Page 1
129
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi
Perpajakan, Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, dan Keadilan
Perpajakan, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Butet Wulan Trifina1), dan Elvira Wijayanti2)
1,2)Universitas Balikpapan
1)[email protected]
Abstract
The purpose of this study was to determine whether the tax knowledge, firmness tax
penalties, quality of service tax officials and tax fairness has a significant influence on tax
compliance SMEs. The sample in this study was 50 SMEs in the Village Margasari
Balikpapan City. Methods of data collection using questionnaire. Method sampling used
is simple random sampling and analysis model data used is multiple linear regression
analysis. The results showed that partial tax knowledge, quality of service tax officials, and
the fairness of tax effect on tax compliance SMEs, while firmness tax penalty has no effect
on tax compliance SMEs. Simultaneously variable tax knowledge, firmness tax penalties,
the tax officer service quality and fairness of tax effect on tax compliance SMEs.
Keywords : Knowledge Taxation, Assertiveness Sanctions Taxation, Tax Service
Quality Officer, Justice Taxation, Taxpayer Compliance SMEs
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,dan keadilan perpajakan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sampel dalam
penelitian ini adalah 50 UMKM di Kelurahan Margasari Kota Balikpapan. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner.Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling dan model analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan
perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak, dan keadilan perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, sedangkan ketegasan sanksi perpajakan tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Secara simultan variabel
pengetahuan perpajakan, ketegasan sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,
dan keadilan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.
Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Kualitas
Pelayanan Petugas Pajak, Keadilan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM
Pendahuluan
Pajak merupakan pengetahuan yang
harus dimiliki oleh setiap wajib pajak.
Penguasaan terhadap pengetahuan per-
pajakan bagi wajib pajak akan me-
ningkatkan kepatuhan kewajiban perpa-
jakan agar dapat melakukan tindakan
pajak seperti menghitung, memperhi-
tungkan, membayar, dan melaporkan
jumlah pajak yang disetorkan.
Suatu kebijakan berupa pengenaan
sanksi dapat dipergunakan untuk 2 (dua)
maksud, yang pertama adalah untuk
mendidik dan yang kedua adalah meng-
hukum. Dengan mendidik dimaksudkan
agar mereka yang dikenakan sanksi akan
menjadi lebih baik dan lebih mengetahui
hak dan kewajibannya sehingga tidak la-
Page 2
130 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
gi melakukan hal yang sama. Meng-
hukum yang dimaksud adalah pengena-
an sanksi, sehingga pihak yang terhukum
akan menjadi jera (Mulyodiwarno, 2007
: 22).
Keadilan perpajakan dalam pemu-
ngutan pajak dengan mengenakan pa-
jak secara merata terhadap wajib pajak
dan setiap sumbangan wajib pajak un-
tuk pemerintah sebanding dengan kepen-
tingan dan manfaat yang diminta. Keadi-
lan perpajakan Dilakukan pemerintah
dalam tujuan pengelolaan uang pajak
dapat mempengaruhi kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak.
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) di Indonesia
dari tahun ke tahun mengalami pening-
katan yang sangat pesat. Hal ini ter-
bukti dengan meningkatnya jumlah
UMKM di Indonesia dari tahun 2012-
2013 yaitu mencapai 1.361.227 unit
dan memiliki kontribusi mencapai
99,9% terhadap struktur usaha di Indo-
nesia (Dikutip dari depkop.go.id). Pe-
ningkatan jumlah UMKM dari tahun ke
tahun juga dialami di Kota Balikpapan.
Jumlah UMKM di Kota Balikpapan
hingga tahun 2015 sudah terdaftar se-
banyak 18.255 unit (Sumber: Dinas Per-
dagangan dan Koperasi Kota Balikpa-
pan). Namun, peningkatan jumlah
UMKM tersebut tidak diimbangi de-
ngan peningkatan kepatuhan dan kontri-
busi para pemilik UMKM dalam meme-
nuhi kewajiban perpajakan-nya. Bagi pe-
laku UMKM, pajak masih dilihat seba-
gai beban, yang sebisa mungkin harus
dihindari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh Pengetahuan Per-
pajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan,
Kualitas Pelayanan Petugas Pajak dan
Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatu-
han Wajib Pajak UMKM Di Kota Balik-
papan.
Kajian Literatur
Pengetahuan Perpajakan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indo-
nesia tahun 2015, pengetahuan berarti
segala sesuatu yang diketahui, kepandai-
an, atau segala sesuatu yang diketahui
berkenaan dengan hal (mata pelajaran)
(http://kbbi.web.id/tahu). Terkait dengan
perpajakan, pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui mengenai keten-
tuan umum perpajakan. Pengetahuan ter-
sebut berupa pengetahuan mengenai per-
aturan perpajakan, pengetahuan menge-
nai tata cara menghitung maupun mela-
porkan kewajiban perpajakan, serta pe-
ngetahuan tentang fungsi dan peranan
pajak.
Ketegasan Sanksi Perpajakan
Ketegasan sanksi perpajakan meru-
pakan ketegasan atas jaminan bahwa ke-
tentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (norma perpajakan) akan di-
turuti atau dipatuhi, atau bisa dengan ka-
ta lain sanksi perpajakan yang tegas me-
rupakan alat pencegah (preventif) agar
wajib pajak tidak melanggar norma per-
pajakan (Mardiasmo, 2011:59).
Kualitas Pelayanan Petugas Pajak
Kualitas adalah tingkat baik buruk-
nya atau taraf atau derajat sesuatu (Wiki-
pedia Bahasa Indonesia, 2013). Masdar,
dkk (2009:36), menyatakan pelayanan
adalah suatu aktivitas atau serangkaian
aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi antara konsumen
dengan karyawan atau hal-hal lain yang
disediakan oleh perusahaan pemberi pe-
layanan yang dimaksudkan untuk meme-
cahkan permasalahan konsumen.
Pelayanan pada sektor perpajakan
dapat diartikan sebagai pelayanan yang
diberikan kepada wajib pajak oleh Di-
rektorat Jenderal Pajak untuk membantu
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Pelayanan pajak terma-
Page 3
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…131
suk dalam pelayanan publik karena se-
tiap kegiatan dilakukan oleh instansi pe-
merintah yang bertujuan untuk meme-
nuhi kebutuhan masyarakat dan tidak
untuk mengambil keuntungan atau la-
ba (Masdar, dkk, 2009:42).
Keadilan Perpajakan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indo-
nesia tahun 2015, adil adalah (1) sama
berat, tidak berat sebelah, tidak me-
mihak; (2) berpihak kepada yang be-
nar, berpegang pada kebenaran; dan (3)
sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Se-
dangkan keadilan adalah sifat (perbua-
tan, perlakuan, dan sebagainya) yang
adil (http://kbbi.web.id/adil). Jadi dapat
disimpulkan bahwa keadilan pajak ada-
lah sifat (perbuatan, perlakuan, dan seba-
gainya) yang tidak sewenang-wenang
atas sistem perundang-undangan perpa-
jakan yang berlaku.
Mardiasmo (2011:2), mengutara-
kan bahwa sesuai dengan tujuan hu-
kum yakni mencapai keadilan, undang-
undang dan pelaksanaan pemungutan ha-
rus adil. Adil dalam perundang-unda-
ngan diantaranya mengenakan pajak se-
cara umum dan merata, serta disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing. Se-
dangkan adil dalam pelaksanaannya yai-
tu dengan memberikan hak kepada wajib
pajak untuk mengajukan keberatan, pe-
nundaan dalam pembayaran dan menga-
jukan banding kepada Majelis Pertimba-
ngan Pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan berasal dari kata dasar
patuh, yang menurut Kamus Besar Ba-
hasa Indonesia tahun 2015, patuh berarti
suka menurut perintah, taat pada perin-
tah atau aturan, berdisiplin (http://kbbi.
web.id/patuh). Sedangkan kepatuhan
berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk,
atau patuh pada ajaran atau aturan. Wa-
jib pajak adalah orang pribadi atau ba-
dan, meliputi pembayaran pajak, pemo-
tong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpa-
jakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Menurut Undang-undang No. 20
tahun 2008 tentang UMKM, terdapat
beberapa definisi yang dapat mengklasi-
fikasikan suatu entitas ke dalam 3 jenis
yaitu :
1. Usaha Mikro adalah usaha produk-
tif milik orang perorangan atau ba-
dan usaha perorangan yang memenu-
hi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam undang-undang.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perora-
ngan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau ca-
bang perusahaan yang dimiliki, di-
kuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung da-
ri usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana diatur dalam undang-
undang.
3. Usaha Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang di-
miliki, dikuasai, atau menjadi ba-
gian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang-
undang.
Metode Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan dua variabel yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Vari-
Page 4
132 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
able)
a. Pengetahuan Perpajakan (X1) :
Perpajakan adalah pengetahuan
mengenai peraturan perpajakan, pe-
ngetahuan mengenai tata cara meng-
hitung maupun melaporkan kewajiban
perpajakan, serta pengetahuan tentang
fungsi dan peranan pajak.
b. Ketegasan Sanksi Perpajakan (X2):
Ketegasan sanksi perpajakan me-
rupakan ketegasan atas jaminan bahwa
ketentuan peraturan perpajakan akan
dituruti atau dipatuhi, dengan kata lain
sanksi perpajakan yang tegas merupa-
kan alat pencegah agar wajib pajak ti-
dak melanggar norma perpajakan.
c. Kualitas Pelayanan Petugas Pajak
(X3) :
Kualitas pelayanan dapat diketa-
hui dengan cara membandingkan per-
sepsi para konsumen atas layanan
yang akan konsumen terima dengan
layanan yang sesungguhnya konsumen
harapkan.
d. Keadilan Perpajakan (X4) :
Keadilan perpajakan adalah sifat
(perbuatan atau perlakuan) yang tidak
sewenang-wenang atas sistem perpaja-
kan yang berlaku. Adil dalam pelaksa-
naannya yaitu harus adil dalam mem-
berikan hak kepada wajib pajak.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
a. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y)
Kepatuhan wajib pajak UMKM
merupakan adanya kesediaan wajib
pajak orang pribadi yang memiliki
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) untuk melaksanakan hak
perpajakan dan memenuhi semua ke-
wajiban perpajakannya secara disi-
plin sesuai dengan peraturan perun-
dang-undangan perpajakan serta tata
cara perpajakan yang berlaku tanpa
perlu diadakan pemeriksaan, peringa-
tan maupun ancaman dan penerapan
sanksi baik sanksi hukuman maupun
sanksi administrasi.
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini ada-
lah wajib pajak orang pribadi yang me-
miliki usaha UMKM di kelurahan
Margasari Kota Balikpapan. Jumlah po-
pulasi sekitar 100 wajib pajak.
2. Sampel
Sampel diambil dengan mengguna-
kan rumus slovin, maka penelitian ini
mengambil minimal sampel dari popu-
lasi yaitu 50 wajib pajak orang pribadi
yang memiliki usaha UMKM di kelura-
han Margasari Kota Balikpapan. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Sim-
ple Random Sampling.
Metode Analisis Data
Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier ber-
ganda digunakan untuk mengukur pe-
ngaruh hubungan variabel independen
dengan variabel dependen. Analisis li-
nier berganda dalam penelitian ini digu-
nakan untuk mengetahui pengaruh pe-
ngetahuan perpajakan, ketegasan sanksi
perpajakan, kualitas pelayanan petugas
pajak, dan keadilan perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM. Rumus
dalam analisis regresi linier berganda
adalah (Ghozali, 2011:96) :
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +
b4X4 + e
Keterangan :
Y = Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Pengetahuan Perpajakan
X2 = Ketegasan Sanksi Perpajakan
X3 = Kualitas Pelayanan Petugas Pajak
X4 = Keadilan Perpajakan
e = Error
Page 5
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…133
Hasil dan Pembahasan
Analisis indeks jawaban per variabel
ini bertujuan mengetahui gambaran des-
kriptif mengenai responden dan variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
Jumlah pertanyaan dalam penelitian
sesuai dengan jumlah pertanyaan pada
setiap variabel, untuk jumlah pertanyaan
5 (lima) dan 1 (satu) pada setiap variabel
maka teknik skoring yang digunakan
adalah dengan skor maksimal 5 dan
minimal 1. Hasil penelitian di dapat dari
kuesioner yang disebarkan pada pengu-
saha UMKM di Kelurahan Margasari
Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balik-
papan dengan judul pengaruh pengeta-
huan perpajakan, ketegasan sanksi perpa-
jakan, kualitas pelayanan petugas pajak,
dan keadilan perpajakan terhadap kepa-
tuhan wajib pajak UMKM.
Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan re-
gresi linier berganda, hasil analisis me-
ngenai koefisien model regresi dengan
menggunakan program SPSS adalah
sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka
persamaan regresi linier berganda yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
Y = 3,909 + 0,539 X1 – 0,127X2 +
0,198X3 + 0,188X4 + e
Pada persamaan regresi linier ber-
ganda di atas menunjukkan bahwa nilai
konstanta kepatuhan wajib pajak
UMKM adalah sebesar 3,909, yang arti-
nya semua variabel bebas yang terdiri
dari pengetahuan perpajakan (X1), kete-
gasan sanksi perpajakan (X2), kualitas
pelayanan petugas pajak (X3), dan ke-
adilan perpajakan (X4) adalah konstan
atau tetap, maka besarnya pengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
adalah sebesar 3,909 Nilai koefisien re-
gresi pengetahuan perpajakan (X1) sebe-
sar 0,539, artinya apabila pengetahuan
perpajakan mengalami peningkatan se-
besar satu satuan (semakin baik), maka
akan meningkatkan keptuhan wajib pa-
jak UMKM sebesar 0,539, dengan asum-
si ketegasan sanksi perpajakan, kualitas
pelayanan petugas pajak, dan keadilan
perpajakan dalam keadaan konstan atau
tetap.Nilai koefisien regresi ketegasan
sanksi perpajakan (X2) sebesar -0,127,
artinya apabila ketegasan sanksi perpa-
jakan mengalami peningkatan sebesar
satu satuan (semakin tinggi), maka akan
menurunkan kepatuhan wajib pajak
UMKM sebesar 0,127, dengan asumsi
pengetahuan perpajakan, kualitas pelaya-
nan petugas pajak, dan keadilan perpaja-
kan dalam keadaan konstan atau tetap.
Nilai koefisien regresi kualitas pela-
yanan petugas pajak (X3) sebesar 0,198,
artinya apabila kualitas pelayanan petu-
gas pajak mengalami peningkatan sebe-
sar satu satuan (semakin baik), maka
akan meningkatkan kepatuhan wajib pa-
jak UMKM sebesar 0,198, dengan asum-
si pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, dan keadilan perpaja-
Page 6
134 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
kan dalam keadaan konstan atau tetap.
Nilai koefisien regresi keadilan perpa-
jakan (X4) sebesar 0,188, artinya apa-
bila keadilan perpajakan mengalami pe-
ningkatan sebesar satu satuan (semakin
baik), maka akan meningkatkan kepatu-
han wajib pajak UMKM sebesar 0,188,
dengan asumsi pengetahuan perpajakan,
ketegasan sanksi perpajakan, dan kua-
litas pelayanan petugas pajak dalam
keadaan konstan atau tetap.
Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan bantuan program SPSS 20,0
dapat diketahui bahwa nilai R Square
yang diperoleh sebesar 0,461 atau
46,1% sedangkan nilai Adjusted R
Square yang diperoleh adalah sebesar
0,413 atau 41,3%. Karena dalam
penelitian ini digunakan empat variabel
bebas maka koefisien determinasi yang
digunakan adalah angka dari nilai R
Square sebesar 46,1%. Angka tersebut
memberikan bukti bahwa kepatuhan
wajib pajak UMKM dipengaruhi oleh
pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan
petugas pajak, dan keadilan perpajakan
sebesar 46,1% sedangkan sisanya sebe-
sar 53,9% dipengaruhi oleh variabel lain
di luar penelitian ini.
Pengujian Hipotesis Regresi Linier
Berganda
1. Uji F
Hasil perhitungan statistik me-
nunjukkan nilai F hitung = 9.610
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal
ini berarti bahwa secara bersama- sa-
ma pengetahuan perpajakan, ketega-
san sanksi perpajakan, kualitas pela-
yanan petugas pajak, dan keadilan
perpajakan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM.
2. Uji T
Variabel Pengetahuan Perpaja-
kan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM. Dari tabel terlihat bah-
wa nilai koefisien regresi pengeta-
huan perpajakan memiliki tingkat
signifikansi 0,000 nilai ini lebih
kecil dari 0,05 atau nilai signifikan
Sig < α. Selain itu diperoleh nilai t
hitung 3.846 lebih besar dari t tabel
2.014. Hal ini berarti hipotesis pene-
litian yang menyatakan pengetahuan
perpa-jakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM diterima.
Variabel Ketegasan Sanksi Per-
pajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM. Dari tabel terlihat
bahwa nilai koefisien regresi ketega-
san sanksi perpajakan memiliki nilai
tingkat signifikansi 0,328 nilai ini le-
bih besar dari 0,05 atau nilai signifi-
kan Sig > α. Selain itu diperoleh nilai
t hitung -0,989 lebih kecil dari t tabel
2.014. Hal ini berarti hipotesis peneli-
tian yang menyatakan ketegasan
sanksi perpajakan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM ditolak.
Variabel Kualitas Pelayanan Pe-
tugas Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM. Dari tabel ter-
lihat bahwa nilai koefisien regresi
kualitas pelayanan petugas pajak
memiliki nilai tingkat signifikansi
0,020 nilai ini lebih kecil dari 0,05
atau nilai signifikan Sig < α. Selain
itu diperoleh nilai t hitung 2.422 lebih
besar dari t tabel 2.014. Hal ini berarti
hipotesis penelitian yang menyatakan
kualitas pelayanan petugas pajak
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak
UMKM diterima.
Variabel Keadilan Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM Dari tabel terlihat bahwa ni-
lai koefisien regresi keadilan perpaja-
kan memiliki nilai tingkat signifi-
kansi 0,035 nilai ini lebih kecil dari
Page 7
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…135
0,05 atau nilai signifikan Sig < α.
Selain itu diperoleh nilai t hitung
2.178 > dari t tabel 2.014. Hal ini
berarti hipotesis penelitian yang me-
nyatakan keadilan perpajakan memili-
ki pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM dite-
rima.
Berdasarkan analisis secara si-
multan atau keseluruhan menunjuk-
kan bahwa pengetahuan perpajakan
(X1), ketegasan sanksi perpajakan
(X2), kualitas pelayanan petugas pa-
jak (X3), dan keadilan perpajakan
(X4) bersama-sama berpe-ngaruh se-
cara signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM (Y). Hasil pene-
litian ini sama dengan penelitian Sus-
miatun (2014), dan Surliani (2011).
Berdasarkan hasil uji parsial
yang telah dilakukan antara penge-
tahuan perpajakan (X1) terhadap ke-
patuhan wajib pajak UMKM (Y)
membuktikan bahwa pengetahuan
perpajakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM. Hal ini dikarenakan
pengetahuan perpajakan dan pengeta-
huan tentang peraturan perpajakan
yang dimiliki oleh wajib pajak
UMKM dapat menumbuhkan kesa-
daran dalam diri wajib pajak UMKM
untuk memenuhi kewajiban perpaja-
kannya sesuai dengan self assess-
ment system, yaitu mendaftarkan di-
ri ketika membuka usaha untuk
memperoleh NPWP, menghitung sen-
diri besarnya pajak terutang, mem-
bayar pajak sesuai dengan jumlah
yang harus dibayarkan dan melapor-
kan SPT tepat waktu. Hasil penelitian
ini sama dengan penelitian yang di-
lakukan oleh Susmiatun (2014), Roh-
mawati (2013), dan Sara (2013) yang
menyatakan pengetahuan perpajakan
merupakan faktor dominan terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM.
Berdasarkan uji parsial yang te-
lah dilakukan antara ketegasan sanksi
perpajakan (X2) terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM (Y) menunjuk-
kan bahwa ketegasan sanksi perpaja-
kan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM. Hal ini disebabkan
karena banyak wajib pajak UMKM
yang tidak dikenakan sanksi, selain
itu banyak wajib pajak UMKM yang
belum mengetahui sanksi pajak yang
akan diterima apabila wajib pajak
melakukan pelanggaran. Hasil peneli-
tian ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susmiatun (2014)
yang menyatakan bahwa ketegasan
sanksi perpajakan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak
UMKM. Hasil penelitian ini berbeda
dengan Surliani (2011) yang me-
nyatakan ketegasan sanksi perpaja-
kan berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak.
Berdasarkan uji parsial yang te-
lah dilakukan antara kualitas pelaya-
nan petugas pajak (X3) terhadap ke-
patuhan wajib pajak UMKM (Y) me-
nunjukkan bahwa kualitas pelayanan
petugas pajak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM. Hal ini dikare-
nakan baik buruknya kualitas pelaya-
nan yang diberikan oleh petugas
pajak kepada wajib pajak dalam hal
pengadaan fasilitas yang menunjang
kenyamanan para wajib pajak, pe-
nampilan gedung yang lebih mo-
dern dan rapi serta pelayanan yang
lebih cepat dan baik dari petugas pa-
jak dapat meningkatkan kepuasan wa-
jib pajak sehingga berdampak terha-
dap kepatuhan wajib pajak. Hasil
penelitian ini sejalan dengan peneli-
tian yang dilakukan oleh Fuadi
(2013), dan Surliani (2011) yang
menyatakan kualitas pelayanan petu-
gas pajak berpengaruh signifikan ter-
Page 8
136 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
hadap kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan uji parsial yang te-
lah dilakukan antara keadilan perpaja-
kan (X4) terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM (Y) menunjukkan bah-
wa keadilan perpajakan memiliki pe-
ngaruh yang signifikan terhadap ke-
patuhan wajib pajak UMKM. Hal ini
dikarenakan semakin tinggi tingkat
keadilan yang dirasakan oleh wajib
pajak terhadap pajak maka akan me-
ningkatkan kesukarelaan wajib pajak
UMKM untuk membayar pajak. Hasil
penelitian ini sejalan dengan peneli-
tian yang dilakukan oleh Asbar
(2014) yang menyatakan keadilan
perpajakan berpengaruh terhadap ke-
patuhan wajib pajak. Hasil penelitian
ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susmiatun (2014)
yang menyatakan keadilan perpajakan
tidak berpengaruh terhadap kepatu-
han wajib pajak.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil uji penelitian
mengenai pengaruh pengetahuan perpa-
jakan, ketegasan sanksi perpajakan, kua-
litas pelayanan petugas pajak, dan kea-
dilan perpajakan terhadap kepatuhan wa-
jib pajak UMKM di Kota Balikpapan
Studi Kasus Pada Kelurahan Margasari
Kota Balikpapan, dapat diambil kesim-
pulan bahwa :
1. Secara parsial variabel pengetahuan
perpajakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM di Kota Balikpapan.
2. Secara parsial variabel ketegasan
sanksi perpajakan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM di
Kota Balikpapan.
3. Secara parsial variabel kualitas
pelayanan petugas pajak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM di
Kota Balikpapan.
4. Secara parsial variabel keadilan
perpajakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM di Kota Balikpapan.
5. Secara simultan variabel indepen-
dent yaitu pengaruh pengetahuan
perpajakan, ketegasan sanksi perpa-
jakan, kualitas pelayanan petugas pa-
jak, dan keadilan perpajakan memili-
ki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependent kepatuhan wajib
pajak UMKM di Kota Balikpapan.
Saran
Berdasarkan pada analisis dan
kesimpulan yang berkaitan dengan
penelitian ini, maka saran-saran yang
diberikan oleh penulis adalah :
1. Bagi Direktorat Jendral Pajak,
diharapkan penelitian ini dapat
memberikan pandangan kepada pihak
terkait. Hendaknya pihak-pihak ter-
kait tersebut dapat memper-
timbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi wajib pajak dalam
pelaporan kewajiban perpajakannya
terutama mengenai faktor penge-
tahuan wajib pajak mengenai
perpajakan dan peraturan perpajakan.
2. Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM), diha-
rapkan agar dapat memahami tentang
pengetahuan perpajakan dan sanksi
perpajakan sehingga dapat mematuhi
peraturan perpajakan yang telah di
tetapkan oleh pemerintah.
Daftar Rujukan
Asbar, Akromi Khairina, Fitros, Ruhul,
dan Rusli. 2014. Pengaruh Tingkat
Kepuasan Pelayanan, Pemahaman
Perpajakan, Keadilan Perpajakan,
Sanksi Perpajakan, dan Kesadaran
Perpajakan Terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi Pada KPP Pratama
Page 9
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…137
Senapelan Pekanbaru. Jurnal
Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Riau. JOM FEKOM
Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Tahun
2014, Hal 1-15.
Fuadi, Arabella Oentari dan Mangoting,
Yenni. 2013. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi
Perpajakan dan Biaya Kepatuhan
pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM. Jurnal Akuntansi
Pajak Universitas Kristen Petra.
Tax & Accounting Review Vol.1
No.1Tahun 2013, Hal 1-10.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19. Edisi 5. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015.
Adil, Kepatuhan, Pengetahuan.
http://kbbi.web.id/. Diakses pada
tanggal 23 November 2015. Pukul
21.27 WITA.
Kementerian Koperasi dan UKM
Republik Indonesia, 2015. Data dan
Informasi.
http://www.depkop.go.id/index.php
?option=com_phocadownload&vie
w=s ections&Itemid=93. Diakses
pada tanggal 21 Oktober 2015.
Pukul 19.58 WITA.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi.
Masdar, Sjahrazad, Asmorowati, Sulikah,
dan Irianto, Jusuf. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Berbasis Kompetensi untuk
Pelayanan Publik. Surabaya:
Airlangga University Press.
Mulyodiwarno, Nuryadi. 2007.
“Catatan Tentang Kebijakan
Sanksi Perpajakan Sejak Undang-
Undang KUP 1983 Hingga
Undang- Undang KUP 2007”.
Jakarta: Inside Tax.
Rohmawati, Lusia, Prasetyono, dan
Rimawati, Yuni. 2013. Pengaruh
Sosialisasi dan Pengetahuan
Perpajakan Terhadap Tingkat
Kesadaran dan Kepatuhan Wajib
Pajak (Studi pada Wajib Pajak
Orang Pribadi yang Melakukan
Kegiatan Usaha dan Pekerjaan
Bebas pada KPP Pratama Gresik
Utara). Prosiding Simposium
Nasional Perpajakan 4. Hal 1-16.
Sara, Lusiana Jayati, dan Rahmat, Ery.
2013. Pengaruh Pengetahuan Pajak
dan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Survey
Wajib Pajak Orang Pribadi Pada
KPP Pratama Bandung Karees).
Jurnal Riset Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia. Vol 5 No. 2 Oktober
2013. ISSN: 2086-0447.
Supramono, dan Damayanti, Theresia
Woro. 2010. Perpajakan Indonesia:
Mekanisme dan Perhitungan. Edisi
1.Yogyakarta: Andi.
Susmiatun, dan Kusmuriyanto. 2014.
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan,
Ketegasan Sanksi Perpajakan, dan
Keadilan Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di
Kota Semarang. Accounting
Analysis Journal ISSN: 2252-6765 Tahun
2014, hal 1-9.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009,
tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008,
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Page 10
138 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013.
Kualitas. www. id.wikipedia.org.
Diakses pada tanggal 20 November
2015. Pukul 17.56 WITA.