PENGARUH PHYSICAL APPEARANCE, STEREOTYPE, FIRST IMPRESSIONS, DAN JUMPING TO CONCLUSIONS SEBAGAI PEMBENTUK PERSEPSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi kasus: Para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond”s di daerah Kelurahan Caturtunggal) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Disusun oleh : Cornelia Dwi Yanti Nugraheni NIM : 052214048 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKLUTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
131
Embed
PENGARUH PHYSICAL APPEARANCE STEREOTYPE FIRST … · perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh Physical appearance, Stereotype, First Impressions,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PHYSICAL APPEARANCE, STEREOTYPE, FIRST
IMPRESSIONS, DAN JUMPING TO CONCLUSIONS
SEBAGAI PEMBENTUK PERSEPSI TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN
(Studi kasus: Para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond”s di daerah
Kelurahan Caturtunggal)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh :
Cornelia Dwi Yanti Nugraheni
NIM : 052214048
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKLUTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
30 Oktober 2009
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur “
(Filipi 4:6) Dicintai dengan tulus oleh seseorang memberi kita kekuatan, mencintai seseorang dengan tulus memberi kita keberanian
Skripsi ku ini kupersembahkan untuk : Yesus Kristus Sang Juru Slamat Ku
Papa dan Ibu tercinta Mbak, adek, mas dan keponakan ku
Sahabat-sahabatku
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Cornelia Dwi Yanti Nugraheni
NIM : 052214048
Demi kepentingan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Pengaruh Physical appearance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping to
Conclusions Sebagai Pembentuk Persepsi terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Produk Kencantikan, Studi kasus di daerah Kelurahan Caturtunggal.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan
sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal : 29 Oktober 2009
Yang menyatakan
(Cornelia Dwi Yanti Nugraheni)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis sampaikan kepada Allah Bapa atas
karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Physical appearance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping to
Conclusions Sebagai Pembentuk Persepsi terhadap Kepuasan Konsumen” Pada
Produk Kencantikan, Studi kasus di daerah Kelurahan Caturtunggal Yogyakarta
dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM., selaku dosen pembimbing I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Drs. Rubiyatno M.M. selaku dosen tamu dalam ujian sarjana saya yang
berlangsung tanggal 29 Oktober 2009.. menjadi tanggal bersejarah dalam hidup
saya.
vii
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen serta para staf karyawan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan
pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak F. Surahyo dan Ibu Ag. Sumijati yang tercinta, yang tidak pernah lelah
memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material serta
semangat kepada aku. Semoga Allah Bapa selalu menyertai Papa dan Ibu
tercinta.
8. Om Tanto, Bulek Aam, Bude Supri, Om Prio, Bulek Iin, Mas Tedjo, Mbak tanti,
Mas Fran, dan semua keluarga besar ku yang telah memberi semangat, dukungan
dan doanya.
9. Mbak ku Pascalia Eka Ratri, Mas ku I Gede Asmarayasa dan Keponakan ku
Dimas atas dukungan, doa dan semangat yang selalu diberikan.
10. Adik ku Frederica Retno Dheta makasih atas semangat, dukungan, dan doa yang
diberikan buat mbak enik ya.
11. Mas Gunawan Dan Mas Indo widianto makasih atas semangat, dukungan, doa,
dan yang menemaniku selama aku di Jogja dan bisa membuat aku selalu
tersenyum, makasih banget ya mas- mas ku…….Miss You mas
12. Rini dan deta yang telah banyak membantu baik dalam suka maupun duka.
makasih ya mau ngeditin skripsiku, ngasih semangat tuk ngerjain skripsi….
13. Sahabatku Dian Sartika Yuda, makasih ya nok dah menemani diriku selama
kuliah diJogja dan menjadi tempat curhatanku. Bsk kalau kita dah jarang ketemu ,
jangan lupa ma aku ya tetep kontak aku….wish u all the best n Miss you….
viii
14. Sahabatku Yeriko Fairi Purba, makasih ya ko kamu dah kasih semangat,
dukungan, dan doa mu buat aku, meskipun kamu jauh di Palembang tapi kamu
tetap dukung aku
15. Sahabatku Galih, Puput, Wisnu, Pandu dan Lilik makasih atas semua yang kalian
beri ma aku, udah mau dengerin curhatku. Galih Cepat sembuh ya…. Aku sayang
kalian…
16. Buat Bude Bambang dan Pakde Bambang makasih ya atas dukungan nya dan
perhatian buat enik….
17. Komang, Adit, Wibi, Bayu Idol, Guruh, dan Titus makasih ya teman kalian selalu
dukung aku……
18. Anak-anak KKP Denis, Wita, Rere, Pungki, Simon, Santi, Evy, Joni, Mas Buli,
Lia Bantul, Agung, Andre makasih ya buat semuanya…. Dan yang paling penting
buat Mas Tutur makasih dan buat aku Jatuh Cinta ma kamu… ☺
19. Mas Denis, Mas Puput, Mas Andre, Mas Beruk , Mas Simon, Mas Djati, Mbak
Tere, Mbak Valen, dan terutama buat Mas Tutur makasih kita Touring sampe
Pekalongan, pangalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
20. Mbak Eyind, Mas wisnu, Fanny, Mbak Titi, Pak bayu, Windarko, Endro makasih
ya buat semangat, dukungan dan doa yang kalian kasih buat aku….
21. Lia dan Lutfi… Lutfi : jangan lupai aku ya pik dan tetap semangat kita wisuda
April bareng ya
22. Anak-anak ku Dika, Sasi, Hana, Patrik…..Dika: Semangat ya dik perjuangan mu
masih panjang jangan nangis lagi dunk. Sasi : kejar Utung atau Dewa. Hana: jalan
yang terbaik ya … Patrik : kalau kesel HP jangan di banting ya kalau lai marah.
ix
23. Buat teman-teman ku Man B makasih buat semuanya…..SEMANGAT YA…..
24. Mas Ribut makasih ya dah mau nerima aku ngerprint ditempat mu……makasih
juga dah jadi teman curhat ku…
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS..................................................... v
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ vi
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................. xiv
HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. xv
HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Batasan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan.................................................................. 6
BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 8
A. Pengertian Pemasaran ............................................................... 8
xi
B. Manajemen Pemasaran .............................................................. 9
C. Konsep Pemasaran .................................................................... 10
D. Pengertian Persepsi .................................................................... 10
E. Unsur-unsur Persepsi ................................................................. 11
F. Konsep Penting Mengenai Persepsi Selektif ............................. 11
G. Pengelompokan Persepsi............................................................ 12
H. Sikap .......................................................................................... 13
I. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Proses Seleksi
Tabel V.14 Hasil Uji F.................................................................................... 58
Tabel V.15 Model Sumary.............................................................................. 60
Tabel V.16 Hasil koefisien............................................................................... 60
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas............................. 55
Gambar V.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas ......................................... 56
Gambar V.3 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas ......................................... 57
xv
ABSTRAK
PENGARUH PHYSICAL APPEARANCE, STEREOTYPE, FIRST
IMPRESSIONS, DAN JUMPING TO CONCLUSIONS
SEBAGAI PEMBENTUK PERSEPSI TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN
Studi kasus: Para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond”s di daerah
Kelurahan Caturtunggal
Cornelia Dwi Yanti Nugra Heni Universitas Sanata Dhrama
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah Physical Appearance berpengaruh secara simultan terhadap kepuasaan konsumen (2) Apakah Stereotype berpengaruh secara simultan terhadap kepuasaan konsumen (3) First Impressions berpengaruh seecara simultan terhadap kepuasaan konsumen (4) Jumping to Conclusions berpengaruh secara simultan terhadap kepuasaan konsumen (5) apakah, Physical Appearance Stereotype, First Impressions, dan Jumping to Conclusions berpengaruh secara parsial berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik Kuesioner. Sampel sebanyak 100 responden wanita yang menggunakan produk poond’s. Variabel penelitiannya adalah , Physical Appearance Stereotype, First Impressions, dan Jumping to Conclusions. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) secara simultan Physical Appearance Stereotype, First Impressions, dan Jumping to Conclusions berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen (2) secara parsial Physical Appearance dan First Impressions berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen, sedangkan Stereotype dan Jumping to Conclusions tidak berpengaruh positif kepuasaan konsumen.
xvi
ABSTRACT
INFLUENCE OF PHYSICAL APPEARANCE, STEREOTYPE, FIRST IMPRESSIONS, AND JUMPING TO CONCLUSIONS
ON CONSUMER SATISFACTION A Case study: Consumers of Pond 's in District Caturtunggal
Cornelia Dwi Yanti Nugra Heni Dharma Sanata
Yogyakarta 2009
This study aimed to know (1) Physical Appearance is influence on consumer satisfaction (2) stereotype on customer satisfaction (3) First Impressions influence on consumer satisfaction (4) Jumping to Conclusions influence on consumer satisfaction. This research is a case study. Sampling technique used was purposive sampling technique. Data were collected using questionnaire. Samples of 100 female respondents were uses the product. Data analysis technique was multiple linear regression analysis, results showed that: (1) Physical Appearance, stereotype, First Impressions, and Jumping to Conclusions positively influenced consumer satisfaction (2) Partially Physical Appearance and First Impressions positively influenced consumer satisfaction, while Stereotype and Jumping to Conclusions had no positive effects on consumer satisfaction.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan budaya dan teknologi, para ahli
kecantikan dapat menciptakan berbagai produk yang dapat membantu
konsumen khususnya wanita semakin cantik. Setiap tahun tern-tren kecantikan
wajah terus mendidik konsumen. Selain tren kosmetik, jenis kosmetik untuk
wanita semakin bertambah. Pertambahan tersebut guna memenuhi kebutuhan
perawatan kulit dan kecantikan wajah. Kalau dulu cukup dengan pelembab,
alas bedak dan bedak, sekarang hal tersebut sangat dipandang kurang
memadai. Selain itu semua produk kosmetik biasanya dibedakan untuk
berbagai jenis kulit mulai kulit berminyak sampai kulit kering,untuk
memutihkan kulit sampai untuk menghilangkan noda hitam bekas jerawat.
Ragam kosmetika yang beredar tidak hanya dipandang sebagai
pemenuhan kebutuhan belaka. Dari sisi yang lain, konsumen wanita pengguna
kosmetika juga beragam. Mereka bisa berbeda dalam usia, pekerjaan, gaya
hidup, budaya, kelas social, pendapatan, persepsi, sikap, kepuasan dan
sebagainya. Disini banyak sekali produk-produk kecantikan yang
menyediakan banyak macam-macam jenis untuk kulit seperti contoh produk
Pond”s, produk ini banyak menciptakan macam-macam produknya, mulai
untuk kulit bermiyak, untuk mencerahkan kulit, hingga menyamarkan noda
hitam bekas jerawat.
2
Konsumen adalah pemeran utama dalam bisnis, konsumen memiliki
banyak pengetahuan tentang nilai pribadi dan simbolis yang dipenuhi atau
terpuaskan oleh suatu produk atau merek. Nilai (values) adalah hidup yang
luas dari masyarakat. Nilai seringkali melibatkan afeksi sehubungan dengan
kebutuhan atau tujuan tersebut. Nilai yang telah terpuaskan atau tujuan hidup
utama yang telah tercapai merupakan kejadian internal yang tak terwujud dan
subyektif, sebaliknya konsekuensi fungsional dan psikososial lebih nyata dan
lebih jelas bila terjadi (Peter dan Olson 1999: 7).
Pada dasarnya setiap orang bertindak sesuai dengan persepsi mereka
terhadap suatu hal. Setiap individu melakukan aksi dan reaksi berdasarkan
persepsinya bukan pada objek nyata. Persepsi konsumen sangat penting bagi
pemasar dari pada pengetahuan mereka mengenai objek nyata. Setiap orang
adalah konsumen. Berbagai macam persepsi turut mempengaruhi konsumen
dalam tindakannya. Setiap konsumen dalam mengambil keputusan dan
melakukan tindakan berdasarkan apa yang mereka persepsi kan dari kenyataan
maka sangat penting bagi pemasar memahami seluruh gagasan mengenai
persepsi dan konsep yang berhubungan dengan persepsi sehingga dapat
menentukan apa yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk
(Schiffman 1987 : 171 ).
Persepsi memegang peranan penting pula dalam pemasaran. Pasar
dimiliki mereka yang pandai bermain dengan persepsi. Pemasaran merupakan
ajang pertempuran persepsi, bukan pertempuran produk. Dalam pemasaran,
persepsi dianggap lebih penting daripada kenyataan. Pemasar dalam
3
menentukan produk baru dibuat dan dipersepsi baik oleh konsumen sebaiknya
mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang dapat mendistrosi persepsi
sebagai berikut (Prasetijo dan Ihalauw 2003 : 84-87) : physical appearance,
stereotype, first impressions, dan jumping to conclusions.
Dari persepsi yang telah ada dan bentuk-bentuk yang mendistrosikan
persepsi. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi konsumen atas
performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan konsumen.
Konsumen merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas
jika harapan konsumen terlampaui. Berdasarkan studi literature dan
pengalaman menjadi konsultan berbagai perusahaan di Indonesia, Hardi
Irawan D, seorang Marketing dan Research konsultan dari Frontier meyakini
ada lima driver utama kepuasan konsumen yaitu kualitas produk, harga,
kualitas pelayanan, emotional factor, dan berhubungan dengan biaya dan
kemudahan untuk mendapat produk atau jasa.
Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik dan mengambil judul
Pengaruh Physical appearance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping
to Conclusions Sebagai Pembentuk Persepsi terhadap Kepuasan
Konsumen Pada Produk Kencantikan, Studi kasus di daerah Kelurahan
Caturtunggal.
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai pengaruh persepsi terhadap kepuasan konsumen pada produk
kecantikan Pond’s. dengan demikian perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah physical appearance sebagai pembentuk persepsi pada produk
kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen?
2. Apakah stereotype sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan
pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?
3. Apakah first impressions sebagai pembentuk persepsi pada produk
kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen?
4. Apakah jumping to conclusions sebagai pembentuk persepsi pada produk
kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen?
5. Apakah physical appearance, stereotype, first impressions, dan jumping to
conclusions secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?
5
C. Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini agar tidak terlalu luas,
maka penulis membatasinya. Berikut ini adalah batasan masalah tersebut :
Dimensi persepsi yang diteliti meliputi: physical appearance, stereotype, first
impressions dan jumping to conclusions.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian mengenai pengaruh persepsi terhadap kepuasan konsumen pada
produk kecantikan Pond’s maka Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial physical appearance sebagai
pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial stereotype sebagai pembentuk
persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial first impressions sebagai
pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial jumping to conclusions sebagai
pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.
5. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan physical appearance,
stereotype, first impressions, dan jumping to conclusions sebagai
pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan diharapkan dapat menilai bagaimana pengaruh persepsi
terhadap kepuasan konsumen. Dengan mengetahui pengaruh ini, maka
perusahaan dapat memakai hasil penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan kebijakan apa yang harus dilakukan demi
perkembangan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman serta dapat mengembangkan
ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan di lapangan
secara khususnya di bidang pemasaran.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Peneliti ini kiranya dapat digunakan untuk menambah khasanah
kepustakaan serta dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan bagi
penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Dalam bab ini mengemukakan tentang teori-teori pengertian
pemasaran, manajemen pemasaran, konsep pemasaran, persepsi,
7
faktor yang mempengaruhi persepsi, sikap, kepuasaan konsumen,
faktor yang mempengaruhi kepuasaan konsumen, dan hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini mengemukakan mengenai jenis penelitian, subjek dan
objek yang diteliti, waktu dan lokasi, variabel penelitian, sampel dan
populasi, teknik pengambilan sampel, definisi operasional, teknik
pengunpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis
data.
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan pendirian,
lokasi unit, perkembangan perusahaan.
Bab V : Analisis Data
Bab ini mengemukakan tentang menganalisis data-data yang telah
dikumpulkan berdasarkan teknik analisis data yang sudah ditentukan
serta pembahasannya.
Bab VI : Kesimpulan, Saran, Keterbatasan Penelitian
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran
yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta
keterbatasan yang ada dalam penelitian yang dilakukan.
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah hal yang amat mendasar, sehingga tidak dapat
dianggap sebagai fungsi sendiri. Disini pemasaran juga sebagai cara untuk
memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya, yaitu dari pandangan
pelanggan (konsumennya) dan keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan
oleh produsennya melainkan oleh pelanggannya (konsumen). Pemasaran juga
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam beradaptasi terhadap
lingkungannya secara kreatif dan menjabarkan kebutuhan masyarakat menjadi
peluang yang mendatangkan keuntungan.
Menurut Kotler (2000:9) berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu
proses sosial yang ada didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Kotler
(2000:11) juga berpendapat pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.
Menurut Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2001:5) pemasaran
adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
9
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Setelah mengetahui beberapa pengertian pemasaran dari berbagai
literatur di atas, peneliti mengambil definisi bahwa pemasaran adalah proses
ekonomi dan sosial dimana dan kelompok masyarakat (konsumen maupun
produsen) saling mempengaruhi dalam memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan menukarkan produk dan
jasa sesuai dengan situasi pasar yang berpeluang untuk mendapatkan
keuntungan.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan A.B. Susanto (2000:19) manajemen pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian
harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk
menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
pelanggan dan organisasi.
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:3) manajemen pemasaran
adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan
harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang
untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
10
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran itu adalah proses
analisis, merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pertukaran
barang dan jasa, dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi
C. Konsep Pemasaran
Dalam suatu perusahaan, penggunaan konsep pemasaran akan dapat
menunjang berhasil tidaknya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran ini
sangat potensial, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi tanpa
berpedoman pada prinsip pemasaran pelanggan.
Menurut Kotler dan A.B. Susanto (2000:11) konsep inti dari
pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, biaya
dan kepuasan, pertukaran, transaksi, dan hubungan ; pasar dan pemasaran
serta pemasar.
D. Pengertian Persepsi
Menurut Solomon (1999) mendefinisikan persepsi sebagai proses
dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dan dipilih, kemudian diatur dan
akhirnya diinterpretasikan (Prasetijo dan Ihalauw 2003:68). Selain itu persepsi
juga didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk
akal mengenai dunia.Menurut pendapat Krech mendefinisikan bahwa persepsi
adalah suatu proses kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar
unik tentang kenyataan yang barang kali sangat berbeda dari kenyataannya.
11
E. Unsur-Unsur Persepsi
Sebelum mengetahui lebih dalam tentang perepsi sebaiknya
mengetahui unsur-unsur apa saja yang terkait dengan persepsi antara lain :
1. Sensasi
Sensasi merupakan respon yang segera dan langsung dari alat pancaindera
terhadap stimuli yang sederhana (iklan, kemasan, merk). Stimulus adalah
setiap unit masukan yang diterima oleh setiap indra.
2. Ambang Absolut
Ambang absolut adalah tingkat terendah di mana seseorang dapat
mengalami sensasi.
3. Ambang Diferensial
Ambang diferensial adalah perbedaan minimal yang dapat dirasakan
antara dua macam yang hampir serupa.
F. Berbagai Konsep Penting Mengenai Persepsi Selektif
Pemilihan Stimuli konsumen dari lingkungan berdasarkan pada
interaksi harapan dan motif dengan stimulus itu sendiri. Faktor-faktor ini
memunculkan empat konsep penting mengenai persepsi.
a. Pembukaan Diri yang Selektif
Para konsumen secara aktif mencari berbagai pesan yang mereka rasakan
menyenangkan atau mereka bersimpati pada pesan tersebut, dan mereka
dengan aktif menghindari pesan-pesan yang memuakkan dan mengancam.
12
Mereka juga selektif membuka diri terhadap iklan-iklan yang berusaha
meyakinkan mereka atas kebijakan keputusan membeli mereka.
b. Perhatian yang Selektif
Para konsumen banyak menggunakan kemampuan menyaring yang
berwujud perhatian yang mereka berukan ke stimuli iklan TV.
c. Pertahanan terhadap Persepsi
Para konsumen secara tidak sadar menyaring stimuli yang mereka rasa
secara psikologis mengancam, walaupun pembukaan diri telah terjadi.
d. Halangan Persepsi
Para konsumen melindungi diri mereka dari serangan stimuli dengan
benar-benar menghilangkan menghalangi stimuli tersebut dari kesadaran.
G. Pengelompokan Persepsi
Tiga diantara prinsip paling dasar mengenai pengelompokan persepsi
adalah :
a. Figur dan Dasar
Ilustrasi visual yang paling sederhana yang terdiri dari suatu figur diatas
suatu dasar. Figur tersebut dianggap lebih jelas karena berbeda dengan
dasarnya, kelihatan dapat dilihat dengan baik, solid, dan menjadi latar
depan. Dasar biasanya dianggap sebagai tidak tentu, tidak jelas, dan
kesinambungan. Orang mempunyai kecenderungan untuk
menorganisasikan persepsi mereka kedalam hubungan figur dan dasar.
13
b. Pengelompokan
Individu cenderung mengelompokan stimuli sehingga stimuli tersebut
membentukbgambar atau kesan yang menyatu. Persepsi mengenai stimuli
sebagai kelompok-kelompok atau potongan-potongan informasi, daripada
sebagai kepingan-kepingan kecil informasi yang berlainan, mempermudah
ingatan mereka maupun untuk mengingatnya kembali.
c. Penyelesaian
Para individu mempunyai kebutuhan untuk memperoleh penyelesaian.
Mereka menyatakan kebutuhan ini dengan mengorganisasikan persepsinya
sehingga mereka membentuk gambar yang lengkap.
H. Sikap
Sikap adalah determinan perilaku sebab dan bagian intrinsk dari
kepribadian seseorang. Sikap berkaitan dengan persepsi kepribadian dan
motivasi. Sebuah sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan
mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman yang
memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek-
obyek, dan keadaan ( Gibson 2003:144-147 )
Beberapa teori berusaha untuk menjelaskan pembemtukan dan
perubahan sikap. Salah satu teori menyatakan bahwa seseorang ”mencari
kecocokan antara kepercayaan dan perasaan mereka terhadap obyek” dan
menyarankan bahwa perubahan sikap tergantung pada baik perubahan
persaaan atau kepercayaan. Teori selanjutnya menganggap bahwa seseorang
14
mempunyai sikap yang terstruktur, gabungan dari berbagai komponen afektif
dan kognitif. Teori menyatakan bahwa afeksi, kognisi, dan perilaku
menentukan sikap dan sikap sebaliknya, menentukan afeksi, kognisi, dan
perilaku.
1. Afeksi
Emosi atau ”perasaan”, komponen dari sikap dipelajari dari orang tua, guru,
anggota kelompok sebaya.
2. Kognisi
Komponen kognisi dari sebuah sikap terdiri dari persepsi, pendapat, dan
kepercayaan seseorang. Elemen penting dari kognisi adalah kepercayaan
yang bersifat penilaian yang dilakukan seseorang. Kepercayaan evaluatif
dimanifestasikan sebagai kesan yang baik atau tidak baik yang dilakukan
seseorang terhadap obyek atau orang.
3. Perilaku
Komponen perilaku dari sebuah sikap mengacu pada kecenderungan
seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau sesuatu dengan cara
tertentu misalnya ramah, hangat, agresif, tidak ramah atau apatis.
Individu berusaha untuk memelihara konsistensi diantara
komponen sikap. Tetapi kontradiksi dan ketidakkonsistenan sering terjadi, yang
melahirkan keadaan ketidakseimbangan. Ketegangan yang timbul dari keadaan
seperti itu dapat dikurangi hanya ketika beberapa bentuk konsistensi dicapai.
Istilah disonansi kognitif menjelaskan keadaan dimana ada perbedaan
antara komponen kognitif dan perilaku dari suatu sikap. Disonansi kognitif
15
merupakan suatu kondisi mental yang menunjukkan kegelisahan yang terjadi
karena adanya konflik di antara berbagai komponen kesadaran individu
(contohnya, sikap dan kepercayaan) sesudah suatu keputusan dibuat.
I. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi yaitu faktor
dari luar dan faktor dari dalam.
1. Faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi adalah
a. Intensitas, prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan
bahwa semakin besar intensitas simulus dari luar, layaknya semakin
besar pula hal-hal itu dapat dipahami.
b. Ukuran, faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas diatas.
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran sesuatu obyek,
maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.
c. Kebelawanan atau kontras, prinsip keberlawanan ini menyatakan
bahwa stimuli luar yang penampilanya berlawanan dengan latar
belakangnya atau sekelilingnya atau yang sama sekali di luar
sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian.
d. Gerakan ( moving ), prinsip gerakan ini antaranya menyatakan bahwa
orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang
bergerak dalam jangkauan pandanganya dibandingkan dari obyek
yang diam.
16
2. Faktor-faktor dari dalam
a. Belajar atau pemahaman dan persepsi, semua faktor-faktor dari dalam
yang membentuk adanya perhatian kepada sesuatu obyek sehingga
menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan
kejiwaan seperti yang diuraikan dimuka. Kekomplekan kejiwaan ini
selaras dengan proses pemahaman dan motivasi yang dipunyai oleh
masing-masing orang.
b. Motivasi dan persepsi, selain proses belajar dapat membentuk
persepsi, faktor dari dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya
persepsi antara lain motivasi dan kepribadian. Walaupun motivasi
dan kepribadian pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses
belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting
dalam proses pemilihan persepsi.
c. Kepribadian dan persepsi. Dalam membentuk persepi unsur ini amat
erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang
dibicarakan diatas, yang mempunyai akibat tentang apa yang
diperhatikan dalam menghadiri suatu situasi
J. Pengaruh yang Medistorsikan Persepsi
setiap konsumen atau individu mengambil keputusan dan melakukan
tindakan berdasarkan apa yang mereka persepsikan dari kenyataan maka
sangat penting bagi pemasar memahami seluruh gagasan mengenai persepsi
17
dan konsep yang berhubungan dengan persepsi sehingga dapat menentukan
apa yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk.
Selain merek, persepsi memegang peranan penting dalam pemasaran.
Pasar dimiliki mereka yang pandai bermain dengan persepsi. Pemasaran
merupakan ajang pertempuran persepsi, bukan pertempuran produk. Dalam
pemasaran persepsi dianggap lebih penting dari pada kenyataan. Perilaku
manusia biasanya lebih dikuasai kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap
benar daripada apa yang sesungguhya benar. Akibatnya, seseorang dapat
dikelabuhi oleh gagasan dan harapannya. Orang kemudian hanya berharap
melihat apa yang mereka ingin saksikan.
Hasilnya persepsi seseorang dengan orang lain bisa berbeda-beda. Apa
yang diketahui seseorang mencerminkan apa yang dipelajarinya dimasa lalu,
keadaan pikirannya saat ini, serta apa yang sebenarnya ada pada kenyataan
diluar dirinya. Hal tersebut, sedikit-banyak dapat menerangkan mengapa
produk yang barharga sama, bekualitas sama, bisa dipersepsikan berbeda.
Al Ries pernah mengatakan, pemasaran merupakan pertempuran
persepsi bukan pertempuran produk. Suatu produk yang berkualitas, model
dan feature sama serta harga hampir sama, kinerjanya bisa berbeda dipasar.
Karena, persepsi suatu produk itu di benak konsumen tidak sama ( Wibowo
dkk 1996:13 ).
Individu terbuka terhadap berbagai pengaruh dan pemasar dalam
menentukan bagaimana produknya dibuat dan dipersepsikan baik oleh
konsumen sebaiknya mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang dapat
18
mendistorsikan persepsi mereka antara lain (Prasetijo dan Ihalaue 2003:84-
86):
a. Physical Appearance (Penampilan Fisik)
Orang yang cenderung suka pada kualitas yang mereka asosiasikan
dengan orang-orang mirip dengan mereka dalam hal-hal tertentu yang
relevan (dipersepsikan sebagai orang yang mirip dia).
b. Stereotype
Gambaran yang selalu ada dalam benak seseorang (stereotype)
merupakan harapan orang tersebut akan terjadinya situasi-situasi
khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian
tertentu dalam suatu situasi. Hal ini penting dalam menentukan
persepsi konsumen terhadap suatu stimulus.
c. First Impressions (Kesan Pertama)
Kesan pertama cenderung abadi, namun dalam membentuk kesan
yang seperti itu,penerima belum mengetahui stimuli mana yang
relevan penting, atau yang yang dapat diramalkan akan menjadi
perilaku nantinya.
d. Jumping to Conclusions (Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan)
Seringkali orang menyimpulkan, terutama dalam hal performansi
produk, sebelum melihat bukti-bukti yang relevan.
19
K. Kepuasan Konsumen
Pengertian kepuasan menurut Tjiptono (1997:42) adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-
harapannya. Setelah merasa puas, konsumen diharapkan :
1. Tetap setia lebih lama.
2. Membeli lebih banyak, produk-produk yang ditawarkan perusahaan.
3. Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produk-
produknya.
4. Menawarkan gagasan atau jasa produk kepada perusahaan.
L . Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasaan Konsumen
Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasaan konsumen adalah
1. Kualitas Produk, pelanggan puas setelah membeli dan menggunakan
produk tersebut, ternyata kualitas produknya baik.
2. Harga, untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah
sumber kepuasaan yang penting karena mereka akan mendapatkan
value money yang tinggi.
3. Kualitas pelayanan, kualitas pelayanan sangat bergantung pada tiga hal
yaitu sistem, teknologi, dan manusia. Faktor manusia memberikan
kontribusi sekitar 70% .
4. Emotional produk, kepuasaan pelanggan dapat timbul karena lebih
senang dengan emotional value yang diberikan oleh brand dari produk
20
tersebut. Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, bagian dari
kelompok orang pentin dan sebagainya adalah contoh – contoh
emotional value yang mendasari kepuasaan pelanggan.
5. Berhubungan dengan biaya dan kemudahan untuk mendapatkan
produk atau jasa, pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah,
nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk dan pelayanan.
M . Hipotesis
Untuk mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian, penulis
mencoba membuat rumusan hipotesis sebagai berikut :
a. Physical apperance sebagai pembentuk persepsi pada produk
kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen.
b. Stereotype sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan pond’s
secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
c. First Impressions sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan
pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
d. Jumping to Conclusions sebagai pembentuk persepsi pada produk
kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen.
e. Physical apperance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping to
Conclusions sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan
pond’s secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
21
K. Kerangka Konseptual
Secara Simultan
Physical apperance
Stereotype
First Impressions
Jumping to Conclusions
Kepuasan Konsumen
Secara parsial
Secara parsial
Secara Parsial
Secara Parsial
22
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus. Studi
kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai suatu objek tertentu selama
kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya,
dengan cukup mendalam dan menyeluruh
B. Waktu dan Lokasi Tempat Penelitian
1. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2009.
2. Lokasi penelitian dilaksanakan di daerah Kelurahan Caturtunggal.
C. Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang
mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel ( Umar 2001 : 77 ).
Populasi dari penelitian ini adalah para konsumen yang memakai
produk kecantikan Pond’s.
2. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Purposive Sampling yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan ciri tertentu yang dianggap
mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi. Pengambilan sampel
23
dilakukan dengan mendatangi secara langsung responden. Ciri yang
digunakan dalam penentuan sampel yaitu Responden yang pernah dan
masih menggunakan produk pond’s.
3. Sampel
Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang konsumen yang
memakai produk kecantikan Pond’s.
D. Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari objek penelitian secara
langsung. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil penelitian
kuesioner yang diperoleh dari responden .
2. Data sekunder
Data sekunder adalah pelengkap dari data primer yng didapat secara
tidak langsung dari objek penelitian. Yang termasuk data sekunder
adalah gambaran umum tentang produk kecantikan pond’s dan data
lainnya yang mendukung penelitian.
24
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan satu metode
pengumpulan data. Teknik tersebut :
Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara membuat
sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden
untuk memperoleh sejumlah data. (Utari B.R., Diah. 2005).
F. Definisi Operasi Variabel dan Pengukurannya
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan oleh peneliti adalah :
1. Variabel bebas ( independent variabel ) dalam penelitian ini terdapat 4
karakteristik yang membuat mendistorsikan persepsi yaitu :
a. Physical Appearance (Penampilan Fisik)
Orang yang cenderung suka pada kualitas yang mereka asosiasikan
dengan orang-orang mirip dengan mereka dalam hal-hal tertentu
yang relevan (dipersepsikan sebagai orang yang mirip dia).
b. Stereotype
Gambaran yang selalu ada dalam benak seseorang (stereotype)
merupakan harapan orang tersebut akan terjadinya situasi-situasi
khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian
tertentu dalam suatu situasi. Hal ini penting dalam menentukan
persepsi konsumen terhadap suatu stimulus.
25
c. First Impressions (Kesan Pertama)
Kesan pertama cenderung abadi, namun dalam membentuk kesan
yang seperti itu,penerima belum mengetahui stimuli mana yang
relevan penting, atau yang yang dapat diramalkan akan menjadi
perilaku nantinya.
d. Jumping to Conclusions (Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan)
Seringkali orang menyimpulkan, terutama dalam hal performansi
produk, sebelum melihat bukti-bukti yang relevan.
2. Variabel terikat ( dependent variabel ) dalam penelitian ini adalah
kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen yaitu perasaan senang atau
kecewa konsumen yang timbul setelah mempergunakan produk
kecantikan Pond’s.
G.Uji Instrumen Penelitian
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan
seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan
dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik
korelasi Product Moment. Pengukuran atau pengujian validitas
dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap
item pertanyaan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut dapat
26
diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item
pertanyaan terhadap skor total
Rumus koefisien korelasi Product Moment (Umar, 2002 : 316):
( )( )( )( ) ( )( )2222 YYNXXN
YXXYNrxy∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Di mana :
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari
responden
Y : Total butir dari jawaban responden
∑ X : Jumlah skor butir
∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : Banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
27
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar,
2002 : 57). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang
benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil
tetap akan sama.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha :
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧ ∑−
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
−= 2
2
11 11 t
b
kkr
σσ
Keterangan :
r 11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2bσ∑ : Jumlah varian butir
2tσ : Varian total
28
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis kuntitatif. Analisis kuntitatif adalah merupakan metode analisis data
dengan melakukan perhitungan statistik. Analisis kuantitatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda
yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan diukur
tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi
antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih besar dari 0,60 (r >
0.60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi
antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih kecil atau sama
dengan 0,60 ( r ≤ 0,60)
2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut
terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi
Heteroskedastisitas.
29
3. Uji Normalitas
Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data variabel
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang
dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.
4. Uji Autokorelasi
Menurut Purbayu (2005:240-241) untuk mendeteksi gejala autokorelsi
kita menggunakan uji Durbin-Waston (DW). Uji ini menghasilkan nilai
DW hitung (d) dan nilai Dw tabel (dL dan dv). Aturan pengujiannya
adalah:
a. d<dL : Terjadi masalah outokorelasi yang positif yang
perlu perbaikan.
b. dL<d<dU : ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah,
dimana perbaikan akan lebih baik.
c. dU<d<4-dU : Tidak ada masalah outokorelasi.
d. 4-dU<d<4-dL : masalah outokorelasi lemah, dimana dengan
perbaikan akan lebih baik.
e. 4-dL<d : Masalah outokorelasi serius.
2. Pengujian dengan uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh secara simultan physical
appearance, stereotype, first impressions, dan jumping toconclusions
sebagai pembentuk persepsi terhadap kepuasaan konsumen.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
30
a. Perumusan Hipotesis
Ho : physical appearance, stereotype, first impressions, dan
jumping toconclusions sebagai pembentuk persepsi secara
simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen.
Ha : physical appearance, stereotype, first impressions, dan
jumping toconclusions sebagai pembentuk persepsi secara
simultan berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen.
b. Menentukan F tabel dengan taraf signifikan adalah 5 % dan
derajat bebasnya ( df ) ( k;n-k-1 ).
c. Menghitung nilai F hitung dengan rumus :
F = ( )( )
( )knR
kR
−−
−2
2
11
Dengan F tabel = ( x; k-1;n-1 ) dimana
F = harga F garis regresi yang dicari
K= banyaknya variabel bebas
N= jumlah sampel
R= koefisien korelasi
d. Menentukan Kesimpulan
1. Jika nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
2. Jika nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima.
31
3. Pengujian dengan Uji t
Untuk mengetahui pengaruh secara parsial : physical appearance,
stereotype, first impressions, dan jumping toconclusions sebagai
pembentuk persepsi terhadap kepuasan konsumen maka digunakan uji
signifikan variabel individual. Rumus uji t menurut Hasan (2002:124)
to = Sbi
Bibi − i= 1,2,3.........
bi = nilai koefisien regresi
Bi = nilai koefisien regresi untuk populasi
Sbi = kesalahan baku koefisien regresi
2. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda ini untuk meramalkan keadaan
(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Jadi
analisis regresi linier berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
Santoso, Purbayu Budi & Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel &
SPSS. Yogyakarta : AndiStar
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Media Kom
KUESIONER
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
3. Pekerjaan :
4. Apakah Anda masih menggunakan produk kecantikan Pond”s?
a. Ya b. Tidak
5. Berapa lama anda telah menggunakan produk kecantikan Pond”s
a. < 3 Bulan
b. 4 – 6 Bulan
c. > 6 Bulan
II. PETUNJUK
Berikanlah jawaban dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang telah
disediakan pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Huruf-huruf
pada kolom bagian atas mengandung arti sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju yang berarti apa yang terkandung dalam pernyataan
yang diajukan sungguh-sungguh benar sesuai dengan apa yang
dirasakan.
S = Setuju yang berarti apa yang terkandung dalam pernyataan yang di
ajukan lebih banyak benarnya daripada tidak benarnya.
N = Netral yang berati tidak berpihak pada ”setuju” atau ”tidak setuju”
terhadap pernyataan yang diajukan.
TS = Tidak Setuju yang berarti apa yang terkandung dalam pernyataan
yang diajukan lebih banyak tidak benarnya daripada benarnya.
STS = Sangat Tidak Setuju yang berarti apa yang terkandung dalam
pernyataan yang diajukan sungguh-sungguh tidak benar.
III. MENDISTORSIKAN PERSEPSI
Pernyataan-pernyataan berikut ini berkaitan dengan pendapat anda tentang
sejauh mana perusahaan seharusnya memperhatikan pengaruh yang dapat
mendistorsikan persepsi konsumen. Pilihlan salah satu jawaban dengan cara
memberi tanda ( ) pada jawaban yang anda anggap benar.
Keterangan SS S N TS STSNo A. Physical Appearance
1. Setelah memakai produk Pond’s kulit menjadi tampak lebih putih dan cerah
2. Setelah memakai produk Pond’s menjadi lebih percaya diri dan dinamis
3. Setelah memakai produk Pond’s mejadi lebih disayang oleh suami/pacar/ortu/dll
4. Setalah memakai produk Pond’s dalam 6 minggu akan tampak cantik
5. Setelah memakai produk Pond’s gaya anda lebih menarik
B. Stereotype
1.
Produk pond’s menampilkan produk kulit wajah yang bekualitas menjadikan kulit tampak lebih putih, halus dan bercahaya
2. Produk Pond’s menampilkan produk yang telah diuji secara klinis
3. Produk Pond’s yang selalu mempunyai inovasi terbaru dan berkesan
4. Pond’s mampu membuat kulit wajah menjadi tampak lebih putih dan cerah
5. Produk pond’s menampilkan gadis remaja sebagai model iklan produk perawatan kulit tersebut menarik
Keterangan SS S N TS STSNo
C. First Impressions
1. Anda langsung tertarik, ketika anda melihat iklan produk pond’s yang menarik, kreatif, dan inovatif
2.
Anda langsung tertarik, karena produk pond’s menggunakan warna-warna yang ceria dan terkesan segar
3.
Anda langsung tertarik, ketika anda melihat pesan yang ada pada iklan produk pond’s yang menampilkan slogan ” kulit tampak lebih putih bercahaya dan tetap sehat”
4.
Anda langsung tertarik ketika anda melihat iklan produk Pond’s yang menampilkan citra produk yang ceria, dinamis, dan percaya diri
5.
Anda langsung tertarik, karena produk pond’s menampilkan 5 bahan aktif ( AHA, vitamin B3 dan E, dan UVA+UVB suscreens ) yang telah disempurnakan
D. Jumping to Conclusions
1. Apakah untuk menggunakan produk pond’s ini melalui proses yang panjang?
2.
Apakah anda langsung tertarik meskipun anda belum pernah mencoba dan cuma melihat kemasan produk pond’s ?
3. Apakah anda menggunakan produk pond’s karena performace produknya ?
4. Apakah anda menggunakan produk pond’s karena trend agar kulit tampak lebih putih ?
5. Produk pond’s dipandang baik oleh teman-teman saya
IV. Kepuasan Konsumen
Pernyataan-pernyataan berikut tentang sejauh mana perasaan anda tentang
puas atau tidak puas tentang produk pond’s. Pilih salah satu jawaban dengan
cara memberi ( ) pada jawaban yang anda anggap benar.
No Keterangan SS S N TS STS
1. Bagaimana perasaan anda setelah menggunakan produk pond’s?
2.
Bagaimana pendapat anda mengenai inovasi-inovasi terbaru yang dikeluarkan oleh produk pond’s?
3.
Bagaimana pendapat anda mengenai iklan dari produk pond’s yang selalu kreatif, menarik dan inovatif?
4. Bagaimana dengan kemasan dari produk pond’s yang terkesan eksklusif?
5.
Bagaimana setelah anda menggunakan produk pond’s anda sangat puas dan semakin setia untuk menggunakannya?
Jumping To Conclusions, Stereotype, First Impressions, Physical Appearance(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kepuasaan konsumen
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .637(a) .406 .381 2.032a Predictors: (Constant), Jumping To Conclusions, Stereotype, First Impressions, Physical Appearance b Dependent Variable: Kepuasaan konsumen
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 267.651 4 66.913 16.203 .000(a)Residual 392.309 95 4.130
1
Total 659.960 99 a Predictors: (Constant), Jumping To Conclusions, Stereotype, First Impressions, Physical Appearance b Dependent Variable: Kepuasaan konsumen Coefficients(a)
Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 13.36 21.87 18.02 1.644 100Std. Predicted Value -2.831 2.343 .000 1.000 100Standard Error of Predicted Value .242 .829 .435 .131 100