PENGARUH PERSEPSI LABEL HALAL DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK LIPSTIK WARDAH PADA MAHASISWI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Irma Ayu Sawitri NIM 1113015000092 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
136
Embed
PENGARUH PERSEPSI LABEL HALAL DAN FAKTOR ......Pembelian Produk Lipstik Wardah. Nilai signifikasi untuk X2 (Faktor Sosial) terhadap Y (Keputusan Pembelian) sebesar 0,000 < 0,05
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PERSEPSI LABEL HALAL DAN FAKTOR
SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
LIPSTIK WARDAH PADA MAHASISWI JURUSAN
PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Irma Ayu Sawitri
NIM 1113015000092
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Irma Ayu Sawitri (NIM. 1113015000092). Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi
“Pengaruh Persepsi Label Halal dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Lipstik Wardah pada Mahasiswi Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi label halal dan
faktor sosial terhadap keputusan pembelian produk lipstik Wardah pada mahasiswi
jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan
metode korelasional/asosiatif dengan menggunakan hubungan sebab akibat.
Penelitian ini dilakukan kepada 74 mahasiswi jurusan Pendidikan IPS, dengan
metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner, dan wawancara. Hasil analisis data dilihat dari hasil uji secara parsial,
simultan, dan koefisien determinasi. Secara parsial nilai signifikasi untuk X1
(Persepsi Label Halal) terhadap Y (Keputusan Pembelian) sebesar 0,009 < 0,05.
Dan nilai t hitung X1 (Persepsi Label Halal) 2,680 > 2,289 t tabel. Maka dapat
disimpulkan bahwa Persepsi Label Halal berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pembelian Produk Lipstik Wardah. Nilai signifikasi untuk X2 (Faktor Sosial)
terhadap Y (Keputusan Pembelian) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung X2 5,235
> 2,2899. Maka dapat disimpulkan bahwa Faktor Sosial berpengaruh positif
terhadap Keputusan Pembelian Produk Lipstik Wardah. Hasil pengujian secara
simultan nilai signifikasi untuk pengaruh X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,000 <
0,05 dan nilai f hitung 25,727 > 3,13 f tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Kemudian hasil
koefisien determinasi sebesar 40,4%, sedangkan sisanya sebesar 59,6% dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci: Persepsi Label Halal, Faktor Sosial, Keputusan Pembelian,
Lipstik Wardah.
ii
ABSTRACT
Irma Ayu Sawitri (NIM 1113015000092). Department of Social Studies. Faculty
of Tarbiyah and Teacher Trainning. Thesis Title "The Influence of Halal Label
Perception and Social Factor Against Purchasing Decision Wardah Lipstick
Cosmetic Products on Student Education Department of IPS Faculty of Tarbiyah
and Teacher Training UIN Syarif Hidayatulah Jakarta".
This study was aim to find out the effect of halal label perception and social
factor towards the purchasing decision of Wardah Lipstick Cosmetic products on
Social Education Departement Students at Faculty of Tarbiyah and Teachers
Sciences of Syarif Hidayatulah Islamic State University of Jakarta. Quantitative
research with correlational / associative method by using cause and effect
relationship. The participants in this study were 74 female students of Social
Education Departement. The participants were selected by purposive sampling
technique. The data were collected by questionnaires and interviews. The results of
data analysis were gathered from the partial, simultaneous, and determination
coefficient test results. Partially, the significance score for X1 (Halal Label
Perception) to Y (Purchase Decision) is 0,009 <0,05. And the score of t count X1
(Halal Label Perception) 2,680> 2,289 t table. So it can be concluded that Halal
Label Perception has a positive effect on Wardah Cosmetic Products Decision. The
significance scores for X2 (Social Factor) to Y (Purchase Decision) was 0,000
<0,05 and the value of t count X2 5,235> 2,2899. So it can be concluded that Social
Factors has the positively affect to the decision of purchasing Wardah Cosmetic
Products. The test results simultaneously significance for the significance of X1 and
X2 to Y of 0.000 <0.05 and the value of f arithmetic 25.727> 3.13 f table so it can
be concluded that there was influence between X1 and X2 simultaneously to Y.
Moreover, the results of coefficient determination was 40,4%, while the rest of
59.6% is explained by other factors that was not examined in this study.
Keywords: Halal Label Perception, Social Factor, Purchasing Decision, Wardah
Lipstick Cosmetic.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur tiada henti diucapkan kepada Allah SWT yang selalu
melimpahkan hidup ini dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Berkat kemurahan-
Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Label
Halal dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Produk Lipstik
Wardah pada Mahasiswi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta”. Sebagai salah satu persyaratan
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak luput pula shalalwat dan salam
dipanjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya.
Peneliti menyadari dalam proses menulis skripsi ini selalu dilimpahkan
dukungan, bantuan, bimbingan, dan kemudahan dari berbagai pihak sehingga
penulisan skripsi ini berjalan dengan baik. Karena sebab itu, izinkan penulis
menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang membantu,
diantaranya :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Prof. DR. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yang senantiasa mendukung, menyemangati, dan
memberikan motivasi kepada para mahasiswanya.
4. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Sekaligus sebagai dosen Penasihat Akademik dan
dosen Pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan
terbaiknya.
iv
5. Ibu Anissa Windarti, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I yang juga telah
memberikan bimbingan terbaiknya.
6. Seluruh dosen-dosen yang telah membagikan ilmu, pengalaman, serta
inspirasi selama penulis menempuh pendidikan dari awal perkuliahan
hingga selesai.
7. Seluruh pengelola Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu dalam penyediaan sumber
referensi yang dibutuhkan.
8. Kepada Bapak Sarno dan Ibu Surani yang telah mendidik, merawat, dan
membesarkan penulis dengan penuh cinta. Tidak mampu saya ungkapkan
dengan kata-kata atas besarnya cinta, rasa syukur, dan terimakasih saya
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ........................................................................................ 40
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas .......................................................................................... 49
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................... 51
Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Semester ................................................ 57
Tabel 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 58
Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptf .................................................................. 59
Tabel 4.4 Data Variabel Persepsi Label Halal ............................................................. 60
Tabel 4.5 Data Variabel Faktor Sosial .......................................................................... 61
Tabel 4.6 Data Variabel Keputusan Pembelian ........................................................... 62
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Dengan Anailisis Statistik .......................................... 65
Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................................................... 66
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ........................................................................................ 67
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Berganda ......................................................................... 67
Tabel 4.11 Hasil Uji T ..................................................................................................... 69
Tabel 4.12 Hasil Uji F ..................................................................................................... 70
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................................. 71
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Perempuan Dalam Membeli
Produk Kosmetik .......................................................................................... 2
Gambar 2.1 Label Halal ................................................................................................. 20
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 34
Gambar 3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 43
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik ........................................................ 64
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi
Lampiran 2 Transkrip Wawancara
Lampiran 3 Angket Penelitian
Lampiran 4 Uji Coba Validitas
Lampiran 5 Hasil Uji Coba Validitas
Lampiran 6 Uji Validitas Final dan Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Final
Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 9 Hasil Data Mentah Variabel X1, X2, X3
Lampiran 10 Surat-Surat
Lampiran 11 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya produk yang beredar dipasar mengharuskan masyarakat lebih
selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Salah satu produk yang
saat ini menjadi sangat diperlukan oleh manusia dan juga banyak dikonsumsi
masyarakat Indonesia terutama bagi kaum perempuan adalah kosmetik.
Kosmetika merupakan bahan atau campuran bahan untuk digosokkan,
dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan
dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa
dan tidak termasuk golongan obat.1
Terjadinya pertumbuhan yang pesat pada konsumen kelas menengah
muslim mengakibatkan berubahnya persaingan industri kosmetik di Indonesia.
Kesadaran akan keuntungan halal dari konsumen muslim menjadikan produsen
kosmetik berbondong-bondong menyematkan label halal pada produknya.2
Tidak heran banyak produsen kosmetik yang menjadikan label halal sebagai
brand image dalam strategi pemasaran atas produknya. Hal tersebut tentu
mendapatkan respon positif bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas
muslim, seiring berkembang pula kesadaran beragama pada konsumen kelas
menengah muslim, halal menjadi salah satu faktor pertimbangan penting dalam
keputusan pembelian3. Yang kemudian menjadikan iklan produk halal atau
label halal sebagai informasi paling mudah bagi konsumennya untuk
mengetahui bahwa produk kosmetik tersebut adalah produk yang halal baik
dalam proses produksi maupun kandungannya.
Halal menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam keputusan
pembelian kosmetik terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh Sigma
1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 220/Men.Kes/Per/IX/76. 2 Yuswohady, Middle Class Muslim, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), h.71. 3 Ibid, h.75.
2
Research Indonesia. Sigma Research Indonesia melakukan penelitian kepada
1200 peremppuan Indonesia dengan batasan usia 15 sampai 55 tahun. Dari
penelitian tersebut terungkap bahwa ada beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan perempuan dalam membeli produk kosmetik, diantaranya adalah
kecocokan formula pada kulit wajah (79,4%), produk yang tahan lama
(67,4%), formula ringan (62,2%), serta pemilihan warna, dan halal dengan
presentasi masing-masing diatas 50%.4
Gambar 1.1 Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Perempuan Dalam
Membeli Produk Kosmetik
(Sumber : http://sigmaresearch.co.id)
Di Indonesia sendiri memiliki lembaga khusus dalam hal keamanan dan
kehalalan suatu produk, yaitu BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)
dan LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat obatan dan Kosmetika
Majelis Ulama Indonesia). BPOM sendiri memiliki tugas utama melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan
ketentuan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku.5 Dalam Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia nomor 19
tahun 2015 tentang persyaratan teknis kosmetika dijelaskan bahwa kosmetik
yang beredar harus memenuhi persyaratan teknis meliputi persyaratan
keamanan, kemanfaatan, mutu, Penandaan, dan Klaim. BPOM memiliki
4 Lina Amalia, “Tren dan Perilaku Pasar Kosmetik Indonesia Tahun 2017”diakses pada 25
September 2017 pukul 0:24 dari http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-perilaku-pasar-kosmetik-
indonesia-tahun-2017/. 5 BPOM, “Profil”, artikel diakses pada 16 Juli 2017, pukul 21:03 dari
Kemampuan Telusur (Traceability), Penanganan Produk yang Tidak
Memenuhi Kriteria, Audit Internal, Kaji Ulang Manajemen.8
Apabila suatu produk sudah memiliki sertifikasi halal resmi dari LPPOM
MUI dengan nomor registrasi yang diberikan oleh LPPOM MUI maka produk
tersebut dinyatakan sebagai produk halal. Begitu pula dengan BPOM yang juga
melakukan pengkajian terhadap keamanan bagi produk dan mengeluarkan
Surat Izin. Sehingga dapaat dikatakan Surat Izin dari BPOM ini dapat
menyatakan bahwa produk kita aman untuk di konsumsi (Thoyiban),
sedangkan sertifikat LPPOM MUI ini menyatakan jaminan kehalalan Produk
6 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Kosmetika. 7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1175/Menkes/Per/Viii/2010
Tentang Izin Produksi Kosmetika. 8 LPPOM MUI, “Persyaratan Sertifikasi Halal MUI”, artikel diakses pada 25 Juli 2017,
pukul 22:55 dari http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/58/1366/page/1.
4
(Halalan). Jadi jika suatu Produk sudah lolos dari BPOM dan LPPOM, berarti
produk tersebut sudah Halalan Thoyiban.9
Kosmetik halal merupakan kosmetik yang dibuat dari bahan (bahan baku,
bahan tambahan) dan proses pembuatan (alat, mesin, tahapan produksi) yang
tidak mengandung unsur atau bahan-bahan yang haram dan telah mendapatkan
sertifikasi halal dari lembaga resmi seperti LPPOM MUI. Banyak kalangan
yang mempertanyakan, terutama dari kalangan industri atau asosiasi produsen
kosmetik, mengapa produk kosmetik harus disertifikasi halal. Maka para ulama
menjawab, bahwa ketentuan hukum Islam itu diantaranya adalah aspek halal,
haram dan najis. Kalau najis menempel di tubuh kita, maka hal itu dapat
mempengaruhi keabsahan ibadah yang dilakukan seorang Muslim.10
Selain BPOM dan LPPOM MUI, berdasarkan Pasal 1 bab 9 UU
Perlindungan Konsumen, terdapat YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia) sebagai Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat
yang merupakan lembaga non pemerintahan namun terdaftar dan diakui oleh
pemerintah dalam menangani masalah perlindungan konsumen. Lembaga ini
bergerak untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan perlindungan
konsumen seperti yang tertera pada UU Perlindungan Konsumen yaitu
diantaranya menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran
atas hak dan kewajiban serta kehati-hatian konsumen dalam mengonsumsi
barang dan/atau jasa, kemudian memberikan nasihat kepada konsumen yang
memerlukan, bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan
perlindungan konsumen, membantu konsumen dalam memperjuangkan
haknya, termasuk menerima keluhan atau pengaduan konsumen, serta
melakukan pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat terhadap
pelaksanaan perlindungan konsumen.11
9 Seputar Halal, “Apakah Berbeda antara LPPOM dan BPOM”, artikel diakses pada 16 Juli
2017, pukul 21:18 WIB dari http://www.seputarhalal.com/apakah-berbeda-antara-lppom-dan-
bpom/. 10 LPPOM MUI, “Mengapa Kosmetik Harus Halal?”, artikel diakses pada 20 Maret 2017,
pukul 20:17 WIB dari http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/detil_page/8/23625/30/1. 11 YLKI, “Kedudukan dan Tugas”, diakses pada 27 Juli 2017, pukul 21:33 dari
http://ylki.or.id/profil/kedudukan-dan-tugas/.
5
Namun ternyata tidak semua produk kosmetik memiliki sertifikasi halal
serta masih banyak kosmetik ilegal yang mengandung bahan berbahaya. Dalam
laman metro tv news, pada tanggal 06 Desember 2016, Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) menyita ribuan jenis kosmetik impor ilegal dan
kosmetik senilai Rp77,9 miliar itu ternyata mengandung bahan berbahaya.12
Tidak hanya itu, masih terdapat pula produk kosmetik yang dicantumkan label
halal palsu atau tidak resmi. Dalam laman berita hukum online, Direktur
Eksekutif Indonesia Halal Watch, Ichsan Abdullah menyatakan bahwa kasus-
kasus pencantuman label halal pada produk yang terdapat kandungan tidak
halal, banyak ditemukan dalam produk kosmetik. Terutama kosmetik yang
mengandung bahan mercury yang merupakan bahan berbahaya. “Tidak aman
dan berbahaya bagi kesehatan, itu juga tidak halal.”13 Menurut Ichsan, hal
tersebut dapat terjadi karena produsen-produsen lokal dipaksa bersaing dengan
diwajibkan melakukan sertifikasi halal terhadap produknya, tetapi produsen
dari luar hanya asal mencantumkan label halal tanpa proses yang resmi.
PT. Paragon Technology And Innovation (PTI) merupakan salah satu
perusahaan industri yang bergerak dibidang kosmetika. Pabrik Paragon
mendapatkan sertifikasi Halal dari LPPOM MUI, dengan brand Wardah
sebagai pionir brand halal di Indonesia dan mendapatkan award dari World
Halal Council.14 Adapun beberapa jenis lipstik Wardah diantaranya adalah
Zoelkifli Kasip, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), h.137.
12
dipengaruhi oleh persepsi terhadap dirinya. Suatu produk akan
diperepsikan memiliki citra tertentu, konsumen akan membuat asosiasi
antara citra produk dengan persepsi terhadap diri konsumen.6
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja produk,
kemampuan konsumen untuk melakukan penilaian sangat bergantung
pada atribut-atribut intrinsik produk yang dapat dirasakan atau dapat
dievaluasi pada saat hendak membelinya.7 Salah satu atribut intrinsik
tersebut adalah bahan-bahan pembuat dalam suatu produk. Dalam
produk kosmetik, biasanya calon konsumen awam terhadap bahan-
bahan yang ada pada kolom komposisi, calon konsumen juga kurang
dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan produk tersebut. Calon
konsumen juga cenderung tidak meneliti sebelumnya mengenai bahan-
bahan dan cara pembuatan suatu produk, karena dirasa memakan waktu.
Oleh karena itu, penilaian melalui atribut intristik tersebut dinilai tidak
praktis, kemudian calon konsumen cenderung mengandalkan atribut
eksterinsik yang ada pada suatu produk. Dalam produk kosmetik, salah
satu atribut intristiknya adalah label halal.
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah suatu proses dalam rangka mencerna informasi-informasi atau
stimulus yang diterima melalui panca indera manusia seperti melihat,
mendengar, menyentuh, merasakan, yang kemudian dipelajari dan
menjadikan seorang individu melakukan suatu pertimbangan, sudut
pandang, dan keputusan yang dirasa tepat dan sesuai bagi seorang
individu tersebut.
b. Unsur-Unsur Persepsi
1) Sensasi
Menurut Setiadi, sensasi dapat diartikan sebagai
tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli
6 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran,
(Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), h. 74. 7 Ferrinadewi, op. cit, h.61.
13
dasar seperti, cahaya, warna, dan suara. Sedangkan stimuli adalah
setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat
mempengaruhi tanggapan individu. Sehingga persepsi
merupakan proses bagaimana stimuli-stimuli itu dideteksi,
diorganisasikan, dan diinterpretasikan.8
2) Ambang Absolut
Ambang absolut merupakan tingkat kemampuan terendah
atau tingkat kemampuan dasar seseorang untuk mengalami
sensasi suatu sensasi dalam suara, bau, atau stimuli lainnya9. Titik
dimana seseorang dapat mengetahui perbedaan antara “ada
sesuatu” dan “tidak ada apa-apa”, merupakan ambang absolut
seseorang terhadap stimuli.10
3) Ambang Diferensial dan Hukum Weber
Solomon menjelaskan bahwa ambang diferensial atau
j.n.d (dari singkatan just noticeable difference) adalah
“The minimum change in a stimulus that can be detected” 11
(Perubahan minimal pada suatu stimulus yang dapat dirasakan).
Atau dapat juga diartikan perbedaan minimal yang dapat
dirasakan antara dua macam stimuli yang hampir serupa.
Sedangkan hukum weber menurut Solomon adalah
“The stronger the initial stimulus, the greater the change must be
for it to be noticed” 12
(Stimulus yang lebih kuat memerlukan perubahan yang lebih agar
dapat di perhatikan).
4) Persepsi Subliminal
Stimuli yang terlalu lemah atau terlalu singkat untuk
disadari bisa jadi cukup kuat utuk disadari oleh sedikit penerima
8 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana 2008), h.93. 9Ibid., h. 96. 10 Schiffman dan Kanuk, op.cit, h. 138. 11 Michael R. Solomon, Consumer Behavior, (USA: Paramount Publishing, 1994), h.58. 12 Ibid., h.58.
14
atau lebih banyak penerima, proses tersebut dinamakan persepsi
subliminal karena stimulus terjadi pada persepsi bawah sadar
seseorang.13
c. Proses Persepsi
Persepsi memiliki peran penting dalam pemasaran, karena suatu
persepsilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Kotler dan
Keller menyebutkan bahwa orang dapat memiliki persepsi yang berbeda
atas objek yang sama karena tiga proses persepsi, yaitu perhatian
selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.14
1) Perhatian Selektif
Perhatian selektif terjadi karena orang atau calon
konsumen terbiasa mengalami banyak sekali rangsangan.
Dalam bukunya Kotler dan Keller menuliskan bahwa orang atau
calon konsumen dapat dibanjiri lebih dari 1500 iklan perhari,
dan tidak semua orang akan menanggapi semua iklan atau
rangsangan tersebut, maka kebanyakan rangsangan yang berupa
iklan akan disaring, dan proses tersebut dinamakan dengan
perhatian selektif. Biasanya kita sebagai calon konsumen dari
suatu produk, cenderung memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhan.
2) Distorsi Selektif
Rangsangan yang telah mendapatkan perhatian belum
tentu akan selalu muncul dalam pikiran konsumen sesuai
dengan harapan para produsen. Maka Distorsi Selektif terjadi
ketika konsumen mengolah kembali informasi dan rangsangan
yang telah diterima sehingga menjadi konsisten dan sesuai
dengan keyakinan awal konsumen atas suatu merk dan produk.
3) Ingatan Selektif
13 Schiffman dan Kanuk, op.cit, h. 142. 14 Kotler dan Keller, op.cit,h.228.
15
Ingatan selektif terjadi karena kita biasanya akan
melupakan apa yang telah kita pelajari. Setelah proses Perhatian
Selektif, Distorsi Selektif, biasanya para pemasar akan
mengupayakan agar pesan atau iklan mereka dibuat berulang-
ulang, hal itu dilakukan agar konsumennya tetap mempercayai
dan meyakini akan hal-hal baik yang terdapat pada produknya.
Sedangkan menurut Sangaji dan Sopiah, proses
Persepsi mencakup seleksi perseptual, organisasi perseptual,
dan interpretasi konseptual.15
4) Seleksi Perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap
dan memilih stimulus berdasarkan pada set psikologis yang
dimiliki. Set psikologis merupakan berbagai informasi yang ada
dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi,
terlebih dahulu stimulus harus mendapatkan perhatian dari
konsumen. Oleh karena itu, dua proses yang termasuk dalam
definisi seleksi adalah perhatian dan persepsi selektif.
5) Organisasi Perseptual
Organisasi perseptual berarti konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam
pengertian yang menyeluruh untuk memahami secara lebih baik
dan bertindak atas pemahaman tersebut.
6) Interpretasi perseptual
Proses terakhir dari persepsi adalah pemberian
interprerasi atas stimuli yang diterima oleh konsumen.
Intrepretasi ini berdasarkan pada pengalaman penggunaan pada
masa lalu, yang kemudian tersimpan dalam memori jangka
panjang konsumen.
15 Sangadji dan Sopiah, op.cit, h. 69-71.
16
Diantara proses persepsi yang telah dijelaskan diatas, ternyata
terdapat kesamaan makna, diantaranya bahwa persepsi terjadi dalam 3
proses, yaitu proses konsumen menerima informasi mengenai suatu
produk dan menseleksi informasi mana yang menarik perhatian
konsumen; kemudian dari banyaknya informasi yang mungkin menarik
perhatian konsumen, konsumen akan mengolah kembali informasi
tersebut untuk diselaraskan dengan konsep dan keyakinan konsumen
akan kebutuhannya, contohnya kebutuhan masyarakat Indonesia yang
mayoritas Muslim atas produk-produk halal; dan yang terakhir para
pemasar akan berupaya agar konsumen tetap memiliki kepercayaan
terhadap produknya, melalui intrepretasi yang diberikan oleh
konsumen, maka konsumen akan memiliki memori dan pemahaman
untuk tetap menggunakan produk tersebut dalam jangka panjang.
2. Label Halal
a. Pengertian Label
Label berkaitan erat dengan pemasaran suatu produk. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), label merupakan sepotong
kertas (kain, logam, kayu, dan sebagainya) yang ditempelkan pada
barang dan menjelaskan tentang nama barang, nama pemilik, tujuan,
alamat, dan sebagainya. Etiket; merek dagang. Petunjuk singkat
tentang zat yang terkandung dalam obat dan sebagainya. Petunjuk
kelas kata, sumber kata, dan sebagainya dalam kamus. Catatan
analisis pengujian mutu fisik, fisiologis, dan genetik dari benih dan
sebagainya. Komp karakter atau himpunan karakter yang digunakan
untuk mengidentifikasi suatu variabel atau bagian dari data atau
berkas.16 Menurut Utami dalam skripsinya, label adalah bagian dari
kemasan yang menempel pada suatu produk kemudian memberikan
informasi mengenai produk dan atau produsen produk itu sendiri.17
16 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, “KBBI Daring”, diakses pada
20 Oktober 2017, pukul 21:36 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/label. 17 Wahyu Budi Utami, “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli (Survei pada
Pembeli Produk Lipstik Wardah di Outlet Wardah Griya Muslim An-nisa Yogyakarta)”, skripsi S1
17
Apriyanto & Nurbowo dalam Widodo menjelaskan bahwa pada
umumnya, label setidaknya harus berisi nama atau merek produk,
bahan baku, bahan tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal
kedaluwarsa, isi produk, dan keterangan legalitas.18
Anggraeni dalam skripsinya menjelaskan beberapa fungsi
label, yaitu : a) Merupakan salah satu bentuk perlindungan
pemerintah kepada para konsumen berupa pelaksanaan tertib suatu
undang-undang bahan makanan dan minuman atau obat. Dalam hal
ini pemerintah mewajibkan produsen industri untuk melekatkan
label/ etiket pada hasil produksinya sesuai dengan peraturan yang
tercantum dalam undang-undang bahan makan; b) Melekatnya suatu
label yang sesuai dengan peraturan menunjukkan bahwa produsen
telah berupaya memberikan keterangan yang memudahkan para
konsumen agar dapat memilih membeli serta meneliti secara
bijaksana; c) Menjadi jaminan atas suatu produk yang aman dan
tidak berbahaya bila digunakan, untuk megatasi hal ini maka para
konsumen membiasakan diri untuk membaca label terlebih dahulu
sebelum membelinya; d) Bagi produsen label dapat dipergunakan
untuk alat promosi atau brand image agar produk dapat mudah
dikenal para calon konsumen.19
b. Pengertian Halal
Halal berasal dari bahasa arab yang berarti tidak terikat. Secara
etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dilakukan secara bebas
atau tidak terikat oleh hal-hal yang melarangnya. Dalam ajaran
agama Islam, hukum Halal sangat berkaitan dengan hukum Haram,
sebagaimana peristiwa yang terjadi pada manusia pertama, Adam
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013,
h.17, dipublikasikan. 18 Tri Widodo, “Pengaruh Labelisasi Halal Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Produk Indomie”, skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhamadiyah Surakarta 2015, h.8, dipublikasikan. 19 Maya Anggraeni, “Pengaruh Persepsi Label Halal, Citra Merek (Brand Image), Word of
Mouth Terhadap Minat Beli Ulang Produk”, skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta 2016, h. 23, dipublikasikan.
18
dan Hawa. Dengan kehendak Allah, Adam dan Hawa diturunkan ke
bumi untuk melanjutkan kehidupannya di antara makhluk-makhluk
ciptaan Allah yang lainnya, disertai dengan ketentuan yang
dicerminkan dalam aturan ilahi, yaitu “Kerjakan” dan “Jangan
Mengerjakan”, yakni yang kita ketahui sebagai “halal” dan
“haram”.20
Sebenarnya apa yang diharamkan Allah SWT untuk
dikonsumsi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup jumlahnya
sangat sedikit. Selebihnya, apa yang ada di muka bumi ini pada
dasarnya adalah halal, kecuali yang dilarang secara tegas dalam Al
Qur’an dan Hadits. Seperti diantaranya :
ا في األرض حالال طي با وال تتبعوا خطوات يا أيها الناس كلوا مم
بين الشيطان إنه لكم عدو م
“Wahai manusia ! makanlah dari (makanan) yang halal dan baik
yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS.
al-Baqarah: 168).21
Dalam ayat diatas, Allah berfirman memberikan perintah bagi
umat manusia agar mengonsumsi makanan atau apapun yang halal
dan baik. Adapun halal yang dimaksud adalah halal dari segi
dzatnya, juga halal dari segi cara mendapatkannya.
إن كنتم يا أيها الذين آمنوا كلوا من طي بات ما رزقناكم واشكروا لل
إياه تعبدون
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah,
jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS Al Baqarah: 172)22
20 M. Mutawalli Sya’rawi, Halal dan Haram, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1991), h.12. 21 Al-Qur’an, (Jakarta : PT. Hati Emas, 2013), h.25. 22 Ibid., h.26.
19
Ayat diatas menegaskan pada ayat sebelumnya, ayat 168.
Kemudian Allah memerintahkan agar umat manusia bersyukur atas
segala nikmat yang telah Allah berikan. Pada ayat selanjutnya, Allah
memberi penjelasan apa saja yang diharamkan untuk dikonsumsi
bagi umat manusia.
م عليكم الميتة والدم ولحم إنما حر الخنزير وما أهل به لغير الل
غفور رحيم فمن اضطر غير باغ وال عاد فال إثم عليه إن الل
“Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah,
daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan
(menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa
(memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas,maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Al Baqarah: 173)23
Dalam hal kosmetik, tidak sedikit para pengguna kosmetika
yang kurang mengetahui apa saja yang bahan pembuat dalam produk
kosmetiknya. Secara umum kosmetik terdiri dari bahan zak aktif dan
aditif (bahan tambahan) dan banyak pula kosmetik yang terdiri dari
bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, sintetik, kimiawi,
mikroba, ataupun jaringan/organ tubuh manusia.24 Dalam hal ini
konsumen muslim harus memiliki pengetahuan yang cukup, karena
bahan-bahan kosmetika saat ini telah menjadi hal yang sangat
kompleks. Tidak jarang pula produk kosmetika yang didalamnya
terdapat bahan yang berasal dari logam berat, kimia sintetis,
tumbuhan alami, hewan, maupun manusia. Namun, apabila bahan
yang digunakan berasal dari tumbuh-tumbuhan maka pada dasarnya
adalah halal, dan tidak menjadi masalah. Sedangkan apabila berasal
dari hewan maka perlu dikaji terlebih dahulu oleh lembaga resmi,
23 Ibid., h.26. 24 Mashudi, Konstruksi Hukum & Respons Masyarakat terhadap Sertifikasi Produk Halal
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2015), h.112.
20
untuk meneliti apakah berasal dari hewan yang halal, haram, atau
najis.25
c. Pengertian Label Halal
Indonesia sendiri memiliki lembaga khusus dalam hal
memberikan label halal pada makanan, obat-obatan, dan kosmetik,
melalui proses sertifikasi yang dilakukan oleh LPPOM MUI
(Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia). LPPOM MUI memiliki visi menjadi lembaga
sertifikasi halal terpercaya di Indonesia dan dunia untuk memberikan
ketenteraman bagi umat Islam serta menjadi pusat halal dunia yang
memberikan informasi, solusi dan standar halal yang diakui secara
nasional dan internasional.
(Sumber : http://www.halalmui.org)
Melalui laman resmi milik LPPOM MUI, menjelaskan bahwa
Sertifikat Halal MUI merupakan fatwa tertulis Majelis Ulama
Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan
syari’at Islam. Sertifikat Halal MUI ini merupakan syarat untuk
mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari
instansi pemerintah yang berwenang. Sertifikasi Halal MUI pada
produk pangan, obat-obat, kosmetika dan produk lainnya bertujuan
untuk memberikan kepastian resmi status kehalalan, sehingga dapat
menenteramkan batin konsumen dalam mengkonsumsinya.
25 Ibid., h.114.
Gambar 2.1 Label Halal
21
Kesinambungan proses produksi halal dijamin oleh produsen dengan
cara menerapkan Sistem Jaminan Halal.26
Sertifikat Halal merupakan surat keterangan yang dikeluarkan
oleh MUI Pusat atau Provinsi tentang halalnya suatu produk
makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetika yang diproduksi
oleh perusahaan setelah diteliti dan dinyatakan halal oleh LPPOM
MUI. Pemegang otoritas menerbitkan sertifikasi halal adalah
Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang secara teknis ditangani oleh
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika
(LPPOM).27
Dalam bukunya, Sopa menyimpulkan bahwa sertifikasi halal
merupakan proses pembuatan surat keterangan halal atau fatwa halal
atas suatu produk yang dibuat secara tertulis dan dikeluarkan secara
resmi oleh MUI sebagai pihak yang berwewenang mengeluarkan
fatwa di Indonesia, yang kemudian sertifikat halal tersebut dapat
dihadikan sebagai bukti bagi perusahaan atau produsen industri
untuk mendapat izin mencantumkan label halal pada kemasan
produknya.28
Dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi halal, LPPOM MUI
melakukan kerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (Badan POM), Kementerian Agama, Kementerian
Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta
sejumlah perguruan Perguruan Tinggi di Indonesia antara lain
Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Muhammadiyah Dr.
26 LPPOM MUI, “Sertifikat Halal MUI”, artikel diakses pada 06 Januari 2017 pukul 21:50
WIB dari http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/55/1360/page/1. 27 Mashudi, Konstruksi Hukum & Respons Masyarakat terhadap Sertifikasi Produk Halal,
h.115. 28 Sopa, Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia Studi atas Fatwa Halal MUI terhadap
Produk Makanan, Obat-obatan dan Kosmetika, (Jakarta: GP Pres, 2013), h.13-14.
22
Hamka, Universitas Djuanda, UIN, Univeristas Wahid Hasyim
Semarang, serta Universitas Muslimin Indonesia Makasar.29
Apabila suatu produk sudah memiliki sertifikasi halal resmi
dari LPPOM MUI dengan nomor registrasi yang diberikan oleh
LPPOM MUI maka produk tersebut dinyatakan sebagai produk
halal. Begitu pula dengan BPOM yang juga melakukan pengkajian
terhadap keamanan bagi produk dan mengeluarkan Surat Izin.
Sehingga secara sederhana Surat Izin dari BPOM ini dapat
menyatakan bahwa produk kita aman untuk di konsumsi (Thoyiban),
sedangkan sertifikat LPPOM MUI ini menyatakan jaminan
kehalalan Produk (Halalan). Jadi jika suatu Produk sudah lolos dari
BPOM dan LPPOM, berarti produk tersebut sudah Halalan
Thoyiban.30
Bagi konsumen, sertifikat halal memiliki beberapa fungsi,
yaitu:31 a) terlindungnya konsumen muslim dari mengonsumsi
pangan, obat-obatan, dan kosmetika yang tidak halal; b) secara
kejiwaan perasaan hati dan batin konsumen akan tenang; c)
mempertahankan jiwa dan raga dari keterpurukan akibat produk
haram; d) sertifikasi halal memberikan kepastian perlindungan
hukum pada konsumen.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa label halal adalah
pencantuman suatu cap, identitas, atau etiket yang memberikan
informasi sekaligus memberikan perlindungan secara hukum kepada
konsumen atas kehalalan suatu produk secara resmi oleh badan yang
berwewenang dalam memberikan fatwa halal atas suatu produk.
29 LPPOM MUI “Tentang LPPOM MUI”. Artikel diakses pada 08 Januari 2017 pukul
21:52 dari http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/2/31/page/1. 30 Seputar Halal, “Apakah Berbeda antara LPPOM dan BPOM”, diakses pada 16 Juli 2017,
pukul 21:18 WIB dari http://www.seputarhalal.com/apakah-berbeda-antara-lppom-dan-bpom/. 31 Mashudi, op.cit h.115.
23
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a. Faktor Sosial
Lingkungan dimana manusia hidup dan tinggal tentu akan
memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumsi manusia. Yang
termasuk faktor sosial adalah :
1) Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap perilaku seseorang tersebut. Diantara
yang memiliki pengaruh langsung adalah kelompok
keanggotaan. Sebagian kelompok keanggotaan adalah
kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok
primer biasanya terdiri dari keluarga, teman, tetangga, dan
rekan kerja, yang berinteraksi secara terus-menerus secara
informal. Dan kelompok sekunder seperti kelompok
keagamaan, profesional, asosiasi perdagangan, yang
cenderung lebih formal dengan interaksi yang tidak begitu
rutin.32
Biasanya kelompok acuan mempengaruhi
seseorang dengan 3 cara, yaitu, kelompok acuan
mengarahkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup
yang baru, kelompok acuan mempengaruhi konsep pribadi
seseorang, kelompok acuan memberikan tekanan kepada
seseorang untuk mengikuti pola dan kebiasaan
kelompok.33
2) Keluarga
Kita pasti setuju, bahwa keluarga merupakan
kelompok yang paling memiliki pengaruh bagi seseorang.
Persepsi label dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana
persepsi mahasiswi jurusan pendidikan Ilmu Pengetahun Sosial
terhadap label halal pada produk lipstik Wardah dan segala macam
atribut halal lainnya yang diterima melalui panca indera. Persepsi
dapat terjadi melalui 3 proses, yaitu perhatian selektif, distorsi
selektif, dan ingatan selektif.
2. Faktor sosial
Faktor sosial dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi
mahasiswi jurusan pendidikan Ilmu Pengetahun Sosial terhadap
faktor sosial yang didalamnya terdapat kelompok acuan, keluarga,
dan peran dan status.
3. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah bagaimana
persepsi mahasiswi jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
terhadap 5 proses keputusan pembelian yaitu pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi berbagai alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner/Angket
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang kemudian diajukan kepada
15 Kotler, loc.cit.
46
responden untuk dijawab.16 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
kuesioner berstruktur yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban,
sehingga responden cukup memberi tanda pada jawaban yang
dipilih.17Skala yang sering digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah
skala ordinal atau sering disebut skala likert.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.18 Dalam kegiatan ini peneliti melakukan
wawancara terstruktur yang dilakukan kepada 5 orang responden dengan
tujuan untuk menunjang data yang diperoleh dari kuesioner/angket yang
ada.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner atau angket untuk mengetahui pengaruh persepsi label
halal dan faktor sosial terhadap keputusan pembelian kosmetik pada mahasiswi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner berstruktur yang
disusun dengan menyediakan pilihan jawaban, sehingga responden cukup
memberi tanda pada jawaban yang dipilih.19Skala yang sering digunakan
dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala
likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan
sebagai berikut20 :
16 Sugiyono, op.cit, h.142 17 Muhidin dan Abdurrahman, op.cit., h. 26 18 Sugiyono, op.cit, h.137 19 Muhidin dan Abdurrahman, op.cit., h. 26 20 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan IBM SPSS 23, (Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), h.47
47
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Berikut ini kisi-kisi instrumen angket yang akan di bagikan kepada para
responden :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Variabel X1 : Persepsi Label Halal
YLKI, “Kedudukan dan Tugas”, diakses pada 27 Juli 2017, pukul 21:33 dari
http://ylki.or.id/profil/kedudukan-dan-tugas/.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Scanned by CamScanner
L E M B A R U M R E F E R E N S !
Nerna Irm a A w S a w iM
N ıM : 3 0 1 5 0 0 0 0 9 2
Ju r u s a n /P ro d i : P e n d id ik a n Iım u P e n g e ta h u a n S o sia lt E k o n o m i
Sk rip s i P e n g ar u h P e r se p si L ab e l H a la l d a n F ak to r s o sia l T e rh a da p K e p u tla s a n
P e m b e lia n P ro 出出 K o sm e tik W a rX h p a d a M a h a sisw i Ju r u s a n P e n d id ik a n IP S
F ak u lta s Ilm u T a rbiy a h d a n K e g u r u a n U IN S y a rif H id a y a tu la h Ja k a r ta
N oN o J u d u ıı d a n H a lla m a n B u k u
B A B I
けズ フ ペロズ フ て 四国四国四国四国四国四国TT p e rae ra tu rr a na n K e p a lla B daa d a na n P e ne n gg a w a s O bo b a t D a na n M ak a na n a na n llııııı
R e p u b lik In d o n e s ia N o m o r 19 T a h u n 20 15 T m ta n g
P e r sy a r a ta n T e kn is K o s m e tik a l
J' "
i v9 L p p O M M U I
,
" P e rsya ra ta n S e rtifika s i H a la l M U I" a rtik e l
d ia k s e s p a d a 2 5 Ju li 20 17, p u k u ı 22 : 55 d a ri
_
http //w w w ha la lm u i o rg/m u i14 /in X x php , m a in /g o to s e c t l / 4io n /58/1 366/p a g e lļ
10 S e p u ta r H a la l," A p akah B erbe da a n tara L P P O M d a n
B pO M "
, a rtik e l diak se s pa da 16 Ju li 20 17 , p u ku l 2 1 : 18
w ıb d a ri http //w w w sepu ta rha lal c o m /a p ak ah be rbe da
a n ta ra łpp o a n=ĦØU
l ı L p p O M M U I,
' M e n g apa K o s m e tik H a ru s H aıa l?" d fnm l
diak s e s p aX 20 M a re t 20 17 , pu k u l 20 17 W IB da ri
į图 四里 冀
Scanned by CamScanner
13 D a m a r Ira d a t B p o M s ita R ib u a n K o s m e tik Im p o r lııı 团 ıııllıc g a l d ia k s e s p a J a 29 S e p te m b e r 20 17
, p u k u l 2 3 : 2 2 d a rih n p //n e w s m e t r c t v n c w s c o m /p e ris tiw a /e n 4 7z m o k
\ m s ita rib u a n k o s m c t i k p o J_
İ14 H u k u m O n ıin e A d a K a n d u n g m N o n H a ıa l P a d a P ro 出出
B e r s c rtifik a t H a la l, In i S a n k s in y a
" d ia k s e s p a d a 2 0 M a r e t
2 0 17, p u k u ı 20 : 5 1 d a ri
h ttp n w w w h u k u m o n lin c c o m /b¢r ita /b a c a /lt57 a 9d3 4 e 79 c 4 7
la d a k a n d u n g n r n o n h a la l p a d a p ro d u k be rs e rti fik a t h aıa l V
in i s a n k s in y a
16 F e iııin a,
" R a h a s ia A g a r B ra n d M e n g u a s a i P a s a r, B e la ja r
D a ri A q u Ą S a īn s im g , G o Je k D a n W a rd a h
"
, d ia k s � s p a da
2 9 S e p te m b e r 2 0 17, p u k u l 2 3 : 4 3 d a ri
h ttp s :// w w w fe m in a c o id/b iz n e w s/r a h a s ia a g a r b r a n d.
m m g u a s a i p a s a r b e la ja r d a r i a q u a s a m s u n g r g o je k d a n
w a rd a h
17 T o p B r a n d A w a rd s,
S u r v e y M e to d o lo gi"
, d ia k s e s p a d a 2 5
S e p te m b e r 2 0 17, p u k u l 0 4 5 d a ri h ttp //w w w to p b ra n d
a w a rd c o m /a b o u t to p b r a n d/t n c e p t18 W a w a n c a r a p a d a IO m a h a s is w i Ju r u s a n P e n d idik a n IP S
p a d a S e n in 0 2 0 k to b e r 2 0 17 p u k u l 1 1 : 5 0
In d o n e s ia" D ia k s e s p a d a 2 7 o k to b e r 2o '"
, PU'"' " '"3 四国园d a ri h ttp s : n w w w in d o n e sia d a ta c o m /id/s m a rtbıo gll 0 d a ta
s ta tistik k o n s u rıım lipstiki in d o n e s ia H tm l
2 o T o p B r a n d A w a r ds,
'O P B ra n d In d e x 20 17 F a s e I'
Ih ttp //w w w to p b r a n d a w a rd c o m /to Þb ra n d s u r v e y/s u r v e y
restltopbrandindex2017faselB A B lı
l p e n d e jlca la n p r a kıis , Oro g y a ķ a r ta C V A n di
, 2 0 1 3),
h 64
5 æ =
¡ !
j & ŕ K e n c a n a 200 8), h 9 3
.
ļ "į
尤
其
引
j
Scanned by CamScanner
rrrrr ööööö ţţţţţ lllllUUJ saiıdısaiıdısaiıdısaiıdısaiıdıp e r iiil« lb ¢l« lb ¢l« lb ¢l« lb ¢l« lb ¢ K o mK o mK o mK o mK o m u n w »u n w »u n w »u n w »u n w » K o mmmmm e p d a nd a nd a nd a nd a n
. VĻ + I æh i (ĺ S g w d a n P e æ t a « , h 96
}0 ţ L e m s h i d a n i e [ a 7 u K a n u k, p e r iıa łb
: K o m ıłn w « J£d ï łiK e ? , T ņ j I k i l l , h Į 38
J i,
\南c h ıe ł R 5i4)io m c。,亡。。 材n ıe r B ¢J匹《》lo r (U S A 园ı同国园路日日■四日= 唱
1 3 ; M ıc h a c ł R b o ) n ( b n » a u i o , (U S 人-
上弘智 型曲粵儲 蹋 P u b li9セ嗍らち 19 9 4人h 58田园团团国国团团国國
ıS, L o o n S c h iffm a n d a n L e s h e ı a T a r p e r ila Jc w
IC 一
17 m M a m a n g S a n g a dji d a n S o p i P e r iJa ib r K o n n u n n n
ıı国团团团团ı国团团■困
e h t a n h a łtir h 6 9 7 1
K B B I D a r in g , d la k s e s p a X 20 0 k to b e r 20 17 p u k u ı
2 ı :3 6 d a ri h n p s /lk b b iK e m d ikb u d 9 o Id le ıa in a b dłv W a h y u B u d i tJta m i P m ga r u h m H a la l T e r tıa X p
― ―
P c n g rm b a n g a n d a n p e m b in a a n B a h a s a K m i k ııııııııı1ı
ĮK e p ıtu s a n M e m b e li (5 u n « p a d a P e m b e łi pT o ? rkK o s m e tik W a r 山出 d i O u tle t W a rd a h 《in y a M u s lim A n n is aY o g y a k a rta )
"
sk n p s i S I F a k u lta r tim u S o s ia l d a n
H u m a n io r a U n i v e r s ita s ı sı a m N e g e n K a l ı}a g aY
o 8 ya k a rta 20 13 h 17 d ip u błilca s ik a łť
ćī{T. ; ĺ
Scanned by CamScanner
3o ï jiti- :. ., K ¢) ru tr u k çi ltu h Jm & R e s p o n s Amyaral'" Į 四
32 L P P O M M U I '
entang L p p o M M u I" A rtik e l d ia k s ta lııııııılp a da 0 8 Ja n u a ri 2 0 17 p u k u l 2 1 : 52 d a ri 旧国团团团团园圃http //w w w ha la lm u i o rg/m u i l 4 /in d e x ph p/m a in /g o to se ctio n /2/3 lh a ße ll
3 3 S e p u ta r H a lał,
A p a k ah B c rb e d a a n ta ra L p P O M d a n
B P O M "
, d ia ks e s p a d a 16 Ju ıi 20 17
, pu k u l 2 1 : 18 W IB d a ri
lÆ o m d a n b p o m l
c o m /a p a k a h b e rb e d a a n ta fa
M a sh u d \, K o m tr u ks i H u ku m & R e s p o n s M a sy a r a ka t
Lw r ha d a p S e r t, Pka s i P r o d u k H a ta ł, h 1 15
X 'í ' " r a n T e ł7?a d u,
� tle r, M a n q e m e n P e m a s a r a n Jilid 1
, T e rj
B c n y a m in M o ıa n,h 2 0 7 目画自目国画国圃
3333 8888 Till M o rrrriiiissss a n, ,
ep epp ep e r llllkkkkta n a n oK oKK oK o m u n iika s iiii p e am a sam a sm a sam a sa r a n Telplplplp, llllıııılım y a m in M o la n
, h 2 0 9
4 1 im ¢ d kk , C o m u m e r s
, (M c G ru w 2 0 02), h 14 6 1 I 回望国ı4 2 LTeemahan b e b a s p e n u ıis le 【a i# = ıı l m
P e m a sa r a n e d is i ke d u a b e ta s, T e ij B m y a m in M o ıa n
, h
222 2 24
4 5 A n w a r Pr ab u M a n g k u n e g a ra, P e rita h t K o n s u m e n
,
區図 T e rje m a h a n b e b a s p e n u lis l! S Z = iai Ĺ = læ
5 1 l面目团四国b eb a s Pe n u ıis 闻目窗目会副 曲目团圆52 Ĵ I e o næ s c hiffm a n & L a s e li L K an u k
, P e rila ku K o n s u m e ıı ıı 明团团 ıl H =
I E dts i M Q u T Z o c lkin i K a sip , h 4 85
' "
i E =53 I E tta M a m a n g S a n g adji d a n S o p iah ,
P e r ila ku K o tłsu m e n 四国四国 = l /M
I P e n d e jica la n Prakli , h 124 T
Scanned by CamScanner
E m a w a ti,
- P e n ga ru h L ab e l H a la l d a n T in gka t H a rg a
T e rh a d a p K e p u tu s a n M e n \ n a k a n PT o d u k K o s m e tik
(S tu d i k a s u s : M a h a s is w i U n iv m ita s Is la m N e g e ri S y a r ifH id a y a tu lla h Ja k a rta ľ ,
skr ip si 5 1 F a k u lta s S y a ria h d a ıı
H u k u m U n iv e r sita s Is la in N e g e ri S yań f H iŘ y a tu lla hJa k a rta 2 0 15
, d ip u b likñ s ika n
5 7 Y a s n it&" P e n gB m b La b e l H a la l T cT h a d a p M in a t B e li
K o s ï n e tik P e ra w a ta n d a n R ia ų a rı P aŘ M a h a s is w a P ro d iP c n d id ik a n T a ta R ia s d a n K e c a n tik a n Jtır u s a n
K e s e ja h tm a n K e lu a r g a F a k u lta s T e kn ik U n iv e rs ita s
N c g e ri P a d a n g , sk rip si S ı F a k u lta s T e kn ik U n iv er s ita s
N e g e r i P a d a ııg 20 15, dipubıikasi
58 K u s n a n d a r, dkk
,P m g a r u h C itr a M e r e k D a n K e s a d a r a n
Ľ a b e l H a la l P ro d u k K o s m e tik L a T u lip e T e rh a d a p M in a t
K o n s u m e n U n tu k M e m b e li U la n g D i K o ta B a n y u w a n g i-
, l ダA rtik e ı U m ia h M a h a s is w a 2 0 ı 5, d ip u b lik a s ik a n
m E k a D e w i S e tia T a rig N ı,
- P m g a r u h G a y a H id u p , L ab e l
H a ıa l D a n H a r g a T e rh a d a p K 印 u tu s iu ı P e m b e lia nK o s ï n e tik W a ir 山由 P aČ M a h a s is w a PT o g ra m S tu d i
M a n a jm e n F a k u lta s E k o n o m i U n iv e r s ita s M e da n A r e a
M e Č n'
, Jtm ıa ı K o n s e p B is n is D a n M a n a je m e n V o l 3 N o
ļ 1 , N o v e m b e r 20 16
6 0 S h o v ia S a d z a liĄ P e n g a ru h L a b e ı H a la ı đa n ReligiitasT e rh a \ K e p u tu s a n P e ï n b e lia n P ro d u k K o s m e tik d i K o ta ııııııııııM a ıa n g sk rip s i S ı F a k u ıta s E ko n o m i U n iv e rs ita s Is la m : ! łlN e g e ri M a u la n a M a lik Ib ra h im
, 2 0 ı5
B ıW ıIï1 I S u g iyo n o
, M e to d e P e n e lília n K u a ıi¢a łif K u a n lita ą fd a n I
― ― I
l R & D, (B a n d u n g Alfabet 20 121 c e l 8
, h & L
2 ł s u ry a n i d a n H e n d ry a d i,M e to d e R ise t K ııa n liıa t択akar·a 回国回国团团ı团团国商团
K e n c a n a 2 0 15), h 1 17 1目国画画■团团团■究四国■3 I s u g iy o n o
, M đo d e p m e titia n KuaJ«imtfKuaıiwdan
R & D, c e t 8
, h 8 0 llB a £a ıı a iıı a iıı@ iıı@ iıı a iıı a iıı a iıı a iıı a iıı a iıı a i
I s u g iy o n o, M e to d e pnetiıian Kł¢ran į fKua & ta łìifd a n Ł -R & D
, h 8 1
i s u g jy o n o, M e łb d e p e n e lrtia n KuamilalifKuaıila'"dan 回国四 IR & D h 3 8
9 ! S u g jy o n o M e t o d P e n e liłia n K u a n lita n fK u a liıa łijfd a n l WR & D 3 9
10 ŝ S u g jy o n o, M e to d e P e ıï e lilia h K u a n liıa tilK ıła lira ıifda n LR tÊı)
. h 39
I I Ë [ îja n g S u m a r w a n. P e pila h t A b n ç u m e n I b o r i d a n ļ
4
l
Scanned by CamScanner
IM a D h 14 7
1 R & D h ı4 8
22 55 ı SS a ma m b a s m ııM u h iid iin d a na n M a ma m a na n A bd tırrtırra h ma h m a na n, A n a llisJs
ı U LL K o r e la s ţ R æ e s i d a n Ja łu r D a ta m P e n e litia n, h 37
■ 1 S P S S H 4 8
liiim a mm a mm a mm a m G hhhh o z a lllliiii, A p lllliiiik a sk a sk a sk a siiii À n a llllisis uM uMM uM u llllffff iiiiv av av av a r lllie tttte D e gn gn gn g a n ıA M !!!!llll
3 o I E dy s u p riya di, s p ss + Å Sta n islic a ıD a la Á n a ]y \ O n I ııĘ Į ı
LM e diat 20 14 ), h 86
国■
Ł回国
I S P SS 23ı h 134
2
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
LAMPIRAN 2
Transkrip Wawancara
Informan 1
Tanggal Wawancara : Kamis, 09 November 2017
Tempat : Lantai 5 FITK
Identitas Informan
Nama : DR
Semester : 1
Hasil Wawancara
1. Apa atribut ‘label halal’ jadi yang pertama kali mengambil perhatian kamu
waktu produk kosmetik lipstik Wardah dipasarkan ?
Jawab :
Iya, karena kan kita muslim, dan merasa kalau lipstik Wardah ini
memenuhi kebutuhan.
2. Menurut kamu produk kosmetik lipstik Wardah memenuhi kebutuhan
produk kosmetik yang halal gak ? Terus apa sih yang jadi pertimbangan
sebelum milih produk kosmetik lipstik Wardah
Jawab :
Iya memenuhi kebutuhan, hmm yang menjadi landasan Label Halalnya
sama warna-warna di lipstiknya soalnya bagus-bagus warnanya
3. Apa yang paling kamu inget kalau liat produk lipstik Wardah ?
Jawab :
Yang paling diinget sih Label Halalnya
4. Temen-temen disekitar kamu pada pake lipstik Wardah juga gak sih ?
Terus itu bikin kamu terpengaruh gak buat beli lipstik wardah juga ?
Jawab :
Iya, banyak temen yang pake, rata-rata sih lipstiknya pada Wardah
5. Dikeluarga kamu ada gak yang pake lipstik Wardah juga ?
Jawab :
Iya, mama saya lipstiknya Wardah, udah gitu Wardah itu banyak macem-
macemnya kan, mama saya pernah beli yang wardah paket umroh tuh.
6. Kamu tau gak sih, kalau banyak banget produk kosmetik yang enggak
aman, terus kamu merasa kesulitan gak nemuin produk kosmetik lipstik
yang berlabel halal ?
Jawab :
Iya saya tau, hmm lumayan susah sih
7. Dari media apa aja kamu bisa tau informasi lebih soal lipstik Wardah ini ?
Jawab :
Temen-temen, langsung dari testimoni mereka.
8. Menurutmu gimana kualitas lipstik Wardah ?
Jawab :
Bagus, soalnya banyak pilihannya juga
9. Seberapa cepet kamu ngabisin produk lipstik ini, dan seberapa puas kamu
sama produk lipstik wardah ini ?
Jawab :
Lumayan lama sih kalau lipstik, lumayan puas.
Transkrip Wawancara
Informan 2
Tanggal Wawancara : Kamis, 09 November 2017
Tempat : Lantai 5 FITK
Identitas Informan
Nama : MK
Semester : 5
Hasil Wawancara
1. Apa atribut ‘label halal’ jadi yang pertama kali mengambil perhatian kamu
waktu produk kosmetik lipstik Wardah dipasarkan ?
Jawab :
Iya, karena merasa sudah pasti aman aja.
2. Menurut kamu produk kosmetik lipstik Wardah memenuhi kebutuhan
produk kosmetik yang halal gak ? Terus apa sih yang jadi pertimbangan
sebelum milih produk kosmetik lipstik Wardah
Jawab :
Iya memenuhi kebutuhan saya, karena kualitasnya bagus sama label
halalnya juga.
3. Apa yang paling kamu inget kalau liat produk lipstik Wardah ?
Jawab :
Yang paling diinget sih kualitasnya bagus menurut saya.
4. Temen-temen disekitar kamu pada pake lipstik Wardah juga gak sih ?
Terus itu bikin kamu terpengaruh gak buat beli lipstik wardah juga ?
Jawab :
Iya, saya juga terpengaruh teman.
5. Dikeluarga kamu ada gak yang pake lipstik Wardah juga ?
Jawab :
Iya kakak saya lipstiknya Wardah
6. Kamu tau gak sih, kalau banyak banget produk kosmetik yang enggak
aman, terus kamu merasa kesulitan gak nemuin produk kosmetik lipstik
yang berlabel halal ?
Jawab :
Iya saya tau, hmm gak juga kok
7. Dari media apa aja kamu bisa tau informasi lebih soal lipstik Wardah ini ?
Jawab :
Dari iklan.
8. Menurutmu gimana kualitas lipstik Wardah ?
Jawab :
Bagus.
9. Seberapa cepet kamu ngabisin produk lipstik ini, dan seberapa puas kamu
sama produk lipstik wardah ini ?
Jawab :
Cukup lama sih, cukup puas
Transkrip Wawancara
Informan 3
Tanggal Wawancara : Kamis, 09 November 2017
Tempat : Lantai 5 FITK
Identitas Informan
Nama : HN
Semester : 3
Hasil Wawancara
1. Apa atribut ‘label halal’ jadi yang pertama kali mengambil perhatian kamu
waktu produk kosmetik lipstik Wardah dipasarkan ?
Jawab :
Iya, karena udah pasti aman
2. Menurut kamu produk kosmetik lipstik Wardah memenuhi kebutuhan
produk kosmetik yang halal gak ? Terus apa sih yang jadi pertimbangan
sebelum milih produk kosmetik lipstik Wardah
Jawab :
Iya memenuhi kebutuhan, karena label halalnya terus bagus juga
produknya.
3. Apa yang paling kamu inget kalau liat produk lipstik Wardah ?
Jawab :
Yang diinget halalnya.
4. Temen-temen disekitar kamu pada pake lipstik Wardah juga gak sih ?
Terus itu bikin kamu terpengaruh gak buat beli lipstik wardah juga ?
Jawab :
Iya, saya terpengaruh jadinya karena suka nyobain punya temen
5. Dikeluarga kamu ada gak yang pake lipstik Wardah juga ?
Jawab :
Iya, mama saya pake lipstik Wardah, jadi terpengaruh juga
6. Kamu tau gak sih, kalau banyak banget produk kosmetik yang enggak
aman, terus kamu merasa kesulitan gak nemuin produk kosmetik lipstik
yang berlabel halal ?
Jawab :
Iya tau, hmm engga juga sih karena banyak juga yang aman
7. Dari media apa aja kamu bisa tau informasi lebih soal lipstik Wardah ini ?
Jawab :
Internet sama iklan di tv
8. Menurutmu gimana kualitas lipstik Wardah ?
Jawab :
Bagus, warna lipstiknya banyak yang natural gitu sama harganya murah
juga
9. Seberapa cepet kamu ngabisin produk lipstik ini, dan seberapa puas kamu
sama produk lipstik wardah ini ?
Jawab :
Kurang lebih 2 bulan abisnya, yah 90 % saya mau beli lagi.
Transkrip Wawancara
Informan 4
Tanggal Wawancara : Jumat, 10 November 2017
Tempat : Lobby Barat FITK
Identitas Informan
Nama : FK
Semester : 7
Hasil Wawancara
1. Apa atribut ‘label halal’ jadi yang pertama kali mengambil perhatian kamu
waktu produk kosmetik lipstik Wardah dipasarkan ?
Jawab :
Gak juga kak, tapi kalo saya sih karena produknya sama iklan
2. Menurut kamu produk kosmetik lipstik Wardah memenuhi kebutuhan
produk kosmetik yang halal gak ? Terus apa sih yang jadi pertimbangan
sebelum milih produk kosmetik lipstik Wardah
Jawab :
Iya, gampang dicari, harganya murah, produknya bagus.
3. Apa yang paling kamu inget kalau liat produk lipstik Wardah ?
Jawab :
Yang diinget iklannya, keinget artisnya Dewi Sandra.
4. Temen-temen disekitar kamu pada pake lipstik Wardah juga gak sih ?
Terus itu bikin kamu terpengaruh gak buat beli lipstik wardah juga ?
Jawab :
Iya banyak, terpengaruh juga.
5. Dikeluarga kamu ada gak yang pake lipstik Wardah juga ?
Jawab :
Iya ada, bikin saya terpengaruh juga.
6. Kamu tau gak sih, kalau banyak banget produk kosmetik yang enggak
aman, terus kamu merasa kesulitan gak nemuin produk kosmetik lipstik
yang berlabel halal ?
Jawab :
Iya tau, lumayan susah sih, soalnya gak semua produk cantumin label
halal sejelas Wardah
7. Dari media apa aja kamu bisa tau informasi lebih soal lipstik Wardah ini ?
Jawab :
Internet, kayak di instagram, terus youtube
8. Menurutmu gimana kualitas lipstik Wardah ?
Jawab :
Lumayan, standar sih.
9. Seberapa cepet kamu ngabisin produk lipstik ini, dan seberapa puas kamu
sama produk lipstik wardah ini ?
Jawab :
Kurang lebih 2 sampai 3 bulan, iya saya puas, 80% saya mau beli lagi.
Transkrip Wawancara
Informan 4
Tanggal Wawancara : Jumat, 10 November 2017
Tempat : Lobby Barat FITK
Identitas Informan
Nama : DW
Semester : 5
Hasil Wawancara
1. Apa atribut ‘label halal’ jadi yang pertama kali mengambil perhatian kamu
waktu produk kosmetik lipstik Wardah dipasarkan ?
Jawab :
Iya, karena udah jelas aman.
2. Menurut kamu produk kosmetik lipstik Wardah memenuhi kebutuhan
produk kosmetik yang halal gak ? Terus apa sih yang jadi pertimbangan
sebelum milih produk kosmetik lipstik Wardah
Jawab :
Iya memenuhi, karena aman, cocok disaya, terus harganya terjangkau.
3. Apa yang paling kamu inget kalau liat produk lipstik Wardah ?
Jawab :
Yang diingat halalnya
4. Temen-temen disekitar kamu pada pake lipstik Wardah juga gak sih ?
Terus itu bikin kamu terpengaruh gak buat beli lipstik wardah juga ?
Jawab :
Engga juga kak
5. Dikeluarga kamu ada gak yang pake lipstik Wardah juga ?
Jawab :
Enggak ada keluarga yang pake deh kayanya
6. Kamu tau gak sih, kalau banyak banget produk kosmetik yang enggak
aman, terus kamu merasa kesulitan gak nemuin produk kosmetik lipstik
yang berlabel halal ?
Jawab :
Tau, hmm gak terlalu sih kak, banyak juga kan yang aman
7. Dari media apa aja kamu bisa tau informasi lebih soal lipstik Wardah ini ?
Jawab :
Dari iklan di TV
8. Menurutmu gimana kualitas lipstik Wardah ?
Jawab :
Bagus dan cocok
9. Seberapa cepet kamu ngabisin produk lipstik ini, dan seberapa puas kamu
sama produk lipstik wardah ini ?
Jawab :
Kalo saya sih lama bisa satu semester, lumayan puas nanti mau beli lagi.
LAMPIRAN 3
ANGKET UJI COBA PENELITIAN
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan tugas akhir (skripsi) selaku mahasiswa program studi strata
satu (S1) jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Bahwa saya yang
bertandatangan dibawah ini:
Nama : Irma Ayu Sawitri
NIM : 1113015000092
Fak/Jur : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan IPS
Bermaksud untuk melakukan uji coba pada angket penelitian yang berjudul
“Pengaruh Persepsi Label halal dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kosmetik Wardah pada Mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta”.
Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan anda untuk menjadi responden pada uji
coba angket penelitian ini. Semoga partisipasi anda dapat memberikan manfaat
dalam pengolahan data penelitian ini. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Peneliti
(Irma Ayu Sawitri)
A. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pernyataan secara teliti sebelum anda menjawab
3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda centang () pada
salah satu kolom yang tersedia, yaitu:
1) Sangat Tidak Setuju (STS)
2) Tidak Setuju (Tidak Setuju)
3) Ragu (R)
4) Setuju (S)
5) Sangat Setuju (SS)
4. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar. Untuk itu
jawablah sesuai dengan keadaan yang anda alami.
B. Identitas Responden
Nama :
Semester :
Usia :
C. Angket Penelitian
Angket Untuk Mahasiswi Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menceklis (√) pilihan
dibawah ini
No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS
Perhatian Selektif
1. Saya memperhatikan label halal pada atribut
produk kosmetik lipstik wardah.
2. Saya lebih tertarik dengan produk kosmetik lipstik
dengan label halal yang jelas.
3. Saya membutuhkan produk kosmetik lipstik yang
memiliki label halal.
Distorsi Selektif
4. Saya menjadikan label halal sebagai pertimbangan
sebelum membeli produk kosmetik lipstik wardah.
5. Saya meyakini produk kosmetik lipstik berlabel
halal adalah produk yang baik dan aman.
6. Produk kosmetik lipstik dengan label halal adalah
suatu kebutuhan bagi saya.
Ingatan Selektif
7. Yang melekat pada ingatan saya terhadap produk
kosmetik lipstik Wardah adalah label halalnya.
8. Yang saya ingat dari iklan produk kosmetik
Wardah adalah label halalnya.
9. Saya yakin kosmetik lipstik Wardah baik karena
berlabel halal.
Kelompok Acuan
10. Teman-teman kuliah saya memberikan pengaruh
dalam memilih produk kosmetik lipstik Wardah.
11.
Lingkungan kuliah yang Islami memberikan
pengaruh dalam memilih produk kosmetik lipstik
Wardah.
Keluarga
12.
Ada anggota keluarga saya yang sedang
menggunakan dari produk kosmetik lipstik
Wardah.
13. Keluarga memberikan saya pengaruh dalam
memilih produk kosmetik Wardah.
Peran dan Status
14. Saya memilih produk kosmetik lipstik Wardah
karena saya seorang muslim.
15. Saya memilih produk kosmetik lipstik Wardah
karena saya berkuliah di Universitas Islam
16.
Saya memilih produk kosmetik lipstik Wardah
karena saya memiliki peran penting
dilingkungan/organisasi yang saya ikuti.
Pengenalan Masalah
17.
Sulit menemukan produk kosmetik lipstik berlabel
halal sehingga memilih produk kosmetik lipstik
Wardah
18.
Khawatir dengan banyaknya produk kosmetik
berbahaya sehingga memilih produk kosmetik
lipstik Wardah.
19.
Produk kosmetik lain kurang memberikan
informasi label halal sebaik produk kosmetik
Wardah.
Pencarian Informasi
20.
Saya mengetahui informasi lebih mengenai produk
kosmetik lipstik Wardah melalui iklan-iklan pada
media digital.
21.
Saya mengetahui informasi lebih mengenai produk
kosmetik lipstik wardah melalui pengalaman rekan
yang pernah mengonsumsi produk kosmetik lipstik
wardah.
22. Saya mengetahui informasi lebih mengenai produk
kosmetik lipstik wardah melalui kemasan produk.
Evaluasi Alternatif
23. Saya membeli produk kosmetik lipstik Wardah
berdasarkan kebutuhan.
24. Saya membeli produk kosmetik lipstik Wardah
karena manfaat dan kualitas produk yang baik.
25. Saya membeli produk kosmetik lipstik Wardah
karena tidak pernah kecewa atas produknya.
Keputusan Pembelian
26.
Saya memutuskan untuk membeli produk kosmetik
lipstik Wardah karena banyak orang di dekat saya
yang bersikap positif terhadap produk tersebut.
27.
Saya memutuskan untuk membeli produk kosmetik
lipstik Wardah karena produk mudah untuk
ditemui.
Perilaku Pascapembelian
28. Saya merasa puas atas produk kosmetik lipstik
Wardah.
29. Saya akan membeli ulang produk kosmetik lipstik