat kuat pada
pencapaian akademis.
c) Kemandirian Belajar
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa diketahui
kemandirian belajar berada pada kategori tinggi dari 65 responden
yang diteliti, terdapat 40% siswa yang memiliki kemandirian belajar
yang tergolong sangat tinggi, 33,85% siswa yang memiliki
kemandirian belajar yang tergolong tinggi, 16,92% siswa yang
memiliki kemandirian belajar yang tergolong sedang, 9,23% siswa
yang tergolong memiliki kemandirian belajar rendah dan tidak ada
siswa yang memperoleh nilai kategori sangat rendah. Berdasarkan
hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kemandirian belajar berada pada kategori sangat tinggi, hal ini dilihat
berdasarkan skor rata-rata efikasi diri adalah 57,85.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusmiyati
(2017) menyatakan bahwa kemandirian merupakan sebuah bentuk
kepercayaan pada diri sendiri untuk mengorganisir, mengembangkan,
dan menyelesaikan berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh
seseorang. Perilaku mandiri adalah bentuk perilaku yang dapat berdiri
sendiri dan tanpa tergantung pada orang lain. Berdasarkan hasil
penelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X
SMA Negeri 1 Rongkop. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian
belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.
d) Hasil Belajar
Hasil analisis deskriptif menujukkan bahwa diketahui hasil belajar
berada pada kategori kurang dari 65 responden yang diteliti, diketahui
bahwa tidak ada siswa siswa yang memperoleh nilai kategori sangat
baik dan kategori baik, 16,92% siswa yang memperoleh hasil belajar
yang tergolong cukup. Dan 83,08% siswa yang memperoleh hasil
belajar yang tergolong kurang. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar berada
pada kategori kurang, hal ini dilihat berdasarkan skor rata-rata potensi
akademik adalah 59,77.
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
a. Pengaruh potensi akademik terhadap hasil belajar matematika
siswa pada materi matriks kelas XI SMK Negeri 2 Makassar
Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh positif antara variabel
potensi akademik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX
SMK Negeri 2. Hal tersebut berdasarkan pada tabel Model Summary
dengan R2 (R square) sebesar 0,176 yang berarti hubungan antara
variabel potensi akademik dengan hasil belajar menunjukkan
hubungan sebesar 17,6%.
Pada tabel coefficients, dapat dilihat nilai β1 = 0,443 dengan nilai
P = 0,001 pada taraf signifikan α = 0,05 yang berarti P < 0,05. Hal
tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa potensi akademik siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar
berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo
(2018) yang menyatakan bahwa tes potensi akademik dan prestasi
belajar matematika merupakan suatu hal yang sangat
berkaitan,dikarenakan dalam pembelajaran matematika siswa dituntut
dengan adanya menalar suatu kalimat logika kemudian diolah menjadi
angka dan logika angka. Tes potensi akademik (TPA) merupakan
suatu kegiatan yang diadakan untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam belajar. Bagi para siswa tes potensi akademik ini berfungsi
sebagai panduan siswa nanti dalam menghadapi beban belajar yang
ada di sekolah lanjutan. Sedangkan prestasi belajar merupakan
gambaran hasil belajar siswa dalam kemampuan mengelola dan
melaksanakan tugas belajar yang diberikan di oleh guru di sekolah
b. Pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi matriks kelas XI SMK Negeri 2 Makassar
Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh positif antara variabel
efikasi diri terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMK
Negeri 2. Hal tersebut berdasarkan pada tabel Model Summary
dengan R2 (R square) sebesar 0,434 yang berarti hubungan antara
variabel efikasi diri dengan hasil belajar menunjukkan hubungan
sebesar 43,4%.
Pada tabel coefficients, dapat dilihat nilai β2 = 1,296 dengan nilai
P = 0,000 pada taraf signifikan α = 0,05 yang berarti P < 0,05. Hal
tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa efikasi diri siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar
berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghufron
(2013) yang menyatakan bahwa efikasi diri mempunyai pengaruh
terhadap hasil belajar matematika. Individu yang mempunyai efikasi
diri yang tinggi akan mempunyai hasil belajar yang tinggi pula. Oleh
karena individu-individu dengan efikasi diri yang tinggi lebih efektif
dan gigih dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan kegagalan
terutama yang berkaitan dengan menghadapi pemecahan masalah
matematika, mereka lebih mungkin untuk mencapai hasil yang
bernilai dan memperoleh hasil belajar matematika yang lebih baik.
Pada saat diberikan soal-soal matematika yang menantang,
individu dengan efikasi diri tinggi akan merasa senang dan puas
dengan pekerjaannya dibanding individu yang memiliki efikasi diri
rendah. Hal ini dikarenakan individu dengan efikasi diri tinggi
memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuannya dalam mengatasi
tantangan yang ada sedangkan individu dengan efikasi diri rendah
cenderung mudah menyerah dan tidak yakin mampu mengerjakan
pekerjaan yang menantang itu.
c. Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa pada materi matriks kelas XI SMK Negeri 2 Makassar
Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh positif antara variabel
kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX
SMK Negeri 2. Hal tersebut berdasarkan pada tabel Model Summary
dengan R2 (R square) sebesar 0,788 yang berarti hubungan antara
variabel kemandirian belajar dengan hasil belajar menunjukkan
hubungan sebesar 78,8%.
Pada tabel coefficients, dapat dilihat nilai β3 = 1,175 dengan nilai
P = 0,000 pada taraf signifikan α = 0,05 yang berarti P < 0,05. Hal
tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa kemandirian belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar
berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa.
Hal ini sejalan dengan penlitian yang dilakukan oleh Bungsu
(2015) yang menyatakan bahwa kemandirian merupakan suatu hal
yang berperan penting dalam pembelajaran khususnya pembelajaran
matematika. Hal ini karena kemandirian belajar merupakan
kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan
dorongan sendiri dan tanpa paksaan. Kemandirian belajar juga
berperan dalam peningkatan hasil belajar matematika. Sehingga perlu
dikembangkan kemandirian belajar siswa agar dapat maksimal dalam
setiap pembelajaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat
pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa.
d. Pengaruh potensi akademik, efikasi diri dan kemandirian belajar
terhadap hasil belajar matematika pada materi matriks siswa
kelas XI SMK Negeri 2 Makassar.
Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh positif antara variabel
potensi akademik,efikasi diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas IX SMK Negeri 2. Hal tersebut
berdasarkan pada tabel Model Summary dengan R2 (R square) sebesar
0,817 yang berarti hubungan antara variabel potensi akademik, efikasi
diri dan kemandirian belajar dengan hasil belajar menunjukkan
hubungan sebesar 81,7%.
Kemudian pada tabel coefficients diatas dapat dilihat nilai
dengan nilai P = 0,042 pada taraf signifikan
yang berarti , dengan nilai pada taraf
signifikan , yang berarti P < 0,05, dengan nilai
pada taraf signifikan , yang berarti P < 0,05. Hal
tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa potensi akademik, efikasi diri dan kemandirian belajar siswa
kelas XI SMK Negeri 2 Makassar berpengaruh positif terhadap hasil
belajar matematika siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis statistik deskriptif tentang potensi akademik siswa kelas
XI SMK Negeri 2 Makassar berada pada kategori kurang dengan skor rata-rata
yang diperoleh yaitu 60,00. Begitu juga dengan hasil belajar matematika
siswa berada pada kategori kurang dengan skor rata-rata yang diperoleh yaitu
59,77. Sedangkan untuk efikasi diri dan kemandirian belajar siswa kelas XI
SMK Negeri 2 Makassar berada pada kategori sangat tinggi dengan skor rata-
rata untuk efikasi diri yaitu 59,85 dan untuk kemandirian belajar memperoleh
skor rata-rata yaitu 57,85
2. Terdapat pengaruh positif potensi akademik terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar dengan koefisien korelasi (r1) sebesar
0,419 dan koefisien determinasi R square sebesar 0,176. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh potensi akademik terhadap hasil belajar matematika siswa
sebesar 17,6%.
3. Terdapat pengaruh positif efikasi diri terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas XI SMK Negeri 2 Makassar dengan koefisien korelasi (r1) sebesar 0,659
dan koefisien determinasi R square sebesar 0,434. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar
43,4%.
4. Terdapat pengaruh positif kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas XI SMK Negeri 2 Makassar dengan koefisien korelasi
(r1) sebesar 0,888 dan koefisien determinasi R square sebesar 0,788. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa sebesar 78,8%.
5. Terdapat pengaruh positf potensi akademik, efikasi diri, dan kemandirian
belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika pada siswa
kelas XI SMK Negeri 2 Makassar dengan koefisien korelasi (r1,2,3) sebesar
0,909 dan koefisien determinasi R square sebesar 0,817. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh potensi akademik, efikasi diri, dan kemandirian belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar matematika sebesar 81,7%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Selain potensi akademik, efikasi diri dan kemandirian belajar masih ada faktor
lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika. Oleh karena itu, Bagi
peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan pengembangan model penelitian
dengan menggunakan variabel-variabel lain untuk mengetahui pengaruh hasil
belajar matematika siswa.
2. Dalam kegiatan pembelajaran matematika hendaknya guru berusaha
menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan efikasi diri dan
kemandirian belajar serta meningkatkan potensi akademik siswa agar dapat
membantu peserta didik dalam memahami dan mengerjakan soal-soal
matematika.
3. Bagi siswa hendaknya dapat menanamkan bahwa belajar merupakan hal yang
menyenangkan dan merupakan kebutuhan bukan sebagai beban. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan menjadikan kegiatan belajar lebih menyenangkan
seperti dengan berdiskusi dan memecahkan masalah bersama teman berkaitan
dengan pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman , M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta : PT Rineka Cipta .
Abdurrahman , M. (2012 ). Anak Berkesulitan Belajar Teori Diagnosis Dan Remidiasinya. Jakarta : PT Rineka Cipta .
Aini, P. N. (2011). Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun ajaran 2010/2011. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. 10, No. 1, Hal 48. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/921. di akses tanggal 14 juni 2019
Arieta, W. (2018). Panduan Belajar SBMPTN TPS/TPA Tipe Soal Pola Gambar. hhtps://www.zenius.net/blog/6377/belajar-tpa-pola-gambar-sbmptn.diakses pada tanggal 14 juni 2019
Arifiin, S. W., & Rahman, A. (2015). Profil pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari gaya kognitif dan efikasi diri pada siswa kelas VIII unggulan SMPN 1 Watampone. Jurnal Daya Matematis Matematika. Vol. 3, No. 1, Hal 20. http://ojs.unm.ac.id/JDM/article/view/1313/pdf_2. di akses tanggal 14 juni 2019
Azwar, S. (2007 ). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar .
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Bey, A., & Narfin, L. (2012). Pengaruh Kemandirian Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Kendari. Kendari: Unhalu Kampus Bumi Tridarma Kendari.
Bungsu, T. K., Vilardi, M., Akbar, P., & Bernard, M. (2015). Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMKN1 Cihampelas. Jurnal On Education. Vol. 1, No. 2, Hal 382. http://jonedu.org/index.php/joe/article/view/78/65. di akses tanggal 14 juni 2019
Dalyono , M. (2007). Psikologi Pendidikan . Jakarta : PT Rineka Cipta .
Fitriana, L. (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Group Investigation (GI) dan STAD Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa. Jawa Barat.
Forum Tentor Indonesia (2019). Top Modul Tes Bakat Skolastik Dan Potensi Akademik. Yogyakarta: Forum Edukasi.
Ghufron, N. M., & Suminta, R. R. (2013). Efikasi Diri dan Hasil Belajar Matematika Meta-Analisis. Jurnal Buletin Psikologi. Vol. 21, No. 1, Hal 26-27 https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/9843. di akses pada tanggal 11 November 2019.
Hadaning, G. B. (2013). Hubungan Efikasi Diri dslam Persfektif Gender dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Al-Azhar Mengati Gresik.
Hamalik, O. (2008 ). Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta : Sinar Grafika .
Hidayah , R. (2009). Psikologi Pengasuhan Anak. Malang: UIN Press.
Hidayat, I. I. (2019). Kumpulan Soal - Soal Matriks. https://www.scribd.com/doc/238220555/Ilhamsyah-Ibnu-Hidayat-Kumpulan soal-soal-Matriks.
Irsan, M. (2016). Pengaruh efikasi diri, aktualisasi diri, perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik SMP SE kecematan Tompobulu kabupaten Bantaeng . Universitas Negeri Makassar.
Jaeudin, U. (2015). Teori - Teori Kepribadian . Bandung : CV Pustaka Setia .
Kusuma, A., & Hudha, N. (2011). Pasti Bisa Lolos TPA (Tes Potensi Akademik). Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka.
Matematika Study Center. (2014). Contoh Soal dan Pembahasan Operasi Matriks Materi Matematika Kelas 12 . hhtps://matematikastudycenter.com/kelas-12/74-12-sma-matriks.di akses pada tanggal 22 juni 2019
Maryam, S. (2015). Self Efficacy Anak Didik Pemasyarakatan dilapas Anak Kelas II A Blitar. Universitas Islam Negeri Maulana.
Ningsih, R., & Rahman, A. N. (2016). Pengaruh Kemandirian Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Universitas Sebelas Maret.
Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurul, A. B. (2016). Pengaruh Potensi Akademik, Kemampuan Berpikir Divergen, dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Sengkang. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Raehana, S. (2013). Pengaruh regulasi diri,motivasi berprestasi, iklim keluarga, dan efikasi diri terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri di kota Makassar. Universitas Negeri Makassar.
Rochman , E. Y. (2005). Psikologi Perkembangan . Yogyakarta : Teras .
Rurin, S. (2015). Pengaruh Kecerdasan Numerik dan Kecerdasan Visual- Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MtsN Tunggamri . IAIN Tulungagung.
Rusmiyati. (2017). Pengaruh Kemandirian dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rongkop . Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Vol. 5, No. 1, Hal 81 www.jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/union/article/view/931/315. di akses pada tanggal 19 November 2019
Siregar , N. R. (2017). Persepsi Siswa Pada Pelajaran Matematika . Unisula Semarang .
Susilo, G., & Nur'aini, T., A. (2018). Pengaruh Potensi Akademik Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Kajian Pendidikan Matematika. Vol. 4, No. 1, Hal 27.
Sugiyono. (2017). Statistika Untuk Penelitian . Bandung: CV.Alfabeta.
Sukardi. (2019). Soal dan Pembahasan Matriks, Determinan dan Invers Matriks. hhtps://matchyber1997.com/soal-dan-pembahasan-matriks determinan-dan-invers-matriks/.di akses pada tanggal 20 juni 2019
Sukmadinata , N. S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan . Bandung : PT Remaja Rosdakarya .
Sunardi. (2015). Pengaruh Potensi Akademik, Efikasi Diri dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Bealajar Matematika . Universitas Negeri Makassar.
Suprijono , A. (2009 ). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Parkem . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Syah, M. (2006). Psikologi Belajar . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada .
Tiro, M.A. 2008. Dasar-dasar Statistika Edisi Ketiga. Makassar: Andhira Publisher
Widganinggar, A. A. (2015). Pengaruh Efikasi Diri (lokus of control) Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA. Vol. 4, No. 2. Hal 89.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/143. di akses tanggal 14 juni 2019
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Hasil uji coba instrument
LAMPIRAN B
Hasil analisis data penelitian
LAMPIRAN C
Kisi-kisi dan instrument uji coba
Kisi-kisi dan instrument penelitian
LAMPIRAN D
Data dan lembar jawaban hasil uji coba
Data dan lembar jawaban hasil penelitian
LAMPIRAN E
Tabel distribusi
LAMPIRAN F
Dokumentasi uji coba
Dokumentasi penelitian
LAMPIRAN G
Surat izin penelitian
Surat keterangan validitas instrument
Surat keterangan telah melakukan penelitian
LAMPIRAN A
HASIL UJI COBA INSTRUMEN
1. VALIDITAS
2. RELIABILITAS
a. Potensi Akademik
1. Uji validitas dengan SPSS 20.0
Nilai rtabel = 0,361
No. Item
rhitung Kriteria
21. 0,430 Valid 22. -0,068 Tidak Valid 23. 0,476 Valid 24. -0,325 Tidak Valid 25. 0,407 Valid 26. 0,279 Tidak Valid 27. 0,284 Tidak Valid 28. 0,482 Valid 29. 0,532 Valid 30. 0,214 Tidak Valid 31. 0,525 Valid 32. 0,504 Valid 33. -0,018 Tidak Valid 34. 0,459 Valid 35. 0,622 Valid 36. 0,433 Valid 37. 0,233 Tidak Valid 38. -0,051 Tidak Valid 39. 0,467 Valid 40. 0,403 Valid 21. 0,540 Valid 22. 0,404 Valid 23. 0,454 Valid 24. 0,211 Tidak Valid 25. 0,040 Tidak Valid 26. -0,131 Tidak Valid 27. 0,434 Valid 28. 0,252 Tidak Valid 29. 0,518 Valid 30. 0,222 Tidak Valid 31. 0,499 Valid 32. 0,117 Tidak Valid 33. 0,065 Tidak Valid 34. 0,521 Valid 35. 0,452 Valid
1. Kemampuan Verbal d. Persamaan kata (sinonim) e. Lawan kata (antonim) f. Hubungan kata (analogi)
1,2,3 4,5,6 7,8,9
9
2. Kemampuan Kuantitatif d. Numeric e. Konsep aljabar f. Logika matematika
10,11,12,13,14 15,16,17,18,19 20,21,22,23,24
15
3. Penalaran 25,26,27,28,29,30 6
4. Spasial/ Gambar 31,32,33,34,35 5
Total 35
f) Efikasi Diri
No Indikator Nomor Item Pertanyaan Jumlah Butir Soal
Positif Negatif 1. Level (tingkat kemampuan
siswa yang berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas )
1,2,3,5,6
4,7
7
2. Generality (tingkat keyakinan siswa yang berkaitan dengan keluasan bidang tugas)
8,9,10,12,13,14
11
7
3. Strength (tingkat keyakinan siswa yang berkaitan dengan kemantapan hati)
15,16,18,19,20
17
6
Jumlah 20
g) Kemandirian Belajar
No Indikator Nomor Item
Pertanyaan Jumlah
Butir Soal Positif Negatif
1. Ketidaktergantungan terhadap orang lain
1,3 2,4 4
2. Memiliki kepercayaan diri 5,6 7,8 4 3. Berprilaku disiplin 9,11 10,12 4 4. Memiliki rasa tanggung jawab 13,14 15,16 4 5. Berprilaku berdasarkan inisiatif
sendiri 17,18,19,20 4
6. Melakukan kontrol diri 21,22,23,25 24 5 Jumlah 25
h) Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Soal
Tingkat
3.1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
3.1.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi pada matriks
1 C2
3.1.2 Menghitung operasi matriks
2,4
C3
3.1.3 Menerapkan permasalahan yang berhubungan dengan operasi pada matriks.
4.1 Menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata yang berkaitan dengan matriks
4.1.1 Menyajikan model matematika dari suatu permasalahan nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya
3,5
C4
TES POTENSI AKADEMIK
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
No Absen : .............................................
A. Pengantar
Tes ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan
potensi akademik anda. Dengan demikian peneliti mengharapkan
kesediaan anda untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang ada dengan
sejujur-jujurnya sesuai kemampuan anda. Pertanyaan tes yang akan anda
isi ini, selain membantu peneliti menyelesaikan skripsi, juga membantu
anda untuk mengetahui kemampuan akademik anda. Tes ini terdiri dari 35
butir pertanyaan setiap pertanyaan disiapkan lima alternatif jawaban.
Atas kesediaan dan kerelaan anda untuk mengisi tes ini dengan
sejujurnya, peneliti menyampaikan terima kasih.
B. Petunjuk Pengerjaan
1) Bacalah petunjuk dengan cermat.
2) Mohon untuk menjawab semua pertanyaan dengan lengkap dan
jangan sampai ada yang terlewatkan.
3) Tes ini tidak ada hubungannya dengan nilai akademik adik-adik,
oleh karena itu, jawablah pertanyaan dalam tes ini dengan
sungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya.
4) Jawablah pertanyaan pada tes ini sesuai dengan kemampuan adik-
adik dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang
tersedia.
Tes Potensi Akademik
Soal no 1 sampai 3 carilah Sinonim (Persamaan Kata)
1. Limit
a. Batas
b. Cukup
c. Surplus
d. Kontinu
e. Kurang
2. Dimensi
a. Ukuran
b. Wadah
c. Tempat
d. Bentuk
e. Ruang
3. Lingkaran
a. Oval
b. Bundar
c. Segitiga
d. Lonjong
e. Bola
Soal no 4 sampai 6 carilah Antonim (Lawan Kata)
4. Statis
a. Dinamis
b. Stabil
c. Limit
d. Stagnam
e. Kontinu
5. Bulat
a. Bola
b. Lingkaran
c. Bundar
d. Lonjong
e. Oval
6. Remisi
a. Pengurangan
b. Penambahan
c. Pembetulan
d. Perubahan
e. Peningkatan
Soal no 7 sampai 9 Analogi (Hubungan Kata)
7. Segitiga : Limas
a. Kerucut : Lingkaran
b. Persegi : Kubus
c. Prisma : Limas
d. Bola : Lingkaran
e. Balok : Segitiga
8. Diameter : Lingkaran
a. Luas : Panjang
b. Diagonal : Persegi
c. Panjang : Lebar
d. Radius : Busur
e. Segitiga : Tinggi
9. Senin : Rabu = Januari : …….
a. Februari
b. Maret
c. April
d. Mei
e. Juni
Pilihlah satu jawaban yang merupakan kelanjutan deret huruf atau deret
bilangan!
10. 2,…, 4, 6, …,12, 16, 24, 32
a. 3 dan 9
b. 3 dan 8
c. 4 dan 8
d. 5 dan 7
e. 5 dan 8
11. 10, 12, 24, 26, 52, 54, 108, ….
a. 110
b. 112
c. 124
d. 214
e. 216
12. 89, 86, 81, 74, 65, …
a. 54
b. 60
c. 15
d. 140
e. 56
13. D C B A H G F E …., …..
a. LK
b. KL
c. IJ
d. JL
e. KJ
14. ABC FED GHI …..,……
a. JKL
b. KL
c. IJ
d. JL
e. KJ
15. Bentuk aljabar dari 2x dan 2x2 + x – 1 mempunyai suku …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 2
16. Bentuk paling sederhana dari 5x + 3y – 2 – x + y +2 adalah
a. 4x +3y
b. 4x + 4y
c. 4x + 3y – 4
d. 4x + 4y – 4
e. 4x – 3y + 4
17. Jumlah dari 2p + 3q – 4 dan p – 3q + 2 adalah
a. 3p – 2
b. 3p – 6
c. 2p – 6
d. 2p – 2
e. 6p – 2
18. Hasil dari pengurangan – 3 (2p + 1) dari p + 5 adalah
a. – 5p – 4
b. – 5 + 2
c. 7p + 8
d. 7p + 8
e. 7p + 8
19. Jika a = 2, b = 5 dan c = a2 + 2ab + b2 ; berapakah nilai c ?
a. 41
b. 43
c. 47
d. 49
e. 44
20. Konvers dari “ jika semua warga negara membayar pajak maka pembangunan
berjalan dengan lancer” adalah
a. Jika tidak semua warga negara membayar pajak maka pembangunan
berjalan lancar
b. Jika semua warga negara membayar pajak maka pembangunan tidak
berjalan lancar
c. Jika tidak semua warga negara membayar pajak maka pembagunan tidak
mungkin berjalan lancar
d. Jika pembangunan berjalan maka semua warga negara membayar pajak
e. Jika pembagunan tidak mungkin berjalan lancar maka tidak semua warga
negara membayar pajak
21. M = semua bulu kucing halus
Maka ingkaran dari M adalah
a. M = maka semua bulu kucing halus
b. M = maka bulu kucing halus
c. M = tidak semua bulu kucing halus
d. M = bulu kucing semuanya halus
e. M = tidak mungkin bulu kucing halus
22. “ jika jalan kenangan tidak banjir maka hujan turun tidak sangat lebat”.
Tentukan konvers dari pernyataan diatas
a. Jika jalan kenangan tidak banjir maka hujan turun sangat lebat
b. Jika jalan kenangan banjir maka hujan turun tidak sangat lebat
c. Jika hujan turun tidak sangat lebat maka jalan kenangan tidak banjir
d. Jika hujan turun tidak sangat lebat maka jalan kenangan banjir
e. Jika hujan turun sangat lebat maka jalan kenangan banjir
23. “ Jika ibu memasak maka adik sarapan dirumah”. Tentukan invers dari
pernyataan diatas
a. Jika ibu tidak memasak maka adik tidak sarapan dirumah
b. Jika ibu tidak memasak maka adik sarapan dirumah
c. Jika ibu memasak maka adik tidak sarapan dirumah
d. Jika adik tidak sarapan dirumah maka ibu tidak memasak
e. Jika ibu tidak sarapan maka adik tidak memasak dirumah
24. Ingkaran dari pernyataan “ Jika wati pandai mengoperasikan komputer, maka
ia diterima sebagai karyawan” adalah
a. Wati pandai mengoperasikan komputer dan diterima sebagai karyawan
b. Wati pandai mengoperasikan komputer atau diterima sebagai karyawan
c. Wati tidak pandai mengoperasikan komputer dan diterima sebagai
karyawan
d. Wati tidak pandai mengoperasikan kompoter atau tidak diterima sebagai
karyawan
e. Wati pandai mengoperasikan komputer dan tidak diterima sebagai
karyawan
25. Jika penguasaan matematika rendah maka sulit untuk mengusai IPA. IPA tidak
sulit dikuasai atau IPTEK tidak berkembang. Jika IPTEK tidak berkembang
maka negara akan semakin tertinggal. Kesimpulan yang tepat adalah
a. Jika penguasaan matematika rendah maka negara akan semakin tertinggal
b. Jika penguasaan matematika rendah maka IPTEK berkembang
c. IPTEK dan IPA berkembang
d. IPTEK dan IPA tidak berkembang
e. Sulit untuk memajukan negara
26. Semua pengungsi membutuhkan makanan dan selimut.
Sebagian pengungsi terkena penyakit pencernaan.
a. Sebagian pengungsi membutuhkan obat – obatan
b. Semua pengungsi tidak membutuhkan selimut dan terkena penyakit
pencernaan
c. Sebagian pengunsi tidak membutuhkan makanan
d. Sebagian pengungsi membutuhkan .makanan dan selimut terkena penyakit
pencernaan
e. Sebagian pengungsi memiliki kondisi tubuh yang sehat
27. Jika pernyataan, “Pada hari senin siswa SMAN memakai sepatu hitam dan
atribut lengkap” merupakan pernyataan yang salah, maka pernyatan yang benar
terkait hal tersebut adalah
a. Pada hari senin siswa SMAN tidak memakai sepatu hitam atau tidak
memakai atribut lengkap
b. Selain pada hari senin siswa SMAN memakai sepatu hitam atau atribut
lengkap
c. Pada hari senin siswa SMAN memakai sepatu hitam dan tidak memakai
atribut lengkap
d. Pada hari senin siswa SMAN tidak memakai sepatu hitam dan atribut
lengkap
e. Selain hari senin siswa SMAN tidak memakai sepatu dan memakai atribut
lengkap
28. Toko “ Sido Hasil” hanya menjual barang – barang yang terbuat dari besi.
Meja terbuat dari bahan dasar kayu. Simpulan yang tepat adalah
a. Barang-barang yang terbuat dari besi hanya dijual di took “Sido Hasil”
b. Di toko “Sido Hasil” banyak terdapat barang yang dijual
c. Semua barang yang ada ditoko “Sido Hasil” terbuat dari besi
d. Tidak ada meja yang dijual di toko “Sido Hasil”
e. Toko “Sido Hasil” menjual barang berbahan dasar besi dan kayu.
29. Jika pernyataan, “Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil,” merupakan
pernyataan yang salah, maka
a. Semua bilangan prima adalah bilangan genap
b. Semua bilangan genap bukan bilangan prima
c. Ada bilangan prima yang bukan bilangan ganjil
d. Ada bilangan prima yang bukan bilangan prima
e. Semua bilangan ganjil merupakan bilangan prima
30. Suatu kelas dikatakan hebat jika semua siswanya mendapatkan nilai A.
Ada siswa di kelas Paranggaruda mendapat nilai B.
Kesimpulan yang tepat adalah
a. Sementara siswa Paranggaruda mendapat nilai c
b. Kelas Paranggaruda tidak hebat
c. Sebagian siswa Paranggaruda merupakan anak hebat
d. Semua anak yang mendapat nilai B tidak hebat
e. Semua siswa di kelas Paranggaruda mendapat nilai B
Pilihlah gambar yang tepat yang merupakan kelanjutan dari pola gambar
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
No Absen : .............................................
A. Pengantar
Angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang efikasi
diri anda. Dengan demikian peneliti mengharapkan kesediaan anda untuk
menjawab pernyataan-pernyataan yang ada dengan sejujur-jujurnya sesuai
pikiran, kehendak pengalaman dan kenyataan yang anda alami. Pernyataan
angket yang akan anda isi ini, selain membantu peneliti menyelesaikan
skripsi, juga membantu anda untuk mengetahui efikasi diri. Angket ini
terdiri dari 20 butir pernyataan setiap pernyataan disiapkan empat
alternatif jawaban.
Atas kesediaan dan kerelaan anda untuk mengisi angket ini dengan
sejujurnya, peneliti menyampaikan terima kasih.
B. Petunjuk Pengerjaan
1) Bacalah petunjuk dengan cermat.
2) Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan
diri adik adik. Mohon untuk menjawab semua pertanyaan dengan
lengkap dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
3) Angket ini tidak ada hubungannya dengan nilai akademik adik-adik,
oleh karena itu, jawablah pernyataan-pernyataan dalam angket ini
dengan sungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya.
4) Jawablah pernyataan-pernyataan pada angket ini sesuai dengan
keadaan diri adik-adik dengan memberi tanda centang (√) pada kolom
jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS 1 Saya berusaha memahami setiap materi atau tugas yang
dianggap sulit
2 Saya mampu mengerjakan soal atau tugas sesulit apapun dengan baik
3 Saya akan berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi tugas yang saya anggap sulit
4 Saya terkadang tidak tepat waktu atau lambat dalam mengerjakan soal
5 Saya menyukai tugas-tugas yang menangtang dan mencari tanggung jawab baru
6 Ketika ujian saya mengerjakan soal-soal dengan percaya diri 7 Saya akan menyerah jika menghadapi tugas yang sulit 8 Belajar mengerjakan soal atau tugas yang sulit akan melatih
kemampuan saya agar lebih berprestasi
9 Saya yakin semakin sulit tugas yang diberikan akan memacu saya untuk belajar lebih tekun
10 Saya yakin jika saya berusaha untuk tekun dalam belajar maka saya bisa mencapai tujuan yang saya inginkan
11 Saya berusaha mencapai target yang belum tercapai meskipun dengan cara yang tidak baik
12 Saya yakin jika saya memanfaatkan waktu belajar dengan baik agar memperoleh hasil yang baik pula
13 Saya sering melakukan kegiatan belajar mengerjakan tugas matematika meskipun tidak disuruh
14 Saya akan tetap tenang ketika mendapatkan giliran untuk mengerjakan soal dipapan tulis
15 Saya selalu menumbuhkan rasa percaya diri ketika menghadapi masalah saat belajar, karena saya yakin saya bisa mengatasi masalah tersebut
16 Saya yakin saya mampu mengerjakan suatu tugas dengan baik karena saya memiliki kemampuan untuk mengerjakannya
17 Saya memiliki reaksi negatif pada kritikan 18 Keberhasilan teman akan memotivasi saya agar berhasil
melakukannya juga
19 Saya yakin jika saya bersungguh-sungguh dalam belajar maka saya mampu mengatasi masalah dalam pembelajaran
20 Saya mengembangkan potensi akademik yang ada dalam diri saya
ANGKET UJI COBA KEMANDIRIAN BELAJAR
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
No Absen : .............................................
A. Pengantar
Angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
kemandirian belajar anda. Dengan demikian peneliti mengharapkan
kesediaan anda untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang ada dengan
sejujur-jujurnya sesuai pikiran, kehendak pengalaman dan kenyataan yang
anda alami. Pernyataan angket yang akan anda isi ini, selain membantu
peneliti menyelesaikan skripsi, juga membantu anda untuk mengetahui
kemandirian belajar. Angket ini terdiri dari 25 butir pernyataan setiap
pernyataan disiapkan empat alternatif jawaban.
Atas kesediaan dan kerelaan anda untuk mengisi angket ini dengan
sejujurnya, peneliti menyampaikan terima kasih.
B. Petunjuk Pengerjaan
1) Bacalah petunjuk dengan cermat.
2) Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang berhubungan
dengan diri adik adik. Mohon untuk menjawab semua pertanyaan
dengan lengkap dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
3) Angket ini tidak ada hubungannya dengan nilai akademik adik-
adik, oleh karena itu, jawablah pernyataan-pernyataan dalam
angket ini dengan sungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya.
4) Jawablah pernyataan-pernyataan pada angket ini sesuai dengan
keadaan diri adik-adik dengan memberi tanda centang (√) pada
kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai
berikut:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS 1 Saya lebih senang mengerjakan tugas sendiri
2 Saya lebih senang jika tugas saya dikerjakan oleh orang lain
3 Saya akan bertanya pada guru atau teman bila ada hal belum saya mengerti
4 Saya lebih memilih untuk diam saja walaupun ada hal yang belum saya mengerti
5 Saya berusaha mengemukakan pendapat saat diskusi 6 Saya senang menanggapi pertanyaan tentang pelajaran
matematika yang dilontrakan dikelas
7 Saya merasa kurang percaya pada jawaban saya sendiri ketika ujian
8 Saya hanya mengandalkan materi yang ada tidak membutuhkan media lain
9 Saya belajar mengikuti jadwal yang telah saya buat 10 Saya belajar tanpa mengikuti jadwal yang saya buat 11 Saya mematuhi peraturan yang dibuat selama belajar
12 Saya masih sering lupa untuk mengerjakan PR sehingga saya terkadang mengerjakannya di sekolah
13 Saya membuat jadwal belajar agar belajar menjadi lebih terarah
14 Saya selalu membagi waktu dengan baik antara belajar dan bermain
15 Saya terkadang lambat masuk kelas ketika pelajaran akan dimulai
16 Setiap ada ulangan yang sulit, saya akan mencontek dari buku atau melirik pekerjaan teman
17 Saya selalu mencari buku atau media lain yang menunjang saat belajar
18 Saya selalu berjuang menghadapi masalah belajar agar saya bisa berhasil
19 Saya yakin jika saya berusaha untuk tekun dalam belajar maka saya bias mencapai tujuan yang saya inginkan
20 Saya selalu menyiapkan buku-buku, alat tulis atau peralatan belajar yang lain yang saya butuhkan
21 Saya yakin jika saya memanfaatkan waktu belajar dengan baik akan menghasilkan hasil yang baik juga
22 Saya berusaha mencapai target nilai matematika yang telah saya tetapkan sendiri
23 Saya selalu memperhatikan guru ketika menjelaskan agar memahami materi yang diberikan
24 Saya akan menyerah jika menghadapi tugas yang sulit 25 Saya merasa terbantu dengan tugas matematika dari guru untuk
mempersiapkan kebutuhan belajar matematika
Tes Hasil Belajar Matematika
1. Diketahui matriks A = (
) dan B = (
). Tentukan nilai
A – 2B !
2. Tentukan hasil perkalian matriks – matriks berikut !
a. 2 (
)
b. (
) ( )
3. Diketahui matriks A = (
) dan B = (
). Jika matriks C = 3A + B
maka nilai determinan C =
4. Diketahui matriks A = (
), B = (
) dan C = (
)
Nilai a dan b yang memenuhi A + 3B = C berturut – turut adalah
5. Diketahui matriks A = (
) dan B = (
), jika M = A + B maka
invers M adalah M-1
KUNCI JAWABAN TES POTENSI AKADEMIK
1. A 11. A 21. C 31. B
2. A 12. A 22. E 32. D
3. B 13. A 23. A 33. B
4. A 14. B 24. E 34. D
5. D 15. B 25. A 35. B
6. B 16. B 26. D
7. A 17. A 27. A
8. B 18. D 28. C
9. B 19. D 29. C
10. B 20. D 30. B
KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
No Soal Jawaban Skor Skor Total
1. Diketahui matriks A =
(
) dan B = (
)
Tentukan nilai A – 2B !
A – 2B = (
) – (
)
= (
) – (
)
= (
)
3 3 2
8
2. Tentukan hasil perkalian matriks – matriks berikut !
a. 2 (
)
b. (
) ( )
a. 2(
) =( ( ) (
( ) ))
= (
)
b. (
) ( ) = (
( ) ( ) ( )
)
= (( )
)
= ( )
3 2 2 2 1
10
3. Diketahui matriks A =
(
) dan B = (
)
Jika matriks C = 3A + B maka nilai determinan C =
C = 3A + B
= 3 (
) + (
)
= (
) + (
)
= (
)
Determinan (
) = 6.25 – 21.11 = -81
2 2 2 2
8
4. Diketahui matriks
A = (
),
B = (
) dan
C = (
)
Nilai a dan b yang memenuhi A + 3B = C berturut – turut adalah
A + 3B = C
= (
) + 3 (
) = (
)
= (
) + 3 (
)
= (
) + (
)
= ( ( ) ( ) ( ) ( )
)
= (
)
Jadi, a = 2 dan b = 4
2 2 2 3 3
12
5. Diketahui matriks A =
(
) dan
B = (
),
jika M = A + B maka invers
M = A + B
= (
) + (
)
= (
)
2 2
M adalah M-1 =
M-1 =
(
)
=
(
)
=
. (
)
= (
)
2 2 2 2
12
Skor Total 50
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
a. Potensi Akademik
No Indikator Nomor Item Pertanyaan
Jumlah Butir Soal
1. Kemampuan Verbal a. Persamaan kata (sinonim) b.Lawan kata (antonim) c. Hubungan kata (analogi)
1,2 3
4,5
5
2. Kemampuan Kuantitatif a. Numeric b. Konsep aljabar c. Logika matematika
6,7,8
9,10,11 12,13,14,15
10
3. Penalaran 16,17 2
4. Spasial/ Gambar 18,19,20 3
Total 20
b. Efikasi Diri
No Indikator Nomor Item Pertanyaan Jumlah Butir Soal
Positif Negatif 1. Level (tingkat kemampuan
siswa yang berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas )
1,2,3,5,6
4
6
2. Generality (tingkat keyakinan siswa yang berkaitan dengan keluasan bidang tugas)
7,8,9,11,12,13
10
7
3. Strength (tingkat keyakinan siswa yang berkaitan dengan kemantapan hati)
14,15,17,18,19
16
6
Jumlah 19
c. Kemandirian Belajar
No Indikator Nomor Item
Pertanyaan Jumlah
Butir Soal Positif Negatif
1. Ketidaktergantungan terhadap orang lain
2 1 2
2. Memiliki kepercayaan diri 3,4 5 3 3. Berprilaku disiplin 6,7 8 3 4. Memiliki rasa tanggung jawab 9,10 11,12 4 5. Berprilaku berdasarkan inisiatif
sendiri 13,14 2
6. Melakukan kontrol diri 15,16,17,19 18 5 Jumlah 19
d. Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Soal
Tingkat
3.1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
3.1.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi pada matriks
1 C2
3.1.2 Menghitung operasi matriks
2,4
C3
3.1.3 Menerapkan permasalahan yang berhubungan dengan operasi pada matriks.
4.1 Menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata yang berkaitan dengan matriks
4.1.1 Menyajikan model matematika dari suatu permasalahan nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya
3,5
C4
TES POTENSI AKADEMIK
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................