-
1
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK, BEBAN PAJAK
TANGGUHAN, ASET PAJAK TANGGUHAN, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2017
Devina Christine Yeo1, Sri Ruwanti2, Jack Febriand Adel3
Email : [email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2018
ABSTRAK
Devina Christine Yeo, 2019: Pengaruh Perencanaan Pajak, Beban
Pajak
Tangguhan, Aset Pajak Tangguhan, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2017
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Perencanaan
Pajak, Beban
Pajak Tangguhan, Aset Pajak Tangguhan, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2017. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data
sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun
2014-2017. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2014-2017 sebanyak 154 perusahaan. Total sampel
penelitian ini adalah 21
perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling
sehingga jumlah
observasi dalam penelitian ini adalah 84 sampel dengan
pengamatan 4 tahun (2014-
2017). Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda untuk
menguji pengaruh
perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, aset pajak tangguhan,
dan ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Perencanaan Pajak, Aset Pajak Tangguhan, dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh
terhadap Manajemen Laba, sedangkan Beban Pajak Tangguhan tidak
berpengaruh
terhadap Manajemen Laba. Hasil uji koefisien determinasi
menunjukkan bahwa
variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen
sebesar 22,7%
sedangkan sisanya yaitu 77,3% dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Manajemen laba, Perencanaan Pajak, Beban Pajak
Tangguhan, Aset Pajak
Tangguhan, dan Ukuran Perusahaan.
-
2
PENDAHULUAN
Di era modern dan digital saat ini, generasi millenial mampu
dengan mudah
dan cepat dalam mengakses informasi melalui internet. Secara
khusus di dunia bisnis,
para investor yang akan menanamkan modalnya dalam investasi
jangka panjang akan
mencari informasi dan menyeleksi perusahaan yang menjadi
pilihannya dengan kriteria
memiliki performa yang sangat bagus terutama di dalam laporan
keuangan dan di
kelola baik oleh manajer.
Manajemen laba merupakan sebuah kebijakan akuntansi yang dipilih
manajer
untuk mempengaruhi laba. Akibat penyalahgunaan kebijakan
tersebut kini praktek
manajemen laba sudah menjadi hal yang wajar karena pihak manajer
akan melakukan
praktek tersebut apabila kondisi keuangan perusahaan mereka
mengalami penurunan
yang besar.
Perencanan pajak (tax planning) merupakan tindakan yang legal
karena
diperbolehkan oleh pemerintah selama dalam koridor undang-undang
perpajakan yang
berlaku di Indonesia. Perencanan pajak (tax planning) merupakan
proses
mengorganisasi usaha wajib pajak yang tujuan akhir proses
perencanaan pajak ini
menyebabkan utang pajak, baik PPh maupun pajak-pajak lainnya
berada dalam posisi
seminimal mungkin, sepanjang hal ini masih berada di dalam
bingkai peraturan
perpajakan yang berlaku.
Beban pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan
antara laba
akuntansi (yaitu laba dalam laporan keuangan untuk kepentingan
pihak eksternal)
dengan laba fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar
perhitungan pajak).
Aset pajak tangguhan adalah aset yang terjadi apabila perbedaan
waktu
menyebabkan koreksi positif yang berakibat beban pajak menurut
akuntansi komersial
lebih kecil dibanding beban pajak menurut Undang-Undang pajak.
Aset pajak
tangguhan terjadi bila laba akuntansi lebih kecil dari laba
fiskal akibat perbedaan
temporer. Lebih kecilnya laba akuntansi daripada laba fiskal
mengakibatkan
perusahaan dapat menunda pajak terutang tersebut pada periode
mendatang.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan
besar atau
kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain
dinyatakan dalam total aset,
total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Dilihat dari
sisi kemampuan
memperoleh dana untuk ekspanasi bisnis, perusahaan besar
mempunyai akses yang
besar ke sumber-sumber dana baik ke pasar modal maupun perbankan
untuk
membiayai investasinya dalam rangka meningkatkan labanya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian
dengan judul “Pengaruh Perencanaan Pajak, Beban Pajak Tangguhan,
Aset Pajak
Tangguhan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-
2017”.
-
3
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Teori Keagenan (Agency Theory)
Jensen dan Meckling (1976) mendeskripsikan hubungan keagenan
timbul
karena adanya kontrak di mana satu pihak (prinsipal) melibatkan
pihak lain (agen)
untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan kepentingan
prinsipal. Sesuai dengan
kontrak tersebut, pemegang saham (prinsipal) menyerahkan
otoritas pengambilan
keputusan kepada manajemen (agen). Dalam keadaan seperti ini
tidak ada alasan untuk
tidak percaya bahwa manajemen akan selalu bertindak yang terbaik
sesuai dengan
kepentingan pemegang saham. (dalam Annisa, 2017: 100)
Tujuan dari teori agensi adalah pertama, untuk meningkatkan
kemampuan
individu baik (prinsipal maupun agen) mengevaluasi lingkungan
dimana keputusan
harus diambil (the belief revision role). Kedua, untuk
mengevaluasi hasil dari
keputusan yang telah diambil guna mempermudahkan pengalokasian
hasil antara
prinsipal dan agen sesuai dengan kontrak kerja (the performance
evaluasion role).
Manajemen Laba
Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan
untuk
mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam
laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui
kinerja dan
kondisi perusahaan (Sulistiyanto, 2008:6).
Luhgiatno (2010), mengungkapkan bahwa terdapat empat pola
manajemen laba
yang dapat dilakukan yaitu Taking a Bath, Incoming Minimization,
Income
Maximation dan Income Smoothing.
Perencanaan Pajak
Perencanaan pajak adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak
orang
pribadi maupun badan. Perencanaan pajak (tax planning) adalah
langkah awal dalam
manajemen pajak. Secara garis besar, perencanaan pajak (tax
planning) adalah proses
mengorganisai usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak
sedemikian rupa sehingga
utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak
lainnya, berada dalam
posisi yang paling minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan baik
oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan maupun secara komersial
(Zain, 2005:43)
Beban Pajak Tangguhan
Beban pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan
antara laba
akuntansi (yaitu laba dalam laporan keuangan untuk kepentingan
pihak eksternal)
dengan laba fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar
perhitungan pajak) (Harnanto,
2003:115). Sedangkan, menurut Wibowo (2015), pengertian Beban
Pajak Tangguhan
(Deferred Tax Expense) adalah Jumlah Pajak Penghasilan yang
terutang untuk periode
-
4
mendatang sebagai akibat perbedaan temporer kena pajak (taxable
temporary
differences).
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan adalah aset yang terjadi apabila perbedaan
waktu
menyebabkan koreksi positif yang berakibat beban pajak menurut
akuntansi komersial
lebih kecil dibanding beban pajak menurut Undang-Undang pajak
(Waluyo,2008:217).
Aset pajak tangguhan terjadi bila laba akuntansi lebih kecil
dari laba fiskal akibat
perbedaan temporer. Lebih kecilnya laba akuntansi daripada laba
fiskal mengakibatkan
perusahaan dapat menunda pajak terutang tersebut pada periode
mendatang.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan
besar atau
kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara perusahaan besar
mempunyai akses
yang besar ke sumber-sumber dana baik ke pasar modal antara lain
dinyatakan dalam
total aset, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Dilihat dari sisi kemampuan
memperoleh dana untuk ekspanasi bisnis, maupun perbankan untuk
membiayai
investasinya dalam rangka meningkatkan labanya Setiawan (2009:
165).
Ukuran perusahaan juga memegang peranan penting dalam perusahaan
yang
melakukan praktik manajemen laba. Ukuran perusahaan yang kecil
dianggap lebih
banyak melakukan praktik mana-jemen laba daripada perusahaan
besar. hal ini
disebabkan karena perusahaan kecil cenderung ingin
memperlihatkan kondisi
perusahaan yang selalu berkinerja baik agar investor menanamkan
modalnya pada
perusahaan tersebut.
Kerangka Pemikiran
Pengembangan Hipotesis
Perencanaan Pajak
(X1)
Beban Pajak
Tangguhan (X2)
Aset Pajak
Tangguhan (X3)
Ukuran perusahaan
(X4)
Manajemen Laba (Y)
-
5
Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba.
Pada umumnya, tax planning dilakukan dengan cara mensiasati
segala jenis
transaksi Wajib Pajak agar utang pajak menjadi seminimal mungkin
tanpa melanggar
peraturan pajak yang berlaku. Namun demikian, perencanaan pajak
juga dapat
diartikan sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan
secara lengkap,
benar, dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal menghindari
pemborosan sumber
daya. (Aditama dan Anna, 2014:35).
Perencanaan pajak memiliki pengaruh, yakni semakin bagus
perencanaan pajak
maka semakin besar perusahaan melakukan manajemen laba. Salah
satu perencanaan
pajak adalah dengan cara mengatur seberapa besar laba yang
dilaporkan, sehingga
masuk dalam indikasi adanya praktik manajemen laba. Untuk
menghindari hal tersebut
maka perusahaan akan melakukan manajemen laba agar laba yang
dilaporkan kepada
fiscal lebih rendah sehingga akan mengurangi beban pajak yang
akan ditanggunganya,
(Scott, 2003 dalam Lucy, 2016)
Pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba.
Beban pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan
temporer
antara laba akuntansi (laba dalam laporan keuangan untuk pihak
eksternal) dengan laba
fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar perhitungan pajak).
Selisih negatif antara
laba akuntansi dan laba fiskal mengakibatkan terjadinya koreksi
negatif yang
menimbulkan terjadinya beban pajak tangguhan. Beban yang besar
akan menurunkan
tingkat laba suatu perusahaan, sebaliknya beban yang sedikit
akan menaikkan tingkat
laba yang akan diperoleh perusahaan (Harnanto 2003: 115).
Manajemen laba merupakan peluang bagi manajemen untuk
merekayasa
besarnya beban pajak tangguhan guna menaikkan dan menurunkan
tingkat labanya.
Beban pajak tangguhan mengakibatkan tingkat laba yang diperoleh
menurun dengan
demikian memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan
laba yang lebih besar
di masa yang akan datang dan mengurangi besarnya pajak yang akan
dibayarkan.
(Utami, 2018:5)
Pengaruh Aset Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba.
Aset pajak tangguhan yang jumlahnya diperbesar oleh manajemen
dimotivasi
adanya pemberian bonus, beban politis atas besarnya perusahaan
dan meminimalisasi
pembayaran pajak agar tidak merugikan perusahaan.
Semakin besar perbedaan antara laba yang dilaporkan perusahaan
(laba
komersial) dengan laba fiskal menunjukkan bendera merah bagi
pengguna laporan
keuangan. Selisih positif antara laba akuntansi dan laba fiskal
mengakibatkan
terjadinya koreksi positif yang menimbulkan terjadinya aset
pajak tangguhan
(Suranggane, 2007:78).
-
6
Aset pajak tangguhan terjadi bila laba akuntansi lebih besar
daripada laba fiskal
akibat perbedaan temporer. Lebih besarnya laba akuntansi dari
laba fiskal
mengakibatkan perusahaan menunda pajak terutang periode
mendatang.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan
besar atau
kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain
dinyatakan dalam total aset,
total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Ukuran perusahaan dapat menunjukan bagaimana keadaan perusahaan
tersebut
apakah tergolong perusahaan yang mempunyai kinerja yang bagus
dengan pengalaman
dan perkembangannya atau bahkan sebaliknya. Sehingga dapat
mengetahui
kemampuan perusahaan dan tingkat risiko dalam mengelola
investasi yang diberikan
pada pemegang saham (Yamaditya, 2014).
Hipotesis
Berdasarkan penjelasan pada bagian sebelumnya, maka dapat
disimpulkan
hipotesis sebagai berikut.
H1: Diduga Perencanaan pajak berpengaruh terhadap manajemen
labapada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H2: Diduga Beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap Manajemen
laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H3: Diduga Aset Pajak Tangguhan berpengaruh terhadap manajemen
laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H4: Diduga Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba
pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H5: Diduga Perencanaan Pajak, Beban Pajak Tangguhan, Aset Pajak
Tangguhan
dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap
manajemen laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
METODE PENELITIAN
Variabel Dependen (Y)
Manajemen Laba
Dalam penelitian ini manajemen laba diukur dengan discretionary
accruals.
Besarnya discretionary accruals dihitung dengan menggunakan
Modified Jones Model
(Dechow et al., 1995). Model ini banyak digunakan dalam
penelitian-penelitian
akuntansi karena dinilai sebagai model yang paling baik dalam
mendeteksi manajemen
laba dan memberikan hasil yang paling kuat (Sulistyanto, 2008).
Tahapan dalam
menghitung discretionary Accruals (dalam Ruwanti,2016: 6)
-
7
1. Menghitung akrual total TACCit = EBXTit - CFOit
2. Estimasi akrual total TACCit
TAit-1
=α1t(1
TAit-1
) + α2(∆𝑹𝑬𝑽𝒊𝒕−∆𝑹𝑬𝑪𝒊𝒕
𝑻Ait-1)+ α
3(
PPEit
TAit-1) + ε
3. Menghitung non discretionary accruals
NDACC𝒊𝒕=α1t(1
TAit-1
) + α2(∆𝑹𝑬𝑽𝒊𝒕−∆𝑹𝑬𝑪𝒊𝒕
𝑻Ait-1)+ α
3(
PPEit
TAit-1)
4. Discretionary accruals
DACCit= (TACCit
TAit-1
) – NDACCit
Keterangan :
DACCit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode
ke-t
NDACCit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode
ke-t
TACCit = Total akrual perusahaan i pada periode ke-t
TAt-1 = Aset Total perusahaan i pada periode ke t-1
EBXTit = Laba sebelum item luar biasa dan pajak perusahaan i
pada periode ke-
t
CFOit = Arus kas operasi perusahaan i pada periode ke-t
ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke-t
PPEt = Property, Plant and Equipment /Aktiva tetap perusahaan
pada periode
ke-t
ΔRECt = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke-t
α1-α3 = Koefisien variabel
e = Error
Variabel Independen (X)
Perencanaan Pajak
Tax planning (perencanaan pajak) merupakan bagian manajemen
pajak dan
merupakan langkah awal di dalam melakukan manajemen pajak.
Perencanaan pajak
diukur dengan menggunakan rumus tingkat retensi pajak (tax
retention rate) yang
digunakan sebegai ukuran efektivitas perencanaan pajak. (Wild et
al., 2004 dalam
Aditama dan Anna, 2014). Rumus tingkat retensi pajak dapat
dihitung sebagai berikut:
TRRit=𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆𝒊𝒕
𝑷𝒓𝒆𝒕𝒂𝒙 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆(𝑬𝑩𝑰𝑻)𝒊𝒕
Keterangan:
TRRit = Tax Retention Rate perusahaan i pada tahun t
Net Incomeit = Laba bersih perusahaan i pada tahun t
Pretax Income (EBIT)it = Laba sebelum pajak perusahan i pada
tahun t
-
8
Beban Pajak Tangguhan
Beban pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan
antara laba
akuntansi (yaitu laba dalam laporan keuangan untuk kepentingan
pihak eksternal)
dengan laba fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar
perhitungan pajak) (Harnanto,
2003:115). Penghitungan tentang beban pajak tangguhan dihitung
dengan
menggunakan indikator membobot beban pajak tangguhan dengan
total aktiva atau
total asset. Hal itu dilakukan untuk pembobotan beban pajak
tangguhan dengan total
asset pada periode t-1 untuk memperoleh nilai yang terhitung
dengan proporsional.
DTEit=Beban Pajak Tangguhanit
Total Asett-1
Keterangan:
DTEit= Deferred Tax Expense (beban pajak tangguhan) perusahaan i
pada tahun t
Beban Pajak Tangguhan= Beban pajak tangguhan perusahaan i pada
tahun t
Total aset= total aset perusahaan pada akhir tahun t-1
(sebelumnya)
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan adalah aset yang terjadi apabila perbedaan
waktu
menyebabkan koreksi positif yang berakibat beban pajak menurut
akuntansi komersial
lebih kecil dibanding beban pajak menurut Undang-Undang pajak
(Waluyo,2008:217).
Dalam penelitian ini aset pajak tangguhan sebagai variabel bebas
yang diukur dengan
perubahan nilai aset pajak tangguhan pada akhir periode t dengan
t-1 dibagi dengan
nilai aset pajak tangguhan pada akhir periode t
APTit=𝚫 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐢𝐭
𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐭
Keterangan:
APTit = Aset pajak tangguhan perusahaan i pada tahun t
∆APTit= Aset pajak tangguhan perusahaan i pada tahun t dikurang
(-) Aset pajak
tangguhan perusahaan i pada tahun sebelumnya
Ukuran Perusahaan
Menurut Setiawan (2009: 165), ukuran perusahaan adalah suatu
skala yang
mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan dengan
berbagai cara antara
lain dinyatakan dalam total aset, total penjualan, nilai pasar
saham, dan lain-lain.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang menentukankan besar
kecilnya perusahaan
yang dapat dilihat dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah
karyawan dan nilai total
asset, dan lainnya (Saifudin & Yunanda, 2016).
Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menghitung
total asset
yang dimiliki perusahaan (Luke & Zulaikha, 2015).
SIZE = Total Aset
Keterangan:
Total aset= Total aset perusahaan
-
9
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
dokumentasi,
yaitu peneliti mengumpulkan data sekunder dan data lain yang
dibutuhkan. Data
sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan Perusahaan
Manufaktur yang go
public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017
yang telah
dipublikasikan. Data di diperoleh dari www.idx.co.id. Selain
itu, peneliti juga
melakukan studi pustaka dengan membaca dan mengkaji beberapa
literatur buku dan
jurnal ilmiah untuk memperoleh landasan teoritis mengenai
bahasan penelitian.
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi
Sugiyono (2011:90) menyatakan “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang
telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2014-2017
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sugiyono (2011:91)
menyatakan Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
dengan beberapa kriteria
yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut;
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2017;
2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan keuangan secara
lengkap per 31 desember yang telah di audit periode 2014-2017;
3. Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan keuangan dengan
menggunakan satuan mata uang rupiah selama periode 2014-2017;
4. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba selama periode
2014-2017; 5. Perusahaan memiliki ketersediaan data yang lengkap
baik data mengenai
perencanaan pajak, aset pajak tangguhan dan beban pajak
tangguhan
perusahaan maupun data yang diperlukan untuk mendeteksi
manajemen laba.
http://www.idx.co.id/
-
10
Rincian Pemilihan Sampel
No. Kriteria Jumlah Perusahaan
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2017
154
2. Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan
laporan keuangan secara lengkap periode 2014-
2017
(23)
3. Perusahaan manufaktur yang melaporkan
laporan keuangan dengan tidak menggunakan
satuan mata uang rupiah selama periode 2014-
2017
(11)
4. Perusahaan manufaktur yang mengalami
kerugian selama periode 2014-2017;
(56)
5. Perusahaan tidak memiliki ketersediaan data
yang lengkap ,baik data mengenai perencanaan
pajak, aset pajak tangguhan dan beban pajak
tangguhan perusahaan maupun data yang
diperlukan untuk mendeteksi manajemen laba
(43)
Jumlah perusahaan yang diamati 21
Jumlah periode penelitian 4
Jumlah data 84
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2018
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Manajemen_Laba 84 -,177870 ,076719 -,00201514 ,025955152 PP 84
,062849 ,987579 ,71746340 ,131700307 BPT 84 -,014063 ,020453
,00145379 ,004792814 APT 84 -1,865760 ,942120 ,11960377 ,460548642
UP 84 ,038394 21,088870 2,45141389 4,473511134
Valid N (listwise) 84
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
-
11
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Unstandardized Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,02416626
Most Extreme Differences
Absolute ,182
Positive ,135
Negative -,182
Kolmogorov-Smirnov Z 1,664
Asymp. Sig. (2-tailed) ,008
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Uji normalitas diatas menunjukkan hasil pengujian normalitas
dengan besarnya
nilai kolmogorov-smirnov adalah 1,664 dan nilai asymp.sig
(2-tailed) sebesar 0,008
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti data residual
berdistribusi tidak
normal.
Data Outlier
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Setelah Outlier
Setelah melakukan konversi data kedalam skor standardized
(s-score), maka
dalam penelitian ini data-data yang masuk dalam kategori outlier
dikeluarkan sehingga
jumlah sampel yang digunakan sebanyak 71 dari 84 data yang
diamati.
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif setelah outlier
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Manajemen_Laba 82 -,177870 ,076719 -,00225020 ,025735939
PP 81 ,062849 ,987579 ,72396874 ,118894898
BPT 82 -,014063 ,020453 ,00134882 ,004448769
APT 81 -1,865760 ,942120 ,13857680 ,421957316
UP 81 ,038394 19,251026 1,88585902 3,383912831
Valid N (listwise) 71
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
-
12
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 71
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,01229999
Most Extreme Differences
Absolute ,127
Positive ,068
Negative -,127
Kolmogorov-Smirnov Z 1,074
Asymp. Sig. (2-tailed) ,199
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Uji normalitas pada Tabel 4.5 diatas menunjukkan hasil pengujian
normalitas
dengan besarnya nilai kolmogorov-smirnov adalah 1,074 dan nilai
asymp.sig (2-tailed)
sebesar 0,199 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang
berarti data residual
berdistribusi secara normal.
Hasil Uji Multikolonieritas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) PP ,913 1,095
BPT ,775 1,290
APT ,807 1,239
UP ,921 1,086
a. Dependent Variable: Manajemen_Laba
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
-
13
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel diatas dapat
diinterpretasikan bahwa
semua variable memenuhi syarat multikolinearitas dengan nilai
tolerance di atas 0,10
dan nilai VIF dibawah 10. Dapat disimpulkan bahwa variable
penelitian tidak terjadi
multikolinearitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,520a ,271 ,227 ,012667234 1,939
a. Predictors: (Constant), UP, PP, APT, BPT
b. Dependent Variable: Manajemen_Laba
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson di atas dapat dilihat bahwa
hasil uji
autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan nilai
1,939. Hal ini
menunjukkan bahwa data tersebut terbebas dari autokorelasi dapat
dibuat persamaan
seperti -2 0,05, maka dapat dipastikan pada model regresi tidak
mengandung
heteroskedastisitas.
-
14
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 8. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,025 ,009 -2,674 ,009
PP ,038 ,013 ,323 2,934 ,005
BPT ,157 ,377 ,050 ,418 ,677
APT -,012 ,004 -,318 -2,722 ,008
UP -,001 ,000 -,275 -2,507 ,015
a. Dependent Variable: Manajemen_Laba
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disusun persamaan regresi
linear
berganda sebagai berikut:
Manajemen Laba = -0,025 + 0,038PP + 0,157BPT - 0,012APT -
0,001UP + e
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui
apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen. Jika
nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan < 0,05, H0
ditolak, jika nilai Fhitung < Ftabel dan
nilai signifikan > 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013:98).
Tabel 9. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,004 4 ,001 6,126 ,000b
Residual ,011 66 ,000
Total ,015 70 a. Dependent Variable: Manajemen_Laba b.
Predictors: (Constant), UP, PP, APT, BPT
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) pada tabel
4.10 dapat
diketahui bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa
Ha diterima dan H0 ditolak. artinya perencanaan pajak, beban
pajak tangguhan, aset
pajak tangguhan dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh secara signifikan
terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2017.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-T)
Dengan menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung
> Ttabel atau -
Thitung < -Ttabel dan nilai sig < 0,05 maka hipotesis akan
diterima sedangkan jika Thitung < Ttabel atau -Thitung >
-Ttabel dan nilai sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau
tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99).
-
15
Tabel 10. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji-T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,025 ,009 -2,674 ,009
PP ,038 ,013 ,323 2,934 ,005
BPT ,157 ,377 ,050 ,418 ,677
APT -,012 ,004 -,318 -2,722 ,008
UP -,001 ,000 -,275 -2,507 ,015
a. Dependent Variable: Manajemen_Laba
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model
Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,520a ,271 ,227 ,012667234
a. Predictors: (Constant), UP, PP, APT, BPT
b. Dependent Variable: Manajemen_Laba
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas dapat dilihat
bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,227 atau 22,7% . Hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen yaitu manajemen laba dapat dijelaskan oleh
variabel independen
yaitu perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, aset pajak
tangguhan, dan ukuran
perusahaan sebesar 22,7% sedangkan sisanya yaitu 77,3%
dijelaskan oleh variabel-
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun
kesimpulan hasil penelitian
ini adalah:
1. Perencanaan Pajak berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2017.
2. Beban pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-
2017.
3. Aset pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2017.
-
16
4. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2017.
5. Perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, aset pajak
tangguhan, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan
terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-
2017.
Saran
1. Variabel perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, aset pajak
tangguhan, dan ukuran perusahaan hanya bisa menjelaskan 22,7%
variabel manajemen laba. Itu
artinya masih ada 77,3 % variabel yang bisa menjelaskan mengenai
manajemen
laba. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk
menggunakan variabel independen lainnya yang belum terdapat
dalam penelitian
ini.
2. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2014-2017 dengan
jumlah sampel sebanyak 21 sampel. Untuk penelitian selanjutnya,
hendaknya perlu meneliti
pada perusahaan manufaktur dan memperbesar ukuran sampel dengan
cara
menambah tahun pengamatan penelitian, sehingga diperoleh sampel
yang lebih
besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk
memperoleh kondisi
yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Ferry& Anna Purwaningsih. 2014. Pengaruh
Perencanaan Pajak
terhadap Manejemen Laba pada Perusahaan Non Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. MODUS Vol.26 (I), 33-50.
Amelia,Winda dan Hernawati, Erna. 2016. Pengaruh Komisaris
Independen,
UkuranPerusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba.
Volume 10, No. 1
Annisa, Arla Aulia dan Hapsoro, Dody. 2017. Pengaruh Kualitas
Audit,
Leverage, Dan Growth Terhadap Praktik Manajemen Laba.
Jurnal Akuntansi. Vol. 5 No. 2
Belkaoui, Ahmed R. 2007.Accounting Theory. Edisi Lima.
Jakarta:Salemba
Empat
Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id dan web.idx.id
Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan & Amy P. Sweeney.
1995. Detecting earnings
management. The Accounting Review. Vol 70, No.2. pp 193-225
Ferry, Aditama dan Purwaningsih, Anna. 2014. Pengaruh
perencanaan pajak
terhadap manajemen laba pada perusahaan nonmanufaktur yang
terdaftar di bursa efek Indonesia. Vol.26 (1): 33-50
Fitriany, Lucy Citra. 2016. Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban
Pajak
Tangguhan Dan Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba
(Studi
http://www.idx.co.id/
-
17
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun
2011-
2013). JOM Fekon.Vol.3, No.1.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP
Harnanto. 2003. Akuntansi Perpajakan. Edisi Pertama. Penerbit
BPFE-Yogyakarta.
Yogyakarta.
Herdawati. 2015. Analisis Pengaruh Perencanaan Pajak Dan
Beban
Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek
Indonesia).
Skripsi.Fakultas Ekonomi, Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin
Makassar
Indriantoro, Nur., dan Supomo, Bambang. (2013). Metodologi
Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE Jensen, M. and
Meckling, W., 1976, “Theory of the Firm: Managerial Behavior
Agency Cost, and Ownership Structure”,Journal of Finance
Economics 3,
pp. 305-360
Kurnia, Ria. 2017. Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak
Tangguhan
Dan Perencanaan Pajak Terhadap Manajeman Laba (Studi Empiris
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode
2013-2016). Skripsi.Fakultas Ekonomi, dan Bisnis,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Lubis, Irsan dan Suryani. 2018. Pengaruh Tax Planning, Beban
Pajak Tangguhan
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris
Pada
Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia
Tahun
2012 – 2016).Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.7 No.1
Luhgiatno. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Audit terhadap
Manajemen Laba Studi
pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Indonesia”. Tesis S2.
Magister Sains
Akuntansi Universitas Diponegoro
Luke & Zulaikha. 2015. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Agresivitas
Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014). Universitas
Diponegoro.
Makaombohe, Yuliati Yosephani, Pangemanan, Sifrid S., dan
Tirayoh, Victorina Z.
2014. Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perbankan
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011.Jurnal EMBA,
Vol.2,
No.1, Maret 2014. Medyawati, Henny Dan Dayanti, Astri Sri.
2016.Pengaruh Ukuran
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba: Analisis Data
Panel.Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 21 No.3
Ningsaptiti, Restie. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan
dan Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Skripsi.
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Philips,Pincus, & Rego. (2003). Earnings management: New
Evidence Based on
Deffered Tax Expense. The Accounting Review.Vol 78 ,No.2 pp
491-521.
PSAK No.46.Akuntansi Pajak Penghasilan.IAI
-
18
Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory 3rd Edision.
Prentice Hall
Canada Inc
Setiawan, R. 2009. Pengaruh Growth Oppurtinity dan Ukuran
Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Suandy, Erly (2008), Perencanaan Pajak, Edisi Keempat, Salemba
Empat,
Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif,
danR&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba, Teori dan Model
Empiris. Jakarta:
Grasindo
Suranggane, Zulaikha. 2007. Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan
Akrual
sebagai Prediktor Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan
Indonesia. Vol. 4, No. 1, Hal. 49-77
Ruwanti, Sri. 2016. Pengaruh Konservatisme Akuntansi pada
Manajemen Laba.
JEMI, Vol.6, No.1, Juni 2016
Swastika, Dwi Lusi Tyasing. 2013.Corporate Governance, Firm
Size, And
Earning Management: Evidence In Indonesia Stock Exchange.
IOSR
Journal Of Business And Management. Volume 10, Issue 4, Pp
77-82
Utami, Julyta. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Aset Pajak
Tangguhan,
Beban Pajak Tangguhan Dan Akrual Terhadap Manajemen Laba
Pada
PerusahaanManufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode
2014-2016. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja
Ali Haji
Waluyo. 2008. “AkuntansiPajak”. Jakarta:SalembaEmpat.
Widiatmoko,Jacobus Dan Mayangsari, Ika. 2016.The Impact Of
Deferred Tax
Assets, Discretionary Accrual, Leverage, Company Size And Tax
Planning
Onearnings Management Practices. Jurnal Dinamika Manajemen. 7
(1),
22-31
Wild, John J., K. R. Subramanyam and Robert F. Hasley. 2004.
Financial
Statement Analysis, 8th ed. Boston: Mc.Graw-Hill.
Yamaditya,Vanian. 2014. Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage,
Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris
Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2010-2013).
Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 3 Nomor 4
Yani, Pamor Dani. 2018. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,
Intensitas
Persediaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Agresivitas
Wajib
Pajak Badan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar DI Bursa
Efek
Indonesia Periode 2012-2016. Skripsi. Fakultas Ekonomi,
Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Yulianti.2005. Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dalam Memprediksi
Manajemen
Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 2, No.
1.Juli. Hal 107-
129.
-
19
Yunanda, Saifudin Derick. 2016. Pengaruh Return On Assets,
Leverage, Ukuran
Perusahaan, Kompensasi Rugi Fiskal dan Kepemilikan Institusi
terhadap
Penghindaran Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang
Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014). Jurnal Penelitan Ilmu Ekonomi
Wiga,
Vol.6 No. 2, September 2016, Hal 131-143. Zain, Mohammad. 2005.
Manajemen Perpajakan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.