Top Banner
I. Latar Belakang a) Batasan Masalah Percobaan serta pengambilan data yang dilakukan hanya untuk melihat pengaruh pengadukan terhadap kenaikan suhu minyak goreng dengan mengabaikan semua perpindahan panas yang terjadi selain pada alat pemanas terhadap minyak goreng. b) Rumusan Masalah Pengaruh pengadukan minyak goreng terhadap kenaikan suhu. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu tertentu dengan/tanpa pengadukan. c) Manfaat Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar fosil sehingga dapat menghemat penggunaannya dalam memasak. Page 2
12

PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

Nov 28, 2015

Download

Documents

Nuzul Akbar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

I. Latar Belakang

a) Batasan Masalah

Percobaan serta pengambilan data yang dilakukan hanya untuk melihat

pengaruh pengadukan terhadap kenaikan suhu minyak goreng dengan

mengabaikan semua perpindahan panas yang terjadi selain pada alat pemanas

terhadap minyak goreng.

b) Rumusan Masalah

Pengaruh pengadukan minyak goreng terhadap kenaikan suhu.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu tertentu dengan/tanpa

pengadukan.

c) Manfaat

Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar fosil sehingga dapat

menghemat penggunaannya dalam memasak.

Page 2

Page 2: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

II. Landasan Teori

a) Pengertian Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor adalah bentuk kalor yang dapat berpindah dari benda

yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu  rendah. Sedangkan kalor ini

merupakan suatu bentuk energi atau dapat juga didefinisikan sebagai jumlah

panas yang ada dalam suatu benda.

b) Cara Perpindahan Kalor

Kalor dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui 3

cara, yaitu Konduksi, Konveksi dan Radiasi.

1) Konduksi ( Hantaran ).

Konduksi adalah Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan

bagian-bagian zat perantara.

Konduksi dapat terjadi pada zat padat.

Berdasarkan daya hantarannya, ada dua zat yaitu :

- Konduktor , yaitu zat yang mudah menghatarkan kalor.

Contoh : Alumunium.

- Isolator , yaitu zat yang sulit menghantarkan kalor.

Contoh : Kayu’

2) Konveksi ( Aliran )

Konveksi adalah Perpindahan kalor yang disertai perpindahan

bagian-bagian zat perantara, karena adanya perbedaan massa jenis.

Konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.

Perpindahan kalor secara konveksi dibagi menjadi 2, yaitu :

- Konveksi Alami.

Yaitu proses Perpindahan kalor melalui zat yang disertai

dengan perpindahan partikel – partikel zat tersebut akibat

perbedaan massa jenis.

Contoh : Pemanasan Air.

- Konveksi Paksa.

Yaitu proses Perpindahan kalor melalui suatu zat yang

disertai dengan perpindahan partikel – partikel zat tersebut

Page 3

Page 3: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

akibat suatu paksaan terhadap partikel bersuhu tinggi

tersebut.

Contoh : Pendinginan Mesin Mobil

3) Radiasi ( Pancaran )

Radiasi adalah Perpindahan kalor dalam bentuk pancaran

gelombang elektromagnetik.

Gelombang Elektromagnetik merupakan gelombang yang dapat

merambat tanpa memerlukan zat perantara ( Medium .

Benda yang berwarna gelap dan kasar merupakan penyerap dan

pemancar kalor yang baik, sedangkan benda yang berwarna terang

dan mengkilap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang

buruk.

Page 4

Page 4: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

III. Pembahasan

a) Prosedur Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian berupa :

Termometer

Minyak goreng

Motor DC 12V

2 buah Baterai 1,5V

Kompor

Wajan

Stopwatch

Prosedur dan rancangan penelitian ini dilakukan sama, yaitu dengan

mencatat waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu minyak goreng dari

26,8°C sampai 60°C. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali, langkah

awalnya yaitu peralatan yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu.

Wajan diisi dengan minyak goreng dengan volume sama tiap percobaannya

yaitu 250 ml, selanjutnya dilakukan percobaan yang pertama yaitu menghitung

lamanya waktu terhadap kenaikan suhu minyak goreng yang dipanaskan

dengan kompor tanpa melakukan pengadukan. Pada percobaan kedua dan

ketiga, dilakukan pencatatan waktu terhadap kenaikan suhu minyak goreng

dengan melakukan pengadukan menggunakan motor DC yang pada ujung

motornya ditambahkan bilah-bilah pengaduk, motor digerakkan dengan

memberikan catuan 1,5V dan 2,6V.

b) Pengolahan data

Percobaan 1

Jenis

Fluida

Kondisi Perubahan Suhu

(°C)

Waktu yang diperlukan

Minyak

goreng

Tanpa pengadukan 26,8 – 30 46,15 detik

30 - 40 01 menit 15,78 detik

40 - 50 01 menit 46,18 detik

50 - 60 02 menit 21,09 detik

Page 5

Page 5: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

Percobaan 2 dan 3

Jenis

Fluida

Kondisi Perubahan Suhu

(°C)

Waktu yang

diperlukan

Minyak

goreng

Dengan

pengadukan

menggunakan

motor DC

12V

Catuan

1,5V

26,8 – 30 25,43 detik

30 - 40 58,15 detik

40 - 50 01 menit 25,59

detik

50 - 60 01 menit 48,94

detik

Catuan

2,6V

26,8 – 30 23,51 detik

30 - 40 49,10 detik

40 - 50 01 menit 15,32

detik

50 - 60 01 menit 41,07

detik

c) Grafik t – T

Waktu (t) dalam sekon

Suhu (T) dalam celcius

26.8 30 40 50 600

20

40

60

80

100

120

140

160

Tanpa pengadukanPengadukan dengan motor 12V catuan 1,5VPengadukan dengan motor 12V catuan 2,6V

Page 6

T (°C)

t (s)

Page 6: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

Dari data yang diperoleh bisa dicari :

Data dari tabel A dengan pendekatan terhadap gliserin

Sifat-sifat Minyakv (m2/s) 0.00022

Pr 2.45k (W/mC) 0.286ρ (kg/m3) 1252.01

No Percobaan Re Nu hx h q

1 pengadukan dengan motor DC 12V

catuan 1.5V 188.4955592 6.126514 8.760915 17.52183 18.16533

2catuan

2.6V 376.9911184 8.6642 12.38981 24.77961 25.68966

rumus yang digunakan :

Rex =uLv

Nux = 0,332 Re1/2 Pr1/3 untuk 0,6 < Pr < 50

hx = Nu kL

h = 2hx

q = hA(Tw - T)

dari data percobaan didapatkan bahwa laju perpindahan kalor akan semakin besar

bersamaan dengan penambahan kecepatan pada pengaduk yang menyebabkan

fluida juga ikut bertambah kecepatan geraknya.

IV. Kesimpulan

Page 7

Data dari hasil percobaanu1 (m/s) dengan catuan

1.5V0.2073451

2

u2 (m/s) dengan catuan 2.6V

0.41469023

L (m) 0.2Tw (C) 27T (C) 60

r (m) rps ω (rad/s)

0.0221.5

9.424778

318.8495

6

Page 7: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dari percobaan diperoleh bahwa

cara perpindahan panas konveksi erat kaitannya dengan gerakan dari fluida itu sendiri.

Dalam percobaan pertama yang dilakukan tanpa pengadukan, partikel fluida tersebut

tetap pada urutan yang teratur tanpa saling mendahului, maka perpindahan panas

terjadi dengan konduksi molekular dalam fluida maupun bidang antara (interface)

fluida dan permukaan. Sebaliknya dalam percobaan kedua dan ketiga yang dilakukan

dengan menambahkan proses pengadukan, mekanisme konduksi diubah dan dibantu

oleh pusaran-pusaran (eddies) yang membawa gumpalan-gumpalan fluida melintasi

garis aliran. Partikel-partikel ini berperan sebagai pembawa energi dan memindahkan

energi dengan cara bercampur dengan partikel fluida tersebut. Karena itu, kenaikan

laju pencampuran akan juga menaikkan laju perpindahan panas dengan cara konveksi.

V. Daftar Pustaka

Page 8

Page 8: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

J.P. Holman. 1995. Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga.

http://itmamulwafa.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

http://www.slideshare.net/aneuk1/kajian-sstem-kolektor-panas-mathri-utk-pengering-

edited

Page 9

Page 9: PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP KENAIKAN SUHU MINYAK GORENG YANG DIPANASKAN.docx

Lampiran

Page 10