i PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI ( Studi pada Perusahaan yang terdaftar di JII-BEI Tahun 2015-2019) S K R I P S I Diajukan sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Strata Satu Oleh : MARYAM NIM. 503172018 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021
116
Embed
PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABEL
PEMODERASI
( Studi pada Perusahaan yang terdaftar di JII-BEI Tahun 2015-2019)
S K R I P S I
Diajukan sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Strata Satu
Oleh :
MARYAM
NIM. 503172018
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
ii
iii
iv
v
MOTTO
عنه عن الن ابن عمر رضي الله عليه وسل م قاعن عبد الله صل ى الله ل:بي
دق يهدي الى البر وان البر يهد (الى الجن ان الص ة )رواه البخاري
Artinya : Dari Abdullah Bin Umar r.a. dari Nabi Muhammad Saw.
Beliau bersabda,” sesungguhnya kejujuran itu membawa
kebaikan dan kebaikan itu membawa kesurga”.(H.R al-
Bukhari) 1
1 Rudi Ahmad Suryadi dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2019), hlm 52
vi
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat yang
telah diberikan baik kesehatan jasmani maupun rohani. Shalawat beriring salam
juga dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada Ayahanda Mardawi dan Ibunda
Nur’aini. Terima kasih atas dukungannya baik secara moral maupun materi yang
telah engkau berikan selama ini, maafkan keterlambatan anakmu, doain anakmu
semoga sukses dunia dan akhirat. Teruntuk kakakku Fitriwati,A.M.Keb, Nurul
Hasanah,S.Pd, Haryandi dan adikku M.Nadrotan Naim dan Sayda Rahma
terimakasih atas segala doa dan dukungannya. Hidupku terlalu berat untuk
mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan orang lain.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada dosen
pembimbing I Bpk Drs. H Maulana Yusuf, M.Ag dan Bpk Mohammad Orinaldi,
S.E,.M.S.Ak terima kasih atas segala ilmu dan bimbingannya selama ini. Terima
kasih kepada sahabatku Nuriza, Hardiyanti, Nurul Septiana, Yayuk Andriani,
Redi Gunawan, Budi Tri Achdiani, Ilham Khatami, Nisa Arrida Roza, Rohul
Kana,S.Sos, Muhammad Syafii, S.Ab dan Pejuang S.Akun dari Lokal C
Akuntansi Syariah yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis, serta
memberikan doa dan semangat yang sangat luar biasa, terima kasih karena selalu
ada dalam suka maupun duka.
Semoga kita semua dalam Ridho-nya dan menjadi amal baik dan
mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin yaarobbal
‘aalamiin.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh penghindaran
pajak terhadap nilai perusahaan dengan transparansi sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Populasi dalam penelitian yaitu perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2015-2019. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penghindaran pajak selama
periode pengamatan. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 6
perusahaan. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi non
partisipan. Analisis data menggunakan uji statistik deskiptif, uji asumsi klasik dan
uji hipotesis yang terdiri dari uji regresi sederhana dan uji moderated regression
analysis (MRA). Analisis data penelitian menggunakan alat bantu SPSS statistic
17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghindaran pajak berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Transparansi perusahaan mampu
memoderasi dan memperkuat pengaruh penghindaran pajak terhadap nilai
perusahaan.
Kata Kunci : Penghindaran Pajak, Transparansi dan Nilai Perusahaan.
viii
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is an effect of tax avoidance on
company value with transparency as a moderating variable. This research is a
descriptive quantitative research. The data used in this research is secondary
data. The population in the study were companies listed on the Jakarta Islamic
Index (JII) in 2015-2019. The sampling technique used purposive sampling
method and the sample in this study were companies that carried out tax
avoidance during the observation period. The samples in this study amounted to 6
companies. Methods of data collection using non-participant observation
methods. The data analysis used descriptive statistical tests, classic assumption
tests and hypothesis tests consisting of a simple regression test and a moderated
regression analysis (MRA) test. Analysis of research data using SPSS statistic 17.
The results of this study indicate that tax avoidance has a negative and significant
effect on firm value. company transparency is able to moderate and strengthen the
effect of tax avoidance on company value.
Keywords: Tax Avoidance, Transparency and Company Value
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Sebagai Variabel Pemoderasi. Shalawat
dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah
SAW.
Skripsi ini berjudul “Praktik Penghindaran Pajak pada Perusahaan
yant terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2015-2019”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari bantuan segala pihak,
pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terimah kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H Su’aidi, MA., Ph.D, selaku rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. AA Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah SE., M.EI selaku Wakil Dekan 1, Dr. Titin Agustin Nengsih
S.Si., M.Si, Ph.D Selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, MA selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Mellya Embun Baining S.E., M.E.I dan Erwin Saputra Siregar, ME selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Drs. H Maulana Yusuf, M.Ag dan Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak selaku
pembimbing I dan pembimbing II, terima kasih atas arahan dan
bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan materi perkuliahan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERNYATAAN ii
NOTA DINAS iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
MOTTO v
PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 9
C. Batasan Masalah 10
D. Rumusan Masalah 10
E. Tujuan Penelitian 10
F. Manfaat Penelitian 10
a. Manfaat Teoritis 10
b. Manfaat Praktis 10
G. Sistematika Penulisan 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka 13
B. Studi Relevan 28
C. Kerangka Pemikiran 31
D. Hipotesis Penelitian 33
E. Hipotesis Statistik 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian 35
B. Jenis Penelitian 35
C. Jenis dan Sumber Data 35
D. Populasi dan Sampel 36
E. Teknik Pengumpulan Data 38
F. Definisi Operasional Variabel 39
G. Metode Analisis Data 44
H. Uji Statistik Deskriptif 44
I. Uji Asumsi Klasik 44
J. Uji Hipotesis 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian 51
B. Hasil Penelitian 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian 73
BAB V PENUTUP
xii
A. Kesimpulan 76
B. Implikasi 77
C. Saran 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Perusahaan yang Melakukan Penghindaran Pajak 2
Tabel 1.2 Data Nilai Perusahaan (PER) Perusahaan yang terdaftar di JII 4
Tabel 2.1 Undang-Undang Pajak Penghasilan dan celah/kelemahannya 24
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 28
Tabel 3.1 Populasi Penelitian 36
Tabel 3.2 Pemilihan Sampel dengan Purposive Sampling 37
Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian 38
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel 43
Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif 59
Tebel 4.2 Hasil Uji Normalitas 62
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas 63
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi 64
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana 65
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi Regresi Linear Sederhana 66
Tabel 4.7 Hasil Uji T (Parsial) Regresi Linear Sederhana 67
Tabel 4.8 Hasil Uji MRA 68
Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi MRA 69
Tabel 4.10 Hasil Uji F (Simultan) 70
Tabel 4.11 Hasil Uji T (Parsial) MRA 71
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian 33
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk dapat meningkatkan nilai
perusahaan setiap tahunnya dan nilai perusahaan ini akan mempengaruhi
kesejahteraan para investor atau pemegang saham. Hal ini dapat membuat
investor lain tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Semakin
tinggi tingkat kemakmuran investor maka akan menarik minat investor
lain untuk berinvestasi di perusahaan tersebut dan hal itu dapat
berimplikasi pada nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan,
semakin tinggi nilai perusahaan, maka perusahaan akan memiliki reputasi
yang baik. Begitu pula dengan semakin tinggi nilai perusahaan
menunjukkan semakin tinggi pula kemakmuran yang akan diterima oleh
pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang
mencerminkan nilai kesuksesan perusahaan yang berhubungan dengan
harga saham2.
Harga saham digunakan sebagai proksi nilai perusahaan karena
harga saham merupakan harga yang tersedia untuk dibayar oleh calon
pembeli apabila investor ingin memiliki bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan. Perusahaan yang dipandang baik oleh investor adalah
perusahaan yang memiliki laba dan arus kas yang stabil dan selalu
mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pemilik perusahaan akan
berusaha lebih optimal dengan menggunakan berbagai cara agar dapat
memaksimalkan nilai perusahaan, salah satunya yaitu dengan
menggerakkan manajer. Adapun cara yang digunakan oleh manajer
keuangan untuk meningkatkan nilai perusahaan, seperti mengambil
2Aida Farah Dinah dan Darsono, “Pengaruh Tata Kelola Perusahaan,
Profitabilitas dan penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan.,” Diponegoro Journal
Of Accounting Vol. 6, no. 3 (2017), hlm 1
2
keputusan investasi yang bijak, mengelola kebijakan deviden dan
melakukan penghindaran pajak. dengan cara-cara tersebut, manajer
keuangan meyakini bahwa nilai perusahaan akan meningkat setiap
tahunnya. Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh manajemen keuangan
untuk meningkatkan nilai perusahaan yaitu dengan cara menghindari
pajak. Praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan mampu
meningkatkan nilai perusahaan. Penghindaran pajak yang dilakukan
perusahaan dapat meminimalisir beban perusahaan, sehingga dapat
meningkatkan laba perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki kinerja yang baik sehingga mampu meningkatkan nilai
perusahaan3. Adapun beberapa perusahaan yang melakukan penghindaran
pajak yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1
Daftar Perusahaan yang Melakukan Penghindaran Pajak
N
o.
Nama
Perusahaan/Tahun
Model Penghindaran Pajak
1 PT. Adaro Energy
Tbk/2017-20194
Transfer Pricing.
Transfer Pricing adalah suatu kebijakan
perusahaan dalam menentukan harga transfer
suatu transaksi baik itu barang, jasa, harta tak
berwujud ataupun transaksi finansial lainnya5.
Modusnya dilakukan dengan cara menjual
batu bara dengan harga yang lebih murah ke
anak perusahaan adaro di Singapura dan
mengurangi beban pajaknya senilai 14 juta
dolar AS pertahun.
3Lina Apsari dan Putu Eri Setiawan, “Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderasi,” E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol. 23, no. 3 (Juni 2018), hlm 1769 4Fionasari, Adriyanti Agustina Putri, dan Pandu Sanjana, “Analisis Faktor-
Faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak pada Perusahaan Pertambangan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016-2018,” Jurnal IAKP Vol. 1, no. 1 (Juni 2020), hlm 28-
celah-celah yang ada dalam undang-undang perpajakan. Sehingga
dapat membayar beban pajak yang lebih rendah, perbuatan ini secara
harfiah tidak melanggar undang-undang perpajakan, tapi dari segi jiwa
undang-undang perpajakan, ini termasuk perbuatan melanggar.
Adapun beberapa cara perusahaan melakukan penghindaran pajak
yaitu sebagai berikut :
1. Menampakkan laba dari aktivitas operasional sebagai laba dari
modal sehingga dapat mengurangi laba bersih dan utang pajak
perusahaan.
2. Mengakui pembelanjaan modal sebagai pembelanjaan
operasional dan dibebabankan terhadap laba bersih, sehingga
dapat mengurangi utang pajak.
36 Nurul fatimah. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komite Audit,Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Tax Avoidance. (Yogyakarta :
Universitas Islam Indonesia,2018), hlm 17-18
24
3. Membebankan biaya personal sebagai biaya bisnis untuk
pengurang laba bersih37.
4. Membebankan depresiasi/penyusutan yang berlebihan untuk
mengurangi laba kena pajak.
5. Mencatat pembuangan yang berlebihan dari bahan baku didalam
Industri Manufaktur untuk mengurangi laba kena pajak.
6. Mengalihkan sebagian laba ke anak perusahaan yang beroperasi
di Negara dengan tarif pajak yang lebih rendah38. Berikut
beberapa Undang-Undang Pajak Penghasilan dan celah yang ada
pada UU tersebut.
Tabel 2.1
Undang-Undang Pajak Penghasilan dan celah/kelemahannya
No. Jenis
penghindaran
pajak:
Peraturan
Perpajakan:
Celah yang ada pada
peraturan perpajakan
1. Tingkat
Hutang
Undang-Undang RI
Nomor. 36 Tahun
2008 Tentang Pajak
Penghasilan Pasal 6
Ayat 1 Huruf (a)
Memasukkan Bunga
sebagai biaya yang
secara langsung atau
tidak langsung
berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Wajib pajak memanfaatkan
modal yang berasal dari
pinjaman bank dengan
nominal yang besar, sehingga
bunga pinjaman semakin
besar pula. Bunga pinjaman
ini dibebankan dalam laporan
keuangan fiskal wajib pajak.
2 Hibah Undang-Undang RI
Nomor. 36 Tahun
2008 Tentang Pajak
Penghasilan.
Mengatur bahwa
harta hibahan yang
diterima oleh
keluarga sedarah
dalam garis
Harta hibahan seperti tanah
dan bangunan yang diberikan
oleh kakek kepada cucunya
merupakan objek pajak
karena harta hibahan yang
diterima bukan dalam garis
keturunan satu derajat. kakek
mencari celah agar tidak
dikenakan pph dengan cara
memberi harta hibahan
37 Stevanus Tri Anggoro, “Analisis Pengaruh Perilaku Penghindaran Pajak terhadap Nilai
Perusahaan dengan Transparansi sebagai Variabel Moderating,” Skripsi Universitas Diponegoro, 2015, hlm 25
38 Anggoro, hlm 25
25
keturunan lurus satu
derajat dikecualikan
dari objek pajak.
kepada anaknya.
3 Transfer
Pricing Peraturan Direktur
Jenderal Pajak
Nomor.PER-
32/PJ/2011 Tentang
Penerapan Prinsip
Kewajaran dan
Kelaziman Usaha
dalam Transaksi
Antara Wajib Pajak
dengan Pihak yang
Mempunyai
Hubungan Istimewa.
Dalam pasal 1
mengatur harga
wajar atau laba wajar
yang terjadi antara
pihak yang
mempunyai
hubungan istimewa.
Dalam pasal tersebut
disebutkan harga wajar
namun tidak disebutkan
secara rinci harga yang harus
ditetapkan badan dalam
transaksi tersebut. Misalya
menentukan tarif harga yang
harus dipatuhi oleh badan
dalam mentransfer barang
ataupun jasa.
Banyaknya celah yang terdapat pada ketentuan penangkal
praktik penghindaran pajak (tax avoidance) tersebut dapat
menyebabkan timbulnya penyimpangan moral, baik dari
kalangan wajib pajak maupun fiskus untuk melakukan
penyimpangan yang akan merugikan negara. Bagi wajib pajak,
banyaknya ketentuan penangkal penghindaran pajak yang tidak
jelas (yang merupakan ”grey area”) dan memiliki banyak celah
dapat dimanfaatkan untuk melakukan penghindaran pajak.
Sementara bagi fiskus tertentu ”grey area” tersebut dapat
dimanfaatkan untuk melakukan penyalahgunaan wewenang yang
memberikan keuntungan pribadi dan merugikan negara. Apabila
celah-celah yang ada tersebut tidak segera ditutup, maka kerugian
negara dari sektor pajak akan semakin bertambah.
26
8. Transparansi
Transparansi didefinisikan sebagai keterbukaaan informasi yang
akurat dan tepat waktu mengenai hal-hal terkait perusahaan yang
bersifat material merupakan prasyarat utama bagi kerangka tata kelola
perusahaan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan.
Pada umumnya, mendasarkan keputusan yang diambil berdasarkan
informasi yang disajikan oleh perusahaan39. Prinsip dasar dalam asas
transparansi adalah perusahaan harus menyediakan informasi yang
material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan mudah
dipahami oleh pemangku kepentingan. Selain itu, perusahaan harus
mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang
disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang
penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur
dan pemangku kepentingan lainnya40.
Transparansi dapat dikatakan sebagai ketersediaan informasi bagi
pihak luar. Perusahaan yang menerapkan transparansi yang tinggi,
pada umumnya mendapat penilaian yang tinggi pula dari investor.
Terbukanya informasi kepada investor dapat melindungi kepentingan
investor sebelum mengambil keputusan investasi pada perusahaan41.
Transparansi informasi yang diungkapkan perusahaan memiliki
peranan penting bagi pemegang saham dalam keputusan investasi. Hal
ini dikarenakan keputusan pemegang saham dalam menanamkan atau
menarik modalnya pada perusahaan dipengaruhi oleh transparansi
informasi yang diungkapkan perusahaan. pemegang saham tidak
secara langsung mengetahui operasional perusahaan, sehingga
transparansi informasi dari perusahaan menjadi hal yang diandalkan
39 Otoritas Jasa Keuangan, Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia (Jakarta: OJK,
2014), hlm 37. 40 Hendrik Manossoh, Good Corporate Governance Untuk Meningkatkan Kualitas Laporan
Keuangan (Jakarta Selatan: PT. Norlive Kharisma Indonesia, 2016), hlm 23 41 Anita Thohiran, “Pengaruh Penghindaran Pajak dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan
dengan Transparansi Perusahaan sebagai variabel Moderasi,” Jurnal Wira Ekonomi Mikroskill
VOL. 6, no. 02 (Oktober 2016), hlm 151
27
pemegang saham dalam membuat keputusan investasi42. Nilai
transparan sangat menuntut nilai-nilai kejujuran atas segala informasi
dalam sebuah perusahaan. Hadist yang berkaitan dengan kejujuran
yaitu sebagai berikut :
عنه عن الن ابن عمر رضي الله عليه وسلم قاعن عبد الله صلى الله ل:بي
دق يهدي الى البر وان البر يهد (ا ان الص لى الجنة )رواه البخاري
Artinya : Dari Abdullah Bin Umar r.a. dari Nabi Muhammad Saw.
Beliau bersabda,” sesungguhnya kejujuran itu membawa
kebaikan dan kebaikan itu membawa kesurga”.(H.R al-Bukhari)
43.
Adapun Surah yang berkaitan dengan transparansi terdapat dalam
Q.S Al-Is’ra:35 yaitu :
زنوابٱلقسط اسٱلو إذ اكلتمو نت أوأ وفواٱلك يل أ حس يرو خ لك ذ مست قيم ٣٥يلا
Artinya : “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar, itulah yang lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”44.
Allah berfirman hendaklah kamu sempurnakan takaran apabila
kamu menakar dan janganlah sekali-kali kamu berlaku curang dalam
takaranmu untuk menambah keuntungan dengan merugikan orang
lain. Demikian pula kamu harus berlaku jujur dan adil jika
menimbang dengan menggunakan neraca yang benar. Sikap dan cara
yang demikian itu adalah lebih baik bagi kamu didunia maupun
diakhirat.
42Bunga Putri Gemilang, “Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaandengan
Transparansi Informasi Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan,” Tesis
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2019, hlm 14 43 Rudi Ahmad Suryadi dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2019), hlm 52. 44 Q.S Al-Isra (17:35)
28
B. Studi Relevan
Untuk melakukan penelitian, tidak terlepas dari penelitian terdahulu
yang bertujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang dilakukan
sekarang, selain itu juga bertujuan untuk membandingkan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu. Berikut ini terdapat beberapa penelitian yang
dilakukan terkait pengaruh penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan.
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No
Penelitian
/ Tahun
Judul
Metode
Analisis
Hasil
1 Tiara Ulfa
Inanda,dk
k Jurnal
Akuntansi
Vol. 13,
no. 2
(Oktober
2016)
Pengaruh
Penghindara
n Pajak
Terhadap
Nilai
Perusahaan
yang
dimoderasi
oleh
corporate
governance
dan
kepemilikan
mayoritas.
MRA
(Moderat
ed
Regressi
on
Analysis)
Penghindaran pajak tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dan corporate
governance terbukti
memoderasi hubungan
penghindaran pajak terhadap
nilai perusahaan. Corporate
governance memperlemah
hubungan penghindaran pajak
terhadap nilai perusahaan.
Kepemilikan mayoritas tidak
terbukti memoderasi hubugan
penghindaran pajak terhadap
nilai perusahaan45.
2 Pryanti
Silaban/Ju
rnal
Terapan
Ilmu
Manajeme
n dan
Bisnis.
Pengaruh
Penghindara
n Pajak dan
Profitabilita
s terhadap
Nilai
Perusahaan.
Regresi
Linear
Bergand
a
Penghindaran pajak tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan46
45 Tiara Ulfa Inanda dan dkk, “Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan
yang dimoderasi oleh corporate governance dan kepemilikan mayoritas,” Jurnal Akuntansi Vol.
13, no. 2 (Oktober 2016). 46 Pryanti Silaban, “Pengaruh Penghindaran Pajak dan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan yang terlisting di BEI periode 2017-2019,” Jurnal Terapan Ilmu Manajemen dan
Bisnis Vol. 3,no.2 (2020).
29
Vol.3 no.2
2020.
3 Putu
Nirmala
Chandra D
dan Ni
Luh
Supadmi/
E-Jurnal
Akuntansi
Universita
s Udayana
Vol. 22,
no. 3
2018.
Pengaruh
Agresivitas
Pajak Pada
Nilai
Perusahaan
dengan
Ukuran
Perusahaan
Sebagai
Pemoderasi
MRA
(Moderat
ed
Regressi
on
Analysis)
Agresivitas pajak berpengaruh
negatif pada nilai perusahaan.
Artinya semakin rendah
tindakan agresivitas pajak yang
dilakukan perusahaan, yang
ditandai dengan peningkatan
ETR, maka nilai perusahaan
akan semakin meningkat.
ukuran perusahaan
memperlemah pengaruh
agresivitas pajak terhadap nilai
perusahaan47.
4 Lina
Apsari dan
Putu Ery
Setiawan/.
E-Jurnal
Akuntansi
Universita
s Udayana
Vol. 23
No. 3
2018.
Pengaruh
Tax
Avoidance
terhadap
Nilai
Perusahaan
dengan
Kebijakan
Deviden
Sebagai
Variabel
Pemoderasi
MRA
(Moderat
ed
Regressi
on
Analysis)
Penghindaran Pajak dengan
Proksi ETR berpengaruh
Positif terhadap Nilai
Perusahaan. Nilai ETR yang
rendah mengindikasikan
adanya praktik tax avoidance
yang tinggi dan menurunkan
nilai perusahaan. Hal ini
dikarenakan bagi perusahaan
praktik tax avoidance
menyebabkan perusahaan
dinilai buruk. Kebijakan
deviden memperlemah
pengaruh negative
penghindaran pajak terhadap
nilai perusahaan. Hal ini
dikarenakan bagi investor
pembayaran deviden mampu
meningkatkan kesejahteraan
investor dan mampu menarik
investor baru untuk
berinvestasi di perusahaan
tersebut sehingga
47 D Putu Nirmala Chandra dan Ni Luh Supadmi, “Pengaruh Agresivitas Pajak Pada Nilai
Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Pemoderasi” E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol. 22, no. 3 (2018).
30
meningkatkan nilai
perusahaan48.
5 Juli
Ismanto
dan
Puradinda
Zulfiara/Pr
ofita :
Komunika
si Ilmiah
Akuntansi
dan
Perpajaka
n. Vol
12,no.1
April 2020
Pengaruh
Konservatis
me
Akuntansi
dan
Penghindara
n Pajak
terhadap
Nilai
Perusahaan.
Regresi
Linear
Bergand
a
Penghindaran Pajak
berpengaruh negative terhadap
nilai perusahaan manufaktur di
Indonesia49.
Berdasarkan tabel 2.2 perbedaan penelitian ini dengan penelitian Tiara
Ulfa Inanda terletak pada variabel pemoderasi yang digunakan yaitu
corporate governance dan kepemilikan mayoritas, sedangkan penelitian ini
menggunakan transparansi sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan Pryanti Silaban terletak pada metode penelitian dan
variabel penelitian dimana penelitian Pryanti Silaban menggunakan metode
regresi linear berganda dengan menambahkan profitabilitas sebagai variabel
independen, sedangkan penelitian ini menggunakan metode Moderated
Regression Analisys (MRA) dan menambahkan transparansi sebagai variabel
pemoderasi.
Selanjutnya perbedaan penelitian Putu Nirmala Chandra D dan Ni Luh
Supadmi pada variabel pemoderasi yang digunakan yaitu ukuran perusahaan,
sedangkan penelitian ini menggunakan transparansi sebagai variabel
pemoderasi. Dalam penelitian Lina Apsari dan Putu Ery Setiawan pada
48Lina Apsari dan Putu Eri Setiawan, “Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan
dengan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderasi,” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol. 23, no. 3 (Juni 2018). 49 Juli Ismanto dan Zulfiara, “Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Penghindaran Pajak
terhadap Nilai Perusahaan,” Profita : Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan Vol. 13, no. 1
(April 2020).
31
variabel pemoderasi yang digunakan yaitu ukuran kebijakan deviden,
sedangkan penelitian ini menggunakan transparansi sebagai variabel
pemoderasi.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Juli Ismanto dan Puradinda
Zulfiara terletak pada metode penelitian dan variabel penelitian dimana
penelitian Juli Ismanto menggunakan metode regresi linear berganda dengan
menambahkan konservatisme akuntansi sebagai variabel independen,
sedangkan penelitian ini menggunakan metode Moderated Regression
Analisys (MRA) dan menambahkan transparansi sebagai variabel pemoderasi.
Secara keseluruhan perbedaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu terletak pada sampel penelitian, tahun penelitian dan dan proksi
yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan. Dimana dalam penelitian
terdahulu menggunakan sampel pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI), sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel berupa
perusahaan dengan saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dari
tahun 2015-2019. Pengambilan objek penelitian ini didasari pada fenomena
penghindaran pajak yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu 5 tahun
yaitu dari tahun 2015 hingga tahun 2019 pada perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index. Pada penelitian terdahulu menggunakan rasio Tobin’s
Q untuk mengukur nilai perusahan, sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan rasio Price Earning Ratio (PER) untuk pengukuran nilai
perusahan.
C. Kerangka Pemikiran
a. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan
Dalam perspektif teori agensi mengenai praktik penghindaran pajak,
tata kelola perusahaan merupakan faktor penting dalam penilaian
pengakuan penghindaran pajak. pengaruh langsung dari penghindaran
pajak adalah peningkatan nilai setelah pajak dari perusahaan. Perusahaan
yang melakukan praktik penghindaran pajak dengan tata kelola yang
kurang baik akan lebih beresiko terjadinya konflik kepentingan antara
32
kepentingan manajer dan kepentingan investor. Perusahaan memiliki
alasan dalam melakukan praktik penghindaran pajak yaitu untuk
mengurangi hutang pajak yang nantinya akan dibayarkan oleh perusahaan.
Hal tersebut tentunya merupakan pencerminan dari perilaku
oportunistik manajer yang seharusnya memberikan informasi yang akurat
kepada para investor. Perusahaan akan melapokan laba sebelum pajak
yang lebih rendah agar dapat memperoleh beban pajak yang lebih rendah.
Namun perilaku tersebut dapat mengurangi kandungan informasi yang
disajikan dan akhirnya akan mempengaruhi keputusan investor dalam
memberikan nilai kepada perusahaan50. Hubungan antara pengaruh
penghindaran pajak dapat menyebabkan hilangnya nilai perusahaan dalam
jangka panjang.
b. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan dengan
Transparansi Sebagai Variabel Pemoderasi
Transparansi adalah ketersediaan informasi bagi pihak luar.
Perusahaan yang menerapkan transparansi yang tinggi, pada umumnya
mendapat penilaian yang tinggi pula dari investor. Keterbukaan informasi
dapat meningkatkan efisiensi kontrak dari manajer. Manajer berpendapat
bahwa keterbukaan informasi merupakan pedang bermata dua, dimana
transparansi dapat meningkatkan nilai perusahaan karena kandungan
informasi yang disajikan lebih banyak, dengan kata lain transparansi dapat
mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan perilaku
penghindaran pajak. Pada dasarnya perilaku penghindaran pajak yang
dilakukan oleh manajer akan berakibat menurunkan nilai perusahaan
tersebut, namun manajer menggunakan transparansi laporan keuangan
sebagai pencegahan turunnya nilai perusahaan. Dengan meningkatkan
transparansi laporan keuangan, investor akan beranggapan bahwa
perusahaan tersebut adalah perusahaan yang baik karena telah
50 Stevanus Tri Anggoro dan Aditya Septiani, “Analisis Pengaruh Perilaku Penghindaran
Pajak Terhadap Nilai Perusahaan,” Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 4, no. 4 (2015), hlm
2-3
33
mengungkapkan sebagian besar informasi yang mereka miliki, sehingga
diharapkan bahwa investor akan memberikan nilai lebih pada peningkatan
transparansi laporan keungan pada perusahaan yang melakukan praktik
penghindaran pajak51.
c. Model Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka model penelitian ini
mengenai pengaruh penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan dengan
transparansi sebagai variabel pemoderasi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
H1
H2
Variabel Moderasi
D. Hipotesis Penelitian
H1 : Penghindaran Pajak diduga berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
H2 : Transparansi diduga mampu memoderasi pengaruh Penghindaran
Pajak terhadap Nilai Perusahaan.
51 Anggoro dan Aditya Septiani, hlm 3
Penghindaran Pajak
Transparansi
Nilai Perusahaan
34
E. Hipotesis Statistik
Ho β1 = 0 Penghindaran Pajak tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Ha1 β1 ≠ 0 Penghindaran Pajak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Ho β1 = 0 Transparansi tidak mampu memoderasi pengaruh Penghindaran
Pajak terhadap Nilai Perusahaan.
Ha2 β1 ≠ 0 Transparansi mampu memoderasi pengaruh Penghindaran Pajak
terhadap Nilai Perusahaan.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini ialah penghindaran pajak sebagai variabel
independen, nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan transparansi
sebagai variabel moderasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2015-
2019.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang
mempunyai karakteristik tertentu didalam kehidupan manusia yang
dinamakan sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif, hakekat hubungan
diantara variabel-variabel dianalisis menggunakan teori yang obyektif52.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah berupa
laporan keuangan perusahaan, laporan pemerintah, artikel, jurnal dan lain
sebagainya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
selama periode 2015-2019 dapat diperoleh dari website resmi perusahaan atau
dapat dilihat pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Variabel Dependen adalah variabel utama yang diteliti, dijelaskan
variabilitasnya dan diprediksi oleh peneliti untuk menemukan jawaban
atau solusi masalah. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah persepsi investor
terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin
tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai
56 Nurul fatimah. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komite Audit,Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap . (Yogyakarta : Universitas Islam
Indonesia,2018), hlm 37
40
perusahaan diproksikan dengan 3 indikator pengukuran, yaitu : Tobin’s
Q, PBV dan PER.
Keterangan :
MVE = Equity Market Value/Nilai Pasar Ekuitas ( Harga
Saham Penutupan x Jumlah Saham Beredar )
`PBV = Price To Book Value (Rasio Harga terhadap Nilai
Buku)
PER = Price Earning Ratio (Rasio Harga terhadap Laba)
MPS = Market Price Pershare (Harga Pasar Per saham)
EPS = Earning Pershare (Laba Perlembar Saham)
Semakin besar nilai Tobin’s Q maka semakin tinggi nilai perusahaan
dan mengindikasikan perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik.
Semakin tinggi rasio PBV maka semakin tinggi pula nilai perusahaan,
sehingga membuat para investor atau calon investor tertarik untuk
menanamkan dana pada perusahaan. Bagi para investor semakin tinggi
Price Earning Ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan
mengalami kenaikan. Dengan begitu PER (rasio harga terhadap laba)
adalah perbandingan antara market per share dengan earning per share57.
Maka dikatakan semakin tinggi rasio PER akan mengindikasikan bahwa
kinerja perusahaan semakin membaik, sebaliknya jika rasio PER terlalu
57Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm 83.
MVE + Total Liabilitas
Tobin’s Q =
Total Aset
Harga Per lembar Saham
PBV =
Nilai Buku Saham Biasa
MPS
PER =
EPS
41
tinggi juga dapat mengindikasikan bahwa harga saham yang ditawarkan
sudah terlalu tinggi atau tidak rasional.
c. Variabel Moderator
Variabel moderasi adalah variabel yang mempengaruhi dalam arti
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen
kedua58. Penelitian ini menggunakan transparansi sebagai variabel
moderasi. Untuk menganalisis hubungan penghindaran pajak terhadap
nilai perusahaan dengan transparansi sebagai variabel moderating
digunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan uji
selisih nilai mutlak. Variabel moderasi dapat diklasifikasikan menjadi 4
jenis yaitu :
1. Variabel Moderasi Murni ( Pure Moderator)
Pure Moderator adalah variabel yang memoderasi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen dimana
variabel moderasi murni berinteraksi dengan variabel
independen tanpa menjadi variabel independen.
2. Variabel Moderasi Semu (Quasi moderator)
Quasi moderator adalah variabel yang memoderasi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen dimana
variabel moderasi semu berinteraksi dengan variabel independen
sekaligus menjadi variabel independen59.
58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm 40 59Bryan dan Eddy Haryadi, “Analisis Pengaruh Variabel Moderasi Switching Costs terhadap
hubungan Service Performance dan Customer Loyalty Member Celebrity Fitness Jakarta,” Jurnal
Manajemen Vol. 15, no. 1 (Mei 2018), hlm 61
42
3. Variabel Moderasi Potensial (Homologiser Moderator)
homologiser moderator adalah variabel yang potensial
menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi kekuatan
hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel moderasi ini tidak berinteraksi dengan
variabel independen dan tidak mempunyai hubungan yang
signifikan dengan variabel dependen.
4. Variabel Prediktor Moderasi (Predictor Moderator)
predictor moderator adarah variabel moderasi yang hanya
berperan sebagai variabel independen dalam model hubungan
yang dibentuk60.
Pada dasarnya, transparansi merupakan salah satu kriteria Good
Corporate Governance, oleh karena itu transparansi dalam penelitian ini
diproksikan dengan Voluntary Disclosure diukur dengan indeks
pengungkapan sukarela. Variabel ini mengukur berapa banyak butir
dalam laporan tahunan yang diungkapkan oleh perusahaan. Butir-butir
pengungkapan sukarela yang seharusnya dicantumkan perusahaan dalam
laporan tahunan terdiri dari 33 item informasi yang disesuaikan dengan
peraturan Bapepam-LK Keputusan Nomor LK Kep-431/BL/2012. Untuk
setiap item yang diungkapkan diberikan skor 1 dan untuk item yang tidak
diungkapkan diberikan skor 0. Untuk perhitungan tingkat transparansi
digunakan rumus sebagai berikut :
60 Bryan dan Eddy Haryadi, hlm 61
Jumlah item yang diungkapkan perusahaan
Transparansi =
Jumlah keseluruhan item / 33
43
Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel
No
.
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Pengu
kuran
1 Penghindaran
Pajak
(independen)
Penghindaran pajak
merupakan usaha yang
dilakukan wajib pajak
untuk mengurangi beban
pajak dengan tidak
melanggar undang-undang
atau aturan lain yang
berlaku.
CETR=
Pembayaran
Pajak/ Laba
Sebelum Pajak
Rasio
2 Nilai
Perusahaan
(dependen)
Nilai perusahaan adalah
persepsi investor terhadap
perusahaan yang sering
dikaitkan dengan harga
saham. Semakin tinggi
harga saham, maka
semakin tinggi pula nilai
perusahaan.
1. Tobin’s Q =
MVE + Total
Liabilitas
/Total Aset
2. PBV
Harga per
lembar saham/
nilai buku
saham biasa
3. PER
Harga pasar
saham/ laba
per lembar
saham
Rasio
3 Transparansi
(Moderasi)
Transparansi didefinisikan
sebagai keterbukaaan
informasi, baik dalam
proses pengambilan
keputusan maupun dalam
mengungkapkan informasi
material dan relevan
mengenai perusahaan.
Transparansi =
Jumlah item
yang
diungkapkan
perusahaan/ju
mlah
keseluruhan
item
Rasio
44
G. Metode Analisis Data
Analisis data yang dimaksudkan ialah data yang sudah tersedia kemudian
diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan
masalah dalam menganalisis bagaimana Pengaruh Penghindaran Pajak
terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel
Pemoderasi. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17. Adapun metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H. Uji Statistik Deskriptif
Didalam uji statistik deskriptif menghasilkan deskripsi dari data yang
digunakan, sehingga menjadikan informasi yang lebih jelas dan lebih mudah
untuk dipahami. Analisis statistik deskriptif digunakan mengetahui deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai maksimum,minimum, rata-rata (mean) dan
nilai standar deviasi. Statistik deskriptif dapat menjelaskan variabel-variabel
yang terdapat dalam penelitian ini. Selain itu juga dapat menyajikan ukuran
numerik yang sangat penting bagi data sampel.
I. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menjawab hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi : uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah
nilai residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
berdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan
melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal
Probability Plot of Regression standarlized residual atau Skewness,
45
Kurtosis dan Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05. Dasar pengambilan
keputusan yaitu dengan melihat angka probabilitas р, dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Jika nilai probabilitas р ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
2. Jika nilai probabilitas р ≤ 0,05, maka asumsi normalitas tidak
terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar
variabel bebas (independen)61. Jika ditemukan korelasi antar variabel
independen, maka adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. Metode
pengujian yang paling sering digunakan dengan melihat nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Ghozali
bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinearitas adalah
sebagai berikut:
a. Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
b. Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih
besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi
homokedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut
61Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan
Eviews 8 (Semarang: Universitas Diponegoro, 2013), hlm 79.
46
terjadi heterokedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heterokedastisitas62.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun dasar
pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain dalam model
regresi. Persamaan regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi63. Pengujian ini akan
menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis
nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
b. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,
yang berarti tidak ada autokorelasi.
c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),
terhadap nilai perusahaan. Adapun rumus untuk mengetahui
perhitungan nilai t tabel yaitu sebagai berikut :
Keterangan : Diketahui :
N = Jumlah Data Sampel N = 30
K = Jumlah Variabel Penelitian K = 3 Variabel (X+Z+Y)
Taraf Signifikansi = 0,05 DF = 30 – 3 = 27
Untuk mengetahui nilai ttabel dapat dilihat dari titik presentase
distribusi t bagian kolom probabilita 0,05 dan dalam urutan kolom ke
27. Jadi nilai ttabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,70329.
DF1 = N – K
73
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan
Nilai t hitung variabel independen penghindaran pajak (Zscore X)
sebesar -3,328 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari
tingkat signifikansi yaitu α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
penghindaran pajak yang diproksikan cash effective tax rate (CETR)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa dengan melakukan praktik penghindaran
pajak dapat menurunkan nilai perusahaan, karena terdapat beberapa biaya
yang harus ditanggung yaitu pengorbanan waktu dan tenaga untuk
melakukan praktik penghindaran pajak serta terdapat risiko pemeriksaan
pajak. Risiko ini dapat berupa bunga dan denda karena melakukan praktik
penghindaran pajak, selain itu juga membuat perusahaan kehilangan
reputasi yang akan berakibat buruk bagi kelangsungan usaha jangka
panjang. Adapula resiko penghindaran pajak yang lain yaitu timbulnya
masalah agensi. Masalah keagenan adalah masalah yang muncul
disebabkan karena kesenjangan batas antara pemilik sekaligus pengendali,
ketika keputusan manajemen tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang hanya
mengarah pada kesejahteraan pemilik84.
Masalah ini timbul jika manajer memanfaatkan jabatannya dengan
mengalihkan sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadinya,
dimana manajer yang menjalankan operasi perusahaan termasuk
menentukan tingkat penghindaran pajak yang akan dilakukan perusahaan.
Berdasarkan macam-macam pertimbangan atas risiko yang ada, sikap para
pemegang saham terhadap praktik penghindaran pajak tergantung pada
pertimbangan mereka terhadap manfaat dan biaya yang menyertainya.
Pemegang saham hanya bersedia mengambil risiko apabila manfaat
penghindaran pajak melebihi biayanya. Hasil ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Ni made Apriyanti., dkk dan Ida Bagus Putra Pradnyana &
84Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan,Teori,
Kasus dan Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm 232
74
Naniek Noviari serta Juli Ismanto dkk yang menyatakan bahwa semakin
tinggi penghindaran pajak, maka nilai perusahaan akan semakin rendah.
Hal tersebut adalah efek dari kekhawatiran dari pemegang saham, karena
tindak penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen dikhawatirkan
mengandung hal-hal yang bersifat menguntungkan pribadi dari manajemen
maupun image perusahaan yang akan terpengaruh apabila penghindaran
pajak mengandung niatan negatif dan diketahui oleh publik. Sehingga hal
tersebut akan berdampak langsung terhadap harga saham perusahaan.
Dimana harga harga saham dapat mencerminkan nilai perusahaan itu
sendiri85.
2. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan dengan
Transparansi Sebagai Variabel Pemoderasi
Transparansi merupakan variabel moderasi sehingga dapat
dikatakan bahwa transparansi adalah variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen (Penghindaran Pajak)
dengan variabel dependen (Nilai Perusahaan). Dalam penelitian ini
Moderated Regression Analysis (MRA) menggunakan uji selisih nilai
mutlak yaitu untuk mengetahui keeratatan hubungan antara variabel
independen dengan variabel moderasi dan berpengaruh terhadap variabel
dependen86.
Nilai t hitung variabel moderasi transparansi dengan pendekatan
selisih nilai mutlak (ZX-ZZ) sebesar 4,021 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu α = 0,05. Hal ini
berarti variabel moderasi (ZX-ZZ) berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan. Maka hipotesis kedua yaitu transparansi mampu
memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan. Hasil
85Ida Bagus Gede Putra Pradnyana dan Naniek Noviari, “Pengaruh Perencanaan Pajak
terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi,” E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 18, no. 2 (Februari 2017), hlm 1420 86Awaluddin Zakky, “Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham dengan Inflasi
Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-
2009,” Semarang, 2011, hlm 53-54
75
ini sejalan dengan penelitian Ida Bagus PP dan Niniek Noviari yang
menyatakan bahwa transparansi mampu memoderasi pengaruh
penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena
semakin banyak informasi yang diungkapkan oleh manajemen dalam
laporan tahunan perusahaan, maka investor atau pemilik perusahaan dapat
mengetahui bagaimana kondisi perusahaan yang sebenarnya87.
Selain itu, kemudahan mengakses informasi tersebut juga menjadi
salah satu indikator dari transparansi perusahaan dalam menyampaikan
informasi kepada pihak luar. Dengan adanya transparansi, peluang untuk
manajemen melakukan penghindaran pajak dengan niatan menguntungkan
pribadinya dapat berkurang. Sehingga penghindaran pajak yang dilakukan
manajemen memang memberikan manfaat yang baik bagi pemegang
saham dan manajemen itu sendiri. Dari manfaat yang diterima pemegang
saham tersebut, juga dapat memberikan kesan yang positif kepada pihak
luar serta calon investor dan hal tersebut juga dapat membantu
meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil tersebut juga didukung oleh wardani yang menyatakan bahwa
Transparansi informasi dapat meminimalisasi efek negatif penghindaran
pajak terhadap nilai perusahaan. manfaat dari transparansi informasi yaitu
untuk membangun operasi pada bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
menjadi terbuka bagi pemerintah, sehingga tindakan penghindaran pajak
juga dapat melemah. Transparansi informasi juga memiliki peran pada
kinerja ekonomi yaitu dapat membuat karyawan menjadi disiplin pada
perusahaan, pengambilalihan kekayaan yang dimiliki pemegang saham
yang semakin berkurang dan dapat mengurangi tindakan opotunistik yang
dilakukan oleh manajer88.
87Pradnyana dan Naniek Noviari, “Pengaruh Perencanaan Pajak tarhadap Nilai
Perusahaan dengan Transparansi Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi.”, hlm 1422 88Dewi Kusuma Wardani dan Wahyu Tri Susilowati, “Urgensi Transparansi Informasi
dalam Perlawanan Pajak,” Jurnal Akuntansi Multi Paradigma Vol. 11, no. 1 (April 2020), hlm 134.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian
statistik dan pembahasan yang telah diuraikan tentang pengaruh
penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan dengan transparansi sebagai
variabel pemoderasi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII) tahun 2015-2019. Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Penghindaran pajak yang diproksikan dengan CETR berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
semakin tinggi perusahaan melakukan praktik penghindaran pajak,
maka semakin menurun pula nilai perusahaannya, karena praktik
penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan
risiko pemeriksaan pajak, denda, kehilangan reputasi perusahaan dan
timbulnya masalah agensi dalam perusahaan.
2. Transparansi mampu memoderasi dan memperkuat pengaruh
penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan. Praktik penghindaran
pajak yang dilakukan manajer akan berakibat menurunkan nilai
perusahaan, namun disisi lain manajer menggunakan transparansi
dalam laporan tahunan untuk mencegah turunnya nilai perusahaan.
dengan meningkatkan transparansi laporan tahunan, investor akan
beranggapan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang baik
karena telah mengungkapkan sebagian besar informasi yang dimiliki,
sehingga diharapkan bahwa investor akan memberikan nilai lebih pada
peningkatan transparansi laporan tahunan tersebut. Dengan kata lain,
perusahaan terlibat praktik penghindaran pajak dengan transparansi
informasi yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan.
77
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini ditujukan kepada manajerial atau
praktisi dan kebijakan bagi pengambil keputusan.
1. Bagi manajemen perusahaan yang ingin melakukan penghindaran
pajak yaitu untuk menghemat pembayaran pajak terutang harus
memperhatikan dengan cermat metode yang dilakukan karena dalam
penelitian ini menunjukkan besar kecilnya penghindaran pajak yang
dilakukan perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan, karena
dengan melakukan penghindaran pajak membuat pemegang saham
cenderung mengeluarkan biaya lebih yang digunakan untuk
mengawasi perilaku manajer dari tindakan oportunistik agar tidak
melakukan tindakan-tindakan yang dianggap melanggar kepentingan
pemegang saham.
2. Bagi Investor, investor harus memperhatikan nilai CETR perusahaan
sebelum melakukan investasi, karena perusahaan yang mempunyai
nilai CETR yang tinggi berarti menunjukkan bahwa perusahaan
melakukan praktik penghindaran pajak. Oleh karena itu, pastinya akan
berdampak pada pengembalian investasi yang akan diterima oleh
investor.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat disampaikan
adalah :
1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus memperbaiki regulasi
perpajakan agar tidak ada lagi celah-celah bagi perusahaan untuk
melakukan praktik penghindaran pajak.
2. Bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus memperketat pengawasan
dan lebih tegas dalam pemberian sanksi bagi perusahaan yang
melakukan penghindaran pajak.
78
3. Bagi Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus memperketat pengawasan
pada perusahaan yang terdaftar di JII, agar perusahaan tersebut bisa
menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan tidak
melanggar prinsip-prinsip syariah seperti melakukan praktik
penghindaran pajak.
4. Berdasarkan nilai Adjusted R Square dapat dilihat masih terdapat
66,4% variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan
belum dimasukkan dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya
diharapkan dapat menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan. Variabel lain yang dimaksud adalah : profitabilitas,
leverage, kinerja keuangan, CSR dan GCG.
5. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel
penelitian sehingga dapat menghasilkan data yang lebih baik lagi.
79
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Kementrian Agama RI. Mushaf Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah. Solo:
Abyan, 2014.
Agus Tri Basuki. Analisis Regresi Dengan SPSS. Yogyakarta: Danisa
Media, 2015.
Ghozali, Imam. Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep, dan
Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Universitas Diponegoro,
2013.
Ghozali, Imam. EKONOMETRIKA Teori, Konsep dan Aplikasi dengan
IBM SPSS 22. Semarang: Universitas Diponegoro, 2014.
Harmono. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard
Pendekatan,Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Hendrik Manossoh. Good Corporate Governance Untuk Meningkatkan
Kualitas Laporan Keuangan. Jakarta Selatan: PT. Norlive
Kharisma Indonesia, 2016.
Irham Fahmi. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab.