PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Al-Mubarak Pondok Aren) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Disusun Oleh : Syafiq Agung Ruswandi NIM: 109015000035 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
161
Embed
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VIDEO · PDF filekelas VIII yang terdiri dari 39 siswa 17 laki-laki dan 22 perempuan. Instrumen ... 8. Kisi Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus I 117
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VIDEO
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Al-Mubarak Pondok Aren)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Disusun Oleh :
Syafiq Agung Ruswandi
NIM: 109015000035
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
SYAFIQ AGUNG RUSWANDI. Pengaruh Penggunaan Media Audio
Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu.
Penelitian Tindakan Kelas di SMP Al-Mubarak Pondok Aren.
Skripsi.Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah.2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio video
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII yang terdiri dari 39 siswa 17 laki-laki dan 22 perempuan. Instrumen
dalam penelitian ini adalah wawancara, lembar observasi dan tes hasil belajar.
Siklus yang digunakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil belajar siklus I dan II dapat dibandingkan adanya peningkatan
pada nilai rata-rata pretes, postes serta Ngain siklus I dan siklus II. Perinciannya
adalah sebagai berikut : nilai rata-rata pretes siklus I adalah 3,79 dan nilai rata-
rata postes adalah 7,3. Nilai pretes siklus II adalah 4,05 dan nilai rata-rata postes
siklus II adalah 8,2. Sedangkan rata-rata NGain pada siklus I adalah 0,51 dan rata-
rata nilai NGain siklus II adalah 0,68. Hal ini menunjukan bahwa pemahaman
siswa pada materi pengendalian sosial dapat ditingkatkan melalui media audio
video.
Dengan pembelajaran menggunakan media audio video pun membuat siswa
menjadi lebih aktif dan bersikap kritis terhadap materi yang diajarkan. Hal ini
dapat dilihat dari respon siswa dan hasil wawancara yang melibatkan siswa yang
menunjukan bahwa siswa menjadi lebih bersemangat dan tidak mudah merasa
bosan sehingga membuat hasil belajarnya mengalami peningkatan yang
signifikan.
Kata Kunci : Media Audio Video, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas
ii
ABSTRACT
SYAFIQ AGUNG RUSWANDI. The Influence of Audio-Video
Implementation towards Students’ Study Result in Social Subjects.
Classroom Action Research in SMP Al-Mubarak PondokAren.Thesis.
Jakarta: Social Science Department, Faculty of Tarbiyah and Education
State Islamic University Syarif Hidayatullah. 2014.
The aim of this study was to investigate the influence of audio-video as a
learning tool towards students’ result in Social subjects. Classroom Action
Research methodology was used in this study. The subject of this study was VII
grade students which consist of 39 students, 17 men and 22 women. The
instruments of this study wereinterview, observation sheets, and achievement test.
There were two cycles in this research i.e. cycle I and cycle II. Based
oncomparison of students’ result in cycle I and II, there is improvement on
average score of pre-test, post-test, and Ngaincycle I and II. The average score of
pre-test in cycle I was 3.79 and the average score of post-test was 7.3. Moreover,
the average score of pre-test in cycle II was 4.05 and 8.2 for the average score of
post-test. Mean while, the average Ngainin cycle I was 0.51 and 0.68 for average
Ngain score in cycle II.
Therefore, the results indicated that that audio-video increase the students’
understanding in social-control materials. Besides, it motivated the students to be
more active and increased the students’ critical thinking. It could be seen from
interviews and students’ responses. The students were more motivated to learn
and they did not get bored easily which can improve their result study
significantly.
Keywords: Media Audio Video, Students’ Study Result, Classroom Action
Research
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VIDEO TERHADAP
HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU”.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke
zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan walaupun waktu, tenaga, dan pikiran
telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan penulis miliki demi
terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari partisipasi beberapa pihak
yang telah membantu, memotivasi serta arahan dari berbagai pihak, sehingga
patut kiranya penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Nurlena Rifa’i MA,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Dr.Iwan
Purwanto M.Pd dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Drs.H Syaripulloh M.Si.
3. Dr.Ulfah Fajarini,M.Si dan Cut Dien Noerwahida M.A selaku Dosen
Pembimbing skripsi yang telah meluangkan tenaga,waktu dan pikiran
untuk memberikan bimbingan kepada penulis hingga berakhirnya
penulisan skripsi ini. Semoga Ibu dan keluarga selalu berada dalam
lindungan ALLAH SWT. Amiin.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada
umumnya dan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
khususnya yang telah memberikan konstribusi pemikiran melalui
pengajaran dan diskusi yang berkaitan dengan skripsi ini.
iv
5. Bapak H. Nahrawi Mughni selaku Kepala Sekolah SMP AL-Mubarak
Pondok Aren, serta seluruh dewan guru dan siswa/i.
6. Terkhusus untuk ayahanda (Alm) Bpk Dede Wahyudin dan Ibunda Titi
Rustiah S.H yang tercinta dan yang telah merawat, membesarkan,
mendidik, dan mencurahkan kasih sayang serta tak bosan-bosannya
memberikan bantuan secara moril, materil, semangat dan do’a untuk
penulis.
7. Buat adikku Viali Dwi Putra yang telah memberikan Semangat tak henti-
hentinya dalam terselesaikannya Skripsi ini.
8. Tak Lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Diyan Pebriyanti
yang telah memberikan Semangat, Dorongan, Perhatian kepada penulis
untuk terselesaikannya skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman seperjuangan IPS C yang telah memberikan bantuan
dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga kesuksesan
menghampiri kita semua.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu baik secara
langsung maupun tidak langsung turut memberikan bantuan dan do’a
untuk terselesaikannya skripsi ini.
Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan
yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal
disisinya, jazakumullah Khairan Katsira.
Jakarta, Januari 2014
Penulis,
Syafiq Agung Ruswandi
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. KajianTeori
1. Pengertian Belajar ............................................................................ .8
2. Unsur-Unsur Belajar ......................................................................... 11
3. Prinsip-Prinsip Belajar ...................................................................... 11
4. Jenis-Jenis Belajar ............................................................................ 12
5. Tipe-Tipe Belajar ............................................................................. 13
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................................... 13
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 14
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................................... 14
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media .............................................................................. 16
vi
2. Kegunaan Media dan Fungsi Media .................................................. 18
3. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Prinsip Pemanfaatan Media ....... 19
4. Taksonomi, Karakteristik dan Jenis Media ........................................ 21
5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran........................................................ 23
D. Media Audio Video
1. Pengertian Media Audio Video ................................................. 27
2. Macam-Macam Media Audio Visual ......................................... 27
memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan semakin baik, bilamana
intensitas keaktifan jasmaniah maupun mental seseorang semakin tinggi.
Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan belajar, namun bilamana keaktifan
jasmaniah dan mental rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak dilakukan
secara intensif. Dari aspek ini kita memahami begitu banyak aktivitas seseorang
merupakan cerminan dari kegiatan belajar, walaupun diri individu tersebut tidak
secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.
Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang
memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan,
baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh
atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi
individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Adanya interaksi
individu dengan lingkungan ini mendorong adanya reaksi individu dengan
lingkungan ini mendorong seseorang untuk lebih intensif meningkatkan keaktifan
jasmaniah maupun mentalnya guna lebih mendalami sesuatu yang menjadi
perhatian.
Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku walaupun
tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas
belajar pada umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku
pada kebanyakan hal ini merupakan sesuatu perubahan yang dapat diamati. Akan
tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang dimaksudkan sebagai hasil
belajar tersebut dapat diamati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati
kebanyakan diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek
motorik.
Menurut Aunurrahman, Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar juga
dapat menyentuh perubahan pada aspek afektif, termasuk perubahan aspek
emosional. “Perubahan-perubahan pada aspek ini umumnya tidak mudah dilihat
dalam waktu yang singkat, akan tetapi seringkali dalam rentang waktu yang relatif
11
lama. Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan
berfikir”.6
2. Unsur-Unsur Belajar
Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator
keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori
belajar yang dianutnya memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang
penting dipahami dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Berikut ini tujuh
unsur utama dalam proses belajar, ialah :
a. Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar
atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang
jelas dan bermakna bagi individu.
b. Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak
perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan
yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan
pengalaman belajar.
c. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang
dimaksud situasi belajar. Yang dimaksud situasi belajar adalah tempat,
lingkungan sekitar; alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah,
pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
d. Interpretasi. Di sana anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan
di antara komponen-kompenen situasi belajar, melihat makna dari
hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan
pencapaian tujuan.
e. Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif maupun hasil negatif
sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa.
f. Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semaganat
motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, namun dapat juga
membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari kegagalannya.7
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Belajar menurut Wingo didasarkan atas prinsip-prinsip belajar sebagai berikut :
a. Prinsip Umum belajar
a) Hasil Belajar sepatutnya menjangkau banyak segi
b) Hasil belajar diperoleh berkat pengalaman
c) Belajar merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan.
b. Prinsip belajar pada aktivitas siswa
a) Belajar dapat terjadi dalam proses mengalami
6Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: Alfabeta,2009). h.35-37 7 Suyono, hariyanto, belajar dan pembelajaran (Bandung: Rosda, 2011),h .126-127
12
b) Belajar merupakan transaksi aktif
c) Belajar secara, aktif memerlukan kegiatan yang vital, sehingga dapat
berupaya mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pribadinya.
d) Belajar terjadi melalui proses mengatasi hambatan (masalah) sehingga
mencapai pemecahan atau tujuan
e) Hanya dengan melalui penyodoran masalah memungkinkan
diaktifkannya motivasi dan upaya, sehingga siswa berpengalaman
dengan kegiatan yang bertujuan.8
4. Jenis-Jenis Belajar
Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang
memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya, baik dalam aspek materi
dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang
diharapkan.
Jenis Jenis belajar dibedakan menjadi 8 jenis, yaitu :
1) Belajar Abstrak
Jenis belajar ini merupakan kegiatan yang menggunakan cara-cara berfikir
abstrak, yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan
masalah-masalah yang tidak nyata.
2) Belajar keterampilan
Jenis belajar ini menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang
berhubungan dengan urat-urat syaraf dengan tujuan untuk memperoleh
dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.
3) Belajar Sosial
Belajar sosial pada dasarnya belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk
menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-
masalah sosial.
4) Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan
metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan
teliti.
5) Belajar Rasional
Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir
secara logis dan rasional, tujuannya untuk memperoleh aneka ragam
kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
6) Belajar Kebiasaan
Belajar Kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
atau perbaikan kebiasaan yang telah ada.
7) Belajar Apresiasi
8 Dra.Sumiati, Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima. 2009), h. 41
13
Belajar Apresiasi adalah mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu
objek dengan tujuan agar siswa memperoleh dan mengembangkan
kecakapan ranah ras.
8) Belajar Pengetahuan
“Belajar pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan
mendalah terhadap objek pengetahuan tertentu”.9
“Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan
sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-
macam”.10
5. Tipe-Tipe Belajar
Menurut Gagne, belajar memiliki 8 tipe, kedelapan tipe itu bertingkat-ada
hirarki dalam masing-masing tipe, setiap tipe belajar merupakan prasyarat bagi
tipe belajar di atasnya. Tipe-tipe tersebut ialah :
a. Belajar isyarat
b. Belajar stimulus-respon
c. Belajar rangakian
d. Asosiasi verbal
e. Belajar diskriminasi
f. Belajar konsep
g. Belajar aturan
h. Belajar pemecahan masalah.11
6. Faktor yang mempengaruhi belajar
”Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan,
menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar yaitu :
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, dan
b. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial”.12
9 Suralaga,fadilah,dkk. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:UIN
Press,2005) h. 81-83 10 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2010) h.120 11 Sumiati, Asra, Metode Pembelajaran,(Bandung: CV Wacana Prima. 2009), h. 52-54 12
masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi.43
Kekhususan Sosiologi adalah bahwa perilaku manusia selalu dilihat dalam
kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang
dimiliki, dibagi, ditunjang bersama. Sosiologi mempelajari perilaku sosial
manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut
mencakup keluarga, suku bangsa, komunitas, pemerintahan, dan berbagai
organisasi sosial, politik, ekonomi, dan organisasi lainnya. Dengan demikian,
42 M. Sitorus, Berkenalan dengan Sosiologi, (Jakarta: Erlangga, 1999), h.2 43 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar & Terapan, (Jakarta:
Kencana, 2007), Ed.2,cet.3,h.2.
33
Sosiologi bisa dikatakan sebagai ilmu tersendiri, karena sosiologi adalah disiplin
intelektual yang secara khusus, sistematis, dan terandalkan mengembangkan
pengetahuan tentang hubungan sosial manusia pada umumnya dan tentang produk
dari hubungan tersebut.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi yang dikutip oleh Soerjono
Soekanto menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah “ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-
perubahan sosial”.44
Menurut Auguste Comte ilmuan yang berasal dari Prancis dan dikenal
sebagai bapak Sosiologi dan dikutip oleh Bernard Raho mengatakan bahwa
Sosiologi adalah ilmu positif tentang mansyarakat. Ia menggunakan istilah positiff
yang artinya sama dengan empiris. Jadi bagi dia, Sosiologi adalah studi empiris
tentang masyarakat. Menurut Comte “fokus dari studi sosiologis tentang
masyarakat ada dua, yakni struktur masyarakat yang disebutnya statika sosial dan
prose-proses sosial di dalam masyarakat yang disebut dengan istilah dinamika
sosial”.45
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sosiologi
adalah merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat,
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Banyak yang dipelajari dalam Sosiologi seperti
interaksi dalam masyarakat, hubungan sosial masyarakat dan lain-lain, semua
materi yang dipelajari berkembang sesuai dengan keadaan sosial yang terjadi pada
saat ini.
“Menurut Dahlan Al Barry sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial, terutama di dalamnnya perubahan-
perubahan sosial”.46
Menurut Soekanto sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah
masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena
telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya
a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan
tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat
serta hasilnya tidak bersigat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu
berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.
Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun
secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan
sebab-akibat, sehingga menjadi teori.
c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori Sosiologi
dibentuk atas teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki,
memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama.
d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukan buruk baiknya fakta
tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakte tersebut
secara analisis.47
Jadi, Sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang struktur, proses
dan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Sosiologi memiliki ciri-ciri
empiris. Teoritis, kumulatif, dan non-etis.
2. Ruang Lingkup Sosiologi
Pitirim Sorokin mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari:
a) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-
gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan
politik dan lain sebagainya).
b) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
gejala-gejala non sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan
sebagainya).
c) Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.48
3. Perspektif Sosiologi
Didalam setiap ilmu pengetahuan, senantiasa ada perspektif atau imajinasi
tertentu; di dalam sosiologi hal itu disebut sebagai perspektif atau imajinasi
sosiologi (sociological perspective atau sociological imajination). Untuk dapat
memahami suatu ilmu dengan baik, maka terlebih dahulu harus dikuasai dasar-
dasar konsepsional dari perspektif ilmu yang bersangkutan, yaitu:
a. Interaksi sosial
Adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok.
b. Struktur sosial
47 Soekanto, Sosiologi Suatu ..., h. 15 48
Soekanto, Sosiologi Suatu ...., h.29
35
Adalah jalinan unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat
mencakup antara lain:
(a) Kelompok sosial, baik yang teratur maupun tidak teratur.
(b) Kebudayaan yang merupakan hasil karya, rasa dan cipta yang
didasarkan pada karsa.
(c) Lembaga sosial, yaitu himpunan kaidah-kaidah dari segala
tingkatan yang berkisar pada kebutuhan pokok manusia.
(d) Stratifikasi sosial, yaitu lapisan-lapisan dalam masyarakat yang
didasarkan pada kenyataan, kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kehormatan, dan sebagainya.
(e) Kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan merupakan kemampuan
untuk mempengaruhi pikiran orang lain, segingga orang tersebut
mengikuti kehendak yang memberi pengaruh; wewenang
merupaka kekuasaan yang diakui.
c. Jangka waktu atau aspek historis
Setiap masyarakat terikat oleh jangka waktu atau ruang waktu. Misalnya,
walaupun di Bali dewasa ini masyarakat masih terbagi atas kasta (stratifikasi),
akan tetapi kasta-kasta tersebut pasti berbeda dengan keadaannya dua puluh tahun
yang lalu.
d. Ruang di mana suatu masyarakat hidup
Ruang tempat suatu masyarakat tinggal, juga perlu diperhatikan di dalam
pemikiran sosiologis.49
G. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
1. Pengertian PTK
“Menurut Rochiati Wiriaatmadja Penelitian tindakan kelas ialah dimana
guru melakukan peranan sebagai peneliti dan kelas sebagai laboratorium”.50
“Menurut Kunandar Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki peranan
penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di
implementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya
pihak yang terlibat dalam PTK mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi
dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan
49 Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1982), h.8-10 50 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja
Rosydakarya, 2006), h 23-24
36
dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat
mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya”.51
Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan Penelitia
tindakan Kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian
adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis,
empiris, dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai prosesyang runtut
sesuai dengan aturan tertentu. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan
tertentu yang dilakukan peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk
memperbaiki kinerja yang dilakukan guru. Ketiga¸ kelas menunjukan pada tempat
proses pembelajaran berlangsung. Ini berarti PTK dilakukan di dalam kelas yang
tidak di-settinguntuk kepentingan penelitian secara khusus, akan tetapi PTK
berlangsung dalam keadaan situasi dan kondisi yang real tanpa rekayasa.52
“Menurut Kunandar Pendidikan tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai
suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan
jalan merancang melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas)
proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu
siklus. Tujuan utama PTK ”adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan
pengembang profesinya”.53
2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi 2 ciri, yaitu ciri-ciri umum dan
ciri-ciri khusus. Ciri-ciri umum adalah sebagai berikut
a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara
langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.
51
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi
Guru (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010) h. 41 52 Wina sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas,...................................h 25-26 53 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas ,.............................................. h
44-45
37
b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecah masalah
praktis. Penelitian tindakan kelas juga bersifat empiris, artinya ia
mengandalkan observasi nyata dan data perilaku
c. Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama
masa percobaan dan pengabaian pengontrolan karena lebih menekankan
sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaruan di tempat kejadian atau
pelaksanaan PTK
d. Partisipatori karena peneliti dan/atau anggota tim peneliti sendiri ambil
bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan PTK.
e. Self-evaluation yaitu modifikasi secara kontinu yang dievaluasi dalam
situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dengan cara tertentu.
f. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang
memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.
g. Secara ilmiah atau kurang ketat karea kesahihan internal dan eksternalnya
lemah meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis dan
ilmiah.54
Sementara ciri-ciri khusus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.
a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan
pendidikan. Komitmen tersebut memungkinkan setiap yang terlibat untuk
memberikan andil yang berarti demi tercapainya peningkatan yang mereka
sendiri dapat ikut rasakan.
b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk melakukan
intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang
serta untuk menerima tanggung jawab dirinya sendiri.
c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan,
berkomitmen, dan bermaksud. Tindakan dalam PTK direncanakan
berdasarkan hasil refleksi kritis terhadap praktik terkait berdasarkan nilai-
nilai nyang diyakini kebenarannya. Tindakan dalam PTK juga dilakukan
atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat dirubah
kearah perbaikan.
d. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik untuk
menghasilkan data atau informasi yang valid.
e. Penelitian tindakan kelas melibatkan deskripsi autentik tentang tindakan.
Deskripsi yang dimaksud ialah bukan penjelasan tetapi rangkaian cerita
tentang keguatan yang terjadi dan biasanya berbentuk laporan.55
3. Karakteristik dan Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
PTK berbeda dengan pendidikan formkal pada umumnya, karena PTK
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut .
54 Kusnandar,,h 56-57 55 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas ,..............................................h
56-58
38
a. On-the job problem oriented(masalah yang diteliti ialah masalah yang
nyata yang muncul dari dunia
b. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah)
c. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu)
d. Ciclic (siklus)
e. Action oriented
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan
g. Specifics contextual
h. partisipatory56
Sedangkan Tujuan dari PTK ialah sebagai berikut.
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang
belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya
akademik di kalangan guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan
proses pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill
dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnyta dan mempertinggi
kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif
terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya
menghambat inovasi dan perubahan.
f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis
keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan
proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu
hasil pendidikan juga ditunjukan untuk meingkatkan efisiensi pemanfaatan
sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.57
4. Fokus dan Komponen Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar
yang terjadi di dalam kelas dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.
PTK harus tertuju pada hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Pengertian kelas
dalam PTK tidak hanya sebatas pada kelas yang sedang aktif melangsungkan
56 Ibid, h.58-62 57 Ibid...,h.63-64
39
proses belajar mengajar di dalam suatu ruangan tertutup saja, tetapi dapat juga
terjadi ketika siswa sedang melaksanakan aktifitas di luar kelas, seperti ketika
siswa sedang karya wisata (study tour), di laboratorium, di kebun, di masyarakat,
dan berbagai tempat lainnya.
Objek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas antara lain :
a. Siswa
b. Guru
c. Media atau alat peraga pendidikan.
d. Hasil pembelajaran.
e. Sistem evaluasi dan hasil pembelajaran,dan
f. Lingkungan.58
5. Manfaat PTK
Sesuai dengan karakteristik dan Tujuan seperti yang telah dijelaskan di
atas, maka PTK memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat untuk Guru
PTK memiliki manfaat yang sangat besar untuk guru di antaranya :
Pertama, PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung
jawab. Kedua, melalui perbaikan dan peningkatan kerja, maka akan tumbuh
kepuasan dan rasa percaya diri yang dapat dijadikan sebagai modal untuk secara
terus menerus meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Ketiga, keberhasilan
PTK dapat berpengaruh terhadap guru lain. Keempat, PTK juga dapat mendorong
guru memiliki sikap profesional.
b. Manfaat PTK untuk siswa
Selain untuk guru, PTK juga bermanfaat bagi siswa, di antaranya Pertama,
melalui PTK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam
mengikuti proses pembelajaran. Kedua, PTK dapat berpengaruh positif terhadap
pencapaian hasil belajar siswa
c. Manfaat PTK untuk Sekolah
“Menurut Wina Sanjaya dengan adanya guru-guru yang kreatif dan
inovatif dengan selalu berupaya meningkatkan hasil belajar siswa, secara
58 Ibid...,h.66-67
40
langsung akan membantu sekolah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
pendidikan untuk mendidik siswanya”.59
6. Kelebihan dan Kelemahan PTK
a. Kelebihan PTK
1. PTK tidak dilaksanakan oleh seorang saja, tapi dilaksanakan secara
kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak antara lain guru sebagai
pelaksana tindakan sekaligus peneliti, observasi baik yang dilakukan
oleh guru lain sebagai teman sejawat atau oleh orang
2. Kerja sama sebagai ciri khas dalam PTK, memungkinkan dapat
menghasilkan sesuatu yang lebih kreatif dan inovatif
3. Hasil atau simpulan yang diperoleh adalah hasil kesepakatan semua
pihak khususnyaantara guru sebagai peneliti denga mitranya.
4. PTK berangkat dari masalah yang dihadapi guru secara nyata, dengan
demikian kelebihan PTK adalah hasil yang diperoleh dapat secara
langsung diterapkan oleh guru
b. Keterbatasan PTK
1. PTK adalah penelitian yang berangkat dari masalah praktis yang
dihadapi guru, dengan demikian simpulan yang dihasilkan tidak
bersifat universal yang berlaku umum.
2. “Menurut Wina Sandjaya PTK adalah penelitian yang bersifat
situasional dan kondisional, yang bersifat longgar yang kadang-kadang
tidak menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah”.60
7. Asas-Asas PTK
PTK adalah bentuk penelitian yang tidak formal, yakni penelitian yang
bersifat longgar dalam menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah, oleh karena
tujuan utamanya bukan menemukan atau menggeneralisasikan akan tetapi
memperbaiki proses pembelajaran. Ada beberapa asas dalam proses pelaksanaan
PTK. Asas-asas tersebut ialah sebagai berikut :
59 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, ........................h.35-36 60 Ibid h.36-47
41
a. Asas reflektif
PTK tidak berangkat dari keinginan peneliti untuk membuktikan sesuatu,
akan tetapi berangkat dari semangat untuk memperbaiki kinerja guru itu sendiri.
Melakukan refleksi adalah langkah utama dan pertama dalan menemukan
berbagai kelemahan yang dilakukan oleh guru itu sendiri, misalnya dengan
menelaah hasil observasi, hasil wawancara, dan menelaah hasil tes.
b. Asas Kolaboratif
Guru sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pelaksaaan PTK harus
mampu bekerja sama dengan mendorong mereka untuk memberikan data yang
objektif agar PTK menghasilkan sesuatu yang berarti. Untuk menjamin terjadinya
kolaborasi, semua pihak yang terlibat perlu memandang dari sudut pandang yang
berbeda sehingga akan memberikan perluasan pandangan sehingga tindakan yang
dilakukan guru lebih bermakna.
c. Asas Resiko
Asas risiko memiliki pengertian, bahwa guru sebagai peneliti harus berani
menanggung berbagai kemungkinan yang terjadi, yakni :
a) Resiko kegagalan tindakan yang dilakukannya, yakni manakala
hipotesis yang diajukan tidak diterima.
b) Adanya tuntutan melakukan tindakan tertentu dari berbagai pihak
misalnya dari orang tua atau pimpinan sekolah,
c) Adanya kejadian-kejadian di luar dugaan dan perhitungan peneliti.
Misalnya masalah waktu yang tidak sesuai dengan perencanaan.
d. Laporan menyeluruh
Semua aspek terjadi sebelum, selama, dan sesudah PTK perlu disusun dan
dilaporkan secara utuh, sehingga pembaca laporan dapat memahaminya secara
LAMPIRAN 4 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 39 Butir Soal= 30 Nama berkas: Tingkat Kesukaran Kelas VIII No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 27 69,23 Sedang 2 2 23 58,97 Sedang 3 3 29 74,36 Mudah 4 4 22 56,41 Sedang 5 5 22 56,41 Sedang 6 6 25 64,10 Sedang 7 7 29 74,36 Mudah 8 8 15 38,46 Sedang 9 9 27 69,23 Sedang 10 10 29 74,36 Mudah 11 11 29 74,36 Mudah 12 12 27 69,23 Sedang 13 13 27 69,23 Sedang 14 14 25 64,10 Sedang 15 15 30 76,92 Mudah 16 16 14 35,90 Sedang 17 17 29 74,36 Mudah 18 18 28 71,79 Mudah 19 19 24 61,54 Sedang 20 20 30 76,92 Mudah 21 21 19 48,72 Sedang 22 22 28 71,79 Mudah 23 23 27 69,23 Sedang 24 24 24 61,54 Sedang 25 25 22 56,41 Sedang 26 26 27 69,23 Sedang 27 27 28 71,79 Mudah 28 28 28 71,79 Mudah 29 29 30 76,92 Mudah 30 30 30 76,92 Mudah
102
LAMPIRAN 5 REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 19,85 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,79 Reliabilitas Tes= 0,89 Butir Soal= 30 Jumlah Subyek= 39 Nama berkas: Rekapitulasi data Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 18,18 Sedang 0,051 - 2 2 45,45 Sedang 0,365 Signifikan 3 3 45,45 Mudah 0,431 Signifikan 4 4 27,27 Sedang 0,324 - 5 5 36,36 Sedang 0,379 Signifikan 6 6 18,18 Sedang 0,405 Signifikan 7 7 36,36 Mudah 0,514 Sangat Signifikan 8 8 45,45 Sedang 0,283 - 9 9 54,55 Sedang 0,621 Sangat Signifikan 10 10 72,73 Mudah 0,670 Sangat Signifikan 11 11 63,64 Mudah 0,597 Sangat Signifikan 12 12 18,18 Sedang 0,267 - 13 13 18,18 Sedang 0,267 - 14 14 45,45 Sedang 0,405 Signifikan 15 15 45,45 Mudah 0,405 Signifikan 16 16 45,45 Sedang 0,314 - 17 17 72,73 Mudah 0,608 Sangat Signifikan 18 18 36,36 Mudah 0,366 Signifikan 19 19 54,55 Sedang 0,492 Sangat Signifikan 20 20 54,55 Mudah 0,427 Signifikan 21 21 36,36 Sedang 0,308 - 22 22 54,55 Mudah 0,578 Sangat Signifikan 23 23 63,64 Sedang 0,611 Sangat Signifikan 24 24 27,27 Sedang 0,398 Signifikan 25 25 45,45 Sedang 0,452 Sangat Signifikan 26 26 27,27 Sedang 0,306 - 27 27 18,18 Mudah 0,386 Signifikan 28 28 27,27 Mudah 0,346 - 29 29 36,36 Mudah 0,513 Sangat Signifikan 30 30 9,09 Mudah 0,244 -
103
LAMPIRAN 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah : SMP AL-Mubarok
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester :VIII/2
Pertemuan Ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2x pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI :Memahami pranata dan penyimpangan sosial
I. Kompetensi Dasar
- Mendeskripsikan upaya pengendalian sosial
II. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Karakter
1 Mendeskripsikan arti pengendalian sosial jujur, disiplin, mandiri, kerja
keras, rasa ingin tahu,
semangat, bersahabat, cinta
damai, peduli sosial, tanggung
jawab, rasa hormat dan
perhatian.
2 Mengidentifikasikan macam-macam pengendalian
sosial
3 Mengidentifikasikan tahapan pengendalian sosial
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian pengendalian sosial
2. Menyebutkan macam-macam pengendalian sosial
3. Menyebutkan tahapan pengendalian sosial
IV. MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok
Pengendalian sosial
104
B. Uraian Materi
a. Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial adalah suatu bentuk aktivitas masyarakat yang
disampaikan kepada pihak-pihak tertentu dalam masyarakat karena
adanya penyimpangan-penyimpangan sosial.
b. Macam-macam pengendalian sosial
a) Berdasarkan Waktu pelaksanaannya
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pengendalian sosial dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Tindakan Preventif, yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak
berwajib sebelum penyimpangan sosial terjadi agar suatu tindak
pelanggaran dapat diredam atau dicegah.
2. Tindakan Represif, yaitu tindakan aktif yang dilakukan pihak
berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi agar penyimpangan
yang sedang terjadi dapat dihentikan.
3. Tindakan Kuratif, yaitu tindakan yang diambil setelah terjadinya
tindak penyimpangan sosial.
b) Berdasarkan Sifatnya
1. Pengendalian Internal ; pengendalian jenis ini dilakukan oleh
penguasa sebagai pemegang kekuasaan untuk menjalankan roda
pemerintahannya melalui strategi politik.
2. Pengendalian eksternal ; pengendalian sosial jenis ini dilakukan
oleh rakyat kepada para penguasa.
c) Berdasarkan Cara pengendalian sosial
1. Tindakan Persuasif yaitu tindakan pencegahan yang dilakukan
dengan cara pendekatan secara damai tanpa ada paksaan.
2. Tindakan koersif yaitu tindakan pengendalian sosial yang dilakukan
secara pemaksaan.
105
d) Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial
1. Pengendalian Pribadi yaitu pengaruh yang datang dari orang atau
tokoh tertentu.
2. Pengendalian Institusional yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari
adanya suatu konstitusi atau lembaga.
3. Pengendalian Resmi yaitu pengendalian atau pengawasan sosial
yang dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai dengan peraturan
yang berlaku dengan sanksi hukum yang jelas dan mengikat.
4. Pengendalian tidak resmi yaitu pengendalian atau pengawasan sosial
yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi
hukum yang tegas.
c. Tahapan Pengendalian Sosial
1. Tahap sosialisasi atau pengenalan
Pada tahap ini, masyarakat dikenalkan pada bentuk-bentuk
penyimpangan sosial beserta sanksi-sanksinya
2. Tahap Penekanan Sosial
Tahap ini dilakukan untuk mendukung terciptanya kondisi sosial
yang stabil. Pada tahap ini telah disertai dengan pelaksanaan sanksi
atau hukuman kepada para pelaku tindakan penyimpangan.
3. Tahap Pendekatan Kekuasaan/Kekuatan
Berdasarkan pelakunya, tahap ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Pengendalian Kelompok terhadap Kelompok
2. Pengendalian kelompok terhadap anggotanya
3. Pengendalian pribadi terhadap pribadi lainnya
V. METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramahbervariasi dengan menggunakan Media Audio Video
b. Tanya jawab
c. Observasi
d. Diskusi
e. Penugasan
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
4. Pertemuan 1
A. Pendahuluan
106
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
A. Apresepsi
- Menanyakan kembali tentang
materi yang akan dibahas
- Guru memberikan pre test untuk
mengetahui kemampuan siswa
sebelum diterangkan materi ajar.
B. Motivasi
- Guru menjelaskan pengendalian
Sosial
- Siswa memperhatikan dan
merespon dengan baik.
- Siswa mengerjakan soal pretes
yang diberikan oleh guru.
- Mendengarkan guru tentang
materi yang disampaikan
Disiplin,
kerjasama,
keterampilan
Pemahaman
B. Kegiatan Inti
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Eksplorasi
- Mengarahkan siswa untuk
membaca buku sumber.
- Melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema yang
dipelajari.
- Menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran dan
media bantu audio video.
- Melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
- Guru membagi beberapa siswa
kedalam kelompok belajar untuk
berdiskusi tentang arti, macam-
macam dan tahapan pengendalian
- Siswa membaca buku sesuai arahan
guru
- Siswa belajar sesuai metode yang
dipakai guru.
- Siswa belajar, jika ada yang tidak
tahu. Siswabertanya kepada guru.
- Siswa belajar aktif di dalam proses
pembelajaran
- Siswa membagi kelompok untuk
melakukan diskusi terkait materi
yang diajarkan.
Disiplin,
kerjasama,
keterampilan, rasa
ingin tahu,
semangat,
mandiri, kerja
keras, demokratis,
gemar membaca,
tanggung jawab,
toleransi, cinta
tanah air, jujur,
religius,
menghargai
prestasi,
bersahabat, peduli
lingkungan,
gemar membaca,
semangat
107
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Bersama-sama dengan siswa/i
membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
- Guru memberikan penguatan dari
hasil tanya jawab maupun diskusi
kelompok
- Bertanya kepada guru jika ada hal-
hal yang tidak dipahami.
- Siswa memperhatikan dan
menanggapi penjelasan guru.
Pengendalian
diri
sosial
- Guru memberikan waktu untuk
setiap kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya secara pleno.
- Guru menjelaskan hasil diskusi
keseluruhan kelompok, untuk
memperoleh jawaban yang sesuai
dengan materi yang sedang
diajarkan.
Konfirmasi
- Guru bertanya jawab tentang hal-
hal yang belum diketahui siswa.
- Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan.
- Setiap kelompok mempresentasikan
pekerjaannya secara pleno
- Seluruh siswa memperhatikan dan
menanggapi penerangan guru
terkait materi pengendalian sosial.
Pengertian,macam-macam, dan
tahapan pengendalian sosial
- Siswa menjawab sebisanya apa
yang akan ditanyakan oleh guru.
- Siswa juga bertanya kepada guru
apa saja yang belum diketahui
terkait dengan materi pembahasan
kebangsaan.
108
- Guru memberikan post test kepada
siswa
- Siswa mengerjakan soal post test
yang diberikan oleh guru
VII. Sumber Belajar
Buku Paket IPS KelasVIII
Buku-buku Sumber yang Relevan
Video yang sesuai dengan materi
VIII. Penilaian
a. Tes tulis
b. penugasan
Format Kriteria Penilaian
1. PRODUK ( HASILDISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semuasalah
4
3
2
1
2. PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Kerjasama
Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadangkerjasama
* tidakbekerjasama
* aktifberpartisipasi
* kadang-kadangaktif
* tidakaktif
4
2
1
4
2
1
3. LembarPenilaian
No NamaSiswa Performan Produk JumlahSkor Nilai
109
Kerjasama Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka
diadakan Remedial.
Pondok Aren, Februari 2013
Mengetahui
Guru IPS Peneliti
Drs. Rohayati Syafiq Agung Ruswandi
110
LAMPIRAN 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah : SMP AL-Mubarok
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester :VIII/2
Pertemuan Ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2x pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI :Memahami pranata dan penyimpangan sosial
IX. Kompetensi Dasar
- Mendeskripsikan upaya pengendalian sosial
X. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Karakter
1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk pengendalian
sosial.
jujur, disiplin, mandiri, kerja
keras, rasa ingin tahu,
semangat, bersahabat, cinta
damai, peduli sosial, tanggung
jawab, rasa hormat dan
perhatian.
2 Menjelaskan peran pranata sosial dalam upaya
pengendalian sosial
XI. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
4. Menyebutkan bentuk-bentuk pengendalian sosial.
5. Menjelaskan peran pranata sosial dalam upaya pengendalian sosial.
XII. MATERI PEMBELAJARAN
C. Materi Pokok
Pengendalian sosial
111
D. Uraian Materi (terlampir)
a. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
Bentuk pengendalian sosial terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a) Gosip ; adalah kabar burung yang tidak berlandaskan fakta.
Gosip disebut juga sebagai kabar burung atau desas-desus.
b) Teguran ; adalah kritik sosial yang bersifat terbuka, baik lisan
maupun tulisan, terhadap orang atau lembaga yang melakukan
tindak penyimpangan sosial.
c) Sanksi atau Hukuman ; adalah tindakan tegas yang diambil jika
teguran tidak diindahkan oleh pelaku tindak penyimpangan.
d) Pendidikan dan agama ; pendidikan berfungsi untuk
mengarahkan dan membentuk sikap mental sesuai dengan
kaidah dan norma yang berlaku.
b. Peran Pranata sosial dalam upaya pengendalian Sosial
Keberhasilan suatu upaya pengendalian sosial tidak terlepas dari peran
pranata sosial di masyarakat. Peran pranata sosial sendiri adalah berusaha
menegakan dan menjalankan nilai dan norma sosial agar tercipta suatu
kondisi kehidupan masyarakat yang aman, selaras, dan tertib. Berikut ni
adalah pranata sosial yang berperan besar dalam upaya menciptakan
ketertiban dan pengendalian sosial :
a. Pranata Keluarga ; merupakan bentuk basic institutions.
Keluarga memiliki peran besar dalam membentuk karakter
seseorang kaitannya dengan perilaku sosial yang dilakukannya
dalam masyarakat.
b. Pranata Agama ; merupakan general institutions. Dalam
kehidupan bermasyarakat, agama merupakan benteng individu
dalam menghadapi tantangan dunia yang kian kompleks dari
waktu ke waktu.
c. Pranata Ekonomi ; pranata ekonomi memberikan aturan-aturan
khusus dalam upaya pengendalian sosial agar terciptanya suatu
keseimbangan dan terwujudnya suatu keadilan sosial.
112
d. Pranata pendidikan ; memiliki aturan dan disiplin baku yang
bertujuan untuk mempersiapkan anak didik melalui pengajaran
dan pendidikan ilmu pengetahuan. Dengan bekal tersebut,
seseorang diharapkan dapat menguasai berbagai jenis ilmu
pengetahuan sehingga mampu berkompetisi dalam kehidupan.
Pranata politik ; memiliki peran utama yaitu mengupayakan
kehidupan bermasyarakat yang merdeka, adil dan makmur, menjaga
kehormatan hak-hak dan kewajiban warga negara, serta mengatur
hubungan suatu negara dengannegara lain dalam pergaulan internasioal.
XIII. METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah bervariasi dengan menggunakan Media Audio Video
b. Tanya jawab
c. Observasi
d. Diskusi
e. Penugasan
XIV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
D. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
C. Apresepsi
- Menanyakan kembali tentang
materi yang akan dibahas
- Guru memberikan pre test untuk
mengetahui kemampuan siswa
sebelum diterangkan materi ajar.
D. Motivasi
- Guru menjelaskan pengendalian
Sosial
- Siswa memperhatikan dan
merespon dengan baik.
- Siswa mengerjakan soal pretes
yang diberikan oleh guru.
- Mendengarkan guru tentang
materi yang disampaikan
Disiplin,
kerjasama,
keterampilan
Pemahaman
E. Kegiatan Inti
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Eksplorasi Disiplin,
113
- Mengarahkan siswa untuk
membaca buku sumber.
- Melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema yang
dipelajari.
- Menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran dan
media bantu audio video.
- Melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
- Guru membagi beberapa siswa
kedalam kelompok belajar untuk
berdiskusi tentang bentuk-bentuk
pengendalian sosial dan peran
pranata sosial dalam upaya
pengendalian sosial
- Guru merubah posisi tempat
duduk setiap kelompok agar siswa
tidak merasa jenuh di satu tempat
- Guru memberikan beberapa kata
kunci dari materi yang sedang
diajarkan kepada setiap kelompok
diskusi untuk didiskusikan dan
dibuatkan kalimat dari setiap kata
kunci
- Guru memberikan waktu untuk
setiap kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya secara pleno.
- Siswa membaca buku sesuai arahan
guru
- Siswa belajar sesuai metode yang
dipakai guru.
- Siswa belajar, jika ada yang tidak
tahu. Siswabertanya kepada guru.
- Siswa belajar aktif di dalam proses
pembelajaran
- Siswa membagi kelompok untuk
melakukan diskusi terkait materi
yang diajarkan.
- Siswa mengikuti arahan guru
- Siswa berdiskusi dan membuat
kalimat dengan kata kunci yang
sudah disediakan oleh guru
- Setiap kelompok mempresentasikan
pekerjaannya secara pleno
kerjasama,
keterampilan, rasa
ingin tahu,
semangat,
mandiri, kerja
keras, demokratis,
gemar membaca,
tanggung jawab,
toleransi, cinta
tanah air, jujur,
religius,
menghargai
prestasi,
bersahabat, peduli
lingkungan,
gemar membaca,
semangat
kebangsaan.
114
F. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Bersama-sama dengan siswa/i
membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
- Guru memberikan penguatan dari
hasil tanya jawab maupun diskusi
kelompok
- Guru memberikan post test kepada
siswa
- Bertanya kepada guru jika ada hal-
hal yang tidak dipahami.
- Siswa memperhatikan dan
menanggapi penjelasan guru.
- Siswa mengerjakan soal post test
yang diberikan oleh guru
Pengendalian
diri
- Guru menjelaskan hasil diskusi
keseluruhan kelompok, untuk
memperoleh jawaban yang sesuai
dengan materi yang sedang
diajarkan.
Konfirmasi
- Guru bertanya jawab tentang hal-
hal yang belum diketahui siswa.
- Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan.
- Seluruh siswa memperhatikan dan
menanggapi penerangan guru
terkait materi pengendalian sosial.
Pengertian,macam-macam, dan
tahapan pengendalian sosial
- Siswa menjawab sebisanya apa
yang akan ditanyakan oleh guru.
- Siswa juga bertanya kepada guru
apa saja yang belum diketahui
terkait dengan materi pembahasan
115
XV. Sumber Belajar
Buku Paket IPS KelasVIII
Buku-buku Sumber yang Relevan
Video yang sesuai dengan materi
XVI. Penilaian
a. Tes tulis
b. penugasan
Format Kriteria Penilaian
3. PRODUK ( HASILDISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semuasalah
4
3
2
1
4. PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Kerjasama
Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadangkerjasama
* tidakbekerjasama
* aktifberpartisipasi
* kadang-kadangaktif
* tidakaktif
4
2
1
4
2
1
3. LembarPenilaian
No NamaSiswa Performan
Produk JumlahSkor Nilai Kerjasama Partisipasi
116
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka
diadakan Remedial.
Pondok Aren, Februari 2013
Mengetahui
Guru IPS Peneliti
Drs. Rohayati Syafiq Agung Ruswandi
117
Lampiran 8
Kisi-kisi
Soal Tes Hasil Belajar Sosiologi Siklus I
NO Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Materi
Pokok
Indikator Nomor
soal
Bentuk
soal
1.1
1.2
1.3
Memahami pranata dan
penyimpangan
sosial
Mendeskripsikan upaya
pengendalian
sosial
Pengendalian sosial
Mendeskripsikan arti
pengendalian sosial
Mengidentifikasikan
macam-macam pengendalian sosial
Mengidentifikasikan
tahapan pengendalian sosial
1,2
3,4,5,6
7,8,9,10
Pilihan ganda
118
Lampiran 9
PRETES dan POSTES
SIKLUS I
Nama : ....................................................
Kelas : .....................................................
Berilah tanda silang (x) pada a,b,c dan d pada jawaban yang benar !
1. Penggerebekan rumah yang diduga sarang teroris merupakan suatu bentuk suatu
bentuk tindakan ...
a. Persuasif
b. represif
c. Kuratif
d. Preventif
2. Pola tingkah laku masyarakat di sekitar asrama militer akan menunjukan
kemiripan dengan pola militer juga. Hal ini merupakan dampak adanya
pengendalian sosial yang bersifat...
a. Koersi.
b. represif
c. Primer
d. Institusional
3. Pengendalian institusional adalah pengendalian sosial yang dilakukan oleh
a. Guru
b. Lembaga sosial
c. Guru
d. Tokoh adat
4. Latar belakang diperlukannya pengendalian sosial, adalah
a. Adanya homogenitas warga masyarakat
b. Adanya heterogenitas warga masyarakat
c. Adanya rasa senasib sepenanggungan antarwarga masyarakat
d. Mudah masuknya pengaruh budaya asing kedalam budaya kita
5. Secara umum fungsi pengendalian sosial ialah ..
a. Agar nilai dan norma dapat dijalankan warga masyarakat
119
b. Agar tercipta suasana saling menghargai antar warga masyarakat
c. Agar terjadi hubungan yang harmonis antar warga masyarakat
d. Menjadikan warga masyarakat patuh
6. KPK menyatakan perang terhadap Korupsi dan mengingatkan agar tidak mencoba
melakukan tindak pidana korupsi. Contoh pengendalian sosial tersebut
berdasarkan caranya tergolong jenis
a. Proaktif
b. Preventif
c. Represif
d. Persuasif
e. Koersif
7. Contoh pengendalian yang bersifat persuasif adalah ...
a. Anak yang memeras temannya ditangkap dan dibina agar baik
b. Perampok yang dihakimi massa sampai mati
c. Pencopet yang tertangkap langsung diserahkan ke polisi
d. Pencuri ayam tertangkap dan dihajar warga
8. Pendidikan merupakan sarana pengendalian sosial yang efektif karena pada
dasarnya pendidikan juga merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan
cara tertentu, yaitu...
a. Secara formal
b. Secara informal
c. Secara sadar
d. Secara sempurna
9. Melalui pendidikan dapat diupayakan pengendalian sosial karena
a. Melalui pendidikan siswa menjadi pandai
b. Pendidikan mengajarkan siswa untuk mamu
c. Pendidikan mendidik siswa untuk mengetahui nilai-nilai yang dianggap
d. Pendidikan tidak memberikan manfaat apapun
10. Pengendalian sosial dapat ditempuh melalui proses
a. Peringatan- teguran – hukuman
b. Hukuman – peringatan –teguran
c. Teguran – perignatan – hukuman
d. Peringatan – hukuman – teguranan
120
Lampiran 10
Kunci jawaban siklus I
1. C
2. B
3. D
4. B
5. A
6. D
7. A
8. B
9. C
10. A
121
Lampiran 11
NGain Siklus I
Hasil Belajar Siklus I
No Nama Pretes Postes NGain Keterangan
1 Aang Ramadhan 4 6 0,3 Rendah
2 Achmad Fathoni 3 6 0,4 Sedang
3 Adelia Islamiyah Nisa 3 6 0,4 Sedang
4 Adinda 4 7 0,5 Sedang
5 Athaya Anindita Putri 3 7 0,5 Sedang
6 Audy Setya Prakoso P 4 8 0,6 Sedang
7 Bagus Awang Basuki 4 8 0,6 Sedang
8 Dwi Anis Fitris 3 6 0,4 Sedang
9 Eva Yulianti 3 7 0,5 Sedang
10 Fajar Septia 4 6 0,3 Rendah
11 Fajri Yanti 5 7 0,4 Sedang
12 Farhan Nizam Firdaus 4 8 0,6 Sedang
13 Fera Koeserawati 4 8 0,6 Sedang
14 Ika Oktavia 5 7 0,4 Sedang
15 Inas Inayah 5 7 0,4 Sedang
16 Indah Permata 3 6 0,4 Sedang
17 Irsyad Maulana 2 6 0,5 Sedang
18 Ita Rosita 3 7 0,5 Sedang
19 Khuluqil Hasanah 4 8 0,6 Sedang
20 M.Henry Syahrani 4 7 0,5 Sedang
21 M.Taufan Alfaridzi 5 9 0,8 Tinggi
22 Maya Rosmita 4 7 0,5 Sedang
23 Mega Chairunnisa 4 7 0,5 Sedang
24 Muhammad Muzakki 3 6 0,4 Sedang
25 Agiel 5 9 0,8 Tinggi
26 Narulis Ayu Nawastiti 3 8 0,7 Tinggi
27 Niken Meidyanti 3 8 0,7 Tinggi
28 Okta Bagus 4 6 0,3 Rendah
29 Prisma Winda Afina 4 8 0,6 Sedang
30 Rahadian Chandra 3 6 0,4 Sedang
31 Rahmad Suci 4 8 0,5 Sedang
32 Revi Lpriansyah 4 7 0,5 Sedang
33 Ripa Paoziyah 3 7 0,5 Sedang
34 Sela Sulitya P 3 8 0,7 Tinggi
35 Selvy Dian Lestari 3 9 0,8 Tinggi
36 Silmi Fuadna 4 7 0,5 Sedang
37 Syifa Fauziah 3 8 0,7 Tinggi
38 Tita Tamara 3 6 0,4 Sedang
39 Widya Sariningrum 2 6 0,5 Sedang
JUMLAH
RATA-RATA
148
3,79
286
7,3
20,2
0,51
122
Lampiran 12
Kisi-Kisi
Soal tes hasil belajar Siklus II
NO Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Materi
Pokok
Indikator Nomor
soal
Bentuk
soal
1.1
1.2
Memahami pranata dan
penyimpangan
sosial
Mendeskripsikan upaya
pengendalian
sosial
Pengendalian sosial
Mengidentifikasikan
bentuk-bentuk pengendalian sosia
l
Menjelaskan peran
pranata sosial dalam upaya pengendalian
sosial
1,2,3,4,5
6,7,8,9,10
Pilihan ganda
123
Lampiran 13
PRETES dan POSTES
SIKLUS II
Nama : ....................................................
Kelas : .....................................................
Berilah tanda silang (x) pada a,b,c dan d pada jawaban yang benar !
1. Bentuk pengendalian sosial yang memiliki sifat tegas dan nyata serta efektif
digunakan sebagai pengendali sosial adalah...
a. Agama
b. Teguran
c. Hukuman
d. Gosip
2. Saat gosip tidak mampu mengubah suatu keadaan yang menyimpang, maka
bentuk pengendalian berikutnya adalah
a. Kekerasan
b. Teguran
c. Hukuman
d. Melalui jalur agama
3. Intimidasi merupakan salah satu jenis pengendalian sosial dengan cara
a. Sapaan
b. Teguran keras
c. Peringatan
d. Kontak fisik
4. Lembaga sosial yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik
terhadap suatu kejadian atau peristiwa tertentu sehingga dapat berperan dalam
pengendalian sosial adalah
a. Kepolisian
b. Kehakiman
c. Tokoh masyarakat
d. Media masa
5. Seorang ibu melarang anaknya mengendarai kendaraan dengan mengebut di jalan,
supaya tidak terjadi kecelakaa. Larangan ibu terhadap anaknya tersebut termasuk
cakupan pengendalian sosial, yaitu,,,
124
a. Pengawasan individu terhadap individu lain
b. Pengawasan dari beberapa kelompok terhadap individu
c. Pengawasan kelompok terhadap individu
d. Pengawasan kelompok terhadap kelompok
6. Apabila masyarakat menggunjing atau membicarakan secara tertutup tentang
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang individu berarti masyarakat
telah melakukan pengendalian sosial yang berupa ...
a. Nasihat
b. Gosip
c. Intimidasi
d. Teguran
7. Aksi-aksi demonstrasi sering dilakukan oleh masyarakat kemungkinan akan
menimbulkan disintegrasi sosial. Namun demikian kegiatan tersebut juga
mempunyai dampak positif, diantaranya...
a. Sebagai alat kontrol sosial
b. Menjaga kestabilan negara
c. Sebagai wadah pelampiasan kekecewaan
d. Mengurangi adanya kesenjangan sosial
8. Pranata ekonomi sangatlah penting bagi masyarakat, karena ....
a. Dapat memperkuat penyesuaian diri dan hubungan sosial
b. Memberi pedoman bagi keluarga untuk mengatur pendapatannya
c. Memberi arahan kepada pengusaha cara mengeksploitasi sumber daya yang
ada
d. Dapat memberikan aturan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
9. Pada masa sekarang tindakan kkn yang merugikan rakyat sering dilakukan. Kasus
ini menunjukan lemahnya sistem pengendalian sosial negara pada lembaga
a. Keagamaan , kepolisian dan kehakiman
b. Pendidikan , kepolisian dan kehakiman
c. Kepolisian , kejaksanaan dan kehakiman
d. Pendidikan , kejaksaan dan kepolisian
10. Pengendalian sosial yang menekankan pembinaan kerohanian dapat tercapai
melalui
a. Pendidikan agama
b. Denda
c. Kurungan
d. Pengorbanan
125
Lampiran 14
Kunci jawaban siklus II
1. A
2. C
3. D
4. C
5. A
6. B
7. C
8. A
9. A
10. A
126
Lampiran 15
NGain Siklus II
Hasil Belajar Siklus II
NO Nama Pretes Postes N-gain keterangan
1 Aang Ramadhan 3 7 0,5 Sedang
2 Achmad Fathoni 3 8 0,7 Tinggi
3 Adelia Islamiyah Nisa 4 8 0,6 Sedang
4 Adinda 4 8 0,6 Sedang
5 Athaya Anindita Putri 3 9 0,85 Tinggi
6 Audy Setya Prakoso P 4 8 0,6 Sedang
7 Bagus Awang Basuki 5 9 0,8 Tinggi
8 Dwi Anis Fitris 3 8 0,7 Tinggi
9 Eva Yulianti 4 9 0,8 Tinggi
10 Fajar Septia 2 8 0,75 Tinggi
11 Fajri Yanti 5 10 1 Tinggi
12 Farhan Nizam Firdaus 4 8 0,6 Sedang
13 Fera Koeserawati 3 8 0,7 Tinggi
14 Ika Oktavia 4 8 0,6 Sedang
15 Inas Inayah 3 8 0,7 Tinggi
16 Indah Permata 5 8 0,6 Sedang
17 Irsyad Maulana 3 7 0,5 Sedang
18 Ita Rosita 4 8 0,6 Sedang
19 Khuluqil Hasanah 4 8 0,6 Sedang
20 M.Henry Syahrani 4 8 0,6 Sedang
21 M.Taufan Alfaridzi 5 10 1 Tinggi
22 Maya Rosmita 5 9 0,8 Tinggi
23 Mega Chairunnisa 5 9 0,8 Tinggi
24 Muhammad Muzakki 3 8 0,7 Tinggi
25 Agiel 5 10 1 Tinggi
26 Narulis Ayu Nawastiti 4 8 0,6 Sedang
27 Niken Meidyanti 5 9 0,8 Tinggi
28 Okta Bagus 2 8 0,75 Tinggi
29 Prisma Winda Afina 4 8 0,6 Sedang
30 Rahadian Chandra 5 8 0,6 Sedang
31 Rahmad Suci 5 8 0,6 Sedang
32 Revi Lpriansyah 4 8 0,6 Sedang
33 Ripa Paoziyah 4 8 0,6 Sedang
34 Sela Sulitya P 4 8 0,6 Sedang
35 Selvy Dian Lestari 5 8 0,6 Sedang
36 Silmi Fuadna 4 8 0,6 Sedang
37 Syifa Fauziah 5 9 0,8 Tinggi
38 Tita Tamara 4 8 0,6 Sedang
39 Widya Sariningrum 5 8 0,6 Sedang
JUMLAH
RATA-RATA
158
4,05
323
8,2
26,65
0,68
127
Lampiran 16
Lembar Observasi Kegiatan Guru
Aktivitas Guru
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
Kegiatan Pembelajaran IPS Terpadu
Dengan menggunakan media audio video
(siklus I)
Nama Sekolah : SMP Al-Mubarak Pondok Aren
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Kelas : VIII
Berilah tanda checklist(√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
√ √
128
2 Apersepsi √ √
3 Membangkitkan semangat
dan motivasi siswa
√ √
4 Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
√ √
6 Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses
pembelajaran
√ √
7 Teknik
menjelaskan/menyampaikan
materi
√ √
8 Guru memberikan conto-
contoh terkait dengan
pelajaran yang diajarkan
√ √
9 Pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan media audio
video
√ √
10 Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari
materi pada pegangannya
√ √
11 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya dan
mengungkapkan pendapat
√ √
12 Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa
√ √
13 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
√ √
129
materi yang disampaikan
14 Keterampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut
setelah pencapaian materi
√ √
15 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
√ √
130
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
Kegiatan Pembelajaran IPS Terpadu
Dengan menggunakan media audio video
(siklus II)
Nama Sekolah : SMP Al-Mubarak Pondok Aren
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Kelas : VIII
Berilah tanda checklist(√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
√ √
2 Apersepsi √ √
3 Membangkitkan semangat
dan motivasi siswa
√ √
4 Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai
√ √
131
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
√ √
6 Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses
pembelajaran
√ √
7 Teknik
menjelaskan/menyampaikan
materi
√ √
8 Guru memberikan conto-
contoh terkait dengan
pelajaran yang diajarkan
√ √
9 Pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan media audio
video
√ √
10 Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari
materi pada pegangannya
√ √
11 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya dan
mengungkapkan pendapat
√ √
12 Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa
√ √
13 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi yang disampaikan
√ √
14 Keterampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut
setelah pencapaian materi
√ √
15 Kemampuan memberikan √ √
132
evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
133
Lampiran 18
Lampiran Observasi Kegiatan Siswa
Aktifitas Siswa
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Kegiatan Pembelajaran IPS Terpadu
Dengan Menggunakan Media Audio Video
(Siklus I)
Nama Sekolah : SMP Al-Mubarak Pondok Aren
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Kelas : VIII
Observer : Drs. Rohayati
Berilah tanda checklist(√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Hasil Observasi Aktifitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Siklus I
NO Aspek yang diamati Keterangan Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1 Melaksanakan tes Awal (pre-
test)
√ √
2 Mendengarkan penjelasan √ √
134
materi yang disampaikan
oleh guru
3 Menyimak materi yang
sedang disampaikan melalui
media audio video.
√ √
4 Memberikan respon positif
terhadap materi audio video
yang ditampilkan.
√ √
5 Aktif bertanya dan
mengungkapkan pendapat
√ √
6 Melakukan Diskusi
Kelompok
√ √
7 Mepresentasikan Hasil
Diskusi
√ √
8 Aktif dan bertanggung jawab
dalam kerja kelompok
√ √
9 Membuat laporan akhir √ √
10 Melaksanakan tes akhir √ √
135
Lampiran 19
Aktifitas Siswa
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Kegiatan Pembelajaran IPS Terpadu
Dengan Menggunakan Media Audio Video
(Siklus II)
Nama Sekolah : SMP Al-Mubarak Pondok Aren
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Kelas : VIII
Observer : Drs. Rohayati
Berilah tanda checklist(√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Hasil Observasi Aktifitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Siklus II
NO Aspek yang diamati Keterangan Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1 Melaksanakan tes Awal (pre-
test)
√ √
2 Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan
oleh guru
√ √
136
3 Menyimak materi yang
sedang disampaikan melalui
media audio video.
√ √
4 Memberikan respon positif
terhadap materi audio video
yang ditampilkan.
√ √
5 Aktif bertanya dan
mengungkapkan pendapat
√ √
6 Melakukan Diskusi
Kelompok
√ √
7 Mepresentasikan Hasil
Diskusi
√ √
8 Aktif dan bertanggung jawab
dalam kerja kelompok
√ √
9 Membuat laporan akhir √ √
10 Melaksanakan tes akhir √ √
137
Lampiran 20
Lembar Wawancara Dengan siswa kelas VIII
Hasil Wawancara Responden Siswa kelas VIII
SMP Al-Mubarak Pondok Aren Setelah Pelaksanaan PTK
Dengan Menggunakan Media Audio Video
NO Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS
dengan menggunakan media audio video?
sangat suka, karena menurut saya
penggunaan media audio video ini
sangat menarik
2 Pembelajaran dengan media apa yang kamu
sukai, dengan media audio video atau media
dengan menggunakan buku saja?
tentunya dengan media audio video,
karena kalau dengan media buku
saja saya kurang mengerti materinya
3 Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari
pembelajaran dengan menggunakan media
audio video ini?
saya sangat suka pada bagian
menampilkan video-video yang
sesuai materinya, karena dengan
begitu saya dapat paham apa
maksud dari materi yang sedang
dipelajari
4 Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah
belajar IPS dengan menggunakan media audio
video?
saya lebih merasa nyaman dalam
pembelajaran dan saya juga lebih
merasa mudah memahami materi
yang sedang kita pelajari
5 Menurut kamu apa kelebihan dan kekurangan
dari penggunaan media audio video ini?
kekurangannya tidak ada,
kelebihannya lebih bisa membantu
siswa untuk memahami
pembelajaran yang dipelajari
6 Apakah kamu memiliki saran terhadap
pembelajaran IPS dengan menggunakan
ya, sarannya video-video yang
tampilkan usahakan lebih menarik
138
media audio video ini agar lebih baik?
Bagaimana saran kamu?
lagi, dan juga sesuai materi yang
dipelajari agar memudahkan kita
juga dalam mengingat materi
pembelajaran.
139
Lampiran 21
Lembar Wawancara dengan Guru mata pelajaran IPS
Hasil Wawancara Responden Guru IPS Terpadu
SMP Al-Mubarak Pondok Aren
Setelah Pelaksanaan PTK dengan Menggunakan Media Audio Video